24
Sumber loss Sumber loss 1. 1. Loss yang bersifat Fisik Loss yang bersifat Fisik 2. 2. Loss yang bersifat Semu Loss yang bersifat Semu Transportation loss yang Transportation loss yang melibihi 0.2 % kapal akan melibihi 0.2 % kapal akan mendapatkan surat protest dari mendapatkan surat protest dari pihak penerima yang akan di pihak penerima yang akan di teruskan kepada Dinas Operasi teruskan kepada Dinas Operasi Perkapalan Bidang PKK Perkapalan Bidang PKK

Ukur Dan Hitung Minyak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ukur Dan Hitung Minyak

Sumber lossSumber loss

1.1. Loss yang bersifat FisikLoss yang bersifat Fisik2.2. Loss yang bersifat SemuLoss yang bersifat Semu

Transportation loss yang melibihi 0.2 Transportation loss yang melibihi 0.2 % kapal akan mendapatkan surat % kapal akan mendapatkan surat protest dari pihak penerima yang protest dari pihak penerima yang akan di teruskan kepada Dinas akan di teruskan kepada Dinas Operasi Perkapalan Bidang PKKOperasi Perkapalan Bidang PKK

Page 2: Ukur Dan Hitung Minyak

Sifat MinyakSifat Minyak

Minyak bumi mempunyai titik didih yang sangat Minyak bumi mempunyai titik didih yang sangat banyak yaitu dari titik didih 25 C s/d 500 C.banyak yaitu dari titik didih 25 C s/d 500 C.

Selain senyawa hydrocarbon, dalam minyak Selain senyawa hydrocarbon, dalam minyak bumi terdapat senyawa sulfur, metal, nitrogen, bumi terdapat senyawa sulfur, metal, nitrogen, air dll.air dll.

Minyak sukar di ukur volumenya dengan tepat Minyak sukar di ukur volumenya dengan tepat karena sangat rentan berubah pada perubahan karena sangat rentan berubah pada perubahan suhu dan bentuk tanki.suhu dan bentuk tanki.

Page 3: Ukur Dan Hitung Minyak

Pengambilan Contoh Minyak Pengambilan Contoh Minyak dari Tankidari Tanki

Composite spotComposite spot Middle spotMiddle spot All-levelsAll-levels Running sampleRunning sample Sample cocksSample cocks

Page 4: Ukur Dan Hitung Minyak

Pemeriksaan Contoh MinyakPemeriksaan Contoh Minyak1.1. Dengan menggunakan Hydrometer, disesuaikan pada suhu 15 Dengan menggunakan Hydrometer, disesuaikan pada suhu 15

C.C.2.2. Untuk minyak yang lebih kental dan hitam diadakan koreksi Untuk minyak yang lebih kental dan hitam diadakan koreksi

miniskus yang tepat.miniskus yang tepat.3.3. Hasil pengukuran dengan hydrometer yang di laksanakan Hasil pengukuran dengan hydrometer yang di laksanakan

pengukurannya mendekati suhu minyak yang sebenarnya.pengukurannya mendekati suhu minyak yang sebenarnya.4.4. Ketepatan pengukuran density sangat di perlukan untuk dapat Ketepatan pengukuran density sangat di perlukan untuk dapat

di konversi ke volume standard 15C.di konversi ke volume standard 15C.5.5. Density dapat menentukan kualitas crude.Density dapat menentukan kualitas crude.6.6. Density cairan merupakan berat massa tersebut dalam kilogram Density cairan merupakan berat massa tersebut dalam kilogram

dengan volume dalam liter pada suhu standard (15C)dengan volume dalam liter pada suhu standard (15C)7.7. SG merupakan perbandingan antara berat suatu massa dalam SG merupakan perbandingan antara berat suatu massa dalam

suatu volume tertentupada suhu 60 F dengan berat massa air suatu volume tertentupada suhu 60 F dengan berat massa air murni pada volume yang sama dengan suhu yang samamurni pada volume yang sama dengan suhu yang sama

8.8. Nilai observed merupakan hasil pemeriksaan pada suhu saat Nilai observed merupakan hasil pemeriksaan pada suhu saat pemeriksaan, yang suhunya dapat berbeda beda.pemeriksaan, yang suhunya dapat berbeda beda.

Page 5: Ukur Dan Hitung Minyak

Ketelitian Peralatan : Alat Ukur Ketelitian Peralatan : Alat Ukur ManualManual

Alat pengukuran level cairan.Alat pengukuran level cairan. Alat pengukuran air bebas.Alat pengukuran air bebas. Alat pengukuran suhu.Alat pengukuran suhu. Alat pengambilan sample.Alat pengambilan sample. Alat pengukuran density.Alat pengukuran density.

Page 6: Ukur Dan Hitung Minyak

Ketelitian SDMKetelitian SDM

SDM pelaksana sangat berperan dalam SDM pelaksana sangat berperan dalam proses arus minyak.proses arus minyak.

Methoda pengukuran sudah di anut Methoda pengukuran sudah di anut Pertamina sejak tahun 1957.Pertamina sejak tahun 1957.

Mulai tahun 2001 penurunan losses Mulai tahun 2001 penurunan losses sangat significant, hal ini di sebabkan sangat significant, hal ini di sebabkan pengukuran dan perhitungan sudah di pengukuran dan perhitungan sudah di lakukan dengan benar.lakukan dengan benar.

Page 7: Ukur Dan Hitung Minyak

Tertib AdministrasiTertib Administrasi R1 (Loading loss) sebagai cermin R1 (Loading loss) sebagai cermin

kinerja pengirim.kinerja pengirim. R2 (Transport loss) sebagai cermin R2 (Transport loss) sebagai cermin

kinerja pengangkut.kinerja pengangkut. R3 (Discharge loss) sebagai cermin R3 (Discharge loss) sebagai cermin

kinerja penerima.kinerja penerima. R4 (Supply loss) merupakan cermin R4 (Supply loss) merupakan cermin

kerjasama korporat tiga pihak tersebut.kerjasama korporat tiga pihak tersebut.

Page 8: Ukur Dan Hitung Minyak

T.01 T.02R 1

R 2

R 3

R 4

Pengirim Penerima

B/L SFAL SFBD A/R

OIL MOVEMENT

0.5 %

0.2 %

0.5 %

0.5 %

R 2 = Transport Loss, adalah Tanggung Jawab Kapal

Page 9: Ukur Dan Hitung Minyak

Sistimatis Pengukuran MinyakSistimatis Pengukuran Minyak

1.1. Pengukuran Refference Depth untuk mengetahui Pengukuran Refference Depth untuk mengetahui apakah tidak ada botom fluktuasi.apakah tidak ada botom fluktuasi.

2.2. Pengukuran ketinggian cairan sampai Pengukuran ketinggian cairan sampai mendapatkan angka yang identik (Selisihnya < 3 mendapatkan angka yang identik (Selisihnya < 3 mm).mm).

3.3. Pengukuran air bebas (sama seperti point 2).Pengukuran air bebas (sama seperti point 2).

4.4. Pengukuran temperature minyak dalam tanki.Pengukuran temperature minyak dalam tanki.

5.5. Pengambilan Sample minyak.Pengambilan Sample minyak.

6.6. Pengukuran density minyak dan temperaturnya.Pengukuran density minyak dan temperaturnya.

Page 10: Ukur Dan Hitung Minyak

Pengukuran temperature minyak Pengukuran temperature minyak dalam tankidalam tanki

> 5 M = 3 X> 5 M = 3 X1.1. 1 M di bawah permukaan cairan.1 M di bawah permukaan cairan.2.2. Dipertengahan tinggi cairan.Dipertengahan tinggi cairan.3.3. 1 M di atas dasar tanki.1 M di atas dasar tanki.

3M s/d 5 M = 2 X3M s/d 5 M = 2 X1.1. 1 M di bawah permukaan cairan.1 M di bawah permukaan cairan.2.2. 1 M di atas dasar tanki.1 M di atas dasar tanki.

< 3 M< 3 M= 1 X= 1 X1.1. Di pertengahan tinggi cairan.Di pertengahan tinggi cairan.

Page 11: Ukur Dan Hitung Minyak

Pengambilan Sample minyakPengambilan Sample minyak > 5 M = 3 X> 5 M = 3 X1.1. 5/6 tinggi cairan5/6 tinggi cairan2.2. 3/6 tinggi cairan3/6 tinggi cairan3.3. 1/6 tinggi cairan1/6 tinggi cairan

3 M s/d 5 M = 2 X3 M s/d 5 M = 2 X1.1. ¾ tinggi cairan¾ tinggi cairan2.2. ¼ tinggi cairan¼ tinggi cairan

< 3 = 1 X< 3 = 1 X1.1. Di tengah tengah tinggi cairanDi tengah tengah tinggi cairan

Page 12: Ukur Dan Hitung Minyak

Pengukuran density minyak Pengukuran density minyak dan temperaturnyadan temperaturnya

Gelas ukur / mattglass pada tempat datar Gelas ukur / mattglass pada tempat datar dan rata.dan rata.

