62
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RISIKO TINGGI DI PUSKESMAS MIRI SRAGEN TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh: ERNA METARIA NIM. B 10.139 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

KEHAMILAN RISIKO TINGGI DI

PUSKESMAS MIRI SRAGEN

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh:

ERNA METARIA

NIM. B 10.139

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga
Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga
Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Kehamilan Risiko Tinggi di Puskesmas Miri Kabupaten Sragen Tahun 2013”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas

akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Annisaul Khoiriyah, S.ST., selaku Pembimbing yang telah memberikan

pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.

4. Bapak drg. Budhi Wibowo, selaku Kepala Puskesmas Miri Kabupaten Sragen,

yang telah memberi ijin kepada penulis untuk mengambil data awal dalam

pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Seluruh Dosen dan Staff Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada

Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

v

6. Bagian Perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak

kekurangannya, karena keterbatasan kemampuan penulis. Maka penulis

mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi

penyempurnaan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

Surakarta, April 2013

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2013

Erna Metaria

B. 10.139

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

KEHAMILAN RISIKO TINGGI DI

PUSKESMAS MIRI SRAGEN

TAHUN 2013

(xv + 45 halaman + 18 lampiran + 4 tabel + 2 gambar)

ABSTRAK

Latar Belakang: Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)

tahun 2007 AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Deteksi awal

pada kehamilan dapat dijadikan sebagai salah satu upaya untuk mencegah

kehamilan risiko tinggi. Dengan adanya pengetahuan tentang kehamilan risiko

tinggi, ibu diharapkan dapat menjaga kehamilannya sehingga dapat melalui proses

kehamilan, persalinan dan nifas dengan sehat tanpa masalah. Berdasarkan studi

pendahuluan pada Oktober 2012 di Puskesmas Miri Sragen didapatkan dari 35 ibu

hamil terdapat 11 ibu hamil berisiko Diantaranya disebabkan oleh usia kurang dari

20 tahun sebanyak 7 orang, lingkar lengan atas < 23,5 cm sebanyak 2 orang,

multiparitas sebanyak 1 orang dan usia kehamilan > 35 tahun sebanyak orang.

Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan

ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Miri Sragen pada tingkat

baik, cukup, kurang.

Metode Penelitian: Penelitian dilakukan di Puskesmas Miri Sragen pada

tanggal 3 Maret – 25April 2013. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif, teknik

pengambilan sampel total sampling dengan jumlah responden 35 orang yaitu

seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Miri Sragen,

instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan

reliabilitasnya. Teknik analisis data dengan analisis univariat menggunakan

distribusi frekuensi dengan bantuan SPSS.

Hasil Penelitian: Hasil penelitian terhadap 35 ibu hamil di Puskesmas Miri

Sragen diperoleh hasil yang memiliki pengetahuan berkategori baik sebanyak

4 responden (11,42%), pengetahuan cukup sebanyak 28 responden (80%) dan

pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%).

Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu

hamil di Puskesmas Miri Kabupaten Sragen mempunyai pengetahuan yang cukup

tentang kehamilan risiko tinggi yaitu sebanyak 28 responden (80%). Hal itu di

pengaruhi faktor umur dan pengalaman.

Kata Kunci : Pengetahuan, ibu hamil, kehamilan risiko tinggi

Kepustakaan : 30 Literatur (2005 s/d 2012)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Ø Yang terpenting adalah usaha dan berdo’a, hasil akhir takdir yang

menjawab

Ø Masa depan ada di tangan kita, bukan di tangan mereka

Ø Allah SWT tidak akan memberi cobaan kepada hamba-Nya melebihi batas

kemampuan

Ø Akan selalu ada hasil yang baik bagi mereka yang bersungguh - sungguh

PERSEMBAHAN

Ø Allah SWT yang telah melimpahkan berkah yang

luar biasa di hidupku

Ø Bapak dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan

doa restu, dukungan kasih sayang sepanjang

hidupku. Bagaimanapun keadaan bapak sekarang

aku tetap bangga jadi anakmu.

Ø Mas Hendra Tunggal darahku tersayang dan kakak

iparku yang baiknya seperti bundadari yang selalu

memberikan semangat serta dukungannya.

Ø Ghalih yang selalu memberikan do’a, semangat,

pengertian dan kasih sayangnya.

Ø Keluarga Wonogiri dan Balam (belakang LP lama),

yang selalu memberikanku dukungan disaat jenuh.

Ø Sahabat-sahabatku tercinta, anak-anak nonariti dan

d’street, salut untuk kebersamaan kita. Tetap begini,

sahabat kental ‼!

Ø Teman – teman almamater.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga
Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iv

ABSTRAK ................................................................................................ vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vii

CURRICULUM VITAE .......................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ......................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ....................................................... 4

E. Keaslian Penelitian ....................................................... 5

F. Sistematika Penulisan .................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori .............................................................. 8

1. Pengetahuan ........................................................... 8

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

x

2. Kehamilan .............................................................. 14

3. Kehamilan Risiko Tinggi ....................................... 15

B. Kerangka Teori ............................................................. 24

C. Kerangka Konsep Penelitian ........................................ 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................... 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................... 26

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .... 27

D. Instrumen Penelitian ..................................................... 28

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 32

F. Variabel Penelitian ....................................................... 32

G. Definisi Operasional ..................................................... 33

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................ 33

I. Etika Penelitian ............................................................ 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .......................... 39

B. Hasil Penelitian ............................................................ 39

C. Pembahasan ................................................................. 41

D. Keterbatasan ……………………………………...... 43

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................. 44

B. Saran ............................................................................. 44

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

xi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Kisi-kisi kuesioner tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

kehamilan risiko tinggi ............................................................. 29

Tabel 3.2. Definisi operasional .................................................................. 33

Tabel 4.1. Hasil Pengolahan data ............................................................... 40

Tabel 4.2. Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan

risiko tinggi ............................................................................. 41

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Teori ..................................................................... 24

Gambar 2.2. Kerangka Konsep ................................................................. 25

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian

Lampiran 2 : Surat Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3 : Surat Balasan dari Lahan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4 : Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan reliabilitas

Lampiran 5 : Surat Balasan permohonan ijin Uji validitas dan reliabilitas

Lampiran 6 : Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan penelitian

Lampiran 7 : Surat Balasan Penggunaan Lahan Penelitian

Lampiran 8 : Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 10 : Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 11 : Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran12 : Tabulasi Kuesioner Uji Validitas Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang Kehamilan Risiko Tinggi

Lampiran 13 : Hasil Uji Validitas Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Kehamilan Risiko Tinggi

Lampiran 14 : Hasil Reliabilitas Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Kehamilan Risiko Tinggi

Lampiran 15 : Tabulasi Kuesioner Penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang Kehamilan Risiko Tinggi

Lampiran 16 : Hasil Uji Statistik Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Kehamilan Risiko Tinggi

Lampiran 17 : Tabel Nilai r Product Moment

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

xv

Lampiran 18 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat

derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu

target yang telah di tentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu

tujuan ke-5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu di mana target yang akan di

capai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu

(Depkes RI, 2008).

Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2007 AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, sebagian besar

disebabkan perdarahan 28%, eklamsia 24%, infeksi 11%, komplikasi masa

puerpureum 8%, persalinan lama 5%, abortus 5%, emboli obstertik 3% dan

lain – lain 11%. Sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) di propinsi Jawa

Tengah sejak bulan Januari hingga Juni 2012 sebanyak 347 orang. Di

antaranya disebabkan oleh perdarahan 17%, eklamsi 37%, infeksi 4% dan

lain – lain 42% (Dinkes Jateng, 2012).

Usaha yang bisa dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu di

antaranya yaitu dari tenaga kesehatan untuk selalu melakukan pengawasan

serta pertolongan dalam kehamilan, persalinan, nifas, meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan dalam ilmu kebidanan, dan memberikan

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

2

keputusan yang tepat dalam keadaan gawat darurat. Sedangkan usaha yang

bisa dilakukan ibu untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yaitu

dengan rutin memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan, mengikuti

anjuran yang diberikan oleh bidan, dan proses persalinan dilakukan oleh

tenaga kesehatan yang terlatih (Prawirohardjo, 2009).

Deteksi awal pada kehamilan dapat dijadikan sebagai salah satu upaya

untuk mencegah kehamilan risiko tinggi ibu hamil. Risiko tinggi kehamilan

adalah suatu kehamilan di mana jiwa dan kesehatan ibu dan bayi dapat

terancam. Agar ibu hamil dapat mendeteksi apakah kehamilannya berisiko

atau tidak, ibu perlu mengetahui terlebih dahulu tentang kehamilan risiko

tinggi. Dengan adanya pengetahuan tentang kehamilan risiko tinggi, ibu

diharapkan dapat menjaga kehamilannya sehingga dapat melalui

proses kehamilan, persalinan dan nifas dengan sehat tanpa masalah

(Sofian, 2011).

Berdasarkan data studi pendahuluan pada bulan Oktober 2012 di

Puskesmas Miri Sragen cakupan ibu hamil dalam 1 bulan sebanyak 35

orang. Jumlah ibu hamil risiko tinggi berjumlah 11 orang. Di antaranya di

sebabkan oleh usia kurang dari 20 tahun sejumlah 7 orang, lingkar lengan atas

< 23,5 cm sebanyak 2 orang, multiparitas sebanyak 1 orang dan usia

kehamilan lebih dari 35 tahun sebanyak 1 orang. Selain itu penulis memberi

pertanyaan seputar kehamilan risiko tinggi kepada 10 orang ibu hamil yang

memeriksakan kehamilannya dan diperoleh ibu hamil yang mengetahui

tentang pengertian, faktor risiko tinggi kehamilan, dan dampak yang dapat di

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

3

timbulkan dari kehamilan risiko tinggi berjumlah 2 orang. Adapun yang

mengetahui tentang pengertian kehamilan risiko tinggi saja berjumlah 3 orang

dan yang belum mengerti tentang kehamilan risiko tinggi kehamilan

berjumlah 5 orang.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “ Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Kehamilan Risiko Tinggi di Puskesmas Miri Sragen Tahun 2012”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari

penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Miri Sragen tahun 2012?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan

risiko tinggi di Puskesmas Miri Sragen.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Miri Sragen berdasarkan kriteria

baik.

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

4

b. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Miri Sragen berdasarkan kriteria

cukup.

c. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Miri Sragen berdasarkan kriteria

kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi ilmu pengetahuan

Sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan ilmu

pengetahuan dan penelitian lebih lanjut.

2. Bagi Peneliti

Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam bangku kuliah dan

pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian.

3. Bagi Institusi

a. Bagi Puskesmas Miri Sragen

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan

pengetahuan tentang risiko tinggi kehamilan yang lebih baik kepada

pasiennya.

b. Bagi Pendidikan

Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lain untuk

mengadakan penelitian lebih lanjut dan sebagai tambahan referensi /

bacaan di perpustakaan.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

5

E. Keaslian Penelitian

Berikut ini penelitian yang berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan

Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi yang pernah dilakukan

sebelumnya:

1. Tri Wulandari (2011) STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan judul

“Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi di PKD Ngudi

Waras Jabung Sragen Tahun 2011”. Rancangan penelitian yang digunakan

yaitu Deskriptif Kuantitatif, teknik pengambilan sampel dilakukan secara

accidental dengan jumlah sampel yang digunakan 30 orang. Tingkat

pengetahuan baik tidak ada (0%), yang berpengetahuan cukup 23

reponden (76,75%) dan berpengetahuan kurang 7 reponden (23,3%).

Persamaan dengan penelitian ini yaitu rancangan penelitian dan

variabel. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak

dari lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik

pengambilan sampel.

2. Iin Nuryati (2006) Akademi Kebidanan Nahdlatul Ulama Tuban dengan

judul “Pengatahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi di

Puskesmas Kemuning Tasikmadu Palang Tuban”. Rancangan penelitian

yang digunakan Deskriptif Kuantitatif, teknik pengambilan sampel

dilakukan secara total sampling dengan jumlah sampel yang digunakan 30

orang. Tingkat pengetahuan baik 6 reponden (205%), berpengetahuan

cukup 19 reponden (63,32%) dan yang berpengetahuan kurang 5

responden (16,67%).

