Tugas Indonesia

  • Upload
    nfaeli

  • View
    33

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pak mujid

Citation preview

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Semesta Alam, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya berkesempatan untuk menulis tentang Otobiografi Saya.Sholawat dan salam kepada

    Nabi Muhammad SAW. Beliau yang berjasa atas kenikmatan iman dan Islam yang kita rasakan saat ini di bawah ridho Allah. Ungkapan terima kasih saya haturkan kepada kedua orang tua saya, kepada suami saya, dan dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah sudi memberi pengarahan dan bimbingan kepada saya yang telah membantu dan memberikan motivasi atas suksesnya otobiografi ini.

    Akhirnya kepada Allah saya berharap, semoga otobiografi ini berguna bagi semua pihak khususnya bagi saya sendiri, dan saya senantiasa menuggu saran dan kritik atas otobiografi ini sebagai upaya perbaikan dan penyempurnaan untuk masa-masa yang akan datang.

  • WAKTU DAN TEMPAT DIMANA SAYA DI

    LAHIRKAN

    Suatu siang tepatnya hari jumat tanggal 03

    februari 1984 disebuah ibukota provinsi yg ada di pulau

    Sumatra yaitu tepatnya di Sumatra bagian tengah yg

    bernama provinsi RIAU,dengan ibukota provinsi yang

    bernama kota PEKANBARU,ada seorang ibu yang

    bernama NURSIAH yang berumur sekitar 50 tahun

    sedang merintih kesakitan dibagian perutnya yang lagi

    hamil.

    Melihat istrinya yang lagi kesakitan seorang

    pria yang bernama ABDUL AZIZ MAHIDIN yang

    merupakan suami dari ibu tersebut bergegas membawa

    istrinya tersebut kesebuah rumah sakit terdekat yang

    ada di kota pekanbaru. Sesampainya dirumah sakit

    tersebut,sang ibu langsung dibawa kesebuah ruangan

    ,dan dua orang perawat rumah sakit tersebut langsung

    melakukan tindakan medis.

  • Tak lama kemudian datanglah seorang pria yang

    menggunakan baju seragam putih bersih dengan

    testoscop dilehernya dan langsung menghampiri sang

    ibu.dan ternyata pria itu adalah dokter spesialis

    kandungan dirumah sakit tersebut.dengan nada yang

    ramah dokter itu mengatakan bahwa ibu ini mau

    melahirka. Dengan ramahnya dokter tersebut

    memerintahkan dua orang perawat tersebut untuk

    mempersiapkan alat-alat untuk proses melahirkan ibu

    tersebut.

    Tak lama berselang,kira-kira 2 jam terdengarlah

    suara tangisan seorang bayi dari dalam ruangan tempat

    melahirkan tersebut. Setelah itu sang dokter keluar dari

    dalam ruangan dan langsung menghampiri suami ibu

    tersebut,sang dokter mempersilahkan suami ibu

    tersebut untuk masuk dan melihat kedalam ruangan itu.

    Kemudian suami ibu tersebut masuk keruangan itu,dan

    melihat dua orang perawat tersebut sedang

    memandikan bayi mungil yang baru lahir itu.

  • Foto saya berumur 4 bulan

    Setelah perawat tersebut memandikan bayi itu,suami ibu

    tersebut lalu meminta izin kepada perawat tersebut

    untuk untuk mengqomad kan bayi itu.karena dalam

    agama islam bayi yang baru lahir harus diazan kan bagi

    laki-laki,dan qomad bagi bayi perempuan.

    Karena bayi yang lahir tersebut

    perempuan,makanya suami ibu tersebut mengqomad

    kan bayi itu.setelah diqomadkan suami ibu tersebut

    langsung memberikan nama bayi perempuan tersebut

    dengan nama RATNA JUWITA SARI,dan bayi

    tersebut adalah saya sekarang,dan ibu NURSIAH dan

    bapak ABDUL AZIZ MAHIDIN itu adalah orang tua

    saya.

  • SILSILAH KELUARGA

    Foto kedua orang tua saya

  • Saya merupakan anak ke-6 dari enam

    bersaudara,anak pertama dari keluarga kami adalah

    seorang laki-laki yang bernama AZMAN AZIZ,anak

    kedua seoarang perempuan yang bernama NURMILA

    AZIZ,anak ketiga seorang laki-laki bernama

    ZULKARNAEN AZIZ,anak keempat seorang

    perempuan yang bernama NUR ASNI AZIZ,anak

    kelima seorang perempuan yang bernama ROZALINA

    AZIZ,dan anak terakhir dari keluarga ini adalah saya

    yang bernama RATNA JUWITA SARI.

    Dalam keenam bersaudara ini hanya saya yang

    tidak memakai nama AZIZ dibelakang nama,saya pun

    tidak tahu persis apa maksud dari orang tua saya tidak

    menuliskan nama AZIZ dibelakang nama saya.tapi

    bukan berarti saya tidak anak kandung mereka

    heheheh.,mungkin suster yang menulis nama akte

    lahir saya lupa menuliskan nama AZIZ dibelakang nama

    saya.

  • MASA-MASA KECIL SAYA

    Masa kecil saya sama dengan anak-anak pada

    umumnya,bermain dengan teman-teman disekitar

    rumah saya. Pada masa kecil saya tinggal bersama

    orang tua dan kelima saudara saya. Hidup kami sangat

    bahagia,ayah saya bekerja disebuah instansi pemerintah

    tepatnya pada departemen peternakan dan perikanan

    dikota pekanbaru dan ibu saya hanya seorang ibu rumah

    tangga.

    Kami tinggal disebuah rumah yang berada

    dijalan lembaga tepatnya didaerah gobah pekanbaru.

    Rumah kami kira-kira berukuran 10x20m,dengan

    keadan rumah kami yang permanen tetapi tidak begitu

    mewah seperti rumah permanen lainnya. Saya

    menghabiskan masa-masa kecil saya dirumah tersebut,

    lebih kurang selama hampir 20 tahun keluarga saya

    tinggal dirumah tersebut, dan hampir 17 tahun saya

    menghabiskan masa-masa hidup saya di rumah tersebut.

    Saya sangat senang sekali bermain dengan

    teman-teman rumah saya, kami sangat akrab sekali.

    Banyak kegiatan yang kami laksanakan setiap

  • harinya,dari bermain, makan bersama, dan juga pergi

    ngaji bersama. Kami sangat suka apabila disuruh untuk

    pergi mengaji karena disana kami bisa bertemu dengan

    semua teman-teman dan dapat bersenda gurau dengan

    mereka. Satu hal yang saya ingat adalah ketika saya

    belajar naik sepeda, saya belajar dengan kakak saya dan

    saya baru aja dibelikan sepeda baru oleh orangtua saya.

    Saya sangat senang sekali karena saya akan pergi

    bermain sama teman-teman sya dengan sepeda itu.

    Masa kecil saya tidak mengikuti masa sekolah

    diTK seperti anak yang lainnya, karena saya dulu

    merasa takut sekali apabila saya disuruh untuk masuk

    TK, itu karena saya merasa anak-anak diTK bersifat

    nakal yang setiap hari kerjanya hanya menganggu anak-

    anak yang laiannya. Sampai sekarangpun saya masih

    berpikir entah kenapa saya sampai berpikiran seperti itu

    disamping anak-anak yang lain sangat senang sekali

    bila disuruh untuk masuk keTK.

  • Namun hal yang tidak pernah saya lupakan

    adalah pada saat pertama kali saya masuk sekolah

    dasar,dimana pada hari itu saya tidak tidur sampai hari

    besoknya,karena saya terlalu sangat gembira

    mendengar kabar kalau saya akan sekolah esok

    hari,hingga saya tidak bisa memejamkan mata karena

    terlalu memikirkan bagaimana saya sekolah esok

    hari,karena saya sudah sangat ingin sekali bersekolah

    pada saat itu.

  • SUKA-DUKA SAAT SAYA BERSEKOLAH

    1.Sekolah Dasar

    Awal memasuki sekolah dasar sudah saya

    jelaskan seperti yang diatas,dimana pada saat saya ingin

    memasuki sekolah dasar saya hampir tidak bisa tidur

    seharian karena merasa sangat senang sekali sebab saya

    besok harinya sudah bersekolah.

    Hari ini saya pergi kesekolah baru saya dengan

    diantar oleh ayah saya,ternyata saya idak begitu sulit

    untuk beradaptasi dengan kawan-kawan baru saya yang

    seusia denagan saya.Disisi lain saya melihat ada

    beberapa anak yang menangis bila orangtua yang

    mengantarnya meninggalkannya.Dikelas saya sudah

    mulai bisa mengikuti pelajaran yang diberikan oleh

    guru saya yang sangat lemah lembut dan penuh

    kesabaran untuk mengajar murid seusia kami saat itu.

    Hari kedua sekolah saya hanya diantar sama

    ayah saya tanpa ditunggu lagi dikelas.hari demi hari

    sberjalan saya mulai belajar serius untuk mengikuti

    pelajaran yang diberikan,menurut guru kelas saya

  • termasuk anak yang sangat aktif dalam mengikuti

    pelajaran disekolah dan mampu bersaing dengan

    kawan-kawan yang lainnnya.Akhirnya tibalah saat

    untuk ujian caturwulan pertama,dalam ujian

    alhamdulilah saya bisa mengikutinya dengan baik dari

    hari pertama sampai hari terakhir ujian.Setelah ujian

    seminggu lagi kami akan menerima rapor hasil dari

    ujian yang kami jalani,hari itupun tiba.Hari ini adalah

    hari dimana juara-juara kelas akan diumumkan

    dimukasemua murid dan wali murid yang sudah

    hadir.Hati saya saat itu sangat gelisah karena saya

    sangat berharap sya akan mendapat rengking satu

    dikelas,dan ternyata alhamdulliah nama saya disebut

    ketika mengumumkan juara satu dari kelas saya.Hati

    saya sangat gembira sekali karena mendapat juara

    satu,orangtua juga sangat gembira karena anak mereka

    mendapat juara satu.Sampai dirumah saya langsung

    diajak oleh ayah saya dan kakak kelima saya untuk pergi

    makan ayam goreng kesukaan saya.Bertambahlah

    kebahagiaan saya pada hari itu.

  • Hari demi hari berjalan dimasa sekolah

    dasarku,satu hal yang kuingat pada kelas empat ketika

    penerimaan rapor,saat pengumuman juara kelas aku

    tidak dipanggil aku langsung nangis karena sedih

    namaku tidak dipanggil.Sampai acara selesai aku masuk

    kekelas dengan ditemani oleh ayahku kami menanyakan

    knapa aku tidak juara lagi,guru kelasku ketawa melohat

    aku menangis ternyata kata guruku bukan aku tidak

    juara tapi karena aku terlalu sering maju kedepan

    makanya aku tidak dipanggil lagi karena ada orang baru

    yang yang juara dan nilainya sama denganku dan

    rangkingnya juga sama makanya aku tidak dipanggil

    karena untuk memunculkan wajah baru.

    Ketika saya naik kelas lima, disitulah masa saya

    belajar naik sepeda motor. Hal yang paling saya ingat

    adalah ketika saya belajar sepeda motor yang

    mengajarkan saya adalah kakak saya sendiri ketika itu

    saya tidak tahu mana yang rem dan mana yang gigi,

    karena saya salah menekan yang saya tekan adalah gigi

    dan juga sekalian mengeraskan gas ternyata sepeda

    motor kami melaju dan saya terkejut dan tidak bisa

    melepaskan gas yang ada ditangan saya maka kami

  • melaju dan akhirnya menabrak tembok rumah orang

    dan kami berduapun terjatuh, dan kami snagt takut

    sejali untuk pulang kerumah karena sepeda motor

    rjusak berat dan kami takut dimarahi oleh ayah. Dan

    semenjak itu saya tidak berani lagi untuk belajar naik

    sepeda motor.

