Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ImasKartikaNurrachma,WidiSuroto,MayaAndriaNirawati/JurnalSENTHONG2019
579
PUSATPELAYANANLANJUTUSIADENGANPENDEKATANBIOPHILICDIKOTASURAKARTA
ImasKartikaNurrachma,WidiSuroto,MayaAndriaNirawati
ProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaretSurakartaimasskartikaa@gmail.com
Abstrak
Manusia akan mengalami proses degeneratif secara biologis, psikis, dan sosial setelah memasukitahapanlanjutusia(>60tahun).Halinimeningkatkanketergantunganlanjutusiaakanlingkunganpendukunguntuk mempertahankan kesehatan serta lingkungan sosial melalui suatu wadah pelayanan kesehatan dansosialdi luar rumah.Untukmewadahikomunitas lanjutusiadiKotaSurakarta,dibutuhkanpusatpelayananlanjut usia dengan desain yangmendukung proses penyembuhan dan peningkatan kesehatan. Pendekatanbiophilic merupakan pendekatan yang memanfaatkan elemen alam untuk meningkatkan kualitas sebuahruang, alam dipercaya memiliki unsur restoratif pada manusia. Tujuan dari penelitian ini adalahmengimplementasikan pendekatan biophilic pada rancang bangunan pusat pelayanan lanjut usia yangdiharapkandapatmeningkatkankualitaslingkungandankesehatankomunitaslansia.Metodepenelitianyangdigunakan adalah penelitian terapan melalui pendekatan deskriptif kualitatif. Pemahaman pendekatanbiophilic didapat dari tinjauan pustaka terkait yang kemudian disimpulkanmenjadi suatu pedoman denganmempertimbangkan karakter lansia sebagai dasar perencanaan dan perancangan bangunan. Pendekatanbiophilicdiwujudkanpadaprogramruang,tapakdanmassabangunan.
Katakunci:lanjutusia,pusatpelayananlanjutusia,biophilic.
1. PENDAHULUAN
Setelah memasuki tahapan lanjut usia (>60 tahun), manusia akan mengalami prosesdegeneratifsecarabiologis,psikis,dansosialdanrentanterhadapberbagaigangguanfisiologiyangbersifatkronik(Maryam,Ekasari,Rosidawati,Jubaedi,&Batubara,2008).MenurutDarmojo(2009)diperlukan upaya agar golongan lanjut usia (lansia) senantiasa sehat secara fisik dan mental.Golonganinimemerlukandukunganlingkunganfisik,sosial,budaya,danaksespelayanankesehatanagarsenantiasasehat,aktif,mandiridanberdayaguna.
Penuaanmempengaruhimobilitas,pencapaian,penglihatan,dansensitivitasterhadapsuhu(Demartoto,2006).Meskipunbeberapalansiatetapaktifdalammenjagakesehatan,untuksebagianbesar lainnya, penuaan memang menurunkan mobilisasi dan lingkungan sosial sehinggameningkatkan ketergantungan lansia akan fasilitas domestik untuk berekreasi dan bersosialisasi(Jane & Thoday, 1996). Bagi sebagian lansia, rumah menjadi bagian sisa hidup mereka karenaterbatasnya kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Pengadaan lingkunganyang ramah dan mendukung bagi kalangan lansia pada tingkat regional perlu dijadikan suatuprioritas. Pusat pelayanan lanjut usia berperan untuk menyediakan kegiatan yang fleksibel danmendorong keterlibatan lansia di luar rumah. Hal ini memungkinkan individu lansiamempertahankanperanmerekadalammasyarakatdan tinggal bersamakeluarga selamamungkin(Jackson,1989).
