17
PELABUHAN 02 - TINJAUAN DALAM PERENCANAAN PELABUHAN Juli 2010 TEKNIK SIPIL - UNIVERSITAS JANABADRA TANIA EDNA BHAKTY 1

TEBS_Pelabuhan 02_Tinjauan Dalam Perencanaan Pelabuhan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TEBS_Pelabuhan 02_Tinjauan Dalam Perencanaan Pelabuhan

PELABUHAN02 - TINJAUAN DALAM PERENCANAAN PELABUHAN

Juli 2010

TEKNIK SIPIL - UNIVERSITAS JANABADRA

TANIA EDNA BHAKTY

1

Page 2: TEBS_Pelabuhan 02_Tinjauan Dalam Perencanaan Pelabuhan

FAKTOR YANG DIPERHATIKANDALAM PERENCANAAN

PELABUHAN

Page 3: TEBS_Pelabuhan 02_Tinjauan Dalam Perencanaan Pelabuhan

1. Kelayakan Ekonomi dan Keuangan

Analisa EIRR(untuk Rencana Induk Pelabuhan Palaran)

No. Keadaan EIRR (%)

1 Keadaan Dasar 22,49

2 Manfaat (Benfit) – 10 % 20,51

3 Biaya Konstruksi + 10% 20,98

4 Biaya Operasional + 10% 22,34

5 Manfaat -10%, Biaya Konstruksi + 10% 19,21

6 Manfaat -10%, Biaya Operasional + 10%20,20

7 MAnfaat -10%, B.Konstruksi + 10% 18,83

Analisa FIRR(untuk Rencana Induk Pelabuhan Palaran)

No.

Keadaan FIRR (%)

1 Keadaan Dasar 9,14

2 Manfaat (Benfit) – 10 % 7,63

3 Biaya Konstruksi + 10% 8,28

4 Biaya Operasional + 10% 8,57

5 Manfaat -10%, Biaya Konstruksi + 10% 6,80

6 Manfaat -10%, Biaya Operasional +10% 6,91

7 MAnfaat -10%, B.Konstruksi + 10% 6,13

Nilai FIRR dari semua hasil analisis sensitivitas menunjukkan angka diatas 4,80 % (blended rate). Dengan demikian dari

segi finansial proyek dikategorikan layak (feasible)

Analisa EIRR menunjukkan bahwa rencana induk / master plan secara ekonomis layak bahkan dengan kombinasi enam faktor yang tidak menguntungkan , EIRR tetap bagus di atas 12%.

Page 4: TEBS_Pelabuhan 02_Tinjauan Dalam Perencanaan Pelabuhan

2. Kebutuhan Akan Pelabuhan

4

PELABUHAN TANJUNG PRIOK AKAN MENCAPAI LIMIT KAPASITAS PELAYANAN HINGGA TAHUN 2010 PELABUHAN TANJUNG PRIOK AKAN MENAMBAH BEBAN KEGIATAN DAN LALU LINTAS KOTA JAKARTA YANG SUDAH JENUH

PERLU PEMBANGUNAN PELABUHAN BARU (BOJONEGARA)

SUMBER: STUDI JICA

Page 5: TEBS_Pelabuhan 02_Tinjauan Dalam Perencanaan Pelabuhan

3. Volume Perdagangan Melalui LautPRAKIRAAN JUMLAH MUATAN DAN LALU LINTAS

DI PELABUHAN SAMARINDA

• Prakiraan jumlah muatan dan lalulintas di Pelabuhan Samarinda dihitung dengan mempertimbangkan perkembangan PDRB dan pertumbuhan populasi di Kota Samarinda berdasarkan data aktual kegiatan di Pelabuhan Samarinda dengan melibatkan peran Pelabuhan Balikpapan (Kariangau)

• Asumsi pengaruh Pelabuhan Balikpapan (Kariangau) adalah sebesar 5% muatan peti Kemas Samarinda beralih ke Kariangau pada tahun awal beroperasinya (2010) kemudian meningkat 10%, 15% hingga maksimum 20% pada tahun-tahun berikutnya

