68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM TEKNIK MEMORI (BRAIN BASED TECHNIQUE QUANTUM LEARNING) BAGI SISWA KELAS XI IPS 5 SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas) Disusun Oleh : LISTYA PUTRI DAMAYANTI K7407019 SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Akuntansi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM

TEKNIK MEMORI (BRAIN BASED TECHNIQUE QUANTUM LEARNING)

BAGI SISWA KELAS XI IPS 5 SMA NEGERI 4 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

Disusun Oleh :

LISTYA PUTRI DAMAYANTI

K7407019

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Akuntansi

Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing,

Dosen Pembimbing I,

Prof. Dr. Siswandari, M Stats

NIP. 19590201 198503 2 002

Dosen Pembimbing II,

Jaryanto, S.Pd, S.E, M.Si

NIP : 19760909 200501 1 001

Page 3: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

LEMBAR REVISI

Skripsi ini telah direvisi sesuai saran dan anjuran Tim penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

pada:

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Wahyu Adi, M.Pd 1.

Sekretaris : Drs. Sukirman, MM 2.

Anggota I : Prof. Dr. Siswandari, M Stats 3.

Anggota II : Jaryanto, S.Pd, M.Si 4.

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 4: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada:

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Wahyu Adi, M.Pd

Sekretaris : Drs. Sukirman, MM

Anggota I : Prof. Dr. Siswandari, M Stats

Anggota II : Jaryanto, S.Pd, M.Si

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Listya Putri Damayanti K7407019. UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM TEKNIK MEMORI (BRAIN BASED TECHNIQUE QUANTUM LEARNING) BAGI SISWA KELAS XI IPS 5 SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas). Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) meningkatkan keaktifan siswa; (2) meningkatkan minat belajar siswa; dan (3) meningkatkan prestasi belajar akuntansi bagi siswa kelas XI IPS 5 SMA N 4 Surakarta dengan menggunakan model pembelajaran kuantum teknik memori (Brain Based Technique Quantum Learning).

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2010/2011, mulai bulan Desember sampai dengan bulan Maret 2011. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan 3E meliputi Examining, Experiencing, Enquiring. Analisis data menggunakan analisis kualitatif.

Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilakukan secara kolaboratif. Penelitian Tindakan Kelas yaitu suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif, partisipatif, kolaboratif, dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan sistem, metode kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi. Sumber data penelitian ini adalah catatan lapangan, hasil wawancara, dokumentasi, daftar hadir siswa, daftar nilai siswa, perangkat pembelajaran, dan angket. Hasil yang diperoleh dianalisis secara kualitatif berdasarkan indikator ketercapaian yang telah ditetapkan. Proses penelitian meliputi dua siklus dengan masing-masing dua pertemuan dengan empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, analisis, dan refleksi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kuantum teknik memori (Brain Based Technique Quantum Learning) mampu : (1) Meningkatkan keaktifan siswa. Keaktifan siswa meningkat dari 30,30% pada kondisi pratindakan menjadi 75,75% tindakan siklus I serta meningkat menjadi 81,81% pada siklus II; (2) Meningkatkan minat belajar siswa. minat siswa meningkat menjadi 72,73% hasil tersebut sudah mencapai target minat siswa 70%; dan (3) Meningkatkan prestasi belajar siswa. Siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal 42,43% meningkat menjadi 90,90% siklus I dan menjadi 96,96% pada siklus II. Peningkatan prestasi belajar sejumlah 48,47% pada siklus I dan 54,53% pada siklus II. Hasil tersebut sudah mencapai target 90% siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Page 6: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Listya Putri Damayanti K7407019. UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM TEKNIK MEMORI (BRAIN BASED TECHNIQUE QUANTUM LEARNING) BAGI SISWA KELAS XI IPS 5 SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas). Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2011.

The purpose of this study was to: (1) increase the activity of students, (2) enhance students' learning interest, and (3) improve student learning achievement accounting for class XI IPS 5 Surakarta SMA N 4 by using the Brain Based Technique Quantum Learning.

The research was conducted in 2010/2011 academic year, from December until March 2011. Data collection in this study uses 3E include Examining, experiencing, and Enquiring. Analysis of data using qualitative analysis.

This research approach Classroom Action Research (CAR), which was conducted collaboratively. Classroom Action Research is a form of investigation that is reflective, participatory, collaborative, and spiral, which has the aim to improve the system, work methods, processes, content, competence, and the situation. Sources of research data are field notes, interviews, documentation, student attendance list, a list of student, learning tools, and questionnaires. The results were analyzed qualitatively based on the achievement indicators that have been determined. The research process involves two cycles with two meetings each with four stages: planning, execution, observation, analysis, and reflection.

Based on the results of this study concluded that use of the Brain Based Technique Quantum Learning are able to: (1) Increase students activeness. Active students increased from 30.30% in 75.75% condition pre action into action the first cycle and increased to 81.81% in second cycle, (2 )Increasestudent interest in learning . student interest increased to 72.73%, the result is already reach the target of 70% interest in students, and (3) Improve student achievement. Students who achieve KKM in the initial conditions rose 42.43% to 90.90% first cycle and a 96.96% on the second cycle. Improve student achievement is 48,47% on the first cycle and 54,53% secomd cycle. The results already reached the target 90% of students achieve the minimum criteria for completeness.

Page 7: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

Not only teacher but master. (Penulis)

“Fa’innama’al’usriyusroo. Innama’al’usriyusroo..” : QS Al Insyiroh 5-6

Page 8: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini di persembahkan untuk :

1. Untuk Ibu & Bapak atas semua keringat, air mata, doa, dan pengorbanan

yang senantiasa kau persembahkan untuk anakmu.

2. Kakak dan adik tersayang, Arifin Sinung N, Andi Wahyu P, Ricky Dwi R,

Hendrian Dimas.

3. Mbah Kakung dan Mbah Putri, terimakasih senyumnya.

4. Sahabat terbaikku Mas Nawang Mustaqim.

5. Kos Wisma Melati (Handayani, Dindha, Salamah, Irma, Amin, Mufti,

Fira, Retno, Dian, Novi, Sri, Tyas, Dek Vita, Dek Tika, Dek Putri, Dek

Maria) yang menjadi keluarga keduaku.

6. Keluarga LPM MOTIVASI (Mbak Tutut, Mbak Dhika, Mbak Rika, Mbak

Listya, Mbak Rika, Tisna, Djoko, Mufti, Zulaikha, Fitri, Desi, Anjar, dan

seluruh keluarga besar motivasi) yang telah memberiku hari-hari indah.

7. Teman Ekonomi 2007 (Annisa, Laila, Sartika, Niken, Elin, Restina, Leni,

Yuni, Dian, Septi, Yuni T, Budi, Furqon, Agus, Antar, Boni, Andre,

Bernard, Erna dan seluruh mahasiswa Ekonomi 2007) yang telah

mewarnai hidupku.

8. Sahabat kecilku (Sarwini, Isnita, Putri, Afifah, Puri, Citra, Triyatmi,

Dhanis, Ferizal, Dek Lia) yang tak henti mengiringi hidupku.

9. Segenap Keluarga Besar SMA N 4 Surakarta.

10. Pembaca yang Budiman.

Page 9: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Segala

nikmat dan kemudahan selama proses perencanaan, penelitian, dan penyusunan

skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagi pihak. Untuk itu atas segala bantuan

dan dorongan penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqun Hidayatulloh, M.Pd. selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M. Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd. selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Akuntansi.

4. Prof. Dr. Siswandari, M Stats selaku Pembimbing I.

5. Jaryanto, S.Pd, S.E, M.Si selaku Pembimbing II.

6. Drs. Ngadiman, M.Pd selaku Pembimbing Akademik.

7. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ekonomi dan Bidang Keahlian

Khusus Akuntansi.

8. Drs. Unggul Sudarmo, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA N 4 Surakarta.

9. Dra. Sri Hastuti selaku Guru Mata Pelajaran Akuntansi.

10. Teman-teman Pendidikan Ekonomi 2007 dan Pendidikan Akuntansi 2007.

11. Siswa kelas XI IPS 5 SMA N 4 Surakarta.

Terima kasih atas segala kebaikan kalian semoga ALLAH SWT membalas

kebaikan kalian. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

terdapat kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

yang membangun untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Surakarta, April 2011

Penulis

Page 10: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................. i

PENGAJUAN .................................................................................................. ii

PERSETUJUAN .............................................................................................. iii

PENGESAHAN ............................................................................................... iv

LEMBAR REVISI ........................................................................................... v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

ABSTRACT ..................................................................................................... vii

MOTTO ........................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN ............................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAS ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ............................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 7

1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ............................................. 7

2. Model Pembelajaran Kuantum Teknik Memori ........................ 13

3. Prestasi Belajar Akuntansi ......................................................... 18

B. Penelitian yang Relevan .................................................................... 20

Page 11: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

C. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 21

D. Hipotesis Tindakan ........................................................................... 22

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 23

B. Metode Penelitian ............................................................................. 24

C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 25

D. Proses Penelitian ............................................................................... 26

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Profil Sekolah .................................................................................... 31

B. Kondisi Awal .................................................................................... 34

C. Pelaksanaan Tindakan dan Hasil Penelitian ...................................... 37

D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 50

E. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 52

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ........................................................................................... 53

B. Implikasi ............................................................................................ 54

C. Saran .................................................................................................. 55

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 56

LAMPIRAN

Page 12: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rincian Waktu Dan Jenis Kegiatan............................................................ 24

2. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa ........................................................ 29

3. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Siklus I....................... 42

4. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Siklus II ..................... 47

5. Keaktifan Siswa ......................................................................................... 48

6. Minat Siswa ................................................................................................ 50

7. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ........................................................... 51

8. Tabel Ketercapaian Indikator ..................................................................... 52

Page 13: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir. ................................................................. 22

Gambar 2. Grafik Keaktifan Siswa .................................................................. 49

Gambar 3. Grafik Minat Belajar Siswa ............................................................ 50

Gambar 4. Grafik Prestasi Belajar Siswa ......................................................... 51

Page 14: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Lampiran 1. Catatan Lapangan Hasil Observasi Pratindakan .................... 58

2. Lampiran 2. Hasil Wawancara Dengan Guru Pratindakan ........................ 60

3. Lampiran 3. Hasil Wawancara Dengan Siswa I......................................... 62

4. Lampiran 4. Hasil Wawancara Dengan Siswa II ....................................... 64

5. Lampiran 5. Daftar Nilai Akuntansi Pratindakan ...................................... 65

6. Lampiran 6. Catatan Lapangan Siklus I ..................................................... 66

7. Lampiran 7. Catatan Lapangan Siklus I ..................................................... 69

8. Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I......................... 71

9. Lampiran 9. Soal Evaluasi Siklus I ............................................................ 74

10. Lampiran 10. Kunci Jawab Evaluasi Siklus I ............................................ 76

11. Lampiran 11. Hasil Test Siklus I................................................................ 77

12. Lampiran 12. Daftar Nilai Akuntansi Siklus I ........................................... 78

13. Lampiran 13. Catatan Lapangan Siklus II ................................................. 79

14. Lampiran 14. Catatan Lapangan Siklus II ................................................. 82

15. Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ..................... 84

16. Lampiran 16. Soal Evaluasi Siklus II ......................................................... 87

17. Lampiran 17. Kunci Jawab Evaluasi Siklus II ........................................... 89

18. Lampiran 18. Hasil Test Siklus I................................................................ 91

19. Lampiran 19. Daftar Nilai Akuntansi Siklus II .......................................... 93

20. Lampiran 20. Hasil Wawancara Dengan Guru Pascatindakan .................. 94

21. Lampiran 21. Hasil Wawancara Dengan Siswa I....................................... 96

22. Lampiran 22. Hasil Wawancara Dengan Siswa II ..................................... 98

23. Lampiran 23. Daftar Nilai Akuntansi Pascatindakan ................................. 101

24. Lampiran 24. Dokumentasi ........................................................................ 102

25. Lampiran 25. Angket minat siswa ............................................................. 104

26. Lampiran 26. Hasil angket siswa ............................................................... 105

Page 15: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Instansi pendidikan merupakan rahim yang kelak akan melahirkan tunas-

tunas penerus bangsa yang mampu membawa negara Indonesia ke gerbang

pembaharuan. Tidak dipungkiri bahwa pendidikan di Indonesia dari waktu ke

waktu semakin menampakan perbaikan diberbagai sektor. Perbaikan tersebut

diantaranya adalah peningkatan kualitas tenaga pengajar dengan adanya program

sertifikasi guru, peningkatan mutu pendidikan dengan pembaharuan kurikulum,

serta peningkatan standar kelulusan yang dari tahun ke tahun mencapai angka

yang semakin membanggakan.

Pendidikan Indonesia memiliki tujuan mulia yaitu mencerdaskan

kehidupan bangsa dan membentuk manusia yang utuh dan mandiri sesuai dengan

tujuan nasional yang terkandung pada Pembukuaan UUD 1945 alinea 4.

Pemerintah Indonesia telah merumuskan tujuan pendidikan Indonesia yang

terangkum dalam Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Bab II pasal 3 berbunyi bahwa:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggungjawab.

Rumusan tujuan pendidikan Indonesia yang sempurna untuk sebuah cita-

cita yang luhur dunia pendidikan. Pendidikan dituntut tidak hanya melahirkan

manusia yang cerdas tetapi lebih dari itu peserta didik harus menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta

bertanggungjawab. Namun, pada kenyataan dilapangan pemerintah justru terlalu

terfokus pada hasil akhir saja tanpa memperhatikan proses mencapai tujuan

pendidikan itu sendiri.

Page 16: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Keberhasilan pendidikan tergantung pada kualitas pembelajaran. Kualitas

pembelajaran itu sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu proses

belajar mengajar, kualitas pengajarnya, kurikulum, fasilitas pendidikan, dan

menejemen organisasi pendidikannya. Dewasa ini proses belajar mengajar tidak

lagi berupa teacher centered melainkan student centered. Oleh sebab itu

diperlukan model pembelajaran yang tepat dalam menjembatani terjadinya

interaksi antara guru dan peserta didik yang tidak lagi berpusat pada guru

sehingga terciptanya pembelajaran yang menyenangkan. Pemilihan model

pembelajaran yang tepat akan mendukung tercapainya proses belajar mengajar

yang menggairahkan bagi siswa dan guru sendiri. Pada akhirnya tujuan

pendidikan akan tercapai dengan proses belajar mengajar yang baik dan

menyenangkan.

Beberapa model pembelajaran yang lazim digunakan dalam proses belajar

mengajar diantaranya adalah pembelajaran konstruktivis, pembelajaran kooperatif

(Cooperative Learning), pembelajaran terpadu, pembelajaran aktif, pembelajaran

kontekstual (contextual teaching and learning, CTL), pembelajaran berbasis

projek (project based learning), pembelajaran berbasis masalah (problem based

learning), pembelajaran interaksi dinamis, dan pembelajaran kuantum (quantum

learning).

Tingkat keberhasilan pengajaran dan pembelajaran dewasa ini kurang

memuaskan, hal itu di sebabkan oleh tiga hal. Pertama, perkembangan kebutuhan

dan aktivitas berbagai bidang kehidupan selalu meninggalkan proses kerja

lembaga pendidikan, sehingga hasil pengajaran dan pembelajaran tidak cocok

dengan kenyataan kehidupan yang dijalani. Kedua, Pandangan-pandangan dan

temuan-temuan yang sudah ada dari berbagai bidang pendidikan tentang

pengajaran dan pembelajaran sudah tidak cocok atau sesuai dengan keadaan

sekarang. Ketiga, berbagai masalah dan kenyataan negatif tentang hasil

pembelajaran menuntut untuk diciptakanya inovasi dan pembaharuan di bidang

pendidikan yang sesuai dan relevan dengan keadaan sekarang.

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Surakarta merupakan salah satu

sekolah berkategori pendidikan formal di Indonesia. SMA Negeri 4 Surakarta

Page 17: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

terdiri dari tiga tingkatan rombongan belajar, yaitu kelas X, XI, dan XII. Kelas XI

dan XII dibagi menjadi dua jurusan, meliputi jurusan Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Ekonomi yang didalamnya meliputi

pelajaran akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran wajib di jurusan IPS.

Mata pelajaran Akuntansi membutuhkan ketelitian, keterampilan, pemahaman,

dan ketertiban dalam pembelajaranya. Oleh sebab itu tidak jarang siswa kurang

menguasai mata pelajaran akuntansi yang notabene adalah pelajaran wajib. Guru

dituntut mampu menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan tetapi tetap

berkualitas. Sehingga dicapai hasil yang memuaskan dari proses belajar dan

mengajar di sekolah.

Mata pelajaran akuntansi berpusat pada penyelesaian hasil akhir yaitu

sebuah laporan keuangan yang mampu memberikan manfaat bagi masing-masing

pemakai informasi akuntansi. Kelas XI IPS diharuskan mampu menyelesaikan

laporan keuangan pada perusahaan jasa. Siklus akuntansi dari transaksi hingga

menghasilkan laporan keuangan merupakan proses yang tidak bisa dilewatkan

oleh siswa.Oleh sebab itu pemahan konsep yang matang pada masing-masing

siswa merupakan keharusan. Pemahaman yang maksimal dapat dicapai bila proses

pengajaran dan pembelajaran dilaksanakan dengan baik.

Berdasarkan hasil survei awal pada kelas XI IPS 5 di SMA Negeri 4

Surakarta terdapat 19 dari 33 siswa tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yaitu 75. Hasil tersebut diperoleh dari akumulasi dua nilai ulangan harian,

satu nilai ujian tengah semester, dan satu nilai ujian akhir semester. Beberapa

faktor yang menyebabkan 57,57 % siswa di kelas XI IPS 5 tidak mencapai

ketuntasan adalah tehnik yang digunakan guru dalam pengajaran dan

pembelajaran kurang menarik dan menyenangkan yaitu ceramah. Pembelajaran

berpusat pada guru (teacher learning) sehingga siswa kurang mampu menyerap

pemahaman dengan baik. Pada akhirnya siswa tidak mampu menyelesaikan siklus

akuntansi perusahaan jasa dengan baik dan benar.

Model pembelajaran kuantum (Quantum Learning) merupakan model

pembelajaran yang mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

tetapi dengan hasil yang memuaskan. Kerangka pembelajaran TANDUR

Page 18: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

(Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan) merupakan

kerangka pembelajaran yang mampu melibatkan peran aktif kedua belah pihak

sehingga akan menimbulkan multi interaksi. Teknik pembelajaran kuantum yang

sesuai digunakan pada mata pelajaran akuntansi adalah teknik memori. Teknik

memori adalah teknik memasukan informasi ke dalam otak sesuai dengan cara

kerja otak. Karena metode yang digunakan sejalan dengan cara otak beroperasi

dan berfungsi, maka hal itu akan meningkatkan cara kerja otak dalam menyerap

dan menyimpan informasi secara efektif dan efisien. Pemahaman konsep yang

matang sangat diperlukan dalam pelajaran akuntansi. Namun, akuntansi bukan

hanya sekedar memahami konsep melainkan harus mampu menerapkan dan

mempraktekan siklus akuntansi secara utuh. Oleh sebab itu model pembelajaran

kuantum teknik memori ini diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar

siswa.

Berangkat dari berbagai masalah pengajaran dan pembelajaran, serta

penemuan-penemuan baru dibidang pendidikan penulis bermaksud mengadakan

penelitian dengan judul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Kuantum Teknik Memori (Brain Based

Technique Quantum Learning) Bagi Siswa Kelas XI IPS 5 SMA Negeri 4

Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, terdapat

beberapa permasalahan yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa. Berikut

identifikasi masalah pada penelitian ini:

1. Model pembelajaran yang diterapkan tidak relevan dengan meteri pelajaran

akuntansi di SMA Negeri 4 Surakarta pada kelas XI IPS 5 sebab masih

berpusat pada guru.

2. Proses belajar mengajar kurang menarik bagi siswa dan kurang

menyenangkan.

3. Siswa kurang antusias dengan mata pelajaran akuntansi.

Page 19: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

4. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS 5 kurang

memuaskan dan 57,57 % tidak mencapai KKM.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah yang akan diteliti berdasar identifikasi masalah diatas

adalah Upaya peningkatan prestasi belajar akuntansi dengan menggunakan model

pembelajaran kuantum teknik memori (brain based technique quantum learning)

bagi siswa kelas XI IPS 5 SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.”

1. Prestasi belajar akuntansi adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan

yg dikembangkan melalui mata pelajaran akuntansi, lazimnya ditunjukkan

dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

2. Model Pembelajaran kuantum adalah pembelajaran yang mengupayakan

belajar yang meriah dan menyenangkan dengan segala nuansanya, dengan

menyertakan segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan

momen belajar.

3. Teknik memori adalah teknik memasukan informasi ke dalam otak yang

sesuai dengan cara kerja otak (brain based technique).

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan terperinci

mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti. Maka seorang peneliti

harus menghindari kesalahpahaman penafsiran untuk memperoleh gambaran yang

jelas mengenai penelitian yang diadakan. Rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah ”Apakah upaya peningkatan prestasi belajar akuntansi dapat menggunakan

model pembelajaran kuantum teknik memori (brain based technique quantum

learning) bagi siswa kelas XI IPS 5 SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran

2010/2011?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan yang hendak dicapai agar

memiliki arah yang jelas. Tujuan dari penelitian yang hendak dicapai adalah

“Upaya peningkatan prestasi belajar akuntansi dengan menggunakan model

Page 20: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

pembelajaran kuantum teknik memori (brain based technique quantum learning)

bagi siswa kelas XI IPS 5 SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011”.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Meningkatkan wawasan dan pemahaman tentang penerapan pendekatan

pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran akuntansi serta relevan

dengan kondisi siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru

Pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang tepat dengan mata

pelajaran akuntansi dan relevansi dengan kondisi siswa.

b. Bagi siswa

Meningkatkan motivasi belajar siswa. Mempermudah pemahaman siswa

terhadap materi serta dalam mempraktekan.

c. Bagi penulis

Sebagai calon guru penelitian ini mampu digunakan sebagai sarana

pembelajaran yang baik sebelum menekuni profesi sebagai seorang tenaga

pendidik.

Page 21: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Belajar dan Pembelajaran

a. Definisi Belajar

Beberapa ahli dalam dan luar negeri dibidang pendidikan telah

merumuskan pengertian belajar baik secara luas maupun sempit. Slameto (2003:

2) mendefinisikan bahwa “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya”. Mulyono Abdurrahman (2003: 28) menyatakan bahwa “Belajar

merupakan suatu proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan

belajar atau yang biasa disebut hasil belajar, yaitu suatu bentuk perubahan

perilaku yang relatif menetap”. Sedangkan Gagne (2010: 2) mendefinisikan

bahwa “Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai

seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh

langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah.”

Pengertian belajar secara sempit dikemukakan oleh Oemar Hamalik (2003:

154) bahwa “Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat

latihan dan pengalaman”. Travers memaparkan pengertian belajar dalam Agus

Suprijono (2010: 2) “Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah

laku”. Arthur T. Jersild dalam Syaiful Sagala (2005: 2) mengungkapkan bahwa

“Belajar modification of behavior though experience and training”. Muhhibbin

Syah (2008: 89) juga menjelaskan pengertian belajar yaitu “Belajar adalah

kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam

setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan”.

Biggs dalam Muhibbin Syah (2008: 91) merumuskan belajar dalam tiga

macam pengertian yaitu:

1) Secara kuantitatif (ditinjau dari segi jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-

Page 22: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa meteri yang dikuasai siswa.

2) Secara Institusional (tinjauan kelembagaan), belajar adalah dipandang sebagai proses ‘validasi’ atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah dipelajari. Bukti institusional dapat diketahui sesuai dengan proses mengajar. Dimana, semakin banyak mutu guru mengajar akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor.

3) Secara kualitatif (tinjauan mutu), belajar ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya piker dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dalam nanti dihadapi siswa.

Pengertian belajar dari para ahli dapat disimpulkan bahwa belajar tidak

hanya kegiatan menghafal arti-arti dan fakta, melainkan sebuah proses yang

dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh pemahaman yang mantap dan

terjadinya perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara individu dan

lingkungan.

b. Tujuan Belajar

Tujuan belajar menurut Agus Suprijono (2010: 5) “Tujuan belajar yang

eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan intruksional sering disebut

instructional effects. Sementara tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan

belajar instruksional lazim disebut nurturant effect”. Sardiman A. M. (2001: 26)

menyebutkan tiga jenis tujuan belajar yaitu untuk mendapatkan pengetahuan,

penanaman konsep dan keterampilan, serta pembentukan sikap. Hasibuan dan

Moedjiono (2000: 5) memaparkan tujuan belajar yang diungkapkan oleh Robert

M. Gagne. Terdapat delapan macam kemampuan manusia yang kemudian

disederhanakan menjadi lima macam kemampuan sebagai hasil dari belajar yaitu:

1) Keterampilan intelektual (yang merupakan hasil belajar terpenting dari sistem lingkungan skolastik)

2) Strategi kognitif, mengatur “cara belajar” dan berpikir seseorang di dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah.

3) Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. Kemampuan ini umumnya dikenal dan tidak jarang.

4) Keterampilan motorik yang diperoleh sekolah, antara lain keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka, dan sebgainya.

Page 23: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

5) Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimiliki seorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari kecenderungannya bertingkah-laku terhadap orang, barang, atau kejadian.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Muhhibin Syah (2008: 132-139) memaparkan beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi belajar siswa dalam tiga hal, yaitu:

1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yaitu keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yaitu aspek fisiologis (bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (bersifat rohaniah). a. Aspek fisiologis meliputi kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan

otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh atau sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siwa dalam mengikuti pelajaran.

b. Aspek psikologis menyebutkan bahwa belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis, oleh karena itu semua keadaan dan fungsi psikologis dapat berupa intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yaitu kondisi lingkungan disekitar siswa. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar si pelajar, digolongkan menjadi dua macam, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non-sosial. a. Faktor lingkungan sosial meliputi lingkungan sosial keluarga,

lingkungan sosial sekolah dan lingkungan sosial siswa. b. Faktor lingkungan non-sosial meliputi gedung sekolah dan letaknya,

rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Pendekatan pembelajaran dipahami sebgai cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tersebut. Pendekatan belajar dapat dibagi menjadi tiga macam tingkatan, yaitu pendekatan tinggi, pendekatan sedang, dan pendekatan rendah.

d. Prinsip-prinsip Belajar

Agus Suprijono (2010: 3) membagi prinsip belajar dalam tiga hal,

meliputi:

1) Prinsip belajar adalah perubahan perilaku, perubahan perilaku memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Sebagai hasil tindakan yang rasional instrumental yaitu perubahan

yang disadari. b. Kontinyu atau berkesinambungan dengan perilaku yang lain. c. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.

Page 24: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

d. Positif atau berakumulasi. e. Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan. f. Permanen atau tetap. g. Bertujuan atau terarah. h. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.

2) Belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sitemik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.

3) Belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.

