72
PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI JABAR BANTEN AREA BANDUNG GAMBARAN UMUM PT. PLN (Persero) AREA PENGATUR DISTRIBUSI JAWA TIMUR 2.1 Sejarah 2.1.1 Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri. Gambar 1. Kantor Pusat PT PLN (Persero) Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang,setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II. Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang 1

Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Pak ANANG

Citation preview

Page 1: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

GAMBARAN UMUM PT. PLN (Persero)

AREA PENGATUR DISTRIBUSI

JAWA TIMUR

2.1 Sejarah

2.1.1 Sejarah Singkat PT. PLN (Persero)

Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di

Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang

bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik

untuk keperluan sendiri.

Gambar 1. Kantor Pusat PT PLN (Persero)

Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-

perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang,setelah Belanda menyerah kepada

pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II

pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini

dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi

Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI

Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan

perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada

27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di

1

Page 2: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas

pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.

Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi

BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang

bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1

Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu

Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik

negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status

Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum

Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan

(PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan

kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka

sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi

Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan

listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.

2.1.2 Tentang PLN secara umum

PLN berkewajiban untuk menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan

umum dengan tetap memperhatikan tujuan perusahaan yaitu menghasilkan

keuntungan sesuai dengan Undang-Undang No. 19/2000.

Kegiatan usaha perusahaan meliputi:

1. Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang meliputi kegiatan

pembangkitan, penyaluran, distribusi tenaga listrik, perencanaan dan

pembangunan sarana penyedia tenaga listrik.

2. Menjalankan usaha penunjang dalam penyediaan tenaga listrik

meliputi kegiatan konsultasi pembangunan, pemasangan,

pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan, dan pengembangan

teknologi peralatan yang menunjang penyediaan tenaga listrik.

2

Page 3: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

3. Menjalankan kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya

alam dan sumber energy lainnya untuk kepentingan penyediaan

tenaga listrik, melakukan pemberian jasa operasi dan pengaturan

pada pembangkitan, penyaluran, distribusi dan retail tenaga listrik.

4. Menjalankan kegiatan perindustrian perangkat keras dan perangkat

lunak bidang ketenagalistrikan dan peralantan lain yang terkait

dengan tenaga listrik, melakukan kerja sama dengan badan lain atau

pihak lain atau badan penyelenggara bidang ketenagakelistrikan baik

dalam negeri maupun luar negeri di bidang pembangunan,

operasional, telekomunikasi, dan informasi yang berkaitan dengan

ketenaga listrikan.

2.1.3 Makna Logo PT. PLN Persero

Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan

adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi

Perusahaan Umum Listrik Negara No. : 031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976,

mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.

1. Bidang Persegi Panjang Vertikal

Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya,

melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi

yang terorganisir dengan sempurna.Berwarna kuning untuk menggambarkan

pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan

pencerahan bagi kehidupan masyarakat.Kuning juga melambangkan

3

Page 4: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di

perusahaan ini.

2. Petir atau Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai

produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan.Selain itu petir pun

mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam

memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya.Warnanya yang merah

melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di

Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan

perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan

zaman.

3. Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang

usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan

distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN

(Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna

biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya

listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia.Di samping itu biru

juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam

memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

2.2 Visi , Misi, dan Moto PT. PLN (Persero)

2.2.1 Visi

Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang

unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

2.2.2 Misi

a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,

berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan

pemegang saham.

b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan

kualitas kehidupan masyarakat.

4

Page 5: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan

ekonomi.

d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

2.2.3 Moto

Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik.

2.3 Unit Bisnis PLN

Unit Bisnis PLN tersebar di Indonesia, terdiri dari:

2.3.1 PLN Wilayah & Distribusi

a. Wilayah Aceh

b. Wilayah Sumatera Utara

c. Wilayah Sumatera Barat

d. Wilayah Riau dan Kepulauan Riau

e. Wilayah Bangka Belitung

f. Wilayah Sumatra Selatan, Jambi, dan Bengkulu

g. Wilayah Kalimantan Barat

h. Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah

i. Wilayah Kalimantan Timur

j. Wilayah Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo

k. Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat

l. Wilayah Maluku dan Maluku Utara

m. Wilayah Nusa Tenggara Barat

n. Wilayah Nusa Tenggara Timur

o. Wilayah Papua dan Papua Barat

p. Distribusi DKI Jaya & Tangerang

q. Distribusi Jawa Barat dan Banten

r. Distribusi Jawa Timur

s. Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta

t. Distribusi Bali

u. Distribusi Lampung

5

Page 6: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

2.3.2 PLN Jasa

a. Pusat Pendidikan dan Pelatihan

b. Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan

c. Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan

d. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan

e. Jasa Sertifikasi

f. Jasa Manajemen Konstruksi

2.3.3 PLN Pembangkitan

a. Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan

b. Pembangktian Sumatera Bagian Utara

c. Pembangkitan Lontar

d. Pembangkitan Tanjung Jati B

e. Unit Pembangkitan Jawa Bali

2.3.4 PLN Penyaluran & Pusat Pengatur Beban

a. Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali (P3B Jawa Bali)

b. Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (P3B Sumatera)

2.3.5 PLN Unit Induk Proyek (UIP)

a. UIP Pembangkitan Sumatera I (UIP I)

b. UIP Pembangkitan Sumatera II (UIP I)

c. UIP Jaringan Sumatera I (UIP II)

d. UIP Jaringan Sumatera III (UIP III)

e. UIP Transmisi Interkoneksi Sumatera Jawa (UIP IV)

f. UIP Jaringan Jawa Bali I (UIP V)

g. UIP Pembangkitan Hidro Jawa Bali (UIP VI)

h. UIP Jaringan Jawa Bali II (UIP VII)

i. UIP Pembangkitan Thermal Jawa Bali (UIP VIII)

j. UIP Pembangkitan Kalimantan (UIP IX)

k. UIP Jaringan Kalimantan (UIP X)

l. UIP Pembangkitan & Jaringan Nusa Tenggara (UIP XI)

m. UIP Pembangkitan Sulawesi Maluku Papua (UIP XII)

n. UIP Jaringan Sulawesi Maluku Papua (UIP XIII)

o. UIP Pembangkitan & Jaringan Sulawesi Maluku Papua (UIP XIV)

6

Page 7: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

2.3.6 Anak Perusahaan

a. PT Indonesia Power

b. PT Indonesia Comnet Plus

c. PT Pelayanan Listrik Nasional Batam

d. PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan

e. PT Pengembangan Listrik Nasional Geothermal

f. PT PLN Batu Bara

g. PT Pembangkitan Jawa Bali

h. PT Prima Layanan Nasional Enjiniring

i. PT Pelayaran Bahtera Adhiguna

j. PT Haleyora Power

7

Page 8: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)AREA PENGATUR DISTRIBUSIJAWA TIMUR

2.4 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero)

Laporan Praktek Kerja Lapangan 8

Gambar 2. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero)

Page 9: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

2.5 Sejarah PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Awal Listrik di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah

Kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di

Jawa Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola

penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu

Bandungsche Electriciteit Maatschaappij (BEM).

Dalam perjalanannya, BEM pada tanggal 1 Januari 1920 berubah

menjadi Perusahaan Perseroan menjadi Gemeenschapplijk Electriciteit

Bedrijf Voor Bandoeng (GEBEO) yang pendiriannya dikukuhkan melalui

akte notaris Mr. Andriaan Hendrik Van Ophuisen dengan Nomor: 213 pada

tanggal 31 Desember 1949.

