Upload
hoangthuy
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
UPAYA PEMERINTAH KELURAHAN DALAM PELAKSANAAN
INOVASI PELAYANAN DI KELURAHAN KAMPUNG BARU KOTA
TANJUNGPINANG
Juriah, Yudhanto Satyagraha Adiputra, N.A Dwi Putri
Program studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Pentingnya inovasi dalam pelayanan publik. Namun diharapkan, semua perubahan
yang dilakukan harus menghasilkan tangible asset (aset berwujud) dengan hasil
yang nyata, yang bisa dirasakan oleh masyarakat. indikator utama keberhasilan
inovasi pelayanan publik adalah dalam hal pengaduan masyarakat. Sebab
masyarakat sendiri yang akan menilai keberhasilan tersebut. Kelurahan Kampung
Baru merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kota Tanjungpinang, saat ini
kelurahan ini masih terus mengupayakan adanya inovasi maupun perubahan
dalam pelayanan yang diberikan
Tujuan penelitian ini untuk untuk mengetahui Upaya Pemerintah
Kelurahan Dalam Pelaksanaan Inovasi Pelayanan Di Kelurahan Kampung Baru
Kota Tanjungpinang.. Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian
Deskriptif Kualitatif. Dalam penelitian ini informan berjumlah 5 orang. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data
deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa Upaya
Pemerintah Kelurahan Dalam Pelaksanaan Inovasi Pelayanan Di Kelurahan
Kampung Baru Kota Tanjungpinang belum optimal karena adanya inovasi yang
sudah dilakukan seperti pohon harapan kemudian program simataku tidak mampu
membuat pelayanan di Kelurahan Kampung Baru semakin membaik karena tidak
berjalan, dua inovasi yang ada tersebut tidak mampu dijalankan oleh pegawai
Kata Kunci : Inovasi, Pelayanan.
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pelayanan Publik kini telah menjadi isu sentral dalam pembangunan di
Indonesia. Perkembangannya pelayanan publik memang selalu aktual untuk
diperbincangkan. Pada dasarnya memang manusia membutuhkan pelayanan.
konsep pelayanan ini akan selalu berada pada kehidupan setiap manusia. Posisi
masyarakat yang berubah menjadi warga negara membuat para penyedia
pelayanan publik tidak hanya memposisikan masyarakat sebagai konsumen,
melainkan lebih jauh masyarakat juga dilibatkan dalam setiap pengambilan
keputusan. Peran serta masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan ini
memungkinkan bagi penyedia layanan publik untuk lebih responsif. Hal utama
yang menjadi indikator bahwa penyedia layanan publik telah responsif terhadap
masyarakat adalah munculnya inovasi pelayanan. (Dayang Erawati Djamrut :
2015 : 1473)
Secara Substansi UU No 25 tahun 2009 sangat penting dan memuat
ketentuan kaidah atau asas yang harus dipenuhi dalam pelayanan publik yaitu:
kepentingan umum; kepastian hukum; kesamaan hak; keseimbangan hak dan
kewajiban; keprofesionalan; partisipatif; persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
keterbukaan; akuntabilitas; fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok
rentan;ketepatan waktu; kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
Didalam UU No 25 tahun 2009 terdapat lima hal penting dalam
optimalisasi pelayanan publik, kelima hal tersebut adalah bahwa dalam
penyelenggarana pelayanan publik yang secara utama utama menjadi kewajiban
3
dan beban pemerintah, namun dalam perjalannnaya memungkinkan bahwa
pemerintah memiliki keterbatasan dalam memberikan layanan publik yang
berkualitas bagi masayarakat. Untuk itu tuntutan adanya kerjasama menjadikan
hal penting bagi perbaikan kulaitas pelayanan publik dan ini kemudian diatur
dalam pasal 13 tentang Kerja Sama Penyelenggara dengan Pihak Lain dalam
pemberian Pelayanan. Pengakomodasian hak dan kewajiban dalam pelayanan
(pasal 14). Penekanan perlunya Standart Pelayanan (Pasal 22) dan Juga maklumat
Pelayanan (pasal 22). Pentingnya Dukungan Sistim Informasi dalam Pelayanan (
Pasal 23 ). Serta perlunya peran serta Masyarakat ( Pasal 39)
Solusi untuk melaksanakan optimalisasi pelayanan publik di butuhkan
perubahan melalui adopsi dan inovasi program, bahwa adopsi suatu inovasi akan
mewujdkan suatu perubahan sosial, yang dapat dilihat dalam kehidupan individu
maupun masyarakatnya. Ila] ini diartikan sebagai suatu pembentukan struktur
sosial baru dalam mencapai tujuan yang diharapkan (optimalisasi pelayanan
publik).
