Upload
others
View
20
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan
Tahun 2019 dapat diselesaikan. Laporan Kinerja ini disusun dalam rangka
pertanggungjawaban Direktorat Perbenihan Perkebunan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor
43/Permentan/OT.010 /8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pertanian.
Penyusunan Laporan Kinerja mengacu pada Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan dalam
serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Men-PAN & RB) Nomor 53 Tahun 2014 tanggal 20 Nopember 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat
Perbenihan Perkebunan Tahun 2019 disusun berdasarkan pencapaian sasaran yang
telah ditetapkan sesuai indikator kinerja dan dilakukan secara berkala, sehingga
dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan atau kegagalan pada setiap periodenya
dengan berdasarkan pada Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal
Perkebunan, Tahun 2015-2019.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh jajaran lingkup Direktorat
Perbenihan Perkebunan dan pihak terkait lainnya yang telah memberikan dukungan
dan kerjasamanya, sehingga tugas yang dibebankan kepada Direktorat Perbenihan
Perkebunan dapat dilaksanakan sebagaimana tertuang pada Laporan Kinerja
Direktorat Perbenihan Perkebunan ini.
Kiranya laporan ini dapat dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan
sebagai bahan masukan untuk keberlanjutan kegiatan di masa yang akan datang.
Jakarta, 30 Januari 2020
Direktur Perbenihan Perkebunan,
Dr. Ir. M. Saleh Mokhtar, MP
Nip. 19660707 199103 1 001
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
ii LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Organisasi ....................................................................................... 3
1.3. Aspek Strategis Pembanguan Perbenihan Perkebunan ................. 4
1.4. Potensi dan Tantangan .................................................................. 6
II. PERENCANAAN KINERJA ...................................................................... 9
2.1. Perencanaan Strategis Direktorat Perbenihan Perkebunan
Tahun 2015 - 2019 .......................................................................... 9
2.2. Sasaran Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2015-2019 ...... 13
2.3. Strategis Direktorat Perbenihan Perkebunan ................................. 14
2.4. Perjanjian Kinerja kegiatan Direktorat Perbenihan Perkebunan
Tahun 2019 .................................................................................... 15
III. AKUNTABILITAS KINERJA ..................................................................... 19
3.1. Capaian Kinerja ................................................................................. 19
3.2. Evaluasi dan Anlisis Akuntabilitas Kinerja ......................................... 24
3.2.1. Jumlah Benih Tebu yang Tersedia sesuai Kebutuhan
Produksi Tanaman tebu .......................................................... 25
3.2.2. Jumlah Benih Lada yang Tersedia sesuai Kebutuhan
Produksi Lada ......................................................................... 28
3.2.3. Jumlah Benih Pala yang Tersedia sesuai Kebutuhan
Produksi Pala .......................................................................... 32
3.2.4. Jumlah Benih Jambu Mete yang Tersedia sesuai
Kebutuhan Produksi Jambu Mete .......................................... 35
3.2.5. Jumlah Benih Kopi yang Tersedia sesuai Kebutuhan
Produksi Kopi .......................................................................... 39
3.2.6. Jumlah Benih Karet yang Tersedia sesuai Kebutuhan
Produksi Karet ......................................................................... 43
3.2.7. Jumlah Benih Kakao yang Tersedia sesuai Kebutuhan
Produksi Kakao ....................................................................... 46
3.2.8. Jumlah Benih Kelapa yang Tersedia sesuai Kebutuhan
Produksi Kelapa ...................................................................... 50
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
iii LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
3.1.9. Jumlah Benih Teh yang Tersedia sesuai Kebutuhan
Produksi Teh ........................................................................... 53
3.1.10. Jumlah Benih Cengkeh yang Tersedia untuk Keperluan
Ekspor Benih Cengkeh .......................................................... 56
3.1.11. Kelembagaan Produksi dan Pengawasan Benih .................... 60
3.1.12. Varietas Unggul Komoditas Perkebunan yang dilepas ........... 63
IV. PENUTUP ................................................................................................ 66
4.1. Kesimpulan ...................................................................................... 66
4.2. Saran dan Rekomendasi ................................................................. 67
4.3. Tindak Lanjut............... .................................................................... 67
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
1 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Direktorat Perbenihan Perkebunan merupakan salah satu unit Eselon II lingkup
Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian yang memegang
peran penting dan sangat strategis dalam memberikan fasilitasi teknis
dukungan penyediaan benih tanaman perkebunan yang unggul, bermutu dan
bersertifikat serta pembinaan kepada seluruh pelaksana kebijakan di bidang
peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan.
Pada tahun 2015-2019 perkebunan telah menjadi salah satu sub sektor penting
dalam peningkatan perekonomian nasional, mendukung pembangunan yang
kuat, inklusif dan berkelanjutan seperti yang tercantum pada tema RPJM
2015-2019, Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun
2015-2019 dan Rencana Strategis Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun
2015-2019. Peran strategis sub sektor perkebunan baik secara ekonomis,
ekologis, maupun sosial budaya digambarkan melalui kontribusinya dalam
menyumbang PDB, nilai investasi, kontribusi dalam menyeimbangkan neraca
perdagangan komoditas pertanian nasional, sumber devisa negara dari
komoditas ekspor; penyediaan benih bahan pangan dan pertanian; penyerap
tenaga kerja; sumber utama pendapatan masyarakat pedesaan, daerah
perbatasan dan daerah tertinggal; pengentasan kemiskinan; berperan dalam
upaya peningkatan ketersediaan oksigen serta berkontribusi dalam pelestarian
sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan mengikuti kaidah-kaidah
konservasi. Sejalan dengan berbagai kontribusi sub sektor perkebunan tersebut
maka segala bentuk usaha budidaya perkebunan harus mengedepankan
keseimbangan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan
alat/sarana prasarana input produksi melalui kegiatan penyelenggaraan
perkebunan yang memenuhi kaidah pelestarian lingkungan hidup.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014, juga menyatakan bahwa perkebunan
adalah segala kegiatan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia,
sarana produksi, alat dan mesin, pembangunan kebun sumber benih, budidaya,
panen, pengolahan dan pemasaran terkait tanaman perkebunan. Dengan
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
2 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
pengertian yang luas tersebut, penyelenggaraan perkebunan mengemban
amanat yang berat dalam mendukung pembangunan nasional. Amanat tersebut
mengharuskan penyelenggaraan perkebunan ditujukan untuk (1) meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat; (2) meningkatkan sumber devisa
negara; (3) menyediakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha; (4)
meningkatkan produksi, produktivitas, kualitas, nilai tambah, daya saing dan
pangsa pasar; (5) meningkatkan dan memenuhi kebutuhan konsumsi serta
bahan baku industri dalam negeri; (6) memberikan perlindungan pada pelaku
usaha perkebunan dan masyarakat; (7) mengelola dan mengembangkan
sumber daya perkebunan secara optimal, bertanggung jawab dan lestari; dan
(8) meningkatkan pemanfaatan jasa perkebunan.
Dalam era otonomi daerah dan desentralisasi fiskal perencanaan dan
penganggaran diamanatkan mengikuti pembagian kewenangan pusat dan
daerah sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah. Pemerintah pusat dan daerah memiliki kewenangan dan tanggung
jawab masing-masing dalam pembangunan.
Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi serta pengelolaan
sumberdaya, kebijakan dan program bagi instansi pemerintah, diwujudkan
melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang
memadai. SAKIP yang memadai harus mengandung unsur Perencanaan
Kinerja (Renstra, RKT, dan PK), Pengukuran Kinerja, Laporan Kinerja dan
Evaluasi Pemanfaatan Informasi Kinerja. Hal ini tertuang di dalam Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014, tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP).
Laporan Kinerja (LAKIN) sebagai salah satu unsur penting dalam SAKIP
disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPAN & RB) Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dengan Format yang terdiri
dari: 1) Ikhtisar Eksekutif; 2) Bab I Pendahuluan; 3) Bab II Perencanaan Kinerja;
4) Bab III Akuntabilitas Kinerja yang meliputi: (a) Capaian Kinerja Organisasi
sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi dengan melakukan analisis
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
3 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
capaian kinerja; (b) Realisasi Anggaran yang digunakan dan telah digunakan
sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja; 5) Bab IV Penutup dan Lampiran.
Di dalam Bab III diwajibkan membahas 1) capaian terhadap target tahun ini; 2)
capaian kinerja dibandingkan dengan tahun lalu/beberapa tahun sebelumnya;
3) capaian kinerja terhadap Renstra dan PK; 4) membandingkan capaian
kinerja dengan standar nasional; 5) analisis keberhasilan dan penyebab
kegagalan; analisis atas efesiensi penggunaan sumberdaya; 7) analisis
program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja.
1.2. Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:
43/Permentan/OT.010/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kemeterian Pertanian terkait nomenklatur organisasi Direktorat
Perbenihan Perkebunan, dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal
Perkebunan mempunyai tugas “melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan dibidang peningkatan penyediaan benih tebu dan
tanaman perkebunan lainnya”. Untuk pelaksanaan tugas tersebut, Direktorat
Perbenihan Perkebunan menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penilaian varietas dan
pengawasan mutu benih, peningkatan penyediaan benih tanaman semusim
dan rempah, tanaman tahunan dan penyegar serta penguatan
kelembagaan benih;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu
benih, peningkatan penyediaan benih tanaman semusim dan rempah,
tanaman tahunan dan penyegar serta penguatan kelembagaan benih;
3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penilaian
varietas dan pengawasan mutu benih, peningkatan penyediaan benih
tanaman semusim dan rempah, tanaman tahunan dan penyegar serta
penguatan kelembagaan benih;
4. Pemberian bimbingan teknis monitoring, evaluasi dan supervisi di bidang
penilaian varietas dan pengawasan mutu benih, peningkatan penyediaan
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
4 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
benih tanaman semusim dan rempah, tanaman tahunan dan penyegar
serta penguatan kelembagaan benih;
5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang penilaian varietas
dan pengawasan mutu benih, peningkatan penyediaan benih tanaman
semusim dan rempah, tanaman tahunan dan penyegar serta penguatan
kelembagaan benih; dan
6. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perbenihan Perkebunan.
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri dan Direktur Jenderal
Perkebunan.
Direktorat Perbenihan Perkebunan terdiri atas:
1. Subdirektorat Benih Tanaman Tahunan dan Penyegar
2. Subdirektorat Benih Tanaman Semusim dan Rempah
3. Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih
4. Subdirektorat Kelembagaan Perbenihan
5. Sub Bagian Tata Usaha dan
6. Kelompok Jabatan Fungsional
1.3. Aspek Strategis Pembangunan Perbenihan Perkebunan
Salah satu aspek yang sangat fundamental dalam pengembangan budidaya
tanaman perkebunan adalah ketersediaan benih unggul. Secara historis peran
benih unggul telah dibuktikan melalui keberhasilan peningkatan produksi pada
era Revolusi Hijau di tahun 1960-an. Benih merupakan salah satu input dasar
dalam kegiatan produksi tanaman dan merupakan salah satu syarat untuk
mewujudkan pembangunan perkebunan yang efisien dan berdaya saing tinggi.
Seiring dengan semakin meningkatnya tuntutan efisiensi dan daya saing usaha
perkebunan maka semakin menigkat pula kebutuhan akan benih unggul dan
saran produksi bermutu. Secara umum, pengetahuan tentang berbagai aspek
mutu benih sangat berperan dalam perkembangan komoditi perkebunan dan
akan terus memainkan peran utama dalam peningkatan prouksi tanaman
perkebunan di masa mendatang.
Penggunaan benih yang tidak memenuhi syarat dapat menurunkan hasil
produksi, hal ini ditunjukkan dengan kondisi pertumbuhan tanaman yang kurang
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
5 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
baik karena rendahnya mutu fisik, fisiologis, dan meningkatnya kerentanan
terhadap serangan hama dan penyakit pada tanaman. Proses untuk
mendapatkan benih unggul, bermutu dan bersertifikat membutuhkan sinergitas
antara ketersediaan produksi benih dengan kebutuhan di lapangan yang
dikemas dalam manajemen sistem perbenihan. Disisi lain dengan semakin
berkembangnya dunia usaha perbenihan perkebunan yang dapat menghasilkan
beragam produk dengan mutu yang baik, kebutuhan akan penggunaan benih
unggul bermutu, optimis dapat terpenuhi.
Direktorat Jenderal Perkebunan terus berupaya memperbaiki dan memperkuat
sistem perbenihan nasional agar para pekebun terhindar dari berbagai kerugian
akibat penggunaan benih yang tidak unggul, tidak bermutu, dan tidak
bersertifikat. Upaya yang dilakukan untuk memudahkan konsumen
mendapatkan benih maka telah ditetapkan produsen benih yang merupakan
kelembagaan usaha perbenihan yang memproduksi benih berupa
biji/kecambah/setek maupun benih siap salur, dengan demikian benih yang
dihasilkan merupakan benih yang berkualitas. Sedangkan untuk menjamin
kualitas sumber benih dan benih yang beredar, Ditjen Perkebunan secara
operasional mempunyai 3 Unit Pelaksana Teknis (UPT) pusat untuk mengawasi
dan menguji mutu benih di seluruh Indonesia. Ketiga UPT Pusat dimaksud
adalah Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP)
Medan, Surabaya dan Ambon.
Secara umum, kinerja pembangunan industri perbenihan perkebunan selama
periode 2009-2014 sudah cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan semakin
besarnya peran swasta maupun masyarakat dalam mengembangan usaha
perbenihan perkebunan, namun demikian peran pemerintah baik pusat maupun
daerah masih diperlukan dalam memfasilitasi pengembangan usaha
perbenihan bagi komoditas perkebunan yang kurang diminati oleh swasta.
Dukungan penguatan perbenihan melalui pihak swasta juga diatur melalui
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal dimana
pemerintah memberikan fasilitas kepada penanam modal asing yang berbentuk
perseroan terbatas untuk memperoleh kemudahan pelayanan dan/atau
perizinan berupa 1) hak atas tanah, 2) fasilitas pelayanan keimigrasian dan 3)
fasilitas perizinan impor. Kemudahan pelayanan dan/atau perizinan atas
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
6 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
fasilitas perizinan impor tersebut, salah satunya dapat diberikan berupa
pembebasan atau keringanan bea masuk atas impor barang modal/bahan baku
untuk kebutuhan produksi sendiri serta mesin atau peralatan untuk keperluan
produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri.
1.4. Potensi dan Tantangan
1.4.1. Potensi
Potensi pengembangan pembangunan kebun sumber benih tebu dan tanaman
perkebunan lainnya antara lain:
a. Adanya peraturan perundangan yang mengatur mengenai perbenihan perkebunan.
b. Dukungan teknologi perbenihan.
c. Dukungan SDM dan kelembagaan perbenihan.
d. Adanya produsen benih.
e. Adanya dukungan kinerja penelitian pengembangan varietas.
f. Adanya plasma nutfah (sumber daya genetik).
g. Tersedianya varietas unggul yang sudah dilepas.
h. Tersedianya benih unggul lokal yang sudah ditetapkan.
i. Tersedianya kebun sumber benih dengan potensi produksi yang dihasilkan.
1.4.2. Tantangan
Pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 sebagai pengganti Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dijelaskan bahwa
urusan pertanian merupakan urusan pemerintahan pilihan yang bersifat
konkuren sehingga urusan pertanian yang secara khusus meliputi sub sektor
perkebunan dalam pembagian kewenangan antara Pemerintahan Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) akan menjadi
tanggungjawab bersama dan didasarkan pada prinsip akuntabilitas, efisiensi
dan eksternalitas serta kepentingan strategis nasional. Undang-undang tersebut
memasukkan bidang-bidang terkait sub sektor perkebunan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Daerah seperti tenaga kerja, statistik, pemberdayaan
masyarakat dan desa, pangan, lingkungan hidup, dan pertanahan sebagai
urusan wajib yang tidak terkait pelayanan.
Upaya meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas perkebunan tidak
terlepas dari kondisi benih yang digunakan dan penggunaan sarana produksi
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
7 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
lainnya seperti pupuk dan pestisidia. Masalah benih perkebunan menjadi
penting, mengingat komoditas perkebunan merupakan investasi jangka panjang
pada periode tanaman belum menghasilkan, khususnya tanaman tahunan yang
relatif lama. Dengan demikian penggunaan benih unggul akan memberikan
dampak yang baik terhadap budidaya tanaman dari resiko kerugian yang cukup
tinggi. Selain itu, pengadaan benih belum sesuai dengan musim tanam,
biasanya benih sampai di lokasi setelah musim tanam dan kadangkala benih
sudah kadaluarsa dan mengalami penurunan kualitas. Kondisi lain adalah
persoalan infrastruktur yang menyokong sistem perbenihan sulit berkembang
karena memerlukan investasi yang cukup besar. Tidak banyak swasta yang
mau menanamkan investasi untuk usaha perbenihan/perbibitan. Di lain pihak,
pemerintah kurang berdaya menangani perbenihan karena persoalan
ketersediaan anggaran dan kendala di sistem perbenihan itu sendiri. Dalam
rangka mengantisipasi permasalahan tersebut dan untuk mencapai sasaran
yaitu tersedianya benih unggul yang bermutu (varietas, mutu, waktu, jumlah,
lokasi, dan harga) harus sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 44 tahun 1995 Perbenihan Tanaman yang mempersyaratkan benih bina
yang diedarkan harus memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
Untuk menjamin mutu benih, produksi benih bina harus melalui ‘sertifikasi’.
Masalah perbenihan lainnya adalah adanya keterbatasan sumber benih.
Kebutuhan benih bermutu dan bersertifikat yang semakin meningkat ini perlu
diikuti ketersediaan sumber benih, namun demikian belum semua wilayah
mempunyai sumber benih. Keberadaan industri benih hanya di daerah tertentu
dan belum tersebar di wilayah pengembangan komoditas perkebunan. Selain
itu, upaya meningkatkan integritas pengembangan sumber benih dengan
wilayah pengembangan komoditas perkebunan belum dilakukan secara optimal
terutama untuk pengembangan Sumber Daya Insani (SDI) perbenihan.
Dalam sistem perbenihan didukung oleh beberapa sub sistem yang terdiri dari:
1) sub sistem pengembangan varietas untuk mengantisipasi perubahan dan
perkembangan selera masyarakat; 2) sub sistem produksi dan distribusi benih
dalam rangka mewujudkan kemandirian benih; 3) sub sistem perbaikan mutu
melalui sertifikasi dan pelabelan; dan 4) sub sistem kelembagaan dan
peningkatan SDI. Keberhasilan dalam menggerakkan seluruh komponen sub
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
8 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
sistem perbenihan sangat dipengaruhi oleh komponen pendukung antara lain
lembaga perbenihan, sumber daya insani, sarana dan prasarana, kebijakan
pemerintah, sistem informasi, dan kesadaran konsumen dalam menggunakan
benih bermutu. Dalam penerapan sub sistem perbenihan tersebut, berdasarkan
penelitian dan praktek di lapangan, penggunaan benih/bibit unggul bermutu
diakui telah menjadi satu faktor kunci keberhasilan peningkatan produksi
komoditas perkebunan.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
9 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. Perencanaan Strategis Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun
2015-2019
Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun
2015-2019 disusun dengan mengacu pada arah dan kebijakan pembangunan
nasional sebagaimana tercantum dalam RPJMN 2015-2019, maka Direktorat
Perbenihan Perkebunan menetapkan tujuan dalam pembangunan perkebunan
Tahun 2015-2019 yang akan dicapai sesuai dengan penetapan visi, misi, serta
tugas pokok dan fungsi organisasi, sebagai berikut :
1. Meningkatkan produksi dan produktivitas benih melalui penyediaan benih
unggul bermutu, bersertifikat, dan pembangunan kebun sumber benih
tanaman perkebunan.
