59
UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA SISWA DI SMP NEGERI 2 BONTANG Oleh : VIVIN FARIDA SURAYA NIP. 198909072019032015 NDH : 44 PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMARINDA 2019

UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA SISWA

DI SMP NEGERI 2 BONTANG

Oleh :

VIVIN FARIDA SURAYA

NIP. 198909072019032015

NDH : 44

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN

DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SAMARINDA

2019

Page 2: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

i

UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA SISWA

DI SMP NEGERI 2 BONTANG

Oleh :

VIVIN FARIDA SURAYA

NIP. 198909072019032015

NDH : 44

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN

DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SAMARINDA

2019

Page 3: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V

Nama : Vivin Farida Suraya

NDH : 44

NIP : 198909072019032015

Jabatan : Guru Bimbingan dan Konseling Ahli Pertama

Unit Kerja : SMP Negeri 2 Bontang

Judul : Upaya Pemberian Informasi Tentang Dampak Penggunaan Media

Sosial Pada Siswa di SMP Negeri 2 Bontang

Dinyatakan LAYAK untuk diajukan dalam Seminar Hasil Aktualisasi pada hari

Selasa, tanggal 29 Oktober 2019 di Kampus Puslatbang KDOD LAN Samarinda.

Coach, Mentor,

Ellyana, S. ST. Jumadi, M.Pd. NIP. 198201252006042003 NIP. 197105262003121007

Page 4: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

iii

Page 5: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

iii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V

Nama : Vivin Farida Suraya

NDH : 44

NIP : 198909072019032015

Jabatan : Guru Bimbingan dan Konseling Ahli Pertama

Unit Kerja : SMP Negeri 2 Bontang

Judul : Upaya Pemberian Informasi Tentang Dampak Penggunaan Media

Sosial Pada Siswa di SMP Negeri 2 Bontang

Telah diseminarkan dalam Seminar Laporan Aktualisasi pada hari Selasa, 29

Oktober 2019 bertempat di Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian

Desentralisasi dan Otonomi Daerah.

Coach Mentor

Ellyana, S. ST. Jumadi, M.Pd. NIP. 198201252006042003 NIP. 197105262003121007

Penguji,

Ahmad Zaini, SE., ME.

NIP. 19811001 200912 1 002

Page 6: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

LEMBAR KONSULTASI COACH

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V

NAMA : VIVIN FARIDA SURAYA

NDH : 44

INSTANSI : SMP NEGERI 2 BONTANG

JABATAN : GURU BIMBINGAN DAN KONSELING AHLI PERTAMA

No Hari / Tanggal Uraian Konsultasi Media Tanda

Tangan

1 Kamis, 12

September 2019

Konsultasi merubah

urutan kegiatan whatsApp

2 Selasa, 17

September 2019

Konsultasi persiapan

kegiatan 1 whatsApp

3 Rabu, 18

September 2019

Konsultasi persiapan

kegiatan ke 2 dan ke 3 whatsApp

4 Jum’at, 20

September 2019

Konsultasi persiapan

kegiatan 4 whatsApp

5 Rabu, 25

September 2019

Konsultasi tentang

media untuk presentasi whatsApp

6 Senin, 21 Oktober

2019

Konsultasi laporan

hasil aktualisasi whatsApp

7

Senin, 28 Oktober

2019

Konsultasi laporan

hasil aktualisasi

Tatap muka

secara

langsung

Page 7: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …
Page 8: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

LEMBAR KONSULTASI MENTOR

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V

NAMA : VIVIN FARIDA SURAYA

NDH : 44

INSTANSI : SMP NEGERI 2 BONTANG

JABATAN : GURU BIMBINGAN DAN KONSELING AHLI PERTAMA

No Hari / Tanggal Uraian Konsultasi Media Tanda

Tangan

1 Senin, 16

September 2019

Konsultasi rencana

kegiatan aktualisasi

Tatap muka

secara

langsung

2 Rabu , 18

September 2019

Konsultasi sebelum

melakukan kegiatan 1-

4

Tatap muka

secara

langsung

3 Senin, 23

September 2019

Konsultasi membuat

surat undangan untuk

siswa

Tatap muka

secara

langsung

Page 9: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …
Page 10: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayahNya, sehingga Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN

dengan judul “ Upaya Pemberian Informasi Tentang Dampak Penggunaan Media Sosial

Pada Siswa di SMP Negeri 2 Bontang” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada

waktunya. Laporan aktualisasi ini melaporkan seluruh kegiatan dalam rangka aktualisasi

menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yang telah diterapkan di tempat

kerja.

Terwujudnya laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah

mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Jumadi, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Botang dan mentor yang telah

memberikan ide-ide dan bimbingan selama pelaksanaan kegiatan;

2. Ellyana, S.ST. selaku coach yang telah memberi dorongan dan masukan selama

pelaksanaan kegiatan dan penulisan laporan;

3. Ahmad Zaini, SE., ME. selaku penguji (narasumber) yang telah memberi masukan

pada rancangan kegiatan aktualisasi;

4. Yohanes Hendri Murjoko, M.P. selaku koordinator BK SMP Negeri 2 Bontang

yang telah banyak memberikan masukan selama pelaksanaan kegiatan;

5. Keluarga penulis: Bapak, ibu, suami, anak dan adik atas dukungan, semangat,dan

doa yang diberikan tiada henti;

6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis dan

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi

perbaikan-perbaikan di masa depan. Semoga laporan ini bermanfaat dan membawa

dampak positif bagi orang banyak.

Bontang, 25 Oktober 2019

Penulis

Page 11: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ......................................................................................... i

Halaman Persetujuan .............................................................................. ii

Halaman Pengesahan ............................................................................... iii

Lembar Konsultasi dengan Coach .......................................................... iv

Lembar Konsultasi dengan Mentor ....................................................... v

Kata Pengantar ......................................................................................... vi

Daftar Isi .................................................................................................... vii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Tujuan....................................................................................... 3

C. Manfaat..................................................................................... 3

D. Ruang Lingkup ......................................................................... 4

II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Profil Sekolah .......................................................................... 5

B. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ................................................ 5

C. Susunan Organisasi ................................................................. 6

D. Uraian Tugas ........................................................................... 8

III. LANDASAN TEORI

A. Nilai-Nilai Dasar ASN

1. Akuntabilitas .................................................................... 9

2. Nasionalisme .................................................................... 10

3. Etika Publik ...................................................................... 11

4. Komitmen Mutu ............................................................... 12

5. Anti Korupsi ..................................................................... 13

B. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

1. Whole of Government (WoG) .......................................... 13

2. Manajemen ASN ............................................................... 14

3. Pelayanan Publik ............................................................... 15

Page 12: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

viii

IV. RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu .......................................................................... 17

B. Judul Kegiatan dan Deskripsi ................................................... 19

C. Rancangan Aktualisasi ............................................................. 19

D. Jadwal Kegiatan Aktualisasi ................................................... 26

V. LAPORAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Kronologi Kegiatan ...................................................................... 27

VI. PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 45

B. Saran ............................................................................................ 45

C. Role Model ................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 47

Page 13: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan media massa saat ini erat kaitannya dengan komunikasi. Disadari atau

tidak, manusia selalu melakukan interaksi sosialnya melalui komunikasi, baik lisan maupun

tulisan dalam menyampaikan informasi secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini

memicu media massa sebagai teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang. Tidak

hanya dari segi kuantitasnya, media massa juga berkembang sesuai dengan kebutuhan

masyarakat.Sebagai wadah yang bergerak dibidang pencarian, pengolahan, dan

penyebarluasan informasi, media massa berperan penting bagi masyarakat yang semakin

konsumtif akan informasi.

Sebab itulah media massa memiliki beragam fungsi, diantaranya sebagai pemberi

informasi, pendidik, pemberi hiburan, dan mempengaruhi. Informasi dibutuhkan oleh siapa

saja, baik sekadar menyimak peristiwa, menyimak gagasan, ataupun menyimak pendapat

orang lain. Fungsi tersebut menjadikan masyarakat semakin bergantung pada media massa.

Di era globalisasi seperti saat ini, media terpenting dan memiliki jaringan paing luas

adalah internet. Internet merupakan jaringan dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan

orang jutaan orang diseluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para

peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras. Namun seiring

perkembangannnya, internet kini menjadi sarana informasi dan komunikasi yang sangat

cepat dan efektif. Hampir semua media dan kebutuhan masyarakat dikoneksikan melalui

internet. Artinya, internet dapat dikatakan sebagai media komunikasi massa, merujuk pada

pendapat para ahli yang mengatakan bahwa yang dimaksud komunikasi massa adalah

komunikasi melalui media massa.

Data terbaru We Are Social menyatakan, pengguna internet aktif diseluruh dunia kini

mencapai angka 3,17 miliar. Dari tahun ketahun, jumlah pengguna internet bertambah

hingga 7,6 persen. Pertumbuhan pengguna internet ini juga berpengaruh terhadap

pertumbuhan media social dan mobile. Dari laporan yang sama, pengguna media social aktif

kini mencapai 2,2 miliar, sedangkan pengguna mobile mencapai 3,7 miliar.