Bagi pemerintah daerah pada umumnya, kapasitas pemerintah daerah
dalam melakukan inovasi di daerah tampak berkorelasi positif dengan dukungan
masyarakat terhadap pemerintah daerah masing-masing. Kewenangan yang
sekarang dimiliki oleh pemerintah daerah berimplikasi pada semakin banyaknya
jenis pelayanan) yang harus disediakan pemerintah daerah untuk masyarakatnya.
Berbagai strategi dapat dilakukan pemerintah daerah dalam rangka
penyediaan pelayanan tersebut, melalui pembangunan kerjasama dengan lembaga
4
lain, penciptaan iklim organisasi yang kondusif bagi inovasi. dan penguatan
jejaring dalam birokrasi pemerintah daerah.
Pentingnya inovasi dalam pelayanan publik. Namun diharapkan, semua
perubahan yang dilakukan harus menghasilkan tangible asset (aset berwujud)
dengan hasil yang nyata, yang bisa dirasakan oleh masyarakat. indikator utama
keberhasilan inovasi pelayanan publik adalah dalam hal pengaduan masyarakat.
Sebab masyarakat sendiri yang akan menilai keberhasilan tersebut
Secara sederhana yang dimaksud dengan pelayanan adalah usaha melayani
kebutuhan orang lain, atau suatu usaha untuk membantu menyiapkan (mengurus)
apa yang diperlukan oleh orang lain. Hal ini mengandung pengertian bahwa di
samping melaksanakan pemberian pelayanan, maka termasuk juga pelayanan
dalam penanganan terhadap berbagai keluhan dan pengaduan orang lain dan
masyarakat. Dengan demikian predikat yang diberikan masyarakat terhadap
pengertian birokrasi yang negatif tidak tepat, apabila kinerja birokrasi tersebut
melakukan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Negara Nomor 31 Tahun
2014 tentang pedoman inovasi pelayanan publik untuk menghadapi kondisi saat
ini masih diperlukan upaya untuk melakukan percepatan peningkatan kualitas
pelayanan publik dengan mendorong tumbuhnya model-model pelayanan yang
inovatif yang dapat menginspirasi, menjadi contoh, dan dapat ditransfer ditiru
melalui transfer pengetahuan dan pengalaman. Hal ini akan menjadi efektif,
karena secara empirik bukti keberhasilan sudah ada, serta secara psikologis model
pelayanan publik yang inovatif tersebut lebih dipercaya untuk diikuti oleh
5
pelayanan publik lainnya yang menginginkan keberhasilan dalam
penyelenggaraan pelayanan publik. Tumbuhnya model pelayanan publik yang
inovatif tersebut memerlukan kondisi yang kondusif, baik dari sisi pengelola unit
pelayanan maupun dari sisi kepemimpinan Kementerian/ Lembaga dan
Pemerintah Daerah yang memungkinkan kreatifitas itu tumbuh dan berkembang.
Inovasi Pelayanan Publik adalah terobosan jenis pelayanan baik yang
merupakan gagasan/ide kreatif orisinal dan atau adaptasi modifikasi yang
memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Dengan kata lain, inovasi pelayanan publik sendiri tidak mengharuskan
suatu penemuan baru, tetapi dapat merupakan suatu pendekatan baru yang bersifat
kontekstual dalam arti inovasi tidak terbatas dari tidak ada kemudian muncul
gagasan dan praktik tetapi dapat berupa inovasi hasil dari perluasan maupun
peningkatan kualitas pada inovasi yang ada.
Layanan Kelurahan yang dimaksud dalam hal ini adalah layanan dasar
kebutuhan administrasi penduduk yang menjadi kewenangan Kelurahan
berdasarkan Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan dan Peraturan Walikota
Malang Nomor 03 Tahun 2012 tentang Pelimpahan sebagian Kewenangan
Walikota Kepada Camat dan Lurah. Berikut jenis pelayanan yang ada di
Kelurahan :
1. Surat pengantar pembuatan ktp
2. Surat pengantar akte kelahiran
3. Surat keterangan domisili
6
4. Surat pengantar nikah
5. Surat keterangan sudah/belum menikah
6. Surat keterangan tidak mampu (sktm)
7. Surat keterangan pindah penduduk
8. Surat pengantar imb
9. Surat keterangan duda/janda
10. Surat keterangan kematian
11. Surat pengantar calon tenaga kerja
12. Surat keterangan tanah
13. Surat pengantar izin keramaian
14. Legalisir
15. Surat keterangan usaha
Kelurahan Baru merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kota
Tanjungpinang, saat ini kelurahan ini masih terus mengupayakan adanya inovasi
maupun perubahan dalam pelayanan yang diberikan. Dari 15 pelayanan pihak
kelurahan melakukan inovai berkaitan dengan administrasi kependudukan, sampai
dengan kotak saran agar pelayanan yang diberikan lebih optimal.
