Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    1/32

    BAB I

    DATA PENGAMATAN

    1.1 Pengujian Pengaruh Suhu

    Tabel 1.1 Perubahan yang terjadi setelah 0 jam dengan menggunakan air tebu dan

    limbah drainase

    No Suhu Perubahan yang terjadi

    1 5oC Tidak ada perubahan

    2 35oC Tidak ada perubahan

    3 60oC Tidak ada perubahan

    Tabel 1.2 Perubahan yang terjadi setelah 24 jam dengan menggunakan air tebu

    dan limbah drainase

    No Suhu Perubahan yang terjadi

    1 5oC Tidak ada perubahan

    2 35oC sedikit endapan

    3 60oC Tidak ada perubahan

    Tabel 1.3 Perubahan yang terjadi setelah 4 jam dengan menggunakan air tebu

    dan limbah drainase

    No Suhu Perubahan yang terjadi

    1 5oC Tidak ada perubahan

    2 35oC ada keruh! ada endapan

    3 60oC Tidak ada perubahan

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    2/32

    1.2 Pengujian Pengaruh Kadar Air

    Tabel 1.4 Perubahan yang terjadi setelah 0 jam pada suhu 3"oC dengan

    menggunakan jamur aspergillus.

    No Caan Petri Perubahan yang terjadi

    1 #ering Tidak ada perubahan

    2 $embab Tidak ada perubahan

    3 %erair Tidak ada perubahan

    Tabel 1.5 Perubahan yang terjadi setelah 24 jam pada suhu 3"oC dengan

    menggunakan jamur aspergillus.

    No Caan Petri Perubahan yang terjadi

    1 #ering Pisang ke&oklatan

    2 $embab 'arna mulai ke&oklatan! jamur mulai berkembang

    3 %erair Pisang mulai ke&oklatan

    Tabel 1.6 Perubahan yang terjadi setelah 4 jam pada suhu 3"oC dengan

    menggunakan jamur aspergillus.

    No Caan Petri Perubahan yang terjadi

    1 #ering Pisang ke&oklatan

    2 $embab Pisang 'arna &oklat! banyak tumbuh jamur

    3 %erair Pisang ke&oklatan! sedikit tumbuh jamur

    1.! Pengujian Pengaruh Te"anan #$%o$i$

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    3/32

    Tabel 1." Perubahan yang terjadi setelah 0 jam pada suhu 3"oC dengan

    menggunakan jamur aspergillus.

    No

    G&u"o$a

    'gra%( Perubahan yang terjadi

    1 0 Tidak ada perubahan

    2 0!2 Tidak ada perubahan

    3 0!3 Tidak ada perubahan

    4 0!4

    Tabel 1. Perubahan yang terjadi setelah 24 jam pada suhu 3"oC denganmenggunakan jamur aspergillus.

    No

    G&u"o$a

    'gra%( Perubahan yang terjadi

    1 0 ada endapan dan sedikit partikel pada permukaan

    2 0!2 ada endapan dan sedikit partikel pada permukaan

    3 0!3 endapan! sedikit keruh dan ada partikel pada permukaan

    4 0!4 keruh! sedikit endapan dan ada partikel pada permukaan

    Tabel 1.( Perubahan yang terjadi setelah 4 jam pada suhu 3"oC dengan

    menggunakan jamur aspergillus.

    No G&u"o$a 'gra%( Perubahan yang terjadi

    1 0 ada endapan

    2 0!2 sedikit keruh! sedikit endapan

    3 0!3 sedikit keruh! sedikit endapan

    4 0!4 keruh! banyak endapan

    Tabel 1.10 Perubahan yang terjadi setelah 0 jam pada suhu 3"o

    C dengan

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    4/32

    menggunakan bakteri sa&haromy&es.

    NoG&u"o$a'gra%( Perubahan yang terjadi

    1 0 Tidak ada perubahan

    2 0!2 Tidak ada perubahan

    3 0!3 Tidak ada perubahan

    4 0!4 Tidak ada perubahan

    Tabel 1.11 Perubahan yang terjadi setelah 24 jam pada suhu 3"oC dengan

    menggunakan bakteri sa&haromy&es.

