Uji Aktivitas Enzim Diastase Pada Madu

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 Uji Aktivitas Enzim Diastase Pada Madu

    1/4

    UJI AKTIVITAS ENZIM DIASTASE PADA MADU (Apis cerana indica)

    Husnul Khotimah*), Noor Annisa, Rakha Rafdillah A, Rinaldi Anhari N, Quratta A’yuni,

    Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

    Jalan Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412 Indonesia. Telp. (021)7493606

    *Email: [email protected]

    Abstrak

    Madu merupakan cairan alami yang umumnya mempunyai rasa manis yang dihasilkan oleh lebah madu dari sari

     bunga tanaman (flora nektar) atau bagian lain dari tanaman (ekstra flora nektar) atau sekresi serangga. Madu

    mempunyai banyak manfaat terutama untuk kesehatan tubuh. Lembaga Bina Apiari (2009) menyatakan bahwahampir 80 % madu yang beredar di pasaran adalah madu palsu. Untuk mengetahui kualitas madu, maka perlu

    dilakukan penelitian terhadap parameter yang ditetapkan oleh SNI 01-3545-2004. Di dalam syarat mutu madu

    menurut SNI-01- 3545-2004 terdapat 11 parameter. Dalam penelitian ini dipilih parameter aktivitas enzim diastase.Menurut SNI-01-3545-2004, madu yang baik secara kuantitatif mempunyai aktivitas enzim diastase minimal 3 DN.Secara kualitatif madu yang memiliki aktivitas enzim diastase bernilai positif jika mengalami perubahan warna.

    Penelitian untuk menguji aktivitas enzim diastase dilakukan dengan cara kualitatif. Hasil pengujan, terhadap 5

    sampel madu yang diambil secara simple random sampling. Madu yang mengandung enzim diastase adalah madu

    merk 1,2,3 dan 4, dengan nilai positif dengan mengamati perubahan warna menjadi kecoklatan. sehingga dapat

    disimpulkan bahwa keempat merek madu 1,2,3 dan 4 memiliki aktivitas enzim diastase, sedangkan madu merek 5

    tidak memiliki aktivitas enzim diastase.

    Kata Kunci: madu, enzim diastase

    Abstrack

    Honey is a natural liquid generally has a sweet taste that is produced by honey bees from the nectar of flowers of the

     plant (flora nectar) or other parts of plants (extra floral nectar) or secretions of insects. Honey has many benefits,especially for the health of the body. Bina institutions Apiari (2009) states that nearly 80% of honey on the market isa fake honey. To determine the quality of honey, it is necessary to do research on the parameters set by SNI 01-

    3545-2004. In the honey quality requirements according to ISO-01- 3545-2004 there are 11 parameters. In this study

    were selected parameter diastase enzyme activity. According to SNI-01-3545-2004, both quantitatively honey has

    diastase enzyme activity at least 3 DN. Qualitatively honey has diastase enzyme activity is positive if it changes

    color. Research to test the activity of the enzyme diastase done by qualitative. Results Pengujan, against the 5samples of honey were taken by simple random sampling. Honey containing enzyme diastase is honey brands 1,2,3

    and 4, with a positive value by observing the color changes to brown. so it can be concluded that the four brands of

    honey 1,2,3 and 4 have diastase enzyme activity, while the honey brand 5 does not have diastase enzyme activity.

    Keywords: honey, enzymes diastase 

    I.  PENDAHULUAN

    Pada kehidupan sehari-sehari madu

    merupakan nutrisi atau pun obat yang

    dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Selain

    itu madu juga adalah sebagai bahan usaha bagi

     para petani madu, maupun pengusaha

    madu. Dengan dasar itu kami meneliti

    aktivitasenzim diastase pada madu, karena

    semakin tinggi enzim diastase pada madu,

    semakin bagus juga kualitas madu tersebut.

