Upload
others
View
17
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS KULIAH
SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN
BAHAN DISKUSI MINGGU KE-2
KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI
Oleh:
ZAIM DZOEL HAZMY 115040201111085
TYAS AYU SULISTYA K. 115040201111013
FRETA KIRANA B. 115040201111018
ANISA AFISUNANI 115040201111011
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
01
BAHAN DISKUSI MINGGU KE-2
SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN
1. Tanah sebagai suatu individu, berbeda dengan dunia hayati, yang setiap individunya punya ciri
tersendiri. Tiap spesies punya kisaran sifat yang sempit, sehingga mudah dibedakan 1 dengan
lainnya. Jelaskan!
Tanah, sebagai suatu individu tidak sama dengan individu dalam ruang lingkup hayati,
karena tanah tidak memiliki syarat-syarat sebagai makhluk hidup hayati seperti kemampuan untuk
respirasi, ekskresi, iritabilita, metabolism, development and grow, dan reproduksi. Namun walau
begitu, Tanah memiliki batas-batas tertentu yang dimiliki dan walaupun tampak statis atau diam,
namun sebenarnya tanah merupakan benda dinamis. Di dunia ini terdapat berbagai macam jenis
tanah, dimana setiap masing-masing individu tanah memiliki karekteristik atau sifat yang berbeda.
Akan tetapi perbedaan dari sifat-sifat tersebut relatif sempit antara tanah yang satu dengan yang
lainnya, sehingga dari berbagai macam tanah di dunia ini dapat dibedakan dan dikelompokkan
sesuai dengan sifat-sifat yang dimilikinya. Dalam menentukan jenis suatu tanah tidak terlepas dari
sifat fisik, kimia, dan keadaan biologi dari suatu tanah tersebut.
2. Jelaskan definisi tanah! Pasir pantai apakah termasuk dalam definisi tanah? Mengapa?
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami
serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolith (lapisan partikel halus).
Atau dapat dikatakan bahwa tanah merupakan hasil interaksi antara batuan induk, topografi, iklim,
dan organisme dalam kurun waktu tertentu. Kemudian, apakah pasir pantai termasuk dalam
definisi tanah? tidak, pasir pantai bukan termasuk dalam definisi tanah. karena tanah tersusun atas
45% bahan mineral, 5% bahan organic, dan masing-masing 25% untuk udara dan air. Tanah sendiri
merupakan hasil kombinasi dari debu, liat, dan pasir. Tapi jika kita melihat pasir pantai, pasir pantai
disini didominasi oleh pasir itu sendiri dan juga tidak memiliki bahan organic didalamnya (jika
memiliki mungkin persentasenya sangat kecil). Disisi lain, tanah dapat dijadikan sebagai media
tumbuh tanaman dengan baik, namun pasir pantai tidak dapat dijadikan media tumbuh, selain
karena persentase pasirnya yang dominan, biasanya pasir pantai ini mengandung salinitas yang
tinggi.
3. Jelaskan apa yg dimaksud dlm Gambar 2? continuum, soil scape, polypedon, dan lain-lain.
02
Continuum merupakan proses pertukaran dalam kesinambungan interaksi antar komponen
tanah dan kelangsungan segala reaksi tanah.
Soil scape merupakan gabungan dari beberapa polypedon yang mempunyai sifat berbeda
antara sifat polypedon yang satu dengan polypedon yang lainnya.
Polypedon merupakan gabungan atau kumpulan dari pedon-pedon yang mempunyai sifat
hampir sama atau sama.
Pedon adalah Tubuh tiga dimensi dari tanah dengan dimensi-dimensi lateral, Pedon
biasanya mempunyai luas antara 1 hingga 10 meter. Dimana horizon-horizon terputus atau
siklik.
Soil Profil merupakan Penampang vertikal tanah yang ditempati horizon-horizon dan
dibawahnya terdapat bahan induk.
Soil Agregat merupakan Agregat tanah merupakan gumpalan tanah yang tidak mempunyai
bentuk yang jelas. Berbeda dengan struktur tanah yang mempunyai bentuk yang jelas.
