Upload
nafilah-syella
View
451
Download
63
Embed Size (px)
Citation preview
Anatomi Paru
Paru kanan : 3 lobus (fisura
mayor dan fisura minor)
10 segmen Paru kiri :
2 lobus (fisura mayor)
Lingula 8 segmen
Fisura minor (horizontal) memisahkan lobus superior dan lobus medial di paru kanan.
Pada paru kiri tidak terdapat fisura minor.
Fisura minor menyusur dari fisura major (torakal 4) sejajar costae 4.
Fisura mayor (oblique) memisahkan lobus inferior dengan lobus medial dan superior di paru kanan, dan memisahkan lobus superior di paru kiri
Fisura mayor menyusur dari spinous process T4 (posteriorly) ke costae 6 (anteriorly)
SEGMENTASI PARU KANAN
1. Lobus Superior
Segmen Apical (1)Segmen Posterior (2)Segmen Anterior (3)
2. Lobus Medial Segmen Lateral (4)Segmen Medial (5)
3. Lobus Inferior
Segmen Apicobasal (6)Segmen Mediobasal (7)Segmen Anterobasal (8)Segmen Laterobasal (9)Segmen Posterobasal (10)
SEGMENTASI PARU KIRI
1. Lobus Superior Segmen Apicoposterior (1)Segmen Anterior (2)
Lingula Segmen Superior (3)Segmen Inferior (4)
2. Lobus Inferior Apical (5)Segmen Anteromedial basal (6)Segmen Laterobasal (7)Segmen Posterobasal (8)
SALURAN PERNAFASAN
Trakea : Mulai dari level cricoid cartilage (cervical 6
atau 7) Berakhir di batas atas thoracic vertebra 5
sampai 8 yang kemudian bercabang menjadi bronchi kanan dan kiri
Berada di midline kecuali ketika di termination dimana trakea akan sedikit deviasi ke kanan
Bronkus : Bronkus utama
berjalan ke inferolateral kanan dan kiri mulai dari ujung bawah trakea
Bronkus lobaris Bronkus
segmentalis Bronkus terminalis Asinus
Alveoli
Pori Alveoli: Canals of LambertSaluran
antara alveoli dengan bronkiolus terminalis
Pores of Kohnantar alveolus
04/20/2023 www.brainybetty.com 15
TRAKEA
HISTOLOGI
- Pars cartilagenea (C.hialin)- Pars membranacea(m.trachealis)
Membrana Mukosa:-Epitel : Silindris bertingkat bersilia,sel piala-Lamina propia : jar ikat, serat elastin
HISTOLOGI BRONKIOLUS• Epitel
Silindris rdh/Selapis kuboid
bersilia
• Lamina Propia-Kelenjar(jrg)-Kartilago(-)
• T.Muskularis-Ot. Polos
HISTOLOGI BRONKIOLUS TERMINALIS
• EpitelSilindris rdh/
Selapis kuboidbersilia
• Lamina Propia-Kelenjar(-)-Kartilago(-)
• T.Muskularis-Ot. Polos-Serabut elastis
HISTOLOGI BRONKIOLUS RESPIRATORIUS
• EpitelSilindris rdh/Selapis kuboid
TIDAK bersilia
• Lamina Propia-Lap tipis Ot. Polos
JENIS-JENIS FOTO THORAKS
THORAKS POSTERIOR ANTERIOR (jantung & paru)
THORAKS LATERAL (jantung & paru)THORAKS ANTERIOR POSTERIOR (jantung
& paru)THORAKS OBLIQUE (jantung & paru)THORAKS TOP LORDOTIK (apex paru)THORAKS LATERAL DECUBITUS (paru &
pleura)
Teknik pemotretan: Penderita berdiri antara film dgn sumber sinar Penderita membelakangi sumber sinar, dgn
dada bagian ventral menempel film. Tangan tolak pinggang dan siku dikedepankan
(agar skapula tidak menutup lapang paru) Jarak film & x-ray : paru 1.5m, jantung 2.0m Sinar diarahkan dgn centrasi V. Th 6-7 KV 50-60 MAs 10-20
PROYEKSI AP
Indikasi :• Pasien sakit
berat• Anak/bayi/
neonatus• Orang gemuk,
hamil, asites yang besar, tumor abdomen
Teknik pemotretan :
