18
Contoh-Contoh MSDS 1. Bahan Mudah Terbakar – Metan (CH 4) a. Kegunaan Metan b. Karakteristik dan sifat Metan Karakteristik Metan Sifat fisika Metan Sifat kimia Metan c. Data bahaya Metan bagi kesehatan manusia Methane dapat membentuk explosive mixture dengan udara dengan konsent serendah5-15. Konsentrasi metan yang besar dalam ruang tertutup dapat menyebabkan konsentrasi oksigen menurun hingga !1" sehinggadapat menyebabkan efek kekurangan oksigen# asphixia $% yaitu & napas men'adi cepat% nadi meningkat% koordinasi otot menurun% emosi meningkat% mual% muntah% keh kesadaran% gagal napas% dan kematian . (erdasarkan data yang ada saat ini metan tidak menyebabkan pen ataupun kronis. (erdasarkan data dari The National Institute for Occupation and Health tidak ditemukan adanya potensi penyebab cacat kelahiran Dalam )ccupational Safety and *ealth +dministration #)S*+$ 'uga tidak terda ambang batas paparan untuk metana. ,ntuk efek dermatis tidak mengiritasi namun kontak langsung dengan gas dapat menyebabkan frostbite dan berlan'ut pada kematian sel dan infeksi% b 'ika terkena mata. Selain itu 'uga merupakan gas rumah kaca yang pemanasan global yang beru'ung pada kesehatan manusia. d. rosedur penangan Metan (ila ter'adi tumpahan ,ntuk terlepasnya metana ke lingkungan maka untuk dapat dilakukan pengevakuasian daerah area segera% isolasi daerah berbahaya dan 'auhkan per tidak terlindungi dan tidak diperlukan% hilangkan semua sumber api peralatan groundedexplosion proof. ika dirasa aman maka pemberhentian atau

Tugas b Kelompok 3 Full

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas b3

Citation preview

Contoh-Contoh MSDS

1. Bahan Mudah Terbakar Metan (CH4)a. Kegunaan Metan

b. Karakteristik dan sifat Metan Karakteristik Metan Sifat fisika Metan Sifat kimia Metanc. Data bahaya Metan bagi kesehatan manusiaMethane dapat membentukexplosive mixturedengan udara dengan konsentrasi serendah 5-15%. Konsentrasi metan yang besar dalam ruang tertutup dapat menyebabkan konsentrasi oksigen menurun hingga 1% Metan (20% LEL). Perlindungan Pernapasan : dilarang memasuki area dengan konsentrasi >1% (20% LEL). Paparan dengan konsentrasi 124 oF (52oC) Penyimapanan jauh dari daerah pintu darurat Tabung penuh dan kosng harus dipisahkan

Penanganan Dilarang menarik, menggelindingkan, menggeseratau menjatuhkan tabung Dilarang mengangkut hanya dengan memegang tutup/cap tabung Gunakan katup untuk mencegah arus balik ke dalam tabung Menggunakan pipa dan peralatan yang dirancang secara memadai untuk menahan tekanan Jangan menyisipkan objek (obeng, kunci) ke lubang tutup/ cap tabung Menyimpan dan menangani tabung gas dikompresi sesuai dengan Compressed Gas Association, Inc.

Pelabelan MetanPelabelan berfungsi untuk meberi peringatan bahaya terhadap zat Metan. Di dalam label harus tercantum nama dan senyawa kimia produk, tingkat kelas bahaya, UN number,Risk phrases, Safety phrases. Pertolongan pertama, pertolongan darurat, detail dari manufaktur/importer, sumber MSDS.

