Upload
haminh
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
URGENSI SISTEM PEMBAYARAN DAN PERAN STRATEGIS BANK SENTRAL DALAM PENGUATAN
SEKTOR KEUANGAN DI INDONESIA
Difi Ahmad JohansyahKepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur
Malang, 14 Februari 2019
Bank yang memegang simpanan
bank lain dan menggunakannya
untuk settlement pembayaran antar
bank (Singleton, 2011).
Sebuah organisasi yang berdiri
antara pemerintah dan perbankan
(Hawke, 1973).
‘Bagian dari kebijakan publik dan
bukan merupakan instrumen dari
kepentingan pribadi’. Bank sentral
menerapkan (dan kadang membantu
memformulasikan) kebijakan publik
pada sektor perbankan guna
memengaruhi variabel ekonomi (Kisch
dan Elkin, 1932).
Bank Sentral
Reserve Bank of Australia
Reserve Bank of India
Bank of Japan
Monetary
Authority of Singapore
Hong Kong
Monetary Authority
European Central Bank
Bank BI?
Bank of Canada
Central Bank of Brazil
Central Bank of Bolivia
Federal Reserve
2
1668
Sveriges Riksbank
1694
Bank of England
Bank Sentral Tertua Di Dunia
Bank of Scotland
1695
3
4
Who Signs Banknotes?
Gubernur Bank Sentral & Menteri Keuangan(UU No.7
Tahun 2011)
“Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia
Mengeluarkan Uang Rupiah sebagai Alat Pembayaran yang Sah dengan Nilai”
“In God We Trust”
Federal Reserve &Treasurer of the United States
European Central Bank
Governor and Deputy Governor of Bank of Canada
Chief Cashier
Outflow Inflow PemusnahanKas
Minimum
Posisi Kas Akhir SatKer
Estimasi Kebutuhan Uang (EKU)
Bagaimana Menghitung Kebutuhan Pencetakan Uang? Fungsi Utama Bank Sentral = Menciptakan Uang sebagai alat pembayaran/ instrumen moneter
Menggunakan variabel makro ekonomi
Persentase tertentu dari inflow, sebagai
bagian dari Clean Money Policy
Persentase dari rata-rata outflow tahunan, sebagai
buffer.
Proyeksi Posisi Kas di daerah
pada akhir tahun (T-1)
KursGDPInflasi Suku Bunga
Estimasi Kebutuhan Uang (EKU)
Rencana Cetak Uang
(RCU)
Iron Stock Nasional
Posisi Kas Akhir Kantor
Pusat
5
Dasar Penciptaan Uang
Logam-logam berharga sebagai jaminan uang
yang diterbitkan
Sertifikat-sertifikat berharga yang mewakili logam-logam berharga
Uang logam emas dan
perakFiat Money
Nilai intrinsik (nilai jaminan fisik logam
berharga)
6
1. Barterexchange (goods or
services) for other goods or services
Evolusi Sistem Pembayaran
2. CurrencyUang sudah digunakan aktif di
masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa.
Lahirnya Bank Sirkulasi(Menerbitkan uang kertas dan
Logam yang menjadi Alat pembayaran)
3. Paper Based Instrument:
Cheque, Bilyet Giro (Transfer Form), Nota Debit, Nota Kredit
Payment System Service Provider:Central Bank, Bank
Mechanism: Authorization, Clearing, Settlement
Penggunaan Uang terus Meningkat
Jumlah uang yang beredar perlu diatur = lahirnya fungsi moneter
Jumlah Bank meningkat dan kondisi geografis.
Lahirlah Sistem Kliring dan Real Time Gross Settlement
System
4. Card Based / Uang ElektronikInstrument: ATM/Debit/Credit Card, Electronic MoneyPayment System Provider:Issuer, Acquirer, Clearing Provider, Settlement Provider, Payment Gateway, SwitchingMechanism:Authorization, Clearing, Settlement
5. PlatformWeb, Mobile, SMS, USSD, STK
Transaksi Pembayaran secara online, e-commerce mulai
berkembang
6. Virtual Currency & Financial Technology
• Munculnya berbagai jenis vitual currency (cryptocurrency, Central Bank Digital Currency) dan teknologi Distributed Ledger/ Blockchain.