    No

    G&u"o$a

    'gra%( Perubahan yang terjadi

    1 0 ada endapan dan sedikit partikel pada permukaan

    2 0!2 sedikit endapan dan sedikit partikel pada permukaan

    3 0!3 sedikit endapan dan ada partikel pada permukaan

    4 0!4

    keruh! sedikit endapan dan banyak partikel pada

    permukaan

    Tabel 1.12 Perubahan yang terjadi setelah 4 jam pada suhu 3"o

    C dengan menggunakan bakteri sa&haromy&es.

    No

    G&u"o$a

    'gra%( Perubahan yang terjadi

    1 0 ada endapan

    2 0!2 sedikit endapan dan ada partikel pada permukaan

    3 0!3 sedikit endapan dan ada partikel pada permukaan

    4 0!4 sedikit endapan dan banyak partikel pada permukaan

    1.) Pengujian *engaruh P+

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    5/32

    Tabel 1.13 Perubahan yang terjadi setelah 0 jam pada P) netral dengan

    menggunakan limbah drainase

    N

    #

    ,arutan Perubahan yang terjadi

    1 *ir biasa Tidak ada perubahan

    2 $arutan garam 15+ T,dak ada perubahan

    3 -kstrak 'ortel Tidak ada perubahan

    Tabel 1.14 Perubahan yang terjadi setelah 24 jam pada Ph netral dengan

    menggunakan limbah drainase

    N

    #

    ,arutan Perubahan yang terjadi

    1 *ir biasa Tidak ada perubahan

    2 $arutan garam 15+ Tidak ada perubahan

    3 -kstrak 'ortel Terdapat gelembung gas

    Tabel 1.15 Perubahan yang terjadi setelah 4 jam pada Ph netral dengan

    menggunakan limbah drainase

    No ,arutan Perubahan yang terjadi

    1 *ir biasa Tidak ad perubahan

    2 $arutan garam 15+ Terdapat gelembung gas

    3 -kstrak 'ortel Terdapat endapan dan gelembung gas

    1.- Pengujian *engaruh ahaya

    Tabel 1.16 Perubahan yang terjadi setelah 0 jam pada &ahaya matahari

    No /a"tu *enyinaran Perubahan yang terjadi

    1 0 menit Tidak ada perubahan

    2 10 menit Tidak ada perubahan

    3 15menit Tidak ada perubahan

    4 20 menit Tidak ada perubahan

    Tabel 1.1" Perubahan yang terjadi setelah 24 jam pada &ahaya matahari

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    6/32

    No /a"tu *enyinaran Perubahan yang terjadi

    1 0 menit Tidak ada perubahan

    2 10 menit Tidak ada perubahan

    3 15menit Tidak ada perubahan

    4 20 menit Tidak ada perubahan

    Tabel 1.1 Perubahan yang terjadi setelah 4 jam pada &ahaya matahari

    No /a"tu *enyinaran Perubahan yang terjadi

    1 0 menit Tumbuh bakteri

    2 10 menit Tumbuh bakteri

    3 15 menit Tumbuh bakteri

    4 20 menit Tidak tumbuh bakteri

    Tabel 1.1( Perubahan yang terjadi setelah 0 jam pada sinar /

    N

    #

    /a"tu *enyinaran Perubahan yang terjadi

    1 0 menit Tidak ada perubahan2 10 menit Tidak ada perubahan

    3 15 menit Tidak ada perubahan

    4 20 menit Tidak ada perubahan

    Tabel 1.20 Perubahan yang terjadi setelah 24 jam pada sinar /

    N

    #

    /a"tu *enyinaran Perubahan yang terjadi

    1 0 menit Tidak ada perubahan2 10 menit Tidak ada perubahan

    3 15 menit Tidak ada perubahan

    4 20 menit Tidak ada perubahan

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    7/32

    Tabel 1.21 Perubahan yang terjadi setelah 4 jam pada sinar /

    N#

    /a"tu *enyinaran Perubahan yang terjadi

    1 0 menit Tidak ada perubahan

    2 10 menit Tidak ada perubahan

    3 15 menit Tidak ada perubahan

    4 20 menit Tidak ada perubahan

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    8/32

    BAB II

    PEMBA+ASAN

    2.1 Pengujian Pengaruh Suhu

    Pada mikroorganisme suhu sangat berpengaruh dalam pertumbuhannya..

