Upload
ikarizki
View
2.804
Download
44
Embed Size (px)
DESCRIPTION
mengkrtisi suatu jurnal yg di terbitkan seorang peneliti kesehatan. dari mulai pembahasan metode hingga tata penulisan jurnal.
Citation preview
1. Judul
Syarat – syarat judul yang baik :
a) Spesifik
b) Efektif, judul tidak boleh lebih dari 12 kata untuk bahasa Indonesia dan 10
kata untuk bahasa Inggris
c) Singkat, Menurut Day (1993), judul yang baik adalah yang menggunakan
kata-kata sesedikit mungkin tetapi cukup menjelaskan isi paper. Namun,
judul tidak boleh terlalu pendek sehingga menimbulkan cakupan penelitian
yang terlalu luas yang menyebabkan pembaca bingung.
d) Menarik
e) Pembaca dapat langsung menangkap makna yang disampaikan dalam
jurnal dalam sekali baca.
Judul jurnal ini adalah
IS THE COLLEGE ENVIRONMENT ADEQUATE FOR
ACCESSING TO NUTRITION
EDUCATION : A STUDY IN TAIWAN
Kritik terhadap judul jurnal tersebut :
a. Kurang spesifik karena pembaca kurang bisa memahami apa eksposure
dan outcome pada penelitian ini hanya dari sekali baca
b. Keefektifitasan judul diluhat dari kelugasan penulisannya yaitu tidak boleh
lebih dari 10 kata. Jadi judul jurnal ini tidak efektif karena judul terdiri
lebih dari 10.
c. Judulnya kurang karena judul berupa kata tanya, pada hal itu tidak
diperbolehkan untuk penulisan jurnal ilmiah.
d. Pembaca kurang bisa memahami apa makna yang ingin disampaikan oleh
peneliti jika hanya dari membaca judul saja.
Eksposure : Lingkungan universitas
Outcome : Nutrition knowledege, attitude, and practice
Pada judul kita tidak dapat langsung menggambarkan eksposure dan outcome
2. Nama Penulis
Syarat – syarat penulisan nama penulis jurnal :
a. Tanpa gelar akademik/ professional
b. Jika lebih dari 3 orang boleh yang dicantumkan hanya penulis utama,
dilengkapi dengan dkk ; nama penulis lain dimuat di catatan kaki atau
catatan akhir
c. Ditulis alamat dari penulis berupa email dari peneliti
d. Tercantum nama lembaga tempat peneliti bekerja
e. Jika penulisan paper dalam tim, penulisan nama diurutkan sesuai kontibusi penulis. Penulis Utama : Penggagas, Pencetus Ide, Perencana & penanggung jawab utama kegiatan. Penulis kedua : Kontributor kedua, dst.
Penulis jurnal ini adalah
Yueching Wong 1, M.S.,R.D., Yi-Chia Huang1, Ph.D.,Su-Lin Chen1,
Ph.D.,
Shigeru Yamamoto2,Ph.D.1Department of nutrition, Chungshan Medical and Dental college,
Taiwan2Department of Nutrition, Tokushima University, Japan
Kritik terrhadap penulisan penulis jurnal
a) Kurang tepat karena penulis mencantumkan gelar peneliti
b) Tidak disertai alamat email peneliti
3. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan suatu paper yang mengandung semua informasi yang diperlukan pembaca untuk menyimpulkan apa tujuan dari penelitian yang dilakukan, bagaimana metode/pelaksanaan penelitian yang dilakukan, apa hasil-hasil yang diperoleh dan apa signifikansi/nilai manfaat serta kesimpulan dari penelitian tersebut.
Abstrak yang baik harus mencakup tentang permasalahan, objek penelitian, tujuan dan lingkup penelitian, pemecahan masalah, metode penelitian, hasil utama, serta kesimpulan yang dicapai.
Selain judul, umumnya pembaca jurnal-jurnal ilmiah hanya membaca abstrak saja dari paper-paper yang dipublikasi dan hanya membaca secara utuh paper-paper yang paling menarik bagi mereka. Berdasarkan penelitian abstrak dibaca 10 sampai 500 kali lebih sering daripada papernya sendiri.
Cara penulisannya :
Tersusun tidak lebih dari 200 – 250 kata. Namun ada pula yang membatasi abstraknya tidak boleh lebih dari 300 kata. Karena itu untuk penulisan abstrak cermati ketentuan yang diminta redaksi.