    Akhirnya tiba juga aku dikelas enam ,ini

    memang masa-masa yang sangat menegangkan aku

    harus bekerja keras agar lulus nanti aku mendapat nilai

    akhir yang bagus agar aku bisa masuk kesekolah

    lanjutan pertama yang favorit.Kami giat untuk belajar

    kelompok bersama sahabat-sahabatku.Dimasa sekolah

    dasar aku mempunyai sahabat karib yaitu

    Tami,Sri,Ronald,kami selalu bersama-sama dalam

    prestasipun kami selalu bersaing.Kami bertekat bila

    lulus nanti kami harus bisa masuk SMP yang

    sama,makanya kami sangat giat belajar bersama.Saat

    ujian akhir sekolah dasarpun tiba,saya mengikutinya

    dengan lancar dari hari pertama sampai hari terakhir.

  • Foto ketika saya menari diacara perpisahan

    SD.023 SAIL

    Setelah ujian kami sibuk dengan kegiatan

    mempersiapkan kesenian untuk hari perpisahan kami

    nanti.Akhirnya hari perpisahan juga tiba dan acara yang

    kami persiapkan berjalan juga dengan lancar,saya dan

    teman-teman sangat sedih karena harus berpisah

    dengan teman-teman dan guru-guru yang selama ini

    mengisi hari-hari selam enam tahun disekolah dasar

    yang kami cintai.Seminggu berselang pengumuman

    hasil ujianpun tiba kami semua berdebar-debar

  • menunggu hasil ujian kami,alhamdulllah aku masih

    mendapatkan nilai yang lumayan yang bisa untuk

    masuk keSMP yang saya inginkan,begitu juga dengan

    sahabat saya nilai kami tidak terlalu berbeda jauh.

    2.Sekolah Menengah Pertama

    Setelah lulus dari sekolah dasar saya

    melanjutkan kejenjang menengah,dalam hal ini saya

    memilih sekolah lanjutan pertama 14.mungkin karena

    dorongan teman-teman saya yang banyak memasuki

    sekolah tersebut makanya saya tertarik juga masu

    kesekolah tersebut.Pada saat pendaftaran kami bertiga

    ditemani oleh orangtua kami masing-masing,tetapi kami

    sangat sedih karena sahabat saya yeng bernama sri

    tidak ikut mendaftar diSMP yang kami rencanakan

    karena dia dimasukkan diSMP yang dekat dengan

    tempat tinggalnya,jadi kami hanya tinggal bertiga.

    Setelah pendaftaran kami menunggu

    pengumuman dan pada saat pengumuman ternyata

    kami bertiga lulus untuk masuk keSMP tersebut,kami

    bertiga sangat senang karena perjuangan kami dalam

    belajar selama ini mebuat kami bisa untukbersekolah

  • bersama kembali.Hari pertama saya sekolah diSMP saya

    berpisah kelas dengan sahabt-sahabt saya tetapi dengan

    demikian saya banyak mendapat kawan yang baru yang

    berasal dari berbagai sekolah dasar yang ada

    dipekanbaru.Hari demi hari saya jalani diSMP N.014

    tapi sepertinya saya agak menemui keslitan untk

    bersaing dengan teman-teman sekelas saya,memang

    saya akui pada saat sekolah disini prestasi saya mulai

    menurun saya tidak pernah lagi mendapatkan juara

    pertama lagi.Saya hanya masuk kerengking lima belas

    besar saja,dan orang tua saya pun mulai kecewa melihat

    saya tidak pernah lagi mendapatkan peringkat pertama

    disekolah,namun apa yang bisa diperbuat,karena

    memang disekolah tersebut merupakan anak-anak yang

    memang juara pada saat di sekolah dasar,berarti saingan

    saya untuk mendapatkan juara memang sangat berat.

    Memasuki tahun 1997 waktu itu saya kelas dua

    SMP,orangtua saya mendapatkan anggota baru,karena

    abang tertua saya memutuskan untuk menikah,ini

    merupakan hal yang sangat menggembirakan karena

    orangtua saya menerima menantu pertamanya.Kakak

    ipar saya itu sangat baik kepada keluarga saya,dia

  • sangat perhatian terhadap keluarga kami.Hari

    berbahagia itu pun tiba,tapi ada kejadian yang sangat

    tidak kami inginkan dihari bahagia kami,malam sebelum

    acara resepsi ibuku tersiram dengan air panas yang baru

    saja masak dari tungku,Kaki ibuku melepuh karena

    tersiram dengan air panas,malam itu juga ibu dilarikan

    kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan pada luka

    bakarnya.

    Hampir larut malam ibu baru pulang dari rumah

    sakit,dengan wajah yang merintih karena sakit yang

    dideritanya,saya sangat sedih melihat keadaan ibu saat

    itu.Tapi apa maudikata undangan semua sudah tersebar

    mau tidak mau acara harus dilanjutkan.Keesokan

    paginya Acara resepsi abangkupun dilaksanakan,kami

    sekeluarga mengantar abang kerumah mempelai

    perempuan walau ibu tidak ikut dalam acara

    tersebut,alhamdulilah acara berjalan denagn lancar

    sampai sore harinya.

  • Tahun 1998 aku naik kekelas tiga,ini juga masa

    paling berat bagiku karena aku harus bisa bersaing

    dengan teman-teman yang lain untuk mendapatkan

    nilai yang bagus.DiSMP aku menambah sahabat satu

    orang yang namanya sama dengan sahabat lamaku yaitu

    sri.Ini SMP kami dikenal tiga serangkai karena kemana-

    mana kami selalu bertiga,yaitu aku,tami, dan sri.Kami

    sangat akrab sekali hingga sampai saat ini juga.Untuk

    mendapatkan nilai yang bagus kami bertiga mengikuti

    les ditempat yang sama.Masa-masa diSMP pun saya

    jalani dengan penuh rasa senang karena saya merasa

    masa itu adalah masa-masa anak reamaja untuk

    bersukaria.UJian akhirpun tiba kami sangat tegang

    mengahdapi ujian akhir tersebut.Saya menjalani ujian

    dengan tenang kareana saya tidak terlalu mengharap

    nilai yang sangat bagus tetapi yang penting saya bisa

    melanjutkan keSekolah Menengah Atas dengan mudah.

    Sesudah ujian akhir saya dan sahabat saya mulai

    mencari-cari sekolah mana yang akan kita masuki

    besok.Saya juga bertanya kepada keluarga saya sekolah

    apa yang bagus untuk saya masuki.Ayah saya saat itu

    mempunyai suatu pilihan agar saya masuk kesekolah

  • Farmasi seperti kakak tetengga saya,karena sekolah itu

    sangat bagus peluangnya untuk masa depan,karena

    tamatan dari farmasi bisa langsung kerja.Kenapa ayah

    mempunyai pilihan seperti itu karena tahun depan ayah

    sudah pensiun,beliau takut tidak bisa membiayai saya

    lagi untuk kuliah.Sayapun memikirkan pendapat dari

    ayah tersebut walaupun saya sama sekali tidak pernah

    tahu apa itu farmasi.

    Saat yang dinanti-natipun tiba,sebentar lagi

    akan diumumkan kelulusan kami diSMP

    tersebut.Alhamdulillah aku lulus dengan nilai yang

    cukup baik.Saya mencoba untuk mendaftar diSMU

    negeri dan juga mendaftar disekolah farmasi yang telah

    disarankan oleh ayah saya.Sedangkan kedua sahabat

    saya mendaftar diSMU yang berbeda.Karena orangtua

    kami memiliki keinginan yang berbeda-beda.Hasil

    pendaftaran saya keSMU negeri dinyatakan lulus dan

    disekolah farmasi juga saya lulus,maka saya

    mengahadapi kebingungan mana yang harus saya pilih

    SMU atau sekaloh Farmasi yang sudah disarankan oleh

    ayah saya,banyaknya saya mendengar pendapat dari

    kelurga saya dan kakak saya semuanya menyarankan

  • untuk masuk kesekolah farmasi tersebut,dan akhirnya

    saya memutuskan untuk mengambil sekolah farmasi

    tersebut.Semua tes yang ada untuk memasuki saya

    jalani dan akhirnya dari sekian orang yang mendaftar

    kami hanya diterima sebanyak 80 siswa saja.

    3.Sekolah Menengah Farmasi

    Tahun 1999,mungkin tahun yang menurut saya

    cukup berat bagi keluarga saya,karena pada tahun itu

    ayah saya pensiun dari kerjanya karena usia yang sudah

    cukup untk pensiun.Aku pernah sedikit gamang untuk

    menjalani sekolah farmasi karena saya merasa sekolah

    disini cukup mahal bila disbanding dengan sekolah

    SMU lainnya.Tapi aku harus yakin untuk menjalani ini

    semua.Ternyata istri dari abangku mau ikut serta

    membiayai sekolahku ini,aku sangat merasa lega karena

    beban yah sedikit berkurang untuk mananggung biaya

    sekolahku.

    Hari pertamuku sekolah farmasi,disini aku

    banyak sekali bertemu dengan teman-teman dari luar

    daerah pekanbaru dan berbagai macam bahasa daerah

    yang aku dengar.Kami semua saling berkenalan satu

  • sama lainnya.Kira-kira jam 10 pagi itu kami

    dikumpulkan disebuah ruangan,untk mendengarkan

    kata sambutan dari pihak sekolah dan juga ada

    pengarahan dari kakak kelas,ternyata untk masuk

    sekloah farmasi kami harus menjalani OSPEK (Orentasi

    Sekolah)itu masalah yang sangat berat saya hadapi

    karena diacara itu pasti kita semua akan dimarahi dan

    dihukum oleh kakak kelas kita.Tapi itu juga mungkin

    ada serunya karena kita lebihakrab dengan kakak kelas

    kita.Untk mengikuti OSPEK kita diberi tugas untuk

    mempersiapkan semua yang akan kita bawa untuk hari

    tersebut,ternyata alat yang ahrus dibawa sangat banyak

    sekali dan pakaian serta asesoris yang dipakai membuat

    kita sangat jelek sekali kalau saya bilang seperti pakain

    orang yang kurang waras.Tapi semua harus dipakai

    walaupun secara terpaksa.

    Hari pertama OSPEK kami disuruh datang

    sekitar jam 6 subuh,tetapi sesampai disana jam yang

    berlaku hanyalah jam panitia,walaupun kami datang

    tepat atau malah ada yang datang sebelum jamnya

    semua tetap kena hukuman dari panitai,karena mereka

    semua menganggap kita semua salah.Kami hanya

  • menerima dengan pasrah saja.Menjelang siang banyak

    kegiatan yang kami lakukan disekolah dari yang

    hukuman rinagn samapi kehukuman yang

    berat.Bermacam-macam ekspresi yang ada,tapi saya

    hanya bisa menangis karena saya memang tidak tahan

    untuk dibentak-bentak dan mendengar suara keras

    orang yang sedang marah-marah sampai-sampai saya

    hanya diistirahatkan saja karena panita sudah kewlahan

    menghadpi saya yang menangis tidak henti-

    hentinya.Tiga hari saya jalani OSPEK walaupun kurang

    berkesan karena saya tidak begitu mengikuti acaranya

    tapi sya merasaka keakraban antara senior dan

    juniornya.hari terakhirpun tiba dana saatnya acar

    keakraban tiba kami bersalam-salaman antara senior

    dan junior,saya sampai dikenal oleh seluruh panitia

    karena saya sering buat mereka repot dengan tangisan

    saya yang tidak pernah berhenti.Walapun demikian

    saya sangat gembira bisa brsukacita dengan senior dan

    teman-teman seangkatan saya.