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

6

Persamaan dengan penelitian ini yaitu rancangan penelitian, teknik

pengambilan sampel dan variabel. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya terletak pada lokasi dan waktu penelitian, populasi

dan sampel.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, sistematika

penulisan Karya Tulis Ilmiah yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang pengetahuan, kehamilan, kehamilan

risiko tinggi, kerangka teori dan kerangka konsep penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel

penelitian, definisi operasional, pengolahan dan analisis data, dan

etika penelitian.

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian serta

keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dari penelitian dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Definisi pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga

(Notoatmojo, 2010).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), pengetahuan

adalah segala sesuatu yang diketahui dan kepandaian.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting akan terbentuknya tindakan seseorang. Karena itu pengalaman

dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan

lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan

(Notoatmojo, 2010).

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

9

b. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmojo (2010), faktor – faktor yang

mempengaruhi pengetahuan antara lain:

1) Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam

memberi respon terhadap sesuatu yang datang dari luar.

2) Paparan Media Masa

Melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik,

sehingga berbagai informasi dapat diterima oleh masyarakat, maka

seseorang yang lebih sering menggunakan media masa akan

memperoleh informasi yang lebih banyak dan dapat

mempengaruhi tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang.

3) Ekonomi

Dalam memenuhi kebutuhan primer sekunder keluarga

dengan status ekonomi yang baik akan lebih mudah tercukupi

dibandingkan dengan status ekonomi lebih rendah. Hal ini dapat

mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang berbagai hal.

4) Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok manusia memenuhi

kebutuhan yang meliputi sikap – sikap kepercayaan.

5) Pengalaman

Pengalaman seorang individu tentang berbagai hal,

biasanya diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses

perkembangan, misalnya sering mengikuti organisasi.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

10

6) Umur

Umur merupakan variabel yang selalu diperhatikan dalam

penelitian – penelitian epidemiologi yang merupakan salah satu

hal yang mempengaruhi pengetahuan. Umur adalah lamanya

waktu hidup seseorang dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan

sampai berulang tahun yang terakhir.

c. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa cara untuk

memperoleh pengetahuan, yaitu:

1) Cara Coba - Salah (Trial and Error)

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan

kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila

kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang

lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba

dengan kemungkinan ketiga dan apabila kemungkinan ketiga gagal

dicoba kemungkinan keempat atau seterusnya sampai masalah

tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut

metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba

salah coba-coba.

2) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali

kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang,

tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau

tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

11

dari generasi ke generasi berikutnya, dengan kata lain pengetahuan

tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik

tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun

ahli-ahli ilmu pengetahuan. Prinsip ini adalah, orang lain menerima

pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas,

tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik

berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri.

Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut

menganggap bahwa yang dikemukannya ádalah benar.

3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi

pepatah, pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan

suatu cara untuk memperoleh pengetahuan.

4) Melalui Jalan Pikiran

Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir

manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu

menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya.

Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan

manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi

maupun deduksi.

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

12

5) Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan

Cara baru dalam memperoleh pengetahuan ini lebih

sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian

ilmiah” atau lebih popular disebut metodologi penelitian (research

methodology).

d. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), ada 6 tingkatan pengetahuan

yang tercakup dalam kognitif antara lain :

1) Tahu (know)

Tahu dapat diartikan sebagai mengingat sesuatu materi

yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk mengingat kembali

(recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

2) Memahami (comprehension)

Memahami merupakan suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan suatu materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menggunakan materi yang dipelajari pada situasi atau kondisi

sebenarnya.

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

13

4) Analisis (analysis)

Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu objek kedalam komponen – komponen, tetapi

masih di dalam satu stuktur organisai dan masih ada kaitannya satu

sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan

kata kerja.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian – bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru, atau dengan kata lain sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari informasi –

informasi yang ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan penilaian terhadap suatu kriteria yang ditentukan sendiri

atau objek yang didasarkan pada suatu kriteria.

e. Pengukuran Pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2009), kedalaman pengetahuan yang ingin

kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan kategori di

bawah ini :

1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh (x)

>Mean + 1 SD

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

14

2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean – 1 SD ≤ x ≤ Mean + 1

SD

3) Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden yang diperoleh

(x) < Mean – 1 SD.

2. Kehamilan

a. Definisi

Menurut Janah (2011), kehamilan adalah merupakan proses

alamiah (normal) dan bukan merupakan proses patologi. Sedangkan

menurut Prawirohardjo (2009), kehamilan adalah fertilisasi atau

penyatuan spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan

nidasi dan implantasi.

b. Pembagian Masa Kehamilan

Menurut Subakti (2008), pembagian masa kehamilan dibagi per

tiga bulanan (trimester).

1) Trimester pertama usia kehamilan 0 – 14 minggu

2) Trimester kedua usia kehamilan 14 – 28 minggu

3) Trimester ketiga usia kehamilan 28 – 42 minggu.

c. Masalah yang bisa terjadi pada kehamilan.

Adapun masalah yang dapat terjadi pada masa kehamilan yaitu:

1) Trimester pertama:

Perdarahan pervaginam, mual muntah berlebihan, sakit

kepala yang hebat, penglihatan kabur, nyeri perut yang hebat,

gerakan janin berkurang, bengkak pada wajah kaki dan tangan,

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

15

nyeri perut yang hebat, selaput kelopak mata pucat,

demam tinggi, kejang, keluar air ketuban sebelum waktunya

(Kusmiyati, 2008).

2) Trimester kedua:

Sembelit, ngidam, nyeri pangkal paha, nyeri ulu hati,

linea nigra dan cloasma, kongesti hidung, perdarahan hidung

dan gusi, nyeri panggul, kejang kaki, ribas vagina

(Kusmiyati, 2008).

3) Trimester ketiga:

Perdarahan pervaginam, sakit kepala lebih dari biasa,

gangguan pengelihatan, pembengkakan pada wajah / tangan, nyeri

abdomen (epigastrik), dan janin tidak bergerak sebanyak

biasanya (Safrudin, 2010).

3. Kehamilan Risiko Tinggi

a. Definisi

Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan / janinnya

mempunyai outcome yang buruk apabila dilakukan tata laksana secara

umum (Manuaba, 2007).

