Upload
setyo-wisnu
View
238
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 teori kesopanan
http://slidepdf.com/reader/full/teori-kesopanan 1/10
PRINSIP KESANTUNAN/KESOPANAN
Kesopansantunan pada umumnya berkaitan dengan hubungan antara dua partisipan
yang dapat disebut sebagai ‘diri sendiri’ dan ‘orang lain’. Pandangan kesantunan
dalam kajian pragmatik diuraikan oleh beberapa ahli. Diantaranya adalah Leech,
Robin Lakof, o!l dan Le"inson. Prinsip kesopanan memiliki beberapa maksim, yaitumaksim kebijaksanaan #tact maxim$, maksim kemurahan #generosity maxim$,
maksim penerimaan #approbation maxim$, maksim kerendahhatian #modesty
maxim$, maksim kecocokan #agreement maxim$, dan maksim kesimpatian
#sympathy maxim$. Prinsip kesopanan ini berhubungan dengan dua peserta
percakapan, yakni diri sendiri #self $ dan orang lain #other $. Diri sendiri adalah
penutur, dan orang lain adalah la!an tutur #De!a Putu %ijana, &''($.
)aksim merupakan kaidah kebahasaan di dalam interaksi lingual* kaidah+kaidah
yang mengatur tindakannya, penggunaan bahasanya, dan interpretasi+
interpretasinya terhadap tindakan dan ucapan la!an tuturnya. elain itu maksim
juga disebut sebagai bentuk pragmatik berdasarkan prinsip kerja sama dan prinsip
kesopanan. )aksim+maksim tersebut menganjurkan agar kita mengungkapkan
keyakinan+keyakinan dengan sopan dan menghindari ujaran yang tidak sopan
A. MAKSIM KESANTUNAN LEECH
1. Maksim Kebijaksanaan (tact maim!
-agasan dasar maksim kebijkasanaan dalam prinsip kesantunan adalah bah!a para
peserta pertuturan hendaknya berpegang pada prinsip untuk selalu mengurangi
keuntungan dirinya sendiri dan memaksimalkan keuntungan pihak lain dalam
kegiatan bertutur. rang bertutur yang berpegang dan melaksanakan maksim
kebijaksanaan akan dapat dikatakan sebagai orang santun. Leech #dalam %ijana,
&''($ mengatakan bah!a semakin panjang tuturan seseorang semakin besar pula
keinginan orang itu untuk bersikap sopan kepada la!an bicaranya. Demikian pula
tuturan yang diutarakan secara tidak langsung la/imnya lebih sopan dibandingkan
dengan tuturan yang diutarakan secara langsung. Pelaksanaan maksim
kebijaksanaan dapat dilihat pada contoh tuturan berikut ini.
0uan rumah 1 2ilakan makan saja dulu, nak3 0adi kami sudah mendahului.4
0amu 1 2%ah, saya jadi tidak enak, u.4
Di dalam tuturan tersebut, tampak dengan sangat jelas bah!a apa yang dituturkan
si 0uan Rumah sungguh memaksimalkan keuntungan sang 0amu.
". Maksim Ke#e$ma%anan
Dengan )aksim kederma!anan atau maksim kemurahan hati, para peserta
pertuturan diharapkan dapat menghormati orang lain. Penghormatan terhadap orang
lain akan terjadi apabila orang dapat mengurangi keuntungan bagi dirinya sendiri
dan memaksimalkan keuntungan bagi pihak lain. Pelaksanaan maksim
kederma!anan dapat dilihat pada contoh tuturan berikut ini.
7/23/2019 teori kesopanan
http://slidepdf.com/reader/full/teori-kesopanan 2/10
5nak kos 5 1 2)ari saya cucikan baju kotormu. Pakaianku tidak banyak kok
yang
kotor4
5nak kos 1 20idak usah, mbak. 6anti siang saya akan mencuci juga kok.4
Dari tuturan tersebut, dapat dilihat dengan jelas bah!a 5nak kos 5 berusaha
memaksimalkan keuntungan pihak lain dengan cara menambahkan beban bagi
dirinya sendiri. 7al itu dilakukan dengan cara mena!arkan bantuan untuk
mencucikan pakaian kotornya si
8. Maksim Pen&'a$&aan
Di dalam maksim penghargaan dijelaskan bah!a seseorang akan dapat dianggap
santun apabila dalam bertutur selalu berusaha memberikan penghargaan kepada
pihak lain. Dengan maksim ini, diharapkan agar para peserta pertuturan tidak saling
mengejek, saling mencaci, atau saling merendahkan pihak lain. Peserta tutur yang
sering mengejek peserta tutur lain di dalam kegiatan bertutur akan dikatakan
sebagai orang yang tidak sopan. Dikatakan demikian karena tindakan mengejek
merupakan tindakan tidak menghargai orang lain. Pelaksanaan maksim
penghargaan dapat dilihat pada contoh tuturan berikut ini.
