Upload
dwi-hartanti
View
46
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Makalah E Commerce Tentang Pengertian serta Contoh
Disusun Oleh
Dwi Hartanti
1114370297
FAKULTAS TEKNIK
SISTEM KOMPUTER
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2014
1. Pengertian Manufaktur dan contohnya
Pengertian Manufaktur
Istilah manufaktur berasal dari dua kata bahasa latin, yaitu :
- Manus, artinya tangan, dan
- Factus, artinga mengerjakan
Jadi manufaktur artinya mengerjakan dengan tangan atau proses pembuatan produk yang
dikerjakan dengan tangan.
Pengertian manufaktur sekarang adalah proses pembuatan produk dengan bantuan mesin dan
pengontrolan bahkan dikerjakan secara automatis penuh, tetapi tetap melalui pengawasan
secara manual.
Istilah manufaktur sering dianggap sama dengan produksi, tetapi sebenarnya produksi
mempunyai arti yang lebih luas (lihat gambar 1.1 dan 1.2).
Bahan baku
ProsesProduksi
Bentuk produk :gas, cair, atau padat
Gambar 1.1 Pengertian istilah produksi
Produksi adalah proses pengolahan bahan baku menjadi suatu produk, dapat berupa produk
gas, cair, atau padat.
Contoh : produksi gas alam, produksi minyak bumi, produksi pesawat terbang.
Bahan baku
ProsesManufaktur
Bentuk produk :padat
Gambar 1.2 Pengertian istilah manufaktur
Manufaktur adalah proses pengolahan bahan baku menjadi suatu produk dalam bentuk
padat.
Contoh : manufaktur pesawat terbang.
Manufaktur dapat didefinisikan secara teknis dan secara ekonomis seperti ditunjukkan dalam
gambar 1.3 dan 1.4.
1. Secara teknis: proses pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi dengan menggunakan
mesin, alat, daya, dan tenaga kerja.
Bahan baku
ProsesManufaktur Bahan jadi
Sekrap dan limbah
Mes
inAl
atDa
yaTe
naga
ker
ja
Gambar 1.3 Pengertian proses manufaktur secara teknis
2. Secara ekonomis : proses pengolahan bahan dasar (baku) menjadi bahan jadi yang
memiliki nilai tambah.
Bahan dasar Bahan dalamproses
Bahan jadi
Nilai tambah
Prosesmanufaktur
Gambar 1.4 Pengertian proses manufaktur secara ekonomis
Industri Manufaktur dan Produk
Industri terdiri dari perusahaan dan organisasi yang menghasilkan atau mensuplai barang-
barang dan jasa.
Industri dapat diklasifikasikan sebagai berikut (lihat tabel 1.1) :
- industri primer,
- industri sekunder, dan
- industri tertier.
Industri primer adalah industri yang mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam seperti
pertanian, perikanan, pertambangan, dan lain-lainnya.
Industri sekunder adalah industri yang mengolah hasil dari industri primer menjadi barang-
barang konsumsi (consumer goods) dan barang-barang kapital (capital goods). Kegiatan
utama pada industri sekunder ini adalah manufaktur, termasuk keperluan konstruksi dan
daya.
Industri tertier adalah industri yang bergerak dalam sektor pelayanan perekonomian, seperti
perbankkan, asuransi, hotel, dan lain-lainnya.
Tabel 1.1 Bidang-bidang dalam industri
Primer Sekunder Tertier
PertanianKehutananPerikanan
PertambanganPerminyakanDan lain-lain
Logam dasarAutomotif
Bahan bangunanKomputerElektronik
Dan lain-lain Restoran, dll.
PerbankkanKomunikasiPendidikan
HotelAsuransi
Pada kuliah ini hanya dibahas mengenai industri sekunder (manufaktur).
Produk Manufaktur
Produk akhir yang dibuat dalam industri dapat dibagi dalam dua kelas utama, yaitu :
- costumer goods, dancapital goods.
Costumer goods adalah produk-produk yang dibeli langsung oleh konsumen dan digunakan
untuk keperluan pribadi, seperti mobil, komputer personal, televisi, radio, raket tennis, dan
sebagainya.
Capital goods adalah produk-produk yang dibeli langsung oleh oleh perusahaan untuk
menghasilkan barang-barang atau pelayanan, seperti mesin perkakas, main frame computer,
peralatan konstruksi, pesawat terbang dan sebagainya.