Setelah kekuasaan penjajahan beralih ke tangan Pemerintah Jepang, di

antara rentah waktu 1942 - 1945, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan

oleh Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha dengan wilayah kerja di

seluruh Pulau Jawa.

Setelah Indonesia merdeka, tahun 1957 menjadi awal penguasaan

pengelolaan penyediaan tenaga listrik di seluruh tanah air yang ditangani

langsung oleh Pemerintah Indonesia. 27 Desember 1957, GEBEO diambil

alih oleh Pemerintah Indonesia yang kemudian dikukuhkan lewat Peraturan

Pemerintah No. 86 Tahun 1958 j.o. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1959.

Selanjutnya, di tahun 1961 melalui Peraturan Pemerintah No. 67

dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN)

sebagai wadah kesatuan pimpinan PLN. Sejalan dengan itu, PLN Bandung

pun berubah menjadi PLN Exploitasi XI sebagai kesatuan BPU-PLN di Jawa

Barat, di luar DKI Jaya dan Tangerang.

Pada tahun 1970-an dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun

1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara yang menyebutkan status

PLN menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara. Kemudian, berdasarkan

Pengumuman PLN Exploitasi XI No. 05/DIII/Sek/1975 tanggal 14 Juli 1975,

PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik

Negara Distribusi Jawa Barat.

Memasuki era 1990-an, dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia No. 23 Tahun 1994 pada tanggal 16 Juni 1994, Perusahaan Umum

Listrik Negara Distribusi Jawa Barat diubah lagi menjadi Perusahaan

9

Page 10: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

Perseroan (Persero) dengan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

sejak tanggal 30 Juli 1994.

Untuk memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan kelistrikan

yang dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, maka keluarlah

Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 28.K/010/DIR/2001 tanggal 20

Februari 2001 yang menjadi landasan hukum perubahan nama PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis

Distribusi Jawa Barat.

Pada akhirnya, dengan mengacu pada Keputusan Direksi PT PLN

(Persero) No. 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN

(Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi PT

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, di mana wilayah kerjanya

meliputi Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten, hingga saat ini.

2.5.1 Visi dan Misi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Visi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Visi dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah:

“Diakui sebagai Perusahaan kelas Dunia yang bertumbuh - kembang,

Unggul dan Terpecaya dengan bertumpu pada Potensi Insani”.

Misi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Adapun misi dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

adalah:

a. Melakukan bisnis kelistrikan dan bidang usaha terkait yang

berorientasi kepada kepuasan pelanggan, karyawan dan pemegang

saham.

b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk menigkatkan

kualitas kehidupan manusia.

c. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

2.5.2. Filosofi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Filosofi adalah landasan utama sebagai keyakinan untuk

mewujudkan misi dan visi perusahaan, landasan filosofi PT. PLN

(Persero) DJBB “mempunyai komitmen yang tinggi terhadap kepentingan

pelanggan dan menjadikan sumber daya manusia sebagai sumber daya

penting perusahaan”.

10

Page 11: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

2.5.3. Tujuan Perusahaan

Tujuan PT. PLN (Persero) DJBB dalam melakukan restrukturisasi

ini adalah pertama untuk meningkatkan efisiensi dan kedua kepuasan

pelanggan menigkat dapat diuraikan untuk jangka pendek, menegah dan

jangka panjang, sebagai berikut:

Jangka Pendek

a. Mempercepat pemulihan kesehatan keuangan.

b. Membentuk Unit Pelayanan Pelanggan (UPP) sebanyak 76 Unit

migrasi dari rating/ rayon yang ada, dan sebagai pilot proyek

ditetapkan 2 unit yaitu UPP Bandung Timur dan UPP Padalarang.

c. Membentuk unit Pelayanan Jaringan (UPJ) sebanyak 15 unit

migrasi dari wie Cabang (bag. Distribusi dan bag. Konstruksi).

d. Pilot proyek dalam mendirikan UPP dan UPJ yaitu Cabang

Bandung, Cabang Majalaya, Cabang Cimahi (BMC) koordinasi

oleh tim BMC.

e. Menyiapkan 1 unit Arena Bandung Raya, Bandung Baleendah,

Cimahi dan Sumedang.

f. Menyiapkan PT PLN (Persero) DJBB menjadi UBD dengan

organisai yang baru, rangkaian ulang bisnis, Proses mekanisme

niaga persiapan SDM dan IT.

Jangka Menengah

a. Meningkatkan kesehatan keuangan perusahaan.

b. Melaksanakan proses transformasi organisasi melalui pembentukan

1 area yang membawahi UPJ-UPJ se-Bandung Raya.

c. Menyiapkan UPP baru sesuai dengan perkembangan yang ada.

d. Menyiapkan 4 area lainnya yaitu Bogor, Karawang / bekasi,

Cirebon dan Banten.

e. Memperdayakan SDM dan IT untuk rekayasa ulang Bisnis Proses

mekanisme niaga dan sistem manajemen yang terpadu.

11

Page 12: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

Jangka Panjang

a. Menigkatkan kesehatan keuangan perusahaan yang siap

menyongsong era kompetensi

b. Melaksanakan proses transformasi organisasi melalui:

Pembentukan 5 area yang membawa UPJ-UPJ

Pembentukan 15 unit Pelayanan Pelanggan

Pembentukan 84 unit Pelayanan pelanggan

c. Memperdaya SDM dan IT untuk rekayasa

2.5.4. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

Banten.

Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu gambaran yang

menunjukkan suatu pekerjaan yang harus dilakukan oleh setiap bagian

atau anggota. Gambar struktur organisasi PT PLN (Persero) Distribusi

Jawa barat dan Banten dapat dilihat pada gambar berikut ini

12

Page 13: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

Gambar Struktur Organisasi

13

Page 14: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

Struktur organisasi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa

Barat merupakan organisasi garis, fungsional, dan staf jenjang manajemen,

meliputi unsur pimpinan, unsur pengawas dan unsur pelaksanaan, selain

itu ada juga kontrol intern yang berada dibawah serta tanggung jawab

langsung kepada pimpinan dapat dilihat secara keseluruhan bahwa susunan

organisasi di PT PLN (Persero) Unit Bisnis Jawa Barat sebagai berikut:

a. Unsur pimpinan adalah General Manajer

b. Unsur pembantu pimpinan meliputi

1. Perencanaan dan pengembangan usaha

2. Distribusi

3. Niaga

4. Keuangan

5. Organisasi dan SDM

6. Administrasi, Hukum dan Komunikasi

c. Unsur Perusahaan, Meliputi

1. Cabang/Unit

2. Area

2.5.5. Job Description

Dalam tataran praktisnya, masing-masing bagian memiliki Job Description

yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut:

General Manager (GM)

a. Pemimpin PT PLN (Persero) distribusi Jawa Barat dan Banten.

b. Membentuk Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) yang membawahi

Unit Jaringan (UJ).

c. Menetapkan Formasi Jabatan dan Informasi Tenaga Kerja Manajer

Bidang dan Kepala Audit Internal.

d. Menetapkan formasi jabatan dan formasi kerja Manajer Area

Pelayanan dan Jaringan (APJ) dan Area Pengatur Distribusi (APD).

14

Page 15: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

Bidang Perencanaan

a. Menyusun Rencana Pengembangan tenaga Listrik (RUPTL), Rencana

Jangka Panjang Perusahaan (RPJ), dan Rencana Kerja Anggaran

Perusahaan (RKAP).

b. Menyusun rencana pengembangan sistem ketenagalistrikan.

c. Menyusun sistem manajemen kinerja unit-unit kerja.

d. Menyusun metode evaluasi kelayakan investasi dan melakukan

penilaian finansialnya.

e. Mengembangkan hubungan kerjasama dengan pihak lain dan

penyandang dana, baik secara bilateral maupun multilateral.

f. Menyusun rencana pengembangan sistem teknologi informasi.

g. Menyusun rencana pengembangan aplikasi sistem informasi.

h. Mengendalikan aplikasi-aplikasi teknologi informasi.

i. Menyiapkan SOP pengelolaan aplikasi sistem informasi.

j. Menyusun laporan manajemen.

k. Menyusun rencana pengembangan usaha baru serta penetapan

pengaturannya.

Bidang Niaga

a. Menyusun ketentuan dan strategi pemasaran.

b. Menyusun rencana penjualan energi dan rencana pendapatan.

c. Mengevaluasi harga jual listrik.

d. Menghitung biaya penyediaan tenaga listrik.

e. Menyusun strategi dan pengembangan pelayanan pelanggan.

f. Menyusun ketentuan data induk pelanggan (DIL) dan data induk saldo

(DIS) serta kontrak jual beli tenaga listrik.

g. Mengkaji pengelolaan pencatatan meter dan menyusun rencana

penyempurnaannya.

h. Mengkoordinasikan pelaksanaan penagihan kepada pelanggan tertentu

antara lain TNI/POLRI dan instansi vertikal.

15

Page 16: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

i. Melakukan pengendalian DIS dan opname saldo piutang.

j. Menyusun konsep kebijakan sistem informasi pelayanan pelanggan.

k. Menyusun mekanisme interaksi antar unit pelaksanaan.

l. Menyusun laporan manajemen.

Bidang Distribusi

a. Menyusun rencana pengembangan sistem jaringan distribusi dan

membina penerapannya.

b. Menyusun strategi pengoperasiannya dan pemeliharaan jaringan

distribusi dan membina penerapannya.

c. Menyusun SOP untuk penerapan dan pengujian peralatan distribusi,

serta SOP untuk operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi.

d. Menyusun desain standard konstruksi jaringan distibusi dan perlatan

kerjanya serta membina penerapannya.

e. Mengevaluasi susut energi listrik dan gangguan pada sarana

pendistribusian tenaga listrik serta saran perbaikannya.

f. Menyusun metode kegiatan konstruksi dan administrasi pekerjaan

serta penerapannya.

g. Menyusun kebijakan manajemen jaringan distribusi dan kebijakan

manajemen perbekalan distribusi serta membina penerapannya.

h. Menyusun pengembangan sarana komunikasi dan otomatisasi operasi

jaringan distribusi.

i. Menyusun regulasi untuk penyempurnaan data induk jaringan (DIJ).

j. Memantau dan mengevaluasi data induk jaringan.

Bidang keuangan

a. Mengendalikan aliran kas pendapatan dan membuat laporan

rekonsiliasi keuangan.

b. Mengendalikan anggaran investasi dan operasi serta rencana aliran kas

pembiayaan.

c. Melakukan analisis dan evaluasi laporan keuangan unit-unit serta

menyusun laporan keuangan konsolidasi.

d. Menyusun dan menganalisa kebijakan resiko dan penghapusan aset.

16

Page 17: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

e. Melakukan pengelolaan keuangan.

f. Menyusun laporan manajemen dibidangnya.

Bidang SDM dan Organisasi

a. Menyusun kebijakan pengembangan organisasi dan mengelola

pelaksanaannya.

b. Menyusun kebijakan manajemen sumber daya manusia dan mengelola

pelaksanaannya.

c. Menyusun kebijakan pengembangan sumber daya manusia dan

mengelola pelaksanaannya.

d. Mengkaji usulan pengembangan organisasi dan pengembangan

sumber daya manusia.

e. Menyusun laporan manajemen dibidangnya.

Bidang komunikasi, Hukum dan Administrasi

a. Menyusun kebijakan pengembangan organisasi dan mengelola

pelaksanaanya.

b. Menyusun kebijakan dan mengelola fasilitas kerja, sistem

pengamanan dan manajemen kantor.

c. Menyusun kebijakan K3, lingkungan dan community development.

d. Menyusun kebijakan administrasi.

e. Menyusun dan mengkaji produk-produk hukum dan peraturan-

peraturan perusahaan.

f. Memberikan advokasi dalam bisnis energi listrik dan ketenagakerjaan.

g. Menyusun standard fasilitas kantor

h. Mengelola aset tanah dan bangunan serta sarana kerja.

i. Mengelola kesekretariatan dan rumah tangga kantor induk.

j. Menyusun laporan manajemen dibidangnya.

Audit Internal

17

Page 18: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

a. Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan, sesuai program kerja

perusahaan.

b. Melaksanakan audit internal, meliputi keuangan, teknik, manajemen

dan operasional.

c. Memonitor tindak lanjut temuan hasil audit internal.

d. Menyusun laporan manajemen.

2.6. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) APJ Bandung

MANAJER

AHLI

ASMAN ASMAN ASMAN ASMANASMAN ASMAN

NIAGA PERENCANAAN OPERASI KEUANGANADM & SDM APP

Supervisor Supervisor SupervisorAdministrasi Pelayanan Strategi

Niaga Pelanggan Pemasaran

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) APJ Bandung

Uraian Tugas

18

Page 19: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

1. Manajer Area

a. Kinerja Utama

Rasio Operasi, Susut, Piutang, Kepuasan pelanggan dan

citra perusahaan disamping kinerja unit lainnya.

b. Uraian Fungsi Utama

Mensinergikan seluruh unit garis depan dan seluruh fungsi

di APJ dalam mengoptimalkan sumberdaya dan kemitraan

untuk memaksimalkan Kinerja Unit dan Citra Perusahaan

berdasarkan hokum dan ketentuan yagn berlaku, termasuk

surat kuasa dan kebijakan General Manager, termasuk

pengembangan system informasi terintegrasi dan “online”

dan pengembangan garis depan baru.

Menjalin komuniaksi dan hubungan kerja internal dan

eksternal yang efektif dan megnembangkan dan

memberdayakan seluruh potensi SDM untuk meningkatkan

Budaya Perusahaan (Integritas, Saling Percaya, peduli dan

Pembelajar) dan Good Corporate Government

(Responsibility, Accountability, Fairness dan transparancy)

disertai apresiasi dan pembinaan SDM.

Berkoordinasi dengan unit P3B terkait, APD (bila ada),

Unit Distribusi lain (bila ada) dan APJ yang berbatasan.

Melengkapi pengaturan lebih lanjut (yang belum diatur oleh

Kantor Distribusi), melaksanakan monitoring dan evaluasi /

audit internal.

2. Ahli

a. Membuat rekomendasi solusi masalah dan konsep realistis

untuk memaksimalakn kinerja APJ.

b. Melaksanakan kegiatan tertentu, bekerjasama dengan unit garis

depan atau fungsi terkait, termasuk operasional lapangan, untuk

memaksimalkan kinerja APJ dengan persetujuan manajer atau

asisten manajer yang bersangkutan.

c. Bertanggung jawab kepada manajer APJ

3. Asisten Manajer Niaga

a. Fungsi Utama Asisten Manajer Niaga adalah memfasilitasi unit

19

Page 20: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

garis depan dalam memaksimalkan kinerja melalui fungsi

Administrasi niaga, Sistem Pelayanan dan Sistem Pemasaran.