• Munculnya berbagai inovasi Financial technology.
Further Payment System
Innovation, Are you Ready?
Pegadaian terbesar di dunia?
Fungsi dasar pegadaian adalah: mengubah sesuatu yang tidak likuid menjadi likuid.
9
Bank Sentral sebagai
Lender of The Last Resort
Bank A Bank B Bank C Bank D
Central Bank
Pada Saat Ekonomi Lesu
Bank A Bank B Bank C Bank D
Central Bank
Pada saat kelesuan ekonomi, Bank Sentral menyediakan stimulus, dengan membeli sekuritas guna menyuntikkan
likuiditas ke dalam perekonomian.Pada saat krisis, uang kartal menjadi sangat
penting. Contohnya pada saat kejadian krisis 1998, ada bank collapse, terjadi rush money atau Bank Run, BI berperan sebagai penyedia likuiditas.
Pada Saat Krisis
Contoh : Quantitative Easing yang dilakukan oleh ECB & Federal Reserve
Evolusi Tugas Bank Indonesia
1953
Nasionalisasi
De Javasche
Bank menjadi
Bank Indonesia
Tugas BI: menjaga
stabilitas Rupiah,
mengedarkan uang,
memajukan dan
mengawasi urusan
kredit dan bank
UU 11/1953
1968
Pemisahan Tugas
dan Kedudukan
Bank Senral dari
Fungsi Komersial
Tugas BI: BI tidak dapat
lagi menyalurkan kredit
komersial, namun
berperan sbg agen
pembangunan, dan
pemegang kas negara
UU 13/1968
1999 2004
Independensi
Bank Sentral dan
Penetapan Tujuan
Tunggal BI
Penyempurnaan
Pengaturan
Tugas dan
Wewenang BI
Tugas BI: Sbg lembaga
negara yg independen
dgn satu tujuan tunggal
yaitu untuk mencapai dan
memelihara kestabilan
nilai Rupiah
UU 23/1999 UU 3/2004
Penegasan kedudukan
bank sentral yg
independen,
penyempurnaan
pengaturan tugas dan
wewenang, penataan
fungsi pengawasan BI
2002
Penguatan
Kedudukan Bank
Sentral sebagai
Otoritas Moneter
“Negara memiliki suatu
bank sentral yg
susunan, kedudukan,
kewenangan, tanggung
jawab, dan
independensinya
diatur dgn UU”
UUD 1945 Pasal 24D
1922
Perkembangan De javasche
bank dari Bank Komersiil
(1822) sampai tugas awal Bank
Sentral pada masanya
• 1828 : Hak octrooi (mengedarkan
uang) dari Pemerintah Hindia Belanda.
• 1828 – 1921 : Bank Sirkulasi Gulden
untuk wilayah Hindia Belanda.
• 1922, perluasan fungsi :
mengeluarkan uang kertas, layanan
jasa bank, kasir pemerintah dan kredit
pemerintah, kliring antar bank, dan
pengawasan Bank.
Fungsi otoritas Moneter tetap berada di
tangan Pemerintah c.q. Bank Sentral
Belanda.
UU De Javasche-bank wet
Akuntansi Bank
Sentral
Uang yang dimusnahkan BI
mengurangi rekening
pembuatan uang dan
dicantumkan dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.
Dalam Neraca Bank Indonesia,
Uang Yang Dicetak dan
Diedarkan kepada Masyarakat
merupakan kewajiban/ utang
Bank Indonesia kepada
pemegangnya, sehingga
berada di sisi Passiva.
