21
LAPORAN KIMIA DASAR II ACARA 5 UJI KUALITATIF UNTUK KARBOHIDRAT Oleh : Fika Puspita (A1M012001) Rombongan 1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN PURWOKERTO 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Uji Fehling

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fening pala awak

Citation preview

Page 1: Uji Fehling

LAPORAN KIMIA DASAR II

ACARA 5

UJI KUALITATIF UNTUK KARBOHIDRAT

Oleh :

Fika Puspita (A1M012001)

Rombongan 1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

PURWOKERTO

2013

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Page 2: Uji Fehling

Kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas, baik yang telah merupakan

kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan, dan sebagainya atau yang hanya

kadang-kadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktivitas itu kita memerlukan energi,

energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada

umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia yaitu

kerbohidrat, protein, dan lemak. Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia

dan hewan tingkat tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat juga

mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah penting bagi beberapa makhluk hidup

tingkat rendah, ragi misalnya, mengubah karbohidrat (glukosa) menjadi alkohol dan

karbon dioksida untuk menghasilkan energi.

Kita dapat mengenal berbagai jenis karbohidrat dalam kehidupan sehari hari , baik

yang berfungsi sebagai pembangun struktur maupun yang berperan fungsional dalam

proses metabolisme. Amilum atau pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa

merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia.

Gula pereduksi merupakan golongan gula (karbohidrat) yang dapat mereduksi

senyawa-senyawa penerima elektron, contohnya adalah glukosa dan fruktosa. Ujung dari

suatu gula pereduksi adalah ujung yang mengandung gugus aldehida atau keto bebas.

Semua monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa) dan disakarida (laktosa,maltosa),

kecuali sukrosa dan pati (polisakarida), termasuk sebagai gula pereduksi.  Umumnya gula

pereduksi yang dihasilkan berhubungan erat dengan aktifitas enzim, dimana semakin

tinggi aktifitas enzim maka semakin tinggi pula gula pereduksi yang dihasilkan. Jumlah

gula pereduksi yang dihasilkan selama reaksi diukur dengan menggunakan pereaksi asam

dinitro salisilat/dinitrosalycilic acid (DNS) pada panjang gelombang 540 nm. Semakin tinggi

nilai absorbansi yang dihasilkan, semakin banyak pula gula pereduksi yang terkandung.

Struktur Glukosa

Page 3: Uji Fehling

Struktur Fruktosa

Salah satu identifikasi dari gula pereduksi yaitu dengan uji fehling. Gula pereduksi

yaitu monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa dapat ditunjukkan dg pereaksi

Fehling . Gula pereduksi bereaksi dg pereaksi Fehling  menghasilkan endapan merah bata

(Cu2O). Selain Pereaksi Fehling, gula pereduksi juga bereaksi positif dg pereaksi Benedict

dan Tollens.

Penjelasan tersebut dianggap penting untuk itu pada praktikum kali ini akan

mencoba mengetahui karbohidrat dengan uji molish dan uji fehling untuk mengetahui

adanya gula reduksi

B.    Tujuan

o   Untuk menguji adanya karbohidrat, gula dalam larutan

o   Untuk mengetahui adanya gula reduksi

Page 4: Uji Fehling

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat adalah polimer aldehid  atau polihidroksi keton dan meliputi

kondensat polimer-polimernya yang terbentuk.  Nama karbohidrat digunakan pada

senyawa-senyawa tersebut mengingat rumus empirisnya yang berupa CnH2nOn yaitu

mendekati Cn(H2O)n yaitu karbon yang mengalami hidroksi.