Kelurahan ini membuat pembaharuan untuk mempermudah pelayanan ke
masyarakat yaitu dengan pohon harapan, adanya pohon harapan sebagai pengganti
kotak saran, pohon harapan tersebut menjadi tempat berkumpulnya saran, kesan,
kritikan atau harapan masyarakat sebagaimana fungsi kotak saran sebelumnya.
Sebelumnya kotak saran di berikan untpuk masyarakat melakukan
pengaduan kemudian memberikan saran dan masukan di kelurahan Kampung
7
Baru. Ada beberapa prosedur yang di lakukan dalam pengisian kotak saran seperti
Tulis Pendapat/Saran/Kritik Saran yang membangun kemudian Ditujukan Kepada
Siapa Pendapat/Saran/Kritik tersebut, cantumkan/Tulis Nama (jika berkenan) dan
masukan ke dalam kotak saran yang tersedia
Namun berbeda dengan pohon harapan, pihak kelurahan membuat sebuah
pohon buatan yang rindang, yang nantinya masyarakat bisa menggantungkan
harapannya, ide, masukan, kritik untuk kelurahan. Bentuknya pengaduan tidak
lagi berbentuk surat yang dimasukan kedalam kotak, tetapi di gantung di ranting
pohon dengan pita-pita, hal ini membuat masyarakat lebih termotivasi dalam
menyampaikan pendapatnya, selain tidak terlihat kaku, pohon harapan juga di
buat agar setiap aduan, kritikan, ide menjadi harapan baru bagi Kelurahan
Kampung Baru
lde kreatif mengantikan kotak saran dengan pohon harapan itu merupakan
usulan dari pemuda Kelurahan Kampung Baru, kotak saran yang dulunya
berbentuk kotak kini berubah bentuk menjadi pohon yang akan digantungkan
kertas berisikan saran atau harapan masyarakat. Untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik, salah satu persyaratannya adalah dengan menempatkan
masyarakat sebagai sentral dalam pelayanan. Untuk itu partisipasi masyarakat
dalam pelayanan publik perlu ditingkatkan. Adapun peraturan perundang-
undangan yang mengatur tentang partisipasi masyarakat dalam pelayanan public
antara lain : UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Peraturan Presiden
No. 76 Tahun 2013 tentang Pengaduan Pelayanan Publik dan Pennenpan No. 13
8
Tahun 2009 tentang Pedoman Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan
Partisipasi Masyarakat.
Pengaduan masyarakat bisa dipandang sebagai bentuk partisipasi dan rasa
kepedulian masyarakat dalam pelaksanaan pelayanan publik. Menyadari akan arti
pentingnya keluhan atau pengaduan dalam pelayanan publik, dengan menjadikan
keluhan atau pengaduan sebagai sarana untuk perbaikan pelayanan publik. Pada
prinsipnya pelayanan pengaduan masyarakat kepada pemerintah diupayakan agar
mempermudah masyarakat yang akan menyampaikan pengaduannya.
Kemudian di Kelurahan ini juga ada inovasi yang dinamakan Simataku,
dimana sistem ini mempemudah pelayanan kepada masyarakat, simataku adalah
sistem yang dibuat kelurahan Kampung Baru untuk mempemudah pelayanan
administrasi. Simataku merupakan program aplikasi pelayanan berbasis online
yang disebut Simataku (Sistem Integrasi Data Kependudukan. Informasi dan
publikasi terkait dengan proyek e-KTP, NIK, database kependudukan, integrasi
sistem dan aspek terkait lainnya sudah banyak ditemukan, namun terkait dengan
pemanfaatan database kependudukan dalam ragam aplikasi sistem informasi di
pemerintah kabupaten/kota (Pemkab/Pemkot) masih minim.
Pengembangan e-Govoernment harus mempertimbangkan prioritas
layanan elektronik yang diberikan, infrastruktur yang dimiliki, kegiatan layanan
saat ini, dan kondisi anggaran dan sumber daya manusia yang dimiliki. Gabungan
konsep pengembangan e-Government dan pengalaman dapat digunakan
untuk menyusun stuktur manajemen pengembangan e-Gov yang dapat digunakan
9
sebagai panduan metodologi pengembangan e-Gov di lingkungan Pemda di
Indonesia (Hasibuan, 2007).