Total Kargo Total Peti Kargo dalam Kargo Non(1000 Ton) Kemas Peti Kemas Peti Kemas

Total (1000 TEU) (1000 Ton) (1000 Ton)2000*) 1,237 69 895 342 2003*) 1,801 121 1,481 320 2005 2,359 150 2,029 330 2010 3,559 212 3,187 373 2020 4,838 283 4,248 590 2025 6,086 356 5,344 742 2030 7,658 448 6,724 934

Keterangan : *) Data Aktual

Tahun

Sumber : PT. (Persero) Pelindo IV Cabang Samarinda dan Analisa Konsultan

Prakiraan Arus Barang

1,23

7

1,80

1

2,35

9

3,55

9

4,83

8

6,08

6

7,65

8

895

1,48

1

2,02

9

3,18

7

4,24

8

5,34

4

6,72

4

342

320

330

373 59

0 742 93

4

120.

862

149.

6307

272

212.

4353

625

283.

1783

263

356.

2816

205

448.

2567

391

69

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

2000*) 2003*) 2005 2010 2020 2025 2030Tahun

Jum

lah

Mua

tan

(x10

00 T

on)

Total CargoCargo dalam Peti KemasCargo Non Peti KemasTotal Peti Kemas

69

121

150

212

283

356

448

-

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

2000*) 2003*) 2005 2010 2020 2025 2030

Tahun

Jum

lah

Kont

aine

r (x1

000

TEU

)

Total Peti Kemas

Page 6: TEBS_Pelabuhan 02_Tinjauan Dalam Perencanaan Pelabuhan

4. Ada hubungan dengan HINTERLAND

Perkembangan Jumlah Perusahaan Industri Besar Sedang di Propinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat, 1991-2004 (studi kasus Pelabuhan Bojonegara)

Propinsi Kab/Kota 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2004 Laju Pertumbuhan (%/Yahun)

1991-1997 1997-1999 1999-2004

DKI Jakarta Jakarta-Barat 681 649 604 650 680 673 600 536 593 531 -2,09 -0,59 -2,18

Jakarta-Pusat 170 165 158 148 153 160 138 124 137 75 -3,42 -0,36 -11,35

Jakarta-Selatan 210 202 205 215 182 193 153 107 124 93 -5,14 -9,97 -5,59

Jakarta-Timur 412 468 456 488 580 575 501 463 472 357 3,31 -2,94 -5,43

Jakarta-Utara 725 849 861 877 953 1.029 991 890 950 848 5,35 -2,09 -2,25

Jumlah 2.198 2.333 2.284 2.378 2.548 2.630 2.383 2.120 2.276 1.904 1,36 -2,27 -3,51