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang

menyediakan 4 kalori (kilojoule) energi pangan per gram.  Karbohidrat juga mempunyai

peranan penting dalam menentukan  karakteristik bahan makanan, misalnya, rasa, warna,

tekstur, dan lain-lain.  Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah

timbulnya ketois, pemecahan tubuh protein yang berlebihan, kehilangan mineral, dan

berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein. Karbohidrat adalah sumber kalori terbesar dalam makanan sehari-hari dan biasanya merupakan 40-45% dari asupan kalori kita. (Dawn B Marks, dkk, 2000). Selain menjadi

sumber energi utama makhluk hidup, karbohidrat juga menjadi komponen struktur

penting pada makhluk hidup dalam serat (fiber), seperti selulosa, pektin serta lignin

(William, 1994). Ada dua macam karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan

karbohidrat simpleks. Karbohidrat kompleks misalnya nasi, biji-bijian, kentang, dan

jagung, sedangkan contoh Karbohidrat simpleks adalah gula dan pemanis lainnya. Nama

lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar" yang artinya

gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefenisikan sebagai

polihidroksialdehid atau polihidroksiketon (Ramsden, 1994).

Dalam tubuh manusia karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan

sebagian lemak.  Tetapi sebagian  besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang

dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. 

Pada tanaman karbohidrat dibentuk dari reaksi CO2 dan H2O dengan bantuan sinar

Page 5: Uji Fehling

matahari melalui proses fotosintesis dalam sel tanaman yang berklorofil (Winarno FG,

2004).

Pada umumnya karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi monosakarida,

oligosakarida, dan polisakarida.  Monosakarida merupakan suatu molekul yang dapat

terdiri dari lima atau enam atom C, sedangkan oligosakarida merupakan polimer dari 2-

10 monosakarida, dan  pada umumnya polisakarida merupakan polimer yang terdiri dari

10 monomer monosakarida.(Winarno .FG .2004).

a.      Monosakarida yang mengandung  satu  gugus aldehida disebut aldosa,

sedangkan ketosa mempunyai satu gugus keton, Manosakarida dengan enam atom C

disebut heksosa, misalnya glukosa (dekstrosa, atau gula anggur),  fruktosa (levulosa atau

gula buah), dan galaktosa, sedangkan lima atom C disebut pentosa, misalnya xilosa,

arabinosa, dan ribosa. 

Monosakarida (sering disebut gula sederhana) adalah sakarida yang tidak dapat

dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi. Bentuk monosakarida ini dapat

dibagi lagi menjadi beberapa : triosa, tetrosa, pentosa, hektosa, heptosa atau oktasa

(Ramsden, 1994). Rumus umum adalah CnH2mOn. Gula –gula sederhana dapat dibagi lagi

dalam triosa. Berdasarkan atas radikal fungsi yang terdapat dalam molekulnya,

monosakarida dibedakan atas aldosa (mempunyai gugus aldehid) dan ketosa (mempunyai

gugus keton) sifat-sifat dari aldehid dan aldosa adalah: sama-sama bisa mengadesi H -

Cn, mengadesi fenilhidroksin, mereduksi pereakasi fehling, bisa mereduksi pereaksi

benedict (Riawan, 1990). Semua monosakarida merupakan gula pereduksi terhadap

Fehling (Hawab, 2003).

b.     Disakarida adalah oligosakarida yang paling sederhana yang tersusun atas dua molekul

monosakarida. Dua molekul gula sederhana atau lebih saling berikatan pada gugus

glikosidanya,membentuk suatu substansi baru yang dinamakan polisakarida. Jika

molekul-molekul gula sederhana yang saling berkaitan tersebut kurang dari 10,substansi

yang terbentuk dinamakan juga oligosakarida. 

Page 6: Uji Fehling

Enzim pada disakarida terdiri dari maltase yang berfungsi mengkretalisis hidrolisis

maltose, lactose yang berfungsi mengkretalisis hidrolisis laktosa, dan sakrase yang

berfungsi mengkretalisis hidrolisis sakrosa (William, 1994). Disakarida tersusun atas dua

saluran monosakarida. Umumnya terdiri atas dua sisi heksosa dan karena itu disakarida

sering disebut dengan heksodisakarida. Pada hidrolisis disakarida akan terbentuk

komponen-komponen penyusunnya yaitu dua molekul monosakarida (Riawan, 1990).

