Upload
brihaspaty-bhuana
View
168
Download
13
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Teknik Pemeriksaan Radiografi Foramen Jugulari ATRO Bali 2012
Citation preview
KAJIAN PROYEKSI RADIOGRAFI SKULL:TEKNIK SEDERHANA
UNTUK MEMPERLIHATKAN
FORAMEN JUGULARISOLEH:Putu Vierda Lya Suandari (01011044)I Made Putra Wiyoga (01011048)I Putu Wahyu Perdana (01011059) I Gusti Agung Brihaspaty Bhuana (01011062)
Om Swastiastu
FORAMEN JUGULARIS
1. Foramen Jugularis merupakan salah satu dari sekian banyak foramen di tengkorak manusia. Foramen ini terletak di belakang Kanalis Karotid dan terbentuk oleh bagian petrosa Tulang Temporal di depan, dan di belakang oleh Tulang Oksipital
Foramen Jugularis berfungsi sebagai kanal atau saluran pembuluh darah dan pembuluh saraf. Pembuluh darah yang melaluinya adalah Sinus Petrosal Inferior dan Sinus Sigmoid yang akan menjadi Sinus Transversal (Transverse Sinus) dan pembuluh saraf yang melaluinya adalah Saraf IX (Glossopharyngeal), Saraf X (Vagus) dan Saraf XI (Accesorius)
2. Kelainan yang biasa terjadi pada Foramen Jugularis adalah tumor pada Glomus Jugularis. Tumor ini dapat berasal
dari adventitia dari lapisan nervii pada Foramen Jugularis. 50% dari semua tumor glomus jugularis berasal dari adventitia vena jugularis. Tumor ini dapat berakibat ke leher atas, telinga, dan disekitaran pembuluh darah dan saraf.
TEKNIK-TEKNIK SEDERHANA UNTUK MEMVISUALISASIKAN
FORAMEN JUGULARIS
Ada tiga teknik yang digunakan untuk pemeriksaan
Foramen Jugularis, yaitu: Transoral, Oblique Open-Mouth View, dan Eraso’s Modified Base View. Teknik Transoral dan Oblique Open-Mouth dilakukan dengan posisi pasien mulut terbuka, ini karena sumbu Kanalis Jugularis berjalan dengan arah posteromedial dan terletak di posterior dan tegak lurus dengan sumbu Piramid Petrosum. Dengan menggunakan cekungan di bawah tragus (infratragal notch) sebagai landmark lokasi dari Foramen Jugularis.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Prosedur umum seperti menyingkirkan benda-benda logam disekitar pasien, penggunaan grid, penggunaan shielding yang tepat, dan pembatasan penyinaran untuk mengurangi radiasi mutlak dilakukanKaset yang digunakan adalah ukuran 18x24cm
TRANSORAL VIEW• Posisi Pasien : Supine, Gunakan bantal sebagai
penyangga bahu
• Posisi Objek : Mulut pasien dibuka atau disangga oleh sebuah alat radiolusen (gabus, spons, dan sebagainya) dengan hidung dan dagu pasien pada midline. Ekstensikan kepala sesuai kebutuhan.
• Central Ray : Vertikal, tegak lurus
• Focus-Film Distance : 36 inchi (91,44 cm)
• Center Point : Berada pada garis pertemuan infratragal notch
• Faktor Eksposi yang digunakan lebih rendah dari faktor eksposi pada basis cranii, dengan 85 kVp dan 50 mAs
Oblique Open-Mouth Method
• Posisi Pasien : Supine, gunakan bantal sebagai penyangga bahu.
• Posisi Obyek : Oblique-kan kepala sekitar 10 • Central ray : Vertikal, tegak lurus
• Focus-Film Distance : 36 inchi
• Central Point : Pada sisi berlawanan dengan arah oblique disekitar jarak antara
molar atas dan molar bawah.
• Faktor Eksposi yang digunakan lebih rendah dari faktor eksposi pada basis cranii, dengan 85 kVp dan 50 mAs. Proyeksi ini dilakukan dua kali pada sisi kanan dan kiri untuk perbandingan.
Eraso’s Base Modified View• Posisi Pasien : Supine, gunakan bantal
sebagai penyangga bahu.
• Posisi Obyek : Ekstensikan kepala secukupnya. Instruksikan pasien agar
menutup mulut
• Central Ray : Vertical tegak lurus
• Focus-Film Distance : 36 inchi
• Central Point : 2 cm dibawah infratragal notch
• Faktor Eksposi yang digunakan lebih rendah dari faktor eksposi pada basis cranii, dengan 85 kVp dan 50 mAs.
DISKUSI
• Ketiga teknik untuk menperlihatkan Foramen Jugularis yang dijelaskan pada makalah ini, ini memberikan visualisasi yang bagus pada Kanalis Jugularis dan khususnya bagian exocranial dari saluran ini di mana pentolan dari vena jugularis (Jugalare Vein Bulb) berada dan tempat paling sering terjadi tumor glomus jugularis.
Pada Transoral View, kedua foramen terlihat di antara gigi atas dan gigi bawah, pada posisi ini dapat dilakukan perbandingan pada kedua foramen. Pada Eraso’s Modified View kedua foramen jugularis bebas dari petrous ridge, pada proyeksi ini juga dapat dilakukan perbandingan dari kedua foramen. Pada Oblique Open-Mouth View letak Kanalis Jugularis berada di antara lidah (medial) dan Mastoid Air Cells (lateral) dengan molar pada posisi superior dan inferior.
Ketiga teknik ini cukup mudah untuk dilakukan dalam pemeriksaan rutin untuk curiga lesi pada Foramen Jugularis. Dan diharapkan dengan ketiga teknik ini dapat mengidentifikasi kelainan-kelaianan pada Foramen Jugularis. Dan mungkin tumor glomus jugularis dapat terdeteksi juga.
TERIMA KASIH
Om S
antih, S
antih, S
antih
Om