27
UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN TIPPING BUCKET JEFFRY SETIAWAN DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN

BANTUAN TIPPING BUCKET

JEFFRY SETIAWAN

DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian
Page 3: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Unjuk Kerja

Lysimeter Otomatis dengan Bantuan Tipping Bucket adalah benar karya saya

dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk

apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014

Jeffry Setiawan

NIM G24100070

Page 4: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

ABSTRAK

JEFFRY SETIAWAN. Unjuk Kerja Lysimeter Otomatis dengan Bantuan Tipping

Bucket. Dibimbing oleh BREGAS BUDIANTO.

Evapotranspirasi dapat diukur dengan menggunakan lysimeter. Tujuan

penelitian ini adalah untuk melakukan uji rancang bangun lysimeter dengan

flowmeter tipping bucket. Lysimeter yang diujicobakan dengan luas penampang

2600 cm2 dan 5200 cm

2. Pengukuran evapotranspirasi didapatkan dengan sistem

neraca air tertutup pada lysimeter otomatis. Lysimeter otomatis akan merekam

kejadian perkolasi dari tipping bucket. Hasil pengukuran evapotranspirasi dengan

menggunakan lysimeter otomatis menunjukkan karakter yang sama dengan

evaporasi pada panci kelas A. Lysimeter otomatis dapat memberikan informasi

tentang karakter tanah lysimeter dan karakter laju perkolasi lysimeter selama

turun hujan. Lysimeter otomatis dengan luas penampang 2600 cm2 dan 5200 cm

2

memiliki unjuk kerja yang sama untuk mengukur evapotranspirasi potensial

sehingga desain yang direkomendasikan untuk digunakan adalah lysimeter dengan

luas penampang 2600 cm2.

Kata kunci: evapotranspirasi potensial, lysimeter otomatis, tipping bucket

ABSTRACT

JEFFRY SETIAWAN. Performance Automatic Lysimeter with Help of Tipping

Bucket. Supervised by BREGAS BUDIANTO.

Evapotranspiration can be measured using lysimeter. The purpose of this

study was to test lysimeter design with tipping bucket flowmeter. Lysimeter are

tested with size of 2600 cm2 and 5200 cm

2. Measurement of evapotranspiration

made with closed water balance on the lysimeter. Lysimeter automatically record

the drainage water from the tipping bucket signal. Measurement result of the

lysimeter indicating similar with evaporation on class A pan evaporimeter.

Lysimeter automatically can provide information on the character of soil

infiltration and character of rate drainage lysimeter during rain. Lysimeter

automatically with size of 2600 cm2 and 5200 cm

2 having character the same

performance to measure potential evapotranspiration which the design is

recommended for use with the lysimeter size of 2600 cm2.

Key words : automatic lysimeter, potential evapotranspiration, tipping bucket

Page 5: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains

pada

Departemen Geofisika dan Meteorologi

UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN

BANTUAN TIPPING BUCKET

JEFFRY SETIAWAN

DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 6: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian
Page 7: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

Judul Skripsi : Unjuk Kerja Lysimeter Otomatis dengan Bantuan Tipping

Bucket

Nama : Jeffry Setiawan

NIM : G24100070

Disetujui oleh

Ir Bregas Budianto, Ass.Dpl

Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Tania June, M.Sc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus :

Page 8: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala

atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Tema yang

dipilih dalam penelitian ini adalah Unjuk Kerja Lysimeter Otomatis dengan

Bantuan Tipping Bucket. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Oktober 2013 dan

diselesaikan pada bulan Januari 2014. Penelitian ini merupakan bagian dari

penelitian GFM-IPB dimana Ir Bregas Budianto, Ass. Dpl merupakan counterpart

peneliti GFM-IPB.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Ir Bregas Budianto, Ass. Dpl

selaku pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan ide, kritik, saran, dan

masukannya sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Terima kasih juga penulis

ucapkan kepada Ahmad Shalahuddin dan Khabib Dhunka yang telah mengajarkan

dasar-dasar elektronika.

Penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh staf pengajar yang telah

banyak memberi ilmu dan membimbing penulis selama menjalani perkuliahan di

Departemen Geofisika dan Meteorologi. Ucapan terima kasih juga penulis

ucapkan kepada seluruh staf pegawai GFM yang telah membantu dalam

administrasi selama penulis menjalani perkuliahan. Terimakasih juga penulis

ucapkan kepada Nita Tri Damayanti, Mulyana Saputra, Dhanu Tri Atmanto, F

Aprian Harjo, Suriansyah, Hendi Rohendi, dan seluruh teman-teman GFM 47 dan

GFM 48 serta kerabat karib yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman

selama menjalani perkuliahan di IPB.

Terima kasih penulis ucapkan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas

segala doa, bantuan, motivasi, dan kasih sayangnya. Terima kasih juga kepada

seluruh kerabat karib atas segala bantuan yang telah diberikan selama menjalani

masa perkuliahan di Institut Pertanian Bogor. Terima kasih kepada Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan RI yang telah memberikan beasiswa dan motivasi

untuk menjalani perkuliahan di Institut Pertanian Bogor.

Saya berharap semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat menambah khasanah

ilmu pengetahuan.

