76
i TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN SELURUH KOMPENSASI YANG TELAH DIBERIKAN/AKAN DIBERIKAN DALAM PERJANJIAN KONTRAK KERJA. (Studi Kasus di Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid, Kab.Tapanuli Selatan, Sumatera Utara) Oleh: Riki Handoko, S.H.I NIM. 1420310077 TESIS Diajukan kepada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Hukum Islam Program Studi Hukum Bisnis Syari’ah YOGYAKARTA 2016

TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

i

TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

SELURUH KOMPENSASI YANG TELAH DIBERIKAN/AKAN DIBERIKAN

DALAM PERJANJIAN KONTRAK KERJA.

(Studi Kasus di Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid,

Kab.Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

Oleh:

Riki Handoko, S.H.I

NIM. 1420310077

TESIS

Diajukan kepada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga YogyakartaUntuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Magister Hukum IslamProgram Studi Hukum Bisnis Syari’ah

YOGYAKARTA2016

Page 2: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

ii

Page 3: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

iii

Page 4: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

iv

Page 5: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

v

Page 6: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

vi

Page 7: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

vii

MOTTO

الذین آمنوا منكم والذین أوتوا العلم درج بما تعملون خبیر یرفع ا .ات وا

Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

(Q.S. Al Mujadilah [58] : 11)

Page 8: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

viii

PERSEMBAHAN

Saya persembahkan karya ilmiah ini kepada :

Ayah Ibu tercinta: bapak Toguan Lubis, ibunda Nurmasriah

Rangkuti dan ayahanda Alm. Sofyan. Terima kasih atas

perjuangan, pengorbanan, kasih sayang, do’a dan motivasi

beliaulah yang selalu menguatkan langkahku, membuatku tegak

menatap hari-hariku dalam menggapai Cita-Cinta. Saudara-

saudaraku, semuakeluargakutercintaterimakasihatasmotivasi

dalam iringan do’anya.

Page 9: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

ix

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji proses penerapan perjanjian kontrak kerja di PesantrenModern Unggulan Terpadu Darul Mursyid, Tapanuli Selatan-Sumatera Utara. Isiperjanjian kontrak kerja disebutkan adanya sanksi pengembalian seluruh kompensasiyang telah diberi/akan diberi selama kontrak kerja (24 bulan) jika pekerja (guru-karyawan) melakukan putus kontrak sebelum selesainya kontrak atau terkena sanksipemberhentian kerja (pemecatan) di mana memiliki implikasi pelanggaran etisterhadap pekerja dan konsumen (siswa). Fokus penelitian ini setidaknya menjawabdua persoalan, yaitu: 1) Bagaimanakah pelaksanaan perjanjian kontrak kerja diPesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid, Kabupaten Tapanuli Selatan-Sumatera Utara?.2) Bagaimanakah tinjauan etika bisnis Islam dalam terhadap sanksidalam perjanjian kontrak kerja di Pesantren Modern Unggulan Terpadu DarulMursyid, kab.Tapanuli Selatan, Sumatera Utara?

Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif-analitisdengan menggunakan pola pendekatan Etika. Teori yang menjadi landasanpenelitian ini, yaitu teori pekerja dan kompensasi dalam bisnis Islam, teori kontrakkerja dan asas kontrak (akad) dalam bisnis Islam, dan teori bisnis islam dalampekerjaan. Keseluruhan temuan penelitian diperoleh melalui pengumpulan datadengan melakukan: (1) observasi, (2) wawancara, dan (3) dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontrak baku yang diterapkan tanpapaksaan kepada pekerja dan adanya pemberian edukasi kepada calon pekerja dalambentuk training terlebih dahulu, maka dianggap sudah sesuai dengan asas kontrakdan etika dalam kontrak. Hanya saja terdapat temuan bahwa adanya indikasi moralhazard yang dilakukan oleh pekerja yang melakukan putus kontrak maupun pihakpemberi pekerjaan dalam hal ini pihak manajemen pesantren. Sanksi pengembalianseluruh kompensasi selama 24 bulan yang diterapkan menjadikan pihak manajemenpesantren menerapkan disiplin terkesan semena-mena. Indikasi tersebut ditunjukkandengan adanya beberapa peraturan yang dianggap tidak adil, seperti: potongan wajibdalam bentuk Infak, zakat profesi, dan tabungan kurban, diwajibkan pekerjamengikuti seluruh kegiatan kegiatan di luar jam kerja dengan sanksi pemotongangaji tanpa ada kompensasi tambahan, lama masa training yang tidak jelas,tidakadanya libur nasional/keagamaan (tanggal merah) dengan penerapan sistem cutitanpa ada sistem uang cuti jika cuti tidak dipakai, dan penerapan sanksi yangdianggap tidak tegas. Selain itu walau kontrak kerja dapat mengurangi turnover,dengan adanya sanksi pengembalian seluruh kompensasi selama kontrak, pekerjalebih memilih bertahan hingga selesai kontrak kerja dan tidak memperpanjangkontrak. Sehingga dalam beberapa disiplin kerja dianggap tidak adil dan menzhalimipara pekerja. Sehingga adanya perjanjian kontrak kerja yang dibuat awalnya untukmelindungi konsumen (siswa) cenderung merugikan pekerja dan berimbas kepadakonsumen dengan adanya turnover pekerja.

Kata Kunci: Perjanjian Kontrak Kerja, dan Etika Bisnis Islam

Page 10: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

x

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan tesis ini

berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 158/1987 dan 0543b/U/1987.

A. Konsonan Tunggal

HurufArab

Nama Huruf Latin Keterangan

ابتثجحخدذرزسشصضطظعغفق

AlîfBâ’Tâ’Sâ’Jîm

Hâ’Khâ’Dâl

Zâl

Râ’zai

sin

syin

sâd

dâd

tâ’zâ’‘aingain

fâ’qâf

tidak dilambangkan

b

t

ṡj

ḥkh

d

żr

z

s

sy

ṣḍṭẓ‘g

f

q

tidak dilambangkan

be

te

es (dengan titik di atas)

je

ha (dengan titik di bawah)

ka dan ha

de

zet (dengan titik di atas)

er

zet

es

es dan ye

es (dengan titik di bawah)

de (dengan titik di bawah)

te (dengan titik di bawah)

zet (dengan titik di bawah)

koma terbalik di atas

ge

ef

qi

Page 11: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

xi

كلمنوھـءي

kâf

lâm

mîm

nûn

wâwû

hâ’hamzah

yâ’

k

l

m

n

w

h

’Y

ka

`el

`em

`en

w

ha

apostrof

ye

B. Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap

متعد دةعدة

ditulis

Ditulis

Muta‘addidah

‘iddah

C. Ta’ marbutah di akhir kata

1. Bila dimatikan ditulis h

حكمةعلة

ditulis

ditulis

Hikmah

‘illah

(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap

dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya, kecuali bila

dikehendaki lafal aslinya).

2. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah, maka

ditulis dengan h.

كرامة األولیاء Ditulis Karāmah al-auliyā’

Page 12: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

xii

3. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah

ditulis t atau h.

زكاة الفطر Ditulis Zakāh al-fiṭri

D. Vokal pendek

__ ◌_

فعل__ ◌_

ذكر__ ◌_

یذھب

Fatihah

kasrah

dammah

Ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

A

fa’alai

żukirau

yażhabu

E. Vokal panjang

1

2

3

4

Fathah + alif

جاھلیةfathah + ya’ matiتنسىkasrah + ya’ mati

ریمكـdammah + wawu mati

فروض

Ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

Ājāhiliyyah

ātansā

īkarīm

ūfurūd}

F. Vokal rangkap

1

2

Fathah + ya’ matiبینكمfathah + wawu mati

قول

Ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

Ai

bainakum

au

qaul

Page 13: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

xiii

G. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof

أأنتمأعدت

لئن شكرتم

ditulis

ditulis

ditulis

A’antum

U‘iddat

La’in syakartum

H. Kata sandang alif + lam

1. Bila diikuti huruf Qomariyyah ditulis dengan menggunakan huruf “l”.

القرآن

القیاس

ditulis

ditulis

Al-Qur’ān

Al-Qiyās

2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyyah

yang mengikutinya, dengan menghilangkan huruf l (el) nya.

السمآءالشمس

ditulis

ditulis

As-Samā’

Asy-Syams

I. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat

Ditulis menurut penulisannya.

ذوي الفروضأھل السنة

Ditulis

Ditulis

Żawī al-furūd}

Ahl as-Sunnah

Page 14: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

xiv

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرحمن الرحیم

رب الع ن محمدا عبده ورسولھ، لمین، أشھد أن ال إلھ إالهللا وحده الشریك لھ وأشھد أالحمد

.لھ وأصحابھ أجمعین، أما بعداللھم صل وسلم على محمد وعلى ا

Alhamdulillah segala puji dan syukur senantiasa peneliti panjatkan ke hadirat

Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan

penulisan tesis ini. Salawat serta salam tidak lupa dihaturkan kepada Baginda Nabi

Muhammad SAW yang telah menyampaikan ajaran agama Islam kepada kita sebagai

satu-satunya agama yang diridai oleh Allah SWT.

