37
v UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur atas rida Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian dan penulisan disertasi yang berjudul “Ritual Bedekeh Suku Akit di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau pada Era Globalisasi” dapat diselesaikan. Tidak lupa peneliti mengu capkan salawat dan salam kepada junjungan kita Nabi terakhir, Muhammad SAW, sebagai suri teladan bagi umat manusia. Penulisan disertasi melalui proses yang panjang, banyak kendala dan permasalahan dalam penyelesaiannya. Disertasi ini akhirnya dapat diselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, baik morel maupun materiel. Oleh karena itu, atas segala bantuan yang diberikan, melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada pihak-pihak yang terhormat berikut. Prof. Dr. A.A. Ngurah Anom Kumbara, M.A., yang berkenan menjadi promotor dan dengan penuh dedikasi, tanggung jawab moral, dan keilmuan beliau membimbing sehingga penulis termotivasi terus menerus untuk merampungkan disertasi ini. Secara tulus mendalam penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. I Nyoman Suarka, M,Hum. selaku kopromotor I yang dengan penuh kebijaksanaan memberikan dorongan dan koreksi selama bimbingan berlangsung. Ucapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang telah banyak meluangkan kesempatan dan petunjuk-petunjuk penulisan yang sangat berarti selama bimbingan. Kolaborasi beliau bertiga telah banyak membantu penulis dalam membuka wawasan pemikiran dalam penyusunan proposal sampai penyelesaian disertasi. Dengan penuh

UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

  • Upload
    vokhanh

  • View
    242

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur atas rida Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penelitian dan penulisan disertasi yang berjudul “Ritual

Bedekeh Suku Akit di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau pada Era

Globalisasi” dapat diselesaikan. Tidak lupa peneliti mengucapkan salawat dan

salam kepada junjungan kita Nabi terakhir, Muhammad SAW, sebagai suri teladan

bagi umat manusia.

Penulisan disertasi melalui proses yang panjang, banyak kendala dan

permasalahan dalam penyelesaiannya. Disertasi ini akhirnya dapat diselesaikan atas

bantuan dari berbagai pihak, baik morel maupun materiel. Oleh karena itu, atas

segala bantuan yang diberikan, melalui kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih yang setulus-tulusnya kepada pihak-pihak yang terhormat berikut.

Prof. Dr. A.A. Ngurah Anom Kumbara, M.A., yang berkenan menjadi

promotor dan dengan penuh dedikasi, tanggung jawab moral, dan keilmuan beliau

membimbing sehingga penulis termotivasi terus menerus untuk merampungkan

disertasi ini. Secara tulus mendalam penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

Prof. Dr. I Nyoman Suarka, M,Hum. selaku kopromotor I yang dengan penuh

kebijaksanaan memberikan dorongan dan koreksi selama bimbingan berlangsung.

Ucapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr.

Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang telah banyak meluangkan kesempatan

dan petunjuk-petunjuk penulisan yang sangat berarti selama bimbingan. Kolaborasi

beliau bertiga telah banyak membantu penulis dalam membuka wawasan pemikiran

dalam penyusunan proposal sampai penyelesaian disertasi. Dengan penuh

Page 2: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

vi

kesabaran dan rasa kekeluargaan mereka memberikan banyak ilmu dan pengalaman

hidup.

Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.P.D. KEMD,

Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A. Raka

Sudewi, Sp.S.(K), Asisten Direktur I Program Pascasarjana Universitas Udayana;

Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A., Asisten Direktur II Program Pascasarjana

Universitas Udayana; Prof. Made Sudiana Mahendra, Ph.D; Dekan Fakultas Sastra

dan Budaya Universitas Udayana, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan

kepada penulis dalam mengikuti pendidikan Program Doktor di Universitas

Udayana.

Prof.Dr.Ni Luh Sutjiati Beratha,M.A sebagai Dekan Fakultas Ilmu Budaya.

Prof. Dr. Phil.I Ketut Ardana, M.A. sebagai Ketua Program Doktor Kajian Budaya

Program Pascasarjana Universitas Udayana dan Dr. I Ketut Setawan,M.Hum.

sebagai Sekretaris Program Doktor Kajian Budaya, atas kesempatan yang diberikan

kepada penulis menempuh pendidikan Program Doktor di Universitas Udayana.

Semua dosen Program Studi Kajian Budaya, atas segala ilmu yang diberikan

dan petunjuk arahan dalam perkuliahan, yaitu Prof. Dr. I Gde Widja, M.A., Prof.

Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A., Prof. Dr. I Gede Semadi Astra, Prof. Dr. I Made

Suastika, S.U., Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A., Prof. Dr. A.A. Bagus Wirawan,

S.U., Prof. Dr. Phil. I Ketut Ardhana, M.A., Prof. Dr. A.A. Ngr. Anom Kumbara,

M.A., Prof. Dr. Aron Mbete., Prof. Dr. I Gde Parimartha, M.A., Prof. Dr. I Wayan

Rai S. M.A., Prof. Dr. I Nyoman Weda Kusuma, M.S., Prof. Dr. I Ketut Nehen,

S.E., M.Ec., Prof. Dr. I Made Sukarsa, S.E., M.S., Dr. Putu Sukardja, M.Si., Dr. I

Page 3: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

vii

Gde Mudana, M.Si., Dr. I. B. Gde Pujaastawa, M.A., Dr. I Nyoman Dhana, M.A.,

Prof. Dr. I Nyoman Kutha Ratna., Dr. Industri Ginting Suka, M.S., Dr. Ni Made

wiasti, M.Hum., dan Prof. Dr. Emiliana Mariyah, M.S. Ilmu yang diberikan akan

direfleksikan pada yang memerlukan dalam aktivitas penelitian.

Seluruh civitas akademika Pelita Indonesia Pekanbaru, Direktur Dr. Teddy

Chandra, S.E, M.Si, dan seluruh dosen serta staf yang telah memberikan izin tugas

belajar, staf dan Bupati serta pegawai Kantor Bupati Bengkalis yang telah

memberikan izin dalam penelitian, Narasumber Penelitian Batin Gelimbing Bapak

Amiruddin dan Hendri yang telah meluangkan waktu untuk penelitian, Dinas

Pendidikan Bengkalis, Ketua ATL dan staf Riau Bapak Dr. Al Azhar, serta semua

pihak dalam pencarian data penelitian. Selain itu, juga Ketua ATL Provinsi Bali

Prof. Dr. I Made Suastika, S.U.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), Departemen Pendidikan

Nasional, dan Ketua ATL, Dr. Pudentia MPSS, M.A., yang telah memberikan

kesempatan dalam mengikuti program-program ATL sekaligus Program Sandwich-

S3 di University de’Orientale di Napoli, Italy; Prof. Dr. Antonia Soriente sebagai

pembimbing dan dosen bahasa dan Sastra Indonesia di Departemen Studi Asia,

Afrika, dan Mediterranean Sea di Universitas Napoli’L”orientale’; teman-teman

kuliah di University de’Orientale di Napoli; Alfonso, Mirriam, Dario, Valeria

Memoli, Guisseppe, dan Mario, dan teman lainnya yang tidak dapat saya sebutkan

satu persatu yang banyak membantu dan memberikan dukungan moral saat

menuntut ilmu dan tinggal di Napoli.

Page 4: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

viii

Seluruh pegawai administrasi Program Studi Kajian Budaya, yaitu I Putu

Wayan Sukaryawan, S.T., Dra. Ni Luh Witari, Cok Istri Murniati, S.E., Ni Wayan

Aryati, S.E., I Putu Hendrawan, I Nyoman Candra, I Ketut Budiastra, I Made

Kurniawan Gria, Ni Komang Juliartini I Gusti Putu Taman, S.H., dan A.A. Ayu

Indrawati. Selain itu, juga seluruh pegawai kantor pusat Program Pascasarjana

Universitas Udayana, yang telah membantu dan memberikan kemudahan kepada

penulis yang berkaitan dengan urusan administrasi.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada para pejabat instansi

pemerintahan Kabupaten Bengkalis dan Provinsi Riau atas segala bantuan dan

kemudahan yang telah diberikan selama proses penelitian ini dilaksanakan. Bapak

Amiruddin atau Batin suku Akit yang telah banyak membantu penulis dalam

penelitian ini. Demikian pula seluruh informan yang telah memberikan banyak

informasi dan kemudahan selama kegiatan penelitian ini dilaksanakan. Penulis

mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya sekaligus mohon maaf yang

sebesar-besarnya atas hal-hal yang tidak berkenan selama kegiatan penelitian ini

dilakukan.