Ditulis dalam bhs. Indonesia & Inggris. Diawali bhs. Inggris jika penulisan keseluruhan tubuh paper dalam bhs. Inggris, dan diawali bhs. Indonesia jika penulisan keseluruhan tubuh paper dalam bhs. Indonesia.
Berdiri sendiri satu alinea (ada juga yang menentukan bisa lebih dari satu alinea).
Untuk jenis paper hasil penelitian: Penulisan abtraknya tanpa tabel, tanpa rumus, tanpa gambar, dan tanpa acuan pustaka. Jadi tidak boleh mengutip pendapat orang lain, harus menggunakan data-data dan hasil penelitian serta argumen yang didapat dari penelitian sendiri.
Untuk jenis paper hasil review : Penulisan abstraknya boleh mengutip hasil penelitian orang lain dari acuan pustaka/ sumber yang diacu.
Di bawah abstrak ditulis kata kunci, paling sedikit terdiri dari tiga kata yang relevan dan paling mewakili isi karya tulis. Demikian juga di bawah abstract ditulis paling sedikit tiga key words yang sesuai dengan kata kunci pada abstrak (bhs. Indonesia). Kata kunci, tidak selalu terdiri 3 kata, ada juga yang menentukan kata kunci ditulis dalam 4-6 kata (tergantung redaksi, jadi perhatikan ketentuan yang diminta).
Pada penelitian:
Permasalahan : no assesment
Objek penelitian: semua mahasiswa non gizi di Taiwan yang dipilih secara multiple stage
Pemecahan masalah: no assesment
Metode penelitian: study korelasi
Hasil utama:
The mean nutrition knowledge score was 20.9±4.3 or 61% correct. The mean attitude score was 64.2±10. or 51.3% of the highest possible score. Nutrition knowledge and attitude score were positively correlated (r= 0.33, p< 0.05).
Kesimpulan:
Our result indicate that college student need to improve their nutrition knowlwdge and attitude and their dietary practices.
4. Introduction
Bagian ini mengandung isi sebagai pengantar yang berisi justifikasi penelitian, hipotesis dan tujuan penelitian. Jika artikel berupa tinjauan pustaka, maka pendahuluan berisi latar belakang yang memuat tentang pentingnya “permasalahan” tersebut diangkat, hipotesis (jika ada) dan tujuan penulisan artikel. Pada bagian ini pustaka hanya dibatasi pada hal-hal yang paling penting. Perlu diperhatikan metode penulisan pustaka rujukan sesuai dengan contoh artikel atau ketentuan dalam Instruction for authors. Jumlah kata dalam bagian ini juga kadang dibatasi jumlah katanya. Ada juga jurnal yang membatasi jumlah referensi yang dapat disitir pada pendahuluan, tidak lebih dari tiga pustaka. Tidak dibenarkan membahas secara luas pustaka yang relevan pada pendahuluan.
Hal- hal yang tergambarkan dalam introduction adalah
a) Permasalahan
Pada jurnal tergambar permasalahan yang ingin dipecahkan oleh
peneliti yaitu mengangkat ada nya pemahaman yang berbeda terkait gizi
pada mahasiswa-mahasiswa yang non gizi.
Several studies (6,8,9) have reported that college students
frequently have misconceptions about nutrition, fail to make nutrition
priority in food selection, and are poorly informed about dietary
guidelines.
b) Hipotesis
The result of this study could lead to better understand if the
college provide adequate environment for learning nutritition.
c) Tujuan
The purpose of this study was obtain a better understanding of
the current nutrition knowledge, attitudes, and practices of non
nutrition college’ students in Taiwan.
Peneliti ingin melihat apakah lingkungan yang adekuat
mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa non gizi
terhadap gizi.
5. Materials And Methods
Bagian ini mencakup pemaparan mengenai bagaimana cara meneliti objek kajian, teknik pengambilan data/ sampel, cara perlakuan terhadap sampel, serta pengolahan dan analisis data.
Cara meneliti objek kajian : Kemukakan dengan cara apa kita meneliti. Misalnya Survey lapangan, review penelitian terdahulu, dsb.
Teknik pengambilan data/ sampel : Kemukakan bagaimana teknik sampling data. Misalnya dengan observasi lapangan, mengambil sampel batuan dilapangan, melakukan pengeboran dangkal, penggalian, atau metode sampling lainnya.
