24
LAMPIRAN 1 MENULIS KUTIPAN DAN DAFTAR REFERENSI Perhatikanlah peta konsep tentang kutipan dan daftar referensi berikut ini dengan saksama agar Anda dapat memahami hubungan antar bagian-bagian dalam menulis kutipan dan daftar referensi! Peta Konsep: Kutipan dan Daftar Referensi A. HAKIKAT KUTIPAN DAN DAFTAR REFERENSI Kutipan dan daftar referensi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan karya ilmiah. Kutipan dapat berfungsi sebagai penegasan, pembuktian, pembanding, pemerluas, dan pendukung bukti. Dengan demikian kutipan dapat dipakai sebagai landasan dalam berpendapat dan dapat meyakinkan pembaca karena di dalam kutipan juga disertakan dari mana kutipan itu diambil. Sumber kutipan secara umum hanya merujuk pada nama akhir pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman. Informasi

UNIT 6 LAMPIRAN 1 KUTIPAN DAN DAFTAR REFERENSI SEPTEMBER.doc

Embed Size (px)

Citation preview

LAMPIRAN 1

MENULIS KUTIPAN DAN DAFTAR REFERENSI

Perhatikanlah peta konsep tentang kutipan dan daftar referensi berikut ini dengan saksama agar Anda dapat memahami hubungan antar bagian-bagian dalam menulis kutipan dan daftar referensi!Peta Konsep: Kutipan dan Daftar Referensi

A. HAKIKAT KUTIPAN DAN DAFTAR REFERENSI

Kutipan dan daftar referensi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan karya ilmiah. Kutipan dapat berfungsi sebagai penegasan, pembuktian, pembanding, pemerluas, dan pendukung bukti. Dengan demikian kutipan dapat dipakai sebagai landasan dalam berpendapat dan dapat meyakinkan pembaca karena di dalam kutipan juga disertakan dari mana kutipan itu diambil. Sumber kutipan secara umum hanya merujuk pada nama akhir pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman. Informasi yang lain, seperti judul buku, tempat terbit, penerbit, dan informasi lain dapat dilihat pada daftar referensi. Kutipan dapat berupa pendapat, saran, gagasan, dan data yang bersumber pada buku, jurnal imiah, majalah, surat kabar, buletin, dokumen resmi, audio visual, dan internet.

Mengamati Kutipan dan Daftar ReferensiPENGENALAN MULTIMETER ANALOG KEPADA MAHASISWA BARU

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

OlehPutro Adi Pamungkas

NIM 1231110004-1BA. PENDAHULUAN Dalam kehidupan masyarakat modern peralatan elektronik merupakan peralatan yang begitu penting. Paralatan elektronik itu merambah ke semua sektor kehidupan termasuk dalam sektor pendidikan. Salah satu alat penting yang berhubungan dengan elektronik dalam pendidikan adalah multimeter analog. Alat tersebut berguna bagi kegiatan pembelajaran di laboratorium. Penggunaannya juga tidak terlalu rumit. Butuh kehati-hatian dan ketelitian dalam penggunaan multimeter analog ini. Namun karena ketidaktahuan mahasiswa baru tentang alat tersebut, sering terjadi kesulitan dalam pengoperasiannya. Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan kerusakan pada multimeter analog tersebut. Untuk itu, mahasiswa baru harus mendalami pengetahuan tentang multimeter analog ini. Berdasarkan uraian di atas makalah ini akan membahas (1) fungsi multimeter analog, (2) pengoperasian multimeter analog, dan (3) tindakan keamanan pada multimeter analog.B. FUNGSI MULTIMETER ANALOG Multimeter analog adalah alat ukur yang harus dikenal oleh mahasiswa yang belajar di bidang elektro Multimeter analog merupakan alat yang berbentuk persegi panjang dan mudah digenggam. Luqman (2012:37) berpendapat bahwa Multimeter analog merupakan suatu alat yang cocok untuk melacak masalah-masalah kelistrikan atau biasa disebut dengan troubleshoot. Multimeter analog terdiri dari tiga macam alat ukur, yakni: Ohm-meter digunakan untuk mengukur besar resistansi, Volt-meter digunakan untuk mengukur besar tegangan pada suatu rangkaian kistrik, Ampere-meter digunakan untuk mangukur besar arus listrik, sehingga biasa disebut dengan AVO-meter (Ampere-Volt-Ohm meter). Untuk pengukuran tegangan dan arus dibedakan menjadi arus/tegangan DC dan AC.C. PENGOPERASIAN MULTIMETER ANALOGPengoperasian multimeter analog dapat dilihat pada pedoman penggunaan yang disertakan dalam dos ketika membeli peralatan ini. Jika tidak ditemukan pedoman penggunaannya, Secara umum Luqman (2012:40) memaparkan langkah pengoperasian multimeter analog sebagai berikut:

1) Sematkan probe dalam sambungan yang benar. Probe merah pada potensial yang lebih positif (+) dibanding dengan probe hitam (COM).

2) Setel saklar pemilih pada jangkah ukur yang sesuai untuk pengukuran yang akan dilakukan.3) Optimalkan jangkah ukur untuk mendapatkan pembacaan yang terbaik, usahakan pembacaan hasil dalam rentang 1/3 akhir skala penuh.

4) Jika pengukuran telah selesai, letakkan probe pada pengukuran tegangan dan setel saklar pemilih pada posisi tegangan AC maksimum.

Untuk pengukuran tegangan, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah

1) Perhatikan jenis tegangan yang akan diukur, apakah AC atau DC.

2) Pada saklar pemilih, pilih jangkah ukur di atas nilai maksimum tegangan yang mungkin akan terukur.

3) Sambungkan probe ke tempat yang sesuai, biasanya untuk tegangan tinggi dan tegangan rendah tempat sambungnya berbeda.

4) Lakukan pengukuran untuk pengukuran DC atau AC, yakinkan polaritas probe telah sesuai (terminal + komponen ke terminal + instrumen dan terminal komponen ke terminal COM instrumen), karena untuk multimeter analog akan rusak jika polaritas tegangannya terbalik.

5) Lakukan pembacaan hasil ukur.

6) Jika telah selesai, pindahkan saklar pemilih ke posisi tegangan AC tertinggi.

Pengoperasian di atas adalah pengoperasian untuk mengukur tegangan. Multimeter analog juga dapat mengukur arus. Dalam pengukuran arus, komponen dihubungkan seri dengan multimeter analog. Sungkono dan Luqman (2012:23) memaparkan langkah-langkah untuk mengukur besaran arus sebagai berikut.

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengukur besar arus adalah (1) Setel saklar pemilih pada pengukuran arus dan jangkah ukur harus lebih besar daripada besaran arus maksimum yang mungkin akan terukur; (2) Sematkan probe ke soket yang sesuai pada multimeter analog, probe hitam ke soket COM dan probe merah ke soket positif (+); (3) Matikan power supply rangkaian yang akan di tes, buka titk dimana arus akan diukur; dan (4) Sambungkan probe hitam ke sisi negatif rangkaian dan probe merah ke sisi positif rangkaian.Tidak hanya tegangan dan arus yangg dapat diukur oleh multimeter analog. Resistansi juga dapat diukur oleh instrumen ini. Untuk mengukur resistansi suatu komponen, komponen tersebut harus dilepaskan dari rangkaiannya. Menurut Luqman (2012: 49), langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengukur resistansi adalah:

1) Setel saklar pemilih pada mode pengukuran resistansi (OHM).

2) Lakukan kalibrasi nol dengan cara menghubung singkatkan kedua ujung probe pada multimeter analog. Kemudian atur dial pengatur yang bertanda 0 OHM ADJ hingga jarum pada layar indikator menunjukkan skala 0.

3) Hubungkan kedua ujung probe pada kedua ujung komponen. Janagan menyentuh komponen pada saat pengukuran, karena dapat menyebabkan kesalahan pembacaan nilai resistansi.

