Upload
others
View
25
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERILAKU HARGA SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN
SAHAM, DAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN
SESUDAH EX-DIVIDEND DATE
(Studi pada Saham Perusahaan Jakarta Islamic Index Periode 2010-
2016)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Melani Ali Selamat
NIM: 1113081000005
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017
i
PERILAKU HARGA SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN
SAHAM, DAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN
SESUDAH EX-DIVIDEND DATE
(Studi pada Saham Perusahaan Jakarta Islamic Index Periode
2010-2016)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Melani Ali Selamat
NIM: 1113081000005
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H / 2017 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Pada hari Selasa, 09 Mei 2017 telah dilakukan ujian komprehensif atas Mahasiswa:
1. Nama : Melani Ali Selamat
2. NIM : 1113081000005
3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)
4. Judul Skripsi : “Perilaku Harga Saham, Volume Perdagangan Saham, dan
Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date
(Studi pada Saham Perusahaan Jakarta Islamic Index Periode
2010-2016)”
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
Mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan
ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 09 Mei 2017
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Pada Hari Selasa, 24 Oktober 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Melani Ali Selamat
2. NIM : 1113081000005
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi : Perilaku Harga Saham, Volume Perdagangan Saham, dan
Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date (Studi pada Saham
Perusahaan Jakarta Islamic Index Periode 2010-2016)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Melani Ali Selamat
NIM : 1113081000005
Jurusan : Manajemen (Keuangan)
Judul Skripsi :“Perilaku Harga Saham, Volume Perdagangan Saham, dan
Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date ( Studi
pada Saham Perusahaan Jakarta Islamic Index Periode 2010-2016)”
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggungjawabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini
Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui
pembuktian yang dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti
bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap dikenai sanksi
berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
Nama : Melani Ali Selamat
Tempat, tanggal lahir : Tangerang, 12 Mei 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Jombang Raya No. 40 Rt. 04 Rw. 05, Kel.
Pondok Kacang Timur, Kec. Pondok Aren,
Tangerang Selatan
No. Telp : 085710880022
Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
2013-2017 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2010-2013 SMA Negeri 3 Tangerang
2007-2010 SMP Al-Mubarak
2001-2007 SD Al-Mubarak
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Sekretaris Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gemilang UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta (2016)
2. Koordinator Divisi Informasi dan Komunikasi Himpunan Mahasiswa
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta (2015)
3. Ketua Acara Management Got Singer Himpunan Mahasiswa
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta (2015)
4. Sekretaris Business Talkshow Milad Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta (2015)
vi
5. Anggota Divisi Informasi dan Komunikasi Himpunan Mahasiswa
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta (2014)
6. Anggota Divisi Acara Management Camp Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2014)
7. Bendahara Paduan Suara SMA Negeri 3 Tangerang (2012)
vii
ABSTRACT
The purpose of this study was to investigate the behavior of stock price, trading
volume, and abnormal return around ex-dividend date in Jakarta Islamic Index
companies in Indonesia Stock Exchange during 2010-2016. The period of
observation in this study was starting 10 days before the event date and 10 days
after the event date. This study used Paired Sample T-test and Wilcoxon Signed
Rank Test in hypotesis testing. The results of this study show that there was a
significant difference between stock price and trading volume activity before and
after ex-dividend date. Another result of this study was not reflect significant
abnormal return around ex-dividend date.
Keyword: Ex-dividend date, stock price, trading volume, abnormal return
viii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengivestigasi perilaku harga saham,
volume perdagangan saham, dan abnormal return di sekitar ex-dividend date pada
perusahaan Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010-2016.
Periode observasi penelitian ini dimulai dari 10 hari sebelum tanggal peristiwa dan
10 hari sesudah tanggal peristiwa. Penelitian ini menggunakan Paired Sample T-
test dan Wilcoxon Signed Rank Test dalam pengujian hipotesis. Hasil dari penelitian
ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara harga saham dan volume
perdagangan saham sebelum dan sesudah ex-dividend date. Hasil penelitian dari
abnormal return dalam penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang
signifikan di sekitar ex-dividend date.
Kata kunci: Ex-dividend date, harga saham, volume perdagangan, abnormal return
ix
KATA PENGANTAR
Asslamualaikum, Wr. Wb
Bismillahirrahmanirrahim,
Syukur Alhamdulillah, senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Perilaku Harga Saham, Volume Perdagangan Saham, dan Abnormal
Return Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date (Studi pada Saham Perusahaan
Jakarta Islamic Index Periode 2010-2016)”. Shalawat serta salam tak lepas penulis
haturkan kehadirat Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari
zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Strata satu pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Manajemen
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan dapat
terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, terutama kepada:
1. Mama tercinta yang telah membesarkan dan merawat penulis dengan ikhlas
dan penuh kasih sayang serta telah memberikan kepercayaan, didikan dan
bimbingannya selama ini.
2. Alm. Papa tercinta yang selama hidupnya selalu memberikan penulis semangat
dan selalu mendoakan penulis dalam setiap sujudnya.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Dr. Taridi Kasbi Ridho, SE., MBA selaku Dosen Pembimbing Skripsi
sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan saran,
petunjuk, ilmu pengetahuan, dan bimbingannya selama proses penyusunan
skripsi dan selama proses perkuliahan.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi
penulis.
7. Seluruh Staff Akademik dan Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang
telah membantu penulis dalam mengurus kepentingan yang berkaitan dengan
perkuliahan.
8. Kakak-kakak tercinta yaitu Kak Nia, Kak Alend, Kak Syauzul dan Kak Siti
yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada penulis dalam
menggapai kesuksesan.
9. Alman Fathin yang selalu memberikan saran, semangat, dan bantuannya
kepada penulis di setiap kesempatan.
x
10. Tika Octafiany Rahayu dan Rifka Indi yang membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat-sahabat tercinta yaitu Laras, Firly, Ikhlas, Maryati, Dewi dan Tegar
yang senantiasa memberikan semangat, saran, dan masukkan selama proses
penyusunan skripsi ini.
12. Manajemen 2013 yaitu Acong, Iqbal, Gita, Kumi, Cindy, Debby, Shintya,
Luthfi, Dimas, Kevin dan Alvika dan teman-teman lainnya yang tidak bisa
penulis sebutkan satu-per satu.
13. Sahabat-sahabat dari SMA 3 Tangerang yaitu Syifa, Maharani, dan Yolanda
yang menyemangati penulis saat proses penyusunan skripsi ini.
14. KKN Gemilang 2016 yaitu, Awal, Tika, Adel, Cinthya, Qia, Rio, Nawir, Aziz,
Ibnu, dan Valdi.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan. Maka dari itu, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan saran,
arahan, maupun kritikan demi menyempurnakan skripsi ini. Semoga penulisan
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya dalam bidang Manajemen
Keuangan.
Wassalamualaikum,Wr. Wb.
Jakarta, 17 Oktober 2017
Penulis
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ….……………………………………….i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. v
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah .......................................................... 8
C. Perumusan Masalah ..................................................................................... 9
D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9
E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 11
A. Kajian Teori ............................................................................................... 11
1. Saham ..................................................................................................... 11
b. Return Saham ......................................................................................... 15
2. Dividen ................................................................................................... 16
3. Kebijakan Dividen .................................................................................. 18
4. Teori Kebijakan Dividen ........................................................................ 20
5. Jadwal Pembayaran Dividen .................................................................. 22
6. Abnormal Return .................................................................................... 24
7. Volume Perdagangan Saham .................................................................. 28
8. Hubungan Antar Variabel ...................................................................... 31
9. Pasar Modal Syariah ............................................................................... 32
xii
10. Saham Syariah ........................................................................................ 35
B. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 36
C. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 44
D. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 46
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 46
B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 46
1. Populasi .................................................................................................. 46
2. Sampel .................................................................................................... 47
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 49
D. Metode Analisis Data ................................................................................. 50
1. Uji Normalitas Data ................................................................................ 50
2. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 51
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 52
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 54
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 54
1. Deskripsi Jakarta Islamic Index (JII) ..................................................... 54
2. Profil Perusahaan yang Dijadikan Sampel ............................................. 56
B. Hasil dan Pembahasan Penelitian............................................................... 60
1. Statistik Deskriptif .................................................................................. 60
2. Uji Normalitas ........................................................................................ 63
3. Uji Hipotesis ........................................................................................... 66
4. Pembahasan ............................................................................................ 71
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 77
A. Kesimpulan ................................................................................................ 77
B. Saran ........................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 80
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Kapitalisasi Pasar Saham Tahun 2010-2016 .......................................... 2
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 36
Tabel 3. 1 Kriteria Pemilihan Sampel ................................................................... 48
Tabel 3. 2 Daftar Sampel Perusahaan ................................................................... 48
Tabel 4. 1 Hasil Uji Analisis Deskriptif ................................................................ 62
Tabel 4. 2 Uji Normalitas Data Variabel Harga Saham ........................................ 64
Tabel 4. 3 Uji Normalitas Data Variabel Trading Volume Activity ...................... 65
Tabel 4. 4 Uji Normalitas Data Variabel Abnormal Return.................................. 66
Tabel 4. 5 Uji Hipotesis Harga Saham .................................................................. 68
Tabel 4. 6 Uji Hipotesis Trading Volume Activity ................................................ 69
Tabel 4. 7 Uji Hipotesis Abnormal Return............................................................ 70
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Grafik Harga Saham BJTM................................................................ 4
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 44
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Ex-Dividend Date ................................................................. 84
Lampiran 2. Volume Perdagangan Saham 2010-2016 ......................................... 85
Lampiran 3. Jumlah Saham Beredar ..................................................................... 89
Lampiran 4. Alpha dan Beta Saham ..................................................................... 89
Lampiran 5. Return Aktual Perusahaan ................................................................ 90
Lampiran 6. Return Ekspektasi Perusahaan .......................................................... 94
Lampiran 7. Harga Saham Perusahaan ................................................................. 98
Lampiran 8. Trading Volume Activity ................................................................. 102
Lampiran 9. Abnormal Return ............................................................................ 109
Lampiran 10. Statistik Deskriptif ........................................................................ 116
Lampiran 11. Uji Normalitas .............................................................................. 117
Lampiran 12. Uji Hipotesis ................................................................................. 120
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat
ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.
Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu: investasi pada aset-aset
finansial (financial assets) dan investasi pada aset-aset riil (real assets).
Investasi pada aset-aset finansial dilakukan di pasar uang, misalnya berupa
sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainnya.
Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi,
waran, opsi, dan lain-lain. Sedangkan investasi pada aset riil dapat berbentuk
pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan,
pembukaan perkebunan dan lainnya (Halim, 2005: 4).
Investasi yang sedang berkembang pesat saat ini adalah investasi yang
dilakukan di pasar modal (capital market). Pasar modal adalah suatu pasar di
mana dana-dana jangka panjang baik hutang maupun modal sendiri
diperdagangkan. Dengan kata lain, pasar modal merupakan tempat pertemuan
antara penawaran dan permintaan surat berharga. Jenis surat berharga yang
diperjualbelikan di pasar modal memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun. Dana
jangka panjang yang merupakan hutang berbentuk obligasi (bond), sedangkan
dana jangka panjang yang merupakan modal sendiri berbentuk saham (stock)
(Martono, 2010: 181).
2
Pasar modal telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal
itu ditunjukkan dengan semakin banyak sekuritas yang diperdagangkan dengan
kapitalisasi pasar cukup besar dan peran pasar modal dalam perkembangan
industri-industri berbagai sektor (Hadi, 2013: 9). Pasar modal juga merupakan
suatu indikator kemajuan perekonomian di dalam suatu negara. Dengan kata
lain, pasar modal menjadi salah satu potensi perekonomian nasional dan
memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan perekonomian
nasional.
Salah satu instrumen pasar modal yang banyak digemari oleh investor
adalah saham. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau
kepemilikan investor individual atau investor institusional atau trader atas
investasi mereka atau sejumlah dana yang diinvestasikan dalam suatu
perusahaan (Azis, dkk., 2015: 76). Perkembangan saham di Indonesia dapat
dilihat dari total nilai kapitalisasi pasar saham pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. 1
Kapitalisasi Pasar Saham Tahun 2010-2016
Tahun Kapitalisasi Pasar Saham
2010 3.257.491.064.059.210
2011 3.537.781.724.361.680
2012 4.128.206.868.586.550
2013 4.219.020.240.968.150
2014 4.219.020.240.968.150
2015 4.872.701.656.217.230
3
2016 5.753.612.759.029.210
Sumber: Saham Ok
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa dalam kurun waktu 7 tahun, total
kapitalisasi pasar saham di Indonesia terus mengalami peningkatan. Hanya saja
pada tahun 2015 total kapitalisasi pasar saham di Indonesia mengalami
penurunan menjadi Rp 4.872.701.656.217.230. Namun, pada tahun 2016 total
kapitalisasi pasar saham kembali mengalami peningkatan yang cukup baik. Total
kapitalisasi pasar saham Indonesia yang tertinggi dalam kurun waktu 7 tahun
terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar Rp 5.753.612.759.029.210.
Kepemilikan saham oleh investor dapat memberikan dua kemungkinan,
yaitu kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan maupun kemungkinan
resiko. Adapun keuntungan (return) yang akan diperoleh oleh investor adalah
capital gain dan dividen. Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh
investor dari selisih harga jual dengan harga beli (harga jual lebih tinggi dari
harga beli) (Hadi, 2013: 72). Sedangkan, dividen merupakan keuntungan yang
diberikan kepada para pemegang saham yang bersumber dari kemampuan
emiten mencetak laba bersih dari operasinya. Laba bersih yang dimaksud adalah
pendapatan bersih setelah pajak (net income after tax). Jadi, dividen merupakan
bagian laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham (Hadi, 2013:
74).
Pergerakan fluktuasi harga saham di pasar modal Indonesia dapat dikatakan
cukup tinggi. Salah satu faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham
adalah adanya informasi internal maupun eksternal perusahaan. Pengumuman
4
pembagian dividen merupakan salah satu informasi internal perusahaan yang
dapat mempengaruhi harga saham perusahaan yang bersangkutan.
Adanya informasi pengumuman pembagian dividen sering dikaitkan
dengan signalling theory. Teori sinyal atau signalling theory digunakan untuk
menjelaskan bahwa pada dasarnya laporan keuangan dimanfaatkan perusahaan
untuk memberi sinyal positif maupun negatif kepada pemakainya (Sulistyanto,
2008: 65).
