111
ANALISIS PENGARUH PENANAMAN MODAL ASING (PMA), PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN), DAN EKSPOR TOTAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA Oleh Tio Adianto 107084003300 JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432H/2011M

Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

ANALISIS PENGARUH PENANAMAN MODAL ASING (PMA),

PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN), DAN EKSPOR

TOTAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

Oleh

Tio Adianto 107084003300

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432H/2011M

Page 2: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Jum’at, 5 Agustus 2011 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :

1. Nama : Tio Adianto

2. NIM : 107084003300

3. Jurusan : Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA),

Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN), dan

Ekspor Total terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 5 Agustus 2011

1. Prof. Dr. Abdul Hamid,MS (______________________) Ketua

2. Utami Baroroh, M.Si (______________________) Sekretaris

3. Dr. Lukman, M.Si (______________________) Penguji Ahli I

4. Pheni Chalid, SF, MA, Ph. D (______________________) Pembimbing I

5. Zuhairan Y.Yunan, SE, M.Sc (______________________) Pembimbing II

Page 3: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

i

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Tio Adianto

No. Induk Mahasiswa : 107084003300

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya;

1. tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan.

2. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain 3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa ijin dari pemilik karya. 4. tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data. 5. mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini. Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang ditemukan bahwa saya telah melanggar pernyatan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, Agustus 2011 Yang Menyatakan,

(Tio Adianto)

Page 4: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

iii

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the influence of Foreign Direct Investment, the Domestic Direct Investment and total exports to Indonesian Economic Growth. The data used was Time Series data periods of 1990-2009, from Investment Coordinating Board and the Statistic of Indonesia. For analyzing Multiple Regression in SPSS 17 was used. The results of this research indicate that the variable FDI, domestic direct investment, and total exports all together influenced Indonesia Economic Growth. This is showed by the value of Adjusted R Square of 91.7%, while the remaining 8.3% influenced by other factors. In this research note that the Domestic Direct Investment and Total Exports have a significantly and positive effect on the Economic Growth. Meanwhile, Foreign Direct Investment has a significantly negative effect on Economic Growth. Keywords: Foreign Direct Investment, Domestic Direct Investment, Total Exports, and Economic Growth

Page 5: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

iv

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) dan Ekspor Total terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Data yang digunakan adalah data Time Series yaitu peride 1990-2009, yang bersumber dari Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Badan Pusat Statistik. Untuk menganalisis, penulis menggunakan metode Regresi Berganda pada program SPSS 17.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel PMA, PMDN, dan Ekspor Total berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Hal ini ditunjukan dengan nilai Adjusted R Square sebesar 91,7 %, sedangkan sisanya 8,3 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dalam penelitian ini diketahui bahwa Penanaman Modal Dalam Negeri dan Ekspor Total berpengaruh signifikan dan positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Sedangkan, Penanaman Modal Asing berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Kata kunci: PMA, PMDN, Ekspor Total, dan Pertumbuhan Ekonomi

Page 6: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan penulisan

skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman

Modala Dalam Negeri, dan Ekspor Total terhadap Pertumbuhan Ekonomi”.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Baginda Rasulullah

SAW beserta kepada para sahabat dan seluruh pengikut Beliau yang Insya Allah

tetap istiqomah hingga akhir zaman.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua Bapak Yanto dan Ibu Muryati yang penulis cintai dan

hormati sepanjang hidup, sumber inspirasi, motivasi penulis hingga

terselesaikannya skripsi ini. Terima kasih atas doa dan dorongan semangat

yang tiada henti-hentinya. Semoga suatu saat, semua keringat, darah dan

air mata bapa dan mamah tio dapat membalasnya dan dapat menjadi

kebanggan bagi bapak dan mamah. Amiin.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Lukman, M.Si. selaku Ketua Jurusan IESP Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Pheni Chalid, SF, MA, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing I yang

penuh perhatian dan kesabaran dalam memberikan bimbingan dan

motivasinya.

5. Bapak Zuhairan Yunmi Yunan, SE, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing II

yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, pengarahan dan bimbingan

yang sangat berharga kepada penulis.

6. Ibu Utami Baroroh, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan IESP Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

vi

7. Bapak Dr. Ir. H. Roikhan Muhammad Azis, MM. selaku Dosen

Pembimbing Akademik, terima kasih atas bimbingan, motivasi dan

nasehatnya.

8. Seluruh Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

9. Adikku tersayang Rian-Rianto dan Tias Oktavyanti, terimakasih buat

semangatnya, semoga Aa bisa menjadi teladan buat kalian berdua,

semangat terus sekolahnya, semoga kita bertiga bisa menjadi kebanggaan

buat mamah & bapa.

10. Elis Fatonah, yang selalu setia membantu dan mendengarkan keluh kesah

penulis selama ini, makasih buat semangat, do’a dan cintamu selama ini.

11. Keluarga besar Bapak Sardju, Ibu Tarwini, Bi Yuli & Mang Totong, buat

Neng Lia makasih uda dengerin curhatan selama penulis menyelesaikan

skripsi ini, de Erdi, Om Yosep & Bi Yayah selamat atas kelahiran baby

nya, makasih atas dorongan baik moril maupun materiilnya.

12. Keluarga Besar Abah Muhidin, Bi Mila & Om Guting, makasih banyak

atas do’a dan dukungannya, buat Mayang & Gading teruslah berkarya dan

menjadi kebanggan orangtua, buat Bi Linda & Bi Yani makasih juga ya….

13. Keluarga Bapak Ehon & Ibu Iis, yang telah memberikan motivasi dan do’a

kepada penulis sampai terselesaikannya skripsi ini.

14. Buat Arip makasih kang tebengannya selama ini, buat Bang Haji Widhi

makasih bang semangatnya, buat Mawaddah semangat terus ya bun….

15. Makasih juga buat Mario, Endang, Ocha, Dyta, Elva, yang uda ngebantu

penulis, kepada semua teman-teman sepermainan yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu.

16. Semua teman seperjuangan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

angkatan 2007. Gaul ama kalian selama ini adalah pengalaman yang

sangat berharga banget. Makasih banyak!!

17. Teman-teman kosan yang menjadi tempat bermarkas, buat Irfan

terimakasih uda, Budiman makasih buat tontonan tv nya, buat Hasyim

vi

Page 8: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

vii

semangat terus cim kuliahnya, Pa Mansyur & Ibu Dewi, makasih banyak

ya uda nampung saya selama ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam

penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan

saran yang dapat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Harapan penulis,

semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi semua

pihak yang membacanya.

Jakarta, Agustus 2011

Tio Adianto

vii

Page 9: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................ i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................... ii

ABSTRACT .................................................................................................. iii

ABSTRAK .................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................. 9

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 12

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan Ekonomi ....................................................................... 14

B. Teori Pertumbuhan Ekonomi .............................................................. 14

1. Teori Pertumbuhan Harrod-Domar .................................................. 14

2. Teori Hollis Chenery ........................................................................ 17

C. Investasi .............................................................................................. 18

1. Pengertian Investasi ........................................................................ 18

2. Penanaman Modal Asing ................................................................ 20

3. Penanaman Modal Dalam Negeri .................................................... 23

D. Perdagangan Internasional ................................................................... 27

1. Teori Klasik Keunggulan Mutlak (Adam Smith) ............................. 28

2. Teori Biaya Relatif (David Ricardo) ............................................... 29

3. Teori Modern Keunggulan Komparatif (Hechsher dan Ohlin) .......... 30

E. Ekspor .............................................................................................. 31

viii

Page 10: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

ix

F. Penelitian Sebelumnya ......................................................................... 36

G.Kerangka Berfikir ................................................................................. 47

H.Hipotesis .............................................................................................. 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 51

B. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 51

C. Metode Analisis .................................................................................... 52

1. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 52

a Uji Normalitas Data ................................................................... 52

b Multikolinieritas ........................................................................ 53

c Heteroskedastisitas .................................................................... 53

d Autokorelasi .............................................................................. 53

2. Uji Hipotesis ................................................................................... 54

a Koefisien Determinasi ............................................................... 55

b Uji Statistik t ............................................................................. 56

c Uji Statistik F ............................................................................. 57

D. Operasional Variabel Penelitian ........................................................... 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................ 61

1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ........................... 61

2. Perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA) ............................ 66

3. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ............. 68

4. Perkembangan Ekspor .................................................................... 70

B. Analisis dan Pembahasan .................................................................... 74

1. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 74

a. Uji Normalitas ........................................................................... 74

b. Uji Multikolinieritas .................................................................. 76

c. Autokorelasi .............................................................................. 77

d. Heteroskedastisitas .................................................................... 77

2. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 78

a. Koefisien Determinasi ............................................................... 79

Page 11: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

x

b. Uji Statistik t ............................................................................. 80

c. Uji Statistik F ............................................................................ 81

d. Pengujian Regresi Berganda ...................................................... 82

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ........................................................................................ 87

B. Implikasi ............................................................................................ 89

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 90

LAMPIRAN ................................................................................................. 93

Page 12: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan Realisasi Investasi dalam Negeri 5

(PMDN)

1.2 Perkembangan Realisasi Investasi Asing (PMA) 6

1.3 Jumlah PDB Riil Indonesia atas Dasar Harga 7

Konstan 2000 Tahun 1990-2009

2.1 Penelitian Sebelumnya 44

4.1 Uji Normalitas 75

4.2 Uji Multikolinieritas 76

4.3 Uji Atokorelasi 77

4.4 Uji Koefisien Determinasi 79

4.5 Uji t 80

4.6 Uji F 81

Page 13: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Hubungan PMA, PMDN dan Ekspor Total 11

2.1 Kerangka Berfikir 49

4.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi 62

4.2 Perkembangan Penanaman Modal Asing 67

4.3 Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri 70

4.4 Perkembangan Ekspor 72

4.5 Uji Normalitas Analisis Grafik 74

4.6 Uji Heteroskedastisitas 78

Page 14: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Data Variabel Penelitian 94

2 Uji Normalitas Analisis Grafik 95

3 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov 95

4 Uji Multikolinieritas 95

5 Uji Autokorelasi 96

6 Heteroskedastisitas 96

7 Koefisien Determinasi 96

8 Uji t 97

9 Uji F 97

Page 15: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas

manusia, yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan

dengan pemanfaatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

memperhatikan tantangan perkembangan global. Pembangunan nasional

mengusahakan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi yang

pada akhirnya memungkinkan terwujudnya peningkatan taraf hidup dan

kesejahtraan seluruh rakyat. Pertumbuhan ekonomi seyogyanya dapat

memperlihatkan trend yang meningkat dan mantap dari tahun ke tahun,

karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi diperlukan guna mempercepat

perubahan struktur perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan

dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan

merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi. Karena

penduduk bertambah terus menerus dan berarti kebutuhan ekonomi juga terus

bertambah, maka di butuhkan penambahan pendapatan setiap tahunnya.

Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian dalam

jangka panjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting

yang dialami dunia belakangan ini. Pada dasarnya pertumbuhan ekonomi

diartikan sebagai suatu proses pertumbuhan output perkapita dalam jangka

panjang. Hal ini berarti bahwa dalam jangka panjang, kesejahtraan tercermin

pada peningkatan output perkapita yang sekaligus memberikan banyak

1

Page 16: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

2

alternatif dalam mengkonsumsi barang dan jasa serta diikuti oleh daya beli

masyarakat yang semakin meningkat.

Salah satu indikator yang sering digunakan suatu negara dalam

menilai keberhasilan pembangunan ekonominya yaitu pertumbuhan ekonomi.

Pembangunan ekonomi dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi

dan mensejahterakan penduduk, menjadi tolak ukur keberhasilan suatu

negara. Indonesia sebagai negara yang sedang membangun, pada awalnya

pernah mencoba untuk berdikari dalam bidang ekonomi. Namun hal ini tidak

dapat berlangsung lama. Banyak faktor terutama derasnya laju globalisasi

yang mengharuskan pembangunan ekonomi secara cepat. Sehingga pada

akhirnya Indonesia pun mulai membuka hubungan yang baik dengan bangsa

– bangsa lain demi menunjang pembangunan ekonominya.

Proses pembangunan yang berlangsung di Indonesia selama ini

dikonsentrasikan pada upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi

yang tinggi. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang dimaksud berarti adanya

suatu peningkatan dalam pendapatan nasional pada suatu periode

dibandingkan pada periode sebelumya. Peningkatan dalam pendapatan

nasional ini bila dijelaskan lebih jauh akan meliputi peningkatan dalam

berbagai kegiatan ekonomi.

Banyak sekali ahli-ahli ekonomi pembangunan menganggap modal

sebagai sumber yang merupakan titik perhatian dalam teori pembangunan

ekonomi. Namun demikian harus kita sadari bahwa pembangunan ekonomi

yang mempunyai implikasi pertumbuhan ekonomi juga memerlukan berbagai

Page 17: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

3

faktor lainnya, seperti tersedianya tenaga ahli dalam berbagai bidang,

terdapatnya sistem pemerintahan yang baik, tingkat teknologi yang

memungkinkan penggunaannya, sikap kehidupan masyarakat, tersediannya

sumber alam dan sebagainya. Tetapi faktor-faktor tersebut tidak mungkin

dapat digerakkan tanpa adanya modal baik dari pemerintah maupun swasta.

Langkah yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah terus berupaya mencari sumber-

sumber pembiayaan baru bagi pembangunan baik yang berasal dari dalam

negeri ataupun luar negeri. Pembiayaan yang berasal dari luar negeri ini dapat

berupa investasi. Pada dasarnya investasi merupakan pembentukan modal

yang mendukung peran swasta dalam perekonomian. Menurut Harrod-

Domar, dalam mendukung pertumbuhan ekonomi diperlukan investasi-

investasi baru sebagai stok modal seperti penanaman modal dalam negeri

maupun penanaman modal asing. Untuk negara-negara yang belum maju

seperti Indonesia, penanaman modal asing memiliki kelebihan jika

dibandingkan dengan pinjaman komersil untuk pembiayaan pembangunan.

Penanaman modal asing merupakan salah satu sumber dana dan jasa

pembangunan di negara sedang berkembang berkait sifat khususnya berupa

paket modal, teknologi dan keahlian manajemen yang selektif serta

pemanfaatannya dapat disinkronkan dengan tahapan pembangunan negara

yang bersangkutan.

Penanaman modal asing ini dimanfaatkan oleh negara sedang

berkembang (Indonesia) sebagai dana tambahan disamping tabungan

Page 18: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

4

domestik. Rendahnya tingkat pendapatan di negara berkembang

menyebabkan Indonesia mengalami kekurangan kapital guna pembiayaan

pembangunan. Akumulasi tabungan domestik yang ada saat ini tidak

mampu memenuhi kebutuhan biaya yang dibutuhkan dalam proses

memicu pertumbuhan ekonomi. Dan disisi lain adalah kekurangan dalam

memenuhi kebutuhan devisa untuk membiayai kebutuhhan impor barang-

barang modal (capital goods) dan impor barang-barang intermediasi

(intermediate goods). Dengan demikian untuk menutupi kedua kekurangan

tersebut, indonesia mengusahakan sumber dana eksternal berupa investasi

asing.

Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam

Negeri (PMDN) termasuk dalam golongan penanaman modal swasta.

Apabila kemampuan penanaman modal pemerintah sangat terbatas, maka

penanaman modal menjadi penting. Bersama-sama modal dalam negeri,

penanaman modal asing yang memadai diharapkan mampu mengangkat

kegiatan ekonomi dari kelesuan.

Semenjak diberlakukannya Undang-undang No. 1 Tahun 1967.

No.11 Tahun 1970 tentang PMA dan Undang-undang No.6 Tahun 1968.

No.12 Tahun 1970 tentang PMDN, investasi cenderung meningkat dari

waktu ke waktu. Walau demikian, pada tahun-tahun tertentu sempat juga

terjadi penurunan. Kecenderungan peningkatan bukan hanya berlangsung

pada investasi oleh kalangan masyarakat atau sektor swasta, baik PMDN

Page 19: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

5

maupun PMA, namun juga penanaman modal oleh pemerintah. Ini berarti

pembentukan modal domestik bruto meningkat dari tahun ke tahun.