Bogor, Februari 2014

Jeffry Setiawan

Page 9: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 1

METODE 2

Waktu dan Tempat Penelitian 2

Bahan 2

Alat 2

Prosedur Penelitian 2

HASIL DAN PEMBAHASAN 7

Pengukuran Evapotranspirasi Potensial 7

Karakter Infiltrasi Tanah Lysimeter 8

Laju Perkolasi Lysimeter Selama Turun Hujan 9

SIMPULAN DAN SARAN 10

Simpulan 10

Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 11

LAMPIRAN 12

RIWAYAT HIDUP 17

Page 10: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

DAFTAR TABEL

1 Hasil persamaan regresi kalibrasi dinamik 5

DAFTAR GAMBAR

1 Konstruksi lysimeter tampak atas 3 2 Konstruksi tipping bucket tampak samping 3 3 Pengaturan tinggi rendah sekrup tipping bucket saat kalibrasi statik

dilakukan pada bidang datar 4 4 Kalibrasi dinamik tipping bucket. Warna biru tua menunjukkan tipping

bucket 1, merah menunjukkan tipping bucket 2, hijau menunjukkan

tipping bucket 3, ungu menunjukkan tipping bucket 4 dan biru muda

menunjukkan tipping bucket 5 5

5 Peletakkan lysimeter tampak samping 6 6 Pemasangan tipping bucket pada lysimeter tampak atas 6 7 Pengujian data evapotranspirasi potensial dengan membandingkan data

evaporasi pada panci kelas A. Warna hijau menunjukkan lysimeter 1-2,

biru menunjukkan lysimeter 3, merah menunjukkan lysimeter 4 dan ungu

menunjukkan lysimeter 5-6 7 8 Karakter infiltrasi tanah lysimeter otomatis. Warna biru menunjukkan

lysimeter 1-2, merah menunjukkan lysimeter 3, hijau menunjukkan

lysimeter 4 dan ungu menunjukkan lysimeter 5-6 9 9 Karakter laju perkolasi lysimeter selama turun hujan. Warna merah

menunjukkan perkolasi dan biru menunjukkan curah hujan 10

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kalibrasi statik tipping bucket 12

2 Kalibrasi dinamik tipping bucket 12 3 Hasil pengukuran dengan menggunakan lysimeter otomatis 5200 cm

2 13

4 Hasil pengukuran dengan menggunakan lysimeter otomatis 2600 cm2 15

Page 11: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Air merupakan faktor yang sangat penting bagi tanaman. Tanaman

membutuhkan air untuk proses pertumbuhan dan perkembangan. Ketersediaan air

yang cukup digunakan oleh tanaman untuk melakukan proses fotosintesis. Tanpa

kehadiran air, tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis sehingga

tanaman akan cepat layu dan mati.

Kehilangan air pada tanaman disebabkan oleh proses evapotranspirasi.

Evapotranspirasi merupakan salah satu komponen neraca air yang terbagi menjadi

evaporasi dan transpirasi. Evaporasi adalah peristiwa air menjadi uap naik ke

udara dan berlangsung terus menerus dari permukaan air, permukaan tanah,

padang rumput, persawahan, hutan dan lain-lain. Sedangkan transpirasi adalah

peristiwa perpindahan air dari tanah ke atmosfer melalui akar, batang dan daun

(Sosrodarsono dan Takeda 1985).

Menurut Doorenbos dan Pruitt (1977), untuk mengetahui evapotranspirasi

tanaman dapat diduga dengan evapotranspirasi acuan dari data iklim setempat.

Evapotranspirasi dapat di ukur secara langsung dengan menggunakan lysimeter.

Lysimeter merupakan wadah besar yang di tanam dalam tanah dengan ditumbuhi

tanaman diatasnya sehingga dapat dihitung air yang masuk dan keluar dari

dalamnya. Unsur yang diamati adalah nilai penguapan yang berlangsung pada

sebidang tanah yang bervegetasi rumput pendek. Lysimeter yang ideal untuk

mengukur evapotranspirasi tanaman dengan akurasi 0,1 mm air (Aboukhaled et

al. 1986).

Seiring berkembangnya teknologi, untuk mempermudah dalam pengambilan

data perkolasi, maka digunakan lysimeter otomatis dengan bantuan tipping bucket

yang menggunakan perangkat elektronik. Alat bantu yang digunakan untuk

merekam jumlah perkolasi pada lysimeter otomatis yaitu PC (Personal

Computer).

Menurut Goss dan Ehlers (2009), lysimeter yang biasa digunakan untuk

mengukur evapotranspirasi memiliki kedalaman tanah 1-2,5 m. Pada dasarnya

kedalaman tanah yang tinggi berfungsi untuk gerakan air di dalam tanah akibat

gaya gravitasi yang disebut perkolasi. Kendala menggunakan lysimeter dengan

kedalaman tanah 1-2,5 m adalah lysimeter tidak dapat dipindahkan ke tempat

yang berbeda. Untuk itu, kedalaman tanah yang tinggi, pengukuran

evapotranspirasi tanaman tidak dapat dilakukan di tempat yang berbeda.

Kebutuhan air tanaman pada lysimeter otomatis diberikan dengan hujan

alami, irigasi atau artifisal air permukaan (lapisan air konstan). Sistem drainase

gravitasi lebih murah, mudah untuk diinstal dan hampir tidak memerlukan

pemeliharaan.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji rancang bangun lysimeter

dengan flowmeter tipping bucket.

Page 12: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

2

METODE

Waktu dan Tempat Penelitian

Peralatan pendukung penelitian disiapkan bulan Oktober 2013 di Workshop

Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian

lysimeter diujicobakan pada bulan November 2013 di Taman Meteorologi,

Departemen Geofisika dan Meteorologi, Institut Pertanian Bogor.

Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :

Pipa PVC (panjang : 200 cm, diameter : 13 cm)

Sensor hall effect ATS 177 dan ATS 276

Kabel

Rumput

Lem PVC dan lem panas (hot melt glue)

Gelas ukur

Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat komputer

beserta perangkat lunak pembantu yaitu Event Logger sebagai perekam kejadian

jungkitan tipping bucket pada penakar hujan tipe tipping bucket dan perkolasi

lysimeter.

Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan dalam beberapa proses tahapan. Langkah pertama yang

dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan. Setelah itu dilakukan pengujian

lysimeter dan tipping bucket. Proses pengujian dilanjutkan dengan kalibrasi

tipping bucket, pemasangan alat ukur dan metode analisa unjuk kerja lysimeter.

Persiapan Lysimeter dan Tipping Bucket

Lysimeter disiapkan dari PVC dengan ukuran panjang 200 cm dan diameter

13 cm. PVC telah dibelah menjadi dua secara horizontal dengan tutup (dob) di

kedua ujung pipa. Pemilihan terhadap penggunaan PVC dikarenakan PVC

memiliki berat yang ringan sehingga PVC dapat dibawa ke tempat lain serta

mudah dibongkar pasang. Tutup (dob) di kedua ujung PVC perlu dilapisi lem

PVC dan lem panas (hot melt glue gun) agar tidak ada kebocoran. Salah satu sisi

tutup (dob) PVC dibuat lubang kecil untuk saluran air perkolasi dari lysimeter.

PVC disiapkan sebanyak 6 buah seperti ditunjukkan pada Gambar 1.

Page 13: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

3

Gambar 1 Konstruksi lysimeter tampak atas

Tipping bucket disiapkan dari bahan PVC. Tipping bucket yang tersedia di

Workshop Instrumentasi Meteorologi berbentuk T dengan pipa yang dibelah sama

panjang dan ujungnya dibuat sedikit meruncing seperti ditunjukkan pada Gambar

2. Dengan volume satu kali jungkitan tipping bucket adalah 3,5 ml (Kibtiah 2009).

Untuk mengurangi gaya gesek yang besar pada poros tipping bucket maka

digunakan jarum jahit yang berdiameter kecil.

Proses Kalibrasi Tipping Bucket

Tipping bucket harus dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan untuk

mendapatkan data yang akurat. Kalibrasi yang dilakukan adalah kalibrasi statik

dan dinamik. Kalibrasi dilakukan pada semua tipping bucket yang digunakan pada

lysimeter dan penakar hujan.

Kalibrasi statik merupakan suatu cara untuk mengatur tipping bucket agar

memiliki kapasitas penampung yang diharapkan. Kalibrasi statik dilakukan

dengan memasukkan air demi sedikit menggunakan pipet ke sisi penampung

sampai bejana berjungkit. Metode ini dilakukan berulang-ulang untuk setiap sisi

penampung bejana dan dihitung nilai rataan pada masing-masing sisi penampung

bejana tersebut.

Apabila air telah dituangkan semua ke dalam sisi bejana tapi tipping bucket

belum berjungkit, atau air belum tertuang semua namun tipping bucket telah

berjungkit, maka dalam hal ini harus dilakukan pengaturan kedudukan tinggi

rendahnya penyangga tipping bucket.

Gambar 2 Konstruksi tipping bucket

tampak samping

Page 14: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

4

Berdasarkan pengaturan tinggi rendah sekrup sebagai penyangga tipping

bucket pada kalibrasi statik yang telah dilakukan secara berulang dan diambil nilai

rataan memiliki variasi nilai volume yang berkisar antara 3,4 ml sampai 3,6 ml

seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Perbedaan nilai antar tipping bucket tidak

menjadi masalah karena nilai kalibrasi akan disertakan dalam perhitungan dan

analisis hasil pengukuran. Sehingga perhitungan yang dilakukan tetap

menghasilkan data yang akurat.

Kalibrasi dinamik merupakan suatu cara untuk mengetahui jumlah air yang

tidak terhitung akibat dari mekanisme tipping bucket pada saat terjadi jungkitan.

Kalibrasi dinamik dilakukan dengan menentukan nilai parameter V dan T, yaitu

dengan melakukan pengukuran laju aliran (Q). Jika T merupakan waktu yang

dibutuhkan bejana untuk berjungkit diplotkan dengan nilai berbanding terbalik

dengan laju aliran (1/Q), maka dari slope tersebut dapat diketahui besarnya

volume bejana (V) dan intercept dapat diketahui nilai T (Calder dan Kidd 1978).

Kalibrasi dinamik dilakukan dengan memberikan laju aliran air yang

berbeda-beda menggunakan kran air. Laju aliran air yang diberikan untuk tipping

bucket yaitu 0,3 ml/detik hingga 2 ml/detik. Kalibrasi ini dilakukan pada empat

buah tipping bucket perkolasi dan satu buah penakar hujan seperti ditunjukkan

pada Gambar 4.

Sensor magnetik yang dipasang pada tipping bucket akan mengirimkan

sinyal ke PC melalui software Event Logger. Waktu antar jungkitan akan

diperoleh dari data perekaman yang terdapat di Microsoft Excel. Laju aliran air

diatur menggunakan kran air dan dilakukan dengan aliran yang berbeda. Nilai

yang dihasilkan dari kalibrasi dinamik akan digunakan dalam melakukan

perhitungan data hasil pengukuran di lapang.

Gambar 3 Pengaturan tinggi rendah sekrup

tipping bucket saat kalibrasi statik

dilakukan pada bidang datar

Page 15: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

5

Tabel 1 Hasil persamaan regresi kalibrasi dinamik

Tipping Bucket Persamaan Regresi

1 y = 3,5635x + 0,2462

2 y = 3,5791x + 0,1181

3 y = 3,5623x + 0,2069

4 y = 3,5136x + 0,1733

5 (CH) y = 3,5357x + 0,2843

Volume takaran tipping bucket hasil kalibrasi dinamik diperoleh dari nilai

slope hubungan 1/Q (axis) dengan T (ordinat). Sedangkan waktu jungkitan

tipping bucket diperoleh dari nilai intercept persamaan hasil kalibrasi dinamik.

Berdasarkan persamaan Tabel 1 menunjukkan bahwa performa unjuk kelima

tipping bucket telah seragam. Secara teoritis, ketika tipping bucket menjungkit

dengan laju aliran yang besar, maka nilai 1/Q semakin kecil sehingga nilai

intercept akan mencapai nol.

Pemasangan Lysimeter dan Tipping Bucket

Enam buah lysimeter diletakkan sejajar dengan permukaan tanah

bervegetasi rumput. Salah satu ujung lysimeter diletakkan pada tanah miring dan

ujung lainnya diberi penyangga agar terjadi kemiringan. Hal ini dilakukan untuk

menghindari air yang menggenang di ujung lysimeter. Ujung lubang perkolasi

dilapisi kain goni dan dibawah keluaran air tersebut diletakkan sebuah tipping

bucket untuk menghitung jumlah volume air perkolasi yang keluar dari lysimeter

seperti ditunjukkan pada Gambar 5.

