21
TINJAUAN PUSTAKA Teori Uses and Gratifications Untuk membantu menjawab permasalahan penelitian, maka seperti yang sudah dijelaskan pada bagian terdahulu bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan teori uses and gratifications yang jika dibandingkan dengan model- model penelitian komunikasi massa terdahulu yang menyelidiki pengaruh pesan efek komunikasi secara kemanistik (satu sisi kepentingan komunikator belaka) maka sudah sejak lama telah terjadi pergeseran anggapan efek, dimana uses and gratifications sebagai perspektif baru mengalihkan penyelidikan tentang hubungan sosial dalam khalayak. Model ini dimulai dengan adanya lingkungan sosial yang menentukan semua kebutuhan manusia. Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri demografis, afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Khalayak dalam model ini mempunyai kebutuhan misalnya kebutuhan kognitif, afektif, integratif personal, integratif sosial, maupun kebutuhan untuk melepaskan ketegangan atau melarikan diri dari kenyataan. Kebutuhan tersebut (dalam konstruksi model ini) dapat dipuaskan melalui sumber lain maupun media massa. Melalui sumber lain kebutuhan dapat terpenuhi melalui keluarga, teman-teman, komunikasi interpersonal (antar pribadi), maupun mengisi waktu luang dengan berbagai cara misalnya melalui penyaluran hobi. Kebutuhan melalui media massa dipenuhi melalui suratkabar, radio, televisi, film atau media massa lainnya baik dalam isinya maupun melalui daya terpaannya (exposure) serta konteks sosial tempat di mana terpaan berlangsung. Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada sejauhmana media tersebut dapat mempertemukan kebutuhan sosial dengan kebutuhan pribadi. Jadi tekanannya adalah pada khalayak yang dianggap aktif, yang dengan sengaja menggunakan media massa untuk mencapai tujuan tertentu. Model ini ditutup dengan pemuasan khalayak melalui pemanfaatan atau pemberfungsian media sebagai pengamatan lingkungan, diversi dan hiburan, sebagai peneguhan identitas personal maupun penghubung sosial. Model ini ditutup dengan pemuasan khalayak melalui pemanfaatan atau pemberfungsian media sebagai pengamatan lingkungan, diversi dan hiburan, sebagai peneguhan identitas personal maupun penghubung sosial. Model uses and gratifications ini digambarkan hubungannya oleh Blumler et al. (1974) seperti terlihat pada Gambar 1.

TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

TINJAUAN PUSTAKA

Teori Uses and Gratifications

Untuk membantu menjawab permasalahan penelitian, maka seperti yangsudah dijelaskan pada bagian terdahulu bahwa penelitian ini menggunakanpendekatan teori uses and gratifications yang jika dibandingkan dengan model-model penelitian komunikasi massa terdahulu yang menyelidiki pengaruh pesanefek komunikasi secara kemanistik (satu sisi kepentingan komunikator belaka)maka sudah sejak lama telah terjadi pergeseran anggapan efek, dimana uses andgratifications sebagai perspektif baru mengalihkan penyelidikan tentanghubungan sosial dalam khalayak.

Model ini dimulai dengan adanya lingkungan sosial yang menentukansemua kebutuhan manusia. Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri demografis,afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Khalayak dalam model ini mempunyaikebutuhan misalnya kebutuhan kognitif, afektif, integratif personal, integratifsosial, maupun kebutuhan untuk melepaskan ketegangan atau melarikan diri darikenyataan.

Kebutuhan tersebut (dalam konstruksi model ini) dapat dipuaskan melaluisumber lain maupun media massa. Melalui sumber lain kebutuhan dapat terpenuhimelalui keluarga, teman-teman, komunikasi interpersonal (antar pribadi), maupunmengisi waktu luang dengan berbagai cara misalnya melalui penyaluran hobi.Kebutuhan melalui media massa dipenuhi melalui suratkabar, radio, televisi, filmatau media massa lainnya baik dalam isinya maupun melalui daya terpaannya(exposure) serta konteks sosial tempat di mana terpaan berlangsung. Pertanyaanutama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapatmengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada sejauhmana media tersebutdapat mempertemukan kebutuhan sosial dengan kebutuhan pribadi. Jaditekanannya adalah pada khalayak yang dianggap aktif, yang dengan sengajamenggunakan media massa untuk mencapai tujuan tertentu.

Model ini ditutup dengan pemuasan khalayak melalui pemanfaatan ataupemberfungsian media sebagai pengamatan lingkungan, diversi dan hiburan,sebagai peneguhan identitas personal maupun penghubung sosial.

Model ini ditutup dengan pemuasan khalayak melalui pemanfaatan ataupemberfungsian media sebagai pengamatan lingkungan, diversi dan hiburan,sebagai peneguhan identitas personal maupun penghubung sosial.

Model uses and gratifications ini digambarkan hubungannya oleh Blumleret al. (1974) seperti terlihat pada Gambar 1.

Page 2: TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

Gambar 1 Model Uses and Gratifications (Blumler et al. 1974)

Berdasarkan model penelitian ini, jika dihubungkan dengan penelitian yangdilakukan di sini maka penelitian ini akan mengetahui kebutuhan sosial dankebutuhan pribadi warga Desa Cilebut Barat akan media massa modern dalammemilih dan menggunakan media massa tersebut untuk memperoleh informasimengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di wilayah Bogor untukmencapai kepuasan akan informasi yang telah disajikan oleh media massatersebut, sumber informasi yang digunakan dalam hal ini jelas, yaitu media massadan media massa yang digunakan adalah media massa modern bukan yangtradisional.

Dengan menggunakan model ini peneliti berusaha menemukan hubungan diantara peubah-peubah yang diukur. Seringkali peneliti hanya menganalisissebagian saja komponen-komponen dari model uses and gratifications tersebut.

Lingkungan sosial

1. Ciri-ciridemografis

2. Afiliasikelompok

3. Ciri-cirikepribadian

Kebutuhankhalayak

1. Kebutuhankognitif

2. Kebutuhanafektif

3. Kebutuhanintegratifpersonal

4. Kebutuhanintegratifsosial

5. Pelepasanketeganganataumelarikandiri darikenyataan.

Sumber-sumberpemuasankebutuhan yangberhubungandengan nonmedia

1. Keluarga,teman-teman

2. Komunikasiinterpersonal

3. Mengisiwaktu luang

Penggunaanmedia massa

1. Jenis-jenismedia:suratkabar,radio,televisi danfilm

2. Isi media3. Terpaan

media4. Konteks

sosial dariterpaanmedia

Pemuasan media(fungsi)

1. Pengamatanlingkungan

2. Diversi/hiburan3. Identitas

personal4. Hubungan

sosial

Page 3: TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

Kebutuhan Khalayak akan Informasi di Media Massa

Pendekatan uses and gratification menekankan pada motif dan kebutuhandiri yang dirasakan oleh khalayak. Blumler et al. (1974) menyimpulkan bahwa,orang yang berbeda dapat menggunakan pesan komunikasi yang sama untuktujuan yang sangat berbeda. Isi media yang sama bisa memuaskan kebutuhanyang berbeda untuk individu yang berbeda. Tidak ada satu cara orangmenggunakan media. Sebaliknya, ada banyak alasan untuk menggunakan mediakarena ada pengguna media.

Kebutuhan dasar, situasi sosial, dan latar belakang individu, sepertipengalaman, kepentingan, dan pendidikan, mempengaruhi ide-ide tentang apayang khalayak inginkan dari media dan media mana yang terbaik yang dapatmemenuhi kebutuhannya, artinya khalayak menyadari dan dapat menyatakanmotif dan kepuasannya sendiri untuk menggunakan media yang berbeda.

Versi lain dari motivasi khalayak diusulkan oleh McGuire (1974),berdasarkan teori umum dari kebutuhan manusia. Ia membedakan antara dua jeniskebutuhan: kognitif dan afektif. Kemudian, McGuire menambahkan tiga dimensi:"Pelestarian, inisiasi aktif versus pasif, orientasi tujuan eksternal versus internal,dan stabilitas emosi pertumbuhan" dan ketika memetakan, faktor-faktor inimenghasilkan 16 jenis motivasi yang berlaku untuk menggunakan media.

Katz et al. (1973) mengembangkan 5 (lima) kebutuhan yang diambil darifungsi sosial dan psikologis dari media massa dan menempatkan kebutuhantersebut ke dalam lima kategori :1. Kebutuhan kognitif, termasuk memperoleh informasi, pengetahuan dan

pemahaman.2. Kebutuhan afektif, termasuk emosi, kesenangan, perasaan.3. Kebutuhan integratif pribadi, termasuk kredibilitas, status stabilitas.4. Kebutuhan integratif sosial, termasuk berinteraksi dengan keluarga dan teman-

teman.5. Kebutuhan melepaskan ketegangan, termasuk melarikan diri dan pengalihan.

Dari klasifikasi di atas, kemudian McQuail (1983) mengembangkanklasifikasi tersebut dengan argumentasinya tentang alasan umum untukmenggunakan media:Informasi1. Mencari tahu tentang peristiwa yang relevan dan kondisi di sekitarnya,

masyarakat dan dunia.2. Mencari nasihat tentang hal-hal praktis atau pendapat dan pilihan keputusan3. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum4. Belajar; pendidikan diri5. Memperoleh rasa aman melalui pengetahuan.Identitas Pribadi1. Menemukan penguatan nilai-nilai pribadi2. Menemukan model perilaku3. Mengidentifikasi orang lain (di media)

Page 4: TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

4. Mendapatkan wawasan diri sendiri.Integrasi dan Interaksi Sosial1. Mendapatkan wawasan tentang keadaan orang lain; empati sosial2. Mengidentifikasi dengan orang lain dan memperoleh rasa memiliki3. Menemukan dasar untuk percakapan dan interaksi sosial4. Memiliki pengganti untuk kehidupan nyata persahabatan5. Membantu untuk melaksanakan peran-peran sosial6. Memungkinkan seseorang untuk berhubungan dengan keluarga, teman dan

masyarakat.Hiburan1. Melarikan diri atau dialihkan dari masalah2. Santai3. Mendapatkan kenikmatan estetika budaya atau intrinsik4. Mengisi waktu5. Emosional6. Gairah seksual.

Sejarah telah menunjukkan bahwa media baru seperti internet seringmenimbulkan kepuasan-kepuasan baru dan motivasi baru di antara berbagaikelompok penonton (Angleman, 2000). Dimensi-dimensi baru dari motivasipengguna dan kepuasan perlu diidentifikasi. Meskipun motivasi untukpenggunaan Internet dapat bervariasi diantara individu, situasi, dan penggunaanmedia, sebagian besar studi penggunaan dan kepuasan penjelajahannyadidasarkan pada beberapa atau semua dimensi berikut: relaksasi, persahabatan,kebiasaan, berlalunya waktu, hiburan, interaksi sosial, informasi/surveilans,gairah, dan melarikan diri (Lin, 1999).

Rafaeli (1986) menemukan bahwa motivasi utama dari pengguna buletinadalah rekreasi dan hiburan, diikuti dengan belajar apa yang orang lain pikirkantentang isu-isu kontroversial dengan berkomunikasi dengan orang-orang yangpeduli dalam sebuah komunitas. McQuail (1994) menjelaskan bahwa kontenhiburan muncul untuk memenuhi kebutuhan pengguna untuk melarikan diri,kesenangan hedonistik, kenikmatan estetika, atau pelepasan emosi. Hal tersebutditambahkan oleh Luo (2002) bahwa menyediakan hiburan, oleh karena itu, dapatmemotivasi pemirsa untuk menggunakan media lebih sering.

Kuehn (1993) mengatakan bahwa interaksi tinggi juga ditemukan sebagaimotivasi untuk menggunakan internet. Schumann dan Thorson (1999), serta Ko(2002) menyebut bahwa perhatian pada kemampuan interaktif internet melaluikelompok diskusi, e-mail, memesan langsung, dan link ke informasi yang lebihlanjut. Dengan demikian, Lin (2001) menyarankan bahwa layanan online harusdibentuk untuk memenuhi kebutuhan orang akan informasi yang berguna sertapeluang interaksi sosial.

Dari klasisifikasi dan penjelasan di atas diketahui bahwa banyak motif yangmendorong khalayak untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dalam mediamassa, yaitu kebutuhan kognitif, afektif, integratif pribadi, dan integratif sosialserta hiburan, begitu juga dengan hasil penelitian Angleman, Lin, Luo, Rafaeli,Kuehn serta Schumann dan Thorson menunjukkan bahwa orang membutuhkanmedia untuk memenuhi kebutuhan kognitif, afektif, identitas pribadi dan integratif

Page 5: TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

sosial serta hiburan. Untuk itu kebutuhan yang dimaksud dalam penelitian iniadalah kebutuhan akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasaranatransportasi di Wilayah Bogor dari aspek kognitif, afektif, identitas pribadi, danintegritas (hubungan) sosial serta hiburan.

Jadi dengan demikian kebutuhan warga Desa Cilebut Barat akan informasimengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di wilayah Bogor di mediamassa dari kebutuhan kognitif adalah kebutuhan akan pengetahuan tentangperistiwa yang relevan mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi;pencarian pendapat tentang hal-hal praktis mengenai pelayanan sarana danprasarana transportasi sebagai pilihan keputusan untuk bertransportasi; danmendapatkan pelajaran sebagai pendidikan diri. Kebutuhan afektif merupakankebutuhan akan perasaan senang, aman, tenang, percaya dan yakin dari pelayananyang diberikan oleh jasa transportasi. Kebutuhan identitas pribadi adalahkebutuhan akan penemuan kekuatan dalam diri pribadi tentangnorma/nilai/cara/aturan dalam bertransportasi; penemuan model berperilaku ataubertindak sendiri yang menyangkut masalah-masalah pelayanan sarana danprasarana transportasi; mendapatkan gambaran mengenai orang lain yangdiberitakan media; dan memiliki wawasan diri sendiri mengenai pelayanan saranadan prasarana transportasi. Kebutuhan hubungan sosial adalah kebutuhan untukmendapatkan wawasan tentang keadaan orang lain yang diakibatkan olehpelayanan sarana dan prasarana transportasi; merasakan apa yang dirasakan olehorang lain (empati sosial) yang diakibatkan oleh pelayanan sarana dan prasaranatransportasi; memperoleh rasa memiliki pada sarana dan prasarana transportasi;dan menemukan dasar untuk percakapan dengan teman, dan keluarga mengenaipelayanan sarana dan prasarana transportasi. Kebutuhan akan hiburan adalahkebutuhan untuk dapat mengantisipasi keadaan pelayanan transportasi yang akanatau sedang terjadi; mengisi waktu luang; menghilangkan kejenuhan; membantumemecahkan masalah; melepaskan ketegangan dalam diri sendiri; dan merasasantai.

Pemilihan Media Massa oleh Khalayak

Teori Penggunaan dan Pemenuhan kepuasan memiliki relevansi tinggi saatdigunakan untuk menentukan hal seperti penerimaan akan media-media baru(seperti internet) dan penggunaan media-media lama, bahkan dengan adanyamedia baru pengganti. Inovasi diadopsi saat media baru pengganti memiliki dandapat menggantikan fungsi-fungsi media lama tradisional. Seperti, alatkomunikasi pager yang tergantikan dengan telepon selular. Atau media TV yangtetap tidak tergantikan oleh telepon selular walaupun telepon selular kini dapatberfungsi seperti TV. Di lain pihak pengguna lama mulai menggunakan internetdan terpaksa mempelajarinya saat ada informasi-informasi yang disalurkan hanyadapat dilihat melalui internet. Contohnya seperti detik.com saat kerusuhan 1998.Koran jelas kurang cepat dan TV terlalu seragam penayangannya, sementaradetik.com menawarkan berita yang lebih spesifik, dituangkan tertulis dan dapatdiulang (UTN, 2011).

Page 6: TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

Selain sebagai suatu institusi atau lembaga, media massa juga merupakansuatu produk yang dipasarkan atau dijual kepada masyarakat, yang dalam hal inimenjual informasi yang disajikannya. Untuk itu, masyarakat dapat memilih mediamassa yang mana yang akan dikonsumsi. Dalam teori Komunikasi Pemasarandikatakan bahwa seseorang dalam menentukan pilihan itu dipengaruhi olehbeberapa faktor antara lain, nilai fungsional, sosial, emosional, epistemik, dankondisional (Shimp, 2003). Sehubungan dengan itu, hasil penelitian Surisno(2009) tentang pilihan mahasiswa terhadap konsentrasi bidang ilmu komunikasiterapan pada program D3 di Universitas Sebelas Maret, Solo menyimpulkanbahwa mahasiswa memilih ditentukan oleh nilai fungsional dan nilai informatifdari pesan yang disampaikan. Semakin dibutuhkan fungsi pendidikan di bidangkomunikasi maka akan semakin dicari oleh masyarakat pendidikan di sektorkomunikasi. Kemudian semakin lengkap informasi yang disampaikan mengenaibidang pendidikan tersebut maka mahasiswa akan semakin mantap akanpilihannya. Selain kedua nilai tersebut, tingkat ekonomi masyarakatpun dapatmempengaruhi pilihan mereka terhadap media massa. Masyarakat dengan tingkatekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massayang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karenapilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggimemiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanyalangsung pada sumber atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi yangmereka dapat dari media massa tertentu.

Nilai fungsional media massa merupakan nilai dari fungsi media massa.Fungsi media massa menurut Sutaryo (2005) adalah menghibur, meyakinkan(mengukuhkan sikap, mengubah sikap, menggerakkan, dan menawarkan etikaatau sistem nilai tertentu), menginformasikan, menganugerahkan status, membius,menciptakan rasa kebersamaan, dan pengawasan (surveillance).

Berdasarkan hasil penelitian Supaat (2010) disimpulkan bahwa nilaifungsional suatu media diketahui dari seberapa mampu media tersebut memenuhikegunaannya, yakni: sebagai media berkomunikasi, menyampaikan ide, gagasan,dan imajinasi dari peristiwa dan/atau sumbernya kepada khalayaknya.

Menurut Sutabri (2005) sifat atau karakteristik yang dapat menentukan nilaiinformasi dari sebuah berita dapat dijabarkan sebagai berikut :1. Mudah Diperoleh

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secaramudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilaijika sulit diperoleh. Informasi dapat diperoleh dengan mudah jika memilikisuatu sistem.

2. Luas dan LengkapInformasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkupatau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkapmenjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

3. KetelitianBegitu juga dengan ketelitian, informasi akan lebih sempurna apabilamempunyai ketelitian yang tinggi atau akurat. Informasi yang tidak akurat akanmengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

Page 7: TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

4. KecocokanInformasi harus sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna, sehinggainformasi itu memiliki nilai karena bermanfaat.

5. Ketepatan WaktuSifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui lebih pendek dari pada siklusuntuk mendapatkan informasi. Informasi penting dan bernilai menjadi tidakbernilai apabila terlambat diterima, karena tidak dapat dimanfaatkan dalamproses pengambilan keputusan.

6. KejelasanInformasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi,kejelasan informasi dipengharui oleh bentuk dan format informasi.

7. Fleksibilitas / KeluwesanBerkaitan dengan kegunaan informasi untuk berbagai pengambilan keputusan.Makin banyak keputusan yang diambil dari suatu informasi makin luwesinformasi tersebut.

8. Dapat DibuktikanBerkaitan dengan tepat tidaknya informasi itu diuji kebenarannya olehbeberapa orang sehingga dapat memperoleh kesimpulan yang sama. Kebenaraninformasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

9. Tidak Ada PrasangkaInformasi semakin bernilai jika didalamnya tidak dimasukkan unsur opini,sebab dengan memasukkan unsur opini maka informasi bersifat bias.

10. Dapat DiukurPengukuran informasi umumnya dimaksudkan untuk mengukur dan melacakkembali validitas sumber data yang digunakan.

Mengenai nilai ekonomis, Edward D. Heller (2001) membagi nilaiekonomis terdiri dari 4 jenis nilai yaitu: a. Nilai guna (use value), merupakansuatu nilai yang diperoleh dari terpenuhinya suatu fungsi, hal ini tergantung darisifat-sifat khusus dan kualitas suatu benda. b. Nilai kebanggaan (esteem value),merupakan sifat khusus dari suatu benda yang dapat mendorong orang untukmemilikinya, emosi, daya tarik, gengsi atau keindahan dari suatu benda yangmerupakan faktor-faktor dominan yang mempengaruhinya. c. Nilai biaya (costvalue), merupakan suatu nilai total biaya yang harus diperlukan untukmenghasilkan sesuatu termasuk biaya langsung maupun biaya tidak langsung. d.Nilai tukar (exchange value), Merupakan suatu nilai tukar dari suatu obyek dariyang mempunyai sifat dari mutu tertentu dipertukarkan dengan obyek lainnya.

Dari hasil kajian Universitas Twente Nederland, Surisno serta pendapat dariShimp, Sutaryo, Supaat, Sutabri, dan Heller maka yang dimaksud denganpemilihan media massa dalam konteks ini adalah pemilihan media massa olehwarga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanansarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor berdasarkan penerimaan akanmedia, nilai fungsional, nilai informasi, dan nilai ekonomis dari media yangdipilih.

Penerimaan akan media adalah pemilihan suatu media massa oleh wargaDesa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana danprasarana transportasi di wilayah Bogor karena media massa tersebut merupakan

Page 8: TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

media pengganti media lama, penampilan media tersebut menarik, media tersebutmemiliki teknologi baru, dan fitur-fitur media tersebut mudah dipahami. Nilaifungsional media adalah media massa tersebut sebagai media yangmenginformasikan, memotivasi dan mengawasi dari peristiwa dan/atausumbernya kepada khalayaknya. Nilai informasi yaitu pemilihan suatu mediamassa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenaipelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor karena informasidari media tersebut mudah diperoleh, informasinya luas, lengkap, akurat, cocokdengan pengguna, aktual, jelas, bermanfaat untuk pengambilan keputusan, dapatdibuktikan, tidak ada prasangka, dan sumber beritanya dapat dipercaya. Nilaiekonomis media adalah pemilihan media massa oleh warga Desa Cilebut Baratdalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasaranatransportasi di Wilayah Bogor yang didasarkan pada nilai guna, nilai kebanggaan,nilai biaya, dan nilai tukar dari media massa tersebut.

Penggunaan Media Massa oleh Khalayak

Berdasarkan pendekatan uses and gratification dijelaskan bahwa pelbagaikebutuhan (kognitif, afektif, integritas sosial dan pelarian) disajikan dalamsekumpulan fungsi dan kegunaan media massa. Menurut Blumler et al. (1972)paling tidak dalam prakteknya media massa melaksanakan empat fungsi, pertama,media melengkapi kita dengan informasi tentang lingkungan sekitarnya(surveillance), kedua, media massa melengkapi kita sebagai tempat pelarian untukmelepaskan ketegangan yang terus menerus dan dari masalah-masalah yangmenghimpit serta sebagai suatu sarana untuk mengeluarkan perasaan (escapediversion), ketiga, media merupakan sarana untuk menunjukkan kepribadian,meneliti realitas dan memperkuat nilai (identitas pribadi), dan keempat mediamelengkapi kita dengan informasi untuk mengetahui dan berhubungan denganlingkungan sosial kita/lingkungan sosial yang lainnya.

Sedangkan penggunaan media massa menurut Katz et al. (1973) meliputi:(1) Isi media, misalnya berita, opera sabun, drama kriminal tv, dan lain-lain; (2)Jenis media, contohnya media cetak, radio, televisi; (3) Jenis situasi terpaan,misalnya di rumah, di luar rumah, sendiri atau dengan orang lain.

Pendekatan penggunaan media oleh khalayak ini merupakan pendekatanyang disebut sebagai myopic yang dikemukakan oleh Elihu Katz (1987) yangmenekankan bahwa, banyak peneliti terdahulu terlalu menekankan pandangannyayang berat sebelah dan yang lebih mementingkan pengaruh media daripadabagaimana seharusnya media digunakan sebagai sesuatu yang bermanfaat atausebagai pemuas. Untuk mengetahui hubungan antara khalayak dengan medianyamaka harus dilihat konsep fungsi media secara terinci. Sebagai ilustrasi, konsepyang akan dipaparkan di sini adalah konsep para penonton memanfaatkan mediamassa yang dalam hal ini adalah film sebagai media elektronik yang tertua selainitu banyak penelitian yang membahas masalah tentang film.

Selain itu juga, penggunaan media seperti hasil penelitian Herta Herzog(1944) dalam Liliweri (1991) yang menemukan alasan kenapa orang

Page 9: TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

menggunakan media, yaitu 1) compensation through the identification, (2) fill thelonging and (3) service.

Pada era penggunaan teknologi komunikasi banyak penelitian yangmemfokuskan pada penelitian media online dengan perangkat komputer ataulaptop, seperti penelitian yang dilakukan oleh Rafaeli (1986) yang menelitibagaimana dan mengapa siswa menggunakan komputer, Rafaeli menemukanbahwa pengguna jarang melewatkan pesan faktual atau informatif, yangmenunjukkan minat yang kuat dalam pesan jenis ini. Steve (1998) jugamenyarankan bahwa alasan paling penting mengapa orang menggunakan internetadalah untuk mengumpulkan berbagai macam informasi. Lin (2001) menemukanhasil yang sama ketika dia meneliti tentang adopsi layanan online bahwa layananonline terutama dianggap sebagai media yang sarat informasi, dan khalayak yangmembutuhkan untuk penerimaan informasi adalah yang paling mungkin untukmengadopsi layanan online.

Menggunakan internet juga dikaitkan dengan serangkaian instrumen sertahiburan yang berorientasi kepada kepuasan (Lin, 1999). Beberapa sarjana telahmeneliti dan menemukan bahwa hiburan lebih penting daripada bertukarinformasi dalam memicu penggunaan media (Schlinger, 1979; YankelovichPartners, 1995).

Kemudian, Johnson dan Kaye (1998) meneliti internet sebagai sumberinformasi politik, mereka menemukan bahwa secara primer orang menggunakanweb terutama untuk pengawasan dan bimbingan dan sekundernya untuk hiburan,utilitas sosial serta kegembiraan. Dalam sebuah studi dari web sebagai alternatifmenonton televisi, Ferguson dan Perse (2000) menemukan empat motivasi utamakhalayak menggunakan internet: hiburan, menghabiskan waktu, relaksasi/melarikan diri dan informasi sosial. Internet menggabungkan elemen-elemen darimedia massa dan komunikasi interpersonal. Karakteristik yang berbeda dariinternet menyebabkan dimensi tambahan dalam hal pendekatan penggunakan dankepuasan. Misalnya, "belajar dan sosialisasi" yang disarankan sebagai motivasipenting untuk menggunakan internet (James et al. 1995). "Keterlibatan pribadidan hubungan berlanjut" juga diidentifikasi sebagai aspek motivasi baru olehEighmey dan McCord (1998) ketika mereka menyelidiki reaksi penonton ke situsweb. Potensi untuk kontrol pribadi juga tertanam dalam menggunakan internet.Pavlik dan Everette (1996) mencatat bahwa online, memberdayakan orang untukbertindak, berkomunikasi, atau berpartisipasi dalam masyarakat yang lebih luasdalam proses politik. Jenis penggunaan dapat menyebabkan peningkatan hargadiri, self-efficacy, dan kesadaran politik (Lillie, 1997).

Studi lain yang mengidentifikasikan anonimitas sebagai salah satu alasanmengapa orang melakukan online. Menurut McKenna dan Bargh (2000), orangmenggunakan keamanan anonimitas online untuk mengembangkan persahabatanyang sehat dan memuaskan kebutuhan mereka untuk bersosialisasi. Mereka yangbermain Massively Multiplayer Online Role-Playing Game (MMORPG)melaporkan bahwa anonimitas mengurangi kesadaran diri dan memotivasiperilaku mereka dalam bermain game (Foo & Koivisto, 2004). Survei lain yangdilakukan oleh Choi dan Haque (2002) juga menemukan anonimitas sebagaifaktor motivasi baru untuk penggunaan internet. Beberapa juga menemukan

Page 10: TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

bahwa internet menawarkan komunikasi yang demokratik kepada peserta anonimdalam komunitas virtual seperti chat room. Ryan (1995) menunjukkan bahwaanonimitas memotivasi pengguna untuk berbicara lebih bebas di internet daripadadi kehidupan nyata, sementara itu Braina (2001) menambahkan bahwa dengansedikit kecemasan akan hukuman sosial dan tuduhan, kelompok minoritas jugadapat berpartisipasi dalam proses komunikasi yang disediakan oleh teknologiyang universal.

Dimensi-dimensi penggunaan dan kepuasan mengasumsikan audiens aktifmelakukan pilihan dan termotivasi menggunakan media. McQuail (1994)menambahkan dimensi lain untuk definisi ini. Dia menyatakan:baik keadaan sosial pribadi maupun disposisi psikologis bersama-samamempengaruhi kebiasaan umum menggunakan media dan juga keyakinan danharapan tentang manfaat yang ditawarkan oleh media, yang membentuk tindakanspesifik untuk memilih dan mengkonsumsi media, diikuti oleh penilaian dari nilaipengalaman (dengan konsekuensi untuk menggunakan media lebih lanjut) dan,mungkin aplikasi manfaat yang diperoleh di daerah lain pengalaman dan aktivitassosial. Ini diperluas dengan penjelasan untuk berbagai kebutuhan individu, danmembantu untuk menjelaskan variasi dalam pemilihan media untuk kepuasanyang berbeda.

Dari dimensi-dimensi penggunaan yang sudah dikemukakan oleh para ahlidi atas, maka dimensi penggunaan media massa yang dapat diterapkan pada kasuspenelitian penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalammemperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi diWilayah Bogor ini adalah dimensi-dimensi jenis situasi terpaan, frekuensi, dantujuan.

Jenis situasi terpaan yaitu keadaan warga Desa Cilebut Barat saatmenggunakan media massa dalam memperoleh informasi mengenai pelayanansarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor entah itu menonton televisi,mendengar radio, membaca suratkabar, majalah atau membuka internet dikomputer, handphone, i-pad atau android dalam keadaan sendiri, bersamakeluarga, bersama teman di rumah atau di luar rumah, bersama keluarga di rumahatau di luar rumah, bersama teman dan keluarga di rumah, atau di luar rumah.Frekuensi menonton, membaca atau mendengar yaitu sering atau tidaknya wargaDesa Cilebut Barat menggunakan media massa dalam mengakses informasimengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi. Tujuan menggunakanmedia yaitu harapan manfaat yang dapat dicapai oleh warga Desa Ciebut Baratsaat menggunakan media massa dalam memperoleh informasi mengenaipelayanan sarana dan prasarana transportasi agar berdaya untuk bertindak,berkomunikasi, atau berpartisipasi dalam masyarakat yang lebih luas dalam prosespembangunan, atau sekedar mengisi waktu luang atau dapat juga sebagai kegiatanuntuk melarikan diri dari rutinitas dan kejenuhan.

Page 11: TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

Kepuasan Khalayak akan Informasi di Media Massa

Setelah orang atau seseorang menggunakan media massa, diharapkan orangtersebut mendapatkan kepuasan akan hasil yang didapatnya, yaitu hasil darimenggunakan media massa tersebut, misalnya kepuasan karena informasi yangdicarinya melalui media massa telah berhasil memenuhi apa yang menjadikeinginan atau yang diharapkannya. Berbicara mengenai kepuasan Compesi(dalam Liliweri, 1991) mendapatkan gambaran mengenai kepuasan orangmenggunakan media yang didapat berdasarkan hasil penelitiannya tentangkepuasan orang menonton opera, yaitu:(1) Hiburan

Penonton menjadikan program opera itu sebagai media untuk menghiburkarena didalamnya mengandung unsur kejenakaan,

(2) KebiasaanPenonton mengakui bahwa karena menonton telah menjadi kebiasaan yangrutin yang akibatnya dapat membantu menggantisipasi masa depan yang lebihbaik.

(3) Mengisi waktuPenonton opera yang ditonton asyik sebagai pengisi waktu,

(4) Kewajiban sosialProgram yang ditonton dapat dijadikan sebagai sarana interaksi sosial antaraseseorang dengan sesamanya. Misalnya orang menonton program karenadidorong ingin menonton bersama-sama dan bertukar pikiran tentang temaprogram,

(5) SantaiProgram yang ditonton dapat membantu orang untuk dapat menghilangkanketegangan,

(6) Menghilangkan kejenuhanDengan menonton program tersebut seseorang dapat menghilangkankejenuhan karena tidak ada pilihan yang lain atau media penggantinya,

(7) Membantu memecahkan masalahProgram tersebut sangat membantu memecahkan pelbagai masalah dalamkehidupan penonton. Tema program dapat memberikan petunjuk bgaimanaseharusnya kita memahami dan membantu orang lain sehingga kita dapatmerefleksi kenyataan hidup orang lain.

Pada khalayak yang menonton siaran televisipun dapat diketahui bagaimanakhalayak menggunakan media dan merasa puas terhadap suatu program tertentu,hal ini seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Levy dan Windahl (1985) yangmengelompokkan lima perbedaan asas penggunaan media dan kepuasan terhadapmedia berdasarkan pemirsanya sebagai:(1) Pengawasan dan penjaminan

Televisi dianggap sebagai media yang pemberitaannya dapat mengakibatkanpirsawannya lebih mampu melihat kenyataan hidup ini secara lebih baik,artinya kehidupan yang dialami tidak seluruhya baik sebagaimana yangdigambarkan, mungkin kehidupan itu lebih baik di hari esok. Televisi

Page 12: TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

berfungsi sebagai pengawas jalannya kehidupan pirsawan dan melaluipemberitaannya dapat memberikan jaminan bagi kehidupan yang lebih aman.

(2) Orientasi kognitifPemirsa dapat membandingkan ide-idenya dengan ide dan komentar daripenyiar televisi. Menonton televisi dapa meningkatkan pengetahuan,pandangan, pendapat dan keyakinan tentang dunia.

(3) Ketidakpuasan atau kekecewaanTelevisi dapat memberikan suatu gambaran yang berlebihan dan malah kelirutentang sesuatu peristiwa, akibatnya orang menjadi tidak puas dan merasakecewa.

(4) Orientasi perasaanTelevisi mengubah perasaan seseorang, misalnya dari yang kurang senangmenjadi lebih senang, tidak suka menjadi lebih suka, dari tidak marahmenjadi sagat marah

(5) Menghibur atau menyenangkanTelevisi dianggap sebagai media yang menghibur dan menyenangkan oranglain.

Blumler et al. (1972) mengusulkan model "media interaksi orang" untukmengklasifikasikan empat kepuasan dari media: (1) Diversi: melarikan diri darirutinitas atau masalah; pelepasan emosi, (2) Hubungan pribadi: persahabatan;utilitas sosial; (3) Identitas pribadi: referensi diri; eksplorasi realitas; memperkuatnilai, dan (4) Surveilans (bentuk pencarian informasi).

Lommeti seperti yang dikutip oleh Jalal (1995) mendefinisikan gratificationsought sebagai kepuasan yang dibayangkan akan diterima seseorang bila iamenggunakan media massa tertentu. Blumler seperti yang dikutip oleh Jalal(1995) juga menambahkan bahwa dalam membayangkan kepuasan yangdiperoleh, seseorang berpegang pada prinsip utility (manfaat), interpersonality(penggunaan diarahkan pada motif), selectivity (cerminan kepentingan), danimperviousness to influence (‘kebal’ pengaruh lain). Hal ini berbeda dengandefinisi gratification obtained menurut Lommeti, yaitu kepuasan nyata yangdiperoleh setelah seseorang menggunakan media. Konsep gratification sought dangratification obtained ini berguna untuk mengetahui apa saja yang didapat daripenggunaan media massa dibandingkan dengan apa yang diharapkan.

Andarwati dan Sankarto (2005) menyimpulkan bahwa pemenuhan kepuasandalam menggunakan internet dapat berupa pengetahuan, kegunaan, dankesenangan. Chandrataruna (2011) dalam penelitiannya mengenai kepuasanpengguna handphone yang hasilnya begitu jelas kesenjangan tingkat kepuasanantara pelanggan yang menikmati media sosial di ponsel dan yang tidakmempunyai karena beberapa faktor. Namun, poin yang sangat penting adalahpengguna ponsel yang memiliki akses jejaring sosial relatif lebih kaya wawasandan pengalaman positif terhadap ponselnya sendiri. Hasil penelitian Hasrul danOmar (2011) tentang Transformasi penyiaran televisyen melalui internet: kajianperhubungan kepuasan terhadap pengguna remaja menyimpulkan bahwakemunculan internet membawa banyak perubahan dalam landskap media massa.Media konvensional telah beralih kepada format digital dan membentuk satupenggabungan media yang mampu menarik minat khalayak terutama golongan

Page 13: TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

remaja. Kajian ini memilih satu medium baru hasil dari gabungan internet dantelevisyen iaitu portal stesen televisyen untuk menilai tahap kepuasan penggunaanmedium tersebut dalam kalangan pengguna remaja. Penilaian dibuat denganmenerka hubungan antara kepuasan yang dicari (GS) dengan kepuasan yangdiperoleh (GO) bagi empat ukuran kepuasan iaitu keperluan mendapatkanmaklumat, hiburan, utiliti interpersonal dan juga interaktiviti. Kajian eksperimenini juga menilai kepuasan yang diperoleh daripada penggunaan terhadap duaportal televisyen; RTM sebagai stesen penyiaran awam dan TV3 sebagai stesenpenyiaran swasta. Hasil dapatan kajian menunjukkan wujud perhubungan yangsignifikan di antara kepuasan yang dicari dengan kepuasan yang diperoleh bagikeempat-empat ukuran kepuasan yang dikaji dalam kajian ini.

Dari hasil penelitian-penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwakepuasan yang diperoleh dari penggunaan media oleh warga Desa Cilebut Baratdalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasaranatransportasi di Wilayah Bogor adalah orientasi kognitif, orientasi perasaan,identitas personal, hubungan sosial, dan hiburan maka yang dimaksud kepuasandalam penelitian ini adalah kepuasan warga desa Cilebut Barat dalam memperolehinformasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di WilayahBogor berdasarkan orientasi kognitif, orientasi perasaan, identitas pribadi,hubungan sosial, dan hiburan yang didapat setelah memilih dan menggunakanmedia massa.

Kepuasan berdasarkan orientasi kognitif yaitu kepuasan yang diperolehwaga desa Cilebut Barat setelah memilih dan menggunakan media massa dalammemperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasiberupa meningkatnya pengetahuan tentang peristiwa yang relevan mengenaipelayanan sarana dan prasarana transportasi; menemukan pendapat tentang hal-halpraktis mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi sebagai pilihankeputusan untuk bertransportasi; dan mendapat pelajaran sebagai pendidikan diri.Kepuasan berdasarkan orientasi perasaan adalah kepuasan yang diperoleh wargaDesa Cilebut Barat setelah memilih dan menggunakan media massa dalammemperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasiberupa perubahan perasaan yang menyangkut rasa senang, aman, tenang, percaya,dan yakin tentang pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor.

Kepuasan berdasarkan identitas pribadi yaitu kepuasan yang diperolehwarga Desa Cilebut Barat setelah memilih dan menggunakan media massa dalammemperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasiberupa kepuasan diri pribadi karena menemukan model berperilaku atau bertindaksendiri yang menyangkut masalah-masalah keselamatan, aksebilitas yang tinggi,keterpaduan, kapasitas yang mencukupi, keteraturan, kelancaran dan kecepatan,mudah dicapai, ketepatan waktu, kenyamanan, keterjangkauan tarif, ketertiban,keamanan, dan efisiensi transportasi. Kepuasan dari hubungan sosial adalahkepuasan karena mendapatkan wawasan tentang keadaan orang lain yangdiakibatkan oleh pelayanan sarana dan prasarana transportasi; merasakan apayang dirasakan oleh orang lain (empati sosial) yang diakibatkan oleh pelayanansarana dan prasarana transpotasi; memperoleh rasa memiliki pada sarana danprasarana transportasi; dan menemukan dasar untuk percakapan dengan teman,

Page 14: TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

atau keluarga mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi. Kepuasandari aspek hiburan adalah kepuasan yang didapat karena dapat mengantisipasikeadaan yang menyangkut masalah pelayanan sarana dan prasarana transportasi diWilayah Bogor; sebagai pengisi waktu luang; dapat bertukar pikiran dengan oranglain; menghilangkan kejenuhan; membantu memecahkan masalah; melepaskanketegangan dalam diri sendiri; dan merasa santai.

Media Massa

Media massa merupakan bentuk komunikasi dan rekreasi yang menjangkaumasyarakat secara luas sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secaraserentak dan sesaat. Media massa juga merupakan alat bantu utama dalam proseskomunikasi massa. Media massa yang dalam Bahasa Inggris disebut dengan katamass media yang bermakna alat penghubung. Media massa dalam Moeliono(1995) bermakna sarana atau saluran resmi sebagai alat komunikasi untukmenyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat. Sarana komunikasi itu dapatberupa suratkabar, majalah, buku, radio dan televisi (Junus, 2006). Jadi mediamassa mengarah kepada alat yang dipergunakan untuk menyampaikan informasi.

Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan padatahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesainuntuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari,istilah ini sering disingkat menjadi media karena media ini menghubungkanmasyarakat yang sangat luas maka dapat dikatakan media itu menjadi mediamassa. Media massa merupakan alat utama dalam proses komunikasi massa. Olehkarena itu media massa merupakan alat-alat dalam komunikasi yang bisamenyebarkan pesan secara cepat kepada audience yang sangat luas dan heterogendan mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas(Nurudin, 2003).

Di Indonesia, media atau pers itu sudah diatur dalam sebuah Undang-Undang (UU) mulai dari pengertian sampai pelaksanaannya, yaitu UU No. 40tahun 1999 tentang Pers. Dalam UU ini pers didefinisikan sebagai lembaga sosialdan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yangmeliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, danmenyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dangambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakanmedia cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. MenurutAdji (dalam Liliweri, 1991) pers diartikan dalam dua hal yaitu:1. Pers dalam arti sempit, yaitu penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan, atau berita-

berita dengan kata tertulis2. Pers dalam arti luas, yaitu memasukkan di dalamnya semua media mass

communications yang memancarkan pikiran dan perasaan seseorang baikdengan kata-kata tertulis maupun dengan lisan.

Merujuk pada penjelasan mengenai media massa, pers dan komunikasimassa di atas, dapat disimpulkan bahwa media massa adalah media komunikasimassa yang merupakan produk dari pers yang menyajikan berbagai informasi

Page 15: TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

kepada masyarakat mengenai fenomena-fenomena atau gejala -gejala sosial yangterjadi di tengah tengah kehidupan masyarakat sendiri, baik yang menyangkutmasalah sosial, ekonomi, budaya, politik maupun berbagai sektor kehidupanmasyarakat lainnya sedangkan pers merupakan sebutan atau nama dari lembagayang memproduksi media massa. Selanjutnya media massa dan pers merupakanmedia (perantara) terjadinya proses komunikasi massa. Jadi, meskipun secara artiketiga terminologi (istilah) tersebut mempunyai perbedaan yang cukup mendasar,tetapi pada hakikatnya ketiga istilah itu merupakan satu kesatuan yang salingterkait sehingga tidak heran apabila terdapat literatur yang mengkaji salah satuistilah tersebut, baik media massa, pers maupun komunikasi massa sering dalampembahasan pada penelitian ini senantiasa mengikutsertakan kedua istilah yanglainnya dan media massa yang dimaksud di sini hanya media massa modernseperti media massa elektronik yaitu: televisi dan radio, media massa cetak yaitu:suratkabar dan majalah, serta media massa online yaitu: komputer (laptop, netbook), handphone, smartphone (BlackBerry, i-phone), Tablet (i-pad, android)

Informasi Mengenai Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi

Sarana dan prasarana transportasi dapat dijelaskan sebagai berikut: Saranaadalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaran danpengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya meliputi saranapendidikan, kesehatan, peribadatan, olahraga, dan lain-lain. Prasarana adalahkelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan pemukimandapat berfungsi sebagaimana mestinya meliputi jalan, listrik, telekomunikasi, airbersih, drainase, persampahan, dan air kotor. Transportasi dapat didefinisikansebagai suatu proses pergerakan atau perpindahan orang dan/atau barang darisuatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan suatu sistem tertentu untukmaksud tertentu. Kegiatan manusia yang berbagai macam dalam memenuhikebutuhannya menyebabkan perlu bergerak dan saling berhubungan (Elib, 2007).

Dalam melakukan pergerakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut terdapatdua pilihan, yaitu bergerak dengan moda transportasi atau tanpa moda transportasi(berjalan kaki). Jenis moda transportasi yang digunakan sangat beragam, sepertimobil pribadi, taksi, bus, kereta api, sepeda motor, pesawat terbang, dan kapallaut. Pergerakan tanpa moda transportasi biasanya bergerak pendek yaitu 1 – 2 km(Tamin, 1997). Untuk memenuhi kebutuhan pergerakan dengan moda transportasiini, perlu disediakan sarana dan prasarana transportasi yaitu: alat yang bergerak,ruang untuk alat angkut tersebut, tempat berhentinya (untuk bongkar-muat),pengaturan kegiatan transportasi, lokasi untuk berproduksi, lokasi pemasaran,serta perencanaan yang terpadu untuk perkembangan selanjutnya.

Pengertian informasi adalah suatu kesatuan pernyataan pandangan, fakta,konsep atau ide, yang berhubungan erat dengan pengetahuan, yang mana apabilainformasi tersebut diasimilasikan, dikorelasikan dan dimengerti akan menjadisuatu pengetahuan. Informasi dapat berupa: pengetahuan baru; teori; prinsip; ide;teknologi baru, desain baru; produk baru; proses; prototif; penyempurnaan;metode (David, 2004).

Page 16: TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Perhud) KementerianPerhubungan Republik Indonesia (2012) menyatakan bahwa sarana dan prasaranatransportasi di Indonesia merupakan suatu sistem yang disebut SistemTransportasi Nasional (Sistranas) yaitu tatanan transportasi yang terorganisasisecara kesisteman terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta api,transportasi sungai dan danau, transportasi penyeberangan, transportasi laut,transportasi udara, serta transportasi pipa, yang masing-masing terdiri dari saranadan prasarana, kecuali pipa, yang saling berinteraksi dengan dukungan perangkatlunak dan perangkat pikir membentuk suatu sistem pelayanan transportasi yangefektif dan efisien, berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang, yangterus berkembang secara dinamis.

