143
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK (Analisis Semiotika Komunikasi dalam Foto-Foto “Ekspedisi Cincin Api” Gunung Tambora Dengan Tema “Survival” pada Liputan Khusus Surat Kabar Kompas Edisi 17 September 2011) Oleh : ADHIMAS RADITYA FAHKY PUTRA D1209001 SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Program Studi Ilmu Komunikasi PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK

(Analisis Semiotika Komunikasi dalam Foto-Foto “Ekspedisi Cincin Api”

Gunung Tambora Dengan Tema “Survival” pada Liputan Khusus

Surat Kabar Kompas Edisi 17 September 2011)

Oleh :

ADHIMAS RADITYA FAHKY PUTRA

D1209001

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi

Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

pada Program Studi Ilmu Komunikasi

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

“Sampaikanlah Kebaikan, Cegahlah Keburukan, Kepada Sesamamu.”

Al Quran

“Kasihilah Sesamamu Manusia Seperti Dirimu Sendiri.”

Alkitab

“Cinta Sejati Tidak Pilih Kasih.

Tak Bersyarat. Tak Melekat.

Dan Selalu Ingin Berbagi Pada Sesama.”

Buddhist

Page 5: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya ini sebagai persembahan untuk:

1. Bapak dan Ibu tercinta, doa dan kasihmu

selalu menyertai langkahku.

2. Kakak-kakakku dan keluarga besarku

tercinta.

3. Maryjane Bella Luna.

Page 6: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan segala kasih dan rahmatNya, sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi yang berjudul “TEMA SURVIVAL DALAM FOTO

JURNALISTIK” ini.

Penyusunan skripsi ini merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban

penulis sebagai mahasiswa guna memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan serta

dorongannya. Yang antara lain sebagai berikut :

1. Prof. Drs. Pawito Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret.

2. Ketua Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UNS, Dra. Prahastiwi Utari, M.Si,

Ph.D.

3. Drs. Surisno Satrio Utomo, M.Si. selaku pembimbing akademik, yang telah

berkenan memberi ijin kepada penulis untuk menyusun skripsi ini.

4. Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D dan Drs. Hamid Arifin, M.Si. sebagai dosen

pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan

arahan dan masukan dengan penuh kesabaran sehingga terselesaikannya

skripsi ini.

Page 7: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

5. Prof. Dr. H. Andrik Purwasito, DEA dan Chatarina Heny Dwi Surwati,

S.Sos, M.Si selaku penguji ujian skripsi sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan pengetahuan dan bimbingan

selama penulis menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Saya mengucapkan terimakasih atas transfer ilmu yang penulis dapatkan

selama di bangku pendidikan kuliah.

7. Orang tuaku tersayang yang telah membesarkan dan memberikan kebebasan

kepada saya untuk mencari dan membentuk jalan hidup saya sendiri.

8. Kakakku tercinta Hendras Prasetyo dan Waluyo, atas inspirasi, semangat,

keceriaan, dan motivasi yang selalu diberikan.

9. Teman-teman Komunikasi 2009 yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Kalian adalah sahabat pena sekaligus saudara bangku kuliahku. Yakinlah

masa depan yang cerah menanti kita semua, amin.

10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moral maupun materi

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari

Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi perkembangan

pengajaran dan dunia pendidikan pada umumnya.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Adhimas Raditya Fahky Putra

Page 8: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................. viii

DAFTAR BAGAN ........................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR KORPUS ................................................................... xi

ABSTRAK ..................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar Belakang.................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................... 8

E. Telaah Pustaka .................................................................. 9

1. Proses Komunikasi ........................................................ 9

2. Fotografi......................................................................... 22

3. Foto Jurnalistik .............................................................. 28

a. Proses dan Teknik Foto Jurnalistik ......................... 33

b. Objek dan Peristiwa Foto Jurnalistik ...................... 35

c. Tempat dan Kejadian ............................................... 36

4. Analisis Semiotika ....................................................... 37

5. Teori Evolusi ………………………………................ 45

F. Kerangka Pemikiran ......................................................... 46

G. Metode Penelitian ............................................................. 49

1. Jenis Penelitian.............................................................. 49

2. Metode Analisis ........................................................... 49

Page 9: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

3. Objek Penelitian ........................................................... 50

4. Jenis Data ..................................................................... 50

5. Teknik Analisis Data .................................................... 51

BAB II OBJEK PENELITIAN ......................................................... 54

A. Tentang Ekpedisi Cincin Api Kompas ............................ 54

B. Tentang Harian Kompas ……………………………….. 69

1. Sejarah Lahirnya Harian ……………………………. 69

2. KompasVisi dan Misi Harian Kompas ........................ 71

3. Struktur Organisasi dan Alamat Harian Kompas …… 72

4. Kebijakan Redaksional ................................................ 74

5. Struktur Redaksi Foto .................................................. 76

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA................................ 77

A. Analisis Data .................................................................... 77

1. Korpus 1 ............................................................................ 79

2. Korpus 2 ............................................................................ 84

3. Korpus 3 ............................................................................ 89

4. Korpus 4 ............................................................................ 95

5. Korpus 5 .......................................................................... 102

6. Korpus 6 .......................................................................... 108

7. Korpus 7 .......................................................................... 113

8. Korpus 8 .......................................................................... 118

B. Hubungan Makna Antar Korpus ...................................... 125

BAB IV PENUTUP ........................................................................... 127

A. Kesimpulan ..................................................................... 127

B. Saran ..................................................................................130

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................131

Page 10: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Peta Tanda Barthes ................................................................. 44

Bagan 1.2 Kerangka Pemikiran ............................................................... 48

Page 11: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR KORPUS

Gambar Korpus 1 ........................................................................................... 65

Gambar Korpus 2 ........................................................................................... 65

Gambar Korpus 3 ........................................................................................... 66

Gambar Korpus 4 ........................................................................................... 66

Gambar Korpus 5 ........................................................................................... 67

Gambar Korpus 6 ........................................................................................... 67

Gambar Korpus 7 ........................................................................................... 68

Gambar Korpus 8 ........................................................................................... 68

Page 12: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

ABSTRAK

Adhimas Raditya Fahky Putra. D1209001. TEMA SURVIVAL DALAMFOTO JURNALISTIK (Analisis Semiotika Komunikasi dalam Foto-Foto“Ekspedisi Cincin Api” Gunung Tambora Dengan Tema “Survival” padaLiputan Khusus Surat Kabar Kompas Edisi 17 September 2011). Skripsi.Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UniversitasSebelas Maret Surakarta. 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna-makna apa yangterkandung dalam lambang-lambang mengenai proses bertahan hidup yangterdapat pada foto-foto Ekspedisi Cincin Api Gunung Tambora.

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahdeskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis semiotik. Jenis data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer: data yang diperoleh darifoto-foto Ekspedisi Cincin Api Gunung Tambora. Analisis data yang digunakandalam penelitian ini menggunakan model analisis semiotik Roland Barthes. Objekpenelitian dalam penelitian ini adalah foto-foto Ekspedisi Cincin Api GunungTambora yang akan dibahas lambang-lambang komunikasi dan aspek fotografidari setiap objek foto yang mendukung terbentuknya makna mengenai usahabertahan hidup atau survival, sehingga akan diperoleh makna denotasi dankonotasi dari hubungan keduanya.

Berdasarkan visualisasi yang kemudian dilakukan analisis setiap objekfoto mengenai lambang-lambang komunikasi serta unsur fotografi dari foto-fotoEkspedisi Cincin Api Gunung Tambora, kesimpulan yang diperoleh dari dua tahappemaknaan menurut konsep semiotika Roland Barthes, yaitu tahap denotatif dankonotatif adalah: dalam foto-foto tersebut terdapat makna survival, sejarah,budaya, kekuatan alam, lingkungan, maupun filosofi hidup dari kedelapan foto.Secara keseluruhan, melalui simbol-simbol yang ditampilkan, kedelapan fototersebut dapat menunjukkan pesan yang ingin disampaikan, yaitu bahwa alam danmasyarakat Tambora telah berangsur-angsur pulih pasca letusan dahsyat 200tahun silam.

Page 13: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

ABSTRACT

Adhimas Raditya Fahky Putra. D1209001. TEMA SURVIVAL DALAMFOTO JURNALISTIK (Analisis Semiotika Komunikasi dalam Foto-Foto“Ekspedisi Cincin Api” Gunung Tambora Dengan Tema “Survival” padaLiputan Khusus Surat Kabar Kompas Edisi 17 September 2011). Thesis.Communication Program. Faculty of Social and Political Sciences. SebelasMaret University of Surakarta. 2012.

The purpose of this research is to know the meaning of survival symbolsin the Ring of Fire Expedition, Tambora Mountain photos.

This research use descriptive qualitative with semiotics analysis as theresearch methodology. The kind of the data is data primary : data acquisition fromRing of Fire Expedition, Tambora Mountain photos. Data analysis that used isRoland Barthes semiotic analysis. The objects of this research are photos fromRing of Fire Expedition, Tambora Mountain that also discussing the symbol ofcommunication and the aspect of photography from each photos’ object whichsupported the form of survival meaning, so we can get denotation and conotationmeaning from its relationship.

Based on the visualization of Ring Fire Expedition, Tambora Mountainphotos, we can analize the symbol of communication and the aspect ofphotography. In conclusion based on the two step meaning from Roland Barthessemiotic concept, there is denotative meaning and connotative meaning, from thephotos we can see the sense of survival, history, culture, natural power,environment, and philosophy of life. Overall, from the symbol that has shown, thephotos can show the messages, that’s is nature and inhabitants of Tambora alreadyrecovered after big eruption 200 years ago.

Page 14: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak jaman dahulu sering terdengar cerita tentang berbagai macam

kejadian bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi dan gunung

meletus, yang mengakibatkan puluhan bahkan ribuan nyawa melayang.

Bencana tersebut beberapa diakibatkan oleh kurang terjaganya lingkungan

alam yang semakin lama semakin sesak oleh pemukiman manusia, hal ini

merupakan salah satu gambaran mulai rusaknya lingkungan alam. Namun

begitu, bencana seperti gempa bumi dan gunung meletus merupakan bencana

alam yg murni terjadi akibat “aktivitas” bumi.

Pada tahun 2010 lalu Gunung Merapi melontarkan 140 juta meter

kubik material vulkanik, yang menimbulkan sedemikian besar bencana dan

kekacauan. Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih

mengancam hingga saat ini, bahkan diprediksi terus menjadi ancaman hingga

10 tahun mendatang. Letusan Merapi kali ini merupakan yang terbesar selama

100 tahun terakhir. Akan tetapi, letusan itu terlampau kecil dibandingkan

dengan letusan Tambora pada April 1815.

Jika volume material yang dimuntahkan letusan Merapi dikalikan

dengan angka 1.000, tetap saja itu belum cukup untuk menandingi letusan

Tambora. Total volume yang dikeluarkan Gunung Tambora saat meletus hebat

Page 15: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

hampir 200 tahun silam mencapai 150 kilometer kubik atau 150 miliar meter

kubik. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Igan Supriatman

Sutawidjaja, dalam ”Characterization of Volcanic Deposits and

Geoarchaeological Studies from the 1815 Eruption of Tambora Volcano”,

melaporkan bahwa semburan awan panas diperkirakan mencapai area 820

kilometer persegi. Dengan jumlah total gabungan awan panas dan batuan

totalnya 874 kilometer persegi. Ketebalan awan panas rata-rata hingga 7

meter, bahkan ada yang mencapai 20 meter.1

Ahli botani Belanda, Junghuhn, dalam buku ”The Eruption of G

Tambora in 1815”, menulis, empat tahun setelah letusan, sejauh mata

memandang yang terlihat hanyalah batu apung. Aktivitas pelayaran terhambat

oleh batuan apung berukuran besar yang memenuhi lautan. Segala yang hidup

telah punah. Bumi begitu mengerikan dan kosong. Junghuhn membuat

deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang ke Tambora pada 16

agustus 1819 bersama Pemerintah Kabupaten Bima. Letusan Tambora

memang sangat dahsyat, bahkan terkuat yang pernah tercatat dalam sejarah

manusia modern.2

Tambora juga tercatat sebagai gunung yang paling mematikan. Jumlah

korban tewas akibat gunung ini sedikitnya mencapai 71.000 jiwa, sebagian

ahli menyebut angka 91.000 jiwa. Sebanyak 10.000 orang tewas secara

langsung akibat letusan dan sisanya karena bencana kelaparan dan penyakit

1http://ekspedisi.kompas.com/cincinapi/index.php/detail/articles/2011/09/18/19200144/Letusan.Paling.Mematikan2 ekspedisi.kompas.com, loc.cit.

Page 16: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang mendera. Jumlah ini belum termasuk kematian yang terjadi di negara-

negara lain, termasuk Eropa dan Amerika Serikat, yang didera bencana

kelaparan akibat abu vulkanis Gunung Tambora yang menyebabkan tahun

tanpa musim panas di dua benua itu.

Akibat letusan ini, volume material yang dimuntahkan 3 kali lebih

banyak dari letusan Krakatau. Hujan abu yang terpantau sejauh 1.300 Km,

dengan dentuman dari kawah terdengar hingga jarak 2.600 Km. Semburan abu

dari letusan Gunung Tambora menutupi permukaan bumi sehingga membuat

wilayah utara bumi mengalami penurunan suhu sampai beberapa tahun tanpa

musim panas. Selain itu, aliran lava yang menuju laut mengakibatkan tsunami

dengan tinggi gelombang 4 meter. Aliran lava dan debu ini menyebar di

kisaran 874 Km persegi dengan ketebalan minimal 7 meter. Lava dan debu ini

menghanguskan apa pun yang dilewatinya, termasuk manusia, pohon dan

buah-buahan. Suhu awan panas mencapai 1.000 derajat Celsius sehingga

menghanguskan apapun yang ditemuinya.3

Namun alam selalu memiliki cara untuk pulih. Bahkan, letusan gunung

sedahsyat Tambora, yang berdampak terhadap perubahan iklim global,

ternyata tidak memusnahkan ekologi lokal. Dengan cepat, alam Tambora

terbentuk kembali. Hampir 200 tahun setelah petaka itu, tidak kentara lagi

bekas letusan yang nyaris memusnahkan kehidupan di Semenanjung Sanggar,

Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Kawasan Tambora menjelma hutan

hijau yang rimbun. Kehidupan masyarakat di kaki Tambora berangsur-angsur

3 Kompas, 17 September 2011 h.36

Page 17: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

normal. Perkebunan kopi menghampar luas dimanfaatkan sebagai

penghidupan baru. Pada 1930-an, G Bjorklund, seorang Swedia, membuka

perkebunan kopi seluas 80.000 hektar di lereng barat laut gunung itu. Sisa

kebun kopi itu masih terlihat hingga kini, lengkap dengan mesin pengolah biji

kopi.

Jelang 2 abad setelah letusan, lereng Tambora kembali dipadati warga,

bahkan lebih ramai daripada sebelum letusan. Catatan kependudukan terbaru

menyebutkan, jumlah penduduk Pekat dan Tambora mencapai 28.818 jiwa.

Saiful Bahri (37) adalah salah satu penghuni baru di Tambora. Ayahnya

datang dari Taliwang, Sumbawa Besar, untuk bekerja di kebun kopi yang

dikelola NV Pasuma pada akhir tahun 1960-an. Tak hanya dari Sumbawa

Besar, sebagian penghuni Tambora juga berasal dari Bima, Lombok, bahkan

dari Bali dan Jawa. Ledakan pendatang terjadi saat perusahaan penebangan

hutan PT Veneer mendapat izin membabat hutan di lereng Gunung Tambora

sejak tahun 1972. Perusahaan ini memperoleh konsesi lahan tebangan 20.000

hektar di lereng gunung hingga ketinggian 1.400 mdpl.

Mereka umumnya menebang pohon klanggo (Duabanga moluccana)

yang tumbuh subur pasca-letusan Tambora. Letusan Tambora terbukti tak

menghabisi habitat hutan. Sejak kedatangan PT Veneer, sebagian petani juga

membuka kebun kopi sendiri dan perlahan membentuk perkampungan yang

terpisah dari perkebunan kopi warisan era Belanda. Namun hingga

pertengahan tahun 1980-an, kampung itu tetap tak bernama. Gatot Suherman,

Gubernur NTB kala itu, ketika datang untuk panen kopi sekaligus

Page 18: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memberikan nama untuk kampung tersebut. “Dia lalu memberikan nama

Dusun Pancasila lantaran warganya terdiri dari campuran sejumlah daerah,”

kata Saiful.

Kini kawasan lereng Tambora itu kian padat, di Desa Tambora

setidaknya ada 750 keluarga dan sebagian besar di Dusun Pancasila yang

jumlahnya sekitar 350 keluarga. Walaupun sudah puluhan tahun tinggal di

lereng Tambora, warga pendatang ini tak memiliki ikatan sejarah dengan

gunung, Suniah (55) warga Dusun Pancasila, misalnya, menganggap Gunung

Tambora sekadar gundukan tanah yang tidak akan pernah meletus. Suniah

yang berasah dari Banyuwangi, Jawa Timur, ini sama sekali tidak mengetahui

cerita letusan Gunung Tambora di masa lalu.4

Media foto sangat cocok digunakan untuk menggambarkan kondisi

alam dan masyarakat lereng Gunung Tambora pasca letusan dahsyat itu. Foto

dinilai merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi, merekam sebuah

peristiwa yang dapat membuat orang takjub, sedih, gembira, tertawa, ataupun

bersimpati. Foto akan lebih bernilai apabila foto tersebut mengandung

kepentingan orang banyak. Fotografi mampu merekam sesuatu peristiwa

secara obyektif, sehingga cocok untuk menyajikan peristiwa yang

mengandung unsur berita. Fotografi mampu melewati batasan-batasan bahasa

dan mampu diartikan sama oleh manusia di seluruh dunia tanpa harus

diterjemahkan terlebih dahulu. Fotografi mampu berdiri sendiri sebagai

sebuah berita, namun juga dapat digunakan sebagai pelengkap berita tulis.

4 Ibid h.42

Page 19: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Karena foto memiliki fungsi untuk mengkomunikasikan pesan, maka sebuah

foto yang disajikan harus bisa diapresiasi dan dipahami oleh orang-orang yang

melihatnya.5

Studi tentang kesejarahan Gunung Tambora belum banyak dilakukan,

terlebih mencakup lintas masa dan sisa-sisa beberapa kebudayaan seperti

Kerajaan Tambora, Kerajaan Pekat, dan Kerajaan Sanggar yang masih

menjadi timbunan misteri dibawah tanah Gunung Tambora. Ekspedisi Cincin

Api Gunung Tambora Kompas 2011 menelusuri secara utuh dan faktual

kondisi alam hingga kondisi terkini masyarakatnya. Terlebih lagi tidak ada

satu pun media lain yang pernah mengangkat isu tersebut. Selain itu, nilai

lebih dari ekpedisi ini adalah pelibatan para peneliti, baik untuk bidang kajian

ekologi maupun arkeologi-sejarah. Ekspedisi yang berdurasi sekitar sepekan

(19 sampai dengan 25 Juni 2011) ini, banyak aspek kehidupan yang berhasil

disingkapkan, tidak terkecuali kehidupan budayanya. Temuan yang didapat

setidaknya mampu membuka “jendela” guna melongok dan memberi cercah

cahaya bagi kegelapan sejarah terkait dengan keberadaan Gunung Tambora

dalam lintas masa.6

Ekspedisi Cincin Api Gunung Tambora Kompas memotret secara

faktual kondisi alam serta masyarakat yang mendiami Gunung Tambora pasca

letusan dahsyat pada April 1815. Lalu penelitian ini bermaksud untuk

mengkaji makna dibalik simbol-simbol foto Gunung Tambora yang

5 Audy Mirza Alwi, Fotojurnalistik Metode Memotret dan Mengirim Foto ke Media Massa(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), h. 56 Kompas, op.cit., h.44

Page 20: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

merupakan satu-satunya gunung yang pernah meletus dan terbesar dalam

sejarah yang pernah dicatat manusia.

Dalam foto-foto Ekspedisi Cincin Api Gunung Tambora terdapat

simbol-simbol dan tanda-tanda yang membentuk sebuah sistem makna. Dalam

hal ini analisis semiotik digunakan untuk mengungkapkan tanda dan simbol

kondisi alam serta kondisi masyarakat Gunung Tambora berdasarkan kaidah

yang berlaku. Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin mengetahui makna dan

simbol-simbol mengenai alam dan kondisi masyarakat Gunung Tambora yang

terdapat pada foto-foto “Ekspedisi Cincin Api Gunung Tambora”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah diatas, dapat ditarik rumusan

masalah yaitu “Makna apa yang bisa dibangun dari foto-foto Ekspedisi Cincin

Api Gunung Tambora dalam liputan khusus harian Kompas Edisi 17

September 2011”.

C. Tujuan Penelitian

Suatu penelitian harus mempunyai tujuan yang jelas. Hal tersebut

dimaksudkan untuk memberikan arah dalam melangkah sesuai dengan

maksud penelitian. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka tujuan diadakannya

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 21: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Tujuan Obyektif :

Untuk mengetahui makna apa saja yang diungkapkan pada proses

bertahan hidup atau survival oleh alam dan masyarakat sekitar lereng

Gunung Tambora yang terdapat pada foto-foto “Ekspedisi Cincin Api

Gunung Tambora” pasca letusan 200 tahun silam.

2. Tujuan Subyektif

Untuk memperoleh data sebagai bahan utama penyusunan skripsi

pada fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Untuk meningkatkan dan mendalami berbagai teori yang telah

penulis peroleh selama berada di bangku kuliah.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik dari segi teoritis

maupun praktis. Adapun manfaat itu sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis :

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah

keilmuan di bidang penelitian komunikasi khususnya dibidang analisis

semiotika foto. Serta cara pengemasan pesan foto jurnalistik dengan segala

simbol-simbolnya.

Page 22: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan penulis tentang penelitian komunikasi dengan pendekatan

semiotika pada foto. Serta menjadi rujukan bagi para peneliti yang

berminat menganalisis lebih lanjut foto khususnya melalui pendekatan

semiotika.

E. Telaah Pustaka

1. Proses Komunikasi

Proses komunikasi merupakan proses penyampaian pesan kepada

orang lain dengan menggunakan simbol atau lambang. Lambang tersebut

berupa bahasa, isyarat, gestur, gambar, warna, dan lain sebagainya yang

mampu menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada

komunikan. Pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan terdiri

atas isi pesan dan lambang-lambang atau simbol.

Wilbur Schramm menyebutkan bahwa apabila kita mengadakan

komunikasi maka kita harus mewujudkan persamaan antara kita dengan orang

lain.7 Sedangkan menurut Carl I. Hovland komunikasi adalah suatu proses di

mana seseorang memindahkan perangsang yang biasanya berupa lambang

kata-kata untuk mengubah tingkah laku orang lain.8

7 Wilbur Schramm, Komunikasi dan Modernisasi (Bandung: PT Alumni, 1973) h. 208 Carl I. Hovland. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1993)h. 66

Page 23: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari berbagai pendapat, H.A.W. Widjaja menyimpulkan apa yang

dipelajari oleh komunikasi adalah 9 :

a. Pernyataan-pernyataan.

b. Pernyataan antarmanusia.

c. Pernyataan yang dilakukan dengan lambang-lambang.

d. Lambang-lambang yang dimaksud yang berarti bagi pengirim dan

penerima pesan (komunikator dan komunikan).

Dari hal tersebut dapat kita simpulkan bahwa komunikasi merupakan

proses pemindahan pesan berupa lambang-lambang antar manusia, selanjutnya

pesan dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan apabila dimaknai sama

oleh pengirim dan penerima pesan. Dalam hal ini pesan merupakan inti dari

komunikasi.

Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh

komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan (tema) yang sebenarnya

menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku

komunikan. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun

inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah kepada tujuan akhir

komunikasi itu.10

Pesan bersifat informatif artinya pesan memberikan keterangan-

keterangan (fakta-fakta), kemudian komunikan mengambil kesimpulan dan

keputusan sendiri. Kemudian menjadi persuasif yang berisikan bujukan, yakni

9 H. A. W Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000) h. 2710 Ibid

Page 24: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

membangkitkan pengertian dan kesadaran manusia bahwa apa yang kita

sampaikan akan memberikan perubahan sikap, tetapi perubahan ini adalah atas

kehendak sendiri (bukan dipaksakan).

Manusia menyampaikan pesan dengan berbagai bahasa. Bahasa

didapat dan digunakan manusia sejak zaman prasejarah. Dalam bahasa

terdapat lambang-lambang atau simbol-simbol yang merupakan gagasan, ide

maupun pendapat dari pengirim pesan. Kekuatan bahasa dapat digunakan

untuk mengendalikan orang lain. Bahasa adalah pesan dalam bentuk kata-kata

dan kalimat yang selanjutnya disebut pesan linguistik.