Dosen 5 1 2Pak, aku tadi sudah memulai kuliah perdana untuk kelas usiness
9nglish.4
Dosen 1 2ya, tadi aku mendengar ahasa :nggrismu bagus sekali.4
Pemberitahuan yang disampaikan dosen 5 terhadap rekan dosennya pada contoh di
atas ditanggapi dengan sangat baik bahkan disertai dengan pujian dari dosen .
. Maksim Kese#e$'anaan
Di dalam maksim kesederhanaan atau maksim kerendahan hati, peserta tutur
diharapkan dapat bersikap rendah hati dengan cara mengurangi pujian terhadap
dirinya sendiri. rang akan dikatakan sombong dan congkak hati jika di dalam
kegiatan bertutur selalu memuji dan mengunggulkan dirinya sendiri. Pelaksanaan
maksim kesederhanaan atau maksim kerendahan hati dapat dilihat pada contoh
tuturan berikut ini.
:bu 5 1 26anti ibu yang memberikan sambutan dalam rapat Dasa %isma ya.4
:bu 1 4 %aduh..nanti grogi aku.4
Dalam contoh di atas ibu tidak menja!ab dengan1 2h, tentu saja. )emang itu
kelebihan saya.4 :bu mengurangi pujian terhadap dirinya sendiri dengan
mengatkan1 4 %aduh..nanti grogi aku.4
). Maksim Pem*+akatan/Kec,c,kan
7/23/2019 teori kesopanan
http://slidepdf.com/reader/full/teori-kesopanan 3/10
Di dalam maksim ini, diharapkan para peserta tutur dapat saling membina
kecocokan atau kemu;akatan di dalam kegiatan bertutur. 5pabila terdapat
kemu;akatan atau kecocokan antara diri penutur dan mitra tutur dalam kegiatan
bertutur, masing+masing dari mereka dapat dikatakan bersikap santun. Pelaksanaan
maksim pemu;akatan<Kecocokan dapat dilihat pada contoh tuturan berikut ini.
-uru 5 1 2Ruangannya gelap ya, u.4
-uru 1 27e’eh. aklarnya mana ya=4
Pada contoh di atas, tampak adanya kecocokan persepsi antara -uru 5 dan bah!a
ruangan tersebut gelap. -uru mengiyakan pernyataan -uru 5 bah!a ruangan
gelap dan kemudian mencari saklar yang member makna perlu menyalakan lampu
agar ruangan menjadi terang.
-. Maksim Kesimatian
)aksim ini diungkapkan dengan tuturan aserti; dan ekspresi;. Di dalam maksim
kesimpatian, diharapkan agar para peserta tutur dapat memaksimalkan sikap
simpati antara pihak yang satu dengan pihak lainnya. >ika la!an tutur mendapatkan
kesuksesan atau kebahagiaan, penutur !ajib memberikan ucapan selamat. ila
la!an tutur mendapat kesusahan, atau musibah penutur layak berduka, atau
mengutarakan bela sungka!a sebagai tanda kesimpatian.ikapantipati terhadap
salah satu peserta tutur akan dianggap tindakan tidak santun. Pelaksanaan maksim
kesimpatian dapat dilihat pada contoh tuturan berikut ini.