Sedangkan menurut Sofian (2011), kehamilan risiko tinggi

adalah suatu kehamilan yang membawa ancaman bagi jiwa dan

kesehatan ibu dan atau bayinya.

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

16

b. Komplikasi dan faktor risiko tinggi kehamilan

Menurut Hutabarat (2007), yang dimaksud dengan kehamilan

risiko tinggi adalah kehamilan dengan faktor risiko sebagai berikut:

1) Komplikasi Obstetrik

a) Umur ibu hamil kurang dari 19 tahun atau di atas 35 tahun.

Kehamilan di bawah umur 19 tahun, mempunyai

peningkatan risiko toksemia dan kehamilan di atas 35 tahun,

mempunyai peningkatan risiko hipertensi kronik, diabetes,

persalinan lama, kelahiran prematur dan IUGR (intra uterine

grow rete) (Davies, 2010).

b) Multiparitas

Uterus yang telah melahirkan banyak anak

cenderung bekerja tidak efisien dalam semua kala persalinan.

(William, 2010).

c) Riwayat persalinan :

(1) Partus prematur

Riwayat persalinan prematur berkorelasi erat

dengan kemungkinan persalian prematur selanjutnya

(Laveno, 2009).

(2) Abortus lebih dari 2 kali atau lebih

Abortus lebih dari 2 kali atau lebih di curigai ibu

terinfeksi TORCH (toxoplasma, rubella, cytomegalovirus,

dan herpes) (Safrudin, 2010).

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

17

(3) Riwayat kematian janin dalam rahim

Meningkatkan adanya translokasi atau tata ulang

(rearrangements) kromosom lainnya yang bersifat familial

(Laveno, 2009) .

(4) Perdarahan pasca persalinan dengan tindakan operasi

Memberi kesan adanya kelainan gangguan

pembekuan darah. Akan mudah terjadi perdarahan setiap

kali dilakukan penjahitan dan perdarahan akan merembes

atau timbul hematoma pada bekas jahitan, suntikan,

perdarahan dari gusi, rongga hidung dan lain – lain

(Prawirohardjo, 2009).

d) Kehamilan kembar

Kehamilan kembar adalah kehamilan yang terdapat 2

janin atau lebih dalam satu uterus. Peregangan uterus

berlebihan karena besarnya janin, plasenta lebih dari satu dan

air ketuban yang lebih dari kehamilan tunggal, dapat

menyebabkan kulit uterus yang tegang berlebihan

menghasilkan kontraksi yang lunak sehingga menyebabkan

kemajuan persalinan yang lambat (William, 2009).

2) Komplikasi medis

Komplikasi medis yang merupakan faktor resiko tinggi

pada kehamilan antara lain anemia, hipertensi, penyakit jantung,

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

18

diabetes melitus, obesitas, penyakit hepar dan penyakit paru

(Hutabarat, 2007).

a) Anemia

Wanita hamil dengan anemia pengaruhnya dapat terjadi

di awal kehamilan, yaitu terhadap hasil pembuahan (janin,

plasenta, darah). Hasil pembuahan membutuhkan zat besi yang

jumlahnya cukup banyak untuk membentuk butir – butir darah

merah dan pertumbuhan embrio. Pada bulan ke-5 sampai ke-6,

janin membutuhkan zat yang semakin besar. Jika kandungan

zat besi (hemoglobin) kurang maka terjadi abortus, kematian

janin dalam kandungan atau waktu lahir, lahir prematur, serta

tejadinya cacat bawaan tidak dapat dihindari (Manuaba, 2008).

b) Hipertensi

Hipertensi yang disertai kehamilan adalah hipertensi

yang sudah ada sebelum kehamilan. Dikatakan hipertensi jika

tekanan darah sekitar 140/90 mmHg. Apabila dalam kehamilan

disertai proteinuria dan edema maka disebut pre eklamsi yang

tidak murni. Penyebab utama hipertensi dalam kehamilan

adalah hipertensi esensial dan penyakit ginjal.

Kehamilan dengan hipertensi esensial dapat berlangsung

sampai aterm tanpa gejala menjadi pre eklamsia tidak murni

yang disertai gejala proteinuria, dan terdapat keluhan nyeri

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

19

epigastrium, sakit kepala, penglihatan kabur, dan mual serta

muntah.

Penyakit ginjal yang dapat meningkatkan tekanan darah

di antaranya glomerulonefritis akut atau kronis dan pielonefritis

akut atau kronis. Gejala penyakit ginjal pada kehamilan disertai

hipertensi adalah suhu badan yang meningkat dan gangguan

miksi (Manuaba, 2008).

c) Penyakit jantung

Kehamilan yang disertai penyakit jantung selalu

mempengaruhi kehamilan kerena memberatkan penyakit

jantung dan penyakit jantung dapat mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Jantung

yang normal dapat menyesuaikan diri terhadap segala

perubahan system jantung dan pembuluh darah yang

disebabkan oleh kehamilan, yaitu dorongan diafragma oleh

besarnya hamil sehingga dapat mengubah posisi jantung dan

pembuluh darah. Terjadi perubahan dari kerja jantung karena:

(1) Pengaruh peningkatan hormone tubuh saat hamil

(2) Terjadi hemodulusi darah dengan puncaknya pada

kehamilan 28 – 32 minggu

(3) Kebutuhan janin untuk pertumbuhan dan perkembangan

dalam rahim

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

20

(4) Kembalinya darah segera setelah plasenta lahir karena

kontraksi rahim dan terhentinya peredaran darah plasenta

(5) Saat post partum sering terjadi infeksi

Pada kehamilan dengan penyakit jantung, secara klinis

dibagi menjadi empat stadium, yaitu:

(1) Stadium 1: Tanpa gejala pada kegiatan biasa, tanpa batas

gerak biasa.

(2) Stadium 2: Waktu istirahat tidak terdapat gejala, gerak

fisikterbatas, gejala payah jantung dalam

bentuk cepat lelah, sesak nafas, edem paru.

(3) Stadium 3: Gerakan sangat tebatas karena gerak yang

minimal saja menimbulkan gejala payah

jantung.

(4) Stadium 4: Dalam keadaan istirahat telah terjadi gejala

payah jantung.