Cara/ perlakuan terhadap sampel : Misalnya, apakah dideskripsi, apakah di analisis di laboratorium, apakah dilakukan “uji ini uji itu” dsb. serta kemukakan apakah sampel terganggu atau tidak dsb.
Pengolahan dan analisis data : misalnya dilakukan perhitungan dengan metode apa, membandingkan dengan tabel apa, membandingkan dengan model.
a. Disain Desain penelitian study korelasi, study korelasi merupakan studi
yang paling sering digunakan sebagai langkah awal untuk meneliti
kemingkinan adanya hubungan antara factor resiko dan kejadian penyakit
(Modul Dasar-Dasar Epidemiologi:2006, hal97-98). Penelitian korelasi
biasanya banyak digunakan untuk program kesehatan.
Penggunaan desain penelitian ini sudah tepat ini berkaitan dengan
tujuan peneliti yang ingin menilai apakah lingkungan yang adekuat yang
mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa non gizi
terhadap gizi.
b. Populasi dan Sample Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah the target population consisted entirely of non nutrition major’s college students in Taiwan
Sample dipilih secara multiple stage. Sehingga di dapatkan total sampel pada penelitian ini adalah 2413. Namun hanya 2103 orang yang mengembalikan dan mengisi semua pertanyaan pada questioner. Sehingga respon rate nya sebesar 87,15% ini menujukkan bahwa hasil yang didapatkan pada ananalis sudah dapat mewakili nilai pada dari sample yang diambil.
c. Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang ditentukan oleh peneliti untuk dijadikan sebagai sampel pada penelitiannya (criteria inklusi) disebutkan oleh peneliti yaitu semua mahasiswa non gizi yang ada di Taiwan. Karakteristik respondennya kurang spesifik seperti gambaran umur baru peneliti dapatkan setelah dilakukan analisis terhadap data yang dikumpulkan.
d. Pengukuran
Alat ukur yang digunakan oleh peneliti adalah questioner yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa terhadap gizi. Selain itu pada questioner juga didapatkan informasi tentang umur dan jenis kelamin dari responden.
Pengukuran variable lingkungan yang adekuat untuk menilai pengetahuan,sikap dan perilaku mahasiswa terhadap gizi sudah tepat karena sebagai langkah awal dari peneliti untuk mengetahui apakah benar dengan adanya kurikulum gizi dapat membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa yang benar terhadap gizi.
Pengukuran yang digunakan adalah scor dari hasil kuisioner yang
dibagikan yang meliputi score tingkat pengetahuan gizi, sikap dan praktik
gizi. Scor yang digunakan adalah nilai mean dan standar deviasi.
e. Mekanisme Biologis (Plausibility) Atau Mekanisme Secara Teori Antara Exposure Dan Outcome
Tidak ada penjelasan menganai hubungan biologis dalam
penelitian ini, kaena dalam penelitian ini yang menjadi outcome adalah
tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku yang menjadi praktek dalam
penerapan ilmu gizi.
d. Bias
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa hal yang dapat
menyebabkan terjadinya bias, yaitu:
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner
dikelas, sehingga dapat memungkinkan terjadinya bias informasi yaitu
sampel tidak mengisi sesuai dengan pengetahuannya sendiri,sampel
bisa berdiskusi dengan sampel lain (Internal validity)
Adanya mata kuliah pilihan gizi dibeberapa universitas sehingga
dimungkinkan sampel sudah mempunyai pengetahuan gizi
Pemilihan fakultas yang dijadikan sampel seharusnya adalah fakutas
yang tidak tidak mendapatkan mata kuliah basic gizi yaitu biologi dan
biokimia
Dalam buku statistic diskriptif konsep dan aplikasi dengan Microsoft
excel dan SPSS (Singgih Santoso : 2003) untuk menimalisasi bias
dalam mendapatkan hasil, peneliti juga menggunakan standar deviasi
disamping menggunakan mean saja.
e. Confounding
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa variabel yang dapat
menyebabkan terjadinya congounding yaitu:
Pola hidup dalam sehari-hari (kebiasaan sarapan, pola hidup keluarga)
Kebiasaan suatu daerah
Tinggal bersama orang tua atau kost
Uang saku responden
Pada desain study korelasi, peneliti tidak dapat mengontrol factor-
faktor counfounding. Ini merupakan salah satu kelemahan dari study
korelasi. Korelasi hanya menjelaskan adanya hubungan antara eksposure
dan outcome tetapi tidak dapat menjelaskan pengaruh eksposure terhadap
outcome. Selain itu study ini hanya mempresentasikan tingkat rata-rata
keterpaparan daripada tingkat keterpaparan yang sesungguhnya terjadi
pada individu.