Fungsi Administrasi Niaga

Membuat laporan yang benar (rekonsiliasi dengan fungsi

keuangan dan akuntansi APJ dan unit ybs), dan

menyampaikannya ke KD a. I. TUL. III-07, koreksi, dan

TUL. III-09, 12 RB; TUL.IV-04/06, Pendapatan lain-lain;

mengelola tagihan tertentu “terpusat” a. I. TNI, Polri,

Pemda, Instansi vertical, SPT;

Fungsi Sistem Pelayanan

Mengelola perbaikan penetrasi segmen TR dengan

pendekatan territorial a. I. perbaikan AIL, DIL, baca meter;

penagihan (autodebet, praqtis); penertiban (kwh numpuk,

tunggakan / pemutusan, illegal, UJL, dll); otomatisasi

(RBM, PDE); TMP; LHL; one stop service; kehumasan (a.

I. TDL), kemitraan; outsourcing; UGD baru; penyediaan

material, dana, sarana dan pelatihan;

b. Bekerjasama dengan Asisten Manajer Perencanaan, Asisten

Manajer Operasi, Asisten Manajer Keuangan, Asisten Manejer

SDM dan Administrasi, Ahli, fungsi terkait di APJ dan Unit

Garis Depan untuk memaksimalkan kinerja APJ dan Distribusi

Jawa Barat dan Banten, khususnya penekanan susut dan

tunggakan, antara lain upaya Unit Garis Depan untuk program

gardu sisipan (sekaligus untuk perbaikan tegangan dan

pemasaran), pemutusan sementara dan rampung, program

sambungan jenis ”compression” untuk mengatasi ”asimetris

dan loskontak”, melanjutkan perbaikan data pelanggan (DIL)

terpadu (sekaligus program analisis susut per penyulang dan

per gardu dan program pengurangan tagihan listrik akibat TMP

tidak terpenuhi), penyediaan material pada setiap saat

dibutuhkan, pemanfaatan anggaran, penyediaan likuiditas

operasional Unit Garis Depan, rekonsiliasi penerimaan

pembayaran rekening listrik di rekening bank PLN,

pengembangan ”autodebet”, program kehumasan,

20

Page 21: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

pengembangan sarana, apresiasi dan promosi pegawai,

pengembangan Unit Garis Depan baru, dll.

c. Mengkoordinasikan fungsi-fungsi Supervisor, Ahli, Terampil

Utama dan Terampil dilingkungan Bagian Niaga dan

bertanggung jawab kepada manajer APJ.

4. Asisten Manajer Perencanaan

a. Fungsi utama Asisten Manajer Perencanaan adalah mengelola

fungsi perencanaan terpadu, sistem teknologi informasi

bekerjasama dengan Ahli dan fungsi terkait di APJ, untuk

memfasilitasi unit garis depan dalam memaksimalkan kinerjanya.

1. Fungsi Perencanaan

2. Merencanakan pengembangan jaringan distribusi 1 tahun

kedepan

3. Merencanakan sistem jaringan untuk meningkatkan

keandalan penyaluran tenaga listrik

4. Merencanakan biaya pemeliharaan jaringan selama 1 tahun

5. Memberikan justifikasi setiap aktivitas investasi yang

direncanakan

6. Memantau realisasi pelaksanaan investasi dan

pemel;iharaan di APJ

7. Dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dengan

Bidang Perencanaan Distribusi

b Fungsi Sistem Teknologi Informasi

Mengelola pengoperasian dan pemeliharaan seluruh sistem

informasi terpadu dan andal (komitmen proses bisnis, password dan

data logger); pengembangan sistem informasi untuk meminimalkan

proses bisnis manual a. I RBM berbasis GIS dan gardu

c. Mengkoordinasi pemanfaatan anggaran bersama Asisten manajer

Niaga, Asisten Manajer Operasi, Asisten Manjer Keuangan,

Asisten, Manajer SDM dan Administrasi, Ahli, fungsi terkait di

APJ dan Unit Garis Depan untuk memaksimalkan kinerja APJ dan

Dostribusi Jawa Barat dan Banten, khususnya penekanan susut dan

tunggakan antara lain upaya Unit Garis Depan untuk program

gardu sisipan (sekaligus untuk perbaikan tegangan dan pemasaran),

21

Page 22: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

pemutusan sementara dan rampung, program sambungan jenis

”comression” untuk mengatasi ”asimetris dan loskontak”,

melanjutkan perbaikan data pelanggan (DIL) terapadu (sekaligus

program analisis susut per penyulang dan per gardu dan program

pengurangan tagihan listrik akibat TMP tidak terpenuhi),

pengembangan Unit Garis Depan baru, dll.

5. Asisten Manajer Operasi

a. Fungsi utama Asisten Manajer Operasi adalah mengelola fungsi

pengoperasian sistem jaringan, bekerjasama dengan ahli dan fungsi

terkait di APJ, untuk memfasilitasi unit garis depan dalam

memaksimalkan kinerjanya.

b. Fungsi Operasi :

1. Memantau dan memutakhirkan data jaringan distribusi

terpasang di seluruh wilayah APJ

2. Mengelola dan mengoperasikan jaringan distribusi sesuai

dengan kebutuhan lapangan

3. Melaksanakan pengawasan pembangunan jaringan

distribusi baru

4. Mengevaluasi dan mengoperasikan jaringan distribusi baru

5. Melaksanakan pngukuran tegangan ujung secara periodik

6. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan

pelayanan gangguan TM/TR disemua UPJ

7. Memantau, mengevaluasi dan supervisi TMP di UPJ

TM/TR

8. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanan pemeliharaan

jaring distribusi TM/TR disemua UPJ

9. Memantau dan mengevaluasi usaha penekanan losses

jaringan distribusi

10. Menyusun dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai

dengan SOP

11. Mengawasi dan mengkoordinir pelaksanaan SOP sistem

jaringan untuk kunjungan VVIP/VIP

12. Melaksanakan komunikasi dengan APJ lain apabila

diperlukan

22

Page 23: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

13. Dalam melaksanakan tugas berkomunikasi dengan Bidang

Dsitribusi

14. Mengkoordinasikan pemanfaatan anggaran bersama Asisten

manajer Niaga, Asisten Manajer Operasi, Asisten Manjer

Keuangan, Asisten, Manajer SDM dan Administrasi, Ahli,

fungsi terkait di APJ dan Unit Garis Depan untuk

memaksimalkan kinerja, khususnya penekanan susut dan

tunggakan antara lain upaya Unit Garis Depan untuk

program gardu sisipan (sekaligus untuk perbaikan tegangan

dan pemasaran), pemutusan sementara dan rampung,

program sambungan jenis ”comression” untuk mengatasi

”asimetris dan loskontak”, melanjutkan perbaikan data

pelanggan (DIL) terapadu (sekaligus program analisis susut

per penyulang dan per gardu dan program pengurangan

tagihan listrik akibat TMP tidak terpenuhi), pengembangan

Unit Garis Depan baru, dll.

