19
ULTRASONOGRAFI (USG) Sejarah USG Pertama kali ultrasonik ini digunakan dalam bidang teknik untuk radar, yaitu teknik SONAR ( Sound, Navigation and Ranging) oleh Langevin (1918), seorang Perancis, pada waktu perang dunia ke I, untuk mengetahui adanya kapal selam musuh. Kemudian digunakan dalam pelayaran untuk menentukan kedalaman laut. Menjelang perang dunia ke II (1937), digunakan pertama kali untuk pemeriksaan jaringan tubuh, tetapi hasilnya belum memuaskan. Setelah perang dunia ke II à digunakan untuk pemeriksaan alat-alat tubuh. Hoery dan Bliss pada tahun 1952, telah melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ, misalnya pada hepar dan ginjal. Sekarang USG merupakan alat praktis dengan pemeriksaan klinis yang luas. Definisi Merupakan salah satu imaging diagnostik ( pencitraan diagnostik) untuk pemeriksaan alat alat dalam tubuh manusia, dimana dapat mempelajari bentuk, ukuran anatomis, gerakan serta hubungan dengan jaringan sekitarnya. USG bersifat Non-invasif, sehingga dapat dilakukan dengan cepat, aman dan data yang diperoleh mempunyai nilai diagnostik yang tinggi. Ultrasonografi merupakan salah satu teknologi kesehatan yang bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Ultrasonografi

Usg

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Usg

ULTRASONOGRAFI (USG)

Sejarah USG

Pertama kali ultrasonik ini digunakan dalam bidang teknik untuk radar, yaitu teknik SONAR

( Sound, Navigation and Ranging) oleh Langevin (1918), seorang Perancis, pada waktu perang

dunia ke I, untuk mengetahui adanya kapal selam musuh. Kemudian digunakan dalam pelayaran

untuk menentukan kedalaman laut. Menjelang perang dunia ke II (1937), digunakan pertama

kali untuk pemeriksaan jaringan tubuh, tetapi hasilnya belum memuaskan. Setelah perang dunia

ke II à digunakan untuk pemeriksaan alat-alat tubuh. Hoery dan Bliss pada tahun 1952, telah

melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ, misalnya pada hepar dan ginjal.

Sekarang USG merupakan alat praktis dengan pemeriksaan klinis yang luas.

Definisi

Merupakan salah satu imaging diagnostik ( pencitraan diagnostik) untuk pemeriksaan alat alat

dalam tubuh manusia, dimana dapat mempelajari bentuk, ukuran anatomis, gerakan serta

hubungan dengan jaringan sekitarnya. USG bersifat Non-invasif, sehingga dapat dilakukan

dengan cepat, aman dan data yang diperoleh mempunyai nilai diagnostik yang tinggi.

Ultrasonografi merupakan salah satu teknologi kesehatan yang bermanfaat untuk meningkatkan

pelayanan kesehatan. Ultrasonografi atau disingkat USG adalah suatu kaidah pemeriksaan tubuh

menggunakan gelombang bunyi pada frekuensi tinggi. Teknologi USG tidak asing bagi kaum ibu

karena mereka biasanya menggunakannya pada masa kehamilan untuk memonitor keadaan janin

dalam kandungan. USG ini adalah salah satu aplikasi teknologi radar dan telah ada sejak puluhan

tahun lalu. Lebih jauh kea rah medis, USG medis (sonografi) dapat diartikan sebagai sebuah

teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ

internal dan otot, struktur, dan luka patologi, sehingga teknik ini berguna untuk memeriksa

organ. Namun biasanya sonografi obstetrik digunakan ketika masa kehamilan.

Prinsip USG adalah penggunaan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara dengan frekuensi

lebih tinggi daripada kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa

mendengarnya sama sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20

Page 2: Usg

– 20.000 cpd (Cycles per detik- Hertz). Sedangkan dalam pemeriksaan USG ini mengunakan

frekuensi 1- 10 MHz ( 1- 10 juta Hz).