4. Tanah sebagai satuan 3D, perlu disajikan dengan cara 'multifactorial' dalam bentuk peta tanah. 2D
digambarkan pada peta tanah, sedangkan dimensi vertikal dan sifat-sifat internalnya, disajikan
dalam legenda peta. Maksudnya apa?
Jika melihat keadaan (kondisi) lapang, tanah merupakan sesuatu yang dapat dikategorikan
sbagai bentuk 3 dimensi, karena didalam tanah terdapat suatu profil tanah yang didalamnya
terdapat horison-horison yang menjadi ciri satu jenis tanah dan perbedaan bentuk muka bumi
disuatu wilayah (topografi). Keadaan tanah disuatu daerah tentunya berbeda dengan keadaan
tanah di daerah lainnya. Hal seperti ini dapat menjadi suatu informasi yang dapat disajikan dalam
gambar (peta tanah) di berbagai wilayah. Peta sendiri merupakan gambaran permukaan bumi yang
diproyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala tertentu. Penyajian ini (peta) tidak hanya berupa
keadaan tanah dan topografi di suatu daerah saja, melainkan harus mengikutsertakan faktor-faktor
yang berada didalamnya juga. Dalam suatu peta tanah, bentuk fisik tanah disajikan dalam bentuk 2
dimensi sesuai keadaan topografinya dan perbandingan luasan berdasar skala.. Sedangkan faktor-
faktor yang berada didalamnya, seperti keadaan tekstur, struktur, kelembaban, konsistensi, dll,
disajikan dalam bentuk legenda yang bisanya disajikan dengan tanda-tanda, warna tertentu, dll.
Legenda peta ini yang nantinya dapat membantu seseorang untuk membaca suatu peta tanah dan
memberikan informasi tentang satuan-satuan tertentu yang terdapat di dalam peta tanah. Lalu apa
fungsi dan tujuan pembuatan peta? Ada beberapa maksud dari pembuatan sebuah peta. Fungsi
pembuatan peta antara lain: 1) Dengan adanya peta dapat menunjukkan posisi atau lokasi relatif
yang hubungannya dengan lokasi asli dipermukaan bumi. 2) Peta mampu memperlihatkan ukuran.
3) Peta mampu menyajikan dan memperlihatkan bentuk. 4) Mengumpulkan dan menyeleksi data
dari suatu daerah dan menyajikan diatas peta dengan simbolisasi.
5. Jelaskan pengertian Peta tanah. Untuk membuat peta tanah, peta apa saja yg diperlukan sebagai
dasar atau penunjang? Mengapa?
Peta tanah merupakan peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah dalam
hubungannya dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi. Pada umumnya
diperlukan suatu peta dasar yang digukan sebagi acuan dalam membuat suatu peta tanah. Peta
dasar yang biasa digunakan adalah peta topografi. Digunakan peta topografi sebagai dasar karena
apabila akan membuat suatu peta tanah, harus mengetahui keadaan nyata dari suatu objek wilayah
secara 3 dimensi terlebih dahulu. Apabila keadaan topografi suatu wilayah berbeda, maka keadaan
03
atau kondisi suatu tanah juga akan berbeda. Bentuk suatu muka bumi (topografi) berbeda-beda
antara tempat yang satu dengan tempat yang lain, begitu pula keadaan tanahnya. Oleh karena itu
diperlukan peta topografi sebagai dasar apabila membuat suatu peta tanah. Peta topografi dapat
diperoleh melalui foto udara (skala besar) dan citra satelit (skala kecil).
