20
Metode Pendokumentasian Keperawatan dengan Model Telenursing Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Dokumentasi Keperawatan yang Diampu oleh Yuliastati, M.Kep Ati Nuraeni, M.Kep, Sp.Kom Dr. Atik Hodikoh, M.Kep Sp,Mat Oleh : Rismayanti Aziz (P17320313023) Rosalina (P17320313058) Selvi Yulia Putri (P17320313055) Sifa Fauziah (P17320313042) Siti Nurlela Nuryayi (P17320313013) Siti Nurobianti (P17320313005) Siti Solihah (P17320313052) Tamy Rahayu (P17320313076) Tika Dwi Lestari (P17320313053) Tri Suhardiyono (P17320313075)

Telenursing Kel.3.doc

  • Upload
    siti

  • View
    30

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Metode Pendokumentasian Keperawatan dengan Model Telenursing

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Dokumentasi Keperawatan yang Diampu oleh

Yuliastati, M.Kep

Ati Nuraeni, M.Kep, Sp.Kom

Dr. Atik Hodikoh, M.Kep Sp,Mat

Oleh :Rismayanti Aziz (P17320313023)Rosalina (P17320313058)Selvi Yulia Putri (P17320313055)

Sifa Fauziah (P17320313042)

Siti Nurlela Nuryayi(P17320313013)

Siti Nurobianti(P17320313005)

Siti Solihah(P17320313052)

Tamy Rahayu(P17320313076)

Tika Dwi Lestari(P17320313053)

Tri Suhardiyono(P17320313075)

Tyas Maryati R(P17320313040)

Uswatun Hasanah(P17320313060)

Yulia Affsari(P17320313045)Tingkat I APROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG JURUSAN KEPERAWATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era global merupakan awal dari segala perkembangan dunia secara menyeluruh termasuk didalamnya adalah teknologi informasi. teknologi informasi telah menjadi kebutuhan yang terus berkembang di berbagai bidang kehidupan. Hal tersebut terjadi sebagai akibat semakin majunya pola pikir manusia yang selalu ingin segera memperoleh informasi secara cepat dan instan tanpa membutuhkan banyak tenaga dan biaya. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, telah banyak dimanfaatkan oleh berbagai pihak dalam memberikan layanan akses informasi yang dibutuhkan, termasuk bidang kesehatan. Kebutuhan pelayanan informasi di bidang kesehatan khususnya keperawatan merupakan bagian yang terus membangun diri untuk dapat memberikan informasi keperawatan secara cepat, tepat, efektif dan efisien. Perawat, sebagai pemberi layanan keperawatan dengan asuhan keperawatannya dituntut semakin profesional dan mengedepankan perkembangan teknologi kesehatan dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada masyarakat yang berasal dari berbagai kalangan. Masyarakat modern semakin familier dengan pemanfaatan media internet untuk mendapatkan informasi keperawatan misalnya melalui telenursing, teleconference, videoconference, call centre, dimana media ini memudahkan masyarakat mendapatkan layanan keperawatan tanpa harus meninggalkan rumah.Dengan semakin berkembangnya istilah telenursing dalam model pelayanan keperawatan yang berbasis informatika kesehatan, maka dalam kesempatan ini akan dipaparkan lebih jauh mengenai telenursing/tele keperawatan (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) dalam upaya meningkatkan profesionalisme perawat Indonesia.B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Telenursing?

2. Bagaimanakah Aplikasi Telenursing dalam proses keperawatan?

3. Bagaimanakah teknik mendokumentasikan hasil kolaborasi via telepon atau lisan?4. Apa saja manfaat Telenursing dalam proses keperawatan?

5. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi Implementasi pada Telenursing?

6. Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam Telenursing?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memberikan uraian tentang penerapan telenursing

2. Tujuan khusus

a. Menjelaskan definisi telenursing

b. Menjelaskan manfaat telenursing

c. Menjelaskan aplikasi telenursingd. Menjelaskan keuntungan dan kerugian telenursing

BAB II

PEMBAHASANA. Definisi TelenursingTelenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.

Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau computer.Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference. Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth.Dengan penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan akan meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga. Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum dari pemerintah untuk mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan.Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi antara startegi dan kebijakan untuk mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan.

Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian :

1. Faktor legalitas

Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau institusi keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaantelenursing.2. Faktor financialPelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing3. Faktor SkillAda dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi telenursing. Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek pengetahuan dan skill antara pasien dan perawat. Pengetahuan tentangtelenursingharus didasari oleh pengetahuan tehnologi informasi.4. Faktor MotivasiMotivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan bisa berjalan dengan baik.B. Aplikasi Telenursing

Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online. Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya.

