22
8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2 http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 1/22 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat anti inflamasi non steroid, atau biasa disingkat OAINS, adalah obat-obat yang memiliki efek analgesik, antipiretik dan, bila diberikan dalam dosis yang lebih besar, akan memberikan efek anti inflamasi. Sebagai analgesik, kekhususan dari obat OAINS adalah obat ini bukan golongan narkotik. Beberapa efek terapi dan efek sampingnya disebabkan oleh  penghambatan terhadap biosintesis prostaglandin dimana obat-obat golongan ini menghambat enzim siklooksigenase yang mengubah asam arakidonat menjadi prostaglandin. ang termasuk ke dalam kelompok obat-obatan ini adalah aspirin, ibuprofen, dan napro!en. Ibuprofen merupakan deri"at asam propionat yang bersifat analgesik kuat, antipiretik, dan daya anti inflamasi yang tidak terlalu kuat. Ibuprofen relatif lebih lama dikenal dan tidak menimbulkan efek samping serius pada dosis analgetik, sehingga ibuprofen dijual sebagai obat generik bebas dibeberapa negara antara lain Amerika Serikat dan Inggris. Ibuprofen juga merupakan obat inti di daftar obat esensial World Health Organization, yang merupakan daftar kebutuhan medis minimum untuk sistem pera#atan kesehatan dasar. $

UJI MUTU BAB 1&2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 1/22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Obat anti inflamasi non steroid, atau biasa disingkat OAINS, adalah

obat-obat yang memiliki efek analgesik, antipiretik dan, bila diberikan dalam

dosis yang lebih besar, akan memberikan efek anti inflamasi. Sebagai

analgesik, kekhususan dari obat OAINS adalah obat ini bukan golongan

narkotik. Beberapa efek terapi dan efek sampingnya disebabkan oleh

 penghambatan terhadap biosintesis prostaglandin dimana obat-obat golongan

ini menghambat enzim siklooksigenase yang mengubah asam arakidonat

menjadi prostaglandin. ang termasuk ke dalam kelompok obat-obatan ini

adalah aspirin, ibuprofen, dan napro!en.

Ibuprofen merupakan deri"at asam propionat yang bersifat analgesik 

kuat, antipiretik, dan daya anti inflamasi yang tidak terlalu kuat. Ibuprofen

relatif lebih lama dikenal dan tidak menimbulkan efek samping serius pada

dosis analgetik, sehingga ibuprofen dijual sebagai obat generik bebas

dibeberapa negara antara lain Amerika Serikat dan Inggris. Ibuprofen juga

merupakan obat inti di daftar obat esensial World Health Organization, yang

merupakan daftar kebutuhan medis minimum untuk sistem pera#atan

kesehatan dasar.

$

Page 2: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 2/22

1.2 Tujuan

%ujuan

&

Page 3: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 3/22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah

Ibuprofen adalah turunan asam propionat yang dipatenkan pada tahun

$'($. Ibuprofen dikembangkan oleh )rup Boots di tahun $'(*an. +itemukan

oleh Ste#art Adams bersama dengan ohn Niholson, Andre# /0 +unlop,

effrey Brue 1ilson 2 3olin Burro#s4. Ibuprofen a#alnya digunakan

sebagai pengobatan untuk rheumatoid arthritis di Inggris pada tahun $'(' dan

Amerika Serikat pada tahun $'56.

2.1.1 Struktur Kimia

+alam Ibuprofen terkandung tidak kurang dari '57 dan tidak lebih

dari $*8,*7 3$89$:O& dihitung terhadap zat anhidrat. Nama kimia ibuprofen

adalah asam &-6-isobutil-fenil4-propionat dengan berat molekul &*(.&'

g;mol dan rumus molekul 3$89$:O&. . Ibuprofen seperti turunan &-arylprorionat

lainnya termasuk  ketoprofen, flurbiprofen, napro!en, dll4, berisi stereosenter 

di posisi-< dari propionat. +engan demikian, ada dua

kemungkinan enansiomer  ibuprofen, dengan potensi efek biologis yang

 berbeda dan metabolisme untuk masing-masing enantiomer. 0emang

ditemukan bah#a S-ibuprofen dan de!ibuprofen  adalah bentuk aktif 

 baik seara in "itro dan in "i"o. Ada potensi untuk meningkatkan selekti"itas

dan potensi formulasi ibuprofen oleh pemasaran ibuprofen sebagai-

enantiomer produk tunggal seperti yang terjadi dengan napro!en4. 

8

Page 4: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 4/22

)ambar $. /umus kimia Ibuprofen

Ibuprofen berbentuk serbuk hablur, putih hingga hampir putih, berbau

khas lemah. Ibuprofen praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam

etanol, dalam metanol, dalam aseton dan dalam kloroform, sukar larut dalam

etil asetat. Ibuprofen hanya sangat sedikit larut dalam air. =urang dari $ mg

ibuprofen larut dalam $ ml air namun, jauh lebih mudah larut dalam alkohol

atau ampuran air.

2.1.2 ekani!me Kerja

Ibuprofen bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase

sehingga kon"ersi asam arakidonat menjadi terganggu. Ada dua jenis

siklooksigenase, yang dinamakan 3O>-$ dan 3O>-&. 3O>-$ terdapat pada

 pembuluh darah, lambung, dan ginjal, sedangkan 3O>- & keberadaannya

diinduksi oleh terjadinya inflamasi oleh sitokin dan merupakan mediator 

inflamasi. Akti"itas antipiretik, analgesik, dan anti inflamasi dari ibuprofen

6

Page 5: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 5/22

Page 6: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 6/22

Seperti aspirin, indometasin, dan kebanyakan OAINS lainnya,

ibuprofen dianggap non-selektif 3O> inhibitor yang menghambat dua

isoform siklooksigenase yaitu 3O>-$ dan 3O>-&. Sebagai

analgesik , antipiretik   dan anti-inflamasi, yang diapai terutama melalui

 penghambatan 3O>-&, sedangkan penghambatan 3O>-$ akan bertanggung

 ja#ab untuk efek yang tidak diinginkan pada agregasi  platelet dan saluran

 penernaan. Namun, peran isoform 3O> untuk analgetik, anti inflamasi, dan

efek kerusakan lambung dari OAINS tidak pasti dan senya#a yang berbeda

ini menyebabkan perbedaan derajat analgesia dan kerusakan lambung. +alam

rangka untuk menapai efek menguntungkan pada ibuprofen dan OAINS

lainnya tanpa mengakibatkan gastrointestinal ulserasi dan perdarahan,

selektif 3O>-& inhibitor   dikembangkan untuk menghambat 3O>-& isoform

tanpa terjadi penghambatan 3O>-$.

2.1." #armak$%inamik 

Ibuprofen hanya efektif terhadap nyeri dengan intensitas rendah

sampai sedang, dan efektif terhadap nyeri yang berkaitan dengan inflamasi

atau kerusakan jaringan. fek analgesiknya jauh lebih lemah daripada efek 

analgesik opioat, tetapi tidak menimbulkan ketagihan dan tidak menimbulkan

efek samping sentral yang merugikan. ntuk menimbulkan efek analgesik,

ibuprofen bekerja pada hipotalamus, menghambat pembentukan

 prostaglandin ditempat terjadinya radang, dan menegah sensitisasi reseptor 

rasa sakit terhadap rangsang mekanik atau kimia#i.

(

Page 7: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 7/22

Ibuprofen akan menurunkan suhu badan hanya dalam keadaan

demam. +emam yang menyertai infeksi dianggap timbul akibat dua

mekanisme kerja, yaitu pembentukan prostaglandin di dalam susunan syaraf 

 pusat sebagai respon terhadap bakteri pirogen dan adanya efek interleukin-$

 pada hipotalamus. Ibuprofen menghambat baik pirogen yang diinduksi oleh

 pembentukan prostaglandin maupun respon susunan syaraf pusat terhadap

interleukin-$ sehingga dapat mengatur kembali CthermostatD di hipotalamus

dan memudahkan pelepasan panas dengan jalan "asodilatasi.

Sebagai antiinflamasi, efek inflamasi dari ibuprofen diapai apabila

 penggunaan pada dosis $&**-&6** mg sehari. Inflamasi adalah suatu respon

 jaringan terhadap rangsangan fisik atau kimia#i yang merusak. /angsangan

ini menyebabkan lepasnya mediator inflamasi seperti histamin, serotonin,

 bradikinin, prostaglandin dan lainnya yang menimbulkan reaksi radang

 berupa panas, nyeri, merah, bengkak, dan disertai gangguan fungsi. Ibuprofen

dapat dimanfaatkan pada pengobatan muskuloskeletal seperti artritis

rheumatoid, osteoartritis, dan spondilitis ankilosa. Namun, ibuprofen hanya

meringankan gejala nyeri dan inflamasi yang berkaitan dengan penyakitnya

seara simtomatik, tidak menghentikan, memperbaiki, atau menegah

kerusakan jaringan pada kelainan muskuloskeletal.

2.1.& #armak$kinetik 

5

Page 8: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 8/22

Absorbsi ibuprofen epat melalui lambung dan kadar maksimum

dalam plasma diapai setelah $-& jam. 1aktu paruh dalam plasma sekitar &

 jam. Sembilan puluh persen ibuprofen terikat pada protein plasma. Onset

sekitar 8* menit. +urasi ibuprofen berkisar antara (-: jam. Absorpsi jika

diberikan seara oral menapai :@7. 0etabolit utama merupakan hasil

hidroksilasi dan karboksilasi dimetabolisme dihati untuk dua metabolit utama

aktif yang dengan epat dan lengkap dikeluarkan oleh ginjal. kskresinya

 berlangsung epat dan lengkap. =ira-kira '*7 dari dosis yang diabsorpsi

akan diekskresi melalui urin sebagai metabolit atau konyugata $7 sebagai

obat bebas4, beberapa juga diekskresi melalui feses. Ibuprofen masuk ke

ruang syno"ial dengan lambat. =onsentrasinya lebih tinggi di ruang syno"ial

dibandingkan diplasma.

2.1.' In%ika!i

fek analgesik dan antiinflamasi ibuprofen dapat digunakan untuk 

meringankan gejala-gejala penyakit rematik tulang, sendi, gejala arthritis,

osteoarthritis, dan non-sendi. uga dapat digunakan untuk meringankan

gejala-gejala akibat trauma otot dan tulang atau sendi trauma

muskuloskeletal4. 0eringankan nyeri ringan sampai sedang antara lain nyeri

 pada dismenore primer nyeri haid4, nyeri pada penyakit gigi atau penabutan

gigi, nyeri setelah operasi dan sakit kepala.

Ibuprofen juga umumnya bertindak sebagai "asodilator, dapat

melebarkan arteri koroner dan beberapa pembuluh darah lainnya.   Ibuprofen

:

Page 9: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 9/22

diketahui memiliki efek antiplatelet, meskipun relatif lebih lemah bila

dibandingkan dengan aspirin atau obat lain yang lebih dikenal sebagai

antiplatelet. +apat digunakan pada neonatus dengan paten duktus arteriosus,

disfungsi ginjal, nekrotizing enterokolitis, perforasi usus, dan perdarahan

intra"entrikular, efek protektif neuronal.

Ibuprofen lisin diindikasikan untuk penutupan duktus arteriosus

 paten pada bayi prematur dengan berat antara @** dan $.@** gram, yang tidak 

lebih dari 8& minggu usia kehamilan saat restriksi airan, diuretik, dukungan

 pernafasan tidak efektif.

2.1.( K$ntrain%ika!i

Ibuprofen tidak dianjurkan pada pasien dengan hipersensitif terhadap

Ibuprofen dan obat antiinflamasi non-steroid lain, penderita dengan ulkus

 peptikum tukak lambung dan duodenum4 yang berat dan aktif. ?enderita

sindroma polip hidung, asma, rhinitis angioedema dan penderita dimana bila

menggunakan asetosal atau obat antiinflamasi non-steroid lainnya akan

timbul gejala asma,rinitis atau urtikaria. kehamilan tiga bulan terakhir dan

menyusui.

2.1.) E*ek Sam+ing

Ibuprofen bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase

sehingga kon"ersi asam arakidonat menjadi prostaglandin terganggu.

?rostaglandin terlibat dalam pelepasan renin, "askular lokal, sirkulasi

regional, keseimbangan air, dan keseimbangan natrium. ?rostaglandin juga

'

Page 10: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 10/22

menstimulasi perbaikan sel epitelial gastrointestinal dan menstimulasi sekresi

 bikarbonat dari sel epitelial. 9al ini menyebabkan ibuprofen dapat

menurunkan sekresi mukus yang berfungsi sebagai pelindung dalam lambung

dan usus keil, dan juga dapat menyebabkan "asokonstriksi pada mukosa

lambung. Selain itu efek samping pada gastrointestinal meliputi stress

lambung, kehilangan darah tiba-tiba, diare, mual, muntah, heartburn,

dispepsia, anoreksia, konstipasi, distress atau karma atau nyeri abdominal,

kembung, kesukaran menerna, dan rasa penuh pada perut juga dapat

disebabkan oleh penggunaan ibuprofen.

fek samping pada sistem kardio"askular antara lain edema perifer,

retensi air, dan perburukan 39E. ?ada sistem saraf pusat antara lain dizzines,

mengantuk, "ertigo, sakit kepala ringan, dan aseptik meningitis. ?ada mata,

telinga dan nasofaring antara lain gangguan penglihatan, fotopobia, dan

tinnitus. ?ada genitourinaria antara lain menometrorrhagia, hematuria,

istisis, aute renal insufisiensiF interstitial nephritisF hiperkalemiaF

hiponatremiaF nekrosis papillar renal. ?ada kulit antara lain rash, pruritus, dan

eritema. fek samping yang lain seperti kram otot.

9ampir sama dengan jenis OAINS lain, ibuprofen juga dapat

meningkatkan risiko palpitasi, "entrikular aritmia dan infark 

miokard serangan jantung4, khususnya di antara mereka yang menggunakan

dosis tinggi dalam jangka #aktu lama. Studi pada tahun &*$* menunjukkan

 bah#a kebiasaan menggunakan OAINS dikaitkan dengan peningkatan

gangguan pendengaran.

$*

Page 11: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 11/22

?enggunaan pada paten duktus arteriosus saat neonatal dengan masa

gestasi kurang dari 8* minggu dapat mengakibatkan peningkatan

hiperbilirubinemia pada neonatal, karena dapat menggeser kedudukan

 bilirubin dari albumin, sehingga dapat mengakibatkan kerniikterus dan

ensefalopati. Namun hal ini, dapat dikurangi dengan ara pemberian bersama

dengan indometasin.

fek samping yang umum ditemukan antara lain sembelit,

epistaksis, sakit kepala, pusing, ruam, retensi garam dan airan

mual, kenaikkan enzim hati,dispepsia,   ulserasi gastrointestinal atau

 perdarahan, diare, dan hipertensi.

Ibuprofen dapat menghambat aliran darah renal, )E/, dan transprtasi

ion tubular. ?rostaglandin juga mengatur aliran darah ginjal sebagai

fungsional dari antagonis angiotensin II dan norepinefrin. ika pengeluaran

dua zat tersebut meningkat misalnya, dalam hipo"olemia4, inhibisi produksi

?) mungkin mengakibatkan berkurangnya aliran darah ginjal dan kerusakan

ginjal. Namun, efek samping yang terkait dengan ginjal jarang terjadi pada

dosis ibuprofen yang ditentukan. 1aktu paruh yang pendek pada ibuprofen

terkait dengan menurunnya resiko efek ginjal daripada OAINS lain dengan

#aktu paruh yang panjang. +ari penelitian-penelitian yang ?enggunaan

 jangka pendek dari ibuprofen tidak signifikan meningkatkan risiko kerusakan

ginjal pada sukarela#an sehat atau pada anak dengan penyakit demam.

?engobatan jangka panjang dengan ibuprofen dengan dosis $&** mg ; hari

tidak meningkatkan risiko kerusakan ginjal pada orang lanjut usia.

$$

Page 12: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 12/22

Ibuprofen juga bisa mempengaruhi agregasi trombosit. fek ini

ditimbulkan karena adanya penghambatan biosintesis tromboksan A&

%>A&4.

2.1., Se%iaan %an P$!$l$gi

Bentuk sediaan generik yang tersedia yaitu berupa sediaan tablet &**

mg, 6** mg, (** mgF tablet salut selaput &** mg, 6** mgF kaptabs salut

selaput &** mg.

Bentuk sediaan paten yang tersedia yaitu berupa sediaan tablet &**

mg, 6** mg, (** mgF tablet salut selaput &** mg, 6** mg, (** mgF kaptabs

salut selaput &** mg, 6** mgF suspensi $** mg;@ mG, &** mg;@ mGF tablet

kunyah $** mg F suppositoria $&@ mg.

Sediaan kombinasi yang tersedia yaitu berupa kombinasi ibuprofen

dengan parasetamolF ibuprofen dengan parasetamol dan kafeinF dan ibuprofen

dengan Hitamin B( B$ dan B$&.