2. Meningkatkan pelayanan perencanaan, program, anggaran, kerjasama
teknis, administrasi keuangan, asset, umum, organisasi, tata laksana,
kepegawaian, hukum, humas, administrasi perkantoran, evaluasi
pelaksanaan kegiatan, layanan rekomendasi teknis dan penyediaan data
serta informasi yang berkualitas.
3. Meningkatkan upaya strategis dalam memfasilitasi penerapan pembinaan
usaha perbenihan perkebunan berkelanjutan, dan perizinan usaha
perbenihan perkebunan.
4. Meningkatkan fasilitasi ketersediaan teknologi perbenihan perkebunan.
5. Meningkatkan fasilitasi kegiatan pemberdayaan kelembagaan produsen
benih.
6. Meningkatkan pembinaan, bimbingan teknis dan pendampingan kepada
pelaku usaha perbenihan terutama dalam penggunaan benih.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah menetapkan 9 Agenda Prioritas
NAWACITA sebagai jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara
politik, mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Amanat pembangunan nasional dalam 9 Agenda Prioritas NAWACITA yang
wajib dilaksanakan Direktorat Perbenihan Perkebunan dalam pengembangan
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
10 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
perkebunan Tahun 2015-2019 sebagaimana tercantum dalam RPJMN 2015-
2019 mencakup 4 agenda prioritas diantaranya : 1) meningkatnya produktivitas
perkebunan rakyat dengan membangun kebun sumber benih tanaman tebu
dan 15 komoditas unggulan perkebunan dengan sub agenda prioritas
melaksanakan pengawasan mutu dan peredaran benih tanaman perkebunan;
2) peningkatan pengembangan kelembagaan perbenihan tanaman
perkebunan; dan mewujudkan kemandirin perbenihan dengan memfasilitasi
teknis penyediaan benih tanaman perkebunan.
Selain itu agenda prioritas terkait membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah (perbatasan, daerah tertinggal dan daerah
kawasan timur Indonesia) dan desa dalam kerangka negara kesatuan menjadi
salah satu arah kebijakan yang akan diprioritaskan Ditjen. Perkebunan melalui
kegiatan sistematik.
2.1.1. Visi Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2015-2019
Direktorat Perbenihan Perkebunan menetapkan Visi Direktorat Perbenihan
Perkebunan Tahun 20152019 yaitu “Menjadi Direktorat Perbenihan yang
profesional dalam mewujudkan peningkatan produksi benih tanaman
perkebunan secara optimal, berdaya saing dan berkelanjutan untuk
mendukung pengembangan perkebunan”.
2.1.2. Misi Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2015-2019
Direktorat Perbenihan Perkebunan menetapkan Misi Direktorat Perbenihan
Perkebunan Tahun 2015-2019 sebagai berikut:
1. Mewujudkan peningkatan produksi benih tanaman perkebunan secara
berkelanjutan.
2. Mewujudkan pelayanan prima dan berkualitas di bidang sertifikasi dan
pengawasan peredaran benih tanaman perkebunan.
3. Mewujudkan peningkatan penyediaan teknologi perbenihan perkebunan
secara berkelanjutan.
4. Menyediakan fasilitas pembinaan dan penanganan usaha perbenihan
perkebunan berkelanjutan.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
11 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
5. Mendorong upaya pemberdayaan dan penumbuhan kelembagaan
perbenihan.
6. Mendorong upaya penerapan teknologi budidaya pembanguanan kebun
sumber benih dengan baik dan berwawasan lingkungan.
2.1.3. Tujuan Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2015-2019
Untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional dan
pembangunan pertanian pada periode jangka menengah tahun 20152019,
maka Direktorat Perbenihan Perkebunan menetapkan tujuan dalam
pembangunan perkebunan tahun 20152019 yang akan dicapai sesuai dengan
penetapan visi, misi, serta tugas pokok dan fungsi organisasi sebagai berikut :
1. Meningkatkan produksi dan produktivitas benih melalui penyediaan benih
unggul bermutu dan pembangunan kebun sumber benih tanaman
perkebunan.
2. Meningkatkan pelayanan perencanaan, program, anggaran, kerjasama
teknis, administrasi keuangan, asset, umum, organisasi, tata laksana,
kepegawaian, hukum, humas, administrasi perkantoran, evaluasi
pelaksanaan kegiatan, layanan rekomendasi teknis dan penyediaan data
serta informasi yang berkualitas.
3. Meningkatkan upaya strategis dalam memfasilitasi penerapan pembinaan
usaha perbenihan perkebunan berkelanjutan, dan perizinan usaha
perbenihan perkebunan.
4. Meningkatkan fasilitasi ketersediaan teknologi perbenihan perkebunan.
5. Meningkatkan fasilitasi kegiatan pemberdayaan kelembagaan produsen
benih.
6. Meningkatkan pembinaan, bimbingan teknis dan pendampingan kepada
pelaku usaha perbenihan terutama dalam penggunaan benih.
2.1.4. Arah Kebijakan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015-2019
Arah kebijakan Direktorat Perbenihan Perkebunan ditetapkan Dalam rangka
mendukung arah kebijakan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015-2019
dan kebijakan Pembangunan Nasional Tahun 2015-2019. Arah kebijakan
Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015-2019 sebagai dasar pelaksanaan
strategi, program dan kegiatan Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2015-
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
12 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
2019 ditetapkan menjadi Arah Kebijakan Umum dan Arah Kebijakan
Khusus.
Arah kebijakan umum ditetapkan dalam rangka mendukung program
Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2015-2019 yaitu peningkatan
produksi komoditas perkebunan berkelanjutan, Arah kebijakan umum
Pembangunan Perkebunan Tahun 2015-2019 yaitu:
1. Penyediaan Benih Unggul Tanaman Perkebunan
a. Kebijakan penyediaan benih unggul bermutu tanaman perkebunan,
untuk mendukung pembangunan perkebunan berupa : pembangunan
kebun induk (KI), pembangunan kebun entres, pemeliharaan kebun
induk (KI), pemeliharaan kebun entres dan pemeliharaan kebun benih
datar (KBD).
b. Kebijakan penerapan budidaya yang baik (GAP).
c. Kebijakan pemeliharaan kebun sumber benih (BPT, PIT dan kebun
entres) yang telah ditetapkan.
d. Kebijakan pemeliharaan kebun sumber benih unggul yang telah
ditetapkan.
e. Kebijakan penetapan kebun sumber benih tanaman perkebunan (BPT,
PIT dan kebun entres).
f. Kebijakan penetapan kebun sumber benih varietas yang telah dilepas.
g. Evaluasi kelayakan kebun sumber benih tanaman perkebunan yang
telah ditetapkan.
2. Fasilitas Teknis Penyediaan Benih Tanaman Perkebunan
Arah kebijakan khusus adalah arah kebijakan Direktorat Perbenihan
Perkebunan Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dalam rangka mendukung
pencapaian sasaran strategis Pembangunan Perkebunan Tahun 2015-2019
difokuskan pada pengembangan sumber benih komoditas perkebunan
unggulan nasional menurut fungsinya:
a. Sumber benih tanaman tebu dan 15 komoditas unggulan perkebunan
untuk mendukung pemenuhan penyediaan bahan baku dalam rangka
peningkatan produksi komoditas tebu berkelanjutan dan 15 komoditas
tanaman perkebunan.
b. Pengawasan mutu dan peredaran benih tanaman perkebunan.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
13 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
c. Peningkatan pengembangan kelembagaan Perbenihan Tanaman
Perkebunan.
d. Fasilitasi teknis penyediaan benih tanaman perkebunan.
2.2. Sasaran Direktorat Perbenihan Perkebunan tahun 2015-2019
Sasaran strategis Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2015-2019 yang
selaras dengan kebijakan Direktorat Jenderal Perkebunan sebagaimana
tertuang dalam Renstra Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015-2019
adalah mendukung terpenuhinya kebutuhan pangan strategis perkebunan,
terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan
pengendali impor serta terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk
komoditas ekspor dengan indikator kinerja tahun 2015-2019 (edisi revisi)
adalah :
1. Jumlah benih tebu yang beredar yang memenuhi standar mutu benih (mata)
yang menjadi tugas pokok dan fungsi dari Subdirektorat Penilaian Varietas
dan Pengawasan Mutu Benih.
2. Jumlah varietas unggul komoditas perkebunan yang dilepas (varietas) yang
menjadi tugas pokok dan fungsi dari Subdirektorat Penilaian Varietas dan
Pengawasan Mutu Benih.
3. Jumlah benih lada, pala, cengkeh, jambu mete, kopi kelapa sawit, karet,
kakao, kelapa dan teh beredar yang memenuhi standar mutu benih (batang)
yang menjadi tugas pokok dan fungsi dari Subdirektorat Penilaian Varietas
dan Pengawasan Mutu Benih.
4. Jumlah benih tebu bermutu yang tersedia (mata) yang memenuhi standar
mutu benih menjadi tugas pokok dan fungsi dari Subdirektorat Benih
Tanaman Semusim dan Rempah.
5. Jumlah benih lada, pala dan cengkeh bermutu yang tersedia (batang) yang
memenuhi standar mutu benih mejadi tugas pokok dan fungsi Subdirektorat
Benih Tanaman Semusim dan Rempah.
6. Jumlah benih jambu mete, kopi, kelapa sawit, karet, kakao, kelapa dan
tehungul bermutu yang tersedia (batang) yang memenuhi standar mutu
benih menjadi tugas pokok dan fungsi dari Subdirektorat Benih Tanaman
Tahunan dan Penyegar.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
14 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
7. Jumlah kelembagaan produksi benih (kelembagaan) dan jumlah
kelembagaan pengawasan benih (kelembagaan) yang menjadi tugas pokok
dan fungsi dari Subdirektorat Kelembagaan Benih.
2.3. Strategi Direktorat Perbenihan Perkebunan
Strategi perbenihan perkebunan tahun 2015 – 2019:
a. Strategi pemenuhan penyediaan benih tebu dan 15 komoditas unggulan
perkebunan lainnya dalam rangka peningkatan produksi nasional.
b. Strategi peningkatan pengawasan mutu benih komoditas unggulan
perkebunan.
c. Strategi penguatan kelembagaan perbenihan perkebunan.
d. Strategi fasilitasi teknis penyediaan benih tanaman perkebunan.
Aspek-aspek kebijakan Direktorat Perbenihan Perkebunan tahun 2015-2019
dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan disajikan pada Tabel
1 di bawah ini.
Tabel 1. Aspek-aspek Kebijakan Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun
2015-2019
No. Aspek-aspek Kebijakan
1. Pembangunan Kebun sumber benih baru, pemeliharaan kebun sumber benih
yang sudah dibangun, penilaian/pemurnian dan penetapan kebun sumber
benih baru pada wilayah pengembangan perkebunan
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas mutu benih dan Sosialisasi/penyebaran
informasi kepada masyarakat tentang manfaat dan penggunaaan benih
unggul
3. Meningkatkan pengawasan sertifikasi dan peredaran benih tanaman
perkebunan
4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Pengawas Benih Tanaman
(PBT) melalui pelatihan, dan meningkatkan keikutsertaan PBT dalam proses
hukum kasus-kasus perbenihan
5. Meningkatkan kuantitas dan kualitas NSPK malaui penerbitan baru dan revisi
terbitan sebelumnya serta meningkatkan jangkauan distribusi sesuai sasaran
dan tujuan
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
15 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
No. Aspek-aspek Kebijakan
6. Memperkuat aspek kelembagaan petani/pekebun yang menunjang efisiensi
produksi dan kemitraan usaha
7. Mempersiapkan kemampuan SDI dengan bekal kemampuan, keahlian, dan
kemandirian yang kuat di bidang perbenihan
2.4. Perjanjian Kinerja
Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan
kinerja/kesepakatan kinerja/penetapan kinerja antara atasan dengan bawahan
dalam mewujudkan suatu capaian kinerja pembangunan dari sumber daya
alam yang tersedia melalui target kinerja serta indikator kinerja yang
menggambarkan keberhasilan pencapaiannya yang berupa hasil (outcomes)
maupun keluaran (output).
Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2019
berdasarkan Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2019 disusun setelah DIPA
Direktorat Perbenihan Perkebunan diterima pada bulan Januari 2019 dan telah
mengikuti Pedoman Permen-PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014. PK
Direktorat Perbenihan Perkebunan ditandatangani oleh Direktur Perbenihan
Perkebunan dan Direktur Jenderal Perkebunan pada bulan Januari 2019 dan
seiring waktu berjalan terdapat perubahan perjanjian kinerja pada bulan Maret
2019 yang disebabkan oleh adanya rasionalisasi target kegiatan
pengembangan tanaman perkebunan. PK tersebut berupa outcomes yang
dimanifestasikan dalam dimensi penyediaan benih tanaman perkebunan.
Pada Tahun 2019 Direktorat Perbenihan Perkebunan mendapat alokasi dana
yang tertuang dalam DIPA/POK yang dikeluarkan pada tanggal 05 Desember
2018 dengan total anggaran sebesar Rp57.479.437.000.
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja serta target yang telah disusun dalam
Format Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2019
dapat dilihat pada Tabel 2.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
16 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
Tabel 2. Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2019
No Sasaran Indikator Kinerja Target
1 Terpenuhinya Kebutuhan Perbenihan pangan strategis perkebunan
Jumlah benih tebu yang tersedia sesuai kebutuhan produksi tanaman tebu
5.761.800.000 Mata
2 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah benih lada yang tersedia sesuai kebutuhan produksi lada
607.500 Batang
3 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah benih pala yang tersedia sesuai kebutuhan produksi pala
700.000 Batang
4 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah benih jambu mete yang tersedia sesuai kebutuhan produksi jambu mete
1.216.320 Batang
5 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah benih kopi yang tersedia sesuai kebutuhan produksi kopi
18.014.033 Batang
6 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah benih karet yang tersedia sesuai kebutuhan produksi karet
2.674.244 Batang
7 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah benih kakao yang tersedia sesuai kebutuhan produksi kakao
14.140.364 Batang
8 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah benih kelapa yang tersedia sesuai kebutuhan produksi kelapa
2.259.764 Batang
9 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah benih teh yang tersedia sesuai kebutuhan produksi teh
8.959.929 Batang
10 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah benih cengkeh yang tersedia untuk keperluan ekspor benih cengkeh
560.000 Batang
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
17 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
No Sasaran Indikator Kinerja Target
11 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah kelembagaan produksi dan pengawasan benih
703 Kelembagaan
12 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah varietas unggul komoditas perkebunan yang dilepas
5 varietas
Sasaran program dan kegiatan pembangunan perkebunan Tahun 2019 yang
ditetapkan dan didukung oleh anggaran yang tertuang dalam DIPA/POK dan
selanjutnya menjadi Perjanjian Kinerja (PK) Eselon II lingkup Ditjen.
Perkebunan dengan Direktur Jenderal Perkebunan Tahun 2019, untuk
melaksanakan 2 (dua) kegiatan utama dengan total anggaran sebesar
Rp335.215.172.125 dengan rincian sebagai berikut:
(1) Terpenuhinya kebutuhan perbenihan pangan strategis perkebunan yaitu
jumlah benih tebu yang tersedia sesuai kebutuhan produksi tanaman tebu
dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.212574.000
(2) Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor
dan pengendali impor, dengan indikator kinerja sebagai berikut :
Jumlah benih lada yang tersedia sesuai kebutuhan produksi lada
dengan alokasi anggaran sebesar Rp26.521736.000
Jumlah benih pala yang tersedia sesuai kebutuhan produksi pala
dengan alokasi anggaran sebesar Rp36.014.414.000
Jumlah benih jambu mete yang tersedia sesuai kebutuhan produksi
jambu mete dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.550.114.000
Jumlah benih kopi yang tersedia sesuai kebutuhan produksi kopi
dengan alokasi anggaran sebesar Rp88.927.327.000
Jumlah benih karet yang tersedia sesuai kebutuhan produksi karet
dengan alokasi anggaran sebesar Rp35.809.756.125
Jumlah benih kakao yang tersedia sesuai kebutuhan produksi kakao
dengan alokasi anggaran sebesar Rp97.455.819.000
Jumlah benih kelapa yang tersedia sesuai kebutuhan produksi kelapa
dengan alokasi anggaran sebesar Rp32.593.057.000
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
18 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
Jumlah benih teh yang tersedia sesuai kebutuhan produksi teh dengan
alokasi anggaran sebesar Rp4.314.500.000
Jumlah benih cengkeh yang tersedia untuk keperluan ekspor benih
cengkeh dengan alokasi anggaran sebesar Rp6.904.980.000
Jumlah kelembagaan produksi dan pengawasan benih dengan alokasi
anggaran sebesar Rp2.807.230.000
Jumlah varietas unggul komoditas perkebunan yang dilepas dengan
alokasi anggaran sebesar Rp1.103.575.000
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
19 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja
Capaian kinerja organisasi disajikan sebagai pertanggungjawaban pimpinan atas
nama organisasi untuk setiap perjanjian kinerja sasaran strategis organisasi sesuai
dengan hasil pengukuran kinerja dengan menggunakan analisis yang realistis dan
formal sesuai aturan yang berlaku.
Pengukuran kinerja dilakukan dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam
pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output
dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya
organisasi yang akuntabel. Setiap akhir Tahun Anggaran dan berakhirnya kegiatan,
instansi harus melakukan Pengukuran Kinerja untuk mengetahui pencapaian target
kinerja yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Hal ini sesuai yang
diamanatkan dalam Permen-PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014.
Direktorat Perbenihan Perkebunan memiliki peran yang sangat besar dalam
pencapaian indikator ketersediaan benih unggul untuk kebutuhan produksi. Peran
tersebut harus dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai fasilitator dan
penggerak pembangunan sesuai dengan kewenangannya.