Tabel. 1.1. Perkembangan Realisasi Investasi dalam Negeri (PMDN)

Tahun Nilai

1997 18.628,80

1998 16.512,50

1999 16.286,70

2000 22.038,00

2001 9.890,80

2002 12.500,00

2003 12.247,00

2004 15.409,40

2005 30.724,20

Sumber: BKPM 2007

Gambaran realisasi investasi dalam negeri (PMDN) menurut Badan

Koordinasi Penanaman Modal (BKPM,2007) menunjukan penurunan

dimana tahun 1997 investasi hanya mencapai Rp. 18,6 triliun dan terus

menurun (-11,29 % dan -1,21%) hingga tahun 1999 yang tinggal Rp. 16,3

triliun. Investasi ini kemudian meningkat kembali (34,97%) di tahun 2000

mencapai Rp. 22 triliun dan kembali menurun (-55,00%) di tahun 2001

menjadi Rp. 9,9 triliun (sekaligus merupakan nilai terrendah dalam kurun

waktu 10 tahun terakhir). Fluktuasi ini terus berulang hingga tahun 2007,

meski sempat mencapai investasi tertinggi yang terjadi pada tahun 2005

dengan nilai Rp. 30,7 triliun.

Page 20: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

6

Tabel. 1.2. Perkembangan Realisasi Investasi Asing (PMA)

Tahun Nilai

1997 3.437,4

1998 4.865,7

1999 8.229,9

2000 9.877,4

2001 3.509,4

2002 3.082,6

2003 5.445.7

2004 4.572,7

2005 8,911,0

Sumber: BKPM 2007

Seperti yang terjadi dalam PMDN, investasi yang bersumber dari

luar negri (PMA) memiliki trend yang cukup fluktuatif seperti yang

ditunjukan di taun 1997, realisasi investasi mencapai US$ 3,5 miliar dan

terus meningkat hingga tahun 2000 yang mencapai 9,9 (meningkat 40%,

67,35 % dan 20,73%). Kondisi ini berbalik menurun ditagun 2001 yang

menurun -64,65% menjadi US$ 3,5 miliar dan terus terjadi hingga tahun

2002 dengan nilai US$ 3,1 miliar (menurun -11,43%). Fluktuasi ini terjadi

hingga tahun 2007, bahkan sekaligus menjadi investasi terendah dengan

nilai US$ 2,9 miliar meski sempat meningkat (93,48%) di tahun 2005

menjadi US$ 8,9 miliar.

Page 21: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

7

Tabel. 1.3. Jumlah PDB Riil Indonesia atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000

(dalam milyar rupiah) Tahun 1990-2009

Tahun PDB (Milyar Rupiah)

Pertumbuhan (%)

1990 948.213,50 - 1991 1.014.760,50 6,91 1992 1.083.350,60 6,43 1993 1.156.505,30 6,56 1994 1.244.467,60 7,61 1995 1.347.040,90 8,24 1996 1.451.727,90 7,77 1997 1.518.293,60 4,59 1998 1.317.245,10 -13,24 1999 1.325.352,10 0,62 2000 1.389.770,20 4,86 2001 1.443.014,60 3,83 2002 1.504.380,60 4,25 2003 1.572.159,30 4,51 2004 1.656.757,54 5,38 2005 1.750.656,10 5,67 2006 1.846.654,90 5,48 2007 1.901.147,50 2,95 2008 2.082.103,70 6,46 2009 2.176.975,50 4,93

Sumber : Badan Pusat Statistik 2009 (diolah)

Dari tabel diatas perkembangan pertumbuhan ekonomi di

Indonesia menunjukan perkembangan yang positif dari tahun 1990 – 2009.

Pada tahun 1998 menunjukan penurunan pertumbuhan ekonomi yaitu

minus 13,24 % , hal ini disebabkan karena krisis moneter dan ekonomi

yang terjadi pada pertengahan tahun 1997, sehingga membawa dampak

pada pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 1998. Memasuki tahun

2000 perekonomian di Indonesia mengalami perubahan yang sangat

Page 22: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

8

signifikan dari 0,62 % menjadi 4,86%. Hal ini ditandai dengan

menguatnya nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga pada sektor riil.

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan

pada umumnya, setiap negara perlu merumuskan dan menerapkan

kebijakan-kebijakan internasional yang berorientasi keluar. Ekspor

merupakan faktor penting dalam merangsang pertumbuhan ekonomi suatu

negara. Pengutamaan ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun

1983. Semenjak saat itu ekspor menjadi perhatian dalam memacu

pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi

dari penekanan pada industri substitusi impor ke industri promosi ekspor.

Hubungan antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi dalam waktu

belakangan ini sudah menjadi perhatian berbagai kalangan. Perdagangan

internasional khususnya ekspor diyakini merupakan lokomotif penggerak

dalam pertumbuhan ekonomi. Ekspor merupakan agregat output yang

sangat dominan dalam perdagangan internasional. Suatu negara tanpa

adanya jalinan kerjasama dengan negara lain akan sulit untuk memenuhi

kebutuhannya sendiri.

Seiring dengan program perbaikan ekonomi yang dilakukan

pemerintah, maka sejak tahun 2000, volume ekspor mulai menunjukan

peningkatan walaupun masih bergerak dengan sangat lambat hingga tahun

2003. Bahkan pada tahun 2002, volume ekspor menunjukan penurunan

sebesar 1,22%. Namun sejak tahun 2004, dimana kondisi perekonomian

Indonesia sudah semakin membaik dan stabil, volume ekspor mengalami

Page 23: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

9

peningkatan yang cukup cepat hingga tahun 2007 (Badan Pusat Statistik,

2008).

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti mencoba untuk

mengetahui beberapa faktor makro ekonomi diantaranya penanaman modal

asing, penanaman modal dalam negeri dan ekspor apakah mempunyai

pengaruh secara simultan ataupun secara parsial terhadap produk domestik

bruto (PDB). Sehingga penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh

Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri

(PMDN), dan Ekspor Total terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”.

B. Perumusan Masalah

Dalam rangka mencapai target pertumbuhan ekonomi, kebutuhan

akan pembiayaan pembangunan khususnya yang berasal dari penanaman

modal dalam negeri maupun penenaman modal asing dan ekspor menjadi

pokok permasalahan yang mendapat perhatian dari pemerintah, terkait dengan

hambatan-hambatan yang ada di dalamnya. Hambatan-hambatan yang

dimaksud antara lain, prosedur yang panjang dan berbelit, tumpang tindihnya

kebijakan pusat dan daerah di bidang investasi serta kebijakan antar sektor,

kurangnya kepastian hukum dan kegiatan investasi Indonesia masih sangat

sensitif terhadap gangguan keamanan.

Permasalahan lain yang dialami Indonesia adalah ekspor yang

berbasis sumberdaya alam. Padahal selain harga ekspor hasil alam sangat

fluktuatif di pasar dunia, juga adanya fluktuasi dalam nilai tukar mata uang

Page 24: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

10

rupiah terhadap dollar. Sehingga fluktuasi hasil ekspor juga akan berpengaruh

terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Hubungan Penanaman Modal Asing (PMA) terhadap Pertumbuhan

ekonomi adalah penanaman modal asing dapat dimanfaatkan sebagai alat

untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi. Keuntungan adanya

modal asing yaitu berupa diolahnya sumber daya alam kita, meningkatkan

lapangan pekerjaan, meningkatnya penerimaan negara dari sumber pajak,

serta adanya alih teknologi Menurut Mudrajad Kuncoro (2000:215) PMA

merupakan salah satu sumber pembiayaan pembangunan nasional di samping

ekspor, tabungan domestik dan bantuan luar negeri.

Penanaman modal baik PMA maupun PMDN digunakan sebagai

usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada umumnya. Penanaman

Modal Dalam Negeri (PMDN) memainkan peranan penting dalam

menentukan jumlah output dan pendapatan. Jadi PMDN memiliki hubungan

positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian dapatlah dipahami

bahwa pembiayaan pembangunan baik dari pemerintah maupun swasta yang

berupa investasi atau penanaman modal sangatlah penting artinya bagi

pembangunan ekonomi pada khususnya dan pembangunan yang dialokasikan

ke dalam proyek pembangunan, berarti akan menambah kapital yang ada

dalam suatu perekonomian, selanjutnya tambahan kapital tersebut akan

berakibat peningkatan taraf hidup masyarakat, yang mana salah satu

indikatornya adalah pertumbuhan ekonomi pada masyarakat tersebut.

Page 25: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

11

Hubungan antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi memiliki

kesalingterkaitan antara satu sama lain dalam perekonomian suatu negara.

Peranan ekspor di negara-negara berkembang dapat dikatakan sebagai motor

penggerak negara tersebut. Ekspor pada dasarnya telah memainkan peranan

yang sangat penting di dalam proses pembangunan ekonomi Indonesia. Pada

periode industrialisasi substitusi impor, ekspor (terutama migas dan gas bumi)

hanya dipandang sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan yang

dominan dan bukan sebagai motor pertumbuhan ekonomi, ketika Indonesia

mulai beralih ke strategi industrialisasi promosi ekspor pandangan tersebut

berubah, ekspor kemudian dipandang sebagai sektor yang diharapkan dapat

menjadi motor pertumbuhan ekonomi (export led growth).

Gambar 1.1 Hubungan PMA, PMDN, dan Ekspor Total

Pertumbuhan Ekonomi

PMA

PMDN

Ekspor Total

Page 26: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

12

Untuk lebih memfokuskan pokok bahasan, berikut pertanyaan-

pertanyaan penelitian untuk menjelaskan fenomena faktor-faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia

1. Sejauhmana pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA) terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia?

2. Sejauhmana pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia?

3. Sejauhmana pengaruh Ekspor Total terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia?

4. Sejauhmana pengaruh PMA, PMDN, dan Ekspor Total secara bersama-

sama terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendapatkan pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA) terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.

2. Untuk mendapatkan pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.

3. Untuk mendatkan pengaruh Ekspor Total terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia.

4. Untuk mendapatkan pengaruh PMA, PMDN, dan Ekspor Total secara

bersama-sama terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.

Page 27: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

13

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pemerintah dan Investor

Dapat memberikan informasi tambahan dalam menentukan kebijakan

yang dapat mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Serta dapat

juga digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menanamkan investasi.

2. Bagi Akademisi

Sebagai sumbangan informasi pengetahuan secara teoritis dan praktis

bagi dunia akademik.

3. Bagi Penulis

Untuk memperluas informasi dan wawasan mengenai Pertumbuhan

Ekonomi Indonesia serta mengaplikasikan teori-teori ekonomi yang telah

diperoleh dalam perkuliahan di Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 28: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Sadono Sukirno (2004:423), pertumbuhan ekonomi adalah

proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan

nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila

terjadi pertumbuhan output riil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain

adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output

perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup

diukur dengan output riil per orang.

B. Teori Pertumbuhan Ekonomi

1. Teori Pertumbuhan Harrod-Domar

Harrod dan Domar memberikan peranan kunci kepada investasi di

dalam proses pertumbuhan ekonomi, khususnya mengenai peran ganda

yang dimiliki investasi. Pertama ia menciptakan pendapatan, dan kedua ia

memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan cara meningkatkan

stock modal. Yang pertama dapat disebut sebagai dampak permintaan dan

yang kedua disebut dampak penawaran investasi. Karena selama itu netto

tetap berlangsung, pendapatan riil dan output akan membesar. Untuk

mempertahankan tingkat ekuilbriium pendapatan dari tahun ke tahun, baik

pendapatan riil maupun output keduanya harus meningkat dalam laju yang

sama saat kapasitas produksi modal meningkat.

14

Page 29: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

15

Untuk memacu pertumbuhan ekonomi, dibutuhkan investasi baru

yang merupakan tambahan netto terhadap cadangan atau stock modal

(capital stock). Sisi permintaan dalam teori ini dijelaskan dengan

pengganda (multiplier) Keynesian. Misalkan kenaikan rata-rata

pendapatan dinyatakan dengan ∆Y dan kenaikan dalam investasi dengan

∆I dan kecenderungan menabung dengan S maka dapat dibentuk sebuah

model pertumbuhan ekonomi sebagai berikut :

a. Tabungan (S) adalah bagian dalam jumlah tertentu atau s dari

pendapatan nasional (Y). oleh karena itu, kita dapat menuliskan

hubungan tersebut dalam bentuk persamaan yang sederhana :

S = sY (1)

b. Investasi netto (I) didefinisikan sebagai perubahan dari stok (K) yang

dapat diwakili oleh ∆K, sehingga kita dapat menuliskan persamaan

sederhana yang kedua sebagai berikut :

I = ∆K (2)

Akan tetapi karena jumlah stok modal mempunyai hubungan

langsung dengan jumlah pendapatan nasional atau output maka :

kYK Atau k

YK

Atau, akhirnya

∆K = k∆Y (3)

Page 30: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

16

c. Terakhir mengingat tabungan nasional netto (S) harus sama dengan

investasi netto (I), maka persamaan berikutnya dapat ditulis sebagai

berikut :

S = I (4)

Dari persamaan (1) telah diketahui bahwa S = sY dari

persamaan (2) dan (3) telah diketahui bahwa I =∆K = k∆Y dengan

demikian tabungan sama dengan investasi dapat dituliskan sebagai

berikut :

sY = k∆Y (5)

Selanjutnya apabila kedua sisi persamaan (5) dibagi mula-mula

dengan Y dan dengan k, maka didapat :

ks

YY

Persamaan (6) secara jelas menyatakan bahwa tingkat

pertumbuhan GDP (∆Y/Y) ditentukan bersama-sama oleh rasio

tabungan nasional (s), serta rasio modal output nasional (k). Secara

lebih spesifik model ini menjelaskan tanpa ada intervensi dari

pemerintah, tingkat pertumbuhan ekonomi akan secara langsung atau

positif berbanding lurus dengan tabungan yakni semakin banyak bagian

GNP yang ditabung dan diinvestasikan maka akan lebih besar lagi

pertumbuhan GNP dan secara negatif akan berbanding terbalik terhadap

rasio modal output dari suatu perekonomian. (M.P. Todaro, 2003).

Page 31: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

17

2. Teori Hollis Chenery (Teori transformasi struktural/pattern of

development)

Teori ini memfokuskan pada perubahan struktur ekonomi di negara

sedang berkembang yang mengalami transformasi dari pertanian

tradisional ke sektor industri sebagai penggerak utama pertumbuhan.

Penelitian Chenery, menunjukkan peningkatan pendapatan perkapita

merubah:

a. Pola konsumsi dari makanan dan kebutuhan pokok ke produk

manufaktur dan jasa

b. Akumulasi capital secara fisik dan SDM

c. Perkambangan kota dan industri

d. Penurunan laju pertumbuhan penduduk

e. Ukuran keluarga yang kecil

f. Sektor ekonomi didominasi oleh sektor non primer terutama

industri

Chenery menyatakan bahwa proses transformasi struktural dapat

dipercepat jika pergeseran pola permintaan domesti k earah produk

manufaktur dan diperkuat dengan ekspor.

Yi = Di + (Xi-Mi) + ij

Dimana

Yi = Output bruto industri manufaktur

Di = Permintaan domestik untuk konsumsi

X-M = Perdagangan neto (ekspor-impor)

Page 32: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

18

Yij = Penggunaan produk oleh perusahaan menufaktur sebagai input

Berdasarkan model ini kenaikan produks sektor industri

manufaktur dinyatakan sama besarnya dengan jumlah dari empat faktor

berikut:

a. Kenaikan permintaan dometik, yang memuat permintaan langsung

untuk produk industri manufakturplus efek tidak langsung dari

kenaikan permintaan domestik untuk produk sektor-sektor lainnya

terhadap sektor industri manufaktur.

b. Perluasan ekspor atau efek total dari kenaikan jumlah ekspor

terhadap industri manufaktur.

c. Substitusi impor, atau efek total dari kenaikan promosi permintaan

di tiap sektor yang dipenuhi lewat produksi domestik terhadap

output industri manufaktur.

d. Perubahan teknologi, atau efek total dari perubahan koefisien

input-output di dalam perekonomian akibat kenaikan upah dan

tingkat pendapatan terhadap sektor industri manufaktur.

C. Investasi

1. Pengertian Investasi

Investasi adalah pengeluaran penanaman modal atau perusahaan

untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan

produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan

jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian (Sadono Sukirno, 2004:121).

Dalam investasi tercakup dua tujuan utama yaitu untuk mengganti bagian

Page 33: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

19

dari penyediaan modal yang rusak (depresiasi) dan tambahan penyediaan

modal yang ada (investasi netto). Dalam perhitungan pendapatan nasional,

pengertian investasi adalah seluruh nilai pembelian para pengusaha atas

barang-barang modal dan pembelanjaan untuk mendirikan industri dan

pertambahan dalam nilai stok barang perusahaan yang berupa bahan

mentah, barang belum diproses, dan barang jadi.