6. Apa yg dimaksud dengan Poligon di dalam peta tanah? Bagaimana membuatnya?
Poligon adalah serangkaian garis lurus di permukaan tanah yang menghubungkan titik-titik
dilapangan, dimana pada titik-titik tersebut dilakukan pengukuran sudut dan jarak. Tujuan dari
Poligon adalah untuk memperbanyak koordinat titik-titik di lapangan yang diperlukan untuk
pembuatan peta. Ada 2 (dua) macam bentuk poligon, yaitu :
Poligon Terbuka : poligon yang tidak mempunyai syarat geometris
Poligon Tertutup : poligon yang mempunyai syarat geometris
Cara Membuat Poligon dalam Peta Tanah :
A. Pengukuran Polyangon Terbuka Bebas
a) Siapkan catatan, daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.
b) Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik.
c) Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran.
d) Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci kembali
dengan memutar skrup piringan bawah.
e) Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut
horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. Bacaan ini merupakan bacaan biasa
untuk bacaan muka.
f) Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum jam,
kemudian putar teropong 180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
g) Lakukan pembacaan sudut horizontal. Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa untuk
bacaan muka.
h) Pindah pesawat ke titik P2 dan lakukan penyetelan alat.
i) Arahkan pesawat ke titik P3, baca dan catat sudut horisontalnya (bacaan biasa untuk
bacaan muka).
j) Lakukan pembacaan sudut luar biasa pada titik P2.
k) Putar teropong pesawat searah jarum jam dan arahkan ke titi P1. Baca dan catat sudut
horisontalnya, baik bacan biasa maupun luar biasa. Bacaan ini merupakan bacaan belakang.
l) Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikutnya sampai P akhir.
m) Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
n) Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-masing
titik.
o) Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.
B. Pengukuran Polyangon Tertutup
a) Siapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.
b) Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik.
c) Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran.
d) Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci kembali
dengan memutar skrup piringan bawah.
e) Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut
horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. Bacaan ini merupakan bacaan yang
biasa untuk bacaan muka.
04
f) Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum jam,
kemudian putar teropong 180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
g) Lakukan pembacaan sudut horisontal. Bacaan ini merupakan bacaan yang luar biasa untuk
bacaan muka.
h) Putar teropong pesawat dan arahkan di titik P akhir dan lakukan pembacaan sudut
horisontal pada bacaan biasa dan luar biasa. Bacaan ini merupakan bacaan belakang.
i) Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikutnya hingga kembali ke
titik P1.
j) Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
k) Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-masing
titik.
l) Gambar hasil pengukuran dan perhitungan
7. Apa yang dimasud dengan taksa tanah?
Taksa tanah merupakan satuan yang diperoleh dari menentukan suatu selang sifat tertentu
dari sifat-sifat tanah yang didefinisikan oleh suatu sistem klasifikasi tanah. Hal ini berhubungan
dengan peta tanah karena soil taxonomy bisa digunakan untuk satuan sistem klasifikasi tanah ,
masing-masing diwakili oleh suatu profil tanah. Peta tanah dapat semakin terlihat jelas dan detai
dengan soil taxonomy.
Dalam mengklasifikasikan suatu tanah maka mula-mula tanah dianggap sebagai bagian dari
populasi yang luas sehingga tanah diklsifikasikan terlebih dahulu ke dalam kategori tertinggi yaitu ke
dalam order tanah. Apabila telah diketahui order dari tanah tersebut, maka selanjutnya
diklasifikasikan ke dalam sub order, great group dan seterusnya. Cara mengklasifikasikan tanah ke
dalam masing-masing kategori tersebut dilakukan dengan membandingkan sifat tanah yang dimiliki
dengan criteria-kriteria untuk berbagai taksa yang dalam taksonomi tanah telah disusun dalam
bentuk “kunci” yaitu Keys to Soil Taxonomy. Dalam kunci tersebut telah disusun untuk kategori
order, sub order, great group dan sub group sedemikian rupa sehingga dalam membandingkan sifat-
sifat tanah dengan criteria-kriteria untuk sifat taksa yang ditulis harus berurutan dan harus dimulai
dari criteria untuk taksa yang ditulis paling dulu. Apabila tanah tidak dapat diklasifikasikan ka dalam
taksa yang disebut paling awal, baru dicoba untuk taksa yang kedua, ketiga dan seterusnya.
8. Dalam legenda Peta Tanah terdapat istilah konsosiasi, asosiasi atau kompleks. Jelaskan. Beri ilustrasi
dengan gambar, sehingga perbedaan ketiganya jelas!