Teman-teman angkatan 2012 Kajian Budaya sebagai teman diskusi dalam

mengasah ketajaman analisis dan memperluas wawasan keilmuan: Bambang, Sri

Ratna, Dayu Trisnawati, Gek Mas Dewa Ayu, Bli Wirata, Nyoman Sila, Sukerna,

Ari, Purnaya, Ardini, Pageh, sahabat yang setia memberikan dukungan dan

semangat; Derinta, Gung Widi, Hasni, Mbak Novena, dan semua teman angkatan

2012 Kajian Budaya serta semua mahasiswa ATL baik di UPI, UI, Unud, UGM

maupun USU.

Page 5: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

ix

Orang tua penulis, yaitu Karji Harjono dan Mujiyem yang sangat berjasa

dalam hidup penulis, jerih payah, dukungan, serta doa tulus yang mengantarkan

penulis melalui tahap demi tahap menyelesaikan pendidikan sampai akhir. Mereka

berdua telah menjadi guru yang baik bagi penulis dan menanamkan ajaran moral,

etika, dan agama. Saudara penulis, Pri, Nur, Tini, Doko, Arwan, dan semua

ponakan yang telah memberikan dukungan moral dan doa menghantarkan penulis

dapat menyelesaikan disertasi ini. Penulis paham dan mengerti dari pandangan mata

atas kegundahan, kekhawatiran, dan kesedihan setiap penulis melakukan aktivitas

kegiatan perkuliahan, penelitian, dan penulisan dalam menyelesaikan disertasi.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih pada pihak terkait yang telah

memberikan izn tugas belajar dan pihak pihak terkait yang telah banyak membantu

demi lancarnya pendidikan.Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih

kepada semua mahasiswa, baik di UNRI, UT, Stikom Pelita Indonesia, STIE Pelita

Indonesia, UIR, UIN, SMK Muhammadiyah, keluarga besar SMA N Rupat dan

semua kolega dosen berserta keluarga besar Muhammadiyah yang memberikan

dukungan dan doa untuk dapat menyelesaikan penulisan disertasi ini. Semoga amal

dan perbuatan yang kalian berikan dan dukungan mendapat pahala dari Yang

Kuasa.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih pada Stephen John Kyne

yang banyak membantu dalam penulisan ini dan meluangkan waktu untuk diskusi

dan menyediakan tempat dan banyak membantu dalam translete ke dalam bahasa

Inggris. Begitu juga pihak-pihak terkait yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu

baik itu dosen undangan, teman diskusi dan dosen luar yang telah meluangkan

Page 6: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

x

waktu serta tenaga baik berupa bantuan materiil dan non materiil pada penulis.

Terima kasih banyak atas partisipasi dan dukungan yang telah diberikan semoga

kebaikan dari semua pihak dapat imbalan dari Tuhan Maha Esa.

Akhirnya, sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis selama

menyelesaikan studi ini. Semoga disertasi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu

bidang seni budaya dan menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya dalam

mengeksplorasi tradisi lisan sebagai warisan leluhur yang perlu dilestarikan. Di atas

segalanya, kepada Tuhan yang Mahakuasa penulis memanjatkan doa agar

anugerah-Nya dilimpahkan untuk kita semua.

Penulis telah berupaya menyempurnakan disertasi ini dan tidak menutup

kemungkinan adanya kekurangan. Penulis menerima koreksi dan pemikiran -

pemikiran dalam upaya menyempurnakan disertasi ini. Akhirnya, hanya kepada

Allah SWT penulis berserah diri dan mohon ampun atas segala kesalahan. Kepada-

Nya jugalah penulis menyerahkan semua pihak berikut segala bentuk bantuannya

dalam penyusunan disertasi ini. Semoga disertasi ini memberikan manfaat bagi

banyak kalangan. Amin Ya Rabbal’Alamin.

Denpasar, Desember 2016

Penulis.

ABSTRAK

Page 7: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

xi

Ritual bedekeh sangat erat kaitannya dengan tradisi dan adat istiadatmasyarakat suku Akit. Suku Akit menggunakan sistem pengetahuan, kepercayanpresepsi sebagai bagian dari kebudayaan dan tradisi mereka terhadap konsep sehatdan sakit serta penyebab sakit tersebut. Suku Akit dan masyarakat pendukungnyatelah memiliki pengetahuan lokal (local knowlegde) dan kearifan lokal (localwisdom) dalam mengatasi masalah kesehatan dan cara mengobatinya apabilamasyarakat mengalami gangguan kesehatan.

Penelitian ini membahas tradisi ritual bedekeh suku Akit di Pulau RupatKabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Tradisi ini masih tetap dipraktikkan olehmasyarakat suku Akit, tetapi keberadaan sekarang semakin terpinggirkan olehfaktor intern dan ekstern. Pelaksanaan ritual bedikie banyak mengandung kearifanlokal, simbol, nilai, dan dampak bagi kehidupan masyarakat pendukungnya.

Penelitian ritual bedekeh oleh bomoh pada suku Akit di Pulau RupatKabupaten Bengkalis, Provinsi Riau dirancang sesuai dengan paradigma keilmuankajian budaya (cultural studies). Sebagai landasan analisis, digunakan teorihegemoni, teori praktik, dan teori wacana relasi kuasa dan pengetahuan. Data dalampenelitian ini dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara mendalam, studipustaka, dan dokumentasi.

Berdasarkan telaah dan metode analisis pelaksanaan upacara ritualmempunyai tahap-tahap yang harus dilakukan sebagai berikut Pertama,pemeriksaan, yaitu pemeriksaan perlengkapan upacara ritual dipimpin oleh Batindan Bomoh menentukan waktu untuk mengadakan ritual.Kedua, penyerahan, yaituBomoh menyerahkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam upacarapelaksanaan ritual, Ketiga, tegak bomoh, yaitu berlangsungnya upacara ritualpengobatan oleh bomoh. Faktor yang memengaruhi semakin terpinggirnya ritualbedekeh suku Akit di Desa Hutan Panjang, Kecamatan Rupat, KabupatenBengkalis, Provinsi Riau adalah relasi kuasa dalam konversi agama, stigma negatifbahwa orang Akit terkenal dengan ilmu sihir, perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi dalam sistem pengobatan modern dan pengaruh pendidikan formal dannonformal dalam berbagai jenjang dan cara berpikir manusia. Implikasi dariketerpinggiran ritual bedekeh adalah sikap terbuka suku Akit melalui kontakbudaya (akulturasi) dengan kebudayaan lain, penyederhanaan praktik ritual olehbomoh dalam dimensi waktu, dan semakin menguatnya identitas suku Akit. Upayayang dilakukan sebagai langkah strategis pewarisan ritual bedekeh secara intern danekstern. Profesi bomoh dianggap sangat membantu dan masih dibutuhkan untukpengobatan, pemerintah diharapkan memberikan bantuan kepada profesi bomohdari segi pendanaan (tunjangan) agar lebih fokus terhadap profesi sebagai pengobattradisional.

Kata kunci: bedikie, bomoh, suku Akit, keterpinggiran, pewarisan

ABSTRACT

The Bedekeh ritual is closely associated with the traditions and customs ofthe tribal community Akit. The Akit uses a system of knowledge, belief and

Page 8: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

xii

perception as a part of their culture and traditions, and this system allows them todistinguish the concept of healthy and sick as well as the cause of the pain. The Akitcommunity have localized knowledge and accumulated wisdom that is brought tobear in addressing health problems.

This study discusses the tradition of bedekeh ritual by Akit on RupatIslandin Bengkalis Riau Province. This tradition is still practiced by the Akit, acommunity that is now even more marginalized due to various internal and externalfactors, which are documented as part of this research. The Bedekeh ritual containsmuch symbolism and represents the accumalted wisdom of the bomoh and thevalues of the community.