Page 14: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

2

Di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyatakan,

penggunaan internet hingga saat ini mencapai 82 juta orang. Jumlah pengguna internet

tersebut, 80 persen diantaranya adalah remaja. Jumlah tersebut diprediksi akan terus

bertambah dikarenakan tersedianya fasilitas yang memadai untuk terhubung dengan internet.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat, tak terkecuali

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang menghasilkan beragam produk

guna memenuhi kebutuhan manusia dalam aspek komunikasi dan informasi. Produk

teknologi informasi dan komunikasi ini pun memicu terciptanya jenis-jenis media baru (new

media). Salah satu jenis media baru yang kehadirannya begitu banyak menyita perhatian

asyarakat terkhusus pada remaja di Indonesia adalah media social. Media sosial merupakan

medium internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan diri dengan cara

berinteraksi, bekerjasama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk

ikatan sosial secara virtual.

Selain itu, dalam media sosial penyebaran informasi tidak lagi satu arah seperti

media konvensional pada umumnya, pengguna juga dapat berbagi ataupun bertukar konten,

file, foto, ataupun video dan laman pribadi, serta sebagai sarana promosi sebuah brand,

barang, onlineshop, dan sebagainya.

Selain membawa dampak positif terhadap kemudahan akses informasi dan

komunikasi, media sosial juga membawa begitu banyak dampak buruk bagi masyarakat.

Dalam kurun waktu 3-4 tahun terakhir ini, banyak pemberitaan buruk di media cetak, media

elektronik, maupun media online perihal penyalahgunaan situs jejaring sosial, terkhusus

pada kasus-kasus yang menimpa remaja di Indonesia. Mulai dari kasus penculikan,

penipuan, pemerkosaan, pencemaran nama baik, prostitusi online bahkan yang lebih

parahnya yakni kasus pembunuhan.

Tidak seperti orang dewasa yang pada umumnya sudah mampu mem-filter hal-hal

baik ataupun buruk dari pengguna media sosial. Sebaliknya, remaja belum mampu memilah

aktivitas media sosial yang bermanfaat bagi mereka. Remaja cenderung mudah terpengaruh

oleh lingkungan sosial tanpa mempertimbangkan efek positif ataupun negative yang akan

diterima saat melakukan aktifitas pada media sosial tertentu. Pentingnya pengetahuan

terhadap media sosial kiranya mampu mengurangi jumlah penyalahgunaan situs jejaring

sosial oleh remaja di Indonesia. Pengetahuan sebagai salah satu faktor berkembangnya

Page 15: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

3

domain kognitif terkhusus pada remaja sangat membantu remaja untuk memilah aktifitas

penggunaan media sosial yang positif bagi mereka. Pengetahuan merupakan domain yang

sangat penting dalam terbentuknya perilaku ataupun tindakan seseorang. Perilaku yang

didasari oleh pengetahuan akan lebih lama bertahan disbanding yang tidak didasari oleh

pengetahuan.

Hadirnya media sosial sebagai salah satu aplikasi berbasis internet serta maraknya

penggunaan smartphoe, computer dan laptop sebagai sarana penunjang dalam mengakses

media sosial merupakan hal yang lumrah dikalangan remaja, khususnya remaja yang

berstatus pelajar atau siswa.

Panji menyatakan terdapat tiga motivasi remaja menggunakan media sosial. 1)

sebagai sarana untuk mencari informasi, 2) sebagai sarana untuk terhubung dengan teman

(lama dan baru), 3) sebagai sarana hiburan. Sarana informasi didorong oleh tugas-tugas

sekolah, sarana untuk terhubung dengan teman dan hiburan di dorong oleh kebutuhan

pribadi. Hal ini pun dilakukan oleh siswa SMP Negeri 2 Bontang yang menggunakan media

sosial dalam kesehariannya.

Berdasarkan identifikasi awal dari siswa SMP Negeri 2 Bontang melalui konseling

individu terhadap beberapa siswa, mayoritas mereka mengunakan media sosial dengan

carayang belum bijak. Oleh karena itu penulis tertarik menjadikan rancangan aktualisasi

dengan judul “upaya pemberian informasi tentang dampak penggunaan media sosial pada

siswa SMP Negeri 2 Bontang.

B. Tujuan Aktualisasi

Siswa mampu mengidentifikasi apakah dirinya termasuk pengguna media sosial yang

bijak atau bukan sehingga siswa lebih berhati-hati, waspada, dan bijak dalam penggunaan

media sosial.

C. Manfaat Aktualisasi

Menambah pengetahuan siswa tentang dampak positif dan negatif penggunaan media sosial.

Page 16: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

4

D. Ruang Lingkup

Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bontang yang beralamat di Jalan Ir.

H. Juanda, Kelurahan Tanjung Laut, Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang, Provinsi

Kalimantan Timur. Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi, penulis tetap berpedoman pada

tugas pokok dan fungsi penulis sebagai guru Bimingan dan Konseling. Salah satu tugas pokok

guru Bimbingan dan Konseling adalah memberikan layanan yang dibutuhkan oleh siswa

sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga kegiatan aktualisasi yang akan penulis lakukan adalah

memberikan informasi tentang dampak penggunaan media sosial yang nantinya akan terbagi

menjadi empat kegiatan yaitu : 1) layanan informasi bimbingan klasikal, 2) layanan

bimbingan kelompok (sosio drama), 3) layanan kolaborasi dengan wali murid, 4) layanan

informasi dengan menggunakan media papan informasi.

Page 17: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

5

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMP NEGERI 2 BONTANG

NPSN : 30401793

Jenjang Pendidikan : SMP

Status Sekolah : Negeri

Alamat Sekolah : Jalan Ir. H. Juanda, Kelurahan Tanjung Laut, Kecamatan

Bontang Selatan, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan

Timur, Kode Pos 75321

Posisi Geografis : 0.123615 Lintang, 117.49198 Bujur

SK Pendirian Sekolah :0313/0/1993

Tanggal SK Pendirian : 1993-04-01

Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

SK Izin Operasional : 217/0/2000

Tgl SK Izin Operasional : 2000-11-17

Nomor Telepon : 0548-23872

Nomor Fax : 0548-23872

Email : [email protected]

B. Visi dan Misi SMPN 2 Bontang

VISI

Perkembangan dan tantangan masa depan seperti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni, globalisasi yang sangat cepat, era informasi dan berubahnya kesadaran masyarakat

dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon tantangan sekaligus

peluang itu. SMP Negeri 2 Bontang memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah

yang diinginkan di masa kini maupun di masa datang yang diwujudkan dalam Visi Sekolah

sebagai berikut:”Unggul Dalam Prestasi Berwawasan Iptek Dan Imtaq Yang Dijiwai Oleh

Nilai-Nilai Karakter Bangsa”

Page 18: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

6

MISI

Untuk mencapai VISI tersebut, SMP Negeri 2 Bontang mengembangkan misi sebagai

berikut :

1. Melaksanakan kegiatan yang mengimplementasikan, serta mendukung kemajuan IPTEK

dan IMTAQ

2. Meningkatkan pencapaian prestasi akademik dan non akademik secara bertahap

3. Mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang adaptif

4. Melaksanakan inovasi pembelajaran dengan multi metode dan berbasis ICT

5. Melaksanakan proses pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan

6. Mewujudkan fasilitas pendidikan dan lingkungan sekolah yang memadai untuk

menunjang proses belajar mengajar

7. Mewujudkan sumber daya manusia (pendidik dan tenaga kependidikan) yang

professional dan tangguh

8. Melaksanakan menejemen berbasis sekolah dan ICT secara konsisten

9. Meningkatkan penggalangan partisipasi masyarakat melalui pemberdayaan komite

sekolah dan instansi terkait

10. Melaksanakan standart penilaian yang lengkap

11. Mewujudkan karakter sekolah sopan santun, disiplin, tertib, dan jujur

C. Susunan Organisasi

SUSUNAN PENGURUS SEKOLAH

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

A. Kepala Sekolah : Hj. Nurhayati, S.Pd

B. Wakil Kepala Sekolah (Urusan Sapras dan Humas) : Tri Agus Buddy Suprijawan

C. Wakil Kepala Sekolah ( Urusan Kurikulum) : Jumadi, M.Pd

D. Wakil Kepala Sekolah(Urusan Kesiswaan) : Hamid Arif Shodiqi, M.Pd.

Page 19: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

7

E. Pelaksana Kegiatan

1. Operator/Admin Dapodik : Etty Kurniati, S.Pd.

2. Urusan Sarana Prasarana(Pengurus Barang) : Yohanes Hendri Murjoko, M.Pd.

3. Urusan Pembina Osis : Lilyn Indriyawati, S.Pd

4. Kepala Laboratorium : Bashiroh, S.Pd.

5. BP/BK & Penangg kenakalan remaja : I Gusti Ngurah Putu Kauh

6. Kepala Perpustakaan : Ari Fajarani, M.Pd

7. Pembina UKS : Restu Gultom, S.Pd

8. Bendahara BOS Pusat : Sunarsi

9. Bendahara BOS TK : Sunarsi

10. Staf Bendahara BOS TK : Yohana Onda, S.E.

11. Koordinator Inklusi : Wulandani Rorinsa, S.Pd.

12. Staf Perpustakaan : Anisa Dyah Rachmawati

F. Tata Usaha

1. UrusanTU.BagianKepegawaian,Kesiswaan, : Maskufah

dan Surat Menyurat

2. Urusan Perpustakaan dan Sarana Prasarana : Anisa Dyah Rachmawati

3. Pengantar Surat, membantu administrasi : Pujiono

dan Kebersihan

4. Penjaga Sekolah : Mutholib

5. Clening Service :- Nur Martadi

- Makrufah

G. Bidang Organisasi

1. KORPRI : Dra. Sukatri

2. PGRI : Sapari, S.Pd

3. Darma Wanita : Rusna Yulida, S.Pd

Page 20: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

8

D. Uraian Tugas Guru

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang

Guru dan Dosen, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah. Lebih lanjut dijelaskan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru

dan Angka Kreditnya, bahwa rincian kegiatan yang menjadi tugas guru bimbingan dan

konseling adalah sebagai berikut:

1) Menyusun kurikulum bimbingan dan konseling

2) Menyusun silabus bimbingan dan konseling

3) Menyusun satuan layanan bimbingan dan konseling

4) Melaksanakan bimbingan dan konseling persemester

5) Menyusun alat ukur/lembar kerja program bimbingan dan konseling

6) Mengevaluasi proses dan hasil bimbingan dan konseling

7) Menganalisis hasil bimbingan dan konseling

8) Melakukan pembelajaran/perbaikan tindak lanjut bimbingan dan konseling dengan

memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi

9) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat

sekolah dan nasional

10) Membimbing guru pemula dalam program induksi

11) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran

12) Melaksanakan pengembangan diri

13) Melaksanakan publikasi ilmiah

14) Membuat karya inovatif

Page 21: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

9

BAB III

LANDASAN TEORI

A. Nilai Dasar ANEKA

1. Akuntabilitas

Berdasarkan isi modul akuntabilitas, akuntabilitas adalah kewajiban

pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap

individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi

amanahnya. Menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel harus memenuhi indikator

dengan cara :

a) Kepemimpinan

Seorang pemimpin atau guru dapat memberikan contoh pada peserta didik, adanya

komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan sehingga memberikan efek positif

bagi pihak lain.

b) Transparansi

Tujuan dari adanya transparansi adalah :

1) Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara kelompok internal dan

eksternal

2) Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi

dalam pengambilan keputusan

3) Meningkatkan akuntablitas dalam keputusan-keputusan

4) Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara keseluruhan

c) Integritas

Dengan adanya integritas yang dimiliki oleh seorang guru dapat memberikan

kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau stakeholder.

d) Tanggung Jawab (Responsibilitas)

Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan kewajiban bagi

setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang

telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan yang

telah dibuat.

Page 22: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

10

e) Keadilan

Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara dan

dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu,

ketidakadilan harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas

organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.

f) Kepercayaan

Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan

melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari

hal-hal yang tidak dapat dipercaya.

g) Keseimbangan

Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya

keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Setiap

individu yang ada dilingkungan kerja harus dapat menggunakan kewenangannya untuk

meningkatkan kinerja.

2. Nasionalisme

Berdasarkan isi modul, nasionalisme adalah bentuk kesetiaan dan cinta kepada

bangsa ataupun tanah airnya diatas kepentingan pribadi. Aparatur Sipil Negara (ASN)

menjalankan tugasnya sebagai abdi negara. ASN memiliki tiga fungsi yaitu : pelaksana

kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. ASN harus mampu

mengaktualisasikan nilai-nilai pancasila.

ASN sebagai pelaksana kebijakan adalah memiliki nilai-nilai kepublikan,

berorientasi pada kepentingan publik dan mengutamakan kepentingan publik, bangsa dan

negara diatas kepentingan lainnya. Nilai-nilai kepublikan harus dimiliki oleh ASN dalam

menjalankan langkah-langkah pelaksana kebijakan publik.

Setiap pegawai ASN harus senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat. ASN harus bersikap profesional dan integritas

dalam memberikan pelayanan. Senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan,

tidak korupsi, akuntabel, dan memuaskan publik.

Page 23: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

11

3. Etika Publik

Berdasarkan isi modul etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,

benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar. Kode

etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut

pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan publik.

Berdasarkan undang-undang kode etik dan kode perilaku ASN sebagai berikut :

a) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi

b) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin

c) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan

d) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang

sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika

pemerintah

f) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara

g) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan

efisien

h) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya

i) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang

memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan

j) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya

untuk mendapat atau mencari keuntungan, dan jabatannya untuk mendapat atau untuk

orang lain

k) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN

l) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN,

yakni sebagai berikut :

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila

b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

1945

c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak

Page 24: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

12

d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian

e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif

f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur

g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik

h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah

i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya

guna, berhasil guna, dan santun

j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi

k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan bekerjasama

l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai

m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem

karir

4. Komitmen Mutu

Berdasarkan isi modul komitmen, komitmen mutu erat kaitannya dengan efektif,

efisien, dan inovatif. Efektifitas dalam kegiatan pembelajaran adalah materi dapat

dimengerti dan dipahami dengan tepat oleh semua peserta didik. Efisiensi organisasi

ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk

menghasilkan jumlah keluaran tertentu. Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya

yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa efisiensi diukur dari ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana

pekerjaan dilaksanakan, sehingga dapat diketahui ada atau tidak adanya pemborosan sumber

daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.

Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk

beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Perubahan bisa dipicu

antara lain oleh pergeseranselera pasar, peningkatan harapan dan daya beli masyarakat,

pergeseran gaya hidup, peningkatan kesejahteraan, perkembangan ekonomi, pengaruh

globalisasi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Inovasi dapat terjadi pada

banyak aspek, misalnya perubaha produk barang/jasa yang dihasilkan, proses produksi,

Page 25: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

13

nilai-nilai kelembagaan, perubahan cara kerja, teknologi yang digunakan, layanan sistem

manajemen.

Mutu adalah membantu pelanggan untuk memecahkan permasalahan atau

persengketaan dan mendapatkan pelayanan atau informasi yang mereka butuhkan ketika

mereka tidak puas dengan sistem penanganan keluhan.

5. Anti Korupsi

Berdasarkan isi modul sadar anti korupsi, korupsi adalah tindakan yang secara tidak

wajar dan ilegal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuaskan kepada mereka

untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Idikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi

meliputi :

a) Mandiri yang membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga menjadi tidak

bergantung terlalu banyak pada orang lain

b) Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu

pekerjaan

c) Berani mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika

mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan

d) Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undang yang mengatur

e) Peduli berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain

f) Jujur berkata yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran

g) Tanggung jawab yaitu berani menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan dalam

bentuk apapun

h) Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan ikhlas terhadap apa yang ada

dan telah diberikan oleh Tuhan kepada kita

i) Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakandalam perkataan maupun perbuatan

saat memutuskan peristiwa yang sudah terjadi

B. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

1. Whole of Government

Berdasarkan isi modul Whole of Government (WoG), Whole of Government

(WoG)adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-

upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang

Page 26: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

14

lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan

pelayanan publik.

Pendekatan WoG dapat dilihat dibedakan berdasarkan perbedaan kategori

hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut :

a) Koordinasi, yang tipe hubungannya dibagi menjadi :

1. Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangnkan dampak

2. Dialog atau pertukaran informasi

3. Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara

b) Integrasi yang tipe hubungannya dibagi menjadi :

1. Joint working, atau kolaborasi sementara

2. Joint venture, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar yang

menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama

3. Satelit, yaitu entias yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme

integratif

c) Kedekatan dan perlibatan, yang tipe hubungannya menjadi :

1. Aliansi strategi yaitu perencanaan jangka panjang kerjasama kerjasama pada isu besar

yang menjadi urusan utama yang salah satu peserta kerjasama

2. Union berupa unifikasi resmi identitas masing-masing masih nampak merger yaitu

penggabungan kedalam struktur baru

2. Manajemen ASN

Berdasarkan isi modul manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk

menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar etika, etika profesi,

bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme. Manajemen

ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu

tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan

zaman. Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain :

a. Kepastian hukum

b. Profesionalitas

c. Proporsionalitas

d. Keterpaduan

Page 27: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

15

e. Delegasi

f. Netralitas

g. Akuntabilitas

h. Efektif dan efisien

i. Keterbukaan

j. Non Diskriminatif

k. Persatuan

l. Kesetaraan

m. Keadilan

n. Kesejahteraan

3. Pelayanan Publik

Berdasarkan isi modul pelayanan publik, pelayanan publik menurut LAN adalah segala

bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah dipusat dan daerah dan

dilakukan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan jasa baik dalam

pemenuhan kebutuhan masyarakat. Adapun prinsip yang baik dalam mewujudkan pelayanan

prima :

a. Partisipatif

Masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan,

dan mengevaluasi hasilnya.

b. Transparan

Pemerintah sebagai penyelenggara pelaksana layanan publik harus menyediakan askses

bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik.

c. Responsif

Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait

dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan mekanisme

penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya.

d. Tidak Diskriminatif

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan anatar satu

warga negara dengan warga negara lain atas dasar perbedaan identitas.

Page 28: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

16

e. Mudah dan murah

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari

keuntungan melainkan memenuhi mandat konstitusi.

f. Efektif dan efisien

Cara mewujudkan tujuan layanan dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja

yang sedikit, dan biaya yang murah.

g. Aksesibel

Pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah dapat dijangkau baik fisik maupun non

fisik.

h. Akuntabel

Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan harus dapatdipertanggungjawabkan secara

terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.

i. Berkeadilan

Penyelenggara pelayanan publik harus dapat dijadikan alat melindungi kelompok lemah

ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.

Page 29: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

17

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada

instansi penulis yaitu SMP Negeri 2 Bontang. Sekolah ini memiliki visi ”unggul dalam

prestasi berwawasan iptek dan imtaq yang dijiwai oleh nilai-nilai karakter bangsa”. Indikator

dalam visi tersebut adalah menumbuhkan pengetahuan kemajuan teknologi, menumbuhkan

semangat keunggulan peserta didik, mendorong pembinaan kejujuran, kedisiplinan, kreatif

dan melaksanakan kegiatan keagamaan. Berdasarkan visi sekolah tersebut, maka identifikasi

isu muncul yaitu :

1. Tingginya presensi alpapada siswa

Dari presensi, guru dapat mengecek siapa saja yang masuk sekolah, yang tidak masuk

dengan keterangan sakit, ijin sampai yang tidak masuk tanpa keterangan. Masih ada

beberapa siswa yang tidak masuk tanpa keterangan. Diharapkan siswa yang tidak masuk

tanpa keterangan ini kedepannya mau membuat surat ijin untuk sekolah jika tidak bisa

hadir kesekolah.

2. Kurang patuhnya siswa dalam mentaati peraturan tata tertib sekolah

Ditandai dari kebiasaan siswa yang masih suka membuang sampah sembarangan,

terlambat masuk sekolah sampai yang rambutnya panjang tidak dipotong itu menandakan

siswa belum patuh dan taat akan tata tertib disekolah. Diharapkan kedepannya siswa

mampu mengindahkan tata tertib sekolah sehingga mampu mengamalkannya dalam

kebiasaan disekolah.

3. Kurangnya informasi mengenai dampak penggunaan media sosialpadasiswa

Masih banyak sekali yang menyalahgunakan penggunaan media sosial terutama

dikalangan remaja. Dari identifikasi kasus yang sering ditangani oleh guru BK disekolah

mengenai dampak penyalahgunaan media sosial maka diupayakan pemberian informasi

mengenai dampak baik dan buruknya penggunaan media sosial. Diharapkan dengan

diberikannya informasi ini, siswa mampu mengidentifikasi dirinya sendiri apakah mereka

termasuk pengguna media sosial yang bijak dan pecandu media sosial.

Page 30: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

18

Selanjutnya identifikasi dilakukan untuk mencapai core issue, dengan

menggunakan analisis isu USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Urgency (urgensi), yaitu

dilihat dari tersedianya waktu, mendesak, atau tidak masalah tersebut diselesaikan.

Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja,

pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak dan sebagainya. Growth

(berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa

sehinga sulit, sebagai berikut :

Tabel 1 Analisis Isu Kontemporer USG

No Identifikasi Isu U S G Jumlah

Skor

1 Tingginya presensi alpa pada

siswa

5 4 2 11

2 Kurang patuhnya siswa dalam

mentaati peraturan tata tertib

sekolah

5 4 3 12

3 Kurangnya informasi mengenai

dampak penggunaan media

sosial

5 5 5 15

Keterangan Tabel :

U : Urgency

S : Seriousness

G : Growth

Melalui proses analisis isu menggunakan metode analisis USG maka ditentukanlah core

issue, yaitu : Kurangnya informasi mengenai dampak penggunaan media sosial pada siswa

SMP Negeri 2 Bontang.

Page 31: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

19

B. Judul Kegiatan dan Deskripsi

Berdasarkan identifikasi isu yang ada di SMP Negeri 2 Bontang dan analsis isu

prioritas dengan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) yaitu kurangnya informasi

mengenai dampak media sosial pada siswa SMP Negeri 2 Bontang, maka penulis menetapkan

judul dari aktualisasi ini adalah ”Upaya pemberian informasi tentang dampak media sosial

pada siswa SMPN Negeri 2 Bontang”.

Pemberian informasi tentang dampak media sosial kepada siswa adalah upaya agar

siswa mengetahui hal-hal apa saja dampak positif dan negatif penggunaan media sosial

terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Dengan memberikan layanan informasi dan layanan

bimbingan kelompok diharapkan siswa mampu mengidentifikasi apakah dirinya termasuk

pengguna media sosial yang bijak atau bukan sehingga siswa lebih berhati-hati, waspada, dan

bijak dalam penggunaan media sosial. Serta diadakannya layanan kolaborasi dengan wali

murid agar orang tua juga terlibat dalam proses perkembangan siswa. Orang tua juga

membantu dalam pengumpulan data dan informasi, serta membantu kesuksesan layanan BK

dengan monitoring diluar sekolah.Dengan demikian diharapkan orang tua juga ikut serta

membantuguru BK untuk sama-sama mengawasi, mengedukasi anak dalam penggunaan

media sosial dengan bijak.

C. Rancangan Aktualisasi

Berdasarkan isu yang diprioritaskan, maka untuk menyelesaikan permasalahan

ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan yaitu :

1. Layanan dengan menggunakan media papan bimbingan (leaflet)

2. Layanan informasi bimbingan klasikal

3. Layanan bimbingan kelompok (sosio drama)

4. Layanan kolaborasi dengan wali murid

Nama Kegiatan 1

Deskripsi :Layanan informasi dengan menggunakan media papan bimbingan (leaflet)

Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat

Page 32: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

20

serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Adanya media, maka

materi atau pesan dalam suatu kegiatan dapat tersampaikan kepada penerima dengan mudah.

Media bimbingan dan konseling merupakan bagian dari proses komunikasi. Papan

bimbingan adalah papan yang khusus digunakan untuk mempertunjukkan materi-materi

bimbingan dan konseling yang berisi artikel, gambar, bagan, poster, dan objek dalam bentuk

tiga dimensi. Papan bimbingan termasuk dalam media yang berbentuk visual, dimana tidak

hanya gambar akan tetapi juga berisi kalimat-kalimat yang mudah dipahami.

Tahapan Kegiatan :

1. Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan informasi dengan

menggunakan media papan bimbingan

2. Berkonsultasi dengan koordinator BK

3. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat media papan bimbingan

seperti kertas warna, spidol dan alat tulis warna warni, hiasan dengan menggunakan biaya

sendiri agar siswa tertarik untuk melihat dan membaca media papan bimbingan

4. Guru BK membuat media informasi dibantu dengan siswa

5. Guru BK menjelaskan mengapa dibuatnya media papan bimbingan, agar seluruh siswa

mengetahui dampak penggunaan media sosial

6. Semua hasil karya ditempel pada mading sekolah yang telah disediakan

Output :

1. Hasil konsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan informasi dengan

menggunakan media papan bimbingan

2. Hasil konsultasi dengan koordinator BK

3. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat media papan bimbingan seperti kertas

warna, spidol dan alat tulis warna warni, hiasan

4. Media informasi

5. Materi penjelasan mengapa dibuatnya media informasi

6. Brosur (leaflet), lukisan, himbauan.

Page 33: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

21

Nilai – nilai ANEKA pada kegiatan 1 :

A : Guru BK menjelaskan mengapa dibuatnya media informasi, agar seluruh siswa

mengetahui dampak penggunaan media sosial

N : Guru BK membuat media informasi dibantu dengan siswa

E :Guru BK mengawasi dengan cermat dan memberikan bimbingan jika siswa

mengalami kesulitan

K : Semua hasil karya ditempel pada mading sekolah yang telah disediakan

A : Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat media informasi

seperti kertas warna, spidol dan alat tulis warna warni, hiasan dengan

menggunakan biaya sendiri agar siswa tertarik untuk melihat dan membaca media

papan informasi

Nama Kegiatan 2

Deskripsi : Layanan informasi bimbingan klasikal

Layanan informasi adalah layanan yang memberikan segala data dan informasi

yang diberikan kepada peserta didik untuk memberikan pemahaman baru secara lebih luas

tentang kebutuhan peserta didik dan sebagai pertimbangan peserta didik dalam mengambil

keputusan. Tujuan dari kegiatan layanan informasi ini adalah supaya siswa mampu

mengetahui mana dampak positif yang dapat diambil dari penggunaan media sosial dan

dampak negatif apa saja yang perlu diantisipasi dalam penggunaan media sosial. Maka dari

itu guru BK berusaha untuk memberikan informasi dan meminta siswa untuk mengemukakan

pendapat apa saja yang diperoleh dari kegiatan ini.

Tahapan Kegiatan :

1. Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan bimbingan klasikal

2. Berkonsultasi dengan koordinator BK dan berkoordinasi dengan guru mata pelajaran

3. Menyiapkan materi yang akan disampaikan pada layanan bimbingan klasikal

4. Menjelaskan apa saja kegiatan yang akan dilakukan kepada siswa

5. Guru BK meminta siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan

6. Guru BK melakukan evaluasi dengan meminta pendapat siswa tentang kegiatan ini

Page 34: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

22

Output :

1. Hasil konsultasi dengan kepala sekolah

2. Hasil konsultasi dengan koordinator BK

3. Materi yang akan disampaikan pada layanan bimbingan klasikal

4. Dokumentasi Kegiatan

5. Rangkuman Materi dari Siswa

6. Hasil Evaluasi.

Nilai – nilai ANEKA pada kegiatan 2 :

A : Menyiapkan materi yang akan disampaikan serta pemilihan materi yang sesuai

dengan kebutuhan siswa

N : Menjelaskan kepada siswa tentang apa saja kegiatan yang akan dilakukan

E : Guru BK berusaha untuk memberikan informasi dan meminta siswa untuk

mengemukakan pendapat apa saja yang diperoleh dari kegiatan ini

K : Guru BK meminta siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan

A : Semua data dan informasi yang diberikan kepada peserta didik untuk

memberikan pemahaman baru secara lebih luas

Nama Kegiatan 3

Deskripsi : Layanan bimbingan kelompok (sosio drama)

Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok yang dilakukan oleh

sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok yaitu adanya interaksi saling

mengeluarkan pendapat, memberikan tanggapan, saran, dan sebagainya, dimana pemimpin

kelompok menyediakan informasi-informasi yang bermanfaat agar dapat membantu individu

mencapai perkembanganyang optimal.

Tahapan Kegiatan :

1. Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan bimbingan kelompok

2. Berkonsultasi dengan koordinator BK

3. Menyiapkan materi yang akan disampaikan pada layanan bimbingan kelompok

4. Guru BK meminta siswa berdiskusi mengenai kebiasaan sehari-hari tentang waktu yang

digunakan (durasi) bermedia sosial, media sosial apa saja yang digunakan, kapan saja

Page 35: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

23

waktu yang digunakan, lalu simpulkan apakah teman kalian adalah seorang yang

ketergantungan media sosial atau bukan

5. Guru BK mengonfirmasi apakah kesimpulan itu benar atau tidak

6. Guru BK memaparkan materi deskripsi media sosial, kecanduan media sosial, dampak

positif dan negatif media sosial

7. Guru BK memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lalu diskusikan dulu apa

jawabannya, kemudian siswa yang bertanya diminta untuk menyimpulkan dari jawaban-

jawaban temannya

8. Guru BK meminta siswa untuk menyimpulkan apa saja yang bisa kita dapat dari kegiatan

bimbingan kelompok (sosio drama) tentang dampak media sosial

9. Guru BK mengevaluasi dengan membagikan kertas kepada siswa

Output :

1. Hasil Konsultansi dengan kepala sekolah

2. Hasil konsultasi dengan koordinator BK

3. Materi yang akan disampaikan pada layanan bimbingan kelompok

4. Hasil Diskusi dengan siswa

5. Kesimpulan Hasil Diskusi

6. Materi deskripsi media sosial, kecanduan media sosial, dampak positif dan negatif media

sosial

7. Hasil Diskusi Siswa

8. Kesimpulan siswa tentang dampak media sosial

9. Hasil Evaluasi siswa

Nilai – nilai ANEKA pada kegiatan 3 :

A : Guru BK menyediakan informasi-informasi yang bermanfaat agar dapat membantu

siswa mencapai perkembangan yang optimal

N : Guru BKmemberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lalu diskusikan

dulu apa jawabannya, kemudian siswa yang bertanya diminta untuk menyimpulkan dari

jawaban-jawaban temannya

E : Guru BK mengonfirmasi apakah kesimpulan itu benar atau tidak

Page 36: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

24

K : Guru BK meminta siswa untuk menyimpulkan apa saja yang bisa kita dapat dari

kegiatan bimbingan kelompok (sosio drama)

A : Guru BK meminta siswa berdiskusi mengenai kebiasaan sehari-hari tentang waktu

yang digunakan (durasi) bermedia sosial, media sosial apa saja yang digunakan, kapan

saja waktu yang digunakan.

Nama Kegiatan 4

Deskripsi : LayananKolaborasi dengan wali murid

Orang tua sejatinya merupakan pendidik utama bagi siswa ketika berada diluar

sekolah. Orang tua terlibat dalam proses komunikasi timbal balik tentang program BK dan

perkembangan peserta didik. Orang tua juga membantu dalam pengumpulan data dan

informasi, serta membantu kesuksesan layanan BK dengan monitoring diluar sekolah.

Berbagai peranan diatas menjadi kontribusi penting dalam penyelenggaraan program BK

disekolah secara efektif dan efisien. Hal ini mengingat bahwa masing-masing pihak memiliki

kebutuhan tersendiri dalam peranannya sebagai stakeholder bimbingan dan konseling.

Kolaborasi adalah suatu kegiatan kerjasama interaktif antara guru bimbingan dan

konseling atau konselor dengan pihak lain (guru mata pelajaran, orang tua, ahli lain dan

lembaga), yang dapat memberikan sumbangan pemikiran dan atau tenaga untuk

mengembangkan dan melaksanakan program layanan bimbingan dan konseling. Kerja sama

tersebut dilakukan dengan komunikasi serta berbagai pemikiran, gagasan dan atau tenaga

secara berkesinambungan.

Tahapan Kegiatan :

1. Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan kolaborasi

2. Berkonsultasi dengan koordinator BK

3. Menyiapkan surat undangan untuk wali murid

4. Menyiapkan data-data informasi apa saja yang akan disampaikan kepada wali murid

5. Menyampaikan informasi dengan jujur mengenai apa saja yang terjadi/dilakukan anak

tanpa sepengetahuan wali murid

Page 37: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

25

6. Meminta bantuan wali murid untuk sama-sama mengawasi, mengedukasi anak dalam

penggunaan media sosial dengan bijak

7. Bertanggung jawab bersama-sama antara guru BK dengan wali murid dalam tugas

perkembangan anak

Output :

1. Hasil konsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan kolaborasi

2. Hasil konsultasi dengan koordinator BK

3. Surat undangan untuk wali murid

4. Data-data informasi apa saja yang akan disampaikan kepada wali murid

5. Dokumentasi Kegiatan, Notulensi, Daftar Hadir

Nilai – nilai ANEKA pada kegiatan 4 :

A : Menyampaikan informasi dengan jujur mengenai apa saja yang terjadi/dilakukan

anak tanpa sepengetahuan wali murid

N : Meminta bantuan wali murid untuk sama-sama mengawasi, mengedukasi anak

dalam penggunaan media sosial dengan bijak

E : Menyiapkan data-data informasi apa saja yang akan disampaikan kepada wali murid

K : Orang tua juga membantu dalam pengumpulan data dan informasi, serta

membantu kesuksesan layanan BK dengan monitoring diluar sekolah. Berbagai

peranan tersebut menjadi kontribusi penting dalam penyelenggaraan program BK

disekolah secara efektif dan efisien

A: Bertanggung jawab bersama-sama antara guru BK dengan wali murid dalam tugas

perkembangan anak

Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Siswa dapat memahami dampak penggunaan media sosial sehingga media sosial dapat

dimanfaatkan dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan visi sekolah yaitu ””Unggul Dalam

Prestasi Berwawasan Iptek Dan ImtaqYang Dijiwai Oleh Nilai-Nilai Karakter Bangsa”.

Page 38: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

26

Kontribusi terhadap nilai-nilai organisasi

Mewujudkan karakter siswa yangsopan santun, disiplin, tertib, dan jujur

D. Jadwal Kegiatan

Rencana pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai ANEKA yang terdiri dari kegiatan : 1)

Layanan informasi bimbingan klasikal, 2) Layanan bimbingan kelompok (sosio drama), 3)

Layanan Kolaborasi dengan wali murid, 4) Layanan informasi dengan menggunakan media

papan informasi. Berlokasi di SMP Negeri 2 Bontang. Program aktualisasi dilaksanakan

selama masa habituasi.

Tabel 2 Jadwal Kegiatan

No Kegiatan

Bulan / Minggu ke -

September 2019

1 2 3 4 Bukti Kegiatan

1

Layanan informasi dengan

menggunakan media papan

bimbingan (leaflet)

√ √

Leaflet, foto

2 Layanan informasi bimbingan

klasikal

Foto

3 Layanan bimbingan

kelompok (sosio drama)

Foto, video

4 Layanan kolaborasi dengan

wali murid

Foto, undangan, daftar hadir

Page 39: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

27

BAB V

LAPORAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Kronologi Kegiatan

1. Kegiatan Layanan informasi dengan menggunakan media papan bimbingan

(leaflet)

Media bimbingan dan konseling merupakan bagian dari proses komunikasi. Papan

bimbingan adalah papan yang khusus digunakan untuk mempertunjukkan materi-materi

bimbingan dan konseling yang berisi artikel, gambar, bagan, poster, dan objek dalam bentuk

tiga dimensi. Papan bimbingan termasuk dalam media yang berbentuk visual, dimana tidak

hanya gambar akan tetapi juga berisi kalimat-kalimat yang mudah dipahami.

Tahapan Kegiatan :

1. Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan informasi dengan

menggunakan media papan informasi

2. Berkonsultasi dengan koordinator BK

3. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat media informasi seperti

kertas warna, spidol dan alat tulis warna warni, hiasan dengan menggunakan biaya

sendiri agar siswa tertarik untuk melihat dan membaca media papan informasi

4. Guru BK membuat media informasi dibantu dengan siswa

5. Guru BK menjelaskan mengapa dibuatnya media informasi, agar seluruh siswa

mengetahui dampak penggunaan media sosial

6. Semua hasil karya ditempel pada mading sekolah yang telah disediakan

Hasil kegiatan :

Pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini guru BK sebelumnya telah melakukan

konsultasi dengan kepala sekolah dan koordinator BK. Saat melakukan konsultasi guru BK

mendapat saran dan arahan yang sebaiknya dilakukan selama proses kegiatan berlangsung

agar tidak mengganggu proses belajar mengajar guru mata pelajaran. Tahapan kegiatan

koordinasi degan kepala sekolah dan koordinator BK ini dilakukan pada hari Senin, 16

September 2019. Guru BK menjelaskan semua kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan

kepada kepala sekolah dan koordinator BK diruangan terpisah. Kemudian kegiatan

Page 40: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

28

membuat media papan informasi mulai dilakukan pada hari Senin, 16 September 2019

sampai hari Selasa, 17 September 2019. Media papan bimbingan yang berupa brosur/leaflet

guru BK cetak dipercetakan dan media papan bimbingan yang berupa lukisan dan tulisan

himbauan guru BK membuat dengan dibantu oleh siswa. Guru BK menjelaskan apa

gunanya dari pembuatan media bimbingan ini agar nantinya seluruh siswa siswi SMP

Negeri 2 Bontang membaca lalu siswa siswi mengetahui dampak penggunaan media sosial,

dengan begitu seluruh siswa siswi dapat menerapkan pada kebiasaannya sehari-hari. Setelah

jadi semua media informasi ditempel pada mading sekolah yang telah disediakan.