Hamzah B. Uno (2006: 184) menjelaskan tentang lima prinsip belajar,

meliputi:

1) Mengenali betul apa menarik untuk kita, tentu akan lebih mudah mencapai ragam informasi yang penting yangakan kita pelajari. Tidak ada seorangpun yang mampu memberikan informasi tentang apa yang menarik untuk kita pelajari kecuali diri kita sendiri.

2) Kenali kepribadian diri sendiri, maka memepelajari sesuatu yang sesuai dengan keinginan dan kepribadian kita menjadi lebih mudah dilakukan. Oleh sebab itu, apa pun yang akan kita pelajari dan pahami, seringkali menjadi sia-sia jika ternyata tidak sesuai dengan kepribadian kita.

3) Rekam semua informasi dalam kata. Langkah yang orang mudah untuk memahami, mengingat, dan mempelajari sesuatu adalah dengan kata.

4) Belajar bersama orang lain yaitu belajar sesungguhnya dengan melakukannya secara bersama-sama.

5) Hargai diri sendiri melalui belajar memahami dan menyerap informasi akan menjadi lebih terasa bermanfaat apabila kita menghargainya.

e. Pengertian Pembelajaran

Driscoll dalam Robert E. Slavin (2008: 179) memaparkan bahwa

“Pembelajaran adalah sebagai perubahan dalam diri seseorang yang disebabkan

oleh pengalaman”. Kelvin Seifert (2010: 89) dalam bukunya memaparkan

“Pembelajaran adalah usaha sistematis yang memungkinkan terciptanya

pendidikan demi meraih internalisasi ilmu pengetahuan sebagai proses

pengalaman khusus yang bertujuan menciptakan perubahan secara terus menerus

(dinamika) dalam perilaku dan pemikiran manusia”.

Agus Suprijono (2010: 13) menjelaskan bahwa “Pembelajaran merupakan

proses organik dan konstruktif, bukan mekanis seperti pengajaran”. Perbedaan

makna pembelejaran dengan pengajaran adalah guru mengajar, siswa belajar.

Page 25: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Sedangkan pada pembelajaran adalah guru mengorganisir lingkungan terjadinya

proses belajar.

Dari pemaparan mengenai pembelajaran dapat disimpulkan bahwa

pengertian pembelajaran adalah merupakan perubahan yang terjadi akibat dari

proses belajar dan menejemen siswa dengan lingkungannya untuk menciptakan

proses belajar yang efektif dan efisien.

f. Komponen Pembelajaran

Gino (1998: 30) menjelaskan bahwa sebuah kegiatan belajar mengajar

merupakan suatu kegiatan yang melibatkan komponen-komponen meliputi siswa,

guru, isi, tujuan, isi pelajaran, media, metode, tujuan, dan evaluasi. Komponen-

komponen tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Siswa adalah seseorang yang bertindak sebgai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan;

2) Guru adalah seseorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar, katalisator belajar mengajar, dan peranan lainya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien;

3) Tujuan, yaitu pernyataan tentang perubahan perilaku yang diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti belajar mengajar. Perubahan perilaku tersebut mencakup perubahan kognitif, psikomotorik, dan afektif;

4) Isi pelajaran, yaitu segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan;

5) Metode, yaitu cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan;

6) Media, yaitu bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa agar mereka dapat mencapai tujuan;

7) Evaluasi, yaitu cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan nilainya. Evaluasi dilakukan terhadap seluruh komponen kegiatan belajar mengajar tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain dan bermula serta bermuara pada tujuan, sehingga merupakan suatu sistem.

2. Model Pembelajaran Kuantum (Quantum learning)

a. Definisi Model Pembelajaran

Mills (2010: 45) berpendapat bahwa “Model adalah bentuk representasi

akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan dasarkan model tersebut”.

Sedangkan model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil

Page 26: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang

berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada

tingkat operasional kelas.

Menurut Arends (2010: 46) “Model pembelajaran mengacu pada

pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan

pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas”. Model

pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai

tujuan belajar. Sedangkan Winataputra (2001: 3) menjelaskan “Model

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang

sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan

pengajar dalam merencanakan aktifitas pembelajaran”.

Pengertian dari model pembelajaran adalah kerangka pemikiran yang

menggambarkan proses pembelajaran secara sistematis sehingga pembelajaran

berjalan dengan baik dan mencapai tujuan belajar dengan efektif dan efisien.

b. Model Pembelajaran Kuantum (Quantum learning)

Model pembelajaran kuantum merupakan model pembelajaran yang

ditemukan oleh Bobby De Porter, seorang ibu rumah tangga pada tahun 1982.

Model pembelajar kuantum (Quantum learning) merupakan pembelajaran yang

mengupayakan belajar yang meriah dan menyenangkan dengan segala nuansanya,

dengan menyertakan segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan

momen belajar. Pembelajaran kuantum (Quantum learning) bersandar pada

konsep “Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia

mereka” (De Porter, 2001: 7). Pembelajaran kuantum juga memaksimalkan fungsi

otak kanan dan kiri pada diri peserta didik. Hal ini menunjukan, betapa

pembelajaran dengan model pembelajaran kuantum bukan hanya menawarkan

materi yang mesti dipelajari siswa, tetapi jauh dari itu, siswa juga diajarkan

bagaimana menciptakan hubungan sosio emosional yang baik dalam dan ketika

belajar sehingga menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.

Page 27: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Model pembelajaran kuantum memiliki lima prinsip menurut Bobby De

Porter dalam buku Sugiyanto (2009: 80). Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai

berikut:

1) Segalanya berbicara

Dalam pembelajaran kuantum segalanya mengkomunikasikan makna dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh anda. Dari kertas yang anda bagikan hingga rancangan pelajaran anda. Semuanya mengirim pesan tentang belajar.

2) Segalanya bertujuan

Semua yang terjadi dalam pengubahan anda mempunyai tujuan.

3) Pengalaman sebelum pemberian nama

Proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka pelajari, karena otak manusia berkembang yang akhirnya menggerakkan rasa ingin tahu.

4) Akui setiap usaha

Belajar mengandung resiko. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.

5) Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan

Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar. Disamping memiliki lima prinsip, untuk mempermudah pengjaran

pembelajaran kuantum juga memiliki kerangka pembelajaran TANDUR Bobby

De Porter dalam Sugiyanto (2009: 84).

1) Tumbuhkan

Sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan keingintahuan mereka. Buatlah mereka tertarik atau penasaran tentang materi yang akan kita ajarkan.

2) Alami

Berikan mereka pengalaman belajar, tumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui.

3) Namai

Berikan data yang tepat ketika minat memuncak mengenalkan konsep-konsep mengenai materi pembelajaran.

4) Demonstrasikan

Berikan kesempatan bagi mereka untuk mengaitkan pengalaman dengan data baru, sehingga mereka menghayati dan membuatnya sebagai pengalaman pribadi.

Page 28: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

5) Ulangi

Rekatkan gambaran keseluruhannya. Ini dapat melalui pertanyaan atau penugasan.

6) Rayakan

Ingat, segalanya yang patut dipelajari maka layak dirayakan. Perayaan bisa menambah asosiasi positif.

c. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kuantum (Quantum

Learning)

1) Kelebihan

Seorang guru dituntut mampu menghadirkan sebuah pembelajaran yang

aktif dan menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model

pembelajaran kuantum layak dipilih sebagai salah satu landasan praktek

pembelajaran dikelas. Beberapa kelebihan model pembelajaran kuantun

dibanding model pembelajaran yang lain menurut Miftahul A’la (2010:

25) adalah sebagai berikut:

a. Pembelajaran kuantum menawarkan ide baru tentang bagaimana menciptakan lingkungan yang jauh lebih baik serta yang menjajikan bagi pelajar dan mendukung mereka dalam proses pembelajaran agar tidak terjadi ketidakseimbangan.

b. Dengan model pembelajaran kuantum kita dapat mengajar dengan memfungsikan kedua belah otak kiri dan kanan pada fungsinya masing-masing.

c. Model pembelajaran kuantum pemahaman siswa menjadi lebih luas. Sehingga siswa dapat membawa pemahaman kedalam dunia mereka dan menerapkannya.

2) Kelemahan

a. Masih banyak guru yang memahami model pembelajaran kuantum secara utuh, hanya sebatas pada konstruksi utamanya.

b. Dalam model pembelajaran kuantum guru dituntut mampu menjadi seorang komponis dalam pertunjukan orkhestra di kelas, dan bukan hal yang mudah untuk melakukan hal tersebut.

d. Teknik Memori

Teknik merupakan cara khusus yang digunakan untuk menyelasaikan

sesuatu hal. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan bahwa “Teknik adalah

metode atau sistem mengerjakan sesuatu”. Teknik pembelajaran merupakan cara

Page 29: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

khusus yang digunakan seorang guru dalam pembelajaran sehingga pembelajaran

berjalan efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Sugiyanto (2010: 110) memaparkan bahwa “Teknik memori adalah teknik

memasukan informasi ke dalam otak yang sesuai dengan cara kerja otak (brain

based technique)”. Karena model yang digunakan sejalan dengan cara kerja otak

beroperasi dan berfungsi, maka hal itu akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

otak dalam menyerap dan menyimpan informasi. Menurut Gunawan dalam

Sugiyanto (2010: 110) otak suka tentang hal-hal yang bersifat sebagai berikut:

1) Ekstrim berlebihan/tidak masuk akal 2) Penuh warna 3) Multi sensori 4) Lucu 5) Melibatkan emosi 6) Melibatkan musik atau irama 7) Tindakan aktif 8) Gambar tiga dimensi atau hidup 9) Menggunakan asosiasi 10) Imajinasi 11) Humor 12) Simbol 13) Nomor dan urutan Beberapa teknik memori yang dapat digunakan dalam model pembelajaran

kuantum menurut Sugiyanto (2010: 112) adalah sebagai berikut:

1) Melatih imajinasi 2) Rantaian kata 3) Plesetan kata 4) Pasak lokasi 5) Akrostik (Jembatan keledai)

e. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Memori

1) Kelebihan

Taknik memori sangat efektif karena otak kita lebih mudah

menyimpan gambar dan makna, bukan kata-kata.

2) Kelemahan

Sikap orang tua atau guru yang merasa ada yang beranggapan teknik

memori nampak konyol.

Page 30: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

3. Prestasi Belajar Akuntansi

a. Definisi Prestasi Belajar

Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar. Zainal Arifin (1991:

2) menjelaskan kata prestasi beinduk dari kata prestatie dalam bahasa Belanda.

Dalam bahasa Indonesia prestasi merupakan hasil usaha. Sedangkan diawal telah

dijelaskan bahwa belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan secara terus

menerus. Sehingga prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil usaha dari apa

yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran.

Oemar Hamalik (2003: 159) menjelaskan bahwa “Hasil merujuk pada

prestasi belajar”. Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai dari proses

pembelajaran atas segala usaha yang telah dilakukan. Prestasi belajar dapat

dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil tes evaluasi beberapa kemampuan.

Menurut Bloom (2010: 6) “Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif,

dan psikomotorik”.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:

1) Faktor Internal, meliputi faktor intelegensi, faktor minat, serta faktor

keadaan fisik dan psikis.

2) Faktor Eksternal, meliputi faktor pengajar, faktor lingkungan keluarga,

dan faktor sumber belajar.

b. Definisi Akuntansi

Akuntansi sering disebut sebagai bahasa dunia usaha (business language).

American Institute Of Certified Accountant (AICPA) dalam Himayati (2008: 15)

mengemukakan bahwa “akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokan, dan

pengikhtisaran menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai uang. Segala

transaksi dan kejadian yang dapat dinilai dengan uang kemudian ditafsirkan

hasilnya”. Seni ditasirkan dari segi fisik dan kebijaksanaan. Akuntansi menurut

American Accounting Assosiation (AAA) Himayati (2008: 15) menjelaskan bahwa

“ Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan

informasi ekonomi dalam sebuah perusahaan sehingga dimingkinkan adanya

penilaian dan pengambilan keputusan bagi mereka yang menggunakan

Page 31: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

informasi”. American Accounting Assosiation (AAA) merumuskan akuntansi

menjadi 2 yaitu kegiatan (Activity) dan kegunaan (Function).

Pembelajaran akuntansi merupakan proses perpaduan yang berpusat pada

kemampuan guru dalam mengorganisasikan siswa dengan lingkungan belajar

dalam proses pengajaran mata pelajaran akuntansi.

c. Prestasi Belajar Akuntansi

Pestasi belajar akuntansi berasal dari tiga kata yaitu prestasi, belajar, dan

akuntansi. Nana Sudjana (2008: 22-23) memaparkan bahwa “Hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman

belajarnya”. Suharsimi Arikunto (1995: 112) mengemukakan bahwa “ Hasil

belajar sebagai perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

afektif, dan psikomotorik”. Sependapat dengan Suharsimi Arikunto, Bloom dalam

Agus Suprijono (2010: 6) bahwa “Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,

afektif, dan psikomotorik”. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan

“Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan

melalui mata pelajaran akuntansi, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang

diberikan oleh guru”. Prestasi belajar menurut Zainal Arifin (1991: 2) “Prestasi

belajar merupakan hasil yang dicapai dari proses pembelajaran atas segala usaha

yang telah dilakukan dapat dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil tes evaluasi

beberapa kemampuan”.

Prestasi belajar akuntansi dapat disimpulkan bahwa merupakan hasil usaha

dari sebuah proses dan pengalaman belajar pada mata pelajaran akuntansi yang

dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil tes evaluasi.