The research into the bedekehritual by Akit bomoh on Rupat Island has beenundertaken in accordance with the scientific methodology required of culturalstudies. As the cornerstone of the analysis, hegemony theory, practice theory, andtheoretical discourse of power relations and knowledge have been utilized.

Data was collected through observation, interviews, literature review, anddocumentation. Based on a review and analysis methods implementation of ritualceremonies, is has been observed that the bedekeh ritual has several obligatorystages: (1) A ceremonial ritual led by the Bomoh to determine when to hold a ritual(2) Determination of the equipment needed in the ritual, and handling over theequipment and materials (3) The bomoh undertakes the treatment rituals with anassistant and a musician, usually on drums. There are a number of factors affectingthe growing marginalization of ritual treatment by bomoh of the Akit in tribesituated in the village of Forest Long District on Rupat Island. Firstly, is the effectof religious conversions by some members of the Akit. Secondly, there is thenegative stigma that people from other communities associated with witchcraft.And thirdly, the development of science and technology in the treatment of healthissues; including the influence of formal and informal education on Akit communityand those they come into contact with. The implications of the marginalizationbedekeh ritual include a more open attitude by others trough contact with the Akit,a form of acculturation that is two-way; a simplification of ritual practices by thebomoh as time progresses; and the strengthening of the Akit ethnic identity. Effortsare being made as a strategic move by bomoh to encure the bedekeh ramins part ofAkit culture due to various internal and external. Bomoh consider bedekehcontinues to helpful for treatment of health issues. There is expectation that theIndonesia government is expected to provide assistance (by way of funding) to thebomoh to allow them to focus on their profession as traditional healers.

Keywords: bedikie, bomoh, Akit tribe, marginalization, inheritance

RINGKASAN DISERTASI

Disertasi in imerupakan hasil kajian terhadap sebuah realitas budaya yang

terjadi di kalangan suku Akit pada era globalisasi, yaitu keterpinggiran ritual

bedekeh oleh bomoh pada suku Akit. Dalam perspektif kajian budaya, penelitian ini

mengangkat realitas lapangan yang empiris berkaitan dengan permasalahan

Page 9: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

xiii

globalisasi kebudayaan. Salah satu tradisi suku Akit adalah ritual bedekeh yang

dilakukan oleh bomoh. Bedekeh merupakan tradisi pengobatan yang bersumber dari

ajaran leluhur dan hal itu dilaksanakan ketika masyarakat Akit sedang

membutuhkan jasa pengobatan yang merupakan mencari atau melihat suatu

penyakit pada diri seseorang. Ritual ini mengandung berbagai unsur mistis, bahkan

mereka meyakini adanya kaitan penyembuhan yang dilakukan langsung oleh jin-

jin atau roh leluhur tertentu, sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan masyarakat.

Ritual bedekeh tidak sekadar sebagai stimulate of emotion, tetapi menjaga

keselarasan antarmanusia dengan manusia dan manusia dengan kosmos. Dalam

menjaga keselarasan manusia diingatkan akan hakikat kemanusiaannya bahwa ada

kekuatan-kekuatan lain di luar kemampuan jangkauan pikiran manusia.Suku Akit

dan masyarakat pendukungnya telah memiliki pengetahuan lokal (local knowlegde)

dan kearifan lokal (local wisdom) dalam mengatasi berbagai masalah dalam

komunitasnya, terutama masalah kesehatan dan cara mengobatinya apabila

masyarakat mengalami gangguan kesehatan.

Ritual bedekeh dalam era modern memberikan warna tersendiri dalam ranah

budaya bangsa masa kini sebagai alternatif penyembuhan terhadap penyakit. Pada

era modernisasi, perkembangan dan majunya ilmu pengetahuan serta teknologi

sangat pesat, baik secara langsung maupun tidak langsung, akan berakibat pada

bergesernya tradisi dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Pergeseran budaya

dan tradisi mencakup adatistiadat, agama, seni, dan berbagai ragam budaya yang

ada. Dengan demikian, sebagai budaya dan tradisi yang telah menjadi kekayaan

bangsa Indonesia, penting untuk didorong dan diupayakan penelitian budaya di

samping pengkajian tradisi lokal agar terhindar dari kemerosotan nilai dan ancaman

kepunahan.

Penelitian ini difokuskan pada tiga pokok permasalahan ritual bedekeh oleh

bomoh suku Akit di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Pertama,

mengapa ritual bedekeh suku Akit di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi

Riau semakin terpinggirkan. Kedua,bagaimana implikasi keterpinggiran ritual

bedekeh suku Akit di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau pada era

Page 10: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

xiv

global. Ketiga, bagaimana strategi pelestarian pewarisan ritual bedekeh suku Akit

di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau pada era global.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, mengetahui, memahami,

menganalisis, dan mengkritisi fenomena ritual bedekeh pada era globalisasi. Di

samping itu, juga ingin mengetahui dan memahami fenomena budaya lokal suku

Akit dalam perspektif kajian budaya. Tujuan lainnya adalah mengungkapkan latar

belakang terjadinya keterpinggiran ritual bedekeh. Secara khusus penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui dan memahami ritual pengobatan dan faktor yang

memengaruhi keterpinggiran ritual pengobatan. Di samping itu, juga mengatahui

implikasi dari keterpinggiran ritual bedekeh dan strategi yang dapat dilakukan

dalam sistem pelestarian pewarisan ritual pengobatan oleh bomoh pada suku Akit

di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau pada era globalisasi dalam

khazanah kebudayaan masyarakat pendukungnya.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik teoretis maupun

praktis. Manfaat teoretis temuan yang dihasilkan penelitian ini memberikan

kontribusi pada khazanah ilmu pengetahuan, khususnya di bidang kajian budaya,

terutama yang berkaitan dengan keberadaan ritual bedekeh pada era globalisasi.

Penelitian ini juga bermanfaat dalam pengembangan wawasan ilmu pengetahuan,

tidak saja di bidang kajian budaya, tetapi juga secara meluas dan bersifat

multidisipliner. Di pihak lain manfaat praktis penelitian ini merupakan upaya

intelektual dalam memberikan proses pemahaman, pencerahan, dan emansipatoris

yang dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi sosial budaya melalui suatu

proses ilmiah. Di samping itu, memberikan sumbangan pemikiran bagi peningkatan

kehidupan masyarakat dalam hal ritual pengobatan dan bermanfaat sebagai

sumbangan pemikiran kepada pemerintah dalam konteks penggalian nilai-nilai budaya

lokal.

Untuk menjawab permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai, digunakan

metode kualitatif dengan pendekatan kajian budaya yang bersifat kritis,

interdisipliner, dan multidimensional. Adapun data diperoleh melalui studi

kepustakaan, studi dekomentasi, observasi, dan wawancara. Setelah dilakukan

verifikasi, data kemudian dianalisis dengan beberapa teori yang relevan, seperti

Page 11: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

xv

teori hegemoni, teori praktik, teori wacana relasi kuasa dan pengetahuan dan tradisi

lisan.

Pelaksanaan bedekeh mempunyai tahap-tahap yang harus dilakukan sebagai

berikut. Pertama, pemeriksaan, yaitu pemeriksaan perlengkapan yang akan

dibutuhkan dalam upacara ritual oleh perangkat adat yang dipimpin oleh Batin,

Bomoh dibantu oleh asisten dan menentukan waktu yang tepat untuk mengadakan

ritual dengan cara menilik (meramal). Kedua, penyerahan, yaitu Bomoh

menyerahkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam upacara pelaksanaan

ritual sebelum upacara dilakukan, semua peralatan dan perlengkapan berserta

tempat sesajen. Ketiga, tegak bomoh, yaitu berlangsungnya upacara ritual

pengobatan oleh bomoh dibantu asistennya seorang penabuh gendang.