Praktek telenursingdapat diaplikasikan dalam berbagaisetting areakeperawatan. Perawat dapat praktek dalam berbagai settingperawatan sepertiambulatory care,call centers, home visittelenursing, bagian rawat jalan dan bagiankegawatdaruratan. Bentuk-bentuktelenursing dapat berupa triagetelenursing,call-center services,konsultasi melaluisecure email messaging system, konseling melaluihotline service, audio atauvideoconferencingantara klien dengan petugas kesehatanatau dengan sesama petugas kesehatan,dischargeplanning telenursing, home-visit telenursingdanwebsitesuntuk sebagai pusat informasi danreal-timecounselingpada pasien.C. Mendokumentasikan Hasil Kolaborasi secara Lisan atau Via TeleponHasil kolaborasi dengan profesi lain, misalnya dokter, bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya secara lisan atau via telepon. Sehubungan hal tersebut dokter bertanggung jawab untuk melakukan kolaborasi dengan perawat baik secara tertulis maupun lisan secara jelas dan spesifik. Sehubungan dengan itu pula, perawat bertanggung jawab untuk menangani hasil kolaborasi tersebut. Perawat harus menanyakan ulang atau meminta penjelasan kembali pada setiap hasil kolaborasi yang dianggap kurang jelas.

Perintah lisan adalah petunjuk untuk pasien, dimana dokter secara langsung berkomunikasi kepada perawat dengan tatap muka. Petunjuk seperti ini merupakan perintah yang sah dan mengikat dan harus dikomunikasikan dalam lembar konsultasi dokter (catatan medis). Cara seperti ini dibenarkan dalam dunia kedokteran, tetapi yang penting bagi perawat adalah hasil kolaborasi seperti ini harus ditulis secara jelas dan harus ditangani oleh dokter yang bersangkutan dalam waktu 24 jam setelah perintah itu di berikan (JCAHO regulation). Perintah melalui telepon adalah petunjuk dokter untuk pasien dimana dokter berkomunikasi dengan perawat melalui telepon. Perintah seperti ini juga penting untuk menjamin kesembuhan pasien bila dokter kebetulan tidak ada ditempat. Perintah ini juga sah dan mengikat dan harus dicatat dalam lembar konsultasi dokter (catatan medis) oleh perawat dan harus ditandatangani oleh dokter dalam waktu 24 jam setelah komunikasi berlangsung (JCAHO regulation).

D. Panduan Mendokumentasikan Intruksi Via Telepon atau Intruksi VerbalKadangkala perawat menerima intruksi verbal dari dokter yang dokter itu sendiri menyangkal telah memberikannya manajer perawat harus mampu mendorong kebijakan yang berkaitan dengan instruksi verbal. Jika perawat tidak mngenal dokter atau jika dokter tidak dapat diandalkan, maka instruksi harus diberikan secara tertulis. Perawat lain dapat mendengarkan atau menjadi saksi diberikannya instruksi kemudian ikut menandatangani dokumentasi instruksi verbal atau via telepon tersebut. Mengulang kembali instruksi yang diberikan di depan dokter itu sendiri, sekaligus mengucapkan nama pasien merupakan ide yang bagus (Paxman, 1993).

Panduan untuk mendokumentasikan instruksi via telepon atau verbal, yaitu :a. Tulis tanggal dan waktu pemberian instruksi.

b. Dokumentasikan instruksi pada saat diberikan pada Anda.

c. Bacakan kembali instruksi tersebut di depan dokter yang memberikannyauntuk memverifikasi keakuratan.

d. Dokumentasikan I.V untuk instruksi verbal atau I.T untuk instruksi via telepon, diikuti nama dokter, nama dan status anda (I.T. dr. Sifa Fauziyah/Uswatun Hasanah, SPN)

e. Tulis instruksi berdasarkan kebijakan lembaga Anda. Instruksi ini harus dikonfirmasikan kembali pada saat masih bertelepon, misalnya:

dr. Tyas Maryati, anda telah memberi instruksi Triamidzolin 0,5 m.g P.O untuk Tn. Tri Suhardiyono. Benar atau tidak?.

f. Tanda-tangani setiap entri, metode yang di setujui adalah perawat menuliskan inisial nama pertama, nama akhir lengkap dan status, seperti RN (Registered Nurse/ Perawat terdaftar), SN (Student Nurse/Siswa perawat), LPN (Licensed Practical Nurse/Perawat praktik berlisensi), atau SPN (Student Practical Nurse/Siswa perawat praktik).E. Manfaat Telenursing

Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :

1. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat, rumah sakit dan nursing home)

2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis

3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit

4. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian dan monitoring yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi

5. berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumberSelain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan ( model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan dikampus dengan video conference, pembelajaran on line dan Multimedia Distance Learning.F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ImplementasiTelenursing

Ada empat faktor penting yang mempengaruhi implementasitelenursing. Empat faktor tersebut yaitu aspek sistematika, aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspak teknikal.