Semua disakarida merupakan gula pereduksi terhadap Fehling (Hawab, 2003).

c.      Polisakarida dalam bahan makanan  berfungsi sebagai penguat tekstur

(selulosa, hemiselulosa, pektin, lignin) dan sebagai sumber energi (pati, dekstrin, glikogen,

frutan).  Polisakarida penguat tekstur ini tidak dapat dicerna oleh tubuh, tetapi

merupakan serat-serat (dietary fiber) yang dapat menstimulasi enzim-enzim

pencernaan. Karbohidrat cadangan pangan seperti pati pada tanaman dan glikogen pada

sel hewan dapat larut dalam air hangat. Kelompok polisakarida lain berbentuk gum (atau

gom), pectin dan derivate-derivatnya (Riawan, 1990). Polisakarida merupakan kelompok

karbohidrat yang paling banyak terdapat di alam. Polisakarida merupakan senyawa

makromolekul yang terbentuk dari banyak sekali satuan (unit) monosakarida. Jumlah

polisakarida ini terdapat jauh lebih banyak daripada oligo maupun monosakarida.

Sebagian dari polisakarida membentuk struktur tanaman yang tak dapat larut misalnya

selulosa dan hemiselulosa. Sebagian lagi membentuk senyawa cadangan pangan berbentuk

pati dala tanaman atau glikogen pada sel-sel hewan (William, 1994).

Karbohidrat dengan zat tertentu akan menghasilkan warna tertentu yang dapat

digunakan untuk analisis kualitatif. Bila karbohidrat direaksikan dengan larutan naftol

dalam alkohol.  Kemudian ditambahkan H2SO4 pekat secara hati-hati, pada batas cairan

akan berbentuk furfural yang berwarna ungu. Reaksi ini disebut reaksi molisch dan

merupakan reaksi umum bagi karbohidrat.

Prinsip: bahan yang mengandung monosakarida bila direaksikan dengan H2SO4 pekat

akan terhidrolisis membentuk furural.  Furfural ini akan membentuk persenyawaan

dengan naftol ditandai dengan terbentuknya warna violet (cincin). Oleh karena H2SO4

Page 7: Uji Fehling

dapat menghidrolisis oligosakarida dan polisakarida. Caranya: dalam 2 ml larutan contoh

dalam tabung reaksi ditambahkan dua tetes pereaksi α-naftol 10% ditambahkan ke dalam

tabung reaksi dimana larutan contoh berada di lapisan atas.  Cincin berwarna merah ungu

pada batas ke dua cairan menunjukkan adanya karbohidrat dalam contoh.  (Winarno, FG,

2004).

Dasar uji ini adalah heksosa atau pentosa mengalami dehidrasi oleh pengaruh asam

sulfat pekat menjadi hidroksimetilfurfural atau furfural dan kondensasi aldehida yang

terbentuk ini dengan α-naftol membentuk senyawa yang berwarna khusus untuk

polisakarida dan disakarida. Reaksi ini terdiri atas tiga tahapan, yaitu hidrolisis

polisakarida dan disakarida menjadi heksosa atau pentose, dan diikuti oleh proses

dehidrasi dan proses kondensasi (Sumardjo, 2008).

Sedangkan uji fehling dapat direduksi oleh selain karbohidrat yang mempunyai sifat

mereduksi juga dapat direduksi oleh reduktor lain. Pereaksi Fehling terdiri dari dua

larutan yaitu Fehling A dan Fehling B. Larutan Fehling A adalah CuSO4  dalam air,

sedangkan Fehling B adalah larutan garam KNatrat dan NaOH dalam air. Kedua macam

larutan ini disimpan terpisah dan baru dicampur menjelang digunakan untuk memeriksa

suatu karbohidrat. Dalam pereaksi ini ion Cu²+   direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam

suasana basa akan diendapkan menjadi CuO2. Fehling B berfungsih mencegah Cu²+ 

mengendap dalam suasana alkalis.