A. Konsosiasi
Satuan pemetaan tanah konsosiasi didominasi oleh satuan tanah dan tanah yang serupa
(similiar soil unit). Dalam konsosiasi paling tidak memmpun yai 50% satu satuan tanah yang sama
dan 25% satuan tanah yang serupa. SPT konsosiasi diberinama sesuai dengan satuan tanah yang
dominan. Satuan tanah lain yang tidak sejenis dan serupa maksimal mempunyai persentase 25%.
Dua satuan tanah dikatakan sebagai tanah yang serupa apabila mereka hanya berbeda pada satu
atau dua kriteria yang menyebabkan keduanya diklasifikasikan kedalam kelompok yanng berbeda.
Secara umum satuan satuan tanah yang serupa mempunyai potensi yang hampir sama. Sedangkan
dua satuan tanahdikatakan tidak serupa apabila keduanya mempunyai perbedaan yang tegas dan
lebih dari tiga kriteria yang menyebabkan keduanya diklasifikasikan ke dalam kelompok yang
berbeda. Satuan-satuan tanah yang tidak serupa mempunyai potensi terhadap penggunaan
tertentu yang berbeda secara tegas.
05
B. Asosiasi
SPT jenis ini mengandung dua atau lebih satuan tanah yang tidak serupa yang digunakan
dalam pennamaan SPT dan mempunyai komposisi yang hampir sama. Satuan-satuan tanah
penyusun SPT ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain kedalam SPT -SPT yang berbeda karena
keterbatasan skala pemetaan. SPT asosiasi dalam skala pemetaan yang lebih besar dapat dipisahkan
kedalam SPT -SPT konsosiasi yang berbeda.
C. Kompleks
SPT ini mirip dengan SPT asosiasi karena terdapat dua atau lebih satuan-satuan tanah yang tidak
serupa yang digunakan dalam penamaan SPT, demikian juga komposisi masing-masing satuan
tanahnya serupa dengan SPT asosiasi. Persebaran satuan tanah yang ada pada SPT ini tidak
mengikuti pola tertentu sehingga dalam skala pemetaan yang lebih besar, satuan-satuan tanah yang
menyusunnya tetap tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
06
9. Beri contoh single value map. Cari di internet. Mengapa peta tersebut dikatakan bukan peta tanah?
Peta status hara kalium
Peta status hara fosfat
Peta tersebut dikatakan bukan peta tanah, karena peta tanah merupakan peta yang dibuat
untuk memperlihatkan status hara kalium (peta atas) dan status hara fosfat (peta bawah).
Sedangkan pada peta tanah digambarkan garis-garis batas (delineasi) tanah-tanah yang dijumpai di
lapangan. Garis batas tersebut berupa polygon-poligon yang digambarkan pada peta tanah yang
lazim disebut satuan peta tanah (SPT). Peta di atas tidak termasuk peta tanah karena peta tersebut
hanya menyajikan karakteristik tunggal (single value).
07
10. Apa yg dijelaskan dalam Gambar ini?
Terdapat 3 metode untuk menentukan batas tanah, yaitu grid kaku, grid bebas, dan fisiografik.
A. Rigid survey :
Gambar diatas menunjukkan lokasi titik observasi menggunakan metode Grid Kaku (Rigid Grid).
Penentuan batas tanah ini diterapkan pada survey tanah detil sampai dengan sangat detil, dimana
tidak tersedia foto udara. Kalaupun foto udaranya tersedia, mungkin :
Skalanya terlalu kecil
Mutunya sangat rendah
Daerah yang disurvey tertutup awan atau kabut
Kenampakan permukaan tidak jelas atau daerahnya sangat homogeny dan datar
Daerah yang disurey tertutup vegetasi yang rapat dan lebat
Daerah survey berawa, padang rumput atau savana yang tidak menampakkan gejala
permukaan.
Dalam metode ini, pengamatan dilakukan dalam pola teratur pada interval titik pengamatan yang
berjarak sama dalam kedua arah. Metode ini juga sangat cocok diterapkan pada daerah-daerah
dimana posisi pemeta sukar ditentukan dengan pasti.
Terdapat keuntungan dan kerugian menggunakan metode grid kaku.
