14
Nomor: 39/XXVI/Minggu, 14 Februari 2021 Transfigurasi: Antara Penderitaan & Kemuliaan P ada hari Minggu ini, kita memperingati transfigurasi Yesus. Transfigurasi berarti perubahan bentuk atau penampilan menjadi lebih mulia atau spiritual. Transfigurasi Yesus merupakan sebuah peristiwa ketika Yesus dimuliakan di atas gunung. Wajah-Nya berubah, bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang (mencuci dan menjemur) pakaian seperti itu. Bukan hanya Yesus yang pernah berubah rupa. Sebenarnya, Musa pun pernah, wajahnya bercahaya saat menerima Dasa Titah. Bahkan, konon ceritanya, menurut kepercayaan penganut agama Buddha, Sang Buddha kabarnya pernah mengalami transfigurasi pada saat mencapai level kerohanian tertentu. Lantas apa uniknya transfigurasi Yesus? Yesus berubah rupa bukan karena sudah mencapai level kerohanian tertentu, melainkan karena itulah diri-Nya sebenarnya. Selama ini, Yesus tidak pernah mengekspos kemuliaan-Nyakepada publik. Ketika transfigurasi terjadi, baru ketiga murid-Nya, yakni Petrus, Yakobus, dan Yohanes yang sadar siapa Yesus sesungguhnya. Ternyata, Yesus bukan sekadar guru agama. Atau, Yesus hanya sekadarfigur besar sekelas Musa dan Elia (nabi-nabi yang sangat dihormati oleh umat Israel; mereka datang dari sorga untuk menghormati dan mempermuliakan Yesus). Lebih dari itu, Yesus adalah Anak Allah yang diperkenan oleh Bapa. Ketika Petrus melihat peristiwa yang dahsyat dan penuh kemuliaan itu, secara spontan dia berkata, Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa, dan satu untuk Elia (Markus 9: 5).” Namun, respons Petrus itu keliru sebab yang penting bukan hebatnya apa yang telah kita lihat, melainkan apa yang berubah dari kita setelah melihat transfigurasi Yesus. Melalui transfigurasi-Nya, Yesus hendak menyampaikan pesan kepada para murid-Nya bahwa kemuliaan yang mereka lihat itu sesungguhnya merupakan kelanjutan pemberitaan tentang penderitaan-Nya. Dengan kata lain,

Transfigurasi: Antara Penderitaan & Kemuliaan P

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Transfigurasi: Antara Penderitaan & Kemuliaan P

Nomor: 39/XXVI/Minggu, 14 Februari 2021

Transfigurasi: Antara Penderitaan & Kemuliaan

P ada hari Minggu ini, kita memperingati transfigurasi Yesus. Transfigurasi

berarti perubahan bentuk atau penampilan menjadi lebih mulia atau

spiritual. Transfigurasi Yesus merupakan sebuah peristiwa ketika

Yesus dimuliakan di atas gunung. Wajah-Nya berubah, bercahaya seperti

matahari dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di

dunia ini yang dapat mengelantang (mencuci dan menjemur) pakaian seperti

itu. Bukan hanya Yesus yang pernah berubah rupa. Sebenarnya, Musa pun

pernah, wajahnya bercahaya saat menerima Dasa Titah. Bahkan, konon

ceritanya, menurut kepercayaan penganut agama Buddha, Sang Buddha

kabarnya pernah mengalami transfigurasi pada saat mencapai level kerohanian

tertentu.

Lantas apa uniknya transfigurasi Yesus? Yesus berubah rupa bukan karena

sudah mencapai level kerohanian tertentu, melainkan karena itulah diri-Nya

sebenarnya. Selama ini, Yesus tidak pernah “mengekspos kemuliaan-Nya”

kepada publik. Ketika transfigurasi terjadi, baru ketiga murid-Nya, yakni

Petrus, Yakobus, dan Yohanes yang sadar siapa Yesus sesungguhnya.