Terhindar dari tiupan angin.Terhindar dari tiupan angin. Pembacaan Tegak Lurus.Pembacaan Tegak Lurus.

3 X sample: 1/3 bagian dari tiap-tiap sample3 X sample: 1/3 bagian dari tiap-tiap sample 2 X sample : ½ bagian dari tiap-tiap sample.2 X sample : ½ bagian dari tiap-tiap sample. 1 X sample : Seluruhnya di tuangkan ke 1 X sample : Seluruhnya di tuangkan ke

gelas ukurgelas ukur

Page 13: Ukur Dan Hitung Minyak

Peralatan StandardPeralatan Standard1.1. A. Innage Tape (Dipp Tape)A. Innage Tape (Dipp Tape)

ASTM D. 1085 - API. 2545ASTM D. 1085 - API. 2545

B. Water Stick Bar / Bob runcingB. Water Stick Bar / Bob runcing

ASTM D. 1085 - API. 2545ASTM D. 1085 - API. 2545

2.2. Cup Case / Flushing Case AssemblyCup Case / Flushing Case Assembly

(Temperature Measurement)(Temperature Measurement)

ASTM D. 1086 - API. 2543ASTM D. 1086 - API. 2543

3.3. Weighted BeakerWeighted Beaker

ASTM D. 270 - API 2546ASTM D. 270 - API 2546

4.4. HydrometerHydrometer ASTM D. 1298 - API. 2547ASTM D. 1298 - API. 2547

Page 14: Ukur Dan Hitung Minyak

Menyiapkan alat ukur, formulir Menyiapkan alat ukur, formulir pencatatan, tabel tanki dan ASTMpencatatan, tabel tanki dan ASTM

Alat sounding yang sesuai dan terbaca.Alat sounding yang sesuai dan terbaca. Density meter (15 C) sesuai dengan Grade.Density meter (15 C) sesuai dengan Grade. Thermometer Luar.Thermometer Luar. Gelas Ukur.Gelas Ukur. Thermometer dalam.Thermometer dalam. Botol Sample.Botol Sample. Pasta Air dan Minyak.Pasta Air dan Minyak. Formulir Pencatatan.Formulir Pencatatan. Tabel Kalibrasi Kapal.Tabel Kalibrasi Kapal. Tabel ASTM IP D 1250Tabel ASTM IP D 1250 Alat Hitung / Calculator.Alat Hitung / Calculator.

Page 15: Ukur Dan Hitung Minyak

Langkah langkah PengukuranLangkah langkah Pengukuran Catat Draft Depan, Tengah dan Belakang.Catat Draft Depan, Tengah dan Belakang. Catat Hell.Catat Hell. Lakukan Pengukuran ullage / sounding untuk cairan Lakukan Pengukuran ullage / sounding untuk cairan

minyak dan free water sesuai dengan peraturan pada minyak dan free water sesuai dengan peraturan pada setiap tanki.setiap tanki.

Lakukan pengambilan sample untuk pengukuran density Lakukan pengambilan sample untuk pengukuran density dan temperatur observe sesuai dengan peraturan pada dan temperatur observe sesuai dengan peraturan pada setiap tanki.setiap tanki.

Lakukan pengukuran density dan temperatur observe Lakukan pengukuran density dan temperatur observe sesuai dengan peraturan pada setiap tanki.sesuai dengan peraturan pada setiap tanki.

Lakukan pengukuran temperatur tanki sesuai dengan Lakukan pengukuran temperatur tanki sesuai dengan peraturan pada setiap tanki.peraturan pada setiap tanki.

Seluruh hasil pengukuran yang di peroleh agar di catat pada lembar formulir pencatatan

Page 16: Ukur Dan Hitung Minyak

Menghitung Nett Volume Observe Menghitung Nett Volume Observe Menghitung Trim KapalMenghitung Trim Kapal Menghitung koreksi ullage / sounding & koreksi hell Menghitung koreksi ullage / sounding & koreksi hell

untuk cairan minyak dan free water pada setiap tanki untuk cairan minyak dan free water pada setiap tanki dengan menggunakan tabel kalibrasi kapal.dengan menggunakan tabel kalibrasi kapal.