Pada pengumuman dividen ada beberapa tanggal penting antara tanggal
pengumuman dividen hingga tanggal pembayaran dividen, salah satunya adalah
Ex-dividend date. Ex-dividend date merupakan batas tanggal di mana
perdagangan saham tersebut sudah tidak melekat lagi hak atas dividen. Jadi, pada
tanggal tersebut saham yang diperdagangkan sudah tidak melekat lagi hak untuk
memperoleh pembagian saham dari emiten (Hadi, 2013: 77).
Gambar 1. 1
Grafik Harga Saham BJTM
5
Pada umumnya, harga saham akan cenderung menurun saat periode Ex-
Dividend Date, seperti pada gambar 1.1. Bareksa.com pada 21 Maret 2017 dalam
artikelnya menjelaskan bahwa saham BJTM membagikan dividen sebesar
Rp43,64 per lembar dengan cum dividend date (batas tanggal di mana investor
berhak mendapatkan dividen ) pada 7 Februari 2017. Menjelang cum dividend
date, saham BJTM beranjak naik 4 persen dalam 7 hari perdagangan sejak 1
Februari 2017. Lalu, pada tanggal 7 Februari 2017, saham BJTM ditutup Rp640,
sehingga saham ini mempunyai dividend yield sebesar 6,8 persen. Namun, sehari
setelahnya atau pada ex dividend date, para pelaku pasar berlomba-lomba untuk
melakukan aksi jual setelah memastikan namanya berhak mendapatkan dividen.
Alhasil penurunan harga saham BJTM pun tak dapat terhindarkan dan saham
bank ini ditutup di level Rp585 atau melemah 8,6 persen dibandingkan
penutupan 7 Februari. Angka penurunan saat ex dividend date tersebut lebih dari
besaran dividend yield. Namun, sebulan setelahnya saham BJTM kembali
membaik dan saat ini diperdagangkan di kisaran Rp640 per lembar.
Hidayanti (2014) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara harga saham sebelum dan sesudah ex-dividend
date. Raymond (2017) dalam penelitiannya menyatakan bahwa harga saham
sebelum ex-dividend date lebih besar dari rata-rata harga saham sesudah ex-
dividend date. Dengan kata lain harga saham mengalami penurunan pada ex-
dividend date.
Adanya perubahan harga saham di sekitar ex-dividend date tentunya dapat
mengakibatkan terjadinya perubahan aktivitas pada volume perdagangan saham.
6
Volume perdagangan saham dapat dijadikan tolak ukur bagi investor untuk
mengetahui apakah saham yang akan dibeli aktif diperdagangkan di pasar atau
tidak. Saham yang aktif tentunya memiliki volume perdagangan yang besar.
Saham yang memiliki volume perdagangan yang besar akan diminati oleh
investor karena saham tersebut akan menghasilkan return yang tinggi.
Blandon dan Blasco (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
adanya volume perdagangan saham yang abnormal di sekitar ex-dividend date,
terutama pada saham yang memiliki tingkat pengembalian yang tinggi. Nguyen
dkk. (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa rata-rata abnormal turnover
secara signifikan menurun sebelum dan sesudah ex-dividend date.
Pembagian dividen yang dilakukan oleh perusahaan akan memberikan
dampak bagi pendanaan pada perusahaan. Semakin besar dividen yang
dibagikan perusahaan maka akan semakin mengurangi modal perusahaan. Hal
ini dapat membuat investor berpikiran negatif jika pada saat ex-dividend date,
harga saham perusahaan yang bersangkutan akan mengalami penurunan.
Tentunya hal ini juga akan mempengaruhi volume perdagangan saham suatu
perusahaan.
Abnormal return yang terjadi di seputar publikasi suatu informasi
merupakan respon pasar terhadap informasi yang telah dipublikasikan dan
direspon secara cepat oleh investor. Dalam penelitiannya, Isaksoon (2013)
menyatakan bahwa terjadinya abnormal return pada Tokyo dan London Stock
Exchange di sekitar peristiwa ex-dividend date. Sedangkan, Hidayanti (2014)
7
menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mengakibatkan perubahan yang
signifikan terhadap rata-rata abnormal return.
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, dapat dilihat bahwa dampak
harga saham, volume perdagangan saham, dan abnormal return merupakan isu
yang penting bagi investor. Hal ini disebabkan karena pergerakan harga saham
di sekitar ex-dividend date mempengaruhi keputusan investor untuk berinvestasi
dan sangat berpengaruh terhadap return yang akan diterima oleh investor. Maka
dari itu, penulis memandang bahwa masih diperlukannya penelitian yang serupa
atas fenomena ex-dividend date ini dikarenakan masih terdapat perbedaan
temuan dari sejumlah penelitian yang dilakukan. Oleh karena itu, penulis
memilih judul penelitian “PERILAKU HARGA SAHAM, VOLUME
PERDAGANGAN SAHAM, DAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN
SESUDAH EX-DIVIDEND DATE (STUDI PADA SAHAM
PERUSAHAAN JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2010-2016)”.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penulis meneliti
perilaku harga saham, volume perdagangan saham, dan abnormal return
sekaligus di sekitar peristiwa ex-dividend date. Periode penelitian yang diambil-
pun lebih panjang, dari tahun 2010-2016 yaitu 7 tahun. Periode penelitian yang
panjang dapat memberikan hasil yang lebih akurat. Selain itu perbedaan yang
lain terletak pada objek penelitiannya, di mana penulis memilih saham
perusahaan yang termasuk dalam kategori Jakarta Islamic Index (JII). Penelitian
mengenai fenomena ex-dividend date pada saham JII masih tergolong sedikit.
Selain itu saham yang masuk dalam kategori JII adalah saham yang memiliki
8
likuiditas yang tinggi serta memiliki kapitalisasi yang besar sehingga
kemungkinan kurang diamati oleh investor. Maka dari itu, penulis merasa sangat
perlu untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai fenomena ex-dividend
date pada saham-saham syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index
(JII).
Penelitian ini juga memiliki kelebihan dalam periode data yang digunakan,
yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2016. Periode data yang cukup
panjang dimaksudkan agar penelitian mendapatkan hasil statistik yang lebih
akurat.
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas,
maka penulis mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dalam penelitian
ini sebagai berikut:
a. Investor masih kurang cermat dalam menganalisis dan memanfaatkan
informasi yang dipublikasikan oleh perusahaan melalui pengumuman
dividen dalam membeli dan menjual saham.
b. Kurangnya teori yang berkaitan dengan perilaku harga saham, volume
perdagangan saham, dan abnormal return di sekitar ex-dividend date
secara empiris.
c. Hasil penelitian terdahulu yang masih beragam mengenai dampak
pengumuman dividen khususnya pada saat ex-dividend date terhadap
harga saham, volume perdagangan saham, dan abnormal return.
9
2. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka agar penelitian ini
lebih terarah peneliti menetapkan batasan masalah. Penelitian ini
memfokuskan pada harga saham yang diambil dari harga penutupan saham.
Untuk mengetahui perilaku volume perdagangan saham saat sebelum dan
sesudah ex-dividend date, peneliti memfokuskan pada tes Trading volume
activity (TVA). Serta melakukan perhitungan abnormal return saham
sebelum dan sesudah ex-dividend date.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana perilaku harga saham pada saat sebelum dan sesudah ex-dividend
date pada saham perusahaan JII?
2. Bagaimana perilaku volume perdagangan saham pada saat sebelum dan
sesudah ex-dividend date pada saham perusahaan JII?
3. Bagaimana perilaku abnormal return saham pada saat sebelum dan sesudah
ex-dividend date pada saham perusahaan JII?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu:
1. Untuk menganalisis perilaku harga saham pada saat sebelum dan sesudah ex-
dividend date pada saham perusahaan JII.
2. Untuk menganalisis perilaku volume perdagangan saham pada saat sebelum
dan sesudah ex-dividend date pada saham perusahaan JII.
10
3. Untuk menganalisis perilaku abnormal return saham pada saat sebelum dan
sesudah ex-dividend date pada saham perusahaan JII.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti/akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan dan
informasi mengenai perilaku harga saham, volume perdagangan saham, dan
abnormal return di sekitar waktu pengumuman ex-dividend date. Penelitian
ini juga dapat dikembangkan kembali sebagai sumber referensi pada
penelitian selanjutnya dalam membahas topik yang sama.
2. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan
keputusan investasi khususnya di sekitar pengumuman ex-dividend date
sehingga investor mendapatkan keuntungan yang diharapkan.
3. Bagi Umum
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan khususnya
dalam bidang keuangan (financial).
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Saham
Saham merupakan instrumen ekuitas, yaitu tanda penyertaan atau
kepemilikan seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau
perseroan terbatas (Hadi, 2013: 67).
Manurung (2009: 81) mengemukakan bahwa saham satu perusahaan
merupakan bagian dari kepemilikan. Investor memperoleh imbal hasil dari
saham berupa peningkatan harga dan dividen. Saham tidak mempunyai
waktu jatuh tempo seperti obligasi, sehingga sekuritas saham sangat
beresiko. Pemilik saham memperoleh hak residual claimant, yaitu klaim
terhadap semua aset dan pendapatan sesudah semua klaim lain terpenuhi.
Artinya, pemegang saham akan memperoleh kekayaan jika kondisi
perusahaan semakin baik, sebaliknya pemegang saham tidak memperoleh
kekayaan jika kondisi perusahaan semakin buruk. Hak lain dari pemegang
saham adalah hak suara untuk menentukan manajer dan penjualan saham
baru.
Saham terdiri dari dua jenis, yaitu saham biasa (common stock) dan
saham preferen (preferred stock). Saham biasa menjelaskan kepemilikan
perusahaan, penerima dividen, hak suara, dan ekspektasi harga yang lebih
tinggi. Penilaian saham biasa bergantung pada dividen dan tingkat diskonto.
12
Harga saham biasa bergantung pada nilai sekarang dari arus penerimaan kas
masa datang. Saham preferen adalah suatu bentuk ekuitas dengan dividen
tetap dan tidak pernah berubah serta harga biasanya stabil. Pemilik saham
preferen tidak mempunyai hak suara tetapi mempunyai klaim terhadap
semua aset jika klaim saham biasa kreditor sudah terpenuhi.
a. Harga Saham
Setiap lembaran saham mempunyai nilai atau harga. Harga saham
dapat mencerminkan berbagai informasi yang terjadi di pasar modal.
Menurut Widoatmodjo (2000: 13), harga saham dapat dibedakan sebagai
berikut:
(1) Harga Nominal
Harga nominal merupakan harga yang tercantum dalam sertifikat
saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar
saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti
penting karena dividen yang dibayarkan atas saham biasanya
ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
(2) Harga Perdana
Harga perdana merupakan harga pada waktu saham tersebut dicatat
di bursa efek dalam rangka penawaran umum penjualan saham
perdana yang disebut dengan IPO (Initial Public Offering). Harga
saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi
(underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa
harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat.
13
(3) Harga Pasar
Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor
yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa
efek. Transaksi di sini tidak lagi melibatkan emiten dan penjamin
emisi. Harga inilah yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan
merupakan harga yang benar-benar mewakili harga perusahaan
penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali
terjadi negosiasi harga antara investor dengan perusahaan penerbit.
Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain
adalah harga pasar yang tercatat pada waktu penutupan (closing
price) aktivitas di Bursa Efek Indonesia.
Menurut Ang (1997:87) dalam nilai dari suatu saham berdasarkan
fungsinya dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu:
(1) Per value (nilai nominal)
Adalah nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan yang
berfungsi untuk pencatatan akuntansi dan tidak dipergunakan untuk
mengukur sesuatu.
(2) Base Price (Harga Dasar)
Merupakan harga yang dipergunakan di dalam perhitungan harga
indeks saham yang akan berubah sesuai dengan aksi emiten.
(3) Market Price (Harga Pasar)
Merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung.
Jika pasar bursa efek sudah tutup, maka harga pasar adalah harga
14
penutupannya (closing price). Dengan demikian harga pasar inilah
yang akan menyatakan naik turunnya saham.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tingkat harga
saham menurut Aziz (2015: 83), yaitu:
(1) Jumlah dividen kas yang diberikan, sebagai salah satu faktor yang
mempengaruhi tingkat perubahan harga saham, maka dengan
membagikan dividen dalam jumlah besar dapat meningkatkan
kepercayaan investor kepada perusahaan dan akan berdampak pada
kenaikan dividen dalam jumlah yang besar.
(2) Jumlah laba yang didapat oleh perusahaan, perusahan yang mempunyai
laba yang tinggi dan prospek perusahaan yang cerah umumnya menjadi
pilihan bagi investor dalam menanamkan dananya karena perusahaan
dengan laba tinggi cenderung akan membagikan dividennya dalam
jumlah besar. Semakin banyak investor menanamkan dananya dalam
suatu perusahaan akan mempengaruhi harga saham perusahaan
tersebut.
(3) Laba per lembar (earning per share), sebagai seorang investor yang
melakukan investasi pada perusahaan, akan menerima laba atas saham
yang dimilikinya, semakin tinggi laba per saham yang diberikan
perusahaan, maka investor akan semakin percaya bahwa perusahaan
akan memberikan tingkat pengembalian yang cukup baik. Ini akan
mendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi,
sehingga harga saham perusahaan akan meningkat.
15
(4) Tingkat suku bunga, yang dapat mempengaruhi harga saham
perusahaan dengan cara: mempengaruhi laba perusahaan hal ini terjadi
karena bunga adalah biaya, semakin tinggi suku bunga semakin rendah
laba perusahaan; mempengaruhi persaingan di pasar modal antara
saham dan obligasi, apabila suku bunga naik maka investor akan
mendapatkan hasil yang besar dari obligasi sehingga mereka akan
menjual saham mereka untuk ditukarkan dengan obligasi, penukaran
yang demikian akan menurunkan harga saham. Hal sebaliknya juga
terjadi apabila tingkat suku bunga mempengaruhi harga saham secara
negatif, artinya bila tingkat suku bunga turun maka harga saham akan
naik.
(5) Tingkat risiko dan tingkat pengembalian, pada umumnya semakin
tinggi risiko semakin besar tingkat pengembalian yang diharapkan oleh
investor, hal ini akan mempunyai pengaruh yang besar antara sikap
investor dengan harga saham yang diharapkan.
b. Return Saham
Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas
suatu investasi yang dilakukan. Return merupakan imbalan yang diperoleh
dari investasi. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor
untuk berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor
menanggung risiko atas investasi yang dilakukan. Semakin besar return
yang dihasilkan oleh suatu investasi, akan semakin besar pula daya tarik
16
investasi tersebut bagi investor; walaupun tetap memperhitungkan faktor
risiko yang melekat pada investasi tersebut (Halim, 2015:89).
Ang (1997:97) menyatakan bahwa tanpa adanya keuntungan yang
dapat dinikmati dari suatu investasi, tentunya pemodal tidak mau repot-
repot melakukan investasi yang pada akhirnya tidak ada hasilnya.