Jumlah Produksi dan Variasi Produksi
Jumlah produksi per tahun dapat diklasifikasikan :
- produksi rendah : 1 ÷ 100 unit/tahun,
- produksi menengah : 100 ÷ 10.000 unit/tahun,
- produksi tinggi : > 10.000 unit/tahun,
Produk yang terdiri atas berbagai variasi produk dari jenis yang berbeda, biasanya dibuat
dalam jumlah kecil atau menengah.
Korelasi antara variasi produk dan jumlah produksi ditunjukkan dalam gambar 1.5.
Variasiproduk
Variasiproduk
Jumlah produksi
Rendah
Menengah
Tinggi
Gambar 1.5 Korelasi antara variasi produk dan jumlah produksi
Dari gambar 1.5 terlihat bahwa semakin tinggi variasi produk semakin rendah jumlah
produksi yang dapat dibuat, dan sebaliknya semakin rendah variasi produk semakin tinggi
jumlah produksi yang dapat dibuat.
Klasifikasi variasi produk dapat dibagi atas 2 kelompok :
- variasi produk lunak (soft product variety), dan
- variasi produk keras (hard product variety).
Variasi produk lunak : perbedaan antara variasi produk yang dibuat kecil, seperti perbedaan
antara model mobil yang dibuat pada lini produksi yang sama, dimana banyak digunakan
part-part yang sama.
Contoh : perbedaan antara mobil sedan Toyota Corolla dengan mobil sedan Toyota Corona.
Variasi produk keras: perbedaan antara variasi produk yang dibuat besar, biasanya jarang
menggunakan part yang sama.
Contoh : perbedaan antara mobil sedan dengan mobil truk.
Kemampuan Manufaktur
Untuk mengukur kemampuan manufaktur dapat dilihat dari :
- kemampuan pemrosesan teknologi (technological processing capability),
- limitasi fisik produk (phisical product limitations), dan
- kapasitas produksi (production capacity).
Kemampuan pemrosesan teknologi adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memproses
suatu jenis material dengan keunggulan kompetitif, termasuk keahlian merencanakan
personal dalam proses teknologi tersbut.
Limitasi fisik produk, merupakan kemampuan untuk memproduksi berdasarkan berat,
ukuran dan tingkat kesulitan dalam membuatnya, termasuk didalamnya mengatur tentang
equipment, material handling, storage dan ukuran plant.
Kapasitas produksi, merupakan batasan tentang kemampuan berapa jumlah produk yang
dapat diproduksi dalam satu periode waktu tertentu, biasa disebut dengan plant capacity atau
production capacity. Faktor yang mempengaruhi antara lain ; jumlah shift per minggu,
jumlah jam per minggu, dan tenaga kerja langsung yang diperlukan.
Material yang Digunakan dalam Manufaktur
Material teknik dapat diklasifikasikan : logam, keramik, polimer, dan komposit seperti
ditunjukkan dalam gambar 1.6 berikut ini.
Logam
Keramik Polimer
Kompositlogam-keramik
Kompositlogam-polimer
Komposit keramik-polimer
Gambar 1.6 Tiga jenis material dasar dan komposit
1. Logam terdiri dari logam besi dan ligam non-besi.
§ Logam besi adalah logam/paduan mengandung besi sebagai unsure utama.
Contoh : besi tuang, baja karbon, baja tahan karat, dan lain-lainnya.
§ Logam non besi adalah logam/paduan mengandung besi dalam jumlah kecil atau
sama sekali tanpa besi.
Contoh : aluminium, tembaga, emas, timah, magnesium, nikel, seng, dan lain-
lainnya.
2. Keramik adalah bahan yang terbentuk dari hasil senyawa antara logam atau semi logam
(Si, Ge) dengan unsure-unsur non logam.
Contoh : silica (SiO2), alumina (Al2O3), karbida tungsten, karbida titanium, nitrida
titanium, nitrida boron, dan lain-lainnya.
3. Polimer adalah senyawa yang terdiri dari serangkaian molekul mer yang sangat banyak,
biasanya terdiri dari karbon ditambah satu atau lebih unsure-unsur yang lain,
sepertihidfogen, nitrogen, dan klorin.