0

2

4

6

8

10

12

14

0,0 1,0 2,0 3,0 4,0

T (d

eti

k)

1/Q (s/ml)

Gambar 4 Kalibrasi dinamik tipping bucket. Warna biru tua

menunjukkan tipping bucket 1, merah menunjukkan

tipping bucket 2, hijau menunjukkan tipping bucket 3,

ungu menunjukkan tipping bucket 4 dan biru muda

menunjukkan tipping bucket 5

Page 16: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

6

Gambar 5 Peletakkan lysimeter tampak samping

Di lingkungan sekitar lysimeter diletakkan penakar hujan otomatis tipping

bucket untuk mengukur masukan air hujan.

Metode Analisa Unjuk Kerja Lysimeter

Perlakuan yang dilakukan adalah pemberian air irigasi setiap hari sebesar

2000 cm3 untuk masing-masing lysimeter (1, 2, 3, 4, 5, 6) dengan asumsi jumlah

tersebut adalah kapasitas simpan air tanah lysimeter. Asumsi lain pemberian

irigasi adalah untuk menjenuhkan tanah sehingga kapasitas lapang tanah dapat

dicapai maka ΔS akan sama dengan nol (Handoko 1994). Untuk melihat karakter

lysimeter maka dilakukan pengulangan dengan cara sebagai berikut (Gambar 6):

Lysimeter 1 dan 2 : dipasang TB 1

Lysimeter 3 : dipasang TB 2

Lysimeter 4 : dipasang TB 3

Lysimeter 5 dan 6 : dipasang TB 4

Semua komponen neraca air lysimeter harus diubah ke dalam satuan tinggi

kolom air. Resolusi penakar hujan tipping bucket mencapai 0,2 mm. Nilai tersebut

didapatkan setelah kalibrasi tipping bucket penakar hujan yang mencapai 3,5 ml

dengan cara membagi volume bucket dengan luas penampang penakar hujan yang

Keterangan :

TB : Tipping Bucket

Gambar 6 Pemasangan tipping bucket

pada lysimeter tampak atas

Page 17: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

7

luasnya ±154 cm2. Sedangkan resolusi tipping bucket untuk lysimeter 2600 cm

2

mencapai 0,01 mm dan lysimeter 5200 cm2

mencapai 0,006 mm. Nilai tersebut

didapatkan setelah kalibrasi tipping bucket untuk perkolasi yang mencapai 3,5 ml

dengan cara membagi volume bucket dengan luas penampang lysimeter masing-

masing.

Nilai evapotranspirasi didapatkan dari asumsi neraca air lahan tertutup,

yakni selisih antara input dan output. Nilai input adalah volume air irigasi dan air

hujan. Sedangkan nilai output adalah air perkolasi yang keluar dari lysimeter.

Penampang lysimeter dibuat terbuka karena ada input yang berupa volume air

hujan yang masuk ke dalam lysimeter.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengukuran Evapotranspirasi Potensial

Pengukuran evapotranspirasi potensial selama penelitian dengan

menggunakan lysimeter otomatis dilakukan selama 30 hari pencatatan. Nilai

evapotranspirasi pada lysimeter otomatis dengan luas penampang 5200 cm2

berkisar dari 2,6 mm sampai 6,1 mm. Total keseluruhan nilai evapotranspirasi

potensial selama penelitian yaitu 265,7 mm. Sedangkan rata-rata nilai

evapotranspirasi potensial yaitu 4,4 mm.

Berdasarkan data yang terekam di PC, terlihat bahwa penggunaan 2 buah

talang untuk mengukur evapotranspirasi tanaman dapat dikatakan cukup mewakili

kondisi vegetasi rumput dengan luas penampang 5200 cm2 seperti yang

ditunjukkan pada Gambar 7.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Lysi

me

ter

Dra

mag

a IP

B (

mm

)

Panci Kelas A Baranang Siang IPB (mm) Gambar 7 Pengujian data evapotranspirasi

potensial dengan membandingkan

data evaporasi pada panci kelas A.

Warna hijau menunjukkan

lysimeter 1-2, biru menunjukkan

lysimeter 3, merah menunjukkan

lysimeter 4 dan ungu menunjukkan

lysimeter 5-6

Page 18: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

8

Karakter yang sama ditunjukkan oleh lysimeter otomatis dengan luas

penampang 2600 cm2. Selama penelitian nilai evapotranspirasi berkisar dari 2,8

mm sampai 6,2 mm. Total nilai evapotranspirasi potensial sebesar 265,3 mm.

Hasil rata-rata nilai evapotranspirasi selama penelitian yaitu 4,4 mm. Perbedaan

nilai evapotranspirasi antara lysimeter otomatis 5200 cm2 dengan 2600 cm

2 tidak

jauh berbeda yaitu 0,4 mm.

Hasil pengujian data evapotranspirasi dengan data evaporasi menunjukkan

keragaman data yang tidak jauh berbeda antara pengukuran menggunakan

lysimeter otomatis dengan panci kelas A. Namun, masih terdapat dua hari data

evapotranspirasi yang jauh berbeda dengan data evaporasi. Perbedaan ini tidak

menjadi masalah karena secara keseluruhan data evapotranspirasi yang di ukur

dengan menggunakan lysimeter otomatis tidak mengalami kendala di lapangan.

Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap nilai evapotranspirasi adalah curah

hujan yang masuk ke dalam lysimeter.

Penggunaan lysimeter otomatis memiliki kelebihan dibanding lysimeter

konvensional. Penggunaan tipping bucket dapat memberikan informasi awal

kejadian hujan hingga awal keluarnya air sebagai air perkolasi yang keluar dari

lysimeter. Air perkolasi yang keluar melalui lubang perkolasi dapat

menggambarkan sisa jumlah air yang digunakan oleh tanah maupun tanaman

untuk melakukan proses evapotranspirasi ke atmosfer.