6. Asisten Manajer Keuangan

a. Fungsi utama Asisten Manajer Keuangan adalah mengelola

fungsi keuangan, bekerjasama dengan Ahli dan fungsi terkait

di APJ, untuk memfasilitasi unit garis depan dalam

memaksimalkan kinerjanya

b. Mengkoordinasikan penyediaan likuiditas operasional Unit

Garis Depan, rekonsiliasi penerimaan pembayaran rekening

listrik di rekening bank PLN, pengembangan ”autodebet”,

pengembangan Unit Garis Depan baru, dll bersama Asisten

manajer Niaga, Asisten Manajer Operasi, Asisten Manjer

Keuangan, Asisten, Manajer SDM dan Administrasi, Ahli,

fungsi terkait di APJ dan Unit Garis Depan yang bersangkutan

c. Asisten Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Administrasi

d. Fungsi utama Asisten Manjer SDM dan Administrasi adalah

mengelola fungsi SDM, fungsi administrasi, hukum dan

komnikasi, logistik, bekerjasama dengan Ahli dan fungsi di

APJ, untuk memfasilitasi unit gars depan dalam

memaksimalkan kinerjanya.

23

Page 24: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

e. Mengkoordinasikan aresiasi dan promosi pegawai, program

kehumasan, pengembangan sarana, pengembangan Unit Garis

Depan baru, dll bersama Asisten manajer Niaga, Asisten

Manajer Operasi, Asisten Manajer Keuangan, Asisten, Manajer

SDM dan Administrasi, Ahli, fungsi terkait di APJ dan Unit

Garis Depan yang bersangkutan.

7. Divisi Tempat Kerja Praktek

a. Bagian Pelayanan Pelanggan

Memberikan pelyanan terhadap pelanggan yang akan

melakukan Pasang Baru dan memberikan informasi tentang

Pasang Baru Listrik Prabayar (LPB). Selain itu melakukan

pengelolaan pendaftaran dan pemasangan pasang baru listrik

prabayar, keuangan dan laporan.

b. Supervisor Pelayanan Pelanggan

Melakukan pengawasan terhadap bagian pelayanan pelanggan

dan proses pelayanan pelanggan yang mungkin akan terjadi

ketidaksesuaian.

Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan ini digunakan oleh

bagian Pelayanan Pelanggan di UPJ Bandung Selatan yang

fungsinya sebagai sarana untuk melayani para pelanggan dalam

proses pasang baru, perubahan tarif, perubahan daya yang meliputi

penaikan daya dan penurunan daya serta ganti nama.

Dengan berbagai pelayanan yang diberikan oleh PT.PLN

maka dibuatlah suatu Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan yang

terbagi dalam modul-modul yang diberi nama CIS (Customer

Information System). Di dalam aplikasi ini segala bentuk

pelayanan pelanggan ditangani dengan cara komputerisasi dengan

mengutamakan kepuasan pelanggan dan data yang terjamin.

2.7. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Jawa Barat dan Banten Area

Bandung Rayon Kopo

24

Page 25: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

Berikut gambar struktur organisasi PT. PLN (Persero) Area Bandung

Rayon Kopo

Manajer Rayon Kopo

Ahli Kinerja

Spv. Teknik Spv. Administrasi

Ass. AE. Ass. Ass. TeknikalTeknikal Pengendalian Operator Har Distribusibungtus Susut & PJU oprasi

Distribusi

Ass. Officer Ass. Analyst Ass. Officer Ass. Analyst

Adm. Umum & Akuntansi & Cater & Pelayanan

K3 Keuangan pengendalian Pelanggan

Piutang

Ket :Ass: AssistenAE: Assisten Engineer

Gambar 2.3Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) DJBB Area Bandung Rayon Kopo

Sumber : PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

25

Page 26: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

Struktur organisasi PT. PLN (Persero) Area Bandung Rayon Kopo secara

keseluruhan sebagai berikut:

a. Unsur pimpinan adalah Manajer Rayon

b. Unsur pembantu pimpinan meliputi

1. Supervisor Teknikal

a. Ass. Teknikal bungtus

b. AE. Pengendalian Susut & PJU

c. Ass. Operator oprasi Distribusi

d. Ass. Teknikal Har Distribusi

a Supervisor Spv. Administrasi

Ass. Officer Adm. Umum & K3

Ass. Analyst Akuntansi & Keuangan

Ass. Officer Cater & pengendalian Piutang

Ass. Analyst Pelayanan Pelanggan

2.7.1. Uraian Tugas Perusahaan pada PT. PLN (Persero) Area Bandung

Rayon Kopo

2.7.1.1. Manajer Area Bandung Rayon Kopo

Dalam hal ini manajer bertanggungjawab dan mengawasi kinerja

masing-masing fungsi seperti pelayanan kepada pelanggan melalui

pengembangan inovasi sistem pelayanan peningkatan pemasaran, pembacaan

meter, kepemilikan dan pengelolaan Alat Pengukur dan Pembatas (APP),

penagihan dan administrasi serta keuangan untuk target kinerja pengusahaan

(termasuk penurunan piutang) dan kepuasan pelanggan

26

Page 27: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

Tugas pokok dari Manajer Rayon Kopo yaitu:

a. Mensinergikan seluruh fungsi dan unsur inti dalam mengoptimalkan sumber

daya dan kemitraan untuk memaksimalkan kinerja unit dan citra perusahaan.

b. Menjalin komunikasi kerja internal maupun eksternal yang efektif.

c. Mengembangkan dan memberdayakan seluruh potensi sumber daya manusia

untuk meningkatkan Budaya Perusahaan (integritas, saling percaya, peduli

dan pembelajaran) dan good corporate government (responsibility,

accountability, fairness, dan transparency).

d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi atau audit internal termasuk data

pengaduan, sistem informasi dan tingkat mutu pelayanan kepada pelanggan.

e. Memberikan apresiasi dan melaksanakan pembinaan sumber daya manusia.

2.7.1.2. Ahli Kinerja

Tugas pokok dari bagian ini adalah sebagai berikut:

a. Menyusun data pengusahaan yang berhubungan dengan target kinerja.

b. Membuat rencana dan langkah-langkah pencapaian target kinerja rayon.

c. Memberu masukan kepada manajer rayon untuk peningkatan hasil kinerja.

d. Menyusun rencana pemakaian listrik pelanggan tegangan menengah.

e. Menyelesaikan pengaduan pelanggan tegangan menengah.

2.7.1.3. Supervisor Teknik

a. Melaksanakan pencapaian target kinerja funggsi teknik distribusi.

b. Melaksanakan pengendalian konstruksi, operasi dan pemeliharaan jaringan

distribusi untuk mempertahankan keandalan pasokan energi tenaga listrik.

c. Menjaga aset dan pemutakhiran dan pemutusan aliran tenaga listrik.

d. Melaksanakan penyambungan dan pemutusan aliran tenaga listrik.

e. Melaksanakan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) untuk

menekan losses.

f. Melaksanakan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).

27

Page 28: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

2.7.1.4. Assisten Teknikal

a. Menyiapkan jadwal pelaksanaan pemutusan dan penyambungan aliran

tenaga listrik pelanggan potensial.

b. Melaksanakan pemutusan, penyambungan dan penyegelan APP untuk

aliran listrik pelanggan potensial/pelanggan umum.

c. Melaporkan hasil pemutusan/penyambunan dan pengoperasian

pelanggan/calon pelanggan potensial.

d. Memelihara alat kerja pemutusan dan penyambungan.

2.7.1.5. Assisten Engineer Susut dan PJU

a. Menyiapkan data sasaran target operasi pada pelanggan yang diduga

melakukan pelanggaran.

b. Menyiapkan perlengkapan administrasi, peralatan kerja dan sarana P2TL.

c. Melaksanakan P2TL sesuai Target Operasi (TO).

d. Menghitung kerugia kWh akibat pelanggaran.

e. Melaksanakan inventarisasi dan penertiban/pembongkaran PJU secara

periodik.

f. Menghitung dan membuat laporan susut distribusi.

g. Menyusun laporan rutin sesuai bidang tugasnya.

