Upload
riswet
View
98
Download
7
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
The Effects of Hurdle The Effects of Hurdle Rate on the Level of Rate on the Level of
Escalation of Escalation of Commitment in Capital Commitment in Capital
BudgetingBudgeting
RISTAFANY PAHLEVIS 4310015
OverviewOverview
Penelitian ini membahas tentang hurdle rates dan eskalasi komitmen pada pengangguran modal. Penelitian ini
bertujuan agar organisasi mempertimbangan hurdle rates proyek
untuk mengurangi perilaku eskalasi komitmen dengan manajer. Teknik penganggaran modal telah menjadi pusat dari pengambilan keputusan
investasi di dalam akuntansi, keuangan dan bisnis.
Namun, beberapa riset baik dalam akuntansi maupun psikologi
mengindikasikan bahwa pengambil keputusan memiliki kecenderungan
untuk melanjutkan proyek yang tidak bernilai ekonomis merskipun tersedia
informasi kinerja masa lalu yang buruk dan ketersediaan dana. Hal ini
merupakan fenomena eskalasi komitmen. Penelitian-penelitian yang ada berkaitan dengan self-justification theory, agency theory, serta prospect
theory.
Hurdle RatesHurdle RatesMerupakan jumlah return minimal yang
yang disyaratkan/ditentukan oleh seseorang (dalam hal ini manajer) sebelum melakukan investasi atau
proyek.Jadi, ketika return yang diperoleh dari
suatu investasi atau proyek nilainya dibawah hurdle rates, maka proyek investasi tersebut dianggap tidak
ekonomis dan disarankan untuk tidak diteruskan.
Eskalasi KomitmenEskalasi Komitmen
Eskalasi komitmen dalam pembuatan keputusan manajerial
maksudnya adalah manajer memutuskan untuk meneruskan proyek-proyek yang gagal atau
tidak berguna.
Tujuan PenelitianTujuan Penelitian
1. Untuk menyelidiki keefektifan dari project hurdle rates dalam menurunkan level komitmen dari proyek yang tidak ekonomis.
2. Untuk menyelidiki keefektifan relatif dari 2 tipe project hurdle rates dalam menurunkan level komitmen untuk proyek yang tidak ekonomis.
HipotesisHipotesisH1a: Tingkat eskalasi komitmen akan
lebih rendah untuk manajer dengan hurdle rate yang dirangkai oleh perusahaan daripada perusahaan yang tidak memiliki hurdle rate.
H1b: Tingkat eskalasi komitmen akan lebih rendah untuk manajer dengan self-
set hurdle rate daripada perusahaan yang tidak memiliki hurdle rate.
H2: Tingkat eskalasi komitmen akan lebih rendah untuk manajer dengan self-
set hurdle rate daripada perusahaan yang menggunakan organization hurdle rates.
Metode PenelitianMetode Penelitian
Desain RisetMenggunakan 3 desain untuk merancang eksperimen untuk
memeriksa pengaruh hurdle rates pada perilaku eskalasi manajer
proyek, yaitu: tanpa hurdle rate, hurdle rate yang di set oleh
organisasi, dan hurdle rate yang diatur oleh diri sendiri (manajer
proyek).
Variabel PenelitianVariabel-variabel dalam eksperimen ini antara lain
adalah no hurdle rates control group, organization-set hurdle rates, dan self-set hurdle rates. Variabel dependen penelitian
ini adalah kecenderungan eskalasi subyek.
SubjekPenelitian ini dilakukan dengan cara eksperimen. Subyek dari penelitian ini adalah 250 mahasiswa S1 pada tahun kedua dan seluruh subyek
terlibat dalam mata kuliah akuntansi manajerial pada
Universitas ternama di Australia.
Hasil PenelitianHasil Penelitian Hasil yang ada menunjukkan
bahwa hampir separuh dari subyek memutuskan untuk melanjutkan proyek dengan persentase yang lebih kecil dari treatment group akan melakukan hal yang sama. Hasil eksperimen juga tidak mendukung H1a.
Hipotesis H1b didukung berdasarkan hasil eksperimen yang menunjukkan bahwa manajer proyek terlibat dalam mengatur hurdle rates mereka sendiri yang ditampilkan memiliki level signifikansi yang lebih rendah pada eskalasi komitmen dibandingkan manajer proyek yang tidak memperoleh hurdle rates yang spesifik.
Seperti halnya H1b,hipotesis H2 juga didukung. Dimana hasil eksperimen menunjukkan bahwa manajer proyek yang terlibat dalam mengatur hurdle rates mereka sendiri yang ditampilkan memiliki level signifikansi yang lebih rendah pada eskalasi komitmen dibandingkan manajer proyek yang menerima organization-set hurdle rates.
Keterbatasan PenelitianKeterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Diantaranya adalah tugas penganggaran modal yang
disederhanakan untuk menyesuaikan dengan eksperimen laboratorium. Studi ini juga dibatasi pada proyek investasi dimana expected return
pada poin re-investasi jatuh di bawah spesifikasi rate return yang
diinginkan sebelumnya.