Upload
aldi-igniel
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/2/2019 Uji Daya Reduksi Ekstrak Etanol 70% Jengkol
1/6
34 PHARMACON, Vol. 8, No. 2, Desember 2007, 3339
UJI DAYA REDUKSI EKSTRAK ETANOL 70%BIJI JENGKOL (Pithecellobium jiringa) TERHADAP ION FERRI
FERRIC REDUCING ACTIVITY OF 70%ETHANOLIC STINKY BEAN (Pithecellobium jiringa) EXTRACT
Zakky Cholisohdan Wahyu Utami
Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Antioksidan adalah zat yang melindungi tubuh dari efek radikal bebas yang merusak sel-seltubuh dan menyebabkan berbagai penyakit degeneratif. Salah satu mekanisme senyawaantioksidan adalah senyawa tersebut memiliki kemampuan untuk mereduksi. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui adanya daya reduksi dari ekstrak etanol 70% biji jengkol(Pithecellobium jiringa) melalui mekanisme kemampuan ekstrak etanol 70% biji jengkol(Pithecellobium jiringa) mereduksi Fe
3+menjadi Fe
2+. Ekstrak etanol 70% biji jengkol diperoleh
dengan cara remaserasi, yang selanjutnya dilakukan uji daya reduksi dengan vitamin C sebagai
pembanding. Dasar reaksi yang digunakan adalah kemampuan ekstrak etanol 70% biji jengkoluntuk mereduksi ion Fe
3+menjadi ion Fe
2+yang hasil reduksi ini akan membentuk senyawa
kompleks yang berwarna merah spesifik dengan 1,10-fenantrolin yang mempunyai panjanggelombang maksimum 510 nm dengan operating time 2 jam 20 menit. Hasil uji kualitatifmenggunakan metode tabung menunjukkan adanya senyawa flavonoid dan polifenol dari serbukbiji jengkol. Dari percobaan didapatkan hasil bahwa semakin besar konsentrasi dari ekstrak etanol70% biji jengkol, semakin besar daya reduksinya. kemampuan daya reduksi ekstrak etanol 70% bijijengkol masih lebih rendah daripada vitamin C.
Kata kunci: daya reduksi, biji jengkol (Pithecellobium jiringa), ion ferri
ABSTRACT
Free radicals have been implicated in a number of disease processes and inflammatoryprocesses. One of antioxidant mechanisms is as a reductor. Antioxidant activity in the alcoholicextracts (70%) of stinky bean (Pithecellobium jiringa) was investigated by ferric reducing method.Since the antioxidant activity of the extracts greatly depends on the quality of compounds, thequalitative phytochemical examination for poliphenol and flavonoid content were also examined.According to the results the ethanolic (70%) extract of stinky bean (Pithecellobium jiringa) has aferric reduction activity or antioxidant activity. The compound produced can be measured at 510nm with 2 hours 20 minutes operating time. The reducing effect of stinky bean ethanolic extract islower than that of Vitamin C. Phytochemical properties qualitative investigation showed that therewere poliphenol and flavonoids in the sample.
Key words: reducing activity, stinky bean (Pithecellobium jiringa) ferric
PENDAHULUANAntioksidan adalah zat yang melindungi
tubuh dari efek radikal bebas yang merusaksel-sel tubuh dan menyebabkan berbagaipenyakit degeneratif seperti kanker dan jantung(Astuti, 2004). Tubuh memerlukan antioksidanyang dapat membantu melindungi tubuh dariserangan radikal bebas dengan meredamdampak negatif senyawa ini. Vitamin Cmerupakan antioksidan karena senyawatersebut dapat berfungsi sebagai reduktor, yangmudah mengalami oksidasi sehingga mampumencegah oksidasi yang terjadi pada senyawayang dilindunginya (Dai dan Margono, 2001).
Tumbuh-tumbuhan diketahui kaya akanantioksidan misalnya vitamin C, beta karoten,vitamin E, dan flavonoid (Astuti, 2004).Flavonoid adalah komponen fenolik yangterdapat dalam buah-buahan, sayur-sayuranyang bertindak sebagai penampung yang baikterhadap radikal hidroksil dan superoksid,dengan melindungi lipid membran terhadapreaksi oksidasi yang merusak (Miranda, 2005).