Banten Kota Cilegon 68

Kota Tangerang 5 567 577 664 735 733 715 628 722 570 128,68 0,49 -4,62

Lebak 18 16 16 17 20 15 19 23 23 22 0,91 10,02 -0,89

Pandeglang 6 6 5 5 11 8 11 18 25 11 10,63 50,76 -15,14

Serang 70 77 79 78 115 117 150 155 221 172 13,54 21,38 -4,89

Tangerang 960 375 414 509 658 722 665 659 664 721 -5,94 -0,08 1,66

Jumlah 1059 1041 1091 1273 1539 1595 1560 1483 1655 1.564 6,67 3,00 -1,12

Jawa Barat Bandung 860 834 843 855 904 801 889 894 910 712 0,55 1,17 -4,79

Bekasi 314 347 424 471 560 602 419 667 617 739 4,93 21,35 3,67

Bogor 502 545 565 605 664 602 668 578 608 514 4,88 -4,60 -3,30

Ciamis 71 68 67 71 97 55 92 87 86 79 4,41 -3,32 -1,68

Cianjur 58 57 60 58 68 37 76 73 82 72 4,61 3,87 -2,57

Cirebon 150 160 208 233 232 111 202 199 204 256 5,09 0,49 4,65

Garut 64 74 74 80 90 36 114 115 123 101 10,10 3,87 -3,86

Indramayu 9 7 7 14 22 6 36 45 47 40 25,99 14,26 -3,17

Karawang 76 105 115 114 115 141 166 181 220 228 13,91 15,12 0,72

Kota Bandung 571 606 587 563 542 571 541 512 601 548 -0,90 5,40 -1,83

Kota Bekasi 17 242 70,09

Kota Bogor 31 31 29 31 90 114 115 116 120 96 24,42 2,15 -4,36

Kota Cimahi 158

Kota Cirebon 64 62 68 68 71 76 82 78 77 65 4,22 -3,10 -3,33

Kota Depok 37 133 29,16

Kota Sukabumi 27 24 23 25 28 43 36 34 33 23 4,91 -4,26 -6,97

Kt.Tasikmalaya 174 130 235 55 16,21 -25,21

Kuningan 9 8 8 13 15 5 17 17 21 18 11,18 11,14 -3,04

Majalengka 209 198 195 221 322 317 319 317 313 361 7,30 -0,94 2,89

Purwakarta 101 114 111 121 142 136 171 171 180 163 9,17 2,60 -1,96

Subang 11 11 13 13 19 14 22 24 25 21 12,25 6,60 -3,43

Sukabumi 97 109 114 121 282 203 187 173 189 161 11,56 0,53 -3,16

Sumedang 50 48 46 50 58 46 60 50 56 58 3,09 -3,39 0,70

Tasikmalaya 118 120 111 103 106 69 107 103 93 29 -1,62 -6,77 -20,79

Jumlah 3.392 3.528 3.668 3.830 4.427 3.985 4.493 4.564 4.894 4.872 4,80 4,37 -0,09

Wilayah Hinterland 9.906 10.276 10.418 11.132 12.601 12.435 12.379 11.770 12.756 8.341 3,78 1,51 -8,15

Page 7: TEBS_Pelabuhan 02_Tinjauan Dalam Perencanaan Pelabuhan

PERSYARATAN DAN PERLENGKAPAN PELABUHAN

Page 8: TEBS_Pelabuhan 02_Tinjauan Dalam Perencanaan Pelabuhan

1. ACCES ROAD

Page 9: TEBS_Pelabuhan 02_Tinjauan Dalam Perencanaan Pelabuhan

2. HINTERLAND

Page 10: TEBS_Pelabuhan 02_Tinjauan Dalam Perencanaan Pelabuhan

3. Kedalaman air & lebar alur cukup

Alur pelayaran

Page 11: TEBS_Pelabuhan 02_Tinjauan Dalam Perencanaan Pelabuhan

4. Wilayah pelabuhan mampu menampung kapal yang masuk pelabuhan

Page 12: TEBS_Pelabuhan 02_Tinjauan Dalam Perencanaan Pelabuhan

5. Fasilitas bongkar muat & penyimpanan

Head Truck dan Chassis

Reach Stacker

Top Loader (Lift Truck)

Forklift

StraddleCarrier

CFS

Page 13: TEBS_Pelabuhan 02_Tinjauan Dalam Perencanaan Pelabuhan

6. Fasilitas dok & perkapalan

Page 14: TEBS_Pelabuhan 02_Tinjauan Dalam Perencanaan Pelabuhan

BANGUNAN-BANGUNAN DI PELABUHAN

Page 15: TEBS_Pelabuhan 02_Tinjauan Dalam Perencanaan Pelabuhan
Page 16: TEBS_Pelabuhan 02_Tinjauan Dalam Perencanaan Pelabuhan

PEMILIHAN LOKASI PELABUHAN

1. AKSESIBILITAS2. DAERAH PENGARUH

3. KETERSEDIAAN LAHAN4. HIDROOCEANOGRAFI

5. FASILITAS PENDUKUNG

Page 17: TEBS_Pelabuhan 02_Tinjauan Dalam Perencanaan Pelabuhan

TINJAUAN HIDROOCEANOGRAFI TERHADAP BENTUK PELABUHAN

1. TINJAUAN PELAYARAN2. TINJAUAN GELOMBANG3. TINJAUAN SEDIMENTASI