25
SKENARIO A BLOK 20

tutor 20

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nice

Citation preview

SKENARIO A BLOK 20

SKENARIO A BLOK 20

Disusun Oleh-Yudo-Gufron-Temid-Owen-Evita-Delva-Tata-Yopi-Marbel-Stefen-Poet-Kiru-Vivi

SKENARIOBram, laki-laki, usia 24 bulan, dibawa kek klinik karena belum bisa bicara dan tidak bisa diam. Bram hanya bisa mengoceh dengan kata-kata yang tidak dimengerti oleh orang tuanya dan orang lain. Bila dipanggil sering kali tidak bereaksi terhadap panggilan. Bram juga selalu bergerak kesana kemari tanpa tujuan. Bram senang bermain dengan bola, tetapi tidak suka bermain dengan anak lain. Bram merupakan anak pertama dari ibu usia 22 tahun. Lahir spontan pada kehamilan 38 minggu. Selama hamil, ibu sehat dan periksa kehamilan secara teratur ke bidan. Segera setelah lahir langsung menangis. Berat badan waktu lahir 3.200 gram. Bram bisa tengkurap pada usia 4 bulan dan berjalan pada usia 12 bulan. Tidak ada riwayat kejang. Sepupu Bram, laki-laki usia 5 tahun juga menderita seperti ini.Pemeriksaan fisik dan pengamatan : berat badan 15 kg, tinggi badan 87 cm, lingkaran kepala 50 cm. Tidak ada gambaran dismorfik. Anak sadar, tetapi tidak mau melihat dan tersenyum kepada pemeriksa. Tidak menoleh ketika dipanggil namanya. Anak selalu bergerak kesana kemari tanpa tujuan. Ketika diberikan bola, dia melemparkan bola kelantai dan dilakukan berulang-ulang. Tidak ada gerakan-gerakan aneh yang diulang-ulang. Tidak mau bermain dengan anak lain, tetapi sangat tertarik dan senang membalik-balik kalender bergambar. Bila memerlukan bantuan, dia menarik lengan ibunya untuk melakukan. Tidak bisa bermain pura-pura. Tidak melihat ke benda yang ditunjuk. Tidak bisa menunjuk benda yang ditanyakan. Tidak ada kelainan meurologis. Tes pendengaran normal.

Genetic Problem

Keluarga-Riwayat kerabatEnvironmental-Viral infectionAutismeNT(Serotonin)BrainCorpus CullosumDefek pada frontal dan parietalKemampuan berbahasaCerebellumBergerak kesana-kemariAmygdala

AUTISME

DefinisiDiagnosisDDEpidemiologiFaktor ResikoKomplikasiPenatalaksanaanPrognosisKDU

Autisme merupakan salah satu dari Pervasive developmental disorders (PDDs) yang paling sering ditemui. Karakteristik dari PDDs adalah kerusakan yang parah dan menyebar pada interaksi sosial dan kemampuan berkomunikasi, dan pola perilaku, ketertarikan dan aktifitas tertentu dan khusus.Autisme merupakan salah satu gangguan yang cukup parah yang bercirikan keabnormalan di dalam fungsi sosial, bahasa dan komunikasi, dan dengan ketertarikan dan perilaku yang tidak biasa. Gangguan ini mengakibatkan aspek-aspek interaksi anak dengan lingkungan di sekitarnya turut terganggu.

Belum bisa bicaraTidak bisa diamSenang bermain bola sendirianTidak bereaksi terhadap panggilanKata yang tidak dimengertiTidak melihat dan tersenyum pd pemeriksaTidak menoleh ketika dipanggilMelempar bola berulang-ulangMenarik lengan ibuTidak mau main dengan anak lainSenang membalik-balik kalenderTidak bisa main pura-puraTidak melihat benda yg ditunjukTidak bisa menunjuk benda yg ditanyakan

Diagnosis : ICD-10 & DSM IVA. Harus ada 6 gejala dari 1,2, dan 3, dg minimal 2 gejala dari 1, dan masing-masing 1 gejala dari 2 dan 3.B. Sebelum usia 3 th tampak keterlmabatan / ggn dlm bidang : interaksi sosial, bicara & bahasa, cara bermain monoton & kurang variatifC. Bukan disebabkan oleh sindr. Rett atau ggn disintegratif masa kanak-kanak

1. Ggn kualitatif dlm integrasi sosial timbal balik. Minimal 2 gejala :Interaksi sosial tidak memadai : kontak mata sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, gerak-gerik kurang tertujuTidak bisa bermain dg teman sebayaTidak ada empatiKurang mampu mengadakan hubungan sosial & emosional timbal balik

1Tidak mau main dengan anak lainTidak melihat dan tersenyum pd pemeriksaSenang bermain bola sendirianTidak menoleh ketika dipanggilTidak bereaksi terhadap panggilan

2. Ggn kualitatif dlm bidang komunikasi. Minimal 1 gejala :Perkembangan bicara terlambat / tidak berkembang, tidak berusaha berkomunikasi secara nonverbalBila bisa bicara, tidak dipakai untuk komunikasiBahasa yang aneh & diulang-ulangCara bermain kurang variatif, kurang imajinatif, kurang dapat meniru

2Belum bisa bicaraKata yang tidak dimengertiTidak bisa main pura-puraMenarik lengan ibuTidak melihat benda yg ditunjukTidak bisa menunjuk benda yg ditanyakan

3. Adanya pola yang dipertahankan, perilaku, minat & kegiatan yang diulang-ulang. Minimal 1 gejala :Mempertahankan minat dg cara yang khas & berlebihanTerpaku pada kegiatan yang ritualistik / rutinitas yang tidak ada gunanyaGerakan yang aneh & diulang-ulangSering terpukau pada bagian benda-benda

3Senang membalik-balik kalenderMelempar bola berulang-ulangTidak bisa diam

Prevalensi 3-4 per 1000 anak. Perbandingan laki-laki dari wanita 3-4:1. Penyakit sistemik, infeksi dan neurologi (kejang) dapat menunjukan gejala seperti austik.

Faktor GenetikAnak Laki-Laki : Anak Perempuan = 3-4 : 1ToksoplasmosisPerdarahan AntenatalBerat Badan Lahir RendahTrauma LahirHubungan yang dingin antara orangtua atau pengasuh

Komplikasi ASD antara lain: gangguan kepribadian, learning disability, epilepsy, depresi, anxiety,gangguan perilaku/behavior problems (extremely repetitive, unusual, self-injurious, and aggressive behavior), psychosis, dan gangguan mood dan pola tidur.

Tujuan :Mengurang masalah perilaku yang abnormalMeningkatkan kemampuan belajar & perkembangan, terutama kemampuan bicara

Program terapi menyeluruh & bersifat individual dg tim kerja terpadu

Medikamentosa : risperidon 2 x 0,1 mgaripiprazol 1x2mgTerapi bicaraTerapi okupasiTerapi perilakuIntegrasi sensorisPsikoterapiTerapi dietPendidikan khusus

Tergantung pada :Diagnosis diniBerat ringannya gejalaUmur pada saat terapiKemampuan bicaraIntelegensiaIntensitas terapi

Dengan tatalaksana yang tepat & terpadu gejala autistik dapat dikurangi semaksimal mungkin

Dikatakan sembuh bila telah bisa membaur & mandiri dalam masyarakat.

KESIMPULANBram, laki-laki, 24 bulan, didiagnosa menderita ASD

TERIMA KASIH