2.7.1.6. Assisten Operator Operasi distribusi

a. Menyiapkan data rencana operasi jaringan distribusi dalam keadaan normal

atau gangguan untuk menjaga mutu dan keandalan tenaga listrik.

b. Melaksanakan operasi jaringan dan proteksinya sesuai Sop untuk menjaga

keandalan operasi dan keselamatan penyaluran tenaga listrik.

c. Melaksanakan realisasi pencapaian tingkat mutu pelayanan, losses sesuai

kinerja yang ditetapkan.

28

Page 29: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

d. Melaksanakan pencatatan data counter PMT, LBS, Recloser dan

Sectionalizer.

e. Memelihara alat kerja operasi jaringan distribusi.

f. Melaksanakan pengukuran tegangan jaringan distribusi (termasuk trafo)

dan tegangan di titik pelayanan, saidi-saifi serta menyampaikan kepada

fungsi terkait.

g. Melaksanakan pemulihan gangguan jaringan distribusi.

h. Menghitung dan membuat laporan Saidi/Saifi dan gangguan trafo.

i. Melaksanakan inspeksi jaringan.

2.7.1.7. Assisten Teknikal Pemeliharaan Distribusi

a. Menyusun perencanaan pemeliharaan jaringan distribusi.

b. Menyiapkan jadwal pelaksanaan survey pemeliharaan jaringan distribusi.

c. Menyiapkan rancangan teknis dan RAB pemeliharaan jaringan distribusi.

d. Melaksanakan SOP dan kegiatan pemeliharaan jaringan distribusi.

e. Menyiapkan SPK/kontrak dan pengawasan kegiatan pemeliharaam jaringan

distribusi.

f. Melaporkan progres kerja kegiatan pemeliharaan jaringan distribusi.

2.7.1.8. Supervisor Administrasi

a. Melaksanakan pencapaian target kinerja fungsi administrasi.

b. Memastikan pencapaian tingkat mutu pelayanan.

c. Melaksanakan penyambungan baru, perubahan daya, administrasi

pelanggan, pembacaan meter, proses rekening, pengelolaan piutang

pelanggan.

d. Melaksanakan sosialisasi kebijakan-kebijakan dan produk perusahaan, hak

dan kewajiban pelaggan untuk peningkatan citra perusahaan.

e. Melaksanakan penerimaan dan pengeluaran dana imprest dan receipt untuk

kelancaran operasional perusahaan.

f. Mengelola sumber daya manusia (SDM) dalam penetapan cascading KPI,

penyusunan/pemamtauan dan pembinaan SMUK, serta pembinaan

kompetensi dan karir pegawai.

g. Memonitor penerimaan pendapatan.

h. Melaporkan pajak ke Area secara periodik.

29

Page 30: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

2.7.1.9. Assisten Officer Administrasi Umum dan K3

a. Menyiapkan rencana pengadaan ATK untuk mendukung operasional.

b. Melaksanakan pengelolaan rumah tangga kantor mencakup gedung,

kendaraan, dan peralatan kantor pendukung kegiatan operasional unit.

c. Menyiapkan usulan kebutuhan ATK/barang cetak, fasilitas/ sarana kerja.

d. Menyiapkan laporan konvensi energi, biaya kendaraan, keamanan sesuai

jadwal.

e. Mengolah administrasi kepegawaian.

f. Melaksanakan pengelolaan rumah tangga kantor.

2.7.1.10. Assisten Analyst Akuntansi dan keuangan

a. Memastikan kelengkapan dan sahnya dokumen pembayaran.

b. Melaksanakan verifikasi buku harian kas/bank imprest output SIMKEU.

c. Memastikan kebenaran softcopy transaksi keuangan dari SIMKEU berikut

lampirannya dan mengirimkan ke Kantor Area.

d. Melaksanakan penerimaan dan pengeluaran uang.

e. Melaksanakan verifikasi SIMKEU.

2.3.4.3 Assisten Cater dan Pengendalian Piutang

a. Mendapatkan angka meter pelanggan dan membuat rekening listrik

(hardcopy atau softcopy) yang benar dan menyusun rencana serta

melakukan pengendalian pembacaan meter.

b. Mendapatkan angka meter dan membuat Berita Acara Penerimaan kWh

yang benar sesuai jadwal.

c. Menyusun anggaran biaya pembacaan meter pelanggan.

d. Mengelola administrasi sistem Rute Baca Meter (RBM) baik pembuatan

baru maupun pemeliharaan, Daftar Pembacaan Meter (DPM), Portable

Data Entry (PDE), Portable Data Tecnic (PDT), Meter Elektronik,

Automatic Meter Reading (AMR) dan Pembuatan Rekening (Billing).

e. Menginformasikan/menindaklanjuti hasil baca meter yang tidak normal.

f. Melakukan evaluasi hasil kegiatan pembacaan meter.

30

Page 31: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

g. Bertanggungjawab terhadap akurasi hasil baca meter.

h. Melakukan pembinaan petugas baca meter baik intern maupun pihak

ketiga.

i. Membuat laporan kegiatan pembacaan meter seperti Rekening Per Jenis

tarif.

j. Menyediakan data piutang yang lengkap, benar dan akurat secara terus-

menerus termasuk melaksanakan rekonsiliasi bersama fungsi terkait.

k. Melaksanakan pembayaran rekening/tagihan listrik yang mudah dan

nyaman, termasuk mendapatkan mitra kerja pengelola Payment

Point/praktis yang handal.

l. Legalisasi, Surat Pemberitahuan Tagihan (SPT), Perintah Kerja

Pemutusan/Bongkar, Daftar Usulan Piutang Ragu-Ragu (DUPR).

m. Mengelola pengawasan piutang/tunggakan melalui pendekatan khusus,

sosialisasi, penyuluhan, kehumasan, kemitraan, sanksi biaya keterlambatan,

membuat perintah kerja pemutusan sementara/rampung kepada fungsi

terkait, termasuk penyelesaian piutang ragu-ragu melalui Kantor

Penyelesaian dan Lelang negara (KPPLN) dan Daftar Usulan Penghapusan

Piutang Ragu-ragu (DUPRR).

n. Menyusun anggaran biaya operasional penagihan ( fee pihak ketiga,

pemutusan/penyambungan dll).

o. Mencari metode dan memberikan usulan penagihan piutang pelanggan

untuk menekan rasio piutang ke tingkat nol (0) rupiah dan nol (0) lembar.

p. Melakukan evaluasi kegiatan penagihan untuk menemukan metode yang

efektif dan efisien. Dan membuat laporan kegiatan penagihan secara

berkala.

2.7.1.11. Assisten Analyst Pelayanan Pelanggan

a. Menyusun pola operasional pelayanan pelanggan guna menjamin

kepuasan pelanggan dan memonitor pelaksanaannya.

b. Memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan.

c. Bertanggungjawab terhadap Data Induk Langganan (DIL).

d. Bertanggungjawab atas mutasi Perubahan Data Langganan (PDL).

31

Page 32: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

e. Bertanggungjawab atas pembukuan langganan.

f. Melaksanakan pengelolaan database dan menyiapkan dokumen-dokumen

Perubahan Data Induk Langganan (DIL), Perubahan Daya (PB), Migrasi

dan permohonan lain seperti Perintah Kerja (PK), Perjanjian Jual Beli

Tenaga Listrik (PJBTL), Arsip Induk Langganan (AIL) pelanggan baik

melalui call center 123 maupun langsung mendatangi kantor PLN.