Desain bangunan berperan untuk memungkinkan lansia meningkatkan danmempertahankan kesehatan. Pendekatan biophilic merupakan pendekatan yang memanfaatkanelemen alam untuk meningkatkan kualitas sebuah ruang dengan memenuhi kebutuhan manusiaakan biophilia atau kecintaan terhadap alam. Kecintaan tersebut dapat berdampak positif bagimanusia seperti mengurangi rasa sakit, meningkatkan kualitas istirahat, dan mengalihkan pikirandari depresi. Terdapat tiga kategori pendekatan biophilic (Browning, Ryan, & Clancy, 2014) yang
ImasKartikaNurrachma,WidiSuroto,MayaAndriaNirawati/JurnalSENTHONG2019
580
antara lain 1) Nature in the space (elemen natural dalam ruang) dengan menghadirkan elemennaturalsecaralangsungdalamsebuahruang,2)Naturalanalogue(analoginatural)denganelemenalamdianalogidandireplikadalambentukmaupunpola,3)Natureofthespace(sifatnaturalruang)yang mencakup konfigurasi ruang pada alam. Ketiga elemen desain biophilic tersebut diterapkanpada program ruang, tapak, dan massa bangunan untuk meningkatkan kualitas bangunan danmendoronginteraksilansiadenganalam.
2. METODEPENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalahmetode penelitian terapan dengan pendekatandeskriptifkualitatif.Tahapanpenelitiandimulaidenganmenentukantema“wadahpelayananlanjutusia di perkotaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan” dan mengeksplorasikondisi dan situasi yang terkait dengan tema tersebut. Dari hasil eksplorasi, ditentukan sebuahrancangdesainpusatpelayanan lanjutusiadenganpendekatanbiophilicsebagaiwadahpelayananpenduduk lanjut usia di Kota Surakarta dan poin-poin permasalahan yang perlu dijawab. Tahapankedua adalah pengumpulan data dan informasi melalui studi literatur dan studi lapangan yangberkaitan dengan obyek sebagai landasan perencanaan dan perancangan untuk menjawabpermasalahan desain. Studi literatur dilakukan melalui beberapa sumber seperti buku, jurnal,kebijakan pemerintah terkait lanjut usia sebagai sasaran pengguna, standar teknis dan non-teknisterkait fasilitas pelayanan lanjut usia, preseden fasilitas pelayanan lanjut usia, biophilic sebagaimekanisme rancangbangun,dandata terkaitKotaSurakarta sebagai lokasi rancangbangun.Studilapangandilaksanakandi rukunsenior livingdiBogorsebagai salahsatuobyekpreseden.Tahapanketiga adalah sinstesis pendekatan biophilic menjadi strategi desain untuk diaplikasikan padabangunan.
3. HASILDANPEMBAHASAN
Penerapan dua belas pola (Gambar 1) yang diaplikasikan pada bangunan berdasar empatbelaspolabiophilicditentukandenganmempertimbangkan:- Fungsialamuntukmeningkatkankesehatanlansiasepertieksposurdengansinarmataharipagi,
udarasegar,danstimulusterhadapindrasepertibentuk,warna,suara,baudancahaya.- Fungsi alam untuk meningkatkan kondisi lingkungan yang bermanfaat untuk meningkatkan
kualitas habitat yang dihuni lansia, misalnya vegetasi dapat menyerap karbon dioksida,melepaskanoksigenkeudara,danmembantupenyerapanairketanah.
- Kondisifisiklansiasepertipenurunanmobilitas,penurunanpencapaian,penurunanpengelihatan,mudah lelah, sensitif terhadap suhu, dan mungkin mengalami gangguan kesehatan. Kondisitersebut dapat menyulitkan lansia mengakses dan menikmati area outdoor sehingga kualitasalamsebaiknyadapatdinikmatidariareaindooryanglebihmudahdiaksesdandiawasistaf.
ImasKartikaNurrachma,WidiSuroto,MayaAndriaNirawati/JurnalSENTHONG2019
581
KoneksiVisual
Konseksinon-visual
StimuliNon-Ritmik
Variasiudara/termal
KehadiranUnsurAir
Cahayadinamis
KoneksiSistemAlam
PolaBiomorphic
MaterialAlam
PolaAlam
Prospect(Pengelihatanjarakjauh)
Refuge(Pengungsian)
Vegetasi
Air
Ornamen
Bangunan2lantai
MassaMaterialalam
Suaradigitalalam
Areatenang
Holtikultura
Pencahayaanalami
PolaBiophilic Penerapan
Penghawaanalami
Bungadanrempah
Warnanatural
Ruang
Tapak
Natureinthespace
Naturalanalogue
Natureofthespace
Gambar1
PenerapanPendekatanBiophilicpadaRancangBangunan
a. PROGRAMRUANGRuang-ruangpusatpelayananlanjutusiaterbagiatas6zonapelayanan(Tabel2)yangterdiri
dari zona penitipan kendaraan, zona kesehatan (terdiri atas peningkatan, pencegahan, danpemulihan),zonasosial,zonaakomodasi,zonapengelolaan,danzonaservis.Ruang-ruangtersebutditentukanberdasarkankebutuhankegiatandankarakterlansia(Tabel1).