Menurut Manuaba (2008), pada penyakit jantung yang

menyertai kehamilan, pertambahan denyut jantung dapat

menguras cadangan kekuatan jantung sehingga terjadi keadaan

payah jantung.

d) Diabetes Melitus

Penyakit diabetes militus dapat merupakan penyakit

keturunan dengan ciri tidak terbentuknya insulin yang sangat

penting dalam metabolisme gula dan pembentukan glikogen.

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

21

Akibatnya kadar gula dalam darah akan tinggi yang dapat

mempengaruhi pula pertumbuhan dan perkembangan janin

dalam rahim (Manuaba, 2008).

e) Obesitas

Penambahan berat badan selama kehamilan harus selalu

di monitor setiap bulannya. Sampai saatnya melahirkan,

kenaikan berat badan tidak boleh terlalu berlebih dari target

normal, yakni anatara 10 – 12kg.

Penambahan berat badan yang paling pesat terjadi pada

trimester terakhir. Jika ibu hamil tidak bisa mengontrol nafsu

makannya pada trimester kedua dan ketiga dikhawatirkan akan

berlebihan berat badan. Hal ini akan berakibat akan

bertambahnya ukuran janin yang akan mempersulit proses

persalinan secara normal (Wibisono, 2009)

f) Penyakit hepar

Penyakit hati dapat disebabakan oleh virus tipe A atau

tipe B. gambaran umum penyakit ini dapat diperberat oleh

kehamilan, sehingga manifestasi kliniknya lebih jelas seperti

nafsu makan berkurang, panas badan dapat meninggi, nyeri di

daerah hati, tampak ikterus, dan pada pemeriksaan hati dapat

membesar.

Pengaruh penyakit hati pada kehamilan bersumber dari

gangguan fungsi hati dalam mengatur dan mempertahankan

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

22

metabolisme tubuh, sehingga aliran nutrisi ke janin dapat

terganggu atau berkurang. Oleh karena itu pengaruh infeksi

hati pada kehamilan dapat dalam bentuk keguguran atau

persalinan prematuritas dan kematian janin dalam rahim

(Manuaba, 2008).

g) Penyakit paru

Pada persalinan kala II, diafragma dan paru – paru

dapat membantu mempercepat persalinan dengan jalan

mengejan dan menahan nafas. Dengan demikian penyakit paru

– paru perlu mendapat perhatian karena selama hamil paru –

paru penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin

melalui CO2 dan pertukaran O2. Gangguan fungsi paru – paru

yang berat sebagai penyalur O2 dan CO2 dapat mengakibatkan

gangguan pertumbuhan janin sampai dengan keguguran

(Manuaba, 2008).

c. Dampak Kehamilan Risiko Tinggi

Menurut Nurcahyo (2007,) bahaya yang dapat ditimbulkan

akibat ibu hamil dengan resiko tinggi adalah :

1) Bayi lahir belum cukup bulan

2) Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)

3) Keguguran (abortus)

4) Persalinan tidak lancar / macet

5) Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan

6) Janin mati dalam kandungan

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

23

7) Ibu hamil / bersalin meninggal dunia

8) Keracunan kehamilan / kejang – kejang.

d. Penatalaksanaan kehamilan risiko tinggi

Menurut Manuaba (2008), kehamilan risiko tinggi dapat

dicegah dengan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan yaitu

deteksi dini ibu hamil risiko tinggi atau komplikasi kebidanan yang

lebih difokuskan pada keadaan yang menyebabkan kematian ibu

dan bayi. Pengawasan antenatal menyertai kehamilan secara dini,

sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah – langkah

dan persiapan persalinan. Pengawasan antenatal sebaiknya

dilakukan secara teratur selama hamil. WHO menganjurkan

pemeriksaan antenatal minimal 4 kali yaitu 1 kali pada trimester I,

1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III. Adapun tujuan

pemeriksaan antenatal adalah:

1) Trimester 1 untuk mendeteksi adanya anemia.

2) Trimester 2 untuk mendeteksi adanya preeklamsi dan penyakit

yang menyertai kehamilan.

3) Trimester 3 untuk mendeteksi letak janin, janin obnormal, dan

kehamilan ganda (Williams,2009).

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

24

Sedangkan pengawasan antenatal bertujuan agar

diketahuinya secara dini keadaan risiko tinggi ibu dan janin

sehingga dapat :

1) Dilakukan koreksi dan penanganan segera, sehingga

pengaruhnya terhadap morbiditas dan mortalitas ibu dan anak

dapat ditekan atau dihilangkan.

2) Melakukan pengawasan yang lebih intensif

3) Melakukan rujukan untuk mendapatkan tindakan yang akurat

(Sofian, 2011).

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber: Modifikasi Notoatmojo (2010); Manuaba (2007); Hutabarat (2007).

Pengetahuan Ibu Hamil Kehamilan Resiko

Tinggi

Faktor yang

mempengaruhi :

1. Pengetahuan

2. Paparan Media Masa

3. Ekonomi

4. Budaya

5. Pengalaman

6. umur

Kehamilan Resiko Tinggi

meliputi :

1. Definisi

2. Komplikasi dan faktor resiko

tinggi kehamilan

3. Dampak Kehamilan Resiko

Tinggi

4. Penatalaksanaan kehamilan

resiko tinggi

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

25

C. Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

Pengetahuan ibu hamil

tentang kehamilan risiko

tinggi

Baik

Cukup

Kurang

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kuantitatif. Menurut Arikunto (2010), penelitian deskriptif pada

umumnya hanya merupakan gambaran yang terjadi pada fenomena, yang

dalam hal ini kegiatan yang diteliti, kemudian diambil kesimpulan.Kuantitatif

adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan

(Sugiyono, 2011).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian adalah merupakan rencana tentang tempat yang

akan dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya

(Hidayat, 2008). Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Miri Sragen.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian merupakan rencana tentang waktu yang

akan dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan

penelitiannya (Hidayat, 2008). Waktu penelitian ini dilakukan pada

bulan 3 Maret – 25 April 2013.

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

27

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2010).