)ambar 8. Sediaan tablet Ibuprofen8@

?osologi Ibuprofen dosis rendah &** mg dan 6** mg4 banyak 

tersedia. Ibuprofen memiliki durasi tergantung dosis yaitu sekitar 6-: jam,

$&

Page 13: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 13/22

yang lebih lama dari yang disarankan dari #aktu paruh. +osis yang

dianjurkan ber"ariasi tergantung massa tubuh dan indikasi. mumnya, dosis

oral &**-6** mg @-$* mg ; kg BB pada anak-anak4 setiap 6-( jam, dapat

ditambahkan sampai dosis harian :**-$&** mg. umlah maksimum

ibuprofen untuk orang de#asa adalah :** miligram per dosis atau 8&** mg

 per hari 6 dosis maksimum4.

+osis Ibuprofen @-$* mg;kgBB dengan inter"al pemberian 6-( jam,

mereduksi demam $@7 lebih epat dibandingkan parasetamol dosis $*-$@

mg;kgBB.

2.2 S+ektr$*$t$meter

Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur 

absorbansi dengan ara mele#atkan ahaya dengan panjang gelombang

tertentu pada suatu obyek kaa atau kuarsa yang disebut ku"et. Sebagian

dari ahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dile#atkan. Nilai

absorbansi dari ahaya yang dile#atkan akan sebanding dengan

konsentrasi larutan di dalam ku"et.

sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer danfotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang

gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas ahaya

yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. adi spektrofotometer 

digunakan untuk mengukur energi seara relatif jika energi tersebut

ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang

gelombang.

$8

Page 14: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 14/22

=elebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang

gelombang dari sinar putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan

alat pengurai seperti prisma, grating ataupun elah optis. ?ada fotometer 

filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan

 berbagai filter dari berbagai #arna yang mempunyai spesifikasi

mele#atkan trayek panjang gelombang tertentu.

?ada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang

 benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang

8*-6* nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang

 benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai

ahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber 

spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk 

larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan

absorpsi antara sampel dan blangko ataupun pembanding.

2.2 Bagian atau K$m+$nen S+ektr$*$t$meter

Seara garis besar spektrofotometer terdiri dari 6 bagian penting yaitu

a. Sumber 3ahaya

Sebagai sumber ahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki

 panaran radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi ahaya

yang biasa untuk daerah tampak, ultra"iolet dekat, dan inframerah dekat

adalah sebuah lampu pijar dengan ka#at rambut terbuat dari #olfram

tungsten4. Gampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang

gelombang l 4 adalah 8@* J &&** nanometer nm4.

 b. 0onokromator 

0onokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan ahaya

 polikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu

monokromatis4 yang bebeda terdispersi4.

$6

Page 15: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 15/22

. 3u"et

3u"et spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai

tempat ontoh atau uplikan yang akan dianalisis. 3u"et biasanya terbuat dari

k#ars, ple!igalass, kaa, plasti dengan bentuk tabung empat persegi panjang

$ ! $ m dan tinggi @ m. ?ada pengukuran di daerah H dipakai u"et

k#arsa atau ple!iglass, sedangkan u"et dari kaa tidak dapat dipakai sebab

kaa mengabsorbsi sinar H. Semua maam u"et dapat dipakai untuk 

 pengukuran di daerah sinar tampak "isible4.

d. +etektor  

?eranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap ahaya

 pada berbagai panjang gelombang. +etektor akan mengubah ahaya menjadi

sinyal listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam

 bentuk jarum penunjuk atau angka digital.

+engan mengukur transmitans larutan sampel, dimungkinkan untuk 

menentukan konsentrasinya dengan menggunakan hukum Gambert-Beer.

Spektrofotometer akan mengukur intensitas ahaya mele#ati sampel I4, dan

membandingkan ke intensitas ahaya sebelum mele#ati sampel Io4. /asio

disebut transmittane, dan biasanya dinyatakan dalam persentase 7 %4

sehingga bisa dihitung besar absorban A4 dengan rumus A K -log 7%

2." Prin!i+ Kerja

?rinsip kerja spektrofotometer adalah bila ahaya monokromatik maupun

ampuran4 jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan

dipantulkan, sebagian diserap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai

yang keluar dari ahaya yang diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena

memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel.