Dalam menyelesaikan tesis ini peneliti mendapat banyak bantuan dan peran dari

berbagai pihak. Peneliti ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu dan memberikan motivasi kepada peneliti dalam menyelesaikan tesis ini,

yaitu kepada:

1. Prof. K.H. Drs. Yudi Wahyudi, M.A., Ph.D,. selaku rektor UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

2. Prof. Noorhaidi Hasan, M.A, M. Phil, Ph.D., selaku Direktur Program

Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Prof. Dr. Muhammad, M.Ag., Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan

dan arahan kepada peneliti selama menyelesaikan tesis ini.

4. Guru besar dan dosen program pascasarjana UIN Sunan Kalijaga yang telah

memberikan banyak ilmu dan wawasan kepada peneliti sehingga peneliti bisa

menyelesaikan penulisan tesis ini.

Page 15: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

xv

5. Kedua orang tuaku tercinta, Bapakku Toguan Lubis,Ibunda ku Nur Masriah

Rangkuti, dan Ayahanda ku Alm. Sofyan yang selalu memberikan dorongan

semangat, bantuan moril, material, arahan, dan selalu mendoakan keberhasilan dan

keselamatan selama menempuh pendidikan.

6. Saudaraku tercinta Kakak ku Irma Suryani A.md.Bid, adik ku Mutiara Hayati dan

adik ku Salwa Maulidiah yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada

peneliti.

7. Seluruh teman-teman HBS angkatan 2014 yang selalu bersama-sama baik suka

maupun duka dan berjuang bersama peneliti di bangku perkuliahan.

8. Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid, Almamater ku tercinta yang

telah mempermudah dan membatu ku selama proses penelitian. Dan,

9. Semua pihak yang terlibat dalam penelitian ini baik langsung ataupun tidak

langsung yang telah ikut berpartisipasi dan memberikan dukungan kepada peneliti.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan

dalam penulisan tesis ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya. Untuk itu

saran dan kritik serta masukan dari pembaca sangat diharapkan. Besar harapan dan

do’a peneliti kepada Allah SWT. Akhir kata peneliti hanya berharap, semoga tesis ini

dapat memberikan kemanfaatan bagi siapa pun yang membaca dan memberikan

kontribusi dalam khazanah keilmuan. Amin ya Rabbal ‘Alamin.

Yogyakarta, 06 Juni 2016

Riki HandokoNIM.142031007

Page 16: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

xvi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN....................................................................... ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .......................................................... iii

PENGESAHAN ............................................................................................ iv

PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS .....................................v

NOTA DINAS ...............................................................................................vi

HALAMAN MOTTO ...................................................................................vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................viii

ABSTRAK ..................................................................................................... ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN .....................................x

KATA PENGANTAR...................................................................................xiv

DAFTAR ISI..................................................................................................xvi

DAFTAR TABEL ........................................................................................xix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................xx

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................xxi

BAB I: PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah...................................................................... 7

C. Tujuan dan Mamfaat Penelitian................................................. 8

D. Telaah Pustaka ........................................................................... 9

Page 17: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

xvii

E. Kerangka Teori ......................................................................... 15

F. Metode Penelitian ..................................................................... 23

G. Sistematika Pembahasan........................................................... 27

BAB II: PEKERJA, KOMPENSASI, ASAS KONTRAK KERJA,

DAN ETIKA DALAM BISNIS ISLAM ...................................... 28

A. Pekerja dan Kompensasi Dalam Bisnis Islam............................. 28

1. Pekerja ........................................................................ 28

2. Kompensasi ................................................................ 38

B. Kontrak Kerja dan Asas Kontrak (Akad) Dalam Bisnis Islam ... 44

C. Etika Bisnis Islam..........................................................................61

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, SEJARAH

PERKEMBANGAN, SISTEM KONTRAK KERJA,

REKRUTMEN, dan PENGKOMPENSASIAN PEKERJA

DI PESANTREN MODERN UNGGULAN TERPADU

DARUL MURSYID .................................................................... 87

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 87

B. Sejarah Perkembangan Pesantren Darul Mursyid....................... 91

C. Sistem Kontrak Kerja .................................................................. 99

D. Sistem Rekrutmen Pekerja ......................................................... 102

E. Sistem Pengkompensasian Pekerja ............................................ 105

Page 18: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

xviii

BAB IV: IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM

PERJANJIAN KONTRAK KERJA di PESANTREN

MODERN UNGGULAN TERPADU DARUL

MURSYID, KABUPATEN TAPANULI SELATAN,

SUMATERA UTARA ........................................................... 115

A. Praktek Penerapan Perjanjian Kontrak Kerja di Pesantren

Darul Mursyid ............................................................................ 115

B. Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Sanksi Pengembalian

Seluruh Kompensasi Yang Telah Diberikan/Akan Diberikan

Dalam Perjanjian Kontrak Kerja ............................................... 130

BAB V: PENUTUP ..................................................................................... 156

A. Kesimpulan................................................................................. 156

B. Saran .......................................................................................... 157

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 158

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 19: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Karya ilmiah dalam kajian pustaka yang dilakukan, 12-14

Tabel 2 Pelanggaran prinsip etika berdasarkan teori prinsip etika, 152

Page 20: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar I Peta Jarak tempuh perjalanan darat Medan-Darul Mursyid

berdasarkan Google Maps, 88

Gambar II Bandara Silangit, Siborong-borong, Kab. Tapanuli Utara-

Sumatera Utara, 88

Gambar III Buruknya kondisi Jalan dan infrastrukturdari Kota Sipirok

menuju Pesantren Darul Mursyid, 89

Gambar IV Pesantren Darul Mursyid yang di ambil dari atas bukit Dolok

Suanon, 90

Page 21: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara.

Lampiran 2 Daftar Responden.

Lampiran 3 Struktur Organisasi Pesantren Modern Unggulan Terpadu

Darul Mursyid

Lampiran 4 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Dari Lokasi

Penelitian (Pesantren Darul Mursyid).

Lampiran 5 Contoh Perjanjian Kontrak Kerja Guru dan Karyawan di

Pesantren Darul Mursyid.

Lampiran 6 Contoh Kontrak Kerja Outsourchingdi Pesantren Darul

Mursyid.

Lampiran 7 Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Guru Tetap.

Lampiran 8 Contoh Slip Gaji Calon Guru, Guru Tetap, Calon Pegawai

Harian, Pegawai Harian, Calon Pegawai Tetap, dan Pegawai

Tetap Pesantren Darul Mursyid.

Lampiran 9 Contoh Slip Gaji Outsourching.

Page 22: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

xxii

Lampiran 10 Patokan Gaji Pokok, Tunjangan, Insentif, dan Potongan Setiap

Golongan Pekerja di Pesantren Darul Mursyid.

Lampiran 11 Contoh Slip SPP Siswa Pesantren Darul Mursyid.

Page 23: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hukum perjanjian merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, yaitu

contract of law, sedangkan dalam bahasa Belanda disebut dengan

overeenscomstrecht. 1 Michael D. Bayles mengartikan contract of law atau

hukum perjanjian adalah “Might than be taken to be the law pertaining to

enporcement of promise or agreement”. Yaitu sebagai aturan hukum yang

berkaitan dengan pelaksanaan perjanjian atau persetujuan.

Sedangkan Perjanjian dalam hukum positif adalah perbuatan dengan mana

sesuatu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih

(Pasal 1313 KUHPerdata). Perjanjian sendiri diatur dalam buku III bab II

KUHPerdata di bawah Judul Perikatan-perikatan yang dilahirkan dari perjanjian

dan perjanjian. Buku III ini bersifat terbuka, hal itu berakibat ketentuan-

ketentuannya hanya bersifat pelengkap (aanvulen secht) saja. Yang artinya

sebagian hukum pelengkap ketentuan-ketentuan dalam buku III dapat

disampingkan oleh para pihak dalam perjanjian.

Adapun yang dimaksud dengan istilah hukum perjanjian Syariah di sini

adalah keseluruhan dari kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan hukum

di bidang muamalah khususnya perilaku dalam menjalankan hubungan ekonomi

1Salim H.S, Hukum Perjanjian: Teori dan Teknik Penyusunan Perjanjian, Cetakan ke-4,(Jakarta: Sinar Grafika, 2006), hlm. 3

Page 24: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

2

antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan akibat

hukum secara tertulis berdasarkan hukum Islam.2 Kaidah-kaidah hukum yang

berhubungan langsung dengan konsep hukum perjanjian Syariah di sini, adalah

yang bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadist maupun hasil interpretasi terhadap

keduanya, serta kaidah-kaidah fikih.