Ultrasonografi dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk membantu menegakkan diagnosis

penyakit dalam, terutama pemeriksaan organ-organ tubuh bagian dalam

Dapat dipelajari bentuk, ukuran organ, adanya tumor, serta gerakan organ tubuh seperti jantung

dan janin bayi. Pemeriksaan dengan ultrasonografi tidak menyebabkan rasa sakit, dapat

dilakukan dengan cepat, aman, dan tidak ada kontraindikasi. Beberapa ultrasonografi dapat

digunakan pada beberapa organ tubuh, misalnya USG saluran empedu, USG hati atau lever,

USG pankreas, USG limpa, USG ginjal, USG vaskuler atau pembuluh darah, USG payudara

(mamografi), USG tiroid, USG kandungan dan lain-lain

Perangkat USG terdiri dari transducer, monitor, dan mesin USG. Transducer adalah komponen

USG yang ditempelkan  pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau

dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transducer terdapat kristal yang

digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transducer. Monitor

merupakan perangkat yang digunakan untuk menampilkan display hasil USG dan mengetahui

arah dan gerakan jarum menuju sasaran. Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana

fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG merupakan

CPU dalam teknologi USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama

seperti pada CPU pada PC termasuk untuk mengubah gelombang hasil USG menjadi gambar.

Page 3: Usg

Dalam pemeriksaan kandungan dengan USG, ada dua metode yang lazim ditempuh. Pertama,

metode transabdominal. Metode ini paling dikenal karena ditemukan lebih dahulu. Dokter akan

mengoleskan semacam jelly di perut lalu menggerakkan transducer untuk memperoleh gambaran

yang dikehendaki. Secara sederhana, jelly berfungsi mempertinggi kemampuan mesin USG

untuk mengantarkan gelombang suara. Metode kedua adalah transvaginal. Pada metode ini,

transducer dimasukkan ke vagina. Dengan cara ini, gambar yang dihasilkan lebih jelas karena

resolusi yang lebih tinggi. Maklum, obyek yang diperiksa berada lebih dekat dengan transducer

ketimbang pada metode transabdominal. Sebagai catatan, metode transvaginal dijamin tidak

Page 4: Usg

berefek negatif apa pun untuk wanita hamil dan janin yang dikandungnya. Prosedur pemeriksaan

dengan metode ini memakan waktu sekitar 15 menit. Selama pemeriksaan, pasien dapat

menyaksikan gambar-gambar bayinya melalui monitor.

Pemeriksaan USG tidak ada kontra indikasinya, karena pemeriksaan ini sama sekali tidak akan

memperburuk penyakit penderita. USG juga tidak berbahaya bagi janin karena USG tidak

mengeluarkan radiasi gelombang suara yang bisa berpengaruh buruk pada otak si jabang bayi.

Hal ini berbeda dengan penggunaan sinar rontgen. USG baru berakibat negatif jika telah

dilakukan sebanyak 400 kali. Dampak yang timbul dari penggunaan USG hanya efek panas yang

tak berbahaya bagi ibu maupun bayinya. Dalam 20 tahun terakhir ini, diagnostik ultrasonik

berkembang dengan pesatnya, sehingga saat ini USG mempunyai peranan penting untuk

menentukan kelainan berbagai organ tubuh. Jadi, jelas bahwa dalam penggunaan USG untuk

menegakkan diagnosa medis tidak memiliki kontra indikasi atau efek samping terhadap pasien.

Kelebihan USG :

Bersifat non-invasif

Dapat digunakan untuk melihat pergerakan organ, seperti fluoroskopi

Sifat jaringan-jaringan yang dicitrakan dapat dibedakan

Alatnya kecil dan dapat dibawa ke mana-mana (misal ke bangsal, unit darurat dll)

Pemeriksaan tidak memerlukan waktu yang lama

Tenaga listrik yang diperlukan hanya sedikit

Ruangan yang diperlukan relatif kecil dan dinding tidak perlu diberi proteksi tambahan

Memungkinkan tindakan biopsi jaringan yang tepat

Peralatan relatif lebih murah kalau dibandingkan dengan alat roentgen diagnostik khusus,

kedokteran nuklir, tomografi komputer, dan alat magnetic resonance.

Kelemahan USG :

Memiliki masalah jika harus menembus tulang, sehingga USG untuk otak orang dewasa

sangat terbatas.

Kinerjanya jelek jika ada gas antara transduser dengan organ tubuh yang akan discan

akibat perbedaan ekstrim pada imperdansi akustiknya. Contoh: gas yang berlebih pada

Page 5: Usg

lambung akan menyulitkan untuk scanning pankreas, dan tidak mungkin untuk membuat

citra dari paru-paru.