Menurut Ang (1997: 98), komponen suatu return terdiri atas dua jenis yaitu:
(1) Current Income
Current income adalah keuntungan yang diperoleh melalui
pembayaran yang bersifat periodik seperti pembayaran bunga deposito,
bunga obligasi, dividen, dan sebagainya. Disebut sebagai pendapatan
lancar, maksudnya adalah keuntungan yang diterima biasanya dalam
bentuk kas, sehingga dapat diuangkan secara cepat.
(2) Capital Gain
Capital gain adalah keuntungan yang diterima karena adanya selisih
antara harga jual dan harga beli suatu investasi. Capital gain ini sangat
tergantung dari harga pasar instrumen investasi yang bersangkutan, yang
berarti instrumen investasi tersebut harus diperdagangkan maka akan
timbul perubahan nilai instrumen investasi.
2. Dividen
Dividen merupakan bagian dari laba yang tersedia bagi pemegang
saham biasa (earning available for common stockholders) yang dibagikan
kepada para pemegang saham biasa dalam bentuk tunai. Laba ditahan
(retained earning) adalah bagian dari laba yang tersedia bagi para
17
pemegang saham biasa yang ditahan oleh perusahaan untuk diinvestasikan
kembali dalam suatu proyek tertentu, dengan tujuan untuk mengejar
pertumbuhan perusahaan (Warsono, 2003: 271).
Dalam Warsono (2003:272), menjelaskan bahwa dividen dalam
suatu perusahaan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
a. Dividen tunai (Cash dividend)
Dividen tunai merupakan jenis dividen yang umum dan banyak
digunakan oleh perusahaan. Dividen tunai diterima oleh pemegang
saham biasa melalui cek atau terkadang mereka menginvestasikannya
kembali dalam saham biasa di perusahaan. Penginvestasian kembali
dividen pada saham perusahaan diselesaikan melalui suatu rencana
reinvestasi dividen (dividend reinvestment plan), atau sering disebut
DRIP.
b. Dividen Saham (Stock dividend)
Dividen saham dibayarkan dalam lembar saham tambahan dan
bukannya dalam bentuk uang tunai. Perusahaan akan memberikan
dividen saham biasanya mengumumkan besarnya dividen tersebut
dalam presentase tertentu. Jika seorang investor memiliki saham yang
menghasilkan dividen saham kurang dari fraksi yang telah ditentukan
(dalam lot), maka kekurangannya akan diberikan dalam bentuk tunai.
c. Dividen kekayaan (property dividend)
Dividen kekayaan adalah distribusi pro rata suatu aset fisik. Aset
tersebut baisanya berupa produk yang dihasilkan perusahaan. Dividen
18
kekayaan diberikan apabila jumlah pemegang saham perusahaan masih
sedikit dan perusahaan menghasilkan sesuatu yang mudah
didistribusikan. Dividen kekayaan saat ini sudah sangat jarang
dilakukan. Hal ini disebabkan karena adanya kesulitan dalam
pendistribusian aset fisik kepada para pemegang sahamnya, di samping
itu belum tentu semua pemegang saham menyetujuinya.
3. Kebijakan Dividen
Dalam penelitiannya, Hutapea (2014) menyebutkan bahwa
kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan
keputusan pendanaan perusahaan. Secara definisi kebijakan dividen adalah
kebijakan untuk menentukan berapa laba yang harus dibayarkan (dividen)
kepada pemegang saham dan berapa banyak yang harus ditanam kembali
(laba ditahan). Presentase dari laba yang akan dibagikan sebagai dividen
kepada pemegang saham disebut sebagai Dividen Payout Ratio (DPR).
Menurut Sjahrial (2008: 305), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan, antara lain:
a. Posisi likuiditas perusahaan
Makin kuat posisi likuiditas perusahaan, makin besar dividen yang
dibayarkan.
b. Kebutuhan dana untuk membayar utang
Apabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar utang, maka
sisanya yang digunakan untuk membayar dividen semakin kecil.
c. Rencana perluasan usaha
19
Makin besar perluasan usaha perusahaan, makin berkurang dana yang
dapat dibayarkan untuk dividen.
d. Pengawasan terhadap perusahaan
Kebijakan pembiayaan: untuk ekspansi dibiayai dengan dana dari
sumber inter antara lain, laba. Dengan pertimbangan, apabila dibiayai
dengan penjualan saham baru ini akan melemahkan kontrol dari
kelompok pemegang saham dominan karena suara pemegang saham
mayoritas berkurang.
Warsono (2003:274) mengemukakan bahwa kebijakan dividen yang
diambil oleh dewan direktur antara suatu perusahaan dengan perusahaan
lain dapat berbeda. Hal ini tergantung pada jenis kebijakan dividen yang
dianutnya. Secara umum, ada empat macam jenis kebijakan dividen, yaitu:
a. Kebijakan dividen mantap-per-saham
Dalam jenis kebijakan dividen ini, pembayaran dividen dari waktu ke
waktu mempunyai jumlah yang sama. Kenaikan jumlah dividen akan
terlaksana jika manajemen yakin bahwa perusahaan sudah mampu
membayarnya dari waktu ke waktu. Sekali besarnya jumlah dividen
dinaikkan, maka jumlah ini tidak akan turun.
b. Kebijakan rasio pembayaran dividen konstan
Dalam kebijakan dividen ini, jumlah dividen dibakukan sekian persen
dari laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa perusahaan. Ini
berarti dengan laba yang berfluktuasi dari waktu ke waktu, maka
besarnya dividen yang dibayarkan perusahaan juga berfluktuasi. Jika
20
yang tersedia bagi para pemegang saham biasa perusahaan turun sangat
drastis, maka jumlah dividen yang dibayarkan akan sangat berkurang,
atau bahkan tidak ada.
c. Kebijakan dividen regular rendah dan ekstra tutup tahun
Dalam kebijakan ini, perusahaan seara regular (misalnya per kuartal)
membayar dalam jumlah yang kecil, namun di akhir tahun perusahaan
menambah ekstra dividen (apabila perusahaan mendapatkan laba cukup
besar). Tujuan digunakannya cara ini adalah untuk menghapus konotasi
dividen permanen.
d. Kebijakan dividen residual
Dalam kebijakan ini, jumlah laba ditahan bergantung pada tersedianya
peluang investasi dalam satu tahun tertentu. Dividen diambil dari laba
residual setelah kebutuhan investasi perusahaan terpenuhi. Jadi, jika
kebutuhan dana investasi besar, mungkin saja para pemegang saham
tidak menerima dividen.
4. Teori Kebijakan Dividen
Terdapat banyak teori yang menjelaskan tentang dividen, dalam
bukunya Sjahrial (2008: 311) mengemukakan beberapa teori tentang
dividen, yaitu:
a. Teori Dividen Tidak Relevan dari Modigliani Miller
Asumsi-asumsi pendapat ini lemah:
(1) Pasar modal sempurna dimana semua investor adalah rasional.
Prakteknya sulit ditemui pasar modal yang sempurna.
21
(2) Tidak ada biaya emisi saham baru, kenyataannya biaya emisi
saham baru (Flotation costs) itu pasti ada.
(3) Tidak ada pajak, kenyataannya pajak pasti ada
(4) Kebijakan investasi perusahaan tidak berubah, praktiknya
kebijakan investasi perusahaan pasti berubah.
Beberapa ahli menentang pendapat Modigliani & Miller mengenai
dividen tidak relevan dengan menunjukkan bahwa adanya biaya emisi
saham baru akan mempengaruhi nilai perusahaan.
b. Teori Bird in the hand
Gordon dan Litner menyatakan bahwa biaya modal sendiri perusahaan
akan naik jika DPR (dividend payout ratio) rendah karena investor lebih
suka menerima dividen dibandingkan capital gain karena dividend
yield lebih pasti. Menurut Modigliani & Miller pendapat Gordon &
Litner merupakan suatu kesalahan, karena akhirnya investor akan
kembali menginvestasikan dividen yang diterima pada perusahaan yang
sama atau perusahaan yang memiliki risiko yang hampir sama.
c. Teori perbedaan pajak
Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy karena adanya
pajak terhadap dividend dan capital gain. Para investor lebih menyukai
capital gain karena dapat menunda pembayaran pajak.
d. Teori Signaling Hypothesis
Menurut Modigliani & Millerr, kenaikan dividen biasanya merupaka
suatu “signal (tanda)” kepada para investor bahwa manajemen
22
perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik di masa
mendatang. Sebaliknya, suatu penurunan dividen atau kenaikan
dividen yang di bawah normal (biasanya) diyakini investor sebagai
pertanda (signal) bahwa perusahaan menghadapi masa sulit di waktu
mendatang.
e. Teori clientele effect
Kelompok (clientele) pemegang saham yang berbeda akan memiliki
preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan.
Kelompok pemegang saham yang membutuhkan penghasilan pada
saat ini lebih menyukai suatu dividend payout ratio (DPR) yang
tinggi. Sebaliknya, kelompok pemegang saham yang tidak begitu
membutuhkan uang saat ini lebih senang jika perusahaan menahan
sebagian besar laba bersih perusahaan. Jika ada perbedaan pajak bagi
individu (misalnya orang lanjut usia dikenakan pajak lebih ringan)
karena dapat menunda pembayaran pajak. Kelompok ini lebih senang
jika perusahaan membagi dividen yang kecil. Demikian, maka
kelompok pemegang saham yang dikenakan pajak lebih tinggi lebih
menyukai capital gain begitu pula sebaliknya.
5. Jadwal Pembayaran Dividen
Hadi (2013: 77) menyebutkan ketika direksi perusahaan bermaksud
untuk membagikan dividen, baik berupa dividen kas maupun dividen
saham, maka didahului dengan penerbitan pengumuman pembagian saham.
23
Dalam pengumuman tersebut mencantumkan tanggal pembayaran dividen
yang meliputi:
a. Decalaration Date (tanggal pengumuman)
Merupakan tanggal resmi pengumuman oleh emiten tentang bentuk dan
besarnya dividen, serta jadwal pembayaran dividen yang akan
dilakukan.
b. Cum dividend date (tanggal cum dividen)
Tanggal hari terakhir perdagangan saham yang masih melekat hak
untuk mendapatkan dividen (dividen tunai atau saham). Di sini, siapa
saja (investor) yang membeli saham sesudah tanggal declaration dan
sebelum atau pada tanggal cum-dividend, maka berhak untuk
memperoleh bentuk dan besarnya dividen sesuai dengan yang
diumumkan oleh emiten. Siapa saja yang memegang (membeli saham)
sebagaimana dalam kasus tersebut, harus segera mendaftarkan kepada
Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh emiten guna meregistrasikan
nama sebagai pemegang saham. Proses registrasi harus dilakukan
sebelum atau pada tanggal date of record.
c. Ex-dividend date (tanggal ex-dividen)
Merupakan batas tanggal di mana pemegang saham tersebut sudah tidak
melekat lagi hak atas dividen. Jadi pada tanggal tersebut saham yang
diperdagangkan sudah tidak melekat lagi hak untuk memperoleh
pembagian saham dari emiten. Untuk mencegah timbulnya konflik,
industri pasar modal telah menetapkan suatu konvensi yang
24
mengumumkan bahwa hak atas dividen tetap menyertai saham hingga
empat hari kegiatan bisnis sebelum tanggal pencatatan pemegang
saham. Pada hari keempat sebelum tanggal tersebut, hak atas dividen
tidak lagi menyertai saham. Dalam hal ini tanggal ex-dividend adalah 4
hari sebelum tanggal 8 Desember, yaitu tanggal 4 Desember 2001
(Anindhita, 2010).
d. Recording date (tanggal registrasi)
Tanggal di mana seorang investor harus terdaftar sebagai pemegang
saham, sehingga ia mempunyai hak sebagai pemegang saham. Saham
yang dibeli harus segera didaftarkan sebelum atau pada saat date of
record, jika tidak segera didaftarkan atau terlambat mendaftarkan
saham yang dimiliki pada date of record, maka tidak memiliki hak
untuk mendapatkan pembagian dividen dari emiten bersangkutan.
e. Date of Payment (tanggal pembayaran dividen)
Tanggal di mana dividen dibayarkan oleh emiten yang membagikan
dividen kepada investor (pemegang saham) emiten, dan terdaftar nama
di Biro Administrasi Efek Sehingga berhak memperoleh pembagian
dividen.
6. Abnormal Return
Abnormal return merupakan selisih antara return
sesungguhnya/aktual/realisasi yang terjadi dengan return ekspektasi.
Return aktual merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang
25
merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya. Return
ekspektasi merupakan return yang harus diestimasi (Halim, 2015:89).
Abnormal return biasanya terjadi pada pasar modal yang tidak
efisien. Pasar modal dikatakan tidak efisien jika satu atau beberapa pelaku
pasar dapat menikmati abnormal return dalam jangka waktu cukup lama.
Di lain pihak, pasar modal dikatakan efisien jika harga semua sekuritas yang
diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia
(Halim, 2015:89).
Perhitungan abnormal return dapat dilakukan dengan mengurangi
actual return dengan return ekspektasi dengan rumus sebagai berikut
(Halim, 2015:89):
ARTNi,t = A(Ri,t) – E(Ri,t)
ARTNi,t: Abnormal return sekuritas i pada waktu ke-t
A(Ri,t): Aktual return sekuritas i pada waktu ke-t
E(Ri,t): Return ekspekstasi sekuritas i pada waktu ke-t
Dalam penelitian Megawati dan Oktanina (2015), untuk
memperoleh abnormal return untuk setiap saham, perlu dihitung terlebih
dahulu dua jenis return, yaitu return aktual dan return yang diharapkan.
a. Return aktual, yaitu hasil keuntungan yang telah terjadi dan dihitung
berdasarkan data historis. Return aktual penting karena digunakan
sebagai salah satu pengukur dari kinerja perusahaan dan berguna juga
untuk menentukan expected return dan risiko di masa datang. Return
26
aktual merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan
selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya atau dapat
dihitung dengan rumus:
Ri, t = (Pi,t – Pi,t−1)
Pi,t−1
Keterangan:
Ri,t: Return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode
peristiwa ke-t
Pi,t: Harga sekarang untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
Ri,t-1: harga sebelumnya untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-
t
b. Return yang diharapkan (expected return), yaitu return yang
diharapkan akan diperoleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan
return aktual yang sifatnya sudah terjadi, expected return sifatnya
belum terjadi.