Selanjutnya perkembangan hukum perjanjian kerja pada saat ini

mengalami perkembangan, kebebasan melakukan perjanjian oleh para pihak

mengakibatkan timbulnya bermacam jenis perjanjian kerja. Perkembangan itu

memang untuk mengakomodir kepentingan kedua belah pihak. Dalam Islam

Setiap orang dibebaskan untuk membuat kontrak, selama tidak melanggar hukum

dan norma masyarakat. Secara umum kontrak harus sesuai dengan etika bisnis

Islam itu sendiri sehingga diharapkan bisnis yang lahir pun tidak hanya

berorientasi kepada keuntungan belaka.

Pengembangan etika bisnis harus menghadapi situasi dan kondisi

rasionalitas bisnis yang bersifat materiil dan karenanya telah menimbulkan

ketegangan dan kerugian-kerugian pada masyarakat. Dan pada sisi lain

berhadapan dengan keadaan“common sence” mengenai bisnis itu sendiri.

Dengan demikian pada konteks pertama, tugas utama etika bisnis dipusatkan

pada upaya mencari cara untuk menyelaraskan kepentingan strategis suatu bisnis

atau perusahaan dengan tuntutan moralitas. Tetapi penyelarasan di sini bukan

2 Gemala Dewi, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, cet-2, (Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group, 2006), hlm. 3

Page 25: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

3

berarti hanya mencari posisi paling menguntungkan antara kedua tuntutan

tersebut, melainkan merekonstruksi pemahaman tentang bisnis dan sekaligus

mengimplementasikan bisnis sebagai media usaha atau perusahaan yang bersifat

etis. Dalam pengertian sesuai dengan nilai – nilai bisnis pada satu sisi dan tidak

bertentangan dengan nilai – nilai kebatilan, kerusakan dan kezaliman dalam

bisnis pada sisi lain.3

Kedua, etika bisnis bertugas melakukan perubahan kesadaran masyarakat

tentang bisnis dengan memberikan suatu pemahaman atau cara pandang baru,

yakni bahwa bisnis tidak terpisah dari etika. Bisnis merupakan aktivitas manusia

secara keseluruhan dalam upaya mempertahankan hidup (survive), mencari rasa

aman, memenuhi kebutuhan sosial dan harga diri serta mengupayakan

pemenuhan aktualisasi diri, yang pada kesemuanya secara inheren terdapat nilai-

nilai etika.4

Selain itu perkembangan bentuk kontrak itu sendiri luput dari perjanjian

kerja berkembang di instansi Islam di Indonesia. salah satunya adalah pondok

pesantren, di mana perkembangan pondok pesantren yang mulai menata

manajemennya secara modern dengan tidak menafikan segi ekonomi pondok

pesantren.

Pesantren di Indonesia pada umumnya menerapkan perjanjian kerja akibat

dari adanya prestasi yang terlebih dahulu dilakukan oleh pihak pesantren, seperti

3Muhammad, Etika Bisnis Islami, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2004), hlm. 604Ibid, hlm 61

Page 26: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

4

pengabdian karena pesantren telah membiayai pendidikan santrinya atau guru

dan sebagainya. Akan tetapi pada kasus yang diangkat oleh penulis mengenai

perjanjian kerja disalah satu pesantren modern di Kab.Tapanuli Selatan-

Sumatera Utara sangat berbeda, di mana siapa saja yang bekerja di Pesantren

Darul Mursyid diwajibkan menandatangani kontrak yang telah dibuat oleh pihak

pesantren. Kontrak tersebut berisikan klausul mengenai sanksi pengembalian

seluruh kompensasi, baik yang telah diberi atau akan diberi.

Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid (Selanjutnya disebut

Pesantren Darul Mursyid,.pen.) berdiri sejak tahun 1993, pesantren Darul

Mursyid sebelumnya sama dengan pesantren yang lain yang pada umumnya yang

menerapkan Management pondok pada umumnya, hingga pada awal 2007

mengalami perubahan Management. Hal Ini tidak luput dari direktur sekaligus

Ketua Yayasan H. Ja’far Syahbudin Ritonga, DBA. yang memang berlatar

belakang akademisi dan sekaligus praktisi bisnis.

Pesantren Darul Mursyid yang dulunya sama dengan Pesantren pada

umumnya berevolusi menjadi Pesantren Modern Sains pertama di Indonesia,

dengan visi dan Misi yang jelas dan terukur setiap tahunnya. Selain itu perlu

diketahui Pesantren Darul Mursyid satu-satunya Pesantren di Sumatera Utara

yang mengadopsi sistem manajemen perusahaan Modern.5

5Visi Misi Pesantren Darul Mursyid, Visi: “Menghasilkan Calon Intelektual Muslim YangMendiri” dan Misi: “Menjadi Pesantren Sains Terbaik Di Indonesia Dalam Hal Prestasi DanMenagement Di Akhir Tahun 2018.”

Page 27: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

5

Pesantren Darul Mursyid, menerapkan perjanjian kerja kepada seluruh

Karyawan/guru akademik dan non akademik dengan jangka waktu perjanjian

selam 2 (Dua) Tahun dan dapat diperpanjang setelahnya. Dari hasil penelusuran

sementara penulis sejak 2004-2015 telah tercatat sebanyak lebih dari 80 orang

yang melakukan perjanjian kerja di Pesantren Darul Mursyid, hal ini akibat

personil yang dibutuhkan untuk mengisi semua bagian-bagian pekerjaan di

Pondok Pesantren Tersebut, Baik dari Guru Formal dan Non Formal, Karyawan,

sampai kepada Cleaning Servis.

Pada perjanjian kerja guru dan karyawan di Pesantren Darul Mursyid yang

berlaku sampai saat ini, penulis mendapatkan sesuatu yang unik untuk di analis

yakni isi perjanjian pada pasal 7 yang berbunyi: 6 “Apabila PIHAK KEDUA

pindah bekerja atau mengadakan perjanjian kerja dengan pihak lain di luar PDM

selama berlakunya surat perjanjian perjanjian kerja seperti tersebut dalam pasal 2

dan 3 di atas 7 , maka PIHAK KEDUA wajib mengembalikan keseluruhan

kompensasi yang telah / akan diterima dari PIHAK PERTAMA baik gaji pokok

maupun tunjangan-tunjangan lainnya selama 24 (dua puluh empat) bulan kepada

PIHAK PERTAMA dan surat perjanjian perjanjian kerja ini dengan sendirinya

tidak berlaku.”Dan isi pasal 8: “Apabila PIHAK KEDUA tidak mampu

melaksanakan tugasnya sebagai guru/staf pengajar PDM dengan sebaik-baiknya

6Isi keseluruhan perjanjian dilampirkan.7Isi dari pasal 2 adalah: “PIHAK PERTAMA menugaskan PIHAK KEDUA sebagai guru

untuk mengajar / membimbing Kegiatan Belajar Mengajar di PDM sesuai dengan tugas / jadwalyang telah di tetapkan selama 24 (dua puluh empat) bulan atau 2 (dua) Tahun Pembelajaran (TP)Penuh,” Isi Pasal 3 adalah: “PIHAK KEDUA melaksanakan tugas / guru pengajar di PDMterhitung mulai tanggal..., bulan,....., tahun,... s/d tanggal....., bulan....., tahun.....,”

Page 28: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

6

dan penuh rasa tanggung jawab sesuai dengan peraturan/ketentuan yang berlaku

di PDM selama berlakunya surat perjanjian kontrak kerja seperti tersebut dalam

pasal 1, 2, dan 3 di atas maka PIHAK PERTAMA berhak memberhentikan

PIHAK KEDUA kapan saja, untuk itu PIHAK KEDUA wajib mengembalikan

seluruh kompensasi yang telah/akan diterimanya dari PIHAK PERTAMA baik

gaji pokok maupun tunjangan-tunjangan lainnya selama 24 (dua puluh empat)

bulan kepada PIHAK PERTAMA untuk kondisi-kondisi yang tersebut dalam

pasal 7 dan 8 di atas”.

Adapun bunyi isi pasal-pasal di atas diterapkan Pesantren Darul Mursyid

difaktori dari dua hal: Faktor pertama, letak Darul Mursyid yang berkedudukan

di pegunungan dan jauh dari perkotaan dengan lokasi yang cukup terisolasi dan

kondisi iklim yang cukup ekstrim, mengakibatkan sulitnya mendapatkan dan

mempertahankan Guru-Karyawan. Faktor kedua, dan faktor yang memperburuk

adalah akibat banyaknya pihak guru maupun karyawan yang menjadikan Darul

Mursyid sebagai pekerjaan sementara (batu loncatan profesi) untuk menunggu

Ujian CPNS, akibatnya banyak guru atau karyawan yang hanya bekerja paling

lama satu tahun bahkan kurang dari satu tahun. Minat yang tinggi terhadap

profesi PNS di Kab.Tapanuli Selatan mengakibatkan kurangnya konsekuensi dan

loyalitas pekerja terhadap lembaga yang ditempatinya. Dari isi kedua pasal di

atas Sehingga Menurut penulis hal ini perlu diteliti dan dikaji, baik dari isi

perjanjian itu sendiri maupun prakteknya dengan memperhatikan implementasi

etika bisnis Islam.

