6
TUGAS ILMU TILIK TERNAK SCORING DAN STANDAR PRODUKTIFITAS PADA SAPI Oleh: DIMAS PANJI PANGESTU I 111 07 003 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

Tugas Tilik Dimas #2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas Tilik Dimas #2

TUGAS

ILMU TILIK TERNAK

SCORING DAN STANDAR PRODUKTIFITAS PADA SAPI

Oleh:

DIMAS PANJI PANGESTUI 111 07 003

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2010

Page 2: Tugas Tilik Dimas #2

Body scoring = Body condition scoring = Condition Scoring merupakan teknik untuk menilai

kondisi tubuh ternak pada interval tertentu

Tujuan :

1. Mencapai keseimbangan antara pemberian pakan yang ekonomis.

2. Produksi yang baik.

3. Kesejahteraan yang baik (good welfare).

A. Teknik menilai body scoring

Pengamat:

1. Berdiri di dekat (belakang/samping) ternak.

2. Meraba bagian kulit di daerah pinggang dan pangkal ekor untuk menilai lapisan lemaknya.

B. Penilaian body scoring

1. Sangat subyektif

2. Patokan (ancer-ancer)

3. Memerlukan beberapa tingkatan kondisi

Patokan kriteria angka :

a. 1 s/d 5 (inggris & commonwealth )

b. 1 s/d 9 (amerika)

C. Sapi perah

Tahapan yang Penting dalam produksi adalah :

a. Pre-calving (drying off) : “fit non fat”

b. Saat partus : jangan terlalu gemuk.

c. Awal masa laktasi: pakan yg. Cukup

d. Saat kawin : jangan kekurangan energi

1. metode body scoring

Penilaian manual terhadap:

a. Ketebalan lemak bawah kulit

b. Penonjolan tulang-tulang pada pangkal ekor dan areal pinggang (loin)

c. Penilai berdiri tepat di belakang sapi

d. Sapi dalam keadaan tenang

e. Tangan yg. Sama utk. Meraba

Page 3: Tugas Tilik Dimas #2

2. Areal yang dinilai

a. Pangkal ekor : Meraba /merasakan adanya lapisan lemak di sekitar pangkal ekor &

penonjolan tulang pelvik.

b. Pinggang (loin) : Merasakan proc. Spinosus dan transversus dan adanya lemak di antaranya.

3. Deskripsi scoring

SCORE KONDISI DESKRIPSI

1. Jelek

Pangkal ekor : cekukan dalam, tanpa jaringan lemak di bawah kulit. Kulit

cukup supel (elastis), ttp.bulu seringkali kasar.

Loin : spina menonjol dan proc. Horizontal “tajam”

2. Sedang

Pangkal ekor : cekukan dangkal, tetapi pin bone menonjol, sedikit lemak

di bawah kulit. Kulit lemas elastis.

Loin : proc. Horizontal terlihat nyata dg. Tepian yg. Bulat ( tida tajam).

3. Baik

Pangkal ekor : lemak melapisi seluruh area, dan kulit halus ttp. Pelvis

dapat diraba.

Loin : ujung proc. Horizontal hanya dapat diraba dg. Penekanan, haya

ada sedikit tekanan di bawah loin.

4. Gemuk

Pangkal ekor : erisi sempurna dan berlipat-lipat dan timbunan lemak

sangat nyata

Loin : tidak teraba proc. Dan tampak membulat

5. Sangat gemukPangkal ekor : tertimbun jaringan lemak, pelvis tak teraba meskipun

dengan sedikit penekanan

4. Perbedaan body scoring

a. Berlaku utk. Semua jenis sapi, namun setiap bangsa sapi tentunya bebeda.

b. Metode scoring (penilaian manual)

c. Penilai (tangan yg. Utk. Meraba, berbeda)

d. Sapi dalam keadaan tidak tenang.

5. Body scoring pada sapi perah

Page 4: Tugas Tilik Dimas #2

Biasanya dilakukan pada saat :

a. Sapi kering (drying off), 7 – 8 minggu pre-partus

b. Pre-partum, 3 minggu sebelum partus

c. Sebelum dikawinkan

6. Makna daripada score

a. Score ideal sapi perah (kering & pre-partum) : 2,5 – 3, kondisi “fit non fat “

b. Kehilangan 1 angka score , berarti :

• B.b. Heifer turun 15 kg.

• B.b. Induk dewasa bisa mencapai 15 kg.

c. Penambahan 1 angka score (pertengahan masa laktasi), berarti :

• B.b. Heifer bertambah 90 kg.

• B.b. Induk dewasa bisa mencapai 60 kg.

D. Sapi potong

Dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam pemeliharaan sapi potong, terbagi dalam 2 segi :

a. Sapi potong bibit (kondisi sapi betina bibit pada siklus reprouksinya).

b. Sapi yg. Digemukkan (menseleksi sapi-sapi utk. Mencapai tingkat pelemakannya).

1. Deskripsi angka score

No SANGAT KURUS (EMASIASI)

1 Proc. spinosus dan horizontalnya pada perabaan terasa tajam, tidak ada lemak pada

pangkal ekornya, tulang-tulang pd. pinggang, rusuk, sangat menonjol.

2. Setiap proc. mudah dirasakan tetapi terasa bulat (tdk. tajamlagi). tedapat jaringan

menutupi pangkal ekor. tulang-tulang rusuk tidak lagi terlihat jelas

3. Rusuk terakhir hanya bisa dirasakan dg. sedikit penekanan dngan ibu jari. daerah di

sekitar pangkal ekor tertutup lapisanlemak yg. mudah dirasakan.

4. Proc. tdk. lagi bisa dirasakan, dan lemak sudah meliputi pangkal ekor. lipatan-lipatan

lemak mulai tampak pada tulang rusuk & paha

5. Struktur penulangan sudah tidak tampak lagi, pangkal ekor hampir seluruhnya

tertutup jaringan lemak

2. Variasi angka score

Page 5: Tugas Tilik Dimas #2

Misalnya :

a. Pada perabaan tulang Rusuk memberikan angka 4.

b. Pada pangkal ekor 3, maka angka score terakhirnya adalah 3,5.

3. Target body score untuk sapi induk

a. Tidak lebih rendah dari 2,5 pada saatmelahirkan pada masa banyak pakan

b. Tidak lebih rendah dari 2 pada saat dikawinkan

c. Tidak lebih rendah dari 2 pada saatmelahirkan pada masa kritis pakan

Sumber : www.fkh.unair.ac.id/materi/gasal%202010.../body%20scoring.ppt