teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    1/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    2/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    3/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    4/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    5/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    6/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    7/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    8/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    9/107

    1. Recovery, Evacuating (Vacuum), and Charging

    LANGKAH 1:Mendinginkan Tangki Penyimpan Refrigeran untuk Proses Persiapan Recovery

    1. Pasang power plug pada recovery ke jala2 listrik yg sesuai lalu Buka katup V5, V6, V8 dan V92. Hidupkan power recovery. Perlahan atur V6 sehingga didapat perbedaan tekanan sekitar 7 bar

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    10/107

    2. RECOVERY REFRIGERAN CAIR (LIQUID RECOVERY )

    LANGKAH 2:Refrigeran dalam bentuk cair dari sistem dimasukkan dalam tangki penyimpan tanpa perlumenghidupkan mesin recovery.

    1. Hubungkan flexibel hose seperti dalam gambar.2. Pasang power plug pada Pompa Vakum ke jala2 listrik yang sesuai.3. Pastikan V5 dan valve pada sistem yg akan di-recovery dalam keadaan tertutup rapat.4. Buka V1, V2, V3, V4 dan V10. 5. Hidupkan pompa Vakum.Langkah 1-4 berfungsi untuk membuang udara yang terperangkap dalam flexible hose sehinggamenjamin kebersihan proses recovery.6. Setelah proses Vakum selesai, tutup V1, V4 dan V10. 7. Matikan pompa Vakum.

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    11/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    12/107

    4. VAKUM (EVACUATING/VACUUM)

    Proses vakum berfungsi untuk mengeluarkan udara dan non-condensable gas dari dalam sistem pendingin

    LANGKAH 4:1. Buka kedua valve pada sistem pendingin.2. Buka V1, V2, V3, V4 dan V10 dan yakinkan V11 dalam keadaan tertutup rapat.3. Hidupkan Pompa Vakum

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    13/107

    5. PENGISIAN SISTEM DENGAN REFRIGERAN CAIR (LIQUID CHARGING)

    LANGKAH 5:1. Buka flexible hose yg terpasang ke Filter Drier 2. Pindahkan flexible hose yg terhubung ke FilterDrier ke V11. 3. Pastikan valve pada sistem dalam keadaan tertutup rapat.4. Pastikan V1, V2, V3 dan V4 dalam keadaan terbuka. 5. Hidupkan Pompa Vakum.6. Setelah proses Vakum selesai, tutup V1, V3, V4 dan V10. 7. Matikan pompa Vakum.8. Buka katup liquid pada sistem. 9. Buka katup pada tangki refrigeran (V11)10. Buka V3 (refrigeran cair akan mengisi selang yg sudah divakum tadi.11. Perhatikan timbangan refrigeran (refrigerant scale). Set timbangan refrigerant agar menunjukkannol. 12 Buka katup liquid line pada sistem.Refrigeran mengalir ke dalam sistem, atur pengisian dengan cara membuka / menutup V3.12. Perhatikan jumlah refrigeran yg masuk ke sistem.13. Jika jumlah refrigeran yg masuk ke sistem sudah mencukupi, tutup V3.

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    14/107

    6. PENAMBAHAN REFRIGERAN (TOP-UP REFRIGERANT)

    LANGKAH 6:1. Balik tabung seperti gambar diatas.2. Buka katup V3 dan V11.3. Buka perlahan V1, atur refrigeran yg masuk ke sistem dengan katup ini, jika penambahan

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    15/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    16/107

    Sistem Pendingin Ruang Akomodasi di Kapal Laut

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    17/107

    Refrigerator / Kulkas

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    18/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    19/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    20/107

    Peredam Getaran / Vibration Eliminator

    I. Contoh Peredam Getaran (Vibration Eliminator)

    .II. Contoh Pemasangan Peredam Getaran (Vibration Eliminator)

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    21/107

    Pengisian Sistem dengan Refrigeran yang Memiliki Glide Temperature

    Berbeda dengan single substance refrigerant, seperti R-123, R-22, R-134a yang hanya memiliki satu titik didih(single boiling point). Pengisian refrigerant dalam bentuk gas ataupun cairan tdk menjadi masalah. Yg pentingdiperhatikan hanya dimana harus mengisi refrigerant cairan dan dimana harus mengisi refrigerant dalam bentuk gas.