Keuntungan menggunakan metode grid kaku adalah tidak memerlukan penyurvey yang
berpengalaman karena lokasi titik-titik pengamatan sudah di plot pada peta rintisan (peta rencana
pengamatan). Kerugian menggunakan metode grid kaku antara lain: Perlu waktu sangat lama,
terutama untuk medan berat, Penggunaan titik pengamatan tidak efektif, Sebagian dari lokasi
pengamatan, tidak mewakili satuan peta yang dikendaki (missal pada pengamatan pemukiman,
daerah peralihan 2 satuan lahan, dan lain-lain).
08
B. Adapted Grid Survey
Gambar diatas menunjukkan lokasi titik observasi menggunakan metode Grid bebas (adapted
grid survey). Metode ini merupakan perpaduan antara metode grid kaku dengan metode
fisiografi. Metode ini dilakukan pada survey detil sampai dengan semi detil yang kemampuan
foto udara dianggap terbatas dan di tempat-tempat yang orientasi lapangan cukup sulit.
Pengamatan lapangan dilakukan pada titik-titik seperti grid kaku, tetapi jarak titik-titik
pengamatan tidak perlu sama dalam 2 arah, tetapi tergantung keadaan fisiografi. Jika terjadi
perubahan fisiografi yang menyolok dalam jarak dekat, maka jarak titik-titik pada pengamatan
adalah rapat. Sebaliknya jika bentuk lahan relative seragam, maka jarak titik-titik pada
pengamatan adalah renggang. Metode ini sangat baik diterapkan oleh penyurvey yang belum
banyak berpengalaman dalam interpretasi foto udara.
C. Physiografic Survey
Gambar diatas menunjukkan lokasi titik observasi menggunakan metode Fisiografik (bantuan
foto udara). Metode ini sangat efektif pada survey tanah berskala < 1 : 25.000, dan tersedia foto
udara berkualitas cukup tinggi. Hampir semua batas satuan peta diperoleh dari IFU, sedangkan
kegiatan lapangan hanya untuk mengecek batas satuan peta dan mengidentifikasi sifat dan cirri
tanah masing-masing satuan peta. Pengamatan dilakukan pada tempat-tempat tertentu pada
masing-masing satuan peta.
Pada penentuan batas tanah menggunakan metode fisiografik, jumlah pengamatan pada tiap-
tiap satuan peta tergantung pada :
Ketelitian IFU, keahlian dan kemampuan penyurvey dalam memahami hubungan fisiografi dan
keadaan tanah
Kerumitan (kompleks atau tidaknya) satuan peta tersebut. Semakin rumit, maka semakin
banyak luasan satuan peta. Semakin luas, maka jumlah pengamatan yang dilakukan juga
semakin banyak.
11. Sebutkan berbagai macam peta tanah berdasarkan skala peta yg digunakan di Indonesia.
bandingkan nama peta-peta tersebut dengan nama yg digunakan di Amerika, Kanada, Inggris dan
negara lainnya. Cari dari internet!
A. Peta tanah yang digunakan di Indonesia
09
B. peta tanah yang digunakan di Inggris
12. Apa yg dimaksud dengan luas minimum yang masih dapat disajikan pada peta? Mengapa perlu ada
batasan tersebut?
Luas minimum yang dapat disajikan pada peta adalah suatu luasan terkcil yang masih dapat
digambarkan pada peta. Pada dasarnya ukuran tersebut merupakan parameter kartografi, karena
setiap polygon pada suatu peta harus tertulis simbol satuan petanya. Simbol tersebut harus tertulis
dengan ukuran tertentu, sehingga masih dapat dibaca. Batasan ukuran polygon minimal adalah 0,4
cm2 (untuk yang bebentuk bulat), sedangkan untuk polygon bebentuk memanjang dan sempit
harus lebih besar (dari aspek luasannya) agar dapat memuat simbol satuan peta. Perlu ada batasan,
karena untuk mengetahui batas antara tanah dan udara, air dangkal, tumbuhan hidup atau bahan-
bahan tumbuhan yang belum mulai melapuk. Satuan-satuan yang di hasilkan umumnya berupa
10
tubuh lahan yang memiliki cirri-ciri tertentu yang dibedakan oleh batas-batas alami suatu batas
tanah pada suatu peta.