E(Rit) = 𝛼𝑖 + 𝛽𝑖 𝑅𝑚𝑡 + 𝜀𝑖𝑡
E(Rit): Return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode estimasi t
𝛼𝑖: Intercept, independen terhadap Rmt
𝛽𝑖: Slope, risiko sistematis, dependen terhadap Rmt
Rmt: return pasar
𝜀𝑖𝑡: Kesalahan residu sekuritas i pada periode estimasi ke t
27
c. Dalam penelitian Megawati dan Oktanina (2015), selain return saham
terdapat juga return pasar. Return pasar adalah return rata-rata seluruh
perusahaan yang terdaftar di bursa yang diukur dengan nilai indeks
harga saham gabungan (IHSG). Untuk mencari return pasar digunakan
rumus sebagai berikut:
Rm = IHSGt – IHSGt−1
IHSGt−1
d. Average Abnormal Return (AAR)
Pengujian abnormal return bisa dilakukan dengan menguji rata-rata
abnormal return seluruh sekuritas secara cross section untuk tiap-tiap
gari di periode peristiwa (Na’im dan Herlambang, 2015). Rata-rata
abnormal return untuk hari ke-t data dihitung berdasarkan rumus
berikut:
AARt = ∑ 𝐴𝑅𝑖𝑡
𝑘𝑖=1
𝑘
AARt : Rata-rata abnormal return pada hari ke-t
ARt : Abnormal return untuk sekuritas-i pada hari ke-t
k : Jumlah sekuritas
e. Cummulative Abnormal Return (CAR)
CAR merupakan kumulatif harian saham AR dari hari pertama sampai
dengan hari-hari berikutnya untuk setiap jenis saham. Jadi CAR selama
periode sebelum suatu peristiwa terjadi akan dibandingkan dengan
CAR selama periode sesudah suatu peristiwa terjadi. Dengan
melakukan perbandingan tersebut diketahui jenis saham yang paling
28
berpengaruh, baik positif maupun negatif selama suatu periode (Na’im
dan Herlambang, 2015).
CAR = ∑ 𝐴𝑅𝑖𝑎𝑡𝑎=𝑡3
CAR : Cummultive abnormal return sekuritas ke-i pada hari ke-t,
yang diakumulasi dari abnormal return (AR) sekuritas ke-i
mulai hari awal periode jendela a sampai hari ke t
ARit : Abnormal return untuk sekuritas ke-I pada hari ke a, yaitu
mulai hari awal periode jendela sampai hari ke-t
f. Cummulative Average Abnormal Return (CAAR)
Dalam penelitian Anindhita (2010), CAAR atau akumulasi rata-rata
return tidak normal merupakan penjumlahan rata-rata abnormal return
hari sebelumnya dengan rata-rata abnormal return sesudahnya. CAAR
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
CAAR = ∑ 𝐶𝐴𝑅𝑖𝑡
𝑘𝑖=1
𝑘
CAARt : jumlah AAR pada hari ke-t
CARit : CAR pada sekuritas i pada hari ke-t
k : jumlah sekuritas dalam event window
7. Volume Perdagangan Saham
Aktivitas perdagangan saham dapat dilihat melalui indikator volume
perdagangan (trading volume activity). Volume perdagangan dapat
digunakan sebagai alat untuk menganalisis pergerakan suatu saham karena
29
volume perdagangan sebenarnya menggambarkan pertempuran supply dan
demand transaksi saham. Volume perdagangan dapat digunakan untuk
mengkonfirmasi apakah suatu trend akan berlanjut ataukah terjadi
pembalikan arah (Aziz, 2015: 273)
Menurut Husnan (2003: 57), volume perdagangan saham
merupakan rasio antara jumlah lembar saham yang diperdagangakan pada
waktu tertentu terhadap jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu.
Jumlah saham yang diterbitkan tercermin dalam jumlah lembar saham saat
perusahaan tersebut melakukan emisi saham.
Kegiatan volume perdagangan yang sangat tinggi di bursa
ditafsirkan sebagai tanda pasar yang akan membaik. Peningkatan volume
perdagangan diikuti dengan peningkatan harga saham merupakan gejala
yang makin kuat akan kondisi bullish (Aziz, 2015: 273).
Jika volume perdagangan besar maka saham tersebut sangat
diminati oleh banyak investor. Kecenderungan investor yang tertarik pada
saham memberikan return saham tinggi walau bersiko. Saham yang aktif
diperdagangkan sudah pasti memiliki volume perdagangan yang besar dan
saham dengan volume besar akan menghasilkan return saham yang tinggi
(Aziz, 2015: 274).
Volume perdagangan merupakan suatu indikator likuiditas saham
atas suatu informasi yang ada dalam pasar modal. Kegiatan perdagangan
saham diukur dengan menggunakan indikator Trading volume activity
(Hutapea, 2014).
30
Di dalam penelitian Hutapea (2014) disebutkan bahwa ada dua
macam hubungan antara harga dan volume perdagangan saham. Kedua
macam hubungan itu adalah sebagai berikut:
a. Volume memperkuat pola harga saham (volume as confirmation in
price patterns)
Volume mengukur intensitas di belakang pergerakan harga. Volume
yang besar mencerminkan derajat intensitas dan tekanan yang tinggi.
Dengan memonitor tingkat volume bersama-sama dengan reaksi harga,
analis dapat lebih mengukur tekanan pembelian atau penjualan di
belakang pergerakan pasar. Informasi volume dapat digunakan untuk
memperkuat atau menegaskan pergerakan harga. Volume akan
berkembang dalam arah kecenderungan (trend) harga yang ada. Dalam
kecenderungan menaik (uptrend), volume akan lebih besar
sebagaimana harga bergerak lebih tinggi, dan akan menurun bila harga
menurun. Selama pola ini berlanjut, volume dikatakan sebagai
konfirmasi atas tren harga.
b. Volume mendahului harga (volume precedes price)
Dengan memonitor harga dan volume secara bersamaan, sesungguhnya
analis menggunakan dua alat yang berbeda untuk mengukur hal yang
sama yaitu tekanan. Keadaan dimana harga-harga cenderung lebih
tinggi dapat dilihat bahwa ada lebih banyak tekanan pembelian daripada
penjualan. Analis percaya bahwa volume mendahului harga, berarti
31
dampak dari tekanan pembelian dan penjualan akan terlihat dalam
volume sebelum termanifestasi dalam harga
8. Hubungan Antar Variabel
a. Pengaruh Ex-dividend date dengan Harga Saham
Berdasarkan teori efficiency market hypothesis, harga saham akan
bereaksi terhadap informasi yang ada di mana reaksi tersebut terjadi pada
hari-hari di sekitar tanggal ex-dividend yang merupakan tanggal pada
saat hak atas dividen periode berjalan dilepaskan dari sahamnya
(Raymond, 2017). Ross (2009:211) berpendapat bahwa ex-dividend date
adalah tanggal empat hari sebelum tanggal pencatatan, menetapkan para
individu yang berhak mendapatkan dividen. Investor yang kehilangan
hak tersebut cenderung akan memilih untuk tidak membeli saham
tersebut. Keadaan ini tentu akan membuat harga saham perusahaan
tersebut mengalami penurunan sebesar harga saham yang dibagikan
dikurangi pajak.
Informasi mengenai pembagian dividen terutama tanggal ex-
dividend biasanya akan membuat investor berpikiran negatif jikalau
harga saham perusahaan akan mengalami penurunan. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Taungke (2015) bahwa terdapat
penurunan harga saham pada saat ex-dividend date.
b. Pengaruh Ex-dividend date dengan Volume Perdagangan Saham
Informasi mengenai pembagian dividen yang dapat berpengaruh
terhadap harga saham tentunya berhubungan juga dengan volume
32
perdagangan saham yang terjadi, terutama di sekitar tanggal ex-dividend.
Volume perdagangan saham dapat dijadikan salah satu indikator untuk
melihat apakah investor menilai pengumuman perubahan dividen dan ex-
dividend date sebagai sesuatu yang informatif yang bisa dilihat dari
kenaikan volume perdagangan saham yang berbeda dibandingkan hari-
hari biasa di luar informasi tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Isaaksoon (2013) bahwa terdapat relative trading
volume yang signifikan pada Tokyo stock exchange dan London stock
exchange.
c. Pengaruh Ex-dividend date dengan Abnormal Return
Pengumuman dividen mempunyai arti bagi investor, oleh karena itu
pengumuman dapat berpengaruh terhadap harga saham dan return
saham. Pengumuman dividen dapat menjadi dasar bagi investor untuk
memperkirakan laba dan ekspektasi laba perusahaan sehingga pada saat
pengumuman dividen naik para investor akan bereaksi positif dan akan
tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut karena
dividen naik mencerminkan prospek yang baik untuk berinvestasi pada
perusahaan tersebut (Yonatan, dkk, 2017). Dalam hasil penelitian
Isaksoon (2013) menyatakan terjadi abnormal return pada Tokyo dan
London Stock Exchange di sekitar peristiwa ex dividend date.
9. Pasar Modal Syariah
Pasar modal syariah (Islamic stock exchange) adalah kegiatan yang
berhubungan dengan perdagangan efek syariah perusahaan publik yang
33
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang
berkaitan dengannya, di mana semua produk dan mekanisme
operasionalnya berjalan tidak bertentangan dengan hukum muamalat
Islamiyah. Pasar modal syariah dapat juga diartikan adalah pasar modal
yang menerapkan prinsip-prinsip syariah (Rodoni, 2009: 622).
Menurut fatwa No. 40/DSN-MUI/X/2003, yang dimaksud efek
syariah adalah efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal yang akad, pengelolaan perusahaan,
maupun cara penerbitannya memenuhi prrinsip-prinsip syariah
(Burhanuddin, 2010: 132).
Burhanuddin (2010) juga mengemukakan, dengan mengacu pada
pengertian tersebut, berarti antara kegiatan pasar modal syariah dengan
pasar modal konvensional ada perbedaan. Secara umum perbedaan tersebut
dapat dilihat pada landasan akad yang digunakan dalam transaksi atau surat
berharga yang diterbitkannya. Dalam pasar modal syariah, apabila suatu
perusahaan ingin mendapatkan pembiayaan melalui penerbitan surat
berharga, maka perusahaan yang bersangkutan sebelumnya harus
memenuhi kriteria penerbitan efek syariah.
Dalam bukunya, Hamid (2009: 42) mengemukakan bahwa ada
berbagai hal yang harus diperhatikan baik oleh investor maupun oleh emiten
saat penwaran umum pada pasar perdana, yaitu:
a. Instrumen atau efek yang diperjualbelikan harus sejalan dengan prinsip
syariah, seperti syariah dan sukuk (obligasi syariah) yang terbebas dari
34
unsur riba (interest) dan gharar (ketidakpastian kelengkapan informasi
yang tidak dapat dimanage dan potensial menimbulkan penyesalan dan
pertengkaran).
b. Emiten yang mengeluarkan efek syariah, baik berupa saham ataupun
sukuk, harus mentaati semua aturan syariah, maka produk barang dan
jasa harus sejalan dengan etika ajaran Islam. Seperti usaha casino,
perusahaan rokok, minuman keras, dan bisnis asusila akan membuat
emiten tidak boleh masuk dalam bursa saham dan obligasi Islami.
c. Semua efek harus berbasis pada harta (berbasis aset) atau transaksi riil
(‘ain), bukan mengharapkan keuntungan dari kontrak hutang piutang.
Oleh karena itu, hasil investasi yang akan diterima pemodal merupakan
fungsi dari manfaat yang diterima perusahaan dari dana atau harta hasil
penjualan efek (al-aid).
d. Semua transaksi tidak mengandung kejelasan yang berlebihan (gharar)
atau spekulasi murni. Atau semua transaksi tidak mengandung unsur
judi atau pertukaran yang didasari oleh spekulasi tinggi (qimar) yang
lebih tepat disebut dengan permainan dengan asumsi kosong.
e. Mematuhi semua aturan Islam yang berhubungan dengan hutang
piutang, seperti tidak dibenarkan jual-beli utang dengan cara diskon;
emiten tidak boleh menerbitkan efek untuk membayar kembali hutang
(bai’ad-dain bi ad-dain), maka dana harta hasil penjualan efek diterima
perusahaan emiten untuk diinvestasikan pada usaha riil; tidak boleh ada
kompensasi yang berdasarkan pada pembaharuan dari utang; dan, tidak
35
dibenarkan melakukan jual beli masa datang (forward) untuk transaksi
valuta asing.
10. Saham Syariah
Dalam Islam, saham pada hakikatnya merupakan modifikasi sistem
persekutuan modal dan kekayaan yang dalam istilah fiqh dikenal dengan
nama syirkah. Pemegang saham (shareholders) dalam syirkah disebut
syarik. Pada kenyataannya, bahwa para syarik ada yang sering berpergian
sehingga tidak dapat terjun langsung dalam persekutuan. Karenanya, bentuk
syirkah di mana para syarik dapat mengalihkan kepemilikannya tanpa
sepengetahuan pihak lain disebut syirkah musahamah. Sedangkan bukti
kepemilikannya disebut saham (Burhanuddin, 2010: 135).
Saham syariah adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang
jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara
pengelolaan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah (dan tidak
termasuk saham yang memiliki hak-hak istimewa). Dari pengertian ini,
maka saham preferen tidak dapat dikategorikan sebagai saham syariah
karena ia memiliki keistimewaan dibandingkan dengan saham (biasa) lain
(Hidayat, 2011:78).
Pada dasarnya tidak terdapat perbedaan antara saham yang syariah
dengan yang non syariah. Namun, saham sebagai bukti kepemilikan suatu
perusahaan, dapat dibedakan menurut kegiatan usaha dan tujuan pembelian
saham tersebut. Saham menjadi halal (sesuai syariah) jika saham tersebut
dikeluarkan oleh perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang
36
yang halal dan/atau dalam niat pembelian saham tersebut adalah untuk
investasi, bukan untuk spekulasi. Untuk lebih amannya, saham yang listing
dalam Jakarta Islamic Index (JII) merupakan saham yang sesuai syariah.
Dikatakan demikian, karena emiten yang terdaftar dalam JII akan selalu
mengalami proses penyaringann berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
(Burhanuddin, 2010: 136).
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 1
Peneltian Terdahulu
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
1 Carissa
Bella
Yonatan,
Muh.
Yunus
Kasim,
dan Cici
Rianty K.
Bidin
(2017)
Pengaruh
Pengumuman
Dividen
Terhadap
Harga Saham
dan
Abnormal
Return pada
Industri Jasa
di Bursa Efek
Indonesia
Regresi
Sederhana
dan Paired
t-Test
-Dividen naik
menunjukkan
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
harga saham
-Dividen
turun tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
harga saham
-Dividen naik
berpengaruh
terhadap
Abnormal
return
sebelum dan
sesudah
pengumuman
dividen
-Dividen
turun
Dalam
penelitian
tersebut
penulis
membagi
dividen
menjadi
kelompok
dividen naik
dan dan
dividen turun
serta
menggunakan
2 alat uji
analisis.