Namun fenomena yang terjadi adalah, sejak di luncurkan di Kelurahan
inovasi pelayanan belum optimal sehingga inovasi yang tadinya untuk menunjang
pelayanan di Kantor Kelurahan menjadi tidak efektif, berdasarkan uraian diatas,
maka peneliti tertarik untuk mengangkat serta meneliti dengan judul “UPAYA
PEMERINTAH KELURAHAN DALAM PELAKSANAAN INOVASI
PELAYANAN DI KELURAHAN KAMPUNG BARU KOTA
TANJUNGPINANG”
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan pokok permasalahan yang telah dikemukakan
tersebut, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Upaya Pemerintah Kelurahan Dalam Pelaksanaan Inovasi Pelayanan Di
Kelurahan Kampung Baru Kota Tanjungpinang.
2. Kegunaan penelitian
Adapun kegunaan penelitian adalah sebagai berikut :
a. Diharapkan dapat memberikan manfaat serta acuan bagi semua
pihak terhadap peningkatan pelayanan di Kelurahan Kampung Baru.
b. Sebagai bahan refrensi bagi penelitian yang sama khususnya bidang
Ilmu Pemerintahan dalam melihat Pelayanan Publik
10
Kerangka Teori
Menurut Prokosa (2005: 45) inovasi adalah suatu mekanisme perusahaan
untuk beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis. Oleh sebab itu dituntut untuk
mampu menciptakan pemikiran-pemikiran baru, gagasan-gagasan baru dengan
menawarkan produk yang inovatif serta peningkatan pelayanan yang dapat
memuaskan pelanggan. Dua konsep inovasi yang diajukannya adalah
keinovativan dan capacitas berinovasi. Keinovasian adalah pikiran tentang
keterbukaan untuk gagasan baru sebagai aspek budaya perusahaan, sedangkan
kapasitas untuk berinovasi adalah kemampuan perusahaan untuk menggunakan
atau menerapkan gagasan, proses/produk baru secara berhasil. Menurut Prakosa
(2005: 49) Inovasi merupakan cara untuk terus membangun dan mengembangkan
organisasi yang dapat dicapai melalui introduksi teknologi bani, aplikasi baru
dalam bentuk produk-produk dan pelayanan-pelayanan, pengembangan pasar baru
dan memperkenalkan bentukbentuk baru organisasi, perpaduan berbagai aspek
inovasi tersebut pada gilirannya membentuk arena inovasi
Hurley and Hult (1998) dalam (Kusumo, 2006: 22) mendefinisikan inovasi
sebagai sebuah mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang
dinamis, oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan
pemikiran-pemikiran baru, gagasan-gagasan baru dan menawarkan produk yang
inovatif serta peningkatan pelayanan yang memuaskan pelanggan.
Menurut Susanto (2010:158) inovasi memiliki pengertian yang tidak
hanya sebatas membangun dan memperbaharui namun juga dapat didelinisikan
secara luas, memanfaatkan ide-ide baru dan menciptakan produk, proses dan
11
layanan. Sedangkan menurut Khairul Muluk (2008145) memaparkan tentang
inovasi sektor publik menyatakan bahwa terdapat tipologi dalam inovasi sektor
publik yaitu inovasi produk atau layanan, inovasi proses, inovasi dalam metode
pelayanan, inovasi pada strategi atau kebijakan dan inovasi sistem.
BAHAN DAN METODE
A. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif
b. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di Kelurahan Kampung Baru
c. Jenis Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
d. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
a. Observasi
b. Wawancara
12
HASIL
Upaya Pemerintah Kelurahan Dalam Pelaksanaan Inovasi Pelayanan Di
Kelurahan Kampung Baru Kota Tanjungpinang
Penelitian ini menulusuri jawaban informan mengenai Upaya Pemerintah
Kelurahan Dalam Pelaksanaan Inovasi Pelayanan Di Kelurahan Kampung Baru
Kota Tanjungpinang:
1. Kompetensi Inovasi
Berdasarkan hasil wawancara diketahui kompetensi inovasi pegawai masih
kurang optimal, banyak pegawai yang saat ini tidak mampu memberikan ide dan
sarannya kepada organisasi untuk meningkatkan pelayanan. Menurut Suryani
(2008:304), Inovasi dalam konsep yang luas sebenarnya tidak hanya terbatas pada
produk. Inovasi dapat berupa ide, cara-cara ataupun obyek yang dipersepsikan
oleh seseorang sebagai sesuatu yang baru. Inovasi juga sering dugunakan untuk
merujuk pada perubahan yang dirasakan sebagai hal yang baru oleh masyarakat
yang mengalami. Namun demikian, dalam konteks pemasaran dan konteks
perilaku konsumen inovasi dikaitkan dengan produk atau jasa yang sifatnya baru.
