Upload
leo-yogapranata
View
173
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
logika
Citation preview
BAB I
Pendahuluan
A.Definisi Logika Selaku Ilmu Penalaran Sistematik
Secara etimologis, Logika adalah istilah yang dibentuk dari kata logikos
yang berasal dari kata benda logos. Kata logos berarti sesuatu yang
diutamakan, suatu pertimbangan akal ( pikiran ), kata, percakapan, atau
ungkapan lewat bahasa. Kata Logika berarti mengenai sesuatu yang
diutarakan, pertimbangan akal sehat, mengenai kata, percakapan atau yang
berkenaan dengan ungkapan lewat bahasa. Jadi dapat dikatakan logika
adalah suatu pertimbangan akal atau pikiran yang diutarakan lewat kata dan
dinyatakan dalam bahasa.
B.Objek Material dan Objek Formal Logika
Objek Material suatu ilmu ialah materi / bidang / lapangan penyelidikan
ilmu bersangkutan, sedangkan objek formalnya ialah bagaimana objek
material tersebut dipandang. Objek material logika adalah akal budi atau
pikiran manusia, namun akal budi atau pikiran manusia tidak dapat diamati
dan tidak dapat dijadikan suatu ilmu. Sesungguhnya objek material logika
ialah manusia itu sendiri, sedangkan objek formalnya ialah kegiatan akal budi
untuk melakukan penalaran yang lurus, tepat, dan teratur yang terlihat lewat
ungkapan pikirannya yang diwujudkan dalam bahasa.
C.Tempat Logika dalam Ilmu Pengetahuan
Aristoteles membaginya dalam 3 kelompok, sebagai berikut
1. Filsafat Spekulatif bersifat objektif, terdiri dari fisika, metafisika,
biopsikologi, teologika.
2. Filsafat Praktika yang memberi pedoman bagi tingkah laku
manusia, terdiri dari etika dan politik.
3. Filsafat Produktif membimbing manusia menjadi produktif,
terdiri dari kritik sastra, retorika, dan estetika.
Auguste Comte membaginya dalam 2 kelompok sebagai berikut
1. Ilmu Pengetahuan Positif
a. Logika dan Matematika Murni
b. Ilmu Pengetahuan empiris, terdiri dari Astronomi, Fisika, Kimia,
Pisikologi, Sosiologi Fisik, dll.
2. Filsafat
a. Metafisika
b. Filsafat Ilmu Pengetahuan, terdiri atas umum dan khusus
Pada masa itu membagi pula Ilmu Pengetahuan ke dalam 3 kelompok
1. Ilmu Pengetahuan Abstrak.
2. Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Ilmu Pengetahuan Humanis.
Dari segi fungsi dan tujuannya, Ilmu Pengetahuan dibagi 2 kelompok
1. Ilmu Pengetahuan Teoritis, terdiri atas
a. deskriptif
b. nomotetis
2. Ilmu Pengetahuan Terapan
a. normatif
b. positif
D.Sejarah Logika
Sejak Thales, filsuf Yunani pertama, meninggalkan segala dongeng dan
berpaling kepada akal budi untuk memecahkan rahasia alam semesta. Sejak
itulah ia meletakkan dasar berpikir logis. Bahkan ia juga memperkenalkan
logika induktif, maka penalaran induktif yang dilakukan Thales sebagai
berikut
Air adalah jiwa tumbuh – tumbuhan
Air adalah jiwa hewan
Air adalah jiwa manusia
Air jugalah uap, dan
Air jugalah es
Jadi air adalah jiwa dari segala sesuatu, yang berarti air adalah alam
semesta.
Dengan demikian bahwa sejak Thales, logika mulai dikembangkan.
Kendatipun logika modern telah dikembangkan. Dengan disusulnya dan
didukung oleh filsuf – filsuf yang lain. Kendatipun logika Aristoteles
digunakan dan dikembangkan secara murni.