Sedangkan
penulis tidak
hanya
menggunakan
variabel
harga saham
dan abnormal
return saja
tetapi juga
37
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
signifikan
terhadap
abnormal
return
sebelum dan
sesudah
pengumuman
dividen
menganalisis
volume
perdagangan
saham di
sekitar ex-
dividend date
serta alat
analisis yang
digunakan
hanya uji
beda.
2 Raymond
(2017)
Pengaruh
Pengumuman
Pembagian
Dividen
Terhadap
Harga Saham
Sebelum dan
Sesudah Ex-
dividend date
Pada
Kelompok
Industri
Manufaktur
dan Jasa yang
Terdaftar di
BEI
Paired
Sample t-
Test
Harga saham
sebelum ex-
dividend date
lebih besar
dari rata-rata
harga saham
sesudah ex-
dividend
date. Harga
saham
mengalami
penurunan
pada ex-
dividend
date.
Penelitian ini
hanya
menganalisis
harga saham
sebelum dan
sesudah ex-
dividend date.
Sedangkan
penulis tidak
hanya
menganalisis
perbedaan
harga saham
tetapi juga
menganalisis
volume
perdagangan
saham dan
abnormal
return
sebelum dan
sesudah ex-
dividend date.
3 Lakshmi
Rawat &
Mary
Jessica
(2016)
Effect of Ex-
dividend date
on Stock
Returns of
Nifty Stocks
in India
Paired t-
test
Wilcoxon
signed
rank
testv
Adanya
reaksi pasar
yang positif
ditunjukkan
dengan
adanya return
aktual yang
sangat tinggi
pada periode
Penelitian ini
melihat return
saham
sebelum dan
setelah ex-
dividend date.
Sedangkan
penulis
melihat
38
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
sebelum
pengumuman
apakah terdapat
perubahan
harga saham,
volume
perdagangan
saham, dan
abnormal
return sebelum
dan setelah ex-
dividend date.
4 Desiree
Natalia
Poputra dan
Lintje
Kalangi
(2016)
Analisis
Pengaruh
Dividen
terhadap
Harga
Saham
Emiten
LQ-45
pada
Bursa
Efek
Indonesia
Wilcoxon
Signed
Rank Test
Terdapat
perbedaan
harga pasar
saham saat
cum dividend
date dengan
saat ex-
dividend date
Pada penelitian
tersebut,penulis
mengamati
event cum
dividend dan
ex-dividend
date.
Sedangkan
pada
penelitian ini
penulis hanya
mengamati
event ex-
dividend date
saja dan
mengamati
volume
perdagangan
saham serta
abnormal
return sebelum
dan sesudah
ex-dividend
date.
5 Novriyanthi
Taungke
dan
Supramono
(2015)
Ex-
dividend
date dan
Perubahan
Harga
Saham
Uji Chi-
Square
dan Uji
Mann
Whitney
Nilai
Dividend
Drop Off
Ratio (DDR)
kurang dari
besarnya
dividen yang
dibagikan
yaitu sebesar
Penelitian
tersebut
menggunakan
proksi
Dividend Drop
Off Ratio
(DDR) dan
Investment
Opportunity
39
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
36% dari
jumlah
dividen yang
dibayarkan.
Terdapat
perbedaan
proporsi
yang
signifikan
antara
sampel yang
mengalami
penurunan
harga saham
dengan
sampel yang
mengalami
kenaikan
harga saham
dan yang
tidak
mengalami
perubahan
harga saham
pada ex-
dividend
date selama
periode
2010-2012.
Jika dilihat
dari
pertumbuhan
perusahaan
(IOS) tidak
terdapat
penurunan
harga saham
yang tajam.
Set (IOS) dalam
mengidentifikasi
adanya
perubahan harga
saham pada saat
ex-dividend
date. Sedangkan
penulis
menggunakan
closing price
saham dalam
mengidentifikasi
perubahan harga
saham di sekitar
ex-dividend
date. Penulis
juga
menganalisis
mengenai
volume
perdagangan
saham dan
abnormal return
saham di sekitar
ex-dividend
date.
40
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
6 Megawati
dan
Rahmi
Oktanina
(2015)
Pengumuman
Dividen
terhadap
Abnormal
Return
Saham
Sebelum dan
Sesudah Ex-
dividend pada
Perusahaan
yang
Terdaftar di
BEI
Wilcoxon
Test
Tidak
terdapat
perbedaan
reaksi pasar
yang dilihat
dari rata-rata
abnormal
return saham
sebelum dan
setelah ex-
dividend
terhadap
informasi
pengumuman
dividen naik
dan dividen
turun.
Penelitian ini
hanya
menganalisis
abnormal
return
sebelum dan
sesudah ex-
dividend
date.
Sedangkan
penulis tidak
hanya
menganalisis
perbedaan
abnormal
return saja
tetapi juga
menganalisis
harga dan
volume
perdagangan
saham
sebelum dan
sesudah ex-
dividend
date. Penulis
juga tidak
membagi
dividen
menjadi
dividen naik
dan dividen
turun.
7 Alvin
Mulya
Hidayanti
(2014)
Analisis
Harga Saham
dan Rata-
Rata
Abnormal
Return
Sebelum dan
Sesudah Ex-
dividend date
Paired
sample t-
test
Tidak adanya
perbedaan
yang
signifikan
antara harga
saham
sebelum dan
sesudah ex-
dividend date
Penelitian
tersebut
hanya
menganalisis
harga saham
dan rata-rata
abnormal
return
sebelum dan
41
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
(Studi pada
Emiten
Indeks
Kompas-100)
pada saham
Indeks
Kompas-100.
Hasil
penelitian ini
menunjukkan
bahwa tidak
ada
perbedaan
yang
signifikan
antara
abnormal
return
sebelum dan
sesudah
pengumuman
dividen pada
saham Indeks
Kompas-100
sesudah ex-
dividend
date.
Sedangkan
penulis tidak
hanya
menganalisis
perbedaan
harga saham
dan abnormal
return tetapi
juga
menganalisis
volume
perdagangan
saham
sebelum dan
sesudah ex-
dividend
date.
8 Hung T.
Nguyen,
et.al
(2014)
The Trading
Behavior on
Ex-dividend
date: A Study
on French
Stock Market
Regression
analysis
Adanya rata-
rata
abnormal
turnover
secara
signifikan
menurun
sebelum ex-
dividend day,
sedangkan
abnormal
return tetap
stabil pada
saat event
date.
Terjadinya
penurunan
abnormal
turnover dan
abnormal
return sehari
setelah evet
date
Penelitian ini
menganalisis
perdagangan
saham pada
ex-dividend
date.
Sedangkan
penulis tidak
hanya
menganalisis
perdagangan
saham tetapi
juga
menganalisis
harga saham
dan abnormal
return
sebelum dan
sesudah ex-
dividend date
serta metode
yang
digunakan
42
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
adalah uji
beda.
9 Anders
Isaksson
dan Md.
Mohibul
Islam
(2013)
The Ex-
Dividend Day
Price
Behaviour of
Blue-Chip
Stocks:
International
Evidence The
Ex-Dividend
Day Price
Behaviour of
Blue-Chip
Stocks:
International
Evidence
Wilcoxon
signed-
rank test
Pada New
York dan
Shanghai
Stock
Exchange
harga saham
jatuh tidak
berbeda
dengan
jumlah
dividen dan
tidak adanya
abnormal
return serta
short term
trading. Di
Tokyo stock
Exchange
harga saham
jatuh kurang
dari jumlah
dividen. Di
London stock
exchange,
harga saham
jatuh lebih
dari jumlah
dividen.
Adanya
abnormal
return dan
short term
trading pada
Tokyo dan
London Stock
Exchange di
sekitar ex
dividend
date.
Penelitian ini
menguji
harga saham
pada 4 bursa
di beda
negara yaitu,
London, New
Yorrk,
Shanghai,
dan Tokyo.
Sedangkan
penulis
menguji
perilaku
harga saham
pada saham
yang terdaftar
pada Jakarta
Islamic Index
(JII) di
Indonesia.
43
No Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
10 Josep
Garcia
Blandon
dan
Monia
Martinez
Blasco
(2012)
The Ex-
Dividend
Day Anomaly
in The
Spanish
Stock Market
Model
abnormal
return dan
abnormal
volume
Tidak adanya
abnormal
return yang
signifikan
pada ex-
dividend day.
Selain itu,
adanya
abnormal
volume
perdagangan
yang tinggi di
sekitar ex-
dividend day,
terutama
pada saham
yang
memiliki
return yang
tinggi.
Penelitian ini
menggunakan
model
abnormal
return dan
abnormal
volume untuk
menguji
hipotesis
serta
membagi
dividen
menjadi
dividen naik
dan dividen
turun..
Sedangakan
penulis
menggunakan
alat analisis
uji beda untuk
menguji
hipotesis dan
tidak
membagi
dividen
menjadi
dividen naik
dan dividen
turun.
44
C. Kerangka Pemikiran
Gambar 2. 1
Kerangka Pemikiran
Kebijakan Dividen
Pengumuman Dividen
Sebelum Ex-dividend date:
Harga saham, volume
perdagangan saham,
abnormal return
Sesudah Ex-dividend date:
Harga saham, volume
perdagangan saham,
abnormal return
Uji Normalitas:
Kolmogorov Smirnov
Uji Paired Sample T-test
Kesimpulan
Data normal Data tidak normal
Parametrik test Non-parametrik test
Wilcoxon Signed Rank
Test
Interpretasi
45
D. Hipotesis Penelitian
1. H0 : µ1 = µ2 : Tidak terdapat perbedaan harga saham sebelum dan sesudah
Ex-dividend date
Hi : µ1 ≠ µ2 : Terdapat perbedaan harga saham sebelum dan sesudah Ex-
dividend date
2. H0 : µ1 = µ2 : Tidak terdapat perbedaan volume perdagangan saham sebelum
dan sesudah Ex-dividend date
Hi : µ1 ≠ µ2 : Terdapat perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan
sesudah Ex-dividend date
3. H0 : µ1 = µ2 : Tidak terdapat perbedaan abnormal return saham sebelum dan
sesudah Ex-dividend date
Hi : µ1 ≠ µ2 : Terdapat perbedaan abnormal return saham sebelum dan
sesudah Ex-dividend date
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan event study dimana penelitian
ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh akibat suatu
peristiwa yang terjadi (event). Penelitian ini dilakukan berdasarkan
peristiwa ex-dividend date yang terjadi.
Ruang lingkup penelitian ini adalah saham-saham perusahaan yang
terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) periode 2010-2016. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh saham perusahaan yang
terdatar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2010-2016 yang membagikan
dividen.
Alasan peneliti menggunakan sampel saham perusahaan yang
terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) karena ingin mengetahui bagaimana
perilaku harga dan perdagangan saham pada saat sebelum dan sesudah ex-
dividend date.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah saham
47
perusahaan Jakarta Islamic Index (JII) periode 2010-2016 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Sampel
Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti
dengan cara tertentu sebagaimana yang ditetapkan oleh peneliti
(Sudarmanto, 2013). Dalam penelitian ini, sampel yang diambil
menggunakan metode Purposive sampling. Purposive sampling adalah
pengambilan sampel yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian
yang ditetapkan (Sunyoto, 2011). Purposive sampling adalah penarikan
sampel dengan pertimbangan tertentu (Suhardi dan Purwanto, 2008:17).
Adapun kriteria perusahaan yang akan menjadi sampel dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Saham perusahaan yang halal berdasarkan ketentuan syariah
b. Perusahaan yang konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
yang termasuk ke dalam daftar Jakarta Islamic Index (JII) periode
2010-2016.
c. Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) yang
secara konsisten dan terus menerus membagikan dividen periode
2010-2016.
d. Data tanggal pengumuman dividen emiten selama periode 2010-
2016 terpublikasi di bursa sehingga ex-dividend date dapat
diketahui.
48
e. Aktif melakukan perdagangan minimal 10 hari sebelum dan
sesudah ex-dividend date.
f. Tidak sedang dalam proses delisting.
Tabel 3.1
Kriteria Pemilihan Sampel
Berikut ini adalah daftar sampel perusahaan yang memenuhi
kriteria penelitian:
Tabel 3. 2
Daftar Sampel Perusahaan
No Nama Perusahaan Kode Saham
1 PT. Astra Agro Lestari, Tbk. AALI
2 PT. Astra International, Tbk. ASII
3 PT. Indocemet Tunggal Perkasa,Tbk. INTP
No Kriteria Jumlah
Perusahaan
1 Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) yang termasuk ke dalam daftar Jakarta Islamic
Index (JII) periode 2010-2016.
67
2 Perusahaan yang tidak konsisten terdaftar di Jakarta
Islamic Index (JII) periode 2010-2016 (57)
3 Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)
yang tidak secara konsisten dan terus-menerus
membagikan dividen periode 2010-2016
(2)
Jumlah perusahaan yang sesuai kriteria 8
49
No Nama Perusahaan Kode Saham
4 PT Kalbe Farma, Tbk. KLBF
5 PT PP London Sumatera, Tbk. LSIP
6 PT Semen Indonesia (Persero), Tbk. SMGR
7 PT United Tractors, Tbk. UNTR
8 PT Unilever Indonesia, Tbk. UNVR
C. Metode Pengumpulan Data
Metode secara umum diartikan sebagai proses, cara, atau prosedur
yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metode pengumpulan
data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui media perantara
seperti buku, jurnal, website, dan lain sebagainya. Penulis menggunakan
data sekunder yang diperoleh dari situs Indonesia Stock Exchange
(IDX), situs Saham OK, Google Scholar, dan Yahoo Finance. Data yang
diperoleh berupa harga saham, return saham, volume perdagangan
saham, dan tanggal ex-dividend.
2. Kepustakaan
Penulis melakukan studi kepustakaan untuk menunjang materi
pembahasan pada penelitian. Studi kepustakaan dilakukan dengan
mengumpulkan informasi melalu buku-buku referensi, jurnal literature,
50
website, skripsi, thesis, dan berbagai referensi lain yang berkaitan dan
dapat mendukung penelitian ini.
D. Metode Analisis Data
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji satu
sampel Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov digunakan
untuk menguji apakah sampel yang digunakan berdistibusi normal
atau tidak normal (Azizah, 2012).