)ahasis!a 5 1 2)as, aku akan ujian tesis minggu depan.4
)ahasis!a 1 2%ah, selamat ya. emoga sukses.4
. MO0EL KESANTUNAN RON 2 LE3INSON
1. 4ace ants
Di dalam interaksi sosial sehari+hari, orang pada umumnya berperilaku seolah+olah
ekspektasi mereka terhadap public self-image yang mereka miliki akan dihargai
orang lain. >ika seorang penutur mengatakan sesuatu yang merupakan ancaman
terhadap ekspektasi orang lain mengenai self-image mereka, tindakan tersebut
dikatakan sebagai Face Threatening Act #?05$. ebagai alternati;, seseorang dapatmengatakan sesuatu yang memiliki kemungkinan ancaman lebih kecil. 7al ini
disebut sebagai Face Saving Act #?5$. Perhatikan contoh berikut1
eorang tetangga sedang memainkan musik sangat keras dan pasangan suami istri
sedang mencoba untuk tidur. i suami dapat melakukan ?051 25ku akan mengatakan
padanya untuk mematikan musik berisik itu sekarang juga34 atau si istri dapat
melakukan ?51 2arangkali kita dapat memintanya untuk berhenti memainkan
musik itu karena sekarang sudah mulai larut dan kita perlu tidur4.
". Ne&ati5e #an P,siti5e 4ace
)enurut ro!n dan le"inson, negative face adalah the basic claim to territories, personal preserves, and rights to non-distraction dan positi"e ;ace adalah the
7/23/2019 teori kesopanan
http://slidepdf.com/reader/full/teori-kesopanan 4/10
positive and consistent image people have of themselves, and their desire for
approval. Dengan kata lain, negative face adalah kebutuhan untuk mandiri
dan positive face adalah kebutuhan untuk terkoneksi #menjalin hubungan$.
ehubungan dengan negative dan positive face, maka dapat disimpulkan bah!a ?5
berorientasi pada negative face dan mementingkan kepentingan orang lain, bahkantermasuk permintaan maa; atas gangguan yang diciptakan. ?5 seperti ini
dinamakan negative politeness. edangkan ?5 yang berorientasi terhadap positive
face seseorang akan cenderung menunjukkan solidaritas dan menekankan bah!a
kedua pihak #penutur dan mitra tutur$ menginginkan hal yang sama dan tujuan yang
sama pula. ?5 dalam bentuk ini dinamakan positive politeness.
ecara singkat, @ule #AB&B1&8C$membedakan positi"e ;ace dan negati"e ;ace
sebagai berikut.
P,siti5e 4ace Ne&ati5e 4ace
Keinginan Pendekatan sosial
Kebebasan dari
pembebanan
Kebutuhan
o untuk terhubung
o ntuk diterima
sebagai anggota
kelompok yang
memiliki tujuan yangsama
o untuk mandiri
o ntuk memiliki
kebebasan bertindak,
dan tidak terbebani
Penekanan Pada solidaritas dan
kesamaan
pada penghormatan dan
kepedulian
8. Ne&ati5e an# P,siti5e P,6itenessNegative politeness memberikan perhatian pada negative face, dengan menerapkan
jarak antara penutur dan mitra tutur dan tidak mengganggu !ilayah satu sama lain.
Penutur menggunakannya untuk menghindari paksaan, dan memberikan mitra tutur
pilihan. Penutur dapat menghindari kesan memaksa dengan menekankan
kepentingan orang lain dengan menggunakan permintaan maa;, atau dengan
mengajukan pertanyaan yang memberikan kemungkinan untuk menja!ab 2tidak4.
)isal, di sebuah gedung student center , 5nda meminta pertolongan untuk
menyebutkan alamat situs yang 5nda perlukan dengan berkata pada Da"id,
2)aa;, saya tidak bermaksud mengganggu, tapi barangkali 5nda bisa
memberitahukan alamat situs yang dosen bicarakan tadi pagi=4
7/23/2019 teori kesopanan
http://slidepdf.com/reader/full/teori-kesopanan 5/10
Eontoh yang lain,
2)aa; mengganggu, isakah saya meminjam uang lima ratus ribu, ehmm, jika kamu
5nda tidak membutuhkannya sekarang=
5danya pemberian pilihan berpengaruh pada tingkat kesantunan. emakin besar
kemungkinan pilihan ja!aban 2tidak4 diberikan, maka semakin sopan lah tuturan
tersebut.
Positive politeness bertujuan untuk menyelamatkan dengan menerapkan kedekatan
dan solidaritas, biasanya dalam pertemanan atau persahabatan, membuat orang
lain merasa nyaman dan menekankan bah!a kedua pihak #penutur dan mitra tutur$
memiliki tujuan yang sama. )isal 5nda masih berada di student center dan masih
memerlukan bantuan, kali ini 5nda meminta bantuan pada teman dekat 5nda, Rudi.