    Aktivitas enzim diastase merupakan parameter

    yang bisa digunakan sebagai indikator

    kemurnian madu karena enzim tersebut berasal

    mailto:[email protected]:[email protected]

  • 8/15/2019 Uji Aktivitas Enzim Diastase Pada Madu

    2/4

    dari tubuh lebah. Enzim diastase adalah suatu

    enzim yang berfungsi mengubah zat tepung

    menjadi dekstrin dan maltosa. Enzim iniakan

    rusak jika berada dalam suhu 60-800C. Selain

    dari uraian diatas bisa ditarik bahwa semakin

    murni madu tersebut maka akan bagus aktivitasmadu sebagai obat maupun nutrisi bagi

    tubuh kita. Untuk menunjang kualitas madu

     juga harus dilihat dari nutrisi lebah tersebut,

    karena lebah adalah penghasil madu. Polen dan

    nektar yang terdapat pada bunga tanaman

    merupakan pakan lebah yang diperlukan untuk

    kelangsungan hidupnya. Nektar dimanfaatkan

    lebah madu sebagai sumber energi, sedangkan

     polen diperlukan sebagai sumber protein. Nektar

    adalah cairan manis mengandung gula yang

    dihasilkan kelenjar nektar yang terdapat di

     bunga (floral nektaries) atau bagian lain

    tanaman (extrafloral nektaries).

    Polen adalah alat reproduksi jantan

    tumbuhan dan bagi lebah merupakan bahan

     pembentuk dan pertumbuhan, serta pengganti

    sel-sel yang usang. Pada praktikum kali ini,

    kami melakukan uji aktivitas enzim diastase

     pada madu dengan cara penambahan larutan

     pati 1% dan memanaskannya pada suhu

    40o

    C agar terjadi inkubasi pada madutersebut, sehingga enzim diastase pada

    madu bereaksi untuk memecah pati tersebut.

    Tujuan percobaan ini untuk mengetahui aktivitas

    enzim diastase pada madu yang menjadi salah

    satu parameter mutu madu.

    Uji aktivitas enzim diastase pada

    maduenzim diastase adalah enzim yang

    mengubah karbohidrat komplek (polisakarida)

    menjadi karbohidrat yang sederhana

    (monosakarida). Dua enzim yang dominan

    dalam madu yakni enzim diastase dan enzim

    invertase. Konsep enzim yang lama

    menggolongkan enzim amilase menjadi dua

    kelompok, kelompok pertama yakni α-amilase

    (amiloklasti atau amilitik) yang memutus rantai

     pati secara acak menjadi dekstrin dan

    menghasilkan hanya sedikit gula tereduksi.

    Kelompok kedua, β-amilase (sakharogenik)

    yang memutus gula tereduksi maltosa dari ujung

    rantai pati. Derajat keasaman (pH) optimum bagi

    α-amilase berkisar antara 5,0 pada suhu 22-300C

    sampai 5,3 pada suhu 45-500C, sedang untuk β-

    amilase adalah 5,3. Laporan terbanyak akan pHoptimum bagi diastase madu adalah 5,3

    (Sihombing, 1997).

    Suhu tinggi dapat menyebabkan

    inaktivasi enzim. Setiap jenis madu mempunyai

     beberapa jenis enzim yang memiliki peran

    analitik dan gizi dalam produk. Salah satu enzim

     paling penting dalam madu adalah enzim

    diastase yang mampu memecah ikatan glikosidik

    di oligo dan polisakarida. Aktivitas enzim dapat

    menurun dengan waktu penyimpanan dan

     pemanasan. Kegiatan diastase dapat diukur dan

    dinyatakan sebagai nomor diastase (Hooper

    dalam Kowalski dkk, 2012).

    II.  METODE

    2.1 Waktu dan tempat penelitian

    Waktu penelitian dilakukan bulan Mei 2016.