Page 29: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

7

Adanya pembuatan isi pasal ini dalam perjanjian kontrak kerja tanpa tidak

menimbulkan masalah, latar belakang guru/karyawan yang mayoritas menengah

ke bawah, dan disiplin yang ketat mengakibatkan ketakutan dan ke tidak adilan

jika mereka diharuskan mengganti semua kompensasi selama 2 (dua) tahun masa

kerja jika mereka tidak sanggup untuk melaksanakan pekerjaan mereka, dan

implementasi lain mengenai penerapan kontrak kerja dan sanksi tersebut.

Beberapa paparan di atas penulis tertarik meninjau implementasi etika

bisnis Islam terhadap penerapan sanksi pengembalian seluruh kompensasi yang

telah diberikan / akan diberikan dalam perjanjian kerja di Pesantren Modern

Unggulan Terpadu Darul Mursyid, Kabupaten Tapanuli Selatan-Sumatera Utara.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pelaksanaan perjanjian kontrak kerja di Pesantren Modern

Unggulan Terpadu Darul Mursyid, Kabupaten Tapanuli Selatan-Sumatera

Utara?

2. Bagaimanakah tinjauan etika bisnis Islam terhadap pengembalian seluruh

kompensasi yang telah diberikan/akan diberikan dalam perjanjian kontrak

kerja di pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid, kab.Tapanuli

Selatan, Sumatera Utara?

Page 30: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menggali informasi tentang perjanjian kontrak kerja dari awal pembentukan

kontrak hingga hal-hal yang menyangkut pelaksanaan kontrak kerja di

Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid.

2. Meninjau sistem kontrak kerja di Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul

Mursyid dari segi implementasi etika bisnis Islam terhadap sanksi

pengembalian seluruh kompensasi.

Adapun manfaat dari penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua antara lain

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoretis peneliti berharap, penelitian ini dapat memberikan manfaat

dalam bentuk pengayaan wacana pemikiran tentang kajian etika bisnis Islam.

2. Manfaat Praktis

Sementara, secara praktis peneliti berharap, penelitian ini dapat bermanfaat

bagi:

a. Yayasan dan Direktur,ketika menerapkan aplikasi kontrak kerja kepada

pekerjanya harus memerhatikan implementasi etis dengan tetap menjaga

etika bisnis Islam.

b. Para Pekerja, di mana guru maupun karyawan dalam edukasi serta

melindungi hak dan kewajiban berdasarkan etika bisnis Islam.

Page 31: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

9

D. Telaah Pustaka

Sebelum melakukan sebuah penelitian, terlebih dahulu penyusun

melakukan telaah pustaka guna mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan

dengan pokok permasalahan.

Antara lain tesis dengan judul “Perjanjian Baku Menurut Hukum Islam

Dan Positif”,8 pada tesis ini membahas tentang posisi perjanjian baku di antara

asas-asas perjanjian dalam hukum positif dan hukum Islam, khususnya asas

kebebasan berkontrak dan kesepakatan para pihak yang mana dalam tesis ini

menemukan baik dalam hukum Islam maupun hukum positif tidak belaku secara

mutlak, di mana masih ada aturan yang membatasinya, terbukti bahwa dalam

perjanjian baku, para pihak masih memiliki kebebasan untuk berbuat atau tidak

membuat perjanjian, memilih pihak dengan siapa ia ingin membuat perjanjian,

memilih causa dari perjanjian yang akan dibuatnya, menentukan objek

perjanjian, dan kebebasan atau menyimpangi ketentuan undang-undang yang

bersifat opsional. Dalam hukum Islam pada dasarnya segala bentuk kegiatan

muamalah adalah mubah (boleh) kecuali telah ada larangan dari syara’.

Larangan-larangan dalam hukum Islam disampaikan secara umum, yaitu tidak

mengambil harta orang lain dengan cara batil. Cara batil tersebut dapat diartikan

sebagai mengandung paksaan, penipuan, praktek yang mengandung gharar,

mengambil kesepakatan dalam kesempitan, banyak mendatangkan mudarat dan

8Muhammad Muhaimin, “Perjanjian Baku Menurut Hukum Islam Dan Positif”, Tesis(Yogyakarta: Pascassarjana IAIN Sunan Kalijaga, 2000)

Page 32: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

10

lain sebagainya. Perjanjian baku secara umum tidak melanggar hal-hal tersebut.

Dan kesepakatannya telah diterima berdasarkan pada kebiasaan (‘urf) dan adat

masyarakat. Pelanggaran padanya adalah apabila penggunanya memiliki itikad

tidak baik untuk mencari untung bagi diri sendiri.

Tesis dengan judul “Kebebasan Berkontrak Menurut Ibn Taimiyah”, 9

dalam tesis ini ditemukan bahwasanya pandangan Ibn Taimiyah, segala transaksi

manusia bersifat adat kebiasaan pada dasarnya boleh sampai ada dalil yang

melarangnya. Ketentuan ini berbeda dengan ibadah yang pada dasarnya dilarang

sampai ada dalil yang membolehkannya.

Kebebasan untuk membuat akad dan syarat bukan tidak tak terbatas. Ada

beberapa pembatas yang diajukan oleh Ibn Taimiyyah terhadap kebebasan

berkontrak. Pertama, perjanjian hanya sah jika dibuat berdasarkan kesepakatan

para pihak yang membuatnya. Kedua, pembuatan perjanjian harus dilakukan oleh

orang yang cakap untuk membuatnya. Ketiga, isi perjanjian tidak boleh berisi

objek yang diharamkan oleh syarak. Keempat, perjanjian harus dihindari dari

unsur judi dan riba. Kelima, perjanjian harus diupayakan untuk merealisasikan

keadilan dan menghindari kezaliman. Keenam, pemerintah memiliki kewenangan

untuk melakukan intervensi sepanjang bertujuan untuk menegakkan amar ma’rūf

dan nahī munkar. Namun penegakan keadilan mendapatkan tekanan paling kuat

9Abdul Basith Junaidi, “Konsep Kebebasan Berkontrak Menurut Ibn Taimiyah”, Tesis(Yogyakarta: Pasca IAIN Sunan Kalijaga, 2000)

Page 33: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

11

untuk membatasi kebebasan berkontrak. Dikatakan, syarat bahwa hanya salah

satu pihak yang akan memperoleh keuntungan atau salah satu pihak saja yang

menanggung kerugian dipandang melanggar keadilan yang karenanya dilarang.

Tesis ini secara umum berfokus kepada pandangan pemikiran Ibn

Taimiyyah mengenai kebebasan berkontrak yang dibandingkan dengan

pandangan fukaha.

Selanjutnya tesis dengan judul “Hukum Ganti Rugi Dalam Hukum

Islam” 10 dalam tesis berfokus menganalisis konsep ganti rugi yang

dikembangkan oleh Qarafi. di mana dalam tesis ini ditemukan beberapa hal:

Pertama, Qarafi belum mengelompokkan ganti rugi menjadi ganti rugi perdata

dan pidana. Semua bentuk ganti rugi baik perdata maupun pidana terkonsep

dalam teori daman dan jawabir. Daman adalah pertanggung jawaban kepada

seseorang karena sebab yang dibenarkan. Sedangkan jawabir adalah upaya

penegakan hukum untuk mengembalikan kemaslahatan yang hilang dari

seseorang. Sebab hilangnya maslahat tersebut Qarafi dikelompokkan menjadi

tiga macam, yaitu: perusakan secara langsung disertai niat, dan perusakan tidak

langsung (keduanya termasuk perbuatan melawan hukum), dan tidak memelihara

amanah (wanprestasi kontrak). Ketiganya berlaku baik terhadap ganti rugi pidana

maupun pidana. Kedua, tidak adanya korelasi antara konsep ganti rugi (jawabir)

10 Aris Anwaril Muttaqin, “Konsep Ganti Rugi Dalam Hukum Bisnis Syariah”, Tesis(Yogyakarta: Pasca UIN Sunan Kalijaga, 2012)

Page 34: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

12

yang di usung Qarafi dengan sanksi berupa denda yang dikeluarkan oleh DSN-

MUI. Yang ada adalah korelasi antara sanksi berupa denda uang dikeluarkan

oleh DSN-MUI dengan konsep zawajir yang diusung oleh Qarafi. Kedua-duanya

memiliki tujuan sama, yaitu menolak mafsadah yang terjadi.