Kegiatan investasi dapat dibedakan atas investasi yang otonom dan

investasi yang terdorong (Harjanti 2005, dalam Novita Linda

Sitompul,2007)

Investasi otonom adalah investasi yang bebas dilakukan tanpa

terpengaruh atau dorongan oleh faktor lainnya. Umumnya jenis investasi

ini dilakukan oleh pemerintah dengan maksud sebagai landasan

pertumbuhan ekonomi berikutnya, misalnya investasi untuk pembuatan

jalan-jalan, jembatan-jembatan dan infrastruktur lainnya. Sedangkan

investasi yang terdorong adalah investasi yang dilakukan sebagai akibat

kenaikan permintaan atau dorongan pemerintah.

Jenis investasi juga dapat dibedakan atas public investment dan

private investment, domestic dan forigen investment, gross investment dan

net investment. Public investment adalah investasi atau penanaman modal

yang dilakukan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah dan sifatnya resmi. Sedangkan private investment

adalah investasi yang dilaksanakan oleh pihak swasta. Domestic

investment adalah penanaman modal dalam negeri, sedangkan forign

Page 34: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

20

investment adalah penanaman modal asing. Gross investment adalah total

seluruh investasi yang dilaksanakan pada suatu waktu, baik itu autonomos

maupun induced atau private maupun public. Sedangkan net investment

adalah selisih antara investasi bruto dengan penyusutan.

Tujuan pengeluaran untuk investasi pembelian barang-barang yang

member harapan menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang.

Artinya pertimbangan yang diambil oleh pengusaha atau perusahaan

dalam memutuskan membeli atau tidak barang dan jasa tersebut adalah

harapan dari pengusaha atau perusahaan akan kemungkinan keuntungann

yang dapat diperoleh. Harapan keuntungan ini merupakan faktor utama

dalam investasi.

2. Penanaman Modal Asing (PMA)

United Nations Coference on Trade and Development (UNCTAD)

mendefinisikan PMA sebagai investasi yang dilakukan suatu perusahaan

di suatu negara kepada perusahaan di negara lain dengan tujuan

mengendalikan operasi perusahaan di negara lain tersebut. Selain itu,

menurut Krugman dan Obstfeld (2003) PMA adalah arus modal

internasional di mana suatu perusahaan di satu negara menciptakan atau

memperluas usaha dengan mendirikan cabang di negara lain.

PMA dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe berdasarkan:

arah aliran modal, target dan motif. Jika dilihat berdasarkan arah aliran

modal, terdapat dua tipe PMA (R. Winantyo, dkk, 2008:175-176), yaitu:

Page 35: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

21

a. PMA masuk (Inward FDI), Investasi ini adalah modal asing yang

diinvestasikan kepada kegiatan ekonomi domestik. PMA masuk dapat

didorong oleh adanya penghapusan pajak, subsidi, pinjaman lunak dan

penghapusan berbagai hambatan lainnya. Kemudahan tersebut

diberikan dengan pertimbangan bahwa keuntungan jangka panjang

masuknya PMA memiliki nilai dan manfaat yang lebih besar jika

dibandingkan dengan pengurangan pendapatan negara dalam jangka

pendek karena memberikan fasilitas tersebut. Di lain pihak, PMA

masuk ini dapat dihambat melalui pembatasan kepemilikan saham dan

persyaratan yang berbeda antara investasi asing dan investasi domestik.

b. PMA keluar (Outward FDI), investasi kategori ini adalah modal

domestik yang diinvestasikan di luar negeri. Investasi ini dapat

dilakukan dalam rangka ekspor impor komoditas negara asing.

Berdasarkan target, PMA dapat diklasifikasikan sebagai: Greenfield

investment, dan mergers and acquisitions, atau PMA horizontal dan

PMA vertikal.

a. Greenfield Investment merupakan investasi langsung untuk melakukan

kegiatan bisnis yang sudah berjalan. Investasi jenis ini merupakan target

utama dari negara penerima PMA (host country) karena investasi ini

dapat menciptakan kapasitas produksi baru dan lapangan kerja, transfer

teknologi, dan membuka hubungan dengan pasar global.

b. Merger and Acquisitions terjadi apabila adanya perpindahan

kepemilikan asset dari perusahaan domestik kepada perusahaan asing.

Page 36: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

22

Tidak seperti Greenfield Investment, Merger and Acquisitions tidak

memberikan manfaat jangka panjang kepada perekonomian domestik.

c. PMA Horizontal dan Vertikal, PMA horizontal terjadi ketika jenis

investasi yang dilakukan luar negeri sama dengan jenis investasi yang

dilakukan di dalam negeri. PMA Vertikal terdiri dari dua tipe. Pertama,

Backward Vertical PMA terjadi ketika investasi di luar negeri berfungsi

menyediakan input bagi perusahaan di dalam negeri. Kedua, Forward

Vertical PMA terjadi ketika investasi di luar negeri berfungsi

melakukan penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan di dalam

negeri.

PMA juga dapat diklasifikasikan berdasarkan motif atau alasan

melakukan investasi, yaitu:

a. Resource-seeking, investasi yang dilakukan untuk memperoleh faktor

produksi yang lebih efisien di luar negeri dibandingkan bila diperolah

dari domestik.

b. Market-seeking, investasi ini dilakukan dalam rangka membuka pasar

baru atau menjaga pasar yang telah ada.

c. Efficiency-seeking, investasi ini didorong keinginan untuk

meningkatkan keuntungan melalui skala ekonomi. Jadi, setelah

dilakukan investasi berdasarkan pertimbangan resource-seeking atau

market-seeking terealisasi, dilakukan investasi yang lebih besar dengan

harapan memperoleh keuntungan yang lebih tinggi.

Page 37: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

23

d. Strategic asset-seeking, investasi ini merupakan investasi taktis untuk

mencegah penguasaan atas sumber alam oleh perusahaan pesaing.

PMA mempunyai karakteristik yang lebih baik dibandingkan jenis

aliran modal portofolio, yaitu relatif lebih stabil dan berkontribusi dalam

proses produksi. Selain itu, potensi manfaat bagi negara penerima untuk

mendorong aliran masuk PMA adalah (R. Winantyo, dkk, 2008:178):

a. Perusahaan asing membawa teknologi yang lebih tinggi. Tingkat

pemanfaatan teknologi oleh negara penerima bergantung pada derajat

spill-over teknologi terhadap perusahaan domestik dan perusahaan asing

lainnya.

b. Investasi asing meningkatkan kompetisi dalam perekonomian negara

penerima. Kehadiran perusahaan baru di luar sektor perdagangan dapat

meningkatkan output dan menurunkan tingkat harga domestik, sehingga

secara keseluruhan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

c. Investasi asing mendorong peningkatan investasi domestik.

d. Investasi asing memberikan keuntungan dalam akses pasar ekspor. Hal ini

dilakukan melalui peningkatan skala ekonomi perusahaan asing atau

kemampuan perusahaan PMA asing untuk mengakses pasar luar negeri.

e. Investasi asing dapat membantu menjembatani kesenjangan kebutuhan

valuta asing di negara penerima.

3. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

Semenjak diberlakukannya Undang-undang No. 1 Tahun 1967

tentang PMA, No.6 Tahun 1968 tentang PMDN. Dan revisi No. 11 Tahun

Page 38: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

24

1970 tentang PMA dan UU No.12 Tahun 1970 tentang PMDN, investasi

cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Walau demikian, pada tahun-

tahun tertentu sempat juga terjadi penurunan. Kecenderungan peningkatan

bukan hanya berlangsung pada investasi oleh kalangan masyarakat atau

sektor swasta, baik PMDN maupun PMA, namun juga penanaman modal

oleh pemerintah.

Pada tahun 2007 pemerintah mengeluarkan undang-undang

mengenai penanaman modal yang tertuang dalam UU nomor 25 tahun

2007.

a. Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal,

baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal

asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik

Indonesia.

b. Penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal

untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang

dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan

modal dalam negeri.

Usaha pengerahan modal untu pembangunan yang berasal dari

dalam negeri berasal dari tiga sumber: tabungan sukarela masyarakat,

tabungan pemerintah dan tabungan paksa (Sadono Sukirno, 2006:304).

a. Tabungan Sukarela Masyarakat

Yang dimaksud tabungan sukarela masyarakat adalah

bagian pendapatan yang diterima masyarakat yang secara sukarela

Page 39: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

25

tidak digunakan untuk konsumsi. Masyarakat menggunakan bagian

pendapatan tersebut untuk beberapa tujuan: disimpan saja tanpa

digunakan, ditabung di badan-badan keuangan, dipinjamkan

kepada anggota masyarakat lainnya, digunakan untuk penanaman

modal yang tidak produktif, atau digunakan untuk penanaman

modal produktif. Berbagai macam penggunaan ini memberikan

efek yang berbeda kepada usaha menciptakan pembangunan

ekonomi.

b. Tabungan Pemerintah

Tabungan pemerintah merupakan kelebihan pendapatan

pemerintah dari pajak dan sumber-sumber lainnya, setelah

pendapatan itu digunakan untuk pengeluaran rutin. Dalam

merumuskan kebijakan perpajakan yang sesuai demi mempercepat

pembangunan ekonomi, disamping merumuskan kebijakan yang

dapat menaikan tabungan pemerintah, kebijakan tersebut harus

pula berusaha agar kebijakan yang dijalankan tidak akan

mengurangi animo untuk menabung dan menanamkan modal.

Kebijakan pemungutan pajak tidaklah harus ditujukan khusus

untuk menaikan pendapatan pemerintah. Di setiap negara

pemungutan pajak mempunyai banyak tujuan lain, yaitu untuk

lebih memeratakan distribusi pendapatan, mengurangi tingkat

konsumsi masyarakat atau beberapa jenis barang tertentu,

Page 40: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

26

meningkatkan tabungan yang dapat digunakan untuk menanamkan

modal dan mempengaruhi corak penanaman modal.

c. Tabungan Paksa

Apabila suatu negara mengambil langkah kebijakan

anggaran belanja defisit, maka defisit itu dapat dibiayai dari

sumber-sumber pembiayaan berikut: meminjam dari masyarakat,

lembaga-lembaga keuangan di luar bank komersil (bank tabungan,

perusahaan asuransi, pasar modal dan sebagainya), bank-bank

komersil dan Bank sentral, dan mencetak uang. Memperbesar dana

untuk pembangunan dengan meminjam dari bank-bank komersil

dan bank sentral atau mencetak uang dapat menimbulkan inflasi.

Oleh karena itu, pengerahan dana pembangunan dinamakan

sebagai tabungan paksa. Meminjam dari masyarakat dan badan-

badan keuangan di luar bank komersil tidak akan menimbulkan

inflasi karena pinjaman tersebut diperoleh dari tabungan

masyarakat. Pinjaman itu sendiri merupakan suatu proses

pemindahan daya beli dari tangan masyarakat ke tangan

pemerintah. Dengan demikian peminjaman tersebut tidak akan

menimbulkan daya beli baru dalam masyarakat. Sedangkan

pinjaman dari bank-bank komersial dan bank sentral, dan mencetak

uang, merupaka suatu penciptaan daya beli baru yang akan

menaikan keseluruhan permintaan masyarakat. Apabila tambahan

permintaan yang disebabkan oleh penciptaaan daya beli baru ini

Page 41: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

27

tidak dapat dipenuhi oleh kenaikan dalam penawaran barang-

barang, kenaikan harga akan terjadi.

Cara yang dilakukan pemerintah untuk meminjam dari

berbagai sumber pinjaman tersebut di atas yaitu dari masyarakat

dan badan-badan keuangan adalah dengan menjual surat-surat

berharga pemerintah yang berupa pinjaman jangka panjang dalam

bentuk obligasi atau bond. Apabila tidak terdapat paksaan dari

pemerintah, ssampai dimana keberhasilan pemerintah meminjam

dari berbagai sumber tersebut tergantung kepada akseptasi

masyarakat terhadap surat-surat berharga tersebut sebagai suatu

bentuk penabungan dan menanam modal (Sadono Sukirno,

2006:316).

D. Perdagangan Internasional

Negara sebetulnya tidak bedagang dengan negara lain. Yang

melakukan perdagangan atau pertukaran adalah penduduk suatu negara

dengan penduduk negara lain. Perdagangan luar negeri hanyalah istilah

kependekan bagi kegiatan pertukaran antar penduduk suatu negara dengan

penduduk di negara lain. Jadi, penjelasan mengenai mengapa dan bagaimana

pertukaran antar perorangan timbul merupakan kunci dalam menjelaskan

mengapa perdagangan internasional timbul (Boediono, 1981:19).

Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan

internasional (Apridar, 2009:74), diantaranya sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi barang dan jasa dalam negeri.

Page 42: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

28

2. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.

3. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi.

4. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk

menjual produk tersebut.

5. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim tenaga kerja,

budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil

produksi dan adanya keterbatasan produksi.

6. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.

7. Keinginan membuka kerjasama, hubungan politik dan dukungan dari

negara lain.

8. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat

hidup sendiri.

Dalam bukunya, Apridar (2009:87) menjelaskan beberapa teori mengenai

perdagangan internasional, diantaranya sebagai berikut:

1. Teori Klasik Keunggulan Mutlak (Absolute Adventage / absolute cost :

Adam Smith)

Pandangan teori klasik berkembang pada abad ke-18. Pelopor teori

ini diantaranya adalah Adam Smith. Pandangan ini berpendapat bahwa

logam mulia tidak mungkin ditumpuk dengan surplus ekspor karena logam

mulia akan mengalir dengan sendirinya melalui perdagangan internasional

(price specie flow mechanism). Adam Smith menginginkan tidak adanya

campur tangan pemerintah dalam perdagangan bebas, karena perdagangan

Page 43: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

29

bebas akan membuat orang bekerja keras untuk kepentingan nagaranya

sendiri dan sekaligus mendorong terciptanya spesialisasi. Dengan

terciptanya spesialisasi maka negara kan menghasilkan suatu produk yang

memiliki keunggulan mutlak (absolute adventage). Dalam pandangan

kritisnya, Adam Smith mengemukakan teori absolute adventage

(keunggulan mutlak) tersebut, di mana negara akan memperoleh manfaat

perdagangan internasional (gain from trade) karena melakukan spesialisasi

produksi dan mengekspor barang jika negara ini memiliki ketidakunggulan

mutlak.

2. Teori Biaya Relatif (Comparative Cost ; David Ricardo), (Apridar,

2009:94)

Konsep perdagangan yang semakin disukai masyarakat

internasional, pertama kali dikemukakan oleh David Ricardo (1772-1823)

ini dikenal juga denga teori “ comparative cost” atau “ comparative

adventage” . dalam teori ini, setiapa negara mengkhususkan teorinya

dalam bidang-bidang yang diunggulinya secara komparatif dan semua

negara melakukan perdagangan secara bebas tanpa hambatan, maka akan

tercapainya efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dan pada

gilirannya produksi dunia secara keseluruhannya akan mencapai

maksimum, sehingga makin tinggi kemakmurannya.

Teori David Ricardo ini didasarkan pada nilai kerja atau teory of

labor value, yang menyatakan nilai atau harga suatu produk ditentukan

oleh jumlah waktu atau jam kerja yang diperlukan untuk memproduksinya.

Page 44: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

30

Menurut teori cost comparative adventage (labor efficiency), suatu negara

akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan

spesialisasi produksi dan mengekspor barang di mana negara tersebut

dapat berproduksi relatif lebih efisiensi serta mengimpor barang di mana

negara tersebut berproduksi relatif kurang/tidak efektif.

3. Teori Modern Keunggulan Komparatif (Comparative adventage : dari

Model Hechsher dan Ohlin), (Apridar, 2009:100)

a. Teori Habeler

Ada beberapa perbedaan penting antara teori klasik dengan

Habeler. Kalau klasik melihat perbedaan cost of production untuk

barang yang sama di dua negara hanya disebabkan oleh pemakaian

tennaga kerja, maka akan semakin banyak upah yang diberikan,

sehingga ongkos produksi (cost production) meningkat dan seterusnya

harga barang di pasar akan meningkat pula, tetapi Hebeler mengatakan

bahwa harga barang di pasar bukan hanya disebabkan pemakaian

tenaga kerja, tetapi merupakan kombinasi pemakaian faktor produksi

(tanah, labor dan capital).

b. Teori Hecksher – Ohlin

Menurut teori Hecksher – Ohlin atau teori H – O, perbedaan

opportunity cost suatu produk antara satu negara dengan negara lain

dapat terjadi karena adanya perbedaan jumlah atau propossi faktor

produksi yang dimiliki (endowment factors) masing-masing negara.

