10
BAB I Pendahuluan A. Definisi Logika Selaku Ilmu Penalaran Sistematik Secara etimologis, Logika adalah istilah yang dibentuk dari kata logikos yang berasal dari kata benda logos . Kata logos berarti sesuatu yang diutamakan, suatu pertimbangan akal ( pikiran ), kata, percakapan, atau ungkapan lewat bahasa. Kata Logika berarti mengenai sesuatu yang diutarakan, pertimbangan akal sehat, mengenai kata, percakapan atau yang berkenaan dengan ungkapan lewat bahasa. Jadi dapat dikatakan logika adalah suatu pertimbangan akal atau pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. B. Objek Material dan Objek Formal Logika Objek Material suatu ilmu ialah materi / bidang / lapangan penyelidikan ilmu bersangkutan, sedangkan objek formalnya ialah bagaimana objek material tersebut dipandang. Objek material logika adalah akal budi atau pikiran manusia, namun akal budi atau pikiran manusia tidak dapat diamati dan tidak dapat dijadikan suatu ilmu. Sesungguhnya objek material logika ialah manusia itu sendiri, sedangkan objek formalnya ialah kegiatan akal budi untuk melakukan penalaran yang lurus, tepat, dan teratur yang terlihat lewat ungkapan pikirannya yang diwujudkan dalam bahasa. C. Tempat Logika dalam Ilmu Pengetahuan Aristoteles membaginya dalam 3 kelompok, sebagai berikut 1. Filsafat Spekulatif bersifat objektif, terdiri dari fisika, metafisika, biopsikologi, teologika.

TUGAS LOGIKA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

logika

Citation preview

Page 1: TUGAS LOGIKA

BAB I

Pendahuluan

A.Definisi Logika Selaku Ilmu Penalaran Sistematik

Secara etimologis, Logika adalah istilah yang dibentuk dari kata logikos

yang berasal dari kata benda logos. Kata logos berarti sesuatu yang

diutamakan, suatu pertimbangan akal ( pikiran ), kata, percakapan, atau

ungkapan lewat bahasa. Kata Logika berarti mengenai sesuatu yang

diutarakan, pertimbangan akal sehat, mengenai kata, percakapan atau yang

berkenaan dengan ungkapan lewat bahasa. Jadi dapat dikatakan logika

adalah suatu pertimbangan akal atau pikiran yang diutarakan lewat kata dan

dinyatakan dalam bahasa.

B.Objek Material dan Objek Formal Logika

Objek Material suatu ilmu ialah materi / bidang / lapangan penyelidikan

ilmu bersangkutan, sedangkan objek formalnya ialah bagaimana objek

material tersebut dipandang. Objek material logika adalah akal budi atau

pikiran manusia, namun akal budi atau pikiran manusia tidak dapat diamati

dan tidak dapat dijadikan suatu ilmu. Sesungguhnya objek material logika

ialah manusia itu sendiri, sedangkan objek formalnya ialah kegiatan akal budi

untuk melakukan penalaran yang lurus, tepat, dan teratur yang terlihat lewat

ungkapan pikirannya yang diwujudkan dalam bahasa.

C.Tempat Logika dalam Ilmu Pengetahuan

Aristoteles membaginya dalam 3 kelompok, sebagai berikut

1. Filsafat Spekulatif bersifat objektif, terdiri dari fisika, metafisika,

biopsikologi, teologika.

2. Filsafat Praktika yang memberi pedoman bagi tingkah laku

manusia, terdiri dari etika dan politik.

3. Filsafat Produktif membimbing manusia menjadi produktif,

terdiri dari kritik sastra, retorika, dan estetika.

Auguste Comte membaginya dalam 2 kelompok sebagai berikut

1. Ilmu Pengetahuan Positif

Page 2: TUGAS LOGIKA

a. Logika dan Matematika Murni

b. Ilmu Pengetahuan empiris, terdiri dari Astronomi, Fisika, Kimia,

Pisikologi, Sosiologi Fisik, dll.

2. Filsafat

a. Metafisika

b. Filsafat Ilmu Pengetahuan, terdiri atas umum dan khusus

Pada masa itu membagi pula Ilmu Pengetahuan ke dalam 3 kelompok

1. Ilmu Pengetahuan Abstrak.

2. Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Ilmu Pengetahuan Humanis.

Dari segi fungsi dan tujuannya, Ilmu Pengetahuan dibagi 2 kelompok

1. Ilmu Pengetahuan Teoritis, terdiri atas

a. deskriptif

b. nomotetis

2. Ilmu Pengetahuan Terapan

a. normatif

b. positif

D.Sejarah Logika

Sejak Thales, filsuf Yunani pertama, meninggalkan segala dongeng dan

berpaling kepada akal budi untuk memecahkan rahasia alam semesta. Sejak

itulah ia meletakkan dasar berpikir logis. Bahkan ia juga memperkenalkan

logika induktif, maka penalaran induktif yang dilakukan Thales sebagai

berikut

Air adalah jiwa tumbuh – tumbuhan

Air adalah jiwa hewan

Air adalah jiwa manusia

Air jugalah uap, dan

Air jugalah es

Jadi air adalah jiwa dari segala sesuatu, yang berarti air adalah alam

semesta.