D. Tindakan Keamanan pada Multimeter AnalogMultimeter analog adalah alat yang mudah rusak oleh perlakuan yang tidak hati-hati atau sembrono. Oleh karena itu, butuh kehati-hatian dalam penggunaan multimeter analog ini. Menurut Sungkono dan Luqman (2012:20) terdapat enam tindakan keamanan yang harus dilakukan agar multimeter analog ini tidak mudah rusak, yakni (1) Selalu putuskan sambungan ke multimeter analog sebelum mengubah setelan saklar pemilih; (2) Selalu perhatikan setelan saklar pemilih sebelum menyambungkan ke rangkaian; (3) Jangan pernah membiarkan saklar pemilih pada setelan arus; (4) Resiko kerusakan multimeter analog lebih besar karena pada setelan arus, multimeter analog memiliki nilai resistansi yang rendah; (5) Perhatikan sambungan probe merah (+) dan hitam (-) pada rangkaian, karena multimeter analog akan rusak jika sambungan terbalik; dan (6) Sesudah melakukan pengukuran, posisikan saklar pemilih pada posisi OFF atau tegangan AC tertinggi.E. Penutup

Multimeter analog memiliki beberapa fungsi. Multimeter analog juga berperan dalam pengecekan keadaan komponen dan pengukuran. Hal itulah yang akan dimanfaatkan oleh mahasiswa bidang elektro. Jika mahasiswa-mahasiswa baru tidak dapat mengoperasikan multimeter analog, praktikum di laboratorium akan terhambat. Bahkan jika mahasiswa baru membuat kesalahan fatal, dapat menimbulkan kerusakan pada multimeter analog dan komponen-komponen lainnya.

Fungsi-fungsi multimeter analog adalah:

1) Melacak kerusakan komponen

2) Pengukuran tegangan

3) Pengukuran arus

4) Pengukuran resistansi

Sebagai mahasiswa baru, sebaiknya dapat memahami penggunaan multimeter analog yang benar dan aman. Agar apabila ada yang bermasalah dengan suatu komponen, kita dapat memastikan keadaan komponen tersebut melalui pengecekan dengan menggunakan multimeter secara aman.

DAFTAR REFRENSI

Luqman, Mohammad. 2012. Alat Ukur dan Pengukuran. Jakarta: Penerbit Eka Cipta.

Sungkono dan Mohammad Luqman. 2012. Petunjuk Praktikum Instrumentasi Elektronika. Malang: Politeknik Negeri Malang.

Amatilah secara saksama kutipan dan daftar referensi pada teks di atas dengan menggunakan panduan berikut. 1. Apakah perbedaan kutipan langsung dan kutipan tidak langsung?2. Apakah perbedaan sumber kutipan dan daftar referensi?3. Hasil pengamatan yang telah Anda susun diskusikan dengan teman-teman Anda.

4. Masukan dari kegiatan diskusi itu, silakan dipakai untuk menyempurnakan hasil pengamatan yang sudah Anda lakukan!

5. Presentasikan hasil pengamatan Anda di depan kelompok yang lain dan kelompok lain dapat memberikan masukan!

6. Bapak/Ibu dosen akan memberikan penguatan tentang kutipan dan daftar referensi, sehingga Anda mempunyai pemahaman yang utuh tentang kutipan dan daftar referensi untuk keperluan menulis karya ilmiah.

B. MENULIS KUTIPAN

Kutipan dibagai menjadi dua jenis, yakni kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah kutipan yang yang diambil secara utuh dari sumbernya. Sedangkan kutipan tidak langsung merupakan yang diubah dari bentuk aslinya. Pengubahan itu dapat berupa kata dan kalimatnya, tetapi redaksionalnya saja yang diubah, arti kutipan dan sumbernya harus tetap sama. Kutipan dapat bersumber dari buku, jurnal, artikel, koran, majalah, dan internet. Hanya sumber yang dikutip saja yang dibuatkan daftar referensinya.

Kutipan langsung dibagi menjadi dua, yaitu (1) kutipan yang berisi