Teknik Penyusunan Instrumen Analisis Data Dan Proposal Ptk

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/28/2019 Teknik Penyusunan Instrumen Analisis Data Dan Proposal Ptk

    1/12

    TEKNIK PENYUSUNAN INSTRUMEN, ANALISISDATA

    DAN PENYUSUNAN PROPOSAL PTK

    OlehDwi Purnomo

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAJURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

    FPIEK-IKIP BUDI UTOMO MALANG

  • 7/28/2019 Teknik Penyusunan Instrumen Analisis Data Dan Proposal Ptk

    2/12

    Juni 2012

    TEKNIK PENYUSUNAN INSTRUMEN, ANALISIS DATA

    DAN PENYUSUNAN PROPOSAL PTK1

    Oleh

    Dwi Purnomo2

    1. Pengantar

    Kompetensi personal merupakan salah satu kompetensi yang wajib dimiliki oleh

    guru dalam menjalankan tugas. Pencapaian kompetensi personal guru dapat dilakukan

    melalui pengembangan diri secara mandiri dan berkelanjutan. Pengembangan diri guru

    dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya melalui penelitian, penyusunan bahanpembelajaran yang bersifat inovatif atau melakukan kajian-kajian teoritis dalam bentuk

    diskusi kolega dan sejawat. Bentuk penelitian yang dilakukan guru dapat berupa penelitian

    tindakan kelas (PTK). Saat ini PTK sedang berkembang dengan pesat di negara-negara

    maju seperti Inggris, Amerika, Australia, Canada. Para ahli penelitian pendidikan akhir-

    akhir ini menaruh perhatian yang cukup besar terhadap PTK, mengapa demikian ? Karena

    jenis penelitian ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan

    meningkatkan profesionalisme pendidik dalam proses belajar mengajar di kelas dengan

    melihat pada siswa. McNiff (1992:1) memandang PTK sebagai bentuk penelitian yang

    reflektif yang dilakukan oleh pendidik, pembuat kurikulum, pengembangan sekolah, atau

    dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar,

    penerapan model pembelajara atau yang lainnya.

    Pelaksanaan PTK memungkinkan pendidik dapat melihat sendiri praktik

    pembelajaran atau bersamaan guru lain dapat melakukan penelitian terhadap siswa dalam

    hal interaksi proses pembelajaran. Pelaksanaan PTK juga memungkinkan guru secara

    refektif dapat menganalisis dan mensintesis hal-hal yang telah dilakukan di kelas. Pendek

    kata, dengan melakukan penelitian tindakan kelas, akan dapat memperbaiki praktik-praktik

    pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif. Haruslah pendidik mengobankan proses

    pembelajaran demi melakukan PTK? Jawabnya tentu tidak. Justru dengan melakukan PTK

    akan dapat meningkatkan kualitas proses dan produk pembelajarannya. Penelitian tindakan

    1 Disampaikan dalam Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mahasiswa IKIP Budi Utomo Malangtanggal 8 Mei 2011.2 Lektor Kepala dan Dosen di Jurusan Pendidikan Matematika IKIP Budi Utomo Malang

    Teknik Penyusunan Instrumen, Analisis Data dan Proposal PTK- 2

  • 7/28/2019 Teknik Penyusunan Instrumen Analisis Data Dan Proposal Ptk

    3/12

    kelas tidak harus membebani pekerjaan pendidikan dalam, kesehariannya. Jika dilakukan

    secara kolaboratif yang bertujuan memperbaiki proses pembelajaran tidak akan

    mempengaruhi materi pelajaran. Oleh sebab itu pendidik tidak perlu takut terganggu dalam

    mencapai target kurikulum jika akan melaksanakan PTK. Penelitian tindakan kelas juga

    dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan. Hal ini terjadi karena

    kegiatan tersebut dilaksanakan sendiri, di kelas sendiri, dengan melibatkan siswanya

    sendiri melalui sebuah tindakan-tindakan yang direncanakan, dilaksanakan, dan di

    evaluasi. Dengan demikian diperoleh umpan balik yang sistematik mengenai apa yang

    selama ini dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar. Disamping itu dapat dibuktikan

    suatu teori belajar mengajar untuk diterapkan dengan baik di kelas yang ia tekuni. Jika

