7
TERJEMAHAN HALAMAN 5-6 Tabel 2 Persentase dari pelajar pada tiap tingkat gejala untuk lavender dan kelompok kontrol dengan OR (95% Cl) taksiran menggunakan regresi logistik ordial untuk tiap gejala Gejala Kelompok Kontrol (%) Kelompok Lavender OR (95 % Cl) Tida k Ada Menenga h Moder at Tida k Ada Menenga h Moder at Nyeri Abdome n dan Nyeri Pingga ng 26 4,2 69,8 31,2 42,7 26 Kelela han 21,9 14,6 63,4 33,3 47,9 Karakteristik dasar dari siswa dibandingkan antara lavender dan kelompok kontrol. Gejala Dismenore Pada tahap pertama, kami menilai efek dari lavender pada siswa dengan gejala dismenore. Akibat kekurangan dalam jumlah sampel pada kategori parah yang cocok untuk regresi ordinal logistik, kategori parah

Terjemahan Halaman 5-6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Terjemahan Jurnal Ginekologi

Citation preview

TERJEMAHAN HALAMAN 5-6

Tabel 2 Persentase dari pelajar pada tiap tingkat gejala untuk lavender dan kelompok kontrol dengan OR (95% Cl) taksiran menggunakan regresi logistik ordial untuk tiap gejala

Gejala

Kelompok Kontrol (%)

Kelompok Lavender

OR (95% Cl)

Tidak Ada

Menengah

Moderat

Tidak Ada

Menengah

Moderat

Nyeri Abdomen dan Nyeri Pinggang

26

4,2

69,8

31,2

42,7

26

Kelelahan

21,9

14,6

63,4

33,3

47,9

Karakteristik dasar dari siswa dibandingkan antara lavender dan kelompok kontrol.

Gejala Dismenore

Pada tahap pertama, kami menilai efek dari lavender pada siswa dengan gejala dismenore. Akibat kekurangan dalam jumlah sampel pada kategori parah yang cocok untuk regresi ordinal logistik, kategori parah dan moderat dikombinasikan menjadi satu kelompok, dengan nama kategori moderat. Regeresi logistik ordinal telah dicocokkan untuk menaksir efek kontrol lavender untuk tiap dasar untuk tiap dari 11 gejala dismenore. OR (95% Cl) pada tabel 2 menunjukkan bahwa lavender mempunyai secara efektif mengurangi skor dari gejala (p0,05) pada 3 model. Efek dari lavender dari jumlah perdarahan tidak signifikan pada hari pertama dan kedua. Dapat dilihat bahwa keefektivan lavender pada hari pertama adalah berlawanan arah pada keefektivan pada hari kedua dan ketida. Pada tahap selanjutnya analisis data, karena pengulangan dan korelasi alami respon (jumlah dari perdarahan menstrual pada hari konsekutif), regresi logistik binari telah dicocokkan dengan AR (1) struktur korelasi menggunakan pendekataan GEE. Hasilnya tidak menunjukkan efek yang signifikan lavender dari perdarahan menstrual (p=0,25). Frekuensi dari hari dengan moderat dan perdarahan hebat pada 3 hari pertama sebelum pengobatan telah dipertimbangkan sebagai garis dasar pada model ini.

Penggumpalan Darah

Regresi logistik binari telah dicocokkan dengan perkiraan efek dari lavender pada pengontrolan penggumpalan darah untuk dasar. Parameter memperkirakan menunjukkan bahwa efek lavender (-0,23) tidak mengurangi penggumpalan darah siswa secara statistik (p=0,666).