TABEL1
KEBUTUHANKEGIATAN
No Karakterlansia Kebutuhankegiatan1 Penurunankualitasfisikdanmental Kegiatanyangmerangsangmentaldanfisik2 Rentanmengalamigangguanpenyakit Kegiatanlayanankesehatandanpencegahan3 Mungkinmengidappenyakitkronis Kegiatanlayananterapidanrehabilitasi4 Mobilitasmenurundanmudahlelah Kegiatanlayananakomodasi5 Penurunanlingkungansosial Kegiatandengankomunitasdanlingkungan6 Kurangdipahamiolehlingkungansekitar Kegiatanpenyuluhan
TABEL2
PELAYANANFASILITASNo JenisZona Ruang1 Penitipankendaraan Penitipankendaraan2 Sosial Sosialiasi,penyuluhan,pendampingan&relawan3 Kesehatanpeningkatan Berkebun,berjemur,latihanfisik,berenang,senam,kelasketerampilan4 Kesehatanpencegahan&
pemulihan
Imunisasi,konseling,manajemenstress,pengecekankesehatanrutin,terapikemampuan(bicara,drama,musik,kerajinantangan,kesenian),terapialam,terapifisik(ambulationdankemampuanumum)
5 Penunjang(akomodasi) Beribadah,beristirahat(tidur),mandi,penyediaannutrisi6 Pengelola&servis Mengelolafasilitas,mendampingiklien,membersihkanfasilitas,menjaga
keamanan,merawatbangunanProspect adalah pengelihatan jarak jauh yang tidak terhalang untuk pengawasan. Desain
prospect yang baik menghasilkan ruang yang terbuka dan bebas, namun memiliki batas kontrolkhususnya dilokasi yang tidak familiar. Tujuan dari pola prospect adalahmenyediakan visual bagipenggunauntukmenilaipeluangdankeamanandi lingkungandenganmenyediakanpemandangandariposisitinggi.Untukmenghadirkankualitasspasialalammelaluiprospect,fasilitasiniterdiriatas
ImasKartikaNurrachma,WidiSuroto,MayaAndriaNirawati/JurnalSENTHONG2019
582
2 lantai. Lantai 1 berfungsi sebagai zona penitipan kendaraan, kesehatan, dan sosial. Lantai 2berfungsisebagaizonapengeloladanakomodasi.Zonasiinibersifatfleksibel,untukmelayanilansiayangmobilitasdankesehatannyasangatrendah.Lantai1dilengkapiareapengeloladanakomodasi,sedangkanlantai2dilengkapiareakesehatanpeningkatandansosial(Gambar2).
Gambar2
Konsepzoningvertikalfasilitas
Dihasilkanlah besaran KDB lantai 1 yaitu ±7083,42m2 dari hasil rekapitulasi luas kapasitaskegiatanpadalantai1dan2(Tabel3).SesuaiketentuanRTRWkotasurakarta,denganKDB60%danKDH40%,luastapakyangdibutuhkanfasilitasadalah±11805m2denganRTH±4722,28m2.
TABEL3REKAPITULASILUASKEGIATANFASILITAS
No Kegiatan Total1 Penitipankendaraan 33702 Sosialdanpenerimaan 661,483 Kesehatan(peningkatan) 1521,744 Kesehatan(pencegahandanrehabilitasi) 293,685 AkomodasiLt.1 1236,5 Total 7083,426 AkomodasiLt.2 1779,97 Pengeloladanservis 260,12 Total 2040 Totalkeseluruhan 9123,42
Denganmempertimbangkanpenurunankualitas fisikpada lansia,kemudahansirkulasidan
navigasi untuk mendorong kemandirian lansia, meningkatkan interaksi dan aktivitas melaluikemudahandalammengamatilingkungan,sertamenghadirkankoneksivisualdannon-visualdenganalam.Ruang-ruangpadabangunaninimemilikihubungansebagaiberikut:- Kamarmandidapatdiaksesdaridalamruangistirahat.- Areatunggu(lobi)berdekatandengantoiletdanmemilikiaksesvisualkeruangkegiatan.- Tempatpenitipanpakaianberdekatandengankolamrenang.- Ruangzonapelayanankesehatandiletakanberdekatan,memilikiaksesvisualketaman,danmendapatkansinarmataharipagi.