Perbedaan opportunity cost tersebut dapat menimbulkan terjadinya

Page 45: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

31

perdagangan internasional. Negara-negara yang memiliki faktor

produksi yang relatif banyak/murah dalam memproduksinya akan

melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barangnya.

Sebaliknya, masing-masing negara akan mengimpor barang tertentu

jika negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatiif langka/mahal

dalam memproduksinya.

E. Ekspor

Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu

negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan.

Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang

atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain.

Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea

cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting

dari perdagangan internasional, lawannya adalah impor (Dari Wikipedia

bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).

Ekspor merupakan faktor penting dalam merangsang pertumbuhan

ekonomi suatu negara. Ekspor dapat memperbesar kapasitas produksi suatu

negara meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber

daya yang langka dan pasar-pasar internasional yang potensial untuk berbagai

produk ekspor yang mana tanpa produk – produk tersebut, maka negara-

negara miskin tidak akan mampu mengembangkan kegiatan dan kehidupan

perekonomian nasionalnya. Ekspor juga dapat membantu semua negara

dalam menjalankan usaha-usaha pembangunan mereka melalui promosi serta

Page 46: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

32

penguatan sektor-sektor ekonomi yang mengandung keunggulan kooperatif,

baik itu berupa ketersediaan faktor-faktor produksi tertentu dalam jumlah

yang melimpah atau keunggulan effisien alias produktifitas tenaga kerja.

Ekspor juga dapat membantu semua negara dalam mengambil keuntungan

dari skala ekonomi yang mereka miliki (Todaro&Smith, 2004:28).

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan pada

umumnya, setiap negara perlu merumuskan dan menerapkan kebijakan –

kebijakan internasional yang berorientasi keluar. Dalam semua kasus,

kemandirian yang didasarkan pada isolasi, baik yang penuh maupun yang

sebagian, tetap saja secara ekonomi akan lebih rendah nilainya dari pada

partisipasi kedalam perdagangan dunia yang benar-benar bebas tanpa batasan

atau hambatan apapun.

Ekspor akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan

perekonomian, karena pengeluaran dari negara lain atas barang dan jasa yang

dihasilkan di dalam negeri. Sedangkan menimbulkan efek sebaliknya. Faktor

utama yang menentukan kemampuan mengekspor ke luar negeri (1) daya

saing dan keadaan ekonomi negara-negara lain, kemampuan suatu negara

untuk menghasilkan barang yang bermutu dan dengan harga yang murah akan

menentukan tingkat ekspor yang dicapai suatu negara, (2) Proteksi di negara-

negara lain, karena kebijakan proteksi di negara-negara maju akan

memperlambat perkembangan ekspor di negara-negara sedang berkembang,

(3) kurs valuta asing, seorang pengusaha akan menentukan untuk mengekspor

barang setelah melihat pertimbangan kurs valuta asing. Fungsi penting

Page 47: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

33

komponen ekspor dari perdagangan luar negri adalah negara memperoleh

keuntungan dan pendapatan nasional naik, yang pada gilirannya menaikan

jumlah output dan laju pertumbuhan ekonomi.

Banyak faktor yang dapat memengaruhi perkembangan ekspor suatu

negara. Faktor-faktor tersebut ada yang berasal dari dalam negeri maupun

keadaan di luar negeri. Beberapa faktor tersebut adalah sebagai berikut

(http://lailamaharani.blogspot.com/) :

1. Kebijakan pemerintah di bidang perdagangan luar negeri Apabila

pemerintah memberikan kemudahan kepada para eksportir, eksportir

terdorong untuk meningkatkan ekspor. Kemudahan-kemudahan tersebut

antara lain penyederhanaan prosedur ekspor, penghapusan berbagai biaya

ekspor, pemberian fasilitas produksi barang-barang ekspor, dan

penyediaan sarana ekspor.

2. Keadaan pasar di luar negeri Kekuatan permintaan dan penawaran dari

berbagai negara dapat memengaruhi harga di pasar dunia. Apabila jumlah

barang yang diminta di pasar dunia lebih banyak daripada jumlah barang

yang ditawarkan, maka harga cenderung naik. Keadaan ini akan

mendorong para ekportir untuk meningkatkan ekspornya.

3. Kelincahan eksportir untuk memanfaatkan peluang pasar Eksportir harus

pandai mencari dan memanfaatkan peluang pasar.

Dengan kepandaian tersebut, mereka dapat memperoleh wilayah

pemasaran yang luas. Oleh karena itu, para eksportir harus ahli di bidang

Page 48: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

34

strategi pemasaran. Untuk mengembangkan ekspor, pemerintah dapat

menerapkan kebijakankebijakan sebagai berikut:

1. Menambah macam barang ekspor

Misalnya, semula mengekspor kelapa sawit, sekarang mengekspor kelapa

sawit dan minyak kelapa sawit. Adapun penganekaragaman horisontal

berarti menambah macam barang yang diekspor dengan barang yang tidak

merupakan produk lanjutan dari barang lama.

2. Memberi fasilitas kepada produsen barang ekspor

Agar ekspor meningkat, pemerintah perlu memberikan fasilitas kepada

produsen barang ekspor. Misalnya, memperbanyak bahan produksi dengan

harga murah. Jika harga bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi

barang ekspor murah, harga barang ekspor tersebut di dalam negeri juga

murah.

3. Mengendalikan harga produk ekspor di dalam negeri

Pemerintah meningkatkan ekspor dengan mengusahakan harga di dalam

negeri lebih murah. Cara yang ditempuh antara lain menekan laju inflasi

dan menciptakan tingkat bunga pinjaman yang rendah.

4. Menciptakan iklim usaha yang kondusif

Pemerintah mendorong peningkatan ekspor dengan memberikan

kemudahan-kemudahan misalnya penyederhanaan tata cara atau prosedur

ekspor dan penurunan bea ekspor.

5. Menjaga kestabilan kurs valuta asing

Kestabilan kurs valuta asing mempermudah para pedagang internasional

Page 49: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

35

dalam meramal nilai rupiah dari hasil ekspornya. Dengan kepastian nilai

rupiah ini, para eksportir menjadi lebih mudah dalam menentukan harga

tawar menawar di pasar internasional. Keadaan ini menghilangkan

keraguan eksportir untuk melakukan perdagangan internasional.

6. Pembuatan perjanjian dagang internasional

Beberapa negara sering melakukan perjanjian dagang untuk memperoleh

kepastian. Perjanjian tersebut mencakup kesediaan masing-masing negara

untuk menjadi pembeli atau penjual suatu barang. Dengan perjanjian ini,

masing-masing negara memperoleh keuntungan yaitu: penjual dapat

mempunyai pasar yang pasti, dan pembeli dapat mempunyai penjual yang

pasti.

7. Peningkatan promosi dagang di luar negeri

Untuk mengenalkan produk dalam negeri di pasaran internasional, sering

dilakukan promosi dagang. Pelaksanaan promosi dapat berupa kegiatan

pameran dagang, festival olah raga, seni, maupun kegiatan lainnya yang

dapat berfungsi promosi. Promosi dagang tersebut dilakukan oleh individu,

lembaga swasta, maupun pemerintah. Selain itu, pemerintah maupun

Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dapat membentuk lembaga yang

menangani promosi dan pusat informasi dagang di luar negeri. Misalnya

kantor-kantor pusat promosi dagang Indonesia atau Indonesian Trade

Promotion Centre ( ITPC ) yang mengusahakan agar produk-produk

Indonesia dikenal di luar negeri.

Page 50: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

36

8. Penyuluhan kepada pelaku ekonomi

Untuk meningkatkan ekspor, pemerintah memberikan penyuluhan kepada

pengusaha kecil dan menengah tentang tata cara melakukan ekspor.

Banyak produk masyarakat yang diminati pembeli mancanegara, namun

karena banyak pengusaha kecil dan menengah tidak mengetahui

bagaimana cara mengekspornya maka tidak diekspor produk tersebut.

F. Penelitian Sebelumnya

Beberapa penelitian sebelumnya yang bersangkutan dengan penelitian

yang penulis teliti adalah sebagai berikut:

Pada penelitian yang dilakukan Marzuki (2006) mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi jumlah investasi di suatu negara ( studi kasus

ekonomi Indonesia ) menunjukan bahwa kajian yang menganalisis mengenai

pengaruh faktor-faktor penentu terhadap jumlah investasi setempat di

Indonesia setelah terjadinya krisis ekonomi ini secara keseluruhan telah

mencapai objektif yang diingini. Hasil regresi menunjukan bahwa semua

hipotesis yang dijangkakan terpenuhi, sama ada hipotesis tentang parameter

tingkat inflasi kadar bunga, kadar pertukaran atau nilai eksport.

Hasil kajian juga didapati bahwa faktor-faktor pemboleh ubah tak

bersandar yang digunakan adalah signifikan untuk menerangkan dan

menganggar jumlah investasi setempat di Indonesia pada aras keartian 1%,

5% dan 10%. Sehingga rumusannya boleh dikatakan bahwa jumlah investasi

setempat di Indonesia setelah krisis ekonomi adalah bergantung dan

Page 51: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

37

mempunyai hubungan dengan tingkat inflasi, kadar bunga kadar pertukaran

dan nilai eksport.

Namun ketergantungan dari pada faktor-faktor penentu (tingkat

inflasi, kadar bunga, kadar pertukaran dan nilai eksport) yang dianggarkan

dalam model hanya menerangkan 53,16 persen terhadap jumlah investasi

setempat. Ini berarti bahwa 46,84 persen diterangkan oleh faktor-faktor lain

diluar model yang dianggarkan, seumpama kadar cukai, gunatenaga, upah

dan aspek psikologis investor.

Selanjutnya penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi investasi sebelum dan sesudah krisis ekonomi di Indonesia

oleh Wahyuddin dan Muhammad Nasir (2006). Hasil penelitian menunjukan

bahwa dampak krisis ekonomi yang terus berlanjut berakibat kepada

penurunan jumlah investasi baik PMDN maupun PMA. Penurunan investasi

tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, tingkat suku bunga,

tingkat inflasi, pendapatan nasional, tingkat kurs, dan pengangguran. Dari

hasil perhitungan diperoleh suatu persamaan hubungan jumlah investasi,

tingkat suku bunga, tingkat inflasi, pendapatan nasional, tingkat kurs, dan

pengangguran.

Variabel pendapatan nasional (NI) mempunyai nilai yang elastis yaitu

sebesar 1,246230, yang berarti apabila terjadi kenaikan 1 dalam pendapatan

nasional akan menyebabkan terjadinya kenaikan investasi sebesar 1,246230.

Dalam hal ini didapatkan hubungan yang positif antara pendapatan nasional

dan investasi, dimana jumlah investasi akan meningkat apabila meningkatnya

Page 52: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

38

pendapatan nasional, sebaliknya investasi akan turun apabila pendapatan

nasional turun. Untuk mengukur keabsahan parameter NI yang mempunyai

thitung 3,045 dengan tingkat keyakinan 95 persen diperoleh nilai kritis ttabel

sebesar 2,228. Hal ini berarti thitung lebih besar dari ttabel , dengan demikian

pendapatan nasional memberi pengaruh yang nyata terhadap jumlah investasi.

Besarnya parameter N minus 1,203154 pada persamaan regresi di atas

mempunyai arti bahwa apabila terjadi kenaikan jumlah pengangguran sebesar

1 akan menyebabkan turunnya investasi sebesar 1,203154. Untuk mengukur

keabsahan parameter variabel pengangguran yang mempunyai thitung sebesar

1,398, dengan tingkat keyakinan 95 persen diperoleh ttabel sebesar 2,228.

Dengan demikian ttabel lebih besar daripada thitung sehingga jumlah

pengangguran tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah

investasi.

Dari pengujian di atas terhadap variabel N adanya pengaruh negative

jumlah pengangguran terhadap jumlah investasi yang dihitung dari tahun

1989 sampai dengan 2004, artinya bila jumlah pengangguran naik jumlah

investasi akan turun dan bila jumlah pengangguran turun maka jumlah

investasi akan naik.

Pada penelitian yang lain, Rahmad Wibisono (2003) meneliti tentang

identifikasi peran ekspor, investasi dan liberalisasi keuangan dalam

peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang merupakan studi kasus

setelah tahun 1983 (Aplikasi Model Dinamik). Hasil menunjukan tampaknya

terdapat perbedaan pengaruh tingkat suku bunga dalam jangka pendek dan

Page 53: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

39

jangka panjang. Walaupun dalam jangka pendek tingkat bunga tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan, namun tingkat bunga

memiliki tanda yang negatif. Sehingga apabila berpengaruh, tingkat bunga

akan memberikan dampak yang berlawanan pada pertumbuhan ekonomi. Hal

ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Keynes. Dimana dalam jangka

pendek ekonomi Indonesia akan menurun pertumbuhannya apabila ada

kenaikan tingkat bunga. Kenaikan tingkat bunga terkadang identik dengan

liberalisasi keuangan. Namun dalam jangka panjang tingkat bunga

memberikan pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi

Indonesia. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh McKinnon-Shaw,

bahwa kenaikan tingkat bunga riil secara berkala akan memberikan dampak

positif bagi pertumbuhan.

Investasi merupakan komponen yang penting dalam meningkatkan

pertumbuhan ekonomi Indonesia, karena investasi selalu berpengaruh positif

terhadap pertumbuhan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Sedangkan ekspor memiliki sumbangan yang sangat penting bagi

pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek. Sedangkan dalam jangka

panjang ekspor kurang berarti dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Indonesia.

Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Regional juga pernah diteliti

oleh Jamzani Sodik & Didi Nuryadin (2005) pada 26 Propinsi di Indonesia,

Pra dan Pasca Otonomi. Dengan menggunakan uji hausman test diperoleh

hasil yang menunjukan selama periode penelitian ditemukan bahwa variabel

Page 54: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

40

penanaman modal asing maupun penanaman modal dalam negeri

berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi regional, sehingga

bagaimanapun investasi (baik PMA maupun PMDN) sangat diperlukan oleh

suatu daerah untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuannya

sendiri.

Variabel keterbukaan ekonomi (ekspor netto) memiliki hubungan

yang konsisten dengan teori meskipun dengan nilai koefisien yang relative

kecil. Sekaligus menunjukan bahwa tingkat keterbukaan perekonomian suatu

daerah belum begitu besar berperan dalam meningkatkan pertumbuhan

ekonomi regional.

Variabel laju inflasi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan

ekonomi regional, hanya pada periode pengamatan 2000-2003 (setelah

otonomi daerah berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dengan tanda

yang negatif.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan Moussa Njoupouognigni

(2010) tentang Foreign Aid, Foreign Direct Investment and Economic

Growth in Sub-Saharan Africa dengan menggunakan regresi linier berganda

dan regresi Birdsall & Rhee dapat diambil kesimpulan sebagai berikut,

penelitian sebelumnya telah membahas keefektifan dari bantuan luar negri

dan investasi langsung luar negri terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi

hasilnya kurang reliabel, mungkin karena datanya hanya jangka pendek atau

masalah yang kurang spesifik. Pada penelitian ini kita menggunakan data

yang caranya paling efektif untuk menguji hubungan antara bantuan luar

Page 55: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

41

negri, investasi langsung luar negri, tenaga kerja, simpanan dalam negri dan

pertumbuhan ekonomi di 36 negara-negara di Sub-Sahara Afrika pada

periode 1980-2007. Selanjutnya, kita menggunakan Mean Group (MG), panel

mean group (PMG) dan dynamic fixed effect (DFE) untuk memperoleh

keterangan yang sangat pasti/akurat antara pertumbuhan ekonomi dan faktor-

faktor internal (simpanan dan tenaga kerja) dan faktor-faktor eksternal

(bantuan luar negri dan investasi langsung luar negri). Hasil-hasil ini

memunculkan kembali perdebatan disekitar perjalanan panjang faktor-faktor

ekonomi di Sebagian-Sahara Afrika. Seperti faktor-faktor berasal dari teori

pertumbuhan neoklasikal yang mana bantuan luar negri dan investasi

langsung luar negri dianggap sebagai faktor kapital tambahan. Akan tetapi,

faktor-faktor eksternal dapat sesuai dengan faktor-faktor internal hanya jika

negara tuan rumah memuaskan beberapa kondisi awalnya yang baru kita

ungkapkan. Seperti yang dinyatakan di awal, beberapa kondisi seperti

kebijakan fiskal, pemerintah yang baik, yang lebih sering didengar

infrastruktur finansial, semuanya diperlukan untuk menyalurkan secara

efektif pengaruh-pengaruh positif pada kapital eksternal dalam proses

pertumbuhan di daerah, tetapi faktor-faktor internal sebaiknya tidak

ditempatkan disamping kebijakan global pada strategi-strategi pembangunan

ekonomi selama hal ini nampak di daerah.