2. Sistem Informasi
Dari seluruh jawaban yang diberikan informan serta dari hasil observasi
yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk sistem informasi
belum optimal dilakukan karena kurangnya keterbukaan. Inovasi adalah
pemasukan atau pengenalan hal-hal baru, pembaharuan, penemuan baru yang
berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Dari pengertian
inovasi tersebut dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah proses kreatif dalam
13
melakukan penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada. Inovasi dalam
sistem informasi berguna untuk mengembangkan operasi-operasi manajemen
yang digunakan berbagai macam perusahaan. Contohnya manfaat dalam Sistem
Informasi adalah meningkatkan efisiensi operasional, memperkenalkan inovasi
bisnis, membangun sumber sumber informasi strategis. Dalam Teknologi
Informasi, inovasi-inovasi yang baru dapat menghasilkan sebuah produk yang
berkembang. Dapat juga membantu manusia dalam mengerjakan sesuatu.
Di Kelurahan Kampung Baru saat ini hanya menggunakan 2 akses
informasi yaitu media sosial, Sosial media sekarang ini penuh inovasi setiap
tahunnya. Kemudian menggunakan LED Panel, cara kerjanya adalah jarak kecil
antara layar tampilan LED sebagai inti dari sistem manajemen cerdas "digital,
modular dan terpusat", menyadari "integrasi integrasi sistem, sesuai dengan
jaringan, pemeliharaan dan manajemen real-time dan cerdas dan serangkaian
Permintaan, secara efektif akan mempromosikan pelayanan di Kelurahan
Kampung Baru.
3. Pemanfaatan dan Pengembangan jaringan informasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diketahui bahwa
dampaknya sudah dirasakan walaupun belum merata. Banyak permasalahan
berkaitan dengan hal tersebut, Masalah lain yang terjadi adalah sulitnya
pengawasan yang dilakukan, hal ini dikarenakan mekanisme Berdasarkan hasil
wawancara dengan informan maka dapat dianalisa bahwa di Kelurahan Kampung
Baru sudah melakukan pemanfaatan dan pengembangan jaringan informasi,
kemudian menggunakan beberapa aplikasi yaitu dalam kearsipan, keuangan, dan
14
Simataku, juga beberapa pekerjaan saat ini diselesaikan dengan teknologi
informasi seperti dengan komputer dan jaringan internet. Dalam era globalisasi,
teknologi informasi jaringan komputer memegang peranan penting. Keberhasilan
dalam menguasai teknologi informasi dan jaringan komputer akan menentukan
keberhasilan seseorang/ institusi maupun industri dalam berkompetisi di era
globalisasi. Sesudah memiliki sistem informasi jaringan:
1. Data akurat mudah dipakai secara bersama
2. Data bisa dilihat secara cepat dan tepat tanpa harus menunggu proses
update
3. Proses backup data lebih mudah dan data tersimpan dengan aman.
4. Perangkat seperti printer, cdroom dapat dishare digunakan bersama
5. Menurunkan biaya operasional perusahaan yang sangat tinggi dan efisiensi
dalam penggunaan telepon
6. Resiko kehilangan data komputer menjadi sangat kecil sekali
7. File-file data dapat disimpan pada server, sehingga data dapat diakses dari
semua client menurut otorisasi sekuritas dari administrator, yang dapat
dibuat berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data
terjamin.
8. Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan
messenger, e-mail.
9. Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai bank data untuk kantor
cabang.
15
4. Peningkatan kapasitas
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diketahui bahwa
dampaknya sudah dirasakan walaupun belum merata. Banyak permasalahan
berkaitan dengan hal tersebut, Masalah lain yang terjadi adalah sulitnya
pengawasan yang dilakukan, hal ini dikarenakan mekanisme Sehubungan dengan
pelaksanaan pelayanan dari Kelurahan Kampung Baru serta mengacu dari
tanggapan para informan tersebut dan dari pengamatan yang dilakukan, maka
dapat diambil suatu kesimpulan bahwa untuk tindakan dalam menghadi keluhan
masyarakat sudah baik. Ini dapat dilihat jika masyarakat mengeluhkan sesuatu
misalnya persyaratan yang berbelit belit, atau tidak pahamnya masyarakat
terhadap prosedur yang ada dan lain sebagainya selalu langsung ditanggapi
dengan baik. Jika ada masalah yang tidak dapat teratasi biasanya pegawai akan
mencatatnya dan mengadukan ke atasan yang lebih tinggi dan berwenang untuk
menyelesaikannya.