Flavonoid, polifenol dan tanin merupakansenyawa yang berfungsi sebagai antioksidankarena ketiga senyawa tersebut adalahsenyawa-senyawa fenol, yaitu senyawa dengan
8/2/2019 Uji Daya Reduksi Ekstrak Etanol 70% Jengkol
2/6
Uji Daya Reduksi Ekstrak Etanol 70% Biji Jengkol ..(Zakky Cholisoh) 35
gugus OH yang terikat pada karbon cincinaromatik, berfungsi sebagai antioksidan yangefektif. Produk radikal bebas senyawa-senyawaini terstabilkan secara resonansi dan karena itutak reaktif dibandingkan dengan kebanyakanradikal bebas lain (Fessenden dan Fessenden,
1994).Dari penelitian biomolekuler tingkat selterbukti, antioksidan dapat melindungi jaringantubuh dari efek negatif radikal bebas.Antioksidan ini ada yang terbentuk di dalam sel-sel tubuh (intraseluler), ada pula yang terbentukdari luar sel tubuh (ekstraseluler), salahsatunya dari makanan. Untuk membantuketidakmampuan sistem antioksidan tubuhsalah satunya akibat polusi dicari beberapasenyawa alami dalam tumbuhan yang jugaberperan sebagai antioksidan. Ternyataantioksidan bisa didapatkan dari beberapa jenis
sayur dan buah (Astuti, 2004).Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tanaman jengkol banyak mengandung zat,antara lain adalah sebagai berikut : protein,kalsium, fosfor, asam jengkolat, vitamin A danB1, karbohidrat, minyak atsiri, saponin, alkaloid,terpenoid, steroid, tannin dan glikosida. Karenakandungan zat-zat tersebut di atas, makajengkol memberikan petunjuk dan peluangsebagai bahan obat, seperti yang telahdimanfaatkan orang pada masa lalu (Pitojo,1994).
Salah satu mekanisme senyawa
antioksidan adalah senyawa tersebut memilikikemampuan untuk mereduksi. Diduga zat aktifyang berkhasiat sebagai antioksidan adalahflavonoid. Purwanti (1998) menyatakan bahwaflavonoid mampu mereduksi Fe
3+menjadi Fe
2+
dan akan membentuk kompleks denganmereaksikan Fe
2+dengan senyawa
pengompleksBerdasarkan uraian diatas, maka
diperlukan suatu penelitian terhadap biji jengkolyang bertujuan untuk mengetahui adanya dayareduksi dari ekstrak etanol 70% biji jengkol(Pithecellobium jiringa) melalui mekanisme
kemampuan ekstrak etanol 70% biji jengkol(Pithecellobium jiringa) mereduksi Fe
3+menjadi
Fe2+
METODE PENELITIANBahan: serbuk simplisia biji jengkol(Archidedron jiringa.), etanol (E. Merck p.a) danalumunium foil, aqua bidestilata, aqua bebasCO2, aquadest, FeCl3 (E. Merck p.a), FeSO4 (E.Merck p.a), Orthofenantrolin(E. Merck p.a),dinatrium EDTA (E.Merck p.a).
Alat: alat gelas, seperangkat alat soxhlet,
rotary evaporator (Kika-werke), neraca analitik(A&D company.limited), corong buchner,
vortex, tabung ependorf, mikropipet, yellow danblue tips, stop watch, spektrofotometer UV-Vis(Spectronic Genesys 10), kuvet quartz(Hellma).
Jalan Penelitian
Pembuatan serbuk biji jengkolPada penelitian ini digunakan biji jengkoldari Medan Sumatera Utara pada bulanAgustus, dipilih biji tua dan segar dan telahberkulit coklat sempurna. Biji dicuci kemudiandibuat simplisia yang dkemudian diserbukdiayak dengan ukuran 40 mesh.