12
NERACA BANK SENTRAL NERACA KONSOLIDASI BANK UMUM
Aktiva Pasiva Aktiva Pasiva
1. Tagihan pada
Lembaga &
Perusahaan
Pembiayaan
2. Tagihan pada
Perusahaan &
Perorangan
3. Tagihan pada Bank
4. Aktiva Lainnya
Aktiva Luar Negeri
Tagihan pada Pemerintah
1. Uang Kartal di
Masyarakat
2. Kas Bank
3. Saldo giro bank
umum
4. Saldo giro perush &
perorangan
Pasiva Luar Negeri
Rekening Pemerintah
Operasi Pasar Terbuka
(OPT)
Pasiva lainnya
Total Aktiva Total Pasiva
Dipindahkan ke
sisi aktiva
Digabung
menjadi
angka
bersih
Total Aktiva Total Pasiva
1. Kas
2. Giro pada BI
3. Aktiva Luar Negeri
4. Tagihan Sektor
Pemerintah
• Pemerintah Pusat
• Lembaga &
Perusahaan
Pembiayaan
5. Tagihan pada
perusahaan
perorangan (a.n.
Kredit)
6. Aktiva Lainnya
1. Giro
2. Tabungan & Simp.
Berjangka
3. Rekening Valas
4. Pasiva Luar Negeri
5. Rekening
Pemerintah
6. Utang pada BI
7. Pasiva Lainnya (a.l.
Modal)
Faktor utama yang mempengaruhi uang beredar:
- Aktiva Luar Negeri Bersih
- Aktiva Dalam Negeri Bersih
- Pertumbuhan kredit
Apakah Neraca Sistem Moneter Itu?
Neraca Otoritas Moneter (NOM)
NFA
NDA:
- NCG
- NOI
Uang primer (M0):
- Uang kartal dimasyarakat
- Uang kartal di bank
- Giro Bank di BI
- OPT
- Giro swasta rp
Neraca Bank-bank
NFA
NDA:
- NCG
- Uang kartal bank
- Giro di BI
- OPT
- Kredit
- NOI
Giro swasta rp
Tabungan
Deposito
Giro swasta valas
Modal/Ekuitas
Neraca Sistem Moneter (NSM)
NFA
NDA:
- NCG
- Kredit
- NOI
M2:
- M1:
- Uang kartal di masyarakat
- Giro swasta rp
- Uang kuasi:
- Deposito
- Tabungan
- Giro swasta valas
Neraca Otoritas Moneter + Neraca Bank-Bank (tagihan dan kewajiban di antara keduanya saling meniadakan)
M0 = NFA + NDA (NOM) M2 = NFA + NDA (NSM)
NFA : Net Foreign AssetNDA : Net Domestic AssetNCG : Net Claims on Central Government
NOI : Net Other ItemsOPT : Operasi Pasar Terbuka
Dalam Neraca Sistem Moneter terlihat jelas bahwa NFA dan NDA
merupakan faktor penting yang mempengaruhi uang beredar.
= Neraca Sistem Moneter
14
“Seigniorage is profit from money creation, a way for
governments to generate revenue without levying
conventional taxes”
Seignorage
Seignorage di Amerika merupakan surplus dari
kupon atas penerbitan bonds pemerintah
(sebagai jaminan untuk pencetakan uang)
dikurangi dengan biaya pencetakan dan
pengedaran uang.
Seignorage di Thailand merupakan surplus dari
hasil pengelolaan fix assets (emas, devisa, dll)
yang dijadikan jaminan pencetakan uang
dikurangi dengan biaya pencetakan dan
pengedaran uang.
Issued
2008
2006
2003
2004
2013
19281976
19351963
Federal Reserve tidak pernah
mencabut uang.
Dalam Neraca Bank Indonesia tidak dikenal
pendapatan dari pencetakan uang
(seignorage income).
15
Bagaimana Uang Mengalir melalui Bank Sentral?