2. Bahan Mudah Meledak TNTa. Kegunaan TNT Bahan peledak 2,4,6 Tri Nitro Toluena banyak digunakan sebagai bahan peledak militer dan industri karena mempunyai beberapa keuntungan antara lain titik leleh rendah, dapat digunakan sebagai bahan peledak senyawa tunggal atau tidak membutuhkan bahan reduktor, relatif stabil dan tidak sensitif terhadap benturan, gesekan, maupun suhu tinggi sehingga relatif aman untuk digunakan sebagai bahan peledak . Namun demikian bahan peledak ini sangat peka terhadap gelombang energi atau dengan kata lain apabila terhadap bahan peledak TNT dilewatkan shock wave ( gelombang kejut) maka segera terjadi ledakan, dengan demikian untuk meledakkan TNT selalu menggunakan detonator dan karena ledakan yang terjadi dipicu oleh gelombang energi maka yang terjadi adalah proses detonasi maka ledakan yang terjadi adalah bersifat high explosive. b. Karakteristik dan sifat TNT Karakteristik TNTTrinitrotoluena berwarna kuning pucat, berbentuk kristal jarum dan dapat disuling dalam ruang hampa. TNT sulit larut dalam air, lebih mudah larut dalameter,aseton,benzena, danpiridin. Dengantitik lelehrendah yaitu 80,35 C, TNT dapat meleleh di uap dan dituangkan ke dalam wadah. TNT bersifat beracun dan jika terkena kulit dapat menyebabkan reaksi alergi, menyebabkan kulit berubah warna menjadi kuning-oranye terang. Sifat fisika dan kimia TNT

Rumus kimiaC7H5N3O6

Massa molekul227.131g/mol

Kepadatan1.654g/cm

Kecepatan ledak6,900m/s

RE factor1.00

Titik lebur81C

Suhu autoignisiDecomposes at 295C

PenampilanKristal kuning pucat.

Kelarutan dalam air: 130 mg/L pada 20 C Tekanan uap pada 20 C: 150 sampai 600 PaDetonasi speed: 6700-7000 m/s 6900 m/s (density: 1,6 g / cm )Memimpin tes blok: 300 ml/10 gSensitivitas terhadap dampak: 15 newton meter (N m) (1,5 kilopound (kp) meter (m))Gesekan sensitivitas: untuk 353 N (36 kp) tidak ada reaksic. Data bahaya TNT bagi kesehatan manusiaTNT merupakan bahan berbahaya dan beracun yang dapat diserap melalui kulit dan akan menyebabkan iritasi serta merubah warna kulit menjadi kuning cerah. Selain itu, efek jangka pendek dari paparan TNT adalah mengiritasi mata dan saluran pernafasan, haemolysis, dan pembentukan methaemoglobin. Methaemoglobin adalah hasil oksidasi hemoglobin yang tidak mempunyai kemampuan lagi untuk mengangkut oksigen. Jika methaemoglobin hanya dibentuk dalam jumlah kecil, methaemoglobin dapat direduksi kembali menjadi hemoglobin di dalam eritrosit. Jika pembentukan dalam jumlah yang banyak, proses regenerasi pada eritrosit tidak cukup dan kemampuan darah untuk transport oksigen berkurang (Ariens, 1986).Orang yang terpapar trinitrotoluene dalam jangka waktu lama cenderung mengalami katarak, anemia dan abnormal fungsi hati. Efeknya yaitu pembesaran limpa dan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Selain itu, racun TNT akan menyebabkan urin berwarna hitam.

d. Prosedur penangan TNT Bila terjadi tumpahan Menggunakan alat pelindung pernafasan Menghindari pembentukkan debu Hindari menghirup debu Pastikan adanya ventilasi yang cukup Evakuasi staf ke tempat yang aman Menjauhkan sumber percikan, api, dan sumber kebakaran lainnya. Menjaga material tetap basah Basahi material tumpahan sebelum diolah lebih lanjut Jangan mencoba untuk membersihkan material yang kering

Bila terjadi paparan Mata:Membasuh mata dengan air yang cukup sesegera mungkin selama beberapa menit. Kemudian dilakukan tindakan medis. Kulit:Membuka baju yang telah terkena tumpahan lalu membasuh kulit yang terkena menggunakan air dan sabun. Jika keadaan semakin parah, dilakukan tindakan medis. Pernafasan:Ditempatkan di tempat yang banyak mengandung udara bersih. Jika belum dicukup, dibantu dengan alat bantu pernafasan. Pencernaan:Membasuh mulut dengan air kemudian diinduksi agar makanan yang telah dimakan dimuntahkan. Saat muntah gunakan sarung tangan pengaman

e. Perlengkapan perlindungan keselamatan Perlindungan mata: kacamata pelindung dengan pelindung sisi. Apabila proses yang menggunakan TNT mengandung potensi terkena partikel sehingga mata pedih, maka dianjurkan untuk menggunakan kacamata pelindung kimia (chemical goggles). Perlindungan kulit: pakaian bersih menutup seluruh badan dan sarung tangan untuk membuat kontak bahan berbahaya dengan kulit seminimal mungkin. Sarung tangan yang dilengkapi isolasi untuk perlindungan termal sangat dianjurkan. Perlindungan pernapasan dikenakan untuk mengurangi iritasi saluran pernapasan. Alat respirator pemurni udara dapat digunakan apabila terdapat uap pada suhu yang lebih tinggi.