Ritual bedekeh oleh bomoh dijumpai dalam dua sistem, yaitu sistem

penatalaksanaan pengobatan dan sistem perawatan kesehatan. Tahap pertama

terdiri atas (1) metode pengobatan yang dilakukan, (2) mencari sebab-sebab

terjadinya suatu penyakit (mendiagnosis penyakit), dan (3) penentuan sarana

pengobatan. Kedua, sistem perawatan kesehatan meliputi (1) penentuan penyebab

penyakit dan (2) tindakan terapi ditekankan pantangan-pantangan yang harus

dipatuhi oleh si sakit. Pelaksanaan ritual bedekeh merupakan suatu kegiatan yang

sarat akan makna, memiliki suatu kekuatan tertentu, religi dan mencerminkan

identitas diri suku Akit yang menggambarkan sebuah kompleksitas sebuah ritual.

Ritual bedekeh mengandung ideologi yang menjadi panutan suku Akit.

Ideologi tersebut terbagi dalam dua bagian, yakni ideologi kosmologi dan ideologi

religius. Ideologi kosmologi ritual bedekehterkait dengan konsepsi suku Akit

mengenai proses penciptaan makrokosmos (alam semesta) dan mikrokosmos

(manusia), sedangkan ideologi religius terkait dengan konsepsi suku Akit mengenai

hubungan manusia dengan leluhur Akit dan Tuhan. Totalitas ritual bedekehyang

dipraktikkan suku Akit terakumulasi dalam bentuk simbol-simbol yang sarat

makna, yakni makna religius, makna sakralitas, makna keharmonisan, makna

peduli terhadap alam, makna identitas, makna pengendalian sosial, dan makna

kebersamaan.

Page 12: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

xvi

Eksistensi ritual bedekeh belakangan ini mengalami keterpinggiran oleh

tekanan faktor internal dan eksternal. Hegemoni negara melalui undang-undang

desa, membawa dampak yang rumit bagi kelangsungan hidup suku Akit karena

kedudukan pemimpin Akit diganti oleh kepala desa. Di samping itu, juga

menggiring umat manusia pada pola kesamaan budaya atau homogenitas budaya

yang menentang nilai-nilai dan identitas kelompok. Berbagai alasan-alasan

hegemoni mayoritas, kelompok minoritas suku Akit tidak mendapatkan jaminan

kebebasan beragama karena tidak mengikuti satu dari “agama-agama resmi karena

Akit (penganut agama lokal) yang dianggap “tidak beragama”. Melayu telah

melakukan konversi massal kepada Islam, bahkan menjadikan Islam sebagai

identitas dirinya dan mengatakan bahwa Melayu identik dengan Islam.

Kelompok Islam atas nama ideologi Islam mainstream yang mendasarkan

pada kebenaran tunggal dan menolak tradisi lokal ritual bedekeh karena dianggap

mengandung ajaran animisme yang bersifat syirik, musrik, dan sesat. Kondisi yang

demikian mengidentifikasi bahwa proses hegemoni dan dominasi ideologi Islam

mainstream dan modernisasi terhadap tradisi lokal ritual bedekeh suku Akit.

Stereotip terhadap orang suku Akit sering diposisikan sebagai area terluar (periferi)

dan menempatkan pada posisi yang rendah dan derajat sosial terendah dalam

hierarkhi ‘dunia Melayu’. Mereka dianggap bukan bagian dari apa yang disebut

kaum aristokrat Melayu sebagai ‘umat’ (nation of Islam) untuk menyebut bangsa

Melayu yang ‘homogen’. Mereka dianggap bukan umat karena tidak menjalankan

adat Melayu, tidak memeluk agama Islam, berbahasa dan berdialek Melayu, serta

berpenampilan seperti lazimnya orang Melayu kebanyakan yang ada di bumi

Melayu. Konstruksi struktur sosial yang demikian masih memengaruhi masyarakat

Melayu hingga sekarang. Hal ini justru akan merusak marwah yang yang

merupakan simbol-simbol terpenting dalam citra kehidupan orang Melayu.

Masuknya pengobatan modern ke Indonesia seiring dengan ekspansi negara

Barat ke negara-negaraTimur, termasuk Indonesia pada umumnya dan suku Akit

pada khususnya. Dunia kedokteran modern yang bersifatrasional mereduksi

keberadaan bomoh/dukun yang non rasional. Lembaga-lembaga kesehatan modern,

seperti dokter, rumah sakit, puskesmas, klinik, obat modern dan lain-lain perlahan-

Page 13: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

xvii

lahan dan akan berkembang menggeser kedudukan pengobatan tradisional.

Pendidikan modern juga mengajarkan bahwa pengobatan modern adalah

pengobatan yang terbaik. Peraturan dan kebijakan negara melegitimasi bahwa

metode pengobatan yang diakui adalah pengobatan modern mengakibatkan

keberadaan bomoh/dukun dan praktik pengobatan tradisional justru akan semakin

tersisih.

Pendidikan dan pengetahuan teknologi, informasi, dan modernitas yang

melanda suku Akit juga menjadi penyebab keterpinggiran ritual bedekeh.

Pendidikan formal dapat mengalihkan kebiasaan berperilaku mereka sehari-hari,

khususnya kebiasaan masyarakat Akit dalam memperlakukan hal-hal mistis atau

yang berhubungan dengan alam gaib. Perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi modern yang mengedepankan nilai ekonomi, logika rasional cenderung

menggeser keberadaan tradisi lisan di masyarakat.

Otonomi daerah dengan sistem pemerintahan desa membawa dampak di

kalangan masyarakat adat Akit, yaitu bergesernya kedudukan Batin diambil alih

oleh kepala desa dengan segenap aparat jajarannya di Desa Hutan Panjang,

Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Akibat pergeseran yang

terjadi tersebut, tradisi ritual bedekeh mengalami keterpinggiran dan kesenjangan

budaya, padahal tradisi ritual bedekeh ini berpotensi dan relevan bagi penguatan

relegi, identitas, kebersamaan, solidaritas, dan pengembangan sumber daya

manusia yang unggul dalam hal tradisi lisan pada suku Akit. Selain hal tersebut,

faktor keterpinggiran juga terjadi karena minimnya pendapatan seorang bomoh

Pekerjaan sebagai bomoh semata-mata untuk mengabdikan diri sebagai

panggilan jiwa yang bertolak belakang dengan keadaan generasi muda sekarang.

Generasi muda sekarang semua diukur dengan uang sehingga profesi sebagai

bomoh justru tidak diminati. Profesi sebagai bomoh tidak memiliki standar upah

yang jelas, tidak bisa menentukan jumlah penghasilan atau upah, bergantung pada

keiklasan tidak terkait dengan nominal uang, tetapi terkait dengan kepuasaan

individu.

Implikasi dari keterpinggiran ritual bedekeh adalah sikap terbuka dan

transformasi nilai-nilai yang bersumber dari luar konteks budaya lokal suku Akit

Page 14: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

xviii

yang terjadi melalui kontak budaya (akulturasi) dengan kebudayaan lain,

penyederhanaan praktik ritual oleh bomoh dalam dimensi waktu dan sikap terbuka

masyarakat Akit,tetapi perubahan tersebut tidak memengaruhi makna praktik

ritual. Perubahan tersebut merupakan bentuk adaptasi yang direncanakan atas

kehendak bomoh terhadap perkembangan zaman. Hal lain adalah semakin

menguatnya identitas suku suku Akit yang sampai saat ini masih menjalankan ritual

bedekeh oleh bomoh sebagai ciri atau identitas mereka pada komunitas suku Akit.

Pada kondisi zaman sekarang yang serba canggih maka ritual pengobatan

oleh bomoh juga akan menyesuaikan dengan keadaan sekarang. Berdasarkan

temuan yang didapatkan dilapangan bahwa dengan adanya arus globalisasi yang

melanda suku Akit telah terjadi ketepinggiran ritual pengobatan oleh bomoh. Dalam

era globalisasi, tradisi ritual bedekeh tidak bisa dipungkiri pasti akan menggalami

berbagai pembaruan, penyesuaian atau bahkan mungkin, akan hilang dikalangan

masyarakat pendukungnya. Dalam menghadapi pembaruan, perubahan,

penyesuaian, atau kepunahan diperlukan sikap dan langkah-langkah antisipasi.