2Rudi, kamu kan punya memori yang baik dan keren, akan lebih keren jika kamu
memberitahu saya alamat situs yang dimaksud pak 7andano tadi pagi.4
. S*e$st$ate&ies 0a6am Kes,anan
Dalam setiap tindak tutur, kita selalu memiliki banyak ekspresi tuturan. ro!n and
Le"inson #&'FG$ menyarankan beberapa superstrategiesi bagi pengguna bahasa
untuk bias berkomunikasi dengan cara yang sopan #dikutip dari @ule, &''(, pp.(A+
(($.4 Eontoh berikut ini akan member penjelasan mengenai superstrategies.
)isalnya 5nda sedang mengikuti ujian. 5nda kemudian menyadari bah!a anda tidak
memba!a pena. 5nda yakin teman sekelas anda akan memberi bantuan. Dalam
kasus ini, pertama+tama anda harus membuat keputusan apakah mengatakansesuatu atau tidak.
a. Ti#ak men&atakan ses*at*
5nda dapat langsung mencari di dalam tas tanpa mengatakan apapun menunggu
teman anda bertanya atau mena!arkan bantuan. Pendekatan ‘tidak mengatakan
apapun’ mungkin berhasil atau tidak berhasil. 7al tersebut bergantung pada
bagaimana orang lain menginterpretasikan tindakan anda.
b. Men&atakan ses*at* 7 of record
>ika anda memutuskan untuk mengatakan sesuatu, anda bisa berkata1 “h dear! "
Forgot my pen# . ama halnya dengan pendekatan ‘tidak mengatakan sesuatu4,mengatakan sesuatu1 of record ini juga memiliki kemungkinan untuk berhasil atau
pun gagal. 0idak ada jaminan bah!a orang lain pasti memahami maksud anda.
c. Men&atakan ses*at*7 on record
erla!anan dengan pernyataan o$ record, anda bisa mengekspresikan kebutuhan
anda dengan langsung berbicara pada seseorang. Eara yang paling eksplisit untuk
menyatakan kebutuhan anda adalah dengan tegas on record. 5nda bisa secara
langsung meminta bantuan dengan mengatakan1 “%ive me a pen&# Permintaan yang
tegas, mengikuti maksim -rice adalah benar+benar langsung dan ringkas. )eskipun
demikian, hal ini memiliki potensi mengancam muka mitra tutur jika permintaan ini
dianggap sebagai sebuah perintah. ntuk menghindari hal tersebut, anda harus
7/23/2019 teori kesopanan
http://slidepdf.com/reader/full/teori-kesopanan 6/10
melakukan ;ace sa"ing acts yang menggunakan strategi kesopanan positi; dan
negati"e untuk meredam ancaman.
trategi kesopanan positi; berorientasi pada usaha untuk memperbaiki
ancaman positive face pendengar. Ketika anda menggunakan kesopanan positi;,
cobalah untuk membayangkan bah!a pendengar memiliki dasar yang sama ataubahkan memiliki hubungan pertemanan dengan anda. )enggunakan bahasa
identitas dalam sebuah kelompok, anda bisa berkata1 #“'o( about letting me use
your pen)$4 bentuk let menandai adanya rasa solidaritas di antara pembicara dan
pendengar. 6amun demikian, tetap saja strategi ini memiliki resiko untuk ditolak jika
si pendengar berbeda tingkat social dengan anda. Dalam kasus ini, strategi
kesopanan sebaliknya mungkin lebih tepat untuk digunakan.
trategi kesopanan negati; tidak selalu bermaksud tidak baik. Kenyataannya,
strategi ini bermaksud memperbaiki ;akta negati"e yang mengancam pendengar.
5nda dapat meminta bantuan secara tidak langsung dengan bertanya “*ould you
lend me a pen)# atau “Sorry to bother you, but may " borro( your pen)# Pertanyaan+
pertanyaan ini didahului oleh ungkapan permintaan maa; untuk pembebanan yang
menunjukkan keprihatinan anda tentang kerugian untuk pendengar. elain itu,
meminta i/in untuk mengajukan pertanyaan lebih sopan.