f. Cara pengelolaan TNT Penyimpanan TNTUntuk penyimpanan, TNT harus dimasukkan ke dalam tempat yang kering dan terlindungi dari sinar matahari langsung pada temperatur -25oC hingga 30oC. TNT dapat disimpan bersamaan dengan barang-barang dengan kategori bahaya yang sama, namun dilarang untuk disimpan bersamaan dengan asam dengan konsentrasi tinggi, alkali, maupun benda yang mudah terbakar. Pada tempat penyimpanan, pekerja dilarang untuk merokok, makan, dan menggunakan alat-alat yang mengeluarkan api maupun percikan api.Untuk pekerja yang bekerja dengan substansi ini, harus bekerja pada ruangan yang memiliki sistem ventilasi yang baik. Dalam proses pengerjaan dengan bahan TNT harus dihindari adanya penggunaan alat yang menimbulkan percikan api, temperatur tinggi, maupun gesekan. Pekerja tidak diperbolehkan untuk merokok, menghirup debu TNT, dan makan atau minum setelah penanganan.

Pelabelan TNTPelabelan berfungsi untuk meberi peringatan bahaya terhadap zat TNT. Di dalam label harus tercantum nama dan senyawa kimia produk, tingkat kelas bahaya, UN number,Risk phrases, Safety phrases. Pertolongan pertama, pertolongan darurat, detail dari manufaktur/importer, sumber MSDS.

Bahan Pengoksidasi H2O2a. Kegunaan H2O2 Hidrogen peroksida merupakan salah satu jenis peroksida yang sering dijumpai. Sebagian besar penggunaan hidrogen peroksida adalah memanfaatkan dan merekayasa reaksi dekomposisinya, dan menghasilkan oksigen. Selain menghasilkan oksigen, reaksi dekomposisi hidrogen peroksida juga menghasilkan air dan panas. Reaksi dekomposisi yang terjadi secara eksotermis (Peleczar, M.J., dan Chan,E.C.S., 2009).Bahan ini banyak digunakan dalam industri tekstil untuk pengelantang atau bleaching agent. Selain itu industri-industri lain yang menggunakan hidrogen peroksida diantaranya elektronika (pembuatan PCB),industri kimia untuk memproduksi bahan peroksida metalik dan organik, makanan dan minuman. Selain itu manfaat lainnya adalah :1. Memutihkan pakaian, peroksida digunakan untuk menyingkarkan noda pada pakaian,2. Kesehatan, untuk melawan infeksi,3. Detoksifikasi di saat mandi, digunakan untuk menjaga suhu air,4. Jamur kaki,5. Perawatan luka,6. Perawatan gigi (pasta gigi),7. Bahan bakar roket