Terakhir tesis dengan judul “Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) Dalam Bisnis Outsorcing (Study Pada

PT. Karya Surya Gemilang Yogyakarta),” 11 pada tesis ini menitik beratkan

penelitian etika yang berdampak kepada masyarakat di sekitar perusahaan. di

mana perusahaan menerapkan kontrak perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT)

dalam bisnis Outsorcingpada PT. Karya Surya Gemilang Yogyakarta.

Secara umum penulis melampirkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

NO. JUDUL OLEH HASIL PENELITIAN

1.Perjanjian Baku MenurutHukum Islam dan Positif

MuhammadMuhaimin

Bahwa asas kebebasan berkontraktidaklah bersifat mutlak, baik dikaji dari hukum positif, dan hukumIslam. Karena pada masing-masinghukum memiliki batasankebebasan selama tidak melanggarhal-hal yang telah diatur baik padahukum positif, hukum Islam,maupun urf.

2.Kebebasan Berkontrak

Menurut TaimiyahAbdul Basith

Junaidi

Ada beberapa pembatas yangdiajukan oleh Ibn Taimiyyahterhadap kebebasan berkontrak.:

11 Septiana Na’afi, “Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Perjanjian Kerja WaktuTertentu (PKWT) Dalam Bisnis Outsorcing (Study Pada PT. Karya Surya GemilangYogakarta)”, Tesis, (Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2015)

Page 35: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

13

Pertama, perjanjian hanya sahjika dibuat berdasarkankesepakatan para pihak yangmembuatnya.

Kedua, pembuatan perjanjianharus dilakukan oleh orang yangcakap untuk membuatnya.

Ketiga, isi perjanjian tidak bolehberisi objek yang diharamkanoleh syara’.

Keempat, perjanjian harusdihindari dari unsur judi danriba.

Kelima, perjanjian harusdiupayakan untukmerealisasikan keadilan danmenghindari kezaliman.

Keenam, pemerintah memilikikewenangan untuk melakukanintervensi sepanjang bertujuanuntuk menegakkan amar ma’rufdan nahi munkar.

Namun penegakan keadilanmendapatkan tekanan paling kuatuntuk membatasi kebebasanberkontrak. Dikatakan, syaratbahwa hanya salah satu pihak yangakan memperoleh keuntungan atausalah satu pihak saja yangmenanggung kerugian dipandangmelanggar keadilan yangkarenanya dilarang.

3.Hukum Ganti Rugi Dalam

Hukum IslamAris Anwaril

Muttaqin

Konsep ganti rugi yangdikembangkan oleh Qarafi. dimana dalam tesis ini ditemukanbeberapa hal:

Pertama, Qarafi belummengelompokkan ganti rugi

Page 36: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

14

menjadi ganti rugi perdata danpidana. Semua bentuk ganti rugibaik perdata maupun pidanaterkonsep dalam teori damandan jawabir.

Kedua, tidak adanya korelasiantara konsep ganti rugi(jawabir) yang di usung Qarafidengan sanksi berupa dendayang dikeluarkan oleh DSN-MUI. Yang ada adalah korelasiantara sanksi berupa denda uangdikeluarkan oleh DSN-MUIdengan konsep zawajir yangdiusung oleh Qarafi. Kedua-duanya memiliki tujuan sama,yaitu menolak mafsadah yangterjadi.

4.

Tinjauan Etika Bisnis IslamTerhadap Perjanjian KerjaWaktu Tertentu (PKWT)Dalam Bisnis Outsorcing(Study Pada PT. KaryaSurya GemilangYogyakarta),

Septiana Na’afi’

Penelitian pada praktekoutsourching di PT. Karya SuryaGemilang yang dianalisis denganetika bisnis Islam. di mana padaprakteknya model perjanjianPKWT sama dengan modelperjanjian lainnya, dan dapatditerima oleh masyarakat.

Tabel. 1: Karya ilmiah dalam kajian pustaka yang dilakukan.

Secara umum paparan ketiga karya ilmiah di atas memiliki perbedaan

dengan tesis yang diangkat oleh penulis, baik dari posisi masalah di mana

penulis berfokus kepada tinjauan etika bisnis Syariah terhadap penerapan

sanksi pengembalian seluruh kompensasi yang telah diberikan / akan

diberikan dalam perjanjian kerja atau kontrak kerja guru dan karyawan. Yang

mana terdapat permasalahan etis mengenai penerapan kontrak beserta sanksi

Page 37: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

15

yang diberikan, di mana akan berefek kepada pihak Yayasan, Pimpinan

Pesantren, Guru-Karyawan, dan Siswa secara langsung.

Perbedaan selanjutnya dari lokasi penelitian. Penulis melakukan

penelitian di Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid Kabupaten

Tapanuli Selatan-Sumatera Utara. Sejauh dari penelusuran penulis belum

menemukan karya ilmiah yang mengangkat permasalahan ini.

E. Kerangka Teori

1. Teori pekerja dan kompensasi dalam bisnis Islam.

a. Pekerja

Menurut Qusuf Qhardawi bekerja adalah segala usaha maksimal yang

dilakukan manusia, baik lewat gerak anggota tubuh ataupun akal untuk

menambah kekayaan, baik dilakukan perseorangan ataupun secara kolektif

untuk pribadi ataupun untuk orang lain (dengan menerima gaji), “orang

lain” ini bisa majikan, perusahaan swasta, atau bisa juga lembaga

pemerintah. Pekerjaan itu bisa dilakukan dilapangan perkebunan,

perindustrian, atau perdagangan, baik pekerjaan white collar (kerah putih)

ataupun blue collar (buruh kasar)12

Penting diingat setiap usaha harus dilakukan menurut peraturan-

peraturan yang berlaku agar tidak ada individu-individu atau kelompok-

kelompok yang dirugikan. Dalam usaha tidak boleh menyimpang dari

12 Yusuf Qardhawi, Norma Dan Etika Ekonomi Islam, Terj, (Kairo: MaktabahWahbah,1995), hlm. 104-105

Page 38: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

16

ketentuan-ketentuan umum yang berlaku dalam suatu negara. Setiap usaha

yang merugikan seseorang atau orang banyak atau melanggar Undang-

Undang umum yang berlaku di dalam suatu negara, dilarang oleh Islam dan

hukumnya haram. Demikian pada usaha-usaha maksiat atau yang membatu

terjadinya maksiat, penipuan, dan pemaksaan. Beberapa jenis pekerjaan

yang dilarang Islam antara lain:13

1) Meminta-minta.

2) Perjudian.

3) Pelacuran.

4) Mencuri dan merampok.

5) Mencari pekerjaan dengan suap.

6) Bekerja pada perusahaan terlarang.

7) Riba.

8) Mengurangi timbangan dengan curang.

9) Produksi dan jual beli barang haram.

10) Memonopoli dan penimbunan.

b. Kompensasi

Kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai

sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk uang

atau tunjangan lainnya seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya,

13 Ali Sumanto Alkindi, Bekerja Sebagai Ibadah: Konsep Memberantas Kemiskinan,Kebodohan dan Keterbelakangan Umat, (Solo: CV. Aneka, 1997), hlm. 80-110

Page 39: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

17

uang makan, uang cuti, dan lain-lain. Pembayaran kompensasi dia atas ada

yang dikaitkan langsung dengan kinerja seperti upah atau gaji, bonus, dan

komisi sehingga sering disebut dengan kompensasi langsung, dan yang

tidak dikaitkan langsung dengan kinerja sebagai upaya meningkatkan

ketenangan dan kepuasan kerja pegawai seperti tunjangan-tunjangan.14di

dalam komponen dari kompensasi secara garis besar terdiri dari dua yakni

gaji atau upah dan insentif.

2. Teori kontrak kerja dan asas kontrak (akad) dalam bisnis Islam.

Secara umum perjanjian kerja dalam Islam disebut dengan ijārah

(perjanjian sewa-menyewa) yang di mana adanya mengambil manfaat baik

jasa/tenaga, sehingga diwajibkannya pemberian imbalan oleh pemberi kerja.

Sedangkan ijārah terbagi dua, antara lain:15

a. Ijārah al nafi’, yakni sewa menyewa, seperti sewa rumah.

b. Ijārah al a’mal, para ulama fikih mendefinisikannya sebagai suatu akad

yang objeknya adalah melakukan sesuatu pekerjaan tertentu seperti

membangun, menjahit dan sebagainya. Jenis ijārah inilah yang

merupakan sumber perikatan kerja (al-iltizām bi al-amal).

Selanjutnya mengenai rukun dan syarat ijārah sebagai berikut:16

14 Marihot Tua Efendi Hariandja, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta:PT.Grasindo, 2002), hlm. 244

15Suparman Usman, Hukum Islam Asas-Asas Dan Pengantar Studi Hukum Islam DalamTata Hukum Indonesia, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001), hlm. 70

16Hendi Suhendi, Fikih Muamalah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997), hlm. 117

Page 40: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

18

a. Mu’jir dan musta’jir, yaitu orang yang melakukan akad sewa menyewa

atau upah mengupah. Mu’jir adalah yang memberikan upah, mu’jir adalah

orang yang menerima upah untuk melakukan sesuatu. Syarat mu’jir dan

musta’jir adalah baligh, berakal, cakap mengendalikan harta (tasharruf),

dan saling meridai.

b. Sighat, merupakan ijab-kabul antara mu’jir dan musta’jir.

c. Ujrah, disyaratkan diketahui jumlah oleh kedua belah pihak baik dalam

sewa menyewa ataupun upah mengupah.

d. Barang yang disewakan atau sesuatu yang dikerjakan dalam upah

mengupah.

Setiap perikatan akan timbul hak dan kewajiban pada dua sisi.

Maksudnya, pada satu pihak ada hak untuk menuntut sesuatu dan pihak lain

menjadi kewajiban untuk memenuhinya. Sesuatu itu adalah prestasi yang

merupakan hubungan hukum yang apabila tidak dipenuhi secara sukarela

dapat dipaksakan, bahkan melalui hakim. Karena merupakan suatu hubungan,

maka suatu akad (perjanjian) dapat timbul karena perjanjian, yakni dua pihak

saling mengemukakan janjinya mengenai prestasi. Misalnya jual beli, sewa

menyewa, pekerjaan, dan lain-lain.

Dari definisi di atas hukum perjanjian dapat dikemukakan unsur-unsur

yang tercantum dalam hukum perjanjian yaitu :

a. Adanya kaidah hukum.

Page 41: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

19

b. Adanya subyek hukum.

c. Adanya prestasi.

d. Adanya kata sepakat.

e. Adanya akibat hukum17

Selain itu yang paling penting untuk diingat adalah asas dari perjanjian

tersebut. asas berasal dari bahasa Arab asasun yang berarti dasar, basis dan

fondasi. Secara terminologi asas adalah dasar atau sesuatu yang menjadi

tumpuan berpikir atau berpendapat.18 Asas apabila dihubungkan dengan kata

hukum adalah kebenaran yang dipergunakan sebagai tumpuan berpikir dan

alasan pendapat terutama dalam penegakan dan pelaksanaan hukum.19 Asas

perjanjian dalam hukum Islam terbagi menjadi 8 yaitu:20

a. Asas Ibāhah (mabda’ al-Ibāḥah)

b. Asas Kebebasan Berakad (mabda’ ḥurriyyah at-ta’āqud)

c. Asas Konsensualisme (mabda’ ar-raḍa’iyyah)

d. Asas Janji Mengikat

e. Asas Keseimbangan (mabda’ at-tawāzun fi al-mu’āwaḍah)

f. Asas Kemaslahatan (tidak memberatkan)

g. Asas Amanah

17Salim H.S, Hukum Perjanjian…..,hlm.4-518Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke-3. (Jakarta:

Balai Pustaka, 2002), hlm. 70.19Mohammad Daud Ali, Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di

Indonesia, cet. ke-8. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), hlm. 50-52.20Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syari’ah (Studi Tentang Teori Akad Dalam Fikih

Muamalah), Cet. ke-2, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 83-92.

Page 42: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

20

h. Asas Keadilan

Dalam hukum kontrak Syariah terdapat asas-asas perjanjian yang

melandasi penegakan dan pelaksanaannya. Asas-asas perjanjian tersebut

diklasifikasikan menjadi asas-asas perjanjian yang tidak berakibat hukum dan

sifatnya umum dan asas-asas perjanjian yang berakibat hukum dan sifatnya

khusus. Adapun asas-asas perjanjian yang tidak berakibat hukum dan sifatnya

umum adalah:

a. Asas Ilahiah atau Asas Tauhid

b. Asas Kebolehan (Mabda al-Ibāḥah)

c. Asas Keadilan (Al ‘Adālah)

d. Asas Persamaan Atau Kesetaraan

e. Asas Kejujuran dan Kebenaran (Ash Shidiq)

f. Asas Tertulis (Al Kitābah)

g. Asas Iktikad baik (Asas Kepercayaan)

h. Asas Kemanfaatan dan Kemaslahatan

3. Teori Etika Bisnis Islam dalam pekerjaan

Secara umum etika bisnis merupakan sebuah prinsip yang harus

dipegang teguh oleh setiap muslim dalam menjalankan setiap bisnis untuk

mencegah adanya mudarat. Secara umum dapat dibagi menjadi lima prinsip

etika bisnis, yakni:21

a. Prinsip otonomi

21Richard T. De Goerge, Business Ethics, ed. Ke-2, (New York: Mac Millan Pub. Co.,1986, hl.9., dalam A. Sonny Keraf, Etika Bisnis, Tuntutan dan relevansi), hlm. 59

Page 43: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

21

b. Prinsip kejujuran

c. Prinsip keadilan

d. Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle)

Selanjutnya etika bisnis yang menyangkut pekerja dapat dikhususkan

kepada beberapa hal yang berkaitan kepada:

a. Konflik dalam hubungan perusahaan dengan pekerja

Sedangkan konflik itu sendiri dapat dibagi pada tiga kelompok, yaitu:

(1) Berdasarkan pelakunya, (2) berdasarkan penyebabnya, dan (3)

berdasarkan akibatnya. Menurut pelakunya, konflik bisa bersifat internal

atau eksternal bagi individu yang mengalaminya; sedangkan berdasarkan

penyebabnya, konflik disebabkan karena mereka yang bertikai ingin

memperoleh keuntungan sendiri atau karena timbulnya perbedaan

pendapat, penilaian dan norma. Sementara itu berdasarkan akibatnya,

konflik dapat bersifat baik dan buruk.

b. Hak pekerja

Selain Islam menganjurkan agar majikan memberi upah sesuai dengan

kebutuhan pokok termasuk pendidikan dan pengobatan agar pekerja dapat

hidup layak dalam masyarakat.

Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi eksploitasi terhadap pekerja

dengan menyeluruh melakukan pekerjaan yang tidak ada dalam

Page 44: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

22

kesepakatan atau melakukan pekerjaan di luar kemampuannya. Oleh

karena itu harus dilakukan hal-hal berikut:22

1) Ketentuan kerja

a) Bentuk pekerjaan

b) Waktu pekerjaan

c) Gaji

2) Hak pekerja

Islam juga menganjurkan untuk menyediakan fasilitas kepada

pekerjanya serta melarang menyuruh melakukan pekerjaan di luar

kemampuannya. Islam menganjurkan untuk berbuat baik kepada

para pekerja. Hak-hak pokok buruh adalah sebagai berikut:

a) Berhak menerima upah yang memungkinkan menikmati hidup

layak

b) Tidak boleh diberi pekerjaan yang terlalu berat yang ia tidak

sanggup, jika dipercaya melakukan tugas berat maka ia harus

dibantu.

c) Harus diberikan bantuan pengobatan yang layak, asuransi, ganti

rugi atas kecelakaan yang terjadi pada saat kerja serta diberi

tunjangan hari tua (pensiunkan) yang sebagian besar diambilkan

dari dana zakat.

d) Majikan harus mengeluarkan sadaqah untuk pekerjanya.

22Muhammad, Etika Bisnis Islami.., hlm. 165-170

Page 45: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

23

e) Pekerja harus diperlakukan dengan sebaik dan sopan termasuk

fasilitas asrama.

F. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Penulis dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang

lengkap, menggunakan jenis penelitian lapangan (field research, di mana

dalam jenis penelitian ini menitik beratkan hasil pengumpulan data dari

informan yang ditentukan. 23 Penelitian lapangan (field research) adalah

penelitian langsung yang penulis lakukan di Pesantren Darul Mursyid, Kab.

Tapanuli Selatan-Sumatera Utara.

2. Pendekatan penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

pendekatan penelitian kualitatif normatif yang hasil dari data primer dianalisis

menggunakan etika bisnis Islam.

3. Sumber data

Sumber data yang digunakan melalui sumber primer dan sekunder.

Data primer diperoleh langsung dari penelitian lapangan, dengan

mengumpulkan data dari lokasi penelitian, pengamatan langsung, wawancara

kepada para pihak terkait. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku

23Lexy J. Meleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT. RosdaKarya, 2006), hlm. 26

Page 46: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

24

penunjang yang berkaitan dengan permasalahan, baik dari buku cetak, jurnal,

dan lain-lain.

4. Metode pengumpulan data

a. Observasi, yaitu sebuah metode pengumpulan data dengan pengamatan dan

pencatatan secara langsung di lokasi mengenai penerapan kontrak kerja

dengan sanksi pengembalian kompensasi yang diberi/akan diberi di

pesantren Darul Mursyid.

b. Wawancara, dilakukan kepada para pihak yang terkait langsung kepada

permasalahan yang diangkat, yang dilakukan kepada Yayasan, Pimpinan

Pesantren, dan Guru-Karyawan.

c. Sumber buku, di mana menelaah buku yang relevan dengan permasalahan

yang diteliti.