    sekiranya ada teori yang tidak cocok dengan kondisi di kelasnya, melalui PTK pendidik

    dapat mengadaptasikan teori lain untuk kepentingan proses dan atau produk belajar yang

    lebih efektif, optimal, fungsional. Selanjutnya PTK, dilihat, dirasakan dan dihayati

    kemudian muncul pertanyaan apakah praktik-praktik pembelajaran yang selama ini

    dilakukan memiliki efektivitas yang tinggi. Jika dengan penghayatannya itu dapat

    disimpulkan bahwa praktik-praktik pembelajaran tertentu seperti : pemberian pekerjaan

    rumah kepada siswa yang terlalu banyak, umpan balik yang bersifat verbal terhadap

    kegiatan di kelas efektif, cara bertanya pendidik kepada siswa di kelas tidak mampu

    merangsang siswa untuk berfikir dan sebaliknya maka dapat dirumuskan secara tentatif

    tindakan tertentu untuk memperbaiki keadaan tersebut dengan melalui prosedur PTK. PTK

    terkait dengan persoalan praktik pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh para guru.

    Sebagai contoh, jika pendidik menghadapi persoalan rendahnya minat baca siswa, jika

    pendidik ini sangat menghambat rendahnya minat baca siswa, sehingga konsisi ini sangat

    menghambat pencapaian tujuan kurikuler. Dengan penelitian tindakan kelas dapat dicoba

    berbagai tindakan yang berupa program pembelajaran tertentu, seperti mencoba cerita-

    cerita lokal, menggunakan buku yang memiliki cerita lucu, dan sebagainya. Dari program

    pembelajaran yang dirancang sebagai bentuk PTK akhirnya guru dapat memperbaiki

    persoalan rendahnya minat baca siswanya. Sebaliknya jika sebenarnya siswa telah

    memiliki minat baca yang tinggi, akan tetapi tidak dapat memanf\'aatkan bahan bacaan

    secara tepat, guru juga dapat melakukan PTK untuk mencari dan memilih secara tepat

    terhadap kesalahan siswa dalam memanfaatkan bahan bacaan yang kurang fungsional.

    Teknik Penyusunan Instrumen, Analisis Data dan Proposal PTK- 3

  • 7/28/2019 Teknik Penyusunan Instrumen Analisis Data Dan Proposal Ptk

    4/12

    Berdasarkan uraian di atas dapat diartikan bahwa penelitian tindakan sebagai suatu

    bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipasif, kolaboratif dan spiral, yang memiliki

    tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi,

    kompetensi. Suharsimi (2007:2) menyatakan penelitian tindakan kelas memuat tiga

    pengertian yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian berarti suatu kegiatan

    mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

    memperoleh data atau inormasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang

    menarik minat. Tindakan berarti suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan

    tujuan tertentu. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima

    pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

    Agar tindakan yang dilakukan dalam penelitian sesuai dan mencapai tujuan yang

    diharapkan maka diperlukan teknik penyusunan instrumen, analisis data dan teknik

    penyusunan proposal. Proposal yang dibuat hendaknya menjelaskan 4 hal yang terjadi

    dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas yaitu perencanaan, pindakan, observasi, dan

    refleksi. (1) Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang

    diprakarsai seperti penetapan entry behavior. Pelancaran tes diagnostic untuk

    menspesifikasi masalah. Pembuatan skenario pembelajaran, pengadaan alatalat dalam

    rangka implementasi PTK, dan hal lain yang terkait dengan pelaksanaan tindakan

    perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Disamping itu juga diuraikan alternatif solusi

    yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan masalah, (2) Implementasi Tindakan yaitu

    deskripsi tindakan yang akan di gelar. Skenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur

    tindakan yang akan diterapkan, (3) Observasi dan Interpretasi yaitu uraian tentang prosedur

    perekaman dan penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan

    perbaikan yang dirancang, dan (4) Analisis dan Refleksi yaitu uraian tentang prosedur

    analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak

    tindakan perbaikan yang akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan

    rencana tindakan siklus/daur berikutnya.

    Perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi merupakan suatu kegiatan dalam

    siklus yang berulang, pengulangan siklus tersebut disesuaikan dengan ketuntasan program

    atau proses pembelajaran. Karena merupakan suatu siklus dalam PTK maka model

    penelitiannya dapat mengacu pada model Kemmis, model Elliot, model spiral dari Kemmis

    dan Taggart, model Ebbutt, model McKernan. (Rochiati W, 2007:61-69).