Jalaludin Rakhmat menyatakan bahwa manusia mengucapkan kata-

kata dan kalimat dengan cara tertentu. Setiap cara berkata memberikan

maksud tersendiri. Cara-cara ini kita sebut pesan paraliguistik. Tetapi manusia

juga menyampaikan pesan dengan cara-cara lain selain dengan bahasa,

misalnya dengan isyarat; ini kita sebut pesan ekstralinguistik.11

Roland Barthes menyebutkan bahwa pesan bisa terdiri dari berbagai

bentuk tulisan atau representasi; bukan hanya dalam bentuk wacana tertulis,

namun juga berbentuk fotografi, sinema, reportase, olahraga, pertunjukan,

publikasi, yang kesemuanya bisa berfungsi sebagai pendukung wicara

mistis.12

11 Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003) h.26812 Roland Barthes. Mitologi (Bantul: Kreasi Wacana, 2009) h. 153

Page 25: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pada dasarnya pesan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:

a. Pesan Verbal

Riswandi menyebutkan bahwa bahasa merupakan komunikasi verbal,

bahasa adalah seperangkat kata yang disusun secara berstruktur sehingga

menjadi suatu kalimat yang mengandung makna.13

Bahasa merupakan lambang dalam proses komunikasi yang mampu

“menerjemahkan” pikiran seseorang kepada orang lain. Apakah itu berbentuk

idea, informasi atau opini, baik mengenai hal yang kongkret maupun yang

abstrak, bukan saja tentang hal tau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang,

melainkan juga pada waktu yang lalu dan masa yang akan datang.14

Menurut Larry L. Baker, bahasa memiliki 3 fungsi, yaitu penamaan

(naming atau labeling), interaksi, dan transmisi informasi. Fungsi penamaan

atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan, atau

orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.

Fungsi interaksi menekankan pada berbagai gagasan dan emosi yang dapat

menghubungkan antara orang dengan orang lainnya, atau antara kelompok

orang dengan kelompok lainnya. Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan

kepada orang lain. Anda juga menerima informasi setiap hari mulai bangun di

pagi hari sampai tidur di malam hari. Fungsi transmisi informasi, melalui

bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain. Melalui bahasa, kita

13 Riswandi. Ilmu Komunikasi (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009) h.5914 Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset, 2004) h. 11

Page 26: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menerima informasi setiap hari dari orang lain, baik secara langsung maupun

tidak langsung (misalnya melalui media massa).15

Bahasa menurut definisi fungsional diartikan sebagai alat yang dimiliki

bersama untuk mengungkapkan gagasan (socially shared means for

expressing ideas). Bahasa hanya dapat dipahami bila ada kesepakatan di

antara anggota-anggota kelompok sosial untuk menggunakannya. Sedangkan

bahasa menurut definisi formal diartikan sebagai semua kalimat yang

terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan tata bahasa (all the

conceivable sentences that could be generated according to the rules of its

grammar). Setiap bahasa mempunyai peraturan bagaimana kata-kata harus

disusun dan dirangkaikan supaya memberi arti.16

Kata-kata mengandung dua jenis pengertian, yakni pengertian

denotatif dan pengertian konotatif. Pengertian denotatif adalah yang

mengandung arti sebagaimana tercantum dalam kamus (dictionary meaning)

dan diterima secara umum oleh kebanyakan orang dengan bahasa dan

kebudayaan yang sama. Pengertian konotatif adalah yang mengandung

pengertian emosional atau mengandung penilaian tertentu (emotional or

evaluative meaning). 17

15 Riswandi, op.cit., h.6016 Jalaludin Rakhmat, op.cit., h.26917 Onong Uchjana Effendy, op.cit., h. 12

Page 27: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Pesan Nonverbal

Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, komunikasi

nonverbal mencakup semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam

suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu, yang mempunyai

nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima. Secara sederhana, pesan

nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata.18

Mark L. Knapp menyebutkan lima fungsi pesan nonverbal: pertama,

repetisi, mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal.

Setelah menjelaskan penolakan kemudian menggelengkan kepala berkali-kali.

Kedua, substitusi, menggantikan lambang-lambang verbal. Tanpa mengatakan

sesuatu, tanda persetujuan dapat dilakukan dengan cara mengangguk-angguk.

Ketiga, kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberikan makna yang lain

terhadap pesan verbal. Misalnya, memuji prestasi seseorang namun dengan

mencibirkan bibir. Empat, komplemen, melengkapi dan memperkaya makna

pesan verbal. Ekspresi muka menunjukkan penderitaan yang tidak terungkap

dengan kata-kata. Kelima, aksentuasi, menegaskan pesan verbal atau

menggarisbawahinya. Mengungkapkan perasaan kesal dengan memukul

mimbar.19

John R. Wenburg dan William W. Wilmot mengemukakan klasifikasi

lain dari pesan nonverbal. Pertama, isyarat-isyarat nonverbal perilaku

18 Riswandi, op.cit., h.6919 Jalaludin Rakhmat, op.cit., h.287

Page 28: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(behavioral). Kedua, isyarat-isyarat nonverbal bersifat publik seperti ukuran

ruangan dan faktor-faktor situasi lainnya.20

Sebagaimana pesan verbal, isyarat non verbal juga tidak dapat diterima

langsung oleh komunikan karena perbedaan latar belakang seperti tingkat

pendidikan, jenis pekerjaan, agama, suku, bangsa, ideologi, jenis kelamin,

usia, kebudayaan, dan lain-lain. Komunikan yang bersifat heterogen menjadi

beban bagi komunikator untuk menyampaikan pesan, namun meskipun

demikian dengan adanya empathy, yang berarti kemampuan memproyeksikan

diri kepada peranan orang lain komunikasi tidak akan gagal.

Deddy Mulyana membagi pesan menjadi dua, yaitu verbal dan non

verbal. Bila sebuah pesan non verbal menguatkan pesan verbal, makna yang

dihasilkannya cepat dan mudah, dan meningkatkan pemahaman. Kadang-

kadang suatu isyarat tunggal seperti gerakan tangan atau tertegun beberapa

saat, memberi penekanan khusus kepada suatu bagian pesan sehingga kita

mampu untuk melihat apa yang paling dipentingkan oleh pembicara. Isyarat

non verbal biasanya lebih berpengaruh daripada pesan verbal. Umumnya, bila

kita sebagai penerima menangkap dua pesan yang tidak sesuai, kita lebih

condong mempercayai pesan non verbal.21

Dale G. Leathers menyebutkan enam alasan mengapa pesan nonverbal

sangat penting. Pertama, faktor-faktor nonverbal sangat menentukan makna

20 Riswandi, op.cit., h.7121 Deddy Mulyana. Human Communication Prinsip-prinsip Dasar (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011) h. 114

Page 29: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam komunikasi interpersonal. Kedua, perasaan dan emosi lebih cermat

disampaikan lewat pesan non verbal ketimbang pesan verbal. Ketiga, pesan

nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari

penipuan, distorsi, dan kerancuan. Dalam situasi komunikasi yang disebut

“double binding” – ketika pesan nonverbal bertentangan dengan pesan verbal

– orang bersandar pada pesan nonverbal. Keempat, pesan nonverbal

mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk mencapai

komunikasi yang berkualitas tinggi. Fungsi metakomunikatif artinya

memberikan informasi tambahan yang memperjelas maksud dan makna pesan.

Kelima, pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih efisien

dibandingkan dengan pesan verbal. Dalam paparan verbal selalu terdapat

redudansi, repetisi, ambiguity (kata-kata yang berarti ganda), dan abstraksi.

Diperlukan lebih banyak waktu untuk mengungkapkan pikiran kita secara

verbal daripada secara nonverbal. Keenam, pesan nonverbal merupakan sarana

sugesti yang paling tepat.22

Menurut Kusrianto, komunikasi non verbal merupakan bagian dari

komunikasi visual, yaitu komunikasi yang disampaikan secara visual melalui

berbagai media.23

Menurut Tinarbuko, gambar merupakan salah satu wujud simbol atau

bahasa visual yang di dalamnya terkandung struktur rupa seperti garis, warna,

22 Jalaludin Rakhmat, op.cit., h.287-28923 Adi Kusrianto. Pengantar Desain Komunikasi Visual (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2007) h. 5

Page 30: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dan komposisi. Ia dikelompokkan dalam kategori bahasa komunikasi non

verbal.24

Komunikasi visual (visual communication) mempergunakan mata

sebagai alat penglihatan. Komunikasi visual adalah komunikasi menggunakan

bahasa visual, di mana unsur dasar bahasa visual (yang menjadi kekuatan

utama dalam penyampaian pesan) adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan

dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan. Dalam

mempelajari komunikasi visual terdapat beberapa istilah. Berikut adalah

istilah-istilah yang berhubungan dengan visual. Visual language, yaitu ilmu

yang mempelajari bahasa visual. Visualisasi, yaitu kegiatan menerjemahkan

atau mewujudkan informasi dalam bentuk visual. Visualiser, yaitu orang yang

pekerjaannya menangani masalah visual atau mewujudkan ide ke dalam

bentuk visual. Visual information adalah informasi melalui penglihatan. Visual

literacy, yaitu kumpulan atau daftar karya visual.25

Komunikasi menyangkut mengenai segala hal yang berkaitan dengan

informasi dan memanfaatkan segala peluang yang ada dalam penyampaian

pesan untuk dikomunikasikan. Termasuk aktifitas seorang visualiser

memvisualkan isi hatinya lewat berbagai media agar orang lain dapat

memahami dan terlibat secara emosi maupun rasa.26

24 Sumbo Tinarbuko. Semiotika Komunikasi Visual (Yogyakarta: Jalasutra, 2008) h. 3525 Adi Kusrianto, op.cit., h. 1026 Ibid

Page 31: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi visual

adalah suatu bentuk komunikasi yang bertumpu pada indera penglihatan

dengan menggunakan segala sesuatu yang dapat dilihat untuk menyanpaikan

ide dan gagasan visualiser yang diwujudkan sebagai pesan kepada orang lain

agar mereka terlibat secara emosi maupun rasa. Unsur bahasa visual

merupakan kekuatan utama dalam penyampaian pesan. Bahasa visual

digunakan visualiser sebagai usaha pembentukan makna melalui simbol-

simbol agar dapat dimaknai oleh orang lain.

Graphic, atau grafis dalam Bahasa Indonesia, berasal dari Bahasa

Yunani Graphein yang berarti menulis atau menggambar. Sementara itu,

istilah Seni Grafis yaitu seni gambar dalam dua dimensi pada umumnya

mencakup beberapa bentuk kegiatan, seperti menggambar, melukis, dan

fotografi.27

Konsentrasi utama pada desain komunikasi visual adalah desain grafis,

yang pada dasarnya desain komunikasi visual terdiri dari dua unsur utama

yaitu: verbal (tulisan) dan visual yang didalamnya mencakup fotografi. Pesan

visual mempunyai kesempatan untuk dapat lebih cepat dan sangat mudah

dipahami oleh khalayak daripada pesan verbal.28

Semiotik dilihat dari kaca mata desain grafis adalah ilmu komunikasi

yang berkenaan dengan pengertian tanda-tanda atau simbol atau isyarat serta

penerapannya. Suatu studi tentang pemaknaan semiotik menyangkut aspek-

27 Ibid., h. 10028 Sumbo Tinarbuko, op.cit., h. 5

Page 32: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

aspek budaya, adat istiadat, atau kebiasaan di masyarakat. Sedangkan istilah

semantik dalam dunia desain komunikasi visual dapat diartikan sebagai

meneliti dan menganalisis makna dalam visual tertentu. Visualisasi image

merupakan simbol dari suatu makna. Ditinjau dari makna, konsep, dan arti

menurut Kusrianto terdapat dua aspek dalam visual image. Pertama, aspek

secara umum bahwa suatu tanda atau simbol itu bisa diterima oleh setiap

orang secara luas. Kedua, pada lingkup tertentu, tanda atau simbol yang

dimengerti maknanya secara kepercayaan turun-temurun atau secara adat-

istiadat.

Semantik simbolik yaitu suatu simbolisasi yang memiliki atau

mengandung suatu makna atau pesan, berupa simbol-simbol yang

merepresentasikan gagasan yang lebih kompleks dari suatu konsep yang lain.

Kemudian makna tersebut diapresiasi oleh khalayak dengan dua

kemungkinan. Pertama, cara denotatif yaitu makna leksikal yang mempunyai

arti pokok, pasti dan terhindar dari kesalahtafsiran. Makna denotatif ini

bersifat langsung, konkret dan jelas, tersurat. Kedua, konotatif, memiliki

makna struktural, makna tambahan di samping makna sebenarnya. Memiliki

sifat tidak langsung, maya, abstrak, dan tersirat.29

Semiotika komunikasi visual adalah sebuah metode pembacaan karya

visual. Sebuah upaya interpretasi yang didalamnya melekat fungsi

komunikasi. Yaitu fungsi tanda dalam menyampaikan pesan (message) dari

pengirim pesan (sender) kepada penerima (receiver) tanda berdasarkan aturan

29 Adi Kusrianto, op.cit., hh.59-61

Page 33: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

atau kode-kode tertentu. Meskipun fungsi utamanya adalah fungsi

komunikasi, namun bentuk-bentuk visual juga memiliki fungsi signifikasi

(signification), yaitu fungsi dalam menyampaikan sebuah konsep, isi, atau

makna.30

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa desain komunikasi visual

terdiri dari dua unsur utama yaitu bahasa verbal dan bahasa visual di mana di

dalamnya mencakup fotografi, merupakan suatu bentuk karya yang dapat

dijadikan objek kajian setelah ditafsirkan berlandaskan tanda verbal dan tanda

visual, juga berdasarkan kombinasi antara tanda, kode, dan makna.

Manusia mampu memberikan makna dan menginternalisasikan makna

terhadap suatu objek, tempat, maupun suasana dari orang-orang yang berada

dalam lingkungan simbolik kita. Pemaknaan tersebut dapat dibedakan menjadi

dua yaitu, First Order Communication Event, bersifat refleks dan biasanya

datang dari alam. Second Order Communication Event, adalah representasi

simbolik dan interpretasi kita.31

Variabel penyusunan unsur-unsur visual meliputi kedudukan, arah,

ukuran, jarak, bentuk, dan jumlah. Kedudukan adalah masalah di mana suatu

objek yang terbentuk oleh unsur-unsur visual ditempatkan. Arah memberikan

pilihan mengenai ke arah mana suatu objek dihadapkan dan bagaimana

efeknya terhadap hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Ukuran

menentukan kesan besar-kecilnya sesuai peranannya. Jarak, bentuk, dan

30 Sumbo Tinarbuko, op.cit., h. 1331 Adi Kusrianto, op.cit., h.63

Page 34: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

jumlah berpengaruh terhadap kepadatan, bobot, dan keluasan ruang atau

bidang di mana berbagai objek dihadirkan. Kemudian berbagai elemen diatas

disusun dan diorganisasikan secara harmonis antara bagian dengan bagian,

maupun antara bagian dengan keseluruhan yang disebut komposisi.

Komposisi meliputi kesatuan (unity), keseimbangan (balance), irama (ritme),

kontras, fokus (pusat perhatian), serta proporsi.32

Kusrianto menjelaskan, kesatuan atau unity merupakan keselarasan

dari unsur-unsur yang disusun, baik dalam wujudnya maupun kaitannya

dengan ide yang melandasinya. Dengan kesatuan elemen-elemen yang saling

mendukung maka akan diperoleh fokus yang dituju. Keseimbangan atau

balance merupakan prinsip dalam komposisi yang menghindari kesan berat

sebelah atas suatu bidang. Irama atau ritme adalah penyusunan unsur-unsur

dengan suatu pola tertentu secara teratur agar didapatkan kesan yang menarik.

Kontras diperlukan agar suatu komposisi tidak terkesan monoton. Fokus atau

pusat perhatian menunjukkan bagian yang dianggap penting dan diharapkan

menjadi perhatian utama. Penjagaan keharmonisan dalam fokus dilakukan

dengan menjadikan segala sesuatu yang berada disekitar fokus mendukung

fokus yang telah ditentukan. Proporsi adalah perbandingan ukuran antara

bagian dengan bagian dan antara bagian dengan keseluruhan.33

Saat ini desain komunikasi visual hanya terbatas sebagai ilmu yang

mempelajari segala upaya untuk menciptakan rancangan alias desain yang

32 Ibid., h. 33-3433 Ibid., h. 36

Page 35: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bersifat kasat mata (visual) untuk menkomunikasikan maksud, maka itu

sebetulnya hanya terbatas pada sepotong saja dari sebuah tujuan tatanan

estetika yang lebih luas. Fotografi adalah salah satu cabang dari desain

komunikasi visual. Visual disampaikan dalam beberapa style atau gaya yang

salah satunya merujuk pada photo impact, yaitu karya fotografi sebagai

kekuatan utama visualisasi. Secara prinsip, foto menampilkan suatu keadaan

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya . karya fotografi merupakan salah

satu elemen dari desain grafis.34

2. Fotografi

Nicephore Niepce memulai percobaan dengan bahan-bahan kimia

yang sensitif terhadap cahaya. Kemudian pada tahun 1811 seorang bekas

perwira yang pernah berperang dalam pasukan Napoleon itu mendapat tempat

terhormat dalam sejarah teknik dengan menciptakan istilah “Fotografi”

dengan menggunakan kamera obscura untuk mengabadikan lukisan.35

Menurut Sir John Herschell pengertian fotografi terdiri dari dua kata

yaitu “photos” yang berarti cahaya dan “graphos” yang berarti tulisan atau

lukisan. Kemudian fotografi diterjemahkan sebagai proses melukis atau

menulis dengan menggunakan cahaya.36

Sebuah foto akan lebih bernilai salah satunya dilihat dari sejauh mana

foto itu dapat menggugah perhatian dari khalayak, bukan hanya orang atau

34 Ibid., h.35-4335 Sutrisno Eddy. Kisah-kisah Penemuan Sepanjang Zaman-Komunikasi (Jakarta: Inovasi, 2002) h.

536 Audy Mirza Alwi, op.cit., h. 19

Page 36: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kelompok masyarakat yang bersangkutan namun juga masyarakat umum.

Fotografi menjadi salah satu media visual untuk merekam, mengabadikan atau

menceritakan suatu peristiwa, foto bisa membuat orang bersedih, bergembira,

tertawa-tawa atau bahkan bingung. Foto adalah salah satu cara berkomunikasi.

Apa yang diketahui fotografer adalah apa yang digambarkan dalam

karya fotonya. Pengetahuan kita mengenai sesuatu hal mempengaruhi cara

pandang kita terhadap sebuah foto. John Berger menyebutkan bahwa cara kita

melihat sesuatu dipengaruhi oleh apa yang kita ketahui atau apa yang kita

percayai. Berger memberi arti penting pada foto yang disebutnya sebagai

tanda yang telah dibuat kembali atau diproduksi kembali. Foto merupakan

suatu penampilan, atau suatu kumpulan penampilan, yang telah dipisahkan

dari tempat dan waktu di mana foto tersebut pertama kali dibuat dan

dipertahankan, untuk jangka waktu beberapa saat atau beberapa abad. Yang

menimbulkan kesan bahwa foto merupakan kesaksian langsung tentang dunia

pada waktu yang berbeda. Foto bagi masyarakat umum merupakan satu cara

menangkap peristiwa secara langsung dan menyimpannya.37

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa fotografi dengan sifat-

sifatnya mampu merekam sesuatu peristiwa secara langsung, yang menyajikan

hasilnya secara obyektif, membuatnya sangat cocok untuk menyajikan

peristiwa yang mengandung unsur berita. Fotografi benar-benar sangat

menguntungkan dalam hal komunikasi antar umat manusia atau antar umat

37 Arthur Asa Berger. Tanda-tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer, Suatu Pengantar Semiotika(Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005) h. 140

Page 37: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bangsa karena gambar-gambar yang dibuat oleh kamera dapat melintasi

batasan-batasan bahasa dan langsung dapat dimengerti oleh manusia diseluruh

dunia tanpa harus diterjemahkan terlebih dahulu.

Sebuah foto mampu berdiri sendiri dan memiliki nilai berita, atau yang

biasa disebut single picture. Namun foto juga dapat sebagai pelengkap atau

penegas dari sebuah berita. Sebuah foto dapat mewakili ribuan kata atau

kalimat. Nilai sebuah foto sama halnya dengan sebuah informasi atau berita

(tulisan). Foto jurnalistik adalah foto dengan kriteria yang mengungkapkan

dan memaparkan semua aspek dari semua kenyataan dengan menyiratkan

rumus 5W+H.38

Fotografi tidak dapat lepas dari unsur-unsur teknis untuk

merangkainya. Dalam prosesnya, rangkaian unsur-unsur teknis tersebut

dibentuk melalui tahapan memotret yang meliputi unsur komposisi, fokus,

kecepatan, dan diafragma.

Komposisi menurut Alwi adalah susunan dalam foto. Dalam prosesnya

fotografer mempunyai peran utama untuk menyusun komposisi, karena dalam

hal ini kamera tidak bisa menentukan komposisi foto. Komposisi dilakukan

berdasarkan pertama, point of interest atau pusat perhatian yang paling

menonjol dalam foto, yang membuat orang langsung melihat kepada hal

tersebut. Kedua, framing atau cara membingkai dalam foto. Ketiga, dalam

38 Audy Mirza Alwi, op.cit., h. 27

Page 38: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

membingkai foto, point of interest disusun posisinya dengan objek lain,

menyangkut keseimbangannya yang disebut balance.

Komposisi juga disusun berdasarkan jarak pemotretan dengan variasi

long shot, medium shot, dan close up. Juga variasi sudut pengambilan dengan

high angel dan low angel. Lalu penempatan objek dengan variasi foreground

dan background dengan posisi kamera vertikal atau horisontal.

Long shot merupakan cara pengambilan foto dengan posisi kamera

berada pada jarak yang jauh dengan objek, sehingga memperoleh kesan

memperlihatkan suasana. Medium shot dilakukan dengan jarak pengambilan

yang lebih dekat daripada long shot, gambar objek foto (point of interest) yang

dihasilkan terlihat lebih besar. Close up dilakukan untuk memperlihatkan

ekspresi orang atau detail suatu benda dengan cara objek pada foto terlihat

dominan dan tidak ada objek lain yang menonjol. High angle adalah

pemotretan dengan menempatkan objek foto lebih rendah daripada kamera,

sehingga yang terlihat adalah objek foto yang terkesan mengecil. Low angle

merupakan pemotretan dengan kamera yang ditempatkan lebih rendah

daripada objek foto dan menghasilkan kesan objek foto terlihat lebih besar.

Foreground adalah pemotretan dengan menempatkan objek lain di depan

objek utama. Bertujuan untuk memperindah sekaligus sebagai pembanding

objek utama. Namun fokus tetap berada pada objek utama. Background

dilakukan dengan menempatkan objek lain dibelakang objek utama. Yang

tujuannya sama dengan foreground dan fokus tetap berada pada objek utama.

Horisontal adalah pengambilan gambar dengan posisi kamera mendatar,

Page 39: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sedangkan vertikal adalah pengambilan gambar dengan posisi kamera vertikal

atau berdiri.

Alwi menjelaskan bahwa fokus adalah kegiatan mengatur ketajaman

objek yang telah dijadikan point of interest pada saat komposisi. Pengaturan

kecepatan (speed) dan diafragma (aperture) dilakukan setelah melakukan

komposisi yang bertujuan untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang

masuk ke kamera. Diafragma juga bertujuan untuk mengatur besar-kecilnya

atau luas-sempitnya ruang tajam (depth of field) objek foto.39

Angle menurut Himawan Pratista adalah sudut pandang kamera

terhadap obyek yang berada didalam frame. Secara umum lagi beliau

membagi menjadi tiga, yakni high angle (kamera melihat obyek dalam frame

yang bereda dibawahnya), straight angle (kamera melihat obyek dalam frame

dalam frame secara lurus), serta low angle (kamera melihat obyek dalam

frame yang berada diatasnya). Selain hal tersebut Hermawan Pratista juga

menjelaskan bahwa sudut kamera high-angle mampu membuat sebuah obyek

tampak lebih kecil, lemah, serta terintimidasi. Sementara itu low-angle

membuat sebuah obyek seolah-olah terlihat lebih besar (raksasa), dominan,

percaya diri, serta kuat.