    Sebagai contoh R-404A ..merupakan campuran dari R-125 (44%) + R-143a (52%) + R-134a (4%). Ketiga jenisrefrigerant tersebut memiliki titik didih (boiling point) yang berbeda2.Pada tekanan atmosfir, titik didihnya adalah:R-125 = -48.45 CR-143a = -47.6 CR-134a = -26.3 C

    Dalam bentuk cairan ketiga jenis refrigerant penyusun R-404A bercampur dengan sempurna. Sehingga komposisi

    refrigerant tdk berubah ketika keluar dalam bentuk cairan. Tetapi kalau refrigerant keluar dalam bentuk gas,refrigerant yg memiliki titik didih yg paling rendah akan keluar terlebih dahulu, kemudian diakhiri dengan refrigerantyg memiliki titik didih tertinggi, dalam kasus R-404A, refrigerant R-125 akan keluar terlebih dahulu, diikuti R-143akemudian R-134a, dengan demikian komposisi refrigerant akan berubah. Dalam sistem yg diisi R-404A dalam

    bentuk gas, komposisi R-125 akan lebih besar (lebih dari 44%) dan dalam tabung yang tersisa, komposisi R-134aakan lebih besar (lebih dari 4%). Akibatnya temperature-pressure relationship-nya ataupun thermal properties-nyaakan berubah. Yg kemudian bisa mengakibatkan turunnya performa mesin pendingin. Selain itu kita juga akanmengalami kesulitan untuk menentukan titik kerja/ tekanan kerja pada sistem yg bersangkutan, dikarenakan terjadi

    pergeseran hubungan antara temperatur dan tekanannya. Perhatikan dalam tabung refrigerant, biasanya terdapat anak panah tertulis THIS END UP FOR GAS maksudnya jika bagian yg ditandai arah anak panah tersebut beradadiposisi atas maka refrigerant yg keluar dalam bentuk gas. Dan pada arah yang berlawanan tertulis THIS END UPFOR LIQUID maksudnya jika bagian yg ditandai arah anak panah tersebut berada diposisi atas maka refrigerant yg

    keluar dalam bentuk cairan.

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    22/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    23/107

    Pengecekan Superheat

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    24/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    25/107

    Multiple Compressor

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    26/107

    Kebanyakan digunakan pada sistem yang memiliki range operasi yang panjang, misalkan pada aplikasi temperaturrendah. Dimana kapasitas pendinginan akan bervariasi dalam range yang lebar, dgn sistem stagging maka kapasitas

    pendinginan diatur agar bisa mengikuti kondisi beban dinginan. Multiple Compressor juga sering di pakai di sistem

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    27/107

    Mesin Pembuat Es Skala Kecil (Domestic Ice Maker)

    Ada empat dasar cycle pada ice maker:1. proses pengisian air di water reservoir: dengan menggunakan limit switch / timer, air dari luarakan dimasukkan ke dalam reservoir (sebuah solenoid digunakan mengatur buka tutup air).2. proses pembersihan / pelepasan es yg terbentuk dan menempel pada cetakan / evaporator.3. proses pembentukan es: kompresor bekerja melalui siklus normal sehingga es terbentuk sesuaidgn cetakan di evaporator.4. proses pelepasan es yg terbentuk di evaporator/cetakan:Ada beberapa cara / metoda untuk pelepasan es ini:- menggunakan electric heater / hot gas defrost + mechanical untuk mendorong / menjatuhkan es.-menggunakan electric heater / hot gas defrost dan es jatuh karena pengaruh gravitasi.Bentuk evaporator bisa dibuat seperti gambar diatas (lihat insert photo). Penampung air digerakanoleh servo motor yg dikontrol dgn menggunakan 2 buah limit switch untuk menentukan posisi atasdan bawah. level air bisa dikontrol dgn timer, menggunakan input sensor dari hambatan air.lamanya proses hot gas defrost dikontrol menggunakan temperatur sensor di evaporator.lama pembuatan es (menentukan besar /kecilnya es) bisa menggunakan timer.

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    28/107

    Marine Refrigeration Provision Room

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    29/107

    Sistem Refrigerasi untuk Ruang Penyimpan Makanan di Kapal Laut .

    klo cara kerja sistemnya sama dengan refrigerasi umumnya, bagaimana dengan perawatanya?apakah masih sama? lalu dengan efek pendinginannya juga?cara kerja, perawatan dan efect pendinginan tidak jauh berbeda dgn sistem refrigerasi padaumumnya. Pada marine air cond. Perbedaannya sistem refrigerasi pada aplikasi marinememinimalisir long black-out/shut down yg terlalu lama pada saat perbaikan/perawatansehingga hampir setiap komponen, memiliki isolating valve (manual shut-off valve). Dan juga

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    30/107

    Marine Accommodation Air Cond.

