22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakan Teori keperawatan atau konsep model dalam keperawatan merupakan teori yang mendasari bagaimana seorang perawat dalam mengaplikasikan praktik keperawatan,beberapa teori diantaranya adalah teori adaptasi dari Roy,teori komunikasi terapeutik dari Peplau,teori goal atteccment dari Bety Newman dan sebagainya.Leininger’s konsep model yang dikenal dengan sunrise modelnya merupakan salah satu teori yang diaplikasikan dalam praktik keperawatan.Teori Leininger’s berasal dari ilmu antropologi,tetepi konsep ini relevan untuk keperawatan.Leininger’s mendefenisikan “ Transkultural nursing” sebagai area yang luas dalam keperawatan yang mana berfokus dalam komparatif studi dan analisis perbedaan kultur dan subkultur dengan menghargai perilaku caring,nursing care,dan nilai sehat sakit,kepercayaan dan pola tingkah laku dengan tujuan perkembangan ilmu dan humanistic body of knowledge untuk kultur yang universal dalam keperawatan.Aplikasi teori dalam transkultural dalam keperawatan diharapkan adanya kesadaran dan apresiasi 1

Trans Kultura Lku

Embed Size (px)

DESCRIPTION

budaya kep.

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakan

Teori keperawatan atau konsep model dalam keperawatan merupakan teori yang mendasari bagaimana seorang perawat dalam mengaplikasikan praktik keperawatan,beberapa teori diantaranya adalah teori adaptasi dari Roy,teori komunikasi terapeutik dari Peplau,teori goal atteccment dari Bety Newman dan sebagainya.Leiningers konsep model yang dikenal dengan sunrise modelnya merupakan salah satu teori yang diaplikasikan dalam praktik keperawatan.Teori Leiningers berasal dari ilmu antropologi,tetepi konsep ini relevan untuk keperawatan.Leiningers mendefenisikan Transkultural nursing sebagai area yang luas dalam keperawatan yang mana berfokus dalam komparatif studi dan analisis perbedaan kultur dan subkultur dengan menghargai perilaku caring,nursing care,dan nilai sehat sakit,kepercayaan dan pola tingkah laku dengan tujuan perkembangan ilmu dan humanistic body of knowledge untuk kultur yang universal dalam keperawatan.Aplikasi teori dalam transkultural dalam keperawatan diharapkan adanya kesadaran dan apresiasi terhadap perbedaan kultur .Hal ini berarti perawat yang profesional memiliki pengetahuan dan praktek berdasarkan kultur secara konsep perencanaan dan untuk praktik keperawatan.Tujuan penggunaan keperawatan transkultural adalah untuk mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang humanis sehingga tercipta praktik keperawatan pada kultur yang spesifik dan universal kultur yang spesifik adalah kultur dengan nilai-nilai dan norma yang spesifik yang dimiliki oleh kelompok lain.Kultur yang universal adalah nilai-nilai dan norma-norma yang diyakini dan dilakukan hampir semua kultur seperti budaya minum teh dapat menyehatkan badan (Leiningers 2002).Leiningers mengembangkan teorinya dari perbedaan kultur dan universal berdasarkan kepercayaan bahwa masyarakat dengan perbedaan kultur dapat menjadi sumber informasi dan menentukan jenis perawatan yang diinginkan dari pemberian pelayanan yang profesional,karena kultur adalah pola kehidupan masayarakat yang berpengaruh terhadap keputusan dan tindakan. Culture care adalah teori yang holistic karena meletakkan di dalamnya ukuran dari totalitas kehidupan manusia dan berada selamanya,termasuk social struktur,pandangan dunia,nilai cultural,konteks lingkungan,ekspresi bahasa dan etnik serta sistem profesional.

B. Tujuan

a.) Tujuan umum

Dapat memahami tentang perspektif transkultural dalam keperawatan berkenaan

dengan globalisasi dan pelayanan kesehatan dalam memberikan asuhan

keperawatan bagi pasien menjelang dan saat kematian.

b.) Tujuan khusus

Mahasiswa mampu memaparkan perspektif transkultural dalam keperawatan

berkenaan dengan globalisasi dan pelayanan kesehatan

Mahasiswa mampu memaparkan segala bentuk asuhan keperawatan

transkultural

C. Rumusan masalah

Dilihat dari latar belakang diatas didapatkan rumusan masalahnya yaitu :

Bagaimana perawat membantu pasien tersebut dilihat dari proses transkultural dalam

keperawatan berkenaan dengan globalisasi dan pelayanan kesehatan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertiaan transkultural

Bila ditinjau dari makna kata,transkultural berasal dari kata trans dan culture,trans berarti alur perpindahan,jalan lintas atau penghubung.Menurut kamus besar bahasa indonesia Trans berarti

melintang,melintas,menembus.Culture berarti budaya.Menurut kamus besar bahasa indonesia kultur berarti :

1. Kebudayaan,cara pemeliharaan,pembudidayaan.

2. Kepercayaan,nilai-nilai dan pola perilaku yang umum berlaku bagi suatu kelompok dan diteruskan pada generasi berikutnya,sedangkan cultural berarti : suatu yang berkaitan dengan kebudayaan.Budaya sendiri berarti: akal budi,hasil dan adat istiadat.