- Setiapzonapelayanandilengkapidenganareapengawasan.- Ruangstaffkesehatandekatdenganzonapelayanankesehatandanmemilikiaksesprivatmenujuruangkonsultasi,periksa,danterapi.
- Loadingdockberdekatandengandapur,sertadapurberdekatandenganareamakan.
Pendekatan biophilic diterapkan dengan memposisikan area kegiatan outdoor dan zonapelayanan kesehatan di sisi timur untuk mengoptimalkan masuknya sinar matahari pagi sertamenghadirkan hubungan visual dan non-visual antara zona pelayanan kesehatan dengan areakegiatanoutdoor(Gambar3).
ImasKartikaNurrachma,WidiSuroto,MayaAndriaNirawati/JurnalSENTHONG2019
583
Gambar3
Organisasizonakesehatanpadafasilitasberadadisisitimur
Ruang-ruang disusun berdasarkan sumbu sirkulasi linier (Gambar 5) yang menghasilkanorganisasi ruang linier dan radial. Lobi-lobi zona pelayanan memiliki hubungan linier, sementararuang-ruang zona pelayanan memiliki hubungan radial dari ruang lobi. Sehingga dari area duduklansia dapat mengamati kegiatan dan memiliki kemenerusan visual untuk melihat area outdoor(Gambar4).
Gambar4Sirkulasilinierpadafasilitasmempermudahsirkulasidannavigasilansia
ImasKartikaNurrachma,WidiSuroto,MayaAndriaNirawati/JurnalSENTHONG2019
584
Keterangan:AksesumumAksesstaffAksesmasukumumRuangyangmembutuhkansinarmataharipagi&akseskekebun
Parkirstaf
Kantorstaf
R.Servis
Loadingdock Dapur
Admin-istrasi
Kamar
Kamarmandi
Lobiakomo-dasi
MusholaAreamakan
Fisio-terapi
Admin-istrasiR.staf Lobi
rehab
Ambu-lation
Kelasterapi
Toilet4
PeriksaKonsul-tas
Gudang
Berke-bun
Toilet3Lobipromotif
FitnesAerobik
Kolamrenang
Shower&peni-tipan
KanopiDrop-off
R.duduk
LobiSosial(peneri-maan)
KanopiTransumum
Toilet1 Toilet2
Stasiunpenga-wasan
Admin-istrasi
R.Staf&berkas
R.stafLaundry Admin-istrasi
Kelasketerampilan
R.MeKolam
Toiletstaf
Toiletstaf
R.Sewa
R.ME
Parkirumum
Gambar5Hubungandanorganisasiruang
Penerapanpendekatanbiophilicpadaruang(Tabel4)ditentukandenganpertimbangan:• Pada zona penitipan kendaraan dengan polusi dan panas dari kendaraan tinggi, dibutuhkan
penerapanvegetasiuntukmenangkapdebu,membersihkanudara,danmemberikankesejukan.
ImasKartikaNurrachma,WidiSuroto,MayaAndriaNirawati/JurnalSENTHONG2019
585
• Pada zona sosial, dibutuhkan penerapan vegetasi dan air untukmenyejukan udara; bunga dansuara digital sebagai stimulus sentuhan, suara, warna, dan bau; material transparan untukmenghadirkaneksposurmataharipagidanaksesvisualkeareakegiatanagarmemudahkanlansiamengawasilingkungandanmendorongpartisipasi;danbatualamsebagaidetailornamenlantai.