H0: Data berdistribusi normal
H1: Data tidak berdistribusi normal
Dengan membandingkan Kolmogorov Smirnov hitung
dengan Kolmogorov Smirnov tabel:
Jika Kolmogorov Smirnov hitung > Kolmogorov Smirnov tabel
maka, H0 diterima
Jika Kolmogorov Smirnov hitung < Kolmogorov Smirnov tabel
maka, H0 ditolak
Dengan melihat angka probabilitas yang memiliki ketentuan:
Probabilitas > 0,05 maka H0 diterima
Probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak
Kemudian, perbandingan Kolmogorov Smirnov hitung dengan
Kolmogorov Smirnov tabel adalah:
D = 1,36
√𝑛
51
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji Paired Sample T-Test
Uji Paired Sample T-Test adalah prosedur yang digunakan
untuk membandingkan rata-rata dua vaiabel untuk satu grup sampel
tunggal. Perbandingan itu untuk mencari atau menghitung nilai
selisih antara nilai dua variabel untuk tiap kasus. Selain itu, uji ini
juga menghitung apakah selisih rata-rata tersebut bernilai nol
(Komputer, 2009: 140). Uji Paired Sampel T-Test bertujuan untuk
menguji dua sampel yang saling berpasangan, apakah keduanya
memiliki rata-rata yang secara nyata berbeda atau tidak. Paired
Sample T-Test diuji dengan tingkat signifikansi α = 0,05 (Azizah,
2012). Dasar pengambilan keputusannya:
Jika p-value > 0,05 maka H0 ditolak
Jika p-value < 0,05 maka H0 diterima
b. Uji Statistik Non-Parametrik (Uji Wilcoxon)
Pengujian dua sampel berhubungan menguji apakah dua sampel
berpasangan satu dengan yang lain yang berasal dari populasi yang
sama. Jika data sampel bersifat internal atau rasio, serta distribusi
data mengikuti distribusi normal, maka bisa dilakukan uji
parametrik untuk data dua sampel berhubungan, seperti uji paired t-
test (Azizah, 2012). Namun, jika salah satu syarat tersebut tidak
terpenuhi yakni:
52
Data bertipe nominal atau ordinal
Data bertipe interval atau rasio, namun tidak berdistribusi
normal maka uji paired t-test harus diganti dengan uji
statistik non-parametrik, dalam penelitian ini menggunakan
uji Wilcoxon signed rank test.
Dengan ketentuan yaitu:
Probabilitas > 0,05 maka H0 diterima
Probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Ex-dividend date merupakan tanggal pada saat hak atas dividen periode
berjalan dilepaskan dari sahamnya, biasanya dengan jangka waktu
empat hari kerja sebelum tanggal pencatatan saham.
2. Harga Saham adalah harga suatu saham pada saat tertentu yang
ditentukan oleh para pelaku pasar dan terbentuk oleh penawaran dan
permintaan saham yang bersangkutan yang terjadi di pasar modal.
Dalam penelitian ini, harga saham dilihat berdasarkan closing price
pada saat 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah ex-dividend date.
3. Volume perdagangan saham dalam penelitian ini dilihat pada saat 10
hari sebelum dan 10 hari sesudah ex-dividend date. Rumus Trading
volume activity (TVA):
TVA = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑑𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑢 𝑡
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡
53
4. Abnormal return adalah selisih antara return
sesungguhnya/aktual/realisasi yang terjadi dengan return ekspektasi
(Halim, 2015:89). Abnormal return dapat diketahui dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Menghitung return aktual saham individual
Ri, t = (Pi,t – Pi,t−1)
Pi,t−1
b. Menghitung return pasar
Rm = IHSGt – IHSGt−1
IHSGt−1
c. Menghitung expected return saham individual
E(Rit) = 𝛼𝑖 + 𝛽𝑖 𝑅𝑚𝑡 + 𝜀𝑖𝑡
d. Menghitung abnormal return saham individual
ARTNi,t = A(Ri,t) – E(Ri,t)
e. Menghitung AAR (Average Abnormal Return)
AARt = ∑ 𝐴𝑅𝑖𝑡
𝑘𝑖=1
𝑘
54
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Deskripsi Jakarta Islamic Index (JII)
Di pasar modal Indonesia, prinsip-prinsip penyertaan modal
secara syariah tidak diwujudkan dalam bentuk “saham syariah” maupun
“saham non-syariah”, tetapi berupa pembentukan indeks saham yang
memenuhi prinsip-prinsip syariah yang dinamakan Jakarta Islamic
Index (JII) (Hariyani, 2010: 353).
Jakarta Islamic Index (JII) merupaka indeks terakhir yang
dikembangkan oleh BEJ yang bekerjasama dengan Danareksa
Investment Management untuk merespon kebutuhan informasi yang
berkaitan dengan investasi syariah. Jakarta Islamic Index (JII)
merupakan subset dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang
diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000 dan menggunakan tahun 1 Januari
1995 sebagai base date (dengan nilai 100). JII melakukan penyaringan
(filter) terhadap saham yang listing. Rujukan dalam penyaringannya
adalah fatwa syariah yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional
(DSN). Berdasarkan fatwa inilah BEJ memilih emiten yang unit
usahanya sesuai dengan syariah (Hamid, 2009: 52).
Dalam bukunya Rodoni (2009:72) mengemukakan tentang
perbedaan mendasar antara indeks konvensional dengan indeks Islam
adalah indeks konvensional memasukan seluruh saham yang tercatat
55
di bursa dengan mengabaikan aspek halal haram, yang penting saham
emiten yang terdaftar (listing) sudah sesuai aturan yang berlaku.
Adapun syarat suatu saham yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat
dikatakan syariah adalah sebagai berikut:
a. Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara
pengolahan perusahaan yang mengeluarkan saham (emiten) atau
perusahaan publik yang menerbitkan saham syariah tidak boleh
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Jenis kegiatan usaha
yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, antara lain:
(1) Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau
perdagangan yang dilarang
(2) Lembaga keuangan ribawi, termasuk bank dan asuransi
konvensional
(3) Memproduksi, mendistribusikan, serta memperdagangkan
makanan dan minuman yang haram
(4) memproduksi, mendistribusikan serta memperdagangkan
makanan dan minuman yang haram
(5) Melakukan investasi pada emiten (perusahaan) yang pada saat
transaksi tingkat (nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga
keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya
b. Emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan saham syariah
wajib untuk menandatangani dan memenuhi ketentuan akad yang
sesuai syariah atas saham syariah yang dikeluarkan
56
c. Emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan saham syariah
wajib menjamin bahwa kegiatan usahanya memenuhi prinsip-
prinsip syariah dan memiliki syariah Compliance Officer.
Hidayat (2011: 83) dalam bukunya mengemukakan bahwa JII
terdiri dari saham emiten yang dibuat dengan urutan sebagai berikut:
a. Saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan (kecuali
termasuk dalam 10 kapitalisasi besar).
b. Saham yang berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah
tahun memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar
90%.
c. 60 saham dari susunan saham berdasarkan urutan rata-rata
kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun terakhir.
d. 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata
nilai perdagangan regular selama satu tahun terakhir.
2. Profil Perusahaan yang Dijadikan Sampel
a. PT Astra Agro Lestari, Tbk
PT Astra Agro Lestari, Tbk mulai mengembangkan industri
perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun lalu. Berawal dari
perkebunan ubi kayu, kemudian mengembangkan tanaman karet,
hingga pada tahun 1984, dimulailah budidaya tanaman kelapa sawit
di Provinsi Riau. Kini, perseoran terus berkembang dan saat ini
menjadi salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan tata
57
kelola terbaik dengan luas areal kelola mencapai 297.011 hektar
yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Sejak tahun 1997, Perseroan telah menjadi perusahaan
terbuka dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Saat
ini kepemilikan saham publik telah mencapai 20,3% dari total 1,92
miliar saham yang beredar. Sejak penawaran saham perdana (IPO),
harga saham Perseroan terus mencatat kenaikan dari Rp 1.550,- per
lembar menjadi Rp 16.775,- per saham pada penutupan
perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada akhir Desember 2016.
b. PT Astra International, Tbk
PT Astra International, Tbk didirikan di Jakarta pada 20
Februari 1957 sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum
dengan nama Astra International Inc. Pada tahun 1990, telah
dilakukan perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk,
dalam rangka penawaran umum perdana saham Perseroan kepada
masyarakat, yang dilanjutkan dengan pencatatan saham Perseroan di
Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan ticker ASII. Nilai
kapitalisasi pasar Astra pada akhir tahun 2016 adalah sebesar
Rp335,0 triliun.
c. PT Indocemet Tunggal Perkasa, Tbk
PT. Indocemet Tunggal Perkasa berdiri pada tanggal 16
Januari 1985 dengan bergerak di bidang usaha Semen. PT
Indocemet Tunggal Perkasa didirikan untuk melebur keenam
58
perusahaan dan mengelola serta mengoperasikan kedelapan
pabriknya dalam satu manajemen yang terpadu.
Pada 1989, PT Indocemet Tunggal Perkasa melakukan
penawaran umum saham perdana dan menjadi perusahaan publik
serta menyesuaikan namanya menjadi PT Indocemet Tunggal
Perkasa, Tbk.
d. PT Kalbe Farma, Tbk
PT Kalbe Farma, Tbk berdiri pada tanggal 10 September
1966. Persero ini bergerak dalam bidang usaha farmasi,
perdagangan, dan agency. Perusahaan ini menghasilkan berbagai
macam bahan farmasi. Kalbe memiliki fokus bisnis pada 4 divisi
yaitu, divisi obat resep, divisi produk kesehatan, divisi nutrisi, dan
divisi distribusi dan logistik. Persero ini melakukan penawaran
saham perdananya pada tanggal 30 Juli 1991 dengan harga Rp
7.800,- .
e. PT PP London Sumatera, Tbk
PT PP London Sumatera, Tbk didirikan pada tahun 1906.
Perusahaan ini bergerak di bidang usaha perkebunan yang berlokasi
di Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa, Kalimantan Timur,
Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan. Produk utama perusahaan ini
adalah minyak kelapa sawit, karet, dan teh.
Pada tanggal 07 Juni 1996, LSIP memperoleh pernyataan
efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum
59
perdana saham (IPO) kepada masyarakat sebanyak 38.800.000
dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran
RP 4.650,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 05 Juli 1996.
f. PT Semen Indonesia (Persero), Tbk
PT Semen Indonesia (Persero), Tbk yang sebelumnya
bernama PT Semen Gresik (Persero), Tbk didirikan pada tanggal 25
Maret 1953 dengan nama “NV Pabrik Semen Gresik” dan mulai
beroperasi secara komersial pada tanggal 07 Agustus 1957. Kegiatan
utama perusahaan ini adalah bergerak di bidang industri semen.
Pemegang saham pengendali Semen Indonesia Tbk adalah
Pemerintah Republik Indonesia dengan presentase 51,01%.
Pada tanggal 04 Juli 1991, SMGR menawarkan saham
perdananya kepada publik sebanyak 40.000.000 dengan nilai
nominal Rp 1000,- per saham dengan harga penawaran Rp 7000,-
per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia pada tanggal 08 Juli 1991.
g. PT United Tractors, Tbk
PT United Tractors, Tbk didirikan pada tanggal 13 Oktober
1972 dengan nama PT Inter Astra Motor Works dan memulai
kegiatan operasinya pada tahun 1973. Ruang lingkup kegiatan usaha
UNTR dan entitas anak perusahaannya meliputi penjualan dan
60
penyewaan alat berat (mesin kontruksi), kontraktor, penambangan,
pertambangan, dan industri konstruksi.
Pada 19 September 1989, UNTR mencatatkan saham
perdananya di Bursa Efek Indonesia dengan menawarkan 2.700.000
lembar sahamnya kepada publik dengan nilai nominal Rp 1000,- per
saham, dengan harga penawaran sebesar Rp 7.250,- per saham.
h. PT. Unilever Indonesia, Tbk
PT Unilever Indonesia, Tbk didirikan pada tanggal 5
Desember 1933. Perusahaan ini bergerak dalam bidang usaha
produksi, pemasaran, dan distribusi barang-barang konsumsi.
Pada tahun 1982, UNVR mencatatkan saham perdananya di
Bursa Efek Indonesia dengan menawarkan 9.200.000 lembar
sahamnya kepada publik dengan nilai nominal Rp 1000,- per saham
dengan harga penawaran Rp 3.175,- per saham. Saat ini UNVR telah
bertumbuh hingga kini menjadi salah satu perusahaan terdepan
untuk kategori Fast Moving Consumer Goods di Indonesia.
B. Hasil dan Pembahasan Penelitian
1. Statistik Deskriptif
Sebelum dilakukan uji normalitas dan uji hipotesis terhadap variabel
penelitian, maka terlebih dahulu dilakukannya analisis statistik
deskriptif untuk meninjau deskripsi variabel penelitian.
Statistik deskriptif merupakan statisik yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti
61
melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
(Sugiyono, 2009:29).
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi suatu
data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi (standard
deviation), varian (variance), maksimum, minimum, sum, range,
kurtosis, dan skewness. Mean digunakan untuk memperkirakan besar
raa-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi
digunakan untuk menilai disperse rata-rata dari sampel. Maksimum dan
minimum adalah nilai paling besar dan paling kecil dari data yang
digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi.
Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari
sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk
dijadikan sampel penelitian (Ghozali, 2013:19).
Penelitian ini menggunakan data closing price untuk harga saham,
rata-rata trading volume activity saham, dan rata-rata abnormal return
perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) yang telah
dihitung selama 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah ex-dividend date
pada periode 2010 sampai dengan 2016.
Analisis deskriptif untuk harga saham,volume perdagangan saham
dan abnormal return dapat dilihat pada tabel 4.1:
62
Tabel 4. 1
Hasil Uji Analisis Deskriptif
Sumber: Hasil olah data dengan SPSS
Pada variabel harga saham, nilai minimum harga saham sebelum
ex-dividend date adalah sebesar 18.947,35, maksimum adalah sebesar
26.494,05, mean adalah sebesar 21.902,2371, dan standar deviasi
sebesar 2397,02749. Sedangkan nilai minimum harga saham sesudah
ex-dividend date adalah sebesar 17.985,36, maksimum adalah sebesar
25.574,21, mean adalah sebesar 21.587,7514, standar deviasi sebesar
2088,69305.
Pada variabel trading volume activity, nilai minimum trading
volume activity sebelum ex-dividend date adalah sebesar 0,001506,
maksimum adalah sebesar 0,011540, mean adalah sebesar 0,00372430,
dan standar deviasi sebesar 0,002052055. Sedangkan nilai minimum
trading volume activity sesudah ex-dividend date adalah sebesar -
0,001564, maksimum adalah sebesar 0,393775, mean adalah sebesar
0,03072836, standar deviasi sebesar 0,074703902.