Fakta membuktikan bahwa masyarakat memerlukan layanan dan harus disadari
bahwa banyak sisi kehidupan sehari-hari yang erat kaitannya dengan fungsi
layanan yang diemban oleh pemerintah dan penyediaan berbagai fasilitas umum
lainnya. Sebenarnya timbulnya layanan umum tidak terlepas dari kepentingan
umum yaitu himpunan dari kepentingan pribadi yang telah disublimasikan dan
tidak bertentangan dengan norma masyarakat serta aturan yang berlaku dalam
rangka menuju terpenuhinya kebutuhan masyarakat
16
5. Pemantauan
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diketahui bahwa
dampaknya sudah dirasakan walaupun belum merata. Banyak permasalahan
berkaitan dengan hal tersebut, Masalah lain yang terjadi adalah sulitnya
pengawasan yang dilakukan, hal ini dikarenakan mekanisme Berdasarkan hasil
wawancara dengan Berdasarkan hasil wawancara dengan informan maka dapat
dianalisa bahwa pengawasan masih belum optimal hal ini terbukti dari banyaknya
inovasi pelayanan yang sudah di buat namun tidak berjalan dengan baik.
Pengawasan juga memiliki fungsi yang telah dirumuskan seringkali kurang
menyeluruh semua program, secara garis besar dan kecil. Pengawasan sangatlah
diperlukan untuk menjaga agar pelaksanaan kegiatan pemerintahan berjalan sesuai
dengan perencanaan dan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
Perencanaan tersebut dapat diartikan sebagai fungsi manajemen yang menentukan
strategi terbaik dan taktik untuk mencapai tujuan dan target dalam organisasi.
Selain itu, dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik dan juga
pemerintahan yang bersih dari tindakan – tindakan yang tidak diinginkan
Berdasarkan hasil observasi dilakukan maka ditemukan tidak adanya
pengawasan yang dilakukan pihak dinas, hal ini dikarenakan tidak ada bantuan
yang diberikan oleh pemerintah sehingga tidak pemerintah atau pihak dinas
merasa tidak perlu adanya pengawasan. Oleh karena itu sudah sepatutnya
pemerintah semakin meningkatkan bantuan berupa finansial, penyuluhan serta
pelatihan bagi kelurahan agar mampu berinovasi.
17
Jika dilihat dari hasil penelitian diketahui bahwa adanya inovasi yang
dilakukan di Kelurahan Kampung Baru selama ini belum menunjukan perbaikan
pelayanan di Kelurahan Kampung Baru. Hal ini dikarenakan ketidaksiapan
pegawai dalam menjalankan inovasi dalam pelayanan tersebut sehingga pegawai
tidak mampu menjaga dan menjalankan inovasi yang sudah ada dan akhirnya
tidak di gunakan secara optimal. kompetensi SDM mempunyai berpengaruh
terhadap pelaksanaan inovasi pelayanan khususnya di kelurahan
PEMBAHASAN
Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan oleh penyelenggara
pelayanan publik yaitu penyelenggara Negara pemerintah, penyelenggara
perekonomian dan pembangunan, lembaga independen yang dibentuk oleh
pemerintah, badanusaha/badan hukum yang diberi wewenang melaksanakan
sebagian tugas dan fungsi pelayanan publik, badan usaha/badan hukum yang
bekerjasama dan/ atau dikontrak untuk melaksanakan sebagaian tugas dan fungsi
pelayanan publik dan masyarakat umum atau swasta yang melaksanakan sebagian
tugas dan fungsi pelayanan public yang tidak mampu ditangani/dikelola oleh
pemerintah/pernanntah daerah.
Berdasarkan hasil wawancara diketahui kompetensi inovasi pegawai masih
kurang optimal, banyak pegawai yang saat ini tidak mampu memberikan ide dan
sarannya kepada organisasi untuk meningkatkan pelayanan. Menurut Suryani
(2008:304), Inovasi dalam konsep yang luas sebenarnya tidak hanya terbatas pada
produk. Inovasi dapat berupa ide, cara-cara ataupun obyek yang dipersepsikan
oleh seseorang sebagai sesuatu yang baru. Inovasi juga sering dugunakan untuk
18
merujuk pada perubahan yang dirasakan sebagai hal yang baru oleh masyarakat
yang mengalami. Namun demikian, dalam konteks pemasaran dan konteks
perilaku konsumen inovasi dikaitkan dengan produk atau jasa yang sifatnya baru,
memang di kantor Kelurahan Kampung Baru akses informasi masih terbatas,
mereka hanya menggunakan papan informasi, kemudian sesekali menggunakan
media sosial, untuk web memang belum ada. ini menjadi suatu kelemahan
dikarenakan sulitnya mendapatkan informasi terhadap alur pelayanan. Sehingga
masyarakat harus bertanya berulang kali kepada pegawai.