Page 32: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

B. Penelitian Yang Relevan

Soekarno: 2009. Efektifitas Pembelajaran Koorperatif Tipe STAD dan

Quantum Learning Mind Mapping Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau

Dari Kesiapan Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri Di Kabupaten Magetan

Tahun Ajaran 2009/2010. Tesis : Progam Studi Pendidikan Matematika Progam

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tesis tersebut terbukti terdapat

peningkatan prestasi belajar matematika siswa kelas XI IPA. Persamaan antara

penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah penggunaan model

pembelajaran kuantum untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Perbedaannya

terletak pada teknik yang digunakan yaitu teknik peta konsep (Mind Mapping),

sedangkan pada penelitian ini menggunakan teknik memori (Brain Based

Techniqe).

Skripsi Gracy Okrani Maya S P, 2008. Gambaran Penerapan Quantum

Learning Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Sumetera Utara. Skripsi tersebut

bertujuan untuk mengetahui penerapan Quantum Learning pada mahasiswa.

Persamaan penelitian terdahulu dan sekarang adalah pada penggunaan model

kuantum dalam meningkatkan kemampuan. Perbedaan terletak pada subyek

penelitiannya yaitu mahasiswa. Hasil dari penelitian tersebut adalah sebagian

besar mahasiswa mampu meningkatkan kemampuan dengan baik.

Skripsi Rina Nengsih, 2008. Pengoptimalan Kondisi Sosio Emosional Di

Kelas Melalui Penerapan Model Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas V Tentang Gaya Gesek Di SDN Tegalsari I Kecamatan Maja

Kabupaten Majalengka. Skripsi tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan kondisi

sosio emosional dan meningkatkan hasil belajar. Persamaan dengan penelitian

sekarang adalah penggunaan model pembelajaran kuantum dalam meningkatkan

hasil belajar. Perbedaan pada penelitian terdahulu adalah pada subyek penelitian

yaitu siswa SD.

Tesis karya Soekarno subyek penelitian adalah siswa SMA jurusan IPA.

Subyek skripsi dari Rina Nengsih adalah siswa kelas V SD. Skripsi karya Gracy

memiliki subyek penelitian mahasiswa. Penelitian ini menggunakan subyek siswa

kelas XI IPS SMA. Hal itu menunjukan bahwa model pembelajaran kuantum

Page 33: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

dapat diterapkan untuk berbagai tingkatan belajar dan jurusan dengan tujuan

peningkatan hasil belajar dan prestasi belajar. Penelitian ini mengacu dari

beberapa penelitian terdahulu yang relevan.

C. Kerangka Pemikiran

Pembelajaran akuntansi di XI IPS 5 selama ini berlangsung pasif dan

kurang menyenangkan. Guru dan siswa tidak memiliki kedekatan secara

emosional. Sehingga siswa kurang antusias dengan mata pelajaran akuntansi.

Model pembelajaran konvensional bahwa guru menyampaikan materi dan

siswa harus menerima materi tidak sesuai dengan kondisi siswa usia remaja.

Akibatnya sedikit siswa yang bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru.

Prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 5 juga tidak memuaskan, 57,57%

siswa tidak memenuhi batas tuntas.

Model pembelajaran dan teknik mengajar di kelas XI IPS 5 perlu adanya

inovasi. Model pembelajaran kuantum teknik memori menawarkan pembelajaran

yang menyenangkan dan efektif sehingga dapat meningkatkan antusias belajar

siswa dan pada akhirnya prestasi belajar akuntansi dapat meningkat.

Page 34: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir

Kondisi awal

Tindakan

Menggunakan model pemebelajaran kuantum teknik memori.

1.Terdapat kedekatan emosional antara siswa dan guru 2.Pembelajaran menjadi menyenangkan dan efektif 3.Siswa menjadi antusias

Prestasi belajar kelas XI IPS 5 meningkat

Pembelajaran kurang efektif dan menyenangkan.

Permasalahan: 1.Guru masih menggunakan model pembelajaran

konvensional teacher centered learning. 2.Kurang ada kedekatan secara emosional antara siswa dan

guru. 3.Siswa kurang antusias dengan pembelajaran.

Prestasi Akuntansi siswa XI IPS 5 57.57% tidak memenuhi KKM yaitu 75

Page 35: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan

penelitian yang masih harus diuji kebenaranya sampai terbukti melalui data yang

terkumpul. Berawal dari kajian teori, kerangka pemikiran dari penelitian tindakan

kelas, serta hasil penelitian dari dua penelitian terdahulu yang relevan, maka

rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa ”Terdapat Peningkatan

Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kuantum

Teknik Memori (Brain Based Technique Quantum Learning) Pada Mata Pelajaran

Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 5 SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran

2010/2011”.

Page 36: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di SMA Negeri 4 Surakarta yang beralamat

di Jalan LU Adi Sucipto No 01 Surakarta. SMA Negeri 4 Surakarta dipimpin oleh

Unggul Sudarmo sebagai kepala sekolah. Sekolah ini memiliki 33 kelas yang

terdiri dari:

a. Kelas X sebelas kelas

b. Kelas XI IPA enam kelas XI IPS lima kelas

c. Kelas XII IPA lima kelas XI IPS enam kelas

Subyek dari penelitian yang penulis lakukan adalah siswa kelas XI IPS 5

dengan jumlah siswa 33 siswa. Pertimbangan dalam memilih kelas XI IPS 5

sebagai subyek penelitian, sebagai berikut:

a. Penulis melakukan observasi dari lima kelas jurusan IPS, jumlah siswa

yang memiliki nilai dibawah KKM yaitu 75 paling banyak berada di

kelas XI IPS 5.

b. Lebih dari 50% siswa tidak memenuhi KKM, yaitu sejumlah 57,57 %.

c. SMA Negeri 4 Surakarta belum pernah digunakan untuk penelitian

sejenis, sehingga terhindar dari penelitian ulang oleh penulis.

Pelaksanakan penelitian ini dibimbing oleh Dra. Sri Hastuti selaku guru

mata pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 4 Surakarta. Selama penelitian penulis

akan diberikan pengarahan dan data yang valid sehingga data dan informasi yang

diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.

Page 37: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2. Waktu Penelitian

Penulis hendak melakukan penelitian dimulai dari bulan Januari hingga

April 2011 dengan rincian dari penyusunan proposal hingga penyusunan laporan

sebagai berikut:

Tabel 1. Rincian waktu dan jenis kegiatan

B. Metode Penelitian

Penelitian kali ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK)

yang dilakukan secara kolaboratif. Kolaboratif dalam artian peneliti bekerjasama

dengan guru mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS 5. Kurt Lewin dalam

Herawati Susilo dkk (2008: 2) mendefinisikan “Penelitian tindakan sebagai suatu

proses pengembangan daya pikir efektif, diskusi, dan pengambilan keputusan

sekaligus tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang biasa yang

berpartisispasi dalam penelitian bersama mengenai ‘kesulitan pribadi‘ yang sama-

sama mereka alami (Adelman, 1993: 8).

No Keterangan Des

2010

Jan

2011

Feb

2011

Mar

2011

April

2011

1 Persiapan Penelitian

a. Pengajuan judul

b.Penyusunan proposal

c. Perijinan

2 Perencanaan Tindakan

3 Implementasi tindakan

Siklus I

Siklus II

4 Review

5 Penyusunan Laporan

Page 38: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Pengertian penelitian tindakan kelas sendiri dijelaskan oleh Supardi dalam

Suharsimi Arikunto dkk (2007: 104) bahwa “Penelitian tindakan kelas sebagai

suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif, partisipatif, kolaboratif, dan spiral,

yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan sistem, metode kerja, proses,

isi, kompetensi, dan situasi”.

Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik menurut Depdikbud

(1999: 8) sebagai berikut:

1. Penelitian tindakan kelas bersifat situasional

2. Penelitian tindakan kelas merupakan upaya kolaboratif antara

guru/calon guru dengan siswa.

3. Penelitian tindakan kelas bersifat self-evaluatif

C. Teknik Pengumpulan Data

Penulis dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini membutuhkan data

yang relevan untuk mendukung dalam pemecahan masalah yang terjadi. Oleh

sebab ituu dibutuhkan teknik pengumpulan data yang valid sehingga dapat

dipercaya keabsahanya. Menurut Mills (2003: 71) dari segi teknik pengumpulan

data kualitatifnya ada teknik pengumpulan data yang dapat dipilih oleh peneliti

dalam mengumpulkan data yang disebut 3 E (experiencing, enquiring,

examining). Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Experiencing

Experiencing yaitu pengumpulan data melalui pengalaman sendiri,

terlibat, dan berpartisipasi dalam kegiatan, atau membuat catatan lapangan.

Teknik pengumpulan data dapat berupa observasi. Observasi merupakan alat

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati secara sistematik

gejala-gejala yang muncul dalam kegiatan penelitian. Pengamatan terdiri dari

jenis yaitu observasi aktif, observasi khusus, dan observasi pasif. Observasi

yang dilakukan adalah observasi aktif yaitu peneliti turut serta dalam kegiatan

penelitian. Data yang diperoleh dari hasil observasi berupa catatan lapangan

kondisi awal, siklus I, dan siklus II.

Page 39: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

2. Enquiring

Enquiring merupakan teknik pengumpulan data melalui pertanyaan oleh

peneliti. Hal itu dapat berupa a) wawancara informal, b) wawancara formal

terstruktur, c) kuesioner, dan d) tes baku. Wawancara digunakan untuk

memperoleh data dari informan tentang pelaksanaan pembelajaran Akuntansi

di kelas XI IPS 5. Data yang diperoleh berupa hasil wawancara tentang faktor-

faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan membaca pemahaman

siswa. Wawancara dilakukan terhadap siswa, guru, dan informan lain.

Wawancara yang dilakukan mencoba mencari pangkal permasalahan yang

dihadapi oleh siswa dan guru dalam mengikuti proses belajar-mengajar di

kelas, baik permasalahan yang ditimbulkan dari faktor guru, siswa, ataupun

faktor lainnya. Kuisioner dilakukan untuk mengetahui sejauh mana minat dan

ketertarikan siswa mengenai pembelajaran Akuntansi dengan model

pembelajaran kuantum. Tes baku bertujuan untuk mengetahui peningkatan

prestasi belajar Akuntansi.

3. Examining

Examining merupakan teknik pengumpulan data melalui perbuatan

dan pemanfaatan catatan yang dapat berupa a) data arsip, b) jurnal, dan c)

dokumentasi. Hasil dari pengumpulan data dengan examining berupa daftar

hadir siswa kelas XI IPS 5, daftar nilai mata pelajaran akuntansi, dan foto

proses penelitian.

D. Proses Penelitian

Proses penelitian pada upaya peningkatan prestasi belajar akuntansi bagi

siswa kelas XI IPS 5 di SMA Negeri 4 Surakarta dengan menggunakan model

pembelajaran kuantum teknik memori (Brain Based Technique Quantum

Learning. Terdapat empat tahap penelitian, yaitu: Perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, Observasi, dan Refleksi. Direncanakan tiga siklus dalam

penelitian ini yaitu:

1. Persiapan

Pada tahap persiapan, penelitian dimulai dengan mengurus ijin

penelitian kepada pihak SMA Negeri 4 Surakarta. Setelah memperoleh

Page 40: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

ijin kemudian mendapatkan guru pamong selaku guru pengampu mata

pelajaran akuntansi kelas XI IPS 5.

2. Studi/Survei awal

Survei awal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi awal

siswa serta proses pembelajaran akuntansi. Tahap survey dilakukan

dengan observasi dan inkuiri untuk mengumpulkan data-data awal.

Data yang diperoleh digunakan untuk menyusun rencana pelaksanaan

tindakan.

3. Pelaksanaan siklus

Siklus pada penelitian direncanakan tiga siklus dengan empat tahapan

pelaksanaan. Pelaksanaan siklus I sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada perencanaan adalah sebagai berikut:

1) Menyusun skenario pembelajaran:

Tumbuhkan :

(a) Guru melakukan apersepsi dengan mengucap salam,

berdoa, dan dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Serta

mengondisikan siswa agar suasana kondusif.

(b) Guru memulai pelajaran dengan menyiapkan sumber

belajar buku Akuntansi SMA kelas XI materi jurnal

penutup serta lembar kerja.

Alami :

Guru memulai pelajaran dengan mengajak siswa mempelajari

materi. Siswa secara individual mencoba menerapkan materi

dengan yang pernah dialami sehari-hari. Jurnal penutup

diibaratkan pada akhir tahun pelajaran siswa kelas X akan

dijuruskan pada masing-masing jurusan sesuai kemampuan dan

keinginan. Jurusan IPS diibaratkan sebagai Ikhtisar Laba Rugi

sedangkan IPA sebagai Modal. Siswa yang memiliki

kemampuan dan keinginan di bidang eksak masuk IPA

Page 41: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

sedangkan yang memiliki kemampuan disiplin ilmu sosial

masuk IPS.

Namai :

Guru melanjutkan dengan memberikan nama khusus pada

konsep jurnal penutup. Akun yang perlu ditutup pada Ikhtisar

Laba rugi (IPS) meliputi pendapatan dan beban. Akun yang

ditutup pada Modal (IPA) meliputi prive dan sisa laba atau

rugi.

Demonstrasikan :

Guru memberikan contoh soal untuk mendemonstrasikan

pemahaman yang sudah mereka dapat tentang juranl penutup.

Guru mengerjakan jurnal penutup dari kertas kerja bersama-

sama dengan siswa dipapan tulis.

Ulangi :

Guru mengulangi dengan cara memberikan pertanyaan singkat

tentang materi jurnal penutup. Akun apa yang ditutup pada

ikhtisar laba rugi? Pendapatan terletak disisi debit atau kredit

pada saat penutupan? Kemudian guru memberikan latihan soal

jurnal penutup.