Walaupun bantuan luar negri dan investasi langsung luar negri

memberi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan signifikan

secara statistik, tapi tenaga kerja tetap menjadi faktor utama yang dapat

Page 56: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

42

membantu perkembangan ekonomi di SSA. Hasil penelitian ini mungkin

bermanfaat bagi perkembangan kebijakan negara-negara SSA. Akan jauh

lebih baik untuk fokus pada faktor-faktor internal daripada faktor-faktor

eksternal yang kebanyakan menjadi ragu-ragu ketika negara donor

menghadapi sebuah resesi panjang. Beberapa strategi sebaiknya dibangun

sekitar tenaga kerja dan simpanan dalam negri. Mengenai simpanan dalam

negri, situasinya lebih rumit dengan menurunnya penghasilan tenaga kerja di

daerah. Demikian, pemasukan kapital eksternal hanya dapat menyelesaikan

masalah kelangkaan kapital, tetapi tidak dapat dipertimbangkan sebagai

sebuah jurus ampuh untuk membantu perkembangan di Sub-Sahara Afrika.

Abdul Ghafar Ismail dan Agus Harjito (2003) meneliti tentang

Exports and Economi Growth : The causality test for ASEAN Countries.

Dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan utama dari penelitian ini adalah

untuk menguji secara empiris hubungan kausalitas antara ekspor dan

pertumbuhan ekonomi (PDB) dalam kasus negara-negara ASEAN selama

periode 1966-2000. Keberadaan hubungan ini Hasil tes untuk kointegrasi

menunjukkan bahwa: pertama, ekspor dan pertumbuhan telah dianalisis

menggunakan kointegrasi dan kerangka kausalitas. ekonomi terpadu di

Indonesia dan Singapura. Kesimpulan Ini berarti bahwa terdapat hubungan

jangka panjang antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan di

negara lain terdapat hubungan jangka pendek antara ekspor dan pertumbuhan

ekonomi. Kedua, ada dua arah hubungan kausalitas antara ekspor dan

pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan Filipina. Sementara, di Singapura

Page 57: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

43

hanya ada satu arah kausalitas berjalan dari ekspor terhadap pertumbuhan

ekonomi. Namun, tidak ada kausalitas antara ekspor dan pertumbuhan

ekonomi di Malaysia dan negara-negara Thailand langsung. Implikasi

kebijakan pada penelitian ini tidak optimistc untuk hipotesis pertumbuhan

ekspor di kawasan ASEAN. Sebagai hasil untuk Indonesia, Singapura, dan

Filipina ada bukti dari pola pertumbuhan yang dihasilkan mekanisme internal

dan pertumbuhan ekspor berinteraksi dengan pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan pemerintah negara-negara ini akan berbeda dari Malaysia dan

Thailand yang tidak ada hubungan kausalitas antara ekspor dan pertumbuhan

ekonomi secara langsung.

Page 58: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

44

Tabel.2.1. Penelitian Sebelumnya

No Judul Variabel Metode Hasil 1. Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Jumlah Investasi di Suatu Negara (Studi Kasus Ekonomi Indonesia ) ( Marzuki, 2006 )

Jumlah Investasi

Tingkat Inflasi

Kadar Bunga Kadar

Pertukaran Nilai eksport

Analisis Regresi Berbilang

Hasil kajian didapati bahwa faktor-faktor pemboleh ubah tak bersandar yang digunakan adalah signifikan untuk menerangkan dan menganggar jumlah investasi setempat di Indonesia pada aras keartian 1%, 5% dan 10%. Sehingga rumusannya boleh dikatakan bahwa jumlah investasi setempat di Indonesia setelah krisis ekonomi adalah bergantung dan mempunyai hubungan dengan tingkat inflasi, kadar bunga kadar pertukaran dan nilai eksport.

2. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Sebelum dan Sesudah Krisis Ekonomi Di Indonesia.

(Wahyuddin dan Muhammad Nasir, 2006)

Investasi Inflasi Tingkat suku

bunga Pendapatan

nasional Tingkat kurs Pengangguran

Model regresi linear berganda

Sebesar 99,63 % proporsi perubahan dalam investasi dijelaskan oleh variabel-variabel dalam model, sedangkan sisanya 0,37 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

44

Page 59: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

45

3. Identifikasi Peran Ekspor, Investasi dan Liberalisasi Keuangan dalam Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Studi Setelah Tahun 1983 (Aplikasi Model Dinamik) (Rahmad Wibisono, 2003)

Ekspor

Investasi

Liberalisasi

keuangan

Pertumbuhan

ekonomi

Error correction model

Investasi merupakan komponen yang penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, karena investasi selalu berpengaruh positif terhadap pertumbuhan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sedangkan ekspor memiliki sumbangan yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek. Sedangkan dalam jangka panjang ekspor kurang berarti dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

4. Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Regional (Studi Kasus pada 26 Propinsi di Indonesia, Pra dan Pasca Otonomi) (Jamzani Sodik & Didi Nuryadin, 2005)

PMA PMDN Laju

angkatan kerja

Laju inflasi Ekspor netto

Uji Hausman test

Selama periode penelitian ditemukan bahwa variabel penanaman modal asing maupun penanaman modal dalam negeri berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi regional Variabel keterbukaan ekonomi (ekspor netto) memiliki hubungan yang konsisten dengan teori meskipun dengan nilai koefisien yang relative kecil. Varibel laju inflasi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi regional, hanya pada periode pengamatan 2000-2003 (setelah otonomi daerah berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dengan tanda yang negatif.

45

Page 60: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

46

5. Foreign Aid, Foreign Direct Investment and Economic Growth in Sub-Saharan Africa (Moussa Njoupouognigni, 2010)

Foreign Aid

Foreign Direct

Investment

Economic

Growth

Pooled Mean Group Estimator (PMG)

Efektifitas bantuan luar negri dan investasi langsung luar negri pada pertumbuhan ekonomi agak kurang terpercaya karena data yang dipakai hanya data jangka pendek dan masalah yang tidak terperinci.Walaupun pengaruh dari bantuan luar negri dan investasi langsung luar negri menunjukan pengaruh positif pertumbuhan ekonomi dan signifikan secara statistik.

6. Exports and Economi Growth : The causality test for ASEAN Countries ( Abdul Ghafar Ismail and Agus Harjito, 2003)

Eksport

Pertumbuhan

ekonomi

kointegrasi dan kausalitas

Hasil tes untuk kointegrasi menunjukkan bahwa: pertama, ekspor dan pertumbuhan telah dianalisis menggunakan kointegrasi dan kerangka kausalitas. ekonomi terpadu di Indonesia dan Singapura. Kesimpulan Ini berarti bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan di negara lain terdapat hubungan jangka pendek antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Kedua, ada dua arah hubungan kausalitas antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan Filipina. Sementara, di Singapura hanya ada satu arah kausalitas berjalan dari ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun, tidak ada kausalitas antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi di Malaysia

46

Page 61: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

G. Kerangka Berfikir

Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai suatu proses kenaikan output

perkapita dalam jangka panjang. Terdapat tiga aspek yang ditekankan dalam

pertumbuhan ekonomi, antara lain : proses, output per kapita dan jangka

panjang. Pertama, pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses bukan

suatu gambaran ekonomi pada suatu waktu, melihat bagaimana suatu

perekonomian berkembang dan berubah dari waktu ke waktu. Kedua,

pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan kenaikan income perkapita. Terdapat

dua sisi yang perlu diperhatikan yaitu sisi output total (Produk Domestik

Bruto/PDB) dan sisi jumlah penduduknya. Output perkapita adalah output

total dibagi dengan jumlah penduduk. Ketiga, pertumbuhan ekonomi adalah

perspektif jangka panjang. Kenaikan perkapita dalam satu atau dua tahun yan

kemudian diikuti oleh penurunan output perkapita bukanlah pertumbuhan

ekonomi. Suatu perekonomian tumbuh apabila dalam jangka waktu yang

cukup lama mengalami kenaikan output per kapita. Tetapi apabila dalam

jangka panjang, output perkapita menunjukan kecenderungan yang jelas

untuk menaik maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi telah

terjadi.

Hampir semua kalangan menganggap bahwa pembangunan identik

dengan pertumbuhan ekonomi, seperti tercermin dalam tujuan pembangunan.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi merupakan fungsi dari investasi yang

berarti tergantung dari jumlah modal dan teknologi yang ditanam dan

47

Page 62: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

48

dikembangkan dalam masyarakat. Investasi merupakan salah satu faktor

penting dalam menentukan tingkat pendapatan nasional.

Dalam perhitungan pendapatan nasional, pengertian investasi adalah

seluruh nilai pembelian para pengusaha atas barang-barang modal dan

pembelanjaan untuk mendirikan industri dan pertambahan dalam nilai stok

barang perusahaan yang berupa bahan mentah, barang belum diproses, dan

barang jadi.

Investasi terjadi apabila sebagian dari pendapatan ditabung dan

diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output / pendapatan di

kemudian hari. Investasi yang berasal dari dalam negeri disebut Penanaman

Modal Dalam Negeri (PMDN), sedang investasi yang diperoleh dari pihak

asing disebut Penanaman Modal Asing ( PMA).

Ekspor merupakan faktor penting dalam merangsang pertumbuhan

ekonomi suatu negara. Ekspor dapat memperbesar kapasitas produksi suatu

negara meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber

daya yang langka dan pasar-pasar internasional yang potensial untuk berbagai

produk ekspor yang mana tanpa produk – produk tersebut, maka negara-

negara miskin tidak akan mampu mengembangkan kegiatan dan kehidupan

perekonomian nasionalnya. Fungsi penting komponen ekspor dari

perdagangan luar negri adalah negara memperoleh keuntungan dan

pendapatan nasional naik, yang pada gilirannya menaikan jumlah output dan

laju pertumbuhan ekonomi.

Page 63: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

49

Gambar. 2.1 Kerangka Berfikir

Regresi Berganda Koefisien Determinasi Uji Statistik t Uji Statistik F

Hasil dan Interpretasi

Model Ekonometrika

Uji Asumsi Klasik Normalitas Data Multikolinearitas Heteroskedastisitas Autokorelasi

Sektor Ekonomi

Variabel Independen :

Penanaman Modal Asing (PMA)

Penanaman Modal Dalam Negri (PMDN)

Ekspor Total

Variabel Dependen :

Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia

Kesimpulan

Page 64: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

50

H. Hipotesis

Hipotesis penelitian merupakan pernyataan peneliti tentang hubungan

variabel – variabel dalam penelitian, serta merupakan pernyataan yang paling

spesifik. (Mudrajad, 2009:59). Adapun hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Diduga Penanaman Modal Asing berpengaruh terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Indonesia.

2. Diduga Penanaman Modal Dalam Negeri berpengaruh terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.

3. Diduga Ekspor Total berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia.

4. Diduga PMA, PMDN, dan Ekspor Total secara simultan berpengaruh

terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.

Page 65: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis variabel independen

terhadap variabel dependen. Adapun variabel dependen (Y) yang digunakan

adalah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Sedangkan variabel independennya

(X) adalah Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri

(PMDN), dan Ekspor Total. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini

adalah time series tahun 1990 sampai tahun 2009.

B. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah:

Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan adalah metode pengumpulan data yang

dilakukan untuk memperoleh data sekunder. Data sekunder adalah data

penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, yaitu melalui media

perantara atau pihak lain. Penelitian kepustakaan meliputi kegiatan pencarian,

pengumpulan dan pengkajian data dari sumber yang relevan dan dapat

mendukung dalam penulisan skripsi ini. Seperti literatur beberapa buku,

artikel, jurnal ekonomi, dan bahan lain seperti surat kabar, internet, dan media

massa lain yang mempunyai relevansi dengan permasalahan yang dibahas

khususnya berkaitan dengan penelitian skripsi ini. Data sekunder yang

50 51

Page 66: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

52

digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dengan periode

1990-2009 data diambil dan dikelola dari berbagai sumber yaitu Badan

Koordinasi Penanaman Modal dan Badan Pusat Statistik.

C. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis kuantitatif induktif, yaitu teknik analisis yang dapat digunakan untuk

menaksir parameter. Analisis data dilakukan dengan menguji secara statistik

terhadap variabel-variabel yang telah dikumpulkan dengan menggunakan

bantuan perangkat lunak SPSS 17.

Untuk pengujian variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan

uji asumsi klasik dan uji hipotesis sebagai berikut :

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji normalitas

data, multikolinieritas, heteroskedastis serta menggunakan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai

distribusi normal atau tidak dengan menggunakan normal P P-Plot.

Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi normal atau

mendekati normal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal menunjukan pola distribusi normal,

sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas. (Ghozali,

2005:112).

Page 67: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

53

b. Multikolinieritas

Jika pada model persamaan regresi mengandung gejala

multikolinieritas, berarti terjadi korelasi (mendekati sempurna) antar

variabel bebas. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas antar

variabel, salah satu caranya adalah dengan melihat dari nilai Variance

Inflation Factor (VIF) dari masing-masing variabel bebas terhadap

variabel terikatnya. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 maka model tidak

terdapat multikolinieritas, artinya tidak adanya hubungan antar

variabel bebas. Selain menggunakan nilai VIF, dapat pula dengan

melihat angka tolerance. Jika angka tolerance di atas 0,10 maka model

tersebut tidak mengandung unsur multikolinieritas (Ghozali,2005:91).

c. Heteroskedastisitas

Bertujuan untuk menguji dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari residual atau pengamatan ke pengamatan

lainnya. Jika varian residual dalam satu pengamatan ke pengamatan

lainnya tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas

atau tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali, 2005:105).

d. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada

korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan

menurut runtut waktu (time-series) atau ruang (cross-section). Ada

beberapa cara untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi, yaitu

Page 68: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

54

dengan menggunakan metode grafik, metode Durbin-Watson, metode

van Hewnan, dan metode runtest sebagai salah satu uji statistik

nonparametrik.

Uji Durbin Watson menggunakan rumus sebagai berikut :

n

tt

a

ttt

e

eed

1

2

2

21)(

Menurut Singgih Santoso, (2010:215), bila nilai DW terletak antara -2 < d

< 2 maka dapat dikatakan tidak terjadi autokorelasi baik positif mapun

negatif. Secara umum deteksi autokorelasi bisa diambil dari acuan berikut:

1) Angka DW berada dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif.

2) Angka DW diantara -2 sampai 2, berarti tidak ada autokorelasi.

3) Angka DW diatas 2, berarti autokorelasi negatif.

2. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi

berganda dengan metode kuadrat terkecil (Method of Ordinary Least

Square) OLS. Metode ini diyakini mempunyai sifat-sifat yang dapat

diunggulkan yaitu secara teknis sangat akurat, mudah dalam

menginterprestasikan perhitungannya serta sebagai alat estimasi linier dan

unbiased terbaik.

Untuk mengetahui pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal

Dalam Negeri dan Ekspor Total terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Page 69: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

55

Indonesia periode tahun 1990-2009 maka dirumuskan model regresi

berganda sebagai berikut :

Y = β0 + β 1 X1 + β 2 X2 + β 3X3+ e

Keterangan:

Y = Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

X1 = Penanaman Modal Asing

X2 = Penanaman Modal Dalam Negeri

X3= Ekspor Total

β0 = Konstanta

β 1, β 2, β 3= Koefisien regresi

e = error term

a. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah sebuah pengujian untuk

mengetahui seberapa besar kemampuan variabel-variabel independent

yag diteliti dalam menjelaskan keadaan dari variabel dependen. Besaran

dari koefisien determinasi adalah antar nol dan satu. Apabila nilai R2

mendekati satu, hal itu menggambarkan bahwa variabel-variabel

independen yang diteliti memiliki banyak informasi yang hampir

mencerminkan dan menjelaskan keadaan dari variabel dependen,

sebaliknya apabila nilai dari R2 mendekati nol, hal itu menggambarkan

bahwa variabel-variabel ang digunakan dalam penelitian belum

Page 70: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

56

memiliki banak informasi untik mencerminkan dan menjelaskan

keadaan dari variabel dependen.