Kalaupun terjadi pembaruan, penyesuaian, ataupun perubahan diharapkan tidak

sampai menyangkut roh budaya (inner cultural) sehingga kekuatan nilai, makna

yang terkandung dalam tradisi ritual bedekeh tetap ada.

Tradisi ritual bedekeh oleh bomoh di pulau Rupat tidak akan hidup jika tidak

mengalami transformasi dimana terdapat penyesuaian antara tradisi dengan

modernisasi yang merupakan sebuah kewajaran karena kebudayaan merupakan

sebuah aspek yang akan senantiasa mengalami dinamika. upaya yang dilakukan

sebagai langkah strategis pewarisan ritual bedekeh yaitu secara intern dan ekstern.

Hal ini bermanfaat bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat Akit dari faktor

yang menyebabkan keterpinggiran suatu tradisi budaya suku Akit di Pulau Rupat

Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau di era globalsebagai bentuk kebudayaan untuk

dimanfaatkan, dikembangkan, diberdayakan, di lindungi dan dijaga dari

kepunahannya.

Untuk menghindari keterpinggiran ritual bedekeh suku Akit akibat

hegemoni ideologi tertentu, posisi penulis memberikan pembelaan terhadap ritual

bedekeh sekaligus menyarankan kepada pemerintah supaya memberikan ruang

Page 15: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

xix

publik selebar lebarnya terhadap ritual bedekeh untuk tumbuh dan dipraktikkan

dalam masyarakat pendukungnya serta memperhatikan profesi dari seorang bomoh.

Pembelaan ini merupakan sebuah keharusan, mengingat ritual bedekeh memiliki

kearifan lokal, ideologi, makna, dan mengandung nilai moral yang bisa

mewujudkan nilai kebersamaan suku Akit sekaligus penanda identitas suku

tersebut.

Pewarisan tradisi lisan bedekeh penting dilakukan dengan beberapa

pertimbangan, pertama tradisi lisan bedekeh telah mengalami keterpinggiran

karena adanya pengaruh globalisasi; kedua pemimpin ritual yaitu batin sebagai

pemimpin ritual umumnya sudah lanjut usia salah satu mereka akan meninggal

dunia sehingga pengetahuannya akan turut hilang tanpa mewariskan kepada

generasi muda. Pewarisan yang dilakukan oleh suku Akit bersifat internal dan

pewarisan eksternal. Pewarisan internal adalah pewarisan tradisi lisan dilakukan

secara kolektif oleh suku Akit untuk memenuhi kondisi-kondisi tertentu yang

mempengaruhi dan menentukan keberlangsungan adat dan kebiasaan hidup suku

Akit dalam ritual, antara lain bomoh mewariskan keahliannya kepada generasi

muda. Sedangkan faktor eksternal terkait dengan adanya bantuan atau intervensi

dari pemerintah setempat seperti melalui kebijakannya agar suatu tradisi lisan bisa

bertahan.

Hasil temuan baru penelitian,profesi bomoh sangat membantu dan masih

dibutuhkan untuk pengobatan, pemerintah diharapkan memberikan bantuan dari

segi pendanaan (tunjangan) terhadap profesi bomoh sebagai bagian pengobat

tradisional. Ritual bedekeh merupakan salah satu pengobatan alternatif bagi dunia

kesehatan terutama dalam hal pengobatan.

Berdasarkan uraian di atas, dengan adanya problematik empirik yang belum

tergali secara mendalam terkait dengan keterpinggiran ritual bedekeh oleh bomoh

pada era globalisasi, maka saran dan rekomendasi dapat disampaikan. Pertama,

tenaga pengobatan medis modern mendukung peran bomoh melalui praktek

pengobatan di pemukiman yang jauh dari puskesmas induk sehingga kerjasama

yang baik akan menghadirkan keharmonisan dalam masyarakat, kedua pemerintah

melakukan pembinaan terhadap bomoh dan upaya-upaya untuk melestarikan

Page 16: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

xx

profesi bomoh dalam pengobatan tradisional harus mampu berperan aktif dalam

usaha pelestarian budaya masyarakat lokal dengan membuat kebijakan dan

peraturan daerah tentang pelestarian budaya dan perencanaan pendanaan secara

berkelanjutan khususnya budaya dan tradisi yang masih berfungsi dalam

masyarakat pendukungnya, ketiga Pemerintah daerah melalui instansi terkait

hendaknya memberikan dukungan pembinaan agar masyarakat lokal dapat

mengembangkan dirinya guna menjaga dan mempertahankan identitas budaya.

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL

...........................................................................................................

...........................................................................................................

i

SAMPUL DALAM

...........................................................................................................

Page 17: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

xxi

...........................................................................................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN

...........................................................................................................

...........................................................................................................

iii

LEMBAR PENGUJI

...........................................................................................................

...........................................................................................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

...........................................................................................................

...........................................................................................................

v

UCAPAN TERIMA KASIH

...........................................................................................................

...........................................................................................................

vi

ABSTRAK

...........................................................................................................

...........................................................................................................

xi

ABSTRACT

...........................................................................................................

...........................................................................................................

xii

RINGKASAN

DISERTASI

...........................................................................................................

...........................................................................................................

xiii

Page 18: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

xxii

DAFTAR ISI

...........................................................................................................

...........................................................................................................

xxi

DAFTAR TABEL

...........................................................................................................

...........................................................................................................

xxiii

DAFTAR GAMBAR

...........................................................................................................

...........................................................................................................

xxiv

GLOSARIUM

...........................................................................................................

...........................................................................................................

xxv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... ..... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 8

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9

1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................................... 9

1.3.2 Tujuan Khusus .......................................................................................... 9

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 10

1.4.1 Manfaat Teoretis ....................................................................................... 10

1.4.2 Manfaat Praktis ......................................................................................... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP., LANDASAN TEORETIS, DAN

MODEL PENELITIAN..................................................................... 12

2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................. 12

2.2 Konsep ......................................................................................................... 18

Page 19: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

xxiii

2.2.1 Ritual ......................................................................................................... 19

2.2.2 Bomoh........................................................................................................ 22

2.2.3 Pengobatan Tradisional.............................................................................. 24

2.2.4 Suku Akit .................................................................................................. 25

2.2.5 Keterpinggiran .......................................................................................... 26

2.2.5 Era Globalisasi .......................................................................................... 27

2.2.6 Tradisi Lisan ............................................................................................. 30

2.3 Landasan Teori ............................................................................................. 34

2.3.1 Teori Hegemoni ........................................................................................ 31

2.3.2 Teori Praktik .............................................................................................. 41

2.3.3 Teori Wacana Kuasa dan Pengetahuan ..................................................... 45

2.4 Model Penelitian ........................................................................................... 48

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 51

3.1 Rancangan Penelitian.................................................................................... 51

3.2 Lokasi Penelitian........................................................................................... 53

3.3 Jenis dan Sumber Data.................................................................................. 53

3.4 Instrumen Penelitian ..................................................................................... 54

3.5 Teknik Penentuan Informan ......................................................................... 54

3.6 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 56

3.6.1 Observasi ................................................................................................... 56

3.6.2 Wawancara ................................................................................................ 56

3.6.3 Dokumentasi ............................................................................................. 57

3.7 Teknik Analisis Data .................................................................................... 58

3.8 Teknik Penyajian Hasil Penelitian ............................................................... 59

BAB IV GAMBARAN UMUM SUKU AKIT ................................................ 60

4.1 Lokasi Penelitian .......................................................................................... 60

4.2 Demografi .................................................................................................... 62

4.3 Sosial Budaya ............................................................................................... 65

4.4 Pemerintahan................................................................................................. 68

Page 20: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

xxiv

4.5 Sejarah Suku Akit ........................................................................................ 81

4.6 Asal Usul Sejarah Bedekeh .......................................................................... 81

4.7 Ritual Bedekeh .............................................................................................. 91

BAB V KETERPINGGIRAN RITUAL BEDEKEH .................................... 121

5.1 Relasi Kuasa dalam Konversi Agama oleh Pemerintah ............................... 123

5.2 Stereotip tentang Akit dalam Pandangan Melayu......................................... 137

5.3 Masuknya Sistem Pengobatan Modern ........................................................ 144

5.4 Pendidikan dan Kemajuan Teknologi ........................................................... 149

5.5 Pergeseran Kedudukan Bomoh Karena Undang-Undang Desa .................... 155

5.6 Pendapatan Bomoh yang Minim .................................................................. 162

BAB VI IMPLIKASI KETERPINGGIRAN RITUAL BEDEKEH ............. 166

6.1 Munculnya Sikap Terbuka Masyarakat Akit ............................................... 168

6.2 Penyederhanaan Ritual Bedekeh ................................................................... 172

6.3 Semakin Menguatnya Identitas Suku Akit ................................................... 175

BAB VII STRATEGI PEWARISAN .............................................................. 180

7.1 Pewarisan Tradisi Lisan Secara .................................................................... 185

7.2 Makna Pewarisan Tradisi Lisan ................................................................... 202

7.3 Refleksi ........................................................................................................ 207