Di Kelurahan Kampung Baru saat ini hanya menggunakan 2 akses
informasi yaitu media sosial, Sosial media sekarang ini penuh inovasi setiap
tahunnya. Kemudian menggunakan LED Panel, cara kerjanya adalah jarak kecil
antara layar tampilan LED sebagai inti dari sistem manajemen cerdas "digital,
modular dan terpusat", menyadari "integrasi integrasi sistem, sesuai dengan
jaringan, pemeliharaan dan manajemen real-time dan cerdas dan serangkaian
Permintaan, secara efektif akan mempromosikan pelayanan di Kelurahan
Kampung Baru.
Keberadaan teknologi diharapkan juga bisa menjadi jawaban untuk
menyamaratakan kecepatan pelayanan, sebuah kemajuan jika pemerintah mulai
mengadopsi teknologi tersebut sebagai infrastruktur utama pelayanan publik.
Nugroho (2003:395) berpendapat bahwa kebanyakan produk baru berasal dari
bentuk terus menerus. Pada tahun-tahun belakangan adalah modifikasi atau
perluasan dari produk yang sudah ada, dengan sedikit perubahan pada pola
19
perilaku dasar yang diminta oleh konsumen. Namun dari jenis-jenis inovasi
tersebut, penulis lebih memilih inovasi terus menerus secara dinamis
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa Upaya
Pemerintah Kelurahan Dalam Pelaksanaan Inovasi Pelayanan Di Kelurahan
Kampung Baru Kota Tanjungpinang belum optimal karena adanya inovasi yang
sudah dilakukan seperti pohon harapan kemudian program simataku tidak mampu
membuat pelayanan di Kelurahan Kampung Baru semakin membaik karena tidak
berjalan, dua inovasi yang ada tersebut tidak mampu dijalankan oleh pegawai, hal
ini dapat dilihat dari beberapa dimensi sebagai berikut :
1. Kompetensi Inovasi ditemukan bahwa kompetensi pegawai dalam
berinovasi memang masih belum optimal karena tidak semua pegawai di
Kelurahan Kampung Baru mampu memberikan ide dalam pengembangan
pelayanan disini, sudah 2 kali ada inovasi pelayanan mulai dari pohon
harapan hingga sistem informasi kependudukan yaitu Simataku, tapi
itupun tidak berjalan karena memang kurang dukungan dari pegawai
sendiri.
2. Sistem informasi ditemukan bahwa Di Kelurahan Kampung Baru saat ini
hanya menggunakan 2 akses informasi yaitu media sosial, kemudian
menggunakan LED Panel, cara kerjanya adalah jarak kecil antara layar
tampilan LED sebagai inti dari sistem manajemen cerdas digital, modular
dan terpusat, LED digunakan secara efektif akan mempromosikan
pelayanan di Kelurahan Kampung Baru.
20
3. Pemanfaatan dan Pengembangan jaringan informasi ditemukan bahwa di
Kelurahan Kampung Baru sudah melakukan pemanfaatan dan
pengembangan jaringan informasi, kemudian menggunakan beberapa
aplikasi yaitu dalam kearsipan, keuangan, dan Simataku, juga beberapa
pekerjaan saat ini diselesaikan dengan teknologi informasi seperti dengan
komputer dan jaringan internet. Dalam era globalisasi, teknologi informasi
jaringan komputer memegang peranan penting. Keberhasilan dalam
menguasai teknologi informasi dan jaringan komputer akan menentukan
keberhasilan seseorang/ institusi
4. Peningkatan kapasitas ditemukan bahwa Untuk kesedian pegawai dalam
menampung keluhan dari masyarakat sehubungan pelaksanaan pelayanan
sudah terlaksana dengan baik. Masih banyak keluhan-keluhan yang
disampaikan oleh masyarakat, berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan
sudah dapat ditanggapi secara baik
5. Pemantauan ditemukan bahwa Berdasarkan hasil wawancara dengan
informan maka dapat dianalisa bahwa pengawasan masih belum optimal
hal ini terbukti dari banyaknya inovasi pelayanan yang sudah di buat
namun tidak berjalan dengan baik. Pengawasan juga memiliki fungsi yang
telah dirumuskan seringkali kurang menyeluruh semua program, secara
garis besar dan kecil.
21
SARAN
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Perlu adanya peningkatan kompetensi pegawai dalam berinovasi hal ini
bisa dilakukan dengan memberikan pemahaman kepada pegawai tentang
pentingnya inovasi pelayanan
2. Perlu adanya website untuk mempermudah melakukan pelayanan
3. Harus ada kesiapan dari pegawai untuk menerima perubahan sehingga
inovasi yang sudah di buat seperti pohon harapan kemudain simataku
dapat aktif kembali
4. Harus ada pengawasan dari berbagai pihak seperti BKD dan Lurah dalam
pelaksanaan kerja para pegawai agar inovasi pelayanan berjalan sesuai
dengan tujuannya.