63
Pada variabel abnormal return, nilai minimum abnormal return
sebelum ex-dividend date adalah sebesar -0,020361, maksimum adalah
sebesar 0.019113, mean adalah sebesar -0,00020284, dan standar
deviasi sebesar 0.008225279. Sedangkan nilai minimum abnormal
return sesudah ex-dividend date adalah sebesar -0,026620, maksimum
adalah sebesar 0.027498, mean adalah sebesar -0,00016207, standar
deviasi sebesar 0,009522231.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan sebuah uji yang dilakukan untuk
mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak.
Uji normalitas ini dilakukan dengan metode One-Sample Kolmogorov-
Smirnov dengan tingkat signifikansi 0,05. Jika hasil signifikansi > 0,05,
maka data dinyatakan normal. Sedangkan jika hasil signifikansi < 0,05,
maka data dinyatakan tidak normal.
64
Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 4.2 dapat dilihat
bahwa signifikansi harga saham sebelum ex-dividend date adalah
sebesar 0,041 dan signifikansi harga saham sesudah ex-dividend
date adalah sebesar 0,600. Hasil tersebut menyatakan bahwa data
rata-rata harga saham tidak berdistribusi normal karena 0,041 < 0,05
dan 0,600 > 0,05.
Tabel 4. 2
Uji Normalitas Data Variabel Harga Saham One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Price_Sebelum Price_Sesudah
N 70 70
Normal Parametersa,b
Mean 21902.2371 21587.7514
Std. Deviation 2397.02749 2088.69305
Most Extreme Differences
Absolute .167 .092
Positive .167 .072
Negative -.111 -.092
Kolmogorov-Smirnov Z 1.396 .766
Asymp. Sig. (2-tailed) .041 .600
65
a. Uji Normalitas Data Variabel Trading Volume Activity
Tabel 4. 3
Uji Normalitas Data Variabel Trading Volume Activity
Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 4.3 dapat dilihat
bahwa signifikansi Trading volume activity sebelum ex-dividend
date adalah sebesar 0,021 dan signifikansi Trading volume activity
sesudah ex-dividend date adalah sebesar 0,000. Hasil tersebut
menyatakan bahwa data tidak berdistribusi normal karena 0,021 <
0,05 dan 0,000 < 0,05.
66
b. Uji Normalitas Data Variabel Abnormal Return
Tabel 4. 4
Uji Normalitas Data Variabel Abnormal Return
Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 4.4 dapat dilihat
bahwa signifikansi Average Abnormal Return sebelum ex-dividend
date adalah sebesar 0,911 dan signifikansi Average Abnormal
Return sesudah ex-dividend date adalah sebesar 0,434. Hasil
tersebut menyatakan bahwa data rata-rata abnormal return
berdistribusi normal karena 0,911 > 0,05 dan 0,434 > 0,05.
3. Uji Hipotesis
Setelah dilakukannya uji normalitas data, selanjutnya dilakukan uji
hipotesis. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan yang signifikan atau tidak antara harga saham (abnormal
return) dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah ex-
67
dividend date. Pada penelitian ini, penulis menggunakan dua uji
hipotesis yaitu uji Paired Sample T-test untuk data yang berdistribusi
normal dan uji Wilcoxon signed rank test untuk data yang tidak
berdistribusi normal. Berikut adalah penjabarannya:
a. Uji Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah terdapat
perbedaan harga saham sebelum dan sesudah ex-dividend date.
Dalam penelitian ini data diperoleh dari rata-rata closing price tiap
saham perusahaan di 10 hari sebelum dan 10 hari setelah ex-dividend
date. Rata-rata harga saham sebelum ex-dividend date diperoleh dari
penjumlahan closing price setiap saham pada H-10 hingga H-1
kemudian dibagi dengan k (k =8). Sedangkan harga saham sesudah
ex-dividend date diperoleh dari penjumlahan closing price setiap
saham pada H+1 hingga H+10 kemudian dibagi dengan k (k =8).
Data harga saham telah diuji normalitas dan hasilnya adalah
data tidak berdistribusi normal, sehingga data dapat diuji lebih lanjut
dengan metode Wilcoxon signed rank test. Hasil uji Wilcoxon signed
rank test Wilcoxon signed rank test atas harga saham dengan
menggunakan software SPSS versi 20 dapat dilihat sebagai berikut:
68
Tabel 4. 5
Uji Hipotesis Harga Saham
Test Statisticsa
Price_Sesudah -
Price_Sebelum
Z -3.503b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Dari hasil tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa nilai Z sebesar
-3,503 dan signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari
tingkat signifikansi 0,05 (0,000 < 0,05). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa hipotesis pertama diterima, sehingga terdapat
perbedaan harga saham sebelum dan sesudah ex-dividend date.
b. Uji Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah terdapat
perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah ex-
dividend date. Dalam penelitian ini data diperoleh dari perhitungan
rata-rata trading volume activity tiap saham perusahaan. Rata-rata
trading volume activity sebelum ex-dividend date diperoleh dari
penjumlahan trading volume activity setiap saham pada H-10 hingga
H-1 kemudian dibagi dengan k (k =8). Sedangkan rata-rata trading
volume activity sesudah ex-dividend date diperoleh dari
penjumlahan trading volume activity setiap saham pada H+1 hingga
H+10 kemudian dibagi dengan k (k =8).
69
Data rata-rata trading volume activity telah diuji normalitas
dan hasilnya adalah data tidak berdistribusi normal, sehingga data
dapat diuji lebih lanjut dengan metode Wilcoxon signed rank test.
Hasil uji Wilcoxon signed rank test atas rata-rata trading volume
activity dengan menggunakan software SPSS versi 20 dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel 4. 6
Uji Hipotesis Trading Volume Activity
Dari hasil tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa nilai Z sebesar
-5,080 dan signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari
tingkat signifikansi 0,05 (0,000 < 0,05). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa hipotesis kedua diterima, sehingga terdapat
perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah ex-
dividend date.
c. Uji Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah terdapat
perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah ex-dividend date.
Dalam penelitian ini data diperoleh dari perhitungan Average
Abnormal Return tiap saham perusahaan. Average Abnormal Return
70
sebelum ex-dividend date diperoleh dari penjumlahan abnormal
return setiap saham pada H-10 hingga H-1 kemudian dibagi dengan
k (k =8). Sedangkan Average Abnormal Return sesudah ex-dividend
date diperoleh dari penjumlahan abnormal return setiap saham pada
H+1 hingga H+10 kemudian dibagi dengan k (k =8).
Data Average Abnormal Return telah diuji normalitas dan
hasilnya adalah data berdistribusi normal, sehingga data dapat diuji
lebih lanjut dengan metode Paired Sample T-test. Hasil uji paired
sample t-test atas Average Abnormal Return dengan menggunakan
software SPSS versi 20 dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4. 7
Uji Hipotesis Abnormal Return
Dari hasil tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa nilai t-hitung
sebesar -0,262 dan signifikansi sebesar 0,794 yang berarti lebih
71
besar dari tingkat signifikansi 0,05 (0,794 > 0,05). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga ditolak, sehingga tidak
terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah ex-
dividend date.
4. Pembahasan
a. Hipotesis Pertama
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan
bahwa H0 ditolak dan Hi diterima yang berarti terdapat perbedaan
yang signifikan antara harga saham sebelum dan sesudah ex-
dividend date. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai signifikansi
0,000 < signifikansi 0,05.
Pada hasil pengujian hipotesis pertama ini, adanya
perbedaan harga saham yang signifikan pada periode sebelum dan
sesudah ex-dividend date, menunjukkan bahwa investor
memberikan respon atau tanggapan yang cepat terhadap informasi
yang diterima dan investor menganggap bahwa peristiwa ex-
dividend merupakan informasi penting sehingga terjadi perbedaan
harga saham yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah ex-
dividend date.
Jika dibandingkan dengan saat sebelum dan sesudah ex-
dividend date, terjadi penurunan rata-rata harga saham setelah ex-
dividend date. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai rata-rata
sebelum ex-dividend date adalah sebesar 21.902,2371 kemudian
72
turun menjadi sebesar 21.587,7514 pada saat setelah ex-dividend
date.
Berdasarkan artikel yang tertulis pada Bareksa.com (21
Maret 2017), pada saat ini investor cenderung saling berlomba-
lomba untuk menjual saham yang dimiliki pada saat dan setelah ex-
dividend date setelah memastikan bahwa mereka berhak untuk
mendapatkan dividen. Hal tersebut yang menyebabkan adanya
perbedaan harga saham sebelum dan sesudah ex-dividend date. Di
mana hal tersebut menyebabkan terjadinya penurunan harga saham
pada saat dan setelah ex-dividend date dikarenakan banyak
terjadinya penawaran saham yang dilakukan oleh investor.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan signaling theory
yang menyatakan bahwa pengumuman dividen dapat dijadikan alat
untuk mengirimkan sinyal kepada investor mengenai kinerja
perusahaan di saat ini dan di masa yang akan datang.
Penelitian ini tidak sejalan dengan teori Irrelevant yang
menyatakan bahwa kebiijakan dividen tidak mempunyai pengaruh
terhadap harga saham perusahaan. Nilai perusahaan hanya
ditentukan oleh kemampuan menghasilkan laba, bukan pada
pembagian laba perusahaan untuk dividen atau sebagai laba ditahan.
Dampak dari pilihan keputusan tersebut sama saja terhadap nilai
perusahaan. Jadi, keputusan dividen adalah tidak relevan.
73
Hasil penelitan ini tidak konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hidayanti (2014) yang menyatakan bahwa tidak
adanya perbedaan yang signifikan antara harga saham sebelum dan
sesudah ex-dividend date karena pemegang saham lebih tertarik
dengan capital gain dibandingkan dengan pembagian dividen,
sehingga perusahaan harus meningkatkan kinerja keuangannya.
Namun, penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Raymond (2017) yang menyatakan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan harga saham sebelum dan sesudah ex-
dividend date dimana harga saham sebelum ex-dividend date lebih
besar dari rata-rata harga saham sesudah ex-dividend date.
b. Hipotesis Kedua
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan
bahwa H0 ditolak yang berarti Hi diterima. Hal ini berarti terdapat
perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan saham
sebelum dan sesudah ex-dividend date. Hal tersebut ditunjukkan
dengan nilai signifikansi 0,000 < signifikansi 0,05. Hasil tersebut
mengindikasikan bahwa informasi ex-dividend date merupakan
suatu informasi penting bagi investor sehingga dapat mempengaruhi
keputusan investor dalam mengambil keputusan untuk menjual atau
membeli saham.
Jika dibandingkan dengan sebelum dan sesudah ex-dividend
date, terjadi peningkatan pada aktivitas volume perdagangan saham
74
sesudah ex-dividend date. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai
rata-rata (mean) trading volume activity sebelum ex-dividend date
sebesar 0,00372430 meningkat menjadi sebesar 0,03072836 setelah
peristiwa ex-dividend date. Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa
pengumuman ex-dividend date mempengaruhi aktivitas volume
perdagangan saham dan direspon positif oleh investor.
Pada saat ini, investor cenderung melakukan aksi profit
taking yaitu mencari keuntungan dari selisih harga saham dengan
dividen yang di dapat. Aksi tersebut dilakukan setelah investor
memastikan mendapat dividen dengan cara memegang saham
sampai sehari sebelum peristiwa ex-dividend date (cum dividend
date), kemudian menjual saham yang dipegangnya tersebut pada
saat ex-dividend date untuk mendapatkan profit (Bareksa.com, 21
Maret 2017). Hal itulah yang menyebabkan banyak investor yang
menjual sahamnya pada saat dan setelah ex dividend date sehingga
mempengaruhi aktivitas volume perdagangan saham dan akhirnya
juga berpengaruh terhadap perubahan harga saham perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hutapea (2014) yang menyatakan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan
saham sebelum dan sesudah ex-dividend date. Tidak adanya
perbedaan tersebut mengindikasikan bahwa investor menganggap
bahwa peristiwa ex-dividend date bukanlah berita yang baik
75
sehingga informasi mengenai peristiwa ex-dividend date tidak
mempengaruhi investor dalam pengambilan keputusan untuk
membeli atau menjual saham.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Signaling Theory yang
menyatakan bahwa pengumuman dividen dapat dijadikan alat untuk
mengirimkan sinyal kepada investor mengenai kinerja perusahaan
di saat ini dan di masa yang akan datang. Sejalannya hasil penelitian
dengan teori tersebut dapat dilihat dari adanya aktivitas volume
perdagangan saham yang signifikan antara sebelum dan sesudah ex-
dividend date.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Blandon dan Blasco (2012) yang menyatakan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan
saham sebelum dan sesudah ex-dividend date.
c. Hipotesis Ketiga
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan
bahwa H0 diterima yang berarti Hi ditolak. Hal ini berarti tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return saham
sebelum dan sesudah ex-dividend date. Hal tersebut ditunjukkan
dengan nilai signifikansi 0,722 > signifikansi 0,05.
Jika dilihat dari segi efisiensi pasar, adanya perbedaan harga
saham yang signifikan dalam penelitian ini berarti harga saham
sudah mencerminkan informasi yang ada sehingga hal tersebut bisa
76
dijadikan alasan mengapa tidak terdapat perbedaan antara abnormal
return sebelum dan sesudah peristiwa ex-dividend date. Pada
dasarnya, pasar modal yang efisien adalah pasar dimana harga-harga
saham mencerminkan semua informasi yang tersedia. Semakin
cepat suatu informasi tercermin pada harga suatu saham, maka pasar
tersebut semakin efisien. Dengan demikian, para investor akan sulit
untuk mendapatkan keuntungan di atas normal (abnormal return).
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Isaksson dan Islam (2013) yang menyatakan bahwa
terdapat perbedaan antara abnormal return pada Tokyo dan London
Stock Exchange di sekitar ex dividend date.
Namun, hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Suparno (2013) dan Hidayati (2014) yang
menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return yang
signifikan antara sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman
dividen.
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan berkaitan dengan
perilaku harga saham, volume perdagangan saham, dan abnormal return
sebelum dan sesudah ex-dividend date periode 2010-2016, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengujian terhadap harga saham dinyatkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara harga saham sebelum dan
sesudah ex-dividend date. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai
signifikansi 0,000 < signifikansi 0,05. Adanya perbedaan harga saham
yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah ex-dividend date,
menunjukkan bahwa investor memberikan respon atau tanggapan yang
cepat terhadap informasi yang diterima dan investor menganggap bahwa
peristiwa ex-dividend merupakan suatu informasi penting sehingga
terjadi perbedaan harga saham yang signifikan pada periode sebelum
dan sesudah ex-dividend date.