BAB VIII PENUTUP ........................................................................................ 210

8.1 Simpulan ...................................................................................................... 210

8.2 Temuan Penelitian ....................................................................................... 211

8.3 Saran ........................................................................................................... 212

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA

DAFTAR INFORMAN

Page 21: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

xxv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Desa Hutan Panjang Berdasarkan

Umur

...........................................................................................................

...........................................................................................................

63

Tabel 4.2 Mata Pencaharian Desa Hutan Panjang

...........................................................................................................

...........................................................................................................

64

Tabel 4.3 Jumlah Pemeluk Desa Hutan

Panjang

...........................................................................................................

...........................................................................................................

65

Tabel 4.4 Jumlah Sarana Ibadah di Desa Hutan

Panjang

...........................................................................................................

...........................................................................................................

66

Tabel 4.5 Sarana Pendidikan di Suku Akit Hutan Panjang

...........................................................................................................

...........................................................................................................

67

Page 22: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

xxvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Peta Pulau

Rupat

...........................................................................................................

...........................................................................................................

60

Gambar 4.2 Peta Desa Hutan Panjang

...........................................................................................................

...........................................................................................................

61

Page 23: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

xxvii

Gambar 4.3 Struktur Kepemimpinan Suku Akit

...........................................................................................................

...........................................................................................................

69

Gambar 4.4 Bale Pengobatan

...........................................................................................................

...........................................................................................................

97

Gambar 4.5 Peneliti Berpartisipasi Membuat

Ancak

...........................................................................................................

...........................................................................................................

99

Gambar 4.6 Peneliti Mengamati Lilin Lebah

...........................................................................................................

...........................................................................................................

100

Gambar 4.7 Pakaian

Bomoh

...........................................................................................................

...........................................................................................................

112

Gambar 7.1 Wawancara dengan Kepala Suku

...........................................................................................................

...........................................................................................................

187

Page 24: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

xxviii

GLOSARIUM

akit : suatu kelompok sosial yang berdiam merupakan suku asliyang mendiami wilayah Pulau Rupat tepatnya di daerahHutan Panjang, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis,Provinsi Riau

ancak : talam dibuat dari anyaman (bambu, daun, atau lidi nyiur)untuk tempat barang yang disajikan kepada roh (hantu dansebagainya)

antan : asisten pemimpin adat yang bertugas membantu, baik darisegi adat maupun dalam pemerintahan desa

antu : roh atau arwah yang meninggalkan badan karena kematian

batin : sesorang yang memimpin suatu kelompok masyarakat atauyang mempunyai kelebihan dan dituakan dalammasyarakat

bedekeh : suatu kegiatan yang unik, bersifat khas yang sarat akanmakna, memiliki suatu kekuatan tertentu, dan juga

Page 25: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

xxix

mencerminkan identitas diri dan dilakukan olehsekelompok masyarakat untuk pengobatan.

bertih : beras yang disangrai di kuali sampai kulitnya pecahmeletup

bomoh : orang yang pekerjaannya menolong orang susah dan sakit,mengobati, memberikan jampi-jampi dan mantra, dankonon diantaranya melakukan kegiatannya lewatkemampuan tenaga gaib atau ahli penyembuhantradisional dalam masyarakat Melayu.

cerdik pandai : seseorang yang memiliki sikap hidup terus-menerusmeningkatkan kemampuan mengetahui dan memahamisesuatu

dakhat : bagian permukaan bumi yang padat atau tanah yang tidakdigenangi air

datok : gelar kehormatan bagi orang yang dianggap tinggi atauyang dituakan

dulang : tempat atau wadah untuk meletakkan sesuatuhumah : salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama

jangka waktu tertentu

jakrah : asisten pemimpin adat yang berhubungan dengan ketentuanadat

kemenyan : getah (eksudat) kering, yang dihasilkan dengan menorehbatang pohon kemenyan

kekhamat : suci dan bertuah yang dapat memberikan efek magis danpsikologis kepada pihak lain, baik berupa barang maupuntempat suci

kulan : sebuah tempat untuk meletakkan sesuatu yang terbuat daritempurang kelapa

laot : kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengansamudra atau yang memisahkan benua satu dan lainnya

lancang : perahu besar kerajaan yang digunakan sebagai kendaraanair oleh raja-raja Melayu Riau

oang : sebutan untuk manusia atau orang

Page 26: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

xxx

pawang : orang yang mempunyai keahlian istimewa yang berkaitandengan ilmu gaib, seperti dukun, mualim perahu, pemburu,dan penjinak binatang

pondok : rumah atau tempat tinggal sederhana terbuat dari bambu

santet : upaya seseorang untuk mencelakai orang lain dari jarakjauh dengan menggunakan ilmu hitam.

tetau : meminta izin kepada penunggu hutan untuk menebangpohon-pohon di tempat yang akan dijadikan kebun

tutus : tali pengikat untuk orang yang meninggal yang diikatkanpada kain kafan untuk membungkus mayat

Page 27: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bedekeh, bedikie atau berdeker merupakan salah satu pengobatan suku

Akit. Bedekeh ini merupakan pengobatan besar atau ritual pengobatan sakral.

Bedekeh ada dua jenis, yaitu upacara pengobatan (bedekekh=bedekie,beobat) dan

upacara penyembuhan korban/tolak bala (bedekeh bebedak). Ritual bedekeh pada

suku Akit diperkirakan sudah ada sejak suku Akit mendiami wilayah Rupat.

Bedekeh berarti berzikir dan berpikir, yaitu bagaimana berpikir terhadap cara

pengobatan penyakit yang ada pada suku Akit untuk mengusir roh-roh jahat

penyebab penyakit pada kehidupan suku Akit.

Semua penyakit menurut oang Akit (orang Akit) diyakini disebabkan oleh

gangguan roh-roh gaib atau antu (hantu), gangguan dari para leluhur Akit serta

perlakuan orang lain (disantet), dan kutukan. ”Persepsi sakit sangat dipengaruhi

oleh unsur pengalaman masa lalu di samping unsur sosial budaya dan bersifat

subjektif” (Sarwono,1993). Foster dan Anderson (1986:63) yang telah melakukan

penelitian sebelumnya di tempat yang lain menyatakan bahwa sakit disebabkan

oleh adanya agen (perantara), baik berupa makluk supranatural (makluk gaib atau

dewa), makluk bukan manusia (hantu, roh leluhur atau roh jahat), maupun makluk

manusia (tukang sihir atau tenung).

Ritual bedekeh diadakan untuk tujuan (1) mengobati sakit yang melanda

desa seperti panas, dingin, demam, dan penyakit lainnya, (2) memberikan makan

binatang buas yang mengamuk, (3) melanggar adat, (4) membuang sial dari desa

Page 28: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

2

karena ada yang berbuat salah atau bersih kampung, (5) mengangkat pemimpin

Akit (batin atau bomoh) yang baru, dan (6) membuang pantang atau membersihkan

tempat oleh batin/bomoh karena melanggar pantangan. Djamari (1993:36)

mengatakan bahwa ritual ditinjau dari dua segi yaitu tujuan (makna) dan cara. Dari

segi tujuan, ada ritual yang bertujuan untuk bersyukur kepada Tuhan; ada ritual

yang bertujuan mendekatkan diri kepada Tuhan agar mendapatkan keselamatan dan

rahmat; dan ada yang bertujuan meminta ampun atas kesalahan yang dilakukan.