Besar kecil shot yang diambil dalam pengambilan gambar (shot

distance) dalam hal ini adalah dimensi jarak kamera terhadap obyek dalam

frame. Adapun dimensi jarak kamera terhadap obyek oleh Himawan Pratista

39 Ibid., hh. 42-49

Page 40: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dapat dikelompokkan menjadi tujuh (dari jarak yang paling jauh). Pertama

Extreme Long Shot merupakan jarak kamera yang paling jauh dari obyeknya,

wujud fisik manusia nyaris tidak tampak. Teknis ini umumnya untuk

menggambarkan sebuah obyek yang sangat jauh atau panorama yang sangat

luas. Kedua adalah Long Shot, tubuh fisik manusia telah tampak jelas namun

latar belakang terlihat masih dominan. Long Shot sering digunakan sebagai

establishing shot yakni shot pembuka sebelum digunakan shot-shot jarak

dekat. Ketiga Medium Long Shot, pada jarak ini tubuh manusia terlihat dari

bawah lutut sampai keatas. Tubuh fisik manusia dan lingkungan relatif

seimbang. Medium Shot, pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari

pinggang keatas, gesture tubuh serta ekspresi wajah mulai tampak, sosok

manusia mulai dominan dalam frame. Kelima adalah Medium Close Up, pada

jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari dada keatas. Sosok tubuh

manusia mendominasi frame dan latar belakang tidak dominan. Adegan

percakapan normal biasanya menggunakan Medium Close Up. Keenam adalah

Close Up, umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki atau semua obyek

kecil lainnya. Teknik ini mampu memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas

serta gesture yang mendetil. Close Up biasanya digunakan untuk adegan

dialog yang lebih intim. Close Up juga memperlihatkan sangat menditil

sebuah benda atau obyek. Yang terakhir adalah Extreme Close Up, pada jarak

ini mampu memperlihatkan lebih menditail bagian dari wajah, seperti telinga,

mata, hidung dan lainnya atau bagian dari sebuah obyek.40

40 Himawan Pratista. Memahami Film (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008) h. 104-106

Page 41: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pencahayaan membentuk sebuah benda serta dimensi ruang. Cahaya

berfungsi untuk memberikan wujud kepada sebuah benda. Tanpa cahaya foto

tidak akan dapat terwujud. Setting terbagi menjadi beberapa fungsi, yang

pertama, sebagai penunjuk ruang dan wilayah. Kedua adalah penunjuk waktu,

setting mampu menunjukan waktu, era, musim sesuai konteks naratifnya.

Ketiga adalah sebagai penunjuk status sosial para pelaku cerita.

Tercabut dari komposisinya dan penjelasannya, kealamiahan citra-citra

ini memaksa pengamat membuat interogasi kasar, mengikatkan dirinya

kepada penilaian yang harus dilakukannya sendiri tanpa dibebani kehadiran

kreatif sang fotografer.41

Dari penjelasan Barthes diatas dapat dikatakan bahwa sebuah foto

dimaknai oleh pembacanya tanpa harus ada kehadiran sang fotografer.

Maksudnya adalah pembaca memaknai tanda-tanda yang terdapat dalam foto

tersebut berdasarkan kode-kode sosial yang berlaku tanpa harus meminta

pendapat dari fotografer yang membuat foto tersebut.

3. Foto Jurnalistik

Tujuan utama fotografi adalah penyampaian pesan melalui

perwujudan gambar visual. Fotografi mampu merekan segenap aspek dan

tahapan dalam kehidupan manusia yang terus berkembang. Fotografi

merupakan rangkaian simbol-simbol yang bermakna. Foto jurnalistik

41 Roland Barthes. Membedah Mitos-mitos Budaya Massa: Semiotika atau Sosiologi Tanda,Simbol, dan Representasi (Yogyakarta & Bandung: Jalasutra, 2007) h. 204

Page 42: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

membawa kita ke tempat-tempat yang tidak biasa kita kunjungi dan

menggambarkan kompleksitas kehidupan manusia.

Foto jurnalistik menurut Oscar I. Motuloh, adalah suatu medium sajian

untuk menyampaikan beragam bukti visual atas beberapa kejadian pada

masyarakat seluas-luasnya, bahkan hingga kerak di balik peristiwa tersebut,

tentu dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.42

Sedangkan menurut Hermanus Prihatna, foto berita atau foto

jurnalistik adalah sebuah berita visual yang disampaikan pada masyarakat luas

dan tentunya mempunyai nilai berita tinggi bahkan sampai kejadian secepat

mungkin. Syarat utama yang paling mendasar dari sebuah berita haruslah

ingin diketahui orang banyak dan dari sudut pandang itulah kita bisa menilai

kekuatan foto yang dapat disebut sebagai foto berita.43

Dari kedua rumusan diatas dapat disimpulkan bahwa foto jurnalistik

adalah cara penyampaian pesan kepada khalayak berupa berita visual yang

berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas dalam tempo yang sesingkat-

singkatnya. Masalah yang diangkat haruslah menyangkut kepentingan

masyarakat luas. Foto disajikan secara visual dan mampu melihat lebih dalam

dibalik peristiwa tersebut.

Menurut Guru Besar Universitas Missouri, Cliff Edom, foto Jurnalistik

adalah “paduan kata dan gambar”. Sementara menurut editor foto majalah

42 Oscar Motuloh. Foto Jurnalistik Suatu Pendekatan Dengan Suara Hati (Jakarta: LembagaPendidikan Jurnalistik ANTARA, 2003) h. 16

43 Hermanus Prihatna. Foto Berita Hukum dan Etika Penyiaran (Jakarta: Lembaga PendidikanJurnalistik ANTARA, 2003) h. 53

Page 43: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Life, Wilson Hicks, “Kombinasi dari kata dan gambar yang menghasilkan satu

kesatuan komunikasi dari kata dan gambar yang menghasilkan satu kesatuan

komunikasi saat ada kesamaan antara latar belakang pendidikan dan sosial

pembacanya”.44

Dalam foto jurnalistik fokus secara cerita dan teknis merupakan salah

satu syarat foto jurnalistik yang baik. Fokus secara teknis adalah gambar

mengandung tajam dan kekaburan yang beralasan dan memenuhi syarat teknis

fotografi. Fokus secara cerita adalah foto mengandung kesan, pesan dan misi

yang akan disampaikan kepada pembaca mudah dimengerti dan dipahami

sehingga foto tersebut dapat dinikmati, melibatkan perasaan dan menggugah

emosi pembaca.

Menurut Frank P. Hoy dalam bukunya Photojournalism The Visual

Approach, ada delapan karakteristik umum dari foto jurnalistik.

First, photojournalism is communication photography. The

communication can express a photojournalist’s view of a subject,

but the message communicates more than personal self-expression.

(Pertama, foto jurnalistik adalah komunikasi melalui foto.

Komunikasi mampu mengekspresikan pandangan seorang jurnalis

foto terhadap suatu subjek, tetapi pesannya menyampaikan lebih

dari ekspresi pribadi)

44 Audy Mirza Alwi, op.cit., h. 4

Page 44: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Second, the medium of photojournalism will be assumed to

be the print medium-wire services, newspapers, and

newsmagazines. (Kedua, medium foto jurnalistik akan diasumsikan

sebagai media kabel seperti satelit atau internet, surat kabar, dan

majalah)

Third, photojournalism reports. All the effort, talent and

skill of the photojournalist are aimed at reporting some aspects of

the news. (Ketiga, hasil liputan foto jurnalistik. Segala usaha,

bakat, dan keterampilan dari seorang jurnalis foto diperlukan pada

saat meliput beberapa aspek dari berita)

Fourth, photojournalism communicates by integrating

words and pictures. The balance between them is flexible but even

in the heavily visual photographie essay, words are needed to

complete the message. (Keempat, foto jurnalistik berkomunikasi

dengan memadukan kata-kata dan gambar-gambar. Keseimbangan

di antara keduanya bersifat fleksibel tapi meskipun di dalam foto

essai yang berat, kata-kata diperlukan untuk melengkapi pesan

tersebut)

Fifth, photojournalism deals with people. To succeed, the

photojournalist must have a great interest in people. (Kelima, foto

jurnalistik mengacu pada manusia. Agar sukses, seorang foto

jurnalis harus memiliki ketertarikan yang besar terhadap orang)

Page 45: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sixth, photojournalism communicates to a mass audience.

This means that the message must be concise and immediately

understood by many different people. (Keenam, foto jurnalistik

berkomunikasi kepada orang banyak. Ini berarti bahwa pesan harus

singkat dan mudah dimengerti oleh orang-orang yang berbeda)

Seventh, photojournalism is presented by a skilled editor.

The editor decides how, or even if the report reaches the public.

(Ketujuh, foto jurnalistik juga hasil kerja editor foto. Editor

memutuskan bagaimana, atau bahkan bagaimana bila liputan

diterima masyarakat)

Eighth, the primary belief of photojournalism is that

informing the public is an absolute necessity in today’s complex

world. This belief is based on a the First Amendment’s protection

of freedom of speech and press. (Kedelapan, keyakinan utama dari

foto jurnalistik yaitu bahwa memberi informasi kepada publik

merupakan kebutuhan mutlak di dunia yang kompleks ini.

Keyakinan ini didasarkan pada Amandemen Pertama Atas

Perlindungan Kebebasan Berbicara dan Pers).45

45 Frank P. Hoy. Photojournalism The Visual Approach (New Jersey: Prentice Hall, 1986) hh. 5-10

Page 46: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selain hal-hal diatas, ada pula beberapa karakteristik dari foto

jurnalistik yang juga harus dipahami oleh Jurnalis, yaitu pertama, Dasar dari

foto jurnalistik adalah gabungan antara gambar dan kata. Keseimbangan data

tertulis pada teks dan mutlak. Caption sangat membantu suatu gambar bagi

masyarakat. Kedua, medium foto jurnalistik biasanya tercetak, sebagaimana

adanya, disajikan secara sejujur-jujurnya, komunikatif, jelas dan mudah

dipahami. Ketiga, lingkup foto jurnalistik adalah manusia.

Dari pendapat-pendapat tentang foto jurnalistik di atas, dapat

disimpulkan bahwa foto jurnalistik merupakan kesatuan antara foto dan

gambar dalam usaha manusia untuk berkomunikasi yang tidak dibuat-buat

atau dalam pengertian diatur sedemikian rupa. Manusia sebagai lingkup

fotonya serta harus diketahui orang banyak hingga kejadian yang lebih detail

dibalik peristiwa tersebut dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Melaporkan berita yang isinya paduan antara teks dan foto secara singkat,

padat dan mudah diterima oleh orang yang beranekaragam latar belakang

kultur dan budaya merupakan kegiatan foto jurnalistik. Manusia sebagai

subjek sekaligus sebagai pembaca atau khalayak. Dalam menyampaikan

beritanya, foto jurnalistik harus memenuhi kebutuhan informasi dari

pembacanya. Karena elemen utamanya adalah foto, maka konsekuensinya foto

harus mampu dalam menggantikan kata-kata. Sementara hal-hal yang tidak

bisa tergambarkan oleh foto, terungkap sebagai naskah atau caption.

a. Proses dan Teknik Foto Jurnalistik

Page 47: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam melakukan proses foto jurnalistik yang baik,

tentunya tidak lepas dari syarat-syarat fotojurnalistik yaitu setelah

mengandung berita secara fotografi, bagus (fotografis), syarat lain

lebih kepada, foto harus mencerminkan etika atau norma hukum, baik

dari segi pembuatannya maupun penyiarannya.

Menurut Rich Clarkson dari majalah National Geographic yang

menyebutkan bahwa menjadi wartawan foto bukanlah sekadar

menyenangi foto yang dibuat tetapi bagaimana

mengkomunikasikannya kepada orang lain.46

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan

proses foto jurnalistik yang baik, tentunya seorang fotografer

jurnalistik harus terlebih dahulu menguasai kamera sebagai “senjata”

untuk merekam objek maupun peristiwa agar tujuan

mengkomunikasikan pesan dapat lebih mudah dipahami oleh khalayak.

Untuk itu penguasaan dalam arti memahami bagian-bagian kamera

beserta fungsinya serta mengetahui teknik-teknik pengambilan foto

secara baik sehingga akan mendapatkan hasil haruslah sudah dipahami

fotografer. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

proses teknik foto yaitu urutan atau tahapan pengambilan objek yang

dilakukan oleh fotografer sehingga menghasilkan sebuah karya foto

yang bagus secara fotografis, dapat dinikmati, mencerminkan etika dan

46 Audy Mirza Alwi, op.cit., h. 9-10

Page 48: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

norma hukum agar tujuan utama untuk mengkomunikasikan pesan

yang terkandung dalam foto dapat tercapai.

Penggunaan kamera meliputi pemahaman tentang bagian-

bagian kamera seperti pengaturan tombol kecepatan, tombol

pengaturan asa, tirai kamera (focal plane/curtain shutter), kaca

pembidik (view finder), cermin pemfokus (focusing screen), lensa, dan

aksesori kamera yang merupakan hal-hal yang paling mendasar dalam

fotografi, tetapi sangat berpengaruh terhadap hasil foto yang akan

dibuat. Langkah pertama tersebut haruslah dipahami seorang

fotografer terlebih dahulu.47

Setelah itu, seorang fotografer juga harus memahami tentang

pencahayaan, artinya objek yang diabadikan membutuhkan

pengukuran cahaya secara tepat agar objek yang diambil terlihat secara

jelas, yang secara teknik, penggunaan cahaya itu melalui pengukuran

gelang diafragma dan kecepatan. Setelah teknik fotografi, unsur

jurnalistik juga merupakann hal yang penting yang akan membuat foto

tersebut jadi mempunyai nilai berita.

b. Objek dan Peristiwa Foto Jurnalistik

Foto jurnalistik menurut Frank P. Hoy adalah komunikasi yang

dilakukan melalui foto (Communication photography) yang

mengekpresikan pandangan wartawan foto terhadap suatu subjek,

47 Ibid., h. 26

Page 49: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tetapi pesan yang disampaikan bukan ekspresi pribadi. Kegiatan foto

jurnalistik adalah kegiatan melaporkan berita. Foto jurnalistik mengacu

pada manusia, manusia adalah subjek sekaligus pembaca foto

jurnalistik.48

Dari pandangan Frank P. Hoy tersebut dapat dipahami bahwa

objek dan peristiwa yang berhubungan dengan manusia sebagai subjek

foto merupakan hal yang sangat penting untuk diabadikan oleh seorang

fotografer menyangkut pokok pikiran, gagasan serta ide yang

diungkapkan oleh fotografer, namun pesan yang disampaikan tentunya

tidak subjektif. Dalam foto jurnalistik manusia menjadi unsur yang

sangat penting dalam sebuah frame foto. Seringkali tanpa unsur

manusia, sebuah foto menjadi kurang bermakna. Namun, dalam

beberapa hal unsur manusia dapat ditiadakan tanpa mengurangi makna

sebuah foto. Selain itu objek dan peristiwa yang akan diabadikan

bersifat universal. Foto jurnalistik yang diabadikan berdasarkan objek

dan peristiwa harus memiliki kedalaman nilai berita, sehingga foto

tersebut dapat menyentuh emosi dan perasaan pembaca. Foto juga

harus bisa mewakili dari keadaan objek dan peristiwa yang terjadi

sebenarnya. Hal ini harus dilakukan agar bisa dinikmati oleh pembaca

dan juga untuk menggugah emosi dan melibatkan perasaan pembaca.

c. Tempat dan Kejadian

48 Ibid., h. 4

Page 50: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tempat atau kejadian menyangkut keberadaan objek dan

terjadinya sebuah peristiwa merupakan social and environment atau

juga dijelaskan sebagai foto-foto tentag kehidupan sosial masyarakat

serta lingkungan hidupnya.49

Hal ini dijelaskan bahwa pembaca mengetahui kapan dan di

mana peristiwa itu terjadi. Kondisi sosiokultural masyarakat dapat

dikaitkan sebagai tempat atau kejadian. Kondisi sosiokultural dalam

masyarakat dapat digunakan sebagai pengukur sejauh mana kejadian

yang berlangsung dapat mempengaruhi pola pikir dan sejauh mana

kondisi tersebut berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

4. Analisis Semiotika

Kata semi dalam semiologi berasal dari istilah latin semeion yang

artinya tanda. Semiologi dikembangkan untuk menganalisis tanda-tanda. Studi

sistematis suatu tanda-tanda dikenal sebagai semiologi, yang artinya secara

harafiah adalah kata-kata mengenai tanda-tanda.50

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji

tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha

mencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama

manusia. Semiotika atau dalam istilah Barthes, semiologi, pada dasarnya

hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal

(things). Memaknai (to signify) dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan

49 Ibid., h. 950 Arthur Asa Berger, op.cit., h. 3

Page 51: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai berarti bahwa

objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu

hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari

tanda.51

Semiotik sebagaimana dijelaskan oleh Ferdinand de Saussure dalam

Course in General Linguistics, adalah “ilmu yang mempelajari peran tanda

(sign) sebagai bagian dari kehidupan sosial”. Semiotika adalah ilmu yang

mempelajari struktur, jenis, tipologi, serta relasi-relasi tanda dalam

penggunaannya di dalam masyarakat. Oleh sebab itu, semiotika mempelajari

relasi di antara komponen-komponen tanda, serta relasi antara komponen-

komponen tersebut dengan masyarakat penggunanya. Saussure memandang

relasi tanda sebagai relasi struktural, yang didalamnya tanda dapat dilihat

sebagai sebuah kesatuan antara sesuatu yang bersifat material, oleh Roland

Barthes – sebagai penerus Saussure – disebut penanda (signifier) dan sesuatu

yang bersifat konseptual, yang disebut petanda (signified).52

Semiotika berprinsip dan menyandarkan diri pada aturan dan kode

sosial yang berlaku di masyarakat, sehingga tanda dapat dipahami maknanya

secara kolektif. Aksis sintagmatik yaitu, cara pemilihan dan pengkombinasian

tanda-tanda, berdasarkan aturan (rule) atau kode tertentu, sehingga dapat

menghasilkan sebuah ekspresi bermakna. Tanda-tanda dikombinasikan

dilandasi oleh aturan (kode) tertentu di masyarakat. Kode adalah seperangkat

51 Alex Sobur. Semiotika Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004) h. 1552 Yasraf Amir Piliang. Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies atas Matinya Makna (Bandung:

Jalasutra, 2003) h. 47

Page 52: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

aturan atau konvensi bersama yang di dalamnya terdapat tanda-tanda yang

dapat dikombinasikan, sehingga memungkinkan pesan dikomunikasikan dari

seseorang kepada orang lain. Metode semiotika memfokuskan pada tanda dan

teks sebagai objek kajiannya, serta bagaimana peneliti menafsirkan dan

memahami kode di balik tanda dan teks tersebut.

Tochon dalam jurnal semiotika menyebutkan se·mi·ot·ics: 1. The study

of signs and symbols as elements of communicative behavior; the analysis of

systems of communication, as language, gestures, or clothing. 2. A general

theory of signs and symbolism.53

Istilah semiotika dan semiologi atau dalam istilah lain semasiologi,

semenik, dan semik merujuk pada bidang studi yang mempelajari makna atau

arti dari suatu tanda atau lambang.

Brodbeck membagi makna menjadi tiga corak. Makna yang pertama

adalah makna inferensial, yakni makna satu kata (lambang) adalah objek,

pikiran, gagasan, konsep yang dirujuk oleh kata tersebut. Dalam uraian Ogden

dan Richards (1946), proses pemberian makna (reference process) terjadi

ketika kita menghubungkan lambang dengan yang ditunjukkan lambang

(disebut rujukan atau referent). Satu lambang dapat menunjukkan banyak

rujukan. Makna yang kedua menunjukkan arti (significance) suatu istilah

sejauh dihubungkan dengan konsep-konsep yang lain. Fisher memberi contoh

dengan kata phlogiston. Kata ini dahulu dipakai untuk menjelaskan

53 François Victor Tochon. International Journal of Applied Semiotics (Madison, WI: AtwoodPublishing, 2007) Volume 1 no. 1, hh. 219-233

Page 53: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembakaran. Benda bernyala karena ada phlogiston. Kini setelah ditemukan

Oksigen, phlogiston tidak berarti lagi. Makna yang ketiga adalah makna

intensional, yakni makna yang dimaksud oleh seorang pemakai lambang.

Makna ini terdapat pada pikiran orang, hanya dimilikinya saja.54

Paul Cobley menuliskan Semiotics, as the study of sign systems,

especially in areas where sign systems are not commonly thought to be in

operation, fits perfectly with the analysis of the popular. Semiotics reveals

hidden depths. It demonstrates the complex and nuanced nature of quotidian

practices.55

Tanda itu sendiri berarti suatu hal atau keadaan yang menerangkan

objek kepada subjek. Tanda selalu menunjuk pada hal yang riil (benda),

kejadian, atau tindakan. Tanda dapat berupa benda-benda seperti tugu-tugu

jalan, tanda-tanda lalu lintas, tanda pangkat dan jabatan, tanda-tanda baca dan

tanda tangan. Tanda adalah arti statis, lugas, umum dan obyektif. Simbol atau

lambang ialah suatu hal atau keadaan yang memimpin pemahaman subjek

kepada objek. Simbol dapat berupa lambang partai, palang merah, salib, bulan

bintang, simbol matematika dan logika, departemen, sekolah, universitas, dan

lain-lain. Isyarat ialah suatu hal atau keadaan yang diberitahukan oleh subjek

kepada objek. Artinya, subjek selalu berbuat sesuatu untuk memberitahu

kepada objek yang diberi isyarat agar objek mengetahuinya pada saat itu juga.

Isyarat tidak dapat ditangguhkan pemakaiannya. Ia hanya berlaku pada saat

54 Jalaludin Rakhmat, op.cit., h. 277-27855 Paul Cobley. International Journal of Applied Semiotics (Madison, WI: Atwood Publishing,

2007) Volume 6 no. 1 hh. 251-254

Page 54: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dikeluarkan oleh subjek. Isyarat dapat berupa gerak tubuh atau anggota

badan.56

Roland Barthes mengembangkan dua sistem pertandaan bertingkat

berdasarkan semiotika struktural yang dikembangkan Saussure yaitu

disebutnya sebagai sistem denotasi dan konotasi. Sistem denotasi terdiri dari

rantai penanda dan petanda, yakni hubungan materealitas penanda dan konsep

abstrak yang ada dibaliknya. Sistem denotasi merupakan sistem pertandaan

tingkat pertama. Pada tingkat denotasi, bahasa menghadirkan konvensi atau

kode-kode yang bersifat eksplisit, yakni kode-kode yang makna tandanya

segera tampak ke pemukaan berdasarkan relasi penanda dan petandanya. Pada

sistem konotasi rantai penanda/petanda pada sistem denotasi menjadi penanda,

dan seterusnya berkaitan dengan petanda yang lain pada rantai pertandaan

yang lebih tinggi. Sistem konotasi merupakan sistem pertandaan tingkat

kedua. Menurut Barthes, pada tingkat konotasi, sistem kode tandanya

bermuatan makna-makna tersembunyi atau dengan kata lain bahasa

menghadirkan kode-kode yang makna tandanya bersifat implicit.57

Roland Barthes menciptakan dua tingkatan pertandaan (staggered

systems) yang juga memungkinkan untuk menghasilkan makna yang

bertingkat pula. Tingkatan pertandaan tersebut adalah denotasi (denotation)

dan konotasi (connotation). Pada tingkat denotasi, perandaan menjelaskan

hubungan antara penanda dan petanda, atau antara tanda dan rujukannya pada

56 Setio Budi HH. Pendekatan Semiotika Untuk Mengkaji Media (Yogyakarta: Fisip Atmajaya,1999) h. 74

57 Yasraf Amir Piliang, op.cit., h. 155

Page 55: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

realitas. Pada tingkat denotasi makna yang dihasilkan bersifat eksplisit,

langsung, dan pasti. Makna denotasi (denotative meaning), dalam hal ini

adalah makna pada apa yang tampak. Denotasi adalah tanda yang penandanya

mempunyai konvensi atau kesepakatan tingkat tinggi. Sedangkan pada tingkat

konotasi makna yang dihasilkan dari hubungan antara penanda dan petanda

bersifat eksplisit, tidak langsung dan tidak pasti yang memungkinkan terhadap

berbagai kemungkinan. Pada tingkat konotasi, aspek psikologis seperti

perasaan, emosi, atau keyakinan dikaitkan dengan penanda yang

menghasilkan makna-makna lapis kedua. Makna lapis kedua tersebut bersifat

implisit, tersembunyi, yang disebut makna konotatif (connotative meaning).