    Teknik Penyusunan Instrumen, Analisis Data dan Proposal PTK- 4

  • 7/28/2019 Teknik Penyusunan Instrumen Analisis Data Dan Proposal Ptk

    5/12

    Secara umum gambaran siklus penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

    dstnya.

    2. Teknik Penyusunan Instrumen

    Instrumen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti alat, sehingga instrumen

    penelitian dapat diartikan sebagat alat yang digunakan dalam penelitian. Karena penelitian

    tindakan kelas bertujuan menggali kemampuan siswa melalui kriteria ketuntasan, baik

    individu maupun kelompok maka alat yang dugunakan dapat berupa angket, wawancara,

    tes, daftar kehadiran dan lainnya. Angket dapat digunakan untuk mengukur minat siswa,

    motivasi, wawancara merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk menggali potensi

    baik positip maupun negatif dari dalam diri siswa. Tes digunakan untuk mengukur

    kemampuan siswa dalam menguasai konsep yang diberikan. Daftar kehadiran sebagai

    instrumen dalam penelitian digunakan untuk mengukur tingkat parstisi responden.

    Instumen yang digunakan dalam penelitian hendaknya memiliki beberapa kriteria.

    a) Valid. Instrumem penelitian dikatakan valid apabila alat tersebut dapat mengukur apa

    yang seharusnya diukur.

    Misalnya instrumen yang digunakan adalah tes maka validitasnya dapat dilakukan

    dengan cara sebagai berikut:

    Teknik Penyusunan Instrumen, Analisis Data dan Proposal PTK- 5

    ObservasiAwal

    PlaningTindakan

    Refleksi ObservasiReplaning

    Observasi Refleksi

    Tindakan

  • 7/28/2019 Teknik Penyusunan Instrumen Analisis Data Dan Proposal Ptk

    6/12

    Uji Korelasi Product Moment xyr

    Tes Buatan Peneliti

    NomorNama Siswa x y 2x

    2y xy xyr

    Urut Induk

    1

    2

    3

    .

    Jumlah x y2

    x2

    y xy

    x: nilia tes yang dicari validitasnya, y: nilai siswa dari guru

    Rumus yang digunakan adalah

    ( )( )

    ( )( )2222 )()( yynxxn

    yxxynrxy

    =

    dengan

    rentangan 11 xyr .

    b) Reliable, alat ukur disebut reliabel jika diberikan berulang-ulang, baik secara paralel

    maupun kelompok, hasilnya relatif sama. Dengan kata lain memberikan hasil yang

    tetap apabila diberikan berulang-ulang.

    Reliabilitas instrumen penelitian dapat dilakukan sebagai berikut:

    No. Siswa

    Nomor ItemTotal Sko

    Belahan2

    x2

    y xy xyr

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    1

    0

    1

    1 12Gjl

    x

    Gnp

    y

    1 A

    2 B

    3 C

    4 D

    5 E

    6 F

    7 G

    8 H

    Rumus yang digunakan adalah

    xy

    xy

    r

    rr

    +=1

    1.1 dengan rentangan 11 1.1 r .

    Setelah reliabilitas alat ukur ditentukan secara menyeluruh, maka reliabilitas masing-

    masing tem juga dapat dilakukan untuk mengetahui layak tidaknya item-item

    tersebut layakdigunakan sebagai instrumen dalam penelitian.

    Teknik Penyusunan Instrumen, Analisis Data dan Proposal PTK- 6

  • 7/28/2019 Teknik Penyusunan Instrumen Analisis Data Dan Proposal Ptk

    7/12

    c) Tingkat Kesukaran. Tingkat kesukaran disimbulkan dengan P. Besarnya tingkat

    kesukaran dapat ditentukan berdasarkan banyaknya siswa yang menjawab benar

    masing-masing item tes.