b. Karakteristik dan sifat H2O2 Karakteristik H2O2Materi yang menghasilkan oksigen, baik dalam kondisi biasa atau terpapar panas. Bahan-bahan pengoksidasi dapat menimbulkan reaksi eksotermis yang sangat tinggi jika kontak langsung dengan bahan lain, khususnya dengan bahan mudah terbakar. Terjadi reaksi redoks yang terkontrol sangat bermanfaat bagi manusia. Bila reaksi tidak terkontrol, maka energi yang terbentuk dapat membahayakan manusia, seperti terjadi ledakan dan kebakaran. Ada 2 kelompok bahan pengoksidasi yaitu :1. Bahan pengoksidasi anorganik. Bahan ini hanya menimbulkan bahaya api/kebakaran. Bahan ini memiliki kemampuan bergabung dengan oksigen dan juga tidak tahan panas, sehingga semakin bahaya pada suhu yang tinggi.2. Bahan pengoksidasi organik. Bahan ini menimbulkan ledakan dahsyat terutama peroksida. Sifat fisika dan kimia H2O2 Densitas: 1,463 gr/cm3Titik lebur: -0,43oCTitik Didih: 150,2 oCWarna jernih :tidak berwarnaWujud:cair pada temperature ruangBau : berbau tajamTingkat Keasaman :rendahMolecul weight : 34Solubility in water :100%%Content (by weight) :35,50,70Active oxygen, weight :16,5; 23,5;32,9Viskositas : 1,25cPFlash Point: Non-combustibleDecomposition Temperature :Not availableExplosion Limits, Lower :40 vol%Explosion Limits, upper :100 vol%Specific gravity : 30-50%c. Data bahaya H2O2 bagi kesehatan manusiaResiko utama paparan hydrogen peroksida adalah bersifat toksik bagi paru-paru dan selaput mukosa Apabila paparan terjadi secara berulang dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan organ. Orang dengan kelainan kulit, masalah mata atau gangguan fungsi pernafasan lebih rentan terhadap efek hidrogen peroxida. Hidrogen Peroksida dapat menimbulkan bahaya, apabila terpapar dalam jangka pendek, seperti melalui: Terhirup Efek yang ditimbulkan oleh H2O2 yang terhirup memiliki efek bahaya terhadap paru-paru. Menghirup kabut yang mengandung H2O2 dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan pada hidung, tenggorokan, dan paru-paru yang ditandai dengan batuk, tersedak, atau sesak.Tingkat keparahan efek klinis bergantung pada tingkat konsentrasi larutan hidrogen peroksida. Apabila konsentrasi H2O2 yang terhirup berlebih dapat mengakibatkan perdaharan gastrointestinal, edema paru dan kematian. Kontak dengan kulitHidrogen peroksida yang terkena kontak dengan kulit bersifat korosif dan iritatif disertai paraesthesia. seperti dapat mengakibatkan luka bakar dan rasa sakit menyengat atau gejala peradangan seperti gatal-gatal dan scaling Kontak dengan mataApabila terjadi kontak dengan mata dapat menimbulkan peradangan pada mata dan kemerahan. H2O2 dalam bentuk cair dapat menyebabkan kerusakan jaringan terutama pada selaput lendir mata , selain itu juga dapat menyebabkan penglihatan kabur hingga kerusakan jaringan permanen yang menyebabkan kebutaan. Tertelan Pada konsentrasi yang tinggi H2O2 apabila tertelan dapat menyebabkan iritasi pada mulut, tenggorokan dan abdomen, selain itu juga dapat menimbulkan nyeri perut, muntah, dan diare, juga menigkatkan risiko perforasi lambung, kejang, edema paru, koma, serta edema serebral (retensi cairan pada otak), bahkan dapat menyebabkan kematianApabila paparan H2O2 terjadi dalam jangka panjang Substansi dapat bersifat toksik terhadap paru-paru, dan selaput lendir selain itu juga dapat merusak organ target. Akibat paparan H2O2 , telah dilaporkan terjadinya sejumlah kematian. Pada umumnya, paparan terjadi pada larutan dengan konsentrasi 30 sampai 40%. Seorang pria 84 tahun yang menelan 30 mL hidrogen peroksida 35% dilaporkan mengalami infark serebral akibat embolisasi gas pada pembuluh serebral. Pada wanita 49 tahun yang menelan hidrogen peroksida 35% sebanyak 240 mL dilaporkan menyebabkan kematian setelah 78 jam. Dilaporkan juga telah terjadi kematian pada anak dalam 10 jam setelah menelan hidrogen peroksida 3% sebanyak 225 mL.