Bedekeh merupakan tradisi pengobatan yang bersumber dari ajaran leluhur

dan hal itu dilaksanakan ketika masyarakat Akit sedang membutuhkan jasa

pengobatan yang merupakan mencari atau melihat suatu penyakit pada diri

seseorang. Ritual ini mengandung berbagai unsur mistis, bahkan mereka meyakini

adanya kaitan penyembuhan yang dilakukan langsung oleh jin-jin atau roh leluhur

tertentu, sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan masyarakat. Giddens (2003: 48-

50) mengemukakan tradisi merupakan adat atau kebiasaan (custom or habit), yang

merupakan penanda identitas baik secara pribadi maupun kolektif masyarakat

pendukungnya. Identitas adalah penciptaan konstansi dalam perjalanan waktu, yang

menghubungkan masa lalu dengan masa depan masyarakat pewarisnya dengan

realitas identitas sosial yang lebih luas, dalam hal ini disebut dengan perhatian

psikologis.

Ritual bedekeh mengandung ideologi yang menjadi panutan suku Akit.

Ideologi tersebut terbagi dalam dua bagian, yakni ideologi kosmologi dan ideologi

religius. Ideologi kosmologi ritual bedekeh terkait dengan konsepsi suku Akit

mengenai proses penciptaan makrokosmos (alam semesta) dan mikrokosmos

Page 29: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

3

(manusia), sedangkan ideologi religius terkait dengan konsepsi suku Akit mengenai

hubungan manusia dengan leluhur Akit dan Tuhan. Ritual bedekeh tidak sekadar

sebagai stimulate of emotion, tetapi menjaga keselarasan antarmanusia dan

hubungan manusia dengan kosmos. Dalam menjaga keselarasan manusia

diingatkan akan hakikat kemanusiaannya bahwa ada kekuatan-kekuatan lain di luar

kemampuan jangkauan pikiran manusia.

Foster (1986: 305) mengatakan bahwa konsepsi tentang esensi Tuhan, roh

leluhur, dan roh alam juga sama seperti apa yang dikonsepsikan dalam diri manusia

sebagai makluk individu, makluk sosial, dan makluk berbudaya. Adanya suatu

kekuatan di luar kemampuan manusia merupakan watak asli manusia. Kerangka

pemahaman hubungan manusia-lingkungan inilah yang menjadi dasar bagi

masyarakat non-barat untuk memandang dan menjelaskan penyakit, mengapa

peranan penyembuh sangat kuat diterima secara luas daripada peranan dokter

(Foster & Anderson, 1986:151). Kumbara (2010: 438) menyatakan bahwa masalah

kesehatan dapat ditinjau dari segi sosial dan kebudayaan karena ternyata pandangan

dan konsepsi tentang sehat-sakit tidak selalu sama antara satu masyarakat dan

masyarakat lainnya. Seperangkat kepercayaan, pengetahuan, aturan-aturan, dan

praktik bedekeh merupakan sistem kesehatan komunitas suku Akit.

Ritual bedekeh pada suku Akit memiliki empat komponen penting dalam

melakukan ritual mulai dari merancang, yaitu menyediakan tempat dalam ritual,

meramu sebagai bagian dari keyakinan terhadap leluhur serta roh-roh leluhur dalam

meminta obat, menjemput bomoh sebagai pemimpin upacara ritual, dan

pelaksanaan bedekeh oleh bomoh dalam pengobatan pada pasien. Pelaksanaan

Page 30: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

4

ritual bedekeh merupakan suatu kegiatan yang sarat makna, memiliki suatu

kekuatan tertentu, religi, dan mencerminkan identitas diri dari suku Akit yang

menggambarkan sebuah kompleksitas sebuah ritual. Hamidy (2009:21--22)

mengatakan bahwa dalam setiap tradisi sering dijumpai upacara-upacara dan

bentuk ritual lainnya sebagai pengiring kehidupan pada suatu daerah. Dimana

peristiwa kehidupan biasanya telah berlangsung dengan upacara-upacara. Setiap

upacara akan meliputi ruang, waktu, dan tempat pelaksanaan, teks (pesan-pesan

upacara), pelaku, dan peserta upacara. Hal demikian yang menggambarkan

keberadaan ritual bedekeh yang melibatkan berbagai unsur dalam komunitas suku

Akit.

Ritual bedekeh dipimpin langsung oleh pemimpin suku Akit (batin) dengan

dibantu oleh bomoh kecik (kecil), bomoh menengah, dan bomoh besar (batin) serta

penabuh gendang (pebayun) untuk mengetahui penyebab serta mengobati penyakit

pada suku Akit. Suku Akit dan masyarakat pendukungnya telah memiliki

pengetahuan lokal (local knowlegde) dan kearifan lokal (local wisdom) dalam

mengatasi berbagai masalah dalam komunitasnya, terutama masalah kesehatan dan

cara mengobatinya apabila masyarakat mengalami gangguan kesehatan. Hal-hal

yang terkait dengan tradisi lisan dapat diaktualisasikan ke dalam sastra dan seni

pertunjukan, religi dan upacara, pengetahuan tradisional serta sistem kognitif

lainnya, manusia dan lingkungannya, dan sebagainya (Pedoman KTL, 2009: 15--

27).

Batin dan bomoh berperan dalam siklus kehidupan suku Akit, baik yang

terkait dengan kegiatan pertanian, melaut, upacara-upacara adat dan ritual, serta

Page 31: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

5

kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya terkait dengan adat dan tradisi pada suku Akit.

Dewasa ini batin telah diambil alih oleh kepala desa sesuai dengan undang-undang

Desa. Peran batin dalam suku Akit sangat besar karena selain menjaga tradisi dan

adat istiadat, batin juga menjadi pemimpin dalam ritual bedekeh. Keberadaan batin

semakin terpinggirkan karena telah digantikan oleh Kepala Desa yang tidak harus

dari pemimpin Akit. Sebelum ada Undang-Undang Desa, posisi batin menjabat dua

sekaligus yaitu sebagai kepala suku Akit dan sebagai pemimpin dalam ritual

bedekeh.

Sebagai kepala suku, batin selalu menjaga keharmonisan warga sukunya

dengan kendali adat. Batin dibantu oleh jakrah untuk segala sesuatu yang

berhubungan dengan ketentuan adat. Pembantu batin yang kedua adalah antan yang

membantu, baik dari segi adat maupun dalam pemerintahan desa. Hal inilah peran

dari batin/bomoh, jakrah dan antan dalam menjalankan roda adat sehari-hari dalam

kehidupan Akit. Di samping jakrah dan antan yang tak kalah pentingnya juga

berperan dalam kehidupan suku Akit adalah bomoh atau dapat dikategorikan orang

yang mempunyai pengetahuan mendalam dengan masalah spiritual dan

pengobatan. Bomoh biasa disebut dengan dukun. Bomoh sangat dihargai karena

mengetahui bidang-bidang khusus dalam ilmu gaib dan pengobatan.

Pengaruh globalisasi dan ajaran agama Islam yang diyakini masyarakat

Melayu di Provinsi Riau ikut memengaruhi keberadaan ritual-ritual tradisi yang

dimililki masyarakat Akit. Pengobatan modern dengan epistemologi modern

(Barat-modern) yang mengedepankan rasionalitas dalam hal pengobatan hadir pada

suku Akit melalui program dinas kesehatan sebagai pemerataan pembangunan. Hal

Page 32: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

6

ini berimplikasi kepada kehidupan masyarakat tradisional menyebabkan kaburnya

nilai-nilai tradisional masyarakat. Menurut Giddens (2003:67), globalisasi

membawa prinsip budaya modernitas sehingga memunculkan berbagai

permasalahan sosial dalam peradaban manusia. Hal ini mengancam eksistensi

budaya lokal akan menjadi rusak, bahkan mengantarkan budaya lokal menuju

kepunahan. Kondisi ini mempercepat semakin terpinggir tradisi-tradisi lisan di Riau

begitu juga dengan keberadaan ritual bedekeh. Selain dari faktor perubahan zaman,

lahirnya generasi baru yang telah terpengaruh oleh pendidikan modern juga ikut

memberikan pengaruh negatif pada pelaksanaan ritual bedekeh.