Penetrasi kedalaman USG terbatas, sehingga sulit untuk membuat citra struktur/organ

tubuh yang lebih dalam, terutama pada pasien yang gemuk.

Metoda USG bergantung pada operator. Keahlian yang tinggi dan pengalaman sangat

diperlukan untuk memperoleh citra dengan kualitas yang bagus dan membuat diagnosa

yang akurat.

Ada beberapa prosedur yang perlu diperhatikan dalam penggunaan USG, yaitu lebih kepada

persiapan pasien, walaupun sebenarnya tidak diperlukan persiapan khusus. Walaupun demikian

pada penderita obstivasi, sebaiknya semalam sebelumnya diberikan laksansia. Untuk

pemeriksaan alat- alat rongga di perut bagian atas, sebaiknya dilakukan dalam keadaan puasa dan

pagi hari dilarang makan dan minum yang dapat menimbulkan gas dalam perut karena akan

mengaburkan gambar organ yang diperiksa. Untuk pemeriksaan kandung empedu dianjurkan

puasa sekurang-kurangnya 6 jam sebelum pemeriksaan, agar diperoleh dilatasi pasif yang

maksimal. Untuk pemeriksaan kebidanan dan daerah pelvis, buli-buli harus penuh. Pasien akan

diminta untuk menurunkan  celana/rok hingga pangkal paha. Setelah itu gel dingin, sebagai

konduktor gelombang  suara akan dioleskan di atas perut pasien. Sonografer akan menggunakan

suatu alat untuk menghasilkan gelombang suara ke dalam rahim. Alat tersebut digerakan

perlahan di atas perut pasien. Gelombang suara dipantulkan oleh tulang dan jaringan tubuh

kembali ke alat pemindai sebagai sinyal listrik untuk mengghasilkan citra berwarna hitam dan

putih dari si janin. Biasaanya pada kehamilan trimester 1, dianjurkan agar pasien tidak buang air

kecil dulu atau banyak minum agar dapat melihat rahim dan janin dengan lebih baik.

Setelah dilakukan proses USG, akan diperoleh hasil berupa print out USG. Pada hasil USG,

selain gambar janin, terdapat tabel-tabel atau angka-angka yang diukur dari pengukuran dokter

terhadap tungkai lengan, kaki, dan diameter kepala. Itu semua bisa menghasilkan rumus yang

menunjukkan berat janin. Namun hanya dokter yang bisa membacanya. Adapun istilah umum

yang biasa diketahui, yaitu :

LMP (last menstrual period):  hari pertama haid terakhir.

Page 6: Usg

EDD (LMP): taksiran persalinan berdasarkan tanggalan menstruasi.

GA (Gestational Age). Ini menunjukkan perkiraan umur kehamilan, berdasarkan panjang tungkai

lengan, tungkai kaki ataupun diameter kepala. Jika salah satu dari GA di foto USG menunjukkan

besaran yang tidak normal, dokter langsung bisa mendeteksinya sebagai kelainan. Terutama GA

di bagian kepala

Dalam print out hasil USG juga terdapat kolom Fetal Biometry, dari kolom ini dapat dibaca

informasi-informasi sebagai berikut :

BPD: Biparietal diameter. Ini adalah ukuran tulang pelipis kiri dan kanan. Biasa digunakan untuk

mengukur janin di trimester dua atau tiga.

HC: Head Circumferencial atau lingkaran kepala

AC: Abdominal Circumferencial. Ukuran lingkaran perut bayi. Jika dikombinasikan dengan

BPD akan menghasilkan perkiraan berat bayi.

FL: Femur Length. Merupakan ukuran panjang tulang paha bayi.

FW: Fetal weight atau berat janin

Biasanya, yang diperiksa saat USG adalah mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

kehamilan, yaitu :

Konfirmasi kehamilan. Embrio dalam kantung kehamilan dapat dilihat pada awal

kehamilan 5 ½ minggu, kemudian detak jantung janin biasanya diketahui dalam usia

tujuh minggu.

Mengetahui usia kehamilan

Menilai pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan.

Masalah dengan plasenta. USG bisa menilai dan mengetahui kondisi plasenta, apakah ada

masalah misalnya seperti plasenta previa.

Kehamilan kembar. Dengan pemeriksaan USG bisa mengetahui apakah ada satu atau

lebih fetus di rahim.