d. Prosedur penangan H2O2 Bila terjadi tumpahan Tumpahan bahan yang kering dan dalam jumlah sedikitProsedur apabila tumpahan bahan bersifat kering dan dalam jumlah sedikit yaitu dengan membersihkan bahan dengan menggunakan lap bersih, lalu dimasukkan ke dalam wadah yang bersih dan kering, kemudian ditutup serta memindahkan wadah dari area tumpahan Tumpahan sedikitProsedur apabila tumpahan dalam jumlah sedikit yaitu dengan membersihkan area tumpahan dengan air yang banyak Tumpahan dalam jumlah banyak H2O2 merupakan bahan yang bersifat korosif dan mudah teroksidasi. Sehingga kebocoran/ tumpahan harus segera dihentikan jika tak berisiko. Tumpahan dapat diserap dengan bahan kering seperti pasir, tanah atau bahan tidak mudah terbakar lainnya, selain itu hindarkan air masuk ke dalam wadah agar tidak menyentuh tumpahan. Hindari kontak bahan dengan bahan yang mudah terbakar (kayu, kertas, minyak, pakaian, dll) Gunakan tirai semprotan air untuk mengalihkan uap yang terbentuk serta hindarkan aliran air masuk ke dalam selokan agar tidak mencemari air pada lingkungan sekitar.

Bila terjadi paparan Mata:Membasuh mata dengan air yang cukup sesegera mungkin selama beberapa menit. Kemudian dilakukan tindakan medis. Kulit:Membuka baju yang telah terkena tumpahan lalu membasuh kulit yang terkena menggunakan air dan sabun. Jika keadaan semakin parah, dilakukan tindakan medis. Pernafasan:Ditempatkan di tempat yang banyak mengandung udara bersih. Jika belum dicukup, dibantu dengan alat bantu pernafasan. Pencernaan:Membasuh mulut dengan air kemudian diinduksi agar makanan yang telah dimakan dimuntahkan. Saat muntah gunakan sarung tangan pengaman

e. Perlengkapan perlindungan keselamatan Memakai jas lab yang terbuat dari katun dan celana panjang, Menggunakan sarung tangan Nitrile/Super Nitrile Menggunakan pelindung mata, seperti kacamata pelindung,spectacles, goggles atau pelindung mata Memakai safety sehoes

f. Cara pengelolaan H2O2 Penyimpanan H2O2 Jaga container penyimpanan tetap tertutup serta disimpan di tempat yang sejuk dan berventilasi baik. Pisahkan dari asam, basa, dan agen/senyawa pereduksi serta bahan yang mudah terbakar. Lihat NFPA 43A, Code for the Storage of Liquid and Solid Oxidizers.

Pelabelan H2O2Pelabelan berfungsi untuk meberi peringatan bahaya terhadap zat H2O2. Di dalam label harus tercantum nama dan senyawa kimia produk, tingkat kelas bahaya, UN number,Risk phrases, Safety phrases. Pertolongan pertama, pertolongan darurat, detail dari manufaktur/importer, sumber MSDS.

Bahan Korosif H2SO4a. Kegunaan H2SO4 Asam sulfat digunakan dalam : industri besi dan baja untuk menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri otomotif industri kimia sebagai katalis asam yang umumnya digunakan untuk mengubah sikloheksanonoksim menjadi kaprolaktam, yang digunakan untuk membuat nilon pembuatan asam klorida dari garam melalui proses Mannheim pengilangan minyak bumi sebagai katalis untuk reaksi isobutana dengan isobutilena yang menghasilkan isooktana industri pupuk fosfatb. Karakteristik dan sifat H2SO4 Karakteristik H2SO4Asam ini merupakan cairan yang tidak berwarna, dengan densitas sekitar 2 kali air, dan sangat reaktif, dapat menimbulkan sifat toksik, nyala dan ledakan. Asam ini akan membebaskan panas bila diencerkan (sekitar 20 kcal per mole), dan dapat menimbulkan ledakan bila dicampur dengan bahan tertentu

Sifat fisika H2SO4Titik leleh (oC):10

Titik didih (oC):290

Tekanan uap (mmHg):1 (146oC)

Berat jenis cairan:1,84 (100 persen)

Berat jenis gas:-

Berat jenis uap:3,4 (udara = 1)

Kelarutan:-

Bau:-

Sifat kimia H2SO4

Asam sulfat adalah senyawa kimia yang sangat reaktif dan korosif. Senyawa ini larut dalam air dan ethyl alkohol. Reaktivitas yang sangat kuat dapat mengubah materi organik seperti kertas atau material yang mudah terbakar apabila dicampur. Asam sufat adalah cairan yang tidak berwarna dan tidak kental tergantung dari konsentrasi yang terkandung. Senyawa ini mempunyai kemampuan untuk membentuk ikatan dengan atom hidrogen. Asam sulfat dapat larut dalam air melalui reaksi eksotermik.