Polimer dibagi dalam 3 katagori :
a. Polimer termoplastik (thermoplastic polymer) yaitu polimer yang akan menjadi
lunak bila dipanaskan dan keras bila temperatur turun.
Contoh : polietilin, polistirin, polivinil klorida, nilon, dan lain-lainnya.
b. Polimer termoset (thermosetting polymer) yaitu polimer yang segera mengeras
setelah mencapai temperatur pembentukkannya, dan selanjutnya tidak akan menjadi
lunak walupun dipanaskan kembali
Contoh : penolik, resin amino, epoksi, dan lain-lainnya.
c. Elastomer yaitu polimer yang memiliki sifat elastik.
Contoh : karet alam, silikon, poliuretan, nesprene, dan lain-lainnya.
4. Komposit adalah material yang mnerupakan gabungan antara ketiga jenis material di
atas. Komposit merupakan optimasi susunan material yang menunjukkan sifat terbaik
dari unsure-unsur pembentuknya dan sering juga beberapa sifat yang tidak dimiliki oleh
salah satu unsur tersebut. Komposit terdiri dari bahan penguat (filler) dan bahan pengikat
(matriks).
Contoh : serat gelas dalam matriks polimer, keramik dalam matriks logam, kayu
merupakan komposit alam yang memiliki serat selulose dengan matriks lignin.
Proses Manufaktur; dapat dibagi dalam dua jenis operasi utama, yaitu :
1. operasi pemrosesan (processing operations),
2. operasi perakitan (assembly operations).
Klasifikasi proses manufaktur ditunjukkan dalam gambar 1.7.
1. Operasi Pemrosesan, merubah bendakerja dari suatu bentuk ke bentuk yang lain
mendekati bentuk akhir produk yang diinginkan, sehingga memiliki nilai tambah dengan
merubah geometri, sifat-sifat, maupun penampilan bendakerja.
Operasi pemrosesan dibagi atas tiga kelompok, yaitu :
a) proses pembentukkan (shaping processes),
b) proses untuk memperbaiki sifat-sifat (property enchancing processes), dan
c) operasi pemrosesan permukaan (surface processing operations).
Gambar 1.7 Kalsifikasi proses manufaktur
Proses Pembentukan dibagi atas empat kelompok, yaitu :
a) penuangan dan pencetakan (gambar 1.8),
b) pemrosesan partikel /metalurgi serbuk (gambar 1.9),
c) proses deformasi (gambar 1.10),
d) proses pelepasan material (gambar 1.11).
Gambar 1.8 Proses penuangan dan pencetakan
Gambar 1.9 Proses metalurgi serbuk
Gambar 1.10 Proses deformasi (a) penempaan, (b) ekstrusi, (c) pengerolan, (d)
pembengkokkan
Gambar 1.11 Proses pelepasan material (a) pembubutan, (b) penggurdian, (c) pemfraisan
2. Operasi Perakitan, menyambung/menyatukan dua atau lebih komponen-komponen.
Operasi perakitan dibagi atas dua kelompok, yaitu :
a) Proses penyambungan permanen, seperti : pengelasan, pembrasingan dan
penyolderan, dan adhesive bonding.
b) Proses penyambungan mekanik, seperti : pengencangan dengan ulir (sekrup,
mur, baut), pengencangan permanen (rivet, press fitting).
2. Pengertian dan contohnya Collaborative Commerce
Kolaborasi Commerce (C-Commerce) dianggap penggantian E-Commerce dan dianggap
sebagai tahap lanjutan dalam pengembangan solusi bisnis elektronik. Hal ini didefinisikan
sebagai ‘”penerapan sistem informasi interorganization untuk kolaborasi elektronik antara
mitra bisnis dan karyawan organisasi” Di antara semua pihak yang peserta Value_chain
(pelanggan, pemasok dan mitra dagang), solusi C-Commerce membentuk platform bersama
untuk merancang, membuat, mengelola dan administrate data real-time.
Collaborative Commerce diharapkan perusahaan akan mengatur saluran terpusat yang akan
berfungsi untuk memberikan lintas informasi bisnis. Ini berarti bahwa akan ada titik pusat di
mana pelanggan atau pemilik perusahaan dapat berbagi informasi tentang segala sesuatu yang
mereka inginkan, apakah itu tentang bisnis mereka sendiri atau pasangan mereka.