1. Aspek sistematika

Aspek sistematika terkait dukungan dari pemerintah, yang meliputi legislasi dan regulasi. Dalam mengontrol kualitas dan kelangsungan telenursing sangat dibutuhkan pengaturan dan supervisi pelayanan pemerintah. Untuk penerapantelenursingdisepakati bahwa praktek keperawatan mandiri seharusnya ada otoritas dan peraturan legal serta adanya standart operasional prosedur yang dibuat oleh organisasi profesi keperawatan atau pendidikan keperawatan.

2. Aspek Ekonomi

Aspek ekonomi terkait verifikasi terhadap kontrol keuangan medis akibat penggunaantelenursingdanGovernment recognition for cost effectivenessmerupakan prioritas utama. Investasi pemerintah dalam proyek telenursing merupakan prioritas untuk mengaktifkantelenursingdi daerah rural dan area kepulauan untuk manfaat medis. Aplikasi systemtelenursingyang mahal dan uang perawatan (maintenance fee) harus dipikirkan.

3. Aspek Sosial

Aspek sosial terkait verifikasi nilai dan membangun kepercayaan sosial tentangtelenursingdibandingkan dengan perawatan langsung. Penerimaan dari pemberi pelayanan kesehatan seperti fasilitas medis, dokter dan perawat, merupakan hal penting dalan implementasitelenursing. Kerja sama dan koordinasi antara profesi kesehatan akan membangun pemahaman yang lebih baik tentang telenursing pada publik. Adanya pengakuan public terhadap keperawatan itu sendiri merupakan factor kunci dalam pelaksanantelenursing.4. Aspek teknikal

Aspek teknikal terkait kreatifitas dan originalitas kontentelenursingdan pengembangan sistem pelayanan. Pelatihan dan pendidikan perawat serta teknologi informasi mendukung pengembangan dan pengoperasiantelenursing. Pengembangan teknologi informasi untuk menjaga privacy pasien dan keamanan informasi. Standarisasi, pelatihan keperawatan dan penelitian untuk pengembangan systemtelenursingdan pelaksanaannya, teknologi informasi medis dan pengembangan system aplikasi, serta desain model fungsional yang mungkin diterapkan dilingkungan tersebut. Jadi keempat aspek tersebut harus terintegrasi dalam strategi pelaksanaantelenursing.G. Kelebihan dan kekuranganTelenursing

1. Kelebihan Telenursing

a. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu,

b. Mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya perawatan,

c. Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan,

d. Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi,

e. Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di rumah dengan jarah yang jauh dari pelayanan kesehatan, dan

f. Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video dan internet (American Nurse Assosiation, 1999).

g. Peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan merata,

h. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan dan meningkatkan kepuasan perawat dan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan serta meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care)

i. Meningkatkan rasa aman (safety)perawat dan klien, karena dengan diterapkannyatelenursing semakin meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga dan meningkatkan kepatuhan.2. Kekurangan dan hambatan dalam telenursing

Menurut Amy Peck (2005) ada tiga ketegori dasar hambatan dalamtelenursing, meliputi: perilaku, legislatif, dan teknologi. a. Hambatan perilaku, ada ketakutan bahwa perawat akan mendelegasikan tugas ke mesin. Pada awalnya perawat akan resisten terhadaptelenursingakibat kurangnya penguasaan terhadap teknologi informasi dan teknologi telekomunikasi. Namun dengan adanya pelatihan dan adanya support system, perawat bisa merasakan manfaattelenursinguntuk dirinya dan pasien.b. Legislasi,telenursingmuncul sebagai issue kebijakan public secara mayor, belum adanya kepastian lisensi tentangtelenursing. c. Secara teknologi,Elektronik Health Record (EHR)dan standar data mendukung perkembangan telenursing. TanpaEHR telehealthtidak bisa bekerja. Ketersediaan system penyimpanan data pasien kapanpun dan dimanapun provider membutuhkannya.

BAB III

PENUTUPA. Simpulan

Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh.

Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian, yaitu Faktor legalitas, Faktor financial, Faktor Skill dan Faktor Motivasi.`Praktek telenursingdapat diaplikasikan dalam berbagaisetting areakeperawatan. Perawat dapat praktek dalam berbagai settingperawatan sepertiambulatory care,call centers, home visittelenursing, bagian rawat jalan dan bagiankegawatdaruratan. Bentuk-bentuktelenursing dapat berupa triagetelenursing,call-center services,konsultasi melaluisecure email messaging system, konseling melaluihotline service, audio atauvideoconferencing dischargeplanning telenursing, home-visit telenursingdanwebsites.

Manfaat Telenursing diantaranya efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, Meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis, Menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit, Meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi, dan Berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan