22
Perawatan Trakeostomi dr. Ramzi Bagian Anestesi PKSC Jakarta, Oktober 2009

Trakeostomi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Trakeostomi

Perawatan Trakeostomi

dr. RamziBagian Anestesi PKSCJakarta, Oktober 2009

Page 2: Trakeostomi

Trakeostomi

• Adalah suatu lubang (stoma) yang dibuat pada trakea cincin kedua/ketiga keluar masuk udara.

• Indikasi:– Mempermudah proses weaning

ventilator mengurangi dead space– Mempermudah evakuasi sputum– Mengatasi obstruksi jalan nafas– Pencegahan aspirasi pada pasien

tidak sadar

Page 3: Trakeostomi

• Fisiologi: udara masuk ke dalam paru-paru melalui hidung filtrasi, penghangatan, humidifikasi.

• Trakeostomi: patologis:– 3 hal tersebut tidak terjadi.– Sistem mukosiliar tidak bekerja

retensi sputum/plak.

Page 4: Trakeostomi

• Trakeostomi:– Elektif Emergensi– Permanen Temporer– Profilaksis

Page 5: Trakeostomi

Komponen

Page 6: Trakeostomi
Page 7: Trakeostomi
Page 8: Trakeostomi

• Komplikasi tindakan trakeostomi:– Dini: perdarahan, emfisema subkutis-

mediastinum, bronkospasme, pneumotoraks, gangguan hemodinamik, dislokasi

– Lanjut: obstruksi, dislokasi, pneumonia, infeksi pada stoma, kerusakan trakea (fistel)

– Gangguan psikologis: perubahan penampilan, gangguan/hambatan komunikasi/ekspresi diri

Page 9: Trakeostomi

Perawatan Dini Pasca Trakeostomi• Hati-hati sampai dengan 7 hari pasca

tindakan.• Perhatikan:

– Pengikat jangan terlalu ketat, cukup 2 jari longgar; jangan terlalu longgar karena stoma belum “matang”.

– Posisi setengah duduk, motivasi pasien untuk bernafas dalam.

– Hindari benda-benda yang menghalangi stoma– Hati-hati saat suction jangan sampai tercabut.– Fase awal: cuff harus diinflasi.

Page 10: Trakeostomi

Suction

• Prinsip: patensi jalan nafas (trakeostomi) adalah hal yang krusial.

• Kapan dilakukan? Kalau perlu saja.• Indikasi suction:

– Kesulitan bernafas, terjadi usaha nafas yang meningkat, perubahan suara nafas,

– Ada slem yang keluar dari trakeostomi, seperti “gargle”,

– Desaturasi, penikatan tekanan ispirasi (alarm ventilator),

– Permintaan pasien

• Pre tindakan: Keadaan umum pasien, saturasi, hemodinamik, posisi setengah duduk, pasien baru selesai makan?

Page 11: Trakeostomi

Suction• Persiapan:

– Suction pump dan kateternya (Diameter kateter 1,5 x no. tube trakeostomi; atau tidak lebih besar dari setengah diameter tube trakeostomi) yang telah dites dan berfungsi baik

– Sumber Oksigen– Tissue– Sarung tangan yang steril– NaCl yang steril– Alat resusitasi: Ambu Bag

• Target tindakan: keluarnya sekret dan seluruh tindakan dilakukan dalam kondisi steril

Page 12: Trakeostomi

Cara Suction• Nilai dan catat kondisi pre tindakan suction• Cuci tangan, penjelasan kepada pasien• Oksigenasi dulu (spontan atau dibantu)• Masukkan kateter yang sesuai ke dalam kanul, sampai

mentok, baru disuction. Perhatikan tangan yang memegang kateter harus tetap steril selama tindakan.

• Tidak melakukan suction saat baru memasukkan kateter menghisap udara yang ada mempercepat desaturasi.

• Tidak lebih dari 15 detik, boleh diulang tergantung kondisi dan kebutuhan pasien. Tapi perhatikan kondisi umum pasien pada saat melakukan suction.

