Upload
duongthuan
View
237
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
UNTUK PENGHEMATAN BAHAN BAKAR MINYAK
ADITIF : suatu zat yg ditambahkan (dalam jumlah sangat kecil) kedalam suatu bahan, untuk
meningkatkan kinerja bahan, tanpa merubah spesifikasi bahan tersebut.
ADITIF BBM: Meningkatkan pembakaran bbm , tenaga/daya mesin meningkat, membersihkan deposit
karbon, menurunkan emisi gas buang, volume konsumsi bbm menurun.
Beberapa contoh bahan aditif yang sering digunakan antara lain Matallic compound merupakan bahan
antiknock yang mengandung logam, di antaranya adalah tetra ethyl lead (TEL) dengan rumus kimianya
Pb(C2H5)4, tetra methyl lead (TML) dengan rumus Pb(CH3)4, metilcyclopentadienyl
manganestricarbonyl (MMT) rumus kimianya adalah CH3C5H4Mn(CO)3. TEL adalah antiknock yang
mengandung timah hitam (Pb) merupakan cairan berat, begitu juga dengan TML, yang dapat larut dalam
bensin dan berfungsi menaikkan angka oktan. Namun jenis aditif ini mulai ditinggalkan karena
kandungan logam Pb dan akan menimbulkan gas buang yang bersifat toxic, demikian juga dengan MMT.
No. Parameter Uji Bensin *)
H a s i l
MetodeBensin Bensin + Aditif
1.2.3.4.5.
6.7.8.9.10.11.12.13.14.
Angka Oktan Riset (RON)Specific Gravity, 60/60 °FKadar Timbal(Pb), ppmWarnaDistillasi, °C:- 10 % volume penguapan- 50 % volume penguapan- 90% volume penguapan- Titik didih ahir- Residu
Kadar sulfur, %m.Korosi bilah tembagaViscositas, 100°F mm2/dtBelerang mercaptan, %mKandungan Gum,mg/100mlTitik nyala, ͦC. Residu karbon, %m.Kadar air, % v.Kadar abu, %m.*) SK. Dirjen Migas, No. 18K/72/DDJM/2000.
Min. 88,00,70 – 0,75Maks. 1,5
Visual
Maks. 7488 – 125Maks. 180Maks. 205Maks. 2,0
Maks. 0,20Maks. No.10,80 – 2,40
0,0020Maks. 4Min. 30
Maks. 0,10Maks. 0,05Maks. 0,01
88,00,7230,72
Kuning muda
50,578,5153,5190,01,0
0.006N0.11,24
0,00032,235
0,0070,0010,0000
88,40,7200,60
Kuning muda
50,081,0167,5189,51,0
0,001N0.11,20
0,00022,435
0,0060,0010,0000
ASTM D – 1298ASTM D –1500ASTM D-3237ASTM D – 664
ASTM D – 130
ASTM D-1266ASTM D –4707ASTM D – 613ASTM D-3227ASTM D – 445ASTM D – 473ASTM D – 86ASTM D-1552ASTM D-4530
No. Parameter Uji Standar Solar *)
Hasil uji
MetodeSolar Solar + Aditif
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Specific Gravity, 60/60 °F
Warna
Distillasi: 90% Volume, °C
Neutralisasi , mg KOH/gr.
Korosi bilah tembaga
Index Cetana
Viscositas, 100°F mm2/dt
Sediment (%m/m)
Titik nyala, ͦC.
Titik tuang, °C
Kadar Sulfur, %m
Residu karbon, %m.
Kadar air, % v.
Kadar abu, %m.