2.8. Indikator Kualitas Rayon

32

Page 33: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

33

Page 34: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

2.9. Proses jual beli Tenaga listrik ke rayon lain melalui salah satu penyulang.

1. Rayon yang membutuhkan energy listrik tambahan menghubungi rayon yang

mempuyai energy lebih

2. Kemudian rayon yang mempunyai energy lebih mengkonfirmasi kepada

rayon yang kekurangan untuk disulang

3. Sambungkan salah satu penyulang yang digunakan untuk ekspor

menggunakan alat PCT

4. Kemudian untuk mengetahui berapa energy yang diekspor kita menggunakan

kWh yang diletakkan di awal penyulang dan kWh di PCT

5. Kemudian kita hitung selisih stan meter di hulu penyulang dan di lokasi PCT

Untuk masalah biaya akan diperiksa dan dicatat tiap bulan tanggal 1

34

Page 35: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

STANDING OPERATION PROCHEDURE (SOP)

PENANGANAN GANGGUAN PENYULANG DENGAN INDIKASI RELAI OCR

ALAT KERJA ALAT K2/K3 Lampu sorot Stang LBS Stick 20 kV Tool kit Compression Des Voltage detector

Helm Kacamata pengaman Sepatu tahan tegangan Sarung tangan 20 Kv Pakaian kerja

PETUGAS YANG BERTANGGUNG JAWAB Manajer Supervisor Operasi Distribusi dan Pelayanan Teknik Koordinator Yantek Petugas Yantek Lapangan Operator

LANGKAH KERJA1. Ketahui penyulang yang terganggu (diinformasikan oleh Malang 0), pukul berapa

terganggu, dan pastikan relai yang bekerja di GI adalah relai OCR dan fasa yang terganggu diketahui.Contoh : pukul 00.00 Penyulang X trip relai OCR phasa R

2. Pastikan pemutus otomatis jaringan terutama yang berada pada section-section awal (section 1 atau 2) terbuka sehingga apabila sewaktu-waktu penyulang dimasukkan, kondisinya aman. Pastikan kondisi petugas juga dalam keadaan aman.Contoh : PGS Utomo lepas setelah Penyulang Omega terganggu

3. Apabila ketika PMT penyulang ditutup dan tegangan gagal masuk baik hingga pemutus otomatis di section awal penyulang, lakukan langkah-langkah berikut:

a. pucung 0 (base station) segera informasikan ke pucung 10 (piket gangguan) untuk segera membuka pemutus section 1 dan inspeksi penyulang mulai dari kabel outgoing penyulang hingga pemutus section 1.

b. Jika keadaan aman dan indikasi gangguan belum ditemukan, pucung 10 menginformasikan pucung 0 bahwa kondisi penyulang dari outgoing penyulang hingga pemutus section 1 aman serta untuk kondisi petugas pun aman sehingga apabila sewaktu-waktu penyulang dimasukkan.Contoh : Minta masuk penyulang X hingga LBS Alfa, untuk kondisi petugas dan jaringan aman, ganti.

c. Pucung 0 meminta izin kepada Malang 0 perihal pemasukan tegangan dari outgoing penyulang hingga pemutus section 1 serta kondisi petugas dan jaringan aman.

d. Pucung 10 melanjutkan inspeksi penyulang dari pemutus section 1 hingga pemutus section 2. Siapkan petugas di pemutus section 1 untuk memasukkan pemutus section 1 apabila kondisi penyulang dinyatakan aman hingga section 2. Sesampainya di pemutus section 2, buka pemutus section 2.

e. Jika keadaan aman dan indikasi gangguan belum ditemukan, pucung 10 menginformasikan pucung 0 bahwa kondisi penyulang dari pemutus section 1 hingga pemutus section 2 aman serta untuk kondisi petugas pun aman sehingga apabila sewaktu-waktu penyulang dimasukkan.

35

Page 36: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

Contoh : Izin penambahan beban untuk penyulang X dari LBS Alfa hingga Recloser Beta, untuk kondisi petugas dan jaringan aman, ganti

f. Pucung 0 meminta izin kepada Malang 0 perihal pemasukan tegangan dari pemutus section 1 hingga pemutus section 2 serta kondisi petugas dan jaringan aman. Apabila diizinkan, Pucung 0 menginformasikan Pucung 10 untuk memasukkan pemutus section 1, dan tegangan harus masuk hanya sampai pemutus section 2. Setelah pemutus section 1 masuk, Pucung 10 wajib menginformasikan Pucung 0 bahwa pemutus telah masuk dan kondisi aman serta pukul dimasukkannya pemutus tersebut.Contoh : LBS Alfa masuk baik hingga Recloser Beta pukul 00.30

g. Lakukan langkah 3.d. sampai 3.f untuk section-section berikutnya hingga section akhir.

h. Apabila pada salah satu section diketahui adanya penyebab gangguan OCR tersebut, Pucung 10 segera menginformasikan Pucung 0 perihal penyebab ini dan segera lakukan pembenahan agar penyulang dapat masuk baik hingga section akhir.Contoh : di section 4 penyulang X terdapat benang layang-layang yang melilit fasa R dan fasa S

i. Setelah kemungkinan penyebab gangguan dibenahi, lakukan pemasukan bertahap dengan langkah-langkah seperti langkah 3.d. hingga langkah 3.f. untuk section terganggu dan seterusnya hingga tegangan masuk sampai section akhir penyulang.

j. Setelah penyulang masuk total, Pucung 0 menginformasikan kepada Malang 0 bahwa tegangan telah masuk sampai total beserta waktunya, dan informasikan juga penyebab gangguan dengan indikasi relai OCR tersebut beserta alamat penyebab gangguan tersebut.Contoh : penyulang X masuk total pukul 01.00 dengan penyebab gangguan layang-layang yang melilit fasa R dan fasa S di Desa Kilimanjaro.

4. Apabila ketika PMT penyulang ditutup dan tegangan masuk baik hingga pemutus otomatis di section awal penyulang, lakukan langkah-langkah seperti langkah 3.d. hingga 3.j. untuk section-section setelah pemutus otomatis hingga section akhir penyulang

5. Pucung 0 wajib mencatat waktu setiap pemasukan pemutus tiap section maupun penyebab gangguan penyulang di buku gangguan yang telah disediakan untuk kemudian dapat menjadi bahan evaluasi ke depannya.