                                 2 Cu+ + 2 OH-            Cu2O + H2O

                                                                   Endapan

Uji   fehlings   bertujuan   untuk   memperlihatkan   ada   atau   tidaknya   gula  

pereduksi.   Karena prinsip kerjanya adalah grafimetri sehingga dengan mudah dapat

ditentukan cuplikan yang mengandung karbohidrat.  Pada   percobaan   terlihat   bahwa 

dari 5 (glukosa, sukrosa, laktosa, kanji, madu) sampel yang diujikan hanya 3 sampel yang

positif terhadap uji ini, sampel yang memberikan   hasil   positif   adalah glukosa, laktosa

dan  madu. Sedangkan pada sukrosa dan kanji diperoleh reaksi yang negatif. Sudah

diketahui  bersama bahwa sukrosa tidak mengahasilkan hasil positif terhadap uji fehling,

Page 8: Uji Fehling

sedangkan   kanji adalah   polisakarida   atau   biasa   disebut   juga   karbohidrat  

kompleks   sebab polisakarida  tidak memiliki  gugus  gula reduksi sehingga memberikan 

reaksi yang negatif pada uji Fehling.

1.     PEREAKSI FEHLING.

Perekasi Fehling adalah oksidator lemah yang merupakan pereaksi

khusus untuk mengenali aldehida. Pereaksi Fehling terdiri dari dua

bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. Fehling A adalah larutan

CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH

dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan

mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu

larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+

terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap

sebagai larutan CuO.  Dalam pereaksi ini ion Cu2+ direduksi menjadi

ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O.

Dengan larutan glukosa 1%, pereaksi Fehling menghasilkan

endapan berwarna merah bata, sedangkan apabila digunakan

larutan yang lebih encer misalnya larutan glukosa 0,1%, endapan

yang terjadi berwarna hijau kekuningan.

Uji Fehling.

-        Digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat reduksi.

-        Uji positif ditandai dengan warna merah bata

2.     UJI MOLISCH

adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji

Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang alhi

botani dari Australia. Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi

Page 9: Uji Fehling

karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural yang

berwarna ungu. Apabila suatu larutan uji menunjukkan adanya

cincin berwarna ungu, maka larutan uji tersebut positif

mengandung karbohidrat. Warna ungu kemerah-merahan

menyatakan reaksi positif, sedangka warna hijau adalah negatif.

Sampel yang diuji dicampur dengan reagent Molisch, yaitu α-

naphthol yang terlarut dalam etanol. Setelah pencampuran atau

homogenisasi, H2SO4 pekat perlahan-lahan dituangkan melalui

dinding tabung reaksi agar tidak sampai bercampur dengan larutan

atau hanya membentuk lapisan.

H2SO4 pekat (dapat digantikan asam kuat lainnya) berfungsi untuk

menghidrolisis ikatan pada sakarida untuk menghasilkan furfural.

Furfural ini kemudian bereaksi dengan reagent Molisch, α-naphthol

membentuk cincin yang berwarna ungu.

 UJI MOLISCH.

-        Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat.

-        Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi

pentosa menghasilkan senyawa fulfural.

-        Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau

hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam pereaksi molish.

Page 10: Uji Fehling

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A.    Bahan dan Alat

Percobaan 1. Uji molisch untuk karbohidrat.

Bahan :

o   Asam sulfat pekat

o   Larutan glukosa 0,01 M : 0,02 M

o   Air

o   Larutan molisch (dibuat dari larutan α-napthol dalam 20 ml 95% etanol)

Alat :

o   Tabung reaksi

o   Pipet tetes

Percobaan 2. Uji Fehling

Bahan :

o   Lerutan fehling A = dilarutkan 35 g CuSO47H2 dalam air hingga volume 500 ml

o   Larutan fehling B = dilarutkan 120 g KOH dan 173 g NaK-tartrat (gram rouchelle) dalam

air hingga volume 500 ml

o   Sirup

o   Larutan gula

o   Larutan pati

o   Larutan glukosa 9 0,1 : 10% dan 20%)

Page 11: Uji Fehling

Alat :

o   Tabung reaksi

o   Labu ukur

o   Corong kaca

o   Cawan plastic

o   Timbangan

B.    Prosedur

Percobaan 1. Uji molisch untuk karbohidrat.

Page 12: Uji Fehling

Percobaan 2. Uji Fehling

Page 13: Uji Fehling

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil

Percobaan 1. Uji molisch untuk karbohidrat.