Informasi mengenai transportasi ini merupakan informasi pembangunansehingga kesatuan pernyataan, pandangan dan ide, dalam penyelenggaraanpembangunan, diperlukan suatu sistem komunikasi agar terjalin komunikasiefektif dan memiliki makna yang mampu mengarahkan pencapaian tujuanpembangunan. Hal itu perlu sekali dilakukan karena proses pembangunanmelibatkan berbagai elemen masyarakat. Komunikasi pembangunan ini harusmengedepankan sikap aspiratif, konsultatif dan relationship karena pembangunantidak akan berjalan dengan optimal tanpa adanya hubungan sinergis antara pelakudan obyek pembangunan. Apalagi proses pembangunan ke depan cenderung akansemakin mengurangi peran pemerintah, seiring semakin besarnya peranmasyarakat.

Konsep komunikasi pembangunan sangat membuka peluang untukmendorong komunikasi intensif melalui dialog dengan kelompok-kelompokstrategis dalam rangka membangun kemitraan untuk mempengaruhi kebijakanpublik sebelum diputuskan. Berbagai kelompok yang perlu dilibatkan dalamkemitraan antara lain Perguruan Tinggi, LSM, pers dan berbagai elemenpendukung pembangunan lainnya. Agar komunikasi pembangunan berjalandengan efektif, maka diperlukan suatu pusat komunikasi yang menjadi rujukandari pelaku-pelaku pembangunan maupun pihak-pihak yang berkompeten dalampenyelenggaraan pembangunan untuk memperoleh informasi dan koordinasipembangunan secara terpadu.

Berdasarkan pandangan dan kenyataan yang berkembang maka informasipembangunan dapat dirangkum dalam dua perspektif pengertian:1. Dalam arti luas

Melibatkan masalah yang luas: komunikasi politik, komunikasi sosial-budaya, dan kebijakan komunikasi. Komunikasi pembangunan dalam arti luasmeliputi peran dan fungsi komunikasi sebagai suatu aktivitas pertukaran pesansecara timbal balik di antara masyarakat dan pemerintah, mulai dari prosesperencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan.2. Dalam arti sempit

Komunikasi pembangunan adalah segala upaya, cara dan teknikpenyampaian gagasan dan keterampilan pembangunan yang berasal dari pihakyang memprakarsai pembangunan kepada masyarakat yang menjadi sasaran, agardapat memahami, menerima dan berpartisipasi dalam pembangunan.

Page 17: TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

Dalam konteks ini komunikasi pembangunan dilihat sebagai rangkaianusaha mengkomunikasikan pembangunan kepada masyarakat, agar mereka ikutserta dalam memperoleh manfaat dari kegiatan pembangunan yang dilaksanakanoleh suatu bangsa. Usaha tersebut mencakup studi, analisis, promosi, evaluasi,dan teknologi komunikasi untuk seluruh sektor pembangunan. Pengertian initercermin dalam sejumlah kegiatan sistematis yang dilakukan oleh berbagaibadan, dan lembaga yang bersifat lokal, nasional maupun internasional dalammenyebarkan gagasan pembangunan kepada khalayak ramai (Khoirul, 2010).

Jadi informasi pembangunan yang diperoleh oleh warga Desa Cilebut Baratmelalui media massa adalah informasi pembangunan dalam arti luas yangmencakup tentang informasi mengenai pelayanan sarana dan prasaranatransportasi di Wilayah Bogor yang meliputi peran dan fungsi komunikasi sebagaisuatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik di antara masyarakat danpemerintah, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasipembangunan, dan transportasi yang dimaksud adalah transportasi umum sepertiangkutan perkotaan (angkot), bus, dan kereta api.

Dalam Peraturan Pemerintah No. 5/2010 tentang rencana pembangunanjangka menengah nasional (RPJMN) 2010–2014, dijabarkan bahwa sarana danprasarana transportasi amat berperan sebagai pendukung kegiatan ekonomi danberfungsi untuk menyediakan jasa pelayanan bagi arus pergerakan orang, barangdan jasa, khususnya distribusi barang dan jasa dan sumber bahan baku. Tujuanpembangunan sarana dan prasarana transportasi adalah meningkatkan pelayananjasa transportasi secara efektif, handal, berkualitas, aman dan menekan hargatinggi serta mewujudkan sistem transportasi daerah dan nasional secara terpadusebagai bagian dari suatu sistem distribusi yang mampu memberikan pelayanandan manfaat bagi masyarakat luas, termasuk meningkatkan jaringan desa-kotayang memadai.

Dalam hal ini informasi pembangunan yang sering diberitakan oleh mediamassa di Wilayah Bogor adalah berita mengenai pelayanan sarana dan prasaranatransportasi, di mana pembangunan sarana dan prasarana transportasi merupakanpenyempurnaan perangkat pengaturan dan kelembagaannya, serta denganmemanfaatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga fokuspenelitian ini adalah informasi mengenai pelayanan sarana dan prasaranatransportasi yang diperoleh oleh warga Desa Cilebut Barat melalui media massasehingga warga tersebut memilih salah satu media massa yang kemudiandigunakannya untuk memperoleh informasi tersebut untuk mendapatkan kepuasanakan informasi tersebut.

Di atas telah dijelaskan bahwa pelayanan sarana dan prasarana transportasidi Indonesia merupakan suatu sistem yang disebut dengan sistranas. TujuanSistranas adalah terwujudnya transportasi yang efektif dan efisien dalammenunjang dan sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan, meningkatkanmobilitas manusia, barang dan jasa, membantu terciptanya pola distribusi nasionalyang mantap dan dinamis, serta mendukung pengembangan wilayah, dan lebihmemantapkan perkembangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegaradalam rangka perwujudan wawasan nusantara dan peningkatan hubunganinternasional.

Page 18: TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

Adapun sasaran Sistranas adalah terwujudnya penyelenggaraan transportasiyang efektif dan efisien. Efektif dalam arti selamat, aksesibilitas tinggi, terpadu,kapasitas mencukupi, teratur, lancar dan cepat, mudah dicapai, tepat waktu,nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, serta polusi rendah. Efisien dalam artibeban publik rendah dan utilitas tinggi dalam satu kesatuan jaringan transportasinasional. Mengenai efektivitas pelayanan transportasi ini dapat dijelaskan sebagaiberikut:1. Selamat, dalam arti terhindarnya pengoperasian transportasi dari kecelakaan

akibat faktor internal transportasi. Keadaan tersebut dapat diukur antara lainberdasarkan perbandingan antara jumlah kejadian kecelakaan terhadap jumlahpergerakan kendaraan dan jumlah penumpang dan atau jumlah barang.

2. Aksesibilitas tinggi, dalam arti bahwa jaringan pelayanan transportasi dapatmenjangkau seluas mungkin wilayah nasional dalam rangka perwujudanwawasan nusantara dan ketahanan nasional. Keadaan tersebut dapat diukurantara lain dengan perbandingan antar panjang dan kapasitas jaringantransportasi dengan luas wilayah yang dilayani.

3. Terpadu, dalam arti terwujudnya keterpaduan intramoda dan antarmoda dalamjaringan prasarana dan pelayanan, yang meliputi pembangunan, pembinaan danpenyelenggaraannya sehingga efektif dan efisien.

4. Kapasitas mencukupi, dalam arti bahwa kapasitas sarana dan prasaranatransportasi cukup tersedia untuk memenuhi permintaan pengguna jasa.Kinerja kapasitas tersebut dapat diukur berdasarkan indikator sesuai dengankarakteristik masing-masing moda, antara lain perbandingan jumlah saranatransportasi dengan jumlah penduduk pengguna transportasi, antara sarana danprasarana, antara penumpang-kilometer atau ton-kilometer dengan kapasitasyang tersedia.