Mitos, dalam pemahaman semiotika Barthes, adalah pengkodean makna dan

nilai-nilai sosial (yang sebetulnya arbiter atau konotatif) sebagai sesuatu yang

dianggap alamiah. Roland Barthes melihat mitos sebagai tahap pemaknaan

yang lebih dalam tingkatannya, akan tetapi bersifat konvensional.58

Mitos adalah cara penandaan (signification), sebuah bentuk. Pertama-

tama kita harus mendeskripsikannya sebagai sebuah bentuk. Sebab mitos

adalah tipe wicara, segala sesuatu bisa dijadikan mitos asalkan disajikan oleh

sebuah wacana. Mitos tidak ditentukan oleh objek pesannya, namun oleh cara

dia mengutarakan pesan itu sendiri.

Dalam sistem semiologi kita berhadapan dengan tiga istilah, yaitu

penanda, petanda, dan tanda. Tanda adalah kesatuan asosiatif penanda dan

petanda. Di antara penanda, petanda, dan tanda terdapat implikasi fungsional

58 Ibid., h. 261

Page 56: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang amat erat, yang memiliki peranan penting untuk mengkaji mitos dalam

skema semiologis apabila kita melihat perbedaan di antara ketiganya.

Mitos adalah sistem khusus yang terbentuk dari serangkaian rantai

semiologis yang telah ada sebelumnya: mitos adalah sistem semiologis tingkat

kedua. Mitos melihat materi-materi seperti bahasa, fotografi, lukisan, poster,

ritual, objek-objek, dan lain-lainnya hanya sebagai bahan mentah, sehingga

kesatuannya adalah bahwa mereka berubah status hanya menjadi bahasa.

Mitos hanya ingin melihat sekumpulan tanda didalamnya, sebuah tanda global

yang merupakan istilah terakhir (ketiga) dari rangkaian semiologis tingkat

pertama.59

Barthes secara panjang lebar mengulas apa yang sering disebut sebagai

sistem pemaknaan tataran ke-dua, yang dibangun atas sistem lain yang telah

ada sebelumnya. Sistem ke-dua ini oleh Barthes disebut dengan konotatif,

yang berbeda dengan denotatif atau pemaknaan tataran pertama. Tanda

denotatif terdiri atas penanda dan petanda. Pada saat bersamaan, tanda

denotatif adalah juga penanda konotatif. Jadi, tanda konotatif tidak sekedar

memiliki makna tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda

denotatif yang melandasi keberadaannya. Hal ini dijelaskan dalam peta

bagaimana tanda bekerja oleh Barthes.

59 Roland Barthes, op.cit., h. 158-161

Page 57: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bagan 1.1

Peta Tanda Barthes

1. signifier

(penanda)

2. signified

(Petanda)

3. denotatif sign (tanda denotatif)

4. CONNOTATIVE SIGNIFIER

(PENANDA KONOTATIF)

5. CONNOTATIVE SIGNIFIED

(PETANDA KONOTATIF)

6. CONNOTATIVE SIGN (TANDA KONOTATIF)

Sumber 60 : Paul Cobley & Litza Jansz. 1999. Introducing Semiotics. NY:Totem books, h. 51

Dalam kerangka Barthes, konotasi identik dengan operasi ideologi,

yang disebutnya sebagai “mitos”, dan berfungsi untuk mengungkapkan dan

memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu

periode tertentu. Di dalam mitos juga terdapat pola tiga dimensi penanda,

petanda, dan tanda, namun sebagai suatu sistem yang unik, mitos dibangun

oleh suatu rantai pemaknaan yang telah ada sebelumnya atau, dengan kata

60 Paul Cobley & Litza Jansz. Introducing Semiotics (NY: Totem books, 1999) h. 51

Page 58: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lain, mitos adalah juga suatu sistem pemaknaan tataran ke-dua. Di dalam

mitos pula sebuah petanda dapat memiliki beberapa penanda.61

Gambar-gambar bisa menjadi tulisan sejauh mereka bermakna. Oleh

sebab itu kita akan mempergunakan bahasa, wacana, tuturan, dan lain-lain,

untuk menunjuk segala unit atau sintesis yang mengandung makna, baik

berbentuk verbal atau visual: fotografi akan menjadi jenis wicara bagi kita

sebagaimana artikel surat kabar, bahkan objek-objek lain pun akan menjadi

wicara, jika dia memaksudkan suatu makna.62

5. Teori Evolusi

Sejak dahulu kala manusia selalu mempertanyakan asal-usul

kehidupan dan dirinya. Jawaban sementara atas pertanyaan tersebut ada tiga

altenatif, yaitu penciptaan, transformasi, atau evolusi biologi. Ide tentang

terjadinya evolusi biologis sudah lama menjadi pemikiran manusia. Namun,

menurut indeks sitasi di antara berbagai teori evolusi yang pernah diusulkan,

nampaknya teori evolusi oleh Darwin yang paling menjadi acuan oleh penulis

lain.

Darwin mempublikasikan The Origin yang memuat 2 teori utama yaitu

spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup sebelumnya, dan

evolusi terjadi melalui seleksi alam. Perkembangan tentang teori evolusi

sangat menarik untuk diikuti. Darwin berpendapat bahwa berdasarkan pola

61 Alex Sobur, op.cit., h. 7162 Roland Barthes, op.cit., h. 154

Page 59: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

evolusi bersifat gradual, berdasarkan arah adaptasinya bersifat divergen dan

berdasarkan hasilnya sendiri selalu dimulai terbentuknya varian baru.63

Menurut Darwin, agen tunggal penyebab terjadinya evolusi adalah

seleksi alam. Seleksi alam adalah “process of preserving in nature favorable

variations and ultimately eliminating those that are ‘injurious’”.64

Darwin mengemukakan bahwa seleksi alam merupakan agen utama

penyebab terjadinya evolusi. Darwin menyimpulkan bahwa setiap populasi

cenderung bertambah jumlahnya seperti deret ukur, dan sebagai akibatnya

cepat atau lambat akan terjadi perbenturan antar anggota dalam pemanfaatan

sumber daya khususnya bila ketersediaannya terbatas. Hanya sebagian,

seringkali merupakan bagian kecil, dari keturunannya akan bertahan hidup:

sementara besar lainnya tereliminasi. Lebih mendasar, bahwa usaha untuk

bertahan hidup merupakan bentuk lain dari sebuah kompetisi.

F. Kerangka Pemikiran

Fotografi dengan sifat-sifatnya mampu merekam sesuatu secara

obyektif, membuatnya sangat cocok untuk menyajikan peristiwa yang

mengandung unsur berita. Fotografi mampu mewakili ribuan kata, melintasi

batasan-batasan bahasa dan langsung dapat dimengerti oleh manusia diseluruh

dunia tanpa harus diterjemahkan terlebih dahulu. Dalam sebuah foto terdapat

63 Charles Darwin. The Origin of Species by Means of Natural Selection or The Preversation ofFavoured Race in The Struggle for Life (London: Penguin Books, 1859)64 Ibid

Page 60: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

rangkaian tanda dan simbol yang membentuk makna. Makna dari sebuah foto

adalah pesan yang hendak disampaikan fotografer kepada khalayak.

Rangkaian makna tersebut berupa tanda-tanda yang membentuk denotatif atau

makna yang bersifat eksplisit dan tanda-tanda yang membentuk makna

konotatif atau makna yang bersifat implisit yang membutuhkan interpretasi

yang lebih mendalam.

Penulis memilih metode semiotika Roland Barthes sebagai pedoman

analisis yang paling tepat karena beberapa ahli menyebutkan bahwa Barthes

telah melanjutkan pemikiran Ferdinand de Saussure dalam tradisi semiotika

Eropa. Berbagai bentuk visual Gunung Tambora baik dari yang tampak kasat

mata maupun yang tersembunyi secara implisit akan dianalisis berdasarkan

tahapan pemaknaan yang telah ditentukan. Tahap pertama adalah tahap

denotasi yaitu, tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan antara penanda

dan petanda, atau antara tanda dan rujukannya pada realitas, yang

menghasilkan makna yang eksplisit, langsung, dan pasti. Makna denotasi

(denotative meaning), dalam hal ini adalah makna pada apa yang tampak.

Tahap kedua adalah tahap konotasi yaitu, tingkat penandaan yang menjelaskan

hubungan antara penanda dan petanda, yang didalamnya beroperasi makna

yang tidak eksplisit, tidak langsung, dan tidak pasti (artinya terbuka terhadap

berbagai kemungkinan).

Page 61: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bagan 1.2

Kerangka Pemikiran

Foto-foto Liputan Khusus “Ekspedisi Cincin ApiGunung Tambora” harian Kompas Edisi 17

September 2011

Elemen Visual Foto

Teknis

1. Pencahayaan2. Jarak3. Angle4. Setting5. Komposisi

Analisis Semiotik

Roland Barthes

Kesimpulan :

Potret Proses Perjuangan Hidup Oleh Alam & Masyarakat TamboraDalam Foto-foto “Ekspedisi Cincin Api Gunung Tambora”

Page 62: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan

pendekatan analisa semiologi komunikasi. Metode kualitatif merujuk pada

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Penelitian ini

menggunakan metode interpretatif kualitatif. Interpretatif berarti mencari

makna, berusaha memahami dengan perspektif individu yaitu kemampuan

peneliti dalam memahami masalah yang akan diteliti, terutama referensi

terhadap berbagai fenomena empirik yang relevan dengan apa yang menjadi

subjek studi menjadi tumpuan utama dalam penelitian ini.

2. Metode Analisis

Metode yang akan digunakan penulis adalah semiotika, dalam hal ini

penulis menggunakan metode Roland Barthes untuk menganalisis masalah.

Semiotika Roland Barthes dipilih karena metode ini merupakan

penyempurnaan metode semiologi Saussure yang menggunakan dua tahap

dalam pemaknaannya. Seperti yang telah diuraikan diatas, penulis akan

mengimplementasikan kaidah-kaidah semiotik dalam konteks foto “Ekspedisi

Cincin Api Gunung Tambora”. Di mana simbol dan signal akan ditelusuri dari

korpus penelitian dalam kaitan terhadap kondisi terkini alam dan masyarakat

Gunung Tambora. Penguraian elemen penyusun tanda (sign, simbol, dan

signal) tersebut dapat berupa apapun yang terdapat dalam foto-foto “Ekspedisi

Cincin Api Gunung Tambora” yang menggambarkan kondisi terkini alam dan

masyarakat Gunung Tambora dalam bertahan hidup.

Page 63: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Objek Penelitian

Dalam penelitian semiotika ini yang menjadi objek penelitian adalah

foto-foto pada “Ekspedisi Cincin Api Gunung Tambora” Penerbit Harian

Kompas, PT Kompas Media Nusantara Jalan Palmerah Selatan 26-28 Jakarta

10270. Edisi 17 September 2011.

4. Jenis Data

Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan dua jenis sumber

data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder

a. Data Primer

Sumber data yang menjadi subjek penelitian ini adalah foto-foto

beserta caption pada “Ekspedisi Cincin Api Gunung Tambora” yang

didalamnya terdapat unsur-unsur yang berkaitan dengan penelitian ini,

yaitu kondisi terkini alam dan masyarakat Gunung Tambora pasca letusan

dahsyat pada April 1815.

b. Data Sekunder

Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diambil

dari buku-buku, artikel, jurnal, majalah, surat kabar, situs internet, serta

wawancara dengan pihak yang berkompeten dengan obyek penelitian.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam mengelola kajian

ini adalah dengan menggunakan tanda-tanda yang ada pada foto-foto

Page 64: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

“Ekspedisi Cincin Api Gunung Tambora”, dengan menggunakan teori

semiotika Roland Barthes. Peneliti memilih konsep semiotika Barthes karena

merupakan konsep yang paling tepat digunakan untuk menganalisis penelitian

ini, semiotika Roland Barthes merupakan penyempurnaan dari semiologi

Saussure dan tanda mewakili konsep, ide, dan perasaan dalam cara tertentu

sehingga memungkinkan orang untuk membaca, menyandi balik, atau

menafsirkan makna yang terdapat didalamnya. Karena fotografi berbicara

dengan bahasanya sendiri yang lain daripada bahasa lain.65

a. Memilih foto

Tahap pertama yang dilakukan peneliti adalah memilih

foto-foto “Ekspedisi Cincin Api Gunung Tambora” beserta teks foto

(caption) yang menunjukkan kondisi terkini alam dan masyarakat

Gunung Tambora pasca letusan yang kemudian diambil menjadi data

penelitian. Dalam memilih foto, peneliti mempunyai beberapa kriteria

yaitu dengan memilih foto yang mewakili kondisi visual Gunung

Tambora pasca letusan dahsyat hampir 200 tahun silam. Selain itu

peneliti juga memilih foto yang menampilkan aktivitas masyarakat

yang kini mendiami lereng Gunung Tambora. Dari kriteria pemilihan

foto tersebut maka diperoleh beberapa foto yang pantas untuk

mewakili visual kondisi terkini alam dan masyarakat Gunung

Tambora.

65 R.M. Soelarko. Motif Untuk Foto Anda (Semarang: Dahara Prize, 1993) h. 7

Page 65: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Teknis foto

Kemudian tahap selanjutnya, data yang masih berupa foto

tersebut diuraikan menjadi teks tertulis yang dianalisis berdasarkan

komposisi yang meliputi unsur-unsur pencahayaan, jarak, angle, dan

setting. Komposisi dilakukan berdasarkan point of interest dalam

sebuah frame yang didukung oleh unsur –unsur materi di sekitarnya

sehingga keseimbangan di antara unsur-unsur tersebut tetap terjaga.

Pencahayaan meliputi bentuk (shape), kontras (contrast), warna

(colour), dan tekstur. Jarak dan angle meliputi long shot, medium shot,

close up, high angle, low angle, foreground, background, horizontal,

dan vertical. Setting dapat digunakan sebagai penunjuk ruang atau

wilayah maupun sebagai penunjuk waktu.

c. Menarik makna denotatif

Dalam konsep Barthes, tahap denotatif mencakup semua

tanda verbal maupun nonverbal. Pada tingkat denotatif peneliti

menguraikan tanda-tanda dalam foto yang bersifat eksplisit, langsung,

dan pasti, dalam hal ini adalah tanda pada apa yang tampak dalam foto.

Pengungkapan makna secara langsung dan kasat mata tersebut akan

dihasilkan makna yang bersifat sebenarnya sesuai dengan apa yang

terdapat dalam foto.

Page 66: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Menarik makna konotatif

Dalam konsep Barthes, tanda denotatif terdiri atas penanda

denotatif dan petanda denotatif. Akan tetapi pada saat bersamaan,

tanda denotatif adalah juga penanda konotatif. Jadi, tanda konotatif

tidak sekadar memiliki makna tambahan namun juga mengandung

kedua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya.

Tahap kedua, yaitu tahap konotatif membutuhkan proses

interpretatif yang lebih dalam dan dimaknai dengan cakupan yang

lebih luas. Pada tahap konotasi ini makna yang tersembunyi digali dan

dimaknai secara mendalam. Pada tingkat konotasi makna yang

dihasilkan bersifat eksplisit, tidak langsung dan tidak pasti yang

terbuka terhadap berbagai kemungkinan. Pada tingkat konotasi, aspek

psikologis seperti perasaan, emosi, atau keyakinan dikaitkan dengan

penanda yang menghasilkan makna-makna konotatif.

Dari kedua tahap pemaknaan tersebut maka akan diperoleh kesimpulan

dari potret kondisi terkini alam serta masyarakat Gunung Tambora yang

mengungkapkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian ini akan tercapai.

Page 67: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

OBJEK PENELITIAN

A. Tentang Ekspedisi Cincin Api Kompas

Ekspedisi Cincin Api Kompas yang disebut Cincin Api Pasifik atau

Lingkaran Api Pasifik (Ring of Fire) adalah suatu ekspedisi yang

mengeksplorasi gunung berapi dan lempeng benua di Indonesia, yang terjalin

dalam lingkar Cincin Api Pasifik dan disajikan kepada pembaca dalam bentuk

suplemen (1 bendel). Dimulai dari Gunung Tambora, mengarungi kaldera

Toba, mendaki puncak-puncak berapi lainnya yaitu Sinabung dan Sibayak,

Krakatau, Agung dan Rinjani, Semeru-Bromo, Merapi-Merbabu, Galunggung,

Kerinci-Dempo, Egon-Lawu, hingga Sangihe-Ambon; kemudian menyusuri

lempeng benua Sesar Darat Sumatera dan berakhir di Mentawai.

Eksplorasi Ekspedisi Cincin Api Kompas ini direncanakan akan

diselenggarakan selama 1 tahun penuh, dengan peliputan yang disajikan

melalui media cetak, online dan televisi, seutuhnya dipersembahkan kepada

insan pembaca dan pemirsa Kompas. Tim yang melakukan Ekspedisi Cincin

Api Kompas terdiri dari kolaborasi antara reporter, fotografer, serta operator

kamera dari Kompas TV antara lain66 :

66 http://ekspedisi.kompas.com/cincinapi/index.php/sekilas

Page 68: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Agus Susanto

Lahir di Klaten, 21 Agustus 1974.

Pendidikan, Fisipol UNS 1992.

Bergabung dengan Desk Foto Kompas 2000, dan sejak itu

menjadi salah satu fotografer andalan Kompas.

Salah satu foto yang dikenang pembaca Kompas adalah foto seri

tentang tersangka korupsi Gayus Tambunan yang "menyusup"

keluar dari tahanan untuk menonton pertandingan tenis di Bali.

Pernah meliput di hampir semua daerah di Indonesia, dan

memenangkan sejumlah penghargaan fotografi. Mengikuti

ekspedisi Anyer - Panarukan (2008).

Minum dari air kotor yang disaring dari baju kaus, harus

dilakukan fotografer Kompas ini. "Mau bagaimana lagi, Gunung

Tambora dari jalur Doropeti sangat sulit mencari air bersih,

yang ada cuma air genangan," katanya kepada anggota tim yang

mendaki Gunung Tambora dari jalur Desa Pancasila. Sebagian

besar foto-foto tentang ekspedisi di Tambora yang dimuat di

Harian Kompas dihasilkan darinya. Termasuk foto-foto yang

dihasilkan dari udara menggunakan helikopter.

Page 69: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ahmad Arif

Lahir di Rembang, 4 September 1977.

Menyelesaikan kuliah di Arsitektur UGM tahun 2001.

Bergabung di Kompas sejak 2003.

Pernah bertugas di Yogyakarta(2003), Medan (2004), Aceh

(2004-2007), dan sekarang di Desk Humaniora.

Merencanakan ekspedisi Cincin Api sejak tahun 2007, sepulang

meliput gempa dan tsunami Aceh.

Menulis buku "Jurnalisme Bencana, Bencana Jurnalisme",

"Hidup Hirau Hijau", "Melihat Indonesia dari Sepeda", dan "Es

di 7 Puncak Dunia".

Memenangkan Mochtar Lubis Award untuk penulisan feature

pada tahun 2008 dan 2009.

Mengikuti ekspedisi Tanah Papua (2007), Lintas Timur Barat

(2007), Anyer-Panarukan (2008), Jelajah Kalimantan (2009),

Jelajah Sepeda (2010).

Ketua tim Ekspedisi Cincin Api Kompas ini memperhatikan

dengan detil manajemen perjalanan. Malam hari di saat ngantuk

dan letih, baginya rapat evaluasi harus dilaksanakan bersama-

sama. Aik, begitu dia akrab disapa, pernah menulis buku

"Jurnalisme Bencana, Bencana Jurnalisme", "Hidup Hirau

Hijau", "Melihat Indonesia dari Sepeda", dan "Es di 7 Puncak

Dunia".

Page 70: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Akmal Yusmar

Lahir di Bukittinggi, 9 Agustus 1973.

Mengawali karir sebagai jurnalis TV sejak tahun 1994 dan

sering terjun dalam liputan konflik di tanah air, seperti konflik

Aceh, Ambon, dan Timor-timor.

Namun sejak tahun 1993, lebih mencurahkan energi jurnalis

untuk membuat karya-karya Documentary dan aktif mengikuti

festival documentary dalam maupun luar negri, beberapa

penghargaan yang pernah diraih seperti JIFERS (Jakarta

International Film Festival), Aljazira Film Festival, FHO

Award, Sampoerna Adiwarta dan lain-lain.

Saat ini sebagai Produser dalam Ekspedisi Kompas Cincin Api

dalam Program Tiang Langit.

Dalam ekspedisi ini, Akmal mencurahkan energi jurnalis untuk

membuat karya-karya dokumenter. Sebagai produser, dia

memimpin beberapa rekannya di Kompas TV untuk menggarap

dokumenter Cincin Api di Indonesia.

Amir Sodikin

Kelahiran Ngawi 1976.

Lulusan Universitas Gadjah Mada Fakultas Biologi.

Page 71: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Resmi bergabung dengan Kompas sejak 2003 dengan

penempatan pertama di Kalimantan Timur dan Kalimantan

Selatan.

Sejak 2006 berada di Jakarta dan kini aktif di desk Multimedia.

Pernah mengikuti ekspedisi Kompas: Ekspedisi Barito- Muller-

Mahakam (2005), Lintas Timur-Barat (2006), dan Jelajah

Sepeda (2010).

Menyukai dunia penulisan untuk hal-hal yang berbau

tradisionalisme dan teknologi informasi.

Website : www.amirsodikin.com

Informasi terupdate berada di tangan wartawan desk multimedia

ini. Setiap waktu dia menyempatkan mengirim perkembangan

perjalanan melalui jejaring sosial yang terhubung ke

www.cincinapi.com. Sepanjang perjalanan pokoknya tidak lepas

dari satelit, telepon pintar, dan netbook. Bahkan ketika off-road

menggunakan jip terbuka menuju Desa Tepal di Sumbawa pun

dia menyempatkan membuka laptop sekaligus untuk

memperbarui data.

Aris Koswara

Lahir di Bandung pada tanggal 02 Oktober 1985.

Lulusan dari D III Periklanan Fakultas Ilmu Komunikasi

UNPAD.

Page 72: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bergabung di KOMPAS TV pada tanggal 02 Mei 2011 sebagai

Production Assistant.

Sebelumnya bekerja disebuah Lembaga Sosial Masyarakat yang

menangani tentang bencana gempa bumi di Garut selatan.

Deden Hari Firmasyah

Lahir di Tangerang, 24 Maret 1981.

Sempat mengenyam pendidikan di Jurusan Sastra Rusia

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI 1999 dan Pascasarjana

Ilmu Komunikasi UI 2004.

Bergabung dengan Harian Umum Kompas sebagai Penyelaras

Bahasa sejak 2003. Tahun 2011 ditugaskan sebagai news

reporter di Kompas TV.

Pengalaman ekspedisi:- Ekspedisi Citarum

Fikria Hidayat

Lahir di Martapura, 28 Juli 1978.

Menyelesaikan kuliah di Arsitektur UGM tahun

2001.Pendidikan Jurusan Komunikasi Fisipol Uniska.

Mengawali karir sebagai wartawan Banjarmasin Post (Tribun

News) pada tahun 2003.

Tahun 2007 dimutasi ke megaportal Kompas.com untuk

menangani Kompas Images - Indonesia Images Stock.

Page 73: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ekspedisi Kompas:

1. Ekspedisi Barito-Muller-Mahakam 2005

2. Susur Selatan Jawa 2008

3. Jelajah Sepeda Surabaya - Jakarta (2010)

4. Ekspedisi Cincin Api Kompas (2011)

Sejumlah peralatan seperti panohead, tripod, GPS, waterpass

dan tentu kamera digital, selalu dibawa saat menapaki rute-rute

ekspedisi. Foto-foto virtual reality 360 derajat dalam ekspedisi

ini dihasilkan oleh fotografer yang kini menangani Kompas

Images - Indonesia Images Stock. "Saya sering dikira orang

sedang mengukur jalan dan ketinggian, padahal sedang

memotret foto 360 derajat," ujarnya.

Gunawan Kartapranata

Lahir di Jakarta 9 Juli 1976.

Menjadi karyawan Kompas sejak 2006 sebagai desainer grafis.

Sebagai tim grafis untuk Ekspedisi Lintas Timur Barat (2006),

Anyer Panarukan (2008), Bengawan Solo (2008), dan Jelajah

Kalimantan (2009).

Nominator Indonesian Graphic Design Award (2009).

Page 74: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Indira Permanasari

Lahir di Jakarta, 5 Maret 1978.

Menempuh pendidikan di Jurusan Hubungan Internasional

FISIP Universitas Parahyangan, Bandung.

Pernah menjadi wartawan majalah Femina.

Bergabung dengan Harian Kompas sejak tahun 2003 dan sempat

ditugaskan di Surabaya.

Beberapa tahun terakhir bertugas di Desk Humaniora, meliput

isu kesehatan.

Indira memenangkan sejumlah pernghargaan penulisan. Menulis

buku "Hidup Hirau Hijau" dan "Es di 7 Puncak Dunia."