Dengan demikian bahwa sejak Thales, logika mulai dikembangkan.

Kendatipun logika modern telah dikembangkan. Dengan disusulnya dan

didukung oleh filsuf – filsuf yang lain. Kendatipun logika Aristoteles

digunakan dan dikembangkan secara murni.

Page 3: TUGAS LOGIKA

E. Logika Tradisional dan Logika Modern

Logika modern dikenal dengan logika simbolik / matematik. Pada

hakikatnya bukanlah logika yang sama sekali baru. Prinsip logika tradisional

dikembangkan sejak Aristoteles tetap menjadi prinsip logika modern. Corak

baru logika modern berbeda dengan prinsip – prinsip logika tradisional

terdapat pada logika modalitas ( modal logic ), logika bernilai banyak ( many

valued logic ), sistem implikasi non-standar ( non-standard systems of

implication ), dan sitem kuantifikasi non-standar ( non-standard systems of

quantification ). Namun jika disimak, semua corak logika modern itu tidak

mungkin terpikirkan tanpa mengenal lebih dahulu prinsip – prinsip logika

tradisional.

F. Kegunaan Logika

1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara

rasional, kritis, lurus, tepat, metodis, dan kohern.

2. Meningkatkan kemampuan secara abstrak.

3. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara

tajam dan mandiri.

4. Meningkatkan cinta pada kebenaran dan menghindari kekeliruan serta

kesesatan.

BAB II

Page 4: TUGAS LOGIKA

Beberapa Landasan

Pokok Penalaran

A.Logika dan Bahasa

Bahasa adalah suatu sistem bunyi – bunyian yang diartikulasikan dan

dihasilkan dengan alat bicara / sistem kata tertulis sebagai lambang dari kata

yang diucapkan. Fungsi bahasa adalah untuk menyampaikan dan

menyatakan pikiran. Bahasa tertulis menolong kita menyimpan pikiran

sehingga dengan demikian ia dapat menjadi saluran komunikasi, tidak hanya

dengan orang – orang yang langsung berhubungan dengan kita, tetapi juga

terhadap semua orang, setiap waktu dan dimana saja mereka berada.

B.Materi dan Bentuk Pikiran

Pikiran yang digunakan dalam penalaran dan yang diungkapkan lewat

bahasa juga memiliki materi dan bentuk. Bantuk dapat benar atau salah.

Bentuknya disebut universal afirmatif, akan tetapi materi tidak benar. Logika

yang membahas kebenaran materi disebut Material Logic. Pikiran yang

dinyatakan dalam bahasa yang dipergunakan dalam logika disebut Term,

Proposisi, dan rgumen.

C.Hukum Dasar Logika

1. Hukum Identitas “ suatu benda adakah benda itu sendiri “. secara

simbolis dapat dikatakan “ A adalah A “

2. Hukum Kontradiksi “ suatu benda tidak dapat merupakan benda itu

sendiri dan benda yang lain pada waktu yang sama “

3. Hukum Penyisihan Jalan Tengah “ segala sesuatu haruslah positif atau

negatif “, “A” mestilah “B” atau “ tak B “. Artinya dua sifat yang

berlawanan dan tidak mungkin keduanya dimiliki suatu benda, hanya

salah satu dari yang dapat dimilikinya

4. Hukum Cukup Alasan. Hukum ini merupakan hukum tambahan bagi

hukum identitas. “Adanya sesuatu itu mestilah mempunyai alasan yang

cukup, demikian pula jika ada perubahan pada keadaan sesuatu “

BAB III

Konsep dan Term – Term Logika

Page 5: TUGAS LOGIKA

A. Konsep dan Term

Konsep dan idea memiliki arti yang sama, yaitu rupa / gambar /

bayangan dalam pikiran yang merupakan hasil tangkap akal budi terhadap

suatu entitas yang menjadi objek pikiran. Term adalah kata / beberapa kata

yang memiliki suatu pengertian yang membuat konsep / idea menjadi nyata.

Jadi, term adalah pernyataan lahiriah dari konsep / idea. Hanya kata /

kesatuan kata – kata yang menyatakan konsep / idea saja yang dapat

disebut sebagai term logika. Term Kategorimatis adalah term – term yang

terdiri atas kata yang telah memiliki pengertian tertentu sehingga dapat

digunakan sebagai term tanpa bantuan kata lain. Term Sinkategorimatis

ialah kata – kata yang jika berdiri sendiri tidak memiliki pengertian tertentu

sehingga tidak dapat digunakan sebagai term tanpa bantuan kata lain.