• Pada zona kesehatan dibutuhkan penerapan vegetasi dan air untuk menyejukan danmembersihkanudara;bungadansuaradigitalsebagaistimulussentuhan,suara,warna,danbau;dan penggunaan material transparan ke area outdoor untuk untuk menghadirkan eksposurmataharipagidanaksesvisualkeareakegiatanagarmemudahkanlansiamengawasilingkungan.Sebagian ruang zonaksehatanbersifatprivat sehinggaperlumenghindaripenggunaanmaterialtransparandariarahruangtunggu.Sesuaidenganzonavertikal,zonakesehatanpencegahandanrehabilitasi berada di lantai 1, namun beberapa ruang zona kesehatan peningkatan berada dilantai2.Lantaizonakesehatanmenggunakanbatualam,parket,dankarpethijau.
• Aktivitaspadazonaakomodasimembutuhkanketenangan,eksposurdengansinarmataharipagidanudarasegar,sertastimulusterhadapindrasepertiwarna,baudancahaya.
• Zona pengelola dan servis berada di sisi barat. Penerapan vegetasi dapat menyerap karbondioksida,melepaskanoksigenkeudara,danmendinginkanlingkungan.
TABEL4PENERAPANBIOPHILICPADARUANG–RUANGFASILITAS
No Ruang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah1 PenitipanKendaraan √ - - - - - - - - - - - 12 Sosial √ - √ - √ √ √ √ √ √ - √ 8a R.Tunggu(Lobi) √ - √ - √ √ √ √ √ √ - - b Toiletumum1 √ - - - √ - √ - √ - - - c R.Baca,duduk √ - √ - √ √ √ √ √ √ - √ d Toiletumum2 √ - - - √ - √ - √ - - - 3 Peningkatan √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12a R.Tunggu(lobi) √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - b R.Fitness&Aerobic √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ c R.Kelas √ - √ √ √ √ √ √ √ √ - - d Toiletumum3 √ - - - √ - √ √ √ - - - e Kolamrenang - - - - √ √ √ √ √ √ - - f R.Shower&penitipan √ - - - √ √ √ √ √ √ - - 4 Pencegahan&rehabilitasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - 11a R.Tunggu(lobi) √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - b R.Periksa&konsul √ - √ - - - √ √ √ √ - - c R.Terapi √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - e R.Toiletumum4 √ - - - √ - √ √ √ - - - 5 Akomodasi √ - √ √ - √ √ √ √ - - √ 7a Restoran √ - √ - - - √ √ √ - - - b R.Tidur √ - √ - - √ √ √ √ - - √ c Kamarmandi √ - √ - - - √ √ √ - - √ d Mushola √ - √ √ - - √ √ √ - - √ 6 Staff&servis √ - - - - - √ √ √ - - √ 4
Keterangan:1. Vegetasi 5. Suaradigital 9. Warnanatural2. Holtikultura 6. Pencahayaanpagi 10. Materialtransparan3. Bungadanrempah 7. Penghawaanalami 11. Areatenang4. Aliranair 8. Detailornamen,materialalam 12. Beradadilantai2
ImasKartikaNurrachma,WidiSuroto,MayaAndriaNirawati/JurnalSENTHONG2019
586
b. TAPAKUntuk melayani penduduk lansia di Kota Surakarta, fasilitas pusat pelayanan lanjut usia
berlokasi di Kelurahan Timuran Kota Surakarta sehingga lansia berada di lingkungan yang familiardan tidak merasa terasingkan. Lokasi ini sesuai dengan RTRW Kota Surakarta di area jasa danperhotelan,memiliki topografidataruntukmemudahkan lansiaberaktivitasdi lingkungan fasilitas,berjarak ±200m dari fasilitas kesehatan, dan memiliki akses transportasi umum dan kendaraanpribadiyangbaikuntukmempermudahlansiamengunjungidanmeninggalkanfasilitassecararutin(Gambar6).
Tapakmemiliki4aksesmasuk;3aksesmasukumumdisisiselatanyangbebatasandenganJl. Slamet Riyadi dan 1 akses masuk staf di sisi utara yang berbatasan dengan Jl. Timuran, aksesmasuk umum dan akses masuk servis dipisahkan untuk mengurangi kepadatan sirkulasi dalamfasilitas. Tapakmemiliki 3 akses keluar; 2 akses keluar di di sisi selatan yangberatasandengan Jl.Slamet Riyadi untuk kendaraan motor dan pengguna transportasi umum, dan 1 akses keluarkendaraanumumdanstafuntukmempermudahpengawasan.