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010). Dalam

penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh ibu hamil yang

memeriksakan diri di Puskesmas Miri Sragen dengan jumlah ibu hamil 35

orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti

(Arikunto, 2010). Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti

atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki populasi

(Hidayat, 2008). Jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua,

tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10%-15% atau 20%-25%

atau lebih. Jumlah populasi dalam penelitian ini kurang dari 100, maka

jumlah sampel yang digunakan adalah 35 orang ibu hamil

3. Teknik Pengambilan Sampel.

Tehnik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah total sampling. Menurut Hidayat (2007), total sampling adalah cara

pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi menjadi

sampel.

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

28

D. Instrumen Penelitian

Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah

kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan utuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,

atau hal – hal yang diketahui (Notoatmodjo, 2010).

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan

resiko tinggi, dalam penelitian kuesioner yang digunakan adalah kuesioner

tertutup maksudnya, dimana sudah terdapat pilihan jawabannya, sehingga

responden tinggal memilih jawaban yang tersedia (Notoatmodjo, 2010).

Skala pengukuran data yang digunakan dalam kuesioner ini adalah

skala Guttman yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan

memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan pernyataan :

Ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

(Hidayat, 2010). Jawaban yang tersedia dalam kuesioner ini ada 2 pilihan

jawaban yaitu benar dan salah. Kuesioner pada penelitian ini terdapat 2

pernyataan yaitu pernyataan positif dan negatif. Untuk penyataan positif

jawaban benar mendapat nilai 1 dan jawaban salah mendapat nilai 0. Untuk

pernyataan negatif jawaban benar mendapat nilai 0 dan jawaban salah

mendapat nilai 1. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda

centang ( √) pada jawaban yang dianggap benar. Sebelum membuat

kuesioner, peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi kuesioner, yaitu sebagai

berikut :

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

29

Table 3.1 Kisi – kisi kuesioner penelitian

Variabel Indikator No. Soal Jumlah

soal

Positif Negatif

Pengetahuan

Ibu Hamil

tentang

Kehamilan

Resiko Tinggi

1. Pengertian

kehamilan resiko

tinggi

2. Komplikasi dan

faktor resiko tinggi

kehamilan

a. Komplikasi

obstetrik

b. Komplikasi

medis

3. Dampak kehamilan

resiko tinggi

4. Penatalaksanaan

kehamilan resiko

tinggi

1,2

4*,6,11,12*

13,14,15,17,18*,20*

,21*,22,24,26,28

30,32,33,34,37*

38*,39,41

3

5,7,8*,9,10

16,19,23,25,

27*,29

31,35,36

40,42,43

3

9

17

8

6

Jumlah 43

Ket: * Nomor pernyataan yang tidak valid

Untuk mengetahui kuesioner ini apakah berkualitas, terlebih dahulu

dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Untuk uji validitas dan reliabilitas

dilakukan terhadap karakteristiknya sama yaitu di Puskesmas Gemolong 2

Sragen dengan jumlah responden 35 orang. Menurut Mahfoedz (2007),

alasan jumlah responden 35 orang adalah karena kaidah umum penelitian

agar diperoleh distribusi nilai hasil penelitian mendekati kurva normal.

1. Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument (Arikunto, 2010).

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

30

Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product

moment. Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung> rtabel dengan taraf

signifikansi 5% atau (0,05%) (Riwidikdo, 2010). Rumus Product Moment

adalah:

Keterangan:

r = korelasi antara masing – maing pernyataan

N = Jumlah responden

X = Skor pertanyaaan

Y = Skor total pertanyaaan

xy = Skor pernyaan dikalikan skor total

Untuk mengetahui apakah kuesioner valid, maka angka korelasi harus

dibandingkan dengan angka kritik tabel dan dinyatakan valid apabila nilai

rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 5% atau (0,05) (Riwidikdo, 2010).

Nilai r tabel untuk taraf signifikansi 5% dari jumlah responden 35

adalah 0,334. Dari 43 pernyataan yang dilakukan uji validitas terdapat

pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 4, 8, 12, 18, 20, 21, 27, 37 dan 38,

kemudian untuk pernyataan yang tidak valid tidak digunakan dalam

instrumen penelitian.

( ) ( ) )Y - Y {N }X X (

Y)X.( - XY)( N

222 2 SSS-S

SSS=

Nrxy

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

31

2. Uji Reliabilitas

Menurut Riwidikdo (2010), reliabilitas adalah suatu indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan. Untuk mengetahui bahwa kuesioner tersebut cukup dapat

dipercaya sebagai alat pengukur data, maka dilakukan uji reliabilitas

menggunakan model Alpha Cronbach dengan rumus :

ïþ

ïýü

ïî

ïíì-

-=

åå

2

2

11 t

i

is

s

k

kr

Keterangan:

ir : Koefisien reliabilitas yang dicari

k : Jumlah butir pernyataan

2

is : Variable butir-butir pertanyaan

2

ts : Variabel skor total test

Kuesioner dinyatakan reliabel bila nilai koefisienalpha cronbach

> rkriteriaminimal 0,7(Riwidikdo, 2010). Berdasarkan hasil uji reliabilitas

untuk pengetahuan responden didapat r Cronbach’s Alpha sebesar 0,877.

Karena lebih besar dari r tabel yaitu sebesar 0,7 maka dapat disimpulkan

bahwa kuesioner untuk pengetahuan responden terbukti reliabilitasnya.

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

32

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut Riwidikdo (2009), merupakan

kegiatan penelitian untuk mengumpulkan data.

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung diambil

dari obyek atau subyek penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2010). Data

primer dari penelitian ini yaitu identitas responden dan data pengetahuan

ibu hamil yang diperoleh dari jawaban kuesioner tentang kehamilan resiko

tinggi.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapat secara tidak langsung

dari subyek penelitian (Riwidikdo, 2010). Data sekunder dari penelitian ini

yaitu data ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Miri

Sragen. Data ini diperoleh dari rekapan jumlah kunjungan ibu hamil pada

bulan Oktober 2012 di Puskesmas Miri Sragen.

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2011).

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Nursalam, 2009). Variabel

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

33

dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang kehamilan risiko tinggi.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek

atau fenomena (Hidayat, 2007).