E. Logika Tradisional dan Logika Modern
Logika modern dikenal dengan logika simbolik / matematik. Pada
hakikatnya bukanlah logika yang sama sekali baru. Prinsip logika tradisional
dikembangkan sejak Aristoteles tetap menjadi prinsip logika modern. Corak
baru logika modern berbeda dengan prinsip – prinsip logika tradisional
terdapat pada logika modalitas ( modal logic ), logika bernilai banyak ( many
valued logic ), sistem implikasi non-standar ( non-standard systems of
implication ), dan sitem kuantifikasi non-standar ( non-standard systems of
quantification ). Namun jika disimak, semua corak logika modern itu tidak
mungkin terpikirkan tanpa mengenal lebih dahulu prinsip – prinsip logika
tradisional.
F. Kegunaan Logika
1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara
rasional, kritis, lurus, tepat, metodis, dan kohern.
2. Meningkatkan kemampuan secara abstrak.
3. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara
tajam dan mandiri.
4. Meningkatkan cinta pada kebenaran dan menghindari kekeliruan serta
kesesatan.
BAB II
Beberapa Landasan
Pokok Penalaran
A.Logika dan Bahasa
Bahasa adalah suatu sistem bunyi – bunyian yang diartikulasikan dan
dihasilkan dengan alat bicara / sistem kata tertulis sebagai lambang dari kata
yang diucapkan. Fungsi bahasa adalah untuk menyampaikan dan
menyatakan pikiran. Bahasa tertulis menolong kita menyimpan pikiran
sehingga dengan demikian ia dapat menjadi saluran komunikasi, tidak hanya
dengan orang – orang yang langsung berhubungan dengan kita, tetapi juga
terhadap semua orang, setiap waktu dan dimana saja mereka berada.
B.Materi dan Bentuk Pikiran
Pikiran yang digunakan dalam penalaran dan yang diungkapkan lewat
bahasa juga memiliki materi dan bentuk. Bantuk dapat benar atau salah.
Bentuknya disebut universal afirmatif, akan tetapi materi tidak benar. Logika
yang membahas kebenaran materi disebut Material Logic. Pikiran yang
dinyatakan dalam bahasa yang dipergunakan dalam logika disebut Term,
Proposisi, dan rgumen.
C.Hukum Dasar Logika
1. Hukum Identitas “ suatu benda adakah benda itu sendiri “. secara
simbolis dapat dikatakan “ A adalah A “
2. Hukum Kontradiksi “ suatu benda tidak dapat merupakan benda itu
sendiri dan benda yang lain pada waktu yang sama “
3. Hukum Penyisihan Jalan Tengah “ segala sesuatu haruslah positif atau
negatif “, “A” mestilah “B” atau “ tak B “. Artinya dua sifat yang
berlawanan dan tidak mungkin keduanya dimiliki suatu benda, hanya
salah satu dari yang dapat dimilikinya
4. Hukum Cukup Alasan. Hukum ini merupakan hukum tambahan bagi
hukum identitas. “Adanya sesuatu itu mestilah mempunyai alasan yang
cukup, demikian pula jika ada perubahan pada keadaan sesuatu “
BAB III
Konsep dan Term – Term Logika
A. Konsep dan Term
Konsep dan idea memiliki arti yang sama, yaitu rupa / gambar /
bayangan dalam pikiran yang merupakan hasil tangkap akal budi terhadap
suatu entitas yang menjadi objek pikiran. Term adalah kata / beberapa kata
yang memiliki suatu pengertian yang membuat konsep / idea menjadi nyata.
Jadi, term adalah pernyataan lahiriah dari konsep / idea. Hanya kata /
kesatuan kata – kata yang menyatakan konsep / idea saja yang dapat
disebut sebagai term logika. Term Kategorimatis adalah term – term yang
terdiri atas kata yang telah memiliki pengertian tertentu sehingga dapat
digunakan sebagai term tanpa bantuan kata lain. Term Sinkategorimatis
ialah kata – kata yang jika berdiri sendiri tidak memiliki pengertian tertentu
sehingga tidak dapat digunakan sebagai term tanpa bantuan kata lain.
Term Kategorimatis dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu sebagai
berikut
1. Term Kategorimatis Univokal
2. Term Kategorimatis Equivokal
3. Term Kategorimatis Analogis
Term kategorimatis analogis atributif adalah term yang terutama
digunakan dalam arti sesungguhnya, namun digunakan pula untuk hal – hal
yang lain karena hal – hal yang lain itu memiliki hubungan tertentu dengan
arti yang sesungguhnya. Term kategorimatis analogis proporsional adalah
term yang digunakan untuk beberapa hal yang berbeda namun memiliki
persamaan yang sebanding.