5. Teratur, dalam arti pelayanan transportasi yang mempunyai jadwal waktukeberangkatan dan waktu kedatangan. Keadaan ini dapat diukur antara laindengan jumlah sarana transportasi dengan jumlah sarana transportasi berjadwalterhadap seluruh sarana transportasi yang beroperasi.

6. Lancar dan cepat, dalam arti terwujudnya waktu tempuh yang singkat dengantingkat keselamatan yang tinggi. Keadaan tersebut dapat diukur berdasarkanindikator antara lain kecepatan kendaraan per satuan waktu.

7. Mudah dicapai, dalam arti bahwa pelayanan menuju kendaraan dan darikendaraan ke tempat tujuan mudah dicapai oleh pengguna jasa melaluiinformasi yang jelas, kemudahan mendapatkan tiket, dan kemudahan alihkendaraan. Keadaan tersebut dapat diukur antara lain melalui indikator waktudan biaya yang dipergunakan dari tempat asal perjalanan ke sarana transportasiatau sebaliknya.

8. Tepat waktu, dalam arti bahwa pelayanan transportasi dilakukan dengan jadwalyang tepat, baik saat keberangkatan maupun kedatangan, sehingga masyarakatdapat merencanakan perjalanan dengan pasti. Keadaan tersebut dapat diukurantara lain dengan jumlah pemberangkatan dan kedatangan yang tepat waktuterhadap jumlah sarana transportasi berangkat dan datang.

Page 19: TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

9. Nyaman, dalam arti terwujudnya ketenangan dan kenikmatan bagi penumpangselama berada dalam sarana transportasi. Keadaan tersebut dapat diukur dariketersediaan dan kualitas fasilitas terhadap standarnya.

10. Tarif terjangkau, dalam arti terwujudnya penyediaan jasa transportasi yangsesuai dengan daya beli masyarakat menurut kelasnya, dengan tetapmemperhatikan berkembangnya kemampuan penyedia jasa transportasi .Keadaan tersebut dapat diukur berdasarkan indikator perbandingan antarapengeluaran rata-rata masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan transportasiterhadap pendapatan.

11. Tertib, dalam arti pengoperasian sarana transportasi sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku dan norma atau nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat. Keadaan tersebut dapat diukur berdasarkan indikator antara lainperbandingan jumlah pelanggaran dengan jumlah perjalanan.

12. Aman, dalam arti terhindarnya pengoperasian transportasi dari akibat faktoreksternal transportasi baik berupa gangguan alam, gangguan manusia, maupungangguan lainnya. Keadaan tersebut dapat diukur antara lain denganperbandingan antara jumlah terjadinya gangguan dengan jumlah perjalanan.

13. Polusi rendah, dalam arti polusi yang ditimbulkan sarana transportasi baikpolusi gas buang, air, suara, maupun polusi getaran serendah mungkin.Keadaan dapat diukur antara lain dengan perbandingan antara tingkat polusiyang terjadi terhadap ambang batas polusi yang ditetapkan.

14. Efisien, dalam arti mampu memberikan manfaat yang maksimal denganpengorbanan tertentu yang harus ditanggung oleh pemerintah, operator,masyarakat dan lingkungan, atau memberikan manfaat tertentu denganpengorbanan minimum. Keadaan ini dapat diukur antara lain berdasarkanperbandingan manfaat dengan besarnya biaya yang dikeluarkan. Sedangkanutilisasi merupakan tingkat penggunaan kapasitas sistem transportasi yangdapat dinyatakan dengan indikator seperti faktor muat penumpang, faktor muatbarang dan tingkat penggunaan sarana dan prasarana (Ditjen Perhud, 2012).

Dari pelayanan sarana dan prasarana transportasi di atas maka informasipelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor yang menjadisasaran informasi yang diberitakan di media massa Wilayah Bogor meliputi,kecelakaan dari pengoperasian transportasi, ketersediaan pelayanan sarana danprasarana transportasi, kapasitas sarana dan prasarana transportasi, keteraturanjadwal keberangkatan dan kedatangan, kelancaran dan kecepatan, lokasi terminal(tempat mangkal) transportasi, tujuan yang akan dicapai (trayek), ketepatan waktukeberangkatan dan kedatangan, keterjangkauan daya beli tarif (ongkos) bagimasyarakat, serta ketertiban dan keamanan.

Penelitian TerdahuluPenelitian dengan pendekatan teori uses and gratifications sudah banyak

dilakukan dengan berbagai topik, hal ini dipetakan beberapa penelitian sepertipada Tabel 1.

Page 20: TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

Tabel 1. Penelitian TerdahuluPeneliti Topik Paradigma Metodologi Hasil

J.Ryan(1995)

Sebuah studipenggunaandan kepuasandari internetLambdaMOOinteraksi situssosial:berbicaradengan"dinosaurus”

Positivistis Survei, sampelpenggunainternetsejumlah 222

Penggunaanmedia dangratifikasi denganpendekatan keLambdaMOOinternet interaksisitus sosial.

Amin SarManihuruk(2002)

Mediuminternet danpenggunaannyaoleh pelajar(studi kasus diPropinsi JawaBarat)

Positivistis Survei, populasipelajar mulaidari SLTP,SMU, danperguruan tinggi,sampel 170orang, analisisbersifatdeskriftif denganpenekanan padadata modus

Penggunaanmedia dangratifikasi, humancommunication,interpersonal,small group,organizationaldan mass.

XuemingLuo (2002)

Teoripenggunaandan gratifikasidan perilaku E-konsumen:studipemodelanpersamanstruktural.

Positivistis Survei –eksplorasi,sampelmahasiswa,pengujiandenganpendekatan teoripersamaanpemodelanstruktural(SEM).

Penggunaanmedia dangratifikasi, yangberusaha untukmengeksplorasipengaruhkeinformatifan,hiburan, daniritasi padaberbagai perilakukonsumen onlineseperti sikapterhadap web,penggunaan web,dan kepuasanweb.

Sri RetnoAndarwatidanBambang S.Sankarto(2005)

Pemenuhankepuasanpenggunaaninternet olehpeneliti BadanLitbangPertanianBogor

Positivistis Survei terhadappenggunainternet diBalitnak,Balitvet, dan BBBiogen

Penggunaan dangratifikasi,penggunaaninternet dankepuasanmenggunakannya.

Page 21: TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pertanyaan utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada

Peneliti Topik Paradigma Metodologi HasilSihol MaruliTua (2010)

Efektivitaskomunikasiinterpersonal,mediafacebook,kepuasaninteraksimahasiswaUnikom.

Postpositivistis

Survei-teknikanalisisdeskriptif,sampelmahasiswasejumlah 89orang, ujistatistik korelasiKendall.

Penggunaanmedia dangratifikasi,komunikasiinterpersonal.

Dari beberapa penelitian tedahulu di atas dapat diadaptasi beberapa aspekyang kemudian juga digunakan dalam penelitian ini. Topik penelitian inimerupakan gambaran dari teori uses and gratifications yang akan mengetahuitentang kebutuhan, pemilihan, penggunaan dan kepuasan akan informasi di mediamassa, dengan dasar teori uses and gratifications serta konsep-konsep mengenaikebutuhan, pemilihan, penggunaan dan kepuasan, juga tentang media massa daninformasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi. Topik iniberbeda dari penelitian terdahulu yang lebih banyak mengaplikasikan teori usesand gratifications hanya untuk media internet saja sementara di sini aspekkebutuhan, pemilihan dan penggunaan media massa dengan kepuasan informasidikemukakan mengingat teori uses and gratifications menyatakan bahwakhalayak aktif dalam memilih dan menggunakan media massa. Paradigma yangdigunakan adalah positivistik dengan metode survei melalui pendekatankuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelasional.