Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT
MELALUI STRATEGI SNOWBALL THROWING PADA
SISWA KELAS IV MI MA’ARIF PABELAN
TAHUN 2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
ANIK RAHMAWATI
NIM: 115-13-081
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
ii
iii
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT
MELALUI STRATEGI SNOWBALL THROWING PADA
SISWA KELAS IV MI MA’ARIF PABELAN
TAHUN 2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
ANIK RAHMAWATI
NIM: 115-13-081
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
iv
v
vi
vii
MOTTO
Menuntut ilmu tidak memandang usia, golongan, atau kekayaan.
Karena setiap orang berhak memperoleh pendidikan
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku (Bapak Nur Kholis dan Ibu Sri Wahyuni) yang tak
pernah berhenti mendoakan, menyayangi, serta memberi semangat bagi
saya dalam menyelesaikan studi S1;
2. Kedua kakakku Zuli Setiawan dan Taufiq Hidayat yang selalu memberi
nasihat serta semangat dalam menggapai cita-cita;
3. Sepupuku tercinta Rifa Yuliani dan Yuli Setiawati yang selalu menemani
perjuanganku sejak kecil hingga proses menuju sarjana;
4. Sahabat terbaikku (Aini, Eni, Khumayroh, Dewi, Arif Hadi, Andrianto,
Muchid, Rifqi Fauzi) yang selalu memberi semangat dalam proses
penyusunan skripsi ini.
viii
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, segala puji penulis haturkan kehadirah Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi
Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit Melalui Strategi Snowball
throwing Pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Pabelan Tahun 2017. Sholawat serta
salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad
SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya dihari akhir nanti.
Penulisan skripsi ini tentu tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dan
motivasi dari berbagai pihak, maka dari itu pada kesempatan kali ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga;
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga;
4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik
yang telah memberi bimbingan selama kuliah;
5. Ibu Dr. Maslikhah, S.Ag., M.Si. selaku dosen pembimbing yang selalu
sabar dalam membimbing, memberi saran, motivasi, arahan serta selalu
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan
skripsi ini;
ix
x
ABSTRAK
Rahmawati, Anik. 2017. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi
Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit Melalui Strategi
Snowball throwing Pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Pabelan Tahun
2017. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Dosen Pembimbing Dr. Maslikhah, M.Si.
Kata Kunci: Hasil Belajar IPA, Strategi Snowball throwing
Pembelajaran IPA di MI Ma’arif Pabelan kabupaten Semarang belum
menggunakan berbagai strategi atau metode pembelajaran aktif. Hal ini
menyebabkan siswa cenderung pasif dan kurangnya perhatian siswa terhadap
materi yang disampaikan oleh guru terutama materi perubahan kenampakan bumi
dan benda langit. Terbukti dari rendahnya hasil belajar siswa yang belum
mencapai KKM yang ditentukan sekolah 65. Rumusan masalah penelitian ini
adalah apakah penerapan strategi snowball throwing dapat meningkatkan hasil
belajar IPA materi Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit pada siswa
kelas IV di MI Ma’arif Pabelan Tahun 2017?. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi Perubahan Kenampakan Bumi
dan Benda Langit melalui strategi snowball throwing pada siswa kelas IV MI
Ma’arif Pabelan Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2017.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dalam tiga siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Masing-masing siklus
terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 33 siswa meliputi
22 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Instrumen penilaian meliputi RPP,
lembar observasi guru dan siswa, dan tes evaluasi. Metode pengumpulan data
yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalis secara statistik
menggunakan rumus persentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan strategi snowball
throwing dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Perubahan Kenampakan
Bumi dan Benda Langit pada siswa kelas IV di MI Ma’arif Pabelan Tahun 2017.
Peningkatan dari pra siklus sampai siklus III. Peningkatan dari pra siklus ke siklus
I yaitu 15,15%. Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari siklus I ke siklus II
18,19% dan siklus II ke III 18, 18%. . Pra siklus siswa yang tuntas sejumlah 12
siswa atau 36,36% dengan nilai rata-rata 56,81. Ketuntasan hasil belajar siswa
pada siklus I 51,51% siswa tuntas belajar dengan nilai rata-rata 65,90. Pada siklus
II 69,69% siswa tuntas belajar dengan nilai rata-rata 70, dan siklus III 87,87%
siswa tuntas belajar dengan nilai rata-rata 80.
xi
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ........................................................................................... i
Lembar Berlogo ............................................................................................ ii
Halaman Judul ............................................................................................... iii
Persetujuan Pembimbing ............................................................................... iv
Pengesahan Kelulusan ................................................................................... v
Pernyataan Keaslian Tulisan ......................................................................... vi
Motto dan Persembahan ................................................................................ vii
Kata Pengantar .............................................................................................. viii
Abstrak .......................................................................................................... x
Daftar Isi ........................................................................................................ xi
Daftar Tabel .................................................................................................. xiv
Daftar Gambar ............................................................................................... xv
Daftar Lampiran ............................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ......................... 7
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 8
F. Definisi Operasional .................................................................... 10
G. Metode Penelitian ........................................................................ 11
H. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 15
I. Analisis Data ............................................................................... 15
J. Sistematika Penulisan ................................................................. 16
xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Hasil Belajar
1. Belajar ................................................................................... 18
2. Hasil Belajar .......................................................................... 24
B. Hakikat KKM
1. Pengertian KKM ................................................................... 29
2. Prosedur Penetapan KKM ..................................................... 30
C. Hakikat IPA
1. Pengertian IPA ...................................................................... 31
2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran IPA .................................. 32
3. Ruang lingkup IPA ................................................................ 33
4. Materi Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit ....... 34
D. Strategi Pembelajaran Snowball throwing
1. Pengertian Strategi Snowball throwing ................................ 40
2. Langkah-langkah strategi Snowball throwing ........................ 41
3. Kelebihan Strategi Pembelajaran Snowball throwing .............. 42
4. Kekurangan Strategi Pembelajaran Snowball throwing ........ 42
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Ma’arif Pabelan .......................................... 43
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Deskripsi Siklus I .................................................................. 47
2. Deskripsi Siklus II ................................................................. 53
3. Deskripsi Siklus III ............................................................... 59
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
1. Deskripsi Data Siklus I ......................................................... 64
2. Deskripsi Data Siklus II ........................................................ 66
3. Deskripsi Data Siklus III ....................................................... 68
B. Pembahasan ................................................................................. 70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 73
B. Saran ............................................................................................ 73
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 75
LAMPIRAN ..................................................................................................... 77
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Identitas Sekolah .......................................................................... 43
Tabel 3.2. Daftar Guru dan Karyawan MI Ma’arif Pabelan ......................... 44
Tabel 3.3. Daftar Siswa Kelas IV MI Ma’arif Pabelan .................................... 45
Tabel 3.4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 46
Tabel 4.1. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I .............................................. 64
Tabel 4.2. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................................ 66
Tabel 4.3. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus III ........................................... 69
Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I - Siklus III ................. 71
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Bagan Rancangan PTK ............................................................ 13
Gambar 2.1. Pasang naik dan pasang surut air laut ..................................... 35
Gambar 2.2. Erosi ......................................................................................... 36
Gambar 2.3. Badai ........................................................................................ 36
Gambar 2.4. Kebakaran Hutan ....................................................................... 37
Gambar 2.5. Kenampakan Matahari ............................................................. 38
Gambar 2.6. Fase kenampakan Bulan ............................................................. 39
Gambar 2.7. Kenampakan Bintang ................................................................ 40
Gambar 4.1. Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I - Siklus III .......... 72
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Riwayat Hidup Penulis ............................................................ 78
Lampiran 2. Nilai SKK Mahasiswa ............................................................. 79
Lampiran 3. Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi ................................... 81
Lampiran 4. Lembar Konsultasi Skripsi ...................................................... 82
Lampiran 5. Surat Izin Penelitian ................................................................. 85
Lampiran 6. Identitas Kolaborator ............................................................... 86
Lampiran 7. Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) .............................................. 87
Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ........................... 88
Lampiran 8. Soal Evaluasi Siklus I .............................................................. 96
Lampiran 9. Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus I .................................. 98
Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........................ 103
Lampiran 11. Soal Evaluasi Siklus II ............................................................ 111
Lampiran 12. Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus II ................................ 113
Lampiran 13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ....................... 117
Lampiran 14. Soal Evaluasi Siklus III .......................................................... 124
Lampiran 15. Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus III .............................. 126
Lampiran 16. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ..................................... 131
Lampiran 17. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ............................... 135
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan syarat perkembangan Undang-undang nomor 20 tahun
2003 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa pendidikan
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan merupakan potensi nurani maupun potensi kompetensi
peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika
seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena
yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah
untuk menghadapi kehidupan sehari-hari saat ini maupun mendatang
(Trianto, 2009: 2).
Bagian terpenting dari pendidikan adalah adanya kegiatan
pembelajaran. Pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas yaitu
belajar dan mengajar. Belajar berarti suatu aktivitas yang dilakukan seseorang
dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep atau
pemahaman sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan ke
2
perilaku yang lebih baik. Sedangkan mengajar menurut Howard (dalam
Susanto, 2013: 20) adalah suatu aktivitas membimbing seseorang untuk
mendapatkan, mengubah atau mengembangkan keterampilan, sikap, cita-cita,
pengetahuan, dan penghargaan. Proses belajar mengajar yang terjadi di dalam
kelas erat kaitannya dengan pendidik (guru), peserta didik (siswa), kurikulum,
dan sarana prasarana.
Pendidikan dapat dikaitkan dengan sekolah, karena pendidikan adalah
pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga tempat
mendidik (mengajar). Pendidikan merupakan segala pengaruh yang
diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja (usia sekolah) yang diserahkan
kepada sekolah agar mempunyai kemampuan kognitif dan kesiapan mental
yang sempurna dan berkesadaran maju yang berguna bagi mereka untuk
terjun ke masyarakat, menjalin hubungan sosial, dan memikul tanggung
jawab mereka sebagai individu maupun sebagai maupun makhluk sosial
(Soyomukti, 2010:40).
Mata pelajaran yang diajarakan dijenjang Sekolah Dasar atau
Madrasah Ibtidaiyah, salah satunya adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA). Ilmu Pengetahuan Alam memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena kehidupan kita sangat
tergantung dari alam. Untuk itu, sejak dini haruslah mengenalkan kepada
siswa untuk menjaga lingkungan alam supaya mereka tidak membuat
kerusakan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Ar-Ruum ayat 41:
3
Artinya:
“Telah tampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar” (Al-
Qur’an).
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan rumpun ilmu yang memiliki
karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual (factual),
baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (event) dan hubungan sebab-
akibatnya. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang pada awalnya
diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif), namun pada
perkembangan selanjutnya IPA juga diperoleh dan dikembangkan
berdasarkan teori (deduktif). Tiga istilah yang terdapat dalam IPA, yaitu:
Ilmu, Pengetahuan, dan Alam. Ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah,
sedangkan pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia, seperti
pengetahuan tentang agama, pendidikan, sosial, dan alam sekitar.
Pengetahuan alam berarti pengetahuan tentang alam semesta beserta isinya.
Pengertian IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab
dan akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini (Wisudawati, 2014).
Batang tubuh IPA (science body of knowledge) yang dihasilkan dari disiplin
keilmuan menunjukkan hasil-hasil kreatif penemuan umat manusia selama
pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, dan pengetahuan prosedural
(prinsip, hukum, hipotesis, teori, dan model) saat ini. Pembelajaran IPA dapat
4
digambarkan sebagai suatu sistem pembelajaran sebagaimana sistem-sistem
lain yang terdiri atas komponen masukan pembelajaran, proses pembelajaran,
dan keluaran pembelajaran. Pembelajaran IPA adalah interaksi antara
komponen dalam bentuk proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang
berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan.
Tugas utama guru IPA adalah melaksanakan proses pembelajaran IPA
yang terdiri dari tiga tahap, yaitu perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Seorang
guru atau dosen IPA wajib memiliki empat kompetensi sebagaimana telah
ditetapkan dalam Undang-undang Guru dan Dosen (UU No. 14 Tahun 2005)
dan Standart Nasional Pendidikan (PP No. 19 Tahun 2005). Kompetensi
tersebut ialah kompetensi pedagogik (kemampuan melaksanakan proses
pembelajaran), profesional (kemampuan menguasai materi IPA), kepribadian
(kemampuan menjadi teladan bagi peserta didik dan sejawat, atasan, dan
bawahan), sosial. Pendidikan IPA empunyai arti yang lebih luas daripada
pembelajaran IPA, karena pendidikan IPA terdiri atas kompenen
pembelajaran, pembimbingan, dan pelatihan. Pendidikan IPA memiliki
cakupan yang lebih luas karena meliputi aspek kognitif, afektif, dsn
psikomotor, sedangkan pembelajaran IPA lebih menekankan pada aspek
kognitif (Wisudawati, 2014: 22-26).
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada hari Selasa, 25 April
2017 dengan guru kelas IV MI Ma’arif Pabelan, Ibu Umi Lisaniyah, S.Ag.,
S.Pd.I menegaskan bahwa masalah pembelajaran IPA materi Perubahan
5
Kenampakan Bumi dan Benda Langit masih belum sepenuhnya dipahami
siswa dan masih banyak yang mengalami kendala-kendala dalam kegiatan
pembelajaran. Berdasarkan jumlah siswa kelas IV meliputi 22 siswa laki-laki
dan 11 siswa perempuan yang mempunyai karakter yang berbeda-beda.
Ketika proses pembelajaran berlangsung, ada siswa yang masih susah untuk
fokus terhadap materi yang sedang disampaikan. Hal ini menyebabkan siswa
lain yang awalnya memperhatikan guru, pada akhirnya ikut terpengaruh oleh
temannya yang tidak memperhatikan. Akibatnya, banyak siswa yang tidak
bisa menerima materi yang sudah diajarkan, sehingga pada saat evaluasi
banyak siswa yang nilainya rendah karena kurangnya konsentrasi ketika
proses belajar-mengajar berlangsung. Terbukti dari hasil belajar siswa pada
materi Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit masih banyak di
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu dari 33 siswa hanya 12
siswa (36,36%) yang dapat mencapai KKM , sedangkan 21 siswa (63,63%)
belum mencapai KKM dengan nilai rata-rata 56,81 . Nilai KKM mata
pelajaran IPA di MI Ma’arif Pabelan ini adalah 65.
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti menyarankan strategi
pembelajaran yang baru yaitu strategi pembelajaran snowball throwing untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV mata pelajaran IPA materi
perubahan kenampakan bumi dan benda langit. Pembelajaran snowball
throwing atau yang sering dikenal dengan snowball fight merupakan
pembelajaran yang diadopsi pertama kali dari game fisik dimana segumpalan
salju dilempar dengan maksud memukul orang lain. Strategi pembelajaran
6
snowball throwing diterapkan dengan menggunakan segumpal kertas untuk
menunjuk siswa yang diharuskan menjawab soal dari guru dalam proses
pembelajaran. Strategi ini digunakan untuk memberikan konsep pemahaman
materi yang sulit kepada siswa serta dapat juga digunakan untuk mengetahui
tingkat pengetahuan dan kemampuan siswa dalam mempelajari materi
tersebut.
Penerapan pembelajaran snowball throwing adalah dengan cara siswa
dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing kelompok diwakili
seorang ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru. Masing-masing
siswa membuat pertanyaan di selembar kertas yang dibentuk seperti bola
(kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain. Siswa yang mendapat
lemparan kertas harus menjawab pertanyaan dalam kertas yang diperoleh.
Strategi pembelajaran ini melatih siswa untuk lebih tanggap menerima
pesan dari orang lain dan menyampaikan pesan tersebut kepada teman
sekelompoknya. Lemparan pertanyaan tidak menggunakan tongkat
sebagaimana pada talking stick, tetapi menggunakan kertas berisi pertanyaan
yang diremas menjadi sebuah bola kertas lalu lemparkan kepada siswa lain.
Siswa yang mendapat bola kertas lalu membuka dan menjawab pertanyaan di
dalamnya. Snowball throwing memiliki beberapa kelebihan, diantaranya
adalah untuk melatih kesiapan siswa dan saling memberikan pengetahuan,
sementara kekurangan strategi ini adalah karena pengetahuan yang diberikan
tidak terlalu luas dan hanya berkisar pada apa yang telah diketahui siswa,
7
sering kali trategi ini berpotensi mengacaukan suasana daripada
mengefektifkannya (Huda, 2013: 226).
Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam penelitian ini penulis tertarik
memberikan alternatif pemecahan masalah dengan mengadakan penelitian
berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Perubahan
Penampakan Bumi dan Benda Langit Melalui Strategi Snowball Throwing
Pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Pabelan Tahun 2017”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah penerapan
strategi snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi
Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit pada siswa kelas IV di MI
Ma’arif Pabelan Tahun 2017?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran IPA melalui srtategi snowball throwing materi Perubahan
Kenampakan Bumi dan Benda Langit pada siswa kelas IV di MI Ma’arif
Pabelan Tahun 2017.
D. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dari rumusan masalah ini adalah jika strategi snowball
throwing diterapkan dengan baik dapat meningkatkan hasil belajar IPA
8
materi Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit pada siswa kelas
IV di MI Ma’arif Pabelan Tahun 2017.
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan merupakan tolok ukur tingkat ketercapaian
dari tindakan yang diberikan (Daryanto, 2011: 83). Indikator keberhasilan
dapat dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran, yaitu untuk
meningkatkan hasil belajar dan mencapai kriteria ketuntasan minimal ≥65
dengan ketercapaian ketuntasan keberhasilan PTK yang ditentukan sebesar
85% pada mata pelajaran IPA materi Perubahan Kenampakan Bumi dan
Benda Langit pada Siswa Kelas IV di MI Ma’arif Pabelan Tahun 2017.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat baik secara teoretis dan secara praksis bagi siswa, guru, dan
bagi sekolah adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
a. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan yang ilmiah
bagi pengembangan IPA;
b. Memberi masukan dalam khasanah keilmuan untuk perkembangan
kemajuan dalam bidang pendidikan;
c. Menambah wawasan dalam bidang penelitian dan pembuatan karya
ilmiah dan memberikan sumbangan pikiran bagi lembaga dimana
tempat mahasiswa menimba ilmu.
9
2. Manfaat Praksis
Penelitian ini dapat memberikan manfaat praksis bagi siswa, guru,
dan sekolah.
a. Manfaat bagi siswa
1) Meningkatkan minat dan pemahaman siswa dalam belajar IPA;
2) Meningkatkan prestasi belajar siswa;
3) Meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas, baik
secara individu maupun kelompok;
4) Melatih keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat, ide,
pertanyaan, dan saran di depan teman-temannya;
5) Meningkatkan hasil belajar siswa hususnya mata pelajaran IPA
materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit.
b. Manfaat bagi Guru
1) Memperoleh gambaran tentang peningkatan hasil belajar IPA
materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit melalui
strategi snowball throwing;
2) Memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan;
3) Memberikan informasi baru bagaimana cara mengatasi
permasalahan yang muncul dalam proses belajar-mengajar.
c. Manfaat bagi Sekolah
1) Memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran;
10
2) Meningkatkan kualitas madrasah tersebut karena dapat
mengembangkan strategi pembelajaran yang tepat dan
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi yang diajarkan;
3) Sebagai tambahan pemahaman mengenai Penelitian Tindakan
Kelas (PTK).
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil kegiatan belajar. Pengertian tersebut kemudian dipertegas
lagi oleh Nawawi (dalam Brahim 2007: 39) yang menyatakan bahwa
hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam hasil
yang diperoleh melalui tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu
(Susanto, 2013: 5).
2. Snowball Throwing
Pembelajaran Snowball throwing atau yang sering dikenal dengan
Snowball Fight merupakan pembelajaran yang diadopsi pertama kali
dari game fisik dimana segumpalan salju dilempar dengan maksud
memukul orang lain, dalam konteks pembelajaran snowball throwing
diterapkan dengan menggunakan segumpal kertas untuk menunjuk siswa
yang diharuskan menjawab soal dari guru. Strategi ini digunakan untuk
memberikan konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta
11
dapat juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan
kemampuan siswa dalam materi tersebut (Huda, 2013: 226).
G. MetodePenelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang istilah lain dalam bahasa
Inggrisnya adalah classroom action research (CAR). Arikunto, dkk (2006:
2-3) menjelaskan PTK dengan memisahkan kata-kata yang tergabung
didalamnya, yaitu: Penelitian, tindakan, kelas, dengan paparan sebagai
berikut:
a. Penelitian
Penelitian menunjuk pada kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti.
b. Tindakan
Tindakan menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk
rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
12
c. Kelas
Kelas dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas,
tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang telah lama
dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
Berdasarkan pemahaman terhadap tiga kata kunci tersebut, dapat
disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya
untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan
memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan.
Tindakan tersebut dilakukan oleh guru bersama-sama dengan peserta
didik di bawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Penerapan
PTK dalam penelitian ini didasarkan pada temuan masalah
pembelajaran yaitu tingkat pemahaman siswa terhadap mata pelajaran
IPA rendah dan ada keinginan guru untuk memperbaiki tingkat
pemahaman siswa dengan kegiatan penelitian (Mulyasa, 2009: 10-11).
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Ma’arif Pabelan
yang berjumlah 33 siswa, dengan kategori 22 siswa laki-laki dan 11
perempuan, dan guru yang mengampu mata pelajaran IPA kelas IV.
Peneliti berkolaborasi dengan ibu Umi Lisaniyah sebagai kolaborator dan
peneliti sebagai pengamat.
13
3. Langkah-langkah penelitian
Mulyasa (2009: 71) mengemukakan bahwa prosedur atau tahap-tahap
dalam PTK biasanya meliputi beberapa siklus penting, yaitu: rencana
(planning), tindakan (action), pengamatan (observasi), dan refleksi
(reflection). Adapun skema dan penjelasan untuk masing-masing tahapan
sebagai berikut:
Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Sumber (Arikunto, dkk, 2014: 16)
a. Perencanaan Tindakan
Rencana tersebut antara lain:
1) Peneliti melakukan analisis standar isi untuk untuk mengetahui SK
dan KD yang akan diajarkan kepada siswa;
2) Mengembangkan RPP, dengan memperhatikan indikator hasil
belajar;
Perencanaan
Pengamatan
SIKLUS I
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
Refleksi
?
Perencanaan
14
3) Mengembangkan pedoman atau instrumen yang digunakan dalam
siklus PTK;
4) Menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan hasil belajar.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan PTK mencakup prosedur dan tindakan yang akan
dilakukan serta prosedur perbaikan yang akan dilakukan. Pembelajaran
dilaksanakan berdasarkan RPP yang telah dikembangkan.
c. Pengamatan
Observasi mencakup prosedur perekaman data tentang proses
dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan. Instrumen observasi
menggunakan pedoman observasi yang berisikan indikator yang
didesain berdasarkan fokus penelitian.
d. Refleksi
Refleksi berarti menguraikan tentang prosedur analisis terhadap
hasil pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan
perbaikan yang dilakukan, serta kriteria dan rencana tindakan pada
siklus berikutnya. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil
tindakan seberapa jauh tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan
sesudah dilakukan tindakan khususnya dalam tingkat pemahaman
siswa, dengan refleksi akan memperoleh masukan yang dapat di
gunakan untuk memperbaiki tindakan berikutnya (Mulyasa, 2009: 70-
71).
15
H. Teknik Pengumpulan Data
a. Tes
Tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar
siswa setelah proses pembelajaran, baik melalui tes lisan, tertulis,
maupun perbuatan.
b. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data)
terhadap aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran,baik
di kelas maupun di luar kelas.
c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi digunakan untuk mencari data-data mengenai
variabel yang berupa catatan, transkip buku, dan sebagainya. Metode ini
digunakan untuk mendapatkan gambaran umum sekolah, keadaan guru,
maupun keadaan siswa (Mulyasa, 2009: 69).
I. Analisis Data
Analisis data dilakukan pada setiap siklusnya dengan cara memberikan
soal tes formatif pada setiap akhir pembelajaran. Data yang terkumpul pada
setiap siklus dianalisis untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.
Hipotesis hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik untuk
menghitung ketuntasan klasikal dengan menggunakan rumus persentase:
P =
(Daryanto, 2011: 192).
16
J. Sistematika Penulisan
Berdasarkan uraian diatas dapat digambarkan penelitian yang akan
dilakukan dalam sistematika berikut ini:
Bagian awal skripsi memuat tentang halaman judul, halaman
pengesahan, pernyataan keaslian tulisan dan kesediaan publikasi, motto dan
persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar gambar, daftar
lampiran, dan daftar tabel. Bagian ini secara keseluruhan memuat lima bab
penting, dengan uraian sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan. Memuat tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi
operasional, metodologi penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan
data, dan sistematika penulisan.
BAB II Kajian Pustaka. Mamuat tentang pengertian belajar, pengertian
hasil belajar, pengertian IPA, tujuan pembelajaran IPA di SD atau MI, materi
perubahan kenampakan bumi dan benda langit, pengertian strategi snowball
throwing, langkah-langkah strategi snowball throwing, kelebihan dan
kekurangan strategi snowball throwing.
BAB III Pelaksanaan Penelitian. Memuat tentang gambaran umum MI
Ma’arif Pabelan dan pelaksanaan penelitian secara rinci mulai dari
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Memuat tentang deskripsi
hasil penelitian per siklus dan pembahasan.
17
BAB V Kesimpulan dan Penutup. Pada bab ini memuat tentang
simpulan dan saran.
18
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hakikat hasil Belajar
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi
perkembangan individu. Belajar akan terjadi setiap saat dalam diri
seseorang, dimanapun, dan kapanpun proses belajar dapat terjadi.
Belajar tidak hanya terjadi di bangku sekolah, tidak hanya terjadi
ketika siswa berinteraksi dengan guru, tidak hanya terjadi ketika
seseorang belajar membaca, menulis dan berhitung. Belajar bisa
terjadi dalam semua aspek kehidupan (Sriyanti, 2013: 15-16).
R. Gagne (dalam Susanto, 2013: 1) mendefinisikan belajar
sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilaku
sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua
konsep yang tidak dapat dipisahkan. Dua konsep ini menjadi terpadu
dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi antara guru dengan
siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
Dalam teori Gagne yang disebut “the Domains of Learning”
menyimpulkan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia
dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu keterampilan motoris,
informasi verbal, kemampuan intelektual, strategi kognitif, dan sikap
yang dijabarkan pada penjelasan dibawah ini:
19
1) Keterampilan motoris (motoris skill)
Keterampilan motoris adalah keterampilan yang
diperlihatkan dari berbagai gerakan badan, misalnya menulis,
menendang bola, bertepuk tangan, dan berlari;
2) Informasi verbal
Informasi verbal ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan
otak atau intelegensi seseorang, misalnya seseorang dapat
memahami sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar,
dan sebagainya yang berupa simbol yang tampak (verbal);
3) Kemampuan intelektual
Selain menggunakan simbol verbal, manusia juga
melakukan interaksi dengan dunia luar melalui kemampuan
intelektual. Misalnya mampu membedakan warna, bentuk, dan
ukuran;
4) Strategi kognitif
Strategi ini sebagai organisasi keterampilan yang internal
(internal organized skill), yang sangat diperlukan untuk belajar
mengingat dan berpikir;
5) Sikap (atttude)
Sikap merupakan faktor penting dalam belajar, karena
tanpa kemampuan ini belajar tak akan berhasil dengan baik
(Susanto, 2013: 1-2).
20
Slameto (dalam Hamdani 2011: 20) belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas.
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,
memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Dalam
konteks menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan, menurut
pemahaman kontak manusia dengan alam diartikan sebagai
pengalaman. Pengalaman yang terjadi berulang kali akan melahirkan
pengetahuan (Suyono dan Hariyanto, 2011: 9). Kamus Besar Bahasa
Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi ini memiliki pengertian
bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian
atau ilmu (Baharuddin dan Wahyuni, 2008: 13).
Dari beberapa pendapat tentang pengertian belajar di atas dapat
dipahami bahwa belajar adalah tahapan perubahan perilaku individu
yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman berinteraksi dengan
lingkungan disekitarnya dan latihan yang diperkuatnya (Kastolani,
2014: 56).
21
b. Ciri-ciri Belajar
Ciri-ciri belajar menurut Rusyan, (1989: 12-13) menjelaskan
bahwa:
1) Proses belajar adalah mengalami, berbuat, mereaksi, dan
melampaui;
2) Proses itu berjalan melalui bermacam-macam pengalaman dan
mata pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu;
3) Proses belajar dan hasil usaha belajar secara material
dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individual di kalangan
siswa;
4) Hasil belajar secara fungsional berkaitan satu sama lain, tetapi
dapat didiskusikan secara terpisah;
5) Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan;
6) Hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian
dengan kecepatan yang berbeda-beda;
7) Hasil belajar yang telah dicapai bersifat kompleks dan dapat
berubah-ubah.
c. Tujuan Belajar
Sardiman (2009: 26-28) berpendapat bahwa tujuan belajar
secara umum ada tiga jenis, yaitu untuk mendapatkan pengetahuan,
penanaman konsep dan keterampilan, pembentukan sikap.
22
1) Mendapatkan Pengetahuan
Tujuan belajar yang pertama adalah untuk mendapatkan
pengetahuan, hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir.
Pemilik pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai hal yang
tidak dapat dipisahkan. Siswa tidak dapat mengembangkan
kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya
kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan;
2) Penanaman Konsep dan Keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga
memerlukan suatu keterampilan. Jadi soal keterampilan yang
bersifat jasmani maupun rohani. Keterampilan jasmaniah adalah
ketrampilan-keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga
akan menitikberatkan pada keterampilan gerak atau penampilan
dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar, sedangkan
keterampilan rohani lebih rumit karena tidak selalu berurusan
dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat
bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut
persoalan-persoalan penghayatan, dan keterampilan berpikir
serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu
masalah atau konsep;
3) Pembentukan Sikap
Pembentukan sikap akan menumbuhkan mental siswa,
perilaku dan pribadi siswa, maka guru harus lebih bijak dan hati-
23
hati dalam pendekatannya. Guru membutuhkan kecakapan
dalam mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa
menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh.
Pembentukan sikap mental dan perilaku siswa tidak akan
terlepas dari soal penanaman nilai-nilai. Guru bukan hanya
sekadar pengajar, tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan
memindahkan nilai-nilai itu kepada siswanya.
d. Prinsip-prinsip Belajar
Baharuddin dan Wahyuni (2008: 16) menjelaskan prinsip-
prinsip belajar sebagai berikut:
1) Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan
orang lain;
2) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya;
3) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan
langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses
belajar;
4) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan
siswa akan membuat proses belajar lebih berarti;
5) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi
tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
e. Faktor-faktor yang Memengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang memengaruhi belajar menurut Rusyan, dkk
(1989:23-24) adalah sebagai berikut:
24
1) Siswa yang belajar harus melakukan banyak kegiatan. Baik
kegiatan sistem saraf seperti melihat, mendengar, merasakan,
dan kegiatan-kegiatan motoris lainnya;
2) Belajar akan lebih berhasil jika siswa merasa berhasil dan
mendapat kepuasan;
3) Faktor asosiasi besar manfaatnya dalam belajar karena semua
pengalaman belajar antara yang lama dengan yang baru secara
berurutan diasosiasikan sehingga menjadi satu kesatuan
pengalaman;
4) Faktor kesiapan belajar. Siswa yang telah siap belajar akan dapat
melakukan kegiatan belajar lebih mudah dan lebih berhasil;
5) Faktor minat dan usaha. Belajar dengan minat akan mendorong
siswa untuk belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat;
6) Faktor fisiologis. Kondisi badan siswa yang belajar sangat
berpengaruh dalam proses belajar. Badan yang lemah dan lelah
akan menyebabkan perhatian tak mungkin terkondisi;
7) Faktor intelegensi. Siswa yang cerdas akan lebih berhasil dalam
kegiatan belajar karena ia lebih mudah menangkap dan
memahami pelajaran dan lebih mudah mengingatnya.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar. Kegiatan belajar yang terprogram dan
25
terkontrol yang disebut kegiatan pembelajaran atau kegiatan
instruksional, tujuan belajar telah ditetapkan terlebih dahulu oleh
guru, anak yang berhasil dalam belajar adalah anak yang berhasil
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan
instruksional.
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku baik peningkatan
pengetahuan, perbaikan sikap, maupun peningkatan keterampilan
yang dialami siswa setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran.
Hasil belajar sering disebut juga dengan prestasi belajar tidak dapat
dipisahkan dari perbuatan belajar, karena belajar merupakan suatu
perubahan sikap dan tingkah laku seseorang berdasarkan
pengalamannya (Hosnan, 2014: 158).
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada
diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang
hasil belajar sebagaimana diuraikan tersebut dipertegas lagi oleh K.
Brahim dalam Susanto (2013: 5) yang menyatakan bahwa hasil
belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam
skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi
pelajaran tertentu.
26
b. Macam-macam Hasil Belajar
Susanto (2013: 6) berpendapat hasil belajar sebagaimana telah
dijelaskan meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif),
keterampilan proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (aspek
afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Pemahaman Konsep (aspek kognitif)
Bloom (2013: 6) berpendapat bahwa pemahaman konsep
diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi
atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini
adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan
memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa,
sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang dia
baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang dia rasakan berupa
hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan. Aspek
kognitif berkenaan dengan hasil belajar yang terdiri dari ingatan,
pemahaman, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2) Keterampilan Proses (Aspek Psikomotorik)
Usman dan Setiawati (2013: 9) berpendapat bahwa
keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah
kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang
mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi
dalam diri individu siswa. Untuk melatih keterampilan proses,
secara bersamaan dikembangkan pula sikap-sikap yang
27
dikehendaki, seperti kreativitas, kerja sama, bertanggung jawab,
dan berdisiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang
bersangkutan. Indrawati (dalam Susanto 2013: 9) merumuskan
bahwa keterampilan proses merupakan keseluruhan
keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun
psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu
konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep
yang telah ada sebelumnya, atau untuk melakukan penyangkalan
terhadap suatu penemuan. Keterampilan ini digunakan sebagai
wahana penemuan dan pengembangan konsep, prinsip, dan
teori.
3) Sikap
Lange (dalam Susanto, 2013: 10) berpendapat bahwa sikap
tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan
mencakup pula aspek respons fisik. Jadi sikap ini harus ada
kekompakan antara mental dan fisik secara serempak. Jika
mental saja yang dimunculkan, maka belum tampak secara jelas
sikap seseorang yang ditunjukkannya. Struktur sikap terdiri atas
tiga komponen yang saling menunjang, yaitu: representasi apa
yang dipercayai oleh individu pemilik sikap (kognitif); perasaan
yang menyangkut emosional (afektif); aspek kecenderungan
berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang
(Susanto, 2013: 6-10).
28
c. Faktor-faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar
Belajar menurut teori Gestalt (dalam Sriyanti, 2013: 25-26)
merupakan suatu proses perkembangan. Artinya bahwa secara
kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan. Perkembangan
sendiri merupakan sesuatu baik berasal dari diri siswa sendiri
maupun pengaruh dari lingkungannya. Berdasarkan teori ini, hasil
belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan
lingkungannya (Susanto, 2013: 12). Keberhasilan belajar
dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal yang diuraikan
sebagai berikut:
1) Faktor Internal;
Faktor Internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor
fisiologis dan faktor psikologis.
a) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat
dalam diri individu;
b) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada
dalam diri individu. Faktor psikis tersebut antara lain
tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap,
kepribadian, dan kematangan.
29
2) Faktor Eksternal;
Faktor Eksternal adalah faktor yang terdapat di luar diri
individu. Faktor eksternal dalam proses belajar di sekolah berarti
faktor- faktor yang berada diluar diri siswa. Faktor ini terdiri
dari faktor nonsosial dan faktor sosial.
a) Faktor nonsosial;
Faktor nonsosial adalah faktor di luar individu yang
berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar;
b) Faktor sosial;
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa manusia. Misalnya faktor yang berasal dari keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Kualitas pengajaran di sekolah sangat ditentukan oleh guru,
sebagaimana dikemukakan oleh Sanjaya (dalam Susanto, 2013: 13),
guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi
suatu strategi pembelajaran. Berdasarkan pendapat ini dapat
ditegaskan bahwa salah satu faktor eksternal yang sangat berperan
memengaruhi hasil belajar siswa adalah guru.
B. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
1. Pengertian KKM
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) harus ditetapkan sebelum
awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun besarnya jumlah peserta didik
yang melampaui batas ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan
30
pendidik dalam menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan
kriteria mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat
terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi yang
belum tuntas atau layanan pengayaan bagi yang sudah melampaui ktiteria
ketuntasan minimal.
Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian
kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus).
Angka maksimal 100 merupakan kriteria ideal. Target ketuntasan secara
nasional diharapkan mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat
memulai dari kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional
kemudian ditingkatkan bertahap.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menjadi acuan bersama
pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak
untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi
agar informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik atau orang
tuanya. Kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam laporan
hasil belajar sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar peserta didik.
2. Prosedur Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
a. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya
dukung dan intake peserta didik;
31
b. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran
disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam
melakukan penilaian;
c. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan disosialisasikan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua,
dan dinas pendidikan;
d. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dicantumkan dalam Laporan Hasil
Belajar (LHB) pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang
tua/wali peserta didik.
C. Hakikat IPA
1. Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari
tentang kenyataan alam semesta, mulai dari hukum fisika dasar, sistem,
dan mekanisme biologi makhluk hidup sampai perubahan-perubahan
reaksi kimia yang terjadi di dalamnya. Jenjang pendidikan yang masih
menggunakan istilah IPA adalah jenjang Sekolah Dasar (Arifin, 2012:
52-53).
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan rumpun ilmu yang
memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang
faktual, baik berupa kenyataan atau kejadian dan hubungan sebab-
akibatnya. Ada tiga istilah yang terlibat dalam IPA yaitu Ilmu,
Pengetahuan, Alam. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui
manusia. Ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah,
32
artinya diperoleh dengan metode ilmiah. Pengertian ini, IPA dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan akibat
kejadian-kejadian yang ada di alam ini (Wisudawati, 2014: 23).
2. Fungsi dan Tujuan IPA
Pembelajaran IPA di SD/ MI dikenal dengan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam. Konsep IPA di sekolah dasar (SD) merupakan
konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri,
seperti mata pelajaran kimia, biologi, dan fisika. Tujuan pembelajaran
sains di sekolah dasar dalam Badan Nasional Standar Pendidikan
(dalam Susanto 2013: 171) dimaksudkan:
a. Siswa memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan
alam ciptaan-Nya;
b. Siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan pemahaman
konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari;
c. Siswa mampu mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan
kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi
antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat;
d. Siswa mampu mengembangkan keterampilan proses untuk
menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat
keputusan;
33
e. Siswa mampu meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam
memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam;
f. Siswa mampu meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam
dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan;
g. Siswa mampu memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan
keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke
SMP.
Peran seorang guru untuk dapat mencapai target atau tujuan
pendidikan sebagaimana makna penting dari eksistensi pelajaran IPA
tersebut tidaklah mudah, karena kondisi yang terjadi dalam
pembelajaran kebanyakan siswa memiliki antusias rendah dalam
mengikuti pelajaran dan mengalami kejenuhan ketika guru
menyampaiakan materi saat terjadi proses belajar mengajar. Ada siswa
yang cepat menguasai materi dan ada pula siswa yang lambat. Guru
harus menggunakan media, alat peraga atau metode pembelajaran yang
tepat dalam kegiatan pembelajaran. Untuk memudahkan siswa dalam
memahami konsep yang belum dikuasai, maka
3. Ruang Lingkup IPA
Garnida dan budiman (2002: 254) menjelaskan bahwa ruang
lingkup pembelajaran IPA di SD/MI sebagai berikut:
a. Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya;
34
b. Materi sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah dan
batuan;
c. Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana,
cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda langit lainnya;
d. Kesehatan, makanan, penyakit dan pencegahannya;
e. Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan dan pelestariannya.
4. Materi IPA Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit
Pelajaran IPA kelas IV materi Perubahan Kenampakan Bumi dan
Benda Langit ada pada semester 2.
a. Perubahan Kenampakan Bumi
Perputaran bumi mengelilingi matahari dapat menyebabkan
perubahan siang dan malam di bumi. Bagian bumi yang menghadap
ke matahari mengalami terang sehingga bagian bumi yang
membelakangi matahari mengalami gelap yang disebut malam hari.
Bulan ternyata juga mempunyai pengaruh yang lain bagi
penampakan bumi. Bulan dapat mempengaruhi terjadinya pasang
naik dan pasang surut air laut.
1) Perubahan Kenampakan Bumi Akibat Pasang Surut Air Laut
Bentuk daratan dan lautan dapat mengalami perubahan.
Pertemuan antara daratan dan lautan disebut garis pantai. Garis
ini berubah-ubah berdasarkan tinggi rendahnya permukaan air
laut. Pengaruh pasang surut air laut terhadap pantai adalah yaitu
ketika terjadi pasang,bagian pantai yang terendam oleh air
35
menjadi semakin luas. Batas daratan dan laut dapat mengalami
abrasi (pengikisan pantai oleh air laut yang terjadi saat air laut
pasang). Akibatnya, luas daratan di pantai semakin berkurang
dan menimbulkan cekungan atau pantai curam. Contoh pasang
naik dan pasang surut ditampilkan pada gambar 2.1.
Gambar 2.1: Pasang Naik dan Pasang Surut Air Laut
(Sumber: Ikhwan, 2009: 131)
2) Perubahan Kenampakan Bumi Akibat Erosi
Erosi adalah perubahan kenampakan bumi yang terjadi
karena pengikisan tanah. Erosi dapat mengubah bentuk
permukaan tanah yang tidak ada pelindungnya. Pohon dan
rumput merupakan pelindung permukaan tanah yang tidak
terlindung akan mudah terkikis sehingga ketinggian tanah akan
mudah berkurang. Contoh erosi ditampilkan pada gambar 2.2.
36
Gambar 2.2: Erosi
(Sumber: Anggraeni dan Devi, 2008: 154)
3) Perubahan Kenampakan Bumi Akibat Badai
Badai dapat disebabkan oleh angin kencang. Badai yang
menerjang pohon dapat mengakibatkan kerusakan dan
menimbulkan korban jiwa. Badai dapat merusak daratan, sumbar
daya alam, dan terganggunya kehidupan.
Gambar 2.3: Badai
(Sumber: Anggraeni dan Devi, 2008: 154)
4) Perubahan Kenampakan Bumi Akibat Kebakaran
Kebakaran hutan dapat mempengaruhi bentuk daratan.
Daratan yang semula hijau menjadi daerah yang hitam kelam
37
karena bekas-bekas kebakaran. Kebakaran hutan dapat
menyebabkan hutan menjadi gersang, rumput sebagai makanan
hewan musnah, pohon-pohon tempat berlindung hewan juga
mati, dan udara menjadi tidak sejuk karena asap.
Gambar 2.4 : Perubahan Kenampakan Bumi Akibat Kebakaran Hutan
(sumber: Candra, 2012 )
b. Perubahan Kenampakan Benda Langit
1) Kenampakan Matahari
Matahari merupakan sebuah bintang. Bintang adalah benda
langit yang dapat memancarkan cahaya sendiri. Cahaya matahari
berasal dari seluruh permukaan matahari yang berpijar. Matahari
tersusun dari gas yang amat panas. Karena amat panasnya, gas
itu tampak berpijar dan mengeluarkan cahaya terang benderang.
Cahaya itulah yang menerangi bumi pada siang hari. Matahari
tampak paling terang karena letak matahari paling dekat ke bumi
dibanding bintang lain. Ukuran matahari jauh lebih besar
38
daripada bumi. Akan tetapi, letak matahari sangat jauh sehingga
tampak kecil dilihat dari bumi.
Gambar 2.5: Kenampakan Matahari
(Sumber: Ikhwan, 2009: 133)
2) Kenampakan Bulan
Perhatikan langit yang cerah pada malam hari. Ada benda
langit yang tampak terang, namun tidak seterang matahari.
Benda tersebut adalah bulan. Sesungguhnya bulan berbentuk
bulat. Jarak bulan ke bumi lebih dekat daripada jarak matahari ke
bumi. Cahaya bulan tidak dapat menerangi bumi seperti cahaya
matahari ke bumi pada siang hari, karena sesungguhnya bulan
tidak dapat memancarkan cahaya sendiri. Bulan hanya
memantulkan cahaya matahari. Oleh karena itu, bulan bukan
merupakan bintang. Bentuk bulan berubah-ubah selama 29 ½
hari. Seperti matahari, bulan juga tampak muncul dari bagian
timur dan tenggelam di bagian barat. Cahaya yang di pantulkan
bulan dari matahari membuat bulan tampak jelas pada malam
hari.
39
Gambar 2.6: kenampakan Bulan
(Sumber: Ikhwan, 2009: 134)
3) Kenampakan Bintang
Saat langit cerah pada malam hari, benda langit yang paling
banyak terlihat adalah bintang. Bintang hanya terlihat saat malam
hari, karena letak bintang amat sangat jauh. Pada siang hari,
cahaya bintang itu kalah kuat di banding cahaya bintang yang
paling dekat degan bumi, yaitu matahari. Bintang tampak amat
kecil karena letaknya yang sangat jauh. Sesungguhnya bintang
ada yang sebesar atau lebih besar daripada matahari. Ukuran
bintang bervariasi, dari yang sangat kecil hingga yang sangat
besar. Bintang tersusun dari gas yang amat panas. Bintang juga
melepaskan cahaya panas seperti matahari. Bintang yang paling
panas tampak berwarna biru. Bintang bersuhu paling rendah
tampak berwarna merah (Haryanto, 2012:65).
40
Gambar 2.7: Kenampakan Bintang
(sumber: Kismasari, 2015)
D. Strategi Pembelajaran Snowball Throwing
1. Pengertian Strategi Pembelajaran Snowball Throwing
Istilah strategi pada awalnya digunakan dalam dunia militer yang
diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk
memenangkan suatu peperangan. Semakin luasnya penerapan strategi,
Majid (2014) mengemukakan bahwa strategi adalah suatu pola yang
direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan
atau tindakan (Majid, 2014: 3). Strategi pembelajaran digunakan untuk
memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam
dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu (Hamruni, 2012: 2).
Tujuan dari strategi pembelajaran adalah untuk mengoptimalkan
pembelajaran pada aspek afektif dan mengaktifkan siswa dalam proses
pembelajaran, karena dalam proses pembelajaran terkadang siswa bersifat
41
pasif sehingga hanya memperoleh kemampuan intelektual (kognitif) saja
(khanifatul, 2013: 18-19).
Salah satu strategi pembelajaran yang bisa menjadikan siswa aktif
dalam kegiatan belajar mengajar adalah strategi snowball throwing.
Strategi snowball throwing atau yang sering dikenal dengan snowball
Fight merupakan pembelajaran yang di adopsi pertama kali dari game
fisik dimana segumpalan salju dilempar dengan maksud memukul orang
lain. Dalam konteks pembelajaran, snowball throwing diterapkan dengan
menggunakan segumpal kertas untuk menunjuk siswa yang diharuskan
menjawab soal dari guru. Strategi ini digunakan untuk memberikan konsep
pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat juga digunakan
untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam
materi tersebut (Huda, 2013: 226).
2. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Snowball Throwing
Suprijono (2009: 128) menjelaskan mengenai langkah-langkah
pembelajaran snowball throwing adalah sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan;
b. Guru membrntuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing
ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi;
c. Ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian
menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya;
42
d. Siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu
pertanyaan menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok;
e. Kertas kerja yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan
dilempar dari satu siswa ke siswa lain selama 5 menit;
f. Siswa yang telah mendapatkan satu gumpalan pertanyaan diberi
kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas
tersebut secara bergantian;
g. Guru melakukan evaluasi;
h. Guru menutup pembelajaran.
3. Kelebihan Strategi Snowball Throwing
Kelebihan dari strategi snowball throwing adalah untuk melatih
kesiapan siswa dan saling memberikan pengetahuan (Huda, 2014: 226).
4. Kekurangan Strategi Snowball Throwing
Kekurangan dari strategi snowball throwing adalah pengetahuan
yang diberikan tidak terlalu luas, hanya berkisar pada apa yang telah
diketahui siswa, dan strategi ini berpotensi mengacaukan suasana daripada
mengefektifkan (Huda, 2014: 226).
43
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Ma’arif Pabelan
Gambaran umum MI Ma’arif Pabelan memuat tentang:
1. Identitas Sekolah
Tabel 3.1. Identitas Sekolah
No Identitas Keterangan
1. Nama MI Ma’arif Pabelan
2. Akreditasi B
3. NSM 111.2.33.22.0057
4. NPWP 20320466
5. Alamat
Dusun Ploso, Jl. Wijaya Kusuma
Kelurahan Pabelan
Kecamatan Pabelan
Kabupaten Semarang
Provinsi Jawa Tengah
6. Yayasan Pendidikan Ma’arif
(Sumber: Administrasi Sekolah)
2. Visi dan Misi MI Ma’arif Pabelan
a. Visi
Terwujudnya layanan pendidikan dan pengajaran sesuai
dengan amanat agama, Pancasila dan UUD 1945.
b. Misi
1) Menumbuhkan pengkajian agama islam secara komprehensif
melalui pembinaan keimanan, keeislaman, dan akhlaqul
karimah;
2) Melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan;
44
3) Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan tuntutan
masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi;
4) Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dengan
manajemen partisipatif.
3. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Data pendidik dan tenaga kependidikan MI Ma’arif Pabelan
kecamatan Pabelan kabupaten Semarang dapat dilihat pada Tabel 3.2:
Tabel 3.2. Pendidik dan tenaga kependidikan MI Ma’arif Pabelan
No Pendidik Jabatan
1 Abdul Muid, S.Pd.I Kepala Sekolah
2 Robiah, S.Ag Guru Kelas VI
3 M. Mustain, A.Ma Guru Kelas V
4 Umi Lisaniyah, S.Ag Guru KelasIV
5 Habib Ahmad, S.Pd.I Guru Kelas III
6 Agus Khoirul Anwar, S.Pd.I Guru Kelas II
7 Aji Darmawan, S.Pd Guru Kelas I B
8 Afifah Nur Aini, S.Pd.I Guru Kelas I A
9 Diyah Nur Basyiroh, S.Pd.AUD Guru Mapel
Tenaga Kependidikan
10 Mustofa Penjaga
(Sumber: Administrasi Sekolah)
4. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas IV MI Ma’arif
Pabelan Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2017 yang berjumlah 33 (tiga puluh tiga) siswa, terdiri dari 22 (dua
puluh dua) siswa laki-laki dan 11 (sebelas) siswa perempuan.
Kolaborator penelitian ini adalah guru kelas IV MI Ma’arif Pabelan
45
Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang yaitu Ibu Umi Lisaniyah,
S.Ag., S.Pd.I
Tabel 3.3 Data Siswa Kelas IV MI Ma’arif Pabelan
No Nama Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
1 Ahmad Sobirin L
2 M. Fadli Ardiansyah L
3 M. Riyan Hidayat L
4 Awalana Farhan Abiha L
5 Dimas Abid Azzaki L
6 Ervina Safitri P
7 Kharisma Nurul H. P
8 M. Alfa Kurniawan L
9 M. Azky Nur Fajri L
10 M. Dwi Wahyudi L
11 M. Dwi Yuliansyah L
12 M. Fahri Abdul Rouf L
13 M. Hamdan Syakirin L
14 M. Ibnu Ardiansyah L
15 M. Najib Abdul Harits L
16 M. Qais Aisar Arsyad L
17 M. Rafi L
18 M. Syifaa'urrahman L
19 M. Zaenudin L
20 Nanda Achmad K. R. L
21 Nanok Istandara M. M. L
22 Nasya Fajar Mukti P
23 Salwa Saula Azzulfa P
24 Sania Syahzanani P
25 Silvia Bunga Ainiyah P
26 Siti Azizah P
27 Siti Salamatul Ummah P
28 Siti Sholihatun P
29 Syawalana Adam A. L
30 Tamara Najmul M. P
31 Zahwa Aqila P
32 Ahmad Fais Maulana L
33 M. Hammam Nafis Irawan L
Jumlah 22 11
Total Siswa 33
(Sumber: Administrasi Sekolah)
46
5. Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di MI Ma’arif Pabelan. Lokasi di Dusun
Ploso Desa Pabelan Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang
Provinsi Jawa Tengah. Jarak dengan kecamatan 1 (satu) KM. Dapat
ditempuh dengan sepeda motor selama ± 5 menit. Peneliti melakukan
penelitian di MI Pabelan karena madrasah tersebut tergolong maju dan
letaknya sangat strategis.
6. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai pada hari selasa 25 April 2017. Pada tahap
ini peneliti mengadakan observasi pembelajaran IPA MI Ma’arif
Pabelan dan dilanjutkan wawancara dengan wali kelas IV yaitu Ibu
Umi Lisaniyah S.Ag, S.Pd.I yang sekaligus pengampu mata pelajaran
IPA, sedangkan waktu pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Tabel
3.4:
Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
No. Siklus Pelaksanaan Penelitian
1. Siklus I Kamis, 27 April 2017
2. Siklus II Selasa, 02 Mei 2017
3. Siklus III Sabtu, 06 Mei 2017
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan peneliti terdiri dari 3
siklus ini merancang pembelajaran menggunakan strategi snowball
throwing dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaan konsep belajar dan
mampu menarik perhatian siswa sehingga akan berdampak pada hasil
47
belajar siswa. Pembelajaran menggunakan strategi snowball throwing juga
diharapkan dapat membantu para guru untuk mengembangkan gagasan
tentang strategi pembelajaran yang efektif dan inovatif serta mengacu pada
pencapaian kompetensi individual masing-masing peserta didik.
1. Deskripsi Kegiatan Siklus I
Penelitian tidakan kelas pada siswa kelas IV MI Ma’arif Pabelan
telah dilakukan oleh peneliti secara langsung pada hari kamis, 27
April 2017. Pelaksanaan setiap siklus dalam penelitian ini meliputi
empat tahap yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi
(Arikunto, 2008: 17- 19).
Rincian tiap tahap kegiatan yang dilakukan selama proses
pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan PTK dilaksanakan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Peneliti melakukan studi pendahuluan dan observasi terhadap
proses pembelajaran di kelas serta hasil belajar siswa;
2. Peneliti menentukan jadwal dan materi pembelajaran;
3. Peneliti menentukan waktu pelaksanaan penelitian;
4. Peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) dengan penerapan pembelajaran menggunakan strategi
snowball throwing;
48
5. Peneliti mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan di kelas (bola globe, senter);
6. Peneliti membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam
mengikui pembelajaran;
7. Peneliti membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran;
8. Peneliti mempersiapkan lembar soal evaluasi untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa materi perubahan
kenampakan bumi dan benda langit melalui strategi snowball
throwing;
9. Peneliti melakukan dokumentasi.
b. Tahap Pelaksanaan
Proses pembelajaran siklus I yang membahas tentang
perubahan kenampakan bumi berlangsung selama 2 jam pelajaran
(2 x 35 menit). Peneliti memfokuskan agar siswa dapat
mengetahui perubahan kenampakan bumi yang diajarkan oleh guru
kelas.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada siklus I adalah
sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan
dilanjutkan dengan do’a bersama;
b) Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi;
49
c) Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam
mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan.
2) Kegiatan Inti (50 menit)
a) Eksplorasi
(1) Guru menyebutkan tujuan pembelajaran, yaitu siswa
mengenal perubahan kenampakan yang ada dibumi;
(2) Guru menjelaskan pengertian tentang perubahan
kenampakan yang ada di bumi;
(3) Guru memberikan penjelasan tentang berbagai macam
perubahan kenampakan di bumi akibat pasang surut air
laut dan erosi.
Materi tentang perubahan kenampakan di bumi pada
siklus I adalah pasang surut air laut dan erosi.
(a) Perubahan Kenampakan Bumi Akibat Pasang
Surut Air Laut.
Pengaruh pasang surut air laut terhadap
pantai adalah ketika terjadi pasang bagian pantai
yang terdalam oleh air menjadi semakin luas. Batas
daratan dan lautan dapat mengalami abrasi
(pengikisan pantai oleh air laut yang terjadi saat air
laut pasang). Akibatnya, luas daratan di pantai
seakan berkurang dan menimbulkan cekungan atau
pantai curam.
50
(b) Perubahan Kenampakan Bumi Akibat Erosi.
Erosi adalah pengikisan tanah oleh air. Erosi
dapat mengubah bentuk permukaan tanah yang
tidak ada pelindungnya. Pohon dan rumput
merupakan pelindung permukaan tanah yang tidak
terlindung akan mudah terkikis sehingga
ketinggian tanah akan mudah berkurang.
b) Elaborasi
(1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang
terdiri dari 5-6 siswa dan memilih seseorang untuk
menjadi ketua kelompok;
(2) Masing-masing ketua diminta untuk menjelaskan
materi yang disampaikan oleh guru kepada teman
sekelompoknya;
(3) Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas
kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok;
(4) Siswa meremas kertas kerja yang berisi pertanyaan
membentuk bola dan dilemparkan dari satu siswa ke
siswa lain selama 5 menit;
51
(5) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas
tersebut secara bergantian.
c) Konfirmasi
(1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui;
(2) Guru bersama siswa bertanya jawab, melakukan
koreksi memberikan penguatan dan menyimpulkan
tentang perubahan kenampakan yang ada di bumi.
3) Kegiatan akhir (10 menit)
a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
IPA tentang perubahan kenampakan di bumi;
b) Guru membuat lembar penilaian;
c) Guru memberi motivasi kepada siswa agar tetap semangat
dalam belajar;
d) Guru menutup pelajaran dengan doa penutup majlis;
e) Guru mengucapkan salam penutup.
c. Tahap Pengamatan
Observasi pada siklus I ini peneliti melakukan pengamatan
secara langsung terhadap keterampilan guru dalam mengajar dan
pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Setelah
pembelajaran siklus I selesai peneliti mengoreksi kembali proses
pembelajaran yang dilakukan guru kelas IV MI Ma’arif Pabelan.
52
d. Tahap Refleksi
Peneliti bersama guru melakukan refleksi hasil pengamatan
siklus I setelah proses pembelajaran selesai, yaitu hasil pengamatan
terhadap situasi pembelajaran dikelas dan hasil evaluasi.
Pengamatan terhadap situasi dikelas ini berisi tentang penekanan
penerapan strategi snowball throwing terhadap siswa. Jika terdapat
kelemahan dalam pembelajaran, maka hal tersebut akan dijadikan
titik utama untuk melakukan perbaikan pembelajaran dengan
menggunakan strategi snowball throwing pada siklus II.
Kelemahan dalam penggunaan strategi snowball throwing
pada siklus I diantaranya:
1) Kondisi kelas kurang kondusif, dikarenakan adanya proses
saling lembar bola salju antar kelompok; dan
2) Kurang efektifnya waktu yang digunakan untuk menerapkan
strategi snowball throwing.
Cara mengatasi kelemahan-kelemahan yang terjadi pada
siklus I, guru bersama peneliti berdiskusi untuk melakukan
perbaikan pada siklus berikutnya. Hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya kelemahan-kelemahan pada siklus
berikutnya. Rencana perbaikan tersebut adalah:
1) Guru mengubah sasaran lemparan bola salju yang awalnya
antar kelompok menjadi dalam satu kelompok; dan
53
2) Guru harus melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan dalam RPP.
2. Deskripsi Kegiatan Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari selasa 02 mei 2017 yang di
ikuti 33 siswa dengan durasi waktu 2 x 35 menit (2 jam pelajaran).
Dalam pelaksanaan penelitian siklus II ini membahas tentang
perubahan kenampakan bumi (badai dan kebakaran).
Rincian tiap tahapan kegiatan yang dilakukan selama proses
pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Tahap-tahap perencanaan PTK dilaksanakan beberapa hal
sebagai berikut:
1) Peneliti melakukan studi pendahuluan dan observasi terhadap
proses pembelajaran di kelas serta hasil belajar siswa;
2) Peneliti menentukan jadwal dan materi pembelajaran;
3) Peneliti menentukan waktu pelaksanaan penelitian;
4) Peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) dengan penerapan pembelajaran menggunakan strategi
snowball throwing;
5) Peneliti merencanakan pelemparan bola dalam satu kelompok;
6) Peneliti mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan di kelas;
54
7) Peneliti membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam
mengikui pembelajaran;
8) Peneliti membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran;
9) Peneliti mempersiapkan lembar soal evaluasi untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa materi perubahan
kenampakan bumi (badai dan kebakaran) melalui strategi
snowball throwing;
10) Peneliti melakukan dokumentasi.
b. Tahap Pelaksanaan
Dalam proses pembelajaran siklus II masih membahas
tentang perubahan kenampakan bumi (badai dan kebakaran) juga
berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Peneliti
memfokuskan agar siswa dapat mengetahui perubahan
kenampakan bumi (badai dan kebakaran) yang diajarkan oleh guru.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada siklus I adalah
sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan
dilanjutkan dengan do’a bersama;
b) Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi;
c) Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat
dalam mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan.
55
2) Kegiatan Inti (50 menit)
a) Eksplorasi
(1) Guru menyebutkan tujuan pembelajan, yaitu siswa
mengenal perubahan kenampakan bumi (badai dan
kebakaran);
(2) Guru menjelaskan pengertian tentang perubahan
kenampakan bumi (badai dan kebakaran);
(3) Guru memberikan penjelasan tentang berbagai macam
perubahan kenampakan bumi (badai dan kebakaran).
Materi perubahan kenampakan bumi pada siklus II
adalah badai dan kebakaran.
(a) Perubahan kenampakan bumi akibat badai
Badai dapat disebabkan oleh angin kencang.
Badai dapat mengakibatkan korban jiwa, merusak
daratan, sumber daya alam, dan terganggunya
kehidupan.
(b) Perubahan kenampakan bumi akibat kebakaran
Kebakaran adalah suatu bencana yang
disebabkan oleh api yang tidak terkendali.
Kebakaran dapat mengakibatkan hutan menjadi
gersang, rumput sebagai makanan hewan musnah,
pohon-pohon tempat berlindung hewan juga mati,
dan udara menjadi tidak sejuk karena asap.
56
b) Elaborasi
(1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
yang terdiri dari 5-6 siswa dan memilih seseorang
untuk menjadi ketua kelompok;
(2) Ketua kelompok diminta untuk menjelaskan materi
yang disampaikan oleh guru tentang berbagai macam
perubahan kenampakan yang ada di bumi (badai dan
kebakaran) kepada teman dalam kelompoknya;
(3) Siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok;
(4) Siswa meremas kertas kerja membentuk seperti bola
dan dilemparkan dari satu siswa ke siswa lain dalam
satu kelompok selama kurang lebih 5 menit;
(5) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas
tersebut secara bergantian.
b) Konfirmasi
(1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui;
(2) Guru bersama siswa bertanya jawab, melakukan
koreksi memberikan penguatan dan menyimpulkan
57
tentang perubahan kenampakan yang ada di bumi
(badai dan kebakaran).
c) Kegiatan akhir (10 menit)
(1) Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi
pelajaran IPA tentang perubahan kenampakan di bumi
(badai dan kebakaran);
(2) Guru membuat lembar penilaian;
(3) Guru memberi motivasi kepada siswa agar tetap
semangat dalam belajar;
(4) Guru menutup pelajaran dengan doa penutup majelis;
(5) Guru mengucapkan salam penutup.
c. Tahap Pengamatan
Observasi pada siklus II ini peneliti juga melakukan
pengamatan secara langsung terhadap keterampilan guru dalam
mengajar dan pengamatan aktivitas siswa selama proses
pembelajaran sebagaimana siklus I. Setelah pembelajaran siklus II
selesai peneliti mengoreksi kembali proses pembelajaran yang
dilakukan guru kelas IV MI Ma’arif Pabelan.
d. Refleksi
Peneliti bersama guru kelas melakukan refleksi hasil
pengamatan siklus II yaitu hasil pengamatan terhadap situasi
pembelajaran dikelas dan hasil evaluasi. Pengamatan terhadap
situasi dikelas ini berisi tentang penekanan penerapan strategi
58
snowball throwing terhadap siswa. Jika terdapat kelemahan dalam
pembelajaran, maka hal tersebut akan dijadikan titik utama untuk
melakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan strategi
snowball throwing pada siklus III.
Pelaksanaan penelitian pada siklus II masih terdapat beberapa
kelemahan dalam penggunaan strategi snowball throwing
diantaranya:
1) Masih ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru;
2) Masih ada anggota kelompok yang tidak fokus saat katua
kelompok menjelaskan materi tentang perubahan kenampakan
bumi (badai dan kebakaran).
Rencana untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada
siklus II yaitu:
1) Guru memberikan peringatan terhadap siswa yang kurang
memperhatikan agar fokus mengikuti pelajaran; dan
2) Guru memberikan perhatian khusus terhadap beberapa siswa
yang kurang fokus terhadap penjelasan ketua kelompoknya
dengan cara memberi nasihat dan motivasi pentingnya
bersungguh-sungguh dalam belajar.
3. Deskripsi Kegiatan Siklus III
Siklus III dilaksanakan pada selasa 06 mei 2017 yang juga di
ikuti 33 siswa dengan waktu 2 x 35 menit (2 jam pelajaran).
59
Pelaksanaan penelitian siklus III ini membahas tentang perubahan
kenampakan benda langit.
Rincian tiap tahapan kegiatan yang dilakukan selama proses
pembelajaran pada siklus III ialah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan pelaksanaan tindakan kelas, hal-hal yang
dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
1) Peneliti menentukan jadwal dan materi pembelajaran;
2) Peneliti menentukan waktu pelaksanaan penelitian;
3) Peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) dengan penerapan pembelajaran menggunakan strategi
snowball throwing;
4) Peneliti merencanakan pelemparan bola dalam satu kelompok;
5) Peneliti mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan di kelas;
6) Peneliti membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam
mengikui pembelajaran;
7) Peneliti membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran;
8) Peneliti mempersiapkan lembar soal evaluasi untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa materi perubahan kenampakan
benda langit melalui strategi snowball throwing;
9) Peneliti melakukan dokumentasi.
60
b. Tahap Pelaksanaan
Proses pembelajaran siklus III membahas tentang perubahan
kenampakan benda langit berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x
35 menit). Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada siklus III
adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan
dilanjutkan dengan do’a bersama;
b. Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi;
c. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam
mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Eksplorasi
1) Guru menyebutkan tujuan pembelajan, yaitu siswa
mengenal perubahan kenampakan benda langit;
2) Guru menjelaskan pengertian tentang perubahan
kenampakan yang ada di langit;
3) Guru memberikan penjelasan tentang berbagai macam
perubahan kenampakan benda langit.
Materi tentang perubahan kenampakan benda langit pada
siklus III adaalah matahari, bulan, dan bintang.
61
(a) Pengertian Matahari
Matahari merupakan sebuah bintang. Matahari
tersusun dari gas yang amat panas. Matahari tampak
paling terang karena letak matahari paling dekat
dengan bumi dibanding bintang lain. Ukuran
matahari jauh lebih besar daripada bumi. Akan tetapi
letak matahari sangat jauh sehingga tampak kecil
dilihat dari bumi.
(b) Penjelasan tentang bulan dan bintang
Bintang adalah benda langit yang dapat
memancarkan cahaya sendiri. Bulan bukanlah suatu
bintang karena tidak dapat memancarkan cahayanya
sendiri. Bulan hanya memantulkan cahaya matahari.
Bulan bergerak mengelilingi bumi dalam waktu
29,5 hari.
(c) Perubahan bentuk bulan (fase) dalam setiap bulan
meliputi Fase bulan baru, bulan sabit, bulan separuh,
bulan bungkuk, dan bulan purnama.
b. Elaborasi
1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang
terdiri dari 5-6 siswa dan memilih seseorang untuk
menjadi ketua kelompok;
62
2) Ketua diminta untuk menjelaskan materi yang
disampaikan oleh guru tentang perubahan kenampakan
bulan dan bintang kepada teman dalam kelompoknya;
3) Siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut
materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok;
4) Siswa meremas kertas kerja membentuk seperti bola dan
dilemparkan dari satu siswa ke siswa lain dalam satu
kelompok selama kurang lebih 5 menit;
5) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut
secara bergantian.
c. Konfirmasi
1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui;
2) Guru bersama siswa bertanya jawab, melakukan koreksi
memberikan penguatan dan menyimpulkan tentang
perubahan kenampakan yang ada di langit.
3. Kegiatan akhir (10 menit)
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran
IPA tentang perubahan kenampakan benda langit;
b. Guru membuat lembar penilaian;
63
c. Guru memberi motivasi kepada siswa agar tetap semangat
dalam belajar;
d. Guru menutup pelajaran dengan doa penutup majelis;
e. Guru mengucapkan salam penutup.
c. Tahap Pengamatan
Proses pembelajaran siklus III telah secara langsung
melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah
disusun sebagaimana pada siklus I dan siklus II. Ketiga lembar
pengamatan tersebut digunakan peneliti untuk mengetahui
keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan
strategi snowball throwing dan partisipasi siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran. pelaksanaan penelitian pada siklus III ini
peneliti lebih fokus mengamati apakah ada perubahan tingkah laku
dan hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II.
d. Refleksi
Peneliti bersama guru berdiskusi tentang proses pelaksanaan
tindakan kelas dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Berdasarkan
ketiga siklus tersebut terdapat peningkatan hasil belajar pada setiap
siklusnya. Kendala-kendala yang terjadi pada siklus I dan II dapat
diatasi pada siklus III dan hasil nilai belajar siswa telah mencapai
batas kriteria yang telah ditentukan, sehingga proses penelitian ini
dihentikan sampai siklus III.
64
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
1. Deskripsi Data Siklus I
Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari kamis
27 April 2017 dengan subjek penelitian siswa kelas IV yang berjumlah
33. Pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).
Materi pokok yang diajarkan pada siklus I adalah perubahan
kenampakan bumi akibat pasang surut air laut dan kebakaran
menggunakan strategi snowball throwing. Meskipun belum semua
siswa mampu mengikuti instruksi yang dijelaskan guru dengan baik,
tapi para siswa terlihat sangat antusias dalam mengikuti proses
pembelajaran dengan menggunakan strategi baru tersebut. Nilai hasil
belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1 A. Sobirin 60 Belum Tuntas
2 M. Fadli 70 Tuntas
3 M. Riyan H 60 Belum Tuntas
4 Awalana F 80 Tuntas
5 Dimas Abid 60 Belum Tuntas
6 Ervina Safitri 85 Tuntas
7 Kharisma N. 90 Tuntas
8 M. Alfa K 60 Belum Tuntas
9 M. Azky 70 Tuntas
Bersambung...
65
Sambungan.
10 M. Wahyudi 60 Belum Tuntas
11 M. Yulian S 70 Tuntas
12 M. Fahri. A 60 Belum Tuntas
13 M. Hamdan.S 70 Tuntas
14 M. Ibnu.A 70 Tuntas
15 M. Najib. A 60 Belum Tuntas
16 M. Qais. A 80 Tuntas
17 M. Raffi 40 Belum Tuntas
18 M. Syifaa’ 60 Belum Tuntas
19 M. Zainudin 40 Belum Tuntas
20 Nanda Ahmad 60 Belum Tuntas
21 Nanok. I 40 Belum Tuntas
22 Nasya. F 70 Tuntas
23 Salwa S 60 Belum Tuntas
24 Sania. S 70 Tuntas
25 Silvia. B 70 Tuntas
26 Siti azizah 60 Belum Tuntas
27 Siti salamatul 40 Belum Tuntas
28 Siti solihatun 90 Tuntas
29 Syawalana A 80 Tuntas
30 Tamara. N 90 Tuntas
31 Zahwa aqila 60 Belum Tuntas
32 Ahmad faiz 70 Tuntas
33 M. Hammam 70 Tuntas
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 40
Rata-rata 65,90
(Sumber: Data Primer)
Keterangan :
Tuntas = 17 siswa
Belum Tuntas = 16 siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
= 51, 51%
66
Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang
dicapai siswa pada siklus I baru mencapai 65, 90 dari jumlah siswa
kelas IV. Siswa yang tuntas belajar mencapai batas KKM adalah 17
siswa dengan persentase 51,51%, sedangkan siswa yang belum tuntas
ada 16 siswa dengan persentase 48,49%. Pada siklus I ini secara
klasikal pembelajaran belum dapat dikatakan tuntas karena siswa yang
memperoleh nilai ≥ 65 (nilai KKM) hanya mencapai 51,51% dari
jumlah siswa secara keseluruhan. Hasil persentase pada siklus I belum
mencapai indikator keberhasilan yaitu ≥85% dari jumlah seluruh siswa
tuntas belajarnya, jadi harus dilaksanakan siklus selanjutnya yaitu siklus
II sesuai jadwal yang telah ditentukan.
2. Deskripsi Siklus II
Penelitian tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari Selasa,
02 Mei 2017. Proses pembelajaran ini berlangsung selama 2 jam
pelajaran (2 x 35 menit). Materi pokok yang diajarkan pada siklus II
adalah perubahan kenampakan matahari. Pada siklus II masih terdapat
beberapa kendala yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Hal
ini masih menjadi penghambat tercapainya nilai klasikal yang
diharapkan peneliti. Nilai hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat
pada Tabel 4.2:
Tabel 4.2. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1 A. Sobirin 75 Tuntas
2 M. Fadli 70 Tuntas
3 M. Riyan H 70 Tuntas
Bersambung...
67
Sambungan.
4 Awalana F 75 Tuntas
5 Dimas Abid 70 Tuntas
6 Ervina Safitri 80 Tuntas
7 Kharisma N. 80 Tuntas
8 M. Alfa K 60 Belum Tuntas
9 M. Azky 60 Belum Tuntas
10 M. Wahyudi 55 Belum Tuntas
11 M. Yulian S 60 Belum Tuntas
12 M. Fahri. A 70 Tuntas
13 M. Hamdan.S 75 Tuntas
14 M. Ibnu.A 70 Tuntas
15 M. Najib. A 75 Tuntas
16 M. Qais. A 60 Belum Tuntas
17 M. Raffi 60 Belum Tuntas
18 M. Syifaa’ 70 Tuntas
19 M. Zainudin 70 Tuntas
20 Nanda Ahmad 50 Belum Tuntas
21 Nanok. I 50 Belum Tuntas
22 Nasya. F 80 Tuntas
23 Salwa S 70 Tuntas
24 Sania. S 75 Tuntas
25 Silvia. B 80 Tuntas
26 Siti azizah 60 Belum Tuntas
27 Siti salamatul 50 Belum Tuntas
28 Siti solihatun 80 Tuntas
29 Syawalana A 90 Tuntas
30 Tamara. N 95 Tuntas
31 Zahwa aqila 70 Tuntas
32 Ahmad faiz 75 Tuntas
33 M. Hammam 80 Tuntas
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 50
Rata-rata 70
(Sumber: Data primer)
Keterangan :
Tuntas = 23 siswa
Belum Tuntas = 10 siswa
68
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
= 69, 69%
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai siswa
pada siklus II adalah 70 dari jumlah seluruh siswa kelas IV. Dari jumlah
tersebut, siswa yang sudah tuntas belajar adalah 23 siswa (69,69%),
sedangkan yang belum tuntas belajar ada 10 siswa (30,30%). Secara
klasikal, pembelajaran pada siklus II juga belum mencapai batas
minimal ketuntasan yang telah ditentukan, yaitu 85%. Hal ini menjadi
alasan utama bagi peneliti untuk melanjutkan penelitian pada siklus III.
3. Deskripsi Siklus III
Penelitian tindakan kelas siklus III dilaksanakan pada hari
Sabtu, 06 Mei 2017. Siklus ini proses pembelajaran juga berlangsung
selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Materi pokok yang diajarkan
pada siklus III adalah perubahan kenampakan bulan dan bintang.
Kendala-kendala yang terjadi pada siklus II dapat diperbaiki pada
pembelajaran siklus III. Proses pembelajaran pada siklus ini mampu
berjalan dengan baik. Kendala-kendala yang terjadi pada siklus I dan
siklus II dapat teratasi pada siklus III. Pada siklus III ini, siswa juga
sudah dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Nilai hasil belajar
siswa pada siklus III dapat dilihat pada Tabel 4.3:
69
Tabel 4.3. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus III
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1 A. Sobirin 85 Tuntas
2 M. Fadli 80 Tuntas
3 M. Riyan H 85 Tuntas
4 Awalana F 90 Tuntas
5 Dimas Abid 60 Belum Tuntas
6 Ervina Safitri 95 Tuntas
7 Kharisma N. 95 Tuntas
8 M. Alfa K 80 Tuntas
9 M. Azky 85 Tuntas
10 M. Wahyudi 60 Belum Tuntas
11 M. Yulian S 85 Tuntas
12 M. Fahri. A 90 Tuntas
13 M. Hamdan.S 80 Tuntas
14 M. Ibnu.A 85 Tuntas
15 M. Najib. A 60 Belum Tuntas
16 M. Qais. A 55 Belum Tuntas
17 M. Raffi 80 Tuntas
18 M. Syifaa’ 70 Tuntas
19 M. Zainudin 70 Tuntas
20 Nanda Ahmad 75 Tuntas
21 Nanok. I 85 Tuntas
22 Nasya. F 75 Tuntas
23 Salwa S 85 Tuntas
24 Sania. S 80 Tuntas
25 Silvia. B 90 Tuntas
26 Siti azizah 65 Tuntas
27 Siti salamatul 75 Tuntas
28 Siti solihatun 80 Tuntas
29 Syawalana A 95 Tuntas
30 Tamara. N 90 Tuntas
31 Zahwa aqila 90 Tuntas
32 Ahmad faiz 80 Tuntas
33 M. Hammam 85 Tuntas
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 55
Rata-rata 80
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 29 siswa
Belum Tuntas = 4 siswa
70
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
= 87, 87 %
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari jumlah seluruh
siswa kelas IV adalah 80. Dalam pelaksanaan penelitian siklus III,
jumlah siswa yang tuntas belajar adalah 29 siswa (87, 87%), sedangkan
siswa yang belum tuntas belajar adalah 4 siswa (12,13%). Berdasarkan
data tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran pada siklus III sudah
dianggap tuntas karena sudah mencapai batas minimal ketuntasan
klasikal yang telah ditentukan yaitu 85%. Hal tersebut menjadi alasan
utama peneliti untuk menghentikan proses penelitian pada siklus III.
B. Pembahasan
Pembelajaran IPA pada siswa kelas IV MI Ma’arif Pabelan materi
perubahan kenampakan bumi dan benda langit menggunakan strategi
snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ketuntasan
nilai hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi snowball throwing
adalah sebagai bukti keberhasilan penggunaan strategi pembelajaran
tersebut. Nilai hasil rekapitulasi siklus I, siklus II, siklus III dapat dilihat
pada Tabel 4.4:
71
Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Nilai Siklus I- Siklus III
Siklus Rata-rata Kategori Jumlah Persentase
I 65,90 Tuntas 17 51,51%
Belum Tuntas 16 48,49%
II 70 Tuntas 23 69, 69%
Belum Tuntas 10 30, 33%
III 80 Tuntas 29 87, 87%
Belum Tuntas 4 12, 13%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa pada
siklus I terdapat 17 siswa (51,51%) tuntas belajar dan 16 siswa (48,49%)
yang belum tuntas belajar dengan nilai rata-rata 65,90. Berdasarkan hasil
tersebut, berarti pembelajaran pada siklus I belum memenuhi kriteria
ketuntasan yang ditetapkan. Maka peneliti harus melanjutkan penelitian
pada siklus II dengan materi dan waktu yang berbeda.
Hasil belajar pada siklus II diperoleh data 23 siswa (69,69%) tuntas
belajar dan 10 siswa (30,33%) belum tuntas belajar dengan nilai rata-rata
70. Berdasarkan perolehan nilai tersebut, dapat diketahui bahwa hasil
belajar dari siklus I dan siklus II terjadi peningkatan sebesar 18,19%.
Tetapi peningkatan tersebut tetap belum memenuhi kriteria batas
ketuntasan klasikal yang telah ditentukan. Peneliti tetap harus melanjutkan
penelitian pada siklus III dengan materi dan waktu yang berbeda pula.
Penelitian hasil belajar pada siklus III diperoleh 29 siswa (87,87%)
tuntas belajar dan 4 siswa (12,13%) belum tuntas dalam belajar dengan
nilai rata-rata 80. Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan
penelitian siklus III, dapat diketahui bahwa hasil dari siklus III mengalami
peningkatan sebesar 18,18% dari siklus II. Pelaksanaan pembelajaran
72
pada siklus III sudah memenuhi kriteria batas ketuntasan yang telah
ditetapkan yaitu sebesar 85% dari jumlah seluruh siswa 33. Hasil dari
penelitian siklus III menjadi alasan peneliti menghentikan penelitiannya.
Hasil pembahasan diatas dapat digambarkan dengan menggunakan
diagram dibawah ini:
Gambar 4.1. Diagram lingkaran ketuntasan belajar siswa siklus I-siklus III
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah
diterapkan strategi pembelajaran snowball throwing terjadi peningkatan
dari Pra siklus 36,36% siswa tuntas belajar, pada siklus I 51,51% siswa
tuntas belajar, siklus II 69,69% siswa tuntas belajar, dan siklus III 87,87%
siswa tuntas belajar. Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari pra siklus
ke siklus I adalah 15,15%. Siklus I ke siklus II adalah 18,19 % dan siklus
II ke siklus III adalah 18,18%.
Pra Siklus; 36,36%
Siklus I; 51,51%
Siklus II; 69,69%
Siklus III; 87,87%
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi snowball throwing dapat meningkatkan hasil Belajar IPA
materi perubahan kenampakan bumi dan benda langit pada siswa kelas IV
MI Ma’arif Pabelan tahun 2017. Peningkatan dari prasiklus ke siklus I
adalah 15,15%. Peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah 18,19%
peningkatan dari siklus II ke siklus III adalah 18,18%. Hal ini dibuktikan
pada pelaksanaan siklus I siswa tuntas belajar adalah 17 siswa (51,51%)
dengan rata-rata nilai 65,90 siklus II terdapat 23 siswa (69,69%) tuntas
belajar dengan nilai rata-rata 70, dan siklus III terdapat 29 siswa (87,87%)
tuntas belajar dengan nilai rata-rata 80. Hasil belajar yang dicapai siswa
pada siklus III 87,87% sehingga PTK ini dinyatakan berhasil karena sudah
memenuhi kriteria ketuntasan klasikal yaitu ≥ 85%.
B. Saran
1. Siswa
a. Siswa hendaknya memperhatikan penjelasan guru saat
pembelajaran berlangsung; dan
b. Siswa hendaknya aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan strategi snowball throwing.
74
2. Guru
a. Guru menerapkan strategi pembelajaran snowball throwing pada
mata pelajaran IPA melalui pokok bahasan lain, karena hasil
penelitian menunjukkan bahwa penggunaan strategi snowball
throwing dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan
kenampakan bumi dan benda langit;
b. Guru hendaknya selalu memotivasi siswa supaya aktif dalam
pembelajaran;
c. Guru hendaknya memberikan tindakan mandiri berupa latihan-
latihan atau remidiasi kepada siswa yang belum tuntas belajar
sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.
3. Sekolah
Pihak sekolah hendaaknya melakukan bimbingan terhadap guru
agar kreatif dan inovatif dalam menerapkan metode atau strategi baru
yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
75
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Arifin, Zainul. 2012. Menyulap Siswa Kaya Prestasi di Dalam dan Luar Sekolah.
Jogjakarta: Flash Books.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Baharuddin, dan Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Candra, Melinda. 2012. Materi IPA Bab V tentang Kebakaran Hutan.
https://melindacandra48.wordpress.com/materi/bab-v/kebakaran-hutan/.
Diakses tanggal 12 September 2017 pukul 16.35.
Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.
Yogyakarta: Gava Media.
Devi, Poppy K. dan Sri Anggraeni. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SD dan MI IV.
Jakarta: Depdiknas.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta.
....... 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Garnida dan Budiman. 2002. Pendidikan IPA Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:
Ditjen Binbaga Depag.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.
Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran
Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
76
Ikhwan. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam IV. Jakarta: CV Sindunata.
Kastolani, 2014. Model Pembelajaran Inovatif. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Khanifatul. 2013. Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Kismasari. 2015. Materi IPA Bab V tentang Kenampakan Bintang.
http://kismasarii.blogspot.co.id/2015/06/perubahan-kenampakan-bumi-dan-
benda.html Diakses tanggal 12 September 2017 pukul 16.35.
Kusnin. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas 4. Jakarta: PT
Piranti Darma Kalokatama.
Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Rusyan, Tabrani. 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remadja Karya.
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Soyomukti, Nurani. 2010. Teori-teori Pendidikan. Jakarta: Ar-Ruzz Media.
Sriyanti, Lilik. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Anggota IKAPI.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wisudawati, Asih Widi dan Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran
IPA. Jakarta: PT Bumi Aksara.
77
LAMPIRAN
78
79
DAFTAR NILAI SKK
Nama : ANIK RAHMAWATI
Fakultas/ Jurusan : FTIK/ PGMI
NIM :115-13-081
Dosen Pembimbing : Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.
No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Status Nilai
1. Piagam Penghargaan
OPAK STAIN Salatiga
2013.
26-27 Agustus 2013 Peserta 3
2. Piagam Penghargaan
OPAK TARBIYAH
2013
29 Agustus 2013 Peserta 3
3. UPT Perpustakaan
STAIN Salatiga
16 September 2013 Peserta 2
4. Training Pembuatan
Makalah
18 September 2013 Peserta 2
5. What Do You Wanna Be 21 September 2013 Peserta 2
6. Piagam Penghargaan
KISMIS
10 Oktober 2013 Peserta 2
7. Seminar Public Hearing
III
20 Oktober 2013 peserta 2
8. Islamic Public Speaking
Training (IPST)
05 Desember 2013 Peserta 2
9. Sarasehan Akbar
“Komitmen Politik Islam
Dalam Menata Arah
Masa Depan Bangsa
Indonesia”
15 Maret 2014 Peserta 8
10. Seminar Dialog Interaktif
dan Edukatif “Diaspora
Politik Indonesia”
01 April 2014 Peserta 2
11. Siba-Sibi Training UTS
Semester Genap 2014
02-03 Mei 2014 Peserta 2
12. Seminar Nasional LPM
Dinamika “Idealisme
Mahasiswa”
03 Juni 2014 Peserta 8
13. Piagam Penghargaan
IPST (Islamic Public
Speacking Training).
09 Juni 2014 Peserta 2
14 PAD Al-Khidmad 06-07 Desember 2014 Peserta 2
80
81
82
83
84
85
86
87
Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Prasiklus
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1 A. Sobirin 60 Belum Tuntas
2 M. Fadli 65 Tuntas
3 M. Riyan H 50 Belum Tuntas
4 Awalana F 65 Tuntas
5 Dimas Abid 40 Belum Tuntas
6 Ervina Safitri 70 Tuntas
7 Kharisma N. 75 Tuntas
8 M. Alfa K 45 Belum Tuntas
9 M. Azky 60 Belum Tuntas
10 M. Wahyudi 45 Belum Tuntas
11 M. Yulian S 50 Belum Tuntas
12 M. Fahri. A 65 Tuntas
13 M. Hamdan.S 60 Belum Tuntas
14 M. Ibnu.A 65 Tuntas
15 M. Najib. A 55 Belum Tuntas
16 M. Qais. A 60 Belum Tuntas
17 M. Raffi 50 Belum Tuntas
18 M. Syifaa’ 45 Belum Tuntas
19 M. Zainudin 50 Belum Tuntas
20 Nanda Ahmad 40 Belum Tuntas
21 Nanok. I 45 Belum Tuntas
22 Nasya. F 70 Tuntas
23 Salwa S 55 Belum Tuntas
24 Sania. S 60 Belum Tuntas
25 Silvia. B 75 Tuntas
26 Siti azizah 50 Belum Tuntas
27 Siti salamatul 45 Belum Tuntas
28 Siti solihatun 70 Tuntas
29 Syawalana A 80 Tuntas
30 Tamara. N 85 Tuntas
31 Zahwa aqila 60 Belum Tuntas
32 Ahmad faiz 65 Tuntas
33 M. Hammam 70 Tuntas
Nilai Tertinggi 85
Nilai Terendah 40
Rata-rata 56, 81
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 12 siswa
Belum Tuntas = 21 siswa
88
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS 1
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif Pabelan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV/II
Materi Pokok : Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit.
B. Kompetensi Dasar
1. Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi.
2. Mendeskripsikan posisi bulan, kenampakan posisi bulan dan
kenampakan bumi dari hari ke hari.
C. Indikator
1. Menuliskan lima faktor yang mempengaruhi perubahan kenampakan
bumil;
2. Menjelaskan perubahan kenampakan bumi;
3. Menunjukkan sikap aktif, perhatian dan disiplin dalam pembelajaran
perubahan kenampakan bumi;
4. Melakukan percobaan tentang proses perubahan kenampakan bumi.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui ceramah, siswa dapat mengenal perubahan kenampakan pada
bumi.
2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat memahami dan menjelaskan
perubahan kenampakan bumi.
3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menunjukkan sikap aktif,
perhatian dan disiplin dalam pembelajaran perubahan kenampakan
bumi.
89
E. Materi Ajar
Perubahan Kenampakan Bumi
Perputaran bumi mengelilingi matahari dapat menyebabkan
perubahan siang dan malam di bumi. Bagian bumi yang menghadap ke
matahari mengalami terang sehingga bagian bumi yang membelakangi
matahari mengalami gelap yang disebut malam hari. Bulan ternyata juga
mempunyai pengaruh yang lain bagi penampakan bumi. Bulan dapat
mempengaruhi terjadinya pasang naik dan pasang surut air laut.
1. Perubahan kenampakan bumi akibat pasang surut air laut
Bentuk daratan dan lautan dapat mengalami perubahan. Pertemuan
antara daratan dan lautan disebut garis pantai. Garis ini berubah-ubah
berdasarkan tinggi rendahnya permukaan air laut. Pengaruh pasang
surut air laut terhadap pantai adalah yaitu ketika terjadi pasang,bagian
pantai yang terendam oleh air menjadi semakin luas. Batas daratan dan
laut dapat mengalami abrasi (pengikisan pantai oleh air laut yang terjadi
saat air laut pasang). Akibatnya, luas daratan di pantai seakin berkurang
dan menimbulkan cekungan atau pantai curam.
Gambar 2.1: Pasang Naik dan Pasang Surut Air Laut
(Sumber: Ikhwan, 2009: 131)
2. Perubahan kenampakan bumi akibat erosi
Erosi adalah pengikisan tanah oleh air. Erosi dapat mengubah
bentuk permukaan tanah yang tidak ada pelindungnya. Pohon dan
rumput merupakan pelindung permukaan tanah yang tidak terlindung
akan mudah terkikis sehingga ketinggian tanah akan mudah berkurang.
90
Gambar 2.2: Erosi
(Sumber: Anggraeni dan Devi, 2008: 154)
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan
dilanjutkan dengan do’a bersama;
b. Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi;
c. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam
mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Eksplorasi
1) Guru menyebutkan tujuan pembelajan, yaitu siswa mengenal
perubahan kenampakan yang ada dibumi;
2) Guru menjelaskan pengertian tentang perubahan kenampakan
yang ada di bumi;
3) Guru memberikan penjelasan tentang berbagai macam
perubahan kenampakan di bumi akibat pasang surut air laut
dan erosi.
91
Materi tentang perubahan kenampakan di bumi adalah sebagai
berikut:
a) Perubahan kenampakan yang ada di bumi akibat pasang
surut air laut;
Pengaruh pasang surut air laut terhadap pantai
adalah ketika terjadi pasang bagian pantai yang terdalam
oleh air menjadi semakin luas. Batas daratan dan lautan
dapat mengalami abrasi (pengikisan pantai oleh air laut
yang terjadi saat air laut pasang). Akibatnya, luas daratan
di pantai seakan berkurang dan menimbulkan cekungan
atau pantai curam.
b) Perubahan kenampakan bumi akibat erosi;
Erosi adalah pengikisan tanah oleh air. Erosi dapat
mengubah bentuk permukaan tanah yang tidak ada
pelindungnya. Pohon dan rumput merupakan pelindung
permukaan tanah yang tidak terlindung akan mudah
terkikis sehingga ketinggian tanah akan mudah berkurang.
b. Elaborasi
1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri
dari 5-6 siswa dan memilih seseorang untuk menjadi ketua
kelompok;
2) Masing-masing ketua diminta untuk menjelaskan materi yang
disampaikan oleh guru kepada teman sekelompoknya;
92
3) Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi
yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok;
4) Siswa meremas kertas kerja yang berisi pertanyaan
membentuk bola dan dilemparkan dari satu siswa ke siswa lain
selama 5 menit;
5) Setelah siswa mendapat satu bola yang berisi satu pertanyaan,
kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut
secara bergantian.
c. Konfirmasi
1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui;
2) Guru bersama siswa bertanya jawab, melakukan koreksi
memberikan penguatan dan menyimpulkan tentang perubahan
kenampakan yang ada di bumi.
3. Kegiatan akhir (10 menit)
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran IPA
tentang perubahan kenampakan di bumi;
b. Guru membuat lembar penilaian;
c. Guru memberi motivasi kepada siswa agar tetap semangat dalam
belajar;
d. Guru menutup pelajaran dengan doa penutup majlis;
e. Guru mengucapkan salam penutup.
93
G. Metode Pembelajaran
1. Snowball Throwing;
2. Tanya-Jawab;
3. Penugasan.
H. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media : lembar kerja siswa (LKS)
2. Alat : peralatan tulis, alat peraga, lembaran kertas kosong
3. Sumber belajar : buku IPA pegangan siswa kelas IV, buku IPA
pegangan guru kelas IV, BSE Ilmu Pengetahuan Alam IV.
4. Buku paket lain yang relevan.
I. Penilaian
1. Bentuk penilaian: tes
2. Jenis penilaian: tes tertulis
3. Instrumen penilaian: soal isian singkat.
A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!
1) Penyebab terjadinnya perubahan kenampakan bumi adalah....
2) Pasang surut dimanfaatkan nelayan untuk.....
3) Erosi terjadi pada tanah.....
4) Apa saja dampak perubahan lingkungan?
5) Apa yang dimaksud dengan abrasi?
6) Akibat erosi terhadap tanah, menyebabkan tanah menjadi....
7) Agar tidak mudah terkena erosi, maka tanah banyak ditanami
tumbuhan karena.....
8) Terjadinya pasang naik air laut adalah pada waktu....
9) Erosi terjadi pada lapisan permukaan tanah bagian.....
10) Gaya tarik bulan menyebabkan air laut.....
94
B. Kunci Jawaban
1) Air, udara, dan kebakaran hutan.
2) Berlayar dan mencari ikan
3) Gersang dan gundul
4) Erosi, Abrasi, Longsor
5) Abrasi adalah pengikisan tanah yang disebabkan oleh air laut.
6) Tandus
7) Tumbuhan banyak mengandung zat hara tanah
8) Malam hari
9) Atas
10) Pasang
95
96
97
98
CATATAN LAPANGAN PELAKSANAAN SIKLUS I
A. Lembar Pengamatan Guru
Nama Sekolah : MI Ma’arif Pabelan Kec.Pabelan Kab. Semarang
Guru : Umi Lisaniyah S.Ag, S.Pd.I
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Perubahan Kenampakan Bumi (pasang surut air
laut dan erosi)
Kelas/semester : IV/II
Waktu Pelaksanaan : Kamis, 27 April 2017
Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda cek (√) sesuai
dengan kinerja guru saat proses pembelajaran berlangsung.
No Aspek yang diamati Skala Partisipasi
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1 Memeriksa kemampuan siswa
2 Memberi motivasi awal
3 Memberikan apresiasi (kaitan materi
yang sebelumnya dengan materi yang
akan disampaikan)
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan
Sikap Guru Dalam Proses Pembelajaran
5 Kejelasan artikulasi suara
6 Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
7 Menarik perhatian siswa dalam proses
pembelajaran menggunakan strategi
snowball throwing.
Penguasaan Bahan Belajar (materi pelajaran)
8 Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan
dalam RPP
9 Kejelasan dalam menjelaskan materi
ajar
10 Kejelasan dalam memberikan contoh
99
dari materi ajar
Kegiatan Belajar Mengajar (proses pembelajaran)
11 Penyajian materi ajar sesuai dengan
tujuan dan indikator yang telah
ditetapkan.
12 Mendemonstrasikan langkah-langkah
kegiatan belajar strategi snowball
throwing.
13 Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan.
14 Memfasilitasi siswa selama kegiatan
belajar melalui strategi snowball
throwing.
15 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran dengan
menggunakan strategi snowball
throwing.
Evaluasi Pembelajaran
16 Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
17 Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
18 Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
19 Memberi kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
20 Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
Tindak Lanjut (Follow Up)
21 Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
22 Menginformasikan materi atau bahan
belajar yang akan dipelajari berikutnya
Jumlah
Skor Total 75
Kategori Sedang
100
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori:
A = 4 (baik sekali) 88 – 100 = baik
B = 3 (baik) 75 – 87 = sedang
C = 2 (cukup) 62 – 74 = kurang
D = 1 (kurang) 49 – 61 = sangat kurang
B. Lembar Pengamatan Siswa
No Aspek yang diamati Nilai
A B C D
1. Merespon terhadap apersepsi yang diberikan
guru
2. Mengetahui tujuan pembelajaran
3. Memperhatikan penjelasan guru
4.
Memahami petunjuk guru tentang langkah-
langkah pelaksanaan pembelajaran dengan
strategi snowball throwing
5. Antusias siswa terhadap pembelajaran snowball
throwing
6. Keaktifan dalam diskusi kelompok
7. Keberanian dalam mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas
8. Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal
yang belum diketahui
9. Menyimpulkan tentang materi pelajaran
10. Terciptanya suasana yang kondusif di kelas
Total 27
Kategori Sedang
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori:
A = 4 (baik sekali) 33 – 40 = baik
B = 3 (baik) 25 – 32 = sedang
C = 2 (cukup) 17 – 24 = kurang
D = 1 (kurang) 09 – 16 = sangat kurang
101
C. Deskripsi Hasil Pengamatan
Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 27
April 2017. Materi yang diberikan pada siklus I adalah tentang perubahan
kenampakan bumi fokus pada pasang surut air laut dan erosi.
Pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam dan
berdo’a bersama. Setela selesai berdo’a, guru menyapa siswa dan
memberikan apresiasi kepada siswa dengan menanyakan kepada siswa
yang tahu tentang perubahan kenampakan yang ada di bumi.
Guru memberikan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari
yaitu tentang perubahan kenampakan bumi akibat pasang surut air laut dan
erosi. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai perubahan yang terjadi
akibat pasang surut air laut dan erosi. Namun pada siklus I ini belum
banyak siswa yang merespon pertanyaan dari guru dan masih banyak yang
kurang memperhatikan.Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dan
menunjuk salah satu siswa untuk menjadi ketua kelompok. Guru
menjelaskan tentang langkah-langkah pembelajaran menggunakan strategi
snowball throwing. Guru membagikan selembar kertas untuk setiap siswa
dalam satu kelompoknya. Setelah ketua kelompok menjelasakn materi
pelajaran kepada teman-temannya, kemudian guru meminta setiap siswa
menuliskan satu pertanyaan kedalam selembar kertas yang telah
diberikan. Setelah siswa selesai menuliskan pertanyaan tersebut, guru
memberikan intruksi agar siswa meremas kertas pertanyaan menjadi
seperti gumpalan bola salju (snowball throwing). Kamudian guru
memberikan contoh kepada siswa
102
103
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif Pabelan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV/II
Materi Pokok : Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit.
B. Kompetensi Dasar
1. Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi.
2. Mendeskripsikan posisi bulan, kenampakan posisi bulan dan
kenampakan bumi dari hari ke hari.
C. Indikator
1. Menuliskan lima faktor yang mempengaruhi perubahan kenampakan
bumi.
2. Menjelaskan perubahan kenampakan bumi.
3. Menunjukkan sikap aktif, perhatian dan disiplin dalam pembelajaran
perubahan kenampakan bumi.
4. Melakukan percobaan tentang proses perubahan kenampakan bumi.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui ceramah, siswa dapat mengenal perubahan kenampakan pada
bumi.
104
2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat memahami dan menjelaskan
perubahan kenampakan bumi.
3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menunjukkan sikap aktif,
perhatian dan disiplin dalam pembelajaran perubahan kenampakan
bumi.
E. Materi Ajar
Badai dan Kebakaran
1. Perubahan kenampakan bumi akibat badai
Badai dapat disebabkan oleh angin kencang. Badai yang menerjang
pohon dapat mengakibatkan kerusakan dan menimbulkan korban jiwa.
Badai dapat merusak daratan, sumbar daya alam, dan terganggunya
kehidupan.
Gambar 2.3: Badai
(Sumber: Anggraeni dan Devi, 2008: 154)
2. Perubahan kenampakan bumi akibat kebakaran
Kebakaran hutan dapat mempengaruhi bentuk daratan. Daratan
yang semula hijau menjadi daerah yang hitam kelam karena bekas-
bekas kebakaran. Kebakaran hutan dapat menyebabkan hutan menjadi
105
gersang, rumput sebagai makanan hewan musnah, pohon-pohon
tempat berlindung hewan juga mati, dan udara menjadi tidak sejuk
karena asap. Selain itu, kebakaran hutan menyebabkan hewan-hewan
di hutan kehilangan tempat tinggal.
Gambar 2.4 : Perubahan Kenampakan Bumi Akibat Kebakaran Hutan
(sumber: Candra, 2012 )
a. Penyebab kebakaran hutan antara lain:
1) Kecerobohan manusia, misalnya membuang api sembarangan;
2) Pembukaan lahan untuk pertanian dan perkebunan dengan cara
membakar hutan;
3) Kemarau panjang.
b. Akibat kebakaran hutan antara lain:
1) hutan menjadi gersang;
2) rumput sebagai makanan hewan musnah;
3) pohon tempat berlindung hewan mati.
106
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan
dilanjutkan dengan do’a bersama;
b. Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi;
c. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam
mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Eksplorasi
1) Guru menyebutkan tujuan pembelajan, yaitu siswa mengenal
perubahan kenampakan bumi (badai dan kebakaran);
2) Guru menjelaskan pengertian tentang perubahan kenampakan
bumi (badai dan kebakaran);
3) Guru memberikan penjelasan tentang berbagai macam
perubahan kenampakan bumi (badai dan kebakaran).
b. Elaborasi
1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang
terdiri dari 5-6 siswa dan memilih seseorang untuk menjadi
ketua kelompok;
2) Masing-masing ketua diminta untuk menjelaskan materi yang
disampaikan oleh guru tentang berbagai macam perubahan
kenampakan yang ada di bumi (badai dan kebakaran) kepada
teman dalam kelompoknya;
107
3) Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja
untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut
materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok;
4) Kertas kerja yang berisi pertanyaan tersebut kemudian
diremas membentuk seperti bola dan dilemparkan dari satu
siswa ke siswa lain dalam satu kelompok selama kurang lebih
5 menit;
5) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut secara
bergantian.
c. Konfirmasi
1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui;
2) Guru bersama siswa bertanya jawab, melakukan koreksi
memberikan penguatan dan menyimpulkan tentang
perubahan kenampakan yang ada di bumi (badai dan
kebakaran).
3. Kegiatan akhir (10 menit)
1) Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran IPA
tentang perubahan kenampakan di bumi (badai dan kebakaran);
2) Guru membuat lembar penilaian;
3) Guru memberi motivasi kepada siswa agar tetap semangat dalam
belajar;
4) Guru menutup pelajaran dengan doa penutup majlis;
108
5) Guru mengucapkan salam penutup.
G. Metode Pembelajaran
1. Snowball Throwing
2. Diskusi
3. Tanya-Jawab
4. Penugasan
H. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : lembar kerja siswa (LKS)
2. Alat : peralatan tulis, lembaran kertas kosong
3. Sumber belajar : buku IPA pegangan siswa kelas IV, buku IPA
pegangan guru kelas IV, SAINS untuk SD/MI kelas IV.
I. Penilaian
1. Bentuk penilaian: tes
2. Jenis penilaian: tes tertulis
3. Instrumen penilaian: soal isian singkat
A. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!
1) Apa saja dampak perubahan lingkungan?
2) Angin kencang yang dapat menenggelamkan kapal disebut.....
3) Daratan yang dapat berubah karena angin yang cukup kencang dan
dapat menghancurkan bangunan disebut.....
4) Selain karena ulah manusia, kebakaran hutan dapat terjadi karena...
5) Sebutkan 2 akibat kebakaran terhadap hewan-hewan dihutan...
6) Kemarau yang panjang dapat menyebabkan terjadinya...
7) Udara menjadi tidak sejuk karena asap adalah dampak dari.....
109
8) Apa yang dimaksud dengan badai?
9) Badai juga dapat terjadi di laut yang menyebabkan kapal....
10) Asap yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan dapat
mengganggu....manusia.
Kunci Jawaban:
1) Pasang surut air laut, kebakaran, erosi, badai
2) Badai
3) Badai
4) Kemarau panjang
5) Hewan kehilangan tempat tinggal dan sulit mencari makan
6) Kebakaran
7) Kebakaran
8) Badai adalah angin yang bertiup sangat kencang
9) Tenggelam
10) Pernafasan dan penglihatan
110
111
112
113
CATATAN LAPANGAN PELAKSANAAN SIKLUS II
A. Lembar Pengamatan Guru
Nama Sekolah : MI Ma’arif Pabelan Kec.Pabelan Kab. Semarang
Guru : Umi Lisaniyah S.Ag, S.Pd.I
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Perubahan Kenampakan Bumi (pasang surut air
laut dan erosi)
Kelas/semester : IV/II
Waktu Pelaksanaan : Kamis, 02 Mei 2017
Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda cek (√) sesuai
dengan kinerja guru saat proses pembelajaran berlangsung.
No Aspek yang diamati Skala Partisipasi
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1 Memeriksa kemampuan siswa
2 Memberi motivasi awal
3 Memberikan apresiasi (kaitan materi
yang sebelumnya dengan materi yang
akan disampaikan)
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan
Sikap Guru Dalam Proses Pembelajaran
5 Kejelasan artikulasi suara
6 Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
7 Menarik perhatian siswa dalam proses
pembelajaran menggunakan strategi
snowball throwing.
Penguasaan Bahan Belajar (materi pelajaran)
8 Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan
dalam RPP
9 Kejelasan dalam menjelaskan materi
ajar
10 Kejelasan dalam memberikan contoh
dari materi ajar
Kegiatan Belajar Mengajar (proses pembelajaran)
11 Penyajian materi ajar sesuai dengan
tujuan dan indikator yang telah
ditetapkan.
114
12 Mendemonstrasikan langkah-langkah
kegiatan belajar strategi snowball
throwing.
13 Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan.
14 Memfasilitasi siswa selama kegiatan
belajar melalui strategi snowball
throwing.
15 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran dengan
menggunakan strategi snowball
throwing.
Evaluasi Pembelajaran
16 Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
17 Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
18 Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
19 Memberi kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
20 Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
Tindak Lanjut (Follow Up)
21 Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
22 Menginformasikan materi atau bahan
belajar yang akan dipelajari
berikutnya
Jumlah 60 21
Skor Total 81
Kategori Sedang
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori:
A = 4 (baik sekali) 88 – 100 = baik
B = 3 (baik) 75 – 87 = sedang
C = 2 (cukup) 62 – 74 = kurang
D = 1 (kurang) 49 – 61 = sangat kurang
B. Lembar Pengamatan Siswa
No. Aspek yang diamati Nilai
115
A B C D
1. Merespon terhadap apersepsi yang diberikan guru
2. Mengetahui tujuan pembelajaran
3. Memperhatikan penjelasan guru
4.
Memahami petunjuk guru tentang langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran dengan strategi snowball
throwing
5. Antusias siswa terhadap pembelajaran snowball
throwing
6. Keaktifan dalam diskusi kelompok
7. Keberanian dalam mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas
8. Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal yang
belum diketahui
9. Menyimpulkan tentang materi pelajaran
10. Terciptanya suasana yang kondusif di kelas
Total 33
Kategori Baik
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori:
A = 4 (baik sekali) 33 – 40 = baik
B = 3 (baik) 25 – 32 = sedang
C = 2 (cukup) 17 – 24 = kurang
D = 1 (kurang) 09 – 16 = sangat kurang
C. Deskripsi Hasil Pengamatan
Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 02
Mei 2017. Materi yang diberikan pada siklus II adalah tentang perubahan
kenampakan bumi fokus pada badai dan kebakaran. Pembelajaran dimulai
dengan guru mengucapkan salam dan berdo’a bersama. Setelah selesai
berdo’a, guru menyapa siswa dan memberikan apresiasi kepada siswa
dengan menanyakan materi yang telah dipelajari pertemuan lalu perubahan
kenampakan di bumi akibat pasang surut air laut dan erosi, kemudian
dilanjutkan dengan perubahan kenampakan akibat badai dan kebakaran.
Guru memberikan
116
117
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS III
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif Pabelan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV/II
Materi Pokok : Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit.
B. Kompetensi Dasar
1. Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi.
2. Mendeskripsikan posisi bulan, kenampakan posisi bulan dan
kenampakan bumi dari hari ke hari.
C. Indikator
1. Menuliskan faktor yang mempengaruhi perubahan kenampakan benda
langit.
2. Menjelaskan perubahan kenampakan benda langit.
3. Menunjukkan sikap aktif, perhatian dan disiplin dalam pembelajaran
perubahan kenampakan kenampakan benda langit.
4. Melakukan percobaan tentang proses perubahan kenampakan benda
langit.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui ceramah, siswa dapat mengenal perubahan kenampakan benda
langit.
2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat memahami dan menjelaskan
perubahan kenampakan benda langit.
3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menunjukkan sikap aktif,
perhatian dan disiplin dalam pembelajaran perubahan kenampakan
bumi.
118
E. Materi Ajar
Selain bumi, di alam semesta terdapat benda-benda langit yang
lain. Benda-benda langit yang mudah dilihat tanpa alat bantu adalah
matahari, bulan, dan bintang.
1. Kenampakan Matahari
Matahari merupakan sebuah bintang. Bintang adalah benda langit
yang dapat memancarkan cahaya sendiri. Cahaya matahari berasal dari
seluruh permukaan matahari yang berpijar. Matahari tersusun dari gas
yang amat panas. Karena amat panasnya, gas itu tampak berpijar dan
mengeluarkan cahaya terang benderang. Cahaya itulah yang menerangi
bumi pada siang hari. Matahari tampak paling terang karena letak
matahari paling dekat ke bumi dibanding bintang lain. Ukuran
matahari jauh lebih besar daripada bumi. Akan tetapi, letak matahari
sangat jauh sehingga tampak kecil dilihat dari bumi.
Gambar 2.5: Kenampakan Matahari
(Sumber: Ikhwan, 2009: 133)
2. Kenampakan Bulan
Perhatikan langit yang cerah pada malam hari. Ada benda langit
yang tampak terang, namun tidak seterang matahari. Benda tersebut
adalah bulan. Sesungguhnya bulan berbentuk bulat. Jarak bulan ke
bumi lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi. Namun cahaya
bulan tidak dapat menerangi bumi seperti cahaya matahari ke bumi
119
pada siang hari. Karena sesungguhnya bulan tidak dapat memancarkan
cahaya sendiri.
Bulan hanya memantulkan cahaya matahari. Oleh karena itu, bulan
bukan merupakan bintang. Bentuk bulan berubah-ubah selama 29 ½
hari. Seperti matahari, bulan juga tampak muncul dari bagian timur
dan tenggelam di bagian barat. Cahaya yang di pantulkan bulan dari
matahari membuat bulan tampak jelas pada malam hari.
Gambar 2.6: kenampakan Bulan
(Sumber: Ikhwan, 2009: 134)
3. Kenampakan Bintang
Saat langit cerah pada malam hari, benda langit yang paling
banyak terlihat adalah bintang. Bintang hanya terlihat saat malam hari,
karena letak bintang amat sangat jauh. Pada siang hari, cahaya bintang
itu kalah kuat di banding cahaya bintang yang paling dekat degan
bumi, yaitu matahari. Bintang tampak amat kecil karena letaknya yang
sangat jauh. Sesungguhnya bintang ada yang sebesar atau llebih besar
daripada matahari.
Ukuran bintang bervariasi, dari yang sangat kecil hingga yang
sangat besar. Bintang tersusun dari gas yang amat panas. Bintang juga
melepaskan cahaya da pabas seperti matahari. Bintang yang paling
120
panas tampak berwarna biru. Bintang bersuhu paling rendah tampak
berwarna merah.
Gambar 2.7: Kenampakan Bintang
(sumber: Kismasari, 2015)
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan
dilanjutkan dengan do’a bersama;
b. Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi;
c. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam
mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Eksplorasi
1) Guru menyebutkan tujuan pembelajan, yaitu siswa mengenal
perubahan kenampakan benda langit;
2) Guru menjelaskan pengertian tentang perubahan
kenampakan yang ada di langit;
3) Guru memberikan penjelasan tentang berbagai macam
perubahan kenampakan benda langit.
121
b. Elaborasi
1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang
terdiri dari 5-6 siswa dan memilih seseorang untuk menjadi
ketua kelompok;
2) Masing-masing ketua diminta untuk menjelaskan materi
yang disampaikan oleh guru tentang perubahan
kenampakan bulan dan bintang kepada teman dalam
kelompoknya;
3) Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja
untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok;
4) Kertas kerja yang berisi pertanyaan tersebut kemudian
diremas membentuk seperti bola dan dilemparkan dari satu
siswa ke siswa lain dalam satu kelompok selama kurang
lebih 5 menit;
5) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut secara
bergantian.
c. Konfirmasi
1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui;
2) Guru bersama siswa bertanya jawab, melakukan koreksi
memberikan penguatan dan menyimpulkan tentang
perubahan kenampakan yang ada di langit.
3. Kegiatan akhir (10 menit)
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran IPA
tentang perubahan kenampakan benda langit;
b. Guru membuat lembar penilaian;
c. Guru memberi motivasi kepada siswa agar tetap semangat
dalam belajar;
d. Guru menutup pelajaran dengan doa penutup majlis;
122
e. Guru mengucapkan salam penutup.
G. Metode Pembelajaran
1. Snowball Throwing
2. Tanya-Jawab
3. Penugasan
H. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media : lembar kerja siswa (LKS)
2. Alat : peralatan tulis, alat peraga, lembaran kertas kosong
3. Sumber belajar : buku IPA pegangan siswa kelas IV, buku IPA
pegangan guru kelas IV, BSE Ilmu Pengetahuan Alam IV.
4. Buku paket lain yang relevan.
I. Penilaian
1. Bentuk penilaian: tes
2. Jenis penilaian: tes tertulis
3. Instrumen penilaian: soal isian singkat
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!
1. Bintang adalah....
2. Terjadinya siang dan malam dipengaruhi oleh....
3. Bulan tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri, tetapi
mendapatkan cahaya yang berasal dari....
4. Ukuran bintang terlihat sangat kecil karena....
5. Bintang yang paling tinggi tampak berwarna.....
6. Perputaran bumi mengelilingi matahari disebut....
7. Bulan melakukan revolusi terhadap....
8. Bulan yang berbentuk bulat penuh disebut....
9. Matahari juga disebut bintang karena....
10. Matahari berada di galaksi.....
123
124
125
126
HASIL PENGAMATAN PELAKSANAAN SIKLUS III
A. Lembar Pengamatan Guru
Nama Sekolah :MI Ma’arif Pabelan, Kab. semarang
Guru : Umi Lisaniyah, S.Ag, S.Pd.I
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Bumi dan Benda Langit
Kelas/semester : IV/II
Waktu Pelaksanaan :Selasa, 06 Mei 2017
Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda cek (√) sesuai
dengan kinerja guru saat proses pembelajaran berlangsung.
No Aspek yang diamati Skala Partisipasi
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1 Memeriksa kemampuan siswa
2 Memberi motivasi awal
3 Memberikan apresiasi (kaitan materi
yang sebelumnya dengan materi yang
akan disampaikan)
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan
Sikap Guru Dalam Proses Pembelajaran
5 Kejelasan artikulasi suara
6 Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
7 Menarik perhatian siswa dalam proses
pembelajaran menggunakan strategi
snowball throwing.
Penguasaan Bahan Belajar (materi pelajaran)
8 Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan
dalam RPP
9 Kejelasan dalam menjelaskan materi
ajar
10 Kejelasan dalam memberikan contoh
dari materi ajar
127
Kegiatan Belajar Mengajar (proses pembelajaran)
11 Penyajian materi ajar sesuai dengan
tujuan dan indikator yang telah
ditetapkan.
12 Mendemonstrasikan langkah-langkah
kegiatan belajar strategi snowball
throwing.
13 Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan.
14 Memfasilitasi siswa selama kegiatan
belajar melalui strategi snowball
throwing.
15 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran dengan
menggunakan strategi snowball
throwing.
Evaluasi Pembelajaran
16 Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
17 Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
18 Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
19 Memberi kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
20 Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
Tindak Lanjut (Follow Up)
21 Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
22 Menginformasikan materi atau bahan
belajar yang akan dipelajari
berikutnya
Jumlah
Skor Total 77
Kategori Sedang
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori:
A = 4 (baik sekali) 88 – 100 = baik
B = 3 (baik) 75 – 87 = sedang
128
C = 2 (cukup) 62 – 74 = kurang
D = 1 (kurang) 49 – 61 = sangat kurang
B. Lembar Pengamatan Siswa
No Aspek yang diamati Nilai
A B C D
1. Merespon terhadap apersepsi yang diberikan
guru
2. Mengetahui tujuan pembelajaran
3. Memperhatikan penjelasan guru
4.
Memahami petunjuk guru tentang langkah-
langkah pelaksanaan pembelajaran dengan
strategi snowball throwing
5. Antusias siswa terhadap pembelajaran snowball
throwing
6. Keaktifan dalam diskusi kelompok
7. Keberanian dalam mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas
8. Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal
yang belum diketahui
9. Menyimpulkan tentang materi pelajaran
10. Terciptanya suasana yang kondusif di kelas
Total 35
Kategori Baik
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori:
A = 4 (baik sekali) 33 – 40 = baik
B = 3 (baik) 25 – 32 = sedang
C = 2 (cukup) 17 – 24 = kurang
D = 1 (kurang) 09 – 16 = sangat kurang
C. Deskripsi Hasil Pengamatan
Kegiatan pembelajaran siklus III dilaksanakan pada hari Sabtu, 06
Mei 2017. Materi yang diberikan pada siklus III adalah tentang perubahan
kenampakan benda langit. Pembelajaran dimulai dengan guru
mengucapkan salam pembuka dan dilanjutkan dengan berdo’a bersama.
129
Selesai berdo’a guru menyapa dengan menanyakan kabar siswa,
dilanjutkan dengan mengulas kembali materi pada siklus sebelumnya.
Guru memberikan apresiasi kepada siswa dengan menyinggung
materi yang akan diajarkan yaitu tentang perubahan kenampakan benda
langit. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas kepada
siswa. Guru menjelaskan bahwa pada pertemuan kali ini siswa akan
kembali belajar dengan menggunakan strategi snowball throwing. Guru
menyampaikan materi tentang perubahan kenampakan matahari, bulan,
dan bintang. Setelah selesai menjelaskan materi, guru dengan siswa
bertanya jawab mengenai materi yang telah disampaikan.
Guru membagi siswa kedalam 6 kelompok dan memilih seorang
menjadi ketua seperti pada siklus sebelumnya. Guru mengingatkan
kembali tentang langkah-langkah strategi pembelajaran snowball
throwing. Guru meminta kepada setiap ketua kelompok untuk menjelaskan
kembali materi tentang perubahan kenampakan matahari, bulan dan
bintang. Setelah ketua kelompok selesai menjelaskan, guru membagikan
lembar kertas kosong kepada semua siswa dalam setiap kelompok dan
meminta masing-masing untuk menuiskan satu pertanyaan seperti pada
siklus sebelumnya. Guru mengawasi setiap kelompok slama proses
pembelajaran berlangsung. Guru memberi batasan waktu kepada siswa
untuk menjawab gumpalan kertas pertanyaan yang diperoleh masing-
masing siswa dalam setiap kelompok. Setelah selesai, guru bersama siswa
berdiskusi bersama
130
131
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Gambar 1. MI Ma’arif Pabelan
Gambar 2. Wawancara Dengan Kepala Madrasah
Gambar 3. Wawancara Dengan Wali Kelas IV
132
Gambar 4. Guru menjelaskan materi siklus I
Gambar 5. Guru mengawasi diskusi kelompok
Gambar 6. Kegiatan Awal Pembelajaran siklus II
133
Gambar 7. Guru Menjelaskan Materi Siklus II
Gambar 8.
Guru Menjelaskan Penerapan Strategi Snowball Throwing
Gambar 9.
Guru Memberikan Contoh Penerapan Strategi Snowball Throwing
134
Gambar 10. Proses Penerapan Strategi Snowball Throwing
Gambar 11. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi
135