C. SKALA KESANTUNAN
edikitnya terdapat tiga macam skala pengukur peringkat kesantunan yang sampai
dengan saat ini banyak digunakan sebagai dasar acuan dalam penelitian
kesantunan. Ketiga skala itu antara lain1
1. Ska6a kesant*nan Leec'
Di dalam model kesantunan Leech, setiap maksim interpersonal itu dapat
diman;aatkan untuk menentukan peringkat kesantunan sebuah tuturan. erikut
skala kesantunan Leech selengkapnya.
a. Cost benet scale: Representing the cost or benet o an act to
speaker and hearer
)enunjuk kepada besar kecilnya kerugian dan keuntungan yang diakibatkan oleh
sebuah tindak tutur pada sebuah pertuturan. emakin tuturan tersebut merugikan
diri penutur, akan semakin dianggap santunlah tuturan itu. Demikian sebaliknya,semakin tuturan itu menguntungkan diri penutur akan semakin dianggap tidak
santunlah tuturan itu. 5pabila hal yang demikian itu dilihat dari kacamata si mitra
tutur dapat dikatakan bah!a semakin menguntungkan dari mitra tutur, akan
semakin dipandang tidak snatunlah tuturan itu.
b. Optimality scale: Indicating the degree o choice permitted to speaker
and/or hearer by a specic linguistic act
)enunjuk kepada banyak atau sedikitnya pilihan yang disampikan si penutur kepada
si mitra tutur di dalam kegiatan bertutur. emakin pertuturan itu memungkinkan
penutur atau mitra tutur untuk menentukan pilihan yang banyak dan leluasa, akan
dianggap semakin santunlah tuturan itu.
7/23/2019 teori kesopanan
http://slidepdf.com/reader/full/teori-kesopanan 7/10
c. Indirectness scale: indicating the amount o inerencing required o
the hearerin order to establish the intended speaker meaning
)enunjuk kepada peringkat langsung atau tidak langsngnya maksud sebuah tuturan.
emakin tuturan itu bersi;at langsung akan dianggap semakin tidak santunlah
tuturan itu.
d. uthority scale : representing the status relationship bet!een speaker
and hearer.
)enunjuk kepada hubungan status sosial antara penutur dan mitra tutur yang
terlibat dalam pertuturan. emakin jauh jarak peringkat sosial antara penutur
dengan mitra tutur, tuturan yang digunakan akan cenderung menjadi semakin
santun.
e. "ocial distance scale: Indicating the degree o amiliarity bet!een
speaker and hearer.)enunjuk kepada peringkat hubungan sosial antara penutur dan mitra tutur yang
terlibat dalam sebuah pertuturan. 5da kecendurungan bah!a semakin dekat jarak
peringkat sosial di antara keduanya, akan menjadi semakin kurang santunlah tuturan
itu.
". Ska6a kesant*nan $,%n 2 Le5ins,n
a! Ska6a e$in&kat ja$ak s,sia6 anta$a en*t*$ #an mit$a t*t*$
anyak ditentukan oleh parameter perbedaan umur, jenis kelamin, dan latar
belakang sosiokultural.
b! Ska6a e$in&kat stat*s s,sia6 anta$a en*t*$ #an mit$a t*t*$Didasarkan pada kedudukan asimetrik antara penutur dan mitra tutur atau
dapat dikatakan didasarkan pada speaker and hearer relati"e po!er
#peringkat kekuasaan atau po!er rating$.
c$ kala peringkat tindak tutur atau disebut dengan rank rating atau lengkapnya
the degree o; imposition associated !ith the reHuired eIpenditure o; goods or
ser"ices didasarkan atas kedudukan relati; tindak tutur yang satu dengan
tindak tutur lainnya.
8. Ska6a kesant*nan R,bin Lak,9
Robin Lakof menyatakan tiga ketentuan untuk dapat dipenuhinya kesantunan di
dalam kegiatan bertutur.
a! Ska6a e$tama ata* ska6a +,$ma6itas
Dinyatakan bah!a agar para peserta tutur dapat merasa nyaman dan kerasan dalam
kegiatan bertutur, tuturan yang digunakan tidak boleh bernada memaksa dan tidak
boleh berkesan angkuh.
b! Ska6a ke#*a ata* ska6a keti#akte&asan/ska6a i6i'an
7/23/2019 teori kesopanan
http://slidepdf.com/reader/full/teori-kesopanan 8/10
)enunjukkan bah!a agar penutur dan mitra tutur dapat merasa nyaman dalam
kegiatan bertutur, pilihan+pilihan dalam bertutur harus diberikan oleh kedua pihak.