Note:
• Uang dapat berubah dari uang kartal menjadi
demand deposit (M1) maupun time deposit
(uang giral).
• Bank adalah lembaga yang memiliki
kemampuan leveraging (menciptakan
utang).
• Bunga Kredit dapat menambah besaran uang
beredar.
• Because loan counts as money, the total
monetary supply increases.
Central BankMasyarakat
People’s Deposit
Bank’s loan to people/ Other Banks
Bank’s Deposit in
Central Bank(Bank mendapatkan interest atas
simpanannya di Bank Sentral)
(masyarakat mendapatkan
interest atas simpanannya di Bank Umum)
Money Creation
(Bank memperoleh interest atas pinjaman yang diberikan kepada masyarakat/ Bank lain)
(Bank memperoleh interest atas securities atau financial asset )
Central Bank/ Government Securities
Central Bank’s loan to Bank(Bank Sentral memperoleh interest atas pinjaman yang diberikan kepada Bank)
Bank
Central Bank
Bank CBank A
Bank B
Kliring dan Net Settlement
Bank A : Kewajiban terhadap Bank B & Bank C
Bank B : Hak atas Bank A & Bank C
Bank C : Kewajiban terhadap Bank B & Hak terhadap Bank A
Total Hak/ Tagihan > Kewajiban = Bank Menang Kliring
Total Hak/ Tagihan < Kewajiban = Bank Kalah Kliring
Bank Sentral melakukan setelmen melalui proses kliring(perhitungan hak dan kewajiban masing-masing bank)pada akhir periode (deffered), kemudian mendebet danmengkredit rekening giro Bank yang ada di Bank Sentral,sebesar hasil akhir perhitungan seluruh hak dankewajiban masing-masing bank (net).
Setelmen Tanpa Kliring
• Bank melakukan setelmen dengan menyampaikan kewajiban/ menerima hak secara langsung ke/dari Bank-Bank terkait.
• Setelmen memerlukan waktu yang lama karena jumlah Bank banyak dan faktor geografis (jarak antar Bank).
• Bank baru dapat memenuhi kewajibannya dalam hal likuiditas tersedia, atau menunggu tagihan/hak-nya dari Bank lain potensi deadlock.
Bank CBank A
Bank B
Bank D Bank E
17
Real Time Gross Settlement
Central Bank
Bank CBank A
Bank B
• Efektifitas Dana di sisi penerima akhir memerlukan waktu karena baru terjadi di akhir periode, yakni setelah proses kliring dan net settlementdilakukan.
• Terdapat Potensi Risiko Kegagalan (Risk of Failure) di akhir periode, dalam hal terdapat Bank dengan kewajiban besar namun tidak memiliki likuiditas yang memadai.
Isu Deffered Net Settlement
• Bank Sentral melakukan setelmen dengan mendebet dan mengkredit rekeninggiro masing-masing Bank secara langsung (gross) sesuai nilai hak dankewajiban-nya, berdasarkan urutan waktu pengiriman transaksi (First In First Out).
• Kebutuhan Likuiditas sangat besar karena setelmen baru dapat dilakukan apabilatersedia saldo yang cukup di rekening giro masing-masing Bank potensiqueueing transaksi.
Bank A : Kewajiban terhadap Bank B & Bank C
Bank B : Hak atas Bank A & Bank C
Bank C : Kewajiban terhadap Bank B & Hak terhadap Bank A
18
UE yang digunakan secara terbatas,
yaitu hanya dapat digunakan sebagai
instrumen pembayaran kepada
Penyedia Barang dan/atau Jasa yang
merupakan Penerbit UE tersebut.
Media penyimpanan chip.
Transaksi Offline.Media penyimpanan server.
Transaksi Online.
Uang Elektronik – Closed LoopContoh Implementasi Closed Loop di Pesantren
• Setiap pihak yang bertindak sebagai Penyelenggara wajibterlebih dahulu memperoleh izin dari Bank Indonesia.