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    31/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    32/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    33/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    34/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    35/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    36/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    37/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    38/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    39/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    40/107

    Oil Trap and Riser

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    41/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    42/107

    Pada sistem refrigerasi berkapasitas sedang dan besar biasanya menggunakan air sebagai media pendinginKondenser. Hal ini dikarenakan air memiliki kemampuan memindahkan kalor yang lebih baik daripada udara,sehingga dengan menggunakan air sebagai pendinginnya ukuran Kondenser dengan kapasitas yang sama bisamenjadi lebih kecil dibandingkan dengan yang berpendingin udara .Kondenser berpendingin air berdasarkan cara kerjanya diklasifikasikan menjadi 2 bagian,yaitu:1. Sistem air buang (Waste Water System)Air dingin masuk ke Kondenser kemudian keluar dan langsung dibuang.2. Sistem air sirkulasi (Recirculation)Dalam sistem ini air yang keluar dari Kondenser didinginkan kembali di Menara Pendingin (Cooling Tower)kemudian disirkulasikan kembali ke Kondenser.Cara Kerja Cooling Tower:

    Setelah melalui kondenser, temperatur air akan naik karena menyerap sejumlah kalor dari refrigerant di kondensertersebut. Air panas ini kemudian masuk melalui hot water inlet port pada cooling tower untuk seterusnya naikkebagian atas cooling tower tersebut. Air kemudian keluar melalui lubang2 yang ada pada sprinkler. Sprinkler akan

    berputar sambil melepaskan air dan mendistribusikannya secara merata di bagian atas cooling tower. Air yang keluardari sprinkler ini kemudian masuk ke water column dan bersinggungan dengan aliran udara yang arahnya berlawanan(air panas turun ke bagian bawah cooling tower, sementara udara masuk dari bagian bawah untuk seterusnya keluardari bagian atas). Pada saat persinggungan antara air dan udara ini, sejumlah kalor akan dilepaskan dari air yang

    bertemperatur lebih tinggi ke udara yang bertemperatur lebih rendah. Akibatnya temperatur air akan turun.temperatur air yang sudah dingin ini kemudian ditampung di bagian bawah cooling tower (basin) untuk kemudiandisirkulasikan lagi menuju ke kondenser agar bisa menyerap kalor lagi.Pada saat persinggungan antara air dan udara, sejumlah air akan ikut terbuang ke udara, sehingga volume air akan

    berkurang, dan untuk mengatasinya, maka make-up water yang dihubungkan dengan jalur air domestik (PAM)dengan dilengkapi pelampung akan tetap menjaga agar level air di penampung tidak berkurang.

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    43/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    44/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    45/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    46/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    47/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    48/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    49/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    50/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    51/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    52/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    53/107

    Evaporator berfungsi untuk menyerap kalor untuk kemudian dibuang di Kondenser.Besarnya kalor yang diserap di Evaporator = QeUntuk memindahkan kalor yang diserap di Evaporator diperlukan daya/tenaga dari luar/external yaituKompresor.Besarnya daya untuk memindahkan kalor dari Evaporator ke Kondenser = WKondenser berfungsi untuk membuang/melepaskan kalor yang diserap oleh Evaporator.Besarnya kalor yang dibuang di Kondenser =QcDaya external untuk menggerakkan Kompresor tidak semuanya menjadi tenaga tetapi sebagian lagimenjadi panas akibat adanya gesekan antara bagian-bagian yang bergerak di Kompresor saat proseskompresi.Kemana kalor yang timbul akibat gesekan itu harus dibuang agar proses bisa berlangsung terus menerus?Jawabannya ya di Kondenser.Persamaannya Qc = Qe + WJadi terlihat jelas bahwa ukuran Kondenser akan lebih besar daripada Evaporator karena harus bisamembuang kalor yang diserap di Evaporator ditambah dengan kalor yang timbul selama proses kompresi Evaporasi Seperti terlihat pada gambar diatas, proses ini bermula dari titik 4 dan berakhir di titik 1, pada proses initerjadi kenaikan enthalpy karena refrigeran menyerap sejumlah kalor dari udara/beban pendingian yangmelalui Evaporator.