1. Penderita berbaring di meja pemotretan tangan/lengan ke atas.
2. Film diletakkan di bawah punggung3. Sinar dtg dr anterior,centrasi Th 6-7
Distorsi pada foto AP Pembesaran jantung Pelebaran
mediastinum Merapatnya
(Crowded) bronkovaskuler pada basal
Rotasi pasien
PROYEKSI LATERALIndikasi :• Indikasi rutin untuk melihat
kelainan mediastinum • Untuk melihat kelainan
yang tidak jelas pada posisi PA
• Untuk mencari diagnosis yang pd posisi PA masih belum tampak
• Untuk pemotretan jantung
Teknik pemotretan:1. Penderita dgn bagian atas
terbuka berdiri antara film dengan sumber sinar, dgn bagian lateral dada/thoraks (kiri /kanan) menempel pd film
2. Tgn penderita diangkat keatas/diletakkan di kepala
3. Centrasi sinar Th 6-7LATERAL
PROYEKSI OBLIQUEIndikasi: Untuk melihat kelainan yang pada pemotretan posisi
PA/ lateral yang masih belum jelas.Teknik pemotretan:1. Penderita berdiri antara film dgn sumber sinar dgn
bagian ventral thoraks sebelah kiri/ kanan menempel pd kaset dan membentuk sudut 45° dgn kaset
2. Lengan yg dekat dgn film diletakkan diatas kepala, yg sebelah lagi bertolak pinggang dengan siku ke belakang.
3. Centrasi sinar di vetebrae thorakal 6-7
Lateral Dekubitus
Indikasi:• Melihat cairan
dalam cavum pleura yang jumlahnya sedikit 15-20 cc atau kecurigaan akumulasi cairan yang belum dapat dilihat pada PA
LATERAL DEKUBITUSIndikasi:• Untuk melihat cairan dalam cavum
pleura yang sedikit jumlahnya kurang dari 100-200cc
• Untuk pada posisi PA belum dapat ditentukan adanya cairan dalam cavum pleura
Teknik pemotretan:1. Penderita berbaring dimeja pemotretan pada sisi
kanan/kiri tergantung dari bagian mana yang diperiksa2. Lengan diletakkan diatas kepala3. Centrasi sinar di vetebra thorakal 6-7 dari arah
anterior/posterior
Teknik pemotretan :1. Penderita berdiri diantara film dgn sumber
sinar, menghadap ke arah sumber sinar.2. Penderita berdiri 1 feet ( 30cm) di depan kaset
dengan punggung menempel pada kaset.3. Tepi atas/puncak kaset berada 1 inci diatas
bahu4. Sinar diarahkan ke manubrium sterni
15 langkah baca foto toraks :
1: Nama/usia 2: Tanggal pembuatan 3: Med record number 4: Foto sebelumnya 5: View(s): PA/AP/+Marker 6: Penetrasi 7: Rotasi 8: Inspirasi 9: Magnifikasi 10: Angulasi 11: Trakea/Cor/Sinuses/Diafragma 12: Hilus/Corakan bronkovaskuler 13: Lapang paru/hemitoraks 14: Soft tissue/bone 15: Kesimpulan/kesan
Perhatian (Kualitas Foto)
Pencarian
(Diagnostik)
}}
Persiapan (Administrasi)}
Persiapan Administrasi :
Identitas: nama, usia
Tanggal pembuatan foto
Medical number Bila perlu
disertakan foto lama
Penetrasi
Penetrasi KV (tegangan) Bila KV cukup, maka corpus VT III makin
ke bawah makin tidak jelaskontras MAS (kuat arus) memengaruhi jumlah
sinar X yang dikeluarkandensitas.