2. Berdasarkan hasil pengujian terhadap volume perdagangan saham dapat
dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara volume
perdagangan saham sebelum dan sesudah ex-dividend date. Hal tersebut
ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,000 > signifikansi 0,05. Hasil
tersebut mengindikasikan bahwa informasi ex-dividend date merupakan
suatu informasi penting bagi investor sehingga dapat mempengaruhi
78
investor dalam pengambilan keputusan untuk menjual atau membeli
saham. Adanya aktivitas volume perdagangan saham yang signifikan
antara sebelum dan sesudah ex-dividend date mengindikasikan bahwa
hasil penelitian ini sejalan dengan Signaling Theory yang menyatakan
bahwa pengumuman dividen dapat dijadikan alat untuk mengirimkan
sinyal kepada investor mengenai kinerja perusahaan di saat ini dan di
masa yang akan datang.
3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return saham
sebelum dan sesudah ex-dividend date. Hal tersebut ditunjukkan dengan
nilai signifikansi 0,722 > signifikansi 0,05. Tidak adanya perbedaan
antara abnormal return sebelum dan sesudah ex-dividend date dinilai
karena harga saham yang ada sudah mencerminkan semua informasi
yang dibutuhkan oleh investor sehingga investor tidak memiliki
kesempatan untuk mendapatkan abnormal return.
B. Saran
1. Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan yang mmenerbitkan saham sebaiknya
meningkatkan kualitas informasi yang dimiliki karena informasi tentang
perusahaan akan selalu direspon oleh investor dalam berbagai bentuk,
baik positif maupun negatif.
79
2. Bagi Investor
Bagi investor yang berinvestasi pada suatu saham perusahaan selain
memperhatikan faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham
sebaiknya juga memperhatikan ex-dividend date untuk mendapatkan
informasi yang tersedia yang dapat digunakan sebagai pertimbangan
untuk menjual atau membeli saham suatu perusahaan agar tidak
mengalami kerugian.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan sampel yang
lebih banyak dan memilih perusahaan yang tidak melakukan aksi
korporasi lainnya saat periode pengamatan sehingga fenomena ex-
dividend date lebih terlihat pengaruhnya secara signifikan.
80
DAFTAR PUSTAKA
Alim, Nizarul dan Ainun Na’im. 2001. Pengaruh Perubahan Pajak terhadap
volume Perdagangan Saham di Sekitar Hari Ex-Dividend. Jurnal Akuntasi
dan Manajemen, Vol. 12, No. 3, Hal. 23-34.
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft
Indonesia.
Anindhita, Galih. 2010. Analisis Reaksi Pasar Atas Pengumuman Dividen Sebelum
dan Sesudah Ex-dividend date. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro.
Azis, Musdalifah, dkk. 2015. Manajemen Investasi Fundamental, Teknikal,
Perilaku Investor dan Return Saham. Yogyakarta: Deepublish.
Azizah. 2012. Analisis Perbandingan Harga Saham, Volume Perdagangan Saham,
dan Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Stock Split. Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta.
Blandon, Josep Garcia dan Monica Martinez Blasco. 2012. The Ex-Dividend Day
Anomaly in the Spanish Stock Market. Journal of Centrum Cathedra, Vol. 5,
Issue 1, Page 102-114.
Burhanuddin. 2010. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Ghozali, Imam. 2013. Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update
PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hadi, Nor. 2013. Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Halim, Abdul. 2015. Analisi Investasi di Aset Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Hamid, Abdul. 2009. Pasar Modal Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta.
Hariyani, Iswi dan Serfianto Dibyo Purnomo. 2010. Buku Pintar Hukum Bisnis
Pasar Modal. Jakarta: Visimedia.
81
Hidayanti, Alvin Mulya. 2014. Analisis Harga Saham dan Rata-Rata Abnormal
Return Sebelum dan Sesudah Ex-dividend date (Studi pada Emiten Indeks
Kompas-100). Trikonomika, Vol. 13, No. 1, Hal. 101-107.
Hidayat, Taufik. 2011. Buku Pintar Investasi Syariah. Jakarta: Mediakita
Husnan, Suad. 2003. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan
Jangka Pendek). Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Hutapea, Gokma Hamudi. 2014. Analisis Perbedaan Harga saham, volume
perdagangan saham, dan abnormal return Sebelum dan Sesudah Ex-dividend
date (Studi Kasus pada Perusahaan BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Isaksson, Anders dan Md. Mohibul Islam. 2013. The Ex-Dividend Day Price
Behaviour of Blue-Chip Stocks: International Evidenc, Vol. 5, No.1, Pg. 73-
88.
Komputer, Wahana. 2009. Seri Panduan Praktis: SPSS 17 untuk Pengolahan Data
Statistik. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Manurung, Jonni dan Adler Haymans Manurung. 2009. Ekonomi Keuangan dan
Kebijakan Moneter. Jakarta: Salemba Empat.
Martono. 2010. Bank & Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta: Ekonisia.
Megawati dan Rahmi Oktanina. 2015. Pengaruh Pengumuman Dividen terhadap
Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend pada Perusahaan
yang Terdaftar di BEI. Jurnal Kajian Manajemen Bisnis, Vol. 4, No. 2.
Na’im, Mohammad Mulfi dan Leo Herlambang. 2015. Analisis Reaksi Pasar Atas
Pengumuman Cum Dividen (Studi pada Saham yang Terdaftar di Jakarta
Islamic Index Tahun 2012-2013). JESTT, Vol. 2, No. 1, Hal. 61-76
Nguyen, Hung T, et al. 2014. The Trading Behavior on Ex-dividend date: A Study
on French Stock Market. International Proceedings of Economics
Development and Reasearch, Vol. 69, Issue. 8, Pg. 45-55.
Poputra, Desiree Natalia dan Lintje Kalangi. 2016. Analisis Pengaruh Dividen
terhadap Harga Pasar Saham Emiten LQ-45 pada Bursa Efek Indonesia.
Jurnal EMBA, Vol. 4, No. 4, Hal. 803-814.
Rawat, Lakshmi dan Mary Jessica. 2016. Effect of Ex-dividend date on Stock
Returns of Nifty Stocks in India. Journal of Social Sciences, Vol. 2, Issue. 1,
Page. 236-248.
82
Raymond. 2017. Pengaruh Pengumuman Pembagian Dividen terhadap Harga
Saham Sebelum dan Sesudah Ex-dividend date pada Kelompok Industri
Manufaktur dan Jasa yang Terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi, Vol. 5, No. 2,
Hal. 190-202.
Rodoni, Ahmad. 2009. Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
Ross, Westerfield, Jordan. 2009. Pengantar Keuangan Perusahaan Edisi 2. Jakarta:
Salemba Empat
Sjahrial, Dermawan. 2008. Manajemen Keuangan. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana
Media.
Sudarmanto, R. Gunawan. 2013. Statistik Terapan dan Berbasis Komputer dengan
Program IBM SPSS Statistics 19. Jakarta: PT Mitra Wacana Media.
Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suhardi dan Purwanto. 2008. Statisika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern.
Jakarta: Salemba Empat.
Sulistyanto, Sri. 2008. Manajemen Laba Teori dan Model Empiris. Jakarta:
Grasindo
Sunyoto, Danang. 2011. Metodologi Penelitian Ekonomi Alat Statistik & Analisis
Output Komputer. Yoggyakarta: PT CAPS
Suparno. 2013. Dividend Policy Analysis to Manufacturing Company Stock Price
Changes Before and After Ex-dividend date in Indonesia Stock Exchange
(BEI) Period 2008-2012. International Journal of Science and Research, Vol.
2, No. 6, Hal. 455-461.
Taungke, Novriyanthi dan Supramono. 2015. Ex-dividend date dan Perubahan
Harga Saham. Jurnal Keungan dan Perbankan, Vol. 19, No. 3, Hal. 368-377.
Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Malang: Bayumedia
Publishing.
Widoatmodjo, Sawidji. 2000. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal: Pengetahuan
Dasar. Jakarta: Yayasan Mpu Ajar Artha
Yonatan, Carissa Bella dkk. 2017. Pengaruh Pengumuman Dividen terhadap
Harga Saham dan Abnormal Return pada Industri Jasa di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Tadulako, Vol.3, No.1, Hal.
233-243.
83
Sumber Lain:
https://www.sahamok.com/emiten/kapitalisasi-pasar/ diakses pada 5 Mei 2017
pukul 11.35 WIB
http://www.indonesia-investments.com/id/budaya/ekonomi/item177? diakses pada
6 Mei 2017 pukul 12.48 WIB
https://books.google.co.id/books?id diakses pada 7 Mei 2017 pukul 15.45 WIB
http://www.duniainvestasi.com/bei/prices/stockhttp://www.duniainvestasi.com/bei
/prices/stock diakses pada 27 Mei 2017 pukul 19.05 WIB
https://finance.yahoo.com/quote/%5EJKSE?p=^JKSE diakses pada 28 Mei 2017
pukul 10.00 WIB
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/unduhdata/ringkasan.aspx diakses pada 1 Juni
2017 pukul 13.25 WIB
https://id.investing.com/indices/idx-composite-historical-data diakses pada 30 Juni
2017 pukul 14.22 WIB
http://www.bareksa.com/id/text/2017/03/21/jelang-cum-date-dividen-bagaimana-
pergerakan-saham-bmri-dan-bbri/15137/analysis diakses pada 17 Oktober
2017 pukul 12.46 WI
84
LAMPIRAN
Lampiran 1: Jadwal Ex-Dividend Date
85
Lampiran 2: Volume Perdagangan Saham 2010-2016
86
87
88
89
Lampiran 3: Jumlah Saham Beredar
Lampiran 4: Alpha dan Beta Saham
NO KODE SAHAM SEBELUM SESUDAH
ALPHA BETA ALPHA BETA
1 AALI 0 1.156 -0.001 1.131
2 ASII -0.001 1.347 0.001 1.536
3 INTP 0.001 1.17 0.000076 1.304
4 KLBF 0 0.962 0.002 1.319
5 LSIP 0.004 0.68 -0.002 0.182
6 SMGR -0.002 1.105 0.002 1.173
7 UNTR -0.001 1.109 0.001 1.419
8 UNVR 0.002 1.141 -0.002 1.313
90
Lampiran 5: Return Aktual Perusahaan
91
92
93
94
Lampiran 6: Return Ekspektasi Perusahaan
95
96
97
98
Lampiran 7: Harga Saham Perusahaan
1. 2010
2. 2011
99
3. 2012
4. 2013
100
5. 2014
6. 2015
101
7. 2016
102
Lampiran 8: Trading Volume Activity
1. 2010
103
2. 2011
104
3. 2012
105
4. 2013
106
5. 2014
107
6. 2015
108
7. 2016
109
Lampiran 9: Abnormal Return
1. 2010
110
2. 2011
111
3. 2012
112
4. 2013
113
5. 2014
114
6. 2015
115
7. 2016
116
Lampiran 10: Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PRICE_SEBELUM 70 18947.35 26494.05 21902.2371 2397.02749
PRICE_SESUDAH 70 17985.36 25574.21 21587.7514 2088.69305
TVA_SEBELUM 70 .001506 .011540 .00372430 .002052055
TVA_SESUDAH 70 .001564 .393775 .03072836 .074703902
AR_SEBELUM 70 -.020361 .019113 .00020284 .008225279
AR_SESUDAH 70 -.026620 .027498 -.00016207 .009522231
Valid N (listwise) 70
117
Lampiran 11: Uji Normalitas
1. Harga Saham
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Price_Sebelum 70 21902.2371 2397.02749 18947.35 26494.05
Price_Sesudah 70 21587.7514 2088.69305 17985.36 25574.21
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Price_Sebelum Price_Sesudah
N 70 70
Normal Parametersa,b
Mean 21902.2371 21587.7514
Std. Deviation 2397.02749 2088.69305
Most Extreme Differences
Absolute .167 .092
Positive .167 .072
Negative -.111 -.092
Kolmogorov-Smirnov Z 1.396 .766
Asymp. Sig. (2-tailed) .041 .600
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
118
2. Volume Perdagangan
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
TVA_SEBELUM 70 .00372430 .002052055 .001506 .011540
TVA_SESUDAH 70 .03072836 .074703902 .001564 .393775
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
TVA_SEBELUM TVA_SESUDAH
N 70 70
Normal Parametersa,b
Mean .00372430 .03072836
Std. Deviation .002052055 .074703902
Most Extreme Differences
Absolute .180 .457
Positive .180 .457
Negative -.140 -.348
Kolmogorov-Smirnov Z 1.507 3.821
Asymp. Sig. (2-tailed) .021 .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
119
3. Abnormal Return
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
AR_SEBELUM 70 .00020284 .008225279 -.020361 .019113
AR_SESUDAH 70 -.00016207 .009522231 -.026620 .027498
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
AR_SEBELUM AR_SESUDAH
N 70 70
Normal Parametersa,b
Mean .00020284 -.00016207
Std. Deviation .008225279 .009522231
Most Extreme Differences
Absolute .067 .104
Positive .067 .065
Negative -.064 -.104
Kolmogorov-Smirnov Z .562 .871
Asymp. Sig. (2-tailed) .911 .434
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
120
Lampiran 12: Uji Hipotesis
1. Harga Saham
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Price_Sesudah -
Price_Sebelum
Negative Ranks 44a 41.84 1841.00
Positive Ranks 26b 24.77 644.00
Ties 0c
Total 70
a. Price_Sesudah < Price_Sebelum
b. Price_Sesudah > Price_Sebelum
c. Price_Sesudah = Price_Sebelum
Test Statisticsa
Price_Sesudah -
Price_Sebelum
Z -3.503b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
121
2. Volume Perdagangan
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
TVA_SESUDAH -
TVA_SEBELUM
Negative Ranks 21a 17.83 374.50
Positive Ranks 49b 43.07 2110.50
Ties 0c
Total 70
a. TVA_SESUDAH < TVA_SEBELUM
b. TVA_SESUDAH > TVA_SEBELUM
c. TVA_SESUDAH = TVA_SEBELUM
Test Statisticsa
TVA_SESUDAH
-
TVA_SEBELUM
Z -5.080b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
122
3. Abnormal Return
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1
AR_SEBELUM .00020284 70 .008225279 .000983109
AR_SESUDAH -.00016207 70 .009522231 .001138124
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 AR_SEBELUM &
AR_SESUDAH 70 .141 .243
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
95%
Confidence
Interval of
the
Difference
Lower
Pair 1 AR_SEBELUM -
AR_SESUDAH .000364914 .011669199 .001394736 -.002417508
123
Paired Samples Test
Paired
Differences
t df Sig. (2-tailed)
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Upper
Pair 1 AR_SEBELUM -
AR_SESUDAH .003147336 .262 69 .794