Secara teknis selama penelitian tidak terdapat hambatan, baik alat penakar

hujan maupun tipping bucket untuk mengukur air perkolasi dari lysimeter.

Namun, terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memaksimumkan

kehilangan air melalui evapotranspirasi (Allen et al. 1998). Vegetasi rumput harus

dalam keadaan pendek untuk meminimumkan tahanan gerakan air. Penutupan

tajuk yang rapat sehingga mampu mengurangi laju evaporasi dari tanah secara

langsung. Ketersediaan air tanah yang cukup untuk meminimumkan aktivitas

stomata terhadap transpirasi. Vegetasi rumput yang digunakan pada lysimeter

adalah rumput gajah mini. Rumput gajah mini (Axonopus Sp) memiliki ciri

berdaun tebal dengan tepian yang agak keriting, panjang daun sekitar 5 cm dan

panjang akar 5-8 cm. Daunnya pendek dan tak cepat panjang sehingga tidak repot

untuk mencukur setiap bulan (Steenis dkk. 1992).

Karakter Infiltrasi Tanah Lysimeter

Penggunaan lysimeter otomatis mampu memberikan informasi mengenai

karakter infiltrasi tanah pada lysimeter. Air yang menginfiltrasi tersebut pertama-

tama digunakan untuk meningkatkan kelembaban tanah bagian atas, selebihnya

akan turun ke lapisan yang lebih dalam. Pada awalnya laju infiltrasi tinggi yaitu

pada saat tanah masih kering, kemudian lajunya makin berkurang dengan waktu

atau tanah semakin basah seperti ditunjukkan pada Gambar 8.

Page 19: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

9

Menurut Handoko (1994), pada suatu waktu tertentu laju infiltrasi relatif

konstan. Kapasitas infiltrasi yang diuji pada lysimeter 2600 cm2 dengan lysimeter

5200 cm2 memiliki karakter yang sama, yakni mencapai 0,0005 mm/jam. Jika air

irigasi meresap ke dalam tanah maka kadar lengas tanah akan meningkat hingga

mencapai kapasitas lapang. Pada kondisi kapasitas lapang, air yang masuk ke

dalam lysimeter akan keluar sebagai air perkolasi.

Karakter Laju Perkolasi Lysimeter Selama Turun Hujan

Pencatatan data perkolasi dengan bantuan tipping bucket dapat memberikan

informasi mengenai karakter laju perkolasi lysimeter selama turun hujan. PC akan

merekam setiap kejadian perkolasi yang berasal dari jungkitan tipping bucket

melalui Event Logger. Perekaman data yang tersedia pada PC berupa waktu

kejadian dan jumlah jungkitan tipping bucket. Hasil perekaman data ini dapat

memberikan informasi mengenai kapan awal turun hujan sampai terjadinya

perkolasi yang keluar dari lysimeter.

Awal kejadian hujan yang jatuh akan langsung membasahi permukaan

lysimeter. Air hujan yang jatuh membasahi permukaan atas tanah lysimeter akan

turun ke bawah melalui pori-pori tanah hingga tanah dalam kondisi jenuh.

Pertama kali air perkolasi yang keluar dari lysimeter memiliki laju yang rendah.

Setelah tanah mencapai kondisi jenuh, laju perkolasi akan semakin meningkat

yang diiringi dengan meningkatnya intensitas hujan. Saat intensitas hujan

menurun, maka laju perkolasi akan menurun hingga mencapai keadaan konstan

seperti ditunjukkan pada Gambar 9.

0,000

0,001

0,001

0,002

0,002

0,003

0,003

0,004

3 6 7 9

11

13

16

19

23

25

26

28

30

34

48

56

61

67

74

86

10

1

11

8

13

3

Inte

nsi

tas

(mm

/jam

)

Waktu

Gambar 8 Karakter infiltrasi tanah lysimeter otomatis. Warna biru

menunjukkan lysimeter 1-2, merah menunjukkan

lysimeter 3, hijau menunjukkan lysimeter 4 dan ungu

menunjukkan lysimeter 5-6

Page 20: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

10

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lysimeter otomatis dengan bantuan

tipping bucket dapat digunakan untuk mengukur neraca air tertutup pada

permukaan bervegetasi. Penggunaan lysimeter otomatis untuk mengukur

evapotranspirasi potensial (ETp) dengan luas penampang 2600 cm2

dan 5200 cm2

menunjukkan unjuk kerja yang sama sehingga desain yang direkomendasikan

untuk digunakan adalah lysimeter dengan luas penampang 2600 cm2.

0,00

0,01

0,02

0,03

0,04

0,05

0,06

0,07

15

:28

:20

15

:28

:24

15

:28

:36

15

:31

:01

15

:31

:05

15

:31

:13

15

:31

:17

15

:31

:25

15

:31

:35

15

:38

:58

15

:39

:02

15

:39

:06

15

:39

:10

15

:39

:18

15

:39

:30

15

:39

:34

15

:39

:38

Inte

nsi

tas

(mm

/jam

)

Waktu

0,000

0,001

0,002

0,003

0,004

0,005

0,006

0,007

14

:40

:44

14

:44

:42

14

:50

:38

14

:57

:37

15

:05

:48

15

:15

:25

15

:26

:54

15

:39

:18

15

:52

:43

16

:07

:09

16

:23

:11

16

:39

:57

16

:56

:17

17

:12

:21

17

:30

:04

17

:49

:11

18

:09

:39

18

:30

:41

18

:55

:14

19

:23

:44

Inte

nsi

tas

(mm

/jam

)

Waktu

Gambar 9 Karakter laju perkolasi lysimeter selama turun hujan.