Nilai-nilai Dasar ANEKA

Akuntabilitas

Guru BK menjelaskan tujuan dibuatnya media informasi agar seluruh siswa SMP Negeri 2

Bontang mengetahui dampak penggunaan media sosial. Kemudian guru BK meminta

bantuan siswa yang masuk pagi untuk membuat media informasi ini pada saat pulang

sekolah sehingga tidak mengganggu proses belajar mereka dikelas.

Nasionalisme

Sebagai bentuk kerjasama dan menghargai pendapat siswa, guru BK membuat media papan

bimbingan ini dibantu siswa. Kemudian guru BK menentukan tema dan konsep namun tetap

menerima pendapat siswa untuk memasukkan konsep mereka pada lukisan yang dibuat

sehingga ada kolaborasi antara konsep guru BK dan siswa yang dituangkan.

Etika publik

Sebagai bentuk tanggung jawab guru BK mengawasi dengan cermat dan memberikan

masukan jika siswa mengalami kesulitan.

Komitmen mutu

Semua hasil karya ditempel pada mading sekolah yang telah disediakan, siswa yang

membantu merasa bahagia bisa membuat lukisan dengan baik dan dapat diperlihatkan pada

seluruh warga sekolah. Siswa pada kelas-kelas tertentu pun juga memanfaatkan leaflet dan

himbauan media papan bimbingan ini untuk tugas sekolah mereka.

Page 41: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

29

Anti Korupsi

Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat media papan bimbingan seperti

kertas karton, spidol, krayon, dan alat tulis lainnya dengan menggunakan biaya sendiri tanpa

membebani sekolah maupun siswa.

Manfaat dari kegiatan layanan informasi dengan menggunakan media papan

bimbingan (leaflet)

Papan bimbingan adalah papan yang khusus digunakan untuk mempertunjukkan

materi-materi bimbingan dan konseling yang berisi artikel, gambar, bagan, poster, dan objek

dalam bentuk tiga dimensi. Papan bimbingan sebagai layanan informasi bagi seluruh siswa

siswi, diharapkan semua siswa siswi mendapatkan informasi yang sama disekolah kemudian

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sebelum kegiatan layanan informasi dengan menggunakan media papan bimbingan

ini dilakukan, semua siswa belum mendapatkan layanan informasi tentang penggunaan

media sosial yang tepat, oleh karena itu masih banyak ditemukannya siswa yang

menyalahgunakan media sosial.

Setelah kegiatan layanan informasi dengan menggunakan media papan bimbingan ini

dilakukan, siswa siswi mendapatkan informasi dan mengetahui dampak penggunaan media

sosial baik itu positif maupun negatif. Dengan begitu siswa siswi akan lebih berhati-hati

dalam menggunakan media sosial sehingga siswa siswi akan lebih bijak dan menyaring

semua informasi yang mereka dapat dan tidak mudah membagikan informasi yang tidak

benar serta tidak mengunduh konten-konten yang tidak bermanfaat untuk dirinya.

Dampak jika Nilai Dasar tidak di Aktualisasikan

Jika nilai informatif tidak diterapkan, maka tidak akan ada pengetahuan pada siswa

bagaimana menggunakan media sosial dengan bijak dan dapat di pertanggungjawabkan.

Siswa siswi menggunakan media sosial dengan seenaknya saja tanpa adanya batasan yang

mereka ketahui. Adanya informasi di media papan bimbingan yang siswa siswi baca,

Page 42: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

30

setidaknya siswa sudah mendapatkan pemahaman baru mengenai media sosial dan apa

dampak positif dan negatifnya.

Dibawah ini adalah foto tahapan kegiatan layanan informasi dengan menggunakan media

papan bimbingan (leaflet) :

Berkonsultasi dengan koordinator BK

Berkonsultasi dengan kepala sekolah

Mempersiapkan alat dan bahan Tahap membuat lukisan

Page 43: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

31

Membuat lukisan bersama siswa media papan bimbingan sudah jadi

Memasang media papan bimbing pada mading sekolah

Hasil media papan bimbingan

Page 44: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

32

2. Kegiatan Layanan informasi bimbingan klasikal

Layanan informasi adalah layanan yang memberikan segala data dan informasi yang

diberikan kepada peserta didik untuk memberikan pemahaman baru secara lebih luas

tentang kebutuhan peserta didik dan sebagai pertimbangan peserta didik dalam mengambil

keputusan.

Tahapan Kegiatan :

1. Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan bimbingan klasikal

2. Berkonsultasi dengan koordinator BK dan berkoordinasi dengan guru mata pelajaran

3. Menyiapkan materi yang akan disampaikan pada layanan bimbingan klasikal

4. Menjelaskan apa saja kegiatan yang akan dilakukan kepada siswa

5. Guru BK meminta siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan

6. Guru BK melakukan evaluasi dengan meminta pendapat siswa tentang kegiatan ini

Hasil kegiatan :

Pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini guru BK sebelumnya telah melakukan

konsultasi dengan kepala sekolah dan koordinator BK. Saat melakukan konsultasi guru BK

mendapat saran dan masukan yang sebaiknya dilakukan selama proses kegiatan

berlangsung. Kemudian guru BK melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran yang

akan di minta jam pelajarannya untuk di isi dengan bimbingan klasikal oleh guru BK,

mengingat guru BK tidak mempunyai jam masuk kelas karena keterbatasan waktu dan kelas

yang di miliki oleh sekolah. Kegiatan layanan bimbingan klasikal ini dilaksanakan selama 3

hari dikelas yang berbeda pada hari Rabu - Jum’at tanggal 18 – 20 September 2019.

Guru BK membuka materi dengan salam dan berdoa bersama kemudian mengabsen

siswa. Kemudian guru BK memberitahu materi yang akan disampaikan kepada siswa dan

menjelaskan materi, yaitu apa pengertian media sosial. Guru BK memberikan pertanyaan

kepada siswa apa dampak positif dan negatif media sosial bagi kehidupan sehari-hari

terutama bagi kalangan remaja awal seperti seusia anak SMP. Siswa menjawab dan

memaparkan seluruh dampak media sosial bagi kehidupannya sehari-hari. Guru BK

menanggapi jawaban dari siswa, apa semua jawaban yang dipaparkan oleh siswa termasuk

bermanfaat bagi kehidupannya sehari-hari atau tidak. Jika tidak bermanfaat maka jangan di

Page 45: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

33

lakukan dan di hindari namun jika ada manfaatnya maka ambil untuk memudahkan siswa

dalam proses belajar dan dalam kehidupan sehari-hari. Guru BK menghimbau bahwa setelah

proses bimbingan klasikal ini selesai maka harus ada perubahan dan dampak positif bagi

kebiasaan siswa dalam penggunaan media sosial dengan lebih baik sehingga tidak di

temukan lagi kasus siswa tentang penyalahgunaan media sosial baik di sekolah maupun di

luar sekolah.

Nilai-nilai Dasar ANEKA

Akuntabilitas

Guru BK menyiapkan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik serta memilih

materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa

Nasionalisme

Guru BK menjelaskan kepada siswa tentang apa saja kegiatan yang akan dilakukan selama

proses kegiatan bimbingan klasikal berlangsung, guru BK membuat kesepakatan bersama-

sama dengan siswa bahwa selama proses bimbingan klasikal tidak ada yang membuat rebut,

jika ada yang melanggar maka guru BK akan meminta untuk menjelaskan di depan sesuai

apa yang guru BK jelaskan. Ini adalah bentuk dari menghargai orang lain.

Etika publik

Guru BK memberikan informasi kemudian meminta siswa untuk mengemukakan pendapat

apa saja yang diperoleh dari kegiatan ini

Komitmen mutu

Diwujudkan dengan guru BK meminta siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan,

dengan begitu guru BK mengetahui mana siswa yang memperhatikan materi dan mana yang

tidak.

Anti korupsi

Diwujudkan dengan guru BK menyampaikan semua data dan informasi yang diberikan

kepada peserta didik untuk memberikan pemahaman baru secara lebih luas.

Page 46: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

34

Manfaat Kegiatan Layanan Bimbingan Klasikal

Layanan informasi adalah layanan yang memberikan segala data dan informasi yang

diberikan kepada peserta didik untuk memberikan pemahaman baru secara lebih luas

tentang kebutuhan peserta didik dan sebagai pertimbangan peserta didik dalam mengambil

keputusan.

Sebelum kegiatan layanan bimbingan klasikal mengenai informasi tentang dampak

penggunaan media sosial ini dilakukan, masih banyak siswa yang tabu akan pemahaman

tentang media sosial dan bagaimana dampak bagi kehidupan mereka jika digunakan secara

tidak bijak. Bahkan banyak siswa yang mengungkapkan bahwa dirinya menggunakan media

sosial diluar batas jam normal, mengunduh konten negatif, dll. Maka dari itu dilakukannya

layanan bimbingan klasikal ini supaya ada pencegahan sebelum siswa lain salah

menggunakan dan siswa yang sudah terlanjur menggunakan menjadi lebih bijak.