• Flush kateter dengan NaCl steril. Semua benda yang akan masuk ke dalam kanul harus steril

• Setelah selesai, kembalikan posisi pasien (yang mungkin berubah pada saat tindakan suction)

• Catat: sekret yang keluar (warna, konsistensi, banyaknya); Catat kondisi pasca tindakan: tanda vital, saturasi, suara nafas.

Page 13: Trakeostomi

Perlu Instilasi?

• Dulu iya• Sekarang?

– Penelitian membuktikan tidak efektif, karena mukus tersebut terbentuk dari 99% ikatan disulfida, dan tidak akan bisa lepas dengan NaCl ataupun air.

– Mungkin: instilasi cairan merangsang pasien untuk batuk plak akan keluar; tapi dibandingkan dengan risiko infeksi yang terjadi hal ini menjadi tidak bermanfaat gunakan teknik-teknik mukolitik

Page 14: Trakeostomi

• Membantu mengurangi frekuensi suction:– Gunakan HME sebisa mungkin.– Untuk mengurangi sekret yang kental

bantu dengan inhalasi NaCl/mukolitik, hidrasi sistemik yang cukup, fisioterapi dada, .

– Jaga kebersihan mulut.

• Komplikasi suction:– Desaturasi: bronkospasme, atelektasis– Disritmia– Kerusakan mukosa– Infeksi

Page 15: Trakeostomi

Perawatan Kanul

• Sebaiknya dilakukan kalau perlu saja

• Tapi lakukan pemeriksaan kondisi kanul setiap melakukan suction.

• Lakukan dengan kondisi steril, rendam/bersihkan dengan H2O2, kemudian dibilas kembali dengan NaCl.

• Pasang kembali dengan prinsip steril.

Page 16: Trakeostomi

Perawatan Stoma

• Kalau perlu saja• Indikasi:

– Tampak sekret/darah pada stoma– Tampak tanda-tanda infeksi sekitar stoma

• Prinsip tindakan: Steril. Bersihkan dari arah dalam ke arah luar. Cukup dengan cotton buds yang steril - NaCl.

• Jika hendak mengganti tali, maka pasang dulu tali yang baru, kemudian baru putuskan tali yang lama.

Page 17: Trakeostomi
Page 18: Trakeostomi

Cuff

• Manfaat cuff:– Mencegah aspirasi dari

hidung/mulut/esofagus.– Pasien dengan ventilator cuff

harus terisi.

• Peralatan:– Spuit 5 atau 10 cc.– Alat pengukur tekanan cuff.

Page 19: Trakeostomi

• Deflasi cuff:– Dengan menggunakan spuit pada cuff

balloon aspirasi.

• Inflasi cuff:– Spuit diisi udara– Dipasang pada pilot cuff.– Diisi, sampai tidak terasa udara

berhembus dari sisi luar trakeostomi– Kalau ada alat ukur tekanannya: ± 20

cmH2O

Page 20: Trakeostomi

• Perhatian:– Cuff yang terinflasi membuat udara hanya

mengalir melalui trakeostomi saja:• Jangan sampai trakeostomi teroklusi• Pasien tidak dapat bicara/mengeluarkan suara.

– Overinflasi menekan trakea iskemik rusak.

– Deflasi cuff: • suction dulu pastikan tidak ada hal yang dapat

menyebabkan aspirasi yang berasal dari hidung, mulut, atau esofagus.

• Saat deflasi biasanya akan merangsang batuk.

Page 21: Trakeostomi

Dislokasi tube - Tercabut

• Jangan panik, tapi segera panggil dokter.

• Usahakan stoma tetap terbuka (jika sudah lebih dari seminggu, stoma tidak akan langsung tertutup).

• Jika baru dipasang jangan memasukkannya kembali tanpa pengawasan dokter, karena bisa false root.

• Tenangkan pasien, dampingi selalu, motivasi untuk tetap bernafas spontan dan berikan oksigen.

Page 22: Trakeostomi

Sekian…

Terima Kasih…