    Temperatur merupakan salah satu aktor yang penting di dalam kehidupan. Pada

    umumnya batas daerah temperatur bagi kehidupan mikroba terletak antara 0 oC

    sampai (0oC! sehingga untuk masingmasing mikroba diketahui dapat

    berkembang lebih baik pada temperatur optimum. Temperatur optimum adalah

    nilai yang paling sesuaibaik untuk kehidupan mikroba. Per&obaan ini bertujuan

    untuk mengamati tentang bagaimana pertumbuhan mikroba yang dibiakkan dalam

    media yang diariasikan suhu. /olk! 1((3

    alam per&obaan ini yang pertama dilakukan adalah menyiapkan media

    yang akan digunakan sebagai tempat perkembangbiakan mikroba dengan

    menggunakan air tebu. #emudian diinokulasikan E. Coli yang terdapat pada

    limbah drainase kedalam tabung reaksi yang telah ditambahkan air tebu dengan

    menggunakan ose atau jarum inokulum yang sebelumnya telah disterilkan. 7arum

    inokulum berungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanamditumbuhkan ke

    media baru. 7arum inokulum biasanya terbuat dari ka'at nichromeatauplatinum

    sehingga dapat berpijar jika terkena panas. %entuk ujung jarum dapat berbentuk

    lingkaran loop dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop! dan yang

    berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle. Inoculating loop

    &o&ok untuk melakukanstreakdi permukaan agar! sedangkan inoculating needle

    &o&ok digunakan untuk inokulasi se&ara tusukan pada agar tegak stab

    inoculating. ,ndra! 200

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    9/32

    2.2 Pengujian Pengaruh Kadar Air

    *ir sangat penting untuk kehidupan bakteri terutama karena bakteri hanya

    dapat mengambil makanan dari luar ke dalam bentuk larutan holophytis. 8emua

    bakteri tumbuh baik pada media yang basah dan udara yang lembab! dan tidak

    dapat tumbuh pada media dan udara yang kering. #enyataan ini merupakan dasar

    penga'etan bahan makanan dengan pengeringan. Pada suasana kering ini bakteri

    tidak dapat merombak bahan makanan yang ditempatinya.9ungsi air adalah

    sebagai sumber oksigen untuk bahan organik sel pada respirasi. 8elain itu air

    berungsi sebagai pelarut dan alat mengangkut dalam metabolisme. *ir

    merupakan bagian terbesar dari sel sebanyak 0:(0+! dan bagian lain sebanyak

    10:20+ terdiri dari protoplasma! dinding sel! lipida untuk &adangan makanan!

    polisakarida! poliosat! dan senya'a lain. /olk!1((3

    alam per&obaan ini pisang digunakan sebagai sampel. imana pisang 5

    gram dimasukkan kedalam &a'an petri yang telah diberi kode * kering! %

    lembab dan C berair. $alu masing:masing &a'an petri tersebut diberi

    Aspergillus Nigersebanyak 0!2 gram yang diratakan pada permukaan berasnya.Aspergillus Nigeradalah makhluk hidup eukariota bersel satu atau multiseluler

    yang bersiat heterotro dengan &ara menyerap ;at organik dari lingkungan.

    8etelah itu ketiga &a'an petri tersebut ditutup dan diinkubasikan pada suhu

    ruangan 3"oC selama 24:4 jam.

    Pada &a'an petri yang memiliki kondisi kering tidak terjadi

    perkembangan biakan jamur tetapi terjadi perubahan 'arna pisang menjadi

    ke&oklatan! karna pada pisang terdapat kadar air dengan jumlah sedikit

    didalamnya. #adar air ini mempengaruhi pertumbuhan mikroba dan dapat

    menyebabkan kematian. Tetapi Aspergillus lebih berkembang pada &a'an petri

    yang kondisi kadar airnya sedikit atau lembab. )al ini dikarenakan mikroba

    membutuhkan air yang &ukup tidak terlalu basah ataupun terlalu kering karena hal

    itu dapat memperlambat pertumbuhan mikroba dan menyebabkan kematian pada

    mikroba. #elembapan dan kadar air biasanya berpengaruh terhadap pertumbuhan.

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    10/32

    8emua bakteri memerlukan air dalam konsentrasi yang &ukup karena air

    diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembanganbiakan bakteri. *ir diperlukan

    untuk reaksi metabolik dimana air dapat mengantarkan ;at;at yang diperlukan

    kedalam sel dan membuang ;at;at yang tidak diperlukan keluar sel.