Rayakan :

Guru memberikan reward dan merayakan usaha yang telah

dilakukan siswa dengan mengoreksi bersama-sama.

Memberikan pujian pada semua siswa yang telah mengerjakan

soal latihan.

2) Menyusun instrument untuk evaluasi yaitu tes tertulis

Page 42: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

3) Menetapkan indikator ketercapaian, sebagai berikut:

Tabel 2. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa :

Aspek yang diukur Prosentase

Target ketercapaian

Cara Mengukur

Keaktifan siswa dalam pembelajaran

80 % Diamati saat proses pembelajaran yaitu keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan pada soal latihan.

Minat siswa dalam pembelajaran

70 % Diperoleh dari hasil kuisioner yang dibagikan dan diisi oleh siswa.

Ketuntasan belajar siswa

95 % Dihitung dari hasil test tertulis siswa yang mencapai KKM 75.

b. Pelaksanaan

Perencanaan yang telah disusun kemudian dilaksanakan dan

diimplementasikan oleh guru dan berkolaborasi dengan peneliti

dalam menerapkan model pembelajaran kuantum teknik memori

pada mata pelajaran akuntansi materi jurnal penutup.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti sebagai pengamat mengobservasi jalannya pembelajaran

dan menginterprestasikan hasil pembelajaran dari data yang telah

diperoleh.

d. Analisis dan refleksi

Dari hasil interpretasi kemudian dianalisis kelemahan dan

kelebihan selama pembelajaran dengan guru pamong. Hasil

analisis dan refleksi digunakan untuk merencanakan tindakan

selanjutnya.

Page 43: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan

materi yang sesuai dengan silabus. Termasuk juga pada tahapan selanjutnya juga

sama dan mengacu pada siklus I. Apabila hasil refleksi pada siklus I dan II belum

mencapai hasil yang ingin dicapai maka dilanjutkan pada siklus III, IV, bahkan V.

Namun, apabila ternyata setelah dilaksankan siklus II telah memenuhi target maka

tindakan penelitian dapat dihentikan pada siklus II.

Page 44: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Profil Sekolah

SMA Negeri 4 Surakarta bukan suatu sekolah yang terbentuk secara

langsung menjadi SMA Negeri, akan tetapi diawali dengan sekolah swasta yang

bernama SMA Bagian C. Didirikan oleh Drs. G. P. H. M. Prawironegoro pada

tahun 1946 berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.

7371/13/1950 tanggal 2 September 1950, SMA Bagian C resmi menjadi SMA

Negeri 3 Bagian C dengan kepala sekolah G. P. H. M. Prawironegoro dan dibantu

wakil kepala sekolah Drs. Kabul Dwijolaksono.

SMA Negeri 3 Bagian C menempati gedung SD Kesatriyan Baluwarti

pada tahun 1950 sampai dengan tahun 1951, selanjutnya dari tahun 1951 sampai

1958 menempati dua lokasi, yaitu gedung SMP Kristen Banjarsari dan Gedung

SMP Negeri 4 Surakarta. SMA Negeri Bagian C dari tahun ke tahun mulai

menampakkan peningkatan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Terbukti dari

daya tampung SMA ini yang semakin meningkat, maka Menteri P dan K

mengeluarkan SK No. 4083/B III tanggal 5 Agustus 1955 yang berisikan bahwa

SMA Negeri 3 Bagian C dipecah. Sejak saat itu nama SMA Negeri 3 Bagian C

tidak digunakan lagi. SMA Negeri 3 Bagian C dipecah menjadi dua bagian yaitu:

1. SMA Negeri 4 Bagian C dengan Kepala Sekolah Drs. G. P. H. M.

Prawironegoro yang menempati gedung SMP Kristen Banjarsari

Surakarta.

2. SMA Negeri 5 Bagian C dengan Kepala Sekolah Drs. Kabul

Dwijolaksono yang menempati gedung SMP Negeri 4 Surakarta.

Kedua SMA tersebut pada bulan Agustus 1958 pindah ke gedung baru di

Jl. LU Adisucipto No.1 Surakarta, sedangkan kegiatan akademik atau proses

belajar mengajar dilaksanakan pada waktu:

1. SMA Negeri 4 Bagian C pada pagi hari jam 07.00 – 12.00 WIB

2. SMA Negeri 5 Bagian C pada siang hari jam 13.00 – 18.00 WIB

Page 45: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Sejak bulan September 1974 untuk SMA Negeri 5 Bagian C menempati

gedung baru di daerah Bibis, Cengklik Surakarta. Sedangkan lokasi yang berada

di Jalan LU. Adisucipto No.1 digunakan seluruhnya oleh SMA Negeri 4 Bagian

C yang telah diubah namanya menjadi SMA Negeri 4 Surakarta sampai sekarang,

SMA Negeri 4 Surakarta telah mengalami pergantian kepemimpinan, yakni:

1. Drs. G. P. H. M. Prawironegoro (1950 – 1960)

2. K. R. M. T. Tandonegoro (1960 – 1972)

3. Drs. R. M. Gunawan Prawiro Atmojo (1972 – 1978)

4. Drs. Kartono (1978 – 1979)

5. Drs. Winoto Sugeng (1979 – 1986)

6. Sutami (1986 – 1992)

7. Achmad Sukri, S. H. (1992 – 1994)

8. Soegiman, B. Sc (1994 – 1995)

9. Drs. Sudiyat (1995-2000)

10. Tatik Sutarti, M.M (2000 – 2002)

11. Drs. Soedjinto S. F., M. M (2002 – 2007)

12. Drs. Edy Pudiyanto, M.Pd (2007 – 2011)

13. Drs. Unggul Sudarmo, M.Pd (2011 – sekarang)

a. Visi dan Misi

SMA Negeri 4 Surakarta memiliki visi dan misi yang sebagai berikut:

1. VISI

Unggul Dalam Prestasi Santun Dalam Perilaku

2. MISI

Memperluas Pengetahuan untuk Menguasai IPTEK

b. Tujuan Jangka Panjang

Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggungjawab.

Page 46: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

c. Bidang Akademik

1. Kurikulum

a) Menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

b) Ditambahkan jam tatap muka untuk beberapa mata pelajaran melebihi

struktur program yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.

c) Silabus dan indikator dikembangkan oleh guru mata pelajaran.

d) Mata pelajaran muatan lokal dan keterampilan/bahasa asing.

2. Proses Pembelajaran

a) Dilaksanankan secara teori dan praktik

b) Dilaksanakan di kelas dan atau di laboraturium.

c) Berpusat pada siswa artinya siswa lebih aktif dalam proses belajar

mengajar.

d) Berbagai metode dipergunakan : Diskusi, kerja kelompok, penugasan.

e) Sumber Belajar : Buku dan LKS, CD pembelajaran, perpustakaan.

3. Penilaian

a) Aspek Penilaian

(1) Kognitif disertai diskripsi ketercapaian kompetensi

(2) Psikomotorik/Praktik

(3) Afektif

(4) Akhlak Mulia

(5) Kepribadian

b) Komponen penilaian Kognitif

(1) Ulangan Harian dan Penugasan

(2) Ulangan Tengah Semester

(3) Ulangan Akhir Semester/Ulangan Kenaikan Kelas

c) Materi/bahan Evaluasi

(1) Program IPA : Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi

(2) Program IPS : Ekonomi, Geografi, Sosiologi

Page 47: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

d) Pemilihan Program

(1) Mengacu pada hasil perolehan nilai LHBS pada semester 1 maupun

semester 2.

(2) Program IPA : nilai ciri khas program IPA harus diatas KKM dan

tidak ada nilai remidial.

(3) Program IPS: nilai ciri khas IPS harus diatas KKM dan tidak ada

nilai remidial.

(4) Jumlah kelas program IPA/IPS masing-masing 1 imersi dan 5

reguler.

B. Kondisi Awal

Proses pertama dalam penelitian adalah melakukan survey mengenai

kondisi awal kelas XI IPS 5. Observasi dilaksanakan pada Senin, 24 Januari 2011

di kelas XI IPS 5 pukul 08.50-09.35. Hasil dari observasi dan wawancara yang

diperoleh menunjukan bahwa suasana pembelajaran kurang kondusif. Guru masuk

dan mengucap salam tetapi masih ada beberapa siswa yang gaduh dan tidak

menjawab salam. Guru mempresensi kehadiran siswa, Alif Nur tidak hadir karena

sakit.

Guru memulai pelajaran dengan meminta siswa membuka buku teks

halaman 125 tentang jurnal penutup. Guru membagikan kertas kerja hasil

pekerjaan siswa pertemuan minggu lalu. Kertas kerja tersebut akan digunakan

untuk membuat jurnal penutup. Guru menjelaskan dipapan tulis mengenai akun-

akun apa saja yang harus ditutup. Siswa mendengarkan penjelasan guru, ada yang

mencatat dan ada yang berbicara dengan teman sebangkunya. Guru menawarkan

kesempatan bertanya apabila ada yang masih belum paham tetapi tidak ada yang

bertanya. Guru memerintahkan siswa untuk mengerjakan jurnal penutup pada

kertas, data awal dari kertas kerja. Salah seorang siswa bertanya karena masih

bingung saat mengerjakan. Guru menjelaskan sekali lagi akun yang perlu ditutup.

Pelajaran usai pada pukul 09.35 guru meminta pekerjaan untuk segera

dikumpulkan. Namun, beberapa siswa masih gaduh karena pekerjaan belum

selesai. Pekerjaan siswa terkumpul dimeja guru. Pelajaran diakhiri dengan

Page 48: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

mengulas sedikit akun-akun yang perlu ditutup. Bel tanda pelajaran usai berbunyi

guru menutup pelajaran dengan salam.

Survey bertujuan untuk mengumpulkan data dengan cara pengamatan,

dokumentasi, jurnal, dan wawancara. Hasil pengamatan berupa catatan lapangan

pratindakan, daftar nilai, dan dokumentasi dari survey awal meliputi foto

kegiatan belajar mengajar di kelas XI IPS 5. Hasil dari observasi awal sebagai

berikut:

a. Guru : Guru menggunakan model pembelajaran konvensianal yaitu ceramah

yang membuat pembelajaran menjadi membosankan dan tidak menarik bagi

siswa. Kedekatan antara siswa dan guru juga tidak terjalin dengan baik.

b. Model pembelajaran : Model pembelajaran konvensional dengan ceramah

monoton memnyebabkan siswa kurang aktif dan antusias dalam proses

pembelajaran.

c. Siswa : Siswa merasa pembelajaran kurang menyenangkan sehingga siswa

kurang antusias. Siswa yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan juga

sedikit. Oleh karena itu pembelajaran menjadi kurang efektif.

d. Prestasi belajar : Daftar nilai yang diperoleh menunjukan hasil yang kurang

memuaskan yaitu 19 siswa dari 33 siswa tidak mencapai KKM yaitu 75 atau

sebanyak 57,57% siswa di kelas XI IPS 5 tidak mancapai ketuntasan belajar.

Hasil pengamatan pada kondisi awal yang diperoleh, daftar hadir, daftar

nilai siswa dari data milik guru mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS 5, dan

dokumentasi yang diperoleh serta hasil wawancara dengan guru dan siswa sebagai

bahan menyusun rencana tindakan siklus I.

C. Pelaksanaan Tindakan dan Hasil Penelitian

2. Siklus I

a. Perencanaan tindakan

Hasil observasi awal pratindakan menunjukan bahwa yang menyebabkan

prestasi belajar siswa rendah dan tidak memenuhi KKM adalah model

Page 49: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik bagi siswa kelas XI IPS 5.

Teknik mengajar yang digunakan juga kurang menyenangkan bagi siswa.

Hasil analisis data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan daftar

nilai siswa maka dibutuhkan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut sebagai

berikut:

1) Tindakan siklus I pertemuan I (tanggal 26 Januari 2011)

(a) Tumbuhkan :

Guru melakukan apersepsi dengan mengucap salam, berdoa, dan

dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Serta mengondisikan siswa agar

suasana kondusif. Guru memulai pelajaran dengan menyiapkan sumber

belajar buku Akuntansi SMA kelas XI materi jurnal penutup serta lembar

kerja.

(b) Alami :

Guru memulai pelajaran dengan mengajak siswa mempelajari materi.

Siswa secara individual mencoba menerapkan materi dengan yang pernah

dialami sehari-hari. Jurnal penutup diibaratkan pada akhir tahun pelajaran

siswa kelas X akan dijuruskan pada masing-masing jurusan sesuai

kemampuan dan keinginan. Jurusan IPS diibaratkan sebagai Ikhtisar Laba

Rugi sedangkan IPA sebagai Modal. Siswa yang memiliki kemampuan

dan keinginan di bidang eksak masuk IPA sedangkan yang memiliki

kemampuan disiplin ilmu sosial masuk IPS.

(c) Namai :

Guru melanjutkan dengan memberikan nama khusus pada konsep jurnal

penutup. Akun yang perlu ditutup pada Ikhtisar Laba rugi (IPS) meliputi

pendapatan dan beban. Akun yang ditutup pada Modal (IPA) meliputi

prive dan sisa laba atau rugi.

(d) Demonstrasikan :

Guru memberikan contoh soal melalui slide show yang menarik dengan

penggunaan warna yang membedakan akun satu dengan yang lainnya

untuk mendemonstrasikan pemahaman yang sudah mereka dapat tentang

Page 50: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

juranl penutup. Guru mengerjakan jurnal penutup dari kertas kerja

bersama-sama dengan siswa di laptop.

(e) Ulangi :

Guru mengulangi dengan cara memberikan pertanyaan singkat tentang

materi jurnal penutup. Akun apa yang ditutup pada ikhtisar laba rugi?