Tapak memiliki ketentuan koefisien KDB maksimal 85%, KDH minimal 10%, dan KLBmaksimal360%.Garissempadanbangunan(GSB)terluarpadatapakditentukanseparuhlebarruangmilikjalan,yaitu;2mpadasisiutara,4mpadasisibaratdan12mpadasisiselatan.Sedangkan,garissempadanbagiantimuryangberbatasandenganperumahanberjarak2meterdaribataskapling.
Gambar6
LokasidanTapak
Analisis klimatologi pada tapak bertujuan untuk mendapatkan strategi pengolahan tapakdenganmempertimbangkanpengaruhaspek iklim, sinarmatahari,danpergerakanangin terhadapkegiatandidalamfasilitas.Pertimbanganpadaanalisisklimatologiterdiriatas:- TapakberadadiareaiklimmusontropisdenganmusimhujanpadabulanOktober-Maret,dan
musimkemaraupadabulanApril-September.- Fasilitasberoperasidaripukul07.00–18.00,cahayamataharidapatmenjadisumber
pencahayaanalamiruangdidalamfasilitas.- SinarmataharidapatmembantusintesisproduksivitaminDyangbermanfaatbagitubuhlansia.- Pencahayaanyangmemadaimembantulansiayangmengalamigangguanpendengaranuntuk
mengamatilawanbicarasaatberinteraksidanberkomunikasi.
Untuk mengoptimalkan manfaat sinar matahari sebagai sumber pencahayaan alami padafasilitas, bangunan diorientasikan utara – selatan dengan penataan fenetrasi dan dimensi bukaanpada sisi timur. Sedangkan, sisi bangunan yang menghadap ke barat tapak diberikan sunshadingmenggunakan secondary skin dan vegetasi. Untuk mengoptimalkan manfaat sinar matahari pagisebagai sumbervitaminD, zonakegiatan outdoor sepertiberjalan-jalandanberkebundiletakandisisitimursehinggalansiadapatberaktivitassambilberjemurdipagihari.
ImasKartikaNurrachma,WidiSuroto,MayaAndriaNirawati/JurnalSENTHONG2019
587
Menurut kondisi klimatologis tapak (Gambar 7), arus angin tertinggi di Kota Surakartaumumnyamengalirdarisisiutara,selatan,danbaratdaya.Ketigaarahangininibersumberdarijalandan mudah membawa polusi dan debu dari jalan menuju fasilitas yang dapat memperburukkesehatandanmengganggu sistempernafasan lansia.Oleh karena itu, area yang yangberatasanlangsung dengan jalan perlu diberi buffer. Mengingat penghawaan alami merupakan komponenpentingdalammengkondisikankenyamananlingkunganfasilitas,aliranudaratapakdapatdikontroldenganmenentukanbesaranbukaandanfenetrasibangunan,orientasibangunanpadatapak,danpenanamanvegetasiuntukmenangkapdebudanpolusi.
Gambar7
Kondisiklimatologipadatapakc. MASSA
Penentuan massa dilakukan berdasarkan respons kondisi klimatologis, pencapaian tapak,persyaratanruang,dankarakterlansia.Bangunanfasilitas(Gambar8)memilikibentukdasarpersegiuntuk meningkatkan efisiensi ruang dan fleksibilitas desain selubung bangunan. Bangunan inimemiliki 1 massa dengan sirkulasi linier yangmempermudah orientasi dan sirkulasi lansia dalamfasilitas, memungkinkan ruang kegiatan utama memiliki akses view ke area outdoor, sertameningkatkankuantitaspencahayaandanpenghawaanalamiyangmasukkebangunan.
Penerapan biophilic pada massa untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatanlansiaadalahsebagaiberikut:- Bangunan memiliki orientasi dominan barat laut – tenggara (Gambar 6). Orientasi tersebut
mengoptimalkanpemanfaatanpenghawaandanpencahayaanalamidanmemilikiviewyangbaikdariJl.SlametRiyadisebagaijalanarterikota.
- Terdapat ventilasi silang yang memanfaatkan material roster pada sisi selatan dan utarabangunanuntukmenjagakondisitermaldankesegaranudaradalamfasilitas(Gambar9).