    Kompresi Proses ini terjadi di Kompresor yaitu dari titik 1 dan berakhir di titik 2, dimana kalor yang diserap diEvaporator harus dipindahkan agar proses penyerapan kalor di Evaporator bisa terus berlangsung.Secara natural kalor mengalir dari zat yang bertemperatur tinggi ke zat yang bertemperatur lebih rendah.Tetapi kalor juga bisa mengalir dari zat yang bertemperatur lebih rendah ke zat yang bertemperatur lebihtinggi dengan syarat ada media pembantunya, yaitu sebuah pompa kalor. Dalam sistem refrigerasi,Kompresor digunakan sebagai pompa kalor.Kenapa harus dikompresikan?Sebab pada proses pembuangan kalor harus terjadi secara natural juga, dalam arti temperatur refrigeranharus dinaikkan diatas temperatur media pendingin kondenser agar terjadi proses pelepasan kalor.

    Kompresor bekerja untuk memompa dan menaikkan tekanan refrigeran sehingga temperaturkondensasinya berada diatas temperatur media pendingin Kondenser.Ketika proses kompresi terjadi gesekan-gesekan diantara bagian-bagian yang bergerak di Kompresor jugakalor yang timbul akibat pembebanan refrigeran yang dipindahkan tersebut. Jumlah kalor yang dibutuhkanuntuk proses kompresi ini menjadi penambah kalor yang harus dibuang di Kondenser.Kondensasi Proses ini terjadi di Kondenser, berawal dari titik 2 dan berakhir di titik 3, dimana kalor yang diserap diEvaporator dan kalor yang timbul selama proses kompresi harus dibuang sehingga kondisi refrigeran bisadikembalikan ke kondisi awal proses Evaporasi untuk menjaga kelangsungan siklus refrigerasi.Ekspansi Dengan menggunakan sebuah komponen penghambat aliran/pengatur aliran, refrigeran yang sudahkembali ke kondisi awal diturunkan tekanannya untuk memulai lagi proses Evaporasi.Pada proses ekspansi ini tidak terjadi penambahan/pengurangan kalor (secara teoritis). Proses ekspansi dimulai dari titik 3 dan berakhir di titik 4. Siklus berulang terus selama semua komponen bekerja dengan normal dan ukurannya sesuai.Effisiensi Mesin Pendingin Effisiensi sebuah mesin pendingin sering dinyatakan dengan istilah COP(Coefficient Of Performance) ataupun EER (Energy Efficiency Ratio).COP didapatkan dari perbandingan antara Kapasitas Pendinginan Qe (kW) dengan Daya InputKompressor (kW)COP = Qe (kW) /W (kW) atau EER yaitu perbandingan Kapasitas Pendinginan (Btu/h) dengan DayaInput Kompressor (w)EER = Qe(Btu/h) / W (w)Semakin besar nilai COP atau EER semakin effisien sebuah mesin pendingin.

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    54/107

    Berarti benar-benar aman jika kompresor ini sudah memakai alat proteksi? Hal yang harus diperhatikan adalah saat penggantian kompresor. Rangkaian elektronik ini bisa saja menyatakanbahwa urutan phase sudah benar, tetapi bagaimana jika pada saat penggantian kompresor, pemasangan kabel kekompresor salah? Jika anda memiliki alat untuk mendeteksi urutan phase (Phase Sequence Indicator) anda akandengan mudah memasang kabel ke terminal motor di kompresor dengan benar. Jika tidak memiliki alat ini,pasangkan sesuai urutan aslinya, tetapi jika kompresor penggantinya berbeda dan tidak memiliki marking (1-2-3atau R-S-T, atau L1-L2-L3) maka langkahnya pasangkan saja 3 kabel phase tersebut ke terminal kompresor,kemudian jalankan sebentar, apabila tidak ada kompresi atau terdengar suara yg keras (biasanya suara yangditimbulkan akibat terbalik phase akan terdengar kuat dan terdengar kasar suara mekanik kompresornya). Segeramatikan power ke kompresor dan balik salah satu phase yang masuk ke kompresor (R ke S dan S ke R, R ke Tdan T ke R, atau S ke T dan T ke S)

    Pump-DownSemakin dingin temperatur maka semakin baik pencampuran pelumas dengan refrigerant (walaupun adabatasannya).