Dan untuk menghitung R2 digunakan rumus sebagai berikut :

22

222112

)(.)(...(

YYnYYXbXYbYanR

b. Uji Statistik t

Dalam Ghozali (2005:84) Uji statistik t menunjukan seberapa

jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen yang duiji

pada tingkat signifikan 0,05. Menurut santoso (2000:168) dasar

pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau

Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau

bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap

variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau Ha

diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau

bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel

dependen atau terikat.

ie

i

S

hitungt

Page 71: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

57

Keterangan:

Seβi = standard error dari variabel independen i

β i = koefisien regresi variabel independen i

Seβi adalah standar error dari variabel independen i dengan rumus

matematis sebagai berikut:

nxx

sei 2

2e

)(S

se adalah standar error sampel yang dirumuskan sebagai berikut :

2se

2

n

e

untuk nilai t statistik tabel, digunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α

= 5% = 0,05), artinya kemungkinan terjadinya kesalahan dalam

menerapkan hasil penelitian pada populasi adalah 5% dengan derajat

kebebasan (degree of freedom)df = n-k, dimana n adalah jumlah

observasi dan k adalah jumlah variabel bebas.

c. Uji Statistik F

Dalam Ghozali (2005:84) Uji Statistik F menunjukan apakah

semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen

atau terikat.

Uji statisti F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara

Page 72: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

58

bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikan 0,05.

Menurut Santoso (2000:120) dasar pengambilan keputusan

adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha

ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau

bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau Ha

diterima, ini berarti menyatakan bahea semua variabel independen atau

bebas mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel

dependen atau terikat.

)()1(

)1(R

F 2

2

hitung

knR

k

Keterangan:

R2 = explained sum-square-ESS / Koefisien determinasi

(1-R2) = residual sum-square-RSS

N = banyaknya sampel

K = banyaknya variabel

D. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel penelitian adalah suatu definisi yang diberikan

kepada variabel dengan cara memberi arti atau menspesifikasikan kegiatan

Page 73: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

59

atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk melakukan

pengujian atas hipotesis yang diajukan maka perlu diadakan pengukuran atas

variabel yang diteliti. Variabel yang dianalisis meliputi variabel-variabel yang

dipilih dengan pengertian dasar atau konsep operasional sebagai berikut:

1. Variabel Dependen

Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang

dipengaruhi oleh variabel independen (variabel bebas). Dalam penelitian

ini yang merupakan variabel dependen adalah Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia. Pertumbuhan ekonomi merupakan tingkat pertambahan dari

pendapatan nasional. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi merupakan

proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang dan merupakan

ukuran keberhasilan pembangunan. Pertumbuhan Ekonomi dihitung dalam

milyar rupiah.

2. Variabel Independen

Variabel Independen (variabel bebas) adalah variabel yang secara

bebas mempengaruhi variabel dependen. Dalam penelitian ini yang

merupakan variabel independen antara lain sebagai berikut :

a. Penanaman Modal Asing (PMA) adalah kegiatan menanam modal

untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang

dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal

asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal

dalam negeri yang dinyatakan dalam milyar rupiah.

Page 74: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

60

b. Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) adalah kegiatan menanam

modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia

yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan

menggunakan modal dalam negeri yang dinyatakan dalam milyar

rupiah.

c. Ekspor adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas

dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain, dalam

penelitian ini ekspor yang digunakan adalah ekspor total dan dinyatakan

dalam milyar rupiah.

Page 75: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

61

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Kondisi perekonomian global yang masih mengalami tekanan

akibat krisis menghadapkan perekonomian Indonesia pada sejumlah

tantangan yang tidak ringan selama tahun 2009. Tantangan itu cukup

mengemuka pada awal tahun 2009, sebagai akibat masih kuatnya dampak

krisis perekonomian global yang mencapai puncaknya pada triwulan IV

2008. Ketidakpastian yang terkait dengan sampai seberapa dalam

kontraksi global dan sampai seberapa cepat pemulihan ekonomi global

akan terjadi, bukan saja menyebabkan tingginya risiko di sektor keuangan,

tetapi juga berdampak negatif pada kegiatan ekonomi di sektor riil

domestik. Kondisi tersebut mengakibatkan stabilitas moneter dan sistem

keuangan pada triwulan I 2009 masih mengalami tekanan berat, sementara

pertumbuhan ekonomi juga dalam tren menurun akibat kontraksi ekspor

barang dan jasa yang cukup dalam. Kondisi tersebut menurunkan

kepercayaan pelaku ekonomi di sektor keuangan dan sektor riil, serta

berpotensi menurunkan berbagai kinerja positif yang telah dicapai dalam

beberapa tahun sebelumnya.

Dengan menggunakan perhitungan PDB pengeluaran makanan

penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi 2008 dan triwulan satu 2009

berasal dari pengeluaran konsumsi rumah tangga. Sementara itu apabila

61

Page 76: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

62

dilihat dari sisi pertumbuhannya, konsumsi rumah tangga maka tahun

2008 berhasil membukukan pertumbuhan 5,3% atau naik 30 bps dari tahun

sebelumnya. Hal itu justru sangat kontradiksi dengan apa yang terjadi pada

negara-negara maju di mana tahun 2008 sektor konsumsi mengalami

penurunan yang sangat tajam dan menjadi salah satu penyumbang terbesar

terhadap perlambatan ekonomi. Penguatan pertumbuhan konsumsi rumah

tangga Indonesia sebesar 5,3% di masa krisis ekonomi dunia memberikan

arti bahwa perekonomian Indonesia semakin membaik. Apabila kita

membanding dengan pertumbuhan konsumsi pada tahun 1998 (saat terjadi

krisis ekonomi Asia) dengan saat ini, maka semakin tampak perekonomian

kita mengalami perbaikan yang cukup signifikan dimana pada saat krisi

ekonomi 1998 pertumbuhan konsumsi rumah tangga mencapai negatif

6,2%.

Gambar. 4.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi

Sumber: Badan Pusat Statistik 2009 (diolah)

Page 77: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

63

Laju pertumbuhan ekonomi tahun 2008 sendiri berhasil mencapai

6,1%. Pertumbuhan ekonomi ini menjadi satu prestasi yang bisa

dibanggakan mengingat pada tahun 2008 dunia sedang menghadapi resesi

ekonomi yang mengakibatkan banyak negara terutama negara maju

mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi bahkan negatif. Namun

pertumbuhan ini turun 20 bps dari 6,3% pada tahun sebelumnya. Setelah

tahun 1998 pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami tren kenaikan.

Pada tahun 1999 pertumbuhan ekonomi kembali ke zona positif yaitu

tumbuh 0,8%, tahun 200 naik menjadi 4,9%, dan kemudian turun menjadi

3,6% pada tahun 2001. Setelah itu dari tahun 2001 hingga tahun 2005

petumbuhan ekonomi selalu mengalami kenaikan dan kemudian

mengalami penurunan pada tahun 2006 yang besar diakibatkan karena

dampak kenaikan BBM pada oktober 2005. Sesudah tahun tersebut

pertumbuhan ekonomi berhasil kembali naik sebelum kembali mengalami

penurunan di tahun 2008 dikarenakan krisis ekonomi global.

Menghadapi tantangan tersebut, Bank Indonesia dan Pemerintah

menempuh sejumlah kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi

dan sistem keuangan, serta mencegah turunnya pertumbuhan ekonomi

yang lebih dalam melalui kebijakan stimulus moneter dan fiskal. Berbagai

kebijakan yang ditempuh pada tahun 2009 pada dasarnya masih

merupakan lanjutan dari serangkaian kebijakan yang telah ditempuh Bank

Indonesia dan Pemerintah pada triwulan IV 2008. Serangkaian kebijakan

yang ditempuh tersebut tidak saja berhasil menjaga stabilitas

Page 78: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

64

makroekonomi dan sistem keuangan, tetapi juga memperkuat daya tahan

perekonomian domestik, sehingga kegiatan ekonomi dapat kembali

membaik sejak triwulan II 2009. Keberhasilan tersebut juga tidak terlepas

dari kebijakan yang secara sistematis telah ditempuh untuk memperkuat

fundamental ekonomi dan keuangan pascakrisis 1997/1998. Secara umum,

perekonomian Indonesia tahun 2009 telah mampu melewati tahun penuh

tantangan tersebut dengan capaian yang cukup baik. Meskipun melambat

dibandingkan dengan tahun 2008, pertumbuhan ekonomi tahun 2009 dapat

mencapai 4,5%, tertinggi ketiga di dunia setelah China dan India.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang lebih besar di tengah kontraksi

perekonomian global dapat dihindari, karena struktur ekonomi yang

banyak didorong oleh permintaan domestik. Setelah mengalami tekanan

berat pada triwulan I 2009, stabilitas pasar keuangan dan makroekonomi

juga semakin membaik sampai dengan akhir tahun 2009. Hal itu tercermin

pada berbagai indikator di sektor keuangan seperti Currency Default Swap

(CDS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), imbal hasil (yield) SUN,

dan nilai tukar yang membaik. Sementara itu, inflasi juga tercatat rendah

2,78%, terendah dalam satu dekade terakhir.

Berbagai capaian positif yang mampu diraih perekonomian

Indonesia pada 2009 telah semakin menguatkan optimisme akan

berlanjutnya proses perbaikan kondisi perekonomian ke depan. Optimisme

tersebut juga didukung oleh semakin membaiknya prospek pemulihan

ekonomi global. Meskipun demikian, dinamika perekonomian ke depan

Page 79: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

65

masih dihadapkan pada sejumlah tantangan yang berpotensi menghambat

akselerasi perbaikan ekonomi. Dari sisi eksternal, tantangan terutama

berkaitan dengan dampak dari strategi mengakhiri langkah kebijakan yang

ditempuh di masa krisis (exit strategy), yang antara lain berupa

pelonggaran likuiditas dan ekspansi fiskal di negara maju. Tantangan

eksternal juga berhubungan dengan terjadinya kecenderungan polarisasi

perdagangan dunia, serta masih berlangsungnya ketidakseimbangan dalam

kinerja perekonomian global. Dari sisi domestik, tantangan berkaitan

dengan beberapa permasalahan yang masih dapat mengganggu efektivitas

kebijakan moneter, seperti masih cukup besarnya ekses likuiditas

perbankan, masih besarnya peranan investasi portofolio dalam struktur

aliran modal masuk, masih munculnya potensi penggelembungan harga

aset di pasar keuangan, masih dangkalnya pasar keuangan, dan berbagai

permasalahan struktural di sektor riil.

Ke depan, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan

meningkat, sementara stabilitas harga tetap terjaga. Prospek pertumbuhan

ekonomi tersebut didukung oleh semakin pulihnya kinerja ekspor dan

mulai meningkatnya kegiatan investasi. Membaiknya ekspor sejalan

dengan perbaikan prospek perekonomian global termasuk negara-negara

maju. Meningkatnya permintaan eksternal dan menguatnya permintaan

domestik diperkirakan mendorong dunia usaha untuk mulai meningkatkan

kapasitas produksi. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi

tahun 2010 diperkirakan mencapai 5,5% - 6,0%. Meskipun pertumbuhan

Page 80: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

66

ekonomi meningkat, tekanan terhadap inflasi diperkirakan tetap terkendali

dan berada pada kisaran sasaran inflasi tahun 2010 sebesar 5% - 10%.

Dalam perspektif yang lebih panjang, perekonomian Indonesia

diprakirakan tetap membaik karena didukung oleh berbagai upaya

peningkatan kapasitas, produktivitas, dan efisiensi perekonomian secara

berkesinambungan. Akselerasi pertumbuhan ekonomi akan terus

meningkat dan diprakirakan mencapai kisaran 6,5% – 7,5% pada tahun

2014. Peningkatan kapasitas perekonomian tersebut mendukung upaya

menurunkan inflasi ke arah sasaran inflasi jangka menengah 4% - 10%.

2. Perkembangan Penanaman Modal Asing

Pada tahun 2010, nilai aliran masuk modal asing ke Indonesia

merupakan nilai terbesar sejak dua dekade terakhir dengan investasi

portofolio sebagai komponen terbesar. Selain itu, nilai FDI pada tahun

2010 merupakan nilai yang terbesar sejak 20 tahun terakhir dan

peningkatannya pun merupakan yang terbesar dibandingkan tahun-tahun

sebelumnya dan diantara komponen aliran masuk modal asing lainnya.

Kondisi ekonomi domestik dan persepsi investor asing terhadap ekonomi

Indonesia yang membaik, serta tingginya imbal hasil investasi di Indonesia

memengaruhi tingginya aliran masuk modal tersebut terlebih dengan

kondisi ekses likuiditas global. Arus FDI neto yang masuk ke Indonesia

mencapai sekitar 12,7 miliar dolar US. Peningkatan tersebut terutama

didukung oleh masuknya investasi asing ke sektor nonmigas, sementara

investasi asing ke sektor migas belum mengalami peningkatan yang

Page 81: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

67

berarti. Secara komponen, FDI yang masuk tersebut terutama dalam

bentuk modal baru (equity capital) dan hasil usaha yang diinvestasikan

kembali (reinvested earning), sementara FDI dalam bentuk pinjaman

(other capital) tercatat sangat minimal. Selanjutnya, realisasi PMA

berdasarkan sektor usaha terbesar pada pertambangan (1 miliar dolar US,

79 proyek), listrik, gas dan air (0,6 miliar dolar US, 15 proyek),

transportasi, gudang dan telekomunikasi (0,5 miliar dolar US, 35 proyek),

tanaman pangan dan perkebunan (0,4 miliar dolar US, 74 proyek) dan

industri makanan (0,3 miliar dolar US, 61 proyek).

Gambar. 4.2 Perkembangan Penanaman Modal Asing

Sumber: BKPM 2010 (diolah)

Dari sisi regulasi, pemerintah telah mengupayakan perbaikan iklim

investasi antara lain melalui Undang-Undang Penanaman Modal

No.25/2007 dan reformasi di bidang pelayanan umum. Selain itu,

perbaikan kondisi infrastruktur dan stabilnya kondisi kelembagaan

tercermin dari laporan World Economic Forum tahun 2010 yang

Page 82: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

68

menyebutkan kualitas daya saing Indonesia meningkat sebagaimana

tercermin dari kenaikan peringkat Global Competitiveness Index (GCI)

dari posisi 54 tahun lalu menjadi 44 tahun 2010 dari 139 negara yang

disurvei. Membaiknya peringkat Indonesia terutama didorong oleh kondisi

makroekonomi yang semakin membaik dan perbaikan indikator

pendidikan. Pada kondisi krisis tahun 2008-2009, defisit fiskal tetap

terkendali, utang publik terjaga di level yang rendah (sekitar 30% PDB),

tingkat tabungan meningkat, inflasi melambat dan seluruh indikator

pendidikan membaik.

3. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri

Secara kumulatif realisasi investasi PMDN dan PMA selama tahun

2010 (Januari-Desember) mencapai Rp208,5 triliun atau naik

54,2%dibanding tahun 2009 yang mencatat Rpl35,2 triliun. Sedangkan

dibanding dengan target tahun 2010 sebesar Rpl60,l triliun, terjadi

kenaikan 30,2%. Kegiatan investasi selama tahun 2010 menunjukkan

perkembangan yang sangat baik. Penanaman modal dalam negeri

memperlihatkan kenaikan, dan juga sebaran investasi di luar Jawa juga

meningkat signifikan dibanding tahun 2009. Hal ini memperlihatkan

perbaikan iklim dan pelayanan investasi serta langkah-langkah kebijakan

yang diambil telah membuahkan hasil. Pencapaian tersebut didukung pula

oleh perbaikan pelayanan investasi di daerah dan semakin baiknya kondisi

perusahaan penanaman modal dalam negeri. Dengan terus melakukan

perbaikan iklim investasi untuk mengurangi hambatan-hambatan dalam

Page 83: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

69

pelaksanaannya, diharapkan dapat meningkatkan kontribusi investasi

dalam perekonomian nasional.

Dalam tahun 2010 realisasi PMDN terjadi peningkatan kontribusi

sebesar 29,0% (Rp60,5 triliun), sedangkan pada tahun 2009 hanya sebesar

28,0% (Rp37,8 triliun). Sedangkan nilai realisasi PMDN tahun 2010

terjadi peningkatan sebesar 60,0% dibanding tahun 2009. Dari sebaran

lokasi proyek, pada tahun 2010 terlihat peningkatan signifikan aktifitas

penanaman modal di luar Jawa sebesar 32,9% (Rp68,5 triliun). Sedangkan

pada tahun 2009 hanya sebesar 18,5% (Rp25,0 triliun). Realisasi nilai

investasi tahun 2010 di luar Jawa naik 174,0% dibanding tahun 2009.