Capaian Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2019, sesuai perjanjian kinerja antara
Direktur Perbenihan Perkebunan dengan Direktur Jenderal Perkebunan seperti
tertulis pada pada tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3 Capaian Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2019, Berdasarkan Perjanjian Kinerja
No Sasaran Indikator Kinerja
Target Realisasi (%) Kriteria
Keberhasilan
1 Terpenuhinya Kebutuhan Perbenihan pangan strategis perkebunan
Jumlah benih tebu yang tersedia sesuai kebutuhan produksi tanaman tebu
5.761.800.000 73.154.000 1,27 Tidak berhasil
2 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah benih lada yang tersedia sesuai kebutuhan produksi lada
607.500 2.920.600 480,76 Sangat Berhasil
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
20 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
No Sasaran Indikator Kinerja
Target Realisasi (%) Kriteria
Keberhasilan
3 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah benih pala yang tersedia sesuai kebutuhan produksi pala
700.000 2.149.320 307,05 Sangat Berhasil
4 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah benih jambu mete yang tersedia sesuai kebutuhan produksi jambu mete
1.216.320 1.520.400 125,00 Sangat Berhasil
5 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah benih kopi yang tersedia sesuai kebutuhan produksi kopi
18.014.033 17.340.101 96,26 Berhasil
6 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah benih karet yang tersedia sesuai kebutuhan produksi karet
2.674.244 2.990.132 111,81 Sangat Berhasil
7 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah benih kakao yang tersedia sesuai kebutuhan produksi kakao
14.140.364 15.985.260 113,05 Sangat Berhasil
8 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah benih kelapa yang tersedia sesuai kebutuhan produksi kelapa
2.259.764 2.650.050
117,27
Sangat Berhasil
9 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah benih teh yang tersedia sesuai kebutuhan produksi teh
8.959.929 12.071.119
134,72
Sangat Berhasil
10 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah benih cengkeh yang tersedia untuk keperluan ekspor benih cengkeh
560.000 534.600 95,46 Berhasil
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
21 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
No Sasaran Indikator Kinerja
Target Realisasi (%) Kriteria
Keberhasilan
11 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah kelembagaan produksi dan pengawasan benih
703 703 100,00 Berhasil
12 Terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk komoditas ekspor dan pengendali impor
Jumlah varietas unggul komoditas perkebunan yang dilepas
5 50 1.000,00 Sangat Berhasil
Berdasarkan Tabel 3 tersebut di atas, capaian keberhasilan Direktorat Perbenihan
Perkebunan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Sasaran terpenuhinya kebutuhan perbenihan pangan strategis perkebunan
dengan indikator kinerja jumlah benih tebu yang tersedia sesuai kebutuhan
produksi tanaman tebu mencapai 1,27% dengan kategori tidak berhasil. Capaian
ini dihitung berdasarkan perbandingan antara capaian realisasi benih tebu yang
tersedia untuk pemenuhan bahan tanam Kebun Tebu Giling (KTG) sebanyak
73.154.000 mata yang bersumber dari kegiatan pemeliharaan KBD tebu Tahun
2019 di 2 provinsi yaitu Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tenggara serta
penyediaan benih tebu secara swadaya oleh pabrik gula untuk pemenuhan
bahan tanam KTG milik petani mitra dibandingkan dengan target sebanyak
5.761.800.000 mata.
2. Capaian sasaran terpenuhinya kebutuhan perbenihan perkebunan untuk
komoditas ekspor dan pengendali impor sesuai dengan indikator kinerja sebagai
berikut:
a) Sasaran terpenuhinya kebutuhan benih lada siap tanam dengan indikator
kinerja tersedianya benih unggul lada siap tanam sesuai kebutuhan produksi
lada mencapai 480,76% dengan kategori sangat berhasil. Capaian ini
dihitung berdasarkan perbandingan antara realisasi benih lada siap tanam
yang tersedia sebanyak 2.920.600 batang untuk mendukung kegiatan
pengembangan tanaman lada berupa perluasan dan rehabilitasi pada wilayah
kawasan pengembangan Tahun 2019 dibandingkan dengan target sebanyak
607.500 batang.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
22 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
b) Sasaran terpenuhinya kebutuhan benih pala siap tanam dengan indikator
kinerja tersedianya benih unggul pala siap tanam sesuai kebutuhan produksi
pala mencapai 307,05% dengan kategori sangat berhasil. Capaian ini
dihitung berdasarkan perbandingan antara realisasi benih pala siap tanam
yang tersedia sebanyak 2.149.320 batang untuk mendukung kegiatan
pengembangan tanaman pala berupa perluasan dan rehabilitasi pada wilayah
kawasan pengembangan Tahun 2019 dibandingkan dengan target sebanyak
700.000 batang.
c) Sasaran terpenuhinya kebutuhan benih jambu mete siap tanam dengan
indikator kinerja tersedianya benih unggul jambu mete siap tanam sesuai
kebutuhan produksi jambu mete mencapai 125,00% dengan kategori sangat
berhasil. Capaian ini dihitung berdasarkan perbandingan antara realisasi
benih jambu mete siap tanam yang tersedia sebanyak 1,520,400 batang
untuk mendukung kegiatan pengembangan tanaman jambu mete berupa
perluasan dan peremajaan pada wilayah kawasan pengembangan Tahun
2019 dibandingkan dengan target sebanyak 1.216.320 batang.
d) Sasaran terpenuhinya kebutuhan benih kopi siap tanam dengan indikator
kinerja tersedianya benih unggul kopi siap tanam sesuai kebutuhan produksi
kopi mencapai 96,26% dengan kategori berhasil. Capaian ini dihitung
berdasarkan perbandingan antara realisasi benih kopi siap tanam yang
tersedia sebanyak 17.340.101 batang untuk mendukung kegiatan
pengembangan tanaman kopi berupa perluasan, rehabilitasi, maupun
peremajaan pada wilayah kawasan pengembangan Tahun 2019
dibandingkan dengan target sebanyak 18.014.033 batang.
e) Sasaran terpenuhinya kebutuhan benih karet siap tanam dengan indikator
kinerja tersedianya benih unggul karet siap tanam sesuai kebutuhan produksi
karet mencapai 111,81% dengan kategori sangat berhasil. Capaian ini
dihitung berdasarkan perbandingan antara realisasi benih karet siap tanam
yang tersedia sebanyak 2.990.132 batang untuk mendukung kegiatan
pengembangan tanaman karet berupa perluasan dan peremajaan pada
wilayah kawasan pengembangan Tahun 2019 dibandingkan dengan target
sebanyak 2.674.244 batang.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
23 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
f) Sasaran terpenuhinya kebutuhan benih kakao siap tanam dengan indikator
kinerja tersedianya benih unggul kakao siap tanam sesuai kebutuhan
produksi kakao mencapai 113,05% dengan kategori sangat berhasil. Capaian
ini dihitung berdasarkan perbandingan antara realisasi benih kakao siap
tanam yang tersedia sebanyak 15.985.260 batang untuk mendukung
kegiatan pengembangan tanaman kakao berupa perluasan dan peremajaan
pada wilayah kawasan pengembangan Tahun 2019 dibandingkan dengan
target sebanyak 14.140.364 batang.
g) Sasaran terpenuhinya kebutuhan benih kelapa siap tanam dengan indikator
kinerja tersedianya benih unggul kelapa siap tanam sesuai kebutuhan
produksi kelapa mencapai 117,27% dengan kategori sangat berhasil.
Capaian ini dihitung berdasarkan perbandingan antara realisasi benih kelapa
siap tanam yang tersedia sebanyak 2.650.050 batang untuk mendukung
kegiatan pengembangan tanaman kelapa berupa perluasan dan peremajaan
pada wilayah kawasan pengembangan Tahun 2019 dibandingkan dengan
target sebanyak 2.259.764 batang.
h) Sasaran terpenuhinya kebutuhan benih teh siap tanam dengan indikator
kinerja tersedianya benih unggul teh siap tanam sesuai kebutuhan produksi
teh mencapai 134,72% dengan kategori sangat berhasil. Capaian ini dihitung
berdasarkan perbandingan antara realisasi benih teh siap tanam yang
tersedia sebanyak 12.071.119 batang untuk mendukung kegiatan
pengembangan tanaman teh berupa rehabilitasi pada wilayah kawasan
pengembangan Tahun 2019 dibandingkan dengan target sebanyak
8.959.929 batang.
i) Sasaran terpenuhinya kebutuhan benih cengkeh siap tanam dengan indikator
kinerja tersedianya benih unggul cengkeh siap tanam sesuai kebutuhan
produksi cengkeh mencapai 95,46% dengan kategori berhasil. Capaian ini
dihitung berdasarkan perbandingan antara realisasi benih cengkeh siap
tanam yang tersedia sebanyak 534.600 batang untuk mendukung kegiatan
pengembangan tanaman cengkeh berupa perluasan, rehabilitasi, maupun
peremajaan pada wilayah kawasan pengembangan Tahun 2019
dibandingkan dengan target sebanyak 560.000 batang.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
24 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
j) Sasaran terpenuhinya jumlah kelembagaan produksi dan pengawasan benih
berdasarkan kebutuhan mencapai 100% dengan kategori berhasil. Capaian
ini dihitung berdasarkan capaian realisasi pengembangan kelembagaan
produksi dan pengawasan benih tanaman perkebunan sebanyak 703
kelembagaan dibandingkan dengan target 703 kelembagaan.
k) Sasaran terpenuhinya jumlah varietas unggul komoditias perkebunan yang
dilepas berdasarkan kebutuhan mencapai 780,00 % (39 varietas) dari target
5 varietas dengan kategori sangat berhasil. Capaian ini dihitung berdasarkan
jumlah Surat Keputusan Pelepasan Varietas yang diterbitkan oleh Direktur
Jenderal Perkebunan atas nama Menteri Pertanian. Pada tahun 2019 SK
Pelepasan varietas yang diterbitkan dari hasil sidang pelepasan varietas
semester 2 Tahun 2018 sejumlah 30 SK dan 9 SK merupakan hasil sidang
pelepasan varietas semester I Tahun 2019.
3.2. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja
Sesuai yang diamanahkan dalam PermenPAN&RB Tahun 2014, Laporan Kinerja
pelaksanaan anggaran lingkup Instansi Pemerintah diwajibkan mengevaluasi dan
menganalisis kinerja berdasarkan aspek sebagai berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
serta alternative solusi yang telah dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan anggaran);
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja).
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
25 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
Untuk mengukur efisiensi (E) di gunakan formula berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 214 Tahun 2017, sebagai berikut:
Sedangkan untuk mengukur Nilai Efisiensi (NE) digunakan formula berikut:
Dari formula tersebut berarti suatu kegiatan di katakan efisien jika memiliki nilai
efisiensi lebih besar atau sama dengan 50% dan jika lebih besar dari 100% dikatakan
efisien tetapi perlu penjelasan lebih lanjut karena dianggap anomali.
Realisasi penyerapan anggaran tahun 2019, dengan alokasi anggaran Direktorat
Perbenihan Perkebunan untuk Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan Pusat
dan Daerah sebesar Rp57.479.437.000 realisasi anggaran mencapai
Rp49.424.715.390 atau 85,99% dengan kategori berhasil.
3.2.1. Jumlah Benih Tebu yang Tersedia Sesuai Kebutuhan Produksi Tanaman
Tebu
Tebu merupakan komoditas utama Ditjen. Perkebunan dan salah satu komoditas
strategis Kementerian Pertanian, untuk itu Direktorat Perbenihan Perkebunan
menjadikan ketersediaan benih tebu untuk mendukung kebutuhan produksi sebagai
salah satu indikator kinerja Ditjen. Perkebunan.
Tabel 4. Analisis realisasi kinerja dan capaian kinerja jumlah benih tebu yang tersedia Tahun 2018-2019
IK-1
Terpenuhinya Kebutuhan Perbenihan pangan strategis perkebunan
produksi benih tebu 2019 dibandingkan dengan
tahun sebelumnya dan Renstra 2019 (%)
Tahun Target (mata) Realisasi
(mata) Capaian
(%) Realisasi Capaian
2018 103.680.000 125.208.000 120,76 58,43 1,05
2019 5.761.800.000 73.154.000 1,27 1,27 1,27
Evaluasi dan analisis keberhasilan jumlah benih tebu yang tersedia sesuai kebutuhan
produksi tanaman tebu adalah sebagai berikut:
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
26 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
A. Target dan realisasi kinerja tahun ini
Capaian Kinerja jumlah benih yang tersedia sesuai kebutuhan produksi tanaman tebu
Tahun 2019 mencapai 73.154.000 mata atau 1,27% dari target 5.761.800.000 mata
dan masuk dalam katagori tidak berhasil.
B. Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan tahun
lalu
Dibanding Tahun 2018 Realisasi kinerja produksi benih tebu mengalami
penurunan sebesar 41,57% atau mencapai 58,43% dari produksi benih tebu
Tahun 2018. (realisasi produksi benih tebu tahun 2019 sebanyak 73.154.000
mata dibanding realisasi produksi benih tebu Tahun 2018 sebanyak
125.208.000 mata).
Dibanding Tahun 2018 Capaian kinerja produksi benih tebu mencapai 1,05%
atau mengalami penurunan sebesar 98,95% (Capaian kinerja produksi benih
tebu Tahun 2019 mencapai 1,27% dibanding capaian kinerja produksi benih
tebu Tahun 2018 sebesar 120,76%).
C. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi mencapai 6,24% dari target jumlah benih yang tersedia sesuai
kebutuhan produksi tanaman tebu sebanyak 1.172.520.000 mata.
D. Realisasi kinerja tahun ini dibandingkan dengan standar nasional tidak
dapat dianalisis karena tidak ada standar nasional jumlah benih yang
tersedia sesuai kebutuhan produksi tanaman tebu.
E. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan.
Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa jumlah benih yang
tersedia sesuai kebutuhan produksi tanaman tebu Tahun 2019 masuk dalam kategori
tidak berhasil. pada tahun 2019 Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah
merencanakan pengembangan komoditas tebu di 5 provinsi yakni Provinsi Sulawesi
Tenggara seluas 800 Ha, Provinsi Nusa Tenggara Barat seluas 500 Ha, Provinsi Bali
seluas 2.000 Ha, Provinsi Sumatera Selatan seluas 500 Ha dan Provinsi Gorontalo
seluas 150 Ha atau total seluas 4.000 Ha atau butuh benih sebanyak 1.050.000.000
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
27 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
mata. Dalam tahun berjalan terjadi perubahan pengurangan target pengembangan
tebu pada tahun berjalan menjadi Provinsi Sumatera Selatan dari 500 Ha menjadi
300 Ha, Provinsi Gorontalo dari 150 ha menjadi 145 Ha, Provinsi Sulawesi Tenggara
dari 800 Ha menjadi 150 Ha, dan Provinsi Bali menjadi kegiatan intensifikasi semua
sehingga target penyediaan benih berubah dari 1.050.000.000 mata menjadi
104.700.000 mata (data terlampir). Namun di PK Direktorat Perbenihan Perkebunan
bahwa indikator jumlah benih tebu yang tersedia sesuai kebutuhan produksi tanaman
tebu yang ditargetkan sesuai renstra selama 3 tahun (2017 sd 2019) sebanyak
5.761.800.000 mata. Setelah mencermati kegiatan pengembangan dengan
kebutuhan benih tebu yang dialokasikan oleh Direktorat Tanaman Semusim dan
Rempah, sudah diusulkan penyesuaian/ revisi PK dengan jumlah target benih tebu
sebanyak 104.700.000 mata, namun tidak di setujui sehingga jumlah benih tebu yang
ada di PK masih tercantum 5.761.800.000 mata.
Beberapa hal penyebab tidak berhasilnya indikator jumlah benih yang tersedia untuk
kebutuhan produksi tanaman tebu tahun 2019 juga disebabkan ketidaksiapan CP/CL
pengembangan tebu seperti di Provinsi Gorontalo dari target penyediaan benih
48.000.000 mata hanya tersalur 13.920.000 mata padahal benih sudah disertifikasi.
Selain itu juga kendala teknis lain seperti sarana dan prasarana pendukung produksi
tebu.
F. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan anggaran)
dan analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan
Pada Tahun 2019, untuk mendukung kinerja pencapaian target jumlah benih yang
tersedia sesuai kebutuhan produksi tanaman tebu, Direktorat Perbenihan
Perkebunan melakukan kegiatan utama Pemeliharaan Lanjutan Pembangunan
Kebun Benih Datar (KBD) tebu seperti pada Tabel 5.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
28 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
Tabel 5. Analisis Efesiensi atas Penggunaan Sumber Daya Kegiatan Pendukung dalam Mencapai Jumlah Benih yang Tersedia Sesuai Kebutuhan Produksi Tanaman Tebu
NO KEGIATAN
TARGET REALISASI NILAI
EFESIENSI (%)
KET KEUANGAN FISIK
KEUANGAN (Rp)
% FISIK
% (Rp) VOLUME SAT VOLUME SAT
PEMELIHARAAN KBD TEBU 2019
1 NUSA TENGGARA BARAT 710.574.000 107 Ha 503.194.100 70,82 92 Ha 85,98
2 SULAWESI TENGGARA 502.000.000 50 Ha 117.400.000 23,39 39 Ha 78,00 225,04
TOTAL 1.212.574.000 157 Ha 620.594.100 51,18 131 Ha
Jika mengacu pada PMK 214 Tahun 2017, dari analisis pencapaian kinerja kegiatan
lanjutan pemeliharaan KBD tebu Tahun 2019 di atas, dapat dijelaskan nilai efisiensi
kegiatan sebesar 120,64% (Efisien), dengan rincian pencapaian kegiatan Lanjutan
Pemeliharaan Pembangunan Kebun Benih Datar (KBD) tebu Tahun 2019
dilaksanakan secara efisien.
3.2.2. Jumlah Benih Lada Siap Tanam yang Tersedia Sesuai Kebutuhan
Produksi Lada
Komoditas lada merupakan salah satu komoditas prioritas nasional yang merupakan
salah satu komoditas pendukung ekspor untuk menghasilkan devisa. Untuk itu
ketersediaan benih lada yang berkualitas sangat diperlukan guna mendukung
pengembangan tanaman lada dengan merehabilitasi tanaman tua/tidak produktif dan
memperluas lahan dengan penanaman baru untuk meningkatkan produksi dan
produktivitas lada.
Tabel 6. Analisis realisasi kinerja dan capaian kinerja jumlah benih lada yang tersedia Tahun 2018-2019
IK-1
Terpenuhinya Kebutuhan Perbenihan Pangan Strategis Perkebunan
Produksi Benih Lada 2019 dibandingkan dengan tahun
sebelumnya dan Renstra 2019 (%)
Tahun Target
(batang) Realisasi (batang)
Capaian (%)
Realisasi Capaian
2018 931.500 562.371 60,37 519,34 796,32
2019 607.500 2.920.600 480,76 480,76 480,76
Evaluasi dan analisis keberhasilan Jumlah benih lada yang tersedia sesuai
kebutuhan produksi lada adalah sebagai berikut:
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
29 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
A. Target dan realisasi kinerja tahun ini
Capaian Kinerja Jumlah benih lada yang tersedia sesuai kebutuhan produksi lada
Tahun 2019 mencapai 2.920.600 batang atau 480,76% dari target 607.500 dan
masuk dalam katagori sangat berhasil.
B. Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan tahun
lalu
Dibanding Tahun 2018 Realisasi kinerja produksi benih lada mengalami
peningkatan sebesar 419,34% atau mencapai 519,34% dari produksi benih
lada Tahun 2018. (realisasi produksi benih lada tahun 2019 sebanyak
2.920.600 batang dibanding realisasi produksi benih lada Tahun 2018
sebanyak 562.371 batang).
Dibanding Tahun 2018 Capaian kinerja produksi benih lada mencapai
796,32% atau mengalami peningkatan sebesar 696,32% (Capaian kinerja
produksi benih lada Tahun 2019 mencapai 480,76% dibanding capaian
kinerja produksi benih lada Tahun 2018 sebesar 60,37%)
C. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi mencapai 152,09% dari target jumlah benih yang tersedia sesuai
kebutuhan produksi lada sebanyak 1.920.250 batang.
D. Realisasi kinerja tahun ini dibandingkan dengan standar nasional tidak
dapat dianalisis karena tidak ada standar nasional jumlah benih yang
tersedia sesuai kebutuhan produksi lada.
E. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan.
Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa jumlah benih yang
tersedia sesuai kebutuhan produksi lada Tahun 2019 masuk dalam kategori sangat
berhasil. Beberapa hal yang mendukung keberhasilan indikator jumlah benih yang
tersedia sesuai kebutuhan produksi lada Tahun 2019 yaitu, dukungan pemerintah,
kualitas dan kuantitas SDM pelaksana serta sarana dan prasarana pendukung
kegiatan
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
30 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
1. Adanya dukungan perencanaan yang baik, dengan menempatkan alokasi kegiatan
pengembangan tanaman lada menyesuaikan dengan ketersediaan dan lokasi
benih yang ada ditingkat produsen. Waktu penyaluran benih sesuai dengan waktu
penanaman (musim penghujan) sehingga potensi kematian benih dilapangan
dapat diminimalisir.
2. Tingginya minat petani untuk mengembangkan budidaya tanaman lada,
peningkatan minat petani untuk mengembangkan usaha budidaya lada sejalan
dengan tingginya perhatian pemerintah khususnya untuk mengembalikan kejayaan
rempah yang diimplementasikan dengan gelar teknologi yang dapat dijadikan
media untuk memotivasi dan meningkatkan pengetahuan petani tentang budidaya
lada yang baik.
3. Kualitas dan kuantitas SDM pelaksana, dengan kualitas dan kuantitas SDM yang
cukup, akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses budidaya tanaman lada
yang dimulai dari penyiapan benih unggul sampai pada tahapan produksi serta
pengolahan hasil. Selain itu pengalaman SDM pengelola pembenihan lada dengan
cara penempatan kegiatan produksi benih pada sentra pengembangan lada juga
sangat pengaruh dalam keberhasilan usaha pembenihan dilapangan.
4. Dukungan penyediaan sarana dan prasarana oleh pemerintah, bantuan
pemerintah melalui alokasi dana Tugas Pembantuan (TP) cukup memadai dengan
mengalokasikan komponen sarana produksi antara lain pupuk organik, pupuk
kimia, herbisida dan prasarana pendukung seperti alat pertanian kecil,
handsprayer, dll dengan maksud agar tingkat keberhasilan produksi lada ditingkat
petani lebih tinggi sesuai dengan potensi tanaman.
Kegiatan penyediaan benih lada siap tanam dilaksanakan di 4 (empat) provinsi.
Penyediaan benih lada siap tanam dilaksanakan untuk mendukung kegiatan
pengembangan berupa rehabilitasi dan perluasan dengan memenuhi kriteria enam
tepat yaitu tepat jenis (varietas), tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu, tepat lokasi,
dan tepat harga bisa terpenuhi.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
31 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
F. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan anggaran)
dan analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan.
Pada Tahun 2019, untuk mendukung kinerja pencapaian target jumlah benih yang
tersedia sesuai kebutuhan produksi lada, Direktorat Perbenihan Perkebunan
melakukan kegiatan utama Penyediaan Benih Lada Siap Tanam Tahun 2019, seperti
terlihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Analisis Efesiensi atas Penggunaan Sumber Daya Kegiatan Pendukung dalam Mencapai Jumlah Benih yang Tersedia Sesuai Kebutuhan Produksi Lada
NO KEGIATAN
TARGET REALISASI NILAI
EFESIENSI (%)
KET KEUANGAN FISIK KEUANGAN
(Rp) %
FISIK %
(Rp) VOLUME SAT VOLUME SAT
A PENYEDIAAN BENIH LADA SIAP TANAM UNTUK PERLUASAN
1 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
8.360.000.000 880.000 Batang 8.348.000.000 99,86 880.000 Batang 100,00 50,36
2 SULAWESI SELATAN 1.129.600.000 160.000 Batang 1.059.600.000 93,80 160.000 Batang 100,00 65,49
3 SULAWEI TENGGARA 2.367.536.000 320.000 Batang 2.342.020.000 98,92 316.600 Batang 98,94 50,04
TOTAL 11.857.136.000 1.360.000 Batang 11.749.620.000 99,09 1.356.600 Batang 99,75 51,65
B PENYEDIAAN BENIH LADA SIAP TANAM UNTUK REHABILITASI
1 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
10.488.000.000 1.104.000 Batang 10.474.240.000 99,87 1.104.000 Batang 100,00 50,33
2 KALIMANTAN BARAT 2.160.000.000 180.000 Batang 2.152.960.000 99,67 180.000 Batang 100,00 50,81
3 SULAWESI SELATAN 1.930.200.000 280.000 Batang 1.918.180.000 99,38 280.000 Batang 100,00 51,56
4 PUSAT 86.400.000 7.200 Batang 0 0,00 0 0,00 50,00
TOTAL 14.664.600.000 1.571.200 Batang 14.545.380.000 99,19 1.564.000 Batang 99,54 50,89
TOTAL A & B 26.521.736.000 2.931.200 Batang 26.295.000.000 99,15 2.920.600 Batang 99,64 51,24
Jika mengacu pada PMK 214 Tahun 2017, dari analisis pencapaian kinerja kegiatan
penyediaan lada siap tanam Tahun 2019 di atas, dapat dijelaskan nilai efisiensi
kegiatan rata-rata sebesar 51,27% (efisien), dengan rincian pencapaian kegiatan
sebagai berikut:
Kegiatan penyediaan benih lada siap tanam tahun 2019 sebanyak 1.356.600
batang untuk mendukung kegiatan pengembangan berupa perluasan dengan
penyerapan anggaran sebesar 99,09% dari pagu anggaran, dilaksanakan secara
efisien dengan nilai efisiensi sebesar 51,65%.
Kegiatan penyediaan benih lada siap tanam tahun 2019 sebanyak 1.564.000
batang untuk mendukung kegiatan pengembangan berupa perluasan dengan
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
32 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
penyerapan anggaran sebesar 99,19% dari pagu anggaran, dilaksanakan secara
efisien dengan nilai efisiensi sebesar 50,89%.
3.2.3. Jumlah Benih Pala Siap Tanam yang Tersedia Sesuai Kebutuhan
Produksi Pala
Komoditas pala merupakan salah satu komoditas prioritas yang merupakan salah
satu komoditas pendukung ekspor untuk menghasilkan devisa. Untuk itu
ketersediaan benih pala yang berkualitas sangat diperlukan guna mendukung
pengembangan tanaman pala dengan merehabilitasi tanaman tua/tidak produktif dan
memperluas lahan dengan penanaman baru untuk meningkatkan produksi dan
produktivitas pala.
Tabel 8. Analisis realisasi kinerja dan capaian kinerja jumlah benih pala yang tersedia Tahun 2018-2019
IK-1
Terpenuhinya Kebutuhan Perbenihan pangan strategis perkebunan
produksi benih pala 2019 dibandingkan dengan tahun
sebelumnya dan Renstra 2019 (%)
Tahun Target (batang) Realisasi (batang)
Capaian (%)
Realisasi Capaian
2018 714.000 701.143 98,20 306,55 312,68
2019 700.000 2.149.320 307,05 307,05 307,05
Evaluasi dan analisis keberhasilan Jumlah benih pala yang tersedia sesuai
kebutuhan produksi pala adalah sebagai berikut:
A. Target dan realisasi kinerja tahun ini
Capaian Kinerja Jumlah benih pala yang tersedia sesuai kebutuhan produksi pala
Tahun 2019 mencapai 2.149.320 batang atau 307,05% dari target 700.000 batang
dan masuk dalam katagori sangat berhasil.
B. Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan tahun
lalu
Dibanding Tahun 2018 Realisasi kinerja produksi benih pala mengalami
peningkatan sebesar 206,55% atau mencapai 306,55% dari produksi benih
pala Tahun 2018. (realisasi produksi benih pala tahun 2019 sebanyak
2.149.320 batang dibanding realisasi produksi benih pala Tahun 2018
sebanyak 701.143 batang).
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
33 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
Dibanding Tahun 2018 Capaian kinerja produksi benih pala mencapai
312,68% atau mengalami peningkatan sebesar 212,68% (Capaian kinerja
produksi benih pala Tahun 2019 mencapai 307,05% dibanding capaian kinerja
produksi benih pala Tahun 2018 sebesar 98,20%).
C. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi mencapai 138,84% dari target jumlah benih yang tersedia sesuai
kebutuhan produksi pala sebanyak 1.548.000 batang.
D. Realisasi kinerja tahun ini dibandingkan dengan standar nasional tidak
dapat dianalisis karena tidak ada standar nasional jumlah benih yang
tersedia sesuai kebutuhan produksi pala.
E. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan
Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa jumlah benih yang
tersedia sesuai kebutuhan produksi pala Tahun 2019 masuk dalam kategori sangat
berhasil. Beberapa hal yang mendukung keberhasilan indikator jumlah benih yang
tersedia sesuai kebutuhan produksi pala Tahun 2019 yaitu:
1. Adanya dukungan perencanaan yang baik, dengan menempatkan alokasi
kegiatan pengembangan tanaman pala menyesuaikan dengan ketersediaan dan
lokasi benih yang ada ditingkat produsen. Waktu penyaluran benih sesuai dengan
waktu penanaman (musim penghujan) sehingga potensi kematian benih
dilapangan dapat diminimalisir.
2. Tingginya minat petani untuk mengembangkan budidaya tanaman pala,
peningkatan minat petani untuk mengembangkan usaha budidaya pala sejalan
dengan tingginya perhatian pemerintah khususnya untuk mengembalikan
kejayaan rempah yang diimplementasikan dengan gelar teknologi yang dapat
dijadikan media untuk memotivasi dan meningkatkan pengetahuan petani tentang
budidaya lada yang baik.
3. Kualitas dan kuantitas SDM pelaksana, dengan kualitas dan kuantitas SDM yang
cukup, akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses budidaya tanaman pala
yang dimulai dari penyiapan benih unggul sampai pada tahapan produksi serta
pengolahan hasil. Selain itu pengalaman SDM pengelola pembenihan pala
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
34 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
dengan cara penempatan kegiatan produksi benih pada sentra pengembangan
pala juga sangat pengaruh dalam keberhasilan usaha pembenihan dilapangan.
4. Dukungan penyediaan sarana dan prasarana oleh pemerintah, bantuan
pemerintah melalui alokasi dana Tugas Pembantuan (TP) cukup memadai
dengan mengalokasikan komponen sarana produksi antara lain pupuk organik,
pupuk kimia, herbisida dan prasarana pendukung seperti alat pertanian kecil,
handsprayer, dll dengan maksud agar tingkat keberhasilan produksi pala ditingkat
petani lebih tinggi sesuai dengan potensi tanaman.
Kegiatan penyediaan benih pala siap tanam dilaksanakan di 9 (Sembilan) provinsi.
Penyediaan benih pala siap tanam dilaksanakan untuk mendukung kegiatan
pengembangan berupa rehabilitasi dan perluasan dengan memenuhi kriteria enam
tepat yaitu tepat jenis (varietas), tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu, tepat lokasi,
dan tepat harga bisa terpenuhi.
F. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan anggaran)
dan analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan
Pada Tahun 2019, untuk mendukung kinerja pencapaian target jumlah benih yang
tersedia sesuai kebutuhan produksi pala, Direktorat Perbenihan melaksanakan
kegiatan utama penyediaan benih pala siap tanam tahun 2019, seperti seperti pada
Tabel 9.
Tabel 9. Analisis Efesiensi atas Penggunaan Sumber Daya Kegiatan Pendukung Dalam Mencapai Jumlah Benih yang Tersedia Sesuai Kebutuhan Produksi Pala
NO KEGIATAN
TARGET REALISASI NILAI
EFESIENSI (%)
KET KEUANGAN FISIK KEUANGAN (Rp)
% FISIK
% (Rp) VOLUME SAT VOLUME SAT
A PENYEDIAAN BENIH PALA SIAP TANAM UNTUK PERLUASAN
1 JAWA BARAT 1.122.000.000 66.000 Batang 1.122.000.000 100,00 66.000 Batang 100,00 50,00
2 SULAWESI SELATAN 3.125.700.000 240.000 Batang 2.864.210.625 91,63 240.000 Batang 100,00 70,91
3 SULAWESI UTARA 2.369.318.000 178.200 Batang 2.336.211.000 98,60 178.200 Batang 100,00 53,49
4 MALUKU 0 24.000 Batang 0 0,00 24.000 Batang 100,00 50,00
5 MALUKU UTARA 7.085.580.000 366.120 Batang 7.085.580.000 100,00 366.120 Batang 100,00 50,00
6 SULAWESI TENGAH 450.000.000 60.000 Batang 450.000.000 100,00 60.000 Batang 100,00 50,00
7 GORONTALO 858.000.000 66.000 Batang 858.000.000 100,00 66.000 Batang 100,00 50,00
8 PAPUA BARAT 2.985.000.000 120.000 Batang 2.985.000.000 100,00 120.000 Batang 100,00 50,00
TOTAL 17.995.598.000 1.120.320 Batang 17.701.001.625 98,36 1.120.320 Batang 100,00 54,09
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
35 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
NO KEGIATAN
TARGET REALISASI NILAI
EFESIENSI (%)
KET KEUANGAN FISIK KEUANGAN
(Rp) %
FISIK %
(Rp) VOLUME SAT VOLUME SAT
B PENYEDIAAN BENIH PALA SIAP TANAM UNTUK REHABILITASI
1 ACEH 1.294.650.000 93.000 Batang 1.294.650.000 100,00 93.000 Batang 100,00 50,00
2 JAWA BARAT 612.000.000 36.000 Batang 610.200.000 99,71 36.000 Batang 100,00 50,74
3 SULAWESI UTARA 3.203.856.000 225.000 Batang 3.189.615.000 99,56 225.000 Batang 100,00 51,11
4 MALUKU 6.446.610.000 354.000 Batang 6.446.610.000 100,00 354.000 Batang 100,00 50,00
5 MALUKU UTARA 5.071.500.000 264.000 Batang 5.071.500.000 100,00 264.000 Batang 100,00 50,00
6 PAPUA BARAT 1.350.000.000 54.000 Batang 1.350.000.000 100,00 54.000 Batang 100,00 50,00
7 PUSAT 40.200.000 3.000 Batang 40.200.000 100,00 3.000 Batang 100,00 50,00
TOTAL 18.018.816.000 1.029.000 Batang 18.002.775.000 99,91 1.029.000 Batang 100,00 50,22
TOTAL A & B 36.014.414.000 2.149.320 Batang 35.703.776.625 99,14 2.149.320 Batang 100,00 52,16
Jika mengacu pada PMK 214 Tahun 2017, dari analisis pencapaian kinerja kegiatan
penyediaan benih pala siap tanam Tahun 2019 di atas, dapat dijelaskan nilai efisiensi
per kegiatan diperoleh nilai efisiensi rata-rata sebesar 52,16% (efisien), dengan
rincian pencapaian kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan penyediaan benih pala siap tanam tahun 2019 sebanyak 1.120.320
batang untuk mendukung kegiatan pengembangan berupa perluasan dengan
penyerapan anggaran sebesar 98,36% dari pagu anggaran, dilaksanakan secara
efisien dengan nilai efisiensi sebesar 54,09%.
Kegiatan penyediaan benih pala siap tanam tahun 2019 sebanyak 1.029.000
batang untuk mendukung kegiatan pengembangan berupa reahabilitasi dengan
penyerapan anggaran sebesar 99,91% dari pagu anggaran, dilaksanakan secara
efisien dengan nilai efisiensi sebesar 50,22%.
3.2.4. Jumlah Benih Jambu Mete Siap Tanam yang Tersedia Sesuai Kebutuhan
Produksi Jambu Mete
Jambu mete merupakan salah satu komoditas tanaman perkebunan. Sebagai salah
satu indikator keberhasilan kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan penyediaan
benih jambu mete siap tanam mendapat perhatian khusus lingkup Direktorat
Perbenihan Perkebunan. Untuk itu ketersediaan benih jambu yang berkualitas
sangat diperlukan guna mendukung kegiatan pengembangan dengan merehabilitasi
tanaman tua/tidak produktif dan memperluas lahan dengan penanaman baru untuk
meningkatkan produksi dan produktivitas jambu mete.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
36 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
Tabel 10. Analisis realisasi kinerja dan capaian kinerja jumlah benih jambu mete yang tersedia Tahun 2018-2019
IK-1
Terpenuhinya Kebutuhan Perbenihan pangan strategis perkebunan
produksi benih jambu mete 2019 dibandingkan dengan tahun
sebelumnya dan Renstra 2019 (%)
Tahun Target (batang) Realisasi (batang)
Capaian (%)
Realisasi Capaian
2018 739.200 739.200 100,00 205,68 125,00
2019 1.216.320 1.520.400 125,00 125,00 125,00
Evaluasi dan analisis keberhasilan Jumlah benih jambu yang tersedia sesuai
kebutuhan produksi jambu mete adalah sebagai berikut:
A. Target dan realisasi kinerja tahun ini
Capaian Kinerja Jumlah benih jambu mete yang tersedia sesuai kebutuhan produksi
jambu mete Tahun 2019 mencapai 1.520.400 batang atau 125,00% dari target
1.216.320 batang dan masuk dalam katagori sangat berhasil.
B. Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan tahun
lalu
Dibanding Tahun 2018 Realisasi kinerja produksi benih jambu mete
mengalami peningkatan sebesar 105,68% atau mencapai 205,68% dari
produksi benih jambu mete Tahun 2018. (realisasi produksi benih jambu mete
tahun 2019 sebanyak 1.520.400 batang dibanding realisasi produksi benih
jambu mete Tahun 2018 sebanyak 739.200 batang).
Dibanding Tahun 2018 Capaian kinerja produksi benih jambu mete mencapai
125,00% atau mengalami peningkatan sebesar 25,00% (Capaian kinerja
produksi benih pala Tahun 2019 mencapai 125,00% dibanding capaian kinerja
produksi benih jambu mete Tahun 2018 sebesar 100,00%).
C. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi mencapai 18,18% dari target 881.760 batang.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
37 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
D. Realisasi kinerja tahun ini dibandingkan dengan standar nasional tidak
dapat dianalisis karena tidak ada standar nasional produksi/penyediaan
benih jambu mete.
E. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan
Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa jumlah benih
yang tersedia sesuai kebutuhan produksi jambu mete Tahun 2019 masuk dalam
kategori sangat berhasil. Beberapa hal yang mendukung keberhasilan indikator
jumlah benih yang tersedia sesuai kebutuhan produksi jambu mete Tahun 2019
yaitu, dukungan pemerintah, kualitas dan kuantitas SDM pelaksana serta sarana
dan prasarana pendukung kegiatan
1. Adanya dukungan perencanaan yang baik, dengan menempatkan alokasi
kegiatan pengembangan tanaman lada menyesuaikan dengan ketersediaan
dan lokasi benih yang ada ditingkat produsen. Waktu penyaluran benih sesuai
dengan waktu penanaman (musim penghujan) sehingga potensi kematian
benih dilapangan dapat diminimalisir.
2. Kualitas dan kuantitas SDM pelaksana, dengan kualitas dan kuantitas SDM
yang cukup, akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses budidaya
tanaman jambu mete yang dimulai dari penyiapan benih unggul sampai pada
tahapan produksi serta pengolahan hasil. Selain itu pengalaman SDM
pengelola pembenihan jambu mete dengan cara penempatan kegiatan
produksi benih pada sentra pengembangan jambu mete juga sangat pengaruh
dalam keberhasilan usaha pembenihan dilapangan.
3. Dukungan penyediaan sarana dan prasarana oleh pemerintah, bantuan
pemerintah melalui alokasi dana Tugas Pembantuan (TP) cukup memadai
dengan mengalokasikan komponen sarana produksi antara lain pupuk organik,
pupuk kimia, herbisida dan prasarana pendukung seperti alat pertanian kecil,
handsprayer, dll dengan maksud agar tingkat keberhasilan produksi lada
ditingkat petani lebih tinggi sesuai dengan potensi tanaman.