C-Commerce in practise
Supply Chain Manajemen perusahaan global terorganisir telah menjadi
Competitive_advantage. Langkah berikutnya untuk berada di depan pesaing adalah rantai
nilai yang terintegrasi dan kooperatif. “Point-to-point” hubungan melalui Antarmuka akan
mengembangkan ke “banyak-ke-banyak” crossling di New_Economy yang berlangsung pada
sebuah platfrom electronic trading
Tujuannya adalah untuk membuka perusahaan untuk integrasi fleksibel mitra yang berarti
bahwa juga menengah perusahaan dapat berpartisipasi dalam kelompok perdagangan
elektronik tanpa harus berinvestasi sejumlah besar uang. Sebuah perusahaan antara lain maka
harus dilihat sebagai bagian dari sebuah komunitas yang berjuang untuk tujuan bersama:
kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar, mencapai
peningkatan penjualan dan tujuan Produktivitas dengan menyediakan real-time akses ke
rencana produksi dan persediaan situasi.
Contoh collaboration commerce
• Retailer-suppliers. Retailers yang besar seperti Wal-Mart, bekerja sama dengan para
penyalur yang utama untuk melakukan produksi dan perencanaan inventori dan
peramalan akan suatu permintaan dari pasar. Kolaborasi memungkinkan para
penyalur untuk meningkatkan perencanaan produksi mereka
• Vendor-managed inventory. Disajikan oleh para suppliers besar(Procter & Gamble)
kepada retailers besar(Wal-Mart). Dimana penjual memonitor dan mengisi inventori
untuk pedagang eceran
• Product design. Semua bagian dilibatkan dalam pembuatan data disain produk
spesifik dan peralatan – peralatan khusus. satu contoh dari peralatan khusus adalah
layar yang berbagi, di mana beberapa orang-orang dapat bekerja pada layar yang
sama walaupun mereka berada di lokasi yang berbeda.
• Collaborative manufacturing. Pabrikan dapat menciptakan jaringan kolaboratif
dinamis. Sebagai contoh, komponen pabrikan peralatan outsources yang original dan
subasemblies ke para penyalur, yang di masa . lalu sering menciptakan permasalahan
di dalam koordinasi, bekerja arus, dan komunikasi.
3. Pengertian dan contohnya Business to Business (B2B)
B2B adalah transaksi secara elektronik antara entitas atau obyek bisnis yang satu ke
obyek bisnis lainnya, dapat disimpulkan B2B adalah :
• Disebut juga transaksi antar perusahaan
• Transaksinya menggunakan EDI dan email untuk pembelian barang dan jasa,
informasi & konsultasi
• Digunakan untuk pengiriman dan permintaan proposal bisnis.
keterangan :
EDI - singkatan dari Electronic Data Interchange sebenarnya adalah sebuah metode
pertukaran dokumen bisnis antar aplikasi komputer - antar perusahaan/instansi
secara elektronis dengan menggunakan format standar yang telah disepakati.
Contoh: Global Market
GlobalMarket Group adalah sebuah perusahaan perdagangan internasional
pemasaran. Sekarang dengan lebih dari 30 kantor lapangan serta staf dari 1.000,
perusahaan berkomitmen untuk mendirikan GMC (Global Produsen Sertifikat)
Masyarakat, di mana manufaktur Cina yang berkualitas didirikan dan dapat berdiri
di antara sisanya. Dengan mengikuti pameran global, penawaran marketing dan
memberikan solusi sourcing, jembatan pasar global kesenjangan antara pembeli
global dan produsen GMC.
4. Pengertian dan contohnya Business to Consumers (B2C)
B2C adalah kegiatan E-businesses dalam pelayanan secara langsung kepada
konsumen melalui barang atau jasa. Dengan penjualan langsung di internet dan
pemesanan dapat langsung dilakukan oleh konsumen karena biaya sudah tercantum.
kelebihan dari B2C adalah sebagai berikut :
• Disebut dengan transaksi pasar
• Konsumen mempelajari produk yang ditawarkan melalui publikasi
• Membeli dengan electronic cash & sistem secure payment
• Meminta agar barang dikirimkan
Contoh perusahaan yang menerapkan konsep B2C adalah bhinneka yang Konsep
pemasarannya pada Bidang Usaha : Total IT Solution Spesialis dalam Komputer &
Software Distribution
5. Pengertian dan contohnya Consumer to Business (C2B)
C2B (Consumer to Business)
C2B (Consumer to Business) merupakan kebalikan dari Business to Consumer (B2C),
dimana konsumen akhir bertindak sebagai penjual sedangkan perusahaan bertindak sebagai
pembeli dan aktivitas ini dilakukan secara elektronis yang tentunya dengan menggunakan
jaringan internet.
Sebagai contoh adalah situs Priceline (www.priceline.com) yang memungkinkan seorang
menjual rumah ke suatu perusahaan serta menyajikan berbagai macam spesifikasi tertertu
dari suatu barang yang dijual.
Dalam C2B konsumen memberitahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu dan
pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen. Contohnya di
priceline.com, dimana pelanggan menyebutkan produk dan harga yang diinginkan dan
priceline mencoba menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut.
Contoh website yang memberikan layanan C2B diantanya :
• www.Priceline.com
• www.Aries-sablon.blogspot.com
• www.Inabay.com
• www.Zulida.com
• www.Gustikakonveksi.multiply.com
Contoh Tampilan website (C2B) www.priceline.com Sebagai Berikut :
Contoh Tampilan website (C2B) www.Aries-sablon.blogspot.com Sebagai Berikut :
Contoh Tampilan website (C2B) www.Inabay.com Sebagai Berikut :
6. Pengertian dan contohnya Customer to Customer (C2C)
C2C adalah model e-commerce yang menjamur di Indonesia saat ini. Contoh dari
C2C adalah iklan baris dan toko-toko buku online dadakan (dimiliki oleh individu
yang umumnya memanfaatkan layanan blog gratis seperti blogspot).
C2C terjadi seorang individu melakukan penjualan produk/jasa langsung kepada
individu lainnya.
Contoh perusahaan yang menerapkan konsep C2C adalah
7. Apa yang dimaksud dengan e-commerce?
E-commerce adalah electronic commerce, merupakan kumpulan teknologi, aplikasi, dan
bisnis yang menghubungkan perusahaan atau perseorangan sebagai konsumen untuk
melakukan transaksi elektronik, pertukaran barang, dan pertukaran informasi melalui internet
atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.
Kegiatan e-commerce ini merupakan aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang
berhubungan dengan transaksi komersial, misalnya: transfer dana secara elektronik, SCM
(supply chain management), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI),
pemasaran online (online marketing), atau e-pemasaran (e-marketing), pemrosesan transaksi
online (online transaction processing), dll
8. Jelaskan perbedaan e-commerce dengan perdagangan
manual?
Secara sederhana, perbedaan antara proses perdagangan secara manual dengan menggunakan
e-commerce dapat digambarkan pada gambar 1.1 dan gambar 1.2
Gambar 1.1 Proses Bisnis Manual
Gambar 1.2 Proses Bisnis dengan E-Commerce
Dari gambar di atas, jelas terlihat perbedaan mendasar antara proses manual dan dengan e-
commerce, dimana pada proses dengan e-commerce terjadi efisiensi pada penggunaan fax,
pencetakan dokumen, entry ulang dokumen, serta jasa kurir. Efisiensi tersebut akan
menunjukkan pengurangan biaya dan waktu/kecepatan proses. Kualitas transfer data pun
lebih baik, karena tidak dilakukan entry ulang yang memungkinkan terjadinya human error
9. Apa sajakah faktor pendukung dan penghambat e-
commerce?
Faktor pendukung e commerce:
1. Cakupan yang luas
2. Proses transaksi cepat
3. E commerce dapat mendorong kreatifitas dari pihak penjual secara cepat dan
tepat, dan pendistribusian informasi yang di sampaikan berlangsung secara
periodik
4. E commerce dapat menciptakan efisiensi yag tinggi, murah serta inofatif
5. E commerce dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dengan pelayanan yang
cepat, mudah, aman dan akurat.
Faktor penghambat e commerce
1. Infrastruktur
2. Kesadaran
3. Keamanan
4. Internet Banking
5. Budaya atau kebiasaan
6. Penyedia e commerce
10. Bagaimana menurut anda Prospek e-commerce di
indonesia?