    Pada saat kompresor berhenti, temperatur body kompresor akan turun menuju temperatur sekitarnya.

    Pada saat start-up, refrigerant yang bercampur dengan pelumas dalam ruang crankcase (low side) karena terjadipenurunan tekanan yang tiba2, maka refrigerant akan mendidih dengan cepat, sehingga dengan mudah masuk ke

    ruang cylinder. Jika hanya refrigerant saja yang masuk ke dalam cylinder, tidak menjadi masalah, tetapi karenarefrigerant bercampur baik dengan pelumas, maka pelumas akan ikut terangkat masuk ke cylinder. Akibatnya,komponen yang rentan rusak adalah reed valve pada kompresor.

    Semakin banyak pelumas yang terangkat masuk, semakin besar kemungkinan terjadi kerusakan reed valve. Inisama halnya dengan kejadian liquid hammering.

    Untuk mengurangi pencampuran refrigerant dengan pelumas pada saat kompresor off, maka dipasanglahcrankcase heater yang berfungsi untuk menjaga agar temperatur body kompresor tidak turun jauh dari temperaturkerjanya.

    Tetapi perlu diingat juga, dengan diaktifkannya crankcase heater pada saat kompresor off bukan berarti pelumasbisa terbebas dari pencampuran refrigerant.

    Kenapa kompresor jenis sentrifugal tidak perlu off-pump down?

    Seperti telah disebutkan diatas, hal yang dikhawatirkan jika system tidak menggunakan off-pump down adalahnaiknya pelumas dalam konsentrasi yang berlebihan ke dalam cylinder kompresor yang memiliki reed valve / jenispositif displacement pada saat start-up. Terlihat jelas yang harus diberi perhatian terutama kompresor jenispiston/reciprocating yang memiliki dua reed valve utk setiap cylindernya (rotary atau scroll hanya satu di bagiandischarge).

    Dan untuk kompresor jenis sentrifugal naiknya pelumas tidak menjadi masalah yang besar karena termasuk non-positif displacement compressor. Kompresor sentrifugal hanya mempercepat aliran fluida untuk menaikkantekanannya sehingga tidak memiliki reed valve, berbeda dengan positif displacement yang harus melalui proseskompresi.

    Satu hal lagi, kompresor sentrifugal juga bisa didesign tanpa perlu pelumas (oil less kompresor), denganmenggunakan magnetic bearing crankshaft kompresor ditahan melayang (levitation) ditengah2 magnetic bearingtsb, seperti yang digunakan pada beberapa jenis chiller merk "Y".

    Jika tekanan kerja di bagian low side adalah positif,maka sebaiknya pump down pressure dibuat cut-off padatekanan sedikit diatas tekanan atmosfir. Tujuannya untuk menghindari masuknya udara jika terjadi kebocoran didaerah low side.

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    55/107

    DOL Starter adalah metoda starting motor dengan memberikan tegangan penuh dari jala-jala secara langsung. Starter jenis ini biasanya digunakan untuk motor-motor listrik yang berukuran kecil. DOL Starter digunakan apabilapenurunan tegangan saat motor dihidupkan (starting) tidak menjadi masalah atau tegangan jatuh tidak melewatibatas toleransi yang diijinkan mengingat arus starting motor jenis ini bisa 4-7 kali lebih besar dari arus nominalnya.Sebagai contoh jika motor dalam kondisi running arusnya sekitar 4 ampere, maka ketika starting bisa mencapai 16s/d 28 ampere. DOL Starter umumnya digunakan untuk starting motor dengan kapasitas dibawah 10 kW.

    Ada beberapa jenis DOL Starter: 1. Mechanical/Manual OperatedCara kerja: Pemberian tegangan pada motor langsung melalui hubungan operator melalui kontak mekanik. Tidakada hubungan kontrol otomatis untuk starter jenis ini.

    Mechanical/Manual Operated DOL melewatkan jalur utama yang masuk ke motor melalui switch. Kerugiannyapemasangan switch harus sedekat mungkin dengan motor sehingga faktor kerugian tegangan bisa dihindari. DOLStarter jenis ini hanya digunakan untuk motor-motor yang berkapastias kecil.