No Sample Ditambah 2 tetes

Molisch

Ditambah 1 ml

asam sulfat

Gambar

1 Glukosa 0,01

M

++ ++++

2 Glukosa 0,02

M

++ +++++

3 Aquades ++ ++

Ket :   ++        = biru

++++   = biru keunguan

+++++ = biru kehitaman

Page 14: Uji Fehling

Percobaan 2. Uji Fehling

No Sample Ditambah 5

tetes larutan

Didihkan Keterangan Gambar

1 Fehling A

+ B

Sirup 10% Cokelat Warna berubah ada

endapan cokelat

Gula 10% Biru Tidak ada

perubahan warna

dan tidak ada

endapan

Pati 10% Biru Warna tetap dan

ada endapan

cokelat

Glukosa 10% Cokelat Warna berubah ada

endapan cokelat

Glukosa 20% Cokelat tua Warna berubah ada

endapan cokelat

Glukosa 1% Biru Ada endapan

cokelat kemerahan

B.    Pembahasan

Karbohidrat terdiri dari 4 jenis yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan

polisakarida. Oleh karena untuk menngidentifikasi adanya kandungan karbohidrat dan

gula pereduksi dalam suatu bahan atau zat dapat dilakukan secara kualitatif dan

kuantitatif. Secara kuantitaif dapat menggunakan alat polarimeter, sedangkan secara

kualitatif  antara lain dengan uji benedict, uji seliwanoff, pembentukan osazon, uji iod, uji

fehling dan uji molisch (Winarno, 2004). Dalam praktikum kali ini membahas tentang uji

molisch dan uji fehling.

       Uji molisch

Page 15: Uji Fehling

Karbohidrat oleh asam sulfat (H2SO4) pekat akan dihidrolisis menjadi monosakarida

dan selanjutnya monosakarida mengalami dehidrasi oleh asam sulfat pekat menjadi

furfural. Furfural tersebut apabila ditambah dengan α-naphthol akan berkondensasi

membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu. Apabila pemberian asam sulfat pada

larutan sample yang telah diberi melalui dinding gelas dan secara hati-hati maka warna

ungu yang terbentuk berupa cincin furfural pada batas antara larutan sample dengan

asam sulfat dan itu menunjukkan bahwa larutan sample tersebut mengandung

karbohidrat (Sudarmadji et all, 1986).

Larutan sample yang akan diuji dengan uji molisch adalah glukosa 0,01M; glukosa

0,02M; aquades. Semua larutan sample saat baru ditambah pereaksi molisch (α-naphthol)

berwarna pink keruh dan terdapat becak-bercak ungu coklat, akan tetapi berbeda saat

telah ditambah dengan asam sulfat pekat. Pertama adalah larutan glukosa 0,01M yang

telah ditambah pereaksi molisch dan juga ditambah asam sulfat pekat, hasilnya berwarna

biru keunguan. Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan sample yang pertama yaitu

larutan glukosa 0,01M mengandung adanya karbohidrat. Kedua adalah larutan glukosa

0,02M yang telah ditambah pereaksi molisch dan juga ditambah asam sulfat pekat,

hasilnya berwarna biru kehitaman. Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan sample yang

kedua yaitu larutan glukosa 0,02M mengandung adanya karbohidrat. Glukosa termasuk

dalam karbohidrat golongan monosakarida. Ketiga adalah aquades yang telah ditambah

pereaksi molisch dan juga ditambah asam sulfat pekat, hasilnya menunjukkan warna biru.

Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan sample yang ketiga yaitu aquades tidak

mengandung adanya karbohidrat.

Uji fehling

Uji fehling menggunakan pereaksi fehling yang terdiri dari campuran kupri sulfat,

Na-K-tartrat dan natrium hidroksida dengan gula pereduksi dan dipanaskan akan

terbentuk endapan yang berwarna merah kecoklatan (Slamet sudarmadji et all, 1986).