Ternyata, Yesus bukan sekadar guru agama. Atau, Yesus “hanya sekadar”

figur besar sekelas Musa dan Elia (nabi-nabi yang sangat dihormati oleh umat Israel; mereka datang dari sorga untuk menghormati dan mempermuliakan Yesus). Lebih dari itu, Yesus adalah Anak Allah yang diperkenan oleh Bapa.

Ketika Petrus melihat peristiwa yang dahsyat dan penuh kemuliaan itu, secara

spontan dia berkata, “Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini.

Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa, dan

satu untuk Elia (Markus 9: 5).” Namun, respons Petrus itu keliru sebab yang

penting bukan hebatnya apa yang telah kita lihat, melainkan apa yang

berubah dari kita setelah melihat transfigurasi Yesus.

Melalui transfigurasi-Nya, Yesus hendak menyampaikan pesan kepada para

murid-Nya bahwa kemuliaan yang mereka lihat itu sesungguhnya merupakan

kelanjutan pemberitaan tentang penderitaan-Nya. Dengan kata lain,

Page 2: Transfigurasi: Antara Penderitaan & Kemuliaan P

transfigurasi itu sebagai tindakan Yesus untuk mengoreksi pemahaman para murid yang

diwakili oleh Petrus. Para murid memandang transfigurasi dari sisi keyahudian, yaitu

melihat Yesus sebagai Mesias sebagaimana cara pandang orang Yahudi. Cara pandang itu

tidak seperti yang dikehendaki Yesus. Bagi Yesus, Mesias harus menderita sebelum

menunjukkan kemuliaan-Nya melalui kebangkitan-Nya.

Iman pada Mesias akan senantiasa ada dalam segala keadaan, baik saat hidup kita dalam

kemuliaan maupun dalam penderitaan dengan menghayati kemesiasan Yesus. Penghayatan

tentang Mesias akan terwujud bila para pengikut Yesus mendengarkan Dia. Dengan

mendengarkan Dia, kita belajar menerima, bahkan mencintai penderitaan Yesus agar

dapat menerima kemuliaan-Nya.

Selaku umat Tuhan, seringkali kita kurang setia dan konsisten untuk mendengarkan suara

kebenaran Yesus. Dalam mengambil keputusan atau kebijakan, seringkali kita membiarkan

diri dipengaruhi dan ditentukan oleh suara dunia ini. Bahkan, tidak jarang kita justru

bersandar kepada orang-orang yang kita anggap terpandang dan memiliki pengaruh.

Biarlah melalui peristiwa transfigurasi ini, umat Tuhan mau mengakui Yesus sebagai Anak

Allah dan mau mendengarkan semua perkataan-Nya. Tuhan memberkati.

Pnt. Andreas Winata

Persekutuan

Sakit: Opung Sondang S. Sitorus Opung Louisa T. Hutabarat Oma Liesda Oma Wulandari Gondokusumo Ibu Rita Ibu Veronika Ibu Susanti Ibu Ratna Bp. Beta Syarief Sdr. Amanda Sdr. Yanuar Edmond Sukandhi Sdr. Bagas

Pulih: Bp. Halim Pnt. Dimas Samuel Ibu Folare dr. Herman Hadiprodjo dr. Kristini dr. Aswin Sdr. Aryo

Lukas 18:1 Tuhan Yesus mengajarkan para murid harus selalu

berdoa dengan tidak jemu-jemu.

Lain-lain: Pandemi Covid-19 Pemerintah Presiden Jokowi Situasi dan kondisi cuaca Bencana alam Mencari pekerjaan Tenaga Kesehatan (Nakes) GKI Perumahan Citra 1:

* Kesatuan hati seluruh pelayan Tuhan (MJ/BP/Aktivis)

* GSG 3 * Kegiatan gereja yg dilakukan

secara online * Panitia Paskah 2021

Pokok Doa

Page 3: Transfigurasi: Antara Penderitaan & Kemuliaan P

17 Februari 2021

NO BUKU JUDUL LAGU NO BUKU JUDUL LAGU

1. KJ 353:1,3,4 Sungguh Lembut Tuhan Yesus Memanggil 4. KJ 40:1,2,4 Ajaib Benar Anugerah

2. KJ 366:1-3 Ya Kasih yang Merangkulku 5. Kami Bangkit dari Abu

3. Kidung Keesaan 72:1-2 Hanya Debulah Aku

Nyanyian Kebaktian Online 17 & 21 Februari 2021

Majelis Jemaat akan mengadakan Kebaktian Minggu secara Live pk. 09.00 di Kanal Youtube GKI Perumahan Citra 1, pada:

Hari/Tgl. : Minggu, 14 Februari 2021 (Perjamuan Kudus) Tema : "Transfigurasi: Antara Penderitaan & Kemuliaan" Bacaan : Markus 9:2-9 Pelayan Firman : Pdt. Gloria Tesalonika Penatua : Pnt. Siwi Kristianti & Pnt. Sri Hendrini Wahyu S. Kantoria : Julio & Nia Pemusik : Athalia & Febe

Hari/Tgl. : Minggu, 21 Februari 2021 (Pra Paskah 1) Tema : "Kasih Setia Allah Kepada Ciptaan-Nya" Bacaan : Markus 1:9-15 Pelayan Firman : Pdt. Naya Widiawan Sudharmo Penatua : Pnt. Josephus Hadi Sucianto & Pnt. Jayadi Sucitra Kantoria : Dante & Atik Pemusik : Stephanie & Benyamin

Kebaktian Minggu-Live Streaming

→ Kanal Youtube GKI Perumahan Citra 1

Hari/Tgl. : Rabu, 17 Februari 2021 Waktu : pk. 18.30 Tema : "Kesalehan Palsu" Bacaan : Matius 6:1-6, 16-21 Pelayan Firman : Pdt. Ellisabeth Hasikin Penatua : Pnt. Sujono Tan & Pnt. Tjutie Widjaja Kantoria : Evy Pemusik : Erika & Benyamin

Kebaktian Rabu Abu-Online

21 Februari 2021

NO BUKU JUDUL LAGU NO BUKU JUDUL LAGU

1. KJ 158:1-3 Ku Ingin Menghayati 3. KJ 287b:1-2 Sekarang Bersyukur

2. KJ 58:1,3,4 Mahakasih yang Ilahi 4. Kami Bangkit dari Abu

Page 4: Transfigurasi: Antara Penderitaan & Kemuliaan P

Sakramen Perjamuan Kudus dilayankan pada kebaktian Minggu (live streaming):

Hari/Tanggal : Minggu, 14 Februari 2021 Waktu : pk. 09.00 dilayankan oleh : Pdt. Gloria Tesalonika

14-

Minggu

Christian Andy Hermawan

Theodore Joseph Siahaya

Joantine D. Rahayu Iskandar

Bryn Allentio Seko

Sarah Agatha Lie

Gabriel Valentino H. Siagian

15-

Senin Hana Lestari

Lisa

Ewah Suhaemah

16-

Selasa

Henny Tedja

Oliver Zesti

Danny Hardadi Gunadi

Leonardo Adrian Sunanjaya

Christian Matthew Sinaga

Ulang Tahun

17-

Rabu

Mariani C. Br. Manullang

Erlina

Lina Kristina Adidarma

David Kristianto

Wilson

18-

Kamis

Agung Purwito

Krista Yuwani

Dean Febrius Chanjaya

Bella Yolanda Ningsih

Fetrianika Harefa

Celine Ellianna Halim

19-

Jumat

Windya Gunandar

Leni Marlina Daeli

Jonathan Michael Kellen Harefa

Arsen Kefas Janetto Wehantouw

20-

Sabtu

Farida Panggabean

Kharol Galven Daeli

Vincenza Charlotte Ong

Anggota jemaat yang berulang tahun

tgl. 14-20 Februari 2021:

Kiranya kasih karunia Tuhan senantiasa menyertai Saudara. Tuhan Yesus Memberkati.

Majelis Jemaat mengucapkan:

Hari : Minggu

Tanggal : 14 Februari 2021

Waktu : pk. 11.00 - 15.00

Hari : Senin, Selasa, Rabu

Tanggal : 15, 16, 17 Februari 2021

Waktu : pk. 10.00 - 15.00

(Istirahat pk. 12.00 - 13.00)

Umat dapat mengambil Abu untuk Kebaktian Rabu Abu online tanggal 17 Februari 2021, pada:

Page 5: Transfigurasi: Antara Penderitaan & Kemuliaan P

● Pertemuan Orang Tua Peserta Katekisasi dengan Majelis Jemaat Bidang Persekutuan

Hari : Minggu

Tanggal : 21 Februari 2021

Waktu : pk. 11.00 - via Zoom

Pendaftaran ditutup tgl. 14 Februari 2021

Kelas Katekisasi

Kelas Katekisasi dimulai pada tgl. 5 Maret 2021

● Kelas Katekisasi Pendaftaran kelas Katekisasi telah dibuka, dengan syarat sbb.:

Telah berusia 16 tahun pada saat dimulainya kelas katekisasi.

Mengisi Formulir Pendaftaran (dapat menghubungi TU Gereja).

Menyerahkan pas foto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar.

Menyerahkan fotocopy baptis anak bagi yang telah mendapatkannya.

Penasihat : Pdt. Naya Widiawan Sudharmo Penatua Pendamping : Pnt. Tjutie Widjaja, Pnt. Frika Turnip Ketua : Rina Mayasari Sekretaris : Evelyn Noviana Priatna Bendahara : Linda L. Kurniawan Sie Acara : Steffie Yunita Wijdaja (Koord.), Christy Donna Br Kaban,

Pariama Riris M. Samosir, Tune Kartika Harahap (wk. Kom. Anak), Christopher Andrean Kurniawan, Gisela Vincentia Putri Nugroho, Martha Calissa (wk. Kom. Remaja), Febe Amelia Haryanto, Sonia Limous (wk. Kom. Pemuda), Jeanny Jeanette M. Waworuntu (wk. Komisi Dewasa), Sherly Fransisca, Albert Pinontoan (wk. Komisi Usinda), Endah Sri Hapsari (wk. Komisi Perlawatan, Erika Trisnadi (wk. Kom. Musik)

Sie Multimedia & Publikasi : Andreas Christophorus B. A. (Koord.), Priscila Meidy (wk. Komisi Remaja), Jessica Aderisan (wk. Komisi Pemuda), Iskak Agus Rachmat Utomo

Sie Dekorasi & Perlengkapan : Handyanto Tantoso (Koord.), Tutut Subiyantowo Sie Keamanan : Alexander Louis Mudin (Koord.), Sriyanto

Susunan Panitia Paskah 2021

Selama Masa Raya Pra Paskah, marilah kita bangun relasi yg semakin dekat dan kuat

dengan Tuhan melalui ruang yang penuh kasih yaitu doa. Berikut adalah pokok doa yang akan kita doakan bersama dalam minggu ini:

Tanggal Pokok Doa

Rabu 17 Februari 2021

Rabu Abu

Memohon kepada Tuhan agar diberikan hati yang tulus dalam mengasihi Allah serta keberanian untuk melakukan hal yang benar

Minggu 21 Februari 2021

Pra Paskah 1

Dimampukan agar dapat terus memiliki komitmen untuk membalas kasih setia Allah dalam hidup sehari-hari dengan memelihara kehidupan bersama dengan

sesama ciptaan

Pokok Doa Rabu Abu & Pra Paskah

Page 6: Transfigurasi: Antara Penderitaan & Kemuliaan P

Tak terasa bahwa nanti pada tanggal 17 Februari 2021 kita akan Kembali memasuki Masa Raya Paskah 2021. Tentunya kita semua masih ingat bahwa Masa Raya Paskah yang lalu tidak semua kegiatan dapat kita laksanakan dikarenakan virus covid-19 yang mewabah. Namun di tengah-tengah kondisi tersebut kita bersyukur karena Allah tidak tinggal diam membantu kita untuk semakin dapat menghayati makna Masa Raya Paskah dengan cara yang berbeda. Pandemi ini menghancurkan setiap sektor kehidupan, bukan saja pada sektor kesehatan, tapi juga pada sektor yang lain sehingga mengakibatkan banyak orang yang menderita. Oleh sebab itu, kita membutuhkan pemulihan dari keadaan yang sekarang kita rasakan. Pemulihan agar kita dapat terus setia berjalan mentaati firman dan mengerti kehendak-Nya, bangkit dari keterpurukan dan mampu untuk terus hidup beradaptasi dalam tatanan baru ini. Dari latar belakang itulah, maka Paskah tahun ini mengambil tema “Kebangkitan Kristus Memulihkan Kehidupan”. Sebab kita meyakini bahwa di tengah-tengah penderitaan yang sedang kita alami bersama ini, Allah dalam Putera Tunggal-Nya Yesus Kristus terus berkarya di dalam hidup kita. Peristiwa kebangkitan Kristus yang kita rayakan merupakan bukti bagaimana Allah begitu memperhatikan kehidupan kita dengan memberikan pemulihan dari keadaan yang sekarang kita hadapi. Dengan kebangkitan-Nya, kita diingatkan bahwa Ia hidup dan hadir bagi kita yang adalah umat-Nya. Masa Raya Paskah akan diawali dengan ibadah Rabu Abu. Dalam ibadah Rabu Abu, digunakan abu yang dioleskan di dahi. Abu sendiri telah digunakan sejak zaman dahulu oleh umat Israel untuk mengungkapkan perkabungan. Menaburkan abu di kepala atau duduk di atas abu merupakan cara seseorang untuk mengungkapkan kedukaan atas dosa dan pelanggaran-pelanggarannya. Salah satu contoh penggunaan abu sebagai tanda pertobatan ada pada Ayub 42:5-6, “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu”. Pada abad ke-5 SM, sesudah Yunus berseru agar orang-orang kembali kepada Tuhan dan melakukan pertobatan, kota Niniwe kemudian memaklumkan puasa dan mengenakan kain kabung serta menyelubungi dirinya dengan kain kabung lalu duduk di atas abu. Selain itu abu juga mengingatkan kita akan keberadaan kita sebagai manusia yang fana yang berasal dari debu tanah dan akan kembali menjadi debu. Dengan hal ini kita diajak untuk melakukan pertobatan dan Kembali kepada Yesus Kristus yang adalah satu-satunya Penyelamat dunia. Pandemi Covid-19 membuat ritus penorehan abu tidak dapat dilakukan dengan cara yang biasa. Selain karena umat akan mengikuti ibadah dari rumah, kita juga sedang menjaga jarak sehingga pantang untuk saling bersentuhan. Mempertimbangkan hal tersebut, maka ritus penorehan abu harus dilakukan masing-masing dengan menorehkan abu di dahi sendiri. Secara teologis, hal ini dimungkinkan karena ritus penorehan abu bukanlah sakramen sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja—tidak harus oleh pendeta. Pendeta akan memandu umat untuk menorehkan abu di dahi masing-masing. Saat umat menorehkan abu di dahinya, umat diajak untuk menyerukan “Aku adalah debu dan akan kembali menjadi debu.” Rabu Abu merupakan awal dari rangkaian Masa Raya Paskah. Dalam Minggu-minggu Pra Paskah ini kita diajak untuk dapat menghayati hidup beriman melalui doa, puasa dan sedekah. Ketiga tradisi ini telah dilakukan oleh gereja saat ini, termasuk juga umat Tuhan GKI Perumahan Citra 1:

SEDEKAH, DOA DAN PUASA

Page 7: Transfigurasi: Antara Penderitaan & Kemuliaan P

1. DOA Doa merupakan nafas kehidupan orang Kristen dan penyerahan diri kepada Allah yang mengasihi kita. Melalui doa berarti kita menaruh harapan sepenuhnya kepada Allah yang mempunyai otoritas atas keseluruhan hidup kita. Oleh sebab itu, ketika kita berdoa, maka harus disertai dengan kesungguhan dan kerendahan hati serta ada dalam keintiman dengan Tuhan. Dalam pelayanan-Nya di dunia, Tuhan Yesus menunjukkan betapa pentingnya hidup dalam doa. Hal ini bisa kita perhatikan dalam Injil ketika Ia biasa mengkhususkan waktu untuk berdoa secara pribadi dan Doa Bapa Kami yang Ia ajarkan. Dengan doa kita dapat semakin merasakan kehadiran Tuhan dan membuat kita semakin teguh dan berani melangkah dalam hidup ini melewati rintangan dan cobaan. Akan ada pokok-pokok doa yang kita doakan selama Minggu Pra Paskah dan dimuat dalam Warta Jemaat. Umat dapat menyatukan hati berdoa bagi pergumulan yang ada.

2. PUASA

Istilah/ kata “puasa” berasal dari dua kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu: (1) upa artinya dekat dan (2) wasa artinya Yang Maha Kuasa. Jika keduanya digabungkan, upawasa, atau yang kemudian pengucapannya menjadi ‘puasa’, berarti “cara mendekatkan diri dengan Tuhan”. Yang utama dalam pelaksanaan puasa adalah bagaimana kita mendekatkan diri kita kepada Tuhan, yang hanya tampak melalui pembaruan sikap dan perbuatan kita. Dalam pelaksanaannya, puasa dilakukan dengan menahan diri dari makan-minum selama 12 jam sehari (pk. 06.00-18.00) selama 40 hari, dimulai dari Rabu Abu sampai dengan Minggu Palmarum. Memang ada juga tradisi lain yang melakukan puasa selama 40 hari (diambil dari 40 hari Yesus berpuasa) dari Rabu Abu sampai dengan Sabtu Sunyi tanpa menghitung hari-hari Minggunya. Akan tetapi sebagai sebuah komitmen yang berkelanjutan, kita melaksanakannya hingga Minggu Palmarum. Dalam kaitannya dengan pandemi, umat juga dapat berpuasa, melakukan penyangkalan diri dari kebiasaan yang lama atau berbagai hal yang disukai, seperti contohnya bercengkrama atau kumpul-kumpul di luar rumah. Atau kebiasaan lain seperti: merokok, makan berbagai hidangan nikmat dan berbagai kebiasaan seperti iri hati, marah, dendam, malas, nafsu, sombong dan berbagai sikap dan sifat buruk lainnya.

3. SEDEKAH

Sedekah mengedepankan relasi antara sesama manusia. Sedekah merupakan sikap ibadah yang mengakui bahwa Allah adalah sumber berkat dan kita adalah penyalur berkat-Nya. Dalam praktik pelaksanaannya, “Sedekah” dikonkretkan melalui Aksi Penyangkalan Diri (APD) yang diisi dengan upaya untuk menekan segala keinginan kita, terutama yang hanya untuk memuaskan "nafsu" pribadi. Kita mengurangi hal-hal yang selama ini dengan mudahnya kita penuhi untuk memuaskan keinginan kita. Kita menyisihkan apa yang dimiliki sebagai upaya kita berbela rasa kepada sesama yang membutuhkan. APD pada tahun 2021 ini, akan dikumpulkan dan dikoordinasikan dengan Majelis Jemaat Bidang Kesaksian dan Pelayanan yang penyalurannya akan difokuskan pada Rumah Sakit Ukrida yang sekarang menjadi tempat untuk merawat pasien Covid-19 yang hingga kini masih bergumul soal dana untuk menyediakan tempat tidur pasien dan perangkat-perangkatnya yang lain. Sebagai tubuh Kristus, gereja Tuhan, marilah kita menjadi komunitas yang saling memulihkan.

Akhirnya, selamat menghayati Masa Raya Paskah 2021. Tuhan memberkati.

Pdt. Naya Widiawan Sudharmo

Page 8: Transfigurasi: Antara Penderitaan & Kemuliaan P

Kebaktian Rabu Abu

Kebaktian Minggu Pra Paskah 1

Page 9: Transfigurasi: Antara Penderitaan & Kemuliaan P

Pembinaan

Komisi Anak

Persiapan Guru Sekolah Minggu

Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Februari 2021

Waktu : pk. 16.30

• Kelas Batita - Kelas 6

Tema : - Yesus di Hadapan Pilatus

- Yesus Mati

Dilayankan : Pdt. Ellisabeth Hasikin

• Kelas Pra Remaja

Tema : - Narkoba dan Radikalisme

- Pornografi dan LGBT

Dilayankan : Pdt. Naya Widiawan Sudharmo

Page 10: Transfigurasi: Antara Penderitaan & Kemuliaan P

Komisi Remaja

Ibadah Pemuda Online, hari Minggu, tgl. 14 Februari 2021, bergabung dengan Kebaktian Minggu Live Streaming (Perjamuan Kudus).

Komisi Pemuda

Komisi Dewasa

Page 11: Transfigurasi: Antara Penderitaan & Kemuliaan P

Komisi Usinda

Page 12: Transfigurasi: Antara Penderitaan & Kemuliaan P

14-20 Februari 2021: Minggu, 14 Februari 2021

Markus 9:2-9

Senin, 15 Februari 2021 Keluaran 19:7-25

Selasa, 16 Februari 2021 1 Timotius 3:14-16

Rabu, 17 Februari 2021 Mazmur 51:1-19

Kamis, 18 Februari 2021 1 Yohanes 1:3-10

Jumat, 19 Februari 2021 2 Timotius 4:1-5

Sabtu, 20 Februari 2021 Matius 9:2-13

Bacaan Alkitab

Bagi umat yang membutuhkan Renungan Wasiat, Kiddy, Teens for Christ, Youth for Christ dan Jendela Hati dapat mengaksesnya pada website Yayasan Komunikasi Bersama di

1. ykb-wasiat.org/wasiat/ atau dapat mengunduh aplikasi Renungan Wasiat di play store/app store

2. https://www.ykb-wasiat.org/kiddy/

3. https://www.ykb-wasiat.org/teens-for-christ/

4. https://www.ykb-wasiat.org/youth-for-christ/

5. https://www.ykb-wasiat.org/jendela-hati/

Renungan

Sarana Penunjang

Warta Jemaat

Mulai tgl. 7 Februari 2021, umat dapat

mengakses Warta Jemaat di link

http://paideia.gkicitra1.id

Agenda PMJ: • Pembukaan

• Renungan: Pnt. Lioe Lius Wijaya • Laporan Panitia dan Tim Raker

• Pengesahan Notulen • Pembahasan Surat Masuk/Keluar

• Evaluasi Program Kerja Bidang • Warnasari & Penutup

Bagi anggota jemaat yang mempunyai saran/usul,

Saudara dapat menyampaikannya secara tertulis dengan dilengkap nama, alamat & nomor anggota.

Persidangan Majelis Jemaat

Page 13: Transfigurasi: Antara Penderitaan & Kemuliaan P

Bagi Umat yang ingin memberikan persembahan, dapat memberikan dengan cara, sbb:

Persembahan

1. Secara tunai, telah disiap-

kan kotak persembahan

yang diletakkan di depan

ruang Tata Usaha (Lantai

2) pada setiap hari Sabtu

pk. 09.00 - 12.00. Umat

diminta tetap mengikuti

protokol kesehatan.

2. Transfer Rekening Gereja BCA No. 1983152221

atas nama GKI Jabar Citra Garden I

3. Transfer Rekening Gereja Umat dapat memberi keterangan

untuk persembahan minggu/

persepuluhan/bulanan/syukur/GSG3/

APD/Paskah/Natal/Perjamuan Kudus.

Persidangan Majelis Jemaat Khusus

(Pengesahan APBP dan Program Kerja BP),

diadakan pada:

Persidangan Majelis Jemaat Khusus

Bagi Anggota Jemaat yang memerlukan pelayanan dapat menghubungi Tata

Usaha secara online pada:

Senin - Jumat pk. 08.30-17.00;

Sabtu

pk. 08.30-13.30

melalui telepon atau email gereja.

Tata Usaha Kegiatan Komisi yang akan diwartakan di Warta Jemaat, dapat dikirim dalam bentuk poster, dengan ketentuan sbb:

1. File berbentuk jpeg - Landscape

2. Ukuran A6.

3. Font ukuran 11 untuk keterangan penting seperti: Tema, Pembicara, Waktu Pelaksanaan.

4. Diserahkan ke Sekretariat (TU), paling lambat, hari Kamis Pk. 12.00.

Page 14: Transfigurasi: Antara Penderitaan & Kemuliaan P

Hari/Tgl. Waktu Jenis Kegiatan Via/Tempat

Minggu, 14 Februari ’21

09.00 Kebaktian Minggu Live Streaming: Pdt. Gloria Tesalonika Youtube GKI PC 1

09.00 Kebaktian Remaja Online: Pdt. Naya Widiawan Sudharmo Zoom

09.00 Kebaktian Pemuda Bergabung dengan Kebaktian Minggu Live Streaming Youtube GKI PC 1

09.00 Kebaktian Anak Online: Kelas Batita - Kelas Pra Remaja Zoom

13.00 Persidangan Majelis Jemaat Online: Pnt. Josephus Hadi Sucianto Zoom

Senin, 15 Februari ’21 20.00 Rapat Panitia Paskah Online Zoom

Selasa, 16 Februari ’21 19.30 Bina Biblika Online: Pdt. Naya Widiawan Sudharmo Zoom

Rabu, 17 Februari ’21 18.30 Kebaktian Rabu Abu Online: Pdt. Ellisabeth Hasikin Youtube GKI PC 1

Kamis, 18 Februari ’21 10.00 Doa Kelompok Online: Pdt. Ellisabeth Hasikin Zoom

Jumat, 19 Februari ’21

10.00 Persekutuan Usinda Online: Pdt. Ellisabeth Hasikin Zoom

20.00 Persiapan Kebaktian Minggu Live Streaming Zoom

20.00 Persiapan Kebaktian Remaja Online Zoom

20.00 Persiapan Kebaktian Pemuda Online Zoom

Sabtu, 20 Februari ’21

16.30 Persiapan Guru Sekolah Minggu Online (Kelas Batita - Kelas 6): Pdt. Ellisabeth Hasikin Zoom

16.30 Persiapan Guru Sekolah Minggu Online (Kelas Pra Remaja): Pdt. Naya Widiawan Sudharmo Zoom

Minggu, 21 Februari ’21

09.00 Kebaktian Minggu Live Streaming: Pdt. Naya Widiawan Sudharmo Youtube GKI PC 1

09.00 Kebaktian Remaja Online: Pdt. Gloria Tesalonika Youtube GKI PC 1

09.00 Kebaktian Pemuda Online: Pdt. Debora Rachelina Zoom

09.00 Kebaktian Anak Online: Kelas Batita - Kelas Pra Remaja Youtube Binawarga

11.00 Pertemuan Ortu Peserta Katekisasi dengan MJ Bid. Persekutuan Online Zoom

13.00 Persidangan Majelis Jemaat Khusus (Pengesahan APBP dan Program BP) Online: Tim Raker

Zoom

Selamat Hari Minggu.

Tuhan Memberkati.