Pengujian kualitatif dengan metode tabungpada serbuk dan ekstrak etanol 70% bijijengkol.Uji pendahuluan; Serbuk biji jengkoldipanaskan dengan air 10 ml selama 30 meni di
atas tangas air mendidih, larutan yang terjadidisaring melalaui kapas, diamati warnanya,selajutnya ditambah larutan KOH, diamati lagiwarna larutannya.Uji polifenol; Sejumlah fraksi air dan fraksi etliasetat ditambah pereaksi FeCl3 3 tetes.Terjadinya warna hijau biru menunjukkanadanya polifenolat. Uji diulang dengan etanol80% (10 ml) selama 10 menit dalam penangasair.Uji flavonoidLarutan percobaan: 0,5 serbuk tumbuhandipanaskan dengan 10ml metanol selama 10
menit di atas tangas air. Disaring selagi panas,diencerkan filtrat dengan 10 ml air. Setelahdingin ditambah 5 ml wash benzena, dikocokhati-hati, didiamkan. Diambil lapisan metanol(lapisan bawah) dan diuapkan. Residudilarutkan dalam 5 ml etil asetat dan disaring.
Uji Taubeck: Diuapkan hingga kering 1 mllarutan percobaan, dibasahkan residu denganaseton, ditambahkan sedikit erbuk asam boratdan serbuk asam oksalat, dipanaskan hati-hatidi atas tangas air dan dihindari pemanasanberlebihan. Residu yang diperoleh dicampur
dengan 2 ml eter kemudian diamati dengan UV366 nm, larutan berfluoresensi kuning intensif,menunjukkan adanya flavonoid (Anonim, 1995).
Pembuatan ekstrak etanol 70% biji jengkolSerbuk biji jengkol disari dengan etanol
dengan metode remaserasi selama 4 kali(sampai maserat terakhir tidak berwarna),dengan tiap kali maserasi 5 X 24 jam,kemudian dienapkan selama 2 kali 24 jam.Hasil maserasi disaring dengan corongbuchner, ekstrak dikumpulkan dan dipekatkanmenggunakan rotaevaporator 85C sampai
etanol habis menguap dan dianginkan untukmemperoleh ekstrak kental.
8/2/2019 Uji Daya Reduksi Ekstrak Etanol 70% Jengkol
3/6
36 PHARMACON, Vol. 8, No. 2, Desember 2007, 3340
Penentuan aktifitas antioksidan biji JengkolPembuatan larutan stok dan seri kadar
ekstrak etanol 70% biji jengkol dan larutan stokvitamin c; Ekstrak etanol 70% biji jengkolditimbang saksama 200,0 mg dalam botoltimbang kemudian ditambah etanol sebagai
pelarut dan divorteks, setelah semua terlarutdipindahkan dalam labu takar 10,0 ml danditambahkan etanol sampai tanda, sehinggadidapatkan larutan stok 2 % b/v. dari larutanstok dibuat 5 seri konsentrasi yaitu : 20000
g/ml, 10000 g/ml, 5000 g/ml, 2500 g/ml,
dan 1250 g/ml.Vitamin C ditimbang saksama 10,0 mg
dilarutkan dengan aqua bebas CO2 dalam labutakar 10,0 ml, sehingga diperoleh konsentrasi0,1% b/v dan selalu dibuat baru (recenterparatus). Dari larutan stok dibuat 5 seri
konsentrasi yaitu: 5 g/ml, 10 g/ml, 20 g/ml,
40 g/ml, dan 80 g/ml.Pembuatan larutan stok FeCl3 4 x 10
-3M;
Ditimbang saksama FeCl3 0,108128 g,kemudian dilarutkan dengan etanol sampaitanda pada labu takar 100,0 ml, sehinggadiperoleh konsentrasi 4x10-3 M.
Pembuatan larutan stok FeSO4 2 x 10-
3M; Ditimbang saksama FeSO4 0,030382 g,
kemudian dilarutkan dengan etanol sampaitanda pada labu takar 100,0 ml, sehinggadiperoleh konsentrasi 2x10
-3M.