Meskipun sebelumnya jarang mendaki gunung, jurnalis

perempuan yang sekarang menempati desk humaniora dan biasa

meliput isu kesehatan ini, justru menapak medan terjal dan

hutan tanpa kendala berarti. Dalam ekspedisi, dia dikenal paling

intensif menggarap masalah antropologi budaya. Selain itu juga

sangat memperhatikan masalah kesehatan dalam tiap rute

ekspedis

Khaerul Anwar

Lahir di Kopang, Lombok Tengah, 8 September 1960.

Bergabung dengan Harian KOMPAS sejak 1990.

Page 75: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ditugaskan di Mataram, Nusa Tenggara Barat sejak tahun 1997

hingga saat ini.

Mengikuti Ekspedisi Cincin Api untuk peliputan Tambora dan

Rinjani.

Nandita Erisca

Lahir di Jakarta, 5 Juli 1986.

Menempuh pendidikan di Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia 2004.

Mengalawali karir di dunia pertelevisian sejak tahun 2010

sebagai Host wisata sejarah, kemudian bergabung dengan

Kompas TV sejak tahun 2011 sebagai News Reporter.

Robbi Swastara

Lahir di Jogjakarta, 04 Juli 1973.

Berangkat sebagai seorang Lightingman disebuah Rumah

Produksi tahun 1993, dan kemudian terjun sebagai kameraman,

telah banyak mengikuti produksi Drama, Iklan dan

Documentary.

Saat ini sebagai Cameraman dalam ekspedisi Cincin Api

Kompas dalam program Tiang Langit.

Page 76: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Rony B. Kuncoro

Lahir di Purworejo, 10 Agustus 1985.

Pendidikan, Fakultas Teknik UGM 2003, mengawali karir

sebagai fotografer lepas, kemudian terjun ke dunia

pertelevisian pada tahun 2008.

Bergabung dengan KOMPAS TV sejak Januari 2011 sebagai

Cameraman pemberitaan.

Dwi Rustiono Widodo

Lahir di Yogyakarta 17 Juli 1972.

Pendidikan, Fakultas Geografi UGM 1992 dan aktif di

kelompok pecinta alam Gegama (Geografi Gajah Mada).

Bergabung dengan Litbang Kompas sejak 2003. Mengikuti

ekspedisi Kompas: Anyer - Panarukan (2008), Sungai Ciliwung

(2009), dan Sungai Citarum (2011).

Meskipun sempat cedera kaki yang cukup parah saat mendaki

Gunung Tambora dari jalur Doropeti, Rustiono tetap menggapai

puncak. "Saya tidak akan lupa dengan jasa para porter dari

Doropeti yang sangat hebat dan ikut mengobati saya saat cedera

kaki," katanya. Sepanjang perjalanan, di tangannya selalu tidak

lepas dari peta dan GPS. Poin-poin dan data GPS yang penting

dalam ekspedisi dibuat oleh Litbang Kompas ini.

Page 77: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Wayan Astaphala

Lahir di Gianyar pada tanggal, 4 Mei 1978.

Sebagai Kameraman Ekspedisi Cincin Api Kompas dalam

program Tiang Langit.

Sebelumnya pernah meraih nominasi dalam dan luarnegri

seperti:

1. Juara 1 Anugerah Pesona Wisata BUDPAR "PELEBON

AGUNG"

2. Juara 1 Adiwarta Sampoerna " BADAK CULA SATU"

3. Juara 1 Adiwarta Sampoerna " FEDOPILIA DI BALI"

4. Juara 3 Menteri Kehutanan "KEBAKARAN HUTAN

KALIMANTAN"

5. Nominasi Italy Film Festival ''SUNGAI BAWAH TANAH"

6. Nominasi Aljazera Film Festival "FEDOPILIA DI BALI"

7. Nominasi Singapore International Film Festival "GOA

SILUMAN"

8. Nominasi Festival Film Indonesia " LUKISAN TELAPAK

TANGAN PURBA"

Page 78: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Foto Korpus Ekspedisi Cincin Api Kompas Edisi Tambora

Korpus no. 01

Korpus no. 02

Page 79: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Korpus no. 03

Korpus no. 04

Page 80: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Korpus no. 05

Korpus no. 06

Page 81: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Korpus no. 07

Korpus no. 08

Page 82: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Tentang Harian Kompas

1. Sejarah Lahirnya Harian Kompas

Berikut ini akan diuraikan sejarah singkat harian Kompas yang

disarikan dari Buku Panduan Kompas.67 Harian Kompas didirikan oleh Jacob

Oetama dan Auwjong Peng Koen (lebih dikenal dengan pak Ojong) di Jakarta.

Pada waktu itu kondisi negara dalam masa tidak menentu karena gerakan PKI

(Partai Komunis Indonesia) terlanjur mendominasi. Pemerintah di bawah

kepemimpinan Soekarno dalam keadaan nyaris terhimpit. Koran-koran yang

beredar isinya syarat misi PKI. Hal ini menciptakan suasana timpang

informasi, karena semua berita mendukung gerakan PKI yang berniat

menguasai NKRI. Sedangkan pemerintah pun tidak berdaya menghadapi

situasi semacam ini.

Adalah kelompok dari partai yang menyadari adanya ketimpangan

tersebut. Partai ini kemudian berupaya menerbitkan sebuah surat kabar dengan

mengetengahkan berita yang seimbang dan meng-counter ideologi komunis

sekaligus menyuarakan kepentingan partai. Surat kabar inilah yang menjadi

cikal bakal Harian Kompas. Adapun tujuan pendirian Harian Kompas itu

sendiri adalah sebagai pedoman untuk menentukan arah bagi masyarakat

pembacanya dalam menempuh kehidupan yang majemuk dengan mengemban

itikad baik untuk mendengarkan nurani mereka.

67 Mardana & Litbang. Buku Panduan Kompas ( Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008) hh.1-6

Page 83: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sebelum penerbitan perdana Kompas, Partai Katholik terlebih dahulu

melakukan suatu upaya dengan mengajukan perijinan untuk membuat surat

kabar baru dengan nama “Gagasan Baru” ke KODAM (Komando Distrik

Militer), sebuah institusi militer yang saat itu memberikan kewenangan atas

perijinan penerbitan pers. Namun upaya ini gagal karena proposal yang

diajukan tidak dikabulkan akibat adanya intervensi PKI dalam institusi elit ini.

Upaya selanjutnya adalah dengan melakukan kerjasama dengan Jakob

Oetama dan PK Ojong untuk melancarkan terbitnya koran yang semula akan

bernama “Bentara Rakyat” (sesuai dengan nama yayasan yang menaungi

Jacob Oetama dan PK Ojong). Namun sesuai usulan Presiden Soekarno

“Bentara Rakyat” diubah namanya menjadi Kompas (sekarang menjadi PT.

Kompas Media Nusantara). Maka sejak 2 juni 1965, Harian Kompas secara

resmi menjadi salah satu surat kabar yang terbit secara teratur mengimbangi

surat bermisi komunis, yaitu Harian Rakyat. Dalam hal ini PK Ojong sebagai

pemimpin umum dan Jacob Oetama sebagai pemimpin redaksi.

Dalam perkembanganya, Harian kompas terus melakukan upaya

berbenah diri sehingga mengalami kemajuan yang pesat dalam hal

pemberitaan, perwajahan koran maupun dalam pemasukan iklan. Hal ini juga

tidak terlepas dari dukungan perkembangan teknologi fotografi, komputer,

percetakan dan internet. Kompas juga terus berupaya melakukan perbaikan

dalam menejemen dan berani melakukan transformasi untuk menghadirkan

perubahan kearah yang lebih baik. Hal ini lah yang menyebabkan Kompas

mampu bertahan sampai sekarang dengan perolehan oplah yang tinggi. Harian

Page 84: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kompas juga dikenal memiliki sumber daya manusia yang tangguh dan

kompetitif. Selain itu iklim demokratis dan kebebasan mengemukakan

pendapat juga semakin meneguhkan eksistensi Kompas sebagai Harian

nasional terkemuka dengan mengemban “Amanat Hati Nurani Rakyat.”

2. Visi dan Misi Harian Kompas

Visi surat kabar merupakan dasar, pedoman, dan ukuran penentuan

kebijakan editorial dalam menentukan kejadian/peristiwa yang dianggap

penting oleh surat kabar untuk dipilih menjadi sebuah berita maupun bahan

komentar. Visi pokok yang dijabarkan menjadi kebijakan redaksional juga

menjadi visi serta nilai dasar yang dihayati bersama oleh para wartawan yang

bekerja pada surat kabar.

Visi Harian kompas adalah sebagai berikut:

“Menjadi institusi yang memberikan pencerahan bagi perkembangan

masyarakat Indonesia yang demokratis dan bermartabat, serta menjunjung

tinggi azas dan nilai kemanusiaan”.

Visi Kompas adalah manusia dan kemanusiaan. Oleh karena itu

manusia dan kemanusiaan senantiasa diusahakan menjadi nafas pemberitaan

dan komentarnya. Hal ini mendorong Kompas selalu berusaha peka terhadap

nasib manusia dan berkeyakinan. Apabila manusia dan kemanusiaan menjadi

faktor sentral dalam pemberitaan maupun komentar, nilai-nilai itu akan

memberi makna, kekayaan dan warna lebih dalam produk jurnalistik.

Sedangkan misi Harian Kompas adalah:

Page 85: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

“Mengantisipasi dan merespon dinamika masyarkat secara profesional,

sekaligus memberi arah perubahan dengan menyediakan dan menyebarluaskan

informasi yang terpercaya”.

Misi yang diemban Harian Kompas adalah mengasah nurani dan

membuat cerdas. Artinya pemberitaan Kompas selalu mementingkan dimensi

kemanusiaan, hak asasi manusia, keadilan, kesetaraan anti diskriminasi, dan

perlawanan terhadap penindasan.

Sesuai misinya Kompas selalu akan membuat pembacanya tidak hanya

cerdas secara kognitif, tapi lebih dari itu, setelah mencapai tahap pengetahuan

yang cukup, pembaca Kompas diharapkan dapat memiliki kepekaan terhadap

lingkungan sekitarnya.

3. Struktur Organisasi dan Alamat Harian Kompas

Struktur redaksi Harian Kompas, seperti layaknya suatu perusahaan

pers mempunyai susunan organisasi pada perusahaan maupun pada redaksi.

Berikut ini adalah nama-nama para pemegang jabatan dalam redaksi dan

perusahaan Kompas :

Pemimpin Umum : Jacob Oetama

Wakil Pemimpin Umum : ST. Soelarto, Agung Adi P

Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab : Suryopratomo

Wakil Pemimpin Redaksi : Bambang S, Rikad Bangun

Redaktur Senior : August P, Ninok Leksono

Page 86: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Redaktur Pelaksana : Trias Kuncahyono

Wakil Redaktur Pelaksana : Taufik H. Mihardja

Sekretaris Redaksi : Retno Bintarti

Wakil Sekretaris Redaksi : Mamak Sutamat, Oemar Samsuri

Kepala Litbang : Daniel Dhakidae

Staf Litbang : Bestian Nainggolan, Terini Iriani,

Sinta Ratnawati, F. Harianto

Santoso, Krishna P. Panolih,

Bambang Setiawan, Anung

Wendyartaka.

Pemimpin Perusahaan : Lukas Widjaja

Manajer Iklan : Lukas Widjaja

Manajer Sirkulasi : Sugeng Hari Santoso

Alamat Harian Kompas : Jln. Palmerah Selatan 26-28

Jakarta 10270, telp 5347710/20/30,

5302200, fax 5486085

Alamat surat (seluruh bagian) : PO.BOX 4612 Jakarta 12046

Alamat kawat : KOMPAS JAKARTA

Bagian Iklan : Jln. Gajah Mada 109-110

Page 87: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Jakarta 11140

Bagian Sirkulasi (Langganan) : Jln. Gajah Mada 104 Jakarta 11140

Online : http//www.kompas.com

E-Mail : [email protected]

4. Kebijakan Redaksional

Kebijakan redaksional menjadi pedoman dan ukuran dalam menentukan

kejadian apa yang dapat diangkat serta dipilih untuk menjadi bahan berita

maupun bahan komentar. Kebijakan redaksional sendiri merupakan unit

pelaksana teknis demi menjalankan visi dan misi surat kabar, yaitu “Amanat

Hati Nurani Rakyat” yang selalu dituliskan dibawah logo Kompas. Akhir-akhir

ini Kompas juga mensosialisasikan slogan “Buka Mata dengan Kompas”.

Slogan tersebut merupakan ajakan kepada masyarakat untuk lebih peka

terhadap kondisi sosial.

Dalam pelaksanaan sehari-hari, kebijakan redaksional tersebut

dijabarkan dalam menyeimbangkan diantara pendekatan-pendekatan dalam

menyiarkan berita. Kompas sering menjadi kekuatan kontrol dalam

masyarakat, yang tidak memihak pada suatu golongan terutama dalam

menangani kasus-kasus pemberitaan. Dalam pola peliputan berita Kompas

menggunakan sistem cek dan rechek berita. Satu ungkapan jurnalistik yang

sering digunakan Kompas dalam pemberitaannya adalah “liput dua belah

pihak, dengarkan pihak lain, jangan-jangan masih ada kemungkinan lain.”

Page 88: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kegiatan redaksi secara garis besar meliputi persiapan, perencanaan,

penugasan, peliputan, pematangan, penulisan, penyuntingan, pemuatan dan

pencetakan.

Khusus untuk rubrik opini merupakan tulisan para intelektual yang

diseleksi oleh pimpinan redaksi masing-masing. Pola liputan sewaktu-waktu

berubah ketika ada surat event yang memang membuat redaksi memandang

perlu untuk menyajikan secara khusus dengan porsi besar atau pemasangan

iklan satu halaman penuh.

Rubrik Surat Kabar Kompas Nasional

Halaman 1 Headline

Halaman 2-5 Politik Hukum

Halaman 6-7 Opini

Halaman 8-11 Internasional

Halaman 12-14 Humaniora dan Fenomena

Halaman 15 Umum

Halaman 16 Sosok

Halaman 17-21 Bisnis dan Keuangan

Halaman 22-25 Nusantara

Halaman 26-29 Metropolitan

Page 89: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Halaman 30-32 Olah Raga

Halaman 33-35 Sport

Halaman 36-37 Rubrik Muda

Halaman 38-40 Teknologi dan Otomotif

5. Struktur Redaksi Foto

Redaktur Foto : Eddy Hasby, Julian Sihombing

Wakil : Johnny TG

Desk Politik dan Hukum : Alif Ichwan, Totok Wijayanto dan

Yuniadhi Agung

Desk Olah Raga : Agus Susanto

Desk Ekonomi : Lucky Pransiska dan Riza Fathoni

Desk Humaniora : Lasti Kurnia

Desk Meotropolitan : Danu Kusworo dan Wisnu Widiantoro

Desk Non Berita : Arbain Rambey dan Priyombodo

Desk Nusantara : Bahana Patria Gupta, Hendra A.Setyawan,

Heru Sri Kumoro, Iwan Setiyawan,

Raditya Helabumi, Rony Ariyanto

Nugroho, Wawan H. Prabowo, Fergananta

Indra Riatmoko dan P. Raditya Mahendra

Page 90: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Analisis Data

Sedemikian dahsyat letusan Gunung Tambora yang dikenal sebagai "The

Largest Volcanic Eruption in History" (letusan terbesar yang tercatat dalam

sejarah) pada tahun 1815 yang menewaskan puluhan ribu orang serta

memusnahkan kebudayaan Kerajaan Tambora dan Kerajaan Pekat, namun

peristiwa itu tak mengakhiri cerita tentang kecantikan alam dan masyarakat lereng

Gunung Tambora. Hampir 200 tahun setelah peristiwa itu, kehidupan alam serta

masyarakat Tambora berangsur-angsur normal. Sebuah ekosistem baru telah lahir

dan bertahan hidup dari alam yang pernah “musnah”. Warga kembali bermukim

di lereng Tambora untuk menggantungkan hidupnya. Kesuburan tanah akibat

letusan telah menjadi berkah tersendiri bagi warga. Abu halus yang berasal dari

letusan tersebut sangat mudah terurai dengan air dan mengandung zat seperti

magnesium, natrium, dan kalsium yang dibutuhkan tanaman, kini dimanfaatkan

mayoritas masyarakat Tambora untuk bertahan hidup dengan berkebun kopi untuk

dijual.

Dalam menganalisis foto-foto pada “Ekspedisi Cincin Api Gunung

Tambora” menggunakan metode Roland Barthes, pada bab ini penulis membahas

delapan korpus, masing-masing korpus yang dibahas akan meliputi makna

denotatif dan konotatif tentang tanda. Dalam konsep Barthes, tahap denotatif

mencakup semua tanda verbal maupun nonverbal. Pada tingkat denotatif peneliti

Page 91: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menguraikan tanda-tanda dalam foto yang bersifat eksplisit, langsung, dan pasti,

dalam hal ini adalah tanda pada apa yang tampak dalam foto. Pengungkapan

makna secara langsung dan kasat mata tersebut akan dihasilkan makna yang

bersifat sebenarnya sesuai dengan apa yang terdapat dalam foto.

Dalam konsep Barthes pula pada saat yang bersamaan, tanda denotatif

adalah juga penanda konotatif. Jadi, tanda konotatif tidak sekadar memiliki makna

tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda denotatif yang melandasi

keberadaannya. Dan tahap konotatif membutuhkan proses interpretatif yang lebih

dalam dan dimaknai dengan cakupan yang lebih luas. Pada tahap konotasi ini

makna yang tersembunyi digali dan dimaknai. Pada tingkat konotasi makna yang

dihasilkan bersifat implisit, tidak langsung dan tidak pasti yang memungkinkan

terhadap berbagai kemungkinan.

Di bawah ini adalah analisis makna dan tanda dengan menggunakan

metode semiotika pada ke delapan korpus yang sudah dipilih oleh penulis dan

dianggap penulis paling tepat menggambarkan proses bertahan hidup alam serta

masyarakat yang mendiami lereng Gunung Tambora yang banyak menyimpan

sejarah kehidupan manusia untuk survive mulai dari masa berburu dan meramu

hingga masa bercocok tanam. Dengan kemampuan bahasa gambar dan dengan

dibantu caption, foto jurnalistik dalam “Ekspedisi Cincin Api” Gunung Tambora

mampu memperhalus pesan-pesan kritisnya tanpa mengurangi ketajaman makna

serta maksud yang terkandung di dalamnya.

Page 92: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KORPUS 1

Caption : Kawah Gunung Tambora berdiameter lebih kurang 7 kilometer yangdipagari tebing curam sedalam 1.200 meter di Kabupaten Bima dan Dompu, NusaTenggara Barat, Minggu (19/6).

- Kompas/Agus Susanto

Makna Denotasi

Foto diatas memperlihatkan sisi kaldera yang terbentuk akibat letusan

dahsyat Gunung Tambora pada tahun 1815. Dari visual foto tersebut jelas terlihat

bagaimana besarnya efek letusan yang dihasilkan kala itu, hal ini dibuktikan

dengan foto dan caption yang menyebutkan “Kawah Gunung Tambora

berdiameter lebih kurang 7 kilometer yang dipagari tebing curam sedalam 1.200

meter di Kabupaten Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat, Minggu (19/6)”.

Komposisi foto atau susunan foto dengan sebagian besar berisi

penggambaran gunung, sepertiga bagiannya berupa foreground. Hal ini

dimaksudkan agar pesan utama mengenai keadaan Gunung Tambora lebih

Page 93: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menonjol ditampilkan daripada latar belakang yang berupa langit. Fokus secara

gambar berada pada kawah Tambora, namun teknik pemotretan dilakukan dengan

bukaan diafragma kecil sehingga ruang tajam menjadi lebar dan menghasilkan

efek semua objek dalam tampak kelihatan jelas sehingga focus of interest tidak

langsung merangsang mata pembaca untuk tertuju pada satu objek yang menonjol,

melainkan pandangan mata diarahkan pada keseluruhan gambar dalam frame yang

membuat sebuah keseimbangan. Maka dari itu dapat dikatakan fokus cerita dari

foto tersebut adalah keseluruhan objek yang saling mendukung dalam satu frame

foto sehingga tercipta keseimbangan (balancing) di antaranya.

Point of interest pada foto ini adalah keseluruhan penggambaran perut

Gunung Tambora yang telah tergerus akibat letusan dengan paduan warna abu-

abu dari pasir dan warna hijau muda dari rumput yang tumbuh didasar kawah,

warna hijau disertai bagian gelap di beberapa sisi tebing curam, warna hijau pada

pemandangan tumbuh-tumbuhan, dan warna biru pada langit. Dalam foto tersebut

memang didominasi oleh warna hijau dari tebing curam yang menjulang dengan

tingkat kedalaman 1.200 meter dan bentuknya hampir seperti sebuah mangkuk.

Teknik pemotretan untuk menghasilkan foto ini menggunakan variasi

pengambilan gambar yang diambil secara horisontal, menggunakan lensa wide,

dengan sudut pandang yang sangat luas atau yang juga biasa disebut wide shot

sehingga gambar terkesan luas dan mampu menyuguhkan pesan dari kondisi

Gunung Tambora pasca letusan. Pengukuran dari cahaya dalam foto tersebut

menggabungkan antara ukuran diafragma dan speed yang dikomposisikan

sedemikian rupa untuk membuat cahaya yang seimbang dalam foto yang tidak

Page 94: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terkesan over exposure atau under exposure. Namun dalam frame gambar di atas,

pencahayaan dalam lightmeter diukur pada sisi kaldera yang juga merupakan

point of interest foto, yang mana menimbulkan efek selektif dalam pencahayaan,

dimana benda atau objek yang terkena cahaya nampak jelas dalam gambar,

sedangkan benda yang tidak terkena cahaya kuat akan terseleksi menjadi bidang

berwarna hitam. Dalam foto ini, teknik pencahayaan tetap menggunakan

pencahayaan alami dari sinar matahari tanpa menggunakan alat bantu penghasil

cahaya atau yang biasa disebut flash atau blitz sehingga menyajikan warna alami

dari kawah Gunung Tambora.

Makna Konotasi

Dalam foto tersebut dapat dilihat bahwa hampir keseluruhan frame

didominasi oleh gambar kawah Gunung Tambora, dengan menyisakan sedikit

bagian atas untuk memperlihatkan langit biru. Waktu yang diperkirakan dalam

menghasilkan foto ini adalah sekitar pukul 08:00 hingga 10:00 pagi waktu

setempat, hal ini dibuktikan dengan arah cahaya matahari yang bersinar dari sisi

samping bagian kanan kawah Gunung Tambora yang menghasilkan warna terang

dari bagian punggung dan dasar kawah, dan warna gelap di bagian tebing yang

tidak terkena cahaya matahari. Tujuan pemotretan pada pagi hari semacam ini

dimaksudkan untuk mendapatkan warna langit yang masih biru cerah dan

mendapatkan side light detail warna dan bentuk dari tebing-tebing curang di

sekeliling kawah Gunung Tambora.

Page 95: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Warna hijau dari tumbuhan menjadi salah satu indikator keadaan

lingkungan yang masih baik. Tumbuhan hijau menandakan bahwa kandungan

unsur hara pada tanah yang ditumbuhi tumbuhan tersebut sangat baik, sehingga

masih dapat ditumbuhi tanaman. Tumbuhan bagi sebagian masyarakat merupakan

simbol kemakmuran dan kesejahteraan. Juga merupakan salah satu simbol

kesehatan dikarenakan proses fotosintesa tumbuhan yang pada siang hari

mengeluarkan oksigen bagi kebutuhan makhluk hidup lainnya untuk berproses.

Arti warna hijau menurut Leatrice Eisman dalam buku More Alive With

Color yang dikutip Kompas.com berarti melambangkan kesejukan,

keberuntungan, dan kesehatan. Pengaruh dari warna ini antara lain teguh dan

kokoh, mempertahankan miliknya, keras kepala, dan berpendirian tetap. Warna

hijau juga memberikan kesan alami dari kehidupan.68 Seperti pada foto ini, warna

hijau dari hampir keseluruhan frame menjadi penggambaran alam yang berusaha

bertahan hidup dari kondisi yang pernah “musnah”. Dari kerusakan parah akibat

letusan dahsyat 200 tahun silam, alam Gunung Tambora kembali menunjukkan

kehidupannya dengan tumbuh suburnya tanaman hijau.