    Tempat penelitian dilakukan di Pusat

    Laboratorium Terpadu (PLT) UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    2.2 Alat dan Bahan

    Alat yang digunakan adalah Neraca analitik,

    Pipet ukur, Penangas air, Tabung reaksi Bahan

    yang digunakan adalah madu merek Tj, madu

    hutan, madu hitam, madu x, madu kalimantan,

    Larutan pati 1 %, Larutan KI, dan Aquadest.

    2.3 Prosedur kerja

    Dimasukkan 1 gram contoh ke dalam tabung

    reaksi dan larutkan dengan 4 ml air suling. Lalu

    dicampur dengan larutan pati 1% sebanyak 1 ml,

    dipanaskan pada penangas air 40oC selama 1

     jam, lalu ditambahkan beberapa tetes larutan KI,

  • 8/15/2019 Uji Aktivitas Enzim Diastase Pada Madu

    3/4

    kemudian diamati perubahan warna yang terjadi,

     jika intensitas warna biru makin terang

    (berkurang) maka terdapat aktivitas enzim

    diastase.

    III. 

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Tabel 1. Hasil analisis aktivitas enzim aditase

     pada madu

     No Sampel

    Aktivitas

    enzim diastase

    (+/-)

    1 Madu Tj +

    2 Madu Hutan +

    3 Madu Hitam +

    4 Madu +

    5 Madu Kalimantan -

    Pada praktikum ini kami melakukan

    uji aktifitas enzim diastase pada madu.

    Madu yang kami uji adalah madu Tj, madu

    Hutan, madu Hitam, madu Putih, dan madu

    Kalimantan. Analisis pada praktikum ini

    merupakan analisis secara kualitatif yaitu

    hanya menguji adanya aktivitas enzimdiastase pada madu, yang ditandai dengan

    nilai positif dan negatif. Apabila di dalam

    sampel madu ditemukan adanya enzim

    diastase maka diberikan nilai positif, dan

     begitu juga sebaliknya. Penggunaan aktifitas

    diastase dapat digunakan untuk menentukan

    kesegaran madu. Beberapa parameter yang

     bisa dijadikan penentu kualitas madu

     berdasarkan SNI 01-3545-2004, diantaranya

    adalah enzim diastase, gula pereduksi dankadar air. Enzim diastase merupakan enzim

    yang ditambahakan lebah pada saat

     pematangan madu,sehingga keberadaan

    enzim diastase dapat dijadikan indikator

    untuk melihat kemurnian madu. Aktivitas

    enzim tersebut akan berkurang akibat dari

     penyimpanan dan pemanasan madu

    (Achmadi, 1991).

    Pemanasan pada suhu di atas 40ºC

    menyebabkan aktivitas enzim diastase

    menurun bahkan pada suhu tinggi

    menyebabkan enzim tersebut menjadi tidak

    aktif. Tujuan dilakukan pemanasan yaitu

    dengan adanya kenaikan suhu akan

    menstimulasi peningkatan energi kinetik

     pada molekul substrat (larutan pati 1%) dan

    enzim (enzim diastase pada madu) sehingga

    energi substrat mengalami penurunan saat

     bertubrukan dengan enzim. Penurunan

    energi substrat akan memudahkan molekul

    terikat pada enzim. Larutan pati yangditambahkan iod menghasilkan warna biru.

    Enzim diastase akan mengubah pati menjadi

    gula. Dengan adanya aktifitas enzim diastase

    warna biru pada larutan pati akan hilang.

    Semakin tinggi aktifitas enzim, semakin

    cepat hilangnya warna biru dari pati.