Pembuatan larutan stok dinatrium etilendiamin tetra asetat. Ditimbang saksama
dinatrium etilen diamin tetra asetat 0,14890 g,kemudian dilarutkan dengan akuades sampaitanda pada labu takar 100,0 ml, sehinggadiperoleh konsentrasi 4x10
-3M
Pembuatan larutan stok ortofenatrolin 30mg/100ml; Ditimbang saksama orthofenatrolin0,03000 g kemudian dilarutkan dengan etanolsampai tanda pada labu takar 100,0 ml,sehingga diperoleh konsentrasi 30 mg/100 ml
Pengujian KualitatifPengujian pembentukan kompleks antara
Fe2+
dan ortofenantrolin; Larutan stok FeSO4sebanyak 150 ul ditambah larutan stokorthofenantrolin sebanyak 300 ul kemudianditambah akuades sampai volume 5 ml, diamatiperubahan warnanya, perubahan warna larutanmenjadi merah jingga menunjukkan hasilpositif.
Pengujian pembentukan kompleks antaraFe
3+dan ortofenantrolin. Larutan stok FeCl3
sebanyak 150 ul ditambah larutan stokorthofenantrolin sebanyak 300 ul kemudianditambah akuades samapi volume 5 ml, diamatiperubahan warnanya. Fe
3+membentuk
komplek berwarna kuning dengan orthofenan-trolin.
Penentuan operating time; Larutan stok
orthofenantrolin diambil sebanyak 0,5 ml danditempatkan dalam labu takar 5,0 ml, kemudianditambah 0,5 ml Larutan stok FeCl3 dan
ditambah 150 l larutan ekstrak biji jengkoldengan konsentrasi 2 %, lalu ditambahkanakuades sampai tanda. Penentuan operating
time dilakukan pada 510 nm dengan intervalwaktu 5 menit dihitung dari saat penambahanekstrak sampai didapat absorbsansi yangstabil. Blangko yang digunakan adalah 0,5 ml
larutan stok orthofenantrolin ditambah 150 llarutan ekstrak biji jengkol dengan konsentrasi2 % dan akuades ad 5,0 ml. Waktu yangdiperoleh digunakan juga untuk Vitamin C.
Uji aktifitas antioksidan ekstrak etanol 70%biji jengkol
Ekstrak etanol 70% biji jengkol danvitamin C diuji aktivitas antioksidan (daya
reduksi)-nya dengan diukur absorbansinyapada maks setelah waktu yang didapat padaoperating time. Preparasi larutan yang akandiukur adalah sebagai berikut: Larutan stokorthofenantrolin diambil sebanyak 0,5 ml danditempatkan dalam labu takar 5,0 ml, kemudianditambah 0,5 ml Larutan stok FeCl3 dan
ditambah 150 l larutan ekstrak biji jengkol atauvitamin C (dengan konsentrasi yang berbeda-beda) lalu ditambahkan akuades sampaitanda, didiamkan selama OT (operating time)
kemudian dibaca absorbansinya pada maks.Blangko yang digunakan adalah 0,5 ml larutan
stok ortofenantrolin ditambah 150 l larutanekstrak biji jengkol atau vitamin C dengankonsentrasi yang berbeda-beda sesuai denganpengukuran sampel dan akuades ad 5,0 ml.Semua perlakuan direplikasi penimbangan 3kali, dan replikasi pengukuran 3 kali.
Uji aktifitas antioksidan ekstrak etanol 70%biji jengkol dengan adanya dinatrium EDTA
Penentuan operating Time;Larutan stokFeCl3 diambil sebanyak 0,9 ml dan ditempatkandalam labu takar 5,0 ml, kemudian ditambah0,9 ml larutan stok Na EDTA, 0,9 ml Larutan
stok orthofenantrolin dan ditambah 500 llarutan ekstrak biji jengkol dengan konsentrasi2 %, lalu ditambahkan akuades sampai tanda.