f. Time relationship suatu variable penelitian
Time relationship dalam desain study korelasi tidak dapat
dijelaskan, karena dalam desain study ini pengaruh dari eksposure
terhadap outcome tidak dapat diketahui. Dengan alasan desain study
korelasi hanya melihat adanya hubungan atau tidak, dan bagaimana
kekuatan hubungan antara eksposure terhadap outcome. Sedangkan time
relationship dapat terukur apabila eksposure telah jelas mempengaruhi
outcome.
6. Result
Hanya berisi hasil-hasil penelitian baik yang disajikan dengan tulisan,
tabel, maupun gambar. Ini bagian yang seharusnya dirancang supaya penelitian
terkesan menarik dengan menyajikan gambar, table, grafik dari data yang telah
kita olah sebelumnya. Usahakan jangan terlalu banyak tulisan (sajikan dengan
tulisan secara singkat). Biasanya orang akan lebih mudah memahami gambar dan
grafik dari pada penjelasan secara panjang lebar dengan kata-kata
a. Factor kebetulan (chance)
Karena α yang digunakan 5% maka faktor kebetulannya 5%,
menunjukkan hubungan yang bermakna antara keterpaparan lingkungan
terhadap score pengetahuan gizi, sikap, dan praktik gizi.
b. Pengaruh bias/confounder terhadap hasil
Pemilihan sampel yang tidak merata antara laki-laki dan perempuan, sehingga pada hasil although male subject were significantly older than female (p<0,05), the age difference was not expected to affect comparisons of nutrition knowledege, attitude, and practices.
c. Dose respons (bila ada) suatu exposure dan outcome
Semakin tidak ada fakultas yang mengajarkan mata kuliah dasar gizi, semakin rendah nilai pengetahuaan, sikap dan praktek mahasiswa terhadap gizi
d. Asumsi statistic cukup valid untuk menjawab hipotesis
Korelasi pada statistic dikur dengan menggunakan koefisien korelasi (r). koefisien korelasi mengukur hubungan linear antara factor resiko dengan kejadian penyakit.
- Hubungan pengetahuan dan attitude r 0,33 = hubungannya sedang
- Hubungan positif
Hubungan antara nutrition attitude dan frequency having breakfast
r 0,45 = hubungan sedang,
hubungan antara nutrition attitude dengan frekuensi makan sayuran
hijau r 0,68 = hubungan kuat,
- Hubungan negatif
Nutrion attitude dengan frekuensi minum softdrink r -0,68 = hub
kuat
Nutrion attitude dengan alkohol r -0,23 = tidak hubungan atau
lemah
Nutrion attitude dengan fast food r – 0,25 = tidak ada hubungan
7. Diskusi, Interpretasi Dan Simpulan
Berisi interpretasi dari hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan yang dikaitkan dengan hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan terhadap objek kajian yang sama sebelumnya.
Berisi kesimpulan dan saran dari isi yang dikandung dalam tulisan. Pada bagian ini ungkapkan esensi dan arti penting dari hasil penelitian tanpa mengulangi apa yang telah diungkapkan dalam bagian diskusi. Kesimpulan ini adalah kesimpulan menyeluruh hasil penelitian dan bukan kesimpulan dari bagian-bagian peneitian ataupun percobaan.
a. Kekonsistenan, Specificity, Dan Koherns Dengan Penelitian Lainnya
Spesificity
Spesifik karena melalui pendidikan dapat membentuk
pengetahuan, sikap, praktik
Konsistensi
Penelitian ini konsisten dengan penelitian lain, diantaranya :
- Study by georgia which indicates that a student’s nutrition
knowledge relates to their speciality (major).
- These result support the study of Chang in 1987 which found that
college student have poor knowledge of nutrition.
- Lewis et. al which indicate that knowledge can affect attitude.