Di Indonesia, sistem e-commerce ini kurang populer, karena banyak pengguna
internet yang masih meragukan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan
mereka mengenai apa itu e-commerce yang sebenarnya.
Tapi hasil riset memperlihatkan bahwa pertumbuhan penggunaan Internet di
Indonesia terus meningkat. Jika di tahun 2010 lalu rata-rata penetrasi penggunaan
Internet di kota urban Indonesia masih 30-35 persen, di tahun 2011 ini ditemukan oleh
MarkPlus Insight bahwa angkanya sudah di kisaran 40-45 persen. Hasil riset, yang
dirilis oleh Majalah Marketeers ini, dilakukan oleh MarkPlus Insight terhadap 2161
pengguna Internet di Indonesia memberikan gambaran jelas mengenai tren
penggunaan Internet di Indonesia. Menurut MarkPlus Insight, jumlah pengguna
Internet di Indonesia pada tahun 2011 ini sudah mencapai 55 juta orang, meningkat
dari tahun sebelumnya di angka 42 juta.
Dari hasil riset ini dapat dilihat bahwa pengguna internet yang cukup banyak
berpotensi dalam penggunaan e-commerce seperti internet banking,
penjualan online dan lain sebagaianya. Pada tahun 2011 para produsen banyak
mengembangkan inovasi layanan e-commerce seperti yang dilakukan bank-bank yang
ada di Indonesia untuk membuat internet banking menjadi lebih diminati oleh para
konsumen. Begitu pula yang dilakukan oleh toko-toko onlineyang ada di Indonesia
yang terus menerus mengembangkan inovasi e-commerce. Seperti kemudahan
pembayaran ataupun kemudahan akses yangt ditawarkan melalui aplikasi
di smartphone.
Perkembangan e-commerce di Indonesia juga tak lepas dari,
pertumbuhan smartphone di Indonesia yang cukup pesat. Karena dengan banyakanya
pengguna smartphone, maka akan lebih memudahkan konsumen dalam menggunakan
layanan e-commerce. Apalagi pengguna smartphone di Indonesia di dominasi
oleh blackberry yang kita tahu memiliki layanan internet tersendiri yang mempunyai
keamanan yang lebih baik dibanding dengan komputer sekalipun. Pada tahun-tahun
mendatang perkembangan e-commercedi prediksi akan meningkat secara signifikan
karena pertumbuhan pengguna internet yang semakin banyak. Serta inovasi yang
dilakukan oleh produksmartphone yang memberikan kemudahan konsumen dalam
menggunakan e-commerce.
Pada tahun 2011 ini diprediksi penggunaan internet di seluruh dunia akan meningkat,
terutama di benua Asia yang memiliki hampir 56% penduduk dunia. Hal ini taka lepas
dari kemudahan akses dalam menggunakan internet, yang jika dahulu hanya bisa di
akses melalui komputer, sekarang bisa di akses dengan alat yang lebih portable yakni
Tablet PC ataupun smartphone. Selain itu kecepatan akses internet yang semakin
meningkat juga membuat perkembangan e-commerce menjadi lebih cepat.
Dari data riset yang dilakukan oleh pengamat teknologi, penetrasi pasar di Asia
masih sangat rendah di banding dengan wilayah lain di dunia, tetapi beberapa tahun
ke depan diprediksi penetrasi ini akan menigkat seiring perkembangan infrastruktur
internet yang ada di Asia yang sebagaian besar negaranya merupakan negara
berkembang. Tentu hal ini akan dimanfaatkan betul oleh toko-toko online terkemuka
di dunia untuk mengembangkan pasarnya di wilayah Asia. Misalnya seperti
dibukanya akses ID asal Indonesia untuk bisa membeli music digital melalui iTunes
yang merupakan produk dari apple.
Untuk di wilayah lain perkembangan e-commerce juga akan meningkat, misal di
wilayah Eropa atau Amerika. Meskipun di Eropa sedang terjadi krisis ekonomi,
namun hal ini tak akan mempengaruhi perkembangan e-commerce di kawasan
tersebut. Selain itu, layanan e-commerce di kawasan itu terus diperbarui untuk bisa
lebih menarik banyak konsumen. Apalagi kebudayaan masyarakat Eropa dan Amerika
yang menginginkan pembelian produk dapat di lakukan secara praktis dan dimana
saja mereka dapat mengaksesnya