Penentuan operating time dilakukan pada 510nm dengan interval waktu 5 menit dihitung darisaat penambahan ekstrak sampai didapatabsorbsansi yang stabil. Blangko yangdigunakan adalah 0,9 ml larutan stok Na EDTA,ditambah 0,9 ml larutan stok orthofenantrolin
dan ditambah 500 l larutan ekstrak biji jengkoldengan konsentrasi 2 %, lalu ditambahkanakuades sampai 5,0 ml.
Pengukuran aktifitas antioksidan ekstraketanol 70% biji jengkol dengan adanyadinatrium EDTA. Ekstrak etanol 70% biji jengkol
8/2/2019 Uji Daya Reduksi Ekstrak Etanol 70% Jengkol
4/6
Uji Daya Reduksi Ekstrak Etanol 70% Biji Jengkol ..(Zakky Cholisoh) 37
diuji aktivitas antioksidan (daya reduksi)-nyadengan adanya dinatrium EDTA (pengompleks)
dan diukur absorbansinya pada maks setelahwaktu yang didapat pada operating time.Preparasi larutan yang akan diukur adalahsebagai berikut: Larutan stok FeCl3 diambil
sebanyak 0,9 ml dan ditempatkan dalam labutakar 5,0 ml, kemudian ditambah 0,9 ml larutanstok Na EDTA, 0,9 ml Larutan stok
ortofenantrolin dan ditambah 500 l larutanekstrak biji jengkol (dengan konsentrasi yangberbeda-beda) ditambahkan akuades sampaitanda, didiamkan selama OT (operating time)
kemudian dibaca absorbansinya pada maks.Blangko yang digunakan adalah 0,9 ml larutanstok Na EDTA, ditambah 0,9 ml larutan stok
orthofenantrolin dan ditambah 500 l larutanekstrak biji jengkol dengan konsentrasi yangberbeda-beda sesuai dengan pengukuran
sampel dan akuades ad 5,0 ml.
Cara AnalisisPenentuan aktifitas antioksidan biji Jengkol
Dasar reaksi yang digunakan adalahkemampuan kandungan senyawa dalamekstrak etanol 70% biji jengkol mereduksi Fe
3+
menjadi Fe2+
, hasil reduksi ini akan bereaksidengan orthofenantrolin membentuk kompleksyang mempunyai serapan pada panjanggelombang 510 nm. Kemampuan reduksiekstrak biji jengkol kemudian dibandingkandengan kemampuan reduksi oleh vitamin C.
HASIL DAN PEMBAHASANSuatu senyawa dapat memiliki
kemampuan sebagai antioksidan apabilasenyawa tersebut berfungsi sebagai reduktor,yang mudah mengalami oksidasi sehinggamampu mencegah oksidasi pada senyawayang dilindunginya (Connors, 1979). Dasarreaksi yang digunakan pada uji ini adalahkemampuan antioksidan untuk mereduksi ionFe
3+manjadi ion Fe
2+. Hasil reduksi ini akan
membentuk senyawa kompleks denganortofenantrolin yang berwarna merah spesifik
(Vogel, 1991) dan mempunyai serapanmaksimum pada panjang gelombang sekitar510 nm (Kunchandi dan Rao, 1989). Ion Fe
3+
dan ion Fe2+
mampu membentuk ikatankompleks dengan ortofenantrolin (Gambar 1).
Operating time pada pengujian dayaantioksidan ekstrak biji jengkol ini ditetapkanselama 2 jam 20 menit, penentuan operatingtime dilakukan untuk menghindari variasipengukuran yang disebabkan oleh belumstabilnya kompleks logam yang terbentuk.Kekuatan reduksi dari zat aktif dalam ekstraketanol 70% biji jengkol disajikan pada Tabel 1.
Fe
NN
N
N N
N
[(C12H8N2)3.Fe]2+
+ - e [(C12H8N2)3.Fe]3+
Ferroin (merah) Ferriin (kuning)
Gambar 1Kompleks ortofenantrolin dan Fe
Profil daya reduksi senyawa aktif dalamekstrak biji jengkol menunjukkan bahwakenaikan konsentrasi ekstark etanol biji jengkolmenyebabkan kenaikan jumlah ion Fe
3+yang
tereduksi menjadi ion Fe2+
akan tetapi kenai-kan konsentrasi tidak sebanding dengan kenai-kan jumlah ion Fe
3+yang tereduksi, sehingga
grafik yang menunjukkan hubungan antarakonsentrasi dengan absorbansi berbentuklogaritmik. Hubungan ini menjadi linier jika axisdiubah menjadi log konsentrasi (Gambar 2).