B. Komprehensi dan Eksestensi
Komprehensi disebut konotasi, sedang eksestensi disebut denotasi.
Komprehensi adalah kualitas, karakteristik, dan keseluruhan arti yang
tercakup dalam konsep suatu term. Komprehensi juga adalah muatan atau isi
suatu konsep term. Eksestensi adalah keseluruhan luas lingkungan dan
bidang serta keseluruhan jumlah dari suatu konsep yang terkandung dalam
suatu term.
C. Jenis Term
1. Term Kongkret adalah term yang mengacu kepada suatu benda kongkret,
dan dalam logika tradisional termasuk pula nama diri.
2. Term Abstrak adalah term yang mengacu kepada kualitas, sifat,
hubungan dari sesuatu.
3. Term Tunggal adalah term yang mengacu kepada suatu benda /
perorangan atau kepada suatu himpunan yang terdiri atas sebuah
pengertian yang menunjuk kepada satu diri.
4. Term Kolektif adalah term yang mengacu kepada suatu himpunan /
kelompok dari hal – hal / benda – benda yang dilihat selaku satu
kesatuan.
5. Term Umum adalah term yang mengacu kepada suatu himpunan tanpa
batasan kualitas ataupun kuantitas.
BAB IV
Proposisi
A. Pengertian Proposisi
Proposisi adalah suatu pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki
arti penuh dan utuh. Proposisi logika ada 3 bagian utama, yaitu objek,
predikat, dan kopula. Kopula adalah kata penghubung antara subjek dan
predikat.
B. Jenis Proposisi
1. Proposisi Kategorik adalah proposisi yang terdiri atas subjek dan predikat.
2. Proposisi Afirmatif adalah proposisi kategorik yang mengafirmasi /
membenarkan adanya hubungan antara subjek dan predikat, dan dalam
hal ini diakui pula bahwa subjek menjadi bagian dari predikat.
3. Proposisi Negatif adalah proposisi kategorik yang menegasi / mengingkari
adanya hubungan antara subjek dan predikat.
4. Proposisi Universal adalah proposisi kategorik yang menggunakan
pembilang yang bersifat universal.
5. Proposisi Partikular adalah proposisi kategorik yang menggunakan
pembilang yang bersifat khusus.
C. Proposisi Kategorik
Proposisi kategorik standar adalah proposisi yang memiliki keempat
unsur, yaitu pembilang, subjek, kopula, dan predikat.
Proposisi kategorik dibedakan 2 jenis, yaitu
1. Menyatakan bahwa ada hubungan yang menglayakan antara subjek dan
predikat dalam proposisi yang bersangkutan.
2. Menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara subjek dan predikat dalam
proposisi yang bersangkutan.
BAB V
Inferensi Langsung
Inferensi adalah suatu proses penarikan konklusi dari satu atau lebih
proposisi. Inferensi langsung adalah penarikan konklusi hanya dari sebuah
premis ( proposisi yang digunakan untuk penarikan konklusi ). Konklusi yang
ditarik tidak boleh lebih luas dari premisnya. Ada 5 jenis penalaran langsung,
yaitu inversi, konversi, obversi, kontraposisi, dan oposisi.
Inversi adalah penalaran langsung dengan cara menegasikan subjek
proposisi premis dan menegasikan predikat proposisi pemis.
Konversi adalah jenis penarikan konklusi secara langsung dengan
membalikkan / menukar term predikat menjadi term subjek, term subjek
menjadi term predikat.
Obversi adalah penalaran langsung yang konklusinya menunjukkan
perubahan kualitas proposisi kendatipun maknanya tetap dan tidak boleh
berubah.
Kontraposisi adalah penarikan konklusi secara langsung dengan jalan
menukar posisi subjek dan predikat yang telah dinegasikan terlebih dahulu.
Oposisi adalah penalaran langsung yang proposisi konklusinya
merupakan oposisi dari proposisi premis dengan term subjek dan predikat
yang sama.