0idk diperbolehkan terlalu tegang atau kaku.
c! Ska6a keti&a ata* e$in&kat keseka%anan ata* kesamaan
)enunjukkan bah!a agar dapat bersikap santun, orang haruslah bersikap ramah
dan selalu mempertahankan persahabatan antara pihak yang satu dengan pihak
yang lain. 5gar tercapai maksud yang demikian, penutur haruslah dapat
menganggap mitra tutur sebagai sahabat. Dengan menganggap pihak yang satu
sebagai sahabat bagi pihak lainnya, rasa keseka!anan dan kesejajaran sebagai
salah satu prasyarat kesantunan akan dapat tercapai.
0. KESANTUNAN 0AN KONTEKS
Kesantunan adalah sebuah ;enomena pragmatik. Kesantunan terletak bukan pada
bentuk dan kata+kata, melainkan pada ;ungsi dan makna sosial yang diacu. >ika
penutur mengatakan bentuk yang lebih sopan daripada konteks yang diperlukan,
mitra tutur akan menduga bah!a ada maksud khusus yang tersembunyi.
Kesantunan tidak sama dengan penghormatan yang menggunakan bentuk ;ormal
yang mengekspresikan adanya jarak dan penghargaan terhadap orang yang
berstatus lebih tinggi, dan biasanya memasukkan unsur pilihan. Penghormatan
sudah ada di dalam bahasa, seperti Korea ata >epang, dan dapat dilihat pada kata
ganti orang di beberapa bahasa di 9ropa #bahasa Perancis1 tu+vous$. 6amun sangat
jarang dijumpai hal yang serupa secara gramatikal dalam bahasa :nggris, meskipunmasih dapat ditemui bentuk penghormatan seperti penggunaan 2ir4 dan 2)adam4.
angat dimungkinkan untuk mempraktekkan penghormatan tanpa harus menjadi
sopan.
)isal1
A oes the honourable member for *ra(ley (ish to intervene)
. No!
A the last time " sa( a mouth li/e that it had a hoo/ in it!
1. K,nteks Sit*asi
Karena kesantunan merupakan ;enomena pragmatik, maka ia dipengaruhi oleh
konteks. 0erdapat dua konteks situasi yang memengaruhi cara kita membuat
permintaan. Pertama, tingkat paksaan, dan peraturannya adalah 2semakin tinggi
tingkat pembebanan yang dikandung sebuah ujaran, semakin tidak langsung sebuah
ujaran tersebut4. )isal, ketika kita hendak meminjam uang, kita cenderung
mengatakan1
2isakah saya meminjam lima ratus ribu, kalau kamu sedang tidak memerlukannya
sekarang=4
>ika uang yang dipinjam dalam nominal yang lebih kecil,
7/23/2019 teori kesopanan
http://slidepdf.com/reader/full/teori-kesopanan 9/10
2apa saya bisa pinjam lima ribu rupiah untuk bayar ;otokopian=4
Konteks yang kedua adalah ;ormalitas. emakin ;ormal sebuah situasi, semakin tidak
langsung sebuah ujaran yang dihasilkan. )isal, ketika kita sedang dalam sebuah
seminar dan kita terlibat dalam sebuah perdebatan, kita akan mengatakan,
2isakah saya melanjutkan apa yang sebelumnya saya sampaikanJ4
6amun, ketika perdebatan terjadi diantara teman karib, kita akan mengatakan,
20unggu, aku belum selesai ngomong, J..4
". K,nteks S,sia6
Pilihan atas ;ormulasi kesantunan tergantung pada jarak sosial dan kekuasaan
diantara kedua pihak. 5pabila terdapat jarak sosial, kesantunan dikodekan dan
terdapat banyak ketidaklangsungan ujaran. Ketika jarak sosial berkurang, berkurangpula negati"e politeness dan ketidaklangsungan. ariabel yang menentukan jarak
sosial adalah tingkat keakraban, perbedaan status, peran, usia, gender, pendidikan,
kelas, pekerjaan dan etnisitas.
8. K,nteks *#a:a
5kan tetapi, hubungan antara ketidaklangsungan dan "ariabel sosial tidak
sesederhana itu. ecara keseluruhan, dapat dikatakan bah!a kesantunan dan
bahasa bersi;at terikat oleh budaya setempat.