Warna merah menunjukkan perkolasi dan biru

menunjukkan curah hujan

Page 21: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

11

Saran

Teknik penambahan air pada lysimeter dapat dikembangkan dengan

menggunakan pompa air kecil. Penggunaan tipping bucket tidak hanya sebatas

digunakan untuk perhitungan volume air perkolasi. Namun, tipping bucket dapat

dikembangkan untuk menghitung volume penambahan air lysimeter.

DAFTAR PUSTAKA

Aboukhaled, A., A. Alfaro dan M. Smith. 1986. Lysimeters - FAO Irrigation and

Drainage Paper, 39 (68p). Food and Agriculture Organization of the United

Nations. Rome

Allen, R.G., Pereira L., S., Raes D. and Smith, M. 1998. Crop Evapotranspiration

– Guidelines for Computing Crop Water Requirements – FAO Irrigation

and Drainage Paper, 56. Food and Agriculture Organization of the United

Nations. Rome

Calder I.R., Kidd C.H.R. 1978. A Note on The Dynamic of Tipping-Bucket

Gauges. Journal Hydrology 39: 383-385.

Doorenbos, J. And W.O. Pruitt, 1984. Guidelines for Predicting Crop Water

Requirement. Paper No. 33. FAO. Rome

Goss, M. J., Ehlers W. 2009. The Role of Lysimeters in The Development of Our

Understanding of Soil Water and Nutrient Dynamics in Ecosystems. Soil

Use and Management. 25: 213-223. Doi: 10.1111/j.1475-

2743.2009.00230.x

Handoko. 1994. Evapotranspirasi. In: Handoko (Eds), Klimatologi Dasar. Pustaka

Jaya. Bogor. Pp: 9-11.

Handoko. 1994. Sifat Fisik Tanah. In : Handoko (Eds), Dasar Penyusunan dan

Aplikasi Model Simulasi Komputer untuk Pertanian. Pustaka Jaya. Bogor.

Pp: 47-60.

Kibtiah M. 2009. Implementasi Sensor Hall Effect Pada Tipping Bucket. [Skripsi].

Bogor. Departemen Geofisika dan Meteorologi. Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Sostrodarsono, S. dan Takeda. 1985. Hidrologi untuk Pengairan. Pradnya

Paramita. Jakarta.

Steenis, Van C.G.J., Den Hoed. D, Bloembergen. S, Eyma P.J. 1992. Flora untuk

Sekolah Indonesia. Cetakan Keenam. PT Pradnya Paramita. Jakarta.

Page 22: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

LA

MP

IRA

N

Lam

pir

an 1

Kal

ibra

si s

tati

k t

ippin

g b

uck

et

Ula

ngan

T

B 1

T

B 2

T

B 3

T

B 4

T

B 5

(C

H)

Sis

i 1

Sis

i 2

Sis

i 1

Sis

i 2

Sis

i 1

Sis

i 2

Sis

i 1

Sis

i 2

Sis

i 1

Sis

i 2

1

3,5

3,6

3,4

3,5

3,6

3,4

3,5

3,5

3,6

3,5

2

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

4

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

Rat

aan

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,5

Lam

pir

an 2

Kal

ibra

si d

inam

ik t

ippin

g b

uck

et

Tip

pin

g B

uck

et

Uk

ura

n

(ml)

Tota

l

(s)

Ju

mla

h J

un

gk

itan

(n)

Tra

ta2

(s)

V. T

erta

mp

un

g

(ml)

Laju

Ali

ran

(Q

)

ml/

s

1/Q

(s/m

l)

1

50

120

11

11

40

0,3

3

3,0

100

54

24

2

80

1,4

8

0,7

200

103

38

3

180

1,7

5

0,6

2

50

169

14

12

50

0,3

0

3,4

100

57

25

2

80

1,4

0

0,7

200

100

40

3

180

1,8

0

0,6

3

50

116

11

11

40

0,3

4

2,9

100

61

25

2

80

1,3

1

0,8

12

Page 23: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

13

200

131

40

3

180

1,3

7

0,7

4

50

82

11

7

40

0,4

9

2,1

100

49

21

2

80

1,6

3

0,6

200

101

48

2

180

1,7

8

0,6

5 (

CH

)

50

138

11

13

40

0,2

9

3,5

100

60

25

2

80

1,3

3

0,8

200

130

39

3

180

1,3

8

0,7

Lam

pir

an 3

Has

il p

enguk

ura

n d

engan

men

ggunak

an l

ysi

met

er o

tom

atis

5200 c

m2

Ha

ri

Irig

asi

H

uja

n

To

tal

Inp

ut

(mm

)