3. Keseluruhan pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang digunakan untuk menjadi pedoman tingkah lakunya.

4. Jadi transkultural dapat diartikan sebagai :

a.) Lintas budaya yang mempunyai efek bahwa budaya yang satu mempengaruhi budaya yang lain.

b.) Pertemuan kedua niali-nilai budaya yang berbeda melalui proses interaksi sosial.

B. Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang berfokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger, 2002). Asumsi mendasar dari teori ini adalah perilaku caring. Caring adalah esensi dari keperawatan,membedakan,mendominasi serta mempersatukan tindakan keperawatan. Tindakan caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku cering semestinya diberikan kepada manusia sejak lahir,dalam perkembangan dan pertumbuhan,masa pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal. Human caring secara umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungan dan bimbingan pada manusia yang utuh. Human caring merupakan fenomena yang universal dimana ekspresi,struktur dan dan polanya bervariasi diantara kultur satu tempat dengan tempat lainnya.

1. Konsep Utama Dari Theory Of Culture Care Diversity And Universalitya.) Human Care And Caring

Mengekspresikan bagaimana suatu fenomena untuk membantu,

mendukung dan memfasilitasi individu atau orang lain dalam

mengantisipasi kebutuhan dalam upaya meningkatkan kesehatan.

b.)Culture

Culture merupakan suatu pola hidup, keyakinan, nilai-nilai, norma, yang dianut/dijalankan oleh individu, kelompok/institusi, dipelajari dan disebarkan dan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Culture dibagi menjadi :

Culture Care

Merupakan bagian dari budaya yang membantu, mendukung, serta digunakan atau dapat memfasilitasi tindakan keperawatan individu secara mandiri serta terhadap orang lain, berfokus pada kenyataan, atau mengantisipasi suatu pemenuhan kebutuhan kesehatan klien atau peningkatan kesejahteraan, memfasilitasi suatu ketergantungan, kematian, atau berbagai kondisi manusia/individu.

Culture Care Diversity

Berbagi budaya dan nilai nilai yang dianut, adanya perbedaan nilai, keyakinan diantara budaya yang ada, dan dalam kehidupan manusia.

Culture Care Universality

Kesamaam antar budaya, kesamaan nilai, kesamaan keyakinan

dalam mereflesikan perawatan kesehatan di masyarakat.

WorldviewBaigaimana individu atau kelompok melihat dunia berdasarkan budaya, nilai dan keyakinan yang dianut oleh individu atau kelompok tersebut.

2. Beberapa konsep dalam Transkultural Nursing

a. Budaya

Norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang

dipelajari, dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak

dan mengambil keputusan.

b. Nilai budaya

Keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau

suatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan

melandasi tindakan dan keputusan

c. Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan

Merupakan bentuk yang optimal dalam pemberian asuhan

keperawatan

d. Etnosentri

Budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain adalah persepsi

yang dimiliki individu menganggap budayanya adalah yang terbaik

e. Etnis

Berkaitan dengan manusia ras tertentu atau kelompok budaya

yang digolongkan menurut cirri-ciri dan kebiasaan yang lazim

f. Ras

Perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada

mendiskreditkan asal muasal manusia. Jenis ras umum dikenal

kaukasoid, negroid,mongoloid.

g. Etnografi: Ilmu budaya

Pendekatan metodologi padapenelitian etnografi memungkinkan

perawat untuk mengembangkan kesadaran yang tinggi pada

pemberdayaan budaya setiap individu.

Paradigma transcultural nursing (Leininger 1985) , adalah cara

pandang,keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam asuhan

keperawatan yang

sesuai latar belakang budaya, terhadap 4 konsep sentral keperawatan

yaitu :

Manusia

Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang

memiliki nilai-

nilaidan norma-norma yang diyakini dan berguna untuk

menetapkan

pilihan danmelakukan pilihan. Menurut Leininger (1984) manusia memilikikecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapundia berada (Geiger and Davidhizar, 1995).

Sehat

Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki

klien dalam

mengisikehidupannya, terletak pada rentang sehat sakit.

Kesehatan merupakan suatukeyakinan, nilai, pola

kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan

untukmenjaga dan memelihara keadaan

seimbang/sehat yang dapat diobservasidalam aktivitas

sehari-hari. Klien dan perawat mempunyai tujuan yang

samayaitu ingin

mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat-

sakit yangadaptif (Andrew and Boyle, 1995).

Lingkungan

Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang mempengaruhi perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien. Lingkungan dipandang sebagai suatu totalitas kehidupan dimana klien dengan budayanya saling berinteraksi. Terdapat tiga bentuk

lingkungan yaitu : fisik, sosial dan simbolik. Lingkungan fisik adalah lingkungan alam atau diciptakan oleh manusia seperti daerah katulistiwa, pegunungan, pemukiman padat dan iklim seperti rumah di daerah Eskimo yang hampir tertutup rapat karena tidak pernah ada matahari sepanjang tahun. Lingkungan sosial adalah keseluruhan struktur sosial yang berhubungan dengan sosialisasi individu, keluarga

atau kelompok ke dalam masyarakat yang lebih luas. Di dalam lingkungan sosial individu harus mengikuti struktur dan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan tersebut. Lingkungan simbolik adalah keseluruhan bentuk dan simbol yang menyebabkan individu atau

kelompok merasa bersatu seperti musik, seni, riwayat hidup, bahasa dan atribut yang digunakan.

Keperawatan

Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau

rangkaian kegiatan pada praktikkeperawatan yang

diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang

budayanya. Asuhan keperawatan ditujukan

memnadirikan

individu sesuai dengan budaya klien. Strategi yang digunakan dalam asuhan keperawatan adalah perlindungan/mempertahankan budaya,

mengakomodasi/negoasiasi budaya dan

mengubah/mengganti budaya klien (Leininger, 1991).

3. Konsep budaya dalam transcultural

1. Budaya adalah norma, tidakan yg dipelajari yg memberi petunjuk berfikir, bertindak dalam mengambil keputusan

2. Nilai budaya adalah keinginan yg dipertahankan pada waktu tertentu

yg mela ndasi keputusan.

3. Perbedaan budaya dalam asuhan mengacu yg dibutuhkan berupa

menghargai nilai individu, kepercayaan, tindakan, kepekaan

lingkungan

4. Etnosentris adalah persepsi yg dimiliki individu menganggap budayanya yg terbaik

5. Etnis adalah berkaitan ras, klompok budaya, digolongkan menurut ciri, kebiasaan, kelaziman.

6. Ras adalah perbedaan macam nanusia didasarkan karakteristik fisik, piqmen, bentuk tubuh, wajah, bulu, ukuran tertentu.

7. Etnografi adalah ilmu yg memprelajari budaya

8. Care adalah fenomena yg berhubungan bantuan, bimbingan perilaku pada individu, klompok untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas kehidupan

9. Caring adalah tindakan langsung dalam asuhan perawatan yg membimbing, membantu, mengantisipasi kebutuhan

10. Cultural care : kemampuan kognitif, afektif, dalam menilai kepercayaan, ekpresi yg digunakan dalam membantu pasien

11. Cultural imposition adalah Kecendrungan tenaga kesehatan memaksakan praktik, nilai diatas budaya dan kepercayaan pada orang lain

Pengkajian Asuhan Keperawatan Budaya

Peran perawat dalam transkultural nursing yaitu menjembatani antara sistem perawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan sistem perawatan melalui asuhan keperawatan.

Tindakan keperawatan yang diberikan harus memperhatikan 3 prinsip asuhan

keperawatan yaitu:

Cara I : Mempertahankan buda

Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak

bertentangan dengan kesehatan. Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikan sesuai dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga klien dapat meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya, misalnya budaya berolahraga setiap pagi

Cara II : Negosiasi budaya

Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang makan yang berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang lain.

Cara III : Restrukturisasi budaya

Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan status kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola rencana hidup yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang dianut.

Model konseptual yang di kembangkan oleh Leininger dalam menjelaskan asuhan keperawatan dalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk matahari terbit (Sunrise Model). Geisser (1991) menyatakan bahwa proses keperawatan ini digunakan oleh perawat sebagai landasan berpikir dan memberikan solusi terhadap masalah klien (Andrew and Boyle, 1995). Pengelolaan asuhan keperawatan dilaksanakan dari mulai tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien sesuai dengan latar belakang budaya klien ( Giger and Davidhizar, 1995). Pengkajian dirancang berdasarkan tujuh komponen yang ada padaSunrise Model yaitu:

1. Faktor teknologi (technological factors)

Teknologi kesehatan memungkinkan individu untuk memilih atau mendapat penawaran menyelesaikan masalah dalam pelayanan kesehatan. Perawat perlu mengkaji: Persepsi sehat sakit, kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan, alasan mencari bantuan kesehatan, alasan klien memilih pengobatan alternative dan persepsi klien tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan ini.

2. Faktor agama dan falsafah hidup ( religious and philosophical

factors )

Agama adalah suatu symbol yang mengakibatkan pandangan yang amat realistis bagi para pemeluknya. Agama memberikan motivasi yang sangat kuat untuk mendapatkan kebenaran diatas segalanya, bahkan diatas kehidupannya sendiri. Faktor agama yang harus dikaji oleh perawat adalah: agama yang dianut, status pernikahan, cara pandang klien terhadap penyebab penyakit, cara pengobatan dan kebiasaan agama yang berdampak positif terhadap kese

3. Faktos sosial dan keterikatan keluarga(kinshop and Social factors )

Perawat pada tahap ini harus mengkaji faktor-faktor: nama lengkap, nama panggilan, umur dan tempat tanggal lahir, jenis kelamin, status, tipe keluarga, pengambilan keputusan dalam keluarga dan hubungan klien dengan kepala keluarga.

4. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways )

Nilai-nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh penganut budaya yang di anggap baik atau buruk. Norma norma budaya adalah suatu kaidah yang mempunyai sifat penerapan terbatas pada penganut budaya terkait. Yang perlu di kaji pada factor ini adalah posisi dan jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga, bahasa yang digunakan, kebiasaan makan, makanan yang dipantang dalam kondisi sakit, perseosi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari- hari dan kebiasaan membersihkan diri.

5. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal

factors )

Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku adalah segala sesuatu yang mempengaruhi kegiatan individu dalam asuhan keperawatan lintas budaya (Andrew and Boyle, 1995 ). Yang perlu dikaji pada tahap ini adalah: peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan jam berkunjung, jumlah anggota keluarga yang boleh menunggu, cara pembayaran untuk klien yang dirawat.

6. Faktor ekonomi (economical factors)

Klien yang dirawat dirumah sakit memanfaatkan sumber-sumber material yang dimiliki untuk membiayai sakitnya agar segera sembuh. Faktor ekonomi yang harus dikaji oleh perawat diantaranya: pekerjaan klien, sumber biaya pengobatan, tabungan yang dimiliki oleh keluarga, biaya dari sumber lain misalnya asuransi, penggantian biaya dari kantor atau patungan antar anggota keluarga.

7. Faktor pendidikan ( educational factors )

Latar belakang pendidikan klien adalah pengalaman klien dalam menempuh jalur formal tertinggi saat ini. Semakin tinggi pendidikan klien maka keyakinan klien biasanya didukung oleh bukti-bukti ilmiah yang rasional dan individu tersebut dapat belajar beradaptasi terhadap budaya yang sesuai dengan kondisi kesehatannya. Hal yang perlu dikaji pada tahap ini adalah: tingkat pendidikan klien, jenis pendidikan serta kemampuannya untuk belajar secara aktif mandiri tentang pengalaman sedikitnya sehingga tidak terulang kembali.

C. Human Care

Human care merupakan hal yang mendasar dalam teori caring. Menurut Pasquali dan Arnold (1989) serta Watson (1979), human care terdiri dari upaya untuk melindungi, meningkatkan, dan menjaga atau mengabdikan rasa kemanusiaan dengan membantu orang lain mencari arti dalam sakit, penderitaan, dan keberadaannya serta membantu orang lain untuk meningkatkan pengetahuan dan pengendalian diri. Watson (1979) yang terkenal dengan Theory of Human Care, mempertegas bahwa caring sebagai jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh .

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keperawatan transkultural adalah suatu proses pemberian asuhan keperawatan yang difokuskan kepada individu dan kelompok untuk mempertahankan,meningkatkan perilaku sehat sesuai dengan latar belakang budaya. Hal ini dipelajari mulai dari kehidupan biologis sebelumnya,kehidupan psikilogis,kehidupan sosial dan spiritualnya. Perencanaan dan pelaksanaan proses keperawatan transkultural tidak dapat begitu saja dipaksakan kepada klien sebelum perawat memahami latar belakang budaya klien sehingga tindakan yang dilakukan dapat sesuai dengan budaya klien. Penyesuaian diri sangatlah diperlukan dalam aplikasi keperawatan transkultural.

B. Saran

Walaupun dalam kenyataanya mungkin konsep keperawatan transkultural

efektif digunakan pada klien, namun pengkajian lebih lanjut juga sangat

diperlukan untuk mencapai hasil yang maksimal dalam proses

penyembuhan.

DAFTAR PUSTAKA

http://dhieakamoto.blogspot.com/2011/01/makalah-transkultural-nursing.html/?m=1

http://suprianiezaenal.wordpress.com/2012/11/27/keperawata-transkultural-leiningers-teory-ikd-1/

http://supyan.stikeskuningan.ac.id/?p=90

13