CATATAN Gangguan dengan indikasi relai OCR terjadi apabila arus yang terdeteksi oleh CT

penyulang melebihi settingan arus yang ditentukan atau dengan kata lain apabila terjadi arus lebih

Penyebab gangguan dengan indikasi relai OCR antara lain adalah hubung singkat antara konduktor fasa penyulang, beban penyulang yang terlalu besar dan melebihi setting relai, dan petir

36

Page 37: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

STANDING OPERATION PROCHEDURE (SOP)

PENANGANAN GANGGUAN PENYULANG DENGAN INDIKASI RELAI DGR

ALAT KERJA ALAT K2/K3 Lampu sorot Stang LBS Stick 20 kV Tool kit Compression Des Voltage detector Mega-ohm Meter

Helm Kacamata pengaman Sepatu tahan tegangan Sarung tangan 20 Kv Pakaian kerja

PETUGAS YANG BERTANGGUNG JAWAB Manajer Supervisor Operasi Distribusi dan Pelayanan Teknik Koordinator Yantek Petugas Yantek Lapangan Operator

LANGKAH KERJA6. Ketahui penyulang yang terganggu (diinformasikan oleh Malang 0), pukul berapa

terganggu, dan pastikan relai yang bekerja di GI adalah relai DGR, berapa besar kV0 dan fasa yang terganggu diketahui.Contoh : pukul 00.00 Penyulang X trip relai DGR 17 kV phasa R

7. Pastikan pemutus otomatis jaringan terutama yang berada pada section-section awal (section 1 atau 2) terbuka sehingga apabila sewaktu-waktu penyulang dimasukkan, kondisinya aman. Pastikan kondisi petugas juga dalam keadaan aman.Contoh : PGS Utomo lepas setelah Penyulang Omega terganggu

8. Apabila ketika PMT penyulang ditutup dan tegangan gagal masuk baik hingga pemutus otomatis di section awal penyulang, lakukan langkah-langkah berikut:

a. pucung 0 (base station) segera informasikan ke pucung 10 (piket gangguan) untuk segera membuka pemutus section 1 dan inspeksi penyulang mulai dari kabel outgoing penyulang hingga pemutus section 1. Jangan lupa juga jaringan dari PMT hingga pemutus section 1 di-megger.

b. Jika keadaan aman, nilai megger tinggi, dan indikasi gangguan belum ditemukan, pucung 10 menginformasikan pucung 0 bahwa kondisi penyulang dari outgoing penyulang hingga pemutus section 1 aman serta untuk kondisi petugas pun aman sehingga apabila sewaktu-waktu penyulang dimasukkan.Contoh : Minta masuk penyulang X hingga LBS Alfa, hasil megger 600 MΩ rata , untuk kondisi petugas dan jaringan aman, ganti.

c. Pucung 0 meminta izin kepada Malang 0 perihal pemasukan tegangan dari outgoing penyulang hingga pemutus section 1 serta kondisi petugas dan jaringan aman.

d. Pucung 10 melanjutkan inspeksi penyulang dari pemutus section 1 hingga pemutus section 2. Siapkan petugas di pemutus section 1 untuk memasukkan pemutus section 1 apabila kondisi penyulang dinyatakan aman hingga section 2. Sesampainya di pemutus section 2, buka pemutus section 2. Jangan lupa juga jaringan dari pemutus section 1 hingga pemutus section 2 di-megger.

e. Jika keadaan aman, nilai megger tinggi, dan indikasi gangguan belum

37

Page 38: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

ditemukan, pucung 10 menginformasikan pucung 0 bahwa kondisi penyulang dari pemutus section 1 hingga pemutus section 2 aman serta untuk kondisi petugas pun aman sehingga apabila sewaktu-waktu penyulang dimasukkan.Contoh : Izin penambahan beban untuk penyulang X dari LBS Alfa hingga Recloser Beta, hasil megger 4000 MΩ rata, untuk kondisi petugas dan jaringan aman, ganti

f. Pucung 0 meminta izin kepada Malang 0 perihal pemasukan tegangan dari pemutus section 1 hingga pemutus section 2 serta kondisi petugas dan jaringan aman. Apabila diizinkan, Pucung 0 menginformasikan Pucung 10 untuk memasukkan pemutus section 1, dan tegangan harus masuk hanya sampai pemutus section 2. Setelah pemutus section 1 masuk, Pucung 10 wajib menginformasikan Pucung 0 bahwa pemutus telah masuk dan kondisi aman serta pukul dimasukkannya pemutus tersebut.Contoh : LBS Alfa masuk baik hingga Recloser Beta pukul 00.30

g. Lakukan langkah 3.d. sampai 3.f. untuk section-section berikutnya hingga section akhir.

h. Apabila pada salah satu section diketahui adanya penyebab gangguan DGR tersebut ditandai dengan nilai megger yang rendah (menuju nol), Pucung 10 segera menginformasikan Pucung 0 perihal penyebab ini dan segera lakukan pembenahan agar penyulang dapat masuk baik hingga section akhir.Contoh : di section 4 penyulang X terdapat arrester bocor di fasa R, hasil megger arrester nol

i. Setelah kemungkinan penyebab gangguan dibenahi, lakukan pemasukan bertahap dengan langkah-langkah seperti langkah 3.d. hingga langkah 3.f. untuk section terganggu dan seterusnya hingga tegangan masuk sampai section akhir penyulang.

j. Setelah penyulang masuk total, Pucung 0 menginformasikan kepada Malang 0 bahwa tegangan telah masuk sampai total beserta waktunya, dan informasikan juga penyebab gangguan dengan indikasi relai DGR tersebut beserta alamat penyebab gangguan tersebut.Contoh : penyulang X masuk total pukul 01.00 dengan penyebab gangguan arrester tembus pada fasa R di Desa Kilimanjaro.

9. Apabila ketika PMT penyulang ditutup dan tegangan masuk baik hingga pemutus otomatis di section awal penyulang, lakukan langkah-langkah seperti langkah 3.d. hingga 3.j. untuk section-section setelah pemutus otomatis hingga section akhir penyulang

10. Pucung 0 wajib mencatat waktu setiap pemasukan pemutus tiap section maupun penyebab gangguan penyulang di buku gangguan yang telah disediakan untuk kemudian dapat menjadi bahan evaluasi ke depannya.

CATATAN Gangguan dengan indikasi relai DGR terjadi apabila ZCT (Zero Current Transformer)

pada outgoing penyulang mendeteksi adanya arus yang melalui NGR (Neutral Ground Resistance) melalui tanah dan melebihi setting arus yang ditentukan. Selain itu trafo open delta di penyulang juga mendeteksi adanya kV0 yang melebihi setting kV0, di mana sudut antara kV0 dengan arus nol yang terdeteksi ZCT juga melebihi setting sudut yang ditentukan.

Penyebab gangguan dengan indikasi relai OCR antara lain adalah hubung singkat konduktor fasa penyulang dengan bumi/ground.

38

Page 39: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

1.8. Gambaran Proses Pelayanan Pelanggan

1. BAGAN ALIR PROSEDUR PASANG BARU DAN TAMBAH DAYA TANPA PERLUASAN

39

Page 40: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

2. BAGAN ALIR PROSEDUR PELAYANAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK SECARA BERBAYAR

40

Page 41: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

3. BAGAN PROSEDUR PEMBACAAN STAND METER

41

Page 42: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

4. BAGAN ALIR PROSEDUR PEMBUATAN PIUTANG PELANGGAN

42

Page 43: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

5. BAGAN ALIR PROSEDUR PELAKSANAAN BONGKAR RAMPUNG

43

Page 44: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

6. BAGAN ALIR PROSEDUR MUTASI DATA PELANGGAN

44

Page 45: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

7. BAGAN ALIR PROSDUR PEMBUATAN REKENING

45

Page 46: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

8. BAGAN ALIR PROSEDUR PELAYANAN GANGGUAN

46

Page 47: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

9. BAGAN ALIR PROSEDUR PENYELESAIAN GANGGUAN PENYULANG

47

Page 48: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

10. BAGAN ALIR PROSEDUR PEMELIHARAAN JARINGAN

48

Page 49: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

11. BAGAN ALIR PROSEDUR PERABASAN JARINGAN

49

Page 50: Tugas Pengendalian Kel Industri Distribusi

PT. PLN (Persero)DISTRIBUSI JABAR BANTENAREA BANDUNG

50