5. Validitas (triangulasi)

Untuk mengecek keabsahan atau validitas data menggunakan teknik

triangulasi, S. Nasution mengungkapkan bahwa data atau informasi dari satu

pihak harus dichek kebenarannya dengan cara memperoleh data itu dari

sumber lain, misalnya dari pihak kedua, ketiga dan seterusnya dengan

menggunakan metode yang berbeda-beda.24

Sedangkan menurut Lexy Moleong, triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar

24S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik-Kwalitatif, (Bandung: Tarsit,. 1992), hlm.9

Page 47: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

25

data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data

itu.25

Beberapa pendapat di atas, dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan

yang mencolok dalam mendefinisikan triangulasi sebagai teknik pengecekan

keabsahan data. Oleh karena itu, Triangulasi sebagai salah satu teknik

pemeriksaan data secara sederhana dapat disimpulkan sebagai upaya untuk

mengecek data dalam suatu penelitian, di mana peneliti tidak hanya

menggunakan satu sumber data, satu metode pengumpulan data atau hanya

menggunakan pemahaman pribadi peneliti saja tanpa melakukan pengecekan

kembali dengan penelitian lain.

Lexy Moleong, dia menjelaskan bahwa teknik tersebut adalah teknik

triangulasi dengan sumber yang berarti membandingkan dan pengecekan balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat

yang berbeda melalui:

a. Perbandingan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.

b. Perbandingan apa yang dikatakan seseorang di depan umum dengan apa

yang diucapkan secara pribadi.

c. Perbandingan apa yang dikatakan tentang situasi penelitian dengan apa

yang dikatakan sepanjang waktu.

d. Perbandingan keadaan dan perspektif seseorang berpendapat sebagai

rakyat biasa, dengan yang berpendidikan dan pejabat pemerintah.

25Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif.., hlm. 330

Page 48: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

26

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan. Hasil dari perbandingan yang diharapkan adalah berupa

kesamaan atau alasan-alasan terjadinya perbedaan.

6. Analisis Data

Setelah semua bahan tersebut terkumpul, peneliti akan mengolah

bahan tersebut dengan menggunakan analisis data kualitatif. Analisis data

kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahinya menjadi satuan yang dikelola,

menyintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan kepada

orang lain.26 Dalam penelitian ini, ada beberapa hal yang dilakukan untuk

menganalisis atau mengolah data yang telah diperoleh yaitu:

a. Reduksi Data

Setelah laporan-laporan yang berupa data terkumpul, maka peneliti

melakukan proses reduksi data, merangkum, dan memilih hal-hal yang pokok

pada data dan difokuskan pada hal-hal yang penting sesuai dengan pola

penelitian.27 Jadi, laporan penelitian yang berupa data penelitian yang masih

merupakan bahan mentah, direduksi, disingkatkan dan dipadatkan intisarinya,

serta disusun secara sistematis.

26Ibid, hlm. 248.27Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Interdispliner, (Yogyakarta: Paradigma, 2010),

hlm.163.

Page 49: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

27

b. Klasifikasi Data

Setelah melakukan reduksi data, maka langkah selanjutnya peneliti

mengklasifikasikan data yang telah disusun secara sistematis. Peneliti

mengelompokkan data-data berdasarkan ciri khas masing-masing berdasarkan

objek formal penelitian.28

c. Display Data

Proses display data merupakan proses yang sistematis untuk menuju

pada proses konstruksi teoritis, untuk mengetahui hubungan antara unsur satu

dengan lainnya. 29 Proses display data ini menghasilkan penemuan tentang

kekurangan dan kelebihan pada data penelitian sehingga memudahkan peneliti

untuk mengendalikan data dan menemukan hasil dari pengolahan data

penelitian.

G. Sistematika Pembahasan.

Dalam kerangka laporan penelitian ini, setidaknya terdapat pokok bahasan

penting dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, telaah pustaka, kerangka teoritik, metodologi penelitian dan

sistematika pembahasan.

28Ibid.29Ibid.

Page 50: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

28

BAB II : PEKERJA, KOMPENSASI, ASAS KONTRAKKERJA, DAN

ETIKA DALAM BISNIS ISLAM

Bab ini akan menguraikan tentang konsep pekerja, kompensasi, asas kontrak

kerja, dan etika bisnis Islam

BAB III : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, SEJARAH

PERKEMBANGAN, SISTEM KONTRAK KERJA, REKRUTMEN, DAN

PENGKOMPENSASIAN PEKERJA DI PESANTREN MODREN

UNGGULAN TERPADU DARUL MURSYID.

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai gambaran lokasi penelitian, sejarah

pengembangan, sistem kontrak kerja, rekrutmen, dan pengompensasian para

pekerja yang di terapkan di Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid.

BAB IV : ANALISIS

Bab ini berisi hasil penelitian yang kemudian dibahas untuk menemukan

jawaban-jawaban atau masalah-masalah dalam penelitian.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi penjelasan dari jawaban-jawaban atau masalah-masalah penelitian.

Page 51: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

156

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan paparan di muka, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Proses pelaksanaan perjanjian kontrak kerja secara umum tidak bermasalah

baik dari hukum positif maupun hukum Islam dengan perjanjian baku/ kontrak

baku yang dilakukan tidak memiliki unsur paksaan bagi calon pekerja dengan

menerapkan edukasi terhadap pekerja selama masa training.

2. Tinjauan yang dilakukan terhadap indikasi pelanggaran etika atau moral

hazard dengan adanya penerapan sanksi pengembalian seluruh kompensasi

(24 bulan) dan perjanjian kontrak kerja secara keseluruhan yang di temukan

oleh penulis antara lain: a. Prinsip Otonomi, Pekerja dalam penandatanganan

kontrak lebih berorientasi kepada kompensasi bukan kepada konsekuensi

kontrak; b. Prinsip Kejujuran, Oknum pekerja yang melakukan putus kontrak

tidak jujur dalam menyelesai perjanjian; c. Prinsip Keadilan, oknum pekerja

yang melakukan putus kontrak tidak menyeselesaikan kewajiban kerja kepada

pihak pemberi pekerja. Sedangkan pemberi kerja dalam hal ini cenderung

bersikap otoriter; d. Prinsip Saling Menguntungkan, oknum pekerja yang

melakukan putus kontrak melanggar hak konsumen dan pemberi pekerja.

Sedangkan pemberi pekerjaan menerapkan peraturan yang kurang etis dan

merugikan pekerja; e. Perinsip Integritas Moral, oknum pekerja yang

Page 52: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

157

melakukan putus kontrak memiliki nilai kepercayaan yang minim setelah di

setujui kontrak kerja. Sedangkan pemberi pekerjaan terkesan menzalimi dari

peraturan yang diterapkan/ yang dipaksakan.

B. Saran

1. Bagi Guru-karyawan, yang melakukan kontrak kerja sebaiknya lebih paham

akan konsekuensi dari perjanjian kontrak kerja. Dan lebih terbuka kepada

pihak pesantren mengenai peraturan kerja yang dianggap kurang

menguntungkan pekerja sehingga mengurangi niat untuk melakukan moral

hazard.

2. Walau pada dasarnya perjanjian kontrak tidak bermasalah secara hukum

dengan tidak ada pemaksaan atau indikasi jebakan di dalamnya. Hanya saja

dengan adanya sanksi yang cukup berat diharapkan pihak manajemen

pesantren tetap menerapkan peraturan yang etis dan adil kepada pekerja

dengan mengutamakan rasa keadilan dengan menyeimbangkan hak dan

kewajiban pekerja, sehingga dapat memperkecil kemungkinan adanya

tekanan kerja di kalangan guru-karyawan dan dapat mengatasi indikasi

turnover pekerja yang condong kepada ketidakbetahan bekerja, sehingga

diharapkan pekerja yang memiliki kualitas tetap memperpanjang kontrak dan

hak konsumen tetap terjaga baik

.

Page 53: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

158

DAFTAR PUSTAKA

Alkindi, Ali-Sumanto, Bekerja Sebagai Ibadah: Konsep MemberantasKemiskinan, Kebodohan dan Keterbelakangan Umat, Solo: CV. Aneka,1997.

Anwar, Syamsul,. Hukum Perjanjian Syari’ah (studi tentang teori akad dalamfikih muamalah), cet. ke-2, Jakarta: Raja Grafindo persada, 2010

Azzam, Abdul Aziz Muhammad, Fiqh Muamalat Sistem Transaksi dalam FiqhIslam, cet. ke-1, Jakarta: Amzah, 2010

Daud Ali, Mohammad,. Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum dan Tata HukumIslam di Indonesia,cet. ke-8. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000

Dewi, Gemala dkk. Hukum Perikatan Islam di Indonesia, cet-2. Jakarta: KencanaPrenada Media Group, 2006.

H.S, Salim., Hukum Perjanjian: Teori dan teknik penyusunan perjanjian, Cetakanke-4., Jakarta: Sinar Grafika,2006.