Sama seperti dalam pengujian aktifitas
penangkap radikal, pembanding yang diguna-kan dalam uji antioksidan ini adalah vitamin C.Profil kurva linier maupun logaritmik dayareduksi ekstrak etanol 70% biji jengkol samadengan profil daya reduksi vitamin C. Vitamin Cmempunyai daya reduksi yang lebih tinggi dariekstrak etanol 70% biji jengkol (Tabel 2 danGambar 3). Kadar vitamin C yang dibutuhkanuntuk mereduksi Fe
3+menjadi Fe
2+, sehingga
terdapat Fe2+
dengan kadar tertentu dalamlarutan lebih kecil daripada kadar ekstrak.
Salah satu contoh, untuk mereduksi Ferrimenjadi Ferro sehingga kadar kompleksortofenantrolin-Ferro memberikan serapan laru-tan sebesar 0,4 vitamin C memerlukan kadar0,108 ug/ml sedangkan ekstrak etanol bijijengkol memerlukan kadar 9,12 ug/ml. VitaminC merupakan antioksidan karena senyawatersebut mudah mengalami oksidasi sehinggamampu mencegah oksidasi yang terjadi padasenyawa yang dilindunginya (Sharma, 1976).
8/2/2019 Uji Daya Reduksi Ekstrak Etanol 70% Jengkol
5/6
38 PHARMACON, Vol. 8, No. 2, Desember 2007, 3339
Tabel 1Daya reduksi ekstraketanol 70% biji jengkol terhadap ion Ferri
ReplikasiKonsentrasi
(ug/ml)Log
konsentrasiAbsorbansi
Persamaan logaritmik(konsentrasi vs
absorbansi)
Persamaan regresi linier(log konsentrasi vs
absorbansi
I
37,575150300600
1,5740311,8750612,1760912,4771212,778151
0,4290,5220,6140,7220,756
y = 0,1232Ln(x) - 0,0088
R2
= 0,9808
y = 0,2837x - 0,0088
R2
= 0,9808
II
37,575150300600
1,5740311,8750612,1760912,4771212,778151
0,3020,4330,5690,6950,785
y = 0,1771Ln(x) - 0,3308
R2
= 0,995
y = 0,4078x - 0,3308
R2
= 0,995
III
37,575150300600
1,5740311,8750612,1760912,4771212,778151
0,6840,6390,5570,4620,387
y = 0,1111Ln(x) - 0,0113
R2
= 0,9884
y = 0,2559x - 0,0113
R2
= 0,9884
kurva log konsentrasi ekstrak etanol 70%biji jengkol vs
absorbansi
0,000
0,200
0,400
0,600
0,800
1,000
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3
log konsentrasi ekstrak etanol 70%biji jengkol
absorbansi
Series1
Series4
Series5
replikasi 1
replikasi 2
replikasi 3
Gambar 2Profil daya reduksi (antioksidasi) linier ekstrak etanol 70% biji jengkol terhadap ion Ferri
Tabel 2Daya reduksi vitamin C terhadap ion Ferri
ReplikasiKonsentrasi
(ug/ml)Log
konsentrasiAbsorbansi
Persamaan logaritmik(konsentrasi vs
absorbansi)
Persamaan regresi linier(log konsentrasi vs
absorbansi
I
0,150,30,61,22,4
-0,82391-0,52288-0,221850,0791810,380211
0,1950,2910,4910,6670,663
y = 0,1893Ln(x) + 0,5579
R2
= 0,9364
y = 0,4358x + 0,5579
R2
= 0,9364
II
0,150,30,61,22,4
-0,82391-0,52288-0,221850,0791810,380211
0,1410,1540,2370,3630,436
y = 0,1151Ln(x) + 0,3249R
2= 0,9483
y = 0,2651x + 0,3249
R2
= 0,9483
III
0,150,30,61,22,4
-0,82391-0,52288-0,221850,0791810,380211
0,1850,2200,3030,4040,432
y = 0,0979Ln(x) + 0,3591R
2= 0,9678
y= 0,2253x + 0,3591