    Secara sederhana dinyatakan dengan rumus:

    Indeks Tingkat Kesukaran (P) =nkeseluruhasiswaBanyaknya

    benarmenjawabyangsiswaBanyaknya

    No Indeks Tingkat Kesukaran Kriteria

    1 0,70 - 1,00 mudah

    2 0,30 - 0,70 sedang

    3 0,00 - 0,30 sukar

    d) Daya Pembeda. Langkah yang perlu dilakukan dalam menentukan daya pembeda

    adalah sebagai berikut:

    1. Susun jawaban masing-masing siswa dalam rangking

    2. Belah menjadi dua urutan tersebut

    3. Tentukan tingkat kesukaran masing-masing belahan

    4. Daya pembeda merupakan selisih tingkat kesukaran masing-masing bagian.

    No Daya Pembeda (D) Kriteria

    1. D < 0 Dihilangkan

    2. 0,00 D < 0,200 Jelek

    3. 0,200 D < 0,400 Cukup

    4. . 0,400 D < 0,700 Baik

    5. 0,700 D 1,000 Baik Sekali

    e) Praktis dan Mudah dilaksanakan

    f) Mudah pemeriksaannya

    g) Dilengkapi dengan petunjuk yang jelas

    3. Analisis Data

    Analisis data memuat tentang jenis analisis statististika yang digunakan. Dilihat dari

    metode yang digunakan, maka terdapat dua jenis statistika yang dapat diterapkan, yaitu

    statistika deskriptif atau statistika induktif (inferensial). Jika menggunakan statistika

    induktif maka dapat dipilih statistika parametric dan non-parametrik.

    Teknik Penyusunan Instrumen, Analisis Data dan Proposal PTK- 7

  • 7/28/2019 Teknik Penyusunan Instrumen Analisis Data Dan Proposal Ptk

    8/12

    Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan

    dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai, atau hipotesis yang hendak

    diuji. Oleh karena itu, yang lebih penting untuk diperhatikan dalam analisis data adalah

    ketepatan teknik analisisnya, bukan kecanggihannya.

    Beberapa teknik analisis statistik parametric memang lebih canggih dan karenanya

    mampu memberikan informasi yang lebih akurat jika dibandingkan dengan teknik analisis

    sejenis dalam statistic non parametric. Penerapan statistic parametric secara tepat harus

    memenuhi beberapa persyaratan, sedangkan penerapan statistic non parametric tidak

    menuntut persyaratan tertentu.

    Disamping penjelasan tentang jenis atau teknik analasis data yang digunakan perlu

    juga dijelaskan alasan pemilihannya, apabila teknik analisis data yang dipilih sudah cukup

    dikenal, maka pembahasannya tidak perlu dilakukan secara panjang lebar. Sebaliknya jika

    teknik analisis data yang digunakan tidak sering digunakan (kurang popular) maka uraian

    tentang analisis perlu dijabarkan secara rinci.

    4. Teknik Penyusunan Proposal

    Teknik penyusunan proposal membahas tentang sistematika proposal. Secara umum

    proposal penelitian tindakan hendaknya memperhatikan syarat-syarat penulisannya. Syarat

    penulisan tersebut adalah:

    a. Kertas yang digunakan jenis HVS putih ukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm) atau ukuran

    kuarto (21,0 cm x 28,0 cm).

    b. Ukuran kertas minimal 70 gram.

    c. Bidang pengetikan (margin) berjarak 4 cm dari tepi kiri atas, 3 cm dari tepi atas, tepi

    kanan, dan tepi bawah kertas.

    d. Tiap halaman handaknya tidak berisi lebih dari 26 baris kata untuk spasi ganda dua.

    e. Jenis huruf (font) Times New Roman 12

    f. Spasi rangkap dua

    g. Pada hal-hal khusus spasi tunggal dan jenis hurufItalics 12.

    Secara singkat sistematika penulisan proposal penelitian tindakan kelas terdiri dari

    bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.

    Bagian awal meliputi halaman sampul, halaman judul, logo, halaman pengesahan dan

    persetujuan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran, dan daftar gambar.

    Teknik Penyusunan Instrumen, Analisis Data dan Proposal PTK- 8

  • 7/28/2019 Teknik Penyusunan Instrumen Analisis Data Dan Proposal Ptk

    9/12

    Bagian inti meliputi Bab I : Pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka, dan Bab III Metodologi

    Penelitian.

    Bab I Pendahuluan

    Berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah,

    definisi operacional, dan hiptesis tindakan.