    Keesokan harinya hari pertama saya untuk

    mengikuti pelajaran di sekolah farmasi,pertama kali

    pelajaran yang saya jumapai yaitu farmakologi tentang

  • bahasa latin dibidanag obat-obatan,saya akui sangat

    sulit bagi saya untuk mengikuti pelajaran tersebut

    begitu juga dengan teman-teman saya yang lain mereka

    juga kebingungan apa yang harus kita lakukan agar bisa

    mengikuti pelajaran disekolah farmasi tersebut.Tapi

    kami sepakat untuk menjalani denagn senang hati

    bersama teman-taman kelasku,hari pertama belajar aja

    kami sudah dikasi tugas untuk dirumah supaya

    menghapal minimal sepuluh buah kata bahas latin dan

    akan dites setiap kali mau mulai pelajaran dengan

    ancaman siapa yang tidak dapat maka kami akan

    dihukum untuk berdiri didepan kelas.Hari demi hari

    saya jalani disekolah farmasi dengan sukacita denagn

    bergaia kesulitan yang dihadapi namun berkat teman-

    teman yang solit maka kesulita itu saya jalani dengan

    senang hati.

    Dua bulan sudah saya berada disekolah farmasi,

    kini tiba saatnya kami mulai mengikuti praktek resep

    yang mana ilmunya sudah kami pelajari sebelum

    mengikuti praktek tersebut. Untuk mengikuti

    praktikum tersebut saya sanagt senag sekali karena apa

    yang kami pelajari selama ini akan dibuktikan dengan

  • praktikum tersebut.Disinilah kamai dididik menjadi

    orang yang teliti dalam bekerja tetapi harus dengan

    kecepatan yang maksimal namun tidak boleh ceroboh

    karena kata guru disekolah ini akan berkaitan dengan

    nyawa seseorang yang akan kita berikan obatnya.

    Satu semester sudah saya jalani, kini tiba saatnya

    kami mengikuti ujian semester gena, say amenjalani

    ujian dengan cara belajar kelompok sesama teman

    sekelas saya, mereka sanagt setia menemani saya untuk

    belajar bersama.Dari hari pertama saya jalani ujian

    sampai hari terakhir saya jalani dengan lancar. Setelah

    ujian kami sekelas mengisi kegiatan dengan membetuk

    ekstrakulikuler yang pertama ada disekolah farmasi

    yaitu PMR ( Palang Merah Remaja ),itu adalah sebuah

    ide dari teman-teman laki-laki kami agar sekolah

    farmasi tidak kalah dari sekolah lainnya. Sekolahpun

    menanggapi dengan baik ide dari teman-teman saya

    tersebut hingga dibentuklah untuk pertama kalinya

    ekstrakulikuler tersebut, hampir setenagah dari kami

    mengikuti ekstrkulikuler tersebut termasuk saya,karena

    saya sangat senang dengan kegiatan-kegiatan yang ada

    didalam ekstrakulikuler PMR tersebut.

  • Dua minggu sudah berselang kamipun

    menerima rapor dari hasil ujian yang kami jalani,

    Alhamdulillah saya mendapat rangking lima belas besar

    dikelas, itu sangat mengembirakan saya karena saya

    masih mampu untuk bersaing denagn teman-teman

    sekalas saya. Setelah menerima rapor kamipun

    diliburkan untuk dua minggu, teman-taman saya yang

    berasal dari luar kota semua pulang kampung untk

    menemui orangtua masing-masing, pekanbaru terasa

    sunyi karena teman-teman saya pada pulang semua.

    Saya mengisi hari libur saya dengan keluarga saya

    dengan berbagai macam kegiatan. Tanpa terasa waktu

    liburpun sudah habis, hari senin waktunya kami untuk

    masuk sekolah kembali, saya banyak sekali mendapat

    oleh-oleh makanan dari teman-taman,mereka membawa

    makanan khas dari daerah masing-masing.

    Hari ini kami memasuki awal semester

    ganjil,pelajaran yang saya hadapi tidak jaun berbeda

    dengan semester genap, saya hanya melanjutkan aja

    pelajaran dari semester genap tersebut. Saya dan teman-

    teman yang lain menjalani hari demi hari dengan

    semangat, tak terasa semester ganjilpun sudah selesai

  • saya jalani dan rapor saya kali ini menaglami penurunan

    mungkin karena pelajaran yang dihadapi makin sulit.

    Orangtua ku tidak begitu menghitraukan tentang

    prestasiku karena menurut mereka aku dapat mengikuti

    pelajaran dan tidak dido dari sekolah aja sudah

    Alhamdulillah karena disekolah farmasi untuk kelas satu

    naik kekelas dua kami mempunyai system DO (Drop

    Out) atau apabila tidak naik kelas kami akan

    dikeluarkan dari sekolah. Dan dari kami yang delapan

    puluh orang tidak ada yang diDO dari sekolah.

    Selesai ujian semester ganjil kami libur hampir

    satu bulan, kegiatan libur saya isi dengan pulang

    kampung bersama keluarga,ini kali pertama kami

    pulang kampung bersama seluruh keluarga

    menggunakan mobil pribadi yang lumayan untuk bisa

    mengantar kami kekampung kami yang perjalanannya

    cukup jauh kira-kira 7-8 jam perjalanan.Diperjalanan

    menuju kekampung kami mendapat hambatan karena

    mobil kami rusak ditengah jalan,perlu waktu kira-kira

    dua jam untuk memperbaiki mobil kami tersebut.

    Akhirnya kami sampai juga dikampung, badan terasa

    penat kami semua istirahat dirumah nenek kami yang

  • rumahnya sudah tua,dan lama sudah tidak ditempati.

    Hari pertama kami sampai kami berjalan mengitari kota

    dikampung kami sampai semua rumah keluarga sudah

    kami kunjungi, kami semua senang sekali karena

    bertemu dengan semua sanak keluarga yang sudah lama

    tidak berjumpa. Saya dan keluaraga liburan dikampung

    hanya satu minggu saja karena ayah dan kakak ipar saya

    harus masuk kerja kembali. Hari terakhir saya

    dikampung ayah dan ibu saya sibuk berbelanja oleh-oleh

    untuk orang yang dipekanbaru. Akhirnya siang itu

    kamipun pamit dengan saudara-saudara yang

    dikampung untuk kembali kepekanbaru, banyak cerita

    yang berkesan yang saya dapat walau hanya seminggu

    dikampung.

    Alhamdulillah perjalanan pulang kami lancar

    tanpa hambatan sedikitpun dan kami akhirnya sampi

    kekota pekanbaru dengan selamat. Keesokan harinya

    saya mulai bingung lagi apa yang harus saya lakukan

    dikota pekanbaru ini tetapi ternya kawan-kawan saya

    mengundang saya untuk datang keacara OSPEK untuk

    anak baru masuk disekolah farmasi kami. Saya dan

    beberapa teman hanya datang untuk menghadiri acara

  • puncak saja karena saya memang tidak sanggup untuk

    mengikuti acara seperti itu. Acara berlangsung sampai

    sore dan lumayan seru acara yang diadakan oleh panitia

    OSPEK tersebut.

    Tak terasa liburan kenaikkan kelaspun sudah

    habis, saatnya untuk saya dan teman-teman untuk

    belajar kembali agar kami lulus nanti mempunyai

    keterampilan yang sangat berguna bagi masa depan

    kami nantinya. Hari pertama masuk kami diumukan

    untk pembagian kelas dan ternyata kami dibaur lagi dan

    menjumpai kawan-kawan yang belum pernah sekelas.

    Bagi kami tidak masalah siapapun yang berada dikelas

    tersebut karena kami satu angkatan semua sudah saling

    kenal satu sama lainnya. Diawal semester ini banyak

    teman-teman saya yang ingin menggati kosnya

    ketempat kos yang baru, karena berbagai macam alas an

    yang diungkapkan oleh teman-teman saya, dan saya

    menawarka rumah saudara saya yang berada dekat

    dengan rumahku dan juga dekat dengan sekolah. Saya

    membantu teman-teman saya yang pindah seru juga

    rasanya, dari angkat barang yang berat sampai barang

    yang ringan, dan akhirnya selesai juga pekerjaan kami.

  • Saya sangat senang mereka pindah kesana karena makin

    banyaklah teman saya untuk belajar bersama, mereka

    juga sangat dekat dengan keluarga saya, kadang

    merekapun makan dirumah saya, orangtua saya sanagta

    senang karena orangtua saya suka dengan suasana yang

    ramai.

    Perjalanan saya diawal semester dikelas dua

    berjalan dengan lancar, sehingga suatu saat kami

    mendengar kabar yang sangat mengembirakan yaitu

    kakak ipar saya yang sudah lama menikah ternya sudah

    hamil, ayah sangat gembira karena orangtua saya akan

    menimang cucu pertamanya. Lima bulan sudah berjalan

    aku duduk dikelas dua semester genap, karena pelajaran

    kami makin lama makin sulit maka kami memutuskan

    untuk meminta seorang guru untuk mengajari kami les

    tambahaan agar pelajaran yang diberikan disekolah

    kami bisa lebih mantap lagi. Akhirnya salah satu

    gurupun menyetujuinya dan kami membuat les tersebut

    disalahsatu kos teman sekelas saya yang tidak jauh dari

    sekolah. Selain belajar kami disana juga diajarkan

    berdiskusi sesame teman agar bisa lebih kreatif lagi dan

    menghadapi pelajaran yang kami hadapi.

  • Foto saya dan teman-teman Sekolah Menengah Farmasi

    diacara pesta ulang tahunku yang ke-17

    Foto Ulang tahun saya yang ke-17

  • Hari itu bulan februari tanggal tiga tahun

    duaribu umur saya genap tujuh belas tahun, kakak ipar

    saya yuang saat itu lagi hamil menginginkan merayakan

    ulang tahunku dirumahnya, beliau membuat acara ulang

    tahunku dimalam minggu dan dihadiri oleh semua

    teman-temanku dan sahabat-sahabat sekolah dasar dan

    sekolah menengah pertama. Saya sangat senag sekali

    karena acara yang diadakan cukup meriah layaknya

    acara ulang tahun yang ketujuh belas yang aku selama

    ini bayangkan. Saya mendapat banyak sekali kado-kado

    dari teman-teman yang sangat unik dan menarik, saya

    sangat berterimakasih sekali kepada kakak ipar saya

    yang telah membuat acara ulangtahun saya yang

    ketujuhbelas menjadi kenangan yang sanagt indah dan

    tidak akan aku lupakan seumur hidupku. Disaat saya

    akan mengikuti ujian semester ayahku mengabari

    bahwa ayah berencana akab menjual rumah kami,

    karena ibuku sudah tidak tahan lagi dengan kondisi

    lingkungan yang setiap saat selalu mendengar suara-

    suara bising kendaraan dan kecelakaan yang hampir

    seruing terjadi karena rumah saya terletak dipinggir

    jalan raya besar. Saya sebenarnya kurang setuju karena

  • saya sangat banyak mempunyai teman didaerah tempat

    saya tinggal dan sedikit sedih bila harus meninggalkan

    lingkungan yang telah aku jalani dari aku lahir sampai

    aku berumur tujuh belas tahun ini, tapi apa boleh buat

    karena kondisi ibu kami amu tidak mau harus

    menyetujuinya. Tidak butuh waktu lama untuk ayah

    menunggu laku rumah ini terjual, setelah rumah terjual

    ayah langsung membeli tanah dijalan bukit barisan

    gg.gunung tidar tangkerang, yang mana disitulah

    orangtua saya sampai sekarang tinggal. Kami diberi

    waktu untuk tinggal dirumah yang lama selama rumah

    kami yang baru itu siap.

    Suatu malam kami berdiskusi keluarga untuk

    menentukan disketsa rumah yang akan kami bangun

    nantinya, saya ikut juga merancangnya dan ternyata

    rancangan saya disetujui oleh orang tua dan keluarga

    yang lain. Besoknya ayah langsung memanggil tuakang

    agar rumah kami segera dibangun karena kami tidak

    enak tinggal diruamah yang sudah bukan hak kami lagi.