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    56/107

    2 . Electromagnetic Operated

    Pemberian tegangan pada motor melalui sebuah kontak elektromagnetik. Posisi saklar bisa jauh darimotor yang dikontrol. Starter jenis ini bisa dihubungkan dengan rangkaian otomatis untukpengontrolan/safety motor.

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    57/107

    3. Solid State Relay Operated

    Pemberian tegangan pada motor melalui sebuah rangkaian/komponen elektronik. SSR digunakan untukmenghindari percikan bunga api yang biasanya terjadi pada kontak listrik secara mekanik maupunelectromagnetik. Starter jenis ini hanya digunakan untuk motor-motor yang berkapasitas kecil.

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    58/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    59/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    60/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    61/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    62/107

    Sistem Refrigerasi untuk mesin pembuat es kapasitas kecil

    Pada saat awal proses, water solenoid valve akan membuka untuk mengisi air di bak penampung air diEvaporator. Setelah air terisi maka solenoid akan menutup. System refrigerasi bekerja mendinginkan air dibak penampung. Air disekitar Evaporator kemudian akan membeku dan semakin lama semakin tebal. UntukIce Maker seperti gambar diatas, ketebalan es hanya diatur oleh sebuah timer. Jadi kalau mau es yg lebihtebal, waktu untuk proses cooling diperpanjang.Setelah waktu pendinginan/pembekuan es tercapai, kompresor tetap bekerja dan hot gas bypass solenoidvalve akan membuka, sehingga yang tadinya gas panas dari kompresor masuk ke kondenser untuk di buangkalornya ke udara dengan bantuan kipas/fan, maka gas panas ini dilewatkan langsung ke evaporator danmembuang kalor di sekitar evaporator. Akibatnya temperatur evaporator akan naik diatas titik beku air. Jikatemperatur evaporator sudah melewati titik beku air maka Es yg terbentuk di sekitar evaporator akanterlepas dan jatuh ke bak penampung Es

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    63/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    64/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    65/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    66/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    67/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    68/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    69/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    70/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    71/107

    pada pendingin AC Daikin VRV piping Diagram di atas kami ingin tahu lebih banyak tentang cara pengisian Freon yang menggunakan R22, karena pada dasarnya kami kesulitan untuk mengisi freon (R22)dan terus terang kami belajar dari REEFER Container dengan set temperature -20 C dan -60 C, untuk itukami mohon saran dan bantuan dari anda.,

    Untuk proses pengisian refrigerant adalah sangat baik dengan menggunakan timbangan (scale). Andatinggal mengikuti berat/jumlah refrigerant yg harus diisi ke dalam sistem (lihat di name plate).Pengisian dilakukan dari liquid line dalam bentuk refrigerant cair.tapi disesuaikan dulu dengan panjang pipa yang digunakan waktu pengisian freonnya ntuk jenis vrv

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    72/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    73/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    74/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    75/107

    Mode Operasi Pada Penyejuk Udara Fan Mode > Hanya Indoor Fan yg hidup (Air Cond. berfungsi hanya seperti kipas angin biasa).Cool Mode > Indoor Fan hidup terus menerus dan Kompressor bekerja sesuai dengan penyetelantemperatureHeat Mode > Pada Mode ini Indoor Unit akan mengeluarkan udara panas yg berfungsi untukmenghangatkan ruangan. (Untuk kelas Tropikal..Mode ini tdk tersedia)Dry Mode > berfungsi untuk mengurangi kelembaban udara dalam ruangan yg dikondisikan/ didinginkan.Indoor Fan bekerja sebentar kemudian mati, sehingga uap air disekitar evaporator akan mengembun dankemudian mencair, Fan kemudian hidup sebentar dan kemudian mati kembali, siklus ini berulang terus.Energy Saver Mode > berfungsi untuk menghemat pemakaian listrik, Ketika Air Cond dihidupkan, sistemakan bekerja normal, pada saat temperature tercapai, Indoor Fan akan mati juga. Pada saat kompresor mati,Indoor Fan akan bekerja dan berhenti berdasarkan timer. Biasanya sekitar 2-3 menit.