Per

ko

lasi

E

TP

S

tasi

un

Ba

ran

an

g

Sia

ng

ml

mm

m

l m

m

TB

1

TB

4

TB

1

TB

4

CH

ev

ap

ora

si

ml

mm

m

l m

m

mm

m

m

mm

m

m

1

40

00

7,7

1

29

,5

8,4

1

6,1

5

99

9

11

,5

58

66

11

,3

4,6

4

,8

9,1

4

,7

2

40

00

7,7

0

0

7

,7

10

60

,5

2,0

1

10

2,5

2

,1

5,7

5

,6

0

5,6

3

40

00

7,7

3

8,5

2

,5

10

,2

24

53

,5

4,7

2

45

3,5

4

,7

5,5

5

,5

2

6,1

4

40

00

7,7

1

01

,5

6,6

1

4,3

4

93

8,5

9

,5

49

98

9,6

4

,8

4,7

7

,3

4,6

5

40

00

7,7

1

26

8,2

1

5,9

5

69

1

10

,9

57

47

11

,1

4,9

4

,8

10

,3

5,2

6

40

00

7,7

0

0

7

,7

10

60

,5

2,0

1

08

8,5

2

,1

5,7

5

,6

0

5,7

7

40

00

7,7

7

31

,5

47

,5

55

,2

27

153

52

,2

27

132

52

,2

3,0

3

,1

58

8

40

00

7,7

2

1

1,4

9

,1

27

82

,5

5,4

2

80

0

5,4

3

,7

3,7

1

3

,4

9

40

00

7,7

4

9

3,2

1

0,9

3

32

5

6,4

3

30

0,5

6

,3

4,5

4

,5

- 4

,7

13

Page 24: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

10

40

00

7,7

5

2,5

3

,4

11

,1

37

66

7,2

3

77

3

7,3

3

,9

3,8

4

,1

4,2

11

40

00

7,7

1

75

11

,4

19

,1

72

45

13

,9

72

90

,5

14

,0

5,1

5

,0

26

4,8

12

40

00

7,7

2

03

13

,2

20

,9

91

56

17

,6

91

73

,5

17

,6

3,3

3

,2

16

,4

3,6

13

40

00

7,7

9

4,5

6

,1

13

,8

53

55

10

,3

53

02

,5

10

,2

3,5

3

,6

12

,5

2,4

14

40

00

7,7

1

71

,5

11

,1

18

,8

77

14

14

,8

76

44

14

,7

4,0

4

,1

14

4,5

15

40

00

7,7

7

10

,5

46

,2

53

,9

26

579

51

,1

26

638

,5

51

,2

2,8

2

,6

44

16

40

00

7,7

5

6

3,6

1

1,3

4

11

2,5

7

,9

40

53

7,8

3

,4

3,5

4

,2

2,4

17

40

00

7,7

4

34

28

,2

35

,9

16

996

32

,7

16

982

32

,7

3,2

3

,2

26

,5

3,4

18

40

00

7,7

1

08

,5

7,1

1

4,7

5

09

2,5

9

,8

50

08

,5

9,6

5

,0

5,1

-

5,2

19

40

00

7,7

0

0

,0

7,7

8

36

,5

1,6

8

54

1,6

6

,1

6,1

-

7,8

20

40

00

7,7

1

85

,5

12

,1

19

,7

77

00

14

,8

75

91

,5

14

,6

4,9

5

,1

- 5

,4

21

40

00

7,7

1

26

8,2

1

5,9

5

89

7,5

1

1,3

5

91

5

11

,4

4,5

4

,5

- 4

,8

22

40

00

7,7

7

3,5

4

,8

12

,5

38

46

,5

7,4

3

88

5

7,5

5

,1

5,0

-

6,5

23

40

00

7,7

1

7,5

1

,1

8,8

1

86

2

3,6

1

84

4,5

3

,5

5,2

5

,3

- 6

,5

24

40

00

7,7

2

1

1,4

9

,1

23

87

4,6

2

39

0,5

4

,6

4,5

4

,5

2

4,5

25

40

00

7,7

1

89

12

,3

20

,0

87

81

,5

16

,9

87

11

,5

16

,8

3,1

3

,2

10

,5

2,8

26

40

00

7,7

4

55

29

,6

37

,3

17

829

34

,3

17

871

34

,4

3,0

2

,9

- 1

,4

27

40

00

7,7

1

71

,5

11

,1

18

,8

77

28

14

,9

77

17

,5

14

,8

4,0

4

,0

- 4

,5

28

40

00

7,7

0

0

,0

7,7

1

08

5

2,1

1

07

8

2,1

5

,6

5,6

-

5,6

29

40

00

7,7

1

4

0,9

8

,6

20

65

4,0

2

13

5

4,1

4

,6

4,5

1

4

,8

30

40

00

7,7

0

0

,0

7,7

1

05

7

2,0

1

12

0

2,2

5

,7

5,5

-

6,5

14

Page 25: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

Lam

pir

an 4

Has

il p

enguk

ura

n d

engan

men

ggunak

an l

ysi

met

er o

tom

atis

2600 c

m2

Ha

ri

Irig

asi

H

uja

n

To

tal

Inp

ut

(mm

)