Kegiatan penyediaan benih jambu mete siap tanam dilaksanakan di 3 (tiga) provinsi.
Penyediaan benih jambu mete siap tanam dilaksanakan untuk mendukung kegiatan
pengembangan berupa perluasan dan peremajaan dengan memenuhi kriteria enam
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
38 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
tepat yaitu tepat jenis (varietas), tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu, tepat lokasi,
dan tepat harga bisa terpenuhi.
F. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan anggaran)
dan analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan
Pada Tahun 2019, untuk mendukung kinerja pencapaian target penyediaan benih
jambu mete siap tanam, Direktorat Perbenihan Perkebunan melakukan kegiatan
utama pada Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan melalui kegiatan
penyediaan benih jambu mete siap tanam di wilayah pengembangan jambu mete
seperti pada Tabel 11.
Tabel 11. Analisis Efesiensi atas Penggunaan Sumber Daya Kegiatan Pendukung
dalam Mencapai Jumlah Benih yang Tersedia Sesuai Kebutuhan Produksi Jambu Mete
NO KEGIATAN
TARGET REALISASI NILAI
EFESIENSI (%)
KET KEUANGAN FISIK KEUANGAN (Rp)
% FISIK
% (Rp) VOLUME SAT VOLUME SAT
A PENYEDIAAN BENIH JAMBU METE SIAP TANAM UNTUK PERLUASAN
1 SULAWESI TENGGARA 780.000.000 60.000 Batang 780.000.000 100,00 60.000 Batang 100,00 50,00
TOTAL 780.000.000 60.000 Batang 780.000.000 100,00 60.000 Batang 100,00 50,00
B PENYEDIAAN BENIH JAMBU METE SIAP TANAM UNTUK PEREMAJAAN
1 NUSA TENGGARA BARAT 285.600.000 48.000 Batang 285.600.000 100,00 48.000 Batang 100,00 50,00
2 NUSA TENGGARA TIMUR 430.800.000 48.000 Batang 428.400.000 99,44 48.000 Batang 100,00 51,39
3 PUSAT 53.714.000 4.280 Batang 53.714.000 100,00 4.280 Batang 100,00 50,00
TOTAL 770.114.000 100.280 Batang 767.714.000 99,69 100.280 Batang 100,00 50,78
TOTAL A & B 1.550.114.000 160.280 Batang 1.547.714.000 99,85 160.280 Batang 100,00 50,39
Jika mengacu pada PMK 214 Tahun 2017, dari analisis pencapaian kinerja kegiatan
penyediaan benih jambu mete siap tanam Tahun 2019 di atas, dapat dijelaskan nilai
efisiensi per kegiatan diperoleh nilai efisiensi rata-rata sebesar 50,39% (efisien),
dengan rincian pencapaian kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan penyediaan benih jambu mete siap tanam dilaksanakan secara efisien
dengan nilai efisiensi sebesar 50,39% dengan rincian sebagai berikut:
Kegiatan penyediaan benih kop jambu mete siap tanam tahun 2019 sebanyak
60.000 batang untuk mendukung kegiatan pengembangan berupa perluasan
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
39 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
dengan penyerapan anggaran sebesar 100% dari pagu anggaran, dilaksanakan
secara efisien dengan nilai efisiensi sebesar 50,00%.
Kegiatan penyediaan benih kop jambu mete siap tanam tahun 2019 sebanyak
160.280 batang untuk mendukung kegiatan pengembangan berupa peremajaan
dengan penyerapan anggaran sebesar 99,96% dari pagu anggaran, dilaksanakan
secara efisien dengan nilai efisiensi sebesar 50,78%.
3.2.5. Jumlah Benih Kopi Siap Tanam yang Tersedia Sesuai Kebutuhan
Produksi Kopi
Kopi merupakan salah satu komoditas tanaman perkebunan. Sebagai salah satu
indikator keberhasilan kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan penyediaan benih
kopi siap tanam mendapat perhatian khusus lingkup Direktorat Perbenihan
Perkebunan.
Tabel 12. Analisis realisasi kinerja dan capaian kinerja jumlah benih kopi yang tersedia Tahun 2018-2019
IK-1
Terpenuhinya Kebutuhan Perbenihan pangan strategis perkebunan
produksi benih kopi
2019 dibandingkan dengan
tahun sebelumnya dan Renstra
2019 (%)
Tahun Target (batang) Realisasi
(batang)
Capaian
(%) Realisasi Capaian
2018 10.116.462 8.738.052 86,37 198,44 111,44
2019 18.014.033 17.340.101 96,26 96,26 96,26
Evaluasi dan analisis keberhasilan penyediaan benih kopi siap tanam adalah sebagai
berikut:
A. Target dan realisasi kinerja tahun ini
Capaian Kinerja penyediaan benih kopi siap tanam Tahun 2019 mencapai
17.340.101 batang atau 96,26% dari target 18.014.033 batang dan masuk dalam
katagori berhasil.
B. Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan tahun
lalu
Dibanding Tahun 2018 Realisasi kinerja produksi benih kopi mengalami
peningkatan sebesar 98,44% atau mencapai 198,44% dari produksi benih kopi
Tahun 2018. (realisasi produksi benih kopi tahun 2019 sebanyak 17.340.101
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
40 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
batang dibanding realisasi produksi benih kopi Tahun 2018 sebanyak
8.738.052 batang).
Dibanding Tahun 2018 Capaian kinerja produksi benih kopi mencapai
111,44% atau mengalami peningkatan sebesar 11,44% (Capaian kinerja
produksi benih pala Tahun 2019 mencapai 96,26% dibanding capaian kinerja
produksi benih jambu mete Tahun 2018 sebesar 86,37%).
C. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi mencapai 102,39% dari target 11.801.645 batang.
D. Realisasi kinerja tahun ini dibandingkan dengan standar nasional tidak
dapat dianalisis karena tidak ada standar nasional produksi/penyediaan
benih kopi siap tanam.
E. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan
Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa jumlah benih yang
tersedia sesuai kebutuhan produksi kopi Tahun 2019 masuk dalam kategori berhasil.
Beberapa hal yang mendukung keberhasilan indikator jumlah benih yang tersedia
sesuai kebutuhan produksi kopi Tahun 2019 yaitu, dukungan pemerintah, kualitas
dan kuantitas SDM pelaksana serta sarana dan prasarana pendukung kegiatan
1. Adanya dukungan perencanaan yang baik, dengan menempatkan alokasi
kegiatan pengembangan tanaman kopi menyesuaikan dengan ketersediaan dan
lokasi benih yang ada ditingkat produsen. Waktu penyaluran benih sesuai dengan
waktu penanaman (musim penghujan) sehingga potensi kematian benih
dilapangan dapat diminimalisir.
2. Kualitas dan kuantitas SDM pelaksana, dengan kualitas dan kuantitas SDM yang
cukup, akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses budidaya tanaman
jambu mete yang dimulai dari penyiapan benih unggul sampai pada tahapan
produksi serta pengolahan hasil. Selain itu pengalaman SDM pengelola
pembenihan kopi dengan cara penempatan kegiatan produksi benih pada sentra
pengembangan jambu mete juga sangat pengaruh dalam keberhasilan usaha
pembenihan dilapangan.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
41 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
3. Dukungan penyediaan sarana dan prasarana oleh pemerintah, bantuan
pemerintah melalui alokasi dana Tugas Pembantuan (TP) cukup memadai
dengan mengalokasikan komponen sarana produksi antara lain pupuk organik,
pupuk kimia, herbisida dan prasarana pendukung seperti alat pertanian kecil,
handsprayer, dll dengan maksud agar tingkat keberhasilan produksi kopi ditingkat
petani lebih tinggi sesuai dengan potensi tanaman.
Kegiatan penyediaan benih kopi siap tanam dilaksanakan di 18 (delapan belas)
provinsi. Penyediaan benih kopi siap tanam dilaksanakan untuk mendukung kegiatan
pengembangan kopi berupa peremajaan, rehabilitasi, dan perluasan dengan
memenuhi kriteria enam tepat yaitu tepat jenis (varietas), tepat jumlah, tepat mutu,
tepat waktu, tepat lokasi, dan tepat harga bisa terpenuhi.
F. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan anggaran)
dan analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan
Pada Tahun 2019, untuk mendukung kinerja pencapaian target penyediaan benih
kopi siap tanam, Direktorat Perbenihan Perkebunan melakukan kegiatan utama pada
Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan melalui kegiatan penyediaan benih kopi
siap tanam di wilayah pengembangan kopi seperti pada Tabel 13.
Tabel 13. Analisis Efesiensi atas Penggunaan Sumber Daya Kegiatan Pendukung
dalam Mencapai Jumlah Benih Yang Tersedia Sesuai Kebutuhan Produksi Kopi
NO KEGIATAN
TARGET REALISASI NILAI
EFESIENSI (%)
KET KEUANGAN FISIK KEUANGAN
(Rp) %
FISIK %
(Rp) VOLUME SAT VOLUME SAT
A PENYEDIAAN BENIH KOPI SIAP TANAM UNTUK PERLUASAN
1 SUMATERA UTARA 4.956.000.000 826.000 Batang 4.895.960.000 98,79 826.000 Batang 100,00 53,03
2 SUMATERA BARAT 680.100.000 200.000 Batang 680.100.000 100,00 200.000 Batang 100,00 50,00
3 RIAU 1.910.800.000 200.000 Batang 1.910.700.000 99,99 200.000 Batang 100,00 50,01
4 JAMBI 4.195.000.000 710.000 Batang 4.194.900.000 100,00 710.000 Batang 100,00 50,01
5 JAWA BARAT 2.037.000.000 400.000 Batang 1.978.570.000 97,13 400.000 Batang 100,00 57,17
6 JAWA TIMUR 3.949.085.000 500.000 Batang 3.903.630.375 98,85 500.000 Batang 100,00 52,88
7 NUSA TENGGARA BARAT
2.280.400.000 200.000 Batang 2.277.113.000 99,86 200.000 Batang 100,00 50,36
8 NUSA TENGGARA TIMUR
5.242.228.000 500.000 Batang 4.830.327.500 92,14 500.000 Batang 100,00 69,64
9 KALIMANTAN BARAT 1.900.000.000 200.000 Batang 1.890.000.000 99,47 200.000 Batang 100,00 51,32
9 KALIMANTAN TENGAH 1.580.000.000 100.000 Batang 1.580.000.000 100,00 100.000 Batang 100,00 50,00
10 SULAWESI TENGAH 7.272.747.000 900.000 Batang 7.271.847.500 99,99 900.000 Batang 100,00 50,03
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
42 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
NO KEGIATAN
TARGET REALISASI NILAI
EFESIENSI (%)
KET KEUANGAN FISIK KEUANGAN (Rp)
% FISIK
% (Rp) VOLUME SAT VOLUME SAT
11 SULAWESI BARAT 3.751.500.000 300.000 Batang 3.579.787.500 95,42 300.000 Batang 100,00 61,44
12 JAMBI (pilot project) 28.800.000 4.800 Batang 0 0,00 0 Batang 0,00 50,00
TOTAL 39.783.660.000 5.040.800 Batang 38.992.935.875 98,01 5.036.000 Batang 99,90 54,74
B PENYEDIAAN BENIH KOPI SIAP TANAM UNTUK PEREMAJAAN
1 ACEH 7.197.500.000 1.350.000 Batang 7.197.500.000 82,17 1.350.000 Batang 100,00 50,00
2 SUMATERA UTARA 3.450.000.000 575.000 Batang 3.297.430.000 62,26 575.000 Batang 70,00 61,06
3 SUMATERA SELATAN 8.334.000.000 1.000.000 Batang 6.988.600.000 82,17 1.000.000 Batang 100,00 90,36
4 BENGKULU 960.000.000 320.000 Batang 913.100.000 95,11
320.000 Batang 100,00 62,21
5 LAMPUNG 5.980.000.000 600.000 Batang 5.966.000.000 62,26 600.000 Batang 70,00 50,59
6 JAWA BARAT 5.887.817.000 1.220.000 Batang 5.776.207.500 82,17 1.220.000 Batang 100,00 54,74
7 BALI 4.159.750.000 700.000 Batang 4.155.322.500 62,26 700.000 Batang 70,00 50,27
8 SULAWESI SELATAN 9.512.500.000 1.000.000 Batang 9.173.341.100 82,17 1.000.000 Batang 100,00 58,91
9 PAPUA 3.421.800.000 270.000 Batang 3.180.385.000 62,26 270.000 Batang 70,00 67,64
10 PUSAT 240.300.000 31.800 Batang 97.200.000 62,26 13.200 Batang 70,00 56,38
TOTAL 49.143.667.000 7.066.800 Batang 46.745.086.100 95,12 7.048.200 Batang 99,74 61,57
TOTAL A & B 88.927.327.000 12.107.600 Batang 85.738.021.975 96,41 12.084.200 Batang 99,81 58,50
Jika mengacu pada PMK 214 Tahun 2017, dari analisis pencapaian kinerja kegiatan
penyediaan benih kopi siap tanam Tahun 2019 di atas, dapat dijelaskan nilai efisiensi
per kegiatan diperoleh nilai efisiensi rata-rata sebesar 58,16% (efisien), dengan
rincian pencapaian kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan penyediaan benih kopi siap tanam dilaksanakan secara efisien dengan nilai
efisiensi sebesar 58,50% dengan rincian sebagai berikut:
Kegiatan penyediaan benih kopi siap tanam tahun 2019 sebanyak 5.036.000
batang untuk mendukung kegiatan pengembangan berupa perluasan dengan
penyerapan anggaran sebesar 98,01% dari pagu anggaran, dilaksanakan secara
efisien dengan nilai efisiensi sebesar 54,74%.
Kegiatan penyediaan benih kopi siap tanam tahun 2019 sebanyak 7.048.200
batang untuk mendukung kegiatan pengembangan berupa peremajaan dengan
penyerapan anggaran sebesar 96,41% dari pagu anggaran, dilaksanakan secara
efisien dengan nilai efisiensi sebesar 61,57%.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
43 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
3.2.6. Jumlah Benih Karet Siap Tanam yang Tersedia Sesuai Kebutuhan
Produksi Karet
Karet merupakan salah satu komoditas tanaman perkebunan. Sebagai salah satu
indikator keberhasilan kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan penyediaan benih
karet siap tanam mendapat perhatian khusus lingkup Direktorat Perbenihan
Perkebunan.
Tabel 14. Analisis realisasi kinerja dan capaian kinerja jumlah benih karet yang tersedia Tahun 2018-2019
IK-1
Terpenuhinya Kebutuhan Perbenihan pangan strategis perkebunan
produksi benih karet 2019 dibandingkan dengan tahun
sebelumnya dan Renstra 2019 (%)
Tahun Target
(batang) Realisasi (batang)
Capaian (%)
Realisasi Capaian
2018 1.002.750 736.250 73,42 406,13 152,28
2019 2.674.244 2.990.132 111,81 111,81 111,81
Evaluasi dan analisis keberhasilan penyediaan benih karet siap tanam adalah
sebagai berikut:
A. Target dan realisasi kinerja tahun ini
Capaian Kinerja penyediaan benih karet siap tanam Tahun 2019 mencapai 2.990.132
batang atau 111,81% dari target 2.674.244 batang dan masuk dalam katagori sangat
berhasil.
B. Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan tahun
lalu
Dibanding Tahun 2018 Realisasi kinerja produksi benih karet mengalami
peningkatan sebesar 306,13% atau mencapai 406,13% dari produksi benih
karet Tahun 2018. (realisasi produksi benih karet tahun 2019 sebanyak
2.990.132 batang dibanding realisasi produksi benih karet Tahun 2018
sebanyak 736.250 batang).
Dibanding Tahun 2018 Capaian kinerja produksi benih karet mencapai
152,28% atau mengalami peningkatan sebesar 52,28% (Capaian kinerja
produksi benih karet Tahun 2019 mencapai 111,81% dibanding capaian
kinerja produksi benih karet Tahun 2018 sebesar 73,42%).
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
44 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
C. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi mencapai 126,41% dari target 2.365.500 batang.
D. Realisasi kinerja tahun ini dibandingkan dengan standar nasional tidak
dapat dianalisis karena tidak ada standar nasional produksi/penyediaan
benih karet siap tanam.
E. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan.
Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa penyediaan benih
karet siap tanam Tahun 2019 masuk dalam katagori sangat berhasil, Beberapa hal
yang mendukung keberhasilan indikator jumlah benih yang tersedia sesuai kebutuhan
produksi kopi Tahun 2019 yaitu:
1. Adanya dukungan perencanaan yang baik, dengan menempatkan alokasi kegiatan
pengembangan tanaman karet menyesuaikan dengan lokasi dan ketersediaan
benih yang ada ditingkat produsen. Waktu penyaluran benih sesuai dengan waktu
penanaman (musim penghujan) sehingga potensi kematian benih dilapangan
dapat diminimalisir.
2. Tingginya minat petani untuk mengembangkan budidaya tanaman karet,
peningkatan minat petani untuk mengembangkan usaha budidaya karet sejalan
dengan tingginya perhatian pemerintah yang diimplementasikan dengan gelar
teknologi yang dapat dijadikan media untuk memotivasi dan meningkatkan
pengetahuan petani tentang budidaya karet yang baik.
3. Kualitas dan kuantitas SDM pelaksana, dengan kualitas dan kuantitas SDM yang
cukup, akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses budidaya tanaman karet
yang dimulai dari penyiapan benih unggul sampai pada tahapan produksi serta
pengolahan hasil. Selain itu pengalaman SDM pengelola pembenihan karet
dengan cara penempatan kegiatan produksi benih pada sentra pengembangan
karet juga sangat pengaruh dalam keberhasilan usaha pembenihan dilapangan.
4. Dukungan penyediaan sarana dan prasarana oleh pemerintah, bantuan
pemerintah melalui alokasi dana Tugas Pembantuan (TP) cukup memadai dengan
mengalokasikan komponen sarana produksi antara lain pupuk organik, pupuk
kimia, herbisida dan prasarana pendukung seperti alat pertanian kecil,
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
45 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
handsprayer, dll dengan maksud agar tingkat keberhasilan produksi karet ditingkat
petani lebih tinggi sesuai dengan potensi tanaman.
Kegiatan penyediaan benih karet siap tanam dilaksanakan di 11 (sebelas) provinsi.
Penyediaan benih karet siap tanam dilaksanakan untuk mendukung kegiatan
pengembangan berupa peremajaan dan perluasan dengan memenuhi kriteria enam
tepat yaitu tepat jenis (varietas), tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu, tepat lokasi,
dan tepat harga bisa terpenuhi.
F. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan anggaran)
dan analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan
Pada Tahun 2019, untuk mendukung kinerja pencapaian target produksi benih karet
siap tanam, Direktorat Perbenihan Perkebunan melakukan kegiatan utama pada
Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan melalui kegiatan penyediaan benih
karet siap tanam di wilayah pengembangan karet seperti pada Tabel 15.