    Bab II Kajian Pustakan

    Penelitian sebagai kegiatan ilmiah, didalamnya memerlukan dugaan atau jawaban

    sementara sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan. Dengan cara demikian

    akan diperoleh jawaban yang diandalkan. Sebelum mengajukan hipotesis, peneliti wajib

    mengkaji teori-teori atau hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan masalah yang

    akan diteliti. Dalam mengkaji suatu teori, tidak hanya teori yang relevan saja lebih-lebih

    teori yang bertentantan juga diperlukan sebagai kerangka berpikir peneliti.

    Kajian pustaka memuat dua hal pokok. Pertama, deskripsi teoritis tentang objek

    (variable) yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi

    atas hipotesis yang diajukan dalam bab yang mendahuluinya. Untuk dapat memberikan

    deskripsi teoritis terhadap variable yang diteliti, maka diperlukan adanya kajian teori yang

    mendalam. Kedua, argumentasi atas hipotesis yang diajukan menuntut peneliti untuk

    mengintegrasikan teori yang dipilih sebagai landasan penelitian dengan hasil kajian

    mengenai temuan penelitian yang relevan. Pembahasan terhadap hasil penelitian tidak

    dilakukan secara terpisah dalam subbab tersendiri.

    Prinsip bahan pustaka yang dikaji didasarkan pada dua criteria, yaitu Prinsip

    kemutakhiran (kecuali untuk penelitian histories), prinsip kemutakhiran pnting karena ilmu

    pengetahuan terus berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif pada suatu periode

    mungkin sudah ditinggalkan pada periode berikutnya. Dengan prinsip kemutakhiran,

    peneliti dapat berargumentasi berdasarkan pada teori-teori yang pada waktu itu dipandang

    paling representative. Hal yang serupa juga berlaku terhadap telaah laporan-laporan

    penelitian. Prinsip relevansi, hal ini diperlukan untuk menghasilkan kajian pustakayang

    erat kaitannya dengan masalah yang diteliti.

    Bab III Metodologi Penelitian, memuat

    Setting Penelitian

    Pada bagian ini disebutkan di mana penelitian tersebut dilakukan, di kelas berapa dan

    bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi siswa pria dan wanita, latar

    Teknik Penyusunan Instrumen, Analisis Data dan Proposal PTK- 9

  • 7/28/2019 Teknik Penyusunan Instrumen Analisis Data Dan Proposal Ptk

    10/12

    belakang kemampuan akademik, kesulitan-kesulitan/kendala-kendala yang dihadapi siswa

    dalam pembelajaran, latarbelakang sosial dan ekonomi yang mungkin relevan dengan

    permasalahan dan lain sebagainya. Aspek substantive kompetensi dan permasalahan yang

    dihadapi siswa dalam mata pelajaran pada kelas yang diteliti seperti IPA atau IPS atau

    Matematika kelas II SMP, juga dikemukakan pada bagian ini.

    Populasi dan Sampel Penelitian

    Menurut Sudjana (1992: 6) populasi adalah hasil yang mungkin dari hasil menghitung atau

    mengukur baik kualitatif maupun kuantintatif mengenai karakteristik dari semua anggota

    kumpulan yang lengkap dan jelas lengkap yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sehingga

    pada bagian ini dijelaskan jumlah dan deskripsi data yang dipelajari dan di analisi. Dalam

    hal ini adalah nilai siswa bukan siswanya. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi.

    Objek dan sasaran

    Bagian ini menjelaskan perubahan apa yang diinginkan dari subjek yang dikenakan

    tindakan, yaitu target yang diharapkan. Target yang diharapkan

    yang dijelaskan bukan hanya hasil tindakan tetapi juga menjelaskan

    kejadian ketika tindakan berlangsung.

    Variabel Penelitian

    Pada bagian ini ditentukan variabel variabel penelitian yang dijadikan titik titik incar

    untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Variabel tersebut dapat berupa (1) variabel

    input yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi,

    lingkungan belajar, dan lain sebagainya; (2) variabel proses pelanggaran KBM seperti

    interaksi belajar-mengajar, keterampilan bertanya, guru, gaya mengajar guru, cara belajar

    siswa, implementasi berbagai metode mengajar di kelas, dan sebagainya, dan (3) varaibel

    output seperti rasa keingintahuan siswa, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan,

    motivasi siswa, hasil belajar siswa, sikap terhadap pengalaman belajar yang telah digelar

    melalui tindakan perbaikan.