5. Untuk Lurah Kelurahan Kampung Baru saran yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut :
a. Perlu adanya pelatihan khusus untuk pegawai yang menjalankan
sistem yang sudah di buat seperti Simataku
b. dorongan dari pimpinan agar semua pegawai mampu berinovasi
dan lebih kreatif dalam bekerja
22
DAFTAR PUSTAKA
Alma, 2009., Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan kedelapan,
Bandung: Alfabeta.
Dwiyanto. 2005. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan. Publik.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Hart, Norman A dan Stapleton, John.2005.Kamus Marketing. Bumi Aksara,.
Jakarta.
Jessica Magdalena, 2012. Inovasi, kreatifitas, dan perilaku inovatif. Ilearning.com
Khairul, Muluk. 2008. Knowladge Management. Kunci Sukses Inovasi
Pemerintahan Daerah. Banyumedia Publishing : Jawa Timur
LAN, 2007. Dimensi Pelayanan Publik Dan Tantangannya Dalam Administrasi
Negara (Publik) Di Indonesia. Jakarta: Bagian Humas dan Publikasi.
Laksana, 2008, Manajemen Pemasaran, Graha Ilmu, Yogyakarta
Lukman. 2003. Manajemen Perbankan, Edisi kedua. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Miftah Thoha. 2003. Birokrasi dan Politik di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Moenir, H. A. S. 2008. Manajemen Pelayanan Umum di lndonesia. Jakarta : Bumi
Aksara
Moleong Lexy J. 2004, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya
Ndraha, Talidziduhu. 2003. Kybernologi (Ilmu Pemerintahan 1). Jakarta : CV.
Rineka Cipta.
Pasolong, Harbani. 2007. Teori Administrasi Publik. Bandung : ALF ABETA
Prakosa, 2005, Pajak dan Retribusi Daerah, UII Press Yogyakarta.
Ratminto dan Winarsih Atik Septi. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta :
Penerbit. Pustaka Pelajar
Ryias Rasyid.M, 2000. Otonomi Daerah Negara Kesatuan, Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Sedarmayanti, 2000, Good Government (Pemerintahan yang baik); Bandung: CV.
Mandar Maju.
23
Siagian P. Sondang. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta :
Rineka. Cipta.
Sianipar, JPG. 2002. Manajemen Pelayanan Masyarakat, Jakarta. Lembaga
Administrasi Negara.
Sinambela, Poltak Lijan. 2008. Reformasi Pelayanan Publik (teori, kebijakan dan
implementasi). Jakarta : Bumi Aksara.
___________________. 2014. Reformasi Pelayanan Publik (teori, kebijakan dan
implementasi). Jakarta : Bumi Aksara.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alpabeta.
Susanto. 2010. Management Gems. Jakarta, Kompas
Sutarno. 2012. Serba-Serbi Manajemen Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Syafiie. 2004. Ilmu Pemerintahan, Jakarta: Bumi Aksara
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra, 2012, Pemasaran Strategik. Yogyakarta,.
ANDI
Jurnal :
Dayang Erawan Djamrul. 2015. inovasi Pelayanan Publik Di Kecamatan Sungai
Kimjang Kota Samarinda. eJoumal llmu Pemerintahan, 3 (3) 2015: 1472
Kusumo, A. R. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inovasi Produk
untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing dan Kinaja Pemasaran (Studi
pada Musti-i Batik Skala Besar dan Sedang di Pekalongan). Thesis.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Lukas, Bryan A, dan O.C., Ferrel. 2000. “The Effect of Market Orientation on
Product Innovation”, Journal of The Academy of Marketing Science, Vol
28, p. 239
Prakoso. 2005. Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi, dan Orientasi. Pembelajaran
mempengaruhi Kinerja Untuk Mencapai Keunggulan. Bersaing. Jurnal
Studi Manajemen & Organisasi Vol.2 No.1
Zeithaml, V. Parasuraman, A. and L. Berry L. 2001 “Problems and Strategies in
Services. Marketing”. Jurnal of Marketing Vol. 49.
24
Undang-Undang :
UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Peraturan Menteri Pendayagunaan Negara Nomor 31 Tahun 2014 tentang
pedoman inovasi pelayanan publik
Pennenpan No. 13 Tahun 2009 tentang Pedoman Peningkatan Kualitas Pelayanan
Publik
Peraturan Presiden No. 76 Tahun 2013 tentang Pengaduan Pelayanan Publik