2.& -ara Kerja S+ektr$*$t$meter

$@

Page 16: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 16/22

Sinar berasal dari dua lampu yang berbeda, yaitu lampu #olfram untuk 

sinar Hisible sinar tampak K 8: J 5:*nm4 dan lampu deuterium untuk sinar ltra

Hiolet $:*-8:*nm4 pada "ideo lampu yang besar. ?ilih panjang gelombang yang

diinginkan;diperlukan. =u"et, ada dua karena alat yang dipakai tipe double beam,

disanalah kita menyimpan sample dan yang satu lagi untuk blanko. +etektor atau

 pembaa ahaya yang diteruskan oleh sampel, disini terjadi pengubahan data sinar 

menjadi angka yang akan ditampilkan pada reader.

ang harus dihindari adanya ahaya yang masuk ke dalam alat, biasanya pada saat

menutup tenpat ku"et, karena bila ada ahaya lain otomatis jumlah ahaya yang

diukur menjadi bertambah.

2.' Kalira!i Alat S+e/tr$*$t$meter

=alibrasi yang dimaksud ini adalah men-seting blank alat

spektrofotometer, sebelum digunakan untuk analisis. Seara umum sbb

$. Nyalakan alat spektrofotometer 

&. Isi ku"et dengan larutan blanko aLuades4

8. +iseting;diatur panjang gelombang untuk kalibrasi.

6. keterangan *7% itu diukur saat ku"et dalam keadaan kosong. $**7% itu diukur 

saat ku"et dalam keadaan terisi larutan.

@. =u"et berisi larutan blanko dimasukkan ke spektrofotometer 

(. lalu tekan tombol * ABS $**7%, tunggu sampai keluar kondisi setting blank 

dalam bentuk teks4

2.( Jeni! 0 Jeni! S+ektr$*$t$meter

Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasar sumber ahaya yang

digunakan. +iantaranya adalah sebagai berikut

$(

Page 17: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 17/22

$. Spektrofotometri His Hisible4

&. Spektrofotometri H ltra Hiolet4

8. Spektrofotometri H-His6. Spektrofotometri I/ Infra /ed4

$. Spektrofotometri Hisible Spektro His4

?ada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber 

sinar;energi adalah ahaya tampak "isible4. 3ahaya "isible termasuk 

spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia.

?anjang gelombang sinar tampak adalah 8:* sampai 5@* nm. Sehingga

semua sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih, merah, biru, hijau,

apapun.. selama ia dapat dilihat oleh mata, maka sinar tersebut termasuk 

ke dalam sinar tampak "isible4.

Sumber sinar tampak yang umumnya dipakai pada spektro "isible

adalah lampu %ungsten. %ungsten yang dikenal juga dengan nama

1olfram merupakan unsur kimia dengan simbol 1 dan no atom 56.

%ungsten mempunyai titik didih yang tertinggi 86&& M34 dibanding logam

lainnya. karena sifat inilah maka ia digunakan sebagai sumber lampu.

Sample yang dapat dianalisa dengan metode ini hanya sample yang

memilii #arna. 9al ini menjadi kelemahan tersendiri dari metode

spektrofotometri "isible. Oleh karena itu, untuk sample yang tidak 

memiliki #arna harus terlebih dulu dibuat ber#arna dengan menggunakan

reagent spesifik yang akan menghasilkan senya#a ber#arna. /eagent yang

digunakan harus betul-betul spesifik hanya bereaksi dengan analat yangakan dianalisa. Selain itu juga produk senya#a ber#arna yang dihasilkan

harus benar-benar stabil.

Salah satu ontohnya adalah pada analisa kadar protein terlarut

soluble protein4. ?rotein terlarut dalam larutan tidak memiliki #arna.

Oleh karena itu, larutan ini harus dibuat ber#arna agar dapat dianalisa.

/eagent yang biasa digunakan adalah reagent Eolin.

$5

Page 18: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 18/22

Saat protein terlarut direaksikan dengan Eolin dalam suasana sedikit basa,

ikatan peptide pada protein akan membentuk senya#a kompleks yang

 ber#arna biru yang dapat dideteksi pada panjang gelombang sekitar @5:

nm. Semakin tinggi intensitas #arna biru menandakan banyaknya senya#a

kompleks yang terbentuk yang berarti semakin besar konsentrasi protein

terlarut dalam sample.

&. Spektrofotometri H ultra"iolet4

Berbeda dengan spektrofotometri "isible, pada spektrofotometri

H berdasarkan interaksi sample dengan sinar H. Sinar H memiliki

 panjang gelombang $'*-8:* nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan

lampu deuterium. +euterium disebut juga hea"y hidrogen. +ia merupakan

isotop hidrogen yang stabil yang terdapat berlimpah di laut dan daratan.