Tabel 15. Analisis Efesiensi atas Penggunaan Sumber Daya Kegiatan Pendukung dalam Mencapai Jumlah Benih yang Tersedia Sesuai Kebutuhan Produksi Karet
NO KEGIATAN
TARGET REALISASI NILAI
EFESIENSI (%)
KET KEUANGAN FISIK KEUANGAN (Rp)
% FISIK
% (Rp) VOLUME SAT VOLUME SAT
A PENYEDIAAN BENIH KARET SIAP TANAM UNTUK PERLUASAN
1 KALIMANTAN TENGAH 1.898.600.000 110.000 Batang 1.898.600.000 100,00 110.000 Batang 100,00 50,00
2 KALIMANTAN SELATAN 1.970.590.125 132.000 Batang 1.948.811.700 98,89 132.000 Batang 100,00 52,76
3 KALIMANTAN TIMUR 773.575.000 55.000 Batang 773.575.000 100,00 55.000 Batang 100,00 50,00
4 PAPUA 3.710.000.000 110.000 Batang 3.708.500.000 99,96 110000 Batang 100,00 50,10
TOTAL 8.352.765.125 407.000 Batang 8.329.486.700 99,72 407.000 Batang 100,00 50,70
B PENYEDIAAN BENIH KARET SIAP TANAM UNTUK PEREMAJAAN
1 ACEH 1.837.000.000 110.000 Batang 1.837.000.000 100,00 110.000 Batang 100,00 50,00
2 SUMATERA BARAT 709.500.000 110.000 Batang 709.500.000 100,00 110.000 Batang 100,00 50,00
3 RIAU 948.750.000 82.500 Batang 0 0,00 0 0,00 50,00
4 JAMBI 3.473.750.000 450.000 Batang 3.141.250.000 90,43 450.000,00 Batang 100,00 73,93
5 SUMATERA SELATAN 9.062.900.000 1.017.500 Batang 8.856.732.500 97,73 1.017.500,00 Batang 100,00 55,69
6 KALIMANTAN BARAT 2.741.200.000 200.000 Batang 2.632.116.330 96,02 200.000,00 Batang 100,00 59,95
7 KALIMANTAN SELATAN 6.490.000.000 550.000 Batang 6.346.758.660 97,79 550.000,00 Batang 100,00 55,52
8 KALIMANTAN TIMUR 2.162.147.000 143.000 Batang 2.161.445.000 99,97 143.000,00 Batang 100,00 50,08
9 PUSAT 31.744.000 3.968 Batang 21.056.000 66,33 2.632,00 Batang 66,33 50,00
TOTAL 27.456.991.000 2.666.968 Batang 25.705.858.490 93,62 2.583.132 Batang 96,86 58,35
TOTAL A & B 35.809.756.125 3.073.968 Batang 34.035.345.190 95,04 2.990.132 Batang 97,27 55,73
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
46 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
Jika mengacu pada PMK 214 Tahun 2017, dari analisis pencapaian kinerja
kegiatan penyediaan benih karet siap tanam Tahun 2019 di atas, dapat
dijelaskan nilai efisiensi per kegiatan diperoleh nilai efisiensi rata-rata sebesar
54,53% (efisien), dengan rincian pencapaian kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan penyediaan benih karet siap tanam dilaksanakan secara efisien
dengan nilai efisiensi sebesar 55,73% dengan rincian sebagai berikut:
Kegiatan penyediaan benih karet siap tanam tahun 2019 sebanyak 407.000
batang untuk mendukung kegiatan pengembangan berupa perluasan
dengan penyerapan anggaran sebesar 99,72% dari pagu anggaran,
dilaksanakan secara efisien dengan nilai efisiensi sebesar 58,38%.
Kegiatan penyediaan benih karet siap tanam tahun 2019 sebanyak
2.583.132 batang untuk mendukung kegiatan pengembangan berupa
peremajaan dengan penyerapan anggaran sebesar 93,62% dari pagu
anggaran, dilaksanakan secara efisien dengan nilai efisiensi sebesar
58,35%.
3.2.7. Jumlah Benih Kakao Siap Tanam yang Tersedia Sesuai Kebutuhan
Produksi Kakao
Kakao merupakan salah satu komoditas tanaman perkebunan. Sebagai salah satu
indikator keberhasilan kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan penyediaan benih
kakao siap tanam mendapat perhatian khusus lingkup Direktorat Perbenihan
Perkebunan.
Tabel 16. Analisis realisasi kinerja dan capaian kinerja jumlah benih kakao yang
tersedia Tahun 2018-2019
IK-1
Terpenuhinya Kebutuhan Perbenihan pangan strategis perkebunan
produksi benih kakao 2019 dibandingkan dengan
tahun sebelumnya dan Renstra 2019 (%)
Tahun Target (batang) Realisasi (batang)
Capaian (%) Realisasi Capaian
2018 7260.543 4.795.443 66,05 333,34 171,16
2019 14.140.364 15.985.260 113,05 113,05 113,05
Evaluasi dan analisis keberhasilan penyediaan benih kakao siap tanam adalah
sebagai berikut:
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
47 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
A. Target dan realisasi kinerja tahun ini
Capaian Kinerja penyediaan benih kakao siap tanam Tahun 2019 mencapai
15.985.260 batang atau 113,05% dari target 14.140.364 batang dan masuk dalam
katagori sangat berhasil.
B. Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan tahun
lalu
Dibanding Tahun 2018 Realisasi kinerja produksi benih kakao mengalami
peningkatan sebesar 233,34% atau mencapai 333,34% dari produksi benih
kakao Tahun 2018. (realisasi produksi benih kakao tahun 2019 sebanyak
15.985.260 batang dibanding realisasi produksi benih kakao Tahun 2018
sebanyak 4.795.443 batang).
Dibanding Tahun 2018 Capaian kinerja produksi benih kakao mencapai
171,16% atau mengalami peningkatan sebesar 71,16% (Capaian kinerja
produksi benih kakao Tahun 2019 mencapai 113,05% dibanding capaian
kinerja produksi benih karet Tahun 2018 sebesar 66,05%).
C. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi mencapai 102,03% dari target 7.909.145 batang/polibag.
D. Realisasi kinerja tahun ini dibandingkan dengan standar nasional tidak
dapat dianalisis karena tidak ada standar nasional produksi/penyediaan
benih kakao siap tanam.
E. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan.
Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa jumlah benih yang
tersedia sesuai kebutuhan produksi kopi Tahun 2019 masuk dalam kategori berhasil.
Beberapa hal yang mendukung keberhasilan indikator jumlah benih yang tersedia
sesuai kebutuhan produksi kakao Tahun 2019 yaitu, dukungan pemerintah, kualitas
dan kuantitas SDM pelaksana serta sarana dan prasarana pendukung kegiatan
1. Adanya dukungan perencanaan yang baik, dengan menempatkan alokasi
kegiatan pengembangan tanaman kakao menyesuaikan dengan ketersediaan
dan lokasi benih yang ada ditingkat produsen. Waktu penyaluran benih sesuai
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
48 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
dengan waktu penanaman (musim penghujan) sehingga potensi kematian benih
dilapangan dapat diminimalisir.
2. Kualitas dan kuantitas SDM pelaksana, dengan kualitas dan kuantitas SDM yang
cukup, akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses budidaya tanaman kakao
yang dimulai dari penyiapan benih unggul sampai pada tahapan produksi serta
pengolahan hasil. Selain itu pengalaman SDM pengelola pembenihan kakao
dengan cara penempatan kegiatan produksi benih pada sentra pengembangan
kakao juga sangat pengaruh dalam keberhasilan usaha pembenihan dilapangan.
3. Dukungan penyediaan sarana dan prasarana oleh pemerintah, bantuan
pemerintah melalui alokasi dana Tugas Pembantuan (TP) cukup memadai
dengan mengalokasikan komponen sarana produksi antara lain pupuk organik,
pupuk kimia, herbisida dan prasarana pendukung seperti alat pertanian kecil,
handsprayer, dll dengan maksud agar tingkat keberhasilan produksi kakao
ditingkat petani lebih tinggi sesuai dengan potensi tanaman.
Kegiatan penyediaan benih kakao siap tanam dilaksanakan di 13 provinsi wilayah
pengembangan, untuk mendukung kegiatan pengembangan kakao berupa
peremajaan dan perluasan.
F. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan anggaran)
dan analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan
Pada Tahun 2019, untuk mendukung kinerja pencapaian target penyediaan benih
kakao siap tanam, Direktorat Perbenihan Perkebunan melakukan kegiatan utama
pada Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan melalui kegiatan penyediaan
benih kakao siap tanam di wilayah pengembangan kakao seperti pada Tabel 17.
Tabel 17. Analisis Efesiensi atas Penggunaan Sumber Daya Kegiatan Pendukung dalam Mencapai Jumlah Benih Yang Tersedia Sesuai Kebutuhan Produksi Kakao
NO KEGIATAN
TARGET REALISASI NILAI
EFESIENSI (%)
KET KEUANGAN FISIK KEUANGAN (Rp)
% FISIK
% (Rp) VOLUME SAT VOLUME SAT
A PENYEDIAAN BENIH KAKAO SIAP TANAM UNTUK PERLUASAN
1 NUSA TENGGARA BARAT
3.128.800.000 270.000 Batang 3.126.793.000 99,94 270.000 Batang 100,00 50,16
2 NUSA TENGGARA TIMUR
7.061.660.000 600.000 Batang 6.995.387.000 99,06 600.000 Batang 100,00 52,35
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
49 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
NO KEGIATAN
TARGET REALISASI NILAI
EFESIENSI (%)
KET KEUANGAN FISIK KEUANGAN (Rp)
% FISIK
% (Rp) VOLUME SAT VOLUME SAT
3 KALIMANTAN TENGAH 3.571.400.000 200.000 Batang 3.571.400.000 100,00 200.000 Batang 100,00 50,00
4 PAPUA 4.430.808.000 270.000 Batang 4.429.911.200 99,98 270.000 Batang 100,00 50,05
TOTAL 18.192.668.000 1.340.000 Batang 18.123.491.200 99,62 1.340.000 Batang 100,00 50,95
B PENYEDIAAN BENIH KAKAO SIAP TANAM UNTUK PEREMAJAAN
1 ACEH 1.210.000.000 200.000 Batang 1.210.000.000 100,00 200.000 Batang 100,00 50,00
2 SUMATERA BARAT 1.876.500.000 540.000 Batang 1.876.500.000 100,00
540.000 Batang 100,00 50,00
3 LAMPUNG 1.620.000.000 270.000 Batang 1.614.100.000 99,64
270.000 Batang 100,00 50,91
4 BALI 1.399.000.000 100.000 Batang 1.392.326.000 99,52 100000 Batang 100,00 51,19
5 SULAWESI SELATAN 10.732.900.000 1.000.000 Batang 10.716.388.600 99,85
1.000.000 Batang 100,00 50,38
6 SULAWESI BARAT 3.682.800.000 270.000 Batang 3.423.983.400 92,97 270.000 Batang 100,00 67,57
7 SULAWESI TENGAH 13.118.600.000 1.040.000 Batang 13.045.638.160 99,44 1.040.000 Batang 100,00 51,39
8 SULAWESI TENGGARA 41.513.022.000 3.080.000 Batang 41.025.319.570 98,83 3080000 Batang 100,00 52,94
9 GORONTALO 767.700.000 60.000 Batang 747.780.000 97,41 60.000 Batang 100,00 56,49
10 PAPUA BARAT 2.884.910.000 100.000 Batang 2.884.749.600 99,99
100.000 Batang 100,00 50,01
11 PUSAT 457.719.000 85.455 Batang 333.559.000 72,87
69.755 Batang 81,63 76,81
TOTAL 79.263.151.000 6.745.455 Batang 78.270.344.330 98,75 6.729.755 Batang 99,77 52,56
TOTAL A & B 97.455.819.000 8.085.455 Batang 96.393.835.530 98,91 8.069.755 Batang 99,81 52,24
Jika mengacu pada PMK 214 Tahun 2017, dari analisis pencapaian kinerja kegiatan
penyediaan benih kakao siap tanam Tahun 2019 di atas, dapat dijelaskan nilai
efisiensi per kegiatan diperoleh nilai efisiensi rata-rata sebesar 51,76% (efisien),
dengan rincian pencapaian kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan penyediaan benih kakao siap tanam dilaksanakan secara efisien dengan
nilai efisiensi sebesar 52,24% dengan rincian sebagai berikut:
Kegiatan penyediaan benih kakao siap tanam tahun 2019 sebanyak 1.340.000
batang untuk mendukung kegiatan pengembangan berupa perluasan dengan
penyerapan anggaran sebesar 99,62% dari pagu anggaran, dilaksanakan secara
efisien dengan nilai efisiensi sebesar 50,95%.
Kegiatan penyediaan benih kakao siap tanam tahun 2019 sebanyak 6.729.755
batang untuk mendukung kegiatan pengembangan berupa peremajaan dengan
penyerapan anggaran sebesar 99,77% dari pagu anggaran, dilaksanakan secara
efisien dengan nilai efisiensi sebesar 52,56%.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
50 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
3.2.8. Jumlah Benih Kelapa Siap Tanam yang Tersedia Sesuai Kebutuhan
Produksi Kelapa
Kelapa merupakan salah satu komoditas tanaman perkebunan. Sebagai salah satu
indikator keberhasilan kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan penyediaan benih
kelapa siap tanam mendapat perhatian khusus lingkup Direktorat Perbenihan
Perkebunan.
Tabel 18. Analisis realisasi kinerja dan capaian kinerja jumlah benih kelapa yang
tersedia Tahun 2018-2019
IK-1
Terpenuhinya Kebutuhan Perbenihan pangan strategis perkebunan
produksi benih kelapa 2019 dibandingkan dengan
tahun sebelumnya dan Renstra 2019 (%)
Tahun Target (batang) Realisasi (batang)
Capaian (%)
Realisasi Capaian
2018 1.418.200 1.246.200 87,87 212,65 133,46
2019 2.259.764 2.650.050 117,27 117,27 117,27
Evaluasi dan analisis keberhasilan penyediaan benih kelapa siap tanam adalah
sebagai berikut:
A. Target dan realisasi kinerja tahun ini
Capaian Kinerja penyediaan benih kelapa siap tanam Tahun 2019 mencapai
2.650.050 batang atau 117,27% dari target 2.259.764 batang/polibag dan masuk
dalam katagori sangat berhasil.
B. Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan tahun
lalu
Dibanding Tahun 2018 Realisasi kinerja produksi benih kelapa mengalami
peningkatan sebesar 112,65% atau mencapai 212,65% dari produksi benih
kelapa Tahun 2018. (realisasi produksi benih kelapa tahun 2019 sebanyak
2.650.050 batang dibanding realisasi produksi benih kelapa Tahun 2018
sebanyak 1.246.200 batang).
Dibanding Tahun 2018 Capaian kinerja produksi benih kelapa mencapai
133,46% atau mengalami peningkatan sebesar 33,46% (Capaian kinerja
produksi benih kakao Tahun 2019 mencapai 117,27% dibanding capaian
kinerja produksi benih karet Tahun 2018 sebesar 87,87%).
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
51 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
C. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi mencapai 82,24% dari target 2.006.400 batang.
D. Realisasi kinerja tahun ini dibandingkan dengan standar nasional tidak
dapat dianalisis karena tidak ada standar nasional produksi/penyediaan
benih kelapa siap tanam.
E. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan.
Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa penyediaan benih
kelapa siap tanam Tahun 2019 masuk dalam katagori cukup berhasil.
Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa jumlah benih yang
tersedia sesuai kebutuhan produksi kopi Tahun 2019 masuk dalam kategori berhasil.
Beberapa hal yang mendukung keberhasilan indikator jumlah benih yang tersedia
sesuai kebutuhan produksi kelapaTahun 2019 yaitu, dukungan pemerintah, kualitas
dan kuantitas SDM pelaksana serta sarana dan prasarana pendukung kegiatan.
1. Adanya dukungan perencanaan yang baik, dengan menempatkan alokasi
kegiatan pengembangan tanaman kelapa menyesuaikan dengan ketersediaan
dan lokasi benih yang ada ditingkat produsen. Waktu penyaluran benih sesuai
dengan waktu penanaman (musim penghujan) sehingga potensi kematian benih
dilapangan dapat diminimalisir.
2. Kualitas dan kuantitas SDM pelaksana, dengan kualitas dan kuantitas SDM yang
cukup, akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses budidaya tanaman
kelapa yang dimulai dari penyiapan benih unggul sampai pada tahapan produksi
serta pengolahan hasil. Selain itu pengalaman SDM pengelola pembenihan
kelapa dengan cara penempatan kegiatan produksi benih pada sentra
pengembangan kelapa juga sangat pengaruh dalam keberhasilan usaha
pembenihan dilapangan.
3. Dukungan penyediaan sarana dan prasarana oleh pemerintah, bantuan
pemerintah melalui alokasi dana Tugas Pembantuan (TP) cukup memadai
dengan mengalokasikan komponen sarana produksi antara lain pupuk organik,
pupuk kimia, herbisida dan prasarana pendukung seperti alat pertanian kecil,
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
52 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
handsprayer, dll dengan maksud agar tingkat keberhasilan produksi kelapa
ditingkat petani lebih tinggi sesuai dengan potensi tanaman.
Kegiatan penyediaan benih kelapa siap tanam dilaksanakan di 18 provinsi, untuk
mendukung kegiatan pengembangan kelapa berupa peremajaan dan perluasan.
Dengan memenuhi kriteria enam tepat, yaitu tepat jenis (varietas), tepat jumlah, tepat
mutu, tepat waktu, tepat lokasi, dan tepat harga bisa terpenuhi.
F. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan anggaran)
dan analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan
Pada Tahun 2019, untuk mendukung kinerja pencapaian target produksi benih kelapa
siap tanam, Direktorat Perbenihan Perkebunan melakukan kegiatan utama pada
Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan melalui kegiatan penyediaan benih
kelapa siap tanam di wilayah pengembangan kelapa seperti pada Tabel 19.