Pendapatan terletak disisi debit atau kredit pada saat penutupan?

Kemudian guru memberikan latihan soal jurnal penutup.

(f) Rayakan :

Guru memberikan reward dan merayakan usaha yang telah dilakukan

siswa dengan mengoreksi bersama-sama. Memberikan pujian pada semua

siswa yang telah mengerjakan soal latihan.

2) Tindakan siklus I pertemuan II (tanggal 31 Januari 2011)

Siklus I tindakan II direncanakan digunakan untuk evaluasi siklus I materi

jurnal penutup. Instrument evaluasi berupa sepuluh soal pilihan ganda dan

lima soal uraian transaksi tentang jurnal penutup.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dengan 2x pertemuan.

Pelaksanaan siklus I pertemuan I dilaksanakan pada Rabu, 26 Januari 2011 pukul

10.00 - 11.35 WIB. Tindakan siklus I pertemuan II dilaksanakan pada Senin, 31

Januari 2011 pukul 08.50 - 09.35 WIB sesuai dengan yang telah direncanakan.

Pelaksanaan siklus I pertemuan I dan II sebagai berikut:

1) Tindakan siklus I pertemuan I (tanggal 26 Januari 2011)

(a) Tumbuhkan : Guru melakukan apersepsi dengan mengucap salam, berdoa,

dan dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Serta mengondisikan siswa agar

suasana kondusif. Guru memulai pelajaran dengan menyiapkan sumber

belajar buku Akuntansi SMA kelas XI materi jurnal penutup serta lembar

kerja.

(b) Alami : Guru memulai pelajaran dengan mengajak siswa mempelajari

materi. Siswa secara individual mencoba menerapkan materi dengan yang

pernah dialami sehari-hari. Jurnal penutup diibaratkan pada akhir tahun

Page 51: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

pelajaran siswa kelas X akan dijuruskan pada masing-masing jurusan

sesuai kemampuan dan keinginan. Jurusan IPS diibaratkan sebagai Ikhtisar

Laba Rugi sedangkan IPA sebagai Modal. Siswa yang memiliki

kemampuan dan keinginan di bidang eksak masuk IPA sedangkan yang

memiliki kemampuan disiplin ilmu sosial masuk IPS.

(c) Namai : Guru melanjutkan dengan memberikan nama khusus pada konsep

jurnal penutup. Akun yang perlu ditutup pada Ikhtisar Laba rugi (IPS)

meliputi pendapatan dan beban. Akun yang ditutup pada Modal (IPA)

meliputi prive dan sisa laba atau rugi.

(d) Demonstrasikan : Guru memberikan contoh soal melalui slide show yang

menarik dengan penggunaan warna yang membedakan akun satu dengan

yang lainnya untuk mendemonstrasikan pemahaman yang sudah mereka

dapat tentang juranl penutup. Guru mengerjakan jurnal penutup dari kertas

kerja bersama-sama dengan siswa di laptop.

(e) Ulangi : Guru mengulangi dengan cara memberikan pertanyaan singkat

tentang materi jurnal penutup. Akun apa yang ditutup pada ikhtisar laba

rugi? Pendapatan terletak disisi debit atau kredit pada saat penutupan?

Kemudian guru memberikan latihan soal jurnal penutup.

(f) Rayakan : Guru memberikan reward dan merayakan usaha yang telah

dilakukan siswa dengan mengoreksi bersama-sama. Memberikan pujian

pada semua siswa yang telah mengerjakan soal latihan. Terakhir, guru

menutup pelajaran dengan meminta siswa untuk belajar dirumah

mempersiapkan materi selanjutnya yaitu posting buku besar serta

mempersiapkan untuk evaluasi siklus I materi jurnal penutup.

2) Tindakan siklus I pertemuan II (tanggal 31 Januari 2011)

Siklus I tindakan II dilaksanakan untuk evaluasi siklus I materi jurnal

penutup. Instrumen evaluasi berupa sepuluh soal pilihan ganda dan lima soal

uraian transaksi tentang jurnal penutup. Koreksi dilakukan secara bersama dengan

siswa dan guru.

Page 52: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

c. Observasi

Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung

yaitu pada Rabu, 26 Januari 2011 pukul 10.00 - 11.35 WIB dan pada Senin 31

Januari 2011 pukul 08.50 - 09.35 WIB. Siklus I dilaksanakan dengan 2x

pertemuan. Pertemuan I dilaksanakan dengan melakukan proses pembelajaran

dengan model pembelajaran kuantum teknik memori. Karakteristik model

pembelajaran kuantum adalah konsep TANDUR. Konsep TANDUR diterapkan

selama proses pembelajaran. Tumbuhkan, guru melakukan apersepsi dengan

mengucap salam, berdoa, dan dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Tiga siswa

tidak hadir, Alif Nur, Dita Rahayu, dan Monica. Satu siswa ijin dan dua orang

siswa sakit. Guru mengondisikan siswa agar suasana kondusif. Guru memulai

pelajaran dengan menyiapkan sumber belajar buku Akuntansi SMA kelas XI

materi jurnal penutup serta lembar kerja. Siswa kelas XI IPS 5 yang berjumlah 30

mulai memperhatikan slide yang ditayangkan guru pada awal pelajaran dengan

tenang. Mereka tertarik dengan tampilan warna slide yang bagus.

Alami : Guru memulai pelajaran dengan mengajak siswa mempelajari

materi. Siswa secara individual mencoba menerapkan materi dengan yang pernah

dialami sehari-hari. Jurnal penutup diibaratkan pada akhir tahun pelajaran siswa

kelas X akan dijuruskan pada masing-masing jurusan sesuai kemampuan dan

keinginan. Jurusan IPS diibaratkan sebagai Ikhtisar Laba Rugi sedangkan IPA

sebagai Modal. Siswa yang memiliki kemampuan dan keinginan di bidang eksak

masuk IPA sedangkan yang memiliki kemampuan disiplin ilmu sosial masuk IPS.

Namai : Guru melanjutkan dengan memberikan nama khusus pada konsep jurnal

penutup. Akun yang perlu ditutup pada Ikhtisar Laba rugi (IPS) meliputi

pendapatan dan beban. Akun yang ditutup pada Modal (IPA) meliputi prive dan

sisa laba atau rugi. Siswa di kelas XI IPS 5 mulai antusias untuk bertanya kepada

guru atau teman sebangkunya. Guru menggunakan teknik memori jenis padan

kata yaitu “dapat beban di ikhtisar, prive laba rugi di modal”. Beberapa siswa

terlihat berdiskusi dan tersenyum menghafalkan padan kata untuk mempermudah

Page 53: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

mengingat. Siswa juga antusias membandingkan pelajaran dengan dunia nyata

mereka yaitu program penjurusan yang pernah mereka alami.

Demonstrasikan : Guru memberikan contoh soal melalui slide show yang

menarik dengan penggunaan warna yang membedakan akun satu dengan yang

lainnya untuk mendemonstrasikan pemahaman yang sudah mereka dapat tentang

juranl penutup. Guru mengerjakan jurnal penutup dari kertas kerja bersama-sama

dengan siswa di laptop. Kertas kerja yang sudah dibagikan kembali kemudian

dikerjakan secara bersama. Siswa menjawab secara individu kemudian guru yang

mengetik di laptop. Jawaban yang benar bisa langsung dilihat dan dicatat pada

buku catatan mereka.

Ulangi : Guru mengulangi dengan cara memberikan pertanyaan singkat

tentang materi jurnal penutup. Akun apa yang ditutup pada ikhtisar laba rugi?

Siswa serempak menjawab pendapatan dan beban. Pertanyaan selanjutnya adalah

pendapatan terletak disisi debit atau kredit pada saat penutupan? Siwa menjawab

debit secara bersama-sama. Kemudian guru memberikan latihan soal jurnal

penutup berupa kertas kerja yang ditampilkan melalui LCD. Siswa mulai

mengerjaka dengan tertib, beberapa siswa masih terlihat bertanya kepada siswa

yang lain.

Rayakan : Guru memberikan reward dan merayakan usaha yang telah

dilakukan siswa dengan mengoreksi bersama-sama. Beberapa siswa masih salah

mengerjakan soal. Namun, Guru tetap memberikan pujian pada semua siswa yang

telah mengerjakan soal latihan. Terakhir, guru menutup pelajaran dengan meminta

siswa untuk belajar dirumah mempersiapkan materi selanjutnya yaitu posting

buku besar serta mempersiapkan untuk evaluasi siklus I materi jurnal penutup.

Pertemuan II siklus I dilaksanakan untuk evaluasi pertemuan I siklus I

dengan materi jurnal penutup. Guru mengawali pertemuan II dengan salam dan

mempresensi kehadiran siswa. Tiga siswa tidak hadir pada pertemuan II, yaitu

Alif, Dita, dan Luthfiana. Satu siswa ijin dan dua siswa sakit. Guru membagikan

lembar soal dan jawaban. Soal berupa 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian

transaksi membuat jurnal penutup.

Page 54: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Waktu untuk mengerjakan soal evaluasi adalah 30 menit. Evaluasi berjalan

cepat, beberapa siswa masih bertanya guru menegur. Guru memperingatkan

waktu habis dan meminta siswa untuk mengoreksi berputar. Siswa mengoreksi

milik teman lainnya. Guru meminta siswa secara acak untuk membaca soal dan

menjawab pertanyaan. Pada proses mengoreksi guru selalu memberi penekanan

pada jawaban.

Usai mengoreksi siswa diminta untuk menuliskan nama korektor, jumlah

jawaban benar dan salah, serta kata-kata apresiasi untuk hasil yang telah dicapai

temannya. Guru menutup pelajaran dengan memberi tugas mempelajari dirumah

materi selanjutnya tentang posting buku besar dan neraca setelah penutupan. Guru

mengucapkan salam dan pelajaran berakhir.

d. Analisis dan refleksi

Hasil pengamatan pada siklus I pertemuan I dan pertemuan II dapat

diperoleh data bahwa siklus I sudah mengalami peningkatan prestasi belajar di

kelas XI IPS 5. Kelemahan yang masih perlu diperbaiki pada siklus II adalah

sebagai berikut:

1) Guru masih kurang luwes menerapkan teknik memori. Siswa tertarik

dan guru harus menemukan teknik memori lain yang lebih menarik dan

mudah dihafal oleh siswa.

2) Siswa pada saat mengerjakan soal evaluasi masih ada yang bertanya

teman. Siswa kurang percaya dengan kemampuanya sendiri.

3) Waktu mengoreksi terbatas sehingga uraian tidak dikoreksi bersama.

Kelemahan pada siklus I pertemuan I dan pertemuan II digunakan

sebagai bahan perencanaan siklus II. Guru harus bisa lebih luwes menerapkan

model pembelajaran akuntansi teknik memori agar siswa merasa senang dan

tertarik mengikuti pelajaran. Guru harus memberi pemahaman yang mantap

kepada siswa agar siswa yakin dengan kemampuan mereka dan tidak bertanya

kepada teman yang lain saat evaluasi. Guru harus mampu memprediksikan waktu

Page 55: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

yang tepat agar penekanan diakhir pembelajaran maksimal. Penekanan bisa

dilakukan dengan koreksi bersama atau pengulangan materi.

Hasil observasi pada siklus I pertemuan I dan II menunjukan peningkatan

keaktifan siswa dan prestasi belajar. Keaktifan siswa meningkat dari kondisi

pratindakan hanya ada 10 siswa yang aktif bertanya dan menjawab meningkat

menjadi 25 siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan. Hasil dari evaluasi

materi jurnal penutup juga mengalami peningkatan dari 14 siswa yang mencapai

KKM menjadi 31 siswa kelas XI IPS 5 mencapai KKM. Rata-rata nilai kelas dari

73,21 menjadi 80,60.

Tabel 3. Daftar peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa siklus I

Indikator Pratindakan Target Siklus I

Keaktifan siswa dalam pembelajaran 30,30% 80% 75,75% Minat siswa dalam pembelajaran rendah 70% 72,73% Prestasi belajar siswa 42,43% 90% 90,90%

3. Siklus II

a. Perencanaan tindakan

Hasil siklus I pertemuan I dan II menunjukan bahwa keaktifan siswa dan

prestasi belajar siswa meningkat. Hal yang masih perlu diperbaiki dalam siklus I

adalah sebagai berikut:

1) Guru masih kurang luwes menerapkan teknik memori. Siswa tertarik

dan guru harus menemukan teknik memori lain yang lebih menarik dan

mudah dihafal oleh siswa.

2) Siswa pada saat mengerjakan soal evaluasi masih ada yang bertanya

teman. Siswa kurang percaya dengan kemampuanya sendiri.

3) Waktu mengoreksi sangat terbatas sehingga soal uraian tidak dikoreksi

bersama-sama.

Hasil analisis data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan daftar

nilai siswa maka dibutuhkan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut dengan

perencanaan sebagai berikut:

Page 56: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

1) Tindakan siklus II pertemuan I (tanggal 2 Februari 2011)

(a) Tumbuhkan :

Guru melakukan apersepsi dengan mengucap salam, berdoa, dan

dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Serta mengondisikan siswa agar

suasana kondusif. Guru memulai pelajaran dengan menyiapkan sumber

belajar buku Akuntansi SMA kelas XI materi posting jurnal penutup ke

buku besar dan membuat neraca saldo setelah penutupan serta lembar

kerja.

(b) Alami :

Guru memulai pelajaran dengan mengajak siswa mempelajari materi.

Siswa secara individual mencoba menerapkan materi dengan yang pernah

dialami sehari-hari. Posting jurnal penutup diibaratkan setelah mengetahui

pembagian kelas IPS dan IPS kemudian siswa jurusan IPS berkumpul

dengan siswa jurusan IPS dikelas IPS. Begitupun sebaliknya yang IPA.