Inti atom deuterium mempunyai satu proton dan satu neutron, sementara

hidrogen hanya memiliki satu proton dan tidak memiliki neutron. Nama

deuterium diambil dari bahasa unani, deuteros, yang berarti dua,

mengau pada intinya yang memiliki dua pertikel. =arena sinar H tidak 

dapat dideteksi oleh mata kita, maka senya#a yang dapat menyerap sinar 

ini terkadang merupakan senya#a yang tidak memiliki #arna. Bening dan

transparan.

Oleh karena itu, sample tidak ber#arna tidak perlu dibuat ber#arna

dengan penambahan reagent tertentu. Bahkan sample dapat langsung

dianalisa meskipun tanpa preparasi. Namun perlu diingat, sample keruh

tetap harus dibuat jernih dengan filtrasi atau entrifugasi. ?rinsip dasar 

 pada spektrofotometri adalah sample harus jernih dan larut sempurna.

%idak ada partikel koloid apalagi suspensi. Sebagai ontoh pada

analisa protein terlarut soluble protein4. ika menggunakan

spektrofotometri "isible, sample terlebih dulu dibuat ber#arna dengan

reagent Eolin, maka bila menggunakan spektrofotometri H, sample dapat

$:

Page 19: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 19/22

langsung dianalisa. Ikatan peptide pada protein terlarut akan menyerap

sinar H pada panjang gelombang sekitar &:* nm. Sehingga semakin

 banyak sinar yang diserap sample Absorbansi tinggi4, maka konsentrasi

 protein terlarut semakin besar. Spektrofotometri H memang lebih simple

dan mudah dibanding spektrofotometri "isible, terutama pada bagian

 preparasi sample.

 Namun harus hati-hati juga, karena banyak kemungkinan terjadi

interferensi dari senya#a lain selain analat yang juga menyerap pada

 panjang gelombang H. 9al ini berpotensi menimbulkan bias pada hasil

analisa.

8. Spektrofotometri H-His

Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri

H dan Hisible. 0enggunakan dua buah sumber ahaya berbeda, sumber 

ahaya H dan sumber ahaya "isible. 0eskipun untuk alat yang lebih

anggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber H

dan His, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator. ntuk 

sistem spektrofotometri, H-His paling banyak tersedia dan paling populer 

digunakan. =emudahan metode ini adalah dapat digunakan baik untuk 

sample ber#arna juga untuk sample tak ber#arna.

6. Spektrofotometri I/ Infra /ed4

+ari namanya sudah bisa dimengerti bah#a spektrofotometri ini

 berdasar pada penyerapan panjang gelombang infra merah. 3ahaya infra

merah terbagi menjadi infra merah dekat, pertengahan, dan jauh. Infra

merah pada spektrofotometri adalah infra merah jauh dan pertengahan

yang mempunyai panjang gelombang &.@-$*** Pm. ?ada spektro I/ 

meskipun bisa digunakan untuk analisa kuantitatif, namun biasanya lebih

kepada analisa kualitatif. mumnya spektro I/ digunakan untuk 

$'

Page 20: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 20/22

mengidentifikasi gugus fungsi pada suatu senya#a, terutama senya#a

organik. Setiap serapan pada panjang gelombang tertentu menggambarkan

adanya suatu gugus fungsi spesifik.

9asil analisa biasanya berupa signal kromatogram hubungan

intensitas I/ terhadap panjang gelombang. ntuk identifikasi, signal

sample akan dibandingkan dengan signal standard. ?erlu juga diketahui

 bah#a sample untuk metode ini harus dalam bentuk murni. =arena bila

tidak, gangguan dari gugus fungsi kontaminan akan mengganggu signal

kur"a yang diperoleh. %erdapat juga satu jenis spektrofotometri I/ lainnya

yang berdasar pada penyerapan sinar I/ pendek. Spektrofotometri ini di

sebut Near Infrared Spetropgotometry NI/4. Aplikasi NI/ banyak 

digunakan pada industri pakan dan pangan guna analisa bahan baku yang

 bersifat rutin dan epat.

&*

Page 21: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 21/22

 

&$

Page 22: UJI MUTU BAB 1&2

8/16/2019 UJI MUTU BAB 1&2

http://slidepdf.com/reader/full/uji-mutu-bab-12 22/22

 

&&