Page 7: Usg

Mengukur cairan ketuban. Jumlah cairan ketuban dapat dinilai dengan USG, sehingga

jika terjadi masalah ketika kandungan kelebihan cairan ketuban atau terlalu sedikit.

Kelainan letak janin. Tidak saja kelainan janin dalam rahim, tetapi bisa juga mengetahui

kelainan yang bisa diketahui dengan USG, seperti ; hydrocefalus, kelainan jantung, down

syndrome.

Mengetahui jenis kelamin bayi.

Penggunaan USG tidak hanya untuk masalah kandungan dan kebidanan, tapi juga dapat

memberikan kemudahan dalam memberikan pelayanan kesehatan, yaitu dapat dengan mudah

dan murah mendeteksi sesuatu. Diantaranya adalah : USG mampu menemukan dan menentukan

letak massa dalam rongga perut dan pelvis, dapat membedakan kista dengan massa yang  solid,

dapat mempelajari pergerakan organ ( jantung, aorta, vena kafa), maupun pergerakan janin dan

jantungnya. USG dapat digunakan untuk pengukuran dan penetuan volum, pengukuran

aneurisma arterial, fetalsefalometri, menentukan kedalaman dan letak suatu massa untuk bioksi.

USG juga dapat menentukan volum massa ataupun organ tubuh tertentu (misalnya buli-buli,

ginjal, kandung empedu, ovarium, uterus, dan lain-lain). Dari hasil diagnosis seperti ini, dapat

ditentukan bagaimana tindakan medis selanjuntnya, contohnya adalah menentukan perencanaan

dalam suatu radioterapi. Berdasarkan besar tumor dan posisinya, dosis radioterapi dapat dihitung

dengan cepat

Aplikasi Klinik pemeriksaan USG

1. Ultrasonografi Obstetrik atau Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan ultrasonografi dalam kehamilan dapat berperan dalam deteksi kelainan janin,

menentukan usia kehamilan, dan diagnosa dini kehamilan kembar.

2. Kardiologi (Ekokardiografi)

Ekokardiografi merupakan salah satu sonografi yang digunakan untuk jantung digunakan untuk

diagnosa penyakit jantung

Page 8: Usg

Pemeriksaan ini merupakan salah satu cara untuk menilai kesehatan jantung,

diantaranya:

1. Mengetahui adanya penyakit jantung bawaan,

2. Menilai fungsi jantung,

3. Menilai kekuatan kontraksi otot-otot jantung,

4. Menilai adanya kelainan katup,

5. Menilai keadaan pembuluh darah koroner,

6. Melihat terdapatnya trombus,

7. Mengetahui adanya infeksi jantung,

8. Menilai adanya peradangan pada jantung,

9. Mencari komplikasi pada jantung dari penyakit penyakit lainnya (misalnya: infeksi virus

dapat berakibat miokarditis,   penyakit kawasaki yang sangat mirip dengan campak atau

rubela dapat menyebabkan kerusakan pada arteri koroner, dsb)

3. Oftalmologi (A-scan ultrasonography, B-scan ultrasonography)

Metode ultrasonografi yang digunakan untuk pencitraan mata.  Kegunaan dari USG mata adalah

untuk melihat bagian lapisan mata paling dalam, apakah ditemukan suatu kebocoran pada suatu

lapisan atau tidak.

4. Abdomen

Beberapa kelainan abdomen yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan USG, antara lain:

a) Obstruksi traktus gastrointestinal

b) Gastrokisis, omfalokel

c) Hernia umbilikalis

d) Hernia diafragmatika

e) Batu empedu

Jenis-jenis USG

a) USG 2D

Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik

sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.

Page 9: Usg

b) USG 3D

Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal.

Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh

janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini

dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).

c)

c) USG 4D

Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak

(live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4

Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan

membayangkan keadaan janin di dalam rahim.

Page 10: Usg

Penatalaksanaan Ultrasonografi (USG)

a. Persiapan pasien

Sebelum pasien menjalani pemeriksaan USG, pasien harus memperoleh informasi yang

cukup mengenai pemeriksaan USG yang akan dijalaninya. Informasi penting yang harus

diketahui pasien adalah harapan dari hasil pemeriksaan, cara pemeriksaan (termasuk

posisi pasien) dan berapa biaya pemeriksaan.