R2
= 0,9678
8/2/2019 Uji Daya Reduksi Ekstrak Etanol 70% Jengkol
6/6
Uji Daya Reduksi Ekstrak Etanol 70% Biji Jengkol ..(Zakky Cholisoh) 39
kurva log konsentrasi vitamin C vs absorbansi
0,000
0,100
0,200
0,3000,400
0,500
0,600
0,700
0,800
-1 -0,5 0 0,5
log konsentrasi vitamin C
absorbansi
Series1
Series4
Series5
replikasi 1
replikasi 2
replikasi 3
Gambar 3Profil daya reduksi (antioksidasi) linier vitamin C terhadap ion Ferri
Uji kualitatif serbuk biji jengkolmenunjukkan adanya kandungan flavonoid danpolifenol. Flavonoid, polifenol, dan taninmerupakan senyawa yang berfungsi sebagaiantioksidan karena ketiga senyawa tersebutadalah senyawa-senyawa fenol, yaitu senyawadengan gugus OH yang terikat pada karboncincin aromatik, berfungsi sebagai antioksidanyang efektif. Produk radikal bebas senyawa-senyawa ini terstabilkan secara resonansi dankarena itu tak reaktif dibandingkan dengankebanyakan radikal bebas lain (Fessenden danFessenden, 1994).
KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwaEkstrak etanol 70% biji jengkol (Pithecellobiumjiringa) mempunyai aktivitas daya reduksiterhadap ion ferri yang kemungkinan disebabkanadanya senyawa flavonoid dan polifenol dariserbuk biji jengkol.
UCAPAN TERIMA KASIHTerima kasih penulis ucapkan kepada Sri
Weni yang telah membantu pelaksanaanpenelitian ini dan Departemen Pendidikan danKebudayaan Republik Indonesia atas danapenelitian yang diberikan.
DAFTAR ACUANAstuti, 2004, Antioksidan: Resep Awet Muda dan Umur Panjang (online),(http://www.kompas.com/kompascetak/0305/II/focus.htm) diakses 17 Maret 2004)
Connor, K.A., Amidon, G.L., dan Stella, V.J., 1986, Chemical Stability of Pharmaceutical, SecondEdition, A Wiley Interscience Publication, Ney York
Dai, M., dan Margono, S.A., 2001, Daya Reduksi Curcumin dan Turunannya Pada Ion Ferri,Pharmacon, 2 (1), 22, Fakultas Farmasi UMS, Surakarta
Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S., 1994, Kimia Organik, Jilid I Edisi ketiga, 223-239, PenerbitErlangga, Jakarta
Kunchandy, E., dan Rao, M.N.A., 1990, Oxygen Radical Scanvenging Activity of Curcumin, Int. J. ofPharm
Miranda, Cristobal, 2004, Antioxidant Activities of Flavonoids (Online),(http://www.pdpersi.co.id/pdpersi/news/alternarif.php). diakses 17 Maret 2004
Pitojo, S., 1994, Jengkol: Budidaya dan Pemanfaatannya, Penerbit: Kanisius, 13, 17, 18,Yogyakarta
Purwanti, Hari, 1998, Isolasi dan uji Antioksidan Flavonoid Biji Seledri (Apium graveo Lers L)dengan Metode Tiosianat, Laporan Penelitian, Fakultas Farmasi, UGM, Yogyakarta
Vogel, 1979, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semi Makro, Edisi Kelima, 95101,
direvisi oleh Svehla, G., diterjemahkan oleh Setione, L., dkk., PT. Kalman Media Pusaka, Jakarta
http://www.kompas.com/kompascetak/http://www.kompas.com/kompascetak/