Per

ko

lasi

E

TP

S

tasi

un

Ba

ran

an

g

Sia

ng

ml

mm

m

l m

m

TB

2

TB

3

TB

2

TB

3

CH

ev

ap

ora

si

ml

mm

m

l m

m

mm

m

m

mm

m

m

1

20

00

7,7

1

29

,5

8,4

1

6,1

3

01

0

11

,6

29

89

11

,5

4,5

4

,6

9,1

4

,7

2

20

00

7,7

0

0

,0

7,7

5

56

,5

2,1

5

60

2,2

5

,6

5,5

0

5

,6

3

20

00

7,7

3

8,5

2

,5

10

,2

12

60

4,8

1

29

5

5,0

5

,3

5,2

2

6

,1

4

20

00

7,7

1

01

,5

6,6

1

4,3

2

53

7,5

9

,8

25

55

9,8

4

,5

4,5

7

,3

4,6

5

20

00

7,7

1

26

8,2

1

5,9

2

90

1,5

1

1,2

2

87

0

11

,0

4,7

4

,8

10

,3

5,2

6

20

00

7,7

0

0

,0

7,7

5

42

,5

2,1

5

56

,5

2,1

5

,6

5,6

0

5

,7

7

20

00

7,7

7

31

,5

47

,5

55

,2

13

496

51

,9

13

527

,5

52

,0

3,3

3

,2

58

8

20

00

7,7

2

1

1,4

2

2,7

4

90

0

18

,8

49

21

18

,9

3,9

3

,8

1

3,4

9

20

00

7,7

4

9

3,2

8

,6

10

69

,2

4,1

1

00

4,5

3

,9

4,5

4

,7

- 4

,7

10

20

00

7,7

5

2,5

3

,4

11

,1

18

48

7,1

1

87

2,5

7

,2

4,0

3

,9

4,1

4

,2

11

20

00

7,7

1

75

11

,4

19

,1

36

50

,5

14

,0

36

96

14

,2

5,0

4

,9

26

4,8

12

20

00

7,7

2

03

13

,2

20

,9

45

78

17

,6

46

13

17

,7

3,3

3

,1

16

,4

3,6

13

20

00

7,7

9

4,5

6

,1

13

,8

26

98

,5

10

,4

26

63

,5

10

,2

3,5

3

,6

12

,5

2,4

14

20

00

7,7

1

71

,5

11

,1

18

,8

38

11

,5

14

,7

38

32

,5

14

,7

4,2

4

,1

14

4,5

15

20

00

7,7

7

10

,5

46

,2

53

,9

13

265

51

,0

13

286

51

,1

2,9

2

,8

44

16

20

00

7,7

5

6

3,6

1

1,3

2

04

7,5

7

,9

20

44

7,9

3

,5

3,5

4

,2

2,4

15

Page 26: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

17

20

00

7,7

4

34

28

,2

35

,9

85

05

32

,7

85

05

32

,7

3,2

3

,2

26

,5

3,4

18

20

00

7,7

1

08

,5

7,1

1

4,7

2

49

2

9,6

2

47

8

9,5

5

,2

5,2

-

5,2

19

20

00

7,7

0

0

,0

7,7

3

92

1,5

4

20

1,6

6

,2

6,1

-

7,8

20

20

00

7,7

1

85

,5

12

,1

19

,7

38

57

14

,8

38

22

14

,7

4,9

5

,0

- 5

,4

21

20

00

7,7

1

26

8,2

1

5,9

2

98

2

11

,5

29

71

,5

11

,4

4,4

4

,5

- 4

,8

22

20

00

7,7

7

3,5

4

,8

12

,5

19

32

7,4

1

92

1,5

7

,4

5,0

5

,1

- 6

,5

23

20

00

7,7

1

7,5

1

,1

8,8

9

06

,5

3,5

8

99

,5

3,5

5

,3

5,4

-

6,5

24

20

00

7,7

2

1

1,4

9

,1

11

72

,5

4,5

1

23

2

4,7

4

,5

4,3

2

4

,5

25

20

00

7,7

1

89

12

,3

20

,0

43

61

16

,8

43

75

16

,8

3,2

3

,1

10

,5

2,8

26

20

00

7,7

4

55

29

,6

37

,3

88

72

,5

34

,1

89

46

34

,4

3,1

2

,9

- 1

,4

27

20

00

7,7

1

71

,5

11

,1

18

,8

38

67

,5

14

,9

38

74

,5

14

,9

4,0

3

,9

- 4

,5

28

20

00

7,7

0

0

,0

7,7

5

42

,5

2,1

5

63

,5

2,2

5

,6

5,5

-

5,6

29

20

00

7,7

1

4

0,9

8

,6

10

67

,5

4,1

1

05

0

4,0

4

,5

4,6

1

4

,8

30

20

00

7,7

0

0

,0

7,7

5

25

2,0

5

25

2,0

5

,7

5,7

-

6,5

16

Page 27: UNJUK KERJA LYSIMETER OTOMATIS DENGAN BANTUAN … · Instrumentasi Meteorologi dan Laboratorium Terpadu Meteorologi. Kemudian ... Gelas ukur . Alat . Alat yang digunakan dalam penelitian

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tegal pada tanggal 29 Juni 1992 dari Ayah

Surono dan Ibu Ratna Febriyani. Penulis merupakan putra tunggal. Penulis

menyelesaikan pendidikan sekolah dasar pada tahun 2004 di SDN Slawi

Kulon 08. Tahun 2007 penulis lulus dari jenjang pendidikan menengah

pertama di SMPN Negeri 03 Slawi. Penulis menyelesaikan pendidikan

menengah atas di SMAN 01 Slawi pada tahun 2010. Penulis melanjutkan

pendidikan di IPB pada tahun 2010 melalui jalur Undangan Seleksi Masuk

IPB (USMI) dan diterima di Departemen Geofisika dan Meteorologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Penulis juga

mendapatkan Beasiswa Bidik Misi yang diprogramkan oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Republik Indonesia

(KEMENDIKBUD) selama 8 semester. Penulis mendalami unjuk kerja

lysimeter otomatis dengan bantuan tipping bucket sebagai bidang khusus

penelitian di Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB.

Selama menjalani perkuliahan, penulis menjadi asisten praktikum

Sosiologi Umum TPB pada tahun ajaran 2012/2013 dan 2013/2014, asisten

praktikum Hidrometeorologi pada tahun ajaran 2013/2014. Penulis juga

aktif mengajar mata pelajaran Matematika dan Fisika SD/SMP di bimbingan

belajar dan privat siswa PRIVAT Studies. Penulis pernah aktif sebagai staf

Departemen Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa (ADKESMAH) BEM

FMIPA IPB pada tahun 2011/2012. Penulis melanjutkan organisasi sebagai

Kepala Departemen Koperasi Meteorologi (KOMET) HIMAGRETO IPB

pada tahun 2012/2013. Penulis juga pernah aktif sebagai staf Kementerian

Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) BEM KM IPB pada

tahun 2013/2014. Bulan Juni-Juli 2013 penulis mengikuti IPB Goes To

Field (IGTF) di Kabupaten Tegal dengan tema Pengembangan Cyber

Extension di Sentra Hortikultura Kabupaten Tegal. Bulan Februari-Maret

2014 penulis juga mengikuti Six University Initiative Japan Indonesia

(SUIJI) di Kabupaten Tegal dengan tema Service Learning Program (SLP)

bersama Internasional IPB Goes To Field (IIGTF).

Penulis juga aktif mengikuti lomba karya tulis tingkat mahasiswa dan

umum. Beberapa prestasi yang diraih oleh penulis antara lain Finalis Duta

Bidik Misi IPB Tingkat IPB tahun 2012, Penerima Modal Wirausaha

Lomba Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) Kementerian Koperasi

dan UKM Republik Indonesia (KEMENKOP) Tingkat Nasional tahun 2013,

Juara 2 Bussiness Challenge Dunia Peternakan Fakultas Peternakan IPB

Tingkat IPB tahun 2013, dan Juara 4 Lomba Essay I-Share BEM KM IPB

Tingkat IPB tahun 2013.