    )adioetomo!

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    11/32

    =engen&erkan Sacharomyces dan Aspergillus sebanyak 0!2 gram ke

    dalam 10 ml pada >aCl isiologis. #emudian diinokulasikan kedalam masing

    masing tabung reaksi sebanyak 1ml. $alu diinkubasikan pada suhu ruang 3"oC

    kedalam clean benchdengan tabung reaksi yang ditutupi kapas. an diamati

    setelah diinkubasi selama 24:4 jam.

    %erdasarkan tekanan osmosis maka larutan tempat petumbuhan mikroba

    dapat digolongkan atas larutan hipotonis! isotonis! dan hipertonis. $arutan

    hipotonis adalah suatu larutan dengan konsentrasi ;at terlarut lebih rendah dari

    pada yang lain sehingga akan menyebabkan pelarut di lingkungan masuk ke

    dalam sel dan menyebabkan sel mengembang yang akhirnya sel akan pe&ah dan

    rusak. $arutan isotonis adalah suatu larutan yang mempunyai konsentrasi ;at

    terlarut yang sama seperti larutan lain! sehingga tidak ada pergerakan air. #eadaan

    ini adalah keadaan yang paling baik untuk pertumbuhan dari suatu jenis

    organisme. #ondisi ini juga dikenal sebagai kondisi keseimbangan osmotik.

    8edangkan larutan hipertonis adalah larutan dalam keadaan konsentrasi ;at

    terlarut di lingkungan lebih tinggi daripada konsentrasi ;at terlarut dalam

    sel. #eadaan ini akan mengakibatkan pelarut di dalam sel! keluar dari sel dan

    menyebabkan sel mengkerut. mam! 200

    ari hasil per&obaan ini menunjukkan mikroba biasanya hidup

    dilingkungan yang bersiat agak isotonis pada larutan yang memiliki kandungan

    glukosa tinggi. imana pada tekanan osmotik! semakin besar kadar atau persentase

    glukosa yang diberikan! akan semakin banyak pula bakteri tumbuh yang ditandai

    dengan semakin keruhnya larutan dan banyaknya partikel yang terdapat pada

    permukaan larutan. Tekanan osmosis lingkungan yang hipotonis akan menyebabkan

    pelarut di lingkungan masuk ke dalam sel dan menyebabkan sel mengembang

    yang akhirnya sel akan pe&ah dan rusak seperti yang ditunjukkan pada larutan

    yang memiliki kandungan glukosa 0+ sehingga menjadi larutan dengan keadaan

    yang konsentrasi ;at terlarut lebih rendah dari pada yang lain. @leh karena itu

    dalam mempertahankan hidupnya! sel bakteri harus berada pada tingkat tekanan

    osmosis yang sesuai. =i&hael! 1(6

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    12/32

    2.) Pengujian *engaruh Ph

    p) sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroorganisme.

    mumnya asam mempunyai pengaruh buruk terhadap pertumbuhan. %akteri lebih

    baik hidup dalam suasana netral p) "!0 atau sedikit basa p) "!2"!4! tetapi

    pada umumnya dapat hidup pada p) 6!6 : "!5. %akteribakteri yang patogen pada

    manusia tumbuh baik pada p) 6!"!4! yaitu sama dengan p) darah.

    %atas p) untuk pertumbuhan mikroba merupakan suatu gambaran dari batas p)

    bagi kegiatan en;im. ntuk itu mikroba dikenal nilai p) minimum! optimum! dan

    maksimum. %akteri memerlukan nilai p) antara 6!5"!5! 8a&haromy&es antara

    4!04!5! sedang jamur dan aktinomiset tertentu mempunyai daerah p) yang luas .

    mam! 200

    Pada per&obaan ini yang dilakukan adalah menyiapkan media seperti

    air! larutan garam 15+ dan ekstrak 'ortel. =asingmasing media dapat dihitung

    ph menggunakan kertas p) atau kertas indi&ator p)! dengan perubahan 'arna

    pada leel p) yang berariasi. Pengukuran p) yang lebih akurat biasa dilakukan

    dengan menggunakan p) meter. 8uria'iria! 1((5

    2.- Penguji *engaruh ahaya

    Cahaya umumnya dapat merusak mikroba yang tidak mempunyai

    pigmen otosintesis. Cahaya mempunyai pengaruh germisida! terutama &ahaya

    bergelombang pendek dan bergelombang panjang. Pengaruh germisida dari sinar

    bergelombang panjang disebabkan oleh panas yang ditimbulkannya! misalnya

    sinar inramerah. 8inar A 0!0051!0 *o! sinar ultra iolet 40002(50 *o! dan

    sinar radiasi lain dapat membunuh mikroba. *pabila tingkat iradiasi yang diterima

    sel mikroba rendah! maka dapat menyebabkan terjadinya mutasi pada mikroba.