Langit biru menjadi background dalam foto tersebut. Warna biru

mempunyai korelasi dengan warna hijau pada tumbuhan yang mempunyai makna

kesejukan, bertahan, kokoh, mandiri, teguh dan alami. Warna biru melambangkan

perasaan yang dalam. Warna ini mempunyai karakter tentang konsentrasi,

ketenangan, kesetiaan, sensitif, bekerjasama, dapat menerima segala masukan,

perasa, cerdas dan bersatu, serta bisa diandalkan. Selain itu warna biru juga

68 http://nasional.kompas.com/read/2008/10/09/15551015/psikologi.dan.arti.warna

Page 96: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memberikan pengaruh lemah lembut, bijaksana, cepat puas, pengasih dan

penyayang, tidak mudah tersinggung dan banyak kawan.69 Warna biru cerah dari

penggambaran langit pada foto ini ditafsirkan sebagai manusia yang cerdas

hendaknya berusaha survive dalam kehidupannya agar selalu bersahabat dengan

alam dan hidup bersinergi dengan merawat alam. Karena jika manusia

mengabaikan kondisi alam maka ketika alam mulai rusak, manusia sendiri tidak

dapat memperbaikinya hingga terjadi bencana seperti banjir, tanah longsor, dan

lain-lain.

Komposisi foto dengan penggambaran kawah Gunung Tambora yang

mengambil porsi lebih banyak dalam sebuah frame foto dibandingkan dengan

latar belakang berupa langit biru dimaksudkan agar pesan utama mengenai

kondisi gunung pasca letusan 200 tahun silam lebih menonjol ditampilkan

daripada latar belakang langit yang terkesan sebagai “pelengkap”. Kedahsyatan

letusan Tambora pada April 1815 digambarkan dengan bidang yang lebih lebar,

dan mempunyai sebuah makna tersendiri. Makna yang terkandung dalam foto ini

adalah bahwa efek letusan yang terjadi sangatlah besar dan mengerikan, meskipun

tak dapat dipungkiri bahwa saat ini kondisi alam dan masyarakat lereng Tambora

berangsur-angsur pulih dan kembali beraktivitas. Setidaknya, ekosistem Gunung

Tambora pulih kembali dan menjadi penopang sumber kehidupan masyarakat

yang mayoritas kini bermata pencaharian sebagai petani kopi.

69 Ibid

Page 97: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KORPUS 2

Caption : Tanjakan cemara menuju pos IV dengan kemiringan 40-60 derajat diGunung Tambora di Nusa Tenggara barat, Selasa (21/6). Pohon cemara adalahsalah satu tanaman yang kembali tumbuh di Tambora pasca-letusan 1815.

- Kompas/Agus Susanto

Makna Denotasi

Foto tersebut memperlihatkan penggambaran salah satu pohon cemara

yang berdiri kokoh walaupun nampak kering di lereng Gunung Tambora, Nusa

Tenggara Barat. Dari foto tersebut nampak jelas terlihat ranting-ranting pohon

yang mengering tanpa daun. Pohon cemara dengan batang yang besar dan

menjulang keatas, pada kenyataannya tak ikut roboh saat terjadi letusan Tambora

pada 1815.

Page 98: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pada bagian kanan bawah frame terdapat bagian batang pohon cemara

yang telah keropos dan mengering, bahkan kulit luar pohon tersebut juga

mengelupas tak bersisa. Pohon cemara yang di potret tersebut jelas

mengindikasikan bahwa kondisi pohon tersebut sangatlah buruk. Hal ini

dibuktikan dengan hilangnya kulit luar yang melindungi batang utama pohon serta

daun-daun yang seharusnya tumbuh lebat di setiap ranting, namun pohon tersebut

tak sepenuhnya mati. Secara tersurat caption yang disebutkan diatas menyatakan

bahwa pohon cemara adalah salah satu tanaman yang kembali tumbuh di Tambora

pasca-letusan 1815.

Hampir keseluruhan foto tersebut menampilkan bagian pohon cemara

yang sangat besar dan kering. Pohon cemara dijadikan foreground dan langit

diatasnya sebagai pelengkap background. Sudut pengambilan gambar

menggunakan wide angle yang berada di posisi bawah pohon agar menghasilkan

efek luas , dalam foto ini dibuktikan dengan tampak tingginya pohon cemara

tersebut. Kemudian fokus secara gambar berada pada tengah foto, yaitu pada

gambar pohon cemara yang batang utamanya menjalar dari sisi bawah frame foto

hingga ranting-ranting kering di sisi atas. Teknik pemotretan menggunakan

bukaan diafragma kecil sehingga menghasilkan efek ruang tajam lebar dan semua

objek dalam foto tampak fokus. Pengaturan kecepatan saat pemotretan

menggunakan light meter sehingga ukuran cahaya tidak kurang maupun tidak

kelebihan. Point of interest pada foto ini adalah penggambaran pohon cemara

yang besar, kering, menjulang tinggi ke atas, namun tidak roboh akibat letusan

Gunung Tambora sedahsyat itu.

Page 99: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Makna Konotasi

Dalam foto tersebut terdapat gambar pohon cemara yang sangat besar,

kokoh, dan terlihat mengering, namun sama sekali tidak roboh. Tak lain karena

akar-akar pohon cemara selalu bergerak jauh ke dalam di mana sumber air berada,

untuk tetap memproduksi semua bahan yang dibutuhkan untuk tetap hidup dan

bertahan dari segala cuaca. Dan akar-akarnya yang kokoh itu sangat kuat erat

mencengkeram tanah sekitarnya. Sehingga walaupun angin kencang menggoyang

ranting-rantingnya, pohon cemara itu tetap kuat kokoh dan tumbuh terus ke atas.

Bahkan ketika pohon cemara tersebut terkena material awan panas akibat letusan

Gunung Tambora, pada kenyataannya cemara tersebut tidak roboh seperti pohon-

pohon lainnya.

Pohon cemara sering pula dijadikan hiasan serta simbol pada perayaan

Natal. Pohon cemara juga melambangkan “hidup kekal” karena pada umumnya di

musim salju hampir semua pohon rontok daunnya, kecuali pohon cemara selalu

hijau daunnya.70 Bahkan Jeanne Becher menuliskan bahwa pohon cemara juga

hidup di padang pasir. Cemara dan pohon Gaharu bertahan hidup disana dan

harum mewangi.71 Cemara memiliki simbol agar kehidupan rohani umat manusia

selalu tumbuh, tetap tegar walau diterpa badai dunia, dan agar manusia dapat

menjadi saksi yang indah bagi orang lain. Pada umumnya ketika musim gugur

hingga musim dingin tiba hampir semua jenis tumbuhan rontok daunnya, bahkan

70 http://ratihkd.blogspot.com/2009/01/filsafat-hidup-pohon-cemara.html71 Jeanne Becher, Perempuan, Agama, dan Seksualitas: Studi Tentang Pengaruh Berbagai AjaranAgama Terhadap Perempuan (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2001), h. 219

Page 100: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lebih parah lagi sampai layu dan mati. Namun itu tak berlaku bagi pohon cemara

yang selalu nampak sehat pada cuaca apapun.

Dari awal sampai akhir pohon cemara bisa disebut pohon yang sangat

mulia, karena keberadaannya sangat berguna bagi hidup manusia yang juga

menganggap dirinya mahluk yang mulia. Keberadaan pohon cemara

dipegunungan sangatlah berguna, pohon yang akarnya mampu menahan

terjadinya erosi dan longsor, pohon yang mampu menahan derasnya air hujan

yang turun menggerus tanah yang dapat menyebabkan pendakalan pada sungai-

sungai disekitarnya, pohon yang juga dipakai para pendaki gunung untuk sekedar

berteduh dari sengatan matahari. Kemudian daun dari pohon cemara yang jatuh

dapat menjadi pupuk alami, pupuk hijau atau sering disebut kompos bagi pohon-

pohon yang tumbuh disekitarnya. Daun yang jatuh mampu membuat tanah

menjadi subur.

Pohon cemara yang biasa tumbuh didaerah pegunungan ternyata

menghasilkan getah yang sangat berguna untuk manusia, hasil dari getah pohon

cemara dapat menghasilkan minyak yang biasanya digunakan sebagai pelarut

untuk mengencerkan cat minyak atau bahan campuran vernis yang biasa

digunakan untuk mengkilapkan permukaan kayu.

Aroma harum yang dihasilkan pohon cemara berfungsi seperti minyak

kayu putih. Keharumannya itu bisa digunakan untuk bahan pewangi lantai atau

pembunuh kuman yang biasanya dijual di pasar swalayan. Batang dan ranting

dari pohon cemara juga sangat berguna bagi mahluk-mahluk sekitarnya, terkadang

Page 101: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dipakai bertengger dan bahkan dipakai untuk membuat sarang beberapa jenis

burung. Jika pohon cemara ditebang, kayunya tetap berguna bagi makhluk-

makhluk sekitarnya termasuk manusia yang banyak menggunakan kayu dari

pohon cemara untuk dibakar sebagai penghangat ketika musim dingin tiba

maupun berfungsi sebagai bahan dasar untuk furniture.

Pada gambar pohon cemara diatas terlihat batang utamanya sangat besar,

kokoh, namun terlihat kering. Dalam arti makna lebih jauh dapat ditafsirkan

bahwa pohon cemara tersebut melambangkan manusia yang bertahan hidup pada

sebuah kondisi kehidupan yang sangat berat. Sebagai makhluk hidup yang mulia,

manusia selalu berusaha untuk bertahan hidup dan berusaha untuk selalu berguna

bagi orang lain karena manusia mempunyai akal dan naluri untuk

mempertahankan dirinya sendiri dari segala kondisi kehidupan.

Page 102: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KORPUS 3

Caption : Dwi Rustiono, anggota tim Ekspedisi Cincin Api Kompas, mengaturnafas menembus posko empat jalur Doropeti menuju puncak Gunung Tambora diNusa Tenggara Barat, Selasa (21/6).

- Kompas/Agus Susanto

Makna Denotasi

Dalam foto tersebut memperlihatkan seorang anggota tim Ekspedisi

Cincin Api Kompas, bernama Dwi Rustiono yang sedang mengatur nafas ketika

melewati posko empat jalur Doropeti menuju puncak Gunung Tambora di Nusa

Tenggara Barat. Hal ini dibuktikan dengan isi caption yang menyebutkan “Dwi

Rustiono, anggota tim Ekspedisi Cincin Api Kompas, mengatur nafas menembus

posko empat jalur Doropeti menuju puncak Gunung Tambora di Nusa Tenggara

Barat, Selasa (21/6)”.

Page 103: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Nampak dalam foto tersebut didominasi oleh warna gelap di saat belantara

memasuki malam hari. Serta pada bagian atas foto terdapat gradasi warna dari

cakrawala antara warna jingga dan biru yang membentuk sebuah garis horisontal.

Dalam frame foto juga terdapat sebuah pancaran sinar dari lampu sorot atau senter

dengan kekuatan daya sorot sedang yang dipakai salah satu anggota tim ekspedisi,

yang sekaligus menjadi point of interest foto tersebut. Sinar dari senter tersebut

menjadi cahaya yang mampu menggiring konsentrasi atau fokus penikmat tertuju

pada cahaya lampu tersebut. Kemudian komposisi atau susunan dalam foto diatas

menggambarkan suasana posko empat jalur Doropeti menuju puncak Gunung

Tambora, dimana hampir keseluruhan foto berwarna gelap. Fokus secara gambar

dari foto tersebut adalah pada pancaran sinar atau cahaya lampu senter berdaya

sedang yang dipakai di bagian kepala Dwi Rustiono, yang berada di tengah-

tengah frame foto.

Sebagai latar dari frame foto tersebut adalah gradasi warna cakrawala di

kala senja menjelang malam hari. Teknik pemotretan foto ini menggunakan

variasi pengambilan gambar yang diambil secara horisontal, menggunakan lensa

wide, dengan sudut pandang yang sangat luas atau yang juga biasa disebut wide

shot sehingga gambar terkesan luas dan mampu menyuguhkan pesan dari betapa

luasnya posko empat menuju puncak Gunung Tambora. Pengukuran dari cahaya

dalam foto tersebut menggabungkan antara ukuran diafragma dan speed yang

dikomposisikan sedemikian rupa untuk membuat cahaya yang seimbang dalam

foto yang tidak terkesan over exposure atau under exposure. Namun dalam frame

foto di atas, pencahayaan dalam lightmeter diukur pada kekuatan lampu senter

Page 104: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang juga merupakan point of interest foto, yang mana menimbulkan efek selektif

dalam pencahayaan, dimana benda atau objek yang terkena cahaya nampak jelas

dalam gambar, sedangkan benda yang tidak terkena cahaya kuat akan terseleksi

menjadi bidang berwarna hitam. Atau bias dikatakan dengan mengukur cahaya

pada benda yang memiliki kekuatan cahaya tertinggi maka benda yang memiliki

kekuatan cahaya rendah akan terseleksi pencahayaannya. Dalam frame ini teknik

pencahayaan tetap menggunakan pencahayaan alami dari sumber lampu dan

background dari langit, tanpa menggunakan alat bantu penghasil cahaya atau yang

biasa disebut flash atau blitz sehingga menyajikan kekuatan alami cahaya yang

menjadikan lebih dari keseluruhan bagian frame berwarna hitam.

Keseimbangan dalam frame tersebut terasa sekali penggunaan metode

pembagian sepertiga horizontal dalam pemotretan. Hal tersebut terlihat dengan

ditempatkannya lampu sebagai sumber cahaya yang kuat berada di tengah-tengah

foto dan menyinari bagian wajah Dwi Rustiono. Penempatan objek utama yang

berada di tengah-tengah frame tersebut cukup mampu menyita pandangan

penikmat foto yang melihat foto ini, karena cahaya dari senter tersebut merupakan

satu-satunya cahaya utama di tengah-tengah frame foto. Lebih jauh komposisi

tersebut terkesan sangat dinamis didukung warna gradasi dari langit di bagian atas

frame dan bidang berwarna hitam yang terletak di sudut kanan dan sudut kiri

frame foto tersebut.

Makna Konotasi

Dari foto di atas dapat dilihat aktivitas salah satu anggota tim ekspedisi

yang sedang mengatur nafas ketika melewati posko empat jalur Doropeti menuju

Page 105: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

puncak Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat saat malam menjelang.

Luasnya hutan belantara di posko empat jalur Doropeti menuju puncak Gunung

Tambora digambarkan dengan warna hitam yang mendominasi frame foto

tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, hitam juga difungsikan sebagai warna

untuk menyimbolkan hal kesedihan atau berkabung dengan paduan sifat tenang

yang seiring tak luput juga dilambangkan sebagai hal kejahatan maupun

keburukan. Warna hitam memiliki berbagai makna dan esensi tersendiri sesuai

konteks dan tujuannya. Seperti halnya yang dituliskan Leatrice Eisman di

Kompas.com, warna hitam memiliki arti elegan, kuat, dan sophisticated. Warna

hitam juga punya reputasi buruk. Warna ini dipakai oleh para penjahat di komik

atau film. Hitam juga melambangkan duka dan murung. Tapi, hitam juga punya

sisi lain, misalnya saja untuk menyatakan sesuatu yang abadi dan klasik.72

Seperti dalam foto ini, warna hitam atau kegelapan menjadi penggambaran

keteduhan dan keheningan dalam mengantar anggota tim ekspedisi di kala berada

di posko empat jalur Doropeti menuju puncak Gunung Tambora. Disisi lain

kegelapan adalah sesuatu yang suram, menyamarkan segala keadaan hingga

menjadi sebuah kekosongan, hampa, dan sebagainya. Sebuah kegelapan mampu

membingungkan seseorang dalam berbagai hal termasuk hati dan menentukan

arah. Semua hal yang ada hanyalah sebuah kehampaan tanpa sebuah kepastian

dan yang terbayang hanyalah kekosongan belaka. Kegelapan tidak memiliki daya

dan hampa cahaya sehingga dalam kegelapan manusia sulit beraktifitas secara

lancar. Untuk melakukan kegiatan dalam kegelapan seseorang membutuhkan

72 http://nasional.kompas.com/read/2008/10/09/15551015/psikologi.dan.arti.warna

Page 106: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berbagai alat bantu untuk menerangi kegelapan. Seperti pengaruh teknologi yang

sangat maju dan luas mampu menunjang kegiatan manusia dalam menerobos

gelap, salah satunya adalah senter headlamp.73

Berbekal senter kepala atau biasa disebut headlamp, Dwi Rustiono

menembus hutan belantara di lereng Tambora di kala senja menuju gelap. Bagi

para pendaki gunung, penjelajah hutan dan gua, headlamp sangat membantu

aktivitas mereka. Teknologi yang kian maju telah memudahkan manusia dalam

melakukan aktivitas, khususnya di tempat yang gelap gulita. Jika jaman dahulu

manusia menggunakan obor tradisional yang mengandalkan cahaya dari api, maka

di jaman modern seperti sekarang ini manusia memanfaatkan cahaya senter yang

lebih ringkas dan praktis. Headlamp juga lebih ringkas daripada senter

konvensional yang harus dipegang dengan tangan. Hanya dengan mengaitkan

bagian karet yang didesain melingkar pada kepala, maka headlamp menjadi

pilihan utama untuk menjelajah di kegelapan malam.

Cahaya yang dihasilkan senter headlamp dalam frame foto tersebut dapat

dimaknai bahwa manusia dalam menjalani kehidupannya membutuhkan penerang

jalan menuju jalan yang telah dikehendaki Tuhan YME agar tidak terjerumus ke

dalam jalan gelap yang penuh dosa. Warna hitam gelap dari frame foto tersebut

bisa dimaknai sebagai kehidupan manusia yang terkadang tidak sesuai dengan

harapan. Manusia secara naluri mempunyai keinginan untuk bertahan hidup pada

kondisi kehidupan apapun, entah gelap maupun terang. Manusia berusaha survive

73 F.W. Dillistone, Daya Kekuatan Simbol “The Power of Symbols”.(Yogyakarta: PenerbitKanisius, 2002) h. 61-66

Page 107: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

untuk mempertahankan diri sendiri dan kehidupannya. Dalam hal ini, Dwi

Rustiono harus berusaha survive saat melewati posko empat jalur Doropeti di

malam hari untuk mencapai puncak Gunung Tambora. Kemudian cakrawala

langit disimbolkan sebagai bukti kebesaran, kemuliaan, dan kuasa Tuhan YME

dalam setiap kehidupan makhluk hidup ciptaan-Nya.

Page 108: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KORPUS 4

Caption : Tim Ekspedisi Cincin Api Kompas melintasi sisi kaldera di GunungTambora, Nusa Tenggara Barat, Rabu (22/6).

- Kompas/Agus Susanto

Makna Denotasi

Foto diatas menggambarkan aktivitas pendakian tim Ekpedisi Cincin Api

ketika melintasi sisi kaldera Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat pada hari

Rabu 26 September 2011, hal ini dibuktikan dengan caption yang menyebutkan

“Tim Ekspedisi Cincin Api Kompas melintasi sisi kaldera di Gunung Tambora,

Nusa Tenggara Barat, Rabu (22/6)”. Di dalam frame foto tersebut terdapat gambar

anggota tim ekspedisi yang berjumlah 5 orang sedang mendaki sisi kaldera

Gunung Tambora yang dipenuhi oleh semak, rumput liar, serta bebatuan

berukuran kecil hingga sedang yang nampak pada bagian bawah frame, dan dua

Page 109: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diantara anggota ekspedisi menggunakan alat bantu berupa tongkat untuk

memudahkan proses pendakian. Pada bagian atas frame terdapat gambar langit

biru dan sinar matahari yang menembus melalui celah dari kepala salah satu

anggota tim ekspedisi sehingga menimbulkan bias cahaya yang biasa disebut

dengan istilah lens flare. Terlihat jelas dalam frame foto tersebut jalanan mendaki

yang dilalui tim Ekspedisi Cincin Api Gunung Tambora sangat terjal dengan

permukaan yang sangat tidak rata.

Komposisi foto tersebut menampilkan sebuah perpaduan antara anggota

tim ekspedisi, jalan mendaki yang penuh semak, bebatuan, langit, serta sinar

matahari. Dimana sang fotografer menyampaikan ide point of interest dari

penyajian foto ini dengan menempatkan sinar matahari tepat di kepala salah satu

anggota tim ekspedisi dan menimbulkan lens flare kearah kanan bawah frame.

Keseluruhan isi dalam foto tersebut sangat harmonis, sehingga terkesan memiliki

sebuah kesatuan atau unity, yaitu lima anggota tim ekspedisi yang melintasi sisi

kaldera Gunung Tambora berupa tanjakan yang dipenuhi bebatuan dan semak

memiliki hampir dua pertiga frame di dalam foto tersebut, serta cahaya matahari

yang bersinar cerah dengan background langit biru mendapat bagian sisanya

dalam frame. Fokus foto terletak di keseluruhan tersebut dengan dukungan teknik

pemotretan menggunakan bukaan diafragma kecil yang mana menimbulkan efek

ruang tajam luas, sehingga nyata terlihat kesatuan antara foreground dan

background foto.

Dalam pengukuran kecepatan atau speed dari gambar tersebut tidak begitu

kental mempengaruhi gambar, dalam menentukan cahaya dalam frame ini, speed

Page 110: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dipadukan dengan bukaan diafragma yang mana menghasilkan cahaya yang pas

dan seimbang, sehingga foto tidak over exposure maupun tidak under exposure.

Seperti yang telah dijelaskan pada analisis di atas, penyeleksi point of interest

dipengaruhi oleh faktor bukaan diafragma. Bukaan diafragma kecil

mengakibatkan kontras arah cahaya yang diterapkan dalam gambar tersebut

menjadi kerucut. Sumber cahaya foto tersebut menggunakan main light cahaya

alami yang ditimbulkan dari sinar matahari dan pengambilan gambar dilakukan

pada siang hari.

Keseimbangan dalam frame foto tersebut sangat terlihat dan terasa,

dimana pembangian ruang dengan teknik sepertiga terlihat jelas disini dan

membentuk foto yang bagus. Serta teknik pengambilan gambar dilakukan dengan

metode “medium shot” dengan frame gambar horizontal yang membelah frame

menjadi bagian atas dan bawah dengan menggunakan objek utama sangat kental

terlihat dalam menciptakan foto yang indah dengan komposisi yang rapi dan

tertata. Foto tersebut juga mampu menyajikan gambar yang lebih lebar sudut

pandangnya dan detail fokus point of interest yaitu sinar matahari yang menembus

kepala salah satu anggota tim ekspedisi sehingga menimbulkan bias cahaya.

Makna Konotasi

Dalam foto tersebut menggambarkan anggota tim Ekspedisi Cincin Api

Gunung Tambora berjumlah 5 orang ketika melintasi sisi kaldera berupa tanjakan

yang dipenuhi bebatuan serta nampak beberapa semak dan rumput liar. Selain itu

terdapat pula gambar langit biru dengan sinar matahari yang menembus melalui

celah diatas kepala salah satu anggota ekspedisi. Diantara ke lima anggota

Page 111: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ekspedisi yang melakukan pendakian, dua diantaranya menggunakan alat bantu

berupa tongkat untuk memudahkan proses pendakian.

Dalam foto tersebut anggota tim ekspedisi merupakan seorang manusia

dewasa. Hartoko dalam Daeng menyebutkan manusia dewasa adalah orang yang

mempunyai kedewasaan fisiknya, memiliki kemampuan-kemampuan intelektual

dasar dan mempunyai keterampilan-keterampilan yang cukup berguna untuk

berperan secara aktif dalam kemasyarakatan serta siaga berwawasan dengan

sesama dan bersedia bekerja bagi kesejahteraan bersama. Dewasa juga berarti bisa

memikul tanggung jawab, bagi perkembangan hidupnya sendiri yaitu berupaya

terus-menerus dan berani teguh serta memiliki kemampuan untuk memilih

langkah hidup. Serta dapat menilai situasi secara sehat berdasarkan prinsip

kebenaran dan cinta kasih.74

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia dewasa

mempunyai bentuk fisik yang lebih besar dibandingkan dengan anak-anak. Rata-

rata manusia normal dewasa mempunyai tinggi antara 170 cm sampai dengan 180

cm. Kedewasaan secara fisik juga dapat diartikan bahwa tingkat pertumbuhan

tubuhya telah mencapai tahap yang optimal dan sudah tidak dapat bertambah

tinggi lagi. Selain bentuk, manusia digolongkan telah mencapai tingkat dewasa

apabila fungsi organ tubuhnya telah berfungsi secara optimal. Manusia dewasa

juga didefinisikan sebagai individu yang bertanggung jawab. Dengan sifatnya ini

seringkali manusia menyebut dirinya sebagai seorang pemimpin yang berjiwa

74 Hans J Daeng, Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan Tinjauan Antropologis. (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2000) h. 70

Page 112: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mulia. Kemudian dua diantara anggota tim ekspedisi menggunakan tongkat. Di

dalam foto ini, tongkat digunakan sebagai alat yang membantu untuk

memudahkan dalam proses pendakian Gunung Tambora. Dapat pula ditafsirkan

bahwa manusia yang berusaha survive dalam hidupnya terkadang membutuhkan

sebuah alat atau bantuan dari orang lain.