    Tiga bulan berselang rumah kami yang barupun selesai

    dibangun saya dan kakak saya sering sekali datang

    memantau pembangan rumah baru saya. Saat kami

  • pindahpun tiba, saya dan keluarga sangat sibuk dengan

    kegiatan mengemas dan mengangkut barang-barang

    yang ada dirumah. Memerlukan waktu yang cukup lama

    kira-kira 2minggu untuk kami mengemas rumah agar

    tertata denagn rapi, karena saya mengalami kesulitan

    dalam pejalanan saya dari rumah kesekolah saya maka

    saya meminta kepada orangtua saya agar saya

    diperbolehkan untuk ikut kos bersama teman-teman

    saya, dan permintaan saya dipenuhi oleh orangtua saya

    dan saya memilih kos dijalan kembang harapan yang

    disana saya kos dengan sahabat-sahabat saya. Setiap

    sabtu saya dijemput oleh orang tua saya untuk dibawa

    pulang kerumah. Hidup saya jadi mandiri karena selama

    ini saya termasuk anak yang tidak mandiri dalam

    mengurus diri sendiri, selalu bergantung kepada

    orangtua terutama pada ibu saya.

    Akhirnya ujian kenaikan kelas tiba juga saya dan

    teman-teman lebih giat lagi untuk belajar. Seperti biasa

    selesai ujian kami menerima rapaor kenaikkan kelas dan

    Alhamdulillah kami satu kos naik kekelas tiga semua.

    Untuk liburan kali ini saya dan keluarga tidak ada

    rencana untuk pergi liburan karena saya dan keluarga

  • masih sibuk dengan mengurus rumah yang baru saja

    kami tempati. Ayah saya juga mengadakan syukuran

    dirumah baru kami sekalian berkenalan dengan

    masyarakat sekitarnya, dan juga sekalian syukuran

    karena kakak kedua dan kakak kempat saya yang

    perempuan sudah mendapatka kerja menjadi guru TK

    ditempat yang berbeda. Tanpa terasa liburan yang saya

    jalani ternya sudah habis dan waktunya saya untk

    kembalai kerumah kos saya dan belajar dengan tekun

    agar saya bisa lulus karena saya sudah kelas tiga dan

    merupakan jenjang terakhir saya disekolah menengah

    farmasi.

    Awal langkah saya disemester awal dikelas tiga,

    pelajaran yang saya hadapi makin bertambah bidang

    matapelajarannya tapi makin senang aku menjalaninya

    karena banyak pelajaran baru yang sangat seru untuk

    diikuti. Hari itu sekitar tanggal tanggal dua puluh tiga

    desember saya dijemput ke kos karena kakak ipar saya

    dirawat dirumah sakit mau melahirkan anak

    pertamanya, hati saya merasa senang karena sebentar

    lagi kami akan mempunyai keponakan pertama kami.

    Aku bergegas untuk kerumah sakit dan sampainya saya

  • diruamah sakit kami dihadapi suasana yang tegang

    karena kakak ipar kami tidak bisa melahirkan secara

    normal karena beliu mengalami takanan darah tinggi

    yang mengahruskan untuk melahirkan dengan cara

    dioperasi. Kami semua pasrah dengan semua keputusan

    dokter spesialis yang menanganinya. Hari itu tanggal

    dua puluh empat desember tahun duaribu satu lahirlah

    bayi perempuan yang sekarang diberi nama Alyah, hati

    kami sekeluarga semuanya sangat senang karena bayi

    yang kami tunggu-tunggu kelahirannya selama ini lahir

    juga kedunia ini. Tapi berselang waktu hanya sekitar

    dua belas jam kakak ipar saya tiba-tiba mengalami koma

    karena menurut keterangan dokter gula darah kakak

    ipar saya tiba-tiba naik tinggi diatas normal dan tak

    tahu apa penyebab dari naiknya gula darah tersebut.

    Saya yang siang itu baru saja pulang dari sekolah

    kembali dijemput oleh ayah saya karena kaka kipar saya

    tersebut dalam keadaan keritis sekarang dirawat

    diruang ICU. Saya sangat terkejut mendengar kabar

    buruk tersebut denag perasaan yang tidak menentu saya

    langsung ikut denag ayah saya menuju rumah sakit

    dimana kakak ipar saya dirawat. Saya dan ayah saya

  • langsung menuju keruang ICU tersebut disana kami

    hanya diperbolehkan masuk secara bergantian karena

    ruangan tersebut sangat steril dan dijaga ketat oleh

    petugasnya. Disana saya melihat orangtua dari kakak

    ipar saya sudah sibuk membaca ayat-ayat suci alquran

    sambil meneteskan iar mata, tidak ada satupun yang

    tidak menagis melihat keadaan kakak ipar yang kami

    cintai itu. Diluar ruangan kamipun sibuk memanjatkan

    doa untk kesembuhan kakak ipar saya. Saya sedikit

    seram apabila masuk keruangan tersebut karena disana

    ada tiga pasien yang bernasib sama denagan kakak ipar

    saya, denagn bunyi detak jantuk yang tak henti-

    hentinya secara bergantian satu dengan yang lainnya.

    Salah satu dari pasien tersebut sudah ada yang

    meninggal dunia dan tak bisa lagi tertolong oleh tim

    medis yang ada disana, bertambah sudah kegelisahan

    hati kami semua yang ada disekitar ruang tersebut. Tapi

    kira-kira jam sepuluh malam kakak ipar saya sadar dari

    komanya dan kami semua lega dengan perubahan

    kondisi yang dialaminya, dia sudah bisa sedikit demi

    sedikit berkomunikasi denagn orang-orang terdekatnya.

  • Setelah keadaan tersebut kami sangat lega dan

    kami bisa beristirahat dengan tenang, kami secara

    bergantian untuk tidur disekitar ruamgan tersebut.

    Malam itu kira-kira pukul setengah satu dini hari kami

    kembali dikejutkan karena kondisi kakak ipar kami

    kembali drop dan kembali tidak sadarkan diri, kami

    kembali merisaukannya karena kami berharap dia akan

    membaik seperti semula. Saya lihat tim medis sibuk

    untk mengurusi kakak ipar saya segala upaya sudah

    dijalankan sesuai prosedur yang ada, dan entah mekapa

    kami semua diperbolehkan untuk masuk semua

    keruangan tersebut untuk melihat kondisi kakak ipar

    saya tersebut, namun hari itu kira-kira jam dua dini hari

    kenyataan yang pahit harus kami terima kakak ipar saya

    tidak lagi tertolong nyawanya dan diapun meninggal

    dunia dengan satu hal yang kami kesalkan dia belum

    sempat melihat anak yang dilahirkannya. Hiruk

    pikukpun terjadi diruangan tersebut suara tangis kami

    yang ramai mendabah suasana menjadi semakin sedih

    karena kami tidak pernah menyangka kakak ipar saya

    itu akakn pergi secepat itu denagn meninggalkan duak

    yang begitu mendalam. Kamipun semua sibuk denagn

  • mengurus kepulanagan jenazah dari rumah sakit

    kerumah kakak ipar saya, saya dan beberapa keluarga

    pulang duluan untuk mempersiapkan rumah dan yang

    lainnya sibuk untuk mengurus ambulan untuk

    transportasi yang digunakan. Sesampai dirumah suasan

    dukapun terasa begitu mendalam bagi keluarga yang

    ditinggalkan apalagi bagi abang saya selaku suami yang

    ditinggalkan. Siangnya sesudah salat zuhur jenazah

    kakak ipar sayapun dikebumikan dimakam yang tidak

    jauh dari rumahnya dan juga tidak jauh dari rumah saya

    yang baru. Seingat saya kakak ipar saya baru hanya tiga

    kali melihat kerumah baru kami karena kondisinya yang

    kagi hamil besar yang tidak mungkin untuk terlalu

    banyak berjalan. Kakak ipar saya dimakamkan perseis

    disebelah ayahandanya yang telah lama

    meninggalkannya. Acara pemakamanpun selesai dan

    kami semua pulang kerumah duka, setelah salat asar

    kamipun harus kembali kerumah sakit untuk melihat

    kondisi keponakan saya yang masih dirawat disana.

    Memang batin seorang anak tidak bisa pisah dari

    orantua yang melahirkannya, keponakan saya agak

    rewel mungkin karena diapun ikut sedih karena ibu

  • yang melahirkannya meninggal dunia dan tidak sempat

    untuk memanjakannya.

    Foto saya dan almarhumah kakak ipar saya

    Selang hari berganti kami secara bergantian

    mengujungi keponakan kami dirumah sakit karena dia

    diwajibka dirawat secara intensif dirumah sakit karena

    mengalami kekurangan air susu sehingga mata dan

    badannya sedikit berwana kuning. Setelah sepuluh hari

    dirawat kami kembali dikejutkan kemabali denagn

    kondisi keponakan kami yang sedikit menghawatirkan,

  • menurut hasil pemeriksaan laboratorium HB keponakan

    saya murun dan diwajibkan untuk tranfusi darah. Abang

    saya sibuk mencari donor darah untuk keponakan saya

    karena golongan darahnya B maka saya tidak bisa

    mendonorkan darah untuknya karena golongan darah

    saya O. Akhirnya dapatlah sudah darah yang diinginkan

    dan sesegera mungkin ditranfusikan kepada keponakan

    saya tersebut selain mengalami tranfusi darah

    keponakan sayapun mengalami proses laser karena

    badannya sering berwana kuning secara tiba-tiba,

    sungguh sangat kasihan saya melihat kondisi keponakan

    saya tersebut.

    Karena sibuknya keadan keluarga saya tanpa

    terasa saya sudah mengahadapi ujian semester genap

    dikelas tiga, saya kembali belajar tekun agar saya

    mendapatkan nilai yang cukup untuk standar kelulusan

    saya. Ujianpun selesai dan saatnya penerimaan rapor

    dan kamipun libur sekolah, karena keponakan saya

    sudah sebulan lebih mengina dirumah sakit maka pada

    hari itu dia diperbolehkan pulang dan harus wajib

    control seminggu sekali, kami sanagt senang

    mendenagr kabar tersebut dan kakak kelima saya yang

  • perempuan sudah tamat dari kursusnya dimnita untuk

    merawat keponakan saya tersebut sampai umur

    keponakan saya tiga bulan. Semester akhir sudah saya

    masuki saya harus lebih giat lagi untuk belajar agar bisa

    lulus dengan nilai yang memuaskan. Hari demi hari

    saya jalani dengan tekun belajar dan ujian akhirpun tiba

    saya menjalani ujian akhir denagan tenang dan saya

    belajar keras hingga larut malam. Akhirnya selesai juga

    ujian akhir yang kami hadapi saya merasa senang hari

    ini karena kami dinyatakan lulus dan siang itu layaknya

    anak SMU yang baru lulus kami mengikuti tradisi

    coret-coret baju, kami saling bergantian mengukirkan

    kenangan dibaju teman-teman. Kami bersorak gembira

    merayak kelulusan kami tersebut dan kami menunggu

    waktu ubtuk diwisuda dan pengambilan sumpah.

    Orangtua saya sangat senag mendengar kabar tersebut

    beliau bersyukur sekali akhirnya akku lulus juga dari

    sekolah farmasi itu. Teman-temanku sibuk

    merencanakan akan melanjutkan kuliah dimana, tetapi

    aku memutuskan untuk bekerja dulu setamat aku dari

    sekolah, karena aku melihat orangtuaku tidak sanggup

    untuk membiayai kuliahku. Dua hari berselang

  • kelulusan kami sepakat seluruh yang lulus mengadakan

    perpisahan antar sesame kami yang mana pilihan

    tempat acar jatuh kerumahku karena menurut mereka

    rumah sayalah yang paling seru untuk diadakan acara

    perpisahan tersebut. Saya setuju saja dengan

    permintaan teman-teman saya, saya langsung

    mengabarinya kepada orangtua saya agar dizinkan

    untuk membuat acara dirumah saya dan orangtua

    sayapun mengizinkannya. Untuk mempersiapkan acara

    malam itu kami yang perempuan sibuk membuat

    makanan dan minuman yang akan disantap untuk

    malam nanti, kami sepakat untuk bakar ayam sebagi

    menu makaknan kami. Semua bergembira dimalam

    acara itu kami berfoto-foto untuk membuat kenang-

    kenangan, acara kami buat sampai jam sebelas malam

    karena itulah waktu yang diperbolehkan untuk

    orangtua saya hanya sampai jam sebelas malam karena

    takut menganggu ketenangan tetangga yang lain.