Tabel 19. Analisis Efesiensi atas Penggunaan Sumber Daya Kegiatan Pendukung dalam Mencapai Jumlah Benih yang Tersedia Sesuai Kebutuhan Produksi Kelapa
NO KEGIATAN
TARGET REALISASI NILAI
EFESIENSI (%)
KET KEUANGAN FISIK KEUANGAN (Rp)
% FISIK
% (Rp) VOLUME SAT VOLUME SAT
A PENYEDIAAN BENIH KELAPA SIAP TANAM UNTUK PERLUASAN
1 KEPULAUAN RIAU 648.000.000 24.000 Batang 652.080.000 100,63 24.000 Batang 100,00 48,43
2 JAWA TIMUR 227.500.000 12.000 Batang 206.463.250 90,75 12.000 Batang 100,00 73,12
3 SULAWESI TENGGARA 2.656.800.000 144.000 Batang 2.592.042.100 97,56 144.000 Batang 100,00 56,09
TOTAL 3.532.300.000 180.000 Batang 3.450.585.350 97,69 180.000 Batang 100,00 55,78
B PENYEDIAAN BENIH KELAPA SIAP TANAM UNTUK PEREMAJAAN
1 ACEH 444.000.000 24.000 Batang 436.800.000 98,38 24.000 Batang 100 54,05
2 SUMATERA BARAT 504.000.000 48.000 Batang 485.880.000 96,40 48.000 Batang 100 58,99
3 RIAU 1.249.320.000 96.000 Batang 1.245.094.800 99,66 96000 Batang 100 50,85
4 JAMBI 306.000.000 24.000 Batang 295.200.000 96,47 24.000 Batang 100 58,82
5 SULAWESI UTARA 3.142.160.000 168.000 Batang 3.112.069.254 99,04 168.000 Batang 100 52,39
6 SULAWESI TENGAH 4.116.112.000 231.000 Batang 4.064.862.312 98,75 231.000 Batang 100 53,11
7 SULAWESI SELATAN 2.084.850.000 126.000 Batang 2.073.537.132 99,46 126.000 Batang 100 51,36
8 MALUKU 2.746.070.000 96.000 Batang 2.619.850.000 95,40 96.000 Batang 100 61,49
9 BALI 1.018.075.000 60.000 Batang 1.015.716.250 99,77 60.000 Batang 100 50,58
10 NUSA TENGGARA BARAT
1.457.820.000 72.000 Batang 1.277.850.000 87,65 72.000 Batang 100 80,86
11 NUSA TENGGARA TIMUR
3.442.400.000 143.000 Batang 3.365.538.000 97,77 143.000 Batang 100 55,58
12 PAPUA 941.400.000 18.000 Batang 939.730.500 99,82 18.000 Batang 100 50,44
13 MALUKU UTARA 3.354.000.000 96.000 Batang 3.334.237.000 99,41 96.000 Batang 100 51,47
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
53 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
NO KEGIATAN
TARGET REALISASI NILAI
EFESIENSI (%)
KET KEUANGAN FISIK KEUANGAN (Rp)
% FISIK
% (Rp) VOLUME SAT VOLUME SAT
14 GORONTALO 2.382.750.000 162.000 Batang 2.367.170.000 99,35 162.000 Batang 100 51,63
15 JAWA BARAT 858.800.000 48.000 Batang 854.600.000 99,51 48.000 Batang 100 51,22
16 PUSAT 1.013.000.000 63.050 Batang 930.740.000 91,88 58.050 Batang 92,07 50,52
TOTAL 29.060.757.000 1.475.050 Batang 28.418.875.248 97,79 1.470.050 Batang 99,66 54,69
TOTAL A & B 32.593.057.000 1.655.050 Batang 31.869.460.598 97,78 1.650.050 Batang 99,70 54,81
Jika mengacu pada PMK 214 Tahun 2017, dari analisis pencapaian kinerja kegiatan
penyediaan benih kelapa siap tanam Tahun 2019 di atas, dapat dijelaskan nilai
efisiensi per kegiatan diperoleh nilai efisiensi rata-rata sebesar 55,24% (efisien),
dengan rincian pencapaian kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan penyediaan benih kelapa siap tanam dilaksanakan secara efisien dengan
nilai efisiensi sebesar 54,81% dengan rincian sebagai berikut:
Kegiatan penyediaan benih kelapa siap tanam tahun 2019 sebanyak 180.000
batang untuk mendukung kegiatan pengembangan berupa perluasan dengan
penyerapan anggaran sebesar 97,69% dari pagu anggaran, dilaksanakan secara
efisien dengan nilai efisiensi sebesar 55,78%.
Kegiatan penyediaan benih kopi siap tanam tahun 2019 sebanyak 1.470.050
batang untuk mendukung kegiatan pengembangan berupa peremajaan dengan
penyerapan anggaran sebesar 97,79% dari pagu anggaran, dilaksanakan secara
efisien dengan nilai efisiensi sebesar 54,81%.
3.2.9. Jumlah Benih Teh Siap Tanam yang Tersedia Sesuai Kebutuhan Produksi
Teh
Teh merupakan salah satu komoditas tanaman perkebunan. Sebagai salah satu
indikator keberhasilan kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan penyediaan benih
teh siap tanam mendapat perhatian khusus lingkup Direktorat Perbenihan
Perkebunan.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
54 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
Tabel 20. Analisis realisasi kinerja dan capaian kinerja jumlah benih teh yang tersedia Tahun 2018-2019
IK-1
Terpenuhinya Kebutuhan Perbenihan pangan strategis perkebunan
produksi benih teh 2019 dibandingkan dengan
tahun sebelumnya dan Renstra 2019 (%)
Tahun Target (batang) Realisasi (batang)
Capaian (%)
Realisasi Capaian
2018 2.100.000 2.100.000 100,00 574,82 134,72
2019 8.959.929 12.071.119 134,72 134,72 134,72
Evaluasi dan analisis keberhasilan penyediaan benih teh siap tanam adalah sebagai
berikut:
A. Target dan realisasi kinerja tahun ini
Capaian Kinerja penyediaan benih teh siap tanam Tahun 2019 mencapai 12.071.119
batang atau 134,72% dari target 8.959.929 batang dan masuk dalam katagori sangat
berhasil.
B. Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan tahun
lalu
Dibanding Tahun 2018 Realisasi kinerja produksi benih teh mengalami
peningkatan sebesar 474,82% atau mencapai 574,82% dari produksi benih teh
Tahun 2018. (realisasi produksi benih teh tahun 2019 sebanyak 12.071.119
batang dibanding realisasi produksi benih teh Tahun 2018 sebanyak 2.100.000
batang).
Dibanding Tahun 2018 Capaian kinerja produksi benih teh mencapai 134,72%
atau mengalami peningkatan sebesar 34,72% (Capaian kinerja produksi benih
teh Tahun 2019 mencapai 134,72% dibanding capaian kinerja produksi benih
teh Tahun 2018 sebesar 100,00%).
C. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi mencapai 20,40% dari target 5.147.800 batang.
D. Realisasi kinerja tahun ini dibandingkan dengan standar nasional tidak
dapat dianalisis karena tidak ada standar nasional produksi/penyediaan
benih teh siap tanam.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
55 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
E. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan.
Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa jumlah benih yang
tersedia sesuai kebutuhan produksi teh Tahun 2019 masuk dalam kategori berhasil.
Beberapa hal yang mendukung keberhasilan indikator jumlah benih yang tersedia
sesuai kebutuhan produksi teh Tahun 2019 yaitu, dukungan pemerintah, kualitas dan
kuantitas SDM pelaksana serta sarana dan prasarana pendukung kegiatan
1. Adanya dukungan perencanaan yang baik, dengan menempatkan alokasi
kegiatan pengembangan tanaman kopi menyesuaikan dengan ketersediaan dan
lokasi benih yang ada ditingkat produsen. Waktu penyaluran benih sesuai dengan
waktu penanaman (musim penghujan) sehingga potensi kematian benih
dilapangan dapat diminimalisir.
2. Kualitas dan kuantitas SDM pelaksana, dengan kualitas dan kuantitas SDM yang
cukup, akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses budidaya tanaman teh
yang dimulai dari penyiapan benih unggul sampai pada tahapan produksi serta
pengolahan hasil. Selain itu pengalaman SDM pengelola pembenihan the dengan
cara penempatan kegiatan produksi benih pada sentra pengembangan teh juga
sangat pengaruh dalam keberhasilan usaha pembenihan dilapangan.
3. Dukungan penyediaan sarana dan prasarana oleh pemerintah, bantuan
pemerintah melalui alokasi dana Tugas Pembantuan (TP) cukup memadai
dengan mengalokasikan komponen sarana produksi antara lain pupuk organik,
pupuk kimia, herbisida dan prasarana pendukung seperti alat pertanian kecil,
handsprayer, dll dengan maksud agar tingkat keberhasilan produksi teh ditingkat
petani lebih tinggi sesuai dengan potensi tanaman.
F. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan anggaran)
dan analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan
Pada Tahun 2019, untuk mendukung kinerja pencapaian target penyediaan benih teh
siap tanam, Direktorat Perbenihan Perkebunan melakukan kegiatan utama pada
Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan melalui kegiatan penyediaan benih teh
siap tanam di wilayah pengembangan teh seperti pada Tabel 21.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
56 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
Tabel 21. Analisis Efesiensi atas Penggunaan Sumber Daya Kegiatan Pendukung dalam Mencapai Jumlah Benih yang Tersedia Sesuai Kebutuhan Produksi Teh
NO KEGIATAN
TARGET REALISASI NILAI
EFESIENSI (%)
KET KEUANGAN FISIK KEUANGAN
(Rp) %
FISIK %
(Rp) VOLUME SAT VOLUME SAT
PENYEDIAAN BENIH TEH SIAP TANAM UNTUK PEREMAJAAN
1 SUMATERA BARAT 2.262.500.000 500.000 Batang 2.262.500.000 100,00 500.000 Batang 100,00 50,00
2 JAWA BARAT 2.052.000.000 550.000 Batang 1.858.432.500 90,57 550.000 Batang 100,00 73,58
TOTAL 4.314.500.000 1.050.000 Batang 4.120.932.500 95,51 1.050.000 Batang 100,00 61,22
Jika mengacu pada PMK 214 Tahun 2017, dari analisis pencapaian kinerja kegiatan
penyediaan benih teh siap tanam Tahun 2019 di atas, dapat dijelaskan nilai efisiensi
kegiatan diperoleh sebesar 61,22% (efisien). Kegiatan penyediaan benih teh siap
tanam dilaksanakan secara efisien dengan nilai efisiensi sebesar 61,26% dengan
rincian kegiatan penyediaan benih teh siap tanam tahun 2019 sebanyak 1.050.000
batang untuk mendukung kegiatan pengembangan berupa peremajaan dengan
penyerapan anggaran sebesar 95,51% dari pagu anggaran.
3.2.10. Jumlah Benih Cengkeh yang Tersedia Sesuai Kebutuhan Produksi
Cengkeh
Komoditas cengkeh merupakan salah satu komoditas prioritas nasional yang
merupakan salah satu komoditas pendukung ekspor untuk menghasilkan devisa.
Untuk itu ketersediaan benih cengkeh yang berkualitas untuk mendukung produksi
dan produktivitas cengkeh harus tersedia.
Tabel 22. Analisis realisasi kinerja dan capaian kinerja jumlah benih cengkeh yang tersedia Tahun 2018-2019
IK-1
Terpenuhinya Kebutuhan Perbenihan pangan strategis perkebunan
produksi benih cengkeh 2019 dibandingkan dengan
tahun sebelumnya dan Renstra 2019 (%)
Tahun Target
(batang) Realisasi (batang)
Capaian (%)
Realisasi Capaian
2018 364.000 340.000 93,41 157,24 102,20
2019 560.000 534.600 95,46 95,46 95,46
Evaluasi dan analisis keberhasilan jumlah benih cengkeh yang tersedia sesuai
kebutuhan produksi cengkeh adalah sebagai berikut:
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
57 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
A. Target dan realisasi kinerja tahun ini
Capaian Kinerja Jumlah benih cengkeh yang tersedia sesuai kebutuhan produksi
cengkeh Tahun 2019 mencapai 534.600 batang atau 95,64% dari target 560.000
batang dan masuk dalam katagori berhasil.
B. Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan tahun
lalu
Dibanding Tahun 2018 Realisasi kinerja produksi benih cengkeh mengalami
peningkatan sebesar 57,24% atau mencapai 157,24% dari produksi benih
cengkeh Tahun 2018. (realisasi produksi benih cengkeh tahun 2019 sebanyak
534.600 batang dibanding realisasi produksi benih cengkeh Tahun 2018
sebanyak 364.000 batang).
Dibanding Tahun 2018 Capaian kinerja produksi benih cengkeh mencapai
102,20% atau mengalami peningkatan sebesar 2,20% (Capaian kinerja
produksi benih cengkeh Tahun 2019 mencapai 95,46% dibanding capaian
kinerja produksi benih cengeh Tahun 2018 sebesar 93,41%).
C. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi mencapai 26,52% dari target 2.016.000 batang jumlah benih yang
tersedia sesuai kebutuhan produksi cengkeh.
D. Realisasi kinerja tahun ini dibandingkan dengan standar nasional tidak
dapat dianalisis karena tidak ada standar nasional produksi/penyediaan
benih cengkeh siap tanam.
E. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan
Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa jumlah benih yang
tersedia sesuai kebutuhan produksi cengkeh Tahun 2019 masuk dalam kategori
sangat berhasil. Beberapa hal yang mendukung keberhasilan indikator jumlah benih
yang tersedia sesuai kebutuhan produksi cengkeh Tahun 2019 yaitu dukungan
pemerintah, Kualitas dan kuantitas SDM pelaksana serta sarana dan prasarana
pendukung kegiatan
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
58 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
1. Adanya dukungan perencanaan yang baik, dengan menempatkan alokasi
kegiatan pengembangan tanaman cengkeh menyesuaikan dengan ketersediaan
dan lokasi benih yang ada ditingkat produsen. Waktu penyaluran benih sesuai
dengan waktu penanaman (musim penghujan) sehingga potensi kematian benih
dilapangan dapat diminimalisir.
2. Tingginya minat petani untuk mengembangkan budidaya tanaman cengkeh,
peningkatan minat petani untuk mengembangkan usaha budidaya cengkeh
sejalan dengan tingginya perhatian pemerintah khususnya untuk mengembalikan
kejayaan rempah yang diimplementasikan dengan gelar teknologi yang dapat
dijadikan media untuk memotivasi dan meningkatkan pengetahuan petani tentang
budidaya cengkeh yang baik.
3. Kualitas dan kuantitas SDM pelaksana, dengan kualitas dan kuantitas SDM yang
cukup, akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses budidaya tanaman
cengkeh yang dimulai dari penyiapan benih unggul sampai pada tahapan
produksi serta pengolahan hasil. Selain itu pengalaman SDM pengelola
pembenihan lada dengan cara penempatan kegiatan produksi benih pada sentra
pengembangan cengkeh juga sangat pengaruh dalam keberhasilan usaha
pembenihan dilapangan.
4. Dukungan penyediaan sarana dan prasarana oleh pemerintah, bantuan
pemerintah melalui alokasi dana Tugas Pembantuan (TP) cukup memadai
dengan mengalokasikan komponen sarana produksi antara lain pupuk organik,
pupuk kimia, herbisida dan prasarana pendukung seperti alat pertanian kecil,
handsprayer, dll dengan maksud agar tingkat keberhasilan produksi lada ditingkat
petani lebih tinggi sesuai dengan potensi tanaman.
Kegiatan penyediaan benih cengkeh siap tanam dilaksanakan di 11 (sebelas)
provinsi. Penyediaan benih pala siap tanam dilaksanakan untuk mendukung kegiatan
pengembangan berupa rehabilitasi dan perluasan dengan memenuhi kriteria enam
tepat yaitu tepat jenis (varietas), tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu, tepat lokasi,
dan tepat harga bisa terpenuhi.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
59 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
F. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan anggaran)
dan analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan
Pada Tahun 2019, untuk mendukung kinerja pencapaian target jumlah benih yang
tersedia sesuai kebutuhan produksi cengkeh, Direktorat Perbenihan melakukan
kegiatan utama penyediaan benih cengkeh siap tanam Tahun 2019, seperti pada
Tabel 23.
Tabel 23. Analisis Efesiensi atas Penggunaan Sumber Daya Kegiatan Pendukung dalam Mencapai Jumlah Benih yang Tersedia Sesuai Kebutuhan Produksi Cengkeh
NO KEGIATAN
TARGET REALISASI NILAI
EFESIENSI (%)
KET KEUANGAN FISIK KEUANGAN
(Rp) %
FISIK %
(Rp) VOLUME SAT VOLUME SAT
A PENYEDIAAN BENIH CENGKEH SIAP TANAM UNTUK PERLUASAN
1 SULAWESI TENGGARA
636.000.000 63.600 Batang 634.339.200 99,74 63.600 Batang 100 50,65
2 JAWA TENGAH 132.000.000 12.000 Batang 132.000.000 100,00 12.000 Batang 100 50,00
TOTAL 768.000.000 75.600 Batang 766.339.200 99,78 75.600 Batang 100 50,54
B PENYEDIAAN BENIH CENGKEH SIAP TANAM UNTUK REHABILITASI
1 SULAWESI SELTAN 429.780.000 57.000 Batang 310.422.000 72,23 57.000 Batang 100 119,43
2 SULAWESI TENGAH 393.000.000 39.000 Batang 393.000.000 100,00 39.000 Batang 100 50,00
3 SULAWESI TENGGARA
390.000.000 39.000 Batang 389.204.000 99,80 39000 Batang 100 50,51
4 SULAWESI UTARA 1.631.700.000 126.000 Batang 1.631.700.000 100,00 126.000 Batang 100 50,00
5 BALI 240.000.000 24.000 Batang 240.000.000 100,00 24.000 Batang 100 50,00
6 NUSA TENGGARA TIMUR
1.050.000.000 60.000 Batang 984.600.000 93,77 60.000 Batang 100 65,57
7 MALUKU 774.000.000 42.000 Batang 774.000.000 100,00 42.000 Batang 100 50,00
8 MALUKU UTARA 1.053.000.000 54.000 Batang 1.053.000.000 100,00 54.000 Batang 100 50,00
9 GORONTALO 55.500.000 6.000 Batang 55.500.000 100,00 6.000 Batang 100 50,00
TOTAL 6.016.980.000 447.000 Batang 5.831.426.000 96,92 447.000 Batang 100 57,71
C PENYEDIAAN BENIH CENGKEH SIAP TANAM UNTUK PEREMAJAAN
1 BALI 120.000.000 12.000 Batang 120.000.000 99,00 12.000 Batang 100 50,00
TOTAL 120.000.000 12.000 Batang 120.000.000 100,00 12.000 Batang 100 50,00
TOTAL A, B, & C 6.904.980.000 534.600 Batang 6.717.765.200 97,29 534.600 Batang 100 56,78
Jika mengacu pada PMK 214 Tahun 2017, dari analisis pencapaian kinerja kegiatan
penyediaan benih cengkeh siap tanam Tahun 2019 di atas, dapat dijelaskan nilai
efisiensi per kegiatan diperoleh nilai efisiensi rata-rata sebesar 52,75% (efisien),
dengan rincian pencapaian kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan penyediaan benih cengkeh siap tanam dilaksanakan secara efisien dengan
nilai efisiensi sebesar 56,78% dengan rincian sebagai berikut:
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
60 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
Kegiatan penyediaan benih cengkeh siap tanam tahun 2019 sebanyak 75.600
batang untuk mendukung kegiatan pengembangan berupa perluasan dengan
penyerapan anggaran sebesar 99,78% dari pagu anggaran, dilaksanakan secara
efisien dengan nilai efisiensi sebesar 50,54%.
Kegiatan penyediaan benih cengkeh siap tanam tahun 2019 sebanyak 447.000
batang untuk mendukung kegiatan pengembangan berupa rehabilitasi dengan
penyerapan anggaran sebesar 96,92% dari pagu anggaran, dilaksanakan secara
efisien dengan nilai efisiensi sebesar 57,71%.
Kegiatan penyediaan benih cengkeh siap tanam tahun 2019 sebanyak 12.000
batang untuk mendukung kegiatan pengembangan berupa peremajaan dengan
penyerapan anggaran sebesar 100,00% dari pagu anggaran, dilaksanakan
secara efisien dengan nilai efisiensi sebesar 50,00%.
3.2.11. Kelembagaan Produksi dan Pengawasan Benih
Benih sebagai salah satu input produksi di bagian hulu, mempunyai peran strategis
dalam peningkatan produksi dan nilai tambah pertanian. Ketersediaan benih bermutu
dari varietas unggul sampai saat ini masih merupakan masalah besar dalam sistem
produksi pertanian. Kendala penyediaan benih disebabkan karakteristik usaha benih
yang memiliki resiko tinggi. Dalam konteks pengadaan dan distribusi benih, tidak
terlepas dari peran kelembagaan sebagai elemen penting dalam upaya peningkatan
produktifitas usahatani dan perbaikan kemampuan produksi petani.