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    76/107

    Panasonic Inverter (Untuk Single CSE, CSXE, dan multi CSME)

    H11> Communication Failure (Faulty Wiring or other problem with ID to OD communication)H12> ID/OD Compatibility Problem (Over or Under indexed multi system)H14> Indoor Air Sensor Faulty (Sensor Disconnected, Faulty or Contacts Dirty)H15> Compressor Sensor Faulty (Sensor Disconnected, Faulty or Contacts Dirty)

    H16> Current Transformer Problem (Power Transistor Module or Outdoor PCB Faulty. Very Low Gas)H19> Indoor Fan Motor Locked (Fan Motor of Indoor PCB Failure)H21> Float Switch Operated (Check Drainage)H23> Indoor Pipe Sensor Faulty (Sensor Disconnected, Faulty or Contacts Dirty)H27> Outdoor Air Sensor Faulty (Sensor Disconnected, Faulty or Contacts Dirty)H28> Outdoor Pipe Sensor Faulty (Sensor Disconnected, Faulty or Contacts Dirty)H30> Outdoor Discharge Sensor 1 Faulty (Sensor Disconnected, Faulty or Contacts Dirty)H32> Outdoor Discharge Sensor 2 Faulty (Sensor Disconnected, Faulty or Contacts Dirty)H33> Incorrect Connection Voltage (Indoor or Outdoor Voltage Incorrect/Faulty Wiring)H34> Outdoor Heat Sink Sensor Faulty (Sensor Disconnected, Faulty or Contacts Dirty)H36> Outdoor Gas Sensor Faulty (Sensor Disconnected, Faulty or Contacts Dirty)H37> Outdoor Liquid Sensor Faulty (Sensor Disconnected, Faulty or Contacts Dirty)

    H39> Abnormal Indoor Operation (Incorrect Piping or Expansion Valve Problem)

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    77/107

    H41> Abnormal Wiring or Piping (Wiring or Piping Crossed on a Twin System)H97> Outdoor Fan Failure (Outdoor Fan Motor or PCB Failure)H98> Indoor Coil Overheat (Heat Mode) (Dirty Filters or Indoor Coil. Very High Room Temperature)H99> Indoor Coil De-Ice (Cool Mode) (Dirty Filters or Indoor Coil. Low Gas Charge or Low Ambient Temp)F11> Reversing Valve Failure (Faulty Reversing Valve, Coil or Outdoor PCB)F17> Standby Units Freezing (Multi Only. Expansion Valve Leakage)F90> PFC Failure (Problem with Inverter or Compressor)F91> Refrigeration Cycle Problem (Low Gas or Blockage)F93> Compressor Abnormal Revolution (Compressor Running Incorrectly)F95> Outdoor Coil Overheat (Cool Mode) (Dirty Condensor Coil, low gas or blockage)

    F96> IPM or Compressor Overheating (Excess or Low Gas Charge or dirty heat exchanger)F97> High Discharge/Compressor Temp (Low Gas Charge or Failed Compressor)F98> Overcurrent Protection (Outdoor Heat Exchanger Problem. Excess Gas)F99> DC Overcurrent Protection (Outdoor PC, Power Transistor or Compressor Failure)

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    78/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    79/107

    Pipa air pendingin berada dibagian dalam dan pipa refrigerant berada di bagian luar, sehingga refrigerant selainmendapat pendinginan dari air juga mendapat pendinginan secara konveksi dari udara sekitarnya.

    Refrigerant dalam bentuk gas panas bertekanan tinggi masuk ke bagian atas dari Kondenser dan keluar dari bagian bawah dalam bentuk cairan. Sedangkan air pendingin bisa masuk dari bawah (counter flow [1] ) atau dari atas (parallel flow [2] ).

    Sistem aliran berlawanan lebih effisien dibandingkan dengan sistem searah karena antara air pendingin danrefrigerant akan selalu terdapat perbedaan temperatur yang lebih memudahkan kalor dari refrigerant mengalir ke air

    pendingin.

    Kondenser jenis ini untuk unit berkapasitas kecil sampai dengan unit berkapasitas 35kW, Kondenser terbuat dari pipa tembaga yang dibentuk menjadi koil (coiled tube in tube condenser) . Pembuatannya mudah tetapi lebih sulituntuk membersihkannya.

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    80/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    81/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    82/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    83/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    84/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    85/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    86/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    87/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    88/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    89/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    90/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    91/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    92/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    93/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    94/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    95/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    96/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    97/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    98/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    99/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    100/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    101/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    102/107

    Display akan menampilkan error code, kalau terjadi kerusakan:EE = parameter memory failureE1 = Room sensor failure

    =

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    103/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    104/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    105/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    106/107

  • 8/12/2019 teknikrefrigerasi-140127234218-phpapp02

    107/107