(c) Namai :

Guru melanjutkan dengan memberikan nama khusus pada konsep posting

jurnal penutup ke buku besar dan membuat neraca saldo. Akun yang perlu

diposting ke buku besar adalah pendapatan, beban, prive, ikhtisar laba rugi

dan modal.

(d) Demonstrasikan :

Guru memberikan contoh soal melalui slide show yang menarik dengan

penggunaan warna yang membedakan akun satu dengan yang lainnya

untuk mendemonstrasikan pemahaman yang sudah mereka dapat tentang

posting jurnal penutup ke buku besar. Guru memposting jurnal penutup

kedalam buku besar bersama-sama dengan siswa di laptop.

(e) Ulangi :

Guru mengulangi dengan cara memberikan pertanyaan singkat tentang

materi jurnal penutup. Akun apa yang masih nampak setelah posting ke

buku besar? Akun apa saja yang masih muncul di neraca saldo seterlah

Page 57: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

penutupan? Kemudian guru memberikan latihan soal posting ke buku

besar dan membuat neraca saldo setelah penutupan.

(f) Rayakan :

Guru memberikan reward dan merayakan usaha yang telah dilakukan

siswa dengan mengoreksi bersama-sama. Memberikan pujian pada semua

siswa yang telah mengerjakan soal latihan.

2) Tindakan siklus II pertemuan II (tanggal 7 Februari 2011)

Tindakan siklus II pertemuan II direncanakan untuk evaluasi siklus II materi

posting jurnal penutup ke buku besar dan membuat neraca saldo. Instrument

evaluasi berupa kertas kerja dan dan jurnal penutup yang telah dikerjakan

pada siklus I serta lembar kerja buku besar dan kolom neraca saldo setelah

penutupan.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan siklus II pertemuan I dilaksanakan pada Rabu, 2 Februari

2011 pukul 10.00-11.35 WIB. Pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah

dibuat sebagai berikut:

1) Tindakan siklus II pertemuan I (tanggal 2 Februari 2011)

(a) Tumbuhkan : Guru melakukan apersepsi dengan mengucap salam, berdoa,

dan dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Serta mengondisikan siswa agar

suasana kondusif. Guru memulai pelajaran dengan menyiapkan sumber

belajar buku Akuntansi SMA kelas XI materi posting jurnal penutup ke

buku besar dan membuat neraca saldo setelah penutupan serta lembar

kerja.

(b) Alami : Guru memulai pelajaran dengan mengajak siswa mempelajari

materi. Siswa secara individual mencoba menerapkan materi dengan yang

pernah dialami sehari-hari. Posting jurnal penutup diibaratkan setelah

mengetahui pembagian kelas IPS dan IPS kemudian siswa jurusan IPS

berkumpul dengan siswa jurusan IPS dikelas IPS. Begitupun sebaliknya

yang IPA.

Page 58: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

(c) Namai : Guru melanjutkan dengan memberikan nama khusus pada konsep

jurnal penutup. Akun yang perlu diposting ke buku besar adalah

pendapatan, beban, prive, ikhtisar laba rugi dan modal.

(d) Demonstrasikan : Guru memberikan contoh soal melalui slide show yang

menarik dengan penggunaan warna yang membedakan akun satu dengan

yang lainnya untuk mendemonstrasikan pemahaman yang sudah mereka

dapat tentang posting jurnal penutup ke buku besar. Guru memposting

jurnal penutup kedalam buku besar bersama-sama dengan siswa di laptop.

(e) Ulangi : Guru mengulangi dengan cara memberikan pertanyaan singkat

tentang materi jurnal penutup. Akun apa yang masih nampak setelah

posting ke buku besar? Akun apa saja yang masih muncul di neraca saldo

setelah penutupan? Kemudian guru memberikan latihan soal posting ke

buku besar dan membuat neraca saldo setelah penutupan.

(f) Rayakan : Guru memberikan reward dan merayakan usaha yang telah

dilakukan siswa dengan mengoreksi bersama-sama. Memberikan pujian

pada semua siswa yang telah mengerjakan soal latihan.

2) Tindakan siklus II pertemuan II (tanggal 7 Februari 2011)

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan I dilaksanakan pada Senin, 7

Februari 2011 pukul 08.50 - 09.35 WIB. Pertemuan II digunakan untuk

evaluasi siklus II meteri posting buku besar dan neraca saldo setelah

penutupan.

c. Observasi

Pelaksanaan siklus II pertemuan I dilaksanakan pada Rabu, 2 Februari

2011 pukul 10.00-11.35 WIB. Pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah

dibuat. Tumbuhkan : Guru melakukan apersepsi dengan mengucap salam, berdoa,

dan dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Satu siswa tidak hadir pada pertemuan

II yaitu Dita Rahyu karena ijin. Guru mengondisikan siswa agar suasana kondusif.

Guru memulai pelajaran dengan menyiapkan sumber belajar buku Akuntansi

Page 59: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

SMA kelas XI materi posting jurnal penutup ke buku besar dan membuat neraca

saldo setelah penutupan serta lembar kerja.

Alami : Guru memulai pelajaran dengan mengajak siswa mempelajari

materi. Siswa secara individual mencoba menerapkan materi dengan yang pernah

dialami sehari-hari. Posting jurnal penutup diibaratkan setelah mengetahui

pembagian kelas IPS dan IPS kemudian siswa jurusan IPS berkumpul dengan

siswa jurusan IPS dikelas IPS. Begitupun sebaliknya yang IPA.

Namai : Guru melanjutkan dengan memberikan nama khusus pada

konsep posting jurnal penutup dan menyusun neraca saldo setelah penutupan.

Akun yang perlu diposting adalah pendapatan, beban, prive, dan sisa laba atau

rugi. Akun yang masih nampak pada neraca sisa setelah penutupan adalah Harta,

Utang, dan Modal. Teknik memori yang digunakan adalah akronim HUM.

Demonstrasikan : Guru memberikan contoh soal melalui slide show yang

menarik dengan penggunaan warna yang membedakan akun satu dengan yang

lainnya untuk mendemonstrasikan pemahaman yang sudah mereka dapat tentang

posting jurnal penutup ke buku besar. Guru memposting jurnal penutup kedalam

buku besar bersama-sama dengan siswa di laptop.

Ulangi : Guru mengulangi dengan cara memberikan pertanyaan singkat

tentang materi jurnal penutup. Akun apa yang masih nampak setelah posting ke

buku besar? Akun apa saja yang masih muncul di neraca saldo setelah penutupan?

Kemudian guru memberikan latihan soal posting ke buku besar dan membuat

neraca saldo setelah penutupan.

Rayakan : Guru memberikan reward dan merayakan usaha yang telah

dilakukan siswa dengan mengoreksi bersama-sama. Memberikan pujian pada

semua siswa yang telah mengerjakan soal latihan.

Pelaksanaan siklus II pertemuan II dilaksanaka pada Senin, 7 Februari

2011 pukul 08.50 - 09.35 WIB. Pertemuan II digunakan untuk evaluasi siklus II

meteri posting buku besar dan neraca saldo setelah penutupan. Evaluasi berjalan

selama 30 menit. Koreksi dilakukan oleh guru. Namun, pada akhir pelajaran guru

tetap membahas dan memberi pemantapan pemahaman kepada siswa.

Page 60: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

d. Analisis dan refleksi

Hasil pengamatan pada siklus II pertemuan I dan pertemuan II dapat

diperoleh data bahwa siklus II mengalami peningkatan prestasi belajar yang

signifikan di kelas XI IPS 5. Kelemahan pada siklus I sudah dapat diatasi pada

siklus II. Guru sudah bisa lebih luwes menerapkan model pembelajaran akuntansi

teknik memori sehingga siswa merasa senang dan tertarik mengikuti pelajaran.

Guru telah memberi pemahaman yang mantap kepada siswa agar siswa yakin

dengan kemampuan mereka sehingga siswa tidak bertanya kepada teman yang

lain saat evaluasi. Guru sudah mampu mengalokasikan waktu yang tepat sehingga

penekanan diakhir pembelajaran maksimal. Penekanan dilakukan dengan

pembahasan soal evaluasi.

Hasil observasi pada siklus II pertemuan I dan II menunjukan

peningkatan keaktifan siswa dan prestasi belajar. Keaktifan siswa meningkat dari

25 siswa yang aktif bertanya dan menjawab menjadi 27 siswa. Hasil dari evaluasi

materi posting jurnal penutup dan menyusun neraca saldo setelah penutupan juga

mengalami peningkatan dari 31 siswa kelas XI IPS 5 mencapai KKM menjadi 32

siswa. Rata-rata nilai kelas dari 80,60 menjadi 93,72.

Tabel 4. Daftar peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa siklus II

Indikator Siklus I Target Siklus II

Keaktifan siswa dalam pembelajaran 75,75% 80% 81,81% Minat siswa dalam pembelajaran 72,73% 70% 72,73% Prestasi belajar siswa 90,90% 90% 96,96%

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil dari observasi pratindakan, tindakan siklus I, dan tindakan siklus II

menunjukan peningkatan yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas XI

IPS 5. Peningkatan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 5 dapat dilihat

dari indikator-indikator berikut:

Page 61: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

1. Keaktifan Siswa

Hasil dari pengamatan observasi awal, keaktifan siswa pada kondisi awal

tergolong rendah. Guru menggunakan model pembelajaran konvensional yang

monoton sehingga hanya 10 orang yang bertanya dan menjawab atau hanya

30,30% dari 33 siswa di kelas XI IPS 5. Tindakan siklus I pertemuan I dan II

dengan menggunakan model pembelajaran kuantum teknik memori mengalami

peningkatan keaktifan siswa. Pembelajaran kuantum dengan kerangka konseptual

TANDUR mampu meningkatkan partisipasi aktif siswa. Proses Alami dan

Demonstrasikan memberikan peluang yang cukup banyak untuk siswa agar

mampu aktif dalam proses pembelajaran. Peningkatan keaktifan siswa meningkat

menjadi 25 siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan atau 75,75% dari 33

siswa. Siklus II pertemuan I dan II juga mampu meningkatkan keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran. Tahap Alami menuntut siswa mampu menggali

sedalam-dalamnya materi pelajaran dengan yang mereka alami dalam kehidupan

sehari-hari. Tahap Demonstrasikan memberi peluang bagi siswa untuk menjawab

pertanyaan dari guru dan bertanya kepada siswa lain mengenai materi pelajaran

akuntansi. Keaktifan siswa meningkat menjadi 27 siswa yang bertanya dan

menjawab atau 81,81% dari 33 siswa.

Tabel 5. Daftar keaktifan siswa

Indikator Pratindakan Siklus I Siklus II

Bertanya 3 siswa 5 siswa 2 siswa Menjawab 3 siswa 20 siswa 25 siswa

Peningkatan keaktifan siswa dari 3 ke 5 untuk bertanya pada siklus I dari

pratindakan merupakan hasil dari rasa ingin tahu siswa yang semakin meningkat.

Penurunan jumlah siswa dari 5 ke 2 yang bertanya pada siklus II sebagai akibat

dari pemahaman siswa yang semakin meningkat. Peningkatan siswa dari 20 ke 25

untuk menjawab merupakan hasil dari pemahaman siswa yang semakin

meningkat sehingga siswa menjadi percaya diri untuk menjawab dengan baik dan

benar.

Page 62: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 2. Grafik keaktifan siswa

Hasil dari observasi dan wawancara dengan siswa pratindakan

menunjukan bahwa siswa kurang tertarik dengan model pembelajaran dan teknik

yang digunakan selama ini oleh guru. Pascatindakan dilakukan pengisian angket

tentang ketertarikan siswa setelah tindaka

Angket yang dibagikan berisi sepuluh pernyataan positif mengenai

pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kuantum teknik memori.

Angket diisi pada Senin, 27 Februari 2011. Siswa yang tidak hadir dua orang

sehingga angket diisi o

dibagikan adalah 72,72% siswa menjawab “Ya”, 21,21% menjawab “Tidak”, dan

6,06% “Abstain”. Hal tersebut menunjukan bahwa 24 siswa dari 33

pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kuantum

menyenangkan.

Siswa tertarik dengan model pembelajaran kuantum pada tahap Alami

dan Rayakan. Tahap alami memberikan ruang bagi siswa untuk meng

kreatif mereka, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan. Teknik memori

0

5

10

15

20

25

30

Pratindakan

. Grafik keaktifan siswa

2. Minat Belajar Siswa

Hasil dari observasi dan wawancara dengan siswa pratindakan

menunjukan bahwa siswa kurang tertarik dengan model pembelajaran dan teknik

yang digunakan selama ini oleh guru. Pascatindakan dilakukan pengisian angket

tentang ketertarikan siswa setelah tindakan siklus I dan II.

Angket yang dibagikan berisi sepuluh pernyataan positif mengenai

pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kuantum teknik memori.

Angket diisi pada Senin, 27 Februari 2011. Siswa yang tidak hadir dua orang

sehingga angket diisi oleh 30 siswa dari 33 siswa. Hasil dari angket yang

dibagikan adalah 72,72% siswa menjawab “Ya”, 21,21% menjawab “Tidak”, dan

6,06% “Abstain”. Hal tersebut menunjukan bahwa 24 siswa dari 33

pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kuantum

Siswa tertarik dengan model pembelajaran kuantum pada tahap Alami

dan Rayakan. Tahap alami memberikan ruang bagi siswa untuk meng

kreatif mereka, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan. Teknik memori

Pratindakan Siklus I Siklus II

49

Hasil dari observasi dan wawancara dengan siswa pratindakan

menunjukan bahwa siswa kurang tertarik dengan model pembelajaran dan teknik

yang digunakan selama ini oleh guru. Pascatindakan dilakukan pengisian angket

Angket yang dibagikan berisi sepuluh pernyataan positif mengenai

pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kuantum teknik memori.