    /olk! 1((3

    Pada per&obaan ini yang dilakukan adalah pembuatan medium padat

    seperti >* Nutrien Agar. =edia ini adalah tempat perkembangbiakan 0! gram!

    glukosa 0!6 gram! dn a?uadet sebayak 100 ml didalam -rlenmeyer. 8etelah itu

    dibiakan bakteri pada media dan diberi penyinaran pada &ahaya matahari dan sinar

    ultraiolet dalam 'aktu tertentu.

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    13/32

    BAB III

    KESIMP0,AN

    %erdasarkan hasil dari data pengamatan dan pembahasan! maka dapat

    diambil kesimpulan bah'a B

    1. )ampir tidak ada bakteri yang tumbuh pada suhu 5oC dan 65oC media masih

    dalam keadaan jernih! hanya ada sedikit kekeruhan di bagian dasar tabung

    tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit.

    2. Pada kondisi suhu panas 60oC! bakteri ini juga dapat tumbuh. Tetapi jumlahnya

    lebih sedikit jika dibandingkan dengan pertumbuhan bakteri pada suhu 3"oC!

    tingkat kekeruhan pada media ini juga lebih rendah.

    3. Pada &a'an petri yang terdapat pisang dalam keadaan kering dan basah terjadi

    perubahan 'arna menjadi ke&oklatan tetapi tidak tampak pertumbuhan jamur!

    4. Pada &a'an petri yang terdapat pisang dalam keadaan lembab juga

    menggalami perubahan 'arna tetapi terdapat pertumbuhan jamur dalam

    keadaan tersebut.

    5. Pada &a'an petri yang menggunakan media padat >* Nutrien Agar yang

    disinari dengan sinar ultraiolet tidak mengalami pertumbuhan mikroba.

    #arena sinar ultraiolet dapat merusak >* mikroba sehingga mekroba tidak

    dapat hidup dalam kondisi tersebut.

    6. Tekanan osmosis lingkungan yang hipotonis akan menyebabkan pelarutan di

    lingkungan masuk ke dalam sel dan menyebabkan sel mengembang yang

    akhirnya sel akan pe&ah dan rusak seperti yang ditunjukkan pada tabung reaksi

    yang memiliki kandungan glukosa 0+ sehingga menjadi larutan dengan

    keadaan yang konsentrasi ;at terlarut lebih rendah tekanan osmosis lebih

    rendah dari pada yang lain.

    ". =ikroba dapat berkembang dengan baik jika keadaan yang ada mendekati atau

    sama dengan habitat asalnya.

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    14/32

    DATA P0STAKA

    %u&kle! #. *.! dkk. 1(5.Ilmu angan. Penerjemah B )ari Purnomo dan *iono.

    Penerbit niersitas ,ndonesia ,Press! 7akarta.

    )adioetomo!

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    15/32

    ,AMPIAN AGAMBA

    ambar *.1 Pisang tanpa mengandung kadar air menggunakan

    Aspergillussetelah 0jam

    ambar *.2 Pisang dengan kadar air sedikit lembab menggunakan

    Aspergillussetelah 0 jam

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    16/32

    ambar *.3 Pisang dengan kadar air yang memenuhi permukaannya

    menggunakanAspergillussetelah 0 jam

    ambar *.4 Pisang tanpa mengandung kadar air menggunakan Aspergillussetelah 24 jam.

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    17/32

    ambar *.5 Pisang dengan kadar air sedikit lembab menggunakan

    Aspergillussetelah 24 jam.

    ambar *.6 Pisang dengan kadar air yang memenuhi permukaannya

    menggunakan Aspergillussetelah 24 jam.