Diskusi

Aromaterapi adalah terapi untuk menyeimbangkan dan menunjukkan fisik seseorang, mental, dan kesehatan psikologikal. Dapat disediakan melalui masase atau inhalasi yang secara lebih luas digunakan sebagai intervensi keperawatan. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi efek inhalasi lavender pada gejala dismenore dan jumlah dari perdarahan menstrual pada mahasiswa universitas yang menderita dismenore primer. pada studi ini, partisipan adalah mahasiswi universitas dengan usia 18 karena dismenore pada hampir parah di kedua dan ketiga dekade diantara wanita. Aroma inhalasi efektif untuk stabilitas mental dan fisikal, refreshing dan konsentrasi. Pada metode ini, minyak esensial diserap menuju paru-paru dan darah melalui hidung. Lavender digunakan sebagai sedativ, anti depresan, anti spasmodik, anti flatulent, dan juga untuk mengobati infertilitas, infeksi, kecemasa, demam, stres, gejala kurang istirahat kolik pada bayi, varicose ulcers, dan sindrom terowongan karpal. Hasil studi ini menunjukkan bahwa inhalasi lavender dapat membuat efek meredakan pada bebrapa jenis dismenore. Hasil ini didukung dengan penemuan sebelumnya seperti masase dengan minyak lavender dibandingkan dengan placebo (cairan tidak berbau petrolatum) yang menurunkan gejala dismenore pada angka statistik yang signifikan. Disamping itu, juga dipaparkan bahwa masase menggunakan minyak esensial lavender, clary sage dan mawar efektif dalam mengobati ketidaknyamanan menstrual. Bagaimanapun, juga terdapat laporan dalam iritasi kulit, namun inhalasi dari lavender, kami tidak menerima laporan berdasarkan iritasi kulit pada studi baru-baru ini. Marzouk dan rekan, merekadan perut menggunakan masase abdominal menggunakan minyak esensial (kayu manis, cengkeh, mawar dan lavender sebagai dasar dari minyal almon) efektif mengurangi dismenore. Mereka menyebutkan bahwa postif efek secara umum untuk aromaterapi dan tidak untuk masase. Ketika minyak esensial di ekstrak dari tanaman yang diinhalasi, sel reseptor olfactory distimulasi dan impuls ditranmisikan ke pusat emosional pada otak, atau sistem limbik. Aromaterapi dengan lavender dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk pasien dengan gejala depresi. Juga dapat digunakan untuk mengurangi agitasi, neuroleptics, dan untuk meredakan nyeri. Minyak lavender juga ditemukan dalam pengaplikasiannya pada bidan untuk megurangi nyeri dan ketidaknyamanan setelah bekerja keras. Meskipun inhalasi dari lavender mempunyai pengaruh dalam perubahan mood pasien dan meningkatkan pola tidur, masih terdapat debat yang dipertimbangkan tentang menghargai manfaatnya. Menstruasi regular biasanya berlangsung selama 4-6 hari. Rata-rata dari cairan menstrual selama periode menstruasi bulanan adalah 35 ml dan kisaran antara 10-80 ml. aliran menstrual yang hebat berkaitan dengan beberapa nyeri. Pengobatan alami seperti obat herbal memberikan alternatif lebih ringan untuk menunjukkan tingkatan perdarahan bulanan yang normal. Obat-obat ini aman untuk digunakan dan mendukung kesehatan wanita secara umum. Jamu, seperti madu, vitx dan minyak esensial adas menaikkan kesehatan hormonal dan mesntrual.

Hasil studi ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara inhalasi lavender dan jumlah dari perdarahan menstrual selama tiga hari pertama. Sebagai tambahan, tidak ada efek signifikan secara statistik dari inhalasi lavender yang diobservasi pada pembekuan darah. Marzouk dan rekan, melaporkan bahwa menggunakan aromaterapi merubah beberapa siswa dari perdarahan hebat ke rata-rata pada hari pertama dan kedua tetapi tidak pada hari ketiga dibandingkan dengan siswa pada kelompok placebo. Bagaimanapun, penemuan menunjukkan bahwa siswa pada kelompok lavender mengalami dismenore lebih rendah berdasarkan VAS (Visual Analogues Scale) tercatat.

Disarankan untuk mendapatkan penelitian lebih lanjut dengan desain crossover untuk mengetahui efek dari inhalasi lavender pada dismenore untuk lebih jelas. Bagaimanapun, studi lebih lanjut dibutuhkan untuk menemukan mekanisme efek inhalasi dari minyak esensial yang diekstrak dari lavender dan spesies lain dari keluarga Lamiaceae mempunyai efek farmatik.

Kesimpulan

Inhalasi dari lavender meredakan nyeri dari kehebatan gejala dismenore. Karena kemudahannya, harga yang efektif dan tidak ada efek samping, metode ini dapat diaplikasikan oleh bidan untuk semua pasien perempuan yang menderita dari dismenore primer.