c. Data bahaya H2SO4 bagi kesehatan manusia Jika tersiram pada kulit, menyebabkan kerusakan dan kulit terlihat seperti terbakar karena mempunyai sifat korosif. Luka bakar akibat asam sulfat berpotensi lebih buruk daripada luka bakar akibat asam kuat lainnya, hal ini dikarenakan adanya tambahan kerusakan jaringan dikarenakan senyawa H dan O dari jaringan ditarik sebagai H2O (dehidrasi) dan akan terjadi kerusakan termal sekuder akibat pelepasan panas oleh reaksi asam sulfat dengan air Jenis asam sulfat pekat berasap (oleum) dapat berbahaya untuk saluran pernapasan karena oleum mengeluarkan asap berupa gas SO2 yang sangat reaktif yang sangat berpotesi merusak paru-paru jika terhirup Cairan asam dapat menimbulkan luka yang parah dan dapat menimbulkan kebutaan jika terkena mata

d. Prosedur penangan H2SO4 Bila terjadi tumpahan Jangan biarkan tumpahan dilantai mengalir atau dapat diartikan untuk mencegah nya ke lingkungan. Bisa membendungnya dengan kaus kaki dan absorbenyang dapat ditempatkan di sekitar saluran air Jangan menyentuh tumpahan asam, merusak kulit atau pakaian dan lantai Menetralkan tumpahan dengan larutan soda atau kapur, sebelum disiram dengan air. Beri ventilasi udara yang cukup Memakai alat pelindung diri dalam menangani tumpahan asam.

Bila terjadi paparan Mata:Membasuh mata dengan air yang cukup sesegera mungkin selama beberapa menit. Kemudian dilakukan tindakan medis. Kulit:Membuka baju yang telah terkena tumpahan lalu membasuh kulit yang terkena menggunakan air dan sabun. Jika keadaan semakin parah, dilakukan tindakan medis. Pernafasan:Ditempatkan di tempat yang banyak mengandung udara bersih. Jika belum dicukup, dibantu dengan alat bantu pernafasan. Pencernaan:Membasuh mulut dengan air kemudian diinduksi agar makanan yang telah dimakan dimuntahkan. Saat muntah gunakan sarung tangan pengaman

e. Perlengkapan perlindungan keselamatan Perlindungan Mata : menggunakan kaca mata pengaman dan pelindunga wajah. Perlindungan Kulit : menggunakan sarung tangan kulit ketika menggunakan bahan, baju tahan H2SO4 dan sarung tangan darurat. Perlindungan Lainnya : menggunakan safety shoes Perlindungan Respirasi (Pernapasan) Kontrol teknis harus diterapkan untuk mengurangi konsentrasi asam sulfat di lingkungan sampai ke tingkat paparan yang diizinkan (1 mg/m3) Alat pernapasan (respirators) harus digunakan ketika kontrol teknis dan tempat kerja tidak dapat dikerjakan atau tidak dipasang Gunakan respirator yang sudah disetujui atau disertifikasi, misalnya disetujui oleh NIOSH di bawah OSHA Respiratory Protection Standard 29 CFR (Code of Federal Regulations) 1910.134. Di bawah paparan rutin dengan konsentrasi asam sulfat di udara ambien melebihi 1 mg/m3, gunakan respirator yang menutup seluruh wajah dan mempurifikasi udara dan dilengkapi dengan kartrid gas asam yang cocok untuk asam sulfat Untuk paparan asam sulfat yang tidak diketahui konsentrasinya, hanya SCBA (self-contained breathing apparatus) yang cocok digunakan. Penggunaan respirator terbatas untuk mereka yang sehat, telah terlatih, dan pas untuk respirator face-piece Ventilasi lokal harus diterapkan manakala ada insiden emisi point source atau dispersi kontaminan di area kerja. Lakukan kontrol ventilasi kontaminan dan pastikan ventilasi tersebut menjauhkan kontaminan dari area kerja