Tabel 24. Analisis realisasi kinerja dan capaian kinerja jumlah kelembagaan produksi
dan pengawasan benih yang tersedia Tahun 2018-2019
IK-1
Terpenuhinya Kebutuhan Perbenihan pangan strategis perkebunan
jumlah kelembagaan produksi dan pengawasan benih yang tersedia
2019 dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan Renstra
2019 (%)
Tahun Target Realisasi Capaian
(%) Realisasi Capaian
2018 690 690 100,00 101,88 100,00
2019 703 703 100,00 100,00 100,00
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
61 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
Evaluasi dan analisis keberhasilan Kelembagaan Produksi dan Pengawasan Benih
adalah sebagai berikut:
A. Target dan realisasi kinerja tahun ini
Capaian Kinerja Kelembagaan Produksi dan Pengawasan Benih mencapai 703
kelembagaan atau 100% dari target 703 kelembagaan dan masuk dalam katagori
berhasil. Pelaksanaan pembinaan kelembagaan dan pengawasan produksi benih
tanaman perkebunan di 33 Provinsi dengan realisasi anggaran sebesar
Rp2.697.227.458 atau 96,08% dari target Rp2.807.230.000 dan masuk dalam
katagori berhasil.
Dukungan fasilitasi kelembagaan produksi dan pengawasan benih dilaksanakan
melalui kegiatan Pembinaan Kelembagaan Perbenihan yang melekat di pusat dan
didukung dengan kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kopetensi PBT
Manajemen Perbenihan Tanaman Perkebunan, Bimbingan Teknis Pengelolaan
Nursery Modern, Workshop Ketersediaan Benih Perkebunan dan Rintisan Model
Pengembangan Desa Mandiri Benih.
B. Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan tahun
lalu
Dibanding Tahun 2018 Realisasi kinerja jumlah kelembagaan produksi dan
pengawasan benih mengalami peningkatan sebesar 1,88% atau mencapai
101,88% dari kinerja jumlah kelembagaan produksi dan pengawasan benih
Tahun 2018. (realisasi kinerja jumlah kelembagaan produksi dan
pengawasan benih tahun 2019 sebanyak 703 kelembagaan dibanding
realisasi kinerja jumlah kelembagaan produksi dan pengawasan benih Tahun
2018 sebanyak 690 kelembagaan).
Dibanding Tahun 2018 Capaian kinerja jumlah kelembagaan produksi dan
pengawasan benih mencapai 100,00% (Capaian kinerja jumlah kelembagaan
produksi dan pengawasan benih Tahun 2019 dan 2018 mencapai 100,00%).
C. Capaian kinerja tahun 2019 memiliki nilai capaian yang sama yaitu 100%
dibanding capaian kinerja jumlah kelembagaan produksi dan pengawasan
benih yang dibina Tahun 2018.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
62 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
D. Realisasi kinerja tahun ini dibandingkan dengan standar nasional tidak
dapat dianalisis karena tidak ada standar nasional untuk capaian kinerja
Kelembagaan Produksi dan Pengawasan Benih.
E. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan.
Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa dilihat dari realisasi
anggaran kegiatan Kelembagaan Produksi dan Pengawasan Benih Tahun 2019
masuk dalam katagori berhasil. Kegiatan tersebut dilaksanakan di 33 provinsi guna
memfasilitasi Pembinaan Kelembagaan Usaha Produksi Benih dan Pengawasan
Benih agar kelembagaan tersebut dapat terpenuhi.
F. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan anggaran)
dan analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan
Pada Tahun 2019, untuk mendukung kinerja pencapaian kinerja, Direktorat
Perbenihan Perkebunan melakukan kegiatan utama pada Dukungan Perbenihan
Tanaman Perkebunan melalui kegiatan Pembinaan Kelembagaan Usaha Produksi
Benih dan Pengawasan Benih seperti pada Tabel 25.
Tabel 25. Analisis Efesiensi atas Penggunaan Sumber Daya Kegiatan Pendukung
Melalui Kegiatan Pembinaan Kelembagaan Usaha Produksi Benih Dan Pengawasan Benih
NO KEGIATAN
TARGET REALISASI NILAI
EFESIENSI (%)
KET KEUANGAN FISIK KEUANGAN (Rp)
% FISIK
% (Rp) VOLUME SAT VOLUME SAT
Fasilitasi Kelembagaan Produksi dan Pengawasan Benih Benih Tanaman Perkebunan
2.807.320.000 703 Kelembagaan 2.697.227.458 96,08 703 Kelembagaan 100,00 59,80
TOTAL 2.807.320.000 703 Kelembagaan 2.697.227.458 96,08 703 Kemebagaan 100,00 59,80
Jika mengacu pada PMK 214 Tahun 2017, dari analisis pencapaian kinerja kegiatan
Kelembagaan Usaha Produksi Benih dan Pengawasan Benih Tahun 2019 di atas,
dapat dijelaskan bahwa kegiatan Kelembagaan Usaha Produksi Benih dan
Pengawasan Benih dilaksanakan secara efisien dengan nilai efisiensi diperoleh
sebesar 59,80% (efisien).
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
63 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
3.2.12. Varietas Unggul Komoditas Perkebunan
Varietas unggul merupakan salah satu komponen teknologi utama yang menentukan
keberhasilan usaha tani. Varietas unggul memberikan manfaat secara teknis dan
ekonomis diantaranya pertumbuhan tanaman menjadi seragam sehingga tercapai
produktivitas tinggi, panen menjadi serempak, rendeman lebih tinggi, mutu hasil lebih
tinggi, sesuai dengan selera konsumen dan nilai tambah pertanian. Ketersediaan
benih bermutu dari varietas unggul sampai saat ini masih merupakan masalah besar
dalam sistem produksi pertanian.
Tabel 26. Analisis realisasi kinerja dan capaian kinerja jumlah varietas unggul yang
dilepas Tahun 2018-2019
IK-1
Terpenuhinya Kebutuhan Perbenihan pangan strategis perkebunan
jumlah varietas unggul yang dilepas 2019 dibandingkan dengan
tahun sebelumnya dan Renstra 2019 (%)
Tahun Target Realisasi Capaian (%) Realisasi Capaian
2018 13 33 253,85 118,18 307,27
2019 5 39 780,00 780,00 780,00
Evaluasi dan analisis keberhasilan varietas unggul komoditas perkebunan adalah
sebagai berikut:
A. Target dan realisasi kinerja tahun ini
Capaian Kinerja Varietas Unggul Komoditas Perkebunan yang dilepas mencapai 39
varietas atau 780,00% dari target 5 varietas dan masuk dalam katagori sangat
berhasil.
B. Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan tahun
lalu dan beberapa tahun terakhir
Dibanding Tahun 2018 Realisasi kinerja jumlah varietas unggul komoditas
perkebunan yang dilepas mengalami peningkatan sebesar 18,18% atau
mencapai 118,18% dari kinerja jumlah varietas unggul komoditas perkebunan
yang dilepas Tahun 2018. (realisasi kinerja jumlah varietas unggul komoditas
perkebunan yang dilepas tahun 2019 sebanyak 39 varietas dibanding realisasi
kinerja Tahun 2018 sebanyak 33 varietas).
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
64 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
Dibanding Tahun 2018 Capaian kinerja jumlah varietas unggul komoditas
perkebunan yang dilepas mencapai 307,27% atau mengalami peningkatan
sebesar 207,27% (Capaian kinerja jumlah varietas unggul komoditas
perkebunan yang dilepas Tahun 2019 mencapai 780,00% dibanding capaian
kinerja jumlah varietas unggul komoditas perkebunan yang dilepas Tahun
2018 sebesar 253,85%).
C. Realisasi kinerja tahun ini dibandingkan dengan standar nasional tidak
dapat dianalisis karena tidak ada standar nasional untuk capaian kinerja
Varietas Unggul Komoditas Perkebunan.
D. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan.
Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja dinyatakan bahwa dari realisasi
anggaran kegiatan varietas unggul komoditas perkebunan yang dilepas Tahun 2019
masuk dalam katagori sangat berhasil. Kegiatan tersebut dilaksanakan di beberapa
provinsi guna memfasilitasi tersedianya varietas unggul komoditas perkebunan di
wilayah pengembangan serta akses masyarakat akan varietas yang telah dilepas
dapat terpenuhi.
E. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya (penggunaan anggaran)
dan analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan
Pada Tahun 2019, untuk mendukung pencapaian kinerja, Direktorat Perbenihan
Perkebunan melakukan kegiatan utama pada Dukungan Perbenihan Tanaman
Perkebunan melalui kegiatan Fasilitasi Teknis Penyediaan Benih Unggul Tanaman
Perkebunan seperti pada Tabel 27.
Tabel 27. Analisis Efesiensi atas Penggunaan Sumber Daya Kegiatan Pendukung
Melalui Kegiatan Fasilitasi Teknis Penyediaan Benih Unggul Tanaman
Perkebunan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Perkebunan
NO KEGIATAN
TARGET REALISASI
NILAI EFESIENSI
(%) KET
KEUANGAN (Rp)
FISIK KEUANGAN
(Rp) %
FISIK
%
VOLUME SAT VOLUME SAT
Fasilitasi Penilaian varietas tanaman perkebunan
1.103.575.000 5 Keg 1.096.792.945 99,39 50 Keg 1000 275,15
TOTAL 1.103.575.000 5 Keg 1.096.792.945 99,39 50 Keg 1000 275,15
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
65 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
Jika mengacu pada PMK 214 Tahun 2017, dari analisis pencapaian kinerja kegiatan
jumlah varietas unggul komodtidas perkebunan yang dilepas Tahun 2019 di atas,
dapat dijelaskan nilai efisiensi per kegiatan diperoleh nilai efisiensi rata-rata sebesar
90.64% (efisien).
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
66 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2019 merupakan
salah satu bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan tugas dan fungsi yang
diemban selama periode Tahun 2019. Kesemuanya merupakan penjabaran dari
penyelenggaraan program kerja Kementerian Pertanian yang dituangkan dalam
Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Perkebunan dan Renstra Direktorat
Perbenihan Perkebunan Tahun 2015-2019.
Sesuai program Direktorat Jenderal Perkebunan maka Direktorat Perbenihan
Perkebunan melaksanakan kegiatan dukungan penyediaan benih unggul
tanaman perkebunan. kegiatan tersebut antara lain terdiri atas kegiatan 1)
Jumlah benih tebu yang tersedia sesuai kebutuhan produksi tanaman tebu, 2)
Jumlah benih lada yang tersedia sesuai kebutuhan produksi lada, 3) Jumlah
benih pala yang tersedia sesuai kebutuhan produksi pala, 4) Jumlah benih
jambu mete yang tersedia sesuai kebutuhan produksi jambu mete, 5) Jumlah
benih kopi yang tersedia sesuai kebutuhan produksi kopi, 6) Jumlah benih karet
yang tersedia sesuai kebutuhan produksi karet, 7) Jumlah benih kakao yang
tersedia sesuai kebutuhan produksi kakao, 8) Jumlah benih kelapa yang
tersedia sesuai kebutuhan produksi kelapa, 9) Jumlah benih teh yang tersedia
sesuai kebutuhan produksi teh, 10) Jumlah benih cengkeh yang tersedia untuk
keperluan ekspor benih cengkeh, 11) Jumlah kelembagaan produksi dan
pengawasan benih, dan 12) Jumlah varietas unggul komoditas perkebunan
yang dilepas.
Berdasarkan hasil penilaian kinerja yang berpedoman pada Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29
Tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah dilakukan pengukuran kinerja.
Secara umum capaian kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan pada tahun
2019 sudah mendekati tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, hal ini dapat
dilihat dari persentase pengukuran kinerja rata-rata kegiatan mencapai lebih dari
85%, namun untuk mencapai sasaran tersebut diatas masih diperlukan adanya
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
67 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
kerjasama dan koordinasi yag lebih efektif dengan berbagai pihak terkait baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah serta pihak terkait lainnya.
4.2 Saran dan Rekomendasi
1. Diperlukan adanya kegiatan sosialisai peraturan perbenihan perkebunan,
agar pelaku usaha perbenihan dapat menghasilkan benih unggul bermutu
sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan.
2. Perlu adanya percepatan penetapan PPK, Bendahara/PUM, Tim Teknis
Pelaksana kegiatan tingkat Provinsi/Kabupaten dan CP/CL agar kegiatan
berjalan sesuai perencanaan yang telah ditetapkan.
3. Penyusunan juklak/juknis oleh Satker Dinas seharusnya dilakukan sebelum
kegiatan dimulai sehingga dapat menjabarkan/mengakomodir hal-hal yang
spesifik lokasi namun tidak bertentangan dengan Pedoman Teknis.
4. Satker Dinas penerima anggaran dan kegiatan agar melakukan penelaahan
POK sejak awal setelah diterimanya Pedoman Teknis dan pengusulan revisi
segera dilakukan pada awal tahun.
5. Perlu ada sinkronisasi perencanaan dan pengawalan sejak pengusulan
sampai penetapan DIPA.
6. Perlu adanya pengawalan pada setiap tahapan proses pengadaan barang
dan jasa di ULP.
7. Penarikan anggaran harus mengacu pada ROPAK dan dilaksanakan secara
konsisten.
8. Perlu merumuskan sistem penganggaran secara multy years khususnya
pada dukungan kegiatan penyediaan benih siap tanam, mengingat salah
satu faktor utama keberhasilannya adalah ketersediaan benih
polong/setek/entres yang secara umum hanya dapat disiapkan pada
triwulan keempat serta proses pembenihan sampai layak salur
membutuhkan waktu yang relatif lama.
4.3 Tindak Lanjut
1. Pelaksanaan kegiatan penanaman dengan memanfaatkan peta prediksi
tanam dan ketersediaan air. Informasi jadwal tanam dan ketersdiaan air
dapat menjadi pedoman untuk menetapkan jadwal tanam tanpa harus
menunggu datangnya musim hujan;
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
68 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
2. Evaluasi kebun sumber benih secara berkala, untuk mengetahui kelayakan
dan potensi benih yang dihasilkan;
3. Melaksanakan kegiatan ground check ketersediaan benih siap tanam
sebagai dasar penetapan alokasi kegiatan pengembangan tanaman
perkebunan;
4. Pembinaan dan pengawalan calon dan/atau produsen benih melalui surat
pembinaan dan bimbingan teknis untuk menerapkan sistem manajemen
mutu sesuai dengan standardisasi produksi benih sebagai langkah awal
upaya pelaksanaan sertifikasi mandiri.
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
69 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
LAMPIRAN-LAMPIRAN
REALISASI MONEV PER KEGIATAN
MASING-MASING SUBDIT
A. DAFTAR VARIETAS KOMODITI PERKEBUNAN YANG DILEPAS TAHUN 2019
NO KOMODITI VARIETAS PEMILIK (PROV/KAB) NO. SURAT
KEPUTUSAN
1 2 3 4 5
1 Kelapa Dalam Cungap Merah Pemda Kab. Serang, Prov Banten
95/Kpts/KB.020/7/2019 tgl 2 Juli 2019
2 Kelapa Hibrida Kelapa Hibrida Hengniu Balitpalma Proses
3 Kelapa Dalam Kelapa Dalam Nui Sua Pemda Kab. Kepulauan Sula, Prov. Maluku Utara
Proses
4 Kelapa Dalam Kelapa Dalam Gambut Pemda Kab. Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi
Proses
5 Kelapa Dalam Kelapa Dalam Zabak Pemda Kab. Tanjung Jabung Timur, Prov. Jambi
Proses
6 Kayu Manis Koerintji Pemerintah Provinsi Jambi Proses
7 Kayu Manis Zeyna Agribun 01 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Proses
8 Kayu Manis Zeyna Agribun 02 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Proses
9 Tebu PSKA 942 P3GI Proses
10 Tebu PS 093 P3GI Proses
11 Tebu Mojo 1 Pemda Kab. Mojokerto, Prov. Jawa Timur
Proses
12 Tembakau BEI 101 PT. Benih Emas Indonesia 96/Kpts/KB.020/7/2019 tgl 2 Juli 2019
13 Tembakau BEI 101 S PT. Benih Emas Indonesia 97/Kpts/KB.020/7/2019 tgl 2 Juli 2019
14 Tembakau BEI 301 PT. Benih Emas Indonesia 99/Kpts/KB.020/7/2019 tgl 2 Juli 2019
15 Tembakau BEI 301 S PT. Benih Emas Indonesia 98/Kpts/KB.020/7/2019 tgl 2 Juli 2019
16 Tembakau BEI 302 S PT. Benih Emas Indonesia Proses
17 Tembakau BEI 302 PT. Benih Emas Indonesia Proses
18 Tembakau BEI 103 PT. Benih Emas Indonesia Proses
19 Tembakau BEI 103 S PT. Benih Emas Indonesia Proses
20 Tembakau BEI 204 PT. Benih Emas Indonesia Proses
21 Tembakau BEI 204 S PT. Benih Emas Indonesia Proses
22 Tembakau Paiton 3 Pemerintah Daerah Kab. Probolinggo, Prov. Jawa Timur
Proses
23 Tembakau Paiton 4 Pemerintah Daerah Kab. Probolinggo, Prov. Jawa Timur
Proses
24 Tembakau Paiton 5 Pemerintah Daerah Kab. Probolinggo, Prov. Jawa Timur
Proses
25 Tembakau H382 T2 Agribun Balittas Proses
26 Tembakau H382 T3 Agribun Balittas Proses
27 Tembakau H382 T4 Agribun Balittas Proses
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping
70 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN 2019
te]
NO KOMODITI VARIETAS PEMILIK (PROV/KAB) NO. SURAT
KEPUTUSAN
28 Tembakau H382 T6 Agribun Balittas Proses
29 Tembakau H382 TB Agribun Balittas Proses
30 Kopi Basemah 1 Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
103/Kpts/KB.020/7/2019 tgl 2 Juli 2019
31 Kopi Besemah 2 Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
102/Kpts/KB.020/7/2019 tgl 2 Juli 2019
32 Kopi Basemah 3 Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
101/Kpts/KB.020/7/2019 tgl 2 Juli 2019
33 Kopi Basemah 4 Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
100/Kpts/KB.020/7/2019 tgl 2 Juli 2019
34 Teh PGL 1 Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Proses
35 Teh PGL 3 Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Proses
36 Teh PGL 4 Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Proses
37 Teh PGL 10 Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Proses
38 Teh PGL 11 Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Proses
39 Teh PGL 12 Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Proses
40 Teh PGL 15 Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Proses
41 Cengkeh Siantan Agribun Pemda Kab. Kepulauan Anambas
Proses
42 Pala Patani Pemda Kab. Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara
Proses
43 Pala Tiangau Agribun Pemda Kab. Kepulauan Anambas, Kep. Riau
Proses
44 Abaka Rote EH Pemda Kab. Talaud, Prov. Sulawesi Utara
Proses
45 Abaka Rote EM Pemda Kab. Talaud, Prov. Sulawesi Utara
Proses
46 Abaka Rote EMT Pemda Kab. Talaud, Prov. Sulawesi Utara
Proses
47 Abaka Rote BHJ Pemda Kab. Talaud, Prov. Sulawesi Utara
Proses
48 Abaka Hote Abakatas 1 Balittas Proses
49 Abaka Hote Abakatas 2 Balittas Proses
50 Abaka Hote Abakatas 3 Balittas Proses
Edited with the trial version of Foxit Advanced PDF Editor
To remove this notice, visit:www.foxitsoftware.com/shopping