Koherensi
Penelitian ini tidak memiliki koherensi secara menyeluruh,
dikarenakan tidak memiliki hubungan plausibility akan tertapi
memiliki konsistensi.
b. Hasil Penelitian Dapat Digeneralisir Ke Eligible Samplenya
Bisa diterapkan karena penelitian ini memiliki respon rate nya 87,15 %. Sehingga respon rate nya sebesar 87,15% ini menujukkan bahwa hasil yang didapatkan pada ananalis sudah dapat mewakili nilai pada dari sample yang diambil.
c. Penelitian Dapat Di Generalisir Ke Populasi Sumber
Pengambilan sample dilakukan dengan probability sampling
dengan menggunakan metode multiple stage sehingga hasil dapat
digeneralisasi untuk semua orang yang ada dipopulasi.
d. Penelitian Dapat Di Generalisisir Ke Populasi Lainnya
Bisa diaplikasikan jika memiliki kriteria inklusi yang diajukan
peneliti yaitu mahasiwa non gizi dan memiliki karakteristik yang sama.
f. Adakah kekonsitenan dalam penulisan dimana metode maupun hasil
menjawab tujuan penelitian.
Konsisten karena bahasan penelitian sesuai tujuan, hasil dan
kesimpulan.
7. Literatur
a. Literature Yang Digunakan Sudah Tepat
Semua bahan acuan dalam bentuk jurnal, buku ataupun naskah ilmiah yang digunakan sebagai referensi/acuan ditulis pada bagian ini. Reference yang dirujuk haruslah yang benar-benar mempunyai kontribusi nyata dalam penelitian tersebut.
Penulisan Daftar Pustaka Sistem Harvard (author-date style)Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Alamat Internet ditulis cetak miring.
Contoh :Buller H, Hoggart K. 1994a. New drugs for acute respiratory distress syndrome. New England J Med 337(6): 435-439.
Penulisan Daftar Pustaka Sistem Vancouver (author-number style)Sistem Vancouver menggunakan cara penomoran (pemberikan angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi).
Contoh :(1) Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress syndrome due to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9.
Penggunaan literature telah tepat, yaitu menggunakan sumber-sumber acuan
yang dapat dipercaya dan sesuai atau mendukung teori dalam penelitian ini.
Secara umum, penyusunan daftar pustaka terdiri atas dua jenis, yaitu dengan
cara penomoran dan penyusunan secara alfabetis. Pada penelitian ini,
penulisan daftar pustaka menggunakan teknik penomoran.
DAFTAR PUSTAKA
1.Santoso, Sigih. 2003. Statistic Diskriptif Konsep Dan Aplikasi Dengan Microsoft Excel Dan SPSS. Yogyakarta : Penerbit Andi
2. Sabri, Luknis. 2008. Statistic Kesehatan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
3.Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan.2006. Modul Dasar-Dasar Epidemiologi. Jakarta : UIN Press
4. Www.Brjb.Com.Br
Lampiran
Abstract
This study designed by understanding the nutrition knowledge, attitude and nutrition related practices of non-nutrition major college students to know if the current colleges provide adequate environment for learning nutrition. The relationship between nutrition knowledge, attitude and practices were also investigated. A questionnaire which was developed to measure students' nutrition knowledge, attitudes, and practices, was distributed to 2413 non-nutrition major college students who were selected by multiple stage sampling from all colleges in Taiwan. The questionnaire contained 34 multiple choice questions concerning nutrition knowledge, 25 nutrition attitude statements, 28 nutrition practice statements, and demographics information. There were 2103 returned questionnaires representing an 87.15% response rate. The mean nutrition knowledge score was 20.9 ± 4.3 or 61% correct. The mean attitude score was 64.2 ± 10.4 or 51.3% of the highest possible score. Nutrition knowledge and attitudes were positively correlated (r =0.33, p<0.05). Results also showed that positive attitude correlated with good dietary practices. Forty two percent of the subjects were aware of the importance and had the motivation to learn nutrition. However, they did not know how or where to get the correct information. Our results indicate that college students need to improve their nutrition knowledge and attitudes and their dietary practices. The importance of nutrition in college curriculums and improvement of the learning environment relative to nutrition need to be emphasized.
Keywords: Nutrition knowledge, Attitudes, Nutrition-related practices, College students
IS THE COLLEGE ENVIRONMENT ADEQUATE FOR ACCESSING TO NUTRITION EDUCATION: A STUDY IN
TAIWAN
A. Description of Evidence
1. Exposure Lingkungan pendidikan gizi
2. Outcome Nutrition knowledege, attitude, and practice
3. Design Study korelasi
4. Study
population
Entirely of non-nutrition major’s college
student in taiwan. Subject were selected by
multiple stage sampling from 11 selected
college.