Provinsi di luar pulau Jawa yang mengalami perkembangan pesat kegiatan

investasinya pada tahun 2010 meliputi Kalimantan Timur (Rpl7,8 triliun),

disusul Kalimantan Tengah (Rp8,8 triliun), Sulawesi Selatan (Rp7,2

triliun), Nusa Tenggara Barat (Rp3,8 triliun), dan Sumatera Selatan (Rp3,4

triliun). Pencapaian tersebut karena didukung perbaikan pelayanan

investasi di daerah dengan semakin banyaknya Pelayanan Terpadu Satu

Pintu (PTSP) di bidang Penanaman Modal, yang telah diimplementasikan

di berbagai Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota serta koordinasi pusat

dan daerah yang semakin baik.

Page 84: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

70

Gambar. 4.3 Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri

Sumber: BKPM 2010 (diolah)

Realisasi PMDN berdasarkan 5 sektor usaha meliputi Industri

Makanan (Rpl6,4 triliun = 208 proyek), Transportasi, Gudang dan

Telekomunikasi (Rpl3,8 triliun=46 proyek), Tanaman Pangan dan

Perkebunan (Rp28,7 triliun=238 proyek), Listrik, Gas dan Air (Rp4,9

triliun=47 proyek), dan Jasa Lainnya (Rp3,3 triliun=92 proyek). Realisasi

PMDN berdasarkan lokasi proyek memilih Jawa Barat (Rpl5,8 triliun=136

proyek), Jawa Timur (Rp8,l triliun = 117 proyek), Kalimantan Timur

(Rp7,9 triliun=64 proyek), Banten (Rp5,8 triliun=97 proyek), dan DKI

Jakarta (Rp4,5 triliun=104 proyek).

4. Perkembangan Ekspor

Dalam beberapa tahun terakhir, ekspor berbasis sumber daya alam

memegang peranan yang semakin penting dalam perekonomian Indonesia.

Ekspor Indonesia pada September 2009 mengalami penurunan sebesar

6,75 persen dibanding Agustus 2009 yaitu dari US$10.543,8 juta menjadi

US$9.832,0 juta. Bila dibandingkan dengan September 2008, ekspor

Page 85: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

71

mengalami penurunan sebesar 19,92 persen. Penurunan ekspor September

2009 disebabkan oleh menurunnya ekspor nonmigas sebesar 8,58 persen

yaitu dari US$8.890,2 juta menjadi US$8.127,6 juta. Sebaliknya ekspor

migas mengalami peningkatan sebesar 3,07 persen dari US$1.653,6 juta

menjadi US$1.704,4 juta. Lebih lanjut peningkatan ekspor migas

disebabkan oleh meningkatnya ekspor hasil minyak sebesar 48,33 persen

menjadi US$264,9 juta dan ekspor gas naik sebesar 6,01 persen menjadi

US$770,8 juta. Sementara itu ekspor minyak mentah turun sebesar 10,59

persen menjadi US$668,7 juta. Sedangkan volume ekspor migas

September 2009 terhadap Agustus 2009 (berdasarkan data Pertamina dan

BP Migas) untuk minyak mentah, serta gas masing-masing turun sebesar

3,50 persen, dan 4,78 persen, sebaliknya untuk hasil minyak naik 34,53

persen. Sementara itu harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia turun

dari US$72,47 per barel di Agustus 2009 menjadi US$67,07 per barel di

September 2009. Bila dibandingkan dengan September 2008, nilai ekspor

September 2009 mengalami penurunan 19,92 persen, disebabkan turunnya

ekspor migas sebesar 30,59 persen, dan ekspor nonmigas turun sebesar

17,25 persen. Nilai ekspor Indonesia secara kumulatif selama Januari-

September 2009 mencapai US$80.133,3 juta atau turun 25,57 persen

dibanding periode yang sama tahun 2008, sementara ekspor nonmigas

mencapai US$68.112,0 juta atau menurun 18,21 persen.

Page 86: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

72

Gambar. 4.4 Perkembangan Ekspor

Sumber : Badan Pusat statistik (diolah)

Pertumbuhan ekspor selama tahun 2010 cukup tinggi di tengah

apresiasi rupiah yang cukup besar. Pertumbuhan ekspor riil selama tahun

2010 mencapai 14,9% yang merupakan tingkat pertumbuhan tertinggi

kedua dalam sepuluh tahun terakhir setelah pada tahun 2005 tumbuh

sebesar 16,6%. Kenaikan ekspor yang terjadi pada tahun 2005 antara lain

didukung oleh depresiasi rupiah. Sementara pada tahun 2010 rupiah

cenderung menguat. Ekspor yang tumbuh tinggi terutama ditopang oleh

permintaan global yang semakin kuat, tujuan ekspor yang tidak lagi

bergantung pada negara-negara tujuan tertentu dan harga komoditas global

yang meningkat. Kenaikan ekspor didorong oleh meningkatnya

permintaan global seiring dengan pemulihan ekonomi global, terutama

dari negara-negara emerging markets. Pertumbuhan volume ekspor selama

tahun 2010 terutama disumbang oleh ekspor ke China, Singapura dan

India, sementara volume ekspor ke negara tujuan utama tradisional seperti

Amerika Serikat (AS) dan Jepang tumbuh jauh lebih rendah dan bahkan

Page 87: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

73

ekspor ke Eropa menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Kondisi tersebut sejalan dengan pemulihan ekonomi negara-negara

tersebut yang belum merata setelah krisis ekonomi 2008/2009.

Pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang berada pada kisaran

8%-15%, sementara pertumbuhan ekonomi AS, Eropa dan Jepang hanya

mencapai kisaran 2%-4% selama tahun 2010

Kenaikan ekspor juga didorong oleh kenaikan harga komoditas

internasional. Selain didukung oleh naiknya permintaan dari negara mitra

dagang, kenaikan harga komoditas internasional juga turut mendorong

naiknya ekspor. Kondisi ini didukung oleh hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa harga komoditas internasional berdampak cukup

signifikan pada beberapa komoditas ekspor unggulan, terutama ekspor

komoditas primer dan beberapa produk manufaktur dengan kandungan

impor rendah. Selama tahun 2010, harga komoditas ekspor mengalami

kenaikan cukup tajam pada ketiga kelompok ekspor nonmigas, terutama

komoditas pertanian dan industri.

Sejalan dengan perkembangan permintaan dan harga tersebut,

volume ekspor komoditas nonmigas juga mengalami peningkatan.

Peningkatan volume ekspor nonmigas tertinggi terjadi pada komoditas

pertambangan, sekitar 30%, sementara komoditas industri dan pertanian,

tumbuh lebih rendah, masing-masing 2% dan 13,6%. Secara komoditas,

pertumbuhan ekspor pertambangan terutama terjadi pada nikel, aluminium

dan batubara. Ekspor pertanian pada komoditas tembakau, kayu dan karet,

Page 88: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

74

dan ekspor industri pada produk kimia, peralatan listrik, mesin-mesin dan

tekstil. Dengan perkembangan tersebut, pangsa ekspor berbasis sumber

daya alam mengalami peningkatan dari 50,3% pada tahun 2009 menjadi

52,7% pada tahun 2010.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi

normal atau mendekati normal. Salah satu cara untuk menguji normalitas

adalah dengan melihat grafik normal probability plot.

Gambar. 4.5 Uji Normalitas Analisis Grafik

Page 89: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

75

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dari gambar di

atas dapat terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas (Ghozali,2005:112).

Akan tetapi karena uji normalitas dengan grafik cenderung dapat

menyesatkan, oleh sebab itu uji grafik di atas dilengkapi dengan uji

statistik. Uji statistik yang digunakan oleh penulis adalah uji statistik

Kolmogorov-Smirnov, dengan hasil sebagai berikut:

Tabel. 4.1. Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pertumbuhan Ekonomi .113 20 .200 .970 20 .761

a. Lilliefors Significance Correction

Dari hasil uji normalitas di atas terlihat bahwa pertumbuhan

ekonomi memiliki P-value 0,200 untuk uji normalitas Lilliefors

(Kolmogorov-Sminov) dan P-value 0,761 untuk uji normalitas Shapiro-

Walk. Kedua P-value lebih besar dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa data berdistribusi normal.

Page 90: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

76

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieriatas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen) model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara variabel bebas. Untuk menguji ada atau tidaknya multikolinieritas

di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya

variance inflation factor (VIF). Suatu model regresi yang bebas

multikolinieritas adalah memiliki nilai VIF berkisar angka 1 hingga 10 dan

mempunyai angka tolerance diatas 0,10.

Tabel. 4.2. Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1000614.769 44870.429 22.300 .000

PMA -.003 .001 -.423 -2.361 .031 .136 7.329

PMDN 14.035 3.493 .398 4.018 .001 .446 2.243

Ekspor .001 .000 1.021 5.649 .000 .134 7.450

Berdasarkan pengujian multikolinieritas pada tabel 4.2. di atas

diperoleh nilai tolerance di atas 0,10 dan VIF dibawah 10, sehingga dapat

dikatakan tidak terjadi multikolinieritas. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa berdasarkan nilai tolerance dan nilai VIF maka model

regresi ini layak dipakai dalam pengujian.

Page 91: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

77

c. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi linier ada atau tidaknya autokorelasi. Model regresi yang

baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Uji asumsi klasik autokorelasi

ini dengan menggunakan uji Durbin Watson.

Tabel. 4.3. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

.964a .930 .917 97502.4092 1.333

Berdasarkan tabel 4.3. di atas, diperoleh nilai Durbin Watson (DW)

adalah sebesar 1,333 dimana nilai tersebut berada diantara -2 sampai +2.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala autokorelasi pada model

regresi yang dibuat dalam penelitian ini.

d. Heteroskedastisitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya.

Model regresi yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas.

Untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat grafik Scatterplot.

Page 92: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

78

Gambar. 4.6 Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan grafik scatterplot terlihat bahwa sebaran data berada

disekitar titik nol serta menyebar secara acak atau tidak membentuk suatu

pola tertentu yang jelas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi heteroskedastisitas pada pola regresi sehingga model regresi layak

dipakai.

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang

telah ditetapkan diterima atau ditolak secara statistik. Pengujian hipotesis

penelitian dilakukan dengan menggunakan uji statistik t, uji statistik F, dan

uji statistik Adjusted R Square.

Page 93: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

79

a. Korelasi (R) dan koefisien determinasi ( Adjusted R Square)

Tabel. 4.4. Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

.964a .930 .917 97502.4092 1.333

Korelasi (R) dilakukan untuk mengukur kekuatan hubungan antara

dua variabel (Ghozali, 2001:42). Koefisien determinasi (R2) dilakukan

untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variabel dependen (Ghozali, 2001:45).

Berdasarkan tampilan output pada tabel 4.4. terlihat bahwa nilai R

adalah sebesar 96,4% yang menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang

sangat kuat. Nilai R Square sebesar 93,0% dan nilai Adjusted R Square

sebesar 91,7%. Hal ini berarti bahwa nilai koefisien determinasi yang

disesuaikan sebesar 0,917 yang berarti sebanyak 91,7% variasi

pertumbuhan ekonomi dapat dijelaskan oleh perubahan variasi PMA,

PMDN, dan Ekspor Total dan sisanya 8,3 % dipengaruhi oleh variabel lain

diluar variabel yang diteliti.

Page 94: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

80

b. Uji Statistik t

Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

yaitu PMA, PMDN, dan Ekspor terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Tabel. 4.5. Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1000614.769 44870.429 22.300 .000

PMA -.003 .001 -.423 -2.361 .031

PMDN 14.035 3.493 .398 4.018 .001

Ekspor .001 .000 1.021 5.649 .000

a. Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi

Tabel 4.5. merupakan hasil dari pengujian variabel independen

yaitu PMA, PMDN, dan ekspor terhadap variabel dependen yaitu

Pertumbuhan Ekonomi secara individual dengan hasil:

Pengaruh PMA terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Variabel PMA mempunyai angka signifikansi sebesar 0,031 karena

nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H1 diterima. Sehingga dapat

dikatakan bahwa PMA berpengaruh secara signifikan terhadap

Pertumbuhan Ekonomi.

Page 95: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

81

Pengaruh PMDN terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Variabel PMDN mempunyai angka signifikansi sebesar 0,01

karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H1 diterima. Sehingga

dapat dikatakan bahwa PMDN berpengaruh secara signifikan terhadap

Pertumbuhan Ekonomi.

Pengaruh Ekspor terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Variabel Ekspor mempunyai angka signifikansi sebesar 0,000

karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H1 diterima. Sehingga

dapat dikatakan bahwa Ekspor berpengaruh secara signifikan terhadap

Pertumbuhan Ekonomi.

c. Uji F

Uji simultan ini dilakukan untuk menguji pengaruh secara

bersama-sama sama variabel bebas terhadap variabel terikat.

Tabel. 4.6. Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1Regression 2.017E12 3 6.724E11 70.732 .000a

Residual 1.521E11 16 9.507E9

Total 2.169E12 19

a. Predictors: (Constant), Ekspor, PMDN, PMA

b. Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan hasil pengujian statistik F pada tabel 4.6. diperoleh F

hitung sebesar 70,732 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Hal ini

Page 96: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

82

berarti bahwa sacara simultan (bersama-sama) terdapat pengaruh variabel

PMA, PMDN, dan Ekspor terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

d. Pengujian Regresi Linier Berganda

Y = 1000614,769 - 0,003 PMA + 14,035 PMDN + 0,001 Ekspor

Koefisien-koefisien pada persamaan regresi linier berganda di atas

dapat diartikan sebagai berikut:

1) Jika segala sesuatu pada variabel independen dianggap konstan,

maka nilai pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 1000614,769 .

2) Nilai koefisien regresi PMA sebesar -0,003 yang berarti setiap

penambahan variabel PMA sebesar Rp 1 juta akan diimbangi

variabel pertumbuhan ekonomi sebesar Rp. 0,003 milyar, maka

tiap peningkatan atau penurunan jumlah PMA 1 juta akan

dimbangi dengan penurunan atau peningkatan pertumbuhan

ekonomi sebesar 0,003 milyar dengan catatan variabel lain

dianggap cateris paribus atau tetap.

3) Nilai koefisien regresi PMDN sebesar 14,035 yang berarti setiap

penambahan variabel PMDN sebesar Rp 1 milyar akan

diimbangi variabel pertumbuhan ekonomi sebesar Rp. 14,035

milyar, maka tiap peningkatan atau penurunan jumlah PMDN 1

milyar akan dimbangi dengan peningkatan atau penurunan

pertumbuhan ekonomi sebesar 14,035 milyar dengan catatan

variabel lain dianggap cateris paribus atau tetap.

Page 97: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

83

4) Nilai koefisien regresi Ekspor sebesar 0,001 yang berarti setiap

penambahan variabel Ekspor sebesar Rp 1 milyar akan

diimbangi variabel pertumbuhan ekonomi sebesar Rp. 0,001

milyar, maka tiap peningkatan atau penurunan jumlah ekspor 1

milyar akan dimbangi dengan peningkatan atau penurunan

pertumbuhan ekonomi sebesar 0,001 milyar dengan catatan

variabel lain dianggap cateris paribus atau tetap.

Interptetasi model berdasarkan penelitian yang telah dilakaukan,

secara rinci mengenai hasil pengujian dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pengaruh PMA terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Hasil Penelitian menunjukan bahwa PMA berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Dengan berbagai keuntungan

yang dapat diberikan oleh penanaman modal asing tidaklah berarti bahwa

kehadiran modal asing akan sepenuhnya menjamin kesuksesan

pembangunan ekonomi. Penanaman modal asing dapat juga menimbulkan

beberapa hal yang tidak menguntungkan pembangunan ekonomi. Dalam

jangka panjang penanaman modal asing dapat mengurangi tingkat

tabungan yang tercipta pada masa yang akan datang apabila kegiatan

mereka mempertinggi tingkat konsumsi masyarakat, sebagai akibat lebih

banyaknya barang-barang konsumsi yang tersedia, tidak menanam kembali

keuntungan yang diperoleh dan menghalangi perkembangan perusahaan-

perusahaan nasional yang sejenis. Selanjutnya, jika dalam jangka pendek

modal asing melakukan penanaman modalnya tidak di sektor produktif

Page 98: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

84

melainkan di sektor moneter yang bersifat spekulatif kemudian modal dan

hasilnya di bawa ke luar negeri maka akan berpengaruh negatif terhadap

pertumbuhan ekonomi. Demikian juga, dalam jangka panjang modal asing

dapat memperburuk masalah kekurangan mata uang asing, yaitu apabila;

hasil-hasil mereka tidak diekspor atau tidak menggantikan barang-barang

impor, dan mereka mengimpor bahan mentah dari luar negeri dan

mengirimkan keuntungan yang diperoleh kepada perusahaan induk di luar

negeri.