- Terdapat fenetrasi dan bukaan pada sisi timur bangunan (Gambar 10) untukmengoptimalkanmanfaatsinarmataharipagisebagaisumbersintesisvitaminDyangbaikbagilansia
- Fenetrasijugaditerapkanpadaruang-ruangyangmembutuhkanviewkeareaoutdoor- Fenetrasi juga diterapkan pada sisi barat fasilitas untukmendapatkanmanfaatmatahari siang
dansoresebagaisumberpencahayaanalami.- Secondarywallpadasisitimurbangunanberfungsiuntukmenghadirkanbayanganpadafasilitas
danpadasisibaratbangunanberfungsiuntukmengurangipanaspadasorehari.
ImasKartikaNurrachma,WidiSuroto,MayaAndriaNirawati/JurnalSENTHONG2019
588
Gambar8
Penerapanbiophilicpadaruang
ImasKartikaNurrachma,WidiSuroto,MayaAndriaNirawati/JurnalSENTHONG2019
589
Gambar9
Aplikasirosterpadaruangyangmembutuhkanpenghawaandarisisiselatan
Gambar10
Panelkacapadasisitimurruangyangmembutuhkansinarmataharidanakseskeareaoutdoor
4. KESIMPULANDANSARAN
Adatigahalyangperludiperhatikandalammenerapkanpendekatanbiophilicpadarancangpusat pelayanan lanjut usia yaitu kondisi fisik lansia, fungsi alam untuk meningkatkan kesehatanlansia dan fungsi alam untuk meningkatkan kualitas lingkungan fasilitas. Temuan penelitian iniadalahsebagaiberikut:a. Penerapanbiophilicpadaprogramruangdilakukandenganmeresponshubungandanorganisasi
ruangyangmempertimbangkankondisifisikdankarakterlansia.Untukmeningkatkankesehatanlansia dan kualitas lingkungan fasilitas, pendekatan biophilic diterapkan khususnya pada zonapelayanankesehatan,sosial,danakomodasi.
b. Penerapanbiophilic pada tapak dilakukan denganmerespons lokasi, pencapaian, geografi, danklimatologis tapak yang mempertimbangkan karakter lansia. Untuk meningkatkan kesehatanlansiadankualitaslingkunganfasilitas,pendekatanbiophilicditerapkandenganmenentukanjenisvegetasiyangsesuai,perzonaanareakegiatanoutdoordanholtikulturadisisitimur,danorientasimassa barat laut – tenggara dan barat – timur untukmengoptimalkanmanfaat sinarmataharipagidananginsebagaisumberpencahayaanpenghawaanalami.
c. Penerapanbiophilicpadamassabangunandilakukandenganmeresponsklimatologis,pencapaiantapak, persyaratan ruang, dan karakter lansia. Pendekatan biophilic pada massa bangunanditerapkandenganmengorientasikanmassapadaarahbarat–timurdanbarat laut–tenggara,memposisikan bukaan untuk ventilasi silang dari arah utara – selatan untuk meningkatkansirkulasi udara, danmenghadirkan bukaan pada sisi timur bangunan untukmemasukkan sinarmataharipagiyangbermanfaatbagilansiakeruang-ruangkegiatan.
ImasKartikaNurrachma,WidiSuroto,MayaAndriaNirawati/JurnalSENTHONG2019
590
REFERENSI
Browning,W.,Ryan,C.,&Clancy,J.(2014).14PatternofBiophilicDesicn.NewYork:TerrapinBrightGreen,LLC.
Darmojo,B.(2009).BukuAjarGeriatri.Jakarta:BalaiPenerbitFKUI.Demartoto,A. (2006).PelayananSosialNonPantiBagi Lansia : SuatuKajianSosiologis. Surakarta:
UNSPress.Jackson,K.M.(1989).AdultDayCare:EnviromentalDesignStrategiesforPersonswithAlzheimer's
Disease.Texas:TexasTechUniversity.Jane,S.,&Thoday,P. (1996).LandscapeDesign forElderlyandDisabledPeople.Michigan:Garden
ArtPress.Maryam,R.,Ekasari,M.F.,Rosidawati,Jubaedi,A.,&Batubara,I.(2008).MengenalUsiaLanjutdan
Perawatannya.Jakarta:SalembaMedika.