Hariandja, Marihot Tua Efendi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta:PT.Grasindo,2002.

Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner, Yogyakarta: Paradigma, 2010

Keraf, A. Sonny, Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya, Edisi Baru, Yogyakarta:Kanisius, 1998

Mardani, cet. 1. Hukum Bisnis Syariah, Jakarta: Kencana. 2014

Moleong, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, ed. rev., Bandung: PT RosdaKarya, 2006.

Muhammad, Etika Bisnis Islami, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2004.

Nasution, S. Metode Penelitian Naturalistik-Kwalitatif, Bandung: Tarsito. 1992Qardhawi, Yusuf, Norma Dan Etika Ekonomi Islam, Terj. Kairo: Maktabah

Wahbah,1995.

Salam Madkur, Nuhammad,. al-Madkhalal-Fiqhal-Islamyy. ttp: Dar al-Nahdahal-‘Arabiyyah.1963

Page 54: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

159

Satori dan Aan Komariah,. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta,2012.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: CV.Alfabeta, 2011.

Suhendi, Hendi, Fikih Muamalah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997

Thalib, M., Pedoman Wiraswasta Dan Manajemen Islami, Solo: CV. PustakaMantiq, 1992.

Tutik, Titik Triwulan, Hukum Perdata Dalam Sistem Hukum Nasional, Jakarta:Kencana, 2008.

Usman, Suparman, Hukum Islam Asas-Asas Dan Pengantar Studi Hukum IslamDalam Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001.

Zainal, Veithzal Rivai, Islamic Human Capital Management, ed. Revisi, 2 Jakarta:PT. Raja Grafindo, 2014.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke-3.,Jakarta: Balai Pustaka, 2002

Kompilasi Hukum Perikatan,cet. 1., Bandung: Citra Aditya Bakti

KARYA ILMIYAH

Abdul Basith Junaidi, Konsep Kebebasan Berkontrak Menurut Ibn Taimiyah,“Tesis” (Yogyakarta: Pasca IAIN Sunan Kalijaga, 2000)

Aris Anwaril Muttaqin, Konsep Ganti Rugi Dalam Hukum Bisnis Syariah, “Tesis”(Yogyakarta: Pasca UIN Sunan Kalijaga, 2012)

Muhammad Muhaimin, Perjanjian Baku Menurut Hukum Islam Dan Positif,“Tesis” (Yogyakarta: Pascassarjana IAIN Sunan Kalijaga, 2000)

Septiana Na’afi’, Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Perjanjian Kerja WaktuTertentu (PKWT) Dalam Bisnis Outsorcing, “Tesis” (Study Pada PT.Karya Surya Gemilang Yogyakarta), (Yogyakarta: Pascasarjana UINSunan Kalijaga, 2015

Page 55: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

LAMPIRAN 1:

PEDOMAN WAWANCARA:

A. Kepada Direktur Pesantren Darul Mursyid (PDM) dan Pihak Menejemen

Pesantren:

1. Bagaimana proses pembuatan kontrak kerja di PDM?

2. Profesi apa saja yang dikenakan kontrak kerja di PDM?, dan apa perbedaan

kontrak dari masing-masing profesi?

3. Bagaimana bentuk kerja dari setiap profesi dan berapa lama waktu kerja

yang diterapkan?

4. Dalam bentuk apa saja gaji/upah, dan kompensasi yang diberikan?

5. Bagaimana penerapan sanksi yang berlaku terhadap pelanggaran kontrak

kerja?

6. Bagaimana maksud dan tujuan dari penerapan sanksi pengembalian

kompensasi yang telah /akan diberikan (isi pasal 8 kontak kerja PDM)?

danbagaimana penyelesaian sengketa tersebut?

7. Bagaimana respons pekerja disaat diterapkan sanksi tersebut?

8. Semenjaksanksi tersebut diterapkan, sudah berapa pekerja yang terkena

sanksi tersebut?

9. apakah sanksi ini sudah etis dengan keadaan para pekerja, jika dibenturkan

dengan hak-hak dan rasa keadilan? Terlebih kontrak yang dibuat adalah

kontrak baku (sepihak) tanpa ada negosiasi terlebih dahulu kepada pihak

yang terikat kontrak kerja.

10. Jika penerapan sanksi mewajibkan mengembalikan seluruh kompensasi

bahkan yang belum diterima oleh pekerja, apakah ini tidak mendzalimi

pekerja yang telah memberikan prestasinya(tenaga dan upaya) kepada

pesantren?

Page 56: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

11. Sanksi ini tentu sangat merugikan pihak pekerja, bagaimana anda

memandang hal ini?

12. Apa efek sosial dari penerapan sanksi ini terhadap hubungan antara

Pemimpin dan Pekerja?

B. Pertanyaan kepada pekerja:

1. Bagaimana proses pembuatan kontrak kerja yang anda alami?

2. Apakah anda paham mengenai setiap isi butir dari kontrak kerja yang anda

tanda tangani?

3. Apa motivasi anda untuk menyetujui kontrak kerja tersebut?

4. Bagaimana pendapat anda terhadap penerapan sanksi pengembalian

kompensasi yang telah /akan diberikan (isi pasal 8 kontak kerja PDM)?

5. Etiskah penerapan sanksi tersebut bagi anda?

6. Adilkah menurut anda sanksi ini diterapkan?, mengingat anda sudah

memberikan prestasi dan sudah menjadi kewajiban pihak PDM

memberikan kompensasi kepada anda.

7. Apakah anda merasa dirugikan dengan adanya sanksi tersebut?

8. Apa efek sosial yang anda rasakan dengan diterapkannya peraturan

tersebut?

9. Apa efek sosial dari penerapan sanksi ini terhadap hubungan antara

Pemimpin dan Pekerja?

Page 57: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

LAMPIRAN 2:

Page 58: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN
Page 59: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN
Page 60: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

LAMPIRAN 3:

Page 61: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

LAMPIRAN 4:

Page 62: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

LAMPIRAN 5:

Page 63: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN
Page 64: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN
Page 65: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

LAMPIRAN 6:

Page 66: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN
Page 67: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

LAMPIRAN 7:

Page 68: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

LAMPIRAN 8:

Page 69: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN
Page 70: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN
Page 71: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN
Page 72: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

LAMPIRAN 9:

Page 73: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

LAMPIRAN 10:

Patokan Gaji Pokok, Tunjangan, Insentif, dan Potongan Berdasarkan Golongan.

Page 74: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

LAMPIRAN 11:LAMPIRAN 11:LAMPIRAN 11:

Page 75: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP(CURICULUM VITAE)

Identitas Diri

Nama : Riki Handoko

Tempat Tanggal Lahir : Sopo Indah, 01 Maret 1989

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat Rumah :Komplek Sopo Indah, Jl. Cendrawasih No. 61,

Padangsedempuan Tenggara, Kota. Padangsidempuan,

Sumatera Utara.

Domisili Sekarang : Jl. Melati Wetan II. No. 08, Timoho, DI. Yogyakarta

Nama Ayah : Alm. Sofyan

Nama Ibu : Nurmasriah Rangkuti

Email : [email protected]

Telepon : 085359532604

Riwayat Pendidikan

1996-2001 : SD Inpres Salambue, Kota. Padangsidempuan

2001-2004 : MTs Darul Mursyid, Kab. Tapanuli Selatan

2004-2007 : MA Darul Mursyid, Kab.Tapanuli Selatan

2007-2011 : S1 (Strata 1) IAIN Sunan Ampel Surabaya, Fak.Syariah

(sekarang UIN), Jur. Al Ahwal Asy-Syakhsiyah,.

2014-sekarang : S2 (Strata 2) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,. Prodi

Hukum Islam, Konsentrasi Hukum Bisnis Syariah

Page 76: TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI …digilib.uin-suka.ac.id/21879/1/1420310077_BAB-I_IV-atau... · 2016. 9. 6. · TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP SANKSI PENGEMBALIAN

Pengalaman Organisasi

1. OPPDM (Organisasi Pelajar Pesantren Darul Mursyid), 2006-2007

2. IPNU (Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama) Komsat. IAIN Sunan Ampel,

2007-2008

3. PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Komsat. IAIN Sunan

Ampel, 2008-2009

4. KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Komsat. IAIN

Sunan Ampel, 2009-2011

5. CSSMoRA (Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affair),

2007-2011

6. HIMASU (Himpunan Mahasiswa Sumatera Utara) Surabaya, 2009-2011

7. IMATAPSEL (Ikatan Mahasiswa Tapanuli Selatan) Yogyakarta, 2014-

Sekarang.

8. IMAPASU (Ikatan Mahasiswa Alumni Pasca Sumatera Utara) Yogyakarta,

2016-Sekarang.

9. Trainer IBH (the Indonesian Board Hipnotherapy) 2014-Sekarang.

10. Trainer Neo NLP (Neuro-linguistic Programming) Socety 2015-Sekarang