Kemudian foreground dalam frame foto tersebut menggunakan gambar

bebatuan yang nampak berserakan dari segi penataan dan tak beraturan dari segi

ukuran. Irwan Wijaya dan Titut Wibisono dalam buku Batu Alam menyebutkan

bahwa batu merupakan benda padat yang terbentuk dari berbagai komposisi

mineral. Tercipta melalui proses seleksi dari pasir-pasir dalam waktu yang

panjang. Diproses oleh alam sehingga kemudian menjadi padat.75 Dari hal

tersebut dapat dimaknai bahwa batu mempunyai sifat yang keras dan tidak mudah

rusak. Batu disusun dari partikel-partikel pasir yang berbentuk butiran-butiran

kecil sehingga dengan proses alam kemudian menyatu dan menjadi padat. Namun

proses tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama.

Dengan prosesnya yang rumit dan membutuhkan waktu yang lama,

seringkali hasil bentuk batu menjadi tidak sempurna. Terdapat bentuk batu dengan

berbagai macam ukuran dan bentuk yang bulat tidak sempurna, bahkan

permukaannya bergelombang dan tidak rata. Hal ini merupakan penggambaran

kehidupan manusia lahir ke dunia. Manusia lahir membutuhkan waktu yang lama

dan rumit. Mulai dari proses pembuahan sel telur di dalam kandungan hingga

75 Irwan Wijaya & Titut Wibisono, Batu Alam: Ragam dan Fungsi Untuk Bangunan (Jakarta:Griya Kreasi, 2009), h. 9

Page 113: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

proses melahirkan yang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Dalam

waktu kehamilan seorang Ibu harus menjaga kandungannya agar tetap sehat, tidak

jarang banyak pantangan yang harus dipatuhi seorang Ibu agar kandungannya

teteap sehat. Namun dari proses pembentukan sel telur hingga proses kehamilan

yang begitu rumit, seringkali bayi yang dilahirkan mengalami ketidak

sempurnaan. Baik itu bentuk fisik yang tidak sempurna, maupun cacat secara

mental.

Sifat batu yang keras melambangkan sifat manusia yang kuat dan kokoh.

Meskipun lahir dengan bentuk fisik maupun psikis yang tidak sempurna, manusia

seharusnya tetap bersyukur dan berusaha pantang menyerah dalam menjalani

kehidupan. Seperti batu yang tak mudah rapuh oleh jaman.

Dalam foto tersebut terdapat gambar rumput dan semak yang tumbuh

secara liar. Rumput liar tidak memerlukan perawatan khusus dalam

kehidupannya, rumput dan semak yang tumbuh secara liar mampu bertahan di

setiap keadaan dan mampu hidup di setiap kondisi alam. Mulai dari tanah gurun

yang kering hingga pegunungan dingin bersalju, rumput liar tetap bertahan,

kembali berdiri walaupun jatuh diterpa badai, mampu tumbuh setelah diterjang

banjir ataupun tsunami, dan tetap tumbuh meski sudah terbakar.

Kemudian di dalam frame foto tersebut terdapat background berupa langit

biru dan sinar matahari yang tampak cerah. Langit biru dan sinar matahari

dimaknai sabagai sebuah suasana yang cerah ceria dan menyenangkan, suasana

langit ketika tidak ada awan dan mendung. Menandakan cuaca yang cerah dengan

Page 114: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sinar matahari yang hangat. Tampak langit yang biru menentramkan serta

membawa suasana yang penuh gairah, cenderung mendorong kita untuk terus

melanjutkan aktifitas sampai tuntas. Langit yang biru juga menciptakan kondisi

dimana seseorang lebih bisa menikmati harinya untuk bekerja, berfikir, berkarya,

berkembang dan maju. Bahkan menikmati hari ketika sedang bersantai, berlibur

dan bepergian.

Sedangkan langit itu sendiri berada di tempat yang tinggi. Terkadang

manusia memaknainya sebagai tempat untuk berharap pada cita-cita yang tinggi,

kemauan yang tinggi, keinginan yang tinggi, harapan yang tinggi serta usaha yang

tinggi kepada Tuhan YME. Langit biru berarti tempat yang tepat dimana kita bisa

mengembangkan potensi sumber daya kita secara menyenangkan. Sehingga secara

alamiah kita bisa mengenal lebih jauh dan lebih dalam mengenai diri kita sendiri.

Pada akhirnya diharapkan, bersama dengan langit biru dan sinar matahari yang

cerah kita bisa memaknai hidup yang sesungguhnya.

Jadi makna yang bisa digali dari foto diatas adalah bahwa manusia

dilahirkan kedunia dalam ketidak sempurnaan dengan berbagai kondisi, fisik,

mental, dan lingkungan yang berbeda-beda. Hakikatnya manusia secara naluri

berusaha untuk tetap survive mempertahankan jati diri serta eksistensinya

walaupun terkadang cobaan hidup menerpa. Manusia mempunyai harapan dan

cita-cita yang digantungkan setinggi langit, kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka

dengan cita-cita itulah manusia terus bisa bertahan hidup.

Page 115: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KORPUS 5

Caption : Warga berselimut jarit menembus pagi yang menelusup ke jalan tanahdi Desa Tepal, Kecamatan Batulanteh, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Senin(27/6). Desa yang berada pada ketinggian 867 meter diatas permukaan lauttersebut dihuni oleh 300 keluarga yang tersebar di tiga dusun.

- Kompas/Agus Susanto

Makna Denotasi

Foto diatas menggambarkan seorang warga lokal yang menggunakan

jilbab dan berselimutkan jarit melintas diatas jalan yang terbuat dari tanah di Desa

Page 116: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tepal, hal ini dibuktikan dengan caption yang tertulis yaitu "Warga berselimut

jarit menembus pagi yang menelusup ke jalan tanah di Desa Tepal, Kecamatan

Batulanteh, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Senin (27/6). Desa yang berada pada

ketinggian 867 meter diatas permukaan laut tersebut dihuni oleh 300 keluarga

yang tersebar di tiga dusun”. Kondisi lingkungan yang dihuni warga masyarakat

Desa Tepal di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, sangatlah tradisional. Di dalam

frame foto terlihat bagaimana warga yang melintas tersebut masih menggunakan

jarit untuk keluar rumah, jalan yang dilewati pun masih terbuat dari tanah, belum

di aspal seperti jalanan di perkotaan. Kemudian rumah yang dihuni warga sebagai

tempat tinggal juga sangat tradisional, material pada bangunan rumah tersebut

mayoritas masih menggunakan bahan baku kayu dan bambu, belum menggunakan

campuran pasir dan semen yang menghasilkan sebuah tembok. Foto tersebut

berisi penggambaran warga yang berjilbab dan mengenakan jarit sedang melintas

di jalan tanah , dengan latar belakang pagar yang terbuat dari bambu atau biasa

disebut gedheg dan dua bangunan rumah tradisional berdinding kayu dan bamboo,

serta ber-atapkan genteng tanah liat. Sebagian besar frame foto berisi gambaran

latar belakang yang berupa rumah yang terbuat dari kayu dan gedheg, selain itu

pagar yang digunakan untuk pembatas antara halaman rumah dan jalan umum

juga menggunakan gedheg.

Pembagian ruang dalam foto ini tidak terlalu ditonjolkan, sehingga lebih

terkesan bahwa ini adalah sebuah foto yang memperlihatkan suasana sebuah

tempat secara keseluruhan dan memenuhi frame foto. Dalam foto tersebut

terdapat objek yang menonjol yaitu seorang warga yang melintas, kemudian

Page 117: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pandangan mata diarahkan pada keseluruhan objek. Dapat dikatakan fokus cerita

dari foto tersebut adalah objek warga yang berjenis kelamin perempuan sedang

melintas dengan latar belakang pagar dan rumah gedheg, sehingga tercipta

keseimbangan (balancing) di antaranya.

Teknik pemotretan ini dilakukan dengan teknik medium close up

menggunakan lensa tele atau zoom, dengan bukaan diafragma kecil pada lensa

kamera sehingga ruang tajam menjadi lebar dan menghasilkan efek semua objek

tampak kelihatan jelas. Pengukuran kecepatan dilakukan menyesuaikan dengan

bukaan diafragma.

Point of interest langsung merangsang mata pembaca untuk tertuju pada

satu objek yang menonjol di tengah, sekaligus menjadi foreground foto tersebut.

Dalam foto ini adalah seorang wanita dewasa memakai jilbab dan berselimut jarit

sedang melintas. Kemudian background foto adalah pagar dan bangunan rumah

gedheg yang tampak cokelat pekat. Arah cahaya menggunakan main light cahaya

matahari yang memberikan efek bayangan pada sisi kiri wajah warga yang sedang

melintas. Waktu pengambilan gambar dilakukan pada pagi hari, terlihat dari sinar

matahari langit yang menyinari bagian kanan wajah warga. Komposisi warna

mayoritas berwarna cokelat, yang cukup menonjol hanyalah warna jingga dari

jilbab warga dan warna putih pada motif jarit yang dikenakannya.

Makna Konotasi

Dalam foto tersebut terdapat warga yang menggunakan jilbab berwarna

jingga. Menurut Al Albani jilbab adalah pakaian khusus yang diwajibkan untuk

Page 118: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

semua perempuan yang beragama Islam. Jilbab merupakan sebuah kain yang

dililitkan pada kepala seorang perempuan untuk menutupi bagian rambut, dan

hanya menyisakan bagian wajah. Kainnya menutupi bagian rambut, telinga, leher,

dan kain tersebut menjuntai menutupi dada dan sekitar perut. Lebih jauh, jilbab

juga dianggap sebagai identitas yang melekat pada wanita muslim.76

Kemudian jilbab yang dikenakan warga tersebut berwarna jingga. Dalam

arti warna menurut Kriyamedia, jingga atau biasa disebut orange berarti

melambangkan kekuatan, kemauan, eksentrik, aktif, agresif, bersaing, warna ini

memberikan pengaruh berkemauan keras dan penuh semangat.77

Selain jilbab, warga tersebut juga berselimut jarit dengan paduan warna

cokelat dan putih. Jarit sendiri merupakan pakaian adat yang dipakai oleh

lingkungan kerajaan di Jawa. Namun seiring perkembangan jaman jarit telah

banyak dipakai oleh masyarakat umum sebagai pakaian sehari-hari, khususnya

masyarakat tradisional dengan harapan tetap menjaga kearifan lokal apabila

mengenakan jarit.

Kombinasi warna jarit yaitu putih dan cokelat. Warna putih menurut

Kriyamedia melambangkan kesucian, kebersihan, ketepatan, ketidak bersalahan,

dan juga steril. Lalu warna cokelat berarti handal, nyaman, serta tingkat daya

tahan yang tinggi.78

76 Al Albani & Muhammad Nashiruddin, Jilbab Wanita Muslimah Menurut Al-Qur`an dan AsSunnah (Solo: At Tibyan, 2001)h. 6677 http://kriyamedia.blogspot.com/2008/07/arti-warna.html78 Ibid

Page 119: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam frame foto tersebut terdapat sebuah latar belakang yang sangat

berkaitan satu sama lain, yaitu gambar pagar dan rumah gedheg. Arti gedheg

menurut Teguh Trianton adalah dinding rumah yang terbuat dari bahan dasar

bambu. Rumah dengan dinding gedheg hanya dapat dijumpai di desa-desa

terpencil di Pulau Jawa. Mereka yang mendirikan rumah dengan dinding gedheg

biasanya adalah penduduk yang masuk kategori miskin, terbelakang, dan kurang

berpendidikan.79

Dengan kondisi seperti itu wajar jika gedheg kemudian menjadi tanda

sebuah kondisi masyarakat yang terpinggirkan, terbelakang, dan miskin. Gedheg

menjadi mitos keterbelakangan peradaban. Ini juga wajar, mengingat sebagai

produk buatan tangan, anyaman dinding ini cenderung tidak rata. Jalinan lapisan

bambu yang tidak erat akan meninggalkan lubang-lubang kecil pada tiap titik

pertemuan anyaman. Namun dibalik segala keterbatasannya, gedheg yang berasal

dari pohon bambu merupakan simbol kesederhanaan yang kuat dan tahan lama.

Gedheg yang berasal dari pohon bambu adalah tanaman jenis rumput yang secara

harfiah berfungsi menyimpan air dalam tanah, mencegah longsor, dan mudah

hidup. Kelenturan bambu menjadikan sebuah gedheg menjadi awet dan tahan

terhadap benturan serta guncangan.

Genteng yang dipakai sebagai atap rumah menggunakan genteng yang

terbuat dari tanah liat. Selain murah dan tahan lama genteng yang terbuat dari

79 Teguh Trianto. “Gedheg dalam Migrasi Tanda dan Makna” Forum Jateng-Jogja, HarianKompas 23 Juli 2009.

Page 120: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tanah liat olahan juga mampu mendinginkan suhu ruangan karena sifatnya yang

tidak menyerap panas dari sinar matahari.

Dalam foto ini dapat digali makna survival bahwa seorang warga dengan

segala kederhanaan diri serta lingkungannya, mencoba bertahan hidup dengan

kemauan keras di daerah terpencil di lereng Gunung Tambora. Manusia

memanfaatkan alat yang dihasilkan dari alam dan masih menggunakan cara-cara

hidup yang tradisional dan tetap mempertahankan kearifan lokal.

Page 121: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KORPUS 6

Caption : Warga menjemur kopi di Desa Tambora, Kabupaten Bima, NusaTenggara Barat, Jumat (24/6). Kopi menjadi andalan warga untuk hidup di lerengGunung Tambora.

- Kompas/Agus Susanto

Makna Denotasi

Foto tersebut memperlihatkan penggambaran aktivitas salah satu

masyarakat lereng Tambora yang bekerja di sebagai petani kopi, hal ini

dibuktikan dengan visual foto yang didukung caption “Warga menjemur kopi di

Desa Tambora, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Jumat (24/6). Kopi

menjadi andalan warga untuk hidup di lereng Gunung Tambora”. Penggambaran

aktivitas pengolahan kopi didominasi oleh biji-biji kopi segar berwarna warni

yang ditaruh di mesin pengupas kopi tradisional dan biji kopi yang dijemur diatas

sebuah alas plastik berwarna biru. Komposisi ribuan kopi yang berwarna antara

Page 122: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lain hijau, merah, kuning, coklat, dan hitam tampak mendominasi frame foto.

Ukuran biji kopi tersebut tak lebih besar dari ukuran kelereng. Tata letak biji kopi

tersebut acak dan tidak beraturan. Dalam foto tersebut terdapat background

seorang wanita dewasa sedang merapikan biji kopi yang dijemur menggunakan

sebuah garu papan tradisional di sebuah tempat diluar ruangan.

Selain objek utama tersebut diatas, terdapat pula elemen pendukung foto

yaitu sebuah tempat yang dipakai masyarakat lereng Tambora untuk menjemur

kopi. Terdapat pula bayangan gelap dari mesin pengupas kopi tradisional.

Keseluruhan foto jelas didominasi oleh biji kopi, serta seperempat bagian frame

foto berisi penggambaran latar belakang aktivitas warga yang sedang merapikan

biji di sebuah tempat. Memberikan kesan bahwa tempat yang dipakai untuk

menjemur dan mengolah kopi berada di luar rumah.

Fokus dari foto tersebut berada pada bagian kiri frame foto yaitu pada biji

kopi yang ditaruh pada mesin penggiling kopi tradisional. Pengaturan kecepatan

dan diafragma menyesuaikan light meter sehingga cahaya yang ditangkap kamera

tidak kurang maupun tidak lebih. Teknik pemotretan menggunakan diafragma

bukaan besar membuat efek foto di bagian yang tidak ingin ditampilkan menonjol

akan menjadi blur, dan jarak pengambilan gambar menggunakan sudut pandang

lebar atau wide angle akan menampilkan kesan luas dari keseluruhan foto. Point

of interest pada foto tersebut dapat dilihat dari tumpukan acak biji kopi yang

ditaruh diatas pengupas kopi tradisional, selain itu terdapat pula bayangan alat

pengupas kopi dan seorang perempuan yang sedang merapikan biji kopi yang

disebar dibawah. Arah cahaya menggunakan main light cahaya matahari.

Page 123: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sedangkan waktu pengambilan gambar dapat dilihat dari arah bayangan, dari hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa pengambilan gambar dilakukan pada pagi hari.

Tekstur bentuk yang menonjol dan paling kuat dalam foto tersebut adalah

komposisi biji kopi yang secara acak tersebar dan memenuhi frame foto,

komposisi biji kopi serta objek manusia di dalamnya. Keseimbangan (balancing)

tersebut terlihat dari penempatan komposisi biji kopi sebagai point of interest

didukung keseluruhan objek yaitu alat pengupas biji kopi tradisional dan manusia

dalam satu frame foto.

Makna Konotasi

Dalam foto tersebut terdapat biji-biji kopi yang ditaruh di tempat pengupas

kopi tradisional. Tampak ukuran biji kopi tersebut sebesar kelereng. Dari visual

yang nampak dalam foto jelas terlihat biji kopi dalam keadaan segar, hal ini

ditunjukkan dengan warna biji yang mencolok dan di beberapa biji masih terlihat

ranting yang masih menempel. Biji kopi yang baik mempunyai ciri-ciri warna

yang mencolok dan tidak kusam.

Biji kopi yang bagus kemudian dikupas di dalam mesin pengupas kopi

tradisional untuk mendapatkan biji yang sudah terpisah dari kulitnya. Kopi sudah

sangat akrab bagi masyarakat di penjuru dunia, dari kelas atas hingga kaum

miskin sangat mengenal dengan minuman berbahan dasar kopi. Dalam buku

Teknologi Budidaya Kopi Poliklonal terdapat 2 jenis biji kopi yang paling

digemari oleh mayoritas pencinta kopi yaitu kopi Robusta dan kopi Arabica. Kopi

Page 124: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

juga sangat identik dengan mitos bahwa siapapun yang meminum minuman yang

terbuat dari kopi, maka rasa kantuk yang dirasakan akan sirna.80

Kondisi tanah serta iklim di Gunung Tambora sangat mendukung untuk

berkebun kopi. Dan saat ini kopi merupakan minuman yang banyak dikonsumsi di

seluruh dunia. Itulah kenapa masyarakat lereng Tambora banyak memilih untuk

menjadi petani kopi, karena selain tanah yang subur dan musim yang cocok di

Indonesia, benih biji kopi di Indonesia pun termasuk dalam kualitas biji kopi yang

bagus. Semula biji kopi yang berbau harum tersebut direbus dan ternyata tetap

berbau harum. Namun ada yang berbeda dari hasil rebusan biji kopi, air bekas

merebus biji kopi ternyata berubah warna menjadi hitam dan berbau harum seperti

bau asli kopi. Hal ini dimaknai bahwa sikap seorang manusia yang selalu

berinteraksi dengan lingkungan. Sebuah karakter sifat, kepribadian, dan prinsip

yang telah dibentuk sebelumnya senantiasa terjaga baik pada saat bersosialisasi di

dunia kerja maupun lingkungan masyarakat. Jadi bukan lingkungan yang

mengubah kepribadian seseorang, namun dia lah yang mampu mengubah

lingkungan menjadi lebih baik, dia mampu meninggalkan bau harum dan warna

yang dia bawa pada air rebusan tanpa sedikit pun menghilangkan atau bahkan

mengubah karakter dia sendiri. Inilah yang dinamakan karakter orang hebat, teguh

dengan prinsip, tidak mudah terbawa oleh perubahan yang buruk, justru ia mampu

bertahan hidup dan mengubah suatu lingkungan yang buruk menjadi lebih baik,

sehingga ketika ia keluar dari lingkungan tersebut, ia akan meninggalkan bau

harum dan kenangan manis yang akan selalu diingat selamanya.

80 Rr. Ernawati, Teknologi Budidaya Kopi Poliklonal (Bogor: Litbang Pertanian, 2008) h. 2

Page 125: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam background foto tersebut terdapat seorang wanita dewasa yang

sedang merapikan biji kopi yang dijemur menggunakan garu papan tradisional.

Arah pandangan wanita yang mengenakan pakaian tradisional ini membelakangi

fotografer, hal ini memiliki isyarat visual bahwa didalam kehidupan masyarakat

tradisional wanita biasanya terlihat lebih malu daripada seorang laki-laki. Di

dalam kehidupan keluarganya pun wanita tidak terlalu menonjol dibandingkan

peran kaum laki-laki. Kaum laki-laki bekerja di perkebunan kopi sementara

wanita bekerja mengolah biji kopi di rumah. Kemudian garu papan tradisional

yang masih digunakan untuk merapikan biji kopi membuktikan bahwa masyarakat

lereng Tambora yang mayoritas bekerja di perkebunan kopi masih menggunakan

alat-alat tradisional dalam bekerja. Pengembangan garu papan awalnya adalah

inovasi dari garu sisir yang ditarik ternak atau hewan secara tradisional umumnya

terbuat dari bahan kayu. Akan tetapi sekarang sudah ada usaha pembaharuan dan

pengembangan garu sisir tradisional dengan membuatnya dari bahan logam atau

campuran misalnya garu paku. Selain dapat digunakan pada tanah sawah basah,

garu sisir dan garu papan dapat digunakan juga untuk gabah kering.81 Pada

penggambaran ini dimaknai bahwa manusia membutuhkan sebuah alat untuk

membantu dalam bekerja atau mencapai suatu tujuan tertentu.

81 Pakpahan, D, A. L. Irwanto dan M. Pratomo. Alat dan Mesin Pertanian (Jakarta: DepartemenPendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, 1982), h. 16

Page 126: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KORPUS 7

Caption : Permukiman di kaki Gunung Tambora di daerah Doropeti, KabupatenDompu, Nusa Tenggara Barat, Minggu (19/6).

- Kompas/Agus Susanto

Makna Denotasi

Foto tersebut memperlihatkan pemandangan di kaki Gunung Tambora,

Nusa Tenggara Barat seperti yang tertulis dalam caption foto yaitu “Permukiman

di kaki Gunung Tambora di daerah Doropeti, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara

Barat, Minggu (19/6). Puluhan rumah nampak berjajar di sebelah kiri bawah

frame foto tersebut, di bagian tengah terdapat gambar sebuah tanah lapang yang

tidak ditumbuhi pohon apapun dan dikelilingi oleh kebun dan hutan, sementara

Page 127: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pada bagian atas foto dihiasi oleh jajaran bukit dengan sedikit porsi frame untuk

gambar langit serta kabut tipis.

Secara tersurat caption tersebut menyebutkan adanya pemukiman kecil

yang tidak terlalu padat di kaki Gunung Tambora. Puluhan rumah berjajar di

bagian kiri bawah frame foto, yang jauh dari hiruk pikuk masyarakat perkotaan.

Dari penggambaran foto tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi masyarakat

yang tinggal di kaki Gunung Tambora tidaklah begitu padat, sangat berbeda jauh

dengan populasi penduduk di perkotaan maupun desa di pinggiran kota.

Masyarakat di perkotaan dapat dengan mudah untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari dengan membelinya di pasar swalayan terdekat, namun bagi masyarakat di

kaki Gunung Tambora yang tinggal dikawasan terpencil akan sangat kesulitan

walaupun hanya dengan pergi ke pasar tradisional sekalipun. Mayoritas

masyarakat di kaki Gunung Tambora mempunyai mata pencaharian sebagai petani

kopi.

Komposisi foto atau susunan foto tersebut dengan sebagian besar berisi

penggambaran hutan dan tanah lapang. Hal ini dimaksudkan agar pesan utama

mengenai permukiman penduduk yang jauh dari pusat kota lebih menonjol

ditampilkan. Fokus secara gambar berada pada keseluruhan frame menggunakan

teknik pemotretan dilakukan dengan bukaan diafragma kecil sehingga ruang tajam

menjadi lebar dan menghasilkan efek semua objek tampak kelihatan jelas.

Kemudian point of interest pada foto tersebut adalah pemukiman penduduk yang

sangat terisolasi dari dunia luar. Pandangan mata langsung tertuju pada satu objek

yang menonjol, kemudian pandangan mata diarahkan pada keseluruhan gambar

Page 128: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam frame yang membuat sebuah keseimbangan. Maka dari itu dapat dikatakan

fokus cerita dari foto tersebut adalah keseluruhan objek yang saling mendukung

dalam satu frame foto sehingga tercipta keseimbangan (balancing) pada foto.