Menghitung gross volume observe setiap tanki Menghitung gross volume observe setiap tanki berdasarkan angka ullage / sounding yang telah di berdasarkan angka ullage / sounding yang telah di koreksi dengan menggunakan tabel kalibrasi kapal.koreksi dengan menggunakan tabel kalibrasi kapal.

Menghitung free water volume setiap tanki berdasarkan Menghitung free water volume setiap tanki berdasarkan angka ullage / sounding yang telah di koreksi dengan angka ullage / sounding yang telah di koreksi dengan menggunakan tabel kalibrasi kapal.menggunakan tabel kalibrasi kapal.

Menghitung Nett Volume Observe setiap tankiMenghitung Nett Volume Observe setiap tanki

= Gross Volume Observe – Free Water Volume

Page 17: Ukur Dan Hitung Minyak

Menghitung Volume ( KL 15 C )Menghitung Volume ( KL 15 C )

Menghitung dan menentukan angka density 15 C Menghitung dan menentukan angka density 15 C berdasarkan angka hasil pengukuran density dan berdasarkan angka hasil pengukuran density dan temperatur observe pada setiap tanki dengan temperatur observe pada setiap tanki dengan menggunakan tabel 53 ASTM IP D 1250.menggunakan tabel 53 ASTM IP D 1250.

Menghitung dan menetukan angka Volume Correction Menghitung dan menetukan angka Volume Correction Factor (VCF)berdasarkan angka density 15 C dan Factor (VCF)berdasarkan angka density 15 C dan temperatur tanki yang telah di peroleh dengan temperatur tanki yang telah di peroleh dengan menggunakan tabel 54 ASTM D 1250.menggunakan tabel 54 ASTM D 1250.

Menghitung Volume KL 15 C pada setiap tanki.Menghitung Volume KL 15 C pada setiap tanki.

= Nett Volume observe X V Corr Factor

Page 18: Ukur Dan Hitung Minyak

Menghitung Volume dalam Barrel Menghitung Volume dalam Barrel 60 F60 F

Menentukan angka Volume Conversion Factor (VCF) Menentukan angka Volume Conversion Factor (VCF) berdasarkan angka density 15 C yang telah di peroleh berdasarkan angka density 15 C yang telah di peroleh dengan menggunakan tabel 52 ASTM IP D 1250 pada dengan menggunakan tabel 52 ASTM IP D 1250 pada setiap tangki.setiap tangki.

Menghitung Volume Barrel 60 FMenghitung Volume Barrel 60 F

= Volume KL 15 C X Vol.Conv.Factor

Page 19: Ukur Dan Hitung Minyak

Menghitung Berat dalam Long TonMenghitung Berat dalam Long Ton

Menghitung dan menentukan angka Weight Conversion Menghitung dan menentukan angka Weight Conversion Factor (WCF) berdasarkan angka density 15 C yang Factor (WCF) berdasarkan angka density 15 C yang telah di peroleh dengan menggunakan tabel 57 ASTM IP telah di peroleh dengan menggunakan tabel 57 ASTM IP D 1250 pada setiap tangki.D 1250 pada setiap tangki.

Menghitung Berat dalam Long Ton :Menghitung Berat dalam Long Ton :

= Volume KL 15 C X Weight Conv.Factor

Page 20: Ukur Dan Hitung Minyak

Menghitung Berat dalam Metric TonMenghitung Berat dalam Metric Ton

Menghitung dan menetukan angka Weight Conversion Menghitung dan menetukan angka Weight Conversion Factor (WCF) berdasarkan density 15 C yang telah di Factor (WCF) berdasarkan density 15 C yang telah di peroleh dengan menggunakan tabel 56 ASTM IP D 1250 peroleh dengan menggunakan tabel 56 ASTM IP D 1250 pada setiap tangki.pada setiap tangki.

Menghitung berat dalam Metric Ton :Menghitung berat dalam Metric Ton :

= Volume KL 15 C X Weight Conv.FactorAtau

• Menggunakan angka WCF dari LT ke Metric Ton dengan menggunakan tabel 1 ASTM IP D 1250

= Long Ton X 1.01605

Page 21: Ukur Dan Hitung Minyak

Vessel Experince FactorVessel Experince Factor

Dengan Metoda IP PMM Part XVI Appendix CDengan Metoda IP PMM Part XVI Appendix C Dengan Metoda API MPMS Chapter 17Dengan Metoda API MPMS Chapter 17

Voyage yang tidak boleh di perhitungkan :

• Voyage pertama setelah melaksanakan docking.