13. Untuk peta tanah di Indonesia, berapa satuan luas tsb? Masing2 kelompok agar menghitung berapa
luasnya di lapangan pd skala yg berbeda
Ubin (atauru, tumbak) dalam agrarian adalah satuan luas lahan yang dipakai di Indonesia.
Satuan ubin ini banyak digunakan untuk areal pertanian (sawah atau ladang), khususnya di Pulau
Jawa dan telah dipakai sejak zaman Hindia-Belanda. Ukuran satu ubin menyatakan luas sebesar
14,0625 (3,75 × 3,75) meter persegi. Satu bahu adalah 500 ubin. Satuan ini terutama dipakai untuk
mengestimasi hasil atau produksi hasil tanaman pangan, seperti padi atau kedelai. Pada suatu lahan
diberi batas yang dinamakan “petak ubinan” (berukuran satu ubin). Hasil panen untuk petak ini
diukur terlebih dahulu sebelum dicampur dengan hasil panen yang lain. Hasil pengukuran ini lalu
dikonversi menjadi hasil per hektare. Karena luas minimum di Indonesia adalah 0,4 cm2, Maka
ontoh menghitung luas peta berskala 1 : 25.000 dengan menggunakan sistem grid.
L = (Jumlah Kotak x Luas 1 Kotak (dalam cm²)) x (Penyebut Skala)²
L = (9 x (3cm x 3 cm)) x (25.000)²
L = (9 x 9 cm²) x 625.000.000 cm²
L = 81 cm² x 625.000.000 cm²
L = 50.625.000.000 cm²
Kemudian dikonversi dalam ukuran luas yang lebih sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-
hari:
L = 506.250.000 dm²
L = 5,0625 km²
14.
11
Dalam catatan tersebut, tertulis bahwa daerah tertutup vegetasi (hutan), relative datar, garis putih
pada foto adalah sungai. Berdasarkan catatan tersebut, terdapat dua syarat yang termasuk dalam metode
Grid kaku, yakni :
Kenampakan permukaan tidak jelas atau daerahnya sangat homogeny dan datar.
Daerah yang disurey tertutup vegetasi yang rapat dan lebat
Akan tetapi, masih terdapat gejala fisiografi (garis sungai) pada peta tersebut, sehingga metode
yang digunakan adalah perpaduan dari metode grid kaku dan metode fisiografik, yakni metode grid bebas.
Metode ini dilakukan pada survey detil sampai dengan semi detil yang kemampuan foto udara dianggap
terbatas dan di tempat-tempat yang orientasi lapangan cukup sulit. Pengamatan lapangan dilakukan pada
titik-titik seperti grid kaku, tetapi jarak titik-titik pengamatan tidak perlu sama dalam 2 arah, tetapi
tergantung keadaan fisiografi. Jika terjadi perubahan fisiografi yang menyolok dalam jarak dekat, maka jarak
titik-titik pada pengamatan adalah rapat. Sebaliknya jika bentuk lahan relative seragam, maka jarak titik-titik
pada pengamatan adalah renggang. Metode ini sangat baik diterapkan oleh penyurvey yang belum banyak
berpengalaman dalam interpretasi foto udara.
Survei dan pemetaan tanah tidak hanya dapat memberikan gambaran tentang macam tanah yang
dijumpai, tetapi harus dapat menggambarkan secara tepat dimana tanah tersebut dijumpai. Hal ini tidak
berarti bahwa tanah yang dijumpai haruslah homogen, melainkan harus dapat menggambarkan bahwa
pada suatu polygon yang dicantumkan dalam satuan peta tanah dapat diketahui satuan tanah utama (yang
mendominasi) dan satuan peta tanah pendamping.
Sources:
Rayes, M.L. 2006. Metode Inventarisai Sumber Daya Lahan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Coen, G. M. 1987. Soil Survey Handbook Volume 1. Research Branch, Agriculture Canada. Technical Bulletin
1987-9E : Ontario. 462 p.