Tradisi bedekeh mewarnai kehidupan suku Akit sebagai bagian dari

kearifan lokal yang dapat diperhitungkan sebagai realitas nilai budaya dalam

kehidupan global. Sistem pengobatan tradisional biayanya ditentukan sesuai

kemampuan keluarga si sakit dan biasanya bomoh tidak meminta imbalan, berbeda

dengan pengobatan modern yang berobat dokter, bidan dan puskesmas yang ada di

wilayah suku Akit. Sistem medis tradisional pada bedekeh menggunakan bahan-

bahan yang masih ada yang akan digunakan mengobati si sakit. Bomoh melibatkan

dan warga suku Akit melibatkan diri mencari waktu yang tepat kapan dilakukan

ritual dan mantra apa yang akan dibacakan serta kapan kesediaan keluarga untuk

dilakukan ritual. Bomoh dalam masyarakat suku Akit, disamping mereka

mempunyai peranan sosial tertentu juga merupakan suatu sistem budaya

masyarakat yang keberadaannya sesuai dengan kebutuhan dan pemikiran

masyarakat.

Page 33: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

7

Pengobatan tradisonal melalui ritual bedekeh pada suku Akit seharusnya

mendapat perhatian dari dinas kesehatan sebagai pengobatan alternatif. Hal ini

dipertegas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36, Tahun 2009 tentang

Kesehatan mencakup pengobatan alternatif. Dalam undang-undang tersebut

digunakan konsep pengobatan tradisional. Pada Pasal 1 butir 16 dinyatakan bahwa

pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara

dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan seseorang secara turun-

temurun yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma

yang berlaku dalam masyarakat. Pengobatan tradisonal dan pengobatan alternatif

merupakan dua terminologi yang sama untuk menyebutkan satu sistem pengobatan

di luar pengobatan modern yang berasal dari barat. Badan kesehatan dunia (WHO)

menyebut hal tersebut dengan traditionl medicine atau pengobatan tradisional. Ada

juga yang menyebutkannya dengan folk medicine, ethno medicine, indigenous

medicine, dan alternative medicine. (Agoes, 1996:59).

Ritual bedekeh bagi peneliti dianggap penting dengan harapan hasil

penelitian ini bisa bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan pengobatan

alternatif untuk pengobatan dan penyembuhan. Selain itu, juga bermanfaat bagi

pengembangan budaya dan pewarisnya. Keterpinggiran ritual bedekeh karena

hadirnya pengobatan modern yang mengedepankan rasionalitas serta bergesernya

kedudukan batin sebagai pemimpin suku Akit secara perlahan mempengaruhi

keberadaan ritual bedekeh yang seharusnya pemerintah harus melindungi sebagai

kekayaan tradisi Indonesia. Dengan demikian, sebagai budaya serta tradisi yang

telah menjadi kekayaan bangsa Indonesia, penting untuk didorong dan diupayakan

Page 34: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

8

penelitian budaya di samping pengkajian tradisi lokal agar terhindar dari

kemerosotan nilai dan ancaman kepunahan. Sibarani (2012:103) menjelaskan

bahwa kebudayaan lokal adalah kebudayaan komunitas pada suatu tempat tertentu

yang didasarkan ada tidaknya daerah (lokasi) yang mendukung kebudayaan itu.

Kebudayaan yang ada tersebut merupakan kebiasaan yang secara turun-temurun

diwariskan sebagai pedoman hidup.

Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa banyak hal yang terkandung

dalam tradisi ritual bedekeh oleh bomoh yang perlu dikaji lebih mendalam dan

ditinjau dari aspek kebudayaan. Penulis merasa tertarik mengetahui tradisi ritual

bedekeh oleh bomoh suku Akit di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi

Riau. Hal tersebut penting karena tradisi ini masih dibutuhkan oleh suku Akit pada

zaman yang serba modern walaupun banyak tekanan oleh faktor intern dan ekstern.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas permasalahan dalam penelitian

ini dapat dirumuskan sebagai berikut

(1) Mengapakah ritual bedekeh suku Akit di Pulau Rupat, Kabupaten

Bengkalis, Provinsi Riau semakin terpinggirkan?

(2) Bagaimanakah implikasi keterpinggiran ritual bedekeh suku Akit di

Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau pada era global?

(3) Bagaimanakah strategi pelestarian pewarisan ritual bedekeh suku Akit

di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau pada era global?

Page 35: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

9

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

Adapun tujuan itu adalah seperti berikut.

1.3.1 Tujuan Umum

Seacara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, memahami,

menganalisis, dan membangun kesadaran kritis fenomena ritual bedekeh pada era

globalisasi. Persoalan tersebut dianalisis secara kritis tentang ritual pengobatan dan

faktor yang memengaruhi keterpinggiran ritual pengobatan. Di samping itu, juga

implikasi dari keterpinggiran ritual bedekeh dan strategi yang dilakukan dalam

sistem pelestarian pewarisan ritual pengobatan oleh Bomoh pada suku Akit di Pulau

Rupat Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

1.3.2 Tujuan Khusus

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini secara khusus

bertujuan sebagai berikut.

(1) Untuk mengetahui, memahami, menganalisis, dan mengkritisi alasan

semakin terpinggirkan ritual bedekeh suku Akit di Pulau Rupat,

Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau pada era global.

(2) Untuk mengetahui, memahami, menganalisis, dan mengkritisi implikasi

keterpinggiran ritual bedekeh suku Akit di Pulau Rupat, Kabupaten

Bengkalis, Provinsi Riau pada era global.

Page 36: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

10

(3) Untuk mengetahui, memahami, menganalisis, dan mengkritisi strategi

pelestarian pewarisan ritual bedekeh pada suku Akit di Pulau Rupat,

Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau pada era global.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai dua manfaat, yaitu manfaat secara teoretis dan

manfaat praktis. Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut.

1.4.1 Manfaat Teoretis

Penelitian ini secara teoretis bermanfaat dan menambah pembendaharaan

serta memenuhi kebutuhan dunia akademik sesuai dengan bidang ilmu yang diteliti

dan disiplin ilmu yang terkait. Hasil penelitian bermanfaat untuk mengembangkan

wawasan keilmuan kajian budaya (cultural studies) tentang keterpinggiran ritual

pengobatan dan strategi pelestarian ritual bedekeh dalam pengobatan penyakit pada

masyarakat, dalam hal ini suku Akit.

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut.

(1) Kalangan akademisi dan masyarakat ilmiah kajian budaya tentang ritual

pengobatan penyakit yang dilakukan oleh suku Akit. Hasil penelitian

diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian

Page 37: UCAPAN TERIMA KASIH capkan salawat dan segala bantuan … fileUcapan terima kasih yang tidak kalah nilainya juga penulis ucapkan kepada Dr. Pudentia MPSS, selaku kopromotor II yang

11

selanjutnya mengenai pengobatan penyakit yang dilakukan oleh suku

Akit.

(2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada

Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau dan Pemerintah

Indonesia dalam pembuatan kebijakan (policy) bidang kebudayaan,

khususnya keberadaan ritual bedekeh yang dilakukan oleh suku Akit

sebagai perwujudan kearifan lokal. Selain itu, juga mampu melindungi

keberadaan warisan budaya bangsa.

(3) Bagi masyarakat luas, terutama Indonesia pada umumnya dan

masyarakat suku Akit pada khususnya bermanfaat untuk memberikan

pengetahuan ritual bedekeh dan keterpinggiran ritual dalam pengobatan

penyakit karena dampak globalisasi pada suku Akit di Pulau Rupat,

Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

(4) Untuk ilmu pengetahuan agar dapat memberikan sumbangan terhadap

dunia pendidikan dalam tradisi lisan. Di samping itu, dapat memberikan

kontribusi dalam lingkungan pendidikan sebagai muatan lokal dalam

pengenalan budaya lokal.