f. Cara pengelolaan H2SO4 Penyimpanan H2SO4 Simpan di tempat yang sejuk/dingin, kering, bebas dari sinar matahari langsung, dan jauh dari panas dan sumber pembakaran, dengan ventilasi yang baik. Simpan di wadah bersegel yang melindungi dari paparan ke udara, perubahan temperatur secara ekstrem, dan kerusakan fisik . Simpan di tempat yang memiliki beton yang tahan korosi, serta tutup serapat mungkin. Jauhkan dari materi organik atau logam. Simpan secara terpisah dari bahan yang mudah terbakar, agen pereduksi, oksidan kuat, basa kuat, makanan, dan material yang inkompatibel. Kondisi penyimpanan: storage harus dilindungi oleh lubang angin yang luasnya cukup agar udara dapat keluar saat pengisian. Tangki harus pas dengan pipa overflow yang menuju wadah di sebelahnya dan terletak di dalam pematang yang akan menahan kandungan total tangki jika terjadi kebocoran atau tumpahan.

Pelabelan H2SO4Pelabelan berfungsi untuk meberi peringatan bahaya terhadap zat H2O2. Di dalam label harus tercantum nama dan senyawa kimia produk, tingkat kelas bahaya, UN number,Risk phrases, Safety phrases. Pertolongan pertama, pertolongan darurat, detail dari manufaktur/importer, sumber MSDS.

Bahan Toksik PFCs (perfluorchemicals)a. Kegunaan PFCs Kegunaan PFCs ini diantaranya:1. Fluorosurfactants(senyawa turunan PFCs) memiliki kemampuan untuk menghilangkan tekanan permukaan.2. PFCs digunakan untuk menahan noda untuk kain, maka banyak digunakan di industri tekstil, hal dikarenakan PFCs ini cenderung memiliki sifat hidrofobik, atau anti air.3. PFCs khususnya Fluorosurfactants digunakan dalam produksi teflon dan polimer fluorinated terkait.4. PFCs digunakan untuk tempat atau wadah makananb. Karakteristik dan sifat PFCs Karakteristik PFCsPerflourinated chemicals (PFCs) adalah bahan kimia buatan manusia yang banyak digunakan industri karena sifatnya yang tidak lekat dan anti air. PFCs adalah rantai atom-atom karbon yang terfluorinasi penuh yang panjangnya bervariasi, menghasilkan bahan kimia yang sangat tahan terhadap panas, bahan kimia, serta tahan terhadap air dan minyak . Hasil studi laboratorium menunjukkan bahwa PFCs mampu menembus otak melalui aliran darah, mengganggu produksi hormon serta bersifat karsinogenik.

Sifat fisika PFCs Sifat kimia PFCsc. Data bahaya PFCs bagi kesehatan manusiaPFCs merupakan bahan yang tidak dapat terurai di alam dan dapat terakumulasi dalam jaringan tubuh serta jumlahnya meningkat melalui rantai makanan .Setelah masuk tubuh, beberapa jenisnya terbukti mempengaruhi hati serta mengganggu kerja hormon, merubah tingkat pertumbuhan, mengganggu sistem kekebalan tubuh dan sistem reproduksi.d. Prosedur penangan PFCs Bila terjadi tumpahan Menggunakan alat pelindung pernafasan Menghindari kontak dengan kulit, mata dan mulut Hindari menghirup debu Pastikan adanya ventilasi yang cukup Evakuasi staf ke tempat yang aman

Bila terjadi paparan Keluarkan kontaminan yang masuk ke tubuh Berikan gas oksigen 10 sampai 15 L/min Pastikan korban bernafas dengan baik. Jika korban tidak bernafas, beri nafas buatan Lakukan pengenceran PFCs yang masuk ke dalam tubuh dengan meminum air, jika korban dapat menelan Jika korban muntah, sandarkan korban dengan posisi kepala ke bawah atau ke kiri untuk mempertahankan saluran nafas tetap terbuka. Pertahankan suhu tubuh korban Beri bantuan medis Jika PFCs mengenai mata, beri air yang mengalir pada mata

e. Perlengkapan perlindungan keselamatan Kontrol Teknik : ventilasi alami atau ventilasi anti ledakan untuk mencegah akumulasi konsentrasi gas >1% Metan (20% LEL). Perlindungan Pernapasan : dilarang memasuki area dengan konsentrasi >1% (20% LEL). Paparan dengan konsentrasi