Page 16: Uji Fehling

Uji fehling ini digunakan untuk mengetahui adanya kandungan gula pereduksi dalam

karbohidrat. Gula pereduksi adalah karbohidrat yang dapat mereduksi senyawa

pengoksidasi lemah seperti Cu dalam pereaksi fehling. Agar berfungsi sebagai gula

pereduksi, karbohidrat harus mempunyai fungsi aldehid atau gugus fungsi hemi asetal

yang dapat membuka menjadi aldehid. Dari ketiga bentuk glukosa, hanya bentuk asiklik

yang dioksidasi oleh pereaksi fehling. Akhiran  -osa digunakan dalam tatanama

karbohidrat sistematik untuk menyatakan suatu gula pereduksi (Keenan, 1986).

Dalam pembahasan ini larutan sample yang diuji adalah larutan gula, pati, glukosa

(1%, 10%, 20%), dan sirup. Apabila larutan sample ditambah pereaksi fehling (A+B) dan

kemudian dipanaskan menunjukkan terbentuknya endapan merah kecoklatan maka

larutan sample tersebut mengandung gula pereduksi karena mengandung gugus fungsi

aldehid yang dapat mereduksi pereaksi fehling. Dari 6larutan sample, 5 diantaranya yang

menunjukkan adanya endapan merah kecoklatansampai cokelat adalah larutan glukosa

1%, glukosa 10%, glukosa 20%, sirup dan pati.

Page 17: Uji Fehling

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN

Dengan uji molisch. Pertama adalah larutan glukosa 0,01M yang telah ditambah

pereaksi molisch dan juga ditambah asam sulfat pekat, hasilnya berwarna biru keunguan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan sample yang pertama yaitu larutan glukosa

0,01M mengandung adanya karbohidrat. Kedua adalah larutan glukosa 0,02M yang telah

ditambah pereaksi molisch dan juga ditambah asam sulfat pekat, hasilnya berwarna biru

kehitaman. Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan sample yang kedua yaitu larutan

glukosa 0,02M mengandung adanya karbohidrat. Glukosa termasuk dalam karbohidrat

golongan monosakarida. Ketiga adalah aquades yang telah ditambah pereaksi molisch dan

juga ditambah asam sulfat pekat, hasilnya menunjukkan warna biru. Hal tersebut

menunjukkan bahwa larutan sample yang ketiga yaitu aquades tidak mengandung adanya

karbohidrat.

Pada uji fehling, larutan sample yang diuji adalah larutan gula, pati, glukosa (1%,

10%, 20%), dan sirup. Apabila larutan sample ditambah pereaksi fehling (A+B) dan

kemudian dipanaskan menunjukkan terbentuknya endapan merah kecoklatan maka

larutan sample tersebut mengandung gula pereduksi karena mengandung gugus fungsi

aldehid yang dapat mereduksi pereaksi fehling. Dari 6 larutan sample, 5diantaranya yang

menunjukkan adanya endapan merah kecoklatan sampai cokelatadalah larutan glukosa

1%, glukosa 10%, glukosa 20%, sirup dan pati.

B.    Saran

o   Setiap praktikan harus berhati hati menggunakan asam sulfat pekat

o   Seharusnya setelah pratikum selesai setiap kelompok per acara menjelaskan sedikit

kesimpulan dari percobaannya agar laporan per acara bisa lebih mudah dipahami

Page 18: Uji Fehling

DAFTAR PUSTAKA

Brown, Wiliam H. 1994. Study Guide for Introduction to Organic Chemistry. Jakarta: EGC

Dawn.B. Mark,.dkk. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta : EGC

Hawab, H. M. 2003. Pengantar Biokimia. Malang: Bayumedia Publishing.

Ramsden, E.1994. Chemistry. Cheltenham : Stanley Thornes Ltd.

Riawan, S. 1990. Kimia Organik Binarupa. Jakarta: Aksara

Sudarmadji, Slamet, Bambang Haryono, Suhardi. 1986. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian.

Pusat Antar Universitas Ilmu Pangan dan Gizi. Yogyakarta.

Winarno, F. O. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Sumber : http://fikapuspita.blogspot.com/2013/06/laporan-uji-kualitatif-untuk-karbohidrat_200.html