Term Kategorimatis dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu sebagai

berikut

1. Term Kategorimatis Univokal

2. Term Kategorimatis Equivokal

3. Term Kategorimatis Analogis

Term kategorimatis analogis atributif adalah term yang terutama

digunakan dalam arti sesungguhnya, namun digunakan pula untuk hal – hal

yang lain karena hal – hal yang lain itu memiliki hubungan tertentu dengan

arti yang sesungguhnya. Term kategorimatis analogis proporsional adalah

term yang digunakan untuk beberapa hal yang berbeda namun memiliki

persamaan yang sebanding.

B. Komprehensi dan Eksestensi

Komprehensi disebut konotasi, sedang eksestensi disebut denotasi.

Komprehensi adalah kualitas, karakteristik, dan keseluruhan arti yang

tercakup dalam konsep suatu term. Komprehensi juga adalah muatan atau isi

suatu konsep term. Eksestensi adalah keseluruhan luas lingkungan dan

bidang serta keseluruhan jumlah dari suatu konsep yang terkandung dalam

suatu term.

C. Jenis Term

1. Term Kongkret adalah term yang mengacu kepada suatu benda kongkret,

dan dalam logika tradisional termasuk pula nama diri.

2. Term Abstrak adalah term yang mengacu kepada kualitas, sifat,

hubungan dari sesuatu.

Page 6: TUGAS LOGIKA

3. Term Tunggal adalah term yang mengacu kepada suatu benda /

perorangan atau kepada suatu himpunan yang terdiri atas sebuah

pengertian yang menunjuk kepada satu diri.

4. Term Kolektif adalah term yang mengacu kepada suatu himpunan /

kelompok dari hal – hal / benda – benda yang dilihat selaku satu

kesatuan.

5. Term Umum adalah term yang mengacu kepada suatu himpunan tanpa

batasan kualitas ataupun kuantitas.

BAB IV

Proposisi

A. Pengertian Proposisi

Proposisi adalah suatu pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki

arti penuh dan utuh. Proposisi logika ada 3 bagian utama, yaitu objek,

Page 7: TUGAS LOGIKA

predikat, dan kopula. Kopula adalah kata penghubung antara subjek dan

predikat.

B. Jenis Proposisi

1. Proposisi Kategorik adalah proposisi yang terdiri atas subjek dan predikat.

2. Proposisi Afirmatif adalah proposisi kategorik yang mengafirmasi /

membenarkan adanya hubungan antara subjek dan predikat, dan dalam

hal ini diakui pula bahwa subjek menjadi bagian dari predikat.

3. Proposisi Negatif adalah proposisi kategorik yang menegasi / mengingkari

adanya hubungan antara subjek dan predikat.

4. Proposisi Universal adalah proposisi kategorik yang menggunakan

pembilang yang bersifat universal.

5. Proposisi Partikular adalah proposisi kategorik yang menggunakan

pembilang yang bersifat khusus.

C. Proposisi Kategorik

Proposisi kategorik standar adalah proposisi yang memiliki keempat

unsur, yaitu pembilang, subjek, kopula, dan predikat.

Proposisi kategorik dibedakan 2 jenis, yaitu

1. Menyatakan bahwa ada hubungan yang menglayakan antara subjek dan

predikat dalam proposisi yang bersangkutan.

2. Menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara subjek dan predikat dalam

proposisi yang bersangkutan.

BAB V

Inferensi Langsung

Inferensi adalah suatu proses penarikan konklusi dari satu atau lebih

proposisi. Inferensi langsung adalah penarikan konklusi hanya dari sebuah

premis ( proposisi yang digunakan untuk penarikan konklusi ). Konklusi yang

ditarik tidak boleh lebih luas dari premisnya. Ada 5 jenis penalaran langsung,

yaitu inversi, konversi, obversi, kontraposisi, dan oposisi.

Page 8: TUGAS LOGIKA

Inversi adalah penalaran langsung dengan cara menegasikan subjek

proposisi premis dan menegasikan predikat proposisi pemis.

Konversi adalah jenis penarikan konklusi secara langsung dengan

membalikkan / menukar term predikat menjadi term subjek, term subjek

menjadi term predikat.

Obversi adalah penalaran langsung yang konklusinya menunjukkan

perubahan kualitas proposisi kendatipun maknanya tetap dan tidak boleh

berubah.

Kontraposisi adalah penarikan konklusi secara langsung dengan jalan

menukar posisi subjek dan predikat yang telah dinegasikan terlebih dahulu.

Oposisi adalah penalaran langsung yang proposisi konklusinya

merupakan oposisi dari proposisi premis dengan term subjek dan predikat

yang sama.