Dahak: Produksi berlebihan dari sel goblet oleh adanya stimuli misalnya yang berasal dari gas, particulat, alergen dan mikroorganisme yang infeksius.1 1. Mengapa pasien batuk ?Penyebab batuk :a. Dalam traktus respiratorius : Batuk rejan, bronkitis akut, bronkitis kronik, asthma.b. Dalam paru-paru: Pneumonia, abses, tuberkolosis, fibrosis, gagal jantung.2Jenis-jenis batuk :a. Batuk akut: Berlangsung < 3 minggu, biasanya karena infeksi virus respiratori yang merupakan self limiting.b. Batuk subakut: Berlangsung 3-8 mingguc. Batuk kronik: Berlangsung > 8 minggu2. Mengapa nyeri dada ?Dalam kasus bapak tersebut adalah perokok berat. Merokok memicu timbulnya plak aterosklerosis. Plak ini dapat memicu hipertensi dan oklusis pembuluh darah jantung termasuk a.coronaria. Terjadilah miokard yang pada akhirnya dapat menimbulkan rasa nyeri di dada.3. Mengapa sesak napas ?Penyebab sesak napas :a. Penyebab respiratorik : Asthma, bronkitis, pneumonia, pneumothoraks, efusi pleura.b. Penyebab kardiovasculer: Gagal jantung, iskemia, infark miokard.c. Penyebab umum: Obat-obatan (Aspirin dan beta-blocker),gagal ginjal. 2 Pada kasus kemungkinan terdapat gangguan pada proses ekspirasi yang diakibatkan pada berkurangnya daya elastisitas paru contohnya pada penyakit paru obstriktif kronik sehingga volume udara yang masuk dan keluar tidak seimbang. Volume napas mengecil dan napas menjadi pendek. Selain itu, frekuensi respirasi meningkat sebagai upaya untuk mengkompensasi saluran napas yang kecil dan akan menimbulkan sesak napas.

4. Mengapa demam ?Penyebab demam : Malaria, infeksi saluran pernapasan bagian atas, pneumonia, campak, abses, meningitis, ISK, dll.Demam merupakan suatu respon normal tubuh terhadap suatu infeksi. Demam sendiri dapat didefinisikan bila suhu tubuh lebih dari normal sebagai akibat dari peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus yang dipengaruhi oleh interleukin-1.

Daftar pustaka1. Tinjauan pustaka. Gangguan Saluran Pernapasan [akses 27 maret 2014]. Repository.usu.ac.id/bitstream/12345678/31989/3/chapter II.pdf.2. Mattingly,david.Bedside diagnosis.Ed 13.Yogyakarta : Gadjah Mada University Press; 1989.