    Teknik pengumpulan data

    Pada bagian ini ditunjukkan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan yang

    berkenaan dengan baik proses maupun dampak tindakan perbaikan yang di gelar, yang

    akan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kekurangberhasilan

    tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan. Format data dapat bersifat kualitatif,

    kuantitatif, atau kombinasi keduanya. Di samping itu teknik pengumpilan data yang

    Teknik Penyusunan Instrumen, Analisis Data dan Proposal PTK- 10

  • 7/28/2019 Teknik Penyusunan Instrumen Analisis Data Dan Proposal Ptk

    11/12

    diperlukan juga harus diuraikan dengan jelas seperti melalui pengamatan partisipatif,

    pembuatan juranal harian, observasi aktivitas di kelas (termasuk berbagai kemungkinan

    format dan alat bantu rekam yang akan digunakan)penggambaran interaksi dalam kelas

    (analisis sosiometrik), pengukuran hasil belajar dengan berbagai prosedur asesmen dan

    sebagainya.selanjutnya dalam prosedur pengumpulan data PTK ini tidak boleh dilupakan

    bahwa sebagai pelaku PTK, para guru juga harus aktif sebagai pengumpul data, bukan

    semata mata sebagai sumber data. Akhirnya semua teknologi pengumpulan data yang

    digunakan harus mendapat penilaian kelaikan yang cermat dalam konteks PTK yang khas

    itu. Sebab meskipun mungkin saja memang menjanjikan mutu rekaman yang jauh lebih

    baik. Penggunaan teknologi perekaman data yang canggih dapat saja terganjal keras pada

    tahap tayang ulang dalam rangka analisis dan interpretasi data.

    Indikator Kinerja

    Pada bagaian ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit

    sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindak perbaikan melalui PTK yang bertujuan

    mengurangi kesalahan konsep siswa misalnya perlu ditetapkan kriteria keberhasilan dalam

    bentuk pengurangan (jumlah, jenis dan atau tingkat kegawatan) miskonsepsi yang

    tertampilkan yang patut diduga sebagai dampak dari implementasi tindakan perbaikan

    yang dimaksud.

    Analisis Data

    Pada bagian ini menjelaskan teknik, tata cara/prosedur dalam menganalisis data, baik

    secara kualitatif maupun kuantitatif. Bentuk/jenis data dan uji statistic yang digunakan juga

    dijelaskan, misalnya rumus uji statistic dan lain-lainnya.

    Prosedur dan Langkah Penelitian

    Pada bagian ini digambarkan rencana tindakan untuk meningkatkan pembelajaran, yang

    dilakukan yaitu melalui perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

    Bagian akhir dari proposal berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang dibutuhkan.

    5. Bahan Bacaan

    Donald Ary.,Lucy Cheser Jacobs and Asghar Razavieh. 1982. Penelitian dalam

    Pendidikan (terjemahan Arief Furchan). Surabaya: Usaha Nasional.

    http://dwipurnomoikipbu.wordpress.com

    Teknik Penyusunan Instrumen, Analisis Data dan Proposal PTK- 11

    http://dwipurnomoikipbu.wordpress.com/http://dwipurnomoikipbu.wordpress.com/
  • 7/28/2019 Teknik Penyusunan Instrumen Analisis Data Dan Proposal Ptk

    12/12

    IKIP Budi Utomo Malang, 2009. Pedoman Pembimbingan dan Penulisan Skripsi serta

    Teknik Publikasinya. Malang: IKIP Budi Utomo Malang.

    John W. Best. 1982. Metodologi Penelitian (terjemahan Sanafiah Faisal dan Mulyadi GW).

    Surabaya: Usaha Nasional.

    Pusat Bahasa Depertemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

    Jakarta: Balai Pustaka.

    Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 1999 tentangPendidikan Tinggi.

    Rochiati Wiriatmadja. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan

    Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: Remaja Rosda Karya.

    Sudjana, 1992. Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito.

    Suharsimi Arikunto., Suhardjono., Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Bumi Aksara.

    Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

    Universitas Negeri Malang. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Universita

    Negeri Malang Press.

    Teknik Penyusunan Instrumen, Analisis Data dan Proposal PTK- 12