Eontoh1
Di Euba, misalnya, di antara teman tidak boleh ada jarak sama sekali, maka ketika
seorang teman mengatakan ‘terima kasih’ ketika disuguhkan secangkir kopi dapat
menyebabkan kesalahpahaman dan menciptakan penghalang di antara kedua orang
tersebut.
E. ANTARA PRINSIP KER;A SAMA 0AN PRINSIP KESOPANAN
Dalam Leech #&''8$ dijelaskan bah!a Prinsip kerja sama dibutuhkan untuk
mempermudah menjelaskan hubungan antara makna dan daya* penjelasan yang
demikian sangat memadai, khususnya untuk memecahkan masalah+masalah yangtimbul dalam semantik yang memakai pendekatan berdasarkan kebenaran #truth+
based approach$. 0etapi prinsip kerja sama itu sendiri tidak dapat menjelaskan,
mengapa manusia sering menggunakan cara yang tidak langsung untuk
menyampaikan apa yang mereka maksud* dan apa hubungan antara makna dan
daya dalam jenis+jenis kalimat yang bukan kalimat pernyataan<deklarati; #non+
declarati"e$. )aka, di sinilah peranan kesopanan menjadi penting.
5da sebagian masyarakat yang dalam situasi+situasi tertentu lebih mementingkan
prinsip kesopanan daripada prinsip kerjasama, atau lebih mendahulukan maksim
prinsip kesopanan yang satu daripada yang lain. Dalam hal ini harus diakui bah!a
kedudukan prinsip kerja sama lemah sekali bila kasus+kasus perkecualian tidak
7/23/2019 teori kesopanan
http://slidepdf.com/reader/full/teori-kesopanan 10/10
dijelaskan dengan memuaskan. ntuk dapat memberikan penjelasan yang
memuaskan kita membutuhkan prinsip kesopanan. Karena itu, prinsip kesopanan
tidak boleh dianggap sebagai sebuah prinsip yang sekadar ditambahkan saja pada
prinsip kerjasama, tetapi prinsip kesopanan merupakan komplemen yang perlu.
?ungsi sosial umum yang dijalankan oleh prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan
tidak boleh luput dari perhatian, dan hubungan ‘ta!ar+mena!ar’ yang ada antara
kedua prinsip tersebut. Prinsip kerja sama memungkinkan seorang peserta
percakapan untuk berkomunikasi dengan asumsi bah!a peserta yang lain bersedia
bekerja sama. Dalam hal ini prinsip kerja sama ber;ungsi mengatur apa yang
dikatakan oleh peserta percakapan sehingga tuturan dapat menyumbang kepada
tujuan ilokusi atau tujuan !acana. 6amun dapat dikatakan bah!a dalam hal atur+
mengatur tuturan peserta, prinsip kesopanan berperan menjaga keseimbangan
sosial dan keramahan hubungan, karena hanya dengan hubungan yang demikian
kita dapat mengharapkan bah!a peserta yang lain akan bekerja sama. Dalam situasitertentu, prinsip kesopanan menduduki tempat kedua. 7al ini terjadi pada suatu
kegiatan kerja sama berupa pertukaran in;ormasi+in;ormasi yang sangat dibutuhkan
oleh kedua belah pihak.
Dari uraian di atas dapat kita ketahui bah!a antara prinsip kerja sama dengan
prinsip kesopanan selalu tidak sejalan. 7al tersebut sesuai dengan keterangan -rice
dalam Leech yang menyatakan bah!a kalau kita ingin sopan kita sering dihadapkan
pada benturan antara prinsip kerja sama dengan prinsip kesopanan sehingga kita
harus memutuskan sejauh mana kita akan ta!ar+mena!ar antara prinsip kerja sama
dengan prinsip kesopanan.
Eompiled by1 :kmi 6ur kta"ianti M :;a Rolyna
0A4TAR PUSTAKA
Eutting, >oan. ABBA. Pragmatics and iscourse A 0esource .oo/ for Students. 6e!
@ork1 Routledge
Leech, -eofrey. &''&. Principle of Pragmatics. London1 Longman
Rahardi, Kunjana. ABBC. Pragmati/ 1esantunan "mperatif .ahasa "ndonesia. >akarta1
Penerbit 9rlangga
%ijana, : De!a Putu. &''(. asar-dasar Pragmati/ . @ogyakarta1 Penerbit 5ndi
@ule, -eorge. &''(. Pragmatics. I;ord1 I;ord ni"ersity Press