5. Main result Our results indicate that college students
need to improve their nutrition
knowledge and attitudes and their
dietary practices. The importance of
nutrition in college curriculums.
B. Non-Causal Explanation
6. Obsevation
bias
- Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
penyebaran kuesioner dikelas, sehingga dapat
memungkinkan terjadinya bias informasi yaitu
sampel tidak mengisi sesuai dengan
pengetahuannya sendiri,sampel bisa berdiskusi
dengan sampel lain (Internal validity)
- Adanya mata kuliah pilihan gizi dibeberapa
universitas sehingga dimungkinkan sampel sudah
mempunyai pengetahuan gizi
- Pemilihan fakultas yang dijadikan sampel
seharusnya adalah fakutas yang tidak tidak
mendapatkan mata kuliah basic gizi yaitu biologi
dan biokimia
- Untuk menimalisasi bias dalam mendapatkan
hasil, peneliti juga menggunakan standar deviasi
disamping menggunakan mean saja
- Proporsi pada pengambilan sample antara laki-
laki dan perempuan tidak seimbang
7. Confounding - Pola hidup dalam sehari-hari (kebiasaan sarapan,
pola hidup keluarga)
- Kebiasaan suatu daerah
- Tinggal bersama orang tua atau kos
- Uang saku responden
8. Chance Karena α yang digunakan 5% maka faktor
kebetulannya 5%
C. Positive Features of Causation
9. Time
relationship
Time relationship dalam desain study korelasi
tidak dapat dijelaskan, karena dalam desain
study ini pengaruh dari eksposure terhadap
outcome tidak dapat diketahui. Dengan alasan
desain study korelasi hanya melihat adanya
hubungan atau tidak, dan bagaimana kekuatan
hubungan antara eksposure terhadap outcome.
Sedangkan time relationship dapat terukur
apabila eksposure telah jelas mempengaruhi
outcome.
10. Strength - Dilihat dari p value 0,05 alfa 5%
- Dilihat dari nilai r
- Hubungan pengetahuan dan attitude r 0,33
= hubungannya sedang
- Hubungan positif
Hubungan antara nutrition attitude dan frequency
having breakfast r 0,45 = hubungan sedang,
hubungan antara nutrition attitude dengan
frekuensi makan sayuran hijau r 0,68 =
hubungan kuat,
- Hubungan negatif
Nutrion attitude dengan frekuensi minum
softdrink r -0,68 = hub kuat
Nutrion attitude dengan alkohol r -0,23 = tidak
hubungan atau lemah
Nutrion attitude dengan fast food r – 0,25 = tidak
ada hubungan
11. Dose
response
Semakin tidak ada fakultas yang
mengajarkan mata kuliah dasar gizi,
semakin rendah nilai pengetahuaan, sikap
dan praktek mahasiswa terhadap gizi.
12. Consistency Konsisten karena bahasan penelitian sesuai
tujuan, hasil dan kesimpulan
13. Specificity Spesifik karena melalui pendidikan dapat
membentuk pengetahuan, sikap, praktik
D. External Validity
14. To the
eligible
population
Bisa diterapkan karena penelitian ini
memiliki respon rate nya 87,15 %
15. To the
source
population
Pengambilan sample dilakukan dengan
probability sampling dengan menggunakan
metode multiple stage sehingga hasil dapat
digeneralisasi untuk semua orang yang ada
dipopulasi
16. To other
populations
Bisa diaplikasikan jika memiliki kriteria
inklusi yang diajukan peneliti yaitu
mahasiwa non gizi dan memiliki
karakteristik yang sama.
E. Comparison With Other Evidence
17. Consistency Penelitian ini konsisten dengan penelitian
lain, diantaranya :
- Study by georgia which indicates that a
student’s nutrition knowledge relates to their
speciality (major).
- These result support the study of Chang in
1987 which found that college student have poor
knowledge of nutrition.
- Lewis et. al which indicate that
knowledge can affect attitude.
18. Specificity Spesifik
19. Plausibility Tidak ada penjelasan menganai hubungan
biologis dalam penelitian ini.
20. Coherence Penilitian ini tidak memiliki koherensi
secara menyeluruh, dikarenakan tidak
memiliki hubungan plausibility akan tertapi
memiliki konsistensi.