Sebelum melakukan pemeriksaan USG, pastikan bahwa pasien benar-benar telah

mengerti dan memberikan persetujuan untuk dilakukan pemeriksaan USG atas dirinya.

b. Persiapan pemeriksa

Pemeriksa diharapkan memeriksa dengan teliti surat pengajuan pemeriksaan USG, apa

indikasinya dan apakah perlu didahulukan karena bersifat darurat gawat, misalnya pasien

dengan kecurigaan kehamilan ektopik.

Hal yang perlu dipersiapkan antara lain mencocokkan identitas pasien, keluhan klinis dan

pemeriksaan fisik yang ada; kemudian berikan penjelasan dan ajukan persetujuan lisan

terhadap tindak medik yang akan dilakukan.

Page 11: Usg

Dimasa mendatang tampaknya pemeriksaan USG memerlukan persetujuan tertulis dari

pasien. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk mencegah penularan penyakit berbahaya

seperti HIV/AIDS dan penyakit menular seksual akibat semakin banyaknya seks bebas

dan pemakaian narkoba.

Pemeriksa diharapkan juga agar selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.

Kemampuan diagnostik seorang sonologist sangat ditentukan oleh pengetahuan,

pengalaman dan latihan yang dilakukannya.

c. Persiapan alat dan bahan

Perawatan peralatan yang baik akan membuat hasil pemeriksaan juga tetap baik.

Hidupkan peralatan USG sesuai dengan tatacara yang dianjurkan. Panduan pengoperasian

peralatan USG sebaiknya diletakkan di dekat mesin USG, hal ini sangat penting untuk

mencegah kerusakan alat akibat ketidaktahuan operator USG.

Perhatikan tegangan listrik pada kamar USG, karena tegangan yang terlalu naik-turun

akan membuat peralatan elektronik mudah rusak.

Setiap kali selesai melakukan pemeriksaan USG, bersihkan semua peralatan dengan hati-

hati, terutama pada transduser (penjejak) yang mudah rusak. Bersihkan transduser dengan

memakai kain yang lembut dan cuci dengan larutan anti kuman yang tidak merusak

transduser.

Selanjutnya taruh kembali transduser pada tempatnya, rapikan dan bersihkan kabel-

kabelnya, jangan sampai terinjak atau terjepit.  

Prinsip interpretasi Ultrasonografi

Prinsip interpretasi gambar dalam ultrasonografi berdasarkan kepada kekuatan atau intensitas

gelombang yang dipantulkan kembali oleh jaringan ke transduser.

Berdasarkan kekuatan intensitas tersebut, penggambaran ultrasonografi dibedakan menjadi:

Hyperechoic

Hypoechoic

Anechoic

1. Hyperechoic

Echo yang dihasilkan terang à terlihat warna putih pada hasil scan.

Page 12: Usg

Untuk menunjukkan highly-reflective interfaces, seperti collagen, lemak, udara, benda

keras dan tulang

Pada tulang dan udara à menghambat laju gelombang suara à menghasilkan

hyperechoic

Pada interface antara jaringan lunak-udara à sekitar 99% gelombang suara direfleksikan,

Pada interface antara jaringan lunak-tulang à sekitar 30% gelombang suara direfleksikan

sisanya akan diserap oleh tulang.

Oleh karena itu pada kedua jenis interface tersebut, echo yang dihasilkan oleh permukaan

sangat kuat tetapi struktur yang berada di bawah interface tersebut tidak akan tampak.

2. Hypoechoic

Echo yang dihasilkan sedikit à terlihat warna abu-abu hitam pada hasil scan

Penggambaran ultrasonografi hypoechoic untuk menunjukkan intermediate reflection/

transmission, seperti pada kebanyakan jaringan lunak.

3. Anechoic

Tidak ada echo yang dihasilkan à terlihat warna hitam pada hasil scan

Hal ini menunjukkan complete transmission dari suara contohnya pada cairan

Sedangkan kehadiran suatu partikulat di dalam cairan akan menyebabkan terbentuknya

echo.

Contoh hasil USG

Page 13: Usg

REFERENSI

1. David Sutton, Textbook of radiolog and imaging, 7th ed. Churcil, Livingstone. USA

2. http://navy102.wordpress.com/2008/10/07/usg-ultra-sonography /

3. http://alifis.wordpress.com/2009/06/05/seri-fisika-kesehatan__usg-eeg /

4. The Book “Biomedical Engineering”