    Proses perubahan pati menjadi

    glukosa yang dilakukan oleh enzim diastase

     pada madu dalam uji aktivitas enzim dengan

    menggunakan iodin yang disertai perubahanwarna larutannya adalah sebagai berikut :

    Pati (Biru) →dekstrin (Biru kecoklatan)

    →akrodekstrin (coklat)  →Eritrodekstrin

    (merah) →Maltosa (kuning) →Glukosa

    (Jernih/bening)

    Reaksi positif ditandai dengan

     perubahan warna menjadi kecoklatan. Hasil

     pengamatan yang didapatkan pada

     praktikum ini menunjukkan hasil positif

    yang menandakan bahwa substrat amilum

    dirombak oleh enzim yang ada dalam madu.

    Hasil positif dihasilkan oleh semua sampel

    terkecuali sampel madu Kalimantan yang

    menghasilkan hasil negatif. Hasil negatif

     pada sampel madu Kalimantan ditandai

  • 8/15/2019 Uji Aktivitas Enzim Diastase Pada Madu

    4/4

    tidak terjadinya perubahan warna dari warna

     biru dari reaksi antara iod dan KI menjadi

    warna kecoklatan yang menandakan

    terjadinya hidrolisis pati oleh enzim

    diastase. Dalam pengujian terhadap sampel

    madu Kalimantan hasil negatif yang

    diperoleh tidak dapat dikatakan bahwa madu

    tersebut merupakan madu yang tidak murni

    karena tidak adanya enzim diastase.

    Pemanasan dan perlakuan terhadap sampel

    dapat berpengaruh terhadap enzim diastase,

    karena enzim sendiri sangat sensitif terhadap

     perubahan suhu. Sehingga hasil negatif yang

    dihasilkan pada sampel madu Kalimantan

    dapat dikatakan dipengaruhi oleh suhuketika pemanasan maupun faktor-faktor

    lainnya.

    Larutan iod berperan sebagai

    indikator adanya pati. Warna biru tua

    menandai adanya larutan pati. Senyawa

     polisakarida akan memberikan warna yang

    spesifik dengannya, yaitu berupa warna

    ungu kehitaman tetapi jika polisakarida

    tersebut dihidrolisis maka warna yang

    ditimbulkan adalah warna kuningkecokelatan. Jumlah penggunaan larutan

     pati yang sedikit juga dapat mempengaruhi

    sehingga tahap hidrolisis yang terjadi pada

    sampel yang positif belum sampai pada

    tahap monosakarida (glukosa) namun baru

    sampai tahap hidrolisis akrodekstrin yang

    menghasilkan warna kecoklatan. Kami

    hanya menguji apakah ada atau tidak enzim

    diastase pada madu hitam. Namun untuk

    selanjutnya dapat dilakukan uji kuantitatif

    agar menunjukkan apakah madu yang kita

    dapat sudah sesuai dengan SNI atau tidak.

    Manfaat madu bagi tubuh sangat

     baik, untuk itu dalam memilih madu

    sebaiknya kita memilih madu yang memiliki

    mutu baik karenanya dalam mengkonsumsi

    sesuatu kita harus pintar-pintar memilih

    sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi

    tubuh kita agar apa yang kita konsumsi

    memberikan efek positif di dalam tubuh

    kita. 

    IV.  SIMPULAN

    Dari hasil percobaan yang dilakukan makadapat disimpulkan sampel yang positif uji

    aktivitas enzim diastase adalah sampel maduTj, madu Hutan, Madu hitam, dan madu

     putih, sedangkan madu Kalimantan negatifterhadap uji aktivitas enzim diastase

    DAFTAR PUSTAKA

    Achmadi, S. 1991.  Analisis Kimia Produk

     Lebah Madu dan Pelatihan Staf

     Laboratorium Pusat Perlebahan

     Nasional Parung Panjang. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan.

    Institut Pertanian Bogor. Bogor.

    Kowalski, S., et al. 2012. Diastase Number

    Changes During Thermal and

    Microwave Processing of Honey. Czech

     J. Food Sci. Vol.30 No.1

    Sihombing, D. T. H. 1997.  Ilmu Ternak Lebah

     Madu. Gadjah Mada Press. Yogyakarta.