Tabel 3.2 Definisi Operasional

No Variabel Indikator Alat ukur Skala Kategori

1 Variabel

tunggal:

Pengetahuan

Ibu Hamil

tentang

Kehamilan

Risiko Tinggi

Segala sesuatu yang

diketahui oleh ibu

hamil tentang

kehamilan risiko

tinggi antara lain :

1. Pengertian

2. Komplikasi dan

faktor risiko

3. dampak

4. Penatalaksanaan

Kuesioner Ordinal 1. Baik

(x)>mean + 1SD

2. Cukup

Mean - 1 SD £ x

£ mean + 1SD

3. Kurang

(x) < mean - 1 SD

Riwidikdo (2010)

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan data melalui

tahap-tahap antara lain :

a. Penyuntingan (Editing)

Kegiatan yang dilakukan dalam penyuntingan ini adalah

memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang dikembalikan responden,

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

34

dengan memperhatikan beberapa hal dalam pemeriksaan yaitu :

1) Kesesuaian jawaban responden dengan pertanyaan yang diajukan.

2) Kelengkapan pengisian daftar pertanyaan.

3) Mengecek macam isian data.

b. Pengkodean (Coding)

Setelah penyuntingan diselesaikan, kegiatan selanjutnya yang dilakukan

memberi kode dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan

menggunakan komputer, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Tabulasi (Tabulating)

Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang

diinginkan oleh peneliti

d. Memasukkan data (Data entry)

Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu

kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

e. Pembersihan (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

di masukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan,

dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel

dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

35

prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Untuk variabel

pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi, dikumpulkan

melalui kuesioner kemudian ditabulasi dan dikelompokkan, kemudian

diberi skor. Untuk jawaban yang benar diberi nilai 1, sedangkan untuk

jawaban yang salah diberi nilai 0.

Menurut Riwidikdo (2010), hasil untuk mengetahui tingkat

pengetahuan ibu hamil ditunjukan pada skala pengukuran sebagai berikut :

a. Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD

b. Pengetahuan cukup : Mean – 1SD ≤ x ≤ mean +1SD

c. Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD

Sebelum menentukan tingkat pengetahuan ibu nifas terlebih dahulu

peneliti menghitung nilai mean dan simpangan baku. Rumus untuk

menghitung nilai mean dan simpangan baku menurut Riwidikdo (2010),

yaitu :

a. Mean

X = n

Σ 11 i

n

x=

Keterangan :

X : Mean

n : Jumlah responden

xi : Nilai responden

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

36

b. Simpangan baku

SD =

( )

1

2

2

-

S-S

n

n

xi

xi

Keterangan :

SD : Simpanganbaku

xi : Nilai responden

n : Jumlah responden

Setelah didapatkan hasil nilai mean dan simpangan baku

tiapresponden kemudian hasil tersebut dimasukan dalam skala

pengetahuan yang sudah tercantum di atas.

Menurut Riwidikdo (2010), rumus untuk mengetahui skor

prosentase tiap responden adalah sebagai berikut:

Skor prosentase =diperoleh seharusnya yang maksimalskor Total

respondendiperoleh yangSkor x 100%

Sedangkan rumus prosentase untuk mengetahui jumlah ibu hamil

tentang kehamilan risiko tinggi menurut tingkat pengetahuan menurut

Riwidikdo(2010)

yaitu :

Skor prosentase = %100

respondenJumlah

npengetahuangkat menurut tiIbu ´

S

I. Etika Penelitian

Sebelum penelitian membuat persetujuan (informed consent) kepada

responden dengan menuliskan jati diri, identitas peneliti, tujuan penelitian,

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

37

serta permohonan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian.

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mendapatkan ijin dari Stikes

Kusuma Husada Surakarta.

Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian yang harus

diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut.

2. Tanpa nama (Anonimity)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menulisakan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian

yang akan disajikan.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

38

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset.

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Miri, Kabupaten Sragen

pada bulan Desember 2012 – Januari 2013 dengan responden ibu hamil

sebanyak 35 orang. Puskesmas Miri terletak di Desa Girimargo,

Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, propinsi Jawa Tengah.

Secara geografis puskesmas Miri terletak di arah Barat Laut dari

Ibu Kota Kabupaten dengan batas Wilayah sebelah utara Kecamatan

sumber Lawang, sebelah timur Kecamatan Gemolong, sebelah selatan

Kecamatan Kalijambe. Puskesmas Miri Sragen mempunyai ruangan yaitu

ruang pemeriksaan, ruang kesehatan ibu dan anak, klinik gigi, apotek,

pendaftaran dan kantor.

B. Hasil Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang

memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Miri Sragen. Untuk

memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberi

kuesioner kepada responden dan kemudian kuesioner dikembalikan

kepada peneliti untuk diolah, dengan menggunakan bantuan SPSS.

Berdasarkan perhitungan diperoleh sebagai berikut :

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

40

Tabel 4.1 Hasil Pengolahan data

N Minimum Maximum Mean Standar

Deviation

Pengetahuan

ibu hamil

tentang

kehamilan

risiko tinggi

35 13 29 21,03 3,1

Sumber : Data Primer, 2013

Berdasarkan tabel di atas pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan

risiko tinggi dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu :

a. Baik : bila nilai responden (x)> mean + 1 SD

(x)> 21,03 + 3,1

(x)> 24,13

b. Cukup : bila nilai responden mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1SD

21,03 – 3,1 ≤ x ≤ 21,03 + 3,1

17,93 ≤ x ≤ 24,13

c. Kurang : bila nilai responden (x) < mean – 1SD

(x) < 21,03 – 3,15

(x) < 17,93

Dari data yang diperoleh kemudian disajikan dalam tabel

pengetahuan responden berdasarkan 3 kategori yaitu baik, cukup dan

kurang yang disajikan dalam tabel 4.6 sebagai berikut :

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

41

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan

risiko tinggi

No Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)

1

2

3

Baik

Cukup

Kurang

4

28

3

11,42

80

8,58

Jumlah 35 100

Sumber : Data Primer, 2013

Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko

tinggi di Puskesmas Miri Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik

sebanyak 4 responden (11,42%), pengetahuan cukup sebanyak 28

responden (80%) dan pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (5,58%).

Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi di

Puskesmas Miri Sragen dapat dikategorikan dalam pengetahuan cukup

yaitu sebanyak 28 responden (80%).

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan ibu hamil tentang

kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Miri Sragen pada tahun 2013 yang

telah disajikan dalam tabel 4.2, dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden mempunyai pengetahuan cukup yaitu sebanyak 28 responden

(80%).

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan merupakan hasil

“tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses

pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan,

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

42

pendengaran, penciuman, rasa dan melalui kulit. Faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan antara lain pendidikan, paparan media masa,

ekonomi, budaya, pengalaman dan umur.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden

berumur 21 – 30 tahun sebanyak 22 responden (62,86%) . Dengan rentang

umur tersebut seharusnya responden sudah mampu secara baik untuk

mengembangkan pengetahuannya sendiri termasuk pengetahuan tentang

kehamilan risiko tinggi. Menurut Notoatmodjo (2010), usia berpengaruh

terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang, semakin bertambahnya

usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya

sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Tetapi

didalam penelitian ini responden hanya mampu mengembangkan

pikirannya dalam kategori cukup sehingga tidak sesuai dengan teori yang

ada.

Selanjutnya didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden

pernah hamil 2-3 kali sebanyak 26 responden (74,29%). Jumlah anak yang

dilahirkan dapat berhubungan dengan pengalaman, pengalaman juga

merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Menurut

Notoatmodjo (2010), sesuatu yang pernah dialami seseorang akan

menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal, seseorang

yang memiliki pengalaman sebelumnya maka pengetahuannya lebih baik.

Dengan sesuatu yang pernah dialami sebelumnya seharunya responden

sudah mampu memperoleh pengetahuan dalam kategori baik, tetapi dalam

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

43

penelitian ini responden hanya mampu mendapatkan pengetahuan dalam

kategori cukup sehingga tidak sesuai dengan teori.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar

responden memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori cukup. Hal ini

dipengaruhi oleh faktor usia dan pengalaman.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala Penelitian

a. Tidak bisa mengumpulkan responden dalam satu waktu, sehingga

membutuhkan waktu yang lebih lama.

b. Tidak bisa menemui responden secara langsung sehingga

membutuhkan bantuan bidan setempat.

2. Kelemahan / keterbatasan

a. Variabel ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian

terbatas pada tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan

risiko tinggi saja.

b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak

dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan

secara mendalam

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

44

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi di

Puskesmas Miri Sragen dalam kategori baik sebanyak 4 responden

(11,42%).

2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi di

Puskesmas Miri Sragen dalam kategori cukup sebanyak 28 responden

(80%).

3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi di

Puskesmas Miri Sragen dalam kategori kurang sebanyak 2 responden

(5,58%).

B. Saran

1. Ibu hamil

Diharapkan kepada ibu hamil untuk meningkatkan

pengetahuannya tentang kehamilan risiko tinggi agar menjadi lebih

baik lagi yang bisa didapatkan melalui media cetak, elektronik atau

dari tenaga kesehatan.

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

45

2. Tenaga Kesehatan (Bidan)

Diharapkan meningkatkan penyuluhan khususnya tentang

kehamilan risiko tinggi agar dapat membantu pemerintah mengurangi

AKI dan AKB.

3. Puskesmas

Diharapakan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan

instruksi kepada para tenaga kesehatan yang bekerja di tempat tersebut

untuk memberikan informasi kepada para pasiennya khususnya

tentang kehamilan risiko tinggi.

4. Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat menambah atau melengkapi sumber bacaan

khususnya tentang kehamilan risiko tinggi

5. Peneliti selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya mengadakan penelitian serupa

dengan mengembangkan variabel penelitian.

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.

RinekaCipta.

Davies. 2010. Obsteri Williams Panduan Ringkas. Jakarta : EGC

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depkes RI. 2008. Angka Kematian Ibu. http:// depkes.co.id/aspirasi-anda/angka-

kematian-ibu-di-indonesia-masih-tinggi. Diakses 7 Oktober 2012.

Dinkes Jateng. 2012. Buku Saku Kesehatan 2012.

http://dinkesjatengprov.go.id/.Derajat-kesehatan. Diakses 7 oktober

2012.

Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

Jakarta: Salemba Medika

Hidayat, A.A. 2008. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

Jakarta: Salemba Medika

Hidayat, A. 2010. Metode Penelitian Kebidanan & Analisis Data. Jakarta:

SalembaMedika.

Hutabarat. 2007. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana

Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Jannah. 2011. Mobilisasi Dini Post Partum.

http://wordpress.com/2009/10/29/mobilisasi-dini. diakses 02/11/2012.

Kusmiyati, Y. DKK. 2008. Perawatan Ibu Hamil. Jakarta : Masdanang.

Laveno. 2009. Obstetri Williams Panduan Ringkas. Jakarta: EGC.

Mahfoedz, I. 2007. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan Keperawatan dan

Kebidanan.Yogyakarta :Fitramaya.

Manuaba, I,G. B. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.

Manuaba, I.G.B. 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri. Jakarta : EGC.

Manuaba, I. G. B. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta :

EGC.

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-ernametari... · pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (8,58%). ... Ø Keluarga

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurcahyo. 2007. Obstetri Patologi. Jakarta : EGC.

Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nuryati, I. 2006. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi di

Puskesmas Kemuning Tasikmadu Palang Tuban. Tuban : Akademi

Kebidanan Nahdlatul Ulama Tuban.

Prawirohardjo. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Srawono

Prawirohardjo.

Riwidikdo, H. 2009. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka

Rihama.

Riwidikdo, H. 2010. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka

Rihama.

Safrudin. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Sofian. 2011. Sinopsis Obsteri. Jakarta : EGC.

Subakti. 2008. Ensiklopedia Calon Ibu. Jakarta : QultumMedika.

Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta..

Wibisono. 2009. Solusi Sehat Seputar Kehamilan. Jakarta :Agromedika Pustaka.

Williams. 2010. Obstetri Williams panduan ringkas. Jakarta : EGC.

Wulandari, T. 2011. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi di

PKD Ngudi Waras Jabung Sragen Tahun 2011. Surakarta : STIKes

Kusuma Husada Surakarta.