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    18/32

    ambar *." Pisang tanpa mengandung kadar air menggunakan

    Aspergillussetelah 4 jam.

    ambar *. Pisang dengan kadar air sedikit lembab menggunakan

    Aspergillussetelah 4 jam.

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    19/32

    ambar *.( Pisang dengan kadar air yang memenuhi permukaannya

    menggunakanAspergillussetelah 4 jam

    ambar *.10 Pengaruh tekanan osmosis dengan kandungan glukosa

    yang berbedabeda menggunakansacharomyces

    setelah 24jam

    Laporan Sementara

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    20/32

    Laboratorium Bioproses

    PENGA0+ AKT# ,INGK0NGAN TE+ADAP

    03I ESISTENSI MIK#BA

    Di$u$un #&eh4

    Ke&o%*o"4 A51

    ah%at Sunarya '126)16!616616(

    Nanda Nadhiatu& '126)16!6166!!(

    Adri 3ernih Mi"o '126)16!6166)-(

    ri$hi&ia Anggraini '126)16!6166)7(

    +ana8i a%adhan '126)16!616696(

    300SAN TEKNIK KIMIA

    AK0,TAS TEKNIK 0NI:ESITAS S;IA+ K0A,A

    DA0SSA,AM< BANDA ACE+

    2612

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    21/32

    6= 26= !6= )6=

    ambar *.11 Pengaruh tekanan osmosis dengan kandungan

    glukosa yang berbedabeda menggunakan bakteri

    sacharomycessetelah 4 jam

    6= 26= !6= )6=

    ambar *.12 Pengaruh tekanan osmosis dengan kandungan glukosa

    yang berbedabeda menggunakan jamurAspergillus

    setelah 24 jam

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    22/32

    6= 26= !6= )6=

    ambar *.13 Pengaruh tekanan osmosis dengan kandungan glukosa

    yang berbedabeda menggunakan jamurAspergillus

    setelah 4 jam

    *ir -kstrak 'ortel $arutan garam

    ambar *.14 pengaruh ph beberapa larutan terhadap pertumbuhan

    bakteri.

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    23/32

    ambar *.15 Pegaruh suhu menggunakan air tebu dan limbah

    drainase

    ambar *.16 =edium >* dengan penyinaran / selama 10 menit

    setelah 0 jam

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    24/32

    ambar *.1" =edium >* dengan penyinaran sinar / selama 15

    menit setelah 0 jam

    ambar *.1 =edium >* dengan penyinaran sinar / selama 20

    menit setelah 0 jam

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    25/32

    ambar *.1( =edium >* dengan penyinaran sinar / selama 10

    menit setelah 24 jam

    ambar *.20 =edium >* dengan penyinaran sinar / selama 15

    menit setelah 24 jam

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    26/32

    ambar *.21 =edium >* dengan penyinaran sinar / selama 20

    menit setelah 24 jam

    ambar *.22 =edium >* dengan penyinaran sinar / selama

    10menit setelah 4 jam

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    27/32

    ambar *.23 =edium >* dengan penyinaran sinar / selama

    10menit setelah 4 jam

    mbar *24 =edium >* dengan penyinaran sinar / selama 20

    =enit setelah 4 jam

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    28/32

    ambar *.25 =edium >* dengan penyinaran &ahaya matahari

    selama 10 menit setelah 0 jam

    ambar *.26 =edium >* dengan penyinaran &ahaya matahari

    selama 15 menit setelah 0 jam

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    29/32

    ambar *.2" =edium >* dengan penyinaran &ahaya matahari

    selama 20 menit setelah 0 jam

    ambar *.2 =edium >* dengan penyinaran &ahaya matahari

    selama 10 menit setelah 24 jam

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    30/32

    ambar *.2( =edium >* dengan penyinaran &ahaya matahari

    selama 15 menit setelah 24 jam

    ambar *.30 =edium >* dengan penyinaran &ahaya matahari

    selama 20 menit setelah 24 jam

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    31/32

    ambar *.31 =edium >* dengan penyinaran &ahaya matahari

    selama 20 menit setelah 4 jam

    mbar *.32 =edium >* dengan penyinaran &ahaya matahari selama

    15 menit setelah 4 jam

  • 7/26/2019 Uji Faktor Lingkungan 2012.docx

    32/32

    ambar *.33 =edium >* dengan penyinaran &ahaya matahari

    selama 10 menit setelah 4 jam