Rotasi
Posisi yang diharapkan adalah simetris tidak ada rotasi
Proses spinosus VT ditarik garis khayal (linea mediana) kemudian tarik garis ke ujung medial klavikula, bila sama antara kanan dan kiri simetris
Inspirasi
Level inspirasimaksimal Midpoint diafragma pada costa 5-6 anterior
atau Costa 9-10 posterior terlihat pada sulcus
cardio-phrenicus kanan
Magnifikasi
Magnifikasi berperan dalam menilai pembesaran jantung
Tergantung pada posisi pasien terhadap film
Pada posisi PA jantung mendekati ukuran yang sebenarnya dibandingkan dengan AP
Alasan: jarak antara tube x-ray dan pasien lebih pendek pada posisi AP (40 inchi) dibandingkan dengan posisi PA (72 inchi)
Angulasi
Pada foto tegaknormal berkas sinar x sejajar dengan lantai dan tegak lurus terhadap permukaan toraks
Contoh pada foto top lordotik dimana klavikula (struktur anterior toraks) terproyeksi di atas dari costa (struktur posterior toraks)
Foto top lordotik ini mendistorsi gambaran klavikula (membuat normal “S” menjadi tampak lurus), jantung memiliki gambaran yang tidak biasa, dan hilangnya batas hemidiafragma kiri
Trakea
Trakea harus terlihat lusenberisi udara
Sentral N : 1 – 1,5 cm Perhatikan ada
pendorongan/penarikan Pada level angulus sternalis (VT4-5)
bercabang menjadi bronkus utama kanan dan kiri
Bifrukasio trakea (karina) N<90, bila >90 atrium kiri terangkat
Ukuran CTR normal
• Dewasa:<50%
a b
c
Neonatus : 60% Bayi 1 bulan - 1
tahun : 55% Usia > 1 tahun :
50%
Pada bayi (infant) CTR mungkin dapat mencapai sebesar 65%
William Hering, Learning Radiology
Beberapa referensi menyebutkan angka 60% sebagai batas atas CTR
Dalam menilai jantung pada infant harus diperhatikan: Presentasi klinik: murmur, takikardia, dan
sianosis Corakan bronkovaskuler
Keterangan gambar
Tangent line (garis kuning) merupakan garis yang dibuat dari apeks ventrikel kiri sampai aortic knob
Tarik garis tegak lurus (panah merah) terhadap tangent line tersebut yang melalui main plmonary artery (MPA)
Normal: nilainya antara 0 (menyentuh tangent line) sampai 15 mm ke arah medial.
Aorta Aorta asenden
Panjang sekitar 5 cmtidak tampak pada foto toraks
Kiri dari VCS Kanan dari trunkus
pulmonalis Arkus aorta
Kiri dari garis tengah Tidak terlalu menonjol
(x=3-3,5 cm). Pembesaran aortic knobpeningkatan tekanan, aliran, perubahan dinding aorta
Arkus Aorta normal=aor
tic knob
Tepi aorta desenden
normal
x
Aorta desendenkiri dari kolumna vertebralis, posterior esofagus
Aorta desendenrelatif lurus dengan midline menuju abdomen
Pada orang tuadapat melengkung ke kiri (variasi normal)
Arkus Aorta normal=aor
tic knob
Tepi aorta desenden
normal
x
Diafragma Diafragma
kanan lebih tinggi dari kiri
Perbedaannya 2.5 cmlebih dari 3 cm berarti abnormal
Bentuk : Tenting, scalloping
Sinus Costophrenicus dan Diafragma
The right hemidiaphragm is ‘higher’ than the left. Both costophrenic angles are sharply outlined.
Pulmo
Paru terdiri dari rongga udara yang merupakan kontras negatif”black” (lusen)
Bandingkan paru kanan dan kiri
Deskripsi batas-batas pulmo pada foto toraks
Apekspuncak paru – klavikula
Lapang atasklavikula sampai kosta II depan
Lapang tengahkosta II-IV
Lapang bawahkosta IV sampai diafragma
Hilus (Jamak: Hili)
Tempat keluar masuknya pembuluh darah (a/v), bronkus, limfa
Normal hilus paru kiri lebih tinggi dari kanan (beda 1 kosta)
Biasanya berukuran 1,5 cm
Corakan paru
Corakan paru=corakan bronkovaskuler Tanda menyebar dari hilus, makin ke
samping makin kabur Corakan bertambah bila > 2/3 dari
lebar paru pada paru kanan dan > 1/3 dari lebar paru kiri
Normalcorakan paru lebih banyak di basis paru, bila terbalik maka disebut kranialisasi
Kranialisasi/sefalisasi corakan paru di atas lebih dari corakan paru di bawah dengan perbandingan >5:1 (Normal 3:1)
Corakan paru bertambah pada kranialisasibendungan vena
Kranialisasi tanda khas paling dulu terlihat dan paling lambat hilang pada edema paru
Active vascularity: jumlah darah yang masuk ke dalam arteri pulmonalis
Passive vascularity: biasanya karena bendungan (pulmonary resistance)
SISTEMA TULANG DAN JARINGAN LUNAK
LOKASI DAN GAMBARAN SISTEMA TULANG : COSTA, CLAVICULA SCAPULA
LOKASI DAN GAMBARAN JARINGAN LUNAK MAMMAE,
Normal: sistem tulang intak
Expertise
Trakea di tengah Cor tidak membesar Sinuses dan diafragma kanan/kiri normal Pulmo:
Hili normal Corakan bronkovaskuler normal Tidak tampak bercak lunak
Kesan:- Tidak tampak TB paru/kelainan paru
lainnya