Perusahaan-perusahaan asing dapat menghambat perusahaan

nasional yang sejenis dengan mereka. Pengetahuan teknologi, keahlian-

keahlian manajemen dan pemasaran yang dimiliki oleh perusahaan-

perusahaan asing akan melemahkan persaingan dari perusahaan-

perusahaan nasional. Apabila perkembangan perusahaan asing hanya

mengakibatkan kesukaran untuk menumbuhkan perusahaan sejenis, akibat

seperti itu tidaklah terlalu serius. Tetapi, apabila akibat yang ditimbulkan

oleh perkembangannya perusahaan asing adalah mematikan perusahaan

nasional yang sudah ada, maka akibat yang tidak menguntungkan tersebut

cukup serius karena menimbulkan pengangguran dan menghapuskan mata

pencaharian sekelompok masyarakat.

Pada awal mengundang penanaman modal asing, pemerintah harus

menciptakan berbagai fasilitas yang diperlukan. Terutama perbaikan

prasarana. Untuk keperluan ini harus digunakan dana pembangunan yang

seharusnya dapat digunakan untuk mengembangkan sektor atau kegiatan

Page 99: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

85

lain. Untuk menarik modal asing, pemerintah juga biasanya menawarkan

beberapa keringanan fiskal, seperti tidak perlu membayar pajak untuk

beberapa tahun dan membebaskan pembayaran bea impor atas alat-alat

modal dari peralatan yang digunakan. Dengan demikian, pembangunan di

beberapa kegiatan ekonomi lain harus dikorbankan dan pemerintah kurang

memperoleh pendapatan yang berarti dari modal asing yang masuk

(Sadono Sukirno, 2006:329-330).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Bambang Kustituanto dan Istokomah (1999:7) yang berjudul “ Peranan

Modal Asing (PMA) terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”,

menemukan hasil estimasi variabel FDI memberikan tanda negatif, yang

berarti mengindikasikan bahwa terdapat hubungan negatif antara variabel

FDI dengan pertumbuhan ekonomi.

b. Pengaruh PMDN terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Hasil penelitian menunjukan bahwa PMDN berpengaruh secara

signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Hal ini disebabkan

penambahan Investasi akan meningkatkan perekonomian yang nantinya

akan meningkatkan produksi barang dan jasa di masa yang akan datang.

Dengan demikian dapatlah dipahami bahwa PMDN sangatlah penting bagi

pembangunan ekonomi yang dialokasikan ke dalam proyek pembangunan,

yang berarti akan menambah kapital yang ada dalam suatu perekonomian.

Selanjutnya, tambahan kapital tersebut akan berakibat peningkatan taraf

hidup masyarakat sehingga akan meningkan pertumbuhan ekonomi. Hasil

Page 100: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

86

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakaukan oleh Jamzani

Sodik dan Didi Nuryadin (2005:167), bahwa Penanaman Modal Dalam

Negeri berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

c. Pengaruh Ekspor terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Hasil penelitian menunjukan bahwa Ekspor berpengaruh secara

signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Variabel ekspor memiliki

hubungan konstan dengan teori meskipun dengan nilai koefisien yang

relatif kecil. Para ahli ekonomi sesudah mazhab klasik berpendapat, bahwa

satu fungsi dari ekspor adalah untuk mengatasi terbatasnya permintaan

pasar dalam negeri, sementara itu produk komoditi berjalan konstan.

Perkembangan ekspor akan menggalakkan perkembangan sektor

pendukung lainnya di dalam negeri karena akan menciptakan permintaan

atas barang yang dihasilkan di dalam negeri. Dengan perdagangan luar

negeri melalui ekspor, maka pendapatan masyarakat khususnya produsen

dan orang-orang yang kegiatannya di sektor ekspor akan bertambah.

Makin cepat perkembangan perdagangan luar negeri makin cepat pula

pendapatan masyarakat bertambah. Pengaruh secara tidak langsung dari

adanya perdagangan luar negeri adalah penghasilan devisa. Semakin

ekspor berkembang, semakin besar penghasilan devisa yang diterima oleh

negara. Ini berarti terjadi arus modal (capital flow) dari luar negeri ke

dalam negeri yang tentu saja menguntungkan bagi suatu negara yang

memerlukan tambahan modal untuk pembangunan yang pada gilirannya

dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Page 101: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

87

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data, penulis memperoleh

kesimpulan yakni sebagai berikut:

1. Penanaman Modal Asing berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

Pertumbuhan Ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung pada

tingkat keyakinan sebesar 95 persen. Selain itu, nilai koefisien regresi

PMA sebesar -0,003, maka setiap peningkatan atau penurunan jumlah

PMA 1 juta akan dimbangi dengan peningkatan atau penurunan

pertumbuhan ekonomi sebesar 0,003 milyar. Hal ini dikarenakan : 1)

apabila penanaman modalnya dalam jangka pendek. 2) Dan tidak di

sektor produktif melainkan di sektor moneter yang bersifat spekulatif.

Kemudian, modal dan hasilnya di bawa ke luar negeri maka akan

berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.

2. Penanaman Modal Dalam Negeri berpengaruh signifikan terhadap

Pertumbuhan Ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung pada

tingkat keyakinan sebesar 95 persen. Selain itu, nilai koefisien regresi

PMDN sebesar 14,035, maka setiap peningkatan atau penurunan

jumlah PMDN 1 milyar akan dimbangi dengan peningkatan atau

penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 14,035 milyar. Hal ini

disebabkan penambahan PMDN akan meningkatkan perekonomian

yang nantinya akan meningkatkan produksi barang dan jasa di masa

87

Page 102: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

88

yang akan datang. Dengan demikian dapatlah dipahami bahwa PMDN

sangatlah penting bagi pembangunan ekonomi. Hal tersebut akan

berakibat pada peningkatan taraf hidup masyarakat sehingga akan

meningkan pertumbuhan ekonomi.

3. Ekspor berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung pada tingkat keyakinan sebesar

95 persen. Selain itu, nilai koefisisen regresi ekspor sebesar 0,001,

maka setiap peningkatan atau penurunan jumlah ekspor 1 milyar akan

dimbangi dengan peningkatan atau penurunan pertumbuhan ekonomi

sebesar 0,001 milyar. Hal ini disebabkan karena dengan perdagangan

luar negeri melalui ekspor, maka pendapatan masyarakat khususnya

produsen dan orang-orang yang kegiatannya di sektor ekspor akan

bertambah. Makin cepat perkembangan perdagangan luar negeri makin

cepat pula pendapatan masyarakat bertambah tentu saja

menguntungkan yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan

ekonomi.

4. Secara bersama-sama, seluruh variabel PMA, PMDN, dan Ekspor

berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Hal ini dapat

dilihat dari nilai F hitung yang signifikan pada taraf keyakinan 95

persen. Selain itu, variabel independen dalam model juga mampu

menjelaskan variasi dari variabel dependen sebesar 91,7 persen

sedangkan sisanya yaitu 8,3 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

di luar model.

Page 103: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

89

B. Implikasi

1. Pemerintah harus lebih selektif dalam mempertimbangkan keuntungan

jangka panjang dan jangka pendeknya ketika penanam modal asing mulai

menanamkan modalnya di dalam negeri. Jangan sampai perusahaan-

perusahaan asing menghambat perusahaan nasional yang sejenis dengan

mereka untuk meningkatkan potensinya. Sebaliknya perusahaan asing

harus dapat mentransfer pengetahuan teknologi, keahlian-keahlian

manajemen dan pemasaran yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan

pertumbuhan ekonomi nasional.

2. Upaya penarikan penanaman modal dalam negeri di Indonesia perlu

ditingkatkan Oleh karena itu perlu diupayakan iklim investasi yang

kondusif seperti penyederhanaan jalur birokrasi meningkatkan keamanan.

Perlu juga menciptakan stabilitas ekonomi makro melalui program-

program deregulasi, dan debirokratisasi di seluruh aspek pembangunan

ekonomi. Dengan upaya tersebut diharapkan dapat lebih menarik investor

untuk menanamkan modalnya sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan

ekonomi.

3. Dalam hal ekspor, perlu dilakukan upaya-upaya untuk mendorong

pertumbuhan ekspor guna mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan

cara memperluas pasar produksinya seperti pada sektor non migas

(komoditas pertanian, industri, dan pertambangan) dan beberapa produk

manufaktur agar dapat menjadi penopang ketahanan neraca pembayaran

Indonesia.

Page 104: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

90

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, “Realisasi Investasi Asing Langsung”, Badan Koordinasi Penanaman Modal, Jakarta, 2009.

Anonim, “Indilkator Ekonomi”, Badan Pusat Statistik, Jakarta, 2009.

Apridar, “ Ekonomi Internasional”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2009.

Boediono, “Teori Pertumbuhan Ekonomi”, BPFE, Yogyakarta, 1999.

Boediono, “ Ekonomi Internasional, Edisi 1”, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta,1981.

Ghafar, Ismail Abdul dan Agus Harjito, “Exports and Economi Growth : The causality test for ASEAN Countries”, Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 8 No.2, 2003.

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi 3”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2005.

Harjanti, Erni Setyo, “Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Investasi dan Pertumbuhan ekonomi Terhadap Tenaga Kerja di Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah Tahun 1989-2003. Tesis Sekolah Pascasarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta, 2000.

Insukindro, dkk, “Modul Ekonometrika Dasar Kerjasama dengan Universitas Gajah Mada”, Jakarta, 2004.

Kuncoro, Mudrajad, “Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi”, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2004.

Kuncoro, Mudrajad, “Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi”, Edisi tiga, Penerbit Erlangga, Yogyakarta, 2009.

Kustituanto, Bambang, dan Istokomah, “ Peranan Modal Asing (PMA) terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 14, No. 2, 1999.

Lihan, Irham dan Yogi, “ Analisis Perkembangan Ekspor dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis No. 1 jilid 8, 2003.

Mankiw, Gregory, “Teori Makro Ekonomi”, edisi ke Lima, Erlangga, Jakarta, 2003.

90

Page 105: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

91

Marzuki, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Investasi di Suatu Negara (Studi Kasus Ekonomi Indonesia )”, Jurnal E-Mabis FE-Unimal Volume 7, 2006.

M.L Jhingan, “Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007.

Njoupouognigni, Moussa, “Foreign Aid, Foreign Direct Investment and Economic Growth in Sub-Saharan Africa”, International Journal Of Economics and Finance Vol. 2, No. 3, 2010.

Sukirno,Sadono, “Pengantar Teori Makroekonomi”, Edisi Kedua, PT Raja Grafindo Pustaka, Jakarta, 1997.

_____________, “Makroekonomi Teori Pengantar”, Edisi Ketiga, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004.

_____________, “Ekonomi Pembangunan”, Edisi Kedua, Kencana Pranada Media Group, Jakarta, 2006.

Santoso, Singgih, “Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS”, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010.

Santoso, Singgih, “SPSS Versi 10.0”, PT Elex Media Komputindo. Gramedia, Jakarta, 2000.

Sitompul, Novita Linda, “Analisis Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja terhadap PDRB Sumatra Utara”, Tesis Sekolah Pascasarjan Universitas Sumatra Utara, Medan, 2007.

Sodik, Jamzani dan Didi Nuryadin, “Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Regional (Studi Kasus pada 26 Propinsi di Indonesia, Pra dan Pasca Otonomi)”, Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 10 No.2, Yogyakarta, 2005.

Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, CV, Bandung, 2005.

Todaro, M.P, and Stephen C. Smith, “Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga”, Diterjemahan, Edisi Kedelapan, Jilid 1, Penerbit Erlangga, 2003.

Todaro, M.P, and Stephen C. Smith, “Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga”, Diterjemahan, Edisi Kedelapan, Jilid 2, Penerbit Erlangga, 2004.

Suryana, “Ekonomi Pembangunan : Problematika dan Pendekatan”, Salemba Empat, Jakarta, 2000.

Wahyudin dan Muhammad Nasir, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Sebelum dan Sesudah Krisis Ekonomi Di Indonesia”, Jurnal E-Mabis FE-Unimal, Vol 7 No.2, 2006.

Page 106: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

92

Wibisono, Rahmad, “Identifikasi Peran Ekspor, Investasi dan Liberalisasi Keuangan dalam Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Studi Setelah Tahun 1983 (Aplikasi Model Dinamik)”, Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 1, No. 1, Yogyakarta, 2003.

Winantyo, R,dkk, “Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 Memperkuat Sinergi ASEAN di Tengah Kompetisi Global”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008.

http://lailamaharani.blogspot.com/

http://www.bkpm.go.id/contents/p16/PUBLIKASI++STATISTIK/17

http://www.Slidshare.net/Share/59297/checkoutthisslidsharePresentation:teori-teori pembangunan/theory hoolis.htm

http://agustinus 21081987.blogspot.com/

Page 107: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

93

LAMPIRAN -LAMPIRAN

Page 108: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

94

Lampiran 1

Tabel

Data Variabel Penelitian

Tahun Pertumbuhan Ekonomi

(Milyar)

PMA

(Juta)

PMDN

(Milyar)

Ekspor Total

(Milyar)

1990 948.213,50 1.344.930,0 2.398,6 48.911.256

1991 1.014.760,50 2.116.220,9 3.666,1 58.196.574

1992 1.083.350,60 4.025.426,6 5.067,4 70.447.350

1993 1.156.505,30 11.973.265,8 8.286,0 77.991.114

1994 1.244.467,60 8.315.496,0 12.786,9 88.317.747

1995 1.347.040,90 15.439.812,0 11.312,5 104.688.490

1996 1.451.727,90 11.038.257,0 18.609,7 118.808.536

1997 1.518.293,60 19.798.380,0 18.628,8 304.628.520

1998 1.317.245,10 39.412.170,0 16.512,5 395.665.560

1999 1.325.352,10 58.934.313,9 16.286,7 348.492.929

2000 1.389.770,20 92.699.399,0 22.038,0 583.033.740

2001 1.443.014,60 36.673.230,0 9.890,8 588.553.405

2002 1.504.380,60 27.524.535,4 12.500,0 510.370.925

2003 1.572.159,30 46.437.518,4 12.247,0 520.705.182

2004 1.656.757,54 42.805.044,7 15.409,4 670.103.440

2005 1.750.656,10 87.773.350,0 30.724,2 843.751.000

2006 1.846.654,90 55.105.664,9 20.649,0 927.044.724

2007 1.901.147,50 96.960.966,4 34.878,7 1.069.810.038

2008 2.082.103,70 164.953.568,8 20.363,4 1.519.830.276

2009 2.176.975,50 102.657.878,4 37.799,8 1.105.912.920

Page 109: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

95

Lampiran 2 Uji Normalitas Analisis Grafik

Lampiran 3 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pertumbuhan Ekonomi .113 20 .200 .970 20 .761

a. Lilliefors Significance Correction

Lampiran 4 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1000614.769 44870.429 22.300 .000

PMA -.003 .001 -.423 -2.361 .031 .136 7.329

PMDN 14.035 3.493 .398 4.018 .001 .446 2.243

Ekspor .001 .000 1.021 5.649 .000 .134 7.450

Page 110: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

96

Lampiran 5 Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

.964a .930 .917 97502.4092 1.333

Lampiran 6 Heteroskedastisitas

Lampiran 7 Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

.964a .930 .917 97502.4092 1.333

Page 111: Tio Adianto 107084003300 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2840/1/TIO... · positif terhadap Pertumbuhan ... Penanaman Modal Asing berpengaruh

97

Lampiran 8 Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1000614.769 44870.429 22.300 .000

PMA -.003 .001 -.423 -2.361 .031

PMDN 14.035 3.493 .398 4.018 .001

Ekspor .001 .000 1.021 5.649 .000

a. Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi

Lampiran 9 Uji F ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.017E12 3 6.724E11 70.732 .000a

Residual 1.521E11 16 9.507E9

Total 2.169E12 19

a. Predictors: (Constant), Ekspor, PMDN, PMA

b. Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi