Upload
tulus
View
250
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
1/94
i
PEMBUATAN BAKSO IKAN CUCUT DENGAN BAHAN
TAMBAHAN JENIS TEPUNG YANG BERBEDA
TUGAS AKHIR
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Diploma 3
Untuk mencapai gelar Ahli Madya
Disusun Oleh :
Nama : Tristeza Daniati
NIM : 5451301038
Program Studi : Tata Boga D3
Jurusan : Teknologi Jasa dan Produksi
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
2/94
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
3/94
iii
iii
B=10,44%, dan sampel C=10,48% sehingga sampel A belum memenuhi syarat
SNI. No. 01-3819-1995. Karena sampel A belum memenuhi standar minimal
yaitu 9,0% sehingga sampel A perlu penambahan bahan lain untuk meningkatkankadar protein. Saran yang diajukan adalah perlu dilakukan usaha-usaha untuk
memanfaatkan berbagai jenis ikan yang berbeda dalam pembuatan bakso, perlu
dilakukan percobaan lebih lanjut terhadap jenis ikan dan jenis tepung dalam
pembuatan bakso sehingga dapat diketahui besarnya peningkatan protein.
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
4/94
iv
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Tugas Akhir ini telah dipertahankan di hadapan sidang penguji
Tugas Akhir Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Pada hari :
Tanggal :
Pembimbing
Ir. Sulistyawati
NIP. 130799703
Penguji II, Penguji I,
Dra.Hanna Lestari Ir. Sulistyawati
NIP. 130795083 NIP. 130799703
Ketua Jurusan, Ketua Program Studi,
Dra. Dyah Nuraini S, M. Kes Ir. Siti Fathonah, M. Kes
NIP. 131766485 NIP.131781326
Dekan,
Prof. Dr. Soesanto
NIP. 130875753
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
5/94
v
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Tidak ada suatu masalah di dunia ini yang tidak dapat diselesaikan , selagi
kita masih dapat berusaha menyelesaikannya
Tugas akhir ini dipersembahkan untuk
1.Ayah dan bunda terhormat.
2.Kakandaku dan adinda tercinta.
3.Mas Moel yang selalu memberi motivasi
4.Teman-teman angkatan01.
5.Teman-teman Salsabila
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
6/94
vi
vi
KATA PENGANTAR
Dengan selesainya Tugas akhir ini, penulis panjatkan puji syukur
kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Tugas
akhir ini penulis susun untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli
Madya Teknologi Jasa dan Produksi Boga D3, Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini banyak mendapat bantuan moril maupun
materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan ketulusan hati, penulis
mengucapkan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
yang terhormat:
1. Ibu Ir. Sulistyawati, Dosen pembimbing yang telah ikhlas meluangkan waktu,
tenaga, pikiran, dan penuh kesabaran membimbing penulis untuk
mengembangkan pengetahuan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Ibu Dra. Dyah Nurani S, M.kes, Ketua Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi
Fakultas Teknik UNNES yang telah memberikan sarana dan fasilitas yang
memperlancar Tugas Akhir.
3. Bapak Prof. DR. Soesanto, Dekan Fakultas Teknik UNNES yang telah
memberikan ijin dalam menyusun Tugas Akhir.
4. Bapak dan Ibu Dosen Teknologi Jasa dan Produksi yang telah memberikan
bantuan moril maupun materiil dalam penyusunan Tugas Akhir.
5. Teman-teman seperjuangan dan semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Tugas Akhir.
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
7/94
vii
vii
Dengan iringan doa, semoga jerih payah yang diberikan kepada penulis
akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Tuhan YME. Penulis menyadari
dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan, namun harapan
penulis semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi yang membacanya.
Semarang, September 2005
Penulis
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
8/94
viii
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
ABSTRAK....................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x
DAFTAR TABEL............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Permasalahan ................................................................................. 3
C. Tujuan Percobaan........................................................................... 3
D. Manfaat .......................................................................................... 3
E. Sistematika Tugas Akhir................................................................ 4
BAB II PEMBUATAN BAKSO IKAN CUCUT DENGAN
BAHAN TAMBAHAN JENIS TEPUNG YANG BERBEDA......... 7
A. LANDASAN TEORI ................................................................... 7
1. Tinjauan Umum Tentang Bakso Ikan Cucut .......................... 7
2. Tinjauan Umum Tentang Tepung Tapioka, Tepung Sagu,
dan Tepung Terigu ................................................................. 183. Pertimbangan Ikan Cucut Sebagai Bahan Pembuatan Bakso. 21
B. PERCOBAAN DAN METODE PENILAIAN............................. 22
1. Prosedur Percobaan Pembuatan Bakso................................... 22
a. Tahap Persiapan................................................................ 22
b. Tahap Pelaksanaan............................................................ 23
c. Tahap Penyelesaian .......................................................... 23
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
9/94
ix
ix
2. Metode Penilaian Bakso Ikan Cucut Hasil Percobaan............ 25
a. Penilaian Subyektif........................................................... 25
b. Penilaian Obyektif ............................................................ 30
C. EVALUASI HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN ...... 31
1. Hasil Pengamatan Panulis ....................................................... 31
2. Hasil Penilaian Panelis ............................................................ 32
3. Hasil Pengujian Kandungan Kadar Protein,
Kadar Lemak, dan Kadar Air .................................................. 40
4. Pembahasan ............................................................................. 40
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 47
A. Simpulan .................................................................................... 47
B. Saran........................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 49
LAMPIRAN
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
10/94
x
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Ikan Cucut ................................................................................................. 10
2. Skema Pembuataan Bakso Ikan Cucut...................................................... 16
3. Skema dan Tahapan Pembuatan Bakso Ikan Cucut .................................. 24
4. Diagram Hasil Uji kesukaan Bakso Oleh 80 Orang Panelis ..................... 34
5. Diagram Hasil Uji Kesukaan Bakso Oleh Panelis Golongan Putra .......... 36
6. Diagram Hasil Uji Kesukaan Bakso Oleh Panelis Golongan Putri........... 37
7. Diagram Hasil Uji Kesukaan Bakso Oleh Panelis Golongan
Bapak-Bapak ............................................................................................. 38
8. Diagram Hasil Uji Kesukaan Bakso Oleh Panelis Golongan Ibu-ibu....... 39
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
11/94
xi
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Syarat Mutu Bakso Ikan Cucut ................................................................... 17
2. Komposisi Kimia Tepung Tapioka ............................................................. 18
3. Komposisi Kimia Tepung Sagu .................................................................. 19
4. Komposisi Kimia Tepung Terigu................................................................ 20
5. Perbedaan Warna dan Tekstur Pada Bakso Hasil Percobaan...................... 31
6. Skor Persentase dan Kriteria Tingkat Kesukaan Tiap Golongan Usia Panelis
Terhadap Bakso Hasil Percobaan ............................................................... 32
7. Skor Persentase dan Kriteria Tingkat Kesukaan Dari 80 Panelis Tidak
Terlatih Terhadap Bakso Hasil Percobaan ................................................. 33
8. Hasil Uji Laboratorium Bakso Sampel A, B, dan, C Tiap 250 Gram......... 40
9. Perbandingan Hasil Uji Laboratorium Untuk Kadar Protein, Kadar Lemak,
dan Kadar Air Bakso Hasil Percobaan Dengan SNI No 01- 3819- 1995.... 44
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
12/94
xii
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Formulir Penilaian Uji Organoleptik.......................................................... 50
2. Tabulasi Data Penilaian Panelis Tidak Terlatih Golongan Remaja Putra.. 51
3. Tabulasi Data Penilaian Panelis Tidak Terlatih Golongan Remaja Putri .. 52
4. Tabulasi Data Penilaian Panelis Tidak Terlatih Golongan Bapak-Bapak.. 53
5. Tabulasi Data Penilaian Panelis Tidak Terlatih Golongan Ibu-Ibu ........... 54
6. Ringkasan Jumlah Skor Penilaian Semua Kelompok Panelis Tidak
Terlatih Terhadap Bakso Hasil Percobaan ................................................. 55
7. Perhitungan Deskriptif Persentase Golongan Remaja Putra ...................... 56
8. Perhitungan Deskriptif Persentase Golongan Remaja Putri....................... 60
9. Perhitungan Deskriptif Persentase Golongan Bapak-Bapak ..................... 64
10.Perhitungan Deskriptif Persentase Golongan Ibu-Ibu ............................... 68
11.Perhitungan Deskriptif Persentase Semua Kelompok................................ 72
12.Perhitungan Biaya Produksi Bakso Ikan Cucut ......................................... 76
13.Hasil Pemeriksaan Makanan Kadar Protein, Kadar Lemak, dan Kadar Air
Dari Balai Laboratorium Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah ........... 85
14.Foto Sampel................................................................................................ 88
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
13/94
1
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk memberikan gambaran umum tentang isi tugas akhir, maka pada bab I
diuraikan tentang latar belakang pemilihan judul, permasalahan, tujuan percobaan,
manfaat, dan sistematika tugas akhir.
A. Latar BelakangPada umumnya hampir semua orang Indonesia tahu dan pernah
mengkonsumsi produk olahan daging yang berbentuk bulat-bulat yang biasa
disebut dengan bakso. Bahkan, produk ini salah satu produk yang banyak
disukai orang, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia. Rasanya lezat, bergizi
tinggi,dapat disantap sebagai lauk pauk dan dihidangan pada suatu
kesempatan tak terbatas, misalnya menu pesta, menu arisan dan menu rapat.
Secara teknis, pengolahan bakso ikan cucut sangat mudah dan dapat
dilakukan oleh siapa saja. Dilihat dari peluang usahanya, pengolahan bakso
tampil sebagai sosok bisnis yang menarik. Dilihat dari upaya pemenuhan gizi
masyarakat, bakso dapat dijadikan sarana pendukung kecukupan gizi yang
tepat mengingat produk ini mengandung protein yang cukup tinggi. Kualitas
bakso ditentukan oleh bahan baku, berbagai macam tepung yang digunakan
dan perbandingannya didalam adonan. Sedangkan faktor lain yang
mempengaruhi kualitas bakso diantaranya adalah bahan-bahan tambahan yang
digunakan serta cara memasaknya.
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
14/94
2
Melihat daging yang digunakan sebagai bahan baku mahal, maka
penganekaragaman bahan dasar pembuatan bakso perlu diupayakan agar
bakso tetap berkualitas dan hargapun dapat terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat. Salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan terhadap
daging adalah mencari bahan pengganti dengan memanfaatkan bahan
makanan lain untuk pembuatan bakso. Dalam kesempatan ini alternatif bahan
baku yang dipilih adalah ikan cucut. Dari uraian diatas mendorong penulis
untuk mengangkat dalam bentuk Tugas Akhir dengan judul Pembuatan
Bakso Ikan Cucut Dengan Bahan Tambahan Jenis Tepung Yang Berbeda
judul tersebut dipilih berdasarkan alasan sebagai berikut:
1. Keinginan penulis untuk meningkatkan keanekaragaman pangan.
2. Keinginan penulis untuk mengurangi ketergantungan penggunaan daging
sapi sebagai bahan dasar pembuatan bakso dan menambah
penganekaragaman bahan pembuatan bakso.
3. Keinginan penulis untuk meningkatkan pemanfaatan bakso ikan cucut
untuk menjadi alternatif produk makanan yang harganya dapat terjangkau
oleh semua kalangan masyarakat.
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
15/94
3
B. PermasalahanDalam percobaan pemanfaatan dengan bahan tambahan jenis tepung
yang berbeda pada pembuatan bakso ikan cucut permasalahan yang
dimunculkan tugas akhir ini adalah:
1. Bagaimana tingkat kesukaan masyarakat terhadap bakso ikan cucut hasil
percobaan dilihat dari warna, rasa, aroma, dan tekstur?
2. Bagaimana kandungan protein, lemak dan air pada bakso ikan cucut
dengan tambahan jenis tepung yang berbeda?
C. Tujuan PercobaanTujuan percobaan dalam tugas akhir ini adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap bakso ikan cucut
hasil percobaan dilihat dari warna, rasa, aroma, dan tektur.
2. Untuk mengetahui kandungan protein, lemak dan air pada bakso hasil
percobaan yang disukai masyarakat.
D. ManfaatHasil percobaan dalam Tugas Akhir diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai:
1. Sumbangan referensi mata kuliah Industri Makanan, Kepustakaan Jurusan
Teknologi Jasa dan Produksi Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang.
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
16/94
4
2. Informasi kepada masyarakat tentang tambahan jenis tepung yang berbeda
dalam pembuatan bakso ikan cucut untuk penganekaragaman makanan
dalam rangka menambah ketahanan pangan masyarakat.
3. Sumbangan pikiran pada produksi pangan tentang pembuatan bakso ikan
cucut dengan bahan tambahan jenis tepung yang berbeda.
E. Sistematika Tugas AkhirSistematika Tugas Akhir dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal,
bagian isi, dan bagian akhir, masing-masing bagian akan diterangkan sebagai
berikut :
1. Bagian Awal
Bagian ini berisi tentang halaman judul, abstrak, halaman pengesahan,
motto, dan persembahan, kata pengantar, motto dan pesembahan, daftar
isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran. Bagian ini berguna
untuk memudahkan pembaca mencari bagian penting secara cepat.
2. Bagian Isi
Bagian isi terdiri dari 3 bab yang masing-masing bab akan diterangkan
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Guna memberi gambarab umum tentang isi tugas akhir, maka bab ini
diuraikan tentang latar belakang, manfaat percobaan, tujuan percobaan,
dan sistematika percobaan tugas akhir.
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
17/94
5
BAB II : BAGIAN ISI
Pembuatan Bakso Ikan Cucut Dengan Bahan Tambahan Jenis Tepung
Yang Berbeda
Bagian isi terdiri dari 3 sub bab yaitu :
A. LANDASAN TEORI
Sub bab ini berisi tentang teori-teori yang mendukung percobaan tugas
akhir yang mencakup kajian tentang tinjauan bakso yang meliputi bahan
dan peralatan yang digunakan serta cara pembuatannya, pertimbangan ikan
cucut sebagai bahan dasar pembuatan bakso dalam proses pembuatan
bakso.
B. PERCOBAAN PEMBUATAN BAKSO CUCUT DENGAN
METODE PENILAIAN
Guna memudahkan pembaca mengetahui proses pembuatan bakso pada
sus bab ini dijelaskan tentang pelaksanaan kegiatan pembuatan bakso
meliputi rancangan percobaan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian
serta metode penilaian hasil percobaan secara subyektif dan obyektif.
C. EVALUASI HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui hasil penilaian mengenai percobaan pembuatan bakso
dengan penggunaan tiga jenis tepung yang berbeda dilakukan uji kesukaan
oleh panelis tidak terlatih sebagai instrument. Untuk mengetahui secara
obyektif dilakukan pemeriksaan kadar air, kadar protein dan kadar
lemaknya terhadap hasil percobaan.
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
18/94
6
BAB III : PENUTUP
Bagian ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang isinya tentang
rangkuman yang ditarik dari evaluasi perbedaan penggunaan jenis tepung
pada pembuatan bakso cucut dan pembahasannya.
3. Bagian Akhir
Bagian ini berisi tentang Daftar Pustaka dan Lampiran-Lampiran.
Daftar Pustaka yang berisi tentang buku-bku acuan yang digunakan dalam
melakukan percobaan serta lampiran yang berisi daftar tabel dan gambar
untuk memperjelas data.
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
19/94
7
BAB II
PEMBUATAN BAKSO IKAN CUCUT DENGAN BAHAN TAMBAHAN
JENIS TEPUNG YANG BERBEDA
Bab ini memuat landasan teori, proses pembuatan bakso ikan cucut , hasil
percobaan dan pembahasan. Landasan teori digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan suatu percobaan. Proses pembuatan bakso Ikan cucut menguraikan
tentang tahap-tahap dalam proses pembuatan bakso serta metode penilaiannya.
Evaluasi bakso ikan cucut yang diperoleh dituangkan dalam hasil percobaan dan
pembahasan.
A. LANDASAN TEORI1. Tinjauan Umum Tentang Bakso Ikan Cucut
Bakso merupakan produk pangan yang terbuat dari daging atau
ikan yang dihaluskan, dicampur dengan tepung, dibentuk bulat-bulat
sebesar kelereng atau lebih besar dan dimasak dalam air panas hingga
bakso tersebut mengapung. Masyarakat lebih mengenal bakso sebagai
makanan sepinggan yang dihidangkan dengan pelengkap lain seperti mie,
sayuran, pangsit, dan kuah. Makanan ini sangat populer dan digemari oleh
masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya penjual mie bakso, mulai dari
restoran sampai ke warung-warung kecil dan gerobak dorong. Harga satu
porsi mie bakso sangat bervariasi tergantung dari kualitas baksonya.
Kualitas bakso sangat ditentukan oleh kualitas bahan-bahan mentahnya,
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
20/94
8
terutama jenis dan mutu Ikan, jumlah tepung yang digunakan, atau
perbandingannya dalam adonan dan faktor-faktor lain, seperti pemakaian
bahan-bahan tambahan dan cara pemasakannya, juga sangat
mempengaruhi mutu bakso yang akan dihasilkan.
Peralatan yang diperlukan untuk membuat bakso juga bervariasi,
mulai dari yang sangat sederhana sampai yang serba mesin. Hal ini
tergantung dari skala produksinya, pada produksi bakso berskala besar,
pemakaian mesin-mesin akan lebih efektif dan menjamin keseragaman
bentuk, ukuran, dan kualitas bakso yang dihasilkan. Untuk produksi
berskala rumah tangga, penggilingan ikan dan bumbu dapat dilakukan
dengan menyewa mesin penggiling yang banyak terdapat dipasar-pasar,
sedangkan pencetakan dan perebusan dapat dilakukan dirumah. Cara
inilah yang paling banyak dilakukan oleh pedagang bakso keliling.
Selain sebagai bahan utama dalam hidangan mie bakso, bakso juga
dapat digunakan sebagai bahan campuran berbagai masakan seperti sop,
capcay, mie goreng, dan lain sebagainya. Kesukaan masyarakat terhadap
bakso bukan hanya didominasi oleh masyarakat Indonesia saja, tetapi juga
oleh masyarakat didunia. Di beberapa negara tetangga istilah bakso
beragam sesuai dengan bahasa negara mereka masing-masing. Di Thailand
bakso dikenal dengan nama look chin dan negara barat bakso dikenal
dengan istilah meat ball, Pada awalnya penggemar bakso adalah warga
keturunan cina, tetapi pada perkembangannya bakso sudah menjadi
makanan yang disukai seluruh dunia. Sesuai dengan perkembanganya
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
21/94
9
bakso yang ada masyarakat juga mempunyai bentuk yang beraneka ragam
seperti bulat kecil, bulat besar, gepeng dan oval. Selain mempunyai bentuk
yang beragam, bakso juga mempunyai rasa yang beragam sesuai dengan
bahan yang digunakan seperti bakso dari Ikan yang dikenal dengan bakso
Ikan, bakso dari udang dikenal dengan bakso udang, bakso dari daging
ayam dikenal dengan bakso ayam, bakso dari daging sapi dikenal dengan
bakso sapi. Bakso ikan merupakan bakso yang mulai digemari oleh
masyarakat, karena bahan baku pembuatannya yaitu daging Ikan selain
halal juga telah umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
a. Bahan Pembuatan Bakso Ikan Cucut
Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan bakso Ikan cucut
yaitu Ikan cucut, tepung, air es, dan bumbu.
1) Ikan cucut
Ikan cucut merupakan salah satu jenis ikan bertulang rawan yang
terdapat hampir diseluruh perairan Indonesia yang memiliki prospek
cukup baik untuk dimanfaatkan sebagai salah satu bahan makanan sumber
protein hewani, sama seperti ikan kakap merah, bawal, manyung, dan
banyak jenis ikan lain. Namun demikian daging cucut kurang diminati
oleh masyarakat dikarenakan kurangnya pemahaman dan pengetahuan
cara-cara pengolahan ikan cucut. Daging cucut memiliki rasa yang sangat
spesifik dan lebih peka terhadap perubahan setelah mengalami kematian
dibanding daging ikan bertulang keras. Salah satu penyebabnya adalah
tingginya kandungan urea pada cucut. Kandungan urea tersebut terdapat
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
22/94
10
dalam daging, darah dan organ tubuh lainnya. Senyawa urea ini
merupakan sumber amoniak yang menyebabkan bau ikan cucut menjadi
sangat khas. Bila daging cucut telah mengalami penurunan kualitas, maka
sebagaian urea akan terurai menjadi amoniak yang menimbulkan bau
kurang sedap (pesing). Oleh karena itu, daging cucut tidak dapat
dimanfaatkan dengan baik bila tidak disertai dengan penanganan
pascapanen yang memadai agar diperoleh daging yang tetap segar.
Gambar 1. Ikan cucut
Pada dasarnya, hampir semua jenis Ikan dapat dimanfaatkan
dagingnya untuk diolah menjadi bakso. Bakso Ikan dapat dibuat
bervariasi, misalnya dengan menambahkan telur, jeroan dan, sebagainya
kedalamnya. Cara pembuatannyapun tidak berbeda. Ikan yang diambil
dagingnya untuk dibuat bakso hendaknya masih benar-benar segar, tidak
cacat fisik dan bermutu prima. Selain itu, mutu protein (aktin dan miosin
sebagai tekstur bakso) pada Ikan yang benar-benar segar masih tinggi.
(Singgih Wibowo, 2004: 4).
Ciri-ciri kesegaran Ikan dapat diketahui dengan cara mengamati
penampilan fisik, mata, insang, tekstur, dan baunya. Ketika masih segar
Ikan tampak cemerlang. Ikan cucut merupakan sumber protein hewani
yang sangat potensial. Secara umum, persentase berat rata-rata badan
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
23/94
11
cucut (tanpa kepala, ekor dan sirip) adalah mencapai 51% dan daging
irisan tipis (fillet) mencapai 42% dari berat totalnya. Daging cucut
mengandung protein yang cukup tinggi yaitu berkisar antara 16,3%-
21,7%, lemak 0,1%-0,3%, mineral 0,6%-1,8%, dan air 73,6%-79,6%.
(Siti Rahayu, Titik F. Djafar, 2001: 9).
2) Tepung
Tepung digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan
bakso, tepung yang digunakan dalam pembuatan bakso berfungsi
sebagai pengikat dan perekat bahan lain. Kualitas tepung yang
digunakan sebagai bahan makanan sangat berpengaruh terhadap
makanan yang dihasilkan. Tepung yang baik kualitasnya dapat dilihat
berdasarkan ciri-ciri yaitu berwarna putih, tidak berbau apek,
teksturnya halus. Agar baksonya lezat, teksturnya bagus, bermutu
tinggi, jumlah tepung yang digunakan sebaiknya sekitar 10-15% dari
berat daging. (Singgih Wibowo, 2004:13).
3) Putih telur
Telur yang digunakan dalam pembuatan bakso ini adalah telur
ayam dan bagian telur yang digunakan adalah putih telur yang
berfungsi sebagai pengikat bahan-bahan lain dalam adonan, pemberi
rasa lezat, dan memberi tekstur adonan yang rata dan kalis.
Banyaknya putih telur sekitar 60% dari berat telur (Sarwono.B,
1986: 8). Telur memiliki daya emulsi sehingga menjaga kestabilan
adonan..
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
24/94
12
4) Air es
Air es diperlukan didalam pembuatan bakso karena berfungsi
membantu pembentukan adonan dan memperbaiki tekstur bakso.
(Singgih Wibowo, 2004:29).
Penggunaan air es juga berfungsi untuk menambahkan air
kedalam adonan sehingga adonan tidak kering selama pembentukan
maupun selama perebusan. Penambahan juga berfungsi
meningkatkan rendemennya.
5) Bumbu-bumbu
Bumbu bumbu yang umum digunakan dalam pembuatan
bakso ikan meliputi : bawang putih, bawang merah, merica, dan
garam.
a)Bawang putih
Bawang putih ( Allium sativum) berasal dari daerah Asia Tengah,
bawang putih mempunyai bau yang tajam karena umbinya
mengandung sejenis minyak atsiri (Methyl allyl disulfida) sehingga
akan memberikan aroma yang harum. (Hassan Shadily, 1980:423).
Umbinya dapat digunakan sebagai campuran bumbu masak serta
penyedap berbagai masakan. Bawang putih yang digunakan sekitar
1% dari berat daging ikan (Singgih Wibowo, 2004:14).
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
25/94
13
b) Bawang merah
Bawang merah (Alllium cepa) berasal dari Iran dan Pakistan Barat
yang kemudian dibudidayakan didaerah dingin, sub-tropik maupun
tropik (Hassan Shadily, 1980:423). Umbinya dapat dimakan
mentah, untuk bumbu masak, acar, obat tradisional, kulit umbinya
dapat digunakan sebagai zat pewarna dan daunnya dapat digunakan
sebagai campuran sayur. Senyawa berkhasiat dalam bawang relatif
utuh dan tidak mengalami kerusakan sekalipun dimasak,
penggunaan bawang merah pada pembuatan bakso ikan bertujuan
untuk meningkatkan citarasa dari bakso yang dihasilkan.
c)Merica
Merica (Piper Nigrum) sering disebut juga dengan lada. Merica
putih maupun lada hitam mengandung senyawa alkaloid piperin
yang berasa pedas. Minyak atsiri yang terdapat dalam merica,
yakni filandren membuat bau pedasnya menyengat, terutama jika
dicium dari jarak dekat. Merica yang digunakan sekitar 1% dari
berat daging ikan (Singgih Wibowo, 2004:14).
d)Garam
Garam dapur mempunyai istilah kimia natrium clorida (NaCl).
Pada umumnya digunakan untuk memantapkan rasa dalam
pembuatan makanan termasuk dalam pembuatan bakso.
Mencermati bentuk dari garam, ada garam padat berbentuk batang,
garam kasar atau garam rosok, dan garam halus yang sering
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
26/94
14
digunakan sebagai garam meja. Fungsi garam adalah memberi rasa
gurih pada bakso, garam yang bermutu baik adalah berwarna putih,
bersih dari kotoran. Garam yang digunakan sekitar 2,5% dari berat
ikan (Singgh Wibowo, 2004:14).
b. Peralatan Yang Digunakan Dalam Pembuatan Bakso Ikan Cucut
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan bakso Ikan cucut adalah :
1. Timbangan berfungsi untuk menimbang / mengukur bahan yang
diperlukan dalam pembuatan bakso.
2. Cobek berfungsi untuk menghaluskan bumbu-bumbu
3. Pisau berfungsi untuk memotong bahan yang akan dibuat bakso
4. Blender berfungsi untuk menghaluskan / melumatkan daging Ikan
yang sudah difillet
5. Baskom berfungsi sebagai tempat pengadukan bahan-bahan bakso
6. Panci perebus berfungsi untuk merebus bakso yang sudah dicetak
bulat-bulat
7. Kompor sebagai pemanas atau pembakar
c. Cara Pembuatan Bakso Ikan Cucut
Pembuatan bakso ikan cucut mengacu pada resep baku yang
dirangkum dari sumber Singgih Wibowo, 2004:14-15 dan disajikan
dalam tabel sebagai berikut ini :
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
27/94
15
No Bahan Makanan Persentase (%) Jumlah (gram)
1
2
3
4
5
Ikan cucut
Tepung tapioka / tepung
sagu / tepung terigu
Bumbu :
Garam
Bawang putih
Lada
Bawang merah goreng
Air es
Putih telur
100
10
2,5
3
1,5
2,5
10-15
5
1000
100
25
30
15
25
100-150
50
Keterangan:
Hasil jadi untuk bakso berukuran besar (25 g) adalah 40 butir / kg,
Hasil jadi untuk bakso berukuran sedang (20 g) adalah 50 butir / kg,
Hasil jadi untuk bakso berukuran kecil (15-17 g) adalah 60 butir / kg.
Adapun cara yang digunakan dalam pembuatan bakso ikan cucut adalah
sebagai berikut:
1. Daging ikan cucut dipilih yang masih segar dipisahkan dari duri dan
serat-seratnya, kemudian dihaluskan dengan menggunakan blender.
2. Daging ikan yang sudah halus dicampur dengan tepung, telur, garam,
air es, dan bumbu yang telah dihaluskan, kemudian diaduk bersama
dalam blender untuk memperoleh adonan yang homogen.
3. Setelah adonan siap, adonan dibentuk dengan menggunakan tangan
atau dua buah sendok makan kemudian dimasukkan dalam air
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
28/94
16
mendidih hingga matang selama 15 menit. Jika bakso sudah
mengapung dipermukaan air berarti bakso sudah matang.
4. Setelah matang bakso diangkat, ditiriskan dan didinginkan dalam
suhu ruang.
Uraian pembuatan bakso ikan cucut diatas dapat disederhanakan dalam
bentuk skema :
Gambar 2
Skema pembuatan bakso Ikan cucut
d. Kriteria Bakso Ikan Cucut
Kriteria bakso Ikan yang baik dapat dilihat berdasarkan syarat mutu
bakso yang terdapat didalam SNI 01-3818-1995. Kriteria bakso Ikan yang
baik dilihat dari bentuk, warna, rasa, aroma, dan tekstur adalah :
Daging ikan segar
Diblender
Dibentuk
Direbus Selama 15
menit
Bumbu (lada,
bawang putih,
bawang merah
goreng, dan garam)
Tepung tapioka,
sagu, terigu,
Telur, Es batu
BAKSO IKAN CUCUT
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
29/94
17
a). Bentuk : bulat halus, berukuran seragam, bersih dan cemerlang,
tidak kusam
b). Warna : putih merata tanpa warna asing lain
c). Rasa : lezat, enak, rasa Ikan dominan sesuai jenis ikan yang
digunakan
d). Aroma : bau khas ikan segar rebus dominan sesuai jenis ikan yang
digunakan dan bau bumbu cukup tajam
e). Tekstur : kompak, elastis, tidak liat atau membal, tidak ada serat
daging, tanpa duri atau tulang, tidak lembek, tidak basah berair,
dan tidak rapuh.
Sesuai dengan SNI 01-3819-1995 syarat mutu dari bakso dapat dilihat
dalam tabel berikut ini :
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
30/94
18
Tabel 1. Syarat Mutu Bakso Ikan
No Kriteria Uji Satuan Persyaratan1 2 3 4
1
1.1
1.2
1.3
1.4
2
3
45
6
7
8
8.1
8.2
8.3
8.4
8.5
9
10
10.1
10.2
10.3
10.4
10.5
Keadaan :
Bau
Rasa
Warna
Tekstur
Air
Abu
ProteinLemak
Boraks
Bahan tambahan makanan
Cemaran logam :
Timbal (Pb)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Timah (Sn)
Raksa (Mg)
Cemaran arsen (As)
Cemaran mikroba :
Angka lempeng total
Bakteri bentuk koli
Salmonella
Staphylococcus aureus
Vibrio cholerae
-
-
-
-
% b/b
% b/b
% b/b% b/b
-
sesuai SNI dan
revisinya
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
koloni/g
APM/g
-
koloni/g
-
Normal, kas ikan
Gurih
Normal, putih
merata tanpa warna
asing lainnya
Kenyal
Maks. 80,0
Maks. 3,0
Min. 9,0Maks. 1,0
Tidak boleh ada
01-0222-1987
Maks. 2,0
Maks. 20,0
Maks. 100,0
Maks. 40,0
Maks. 0,5
Maks. 1,0
Maks. 1x107
Maks. 4x102
Negatif
Maks. 5x10
Negatif
Sumber :Departeman Perindustrian, SNI No. 01-3819-1995
2. Tinjauan Umum Tentang Tepung Tapioka, Tepung Sagu, dan Tepung
Terigu
a. Tepung Tapioka
Singkong ( Manthot Utilissima ) disebut juga ubi kayu atau
ketela pohon, mempunyai kandungan karbohidrat cukup tinggi yaitu
sebanyak 32,4 dan kalori 567,0 dalam 100 gram singkong. Untuk
memperoleh tepung tapioka yang berkualitas tinggi sebaiknya dipilih
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
31/94
19
singkong dari jenis yang baik dan tidak mempunyai rasa yang pahit.
Tepung tapioka merupakan salah satu olahan dari singkong dalam
bentuk tepung. Tepung tapioka juga lazim disebut dengan tepung aci.
Kualitas tepung yang digunakan sebagai bahan makanan sangat
berpengaruh terhadap makanan yang dihasilkan. Berdasarkan
pengamatan kualitas dan sifat tapioka ditentukan oleh warna putih
bersih, kandungan airnya rendah (kering), tidak banyak kotoran, berasa
tawar, dan dalam air panas membetuk gel yang bersifat kental. Tepung
tapioka merupakan sumber kabohidrat. Komposisi kimia tepung
tapioka dapat dilihat dalam tabel 2 berikut ini:
Tabel 2. Komposisi KimiaTepung Tapioka
KOMPOSISI JUMLAH
Kalori (kal)
Protein (gram)
Lemak (gram)
Karbohidrat (gram)
Kalsium (miligram)
Fosfor (miligram)
Besi (miligram)
Vitamin A (RE)
Vitamin B1 (miligram)
Vitamin C (miligram)
Air (gram)
362
0,5
0,3
86,9
0
0
0
0
0
0
12,0
Sumber: Hardiansyah dan Dodik Briawan, 2000: 2
b. Tepung Sagu
Tepung sagu adalah pati yang diekstrak dari batang sagu, produk ini
digunakan untuk pengolahan makanan, pakan, kosmetika, industri
kimia, dan pengolahan kayu. Batang sagu dapat diolah menjadi
tepung sagu dengan cara sederhana menggunakan alat-alat yang biasa
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
32/94
20
terdapat didapur rumah tangga. Untuk industri kecil, pengolahan
sudah memerlukan alat-alat mekanis untuk mempertinggi efisiensi
hasil dan menekan biaya.
Tabel 3. Komposisi KimiaTepung Sagu Tiap 100 gram
KOMPOSISI JUMLAH
Kalori (kal)
Air (gram)
Protein (gram)
Lemak (gram)
Karbohidrat (gram)Kalsium (miligram)
Fosfor (miligram)
Besi (miligram)
Vitamin A (S.1)
Vitamin B1 (miligram)
Vitamin C (miligram)
B.d.d (%)
353
14,0
0,7
0,2
84,711
13
1,5
0
0,01
0
100
Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, 2000: 20
c. Tepung Terigu
Tepung terigu umumnya dibuat dari biji gandum. Pada
umumnya gandum dapat dikelompokan menjadi 3 golongan yaitu Hard
Wheat (gandum keras) yang mengandung protein 11-13%, Medium
Wheat (gandum sedang) mengandung protein 9-11%, dan Soft wheat
(gandum lunak) mengandung protein 7-9%. Gamdum yang digunakan
dalam pembuatan bakso cucut yaitu gamdum lunak.
Ciri-ciri tepung yang baik adalah warna putih, tekstur halus,
memiliki aroma khas tepung terigu, tidak berbau apek, dan tidak
berulat. Fungsi tepung terigu dalam pembuatan bakso adalah sebagai
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
33/94
21
pengikat bahan lain. Komposisi kimia tepung terigu dapat dilihat
dalam tabel 3 berikut ini:
Tabel 3. Komposisi Kimia Tepung Terigu Tiap 100 gram
KOMPOSISI JUMLAH
Energi (kal)
Air (gram)
Protein (gram)
Lemak (gram)
Karbohidrat (gram)
Mineral (gram)
Kalsium (miligram)Fosfor (miligram)
Besi (miligram)
Vitamin A (S.1)
Vitamin B1 (miligram)
Vitamin C (miligram)
B.d.d (%)
365
12,0
8,9
1,3
77,3
0,5
16,0106
1,2
0
0,12
0
100
Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, 2000: 20
3. Pertimbangan Ikan Cucut Sebagai Bahan Pembuatan Bakso
Bakso merupakan jenis makanan yang sangat populer dan
umumnya terbuat dari daging sapi. Namun pada saat ini, bakso yang
dibuat dari ikan sudah banyak dijual dipasaran. Bakso ikan biasanya
dibuat dari ikan tenggiri yang harganya sangat mahal. Oleh karena itu,
untuk menghemat biaya pembuatan bakso ikan dan dalam rangka
memanfaatkan daging ikan cucut yang masih sangat terbatas
pemanfaatannya, maka akan dibuat bakso dari ikan cucut sebagai
alternatif pengganti daging sapi dan ikan tenggiri dengan pertimbangan
ikan cucut harganya lebih murah, mudah didapat, dan mengandung
protein yang cukup tinggi.
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
34/94
22
B. PERCOBAAN DAN METODE PENILAIAN
1. Prosedur percobaan Pembuatan bakso Ikan Cucut
Dalam pembuatan bakso ikan cucut dengan bahan tambahan jenis tepung
yang berbeda melalui beberapa tahap yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap penyelesaian
a. Tahap Persiapan
1) Persiapan alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan bakso ikan cucut dengan
bahan tambahan jenis tepung yang berbeda adalah timbangan, cobek,
pisau, blender, baskom, panci perebus dan kompor. Semua peralatan
harus dalam keadaan bersih dan kering.
2) Persiapan bahan
Persiapan bahan yang digunakan dalam pembuatan bakso ikan cucut
dengan bahan tambahan jenis tepung yang berbeda terdiri dari
pemilihan bahan dan penimbangan.
Bahan-bahan Pembuatan Bakso Ikan Cucut dengan Bahan Tambahan
Jenis Tepung yang Berbeda Menggunakan Ukuran Bahan yang Sama.
kode Sampel No BahanA B C
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
ikan cucut
tepung tapioka
tepung sagu
tepung terigu
garam
bawang putih
bawang merah goreng
lada
air es
putih telur
1000 gr
100 gr
-
-
25 gr
30 gr
25 gr
15 gr
100-150 cc
50 gr
1000gr
-
100 gr
-
15 gr
30 gr
25gr
15 gr
100-150 cc
50 gr
1000 gr
-
-
100gr
15 gr
30 gr
25 gr
15 gr
100-150 cc
50 gr
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
35/94
23
b. Tahap Pelaksanaan
Percobaan pembuatan bakso ikan cucut dengan bahan tambahan jenis
tepung yang berbeda dilakukan secara berturut-turut namun sama, yaitu
dengan cara sebagai berikut:
1) Ikan cucut yang sudah dihaluskan dicampur dengan tepung, air es,
putih telur, dan bumbu yang sudah dihaluskan sehingga menjadi
adonan yang homogen.
2) Adonan yang sudah tercampur rata dapat dibentuk bulat dengan
tangan yang sudah dibungkus dengan kantong plastik.
3) Setelah direbus dengan panci yang berisi air mendidih selama 15-20
menit, butiran bakso yang telah matang dapat ditandai butiran bakso
yang mengapung kepermukaan air dan bakso siap diangkat.
c. Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian pada pembuatan bakso ini meliputi pendinginan dan
pengemasan. Masing-masing tahap akan diuraikan sebagai berikut:
1) Pendinginan
Setelah memperoleh butiran yang telah matang butiran bakso
diangkat, ditiriskan pada suhu ruang. Agar pendinginan berjalan cepat
dapat dibantu dengan kipas angin, tetapi perlu dijaga agar tidak
terkontaminasi.
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
36/94
24
2) Pengemasan
Butiran bakso yang sudah dingin dapat dikemas dalam kantung mika.
Ukuran kemasan yang digunakan dapat berukuran 0,25-0,5 kg sesuai
dengan kebutuhan.
Secara garis besar proses pembuatan bakso ikan cucut dapat
disederhanakan dalam bentuk skema.
Gambar 3. Skema dan tahapan Pembuatan Bakso Ikan Cucut
Tahap Persiapan
Mempersiapkan bahan dan alat
Menimbang semua bahan
Tahap Pelaksanaan
Mencampur adonan
Membentuk adonan
Merebus adonan
Tahap Penyelesaian Mendinginkan
Mengemas
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
37/94
25
2. Metode Penilaian Bakso Ikan Cucut Hasil Percobaan
Penilaian yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat
terhadap bakso hasil percobaan adalah penilaian subyektif dan penilaian
obyektif.
a. Penilaian SubyektifPenilaian subyektif merupakan penilaian terhadap suatu produk dengan
menggunakan panca indra baik indra penglihatan, penciuman, perasa,
peraba dan pendengar (Bambang Kartika, 1988: 1).
Penilaian subyektif yang digunakan dalam menilai bakso hasil percobaan
adalah uji organoleptik jenis hedonik. Uji hedonik (uji kesukaan ) pada
dasarnya penilaian yang panelisnya mengemukakan respon spontan atau
tanpa membandingkan dengan sampel standar, berupa suka dan tidaknya
bahan yang diuji.
Penilaian uji kesukaan ini menggunakan panelis tidak terlatih yangb
bertindak sebagai alat atau instrumen dalam memberikan penlaian
terhadap suatu produk ataupun menguji tingkat kemauan untuk
mempergunakan suatu produk. Karena menyangkut tingkat
kesukaan maka semakin besar jumlah anggota panelis yang menguji
maka hasilnya akan semakin baik (Bambang Kartika, 1988: 18).
Pelaksanaan penilaian subyektif menggunakan uji hedonik (uji kesukaan)
dengan skala skoring.
Adapun penskoran sebagai berikut:
1) Skor 5 untuk bakso ikan cucut yang sangat disukai
2) Skor 4 untuk bakso ikan cucut yang disukai
3) Skor 3 untuk bakso ikan cucut yang agak disukai
4) Skor 2 untuk bakso ikan cucut yang kurang disukai
5) Skor 1 untuk bakso ikan cucut yang tidak disukai
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
38/94
26
Panelis tidak terlatih yang digunakan adalah sebanyak 80 orang
anggota masyarakat lingkungan desa sekaran berdasarkan golongan usia
masyarakat yaitu:
1) Bapak-bapak usia 28-55 tahun sebanyak 20 orang, karena menurut
pengamatan, mereka suka makanan yang hangat-hangat.
2) Ibu-ibu usia 27-50 tahun sebanyak 20 orang, karena menurut
pengamatan, mereka suka makanan yang siap saji dan mudah didapat.
3) Remaja putra usia 19-23 tahun sebanyak 20 orang, karena menurut
pengamatan, mereka suka makanan praktis.
4) Remaja putri usia 19-23 tahun sebanyak 20 orang, karena menurut
pengamatan, mereka suka makanan yang enak.
Pelaksanaan Penilaian
a) Waktu dan Tempat
Penilaian uji kesukaan terhadap bakso ikan cucut dengan bahan
tambahan jenis tepung yang berbeda dilaksanakan :
1. Tanggal 18 Mei 2005, untuk panelis golongan remaja putra dan
remaja putri diacara rapat Karang Taruna.
2.
Tanggal 18 Mei 2005 sore hari, untuk panelis golongan ibu-ibu
rumah tangga pada acara pengajian.
3. Tanggal 19 Mei 2005, untuk panelis golongan bapak-bapak pada
acara malam pertemuan bulanan.
b) Bahan dan Alat
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
39/94
27
Bahan yang digunakan adalah bakso dari ikan cucut dengan bahan
tambahan jenis tepung yang berbeda yang dikemas sendiri-sendiri dan
air minum, sedangkan alat yang digunakan yaitu formulir penilaian
dan alat tulis.
Langkah Penilaian
a. Mempersilahkan panelis duduk diruangan.
b. Memberikan penjelasan singkat kepada panelis tentang cara menilai
dan cara mengisi formulir.
c. Membagikan sampel dengan kode A, B, C, air minum, formulir
penilaian dan alat tulis.
d. Memberikan kesempatan kepada panelis untuk menilai dan
menuliskan penilaiannya pada lembar penilaian.
e. Mengumpulkan formulir yang telah diisi oleh panelis.
Setelah formulir penilaian dikumpulkan, ditabulasikan penilaian
panelis kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif
persentase.
Deskriptif persentase merupakan analisis yang hasil
perhitungannya memberikan gambaran jumlah panelis yang menyukai
warna, rasa, aroma, tekstur, dan bentuk bakso ikan cucut dengan tambahan
jenis tepung yang berbeda yang dinyatakan dengan persen (%), dengan
cara membagi jumlah skor ideal dikalikan seratus persen, rumusnya
adalah: XN
nx 100%
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
40/94
28
Keterangan:
X : skor persentase
N : jumlah skor yang diperoleh (warna, rasa, aroma, tekstur)
N : skor ideal (jumlah panelis x skor tertinggi)
(Mohamad Ali, 1988: 145)
Langkah-langkah perhitungan deskriptif persentase adalah sebagai berikut:
a. Menghitung skor maksimal dengan cara mengalikan jumlah panelis
dengan skor tertinggi.
80 x 5 = 400, digunakan untuk keseluruhan jumlah panelis.
20 x 5 = 100, untuk kelompok golongan usia masyarakat panelis.
b. Menghitung skor manimal dengan cara mengalikan jumlah panelis
dengan skor terendah.
80 x 1 = 80, digunakan untuk keseluruhan jumlah panelis.
20 x 1 = 20, untuk kelompok golongan usia masyarakat panelis.
c. Menghitung persentase skor maksimal dengan cara jumlah skor
maksimal dibagi jumlah skor maksimal dikali seratus persen.
400
400x100% = 100%, digunakan untuk seluruh golongan
100
100x100% = 100%, untuk kelompok golongan usia masyarakat.
d. Menghitung persentase skor minimal dengan cara jumlah skor minimal
dibagi jumlah skor minimal dikali seratus persen.
400
80x100% = 20%, digunakan untuk seluruh jumlah panelis
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
41/94
29
100
20x100% = 20%, untuk kelompok golongan usia masyarakat.
e. Menghitung rentang persentase dengan cara persentase skor maksimal
dikurangi persentase skor minimal.
Rentang persentase:
100% - 20% = 80%
f. Menghitung interval kelas persentase dengan cara rentang persentase
dibagi skor tertinggi.
Interval kelas persentase 80% : 5 = 16%
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dibuat tabel interval
persentase dengan kriteria tingkat kesukaan seperti dalam tabel berikut ini:
Interval (%) Kriteria tingkat kesukaan84-100 %
68-83,99%
52-67,99%
36-51,99%
20-35,99%
Sangat suka
Suka
Agak suka
Kurang suka
Tidak suka
Tabel diatas digunakan untuk mengetahui batasan tingkat kesukaan
masyarakat dilihat dari per aspek warna, rasa, aroma, dan tekstur maupun
keseluruhan aspeknya terhadap bakso ikan cucut dengan bahan tambahan
jenis tepung yang berbeda.
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
42/94
30
b. Penilaian ObyektifPenilaian obyektif merupakan penilaian terhadap bahan pangan atau
produk dengan menggunakan pengujian dilaboratorium kimia makanan.
Pengujian bertujuan untuk mengetahui kadar protein,lemak dan kadar air
yang terdapat pada masing-masing bakso.
1. Pelaksanaan pengujian
a) Waktu dan tempat pengujian
Pengujian dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Jl. Soekarno
Hatta, Semarang. Pada bulan Mei 2005.
b) Bahan pengujian
Bahan yang diuji adalah bakso dari ikan dengan bahan tambahan
jenis tepung yang berbeda sebanyak 250 gram untuk masing-
masing sampel.
2. Langkah Pengujian
a) Menyiapkan sampel bakso ikan cucut dengan bahan tambahan
jenis tepung yang berbeda.
b) Menyerahkan sampel kepada petugas Balai Laboratorium
Kesehatan (BLK).
c) Pelaksanaan pengujian laboratorium dilakukan oleh petugas BLK
d) Mengambil hasil penilaian laboratorium.
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
43/94
31
C. Evaluasi Hasil Percobaan dan Pembahasan
Evaluasi hasil percobaan dan pembahasan memuat penjelasan tentang hasil
percobaan yang meliputi hasil pengamatan penulis, hasil penilaian panelis, hasil
pengujian kandungan protein, lemak, dan kadar air terhadap bakso hasil
percobaan, dilanjutkan dengan pembahasannya.
1. Hasil Pengamatan Penulis
Percobaan pembuatan bakso dengan jenis tepung yang berbeda, masing-
masing jenis tepung 100 g, yaitu kode A menggunakan tepung tapioka,
kode B menggunakan tepung sagu, kode C menggunakan tepung terigu.
Pengamatan yang penulis lakukan setelah proses pembuatan bakso
mendapatkan ketiga sampel mempunyai kesamaan aroma dan rasa. Namun
ada perbedaan warna dan tekstur. Hasil pengamatan penulis disajikan
dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 5. Perbedaan Warna dan Tekstur Pada Bakso Hasil Percobaan.
PerbedaanSampel
Warna Tekstur
A. Bakso ikan cucut
dengan tepung
tapioka
Putih Tidak liat atau membal
B. Bakso ikan cucut
dengan tepung sagu
Putih agak kecoklatan Kenyal dan tidak rapuh
C. Bakso ikan cucut
dengan tepung terigu
Putih kecoklatan Agak kenyal dan agak
lembek
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
44/94
32
2. Hasil Penilaian Panelis
Penilaian tingkat kesukaan terhadap bakso hasil percobaan dilakukan oleh
panelis tidak terlatih sebanyak 80 orang yang terdiri dari 20 orang golongan
bapak-bapak, 20 orang golongan ibu rumah tangga, 20 orang golongan remaja
putra, 20 orang golongan remaja putri.
Setelah dilakukan pengumpulan data dan ditabulasi untuk aspek warna,
aroma, rasa dan tekstur, kemudian dianalisis dengan perhitungan deskriptif
persentase. Hasil ringkasan perhitungan deskriptif persentase dari tiap golongan
panelis disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 6. Skor Persentase Dan Kriteria Tingkat Kesukaan Tiap Golongan Usia
Panelis Terhadap Bakso Hasil Percobaan.
Golongan panelis
Remaja putra Remaja putri Bapak-bapak Ibu-ibuKodesamp
el
Aspek
penilaia
nSkor
persentase
Kriteria
Skor
persentase
kriteri
a
Skor
persentase
Kriteria
Skor
persentase
Kriteria
Warna 83 S 64 AS 75 S 84 SSAroma 70 S 55 AS 68 S 80 SRasa 79 S 52 AS 75 S 73 S
A
Tekstur
78 S 62 AS 75 S 78 S
Warna 78 S 73 S 77 S 89 SSAroma 70 S 64 AS 77 S 83 SRasa 80 S 75 S 75 S 86 SS
B
Tekstur
79 S 69 S 84 SS 83 S
Warna 79 S 63 AS 69 S 55 ASAroma 70 S 58 AS 66 AS 64 ASRasa 73 S 64 AS 75 S 57 AS
C
Tekstur
76 S 55 AS 66 AS 55 AS
Keterangan:
SS = Sangat Suka
S = Suka
AS = Agak Suka
KS =Kurang Suka
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
45/94
33
Hasil ringkasan perhitungan deskriptif persentase dari keseluruhan panelis
tidak terlatih dengan jumlah 80 orang disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 7. Skor Persentase Dan Kriteria Tingkat Kesukaan Dari 80 Orang Panelis
Tidak Terlatih Terhadap Bakso Hasil Percobaan.
Sampel Bakso Hasil Percobaan
Kode A Kode B Kode C
Aspek
yang
dinilaiskor % kriteria skor % kriteria skor % kriteria
Warna 306 77 S 317 79 S 266 67 AS
Aroma 273 68 S 294 74 S 258 65 AS
Rasa 279 70 S 316 79 S 269 67 AS
Tekstur 293 73 S 315 79 S 252 63 AS
Mencermati tabel 6 dan 7 diatas tersebut, menunjukkan bahwa bakso
dengan kode sampel A disukai oleh masyarakat karena dari aspek warna, rasa, dan
tekstur dinilai disukai dan aroma dinilai cukup disukai. Kode sampel B pada
urutan pertama karena pada aspek warna, aroma, rasa, dan tekstur dinilai disukai.
Kode sampel C pada urutan ketiga karena pada aspek warna, aroma, rasa dan
tekstur dinilai agak disukai.
Untuk lebih jelasnya perbedaan tingkat kesukaan panelis terhadap bakso
hasil percobaan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
46/94
34
77
68 7073
79
74
79 79
6765
6763
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Warna Aroma Rasa Tekstur
SAMPEL
PRESENTASE
Gambar 4. Diagram hasil uji kesukaan bakso oleh 80 orang panelis.
Melihat gambar diatas dari aspek warna bakso sampel A dan B oleh panelis
dinilai disukai, dan sampel C agak disukai. Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan tepung tapioka dan sagu berpengaruh pada bakso, yaitu warnanya
bagus sedangkan penggunaan dengan tepung terigu warnanya kurang menarik
karena bakso berwarna kecoklatan.
Aroma bakso sampel A dan C dinilai oleh panelis agak disukai, sedangkan
sampel B dinilai disukai kemungkinan karena penggunaan ikan dengan jumlah
yang sama, maka ketiga sampel bakso mempunyai aroma yang tidak jauh
berbeda.
Untuk rasa bakso sampel A dan B oleh panelis dinilai disukai sedangkan
sampel C agak disukai. Karena ketiga sampel bakso mempunyai rasa yang tidak
jauh berbeda.
A B C
Warna
A B C
Aroma
A B C
Rasa
A B C
Tekstur
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
47/94
35
Sedangkan untuk tekstur, bakso sampel A dan B oleh panelis dinilai disukai
sedangkan sampal C cukup disukai. Kemungkinan karena adanya pelakuan yang
berbeda pada penggunaan jenis tepung maka tekstur yang dihasilkan berbeda,
yaitu penambahan tepung terigu pada pembuatan bakso yang digunakan maka
teksturnya agak lembek.
Ringkasan hasil perhitungan deskriptif persentase seluruh aspek penilaian
dari setiap golongan panelis adalah sebagai berikut:
a. Golongan remaja putra
Hasil perhitungan golongan remaja putra menunjukkan bahwa dilihat dari
empat aspek yaitu warna, aroma, rasa dan tekstur mempunyai hasil persentase
dan kriteria yang berbeda.Ditinjau dari aspek warna sampel A menunjukkan
persentase 83% dengan kriteria disukai, sampel B dengan persentase 78%
dengan kriteria disukai, dan sampel C dengan persentase 79% dengan kriteria
disukai. Dari aspek aroma hasil perhitungan menunjukkan sampel A, B, dan C
memiliki persentase yang sama yaitu 70% dengan kriteria disukai. Ditinjau
dari aspek rasa sampel A menunjukkan persentase 79% dengan kriteria
disukai, sampel B dengan persentase 80% dengan kriteria disukai, dan sampel
C dengan persentase 73% dengan kriteria disukai. Sedangkan ditinjau dari
aspek tekstur sampel A menunjukkan persentase 78% dengan kriteria disukai,
sampel B dengan persentase 79% dengan kriteria disukai, dan sampel C
dengan persentase 76% dengan kriteria disukai. Untuk lebih jelasnya
perbedaan tingkat kesukaan panelis golongan remaja putra terhadap bakso
hasil percobaan dapat dilihat gambar berikut:
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
48/94
36
Gambar 5. Diagram hasil uji kesukaan bakso oleh panelis
golongan remaja putra.
b. Golongan remaja putri
Hasil perhitungan menunjukkan adanya nilai persentase yang bervariasi
sehingga kriteria dari nilai tersebut juga berbeda-beda. Ditinjau dari aspek
warna sampel A menunjukkan persentase 64% dengan kriteria agak disukai,
sampel B dengan persentase 73% dengan kriteria disukai, dan sampel C
dengan persentase 63% dengan kriteria agak disukai. Ditinjau dari aspek
aroma sampel A menunjukkan persentase 55% dengan kriteria agak disukai,
sampel B dengan persentase 64% dengan kriteria agak disukai, dan sampel C
dengan persentase 58% dengan kriteria agak disukai. Ditinjau dari aspek rasa
sampel A menunjukkan persentase 52% dengan kriteria kurang disukai,
sampel B dengan persentase 75% dengan kriteria disukai, dan sampel C
dengan persentase 64% dengan kriteria agak disukai. Sedangkan dari aspek
tekstur sampel A menunjukkan persentase 62% dengan kriteria agak disukai,
83
70
797878
70
807979
70
73
76
60
65
70
75
80
85
W arna Aroma Rasa Tekstur
SAMPEL
PRESENTASE
A B CWarna
A B CAroma
A B CRasa
A B CTekstur
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
49/94
37
sampel B dengan persentase 69% dengan kriteria disukai, dan sampel C
dengan persentase 55% dengan kriteria agak disukai. Untuk lebih jelasnya
perbedaan tingkat kesukaan panelis golongan remaja putri terhadap bakso
hasil percobaan dapat dilihat gambar berikut:
64
5552
62
73
64
75
69
63
58
64
55
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Warna Aroma Rasa Tekstur
SAMPEL
PRESENTAS
E
Gambar 6. Diagram hasil uji kesukaan bakso oleh panelis
golongan remaja putri.
c. Golongan bapak-bapak
Hasil perhitungan menunjukkan adanya nilai persentase yang bervariasi
sehingga kriteria dari nilai tersebut juga berbeda-beda. Ditinjau dari aspek
warna sampel A menunjukkan persentase 75% dengan kriteria disukai, sampel
B dengan persentase 77% dengan kriteria disukai, dan sampel C dengan
persentase 69% dengan kriteria disukai. Ditinjau dari aspek aroma sampel A
menunjukkan persentase 68% dengan kriteria disukai, sampel B dengan
persentase 77% dengan kriteria disukai, dan sampel C dengan persentase 66%
A B C
Warna
A B C
Aroma
A B C
Rasa
A B C
Tekstur
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
50/94
38
dengan kriteria agak disukai. Ditinjau dari aspek rasa sampel A, B, dan C
menunjukkan persentase yang sama yaitu 75% dengan kriteria disukai.
Sedangkan dari aspek tekstur sampel A menunjukkan persentase 75% dengan
kriteria disukai, sampel B dengan persentase 84% dengan kriteria disukai, dan
sampel C dengan persentase 66% dengan kriteria agak disukai. Untuk lebih
jelasnya perbedaan tingkat kesukaan panelis golongan bapak-bapak dapat
dilihat pada gambar berikut:
75
68
75 7577 77
75
84
6966
75
66
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Warna Aroma Rasa Tekstur
SAMPEL
P
ERSENTASE
Gambar 7. Diagaram hasil uji kesukaan bakso oleh panelis
golongan bapak-bapak.
d. Golongan ibu-ibu
Hasil perhitungan menunjukkan adanya nilai persentase yang bervariasi
sehingga kriteria dari nilai tersebut juga berbeda-beda. Ditinjau dari aspek
warna sampel A menunjukkan persentase 84% dengan kriteria disukai, sampel
A B C
Warna
A B C
Aroma
A B C
Rasa
A B C
Tekstur
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
51/94
39
B dengan persentase 89% dengan kriteria sangat disukai, dan sampel C
dengan persentase 55% dengan kriteria agak disukai. Ditinjau dari aspek
aroma sampel A menunjukkan persentase 80% dengan kriteria disukai, sampel
B dengan persentase 83% dengan kriteria disukai, dan sampel C dengan
persentase 64% dengan kriteria agak disukai. Ditinjau dari aspek rasa sampel
A menunjukkan persentase 73% dengan kriteria disukai, sampel B dengan
persentase 86 dengan kriteria sangat disukai, dan C dengan persentase 57%
dengan kriteria agak disukai. Sedangkan dari aspek tekstur sampel A
menunjukkan persentase 78% dengan kriteria disukai, sampel B dengan
persentase 83% dengan kriteria disukai, dan sampel C dengan persentase 55%
dengan kriteria agak disukai. Untuk lebih jelasnya perbedaan tingkat kesukaan
panelis golongan ibu-ibu dapat dilihat pada gambar berikut:
8480
7378
89
8386
83
55
64
57 55
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Warna Aroma Rasa Tekstur
SAMPEL
PERSENTAS
Gambar 8. Diagram hasil uji kesukaan bakso oleh panelis
golongan ibu-ibu
A B C
Warna
A B C
Aroma
A B C
Rasa
A B C
Tekstur
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
52/94
40
3. Hasil pengujian kandungan kadar protein, kadar lemak, dan kadar air
Pengujian kandungan protein, lemak dan kadar air terhadap bakso hasil
percobaan dilakukan dengan menggunakan tiga sampel yaitu bakso sampel A, B
dan C. Pengujian dilakukan di Balai Laboratorium Dinas Kesehatan Pemerintah
Propinsi Jawa Tengah pada bulan Mei 2005.
Adapun kandungan protein, lemak dan kadar air dari bakso hasil percobaan
adalah sebagai berikut:
Tabel 8. Hasil Uji Laboratorium Bakso Sampel A, B dan C Tiap 250 Gram
No Sampel Bakso Kadar
Protein
Kadar
Lemak
Kadar Air Satuan
1. Bakso sampel A 8,03 0,21 72,37 %
2. Bakso sampel B 10,44 0,43 70,59 %
3. Bakso sampel C 10,84 0,29 72,73 %
4. Pembahasan
a. Pembahasan hasil pengamatan penulis
Berdasarkan hasil pengamatan penulis terhadap bakso hasil percobaan
selama pembuatan sampai hasil jadi, maka dibahas lebih lanjut sebagai
berikut:
1) Warna
Warna bakso dengan kode sampel A putih karena warna tepung
tapioka putih bersih, sedangkan sampel B dan C warnannya putih agak
kecoklatan karena warna tepung sagu dan tepung terigu warnannya
hampir sama yaitu putih kecoklatan.
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
53/94
41
2) Aroma
Aroma dari ketiga sampel bakso hasil percobaan adalah sama yaitu
mempunyai aroma yang khas ikan cucut karena menggunakan ikan
cucut yang jumlahnya sama.
3) Rasa
Rasa bakso dari sampel A adalah sama dengan sampel B dan sampel C
yaitu lezat dan enak karena jumlah bumbu dan bahan rasa yang
digunakan sama yaitu rasa ikan cucut.
4) Tekstur
Tekstur bakso hasil percobaan pada kode sampel A adalah tidak liat
atau membal karena menggunakan tepung tapioka, tekstur bakso
dengan kode sampel B yaitu kenyal dan tidak rapuh karena
menggunakan tepung sagu, sedangkan kode sampel C yaitu agak
kenyal dan sedikit agak lembek karena menggunakan tepung terigu.
Karena pembuatan bakso menggunakan jenis tepung yang berbeda
maka ketiga sampel mempunyai tekstur yang berbeda.
b. Pembahasan hasil pengamatan panelis tidak terlatih
Mencermati penilaian panelis tidak terlatih terhadap tingkat kesukaan
bakso hasil percobaan dengan kriteria disukai oleh masyarakat melalui
aspek warna, aroma, rasa, dan teksturnya maka bakso yang banyak
disukai panelis adalah bakso sampel B dengan pembahasan sebagai
berikut:
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
54/94
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
55/94
43
4) Tekstur
Tekstur bakso sampel A dan B dinilai disukai oleh keseluruhan
panelis karena teksturnya kenyal dan tidak rapuh, sedangkan
sampel C agak disukai karena teksturnya lembek. Karena ada
bahan lain seperti tepung dan air yang fungsinya untuk
menyatukan adonan. Tetapi pada sampel C hasilnya kurang baik
yaitu lembek dan kurang kenyal, hasil ini disebabkan pada saat
proses perebusan bakso hasil percobaan waktu perebusannya
terlalu lama dan pada saat pembentukan adonan bakso kurang kalis
atau kurang kompak.
Berdasarkan pembahasan dari masing-masing aspek menunjukan
bahwa penggunaan tepung sagu banyak disukai oleh keseluruhan panelis
karena bakso yang dihasilkan mendekati kriteria hasil bakso daging sapi
pada umumnya.
c. Pembahasan hasil laboratorium
Pembahasan ini dilakukan dengan merujuk ke Standar Nasional Indonesia
(SNI) 01-3819-1995 yang dibandingkan dengan hasil pengujian Balai
Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Pemerintah Propinsi Jawa
Tengah. Adapun hasil perbandingan tersebut disajikan dalam tabel berikut
ini:
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
56/94
44
Tabel 9. Perbandingan Hasil Uji Laboratorium Untuk Kadar Protein, Kadar
Lemak, dan Kadar Air Bakso Hasil Percobaan Dengan SNI 01-3819-
1995.
Hasil uji laboratorium Syarat SNI No Sampel
bakso Kadar
protein
Kadar
lemak
Kadar
air
Kadar
protein
Kadar
lemak
Kadar
air
Keterangan
1 Sampel A 8,03 0,21 72,37 Min.
9,0
Maks.
1,0
Maks.
80,0
Terpenuhi
2 Sampel B 10,44 0,43 70,59 Min.
9,0
Maks.
1,0
Maks.
80,0
Terpenuhi
3 Sampel C 10,48 0,29 72,73 Min.
9,0
Maks.
1,0
Maks.
80,0
Terpenuhi
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sampel A memiliki kadar protein
dan lemak lebih sedikit dibandingkan dengan sampel B dan
C.sedangkan untuk sampel C lebih banyak memiliki kadar air
dibandingkan dengan sampel A dan B. Untuk lebih jelasnya maka
akan dibahas lebih lanjut sebagai berikut:
1) Kadar protein
Hasil uji laboratorium kadar protein dari bakso hasil percobaan
menunjukkan kandungan bakso sampel A mengandung protein
8,03%, sampel B mengandung protein 10,44%, sedangkan sampel
C mengandung protein 10,48%. Jika dibandingkan dengan SNI
maka kadar protein sampel A belum memenuhi standar minimal
yaitu 9,0%. Dalam daftar komposisi bahan makanan (DKBM)
kadar protein yang terkandung dalam tepung tapioka 0,5 %, tepung
sagu 0,7%, dan tepung terigu 8,9%. Yang seharusnya menurut
DKBM tepung tapioka dan sagu mempunyai selisih yang sedikit
yaitu 0,2 %, sedangkan tepung sagu dan tepung terigu mempunyai
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
57/94
45
selisih yang banyak yaitu 8,2%. Tetapi pada hasil bakso uji
laboratorium tidak demikian, hasil bakso uji laboratorium
menunjukkan kadar protein bakso dengan tepung tapioka dan
bakso dengan tepung sagu mempunyai selisih yang banyak yaitu
2,4%, sedangkan bakso dengan tepung sagu dan bakso dengan
tepung terigu mempunyai selisih yang sedikit yaitu 0,04%, hal ini
disebabkan karena kurangnya pengontrolan pada tingkat suhu saat
perebusan, ketidak teraturan suhu perebusan berpengaruh terhadap
tinggi rendahnya kadar protein. Karena pemanasan sangat
merugikan nilai gizi protein (Norman W. Desrosier : 43). Maka
dalam pembuatan bakso ikan sebaiknya suhu yang baik adalah
60oC dengan lama perebusan 15 menit akan menghasilkan bakso
ikan yang berkualitas. Kurangnya pengontrolan pada peralatan
dalam proses perebusan juga mempengaruhi kadar protein, yang
seharusnya pada proses perebusan menggunakan panci sendiri-
sendiri untuk setiap sampel. Tapi penulis pada proses pembuatan
memakai satu panci dan digunakan secara bergantian sehingga
dapat mempengaruhi kadar protein.
2) Kadar lemak
Kualitas bakso yang baik, kandungan lemak maksimal 1%. Pada
penelitian ini dihasilkan kandungan lemak yang cukup rendah,
sehingga dapat dikatakan memenuhi standar nasional. Hal ini
disebabkan pada pembuatan bakso menggunakan daging ikan
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
58/94
46
cucut yang lemaknya sedikit. Sampel A mengandung lemak
0,21%, sampel B mengandung lemak 0,43%, sedangkan sampel C
mengandung lemak 0,29%. Dari hasil tersebut diatas sampel B
yang paling banyak mengandung lemak dan yang paling banyak
disukai panelis, karena bakso sampel B rasanya gurih, kenyal dan
tidak rapuh.
3) Kadar air
Kadar air suatu produk akan menentukan masa simpan dari suatu
produk, kalau kadar air terlalu tinggi maka masa simpannya akan
semakin pendek karena produk akan cepat ditumbuhi mikroba-
mikroba. Hasil uji laboratorium kadar air bakso hasil percobaan
sampel A mengandung kadar air 72,37%, sampel B mengandung
kadar air 70,59%, sedangkan sampel C mengandung kadar air
72,73%. Jika dibandingkan dengan SNI bakso ikan maka kadar air
bakso ikan hasil percobaan sudah memenuhi syarat karena kadar
air SNI bakso ikan maksimal 80,0%. Hasil analisis menunjukkan
kadar air tidak jauh berbeda antara sampel A, B. dan C, hal ini
karena selama proses perebusan bakso waktunya terkontrol.
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
59/94
47
BAB III
PENUTUP
Mencermati evaluasi hasil percobaan dan pembahasan dapat ditarik
kesimpulan dan saran:
A. SIMPULAN1. Tingkat kesukaan masyarakat yang menjadi panelis tidak terlatih terhadap
bakso hasil percobaan yaitu secara berturut-turut, pertama adalah bakso
dengan kode sampel B (bakso ikan cucut dengan tepung sagu), karena
dilihat dari aspek warna putih agak kecoklatan, aspek aroma khas ikan
cucut, aspek rasa lezat dan enak aspek tekstur kenyal dan tidak rapuh.
Yang kedua bakso dengan kode sampel A (bakso ikan cucut dengan
tepung tapioka) karena dilihat dari aspek warna putih, aspek aroma khas
ikan cucut, aspek rasa lezat dan enak sedangkan teksturnya tidak liat atau
membal. Kemudian yang ketiga adalah bakso dengan kode sampel C
(bakso ikan cucut dengan tepung terigu) karena dilihat dari aspek warna
putih kecoklatan, aspek aroma khas ikan cucut, aspek rasa lezat dan enak
aspek tekstur agak kenyal dan agak lembek.
2. Dari hasil percobaan diketahui bahwa masyarakat lebih cenderung
menyukai bakso sampel B yang mengandung protein 10,44%, kadar lemak
0,43%, dan kadar air 70,59% sehingga bakso tersebut apabila dikonsumsi
dapat mendukung pemenuhan kebutuhan gizi tubuh, dan telah memenuhi
standar yang ditentukan oleh SNI No. 01-3819-1995.
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
60/94
48
B. SARAN1. Perlu dilakukan usaha-usaha untuk memanfaatkan jenis ikan yang berbeda
dalam pembuatan bakso melalui organisasi masyarakat seperti PKK,
Karang Taruna dengan cara demonstrasi pembuatan bakso.
2. Perlu dilakukan percobaan lebih lanjut terhadap jenis ikan dan jenis tepung
dalam pembuatan bakso sehingga dapat diketahui besarnya peningkatan
protein.
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
61/94
49
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Perindustrian Indonesia. 1995. SNI No. 01-3819 Tentang: Syarat
Mutu Bakso Ikan
Desrosier, Norman W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Jakarta : UI-Press
Direktorat Gizi Departemen RI. 2000. Daftar Komposisi Bahan Makanan.
Jakarta : Bhatara
Hardinsyah dan Dodik Briawan. 2000.Daftar Kandungan Gizi BahanMakanan.
Bogor : Institut Pertanian Bogor
Kartika, Bambang. dkk. 1988.Pedoman Uji Indrawi Bahan Pangan. Yogyakarta
: UGM
Sarwono B. 1986.Penelitian Organoleptik. Yogyakarta : Rhineka Cipta
Shadily, Hasan. 1980.Ensiklopedia Indonesia . Jakarta : Ichtiar Baru-Van Hoeve
Singgih Wibowo. 2004. Pembuatan Bakso Ikan dan Bakso Daging. Jakarta :
Penebar Swadaya
Siti Rahayu dan Titiek F. Djaafar. 2001. Teknologi Pengolahan Daging Ikan
Cucut. Yogyakarta : Kanisius
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
62/94
50
PERNYATAAN SELESAI BIMBINGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing Tugas Akhir dari mahasiswa:
Nama : Tristeza Daniati
NIM : 5451301038
Program Studi : Tata Boga D3
Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut telah SELESAI bimbingan tugas akhirnya
yang berjudul:
PEMBUATAN BAKSO IKAN CUCUT DENGAN BAHAN TAMBAHAN
JENIS TEPUNG YANG BERBEDA.
Dan tugas akhir tersebut siap DIUJIKAN.
Semarang,..........................2005
Mengetahui, Dosen Pembimbing,
Ketua Program Studi,
Ir. Siti Fathonah, M.kes. Ir. Sulistyawati NIP. 131781326 NIP. 130799703
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
63/94
51
Lampiran-Lampiran
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
64/94
52
FORMULIR PENILAIAN UJI ORGANOLEPTIK
Nama :
Alamat :
Tanggal :
Dihadapan saudara disajikan 3 sampel bakso ikan cucut. Saudara diminta
untuk memberikan penilaian terhadap aspek warna, aroma, rasa, dan tekstur bakso
ikan cucut yang disajikan tersebut.
Setelah memberikan penilaian bakso ikan cucut sampel (A) saudara diharap
minum air putih dahulu, kemudian memberikan penilaian bakso ikan cucut
sampel berikutnya demikian sampel berikutnya sampai sampel terakhir (C).
Tulislah hasil penilaian saudara pada kolom yang telah disediakan, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Apabila hasil penilaian saudara menyatakan sangat suka beri tanda (V) pada
angka 5.
b. Apabila hasil penilaian saudara menyatakan suka beri tanda (V) pada angka 4.
c. Apabila hasil penilaian saudara menyatakan agak suka beri tanda (V) pada
angka 3.
d. Apabila hasil penilaian saudara menyatakan kurang suka beri tanda (V) pada
angka 2.
e. Apabila hasil penilaian saudara menyatakan tidak suka beri tanda (V) pada
angka 1.
Kolom penilaian
A B CSkor
spek
enilaian1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
WARNA
AROMA
RASA
TESKTUR
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
65/94
53
PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI BAKSO IKAN CUCUT
Hasil jadi satu resep bakso 4 bungkus @ 250 gram, maka untuk membuat
12 bungkus atau 3 Kg bakso dibutuhkan 3 resep dalam 1 x produksi.
Biaya investasi yang dibutuhkan dalam pembuatan bakso adalah:
No Barang Jumlah Harga
Satuan (Rp)
Total Harga
(Rp)
Perkiraan
Umur (th)
Penyusutan
per hari (Rp)1 Kompor gas 1 200.000 200.000 3 185
2 Kom adonan 2 5.000 10.000 1 28
3 Blender 1 125.000 125.000 2 274
4 Cobek+munthu 1 10.000 10.000 1 28
5 Pisau 2 2.000 4.000 1 116 Panci 2 50.000 100.000 2 139
7 Serok 1 5.000 5.000 2 7
8 Timbangan 1 30.000 30.000 1 83
9 Tampah 2 7.000 14.000 2 19
10 Baskom 2 30.000 60.000 1 167
Jumlah 464.000 941
A. Perkiraan biaya produksi untuk 1x produksi bakso ikan cucut dengan 1 Kg
ikan cucut dengan campuran tepung tapioka dengan hasil 1 Kg bakso (4
bungkus) @ 250 Gram.
1. Biaya tetap = Rp. 464.000,-
2. Biaya variabel = biaya bahan baku + biaya tambahan + biaya penyusutan
= Rp. 12.625,- + Rp. 26.000,- + Rp.941,-
= Rp. 39.566,-
a. Bahan baku
No Nama bahan Jumlah Harga satuan (Rp) Total harga (Rp)
1
2
3
4
5
6
7
Ikan cucut
Tepung tapioka
Telur
Bawang putih
Bawang merah
Garam
Merica
1 Kg
Kg
1 btr
Kg
Kg
1 bks
1 bks
8.000
2.500
500
6.000
4.000
500
500
8.000
625
500
1.500
1.000
500
500
Jumlah 12.625
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
66/94
54
b. Biaya tambahan
No Nama bahan Jumlah Harga satuan (Rp) Total harga (Rp)
1
2
3
4
Gas
Bensin
Pengemasan
Tenaga kerja
-
1 ltr
4 bks
2 orang
-
2.400
150
10.000
3.000
2.400
600
20.000
Jumlah 26.000
3. Biaya produksi = biaya tetap + biaya variabel
= Rp. 464.000,- + Rp. 39.566,-
= Rp. 503.566,-
4. Laba 10% =100
10x Rp. 503.566,-
= Rp. 50.356.6
5. Harga jual = (100% + laba yang diinginkan)x Biaya variabel
= (110%)x Rp. 39.566,-
= Rp. 43.522,6
Harga jual untuk 1 Kg bakso ikan cucut =Rp. 43.522,6,-
Harga jual per 250 gram (per bungkus) =4
6,522.43.Rp= Rp. 10.880,65,-
Dibulatkan =Rp. 10.900,-
Jadi harga jual untuk bakso ikan cucut dengan campuran tepung tapioka
@ 250 gram (per bungkus) adalah Rp. 10.900,-
Mencari Persamaan Biaya
Y = C
Y = ax + b dimana a = slop
==
produksijumlah
variabelbiaya
x
ytgn
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
67/94
55
Y =
4
566.39.Rpx + Rp. 464.000,-
Y = 989,5x + 464.000
Mencari Penerimaan (revenue)
Y = R
Y = Px dimana P =produksijumlah
pendapatan
Pendapatan = jumlah bungkus x harga jual
= 4 x Rp. 10.880,65,-
= Rp. 43.522,6,-
Y =4
,6,522.43.RP x
Y = 10.880,65x
Mencari BEP (Break Even Point)
Break Even Pointadalah suatu keadaan dimana besarnya
penghasilan (Revenue) tepat sama besarnya dengan biaya total, sehingga
tidak mendapat keuntungan tetapi tidak rugi.
R-C = 0
10.880,65x-(9891,5 + 464.000) = 0
989,15x = 464.000
x =15,989
000.464
x = 469,1
Kesimpulan:
BEP akan tercapai setelah memproduksi bakso ikan cucut dengan
tambahan tepung tapioka sebanyak 469,1 bungkus, setelah selama 118
hari (469,1 bungkus : 4 bungkus per hari) atau 4 bulan produksi, untuk
tiap bungkus 250 gram, dengan catatan semua produk terjual habis.
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
68/94
56
B. Perkiraan biaya produksi untuk 1x produksi bakso ikan cucut dengan 1 Kg
ikan cucut dengan campuran tepung sagu dengan hasil 1 Kg bakso (4
bungkus) @ 250 Gram.
1. Biaya tetap = Rp. 464.000,-
2. Biaya variabel = biaya bahan baku + biaya tambahan + biaya penyusutan
= Rp. 12.700,- + Rp. 26.000,- + Rp.941,-
= Rp. 39.641,-
a. Bahan baku
No Nama bahan Jumlah Harga satuan (Rp) Total harga (Rp)
1
2
3
4
5
6
7
Ikan cucut
Tepung sagu
Telur
Bawang putih
Bawang merah
Garam
Merica
1 Kg
Kg
1 btr
Kg
Kg
1 bks
1 bks
8.000
2.800
500
6.000
4.000
500
500
8.000
700
500
1.500
1.000
500
500
Jumlah 12.700
b. Biaya tambahan
No Nama bahan Jumlah Harga satuan (Rp) Total harga (Rp)
1
2
3
4
Gas
Bensin
Pengemasan
Tenaga kerja
-
1 ltr
4 bks
2 orang
-
2.400
150
10.000
3.000
2.400
600
20.000
Jumlah 26.000
3. Biaya produksi = biaya tetap + biaya variabel
= Rp. 464.000,- + Rp. 39.641,-
= Rp. 503..641,-
4. Laba 10% =100
10x Rp. 503.641,-
= Rp. 50.364,1
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
69/94
57
5. Harga jual = (100% + laba yang diinginkan)x Biaya variabel
= (110%)x Rp. 39.641,-
= Rp. 43.605,1,-
Harga jual untuk 1 Kg bakso ikan cucut =Rp. 43.605,1,-
Harga jual per 250 gram (per bungkus) =4
1,605.43.Rp= Rp. 10.901,275-
Dibulatkan =Rp. 10.900,-
Jadi harga jual untuk bakso ikan cucut dengan campuran tepung sagu @
250 gram (per bungkus) adalah Rp. 10.900,-
Mencari Persamaan Biaya
Y = C
Y = ax + b dimana a = slop
==
produksijumlah
variabelbiaya
x
ytgn
Y =
4
641.39.Rpx + Rp. 464.000,-
Y = 9910,25x + 464.000
Mencari Penerimaan (revenue)
Y = R
Y = Px dimana P =produksijumlah
pendapatan
Pendapatan = jumlah bungkus x harga jual
= 4 x Rp. 10.901,275-
= Rp. 43.605,1
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
70/94
58
Y =4
,1,605.43.RP x
Y = 10.901,275x
Mencari BEP (Break Even Point)
Break Even Pointadalah suatu keadaan dimana besarnya
penghasilan (Revenue) tepat sama besarnya dengan biaya total, sehingga
tidak mendapat keuntungan tetapi tidak rugi.
R-C = 0
10.901,275x-(9910,25 + 464.000) = 0
9910,25x = 464.000
x =25,9910
000.464
x = 468,2
Kesimpulan:
BEP akan tercapai setelah memproduksi bakso ikan cucut dengan
tambahan tepung sagu sebanyak 468,2 bungkus, setelah selama 117 hari(468,2 bungkus : 4 bungkus per hari) atau 4 bulan produksi, untuk tiap
bungkus 250 gram, dengan catatan semua produk terjual habis.
C. Perkiraan biaya produksi untuk 1x produksi bakso ikan cucut dengan 1 Kg
ikan cucut dengan campuran tepung terigu dengan hasil 1 Kg bakso (4
bungkus) @ 250 gram.
1. Biaya tetap = Rp. 464.000,-
2. Biaya variabel = biaya bahan baku + biaya tambahan + biaya penyusutan
= Rp. 12.875,- + Rp. 26.000,- + Rp.941,-
= Rp. 39.816,-
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
71/94
59
a. Bahan baku
No Nama bahan Jumlah Harga satuan (Rp) Total harga (Rp)
1
2
3
4
5
6
7
Ikan cucut
Tepung terigu
Telur
Bawang putih
Bawang merah
Garam
Merica
1 Kg
Kg
1 btr
Kg
Kg
1 bks
1 bks
8.000
3.500
500
6.000
4.000
500
500
8.000
875
500
1.500
1.000
500
500
Jumlah 12.875
b. Biaya tambahan
No Nama bahan Jumlah Harga satuan (Rp) Total harga (Rp)
1
2
3
4
Gas
Bensin
Pengemasan
Tenaga kerja
-
1 ltr
4 bks
2 orang
-
2.400
150
10.000
3.000
2.400
600
20.000
Jumlah 26.000
3. Biaya produksi = biaya tetap + biaya variabel
= Rp. 464.000,- + Rp. 39.816,-
= Rp. 503..816,-
4. Laba 10% =100
10x Rp. 503.816,-
= Rp. 50381,6
5. Harga jual = (100% + laba yang diinginkan)x Biaya variabel
= (110%)x Rp. 39.816,-
= Rp. 43.797,6,-
Harga jual untuk 1 Kg bakso ikan cucut = Rp. 43.797,6,-
Harga jual per 250 gram (per bungkus) =4
6,797.43.Rp= Rp. 10.949,4,-
Dibulatkan =Rp. 10.950,-
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
72/94
60
Jadi harga jual untuk bakso ikan cucut dengan campuran tepung tapioka
@ 250 gram (per bungkus) adalah Rp. 10.950,-
Mencari Persamaan Biaya
Y = C
Y = ax + b dimana a = slop
==
produksijumlah
variabelbiaya
x
ytgn
Y =
4
816.39.RPx + Rp. 464.000,-
Y = 9954x + 464.000
Mencari Penerimaan (revenue)
Y = R
Y = Px dimana P =produksijumlah
pendapatan
Pendapatan = jumlah bungkus x harga jual
= 4 x Rp. 10.949,4-
= Rp. 43.797,6,-
Y =
4
,6,797.43.Rp x
Y = 10.949,4x
Mencari BEP (Break Even Point)
Break Even Pointadalah suatu keadaan dimana besarnya
penghasilan (Revenue) tepat sama besarnya dengan biaya total, sehingga
tidak mendapat keuntungan tetapi tidak rugi.
R-C = 0
10.949,4x-(9954x + 464.000) = 0
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
73/94
61
995,4x = 464.000
x = 4,995
000.464
x = 466,1
Kesimpulan:
BEP akan tercapai setelah memproduksi bakso ikan cucut dengan
tambahan tepung terigu sebanyak 466,1 bungkus, setelah selama 117 hari
(468,2 bungkus : 4 bungkus per hari) atau 4 bulan produksi, untuk tiap
bungkus 250 gram, dengan catatan semua produk terjual habis.
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
74/94
62
PERHITUNGAN DESKRIPTIF PERSENTASE
GOLONGAN REMAJA PUTRA
Untuk mengetahui besarnya persentase pada golongan panelis maka pada
total skor jumlah uji panelis dibagi skor ideal dikali seratus persen.
I. Sampel ASkor hasil penilaian yang diperoleh dari masing-masing kriteria adalah
untuk aspek warna 83, aroma 70, rasa 79, dan aspek tekstur 78, maka untuk
mengetahui besarnya deskriptif persentase dilakukan perhitungan sebagai
berikut:
1. Aspek warna
100
83x 100% = 83%
Jadi besarnya deskriptif persentase yang diperoleh adalah 83%
2. Aspek aroma
100
70x 100% = 70%
Jadi besarnya deskriptif persentase yang diperoleh adalah 70%
3. Aspek rasa
100
79x 100% = 79%
Jadi besarnya deskriptif persentase yang diperoleh adalah 79%
4. Aspek tekstur
100
78x 100% = 78%
Jadi besarnya deskriptif persentase yang diperoleh adalah 78%
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
75/94
63
II. Sampel BSkor hasil penilaian yang diperoleh dari masing-masing kriteria adalah
untuk aspek warna 78, aroma 70, rasa 80, dan aspek tekstur 79, maka untuk
mengetahui besarnya deskriptif persentase dilakukan perhitungan sebagai
berikut:
1. Aspek warna
100
78
x 100% = 78%
Jadi besarnya deskriptif persentase yang diperoleh adalah 78%
2. Aspek aroma
100
70x 100% = 70%
Jadi besarnya deskriptif persentase yang diperoleh adalah 70%
3. Aspek rasa
100
80x 100% = 80%
Jadi besarnya deskriptif persentase yang diperoleh adalah 80%
4. Aspek tekstur
100
79x 100% = 79%
Jadi besarnya deskriptif persentase yang diperoleh adalah 79%
III.Sampel CSkor hasil penilaian yang diperoleh dari masing-masing kriteria adalah
untuk aspek warna 79, aroma 70, rasa 73, dan aspek tekstur 76, maka untuk
8/4/2019 Tugas Akhir Bakso Ikan Cucut
76/94
64
mengetahui besarnya deskriptif persentase dilakukan perhitungan sebagai
berikut:
1. Aspek warna
100
79x 100% = 79%
Jadi besarnya deskriptif persentase yang diperoleh adalah 79%
2. Aspek aroma
100
70x 100% = 70%
Jadi besarnya deskriptif persentase yang diperoleh adalah 70%
3. Aspek rasa
100
73x 100% = 73%