    Teman-teman yang tidak pulang boleh menginap

    dirumahku dan rata-rata dari mereka semua menginap

    dirumahku karena sudah cukup larut malam untk

    pulang kerumah masing-masing.

  • Keesokkan paginya kami berkemas-kemas dan

    memberskan alat-alat yang kami pakai tadi malam,

    setelah selesai satu persatu teman sayapun beransur

    pamit untuk pulang kerumah karena kami besok akan

    mempersiapkan diri untuk gelada bersih untuk acara

    yang selama ini kami nantikan, yaitu acara pengambilan

    sumpah kami sebagai tenaga Asisten Apoteker. Kami

    semua sibuk mencari asesoris yang akan dipakai dihari

    itu, kami diwajibkan untuk menggunakan baju kebaya

    yang sudah kami tempah seragam dan menggunakan

    riasan wajah layaknya seperti orang yang mau diwisuda.

    Acara kami dilaksanakan dihotel Said, keluarga semua

    boleh datang sesuai dengan undangan. Hati saya sangat

    gembira selain orangtua saya yang hadir keponakan

    sayapun ikut hadir pada hari bahagia saya tersebut,

    karena saya menganggap keponakan saya adalah

    pengganti dari kakak ipar saya yang selama ini ikut

    andil dalam membiyai sekolah saya. Diacara tersebut

    kami dipanggil satu persatu untuk maju kedepan

    denagn disebutkan nama darin orang tua kami masing-

    masing, kami semua sangat senang pada acara hari itu,

    dan sampai akhirnya kami tiba diacara hiburan kami,

  • kami semua berjoget dan menari melepaskan lelah yang

    kami hadapi selama disekolah yang kami cintai. Suka

    riangpun terpancarkan dari acara tersebut. Dan tiba

    saatnya acara terakhir yaitu kami semua saling

    bersalamn dan mengucapkan kata perpisahan kepada

    guru-guru yang telah membimbing kami selama kami

    disekolah dan kepada teman-teman yang selama ini

    menemani dalam suka maupun duka. Akhirnya kami

    kembali kerumah masing-masing dan menyusun

    rencana apa yang harus diambil untuk melanjutkan

    perjalanan kami yang masih panjang.

  • KEHIDUPAN BARU SAYA SETELAH SELESAI

    SEKOLAH

    Setelah selesai bersekolah di sekolah menengah

    farmasi pekanbaru,saya memutuskan untuk mencari

    kerja. Saya dan beberapa orang teman saya sibuk

    mencari inforamasi tenteng tempat kerja yang

    membutuhkan asisten apoteker seperti saya. Dan

    ternyata kami mendengar kabar ada lowongan dikota

    dumai, saya dan tiga orang teman saya berminat untk

    kerja dikota dumai tersebut dan saya langsung

    mengabari orangtua saya kabar tersebut, namun orang

    tau saya sedikit tidak setuju dengan keputusan saya,

    karena selama ini saya tidak pernah pisah dari orangtua

    saya, orang tua saya tidak begitu yakin saya bisa hidup

    tanpa orangtua saya disamping saya, namun keinginan

    saya yang sangat kuat dan tidak bisa ditawar-tawar lagi

    orangtua sayapun mengizinkan saya untuk kerja

    didumai, karena adik dari ayah saya tinggal dikota

    dumai itu, jadi ayah saya sedikit lega kalau saya ada

    yang mengawasinya. Siang itupun kami diajak kerumah

    saudar yang punya apotik didumai tersebut, bapak

  • itulah yang besok akan mengatarkan kami kedumai

    ketempat kami bekerja.

    Hari itu hari minggu kami, pagi jam tujuh saya

    dan ketiga teman say yang terdiri dari dua laki-laki dan

    dua perpempuanpun berangkat kekota dumai. Dengan

    berbekal banyak nasehat yang orangtua saya sampaikan

    saya memberanikan diri untk berangkat kekota duami

    yang mana saya tidak dapat membayangkan seperti apa

    kota tersebut dan saya bertanya pada diri saya sendiri

    mampukah saya hidup disana dengan berbekal hanya

    surat keterangan lulus karena sekolah kami belum bisa

    mengeluarakan ijazah asli kami.

    Akhirnya kami siang itu sampai juga kekota

    dumai denag menempuh perjalan sekitar empat jam dan

    juga sangat melelahkan. Sesampai kami disana kami

    sudah ditunggu sama pemilik apotik tempat kami

    bekerja, dan kami langsung dibawa kerumah bapak

    tersebut. Kami disambut dengan senang hati oleh

    sipemilik rumah. Kami disuguhi makan siang oleh orang

    yang dirumah tersebut dan kami disediakan tempat

    untuk istirahat mala mini, karena hanya untk yang

  • cowok aja yang akan disediakan tempat tinggal dan

    kami yang perempuan harus mengontrak rumah sendiri.

    Hari sudah pagi kamipun bersiap-siap untuk

    melanjutkan perjalanan kami, kami dijadwalkan hari ini

    untuk melihat-lihat suasana apotik tempat kami bekerja

    dan juga berkanalan dengan karyawan yang sudah ada

    disana. Saya dan teman-teman saya disambut senang

    oleh karayawan senior yang disana, kamipun diantar

    untuk melihat-lihat letak obat yang ada diapotik

    tersebut, baru saya tahu ternyata nama apotiknya

    adalah apotik Citra Pratama. Saya dan teman saya

    diperbolehkan untuk pulang cepat karena kami akan

    mencari tempat tinggal untuk kami selama tinggal

    didumai. Saya dan teman perempuan saya mencari

    informasi tempat tinggal yang aman untuk kami berdua,

    tiba-tiba saya teringat pada kakak satu kos saya yang

    dulunya dia orang dumai asli maka saya langsung

    menghubunginya untk bertanya-tanya, alahamdulillah

    kami diberi saran oleh kakak tersebut untuk tinggal

    dirumah tantenya didaerah pasar, saya dan teman saya

  • tersebut langsung menuju kerumah tersebut dan kami

    langsung melihat lokasi yang disarankan. Sesampainya

    kami disana saya sanagt terkejut karena daerah

    rumahnya sangat sempit dan padat penduduknya, kami

    dipersilahkan masuk oleh tuan rumah dan dilihatkan

    kamar yang akan kami tempati,kami tinggal dilantai dua

    karena rumah tersebut sangat sempit, tetapi untuk

    sementara tidak apa-apalah kami tinggal disana.

    Kamipun pamit untuk pulang ketempat pemilik apotek

    tersebut karena barang-barang kami masih berada

    disana.

    Malam haripun tiba, setelah makan malam

    sayapun permisi keluar untuk mencari TELKOM

    karena saya ingin menghubungi orangtua saya yang

    dipekanabaru untk mengabari bahwa saya sudah dapat

    tempat tinggal, untuk pertama kalinya saya menelepon

    orangtua saya dari jarak yang begitu jauh, orangtua

    saya langsung menanyakan keadaan saya disana. Setelah

    panjang lebar saya bercerita maka ayah saya langsung

    memutuskan untuk berangkat kedumai karena ingin

    melihat tempat tinggal dan tempat kerja saya. Hati saya

    sangat senang mendengar kabar ayah saya akan

  • kedumai. Hari ketiga saya didumai saya berpamitan

    kepada yang punya apotik karena kami mau pindah

    kerumah yang sudah kami kontrak dan meminta izin

    hari ini tidak masuk kerja karena sibuk untuk

    mengurusi kepindahan kami. Siang harinya ayahpun

    tiba dan saya menjemputnya diterminal denagn

    menggunakan oplet. Saya langsung mengajak ayah saya

    kerumah kontrkan saya dan bertemu dengan pemilik

    rumah, setelah panjang lebar bercerita ayah sayapun

    pamit karena ayah saya akan menginap dirumah

    adiknya yang ada didumai dan kami pergi berdua. Itulah

    kali pertama saya pergi kerumah saudara saya tersebut

    dan kamipun menginap disana.

    Keesoakan harinya ayah sayapun memutusaka

    untuk pulang kepekanbaru dan sayapun memulai hari

    saya untuk bekerja diapotik. Hari pertama saya masuk

    kerja kami diajarkan untuk membaca resep yang sering

    masuk keapotik tersebut karena apotik tersebut adalah

    apotik nomor dua yang terkenal didumai dan resep

    sangat banyak masuk keapotik Citra. Untuk pertama

    kalinya saya melihat resep asli dari dokter spesialis

    ternyata agak sedikit sulit bagi saya untuk membaca

  • resep tulisan dokter spesialis, tapi saya tidak amu

    menyerah begitu saja, saya harus terus dan rajin

    bertanya kepada kakak senior yang ada diapotik

    tersebut. Sepuluh hari berselang saya sudah mulai

    lancar dan hapal dimana letak obat yang ada diapotik

    tersebut. Selain mamahami tulisan dokter dan

    menghapal letak obat kami juga harus menghapal harga

    obat yang ada diapotik tersebut secara perlahan-lahan,

    namun setelah hampir sebulan saya bekerja disitu saya

    mulai memahami seluruhnya. Tapi ada hal yang sangat

    menyedihkan hati saya karena dua orang teman lelaki

    saya harus meninggalkan kota duamai karena mereka

    dipanggil kembali oleh orang tua untuk bekerja

    dipakanbaru dan yang satunya lagi disuruh orangtuanya

    untuk melanjutkan pendidikan, sekarang kami tinggal

    hanya berdua.

    Dua bulan sudah berlalu, saya dan teman saya

    masih merasa betah untuk bekerja disana. Dan diawal

    bulan ketiga saya mendapat tawaran oleh kakak senior

    saya yang sudah pindah dari sana untuk kerja disuatu

    rumah sakit swasta, saya sungguh bingung bagai mana

    saya harus membilangnya kepada pemilik apotik yang

  • selama ini sudah banyak membantu kami selama berada

    dikota dumai, tapi dengan segenap keberanian saya

    mencoba berbicara secara baik-baik kepda bapak

    tersebut dan ternyata bapak tersebut memaklumi

    keadaan saya dan saya dizinkan untuk berhenti dari

    apotik tersebut. Dan saya meninggalkan kawan saya

    yang selama ini menemani saya, kami sepakat akan

    selalu saling mengunjungi karena jarak dari apotik dan

    rumah sakit tidak terlalau jauh.

    Akhirnya saya membuat lamaran kerumah sakit

    yang bernama Rumah Sakit Putri Tujuh yang bernaung

    dibawah kantor Perairan Indonesia. Sehari sesudah saya

    memesuki lamaran saya langsung dipanggil oleh atasan

    dan dinyatakan diterima dirumah sakait tersebut, dan

    saya harus mulai bekerja besok hari karena mereka

    sangat membutuhkan tenaga asisten apoteker. Saya

    dengan senang hati menerima pekerjaan tersebut, disini

    saya belajar hal baru lagi saya harus tahu persamaan isi

    obat yang sama karena saya harus bisa mengganti obat

    yang sejenis apabila obat yang diresepkan tidak ada

    diapotik rumah sakit tersebut. Seru juga bisa belajar

  • banyak nama obat yang komposisinya sejenis walaupun

    merek dagangnya berbeda.

    Sebulan sudah saya jalani kerja dirumah sakit

    tersebut, saya diberi tawaran untuk tinggal

    diperumahan ruamh sakit yang diperuntukkan untuk

    pegawai rumah sakit yang masih honor, saya sangat

    gembira karena saya tidak lagi mengeluarkan biaya

    untuk mengontrak rumah, karena tinggal disana secara

    gratis dan hanya membayar listrik aja secara patungan

    karena kami ada beberapa kamar disana. Saya harus

    sekamar dengan seorang perawat yang bekerja dirumah

    sakit tersebut,beliau juga pegawai baru sama seperti

    saya. Dihari libur kerja kami berdua berkemas

    membersihkan kamar yang akan kami tempati berdua,

    kami juga sibuk membeli peralatan ruamha yang kami

    perlukan untuk dirumah kami yang baru. Dan dua hari

    setelah itu kami sudah tinggal ditempat itu, teman saya

    yang dari pekanbarupun saya kabari agar dia sering

    main kerumah saya yang baru. Gaji kedua saya, saya

    belikan untuk pertamakalinya keHP karena itu sangat

    berguna bagi saya, agar orangtua saya mudah untuk

    menghubungi saya.

  • Setelah beberapa bulan saya kerja disana saya

    bertemu dan berteman dengan pemuda setempat,

    mereka rata-rata seumuran saya dan kami sering

    ngumpul-ngumpul untuk menambah kegembiraan

    dihari-hari kami yang lelah telah mengahadapi

    pekerjaan yang kami jalani. Disela-sela pertemanan

    kami ternyata ada seorang laki-laki yang mungkin

    tertarik dengan saya, karena hanya dia yang pertama

    kali mengajak saya untuk jalan-jalan keliling kota

    dumai, memang saya akui selama saya didumai belum

    pernah saya berkeliling kota duamai yang saya tahu

    hanya jalan itu-itu saja.

  • AWAL PERTEMUAN SAYA DENGAN SUAMI

    Seminggu setelah dia mengajak saya, ternyata

    diam-diam dia memang tertarik kepada saya dan dia

    mengungkapkan persaannya kepada saya, karena saya

    menggap sudah lama kenal dia sebagai teman tidak ada

    salahnya saya menerima pernyatan hatinya kepada saya.

    Hari itu tepatnya tanggal lima belas bulan mei duaribu

    tiga kami jadian, hari jadi kami tidak jauh dari hari

    ulangtahunnya karena hari ulang tahunnya tanggal dua

    belas mei. Semenjak kami jadian banyak hal-hal baru

    yang kami rasakan, karena saya merasa ada orang yang

    melindungi saya karena saya seorang diri berada dikota

    dumai. Kami menjalani hubungan seperti air mengalir

    aja kami ikuti arus yang telah ada, setelah sebulan

    jadian saya baru membri tahu kakak saya yang

    dipekanbru dan mereka memakluminya tapi banyak

    nasehat yang harus saya ingat terutama pandai-pandai

    jaga diri jangan sampai membuat malu nama keluarga,

    kepercayaan dari kakak sayalah yang harus saya jaga

    selama sya berada dinegeri orang.

  • Hampir enam bulan saya bekerja disana kembali

    saya mendapatkan tawaran utnuk bekerja disebuah

    klinik yang apotiknya baru buka, saya tertarik karena

    saya boleh kerja dobel, diklinik saya boleh kerja dan

    dirumah sakitpun saya boleh kerja asal pandai mengatur

    waktu saja. Dan tawaran itupun saya terima karena saya

    merasa masih banyak waktu saya yang terbuang

    percuma, dan hitung-hitung untuk menambah

    penghasilan saya. Tapi hanya berlansung sebulan saja

    saya sanggup untuk bekerja didua tempat secara

    sekaligus. Badan saya langsung drop karena saya harus

    bekerja dari malam langsung masuk pagi. Saya

    memutuskan untuk berhenti kerja yang diklinik, dan

    saya melanjutkan kerja saya yang dirumah sakit. Setelah

    tujuh bulan saya bekerja disana saya tiba-tiba ditelepon

    oleh ayah saya karena mau mengabari ada penerimaan

    calon pegawai negeri sipil dikampung saya di

    Bagansiapiapi,dan peluang untuk asisten apoteker

    sangat besar makanya ayah saya sangat bersemangat

    untuk mengurus saya untuk masuk lamaran sebagai

    calon pegawai negeri sipil disana.

  • Keesokan harinya saya minta izin kepada kepala

    apotik karena saya harus pulang kampung karena saya

    harus mengurus syarat-syarat yang harus dipenuhi.

    Pacar saya bersedia menemani saya untuk mengurus

    surat-surat karena lokasinya jauh dari kampung saya.

    Hanya butuh waktu tiga hari saya mengurus semua

    persyaratan tersebut dan saya harus kembali lagi

    kedumai untk melanjutkan kerja saya.

    Hari pengumuman lulus administrasipun tiba

    dan ternyata saya lulus dalam seleksi adminstrasi

    tersebut. Saya kembali harus pulang kampung untuk

    mengikuti ujian tertulis selam satu hari. Dan saat

    pengumuman ujian tulis sayapun lulus, formasi untuk

    asisten apoteker hanya diikuti oleh lima orang dan

    dengar-denagr yang akan diterima dua orang dan saya

    berharap salah satunya adalah saya, tetapi saya harus

    melewati tes terakhir yaitu tes interview, tes tersebut

    sudah saya jalani dan saya harus menunggu sekitar tiga

    minggu untuk mendengarkan hasil ujian saya. Namun

    Alhamdulillah ternyata saya lulus dan resmi menjadi

    calon pegawai negeri sipil dikampung saya sendiri. Hati

    orangtua saya sangat senang sekali mendengar kabar

  • yang sangat mengembirakan tersebut. Ditahun dua ribu

    tigalah saya resmi menajadi penagawai negeri sipil.

    Dibalik kebahgiaan saya, ternyata ada kesdihan yang

    saya rasakan karena saya harus berpisah dengan pacar

    saya yang baru aja saya jalani hubungannya. Namun

    demikian dia selalu menyemangati saya untuk menerima

    kenyataan ini dengan senang hati, dia berjanji setia

    kepada hubungan kami, dan hati saya merasa sedikit

    lega bila akan meninggalkan kota yang selama ini

    banyak kenangan yang indah.

  • PERJALANAN HIDUP SAYA SELAMA MENJADI

    PNS

    Tempat pertama saya bekerja, saya ditempatkan

    disebuah PUSKESMAS yang berada dikecematan

    bangko kanan, disana saya diberi tempat tinggal yang

    berada dilingkungan PUSKESMAS. Hari pertama saya

    kerja saya disambut dengan senag hati oleh pegawai

    yang sudah senior disana, dan kepala PUSKESMAS

    sangat senang menerima kehadiran saya karena disana

    belum ada tenaga asisten apoteker yang mengelola

    instalasi farmasi yang ada diPUSKESMAS tersebut.

    Sehari saya tinggal disana saya merasa

    kesunyian karena listrik disana hanya hidup dari jam

    enam sore sampai jam enam pagi karena kami masih

    menggunakan disel, lingkungannya pun sunyi karena

    kami tinggal dipinggir jalan yang jauh dari tempat

    tinggal penduduk. Dua minggu saya tinggal disana saya

    dikunjungi oleh kedua orangtua saya yang ingin tahu

    dimana dan bagai mana lokasi tempat kerja anak

    bungsunya. Saya sangat senang karena rumah saya jadi

    ramai karena kehadiran orangtua saya. Baru aja

  • orangtua saya datang kami pegawai PUSKESMAS yang

    tinggal disana direpotkan dengan adanya kasus tabraka

    yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia, ini

    pengalaman say yang pertama kali melihat langusung

    kejadian yang mengerikan tersebut, tetapi saya dipaksa

    harus bisa beralih profesi sebagai perawat yang bisa

    mengurus korban tersebut, dengan terpaksa saya

    mengerjakan pekerjaan tersebut. Untungnya orangtua

    saya hari itu datang, jadi saya tidak merasa takut untuk

    tidur dirumah saya yang lingkungannya sedikit sunyi.

    Semenjak kejadian itu saya langsung meminta kepada

    ayah saya untuk segera memindahkan saya kerumah

    sakit yang ada dikota bagansiapiapi, karena selain ilmu

    saya tidak bertambah dan banyak kejadian yang diluar

    dugaan saya.

    Hanya sebulan saja saya bekerja diPUSKESMAS

    tersebut ternyata SK yang saya terima saya telah

    dipindahkan kerumah sakit yang ada dikota

    bagansiapiapi. Sekarang say kembali berkumpul denag

    keluaraga saya, karena kakak saya yang nomor lima

    sudah tiga tahun tinggal disana dan bekerja sebagai

    guru sekolah dasar disana, begitu juga ayah saya yang

  • sering bolak balik dari pekanbaru kebagansiapiapi

    karena ada sedikit urusan yang harus diselesaikannya.

    Hari pertama saya bekerjha diruamh sakit saya

    diperkenalkan pada seluruh bagian yang ada dirumah

    sakit tersebut. Dan saya besoknya baru boleh masuk

    langsung bekerja, awal saya bekerja diinstalsi farmnasi

    rumah sakit saya banyak diajari oleh kakak senior saya

    yang dulu juga merupakan kakak senior saya sewaktu

    saya disekolah farmasi, kami hanya berjarak satu tahun

    saja dalam tingkatan disekolah. Tidak terasa sudah

    sebulan saya bekerja disana dan sudah lama juaga kami

    tidak berjumpa namun demikian hubungan kami masih

    tetap lancar walaupun hanya lewat telepon saja.

    Sudah tidak terasa satu tahun saya bekerja

    sebagai PNS disana, kembali kami mendapat kabar yang

    gembira untuk kedua kalinya ayah saya akan menerima

    menantu karena kakak saya yang nomor lima akan

    segera menikah dan acara akan diadakan dipekanbaru

    karena itu keinginan dari orangtua saya karena rumah

    itu belum pernah ada yang nikah disana. Hari bahagia

    itupun tiba saya berngkat kepekanbaru bersama saudar-

  • saudara saya yang ingin melihat acara tersebut dan

    yang sanagt membahagiakan saya pacar saya dan dua

    orang teman saya dari dumaipun ikut hadir pada acara

    tersebut. Dan setelah acara selesai kami semuapun harus

    kembali ketempat masing-masing dan melanjutkan

    pekerjaan yang sudah lama ditinggalkan.

    Hari demi hari saya jalani dengan senang hati

    dan bersuka cita dengan teman-teman sekantor kantor

    saya. Dan tepatnya tanggal tiga puluh satu desember

    tahun duaribu empat cucu kedua orangtua saya lahir

    tepat dimalam pergantian tahun dengan cara diopersai

    juga karena ada masalah dengan kondisi ibunya. Bayi

    yang lahir dalah seorang laki-laki yang diberi nama

    Habib, dan sekarang umurnya sudah enam tahun. Dan

    berlanjut satu persatu kakak perempuan saya menikah

    dan melahirkan keponakan-keponakan yang cantik-

    cantik. Dan seiring berjalannya waktu pekerjaan saya

    dikantor makin banyak karena rumah sakit kami makin

    lama makin diperbesar dan obat-obatan yang harus

    kami kelola makin lebih banyak. Namun sesuai dengan

    perkembangan karyawan diinstlasi farmasipun makin

    bertamabah dari kami yang hanya beranggotakan empat

  • orang sehingga menjadi dua belas orang. Berbagai

    macam karekter dari teman-teman saya namun

    demikian kami begitu kompak karena pesan yang selalu

    diucapkan oleh kepala instalasi kami harus bersatu

    walau apapun keadaannya, saling membantu satu

    samalainnya.

    Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahu demi

    tahun saya jalani hidup saya banyak sekali pengalaman

    yang saya peroleh, namun satu pengalaman yang tidak

    pernah saya lupakan karena kecerobohan yang saya

    perbuat, yaitu kesalahan dalam menyerahkan resep

    karena kurang teliti dalam membaca resep yang

    seharusnya obat tetes mata yang saya berikan tetapi

    saya memberikan obat tetes telinga, itupun sebenarnya

    tidak murni kesalahan saya tetapi karena berbedanya

    pendapat antara saya dan dokter dalam mengartikan

    bahasa latin dalam penulisan diresep. Karena menurut

    pendapat saya itu adalah tanda untuk obat tetes telinga

    namun menurut pendapat dokter tersebut adalah kode

    untuk tetes mata. Untung saja pasien tidak kenapa-napa

    karena hanya baru sekali meneteskan kematanya, dan

    utnug saja keluraga pasien tidak menutut saya dengan

  • hal-hal yang sudah terjadi. Kami memilih jalan damai

    dengan keluarag pasien dan semenjak itu saya sangat

    berhati-hati dalam berkerja dan itu merupakan

    pengalaman yang sangat berhaga bagi saya. Saya

    berjanji terhadap diri saya akan selalu berhati-hati

    dalam bekerja karena pekerjaan saya sangat erat

    kaitannya dengan nyawa orang yang kita beri obatnya.

    Dan tak jarang tgeman-teman sekantor saya juga

    mengalami kejadian yang sama dan kami secara

    bersama-sama memecahkan masalah yang ada didalam

    lingkup instalasi farmasi yang kami semuanya sudah

    menggap seperti satu keluarga.

    Selama saya bekerja dirumah sakit umum

    bagansiapiapi banyak sekali pengalaman yang saya

    dapatkan, baik pengalaman kerja maupun pengalaman

    dalam bergaul sesama orang yang beda propesinya,

    beda usianya, dan beda karakternya. Dan semua

    pengalaman membuat saya menjadi lebih dewasa lagi

    dalam menjalani hidup ini.

  • Tahun itu tahun duaribu lima, ketika itu saya

    sedang menjalankan dinas malam dirumah sakit tiba-

    tiba saya mendapat telepon dari pekanabaru, saya

    dikejutkan dengan kabar bahwa ayah mendadak

    dilarikan kerumah sakit karena ayah tiba-tiba muntah

    darah dan mengeluarkan kotoran darah, perasaan saya

    menjadi tidak menentu lagi ingin rasanya saya langsung

    pulang kerumah untuk mengabari ibu saya yang secara

    kebetulan lagi ada dibagansiapiapi namun apa dikata

    saya lagi menjalankan dinas dan lagi ada pasien yang

    mau berobat mau tidak mau saya harus menyelesaikan

    dulu kewajiban saya untuk melayani pasien. Kira-kira

    jam empat subuh pasien tidak ada lagi langsung saja

    saya perimisi kepada kakak perawat yang satu dinas

    malam itu agar mau mengizinkan saya pulang kerumah

    dan juga mau menggantikan saya sementara waktu

    sebagai tenaga instalasi farmasi saat itu, walaupun

    sebenarnya saya tahu itu hal yang salah karena kami

    disan dilarang untuk menyerahkan kunci kepada yang

    bukan tenaga farmasi, tapi apa boleh buat karena

    terpaksa itu semua saya langgar. Sesampai saya dirumah

    ternyata ibu dan abang saya sudah siap-siap untuk

  • berangkat kepekanbaru karena kondisi ayah disana

    tidak sadar dan kabarnya juga HB ayah drastis turun

    menjadi 4. Kira-kira jamlima lewat setelelah salat subuh

    kamipun semua berangkat dan disepanjang perjalanan

    kami selalu berkomunikasi dengan kakak yang menjaga

    ayah saat itu, kakak saya mengabari bahwa kondisi ayah

    sudah lumayan agak membaik karena ayah sudah dapat

    donor darah sebanyak dua kantong, tetapi kesadaran

    ayah belum pulih betul. Sesampai dipekanbaru kami

    langsung turun dirumah sakit karena langsung melihat

    kondisi ayah, disana saya melihat ayah sudah terbaring

    lemah dengan selang terpasang dihidung dan dialat

    kelaminnya, disana baru kami mendengar cerita yang

    sesungguhnya. Ternyata penyebab dari pendarahan

    tersebut karena lambung ayah terluka parah akibat

    mengkomsusi obat rematik yang berasal dari ramuan

    cina, karena mungkin lambung ayah tidak kuat menaha

    sifat asam dari obat tersebut.

  • Siang harinya setelah pemeriksaan laboratorium

    ternyata HB ayah masih kurang dari normal dan harus

    tranfusi lagi, dan siang itu juga ayah langsung trnafusi

    dua kantong lagi. Lima hari sudah ayah dirawat kondisi

    ayah sudah pulih dan sudah disarankan oleh dokter

    untuk berobat jalan saja. Kami semua merasa senang,

    dan siang itupun ayah kami bawa pulang kerumah.

    Sudah tujuh hari saya dipekanbaru, sudah cukup

    rasanya saya untuk menemani ayah dipekanbaru, maka

    saya pamit dengan keluarga saya untuk pulang

    kebagansiapiapi, karena sudah banyak kerja saya yang

    menumpuk disana dan juga saya sudah terlalu banyak

    hutang dinas dengan teman-teman saya. Siang itupu

    saya langsung pulang bersama kakak saya yang juga

    mau pulang kebagan.

    Sampai dibagan saya langsung menjalankan

    aktifitas kerja saya seperti biasanya. Dan semenjak itu

    kami semua selalu memantau setiap obat yang mau

    dikomsumsi oleh ayah, seumur hidup ayah sampai saat

    itu pertama kalinya dia sakit dan sekali sakit langsung

    merasakan hal yang parah seperti yang dialaminya.

  • MASA PERNIKAHAN SAYA

    Memasuki awal tahun duaribu delapan saya dan

    pacar saya merencanakan untuk melangkah kejenjang

    pernikahan karena selama hampir lima tahu kami

    pacaran kami merasakan kecocokan dalam hubungan

    kami. Kabar itupun saya beritahukan kepada orangtua

    saya, namun orangtua saya menaggapinya namun ayah

    saya menyarakan untuk bertunangan aja dahulu karena

    ada abang saya yang belum menikah, karena saya anak

    paling terakhir maka disuruh bersabar dahulu karena

    ayah ingin sayalah yang menikah terakahir. Sayapun

    memahami pendapat ayah tersebut dan akan bersabar

    untuk menunggu setelah abang saya melangsungkan

    pernikahannya. Tidak lama dari kabar tersebut abang

    saya langsung segera melangsungkan pernikahannya

    kira-kira bulan maret tahun dua ribu delapan tersebut,

    karena dia juga memikirka nasib saya.

    Setelah acara abang saya selesai satu bulan,

    maka ayah saya kembali menanyakan niat saya dan

    pacar saya yang ingin melangsungkan pernikahan,

  • sayapun menyampaikan kepada kepada pacar saya agar

    keluarga pacar saya bisa segera untuk membicarakan

    kemauan dari orangtua saya. Setelah dua minggu

    kamipun menerima kabar bahwa keuarga dari pacar

    saya ingin datang kerumah dengan niat ingin

    bersilahturami terlebih dahulu kepada kelurag saya,

    karena selama lima tahun kami berpacaran belum

    pernah sekalipun kedua keluarga kami bertemu secara

    langsung, maka keluarga sayapun menyetujuinya.

    Setelah perundingan selesai maka ditetapkanlah acara

    pertunangan kami pada tanggal dua puluh dua juni

    tahun dua ribu delapan. Saya sangat senag mendengar

    kabar tersebut karena akhirnya hubungan kami bisa

    lebih serius lag dan sudah mendapat restu dari kedua

    orangtua kami masing-masing.

    Segala persiapan untuk acara nanti sudah saya

    persiapkan dengan matang, agar acara yang akan kami

    buat dapat berjalan dengan lancar. Hari itupun tiba

    seluruh keluarga sebelah laki-laki datang semua dari

    dumai dan sampai dibagansiapiapi kira-kira pukul

    sebelas pagi, dan acara kami berlansung kira-kira pukul

    satu dan akhirnya selesai pukul empat sore, teman-

  • teman sekantor saya datang semua dan menemani saya

    didalam kamar, karena adat melayu dalam acara tukar

    cincin yang perempuannya tidak boleh keluar kamar

    kalau belum dipanggil untuk keluar. Acarapun selesai

    dan hati saya lega karena acara berjalan dengan lancar

    dan kamipun sekarang sudah resmi bertunangan. Dalam

    acara pertunangan tersebut juga dibahas kapan hari

    pernikahan kami akan dilangsungkan dan ternyatahari

    itu jatuh pada tanggal empat januari tahun dua ribu

    sembilan, karena keluarga dari saya menunggu

    kepulangan nenek saya dari tanah suci.

    Mulai dari saat itu hingga menjelang hari

    pernikahan saya, saya sibuk untuk mempersiapkan

    segala sesuatunya karena yang semua acara diberikan

    tanggung jawabnya kepada saya, karena orangtua saya

    sudah tidak sanggup lagi untuk banyak kegiatan. Saya

    sedikit kerepotan karena mulai dari persiapan pribadi

    sampai acara saya mengurusnya dengan sendiri dan

    sedikit dibantu oleh kakak-kakak saya. Tetapi karena itu

    adalah acara yang akan saya jalani satu kali seumur

    hidup maka saya menjalaninya dengan senang hati dan

    beban yang berat tidak terasa bagi saya. Hari demi hari,

  • bulan demi bulan berjalan begitu cepat dan kira-kira

    pada bulan November akhir tahun dua ribu delapan,

    saya mendadak diberi tugas untuk menyiapkan

    perencanaan obat-obatan untuk rumah sakit yang harus

    siap sebelum tanggal dua puluh desember tahun dua

    ribu delapan. Sayapun merasa serbasalah tetapi saya

    menganggap itu semua adalah ujian bagi saya agar saya

    bisa lebih pandai lagi untuk mengatur waktu antara

    tugas dengan masalah keluarga, maka semuanya saya

    jalani dengan senang hati walaupun saya harus lembur

    kerja siang dan malam hari. Itu semua saya anggap

    sebagai pendewasaan diri saya menjelang saya akan

    menjadi istri orang nantinya yang akan mengurus

    keluarga sekaligus menjadi ibu rumah tangga yang

    harus selalu siap sedia menghadapi masalah-masalah

    yang akan kami hadapi nanti setelah resmi menjadi

    suami istri.

    Akhirnya pekerjaan sayapun selesai dengan baik

    dan diawal tahun dua ribu sembilan tepatnya tanggal

    dua januari saya mengambil cuti kerja saya untuk

    keperluan pernikahan saya. Dan tidak terasa pada

    tanggal dua tersebut pelaminan pernikahan saya sudah

  • terpasang dan suasana pestapun sudah terasa dirumah

    saya. Acara pernikahan saya dilaksanakan

    dibagansiapiapi karena itu merupakan permintaan dari

    orangtua saya. Besok harinya tanggal tiga januari

    rangakaian acara saya sudah dimulai dari pertama acara

    malam berinai dan siangnya lanjut keacara khatam kaji

    dan rencana malamnya akan dilangsung acara akad

    nikah saya.

    Setelah acara khatam kaji selesai dan sayapun

    mempersiapkan diri untuk acara akad nikah saya, karena

    dari semua acara maka acara akad nikahlah suatu hal

    yang sangat mendebarkan hati saya, karena saya selalu

    berpikir apakah ayah atau calon suami saya nantinya

    akan lancar membaca ijab Kabul. Malam itupun tiba

    detik-detik acarapun akan dimulai, hati sayapun

    semakin gelisah tak menentu, untung saja ada teman-

    teman saya yang selalu setia menemani saya sampai

    acara selesai nantinya.

    Selepas salat isya acarapun dimulai sudah ramai

    tamu yang datang yang ingin menyaksikan acara akad

    nikah saya, dan dengan hanya boleh mendengarkan dari

  • dalam kamar saya saja, sayup-sayup terdengar ijab

    Kabul yang diucapakan oleh ayah saya dan calon suami

    saya, dan Alhamdulillah semua berjalan denagan lancar

    kamipun resmi menjadi suami istri setelah menjalani

    masa pacaran kira-kira selama enam tahun. Satu hal

    yang saya syukuri sampai saat ini adalah wali dari

    pernikahan saya adalah ayah kandung saya sendiri,

    karena tidak semua akan beruntung mendapatkan ayah

    kandungnya sebagai wali pernikahannya.

    Acara berlangsung sampai tengah malam karena

    setelah acara akad nikah masih ada acara hiburan dan

    tarian tradisional yang disuguhkan untuk memeriahkan

    acara malam ini. Setelah acara selesai kami disuruh

    istirahat karena harus mempersiapkan tenaga untuk

    menjalani acara resepsi pernikahan kami, suami saya

    dan keluarganya pulang kerumah yang sudah kami

    khususkan untuk tempat tinggal mereka.

  • Foto pernikahan saya

    Hari itu tanggal lima januari dua ribu sembilan,

    resepsi pernikahan sayapun akan segera dilangsungkan,

    dari pagi saya sudah bersiap-siap untuk mempersiapkan

    diri baik dalam hal merias dan sampai menunggu

    mempelai laki-lakipun tiba kerumah kami. Sebelum

    mempelai laki-laki datng tiba-tiba hari hujan, saya

    sudah gelisah saja takut hujan tidak mau berhenti, tapi

  • Alhamdulillah hujannya hanya sebentar saja dan

    sekarang sudah berhenti. Haripun sudah jam satu siang

    terdengar suara dari luar musik menyambut mempelai

    laki-lakipun dihidupkan, itu bertanda mempelai laki-laki

    sudah datang dan juga disambut dengan persembahan

    silat yang telah diundang khusus untuk menyabut

    rombongan dari sebelah mempelai laki-laki. Setelah

    acara silat mempelai laki-laki kembali disambut denga

    acar berbalas pantun antara keluarga saya dan keluarga

    mempelai laki-laki, karena saya orang melayu maka

    memang banyak adat melayu yang harus saya jalani

    diacara pernikahan saya ini, namun semuanya berjalan

    dengan lancar. Tamu undanganpun berdatangan baik

    dari teman-teman satu rumah sakkit saya, teman-teman

    dari orangtua saya, tetangga saya, dan saudara-saudara

    saya yang datang dari berbagai daerah. Hati saya sangat

    senang karena semua yang kami undang hampir

    semuanya menghadiri acara pernikahan saya tersebut.

    Diujung acara kira-kira sesudah salat asar acara

    dilanjutkan dengan makan adat, namun entah mengapa

    setelah saya bersiap-siap untuk acara makan tiba-tiba

    kepala saya pusing dan tanpa saya sadri saya jatuh

  • pinsan dan tak sadarkan diri lagi, kata suami saya

    seluruh keluarga dan tamu panik melihat keadaan saya,

    saya langsung dibawa kekamar dan dibaringkan, setelah

    kira-kira sepuluh menit saya sadarkan diri dan langsung

    diberi minum agar tenaga saya segera pulih karena

    masih banyak lagi acara yang saya harus ikuti.

    Setelah saya merasa sudah kuat saya kembali

    dirias oleh peris saya dan langsung mengikuti acara

    yang tertunda tadi, setelah acara makan adat kami

    langsung mengikuti acara selanjutnya, yaitu acara

    hiburan karena suami saya sudah merencanakan akan

    bermain band dengan teman-teman bandnya yang

    khusus datang dari dumai untuk meriahkan acara

    pernikahan kami dan sebelum itu kami memasuki acara

    pemotongan kue yang diadakan diluar rumah agar

    semua tamu undangan dapat menyaksikannya dan acara

    potong kuepun selesai dan dilanjutkan denagn acara

    hiburan dari suami saya dan teman-temannya. Acara

    hari itupun selesai pukul enam sore dan keluarga dan

    semua teman-teman suami saya pamit pung sore itu

    juga untuk balik kedumai, karena mereka mempunyai

    kesibukan masing-masing yang harus dijalaninya besok.

  • PERJALANAN HIDUP SAYA DARI MULAI

    BERUMAH TANGGA SAMPAI SEKARANG

    Saya memulai perjalanan hidup saya dengan

    suami saya, dua hari sesudah acara semua keluarga say

    semuanya sudah kembali kerumah masing-masing dan

    menjalankan aktifitas masing-masing, tinggalah kami

    beremapt dirumah yaitu kedua orangtua saya, saya, dan

    suami saya. Snyi rasanya rumah ini setelah hampir satu

    minggu rumah ini diramaikan oleh sanak saudara yang

    berdatangan. Kamipun sibuk membereskan rumah yang

    bisa dibilang sangat berserakan karena habis acara

    pernikahan saya. Tak terasa sudah satu minggu kami

    menjalani hidup berumah tangga semua pekerjaan

    rumah sayapun sudah selesai kami laksanakan, namun

    cuti kerjaku masih sisa sekitar satu minggu lagi kami

    merasa sedikit bosan menjalani liburan dirumah saja,

    dan kamipun berencana untuk berlibur kedumai

    ketempat orangtua suami saya. Keinginan saya tersebut

    saya sampaikan kepada orangtua saya dan orangtua

    sayapun mengizinkan saya berangakat kedumai, besok

    paginyapun kami berangkat kedumai menuju kerumah

    mertua saya.

  • Setibanya kami didumai kamipun disibukkan

    dengan kegiatan yang harus mengunjungi semua sanak

    keluarga mertua saya, dan kegiatan itupun sudah selesai

    kami laksanakan. Ahri kedua didumai teman-teman

    suami saya mengajak saya untuk liburan kekota

    bengkalis berhubung saya belum pernah kesana saya

    dan suami sayapun menyetujuinya kami menggap itu

    sebagai ganti kami untuk berbulan madu walaupun

    hanya secara sederhana tetapi sangat mengesankan

    karena kami menjalaninya dengan senang hati. Satu hari

    kami disana kamipun pulang kedumai lagi dan

    berencana untuk langsung pulang kebagansiapiapi.

    Setelah kami sampai dibagansiapiapi, saya melihat

    keadaan ayah saya yang agak sedikit lemah dan suhu

    badannyapun sedikit tinggi. Sore itupun saya langsung

    membawa ayah berobat kedokter dan menurut dokter

    ayah saya hanya sedikit kelelahan saja, dan dokter

    menyarankan untuk makan obat dulu, kamipun

    alngsung membawa ayah pulang kerumah dan

    menyuruh ayah untuk beristirahat.

    Dua hari sudah berselang tapi sakit ayahpun tak

    kunjung sehat, badannya makin lemas saya langsung

  • berinisiatif untuk membawa ayah saya kerumah sakit

    karena saya takut sakit ayah yang lama kambuh lagi,

    karena cirri-cirinya sama ketika ayah saya sakit muntah

    darah kemarin. Dan setelah selesai cek laboratorium

    ternyata kecurigaan saya benar HB ayah saya turun lagi

    dan secara spontan saya langsung menanyakan kepada

    ayah saya apakah ayah saya ada mengkomsumsi obat-

    obat ramuan cina, dan ayah saya menyatakan iya. Apa

    boleh buat ayah sayapun langsung dirawat dan kembali

    disarankan untuk tranfusi darah namun kali ini hanya

    perlu dua kantong saja karena HB ayah tidak jauh

    turunnya. Sudah sepuluh hari say menikah saya

    langsung menemani ayah saya yang sedang dirawat

    inap dirumah sakit tapi itu merupakan pengalaman

    hidup saya dalam menjalani rumah tangga saya yang

    baru.

    Hanya empat hari aja ayah dirawat dan

    diperbolehkan pulang dengan dokter yang merawatnya,

    kami merasa tenang sekarang. Masa cutiku pun sudah

    selesai dan aku harus kembali bekerja dan melaksanakan

    aktifitas saya yang baru baik dikantor maupun dirumah.

    Hari berjalan begitu cepat berlalu, tanpa terasa sudak

  • empat bulan saya berumah tangga dan tiba-tiba saya

    mendapat kabar bahwa saya akan diangkat untuk

    sementara menjadi kepala diinstalasi farmasi

    menggantikan kepala yang lama karena sudah naik

    jabatan dan mendapat jabatan yang lebih tinggi lagi,

    saya merasa terkejut karena saya merasa apa bisa saya

    memimpin suatu management yang selama ini tidak

    pernah saya bayangkan, namun berkat dorongan dari

    teman-teman saya menerima keputusan yang diberikan

    kepada saya. Namun setelah saya menjalani memang

    terasa agak berat karena saya harus mengurus segala

    keperluan untuk rumah sakit dibidang obat-obatan,

    tidak mudah bagi saya untuk menjalaninya karena saya

    akui hanya sedikit pengalaman yang saya punya untuk

    menjadi modal saya memimpin orang yang semuanya

    mempunyai umur lebih tua dari saya, karena saya

    memang yang paling muda didalamnya.

    Hari demi hari saya jalani dengan senang hati,

    walaupun mulai banyak masalah yang saya hadapi

    karena satu persatu dari anggota saya pindah kerja

    karena berbagai alasan, ada yang ikut suami ada juga

    yang sibuk dan tidak bisa lagi dinas siang malam karena

  • sudah berkeluarga dan mempunyai anak, itu memang

    cobaan yang berat bagi saya dan saya merasa sangat

    pusing bagai mana untuk mengatur jadwal dinas karena

    kami hanya tinggal tiga orang saja. Hati saya sedih

    sekali kadang saya sampai menangis sendiri karena

    kebingungan sendiri dan belum lagi mendengar kabar-

    kabar yang kurang sedap didengar oleh telinga saya,

    anggota saya pindah karena saya tidak beres dalam

    memimpin, tapi semua itu saya anggap sebagai ujian

    bagi saya karena saya harus bisa memecahkan masalah

    yang belemtentu juga sangup untuk menghadapinya.

    Hari demi hari saya jalani dengan tenang dan satu

    persatu masalah dapat saya atasi walaupun tak jarang

    saya harus bekerja secara lembur dan sedikit

    mengabaikan kepentingan keluarga saya tapi

    alhamdulillahnya suami saya memahami kesulitan yang

    sedang saya hadapi karena setiap masalah saya selalu

    menceritakan kepada suami saya.

    Secara tidak terasa usia pernikahan saya sudah

    memasuki satu tahun namun yang kami herankan saya

    belum juga berhasil mendapatkan seorang anak, yang

    mana setiap orang yang sudah menikah pasti

  • mengharapkan akan hadirnya seorang anak ditengah-

    tengah keluarganya, namun kami tidak pernah

    menyerah, kami terus berusaha dan berdoa agar kami

    diberi keturunan secepatnya. Setiap orang memberikan

    saran tempat berobat kamioun pergi untuk mencoba

    keberuntungan disana, namun mngkin belum rejeki

    untuk kami mempunyai anak yang kami harapkan. Tapi

    itu semua tidak membuat saya larut dalam masalah kami

    terus menjalani hidup sesuai jalan yang sudah

    digariskan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan tidak

    lupa selalu berdoa dan banyak-banyak berusaha. Semua

    keluarga dan teman-teman mendukung saya agar

    jangan mudah menyerah.

  • PERJALANAN SAYA MASUK KULIAH DISTIFAR

    PEKANBARU

    Saya mulai lagi dengan kegiatan rutin saya,

    namun setelah saya pikir-pikir sepertinya untuk

    mengahadapi masa depan saya pengalam kerja yang

    sudah delapan tahun saya anggap tidak cukup untuk

    modal saya untuk maju kejenjang yang lebih tinggi,

    karena dari segi pengalaman kerja memang saya sudah

    cukup lumayan, tapi kalau dari segi pendidikan saya

    jelas jauh ketinggalan dari yang lainnya, karena saya

    hanya tamatan sekolah menengah farmasi saja,

    sedangkan karyawan yang lainnya rata-rata sudah

    berpendidikan strata satu, begitu juga dengan teman-

    teman saya sudah banyak juga yang menjadi seorang

    Apoteker. Malu rasanya saya kalau lagi ngumpul

    bersama teman-teman yang sudah menjadi apoteker

    atau paling tidak tamatan D-3 farmasi. Maka secara