0,815 – 0,870
Maks. 3,0
300
Maks. 0,6
No. 1
Min. 45
1,6 – 5,8
Maks.0,01
Min. 60
Maks. 18
Maks. 0,5
Maks. 0,1
Maks. 0,05
Maks. 0,01
0,843
1,0
353
0,10
No. 1
45,5
3,033
0,01
80
3
0,130
0,0081
0,004
0,000
0,842
1,0
353
0,11
No. 1
48,4
3,030
0,01
80
3
0,128
0,0090
0,001
0,000
ASTM D – 1298
ASTM D –1500
ASTM D – 664
ASTM D – 130
ASTM D –4707
ASTM D – 613
ASTM D – 445
ASTM D – 473
ASTM D-93
ASTM D – 86
ASTM D-1552
ASTM D-4530
ASTM D-95
ASTM D-482
Spesifikasi Bensin dan (Bensin + Additif)
SPESIFIKASI SOLAR DAN
(SOLAR + ADDITIF)
Jenis Kendaraan Konsumsi BBM (Km/Liter ) *) Peningkatan
Jarak tempuh (%)Solar Solar + Aditif
Jeep Rocky 1800CC, th. 1986
- Jalan biasa
- Jalan tol
- Jalan biasa + tol
Kijang Innova-solar 2000 CC
th. 2005. Jalan biasa
Kijang Kapsul-Solar 1800 CC
th. 2000. Jalan biasa
eryrrjyhrfgg
10 km / liter
7 km / liter
12 km / liter
12 km / liter
16 km / liter
14 km / liter
11 km / liter
14 km / liter
20
60
40
57
20
Konsumsi BBM (Km/Liter ) Peningkatan
Jarak tempuh (%)Bensin Bensin + Aditif
Kijang Kapsul 1800 CC, th. 2000.
- Jalan biasa
Kijang Innova 2000 CC, th.2005
-Jalan biasa
-Jalan biasa + tol
Trooper-Chevrolet 2500 CC
th. 2000. Jalan biasa
Motor roda 2- Vespa
Pompa air (merk sanken)
10 km / liter
7 km / liter
6 km / liter
Rp 300.000,-
12 km / liter
10 km / liter
11,5 km / liter
Rp 175.000,-
20
40
43
41 % (penghematan)
- tenaga lebih besar
- suara lebih halus
- bbm lebih irit
Bensin 3 lt → 7 jam
+ Aditif → 12 jam.
KESIMPULAN
Minyak atsiri memiliki potensi sebagai bahan aditif
untuk penghematan bbm
Spesifikasi bahan bakar bensin dan solar setelah
dicampur dengan bioaditif dari minyak atsiri masih
memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Dirjen
Migas.
Penambahan aditif minyak atsiri kedalam bahan bakar
bensin maupun solar dapat meningkatkan kinerja
mesin kendaraan (ditunjukkan oleh peningkatan torsi
mesin, daya mesin, turunnya konsumsi bahan bakar
spesifik dan penurunan emisi gas buang.
HASIL UJI LAPANGAN MENGGUNAKAN
BENSIN, DAN BENSIN+ADITIF
HASIL UJI LAPANGAN MENGGUNAKAN SOLAR,
DAN SOLAR+ADITIF
MINYAK ATSIRIMinyak atsiri yang mempunyai karakteristik yang
menyerupai/ mendekati karakteristik bahan bakar
minyak, seperti berat jenis, titik didih, dan sifat mudah
menguap adalah minyak seraiwangi. Minyak ini tersusun
dari senyawa-senyawa organik hidrokarbon yang
spesifik dan hidrokarbon oksigenat. Minyak seraiwangi
dengan kandungan hidrokarbon yang diharapkan bisa
dijadikan sebagai additif untuk bahan bakar minyak. Atas
dasar itu minyak atsiri dari seraiwangi telah diteliti dan
diformulasikan menjadi aditif untuk meningkatkan kinerja
bahan bakar minyak.
TAHAP PENELITIAN1. Identifikasi minyak atsiri → GCMS;
2. Formulasi;
3. Karakterisasi bensin, bensin + aditif dan solar, solar +
aditif ( Ketetapan Dirjen Migas 2002);
4. Pengujian Laboratorium (Kinerja pembakaran);
5. Pengujian Lapangan
SCIENCE.INNOVATION.NETWORKS
www.litbang.deptan.go.idBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIANKEMENTERIAN PERTANIAN