Setelah kegiatan layanan bimbingan klasikal ini dilakukan, siswa mengungkapkan

bahwa dirinya akan menggunakan media sosial untuk hal-hal positif seperti browsing bahan

pelajaran atau jika ada PR dan merasa kesuliatan akan mencari di google. Ini artinya siswa

lebih dapat memahami penggunaan media sosial dengan baik.

Dampak jika Nilai Dasar tidak di Aktualisasikan

Jika nilai responsif tidak diterapkan, maka tidak ada kesadaran pada siswa bahwa

dirinya termasuk pengguna media sosial yang tidak bijak. Dengan diadakannya layanan

bimbingan klasikal ini siswa lebih jujur mengungkapkan kebiasaan sehari-hari dan mampu

memilah konten yang positif.

Page 47: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

35

Dibawah ini adalah foto tahapan kegiatan layanan informasi bimbingan klasikal :

Koordinasi dengan guru mata pelajaran

Koordinasi dengan guru mata pelajaran layanan informasi klasikal

Kegiatan pemberian layanan informasi klasikal

Page 48: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

36

3. Kegiatan Layanan bimbingan kelompok (sosio drama)

Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok yang dilakukan oleh

sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok yaitu adanya interaksi saling

mengeluarkan pendapat, memberikan tanggapan, saran, dan sebagainya, dimana pemimpin

kelompok menyediakan informasi-informasi yang bermanfaat agar dapat membantu

individu mencapai perkembanganyang optimal.

Tahapan Kegiatan :

1. Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan bimbingan kelompok

2. Berkonsultasi dengan koordinator BK

3. Menyiapkan materi yang akan disampaikan pada layanan bimbingan kelompok

4. Guru BK meminta siswa berdiskusi mengenai kebiasaan sehari-hari tentang waktu yang

digunakan (durasi) bermedia sosial, media sosial apa saja yang digunakan, kapan saja

waktu yang digunakan, lalu simpulkan apakah teman kalian adalah seorang yang

ketergantungan media sosial atau bukan dan teman kalian termasuk menyalahgunakan

media sosial atau tidak

5. Guru BK mengonfirmasi apakah kesimpulan itu benar atau tidak

6. Guru BK memaparkan materi deskripsi media sosial, kecanduan media sosial, dampak

positif dan negatif media sosial

7. Guru BK memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lalu diskusikan dulu apa

jawabannya, kemudian siswa yang bertanya diminta untuk menyimpulkan dari jawaban-

jawaban temannya

8. Guru BK meminta siswa untuk menyimpulkan apa saja yang bisa kita dapat dari kegiatan

bimbingan kelompok (sosio drama) tentang dampak media sosial

9. Guru BK mengevaluasi dengan membagikan kertas kepada siswa

Hasil Kegiatan

Pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini guru BK sebelumnya telah melakukan

konsultasi dengan kepala sekolah dan koordinator BK. Saat melakukan konsultasi guru BK

Page 49: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

37

mendapat saran dan masukan yang sebaiknya dilakukan selama proses kegiatan berlangsung

agar tidak mengganggu proses belajar mengajar guru mata pelajaran.

Jadi guru BK melakukan kegiatan ini pada hari Selasa tanggal 24 September 2019

pukul 11.00 WITA, siswa yang masuk pagi dimintakan ijin kepada guru mata pelajaran

yang sedang berlangsung dan siswa yang masuk siang diminta untuk datang ke sekolah

lebih awal agar tidak menggunakan dan mengganggu waktu KBM mereka. Sebelum

melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok ini, siswa sudah di berikan briefing terlebih

dahulu mengenai teknis kegiatan bimbingan kelompok. Jadi pada saat kegiatan berlangsung

siswa tidak merasa grogi apalagi adanya dokumentasi dalam bentuk video.

Guru BK membuka kegiatan bimbingan kelompok dengan berdoa bersama dan

salam, kemudian guru BK menjelaskan apa itu kegiatan bimbingan kelompok dan

memberitahu materi yang akan di angkat dalam kegiatan ini. Guru BK meminta siswa untuk

membentuk kelompok, masing-masing kelmpok terdari dari 2 orang, kemudian diskusikan

”apa saja kebiasaan yang dilakukan pada media sosial tersebut misalnya apa saja yang di

upload dan apa saja yang di unduh dan dicari, kemudian berapa durasi yang digunakan

selama 24 jam, dan media sosial apa saja yamg digunakan?”

Setelah itu simpulkan apakah teman kalian adalah termasuk kecanduan media sosial

atau bukan dan apakah teman kalian termasuk menyalahgunakan media sosial atau tidak?

Lalu guru BK mengonfirmasi apakah kesimpulan yang dipaparkan temannya itu benar atau

tidak. Kemudian guru BK memaparkan materi deskripsi media sosial, kecanduan media

sosial, dampak positif dan negatif media sosial. Guru BK memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya lalu diskusikan dulu dengan teman-temanyaapa jawabannya,

kemudian siswa yang bertanya diminta untuk menyimpulkan dari jawaban-jawaban

temannya. Guru BK meminta siswa untuk menyimpulkan apa saja yang bisa kita dapat dari

kegiatan bimbingan kelompok (sosio drama) tentang dampak media sosial dan guru BK

mengevaluasi dengan membagikan kertas kepada siswa tentang apa kelebihan dan

kekurangan dari kegiatan bimbingan kelompok (sosio drama) ini.

Page 50: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

38

Nilai – nilai Dasar Aneka

Akuntabilitas

Diwujudkan dengan menyediakan dan memberikan informasi-informasi yang

bermanfaat agar dapat membantu siswa mencapai perkembangan yang optimal.

Nasionalisme

Diwujudkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lalu di

diskusikan dulu apa jawabannya, kemudian siswa yang bertanya diminta untuk

menyimpulkan dari jawaban-jawaban temannya.

Etika Publik

Diwujudkan dengan mengkonfirmasi apakah kesimpulan yang disampaikan

temannya itu benar atau tidak. Dengan begitu dapat meyakinkan siswa bahwa dirinya benar-

benar melakukan atau tidak.

Komitmen Mutu

Diwujudkan dengan meminta siswa untuk menyimpulkan apa saja yang bisa kita

dapat dari kegiatan bimbingan kelompok (sosio drama). Dari semua peserta bimbingan

kelompok menuturkan bahwa setelah diadakannya bimbingan kelompok, siswa lebih paham

mengenai dampak baik dan buruknya media sosia, lebih bisa mengatur waktu antara

kegiatan belajar dan bermedia sosial, mengetahui cara bagaimana mengurangi media sosial.

Anti Korupsi

Diwujudkan dengan meminta siswa untuk berdiskusi mengenai kebiasaan sehari-

hari dengan jujur tanpa ada yang ditutup-tutupi tentang waktu yang digunakan (durasi)

bermedia sosial, media sosial apa saja yang digunakan, kapan saja waktu yang digunakan

dan apa saja yang diunduh, diakses, dan diupload ketika bermedia sosial.

Page 51: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

39

Manfaat Kegiatan Layanan Bimbingan Kelompok (sosio drama)

Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok yang dilakukan oleh

sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok yaitu adanya interaksi saling

mengeluarkan pendapat, memberikan tanggapan, saran, dan sebagainya, dimana pemimpin

kelompok menyediakan informasi-informasi yang bermanfaat agar dapat membantu

individu mencapai perkembangan yang optimal.

Sebelumnya layanan bimbingan kelompok menggunakan teknik sosio drama belum

pernah dilakukan disekolah sehingga peserta didik masih tabu apa itu bimbingan kelompok.

Ketika guru BK memberikan briefing kepada peserta bimbingan kelompok, siswa masih

bingung namun guru BK berusaha menjelaskan hingga siswa paham.

Setelah layanan bimbingan kelompok dilakukan, siswa sangat menyukai kegiatan ini

karena menurut mereka kegiatan ini menyenangkan dan dapat memecahkan masalah

bersama-sama yang mereka hadapi tanpa ada tekanan dan intimidasi. Siswa berharap

layanan kegiatan bimbingan kelompok ini diberikan waktu lebih lama, namun guru BK

tetap harus memberikan batasan waktu pada kegiatan ini.

Dampak jika Nilai Dasar tidak di Aktualisasikan

Jika nilai inovasi ini tidak diterapkan maka tentunya siswa tidak dapat mengetahui

apa bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik sosio drama, ini tentunya hal baru

yang diperoleh siswa disekolah sehingga siswa mendapatkan wawasan baru dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Berikut foto kegiatan layanan bimbingan kelompok (sosio drama)

Kegiatan layanan bimbingan kelompok (sosio drama)

Page 52: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

40

Layanan bimbingan kelompok (sosio drama) diakhiri

4. Kegiatan LayananKolaborasi dengan wali murid

Kolaborasi adalah suatu kegiatan kerjasama interaktif antara guru bimbingan dan

konseling atau konselor dengan pihak lain (guru mata pelajaran, orang tua, ahli lain dan

lembaga), yang dapat memberikan sumbangan pemikiran dan atau tenaga untuk

mengembangkan dan melaksanakan program layanan bimbingan dan konseling. Kerja sama

tersebut dilakukan dengan komunikasi serta berbagai pemikiran, gagasan dan atau tenaga

secara berkesinambungan.

Tahapan Kegiatan :

1. Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai kegiatan layanan kolaborasi

2. Berkonsultasi dengan koordinator BK

3. Menyiapkan surat undangan untuk wali murid

4. Menyiapkan data-data informasi apa saja yang akan disampaikan kepada wali murid

5. Menyampaikan informasi dengan jujur mengenai apa saja yang terjadi/dilakukan anak

tanpa sepengetahuan wali murid

6. Meminta bantuan wali murid untuk sama-sama mengawasi, mengedukasi anak dalam

penggunaan media sosial dengan bijak

7. Bertanggung jawab bersama-sama antara guru BK dengan wali murid dalam tugas

perkembangan anak

Page 53: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

41

Hasil Kegiatan

Pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini guru BK sebelumnya telah melakukan

konsultasi dengan kepala sekolah dan koordinator BK. Saat melakukan konsultasi guru BK

mendapat saran dan masukan yang sebaiknya dilakukan selama proses kegiatan berlangsung

agar berjalan dengan lancar.

Pada kegiatan layanan kolaborasi dengan wali murid ini, terlebih dulu guru BK

menyiapkan surat yang akan dikirimkan kepada wali murid dan menyiapkan data-data yang

bersangkutan dengan anaknya disekolah. Selain kolaborasi dengan wali murid, guru BK

juga kolaborasi dengan wali kelas dan bekerjasama dengan kepala sekolah serta koordinator

BK. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 19 September 2019 pukul 11.00 WITA.

Koordinator BK membuka acara kolaborasi ini dengan salam dan doa, kemudian

memberikan kesempatan kepala sekolah untuk memberikan pengarahan kepada wali murid.

Setelah itu memberikan waktu kepada wali kelas untuk menjelaskan semua latar belakang

siswa kepada wali murid masing-masing disekolah, dan memberikan kesempatan kepada

guru BK untuk memaparkan permasalahan siswa yang terjadi mengenai penggunaan media

sosial yang disalahgunakan oleh anak-anak dari wali murid.

Orang tua menanggapipernyataan dari kami semua. Ada orang tua yang menerima

dan menyadari bahwa anaknya memang melakukan hal yang merugikan diri sendiri dan

orang lain, ada juga orang tua yang belum bisa menerima dan menyadari bahwa anaknya

melakukan kesalahan. Namun dari pihak sekolah meyakinkan memang pada kenyataannya

itu yang dilakukan anaknya, tidak ada yang ditutup-tutupi dan dilebih-lebihkan, semua yang

kami sampaikan adalah benar adanya.

Kami dari pihak sekolah meminta bantuan kepada orang tua wali agar sama-sama

menjaga dan mengawasi anaknya selama dirumah dalam penggunaan media sosial,

pembatasan penggunaan gawai agar tidak kecolongan seperti yang sudah terjadi demi

perkembangan peserta didik secara optimal. Kami juga memberikan masukan supaya

setelah sampai dirumah tidak ada judgement terhadap anak yang berlebihan seperti

memukul atau main fisik lainnya, ini kami sampaikan untuk menjaga agar anak tidak trauma

dan masih mau ke sekolah seperti biasa.

Page 54: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

42

Nilai – nilai Dasar Aneka

Akuntabilitas

Diwujudkan dengan guru BK menyampaikan informasi dengan jujur mengenai apa

saja yang terjadi/dilakukan anak tanpa sepengetahuan wali murid.

Nasionalisme

Diwujudkan dengan pihak sekolah meminta bantuan wali murid untuk sama-sama

menjaga, mengawasi, mengedukasi anak dalam penggunaan media sosial dan pembatasan

penggunaan gawai agar tidak kecolongan seperti yang sudah terjadi demi perkembangan

peserta didik secara optimal

Etika Publik

Diwujudkan dengan guru BK menyiapkan data-data informasiapa saja yang akan

disampaikan kepada wali murid agar tidak salah dalam penyampaian informasi.

Komitmen Mutu

Diwujudkan dengan orang tua juga membantu dalam pengumpulan data dan

informasi, serta membantu kesuksesan layanan BK dengan monitoring diluar sekolah.

Berbagai peranan tersebut menjadi kontribusi penting dalam penyelenggaraan program BK

disekolah secara efektif dan efisien.

Anti Korupsi

Diwujudkan dengan kami bertanggung jawab bersama-sama antara guru BK dengan

wali murid dalam tugas perkembangan anak. Jika kami bersinergi bersama maka

akanmembuat anak menjadi merasa diperhatikan sehingga anak tidak akan mengalihkan

perhatiannya kepada media sosial dan gawai pada kehidupan sehari-harinya.

Manfaat Kegiatan Layanan Kolaborasi

Kolaborasi adalah suatu kegiatan kerjasama interaktif antara guru bimbingan dan

konseling atau konselor dengan pihak lain (guru mata pelajaran, orang tua, ahli lain dan

lembaga), yang dapat memberikan sumbangan pemikiran dan atau tenaga untuk

Page 55: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

43

mengembangkan dan melaksanakan program layanan bimbingan dan konseling. Kerja sama

tersebut dilakukan dengan komunikasi serta berbagai pemikiran, gagasan dan atau tenaga

secara berkesinambungan.

Sebelum layanan kolaborasi dengan orang tua dilakukan, siswa mendapatkan layanan

konseling individu oleh guru BK. Kemudian siswa menjadi takut ketika guru BK akan

memanggil orang tuanya kesekolah. Ini dilakukan agar masalah yang dihadapi siswa

mendapatkan solusi yang lebih baik.

Setelah layanan kolaborasi dengan orang tua dilakuan, maka masalah yang dihadapi

anak lebih jelas mendapatkan solusi yang dimusyawarahkan bersama dengan orang tua.

Antara pihak sekolah dan orang tua telah sepakat bersama-sama menjaga dan mengawasi

anak dalam proses tugas perkembangannya.

Dampak jika Nilai Dasar tidak di Aktualisasikan

Jika nilai musyawarahini tidak diterapkan maka tentunya orang tua tidak mengetahui

masalah yang terjadi pada anaknya, guru BK khawatir dikemudian hari orang tua menuntut

sekolah jika terjadi apa-apa pada anaknya jika masalah ini tidak segera dimusyawarahkan

kepada wali murid terkait.

Dibawah ini adalah foto tahapan kegiatan layanan informasi bimbingan klasikal :

konsultasi dengan kepala sekolah wali murid yang hadir

Page 56: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

44

Pihak sekolah terkait melaksanakan Layanan kolaborasi dengan wali murid

layanan kolaborasi

Kolaborasi dengan wali murid

Page 57: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

45

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi merupakan salah satu dari tahapan kegiatan

Pelatihan Dasar yang penulis ikuti. Dalam tahap aktualisasi penulis melakukan

implementasi atau kegiatan riil dari rancangan yang telah disusun pada tahap on campus.

Dalam pelaksanaan aktualisasi, mentor melakukanbimbingan terhadap CPNS, dalam hal ini

penulis agar setiap rancangan dapat terlaksana dengan baik.

1. Rincian kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis adalah sebagai berikut :

a. Layanan dengan menggunakan media papan bimbingan (leaflet)

b. Layanan informasi bimbingan klasikal

c. Layanan bimbingan kelompok (sosio drama)

d. Layanan kolaborasi dengan wali murid

Berdasarkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang penulis lakukan maka dapat disimpulkan

bahwa siswa telah mampu mengidentifikasi bahwa dirinya termasuk pengguna media sosial

yang belum bijak.

B. SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai

berikut :

a. Siswa

Diharapkan kepada siswa agar selalu menggunakan media sosial degan bijak sesuai

kebutuhannya.

b. Guru

Diharapkan kepada guru mata pelajaran sering mengingatkan dan menasehati siswanya

tentang penggunaan media sosial.

c. Orang tua

Diharapakan kepada orang tua untuk selalu mengawasi secara intensif pada anakya

karena anak lebih banyak waktu dirumah dengan orang tua dari pada disekolah.

Page 58: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

46

C. Role Model

Peranan adalah suatu perilaku yang diharpkan oleh orang lain dari

seseorang yang menduduki status tertentu. Peraan atau role ada

beberapa, salah satunya yaitu model peranan (role model) adalah

seseorang yang memiliki tingkah laku dapat kita contoh, tiru,

diikuti. Dalam kegiatan aktualisasi ini, yang menjadi role model

adalah kepala sekolah SMPN 2 BONTANG yaitu bapak Jumadi,

M.Pd. Alasan beliau dijadikan role model karena beliau merupakan

sosok yang memiliki jiwa kepemimpinan yang patut diteladani.

Selain memberikan bimbingan, beliau juga banyak memberi masukan dan saran

selama penulis melaksanakan aktulisasi. Dalam kesehariannya, beliau orang yang disiplin,

pekerja keras, tegas dalam mengambil keputusan.Beliau mengajarkan bahwa seorang guru

memiliki peranan yang besar bagi peserta didik, tidak hanya sebagai pelaksana kebijakan,

tetapi juga sebagai orangtua peserta didik di sekolah. Jadi tanggung jawab seorang guru

untuk tidak hanya membuat anak pintar tetapi mengubah karakter anak menjadi lebih baik

dan santun.

Page 59: UPAYA PEMBERIAN INFORMASI TENTANG DAMPAK …

47

47

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP Negeri 2 Bontang.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan

Dosen.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka

Kreditnya.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang

Manajemen Pegawai Negeri Sipil.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai

Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara.

Purwanto, Agus Erwan, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan

Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Fatimah, Elly; Irawati, Erma. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS

Manajemen Aparatur Sipil Negara . Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara.

Suwarno, Yogi; Sejati, Atmojo Tri. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS

Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS

Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.