Angket diisi pada Senin, 27 Februari 2011. Siswa yang tidak hadir dua orang

leh 30 siswa dari 33 siswa. Hasil dari angket yang

dibagikan adalah 72,72% siswa menjawab “Ya”, 21,21% menjawab “Tidak”, dan

6,06% “Abstain”. Hal tersebut menunjukan bahwa 24 siswa dari 33 menyatakan

teknik memori

Siswa tertarik dengan model pembelajaran kuantum pada tahap Alami

dan Rayakan. Tahap alami memberikan ruang bagi siswa untuk menggali daya

kreatif mereka, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan. Teknik memori

Bertanya

Menjawab

Page 63: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

padan kata yang diberikan guru juga membantu siswa dalam pembelajaran

sehingga disamping pembelajaran menyenangkan juga berjalan dengan efektif.

Tahap Rayakan memberi kesempatan bagi siswa untuk memberikan apresiasi

yang baik bagi temannya. Apresiasi yang diberikan gur

merasa dihargai hasil usahanya.

Tabel 6. Daftar minat siswa

Nomor pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Rata-rata

Gambar 3. Grafik Minat Belajar Siswa

Kerangka konseptual TANDUR memberikan pembelajaran yang efektif

dan menyenangkan. Tumbuhkan, memberi motivasi bagi siswa dalam

0%20%40%60%

80%

100%

ng diberikan guru juga membantu siswa dalam pembelajaran

sehingga disamping pembelajaran menyenangkan juga berjalan dengan efektif.

Tahap Rayakan memberi kesempatan bagi siswa untuk memberikan apresiasi

yang baik bagi temannya. Apresiasi yang diberikan guru juga membuat siswa

merasa dihargai hasil usahanya.

. Daftar minat siswa

Jawaban siswa

Ya Tidak Abstain 29 2 2 14 15 2 23 8 2 29 2 2 23 8 2 27 4 2 18 13 2 26 5 2 23 8 2 26 5 2

23,8 7 2

. Grafik Minat Belajar Siswa

3. Prestasi Belajar Siswa

Kerangka konseptual TANDUR memberikan pembelajaran yang efektif

dan menyenangkan. Tumbuhkan, memberi motivasi bagi siswa dalam

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

50

ng diberikan guru juga membantu siswa dalam pembelajaran

sehingga disamping pembelajaran menyenangkan juga berjalan dengan efektif.

Tahap Rayakan memberi kesempatan bagi siswa untuk memberikan apresiasi

u juga membuat siswa

Jumlah 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33

Kerangka konseptual TANDUR memberikan pembelajaran yang efektif

dan menyenangkan. Tumbuhkan, memberi motivasi bagi siswa dalam

AbstainTidakYa

Page 64: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran sehingga

memberikan kesmpatan bagi siswa untuk menghubungkan dengan yang siswa

alami sehingga mempermudah pemahaman konsep. Namai, memberi gambaran

yang jelas mengenai suatu konsep yang sudah siswa alami. Demonstrasi

secara langsung mampu menerapkan konsep pada transaksi sehingga lebih efektif.

Ulangi, otak akan mampu menyimpan pemahaman dengan baik bila dilakukan

secara berulang-ulang. Rayakan, apresiasi memberi penghargaan kepada siswa

dan siswa merasa bangga de

Prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 5 tergolong rendah. Nilai

pratindakan menunjukan bahwa 57,57% siswa tidak mencapai KKM. Namun,

hasil dari tindakan siklus I menunjukan peningkatan yang baik yaitu siswa yang

mencapai KKM dari 42,43%

73,21 menjadi 90,15

prestasi belajar yang signifikan yaitu

KKM menjadi 96,96%. Rata

Tabel 7. Daftar peningkatan prestasi belajar siswa

Indikator

Mencapai KKM 75 Tidak mencapai KKM 75

Rata-rata kelas

Gambar 4. Grafik prestasi belaj

0

20

40

60

80

100

Pratindakan

pembelajaran sehingga siswa terdorong untuk lebih giat belajar. Alami,

memberikan kesmpatan bagi siswa untuk menghubungkan dengan yang siswa

alami sehingga mempermudah pemahaman konsep. Namai, memberi gambaran

yang jelas mengenai suatu konsep yang sudah siswa alami. Demonstrasi

secara langsung mampu menerapkan konsep pada transaksi sehingga lebih efektif.

Ulangi, otak akan mampu menyimpan pemahaman dengan baik bila dilakukan

ulang. Rayakan, apresiasi memberi penghargaan kepada siswa

dan siswa merasa bangga dengan hasil kerjanya.

Prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 5 tergolong rendah. Nilai

pratindakan menunjukan bahwa 57,57% siswa tidak mencapai KKM. Namun,

hasil dari tindakan siklus I menunjukan peningkatan yang baik yaitu siswa yang

mencapai KKM dari 42,43% menjadi 90,90% siswa. Rata-rata nilai kelas dari

90,15. Tindakan pada siklus II juga menunjukan peningkatan

prestasi belajar yang signifikan yaitu dari 90,90% siswa kelas XI IPS 5 mencapai

KKM menjadi 96,96%. Rata-rata nilai kelas dari 90,15 menjadi 93,

. Daftar peningkatan prestasi belajar siswa

Pratindakan Siklus I

14 siswa 31 siswa Tidak mencapai KKM 75 19 siswa 2 siswa

rata kelas 73.21 90.15

prestasi belajar

PratindakanSiklus I

Siklus II

51

siswa terdorong untuk lebih giat belajar. Alami,

memberikan kesmpatan bagi siswa untuk menghubungkan dengan yang siswa

alami sehingga mempermudah pemahaman konsep. Namai, memberi gambaran

yang jelas mengenai suatu konsep yang sudah siswa alami. Demonstrasikan,

secara langsung mampu menerapkan konsep pada transaksi sehingga lebih efektif.

Ulangi, otak akan mampu menyimpan pemahaman dengan baik bila dilakukan

ulang. Rayakan, apresiasi memberi penghargaan kepada siswa

Prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 5 tergolong rendah. Nilai

pratindakan menunjukan bahwa 57,57% siswa tidak mencapai KKM. Namun,

hasil dari tindakan siklus I menunjukan peningkatan yang baik yaitu siswa yang

rata nilai kelas dari

Tindakan pada siklus II juga menunjukan peningkatan

dari 90,90% siswa kelas XI IPS 5 mencapai

menjadi 93,72.

Siklus II

32 siswa 1 siswa 93.73

Page 65: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Hasil dari penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran kuantum

teknik memori membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Keaktifan siswa

meningkat dari 30,30% pada kondisi pratindakan menjadi 75,75% tindakan siklus

I serta meningkat menjadi 81,81% pada siklus II. Hasil tersebut telah memenuhi

target ketercapaian keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Minat siswa

terhadap pembelajaran akuntansi juga meningkat. Kondisi awal melalui

wawancara beberapa siswa menunjukan siswa kurang antusias dan tertarik dengan

pelajaran akuntansi. Namun, dengan penggunaan model pembelajaran kuantum

teknik memori berdasar angket yang dibagikan minat siswa meningkat menjadi

72,73%. Hasil tersebut sudah mencapai target minat siswa 70%. Prestasi belajar

akuntansi siswa kelas XI IPS 5 juga meningkat. Siswa yang mencapai KKM pada

kondisi awal 42,43% meningkat menjadi 90,90% siklus I dan menjadi 96,96%

pada siklus II. Hasil tersebut sudah mencapai target 90% siswa mencapai KKM.

Tabel 8. Perbandingan prosentase peningkatan prestasi belajar

Indikator Pratindakan Siklus I Siklus II Target

Keaktifan siswa dalam pembelajaran

30,30% 75,75% 81,81% 80%

Minat siswa dalam pembelajaran

rendah 72,73% 72,73% 70%

Prestasi belajar siswa

42,43% 90,90% 96,96% 90%

E. Keterbatasan Penelitian

Penelitian Upaya peningkatan prestasi belajar akuntansi dengan

menggunakan model pembelajaran kuantum teknik memori bagi siswa kelas XI

IPS 5 SMA N 4 Surakarta ini memiliki keterbatasan yaitu sebagai berikut:

1. Salah satu siswa kelas XI IPS 5 tidak hadir selama penelitian sehingga tidak

dapat turut serta dalam penelitian.

2. Hari senin satu jam pelajaran hanya tersedia 1x35 menit sehingga mengurangi

waktu penelitian.

Page 66: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan dari penelitian “Upaya peningkatan prestasi belajar akuntansi

dengan menggunakan model pembelajaran kuantum teknik memori (Brain based

technique quantum learning) bagi siswa kelas XI IPS 5 SMA Negeri 4 Surakarta

tahun pelajaran 2010/2011” adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan minat siswa

Hasil dari observasi dan wawancara dengan siswa pratindakan

menunjukan bahwa siswa kurang tertarik dengan model pembelajaran dan

teknik yang digunakan selama ini oleh guru. Pascatindakan dilakukan

pengisian angket tentang ketertarikan siswa setelah tindakan siklus I dan II.

Angket yang dibagikan berisi sepuluh pernyataan positif mengenai

pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kuantum teknik memori.

Hasil dari angket yang dibagikan adalah 72,72% siswa menjawab “Ya”,

21,21% menjawab “Tidak”, dan 6,06% “Abstain”. Hal tersebut menunjukan

bahwa 24 siswa dari 33 menyatakan pembelajaran akuntansi dengan model

pembelajaran kuantum teknik memori menyenangkan.

2. Meningkatkan keaktifan siswa

Keaktifan siswa pada kondisi awal tergolong rendah yaitu hanya 10

orang yang bertanya dan menjawab atau hanya 30,30% dari 33 siswa di kelas

XI IPS 5. Tindakan siklus I mengalami peningkatan keaktifan siswa menjadi

25 siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan atau 75,75% dari 33 siswa.

Siklus II keaktifan siswa menjadi 27 siswa yang bertanya dan menjawab atau

81,81% dari 33 siswa

3. Meningkatkan prestasi belajar akuntansi

Prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 5 tergolong rendah. Nilai

pratindakan menunjukan bahwa 57,57% siswa tidak mencapai KKM. Namun,

hasil dari tindakan siklus I menunjukan peningkatan yang baik yaitu siswa

yang mencapai KKM dari 42,43% menjadi 90,90% siswa. Rata-rata nilai kelas

Page 67: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

dari 73,21 menjadi 80,60. Tindakan pada siklus II juga menunjukan

peningkatan prestasi belajar yang signifikan yaitu dari 90,90% siswa kelas XI

IPS 5 mencapai KKM menjadi 96,96%. Rata-rata nilai kelas dari 80,60

menjadi 93,72.

B. Implikasi

Penelitian ini menggambarkan bahwa peningkatan prestasi belajar

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

belajar meliputi faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan

pembelajaran. Implikasi dari penelitian ini meliputi:

1. Teoritis :

Model pembelajaran kuantum teknik memori menyajikan proses

belajar yang lebih menyenangkan. Model pembelajaran kuantum dengan

kerangka konseptual Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi,

Rayakan (TANDUR) menawarkan proses pembelajaran yang menarik. Teknik

memori penggunaan padan kata juga menghadirkan proses pembelajaran yang

lebih efektif dan efisien. Pendekatan yang digunakan dalam model pembelajaran

kuantum menggunakan pendekatan humanistik yang memposisikan siswa menjadi subyek

belajar bukan obyek belajar. Model pembelajaran kuantum teknik memori juga

meningkatkan minat siswa dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran.

2. Praktis :

Tujuan akhir yang dicapai dari penggunaan model pembelajaran

kuantum adalah peningkatan prestasi belajar. Penelitian dengan dua siklus dan

empat tindakan terbukti meningkatkan minat belajar siswa, keaktifan siswa

dikelas, serta meningkatkan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu pendekatan

pembelajaran kuantum teknik memori dapat menjadi salah satu pertimbangan

dalam meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 5 SMA N 4

Surakarta.

Page 68: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

3. Saran

Saran dari penelitian ini berdasarkan simpulan dan implikasi adalah

sebagai berikut:

1. Bagi guru

a. Guru harus mampu menumbuhkan motivasi dan minat belajar pada

siswa.

b. Guru harus mampu mengaitkan antara materi pelajaran dengan

kenyataaan siswa.

c. Guru harus mampu menanamkan konsep yang matang dengan cara

yang menyenangkan.

d. Guru harus mampu mendemonstrasikan konsep yang tepat kepada

siswa.

e. Guru harus mampu memberikan penguatan dengan mengulangi

materi pelajaran.

f. Guru harus mampu memberikan apresiasi yang mampu membuat

siswa tetap semangat dan merasa dihargai.

2. Bagi siswa

a. Siswa harus lebih aktif dalam proses belajar mengajar sebab siswa

berperan sebagai subyek belajar bukan obyek belajar.

b. Siswa harus mampu memanfaatkan segala macam sumber belajar

yang ada disekitar.

3. Bagi sekolah

a. Sekolah hendaknya memberikan kesempatan bagi siswa dan guru

untuk mengeksplor segala fasilitas yang mendukung proses belajar.

b. Sekolah harus menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung

proses belajar.

4. Bagi peneliti lain

a. Peneliti lain hendaknya mampu menemukan teknik lain yang lebih

cocok dengan perkembangan jaman.

b. Peneliti lain harus mampu mengeksplor segala kemampuan untuk

perbaikan dan peningkatan prestasi belajar siswa.