• Pengoperasian tidak di muati full.

• Voyage di mana B/L berdasarkan angka ship figure.

• Voyage pertama apabila ada perubahan capasitas yang berdampak pada jumlah muatan yang di angkut.

• Voyage yang hanya di isi kurang dari 80% kapasitas.

Page 22: Ukur Dan Hitung Minyak

Istilah - IstilahIstilah - Istilah

TCVTCV :: Total Calculated VolumeTotal Calculated Volume VLRVLR :: Vessel Load RatioVessel Load Ratio VDRVDR :: Vessel Discharge RatioVessel Discharge Ratio VEFLVEFL :: Vessel Experience Factor – Vessel Experience Factor –

LoadingLoading VEFDVEFD :: Vessel Experience Factor - DischVessel Experience Factor - Disch

Page 23: Ukur Dan Hitung Minyak

No. VoyNo. Voy DateDate TCV ( M3 )TCV ( M3 ) VLRs VLRs VoyVoy

KapalKapal DaratDarat

11 22 33 44 3/43/4

1010 1 Aug1 Aug 85.40385.403 85.27385.273 1.001521.00152

99 28 Jul28 Jul 81.98481.984 81.92081.920 1.000781.00078

88 17 Jul17 Jul 88.53988.539 88.63688.636 0.998910.99891

77 8 Jul8 Jul 87.77287.772 87.41987.419 1.004041.00404

66 26 Jun26 Jun 84.61784.617 84.58284.582 1.000411.00041

55 19 Jun19 Jun 80.62380.623 80.87780.877 0.996860.99686

44 7 Jun7 Jun 89.30589.305 89.15489.154 1.001691.00169

33 29 May29 May 82.81882.818 82.74182.741 1.000931.00093

22 18 May18 May 86.10986.109 86.35586.355 0.997150.99715

11 6 May6 May 83.16283.162 83.04883.048 1.001371.00137

Av TCVAv TCV 85.03385.033 85.00185.001 1.000381.00038

No. VoyNo. Voy DateDate TCV ( M3 )TCV ( M3 ) VLRs / VLRs / VoyVoy

KapalKapal DaratDarat

11 22 33 44 3/43/4

1010 1 Aug1 Aug 85.40385.403 85.27385.273 1.001521.00152

99 28 Jul28 Jul 81.98481.984 81.92081.920 1.000781.00078

88 17 Jul17 Jul 88.53988.539 88.63688.636 0.998910.99891

77

66 26 Jun26 Jun 84.61784.617 84.58284.582 1.000411.00041

55

44 7 Jun7 Jun 89.30589.305 89.15489.154 1.001691.00169

33 29 May29 May 82.81882.818 82.74182.741 1.000931.00093

22

11 6 May6 May 83.16283.162 83.04883.048 1.001371.00137

Tot TCVTot TCV 595.828595.828 595.354595.354 1.000801.00080

+/- 0.0030 Tot LVRs / Voy

= 1.00338 Batas terbesar VEF = 1.00080

= 0.99738 Batas terkecil

Mencari VEF dengan Metoda - APILangkah I Langkah II

Page 24: Ukur Dan Hitung Minyak

No. VoyNo. Voy VLRVLR

1010 1.00151.0015

99 1.00081.0008

88 0.99890.9989

77 1.00401.0040

66 1.00041.0004

55 0.99690.9969

44 1.00171.0017

33 1.00091.0009

22 0.99720.9972

11 1.00141.0014

Rata rata VLRRata rata VLR 1.00041.0004

0.3 % dari 1.0004 = 0.0030 0.3 % dari 1.0008 = 0.0030

1.0004 + 0.0030 = 1.0034 a). VEF = 1.0008

1.0004 - 0.0030 = 0.9974 b). Batasan keakurasian dari VCF

= 1.0008 +/- 0.003 = 0.9978 s/d 1.0038

Mencari VEF dengan Metoda - IPLangkah I Langkah II

No. VoyNo. Voy VLRVLR

1010 1.00151.0015

99 1.00081.0008

88 0.99890.9989

66 1.00041.0004

44 1.00171.0017

33 1.00091.0009

11 1.00141.0014

Rata rata VLRRata rata VLR 1.00081.0008