Pengaturan kecepatan pada saat pemotretan dilakukan dengan pengukuran

light meter agar cahaya yang ditangkap kamera tidak kelebihan maupun tidak

kurang. Kontras cahaya menggunakan main light cahaya matahari dan

pengambilan gambar dilakukan pada siang hari. Hal ini dapat dilihat dari arah

cahaya yang terang secara keseluruhan pada foto. Keseimbangan (balance) antara

point of interest pada frame foto tersebut terlihat pada pembagian ruang sepertiga

dengan komposisi warna hijau dan cokelat. Jarak pengambilan gambar adalah

wide angle atau pengambilan gambar dilakukan dengan sudut pandang lebar dan

dilakukan dari ketinggian, sehingga yang ditampilkan adalah penggambaran

suasana permukiman penduduk di kaki Gunung Tambora.

Makna Konotasi

Foto tersebut berisi penggambaran tentang kondisi permukiman penduduk

di kaki Gunung Tambora yang dipotret dari atas. Terlihat pemukiman penduduk

yang berjajar di bagian kiri bawah frame foto tersebut. Menurut Kuswartojo dan

Salim, permukiman adalah perumahan dengan segala isi dan kegiatan yang ada di

dalamnya. Berarti permukiman memiliki arti lebih luas daripada perumahan yang

hanya merupakan wadah fisiknya saja, sedangkan permukiman merupakan

perpaduan antara wadah (alam, lindungan, dan jaringan) dan isinya (manusia yang

Page 129: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

hidup bermasyarakat dan berbudaya di dalamnya).82 Dari visual yang disajikan

dalam foto tersebut dapat dilihat bahwa permukiman penduduk di kaki Gunung

Tambora sangatlah jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Daerah di kaki Gunung

Tambora tampak terisolasi dari dunia luar, untuk mendapat akses dalam

memenuhi kebutuhan sehari-hari nampaknya sangat sulit. Terlihat dari frame foto

hanya tersedia satu jalan utama yang berukuran tidak terlalu lebar. Hal ini sangat

menyulitkan warga masyarakat di kaki Gunung Tambora yang hendak bepergian

ke luar daerah tersebut.

Di bagian kiri bawah frame foto terdapat deretan rumah warga yang saling

berhadap-hadapan. Rumah adalah suatu bangunan, tempat manusia tinggal dan

melangsungkan kehidupannya. Disamping itu rumah juga merupakan tempat

berlangsungnya proses sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan

kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat. Jadi

setiap perumahan memiliki sistem nilai yang berlaku bagi warganya. Sistem nilai

tersebut berbeda antara satu perumahan dengan perumahan yang lain, tergantung

pada daerah ataupun keadaan masyarakat setempat.83

Kemudian ketika sebuah rumah berada di lingkungan dan tempat yang

terpencil seperti nampak pada frame foto tersebut, sebenarnya hal ini dapat

ditafsirkan bahwa penghuni rumah tersebut mempunyai prinsip dan keyakinan

yang matang akan dapat bertahan hidup dan mencapai sebuah masa depan.

82 Tjuk Kuswartojo dan Suparti A. Salim. Perumahan dan Permukiman yang BerwawasanLingkungan (Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Dan Kebudayaan, 1997)h. 2183 Eko Budihardjo. Sejumlah Masalah Permukiman Kota (Bandung : Alumni, 1998) h. 148

Page 130: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Manusia berjuang untuk meraih cita didasarkan pada pondasi keyakinan itu, di

tengah belantara Gunung Tambora. Masyarakat Tambora dihadapkan pada sebuah

kenyataan bahwa gunung merupakan penopang inti kehidupan mulai dari

pertanian, perkebunan, perekonomian, perdagangan bahkan kebutuhan sehari-hari

seperti air. Dengan demikian diharapkan keseimbangan hidup tercapai dan

membawa dampak positif bagi penghuninya.

Alam diciptakan dan manusia menjadi penguasa terhadapnya. Di dalam

alam manusia merealisasi diri bersama mitra yang berarti terjalin hubungan timbal

balik antar manusia dan alam lingkungannya. Hukum moral menjadi landasan

untuk hubungan itu.84

Fokus cerita dari frame foto diatas adalah bahwa manusia hanya sebagian

kecil dari alam dunia ini. Tanpa energi yang disediakan alam berupa sandang,

pangan, papan, dan lain-lain manusia tidaklah dapat bertahan hidup. Keberadaan

manusia sangatlah kecil di tengah bentangan alam dunia milik Tuhan YME.

Dalam kondisi kesulitan apapun manusia hendaknya selalu berusaha bertahan dari

berbagai cobaan, manusia bisa memanfaatkan berbagai alat dan cara yang telah

tersedia di dunia.

84 Hans J Daeng. Manusia, Kebudayaan, dan Lingkungan: Tinjauan Antropologis (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2000)h. 259

Page 131: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KORPUS 8

Caption : Penumpang naik hingga di atas kap bus jurusan Dompu-Tambora diKabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, Minggu (19/6). Minimnya angkutanantar-kecamatan dan kabupaten di kawasan ini membuat bus yang dipenuhipenumpang hingga atapnya menjadi pemandangan yang biasa.

- Kompas/Agus Susanto

Makna Denotasi

Foto diatas memperlihatkan suasana salah satu angkutan umum yang

penuh penumpang hingga atap melintas di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara

Barat seperti dijelaskan dalam caption yaitu “Penumpang naik hingga di atas kap

bus jurusan Dompu-Tambora di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat,

Minggu (19/6). Minimnya angkutan antar-kecamatan dan kabupaten di kawasan

Page 132: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ini membuat bus yang dipenuhi penumpang hingga atapnya menjadi

pemandangan yang biasa”.

Pada foto tersebut digambarkan sebuah bus berwarna mayoritas warna

merah dipenuhi penumpang hingga atapnya. Dari penggambaran pada frame foto

tersebut terlihat dengan sangat jelas kegiatan beberapa warga Dompu yang

melakukan tindakan berbahaya yang dapat membahayakan dirinya serta orang lain

yakni naik atap angkutan umum. Hal ini terpaksa dilakukan karena minimnya

jumlah angkutan umum yang beroperasi antar-kecamatan dan kabupaten di daerah

tersebut. Warga yang hendak memanfaatkan kendaraan angkutan umum tidak

mempunyai pilihan lain selain berdesak-desakan didalam bus, bahkan naik ke atap

pun terpaksa dilakukan demi menuju ke tempat tujuan.

Dari segi komposisi gambar foto tersebut diatas memang digolongkan

sebagai foto yang biasa dimana foto tersebut hanya mendokumentasikan aktivitas

warga Dompu yang menggunakan angkutan umum. Namun gambar tersebut

memiliki keunikan makna serta waktu pemotretan yang tepat, jika fotografer

sedikit saja terlambat mengabadikan gambar maka tidak akan memperoleh foto

seperti ini dan harus menunggu pada waktu yang cukup lama. Keunikan dalam

foto ini sangat besar yaitu bagaimana masyarakat lereng Gunung Tambora

berusaha berebut tempat dalam sebuah angkutan umum sambil berdesak-desakan

dan naik hingga ke atap sebuah bus.

Pengukuran kecepatan atau speed pada saat pemotretan dilakukan dengan

pengukuran dari light meter dengan menyeimbangankan pencahayaan yang masuk

Page 133: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam gambar pada saat pemotretan. Dimana kecepatan rana membuka dan

menutup (speed) dikombinasikan secara pas dengan bukaan diafragma lensa,

sehingga menciptakan pencahayaan ideal yang jatuh di objek utama atau point of

interest foto. Kontras arah cahaya yang diterapkan dalam gambar tersebut

menggunakan main light cahaya alami yang bersumber dari sinar matahari dan

pengambilan gambar dilakukan pada siang hari.

Pemotretan dilakukan dengan posisi kamera horizontal dan medium close

up yang mana mampu menyajikan gambar yang lebih dekat sudut pandangnya

dan detail fokus point of interest. Pengaturan frame foto dibuat padat sehingga

pandangan mata pembaca langsung tertuju pada objek utama yaitu penggambaran

sebuah bus yang penuh penumpang hingga melebihi kapasitas normal.

Makna Konotasi

Foto diatas memperlihatkan kondisi minim transportasi yang dialami oleh

warga di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, di kaki Gunung Tambora.

Warga yang hendak memanfaatkan jasa transportasi umum di daerah ini sangat

kesulitan mendapatkan fasilitas yang layak, mereka yang umumnya hendak

bepergian ke pasar tradisional rela berdesak-desakan dengan penumpang lain

untuk mendapatkan tempat duduk, bahkan tak jarang beberapa penumpang harus

naik ke atap bus agar ikut terangkut.

Telihat di dalam frame foto tersebut sebuah mini bus berwarna merah

yang mempunyai jumlah tempat duduk sekitar 15 kursi dengan 2 pintu di sisi kiri

depan dan belakang. Terlihat dengan jelas bahwa penumpang telah melebihi

Page 134: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kapasitas muatan bus. Di bagian sisi kiri terlihat beberapa penumpang berdiri di

pintu, kemudian pada atap bus juga terlihat puluhan penumpang yang duduk

diatasnya. Di sisi belakang bus terdapat beberapa kardus yang diikat pada besi

pelindung body bus. Bus tersebut juga melintas diatas jalan berpasir yang tidak

terlalu baik kondisinya, penuh debu dan lebih licin permukaannya.

Dalam foto tersebut terdapat gambar manusia. Winarno berpendapat

bahwa gambaran manusia sebagai individu, di mana dia hidup bukan sebagai

seonggokan daging belaka melainkan lebih merupakan makhluk yang mempunyai

makna, bagi dirinya sendiri maupun orang yang berada di sekitarnya.85 Dari hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia berinteraksi dengan lingkungan

sekitarnya. Lingkungan sekitar dapat berupa makhluk hidup lain maupun

lingkungan alam semesta. Manusia tidak bisa terlepas dari korelasinya dengan

alam sekitar dan saling mempengaruhi. Manusia bertanggung jawab sebagai

makhluk individu untuk menjaga lingkungan sekitar, tanggung jawab tersebut

merupakan kewajiban pribadi yang melekat pada diri manusia.

Manusia adalah tubuh sekaligus jiwa. Tanpa jiwa, ia bukanlah manusia,

melainkan hanya mesin biologis. Tanpa tubuh, manusia juga tidak menjadi

manusia, karena ia hanya entitas immaterial. Dengan demikian tubuh merupakan

aspek penting bagi manusia, baik secara biologis, karena tubuh menunjang

kehidupan manusia, maupun secara filosofis, yakni sebagai medium untuk

menyentuh dunia dan merealisasikan dirinya sendiri.86 Dari hal diatas dapat

85 http://filsafat.kompasiana.com/2010/05/30/makna-di-balik-tubuh-manusia/86 Ibid

Page 135: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dimaknai bahwa manusia merupakan individu yang mempunyai jiwa. Jiwa

manusia merupakan sebuah alat pembatas sesuatu hal yang berlawanan, misalnya

baik-buruk, benar-salah, sopan-tidak sopan dan lain-lain. Jiwa berada dalam tubuh

manusia dan mempengaruhi tubuh dalam bersikap, baik dengan lingkungan

sekitar maupun dengan orang lain. Dari hal di atas maka dapat dikatakan bahwa

manusia merupakan makhluk individu yang tidak dapat lepas dari korelasinya

dengan orang lain.

Merleau-Ponty dalam Winarno menyebutkan tentang makna manusia yang

dikenal dengan teorinya tentang “tubuh-subjek”. Tubuh bukan merupakan

semacam alat yang digunakan oleh subjek. Tubuh dan subjek bukan merupakan

dua hal, tetapi tubuh sendiri adalah subjek, artinya manusia bisa menampilkan

makna. Menurut Merleau-Ponty, tubuh adalah wahana dari cara mengada manusia

yang disebutnya Etre-au-monde. Tubuhku menunjukkan bahwa aku dan duniaku

saling terlibat. Melalui tubuhku aku mengenali obyek-obyek di sekitarku, aku

memeriksanya dari segi yang satu ke segi yang lain sehingga dengan cara itu aku

menyadari duniaku dengan perantaraan tubuhku. Tubuhku adalah subyek, karena

melalui tubuh sikap-sikap subyektifku kukenali sendiri. Melalui tubuh aku

mengungkapkan eksistensiku, karena aku dikenal sebagai subyek melalui

tubuhku. Melalui tubuhku aku memaknai dan memberi bentuk kepada obyek-

obyek. Tubuhku adalah subyek karena melaui tubuhku itu aku mengada di dunia.

Tidak dapat dibayangkan sebuah kehadiran tanpa tubuh.87

87 Ibid

Page 136: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bagi Plato dan Platinos, misalnya, manusia itu adalah suatu makhluk Ilahi.

Adapun Descartes, menggambarkannya sebagai terbentuk dari badan dan jiwa

sebagai dua “substansi” yang lengkap masing-masing.88

Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa tubuh merupakan perantara

utama untuk menunjukkan eksistensi adanya manusia. Manusia dikenal melalui

wujud fisiknya yang berupa tubuh. Tubuh merupakan alat manusia untuk

mengenali dunia luar. Di dalam tubuh manusia terdapat alat-alat indera yang

berfungsi menangkap informasi untuk selanjutnya ditransmisikan ke otak dan

dimaknai. Di dalam tubuh terdapat lima alat indera yaitu indera penglihatan,

indera pendengaran, indera penciuman, indera peraba, dan indera perasa. Masing-

masing indera mempunyai fungsi mengenali obyek-obyek tertentu dari segi satu

ke segi yang lain untuk mengenali dunia sekitar.

Filsafat manusia, seperti ilmu-ilmu lain tentang manusia, mengandaikan

bahwa ada suatu watak-sifat manusia, suatu kumpulan corak dan suatu rangkaian

bentuk dinamis yang khas baginya. Adanya watak-sifat ini memungkinkan

membedakan manusia secara pasti dari makhluk lain. Tanpa adanya watak-sifat

yang dimiliki bersama semua orang, filsafat dan setiap ilmu pengetahuan tentang

manusia tidak akan berjalan.89

Tubuh juga merupakan pencitraan seorang manusia atas dirinya sendiri.

Dengan tubuh tersebut seorang manusia dikenali oleh teman-temannya maupun

88 Louis Leahy. Siapakah Manusia? Sintesis Filosofis Tentang Manusia (Yogyakarta: Kanisius,2007)h. 1789 Ibid. h. 20-21

Page 137: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

orang lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa manusia dapat mengenali adanya

orang lain dengan adanya tubuh tersebut. Tubuh merupakan pencitraan manusia

sehingga Ia dapat dikenali oleh orang lain dengan berupa wujud fisiknya seperti

tinggi, warna kulit, berat badan, warna rambut maupun hal lain yang tidak dapat

dilihat seperti bau mulut, bau badan dan lain-lain.

Keseluruhan frame foto tersebut menyajikan bagian bus sebagai objek

yang dominan, sebuah kendaraan bermesin yang dikendarai oleh manusia. Bus

dimaknai sebagai alat yang digunakan manusia untuk melakukan dan mencapai

tujuan tertentu, dalam hal ini digunakan untuk membawa manusia dari suatu

tempat ke tempat lain. Manusia yang mengendarai sebuah bus berarti mempunyai

kuasa penuh atas kemana arah tujuan bus yang dikendarainya. Dalam arti yang

lebih luas bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan sebuah

alat untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manusia juga mempunyai akal untuk

bertahan hidup dengan melakukan suatu perilaku tertentu.

Warna dominan pada bus tersebut adalah warna merah. Menurut menurut

Leatrice Eisman dalam buku More Alive With Color yang dikutip Kompas.com

warna merah melambangkan kekuatan, kemauan, keberanian, eksentrik, aktif,

agresif, bersaing, percaya diri, warna ini memberikan pengaruh berkemauan keras

dan penuh semangat.90 Lebih jauh Leatrice Eisman menjelaskan warna merah tak

cuma memengaruhi psikologi tapi juga fisik. Penelitian menunjukkan menatap

90 http://nasional.kompas.com/read/2008/10/09/15551015/psikologi.dan.arti.warna

Page 138: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

warna merah bisa meningkatkan detak jantung dan membuat kita bernapas lebih

cepat.91

Keseleruhan makna dari frame foto tersebut adalah bagi masyarakat di

lereng Gunung Tambora, khususnya di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat,

kondisi sistem transportasi angkutan umum merupakan suatu hal yang langka

hingga faktor keamanan tak lagi dihiraukan. Hanya untuk bepergian ke tempat

tujuan yang dikehendaki, mereka rela mempertaruhkan nyawa jatuh dari atap bus

yang melaju diatas jalanan berpasir dengan beban melebihi kapasitas normal

kendaraan. Lebih jauh dimaknai bahwa masyarakat di kaki Gunung Tambora

berusaha bertahan hidup dengan cara-cara yang agresif, penuh persaingan, serta

dengan kemauan keras.

B. Hubungan Makna Antar Korpus

Sebuah makna yang coba digali penulis hingga menemukan benang merah

makna dari rangkaian foto Ekspedisi Cincin Api Gunung Tambora yang

disuguhkan Harian Kompas edisi 17 September 2011. Dengan menganalisa

kedelapan korpus pilihan yang tersaji diatas, penulis menemukan keseluruhan

makna yang saling berhubungan dan ditafsirkan sebagai sebuah perjuangan hidup.

Betapa dahsyat bencana yang terjadi 200 tahun silam, betapa kuat pula alam dan

masyarakat Tambora bertahan hidup hingga kini.

91 Ibid

Page 139: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Makna survival yang tersaji di hampir keseluruhan korpus menjelaskan

tentang bagaimana alam dan masyarakat Tambora bertahan hidup di sebuah desa

terpencil di kaki gunung yang pernah mengalami letusan dahsyat 200 tahun silam.

Namun setelah petaka itu, tidak terlihat lagi bekas letusan yang nyaris

memusnahkan kehidupan di kawasan Gunung Tambora tersebut. Perjuangan berat

telah dilalui alam Tambora yang kini berubah menjadi hutan hijau yang subur dan

rimbun. Migrasi kehidupan ke tempat bekas letusan dapat dilalui oleh laut, angin,

serangga, burung, atau manusia dengan kecepatan berbeda di tiap gunung.

Berbagai faktor itu yang memunculkan kembali kehidupan di Tambora. Alam

yang segera pulih setelah letusan, memberi pertanda tentang siklus hidup, bahwa

di balik kebinasaan selalu ada kehidupan baru yang tumbuh. Demikian

sebaliknya, di balik permai alam, terdapat ancaman petaka. Maka dengan segala

usaha dan naluri bertahan hidup yang diberikan olehNya, seleksi alam akan

berjalan sebagaimana mestinya.

Page 140: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebuah gambaran tentang makna survival, pada dasarnya foto

jurnalistik pada liputan khusus Ekspedisi Cincin Api Gunung Tambora di

Harian Kompas edisi 17 September 2011 mengenai studi semiotika

komunikasi adalah representasi aktual harian ini terhadap proses bertahan

hidup di Gunung Tambora. Interpretasi yang demikian memberi pemaknaan

foto-foto jurnalistik di Harian Kompas tidak ubahnya adalah sebuah informasi

visual Kompas dalam menyajikan sebuah gambaran peristiwa kembalinya

ekosistem Tambora pasca letusan 200 tahun silam yang ditujukan pada

pembacanya yang nantinya bisa menggugah emosi pembaca untuk berempati,

simpati terhadap apa yang pernah dan sedang terjadi di Gunung Tambora agar

bisa menginterpretasikan makna-makna yang terkandung dari semua foto-foto

yang disajikan oleh Harian Kompas. Pembaca seakan-akan diajak ikut

merasakan bagaimana kerasnya usaha alam dan masyarakat Tambora untuk

bertahan hidup di semesta yang terpencil, hampir punah, dan minim fasilitas

tersebut.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap foto liputan khusus

Harian Kompas tentang Ekspedisi Cincin Api Gunung Tambora edisi 17

Page 141: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

September 2011 dapat disimpulkan bahwa foto-foto tersebut menunjukkan

makna-makna sebagai berikut :

1. Makna tentang proses bertahan hidup atau survival tersaji pada hampir

keseluruhan korpus yang dibahas, dimana setiap makhluk hidup

ciptaan Tuhan senantiasa memiliki usaha untuk bertahan hidup.

Gunung Tambora yang berada di Nusa Tenggara Barat pernah meletus

sedemikian hebatnya hingga mempengaruhi iklim di dunia, namun

alam yang porak poranda tersebut kini berangsur-angsur pulih dan

kembali seperti semula. Alam tidak pernah terlambat untuk

mengupayakan perbaikan lingkungan karena sejatinya memiliki cara

tersendiri untuk bertahan hidup. Hal ini sering terjadi di sekitar kita

dan telah jamak kita ketahui, namun sering kita tidak menyadari bahwa

gunung merupakan situs peradaban suatu bangsa sebuah warisan untuk

masa depan. Masyarakat yang tinggal di lereng Tambora juga

mempunyai cara sendiri untuk bertahan hidup, yakni dengan berkebun

kopi dan menjualnya ke pasar.

2. Makna tentang sejarah dan kekuatan alam disimbolkan dengan batu-

batuan, pohon cemara, serta kaldera Gunung Tambora yang terdapat

pada korpus 1, 2 , dan 4. Batu dapat dimaknai sebagai penentu masa

dan mengungkap sejarah. Pada masa prasejarah dikenal adanya jaman

batu. Saat jaman batu, manusia purba mulai berkembang

kemampuannya untuk mencetuskan konsep-konsep tentang alat,

kemampuan menghayati dan mengalami, membedakan dan memilih,

Page 142: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

serta kemampuan untuk bergerak maju dan bertahan hidup. Batuan

besar mewakili kekuatan alam, kekuatan yang tidak mampu dilawan

oleh manusia. Sifat batu yang kuat dan tidak mudah rapuh meruapakan

ciri kekuatan alam yang dahsyat. Saat terjadi letusan Gunung Tambora

pada tahun 1815 yang menghancurkan alam sekitarnya hingga

mempengaruhi perubahan iklim dunia. Dan saat itu pula manusia tidak

mampu berbuat apa-apa selain menunggu semuanya kembali normal

dan kembali melanjutkan perjuangan hidupnya. Hal tersebut menjadi

bukti bahwa kekuatan alam tidak sebanding dengan manusia.

3. Makna tentang budaya disimbolkan dengan aktivitas warga lokal

dalam menjalani kehidupan sehari-hari seperti yang terlihat dalam

korpus 5, 6, dan 8. Mayoritas masyarakat yang mendiami lereng

Gunung Tambora masih menjalani kehidupannya sehari-hari dengan

cara tradisional, hal ini terlihat pada korpus 5 yang memperlihatkan

seorang warga yang berjalan menggunakan pakaian yang sangat

sederhana dan khas dengan masyarakat pedesaan. Masyarakat yang

mendiami Gunung Tambora mempunyai mata pencaharian sebagai

petani kopi seperti yang tersaji pada korpus 6. Kemudian sebuah

kendaraan umum yang penuh sesak hingga beberapa penumpangnya

terpaksa naik ke atap juga menjadi hal lumrah bagi warga Tambora.

Budaya masyarakat Indonesia yang memanfaatkan alat transportasi

sebagai alat untuk bepergian seringkali dinodai dengan tindakan

sebagian penumpang yang mengabaikan faktor keselamatan. Angkutan

Page 143: TEMA SURVIVAL DALAM FOTO JURNALISTIK/Tema... · DAFTAR ISI ... Banjir lahar akibat timbunan materialnya saat letusan masih ... deskripsi itu berdasarkan laporan ilmuwan yang datang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang penuh penumpang hingga naik ke atap kendaraan, supir angkutan

yang berkendara dalam kondisi mengantuk atau secara ugal-ugalan

sangat membahayakan dirinya sendiri dan pengguna jalan lain.

B. Saran

1. Perlunya mematangkan konsep dan pemikiran sebelum akhirnya

mengambil tema yang tepat sebagai bahan untuk diteliti agar nantinya

saat dalam proses pengerjaan tidak mendapatkan hambatan yang

berarti.

2. Peneliti harus rajin untuk mengumpulkan berbagai referensi yang

terkait dengan bahan dan objek yang akan diteliti, terlebih dengan

analisis semiotika yang mengharuskan memaknai berbagai objek

dengan dasar yang dapat dipercaya validitasnya.

3. Tidak cukup dengan menggunakan sebuah teori untuk memaknai arti

dari sebuah foto, maka dari itu perlu digunakan banyak teori yang

dipakai oleh peneliti selanjutnya agar mampu mengungkap makna

dalam foto-foto tersebut secara lebih mendalam dan tidak menutup

kemungkinan bagi peneliti untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal

yang melatarbelakangi Harian Kompas dalam pemuatan foto-foto

jurnalistiknya.