• Kewajiban izin dikecualikan bagi pihak yang bertindaksebagai Penerbit UE Closed Loop dengan jumlah DanaFloat kurang dari Rp1.000.000.000,- (satu miliar Rupiah).
Chip Based Server Based
Contoh UE
Closed Loop
PesantrenOrang Tua
Santri
Menyetor uang
untuk keperluan
santri
Santri
Mendapatkan UE &
Top-up uang elektronik
ke Pesantren sesuai
nilai yang disetor
orangtua masing-
masing
Pembelian Barang
di Kopontren
Absensi/ Kehadiran
Santri
Fitur UE
closed loop
19
Payment System = Blood Circulatory System
Dana dan
instrumen pembayaran
Stroke Serangan Jantung
Gangguan Pada Circulatory System :Gangguan Pada
Payment System :
Money Supply had
stopped circulating.
Execution of monetary
policy is disrupted.
20
Moneter
Stabilitas
Sistem Keuangan
Sistem Pembayaran
Melaksanakan
penyelenggaraan jasa SP
menetapkan penggunaan
alat pembayaran
mewajibkan
penyelenggara jasa SP
untuk menyampaikan
laporan tentang
kegiatannya
memberikan persetujuan
& izin atas
penyelenggaraan jasa SP
Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran
Jasa sistem pembayaran yang dapat dilaksanakan oleh BI a.l. jasa transfer dana nilai besar
Persetujuan terhadap penyelenggaraan jasa sistempembayaran dimaksudkan agar penyelenggaraanjasa sistem pembayaran oleh pihak lain memenuhipersyaratan, khususnya keamanan dan efisiensi
Hal ini dimaksudkan agar alat pembayaran yang digunakan dalam masyarakat memenuhi persyaratan keamanan bagi pengguna
BI dapat memantau penyelenggaraan SP.
Informasi yang diperoleh dari penyelenggaraan SPjuga diperlukan untuk menunjang pelaksanaantugas-tugas BI
Sistem keuangan yang sehat serta kelancaran dan
keamanan sistem pembayaran merupakan
prasyarat efektivitas suatu kebijakan moneter.
Kebijakan moneter yang tidak tepat dapat
mengakibatkan terganggunya stabilitas
sistem keuangan
Kelancaran dan keamanan sistem pembayaran mendukung stabilitas sistem keuangan
dan efektivitas kebijakan moneter.
21
Tantangan SP Kedepan
Single Platform untuk
Transaksi non tunai• Individu dapat
menciptakan uang.
• Potensi hilangnya Third
Central Party
Virtual & Crypto currencyFinancial Technology
Pengaturan industri untuk:
- Persaingan yang sehat.
- Perlindungan konsumen.
- Memfasilitasi Fintech agar
berkontribusi optimal
terhadap perekonomian.
22
Redenominasi
23
TERIMA KASIH
Prinsip Umum Kewajiban PendaftaranRuang Lingkup
Virtual
Currency
APU PPT
SP Terkini:Pengaturan Bank Indonesia dalam Teknologi Finansial
Perlindungan
Konsumen,
Manajemen Risiko,
dan Kehati-hatian
Pendaftaran, Regulatory
Sandbox, Perizinan,
Pemantauan dan
Pengawasan
• Penyelenggara Teknologi Finansial dalam bidang
Sistem Pembayaran harus mendaftar ke BI.
• Penyelenggara Teknologi Finansial terdaftar wajib
melaporkan data transaksi dan informasi lainnya.
Harus mentaati
ketentuan APU PPT
VC bukan alat pembayaran yang sah. Semua
Penyelenggara Teknologi Finansial dilarang
untuk melakukan transaksi menggunakan VC.
PengembanganInfrastruktur
PerluasanLayanan
HarmonisasiRegulasi
EdukasiPerilaku
ForumSistem Pembayaran
Indonesia
SP Terkini:Elektronifikasi SP-2024
NonTunai!