6
2.3 Usia balita Pertumbuhan gigi pada manusia dimulai pada saat bayi berusia 6-9 bulan dengan tumbuhnya dua gigi seri rahang bawah disusul dengan gigi seri rahang atas. Pada usia 7-10 bulan tumbuh dua gigi seri depan kedua (di samping gigi seri pertama) rahang atas maupun bawah. Kadang-kadang gigi seri kedua di rahang bawah tumbuh lebih dulu sebelum gigi seri kedua rahang atas. Lalu, satu gigi geraham depan tumbuh pada usia 16-20 bulan. Gigi taring juga mulai muncul pada usia yang sama. Gigi geraham kedua tumbuh pada usia 23-30 bulan. Biasanya, anak akan punya gigi susu lengkap (20) pada usia 3 tahun (PDGI, 2009). Pada masa balita (2-5 tahun), perkembangan anak berubah dari otonomi ke inisiatif, timbul keinginan- keinginan yang baru dalam diri anak. Pada masa akhir anak, ia sudah mulai mempertanggung jawabkan perbuatannya sendiri. Perkembangan motorik dan keterampilan anak diperoleh melalui proses kematangan dan latihan. Masa balita dikaitkan dengan masa “kemandirian” atau disebut sikap “kepala batu”. Anak akan mulai membantah apa yang tidak sesuai dengan keinginannya. Sikap “kepala batu” ini dapat diubah bila orangtua atau pendidik konsisten memperlihatkan kewibawaan dan peraturan yang telah ditetapkan. Pada anak akan terlihat kemiripan dengan orangtua, ini disebut proses identifikasi. Proses identifikasi adalah

Usia balita

Embed Size (px)

DESCRIPTION

usia balita

Citation preview

2.3 Usia balitaPertumbuhan gigi pada manusia dimulai pada saat bayi berusia 6-9 bulan dengan tumbuhnya dua gigi seri rahang bawah disusul dengan gigi seri rahang atas. Pada usia 7-10 bulan tumbuh dua gigi seri depan kedua (di samping gigi seri pertama) rahang atas maupun bawah. Kadang-kadang gigi seri kedua di rahang bawah tumbuh lebih dulu sebelum gigi seri kedua rahang atas. Lalu, satu gigi geraham depan tumbuh pada usia 16-20 bulan. Gigi taring juga mulai muncul pada usia yang sama. Gigi geraham kedua tumbuh pada usia 23-30 bulan. Biasanya, anak akan punya gigi susu lengkap (20) pada usia 3 tahun (PDGI, 2009).Pada masa balita (2-5 tahun), perkembangan anak berubah dari otonomi ke inisiatif, timbul keinginan-keinginan yang baru dalam diri anak. Pada masa akhir anak, ia sudah mulai mempertanggung jawabkan perbuatannya sendiri. Perkembangan motorik dan keterampilan anak diperoleh melalui proses kematangan dan latihan. Masa balita dikaitkan dengan masa kemandirian atau disebut sikap kepala batu. Anak akan mulai membantah apa yang tidak sesuai dengan keinginannya. Sikap kepala batu ini dapat diubah bila orangtua atau pendidik konsisten memperlihatkan kewibawaan dan peraturan yang telah ditetapkan. Pada anak akan terlihat kemiripan dengan orangtua, ini disebut proses identifikasi. Proses identifikasi adalah proses mengadopsi sifat, sikap, pandangan orang lain dan dijadikan sifat, sikap dan pandangannya sendiri. Oleh karena itu, pada masa ini perlu ketegasan dari orangtua untuk membiasakan anak dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Pada usia ini adalah saat yang paling baik untuk mulai menggunakan sikat gigi (Yulia, 2000).Perilaku anak akan menentukan status kesehatan gigi mereka termasuk pola makan dan kebiasaan membersihkan gigi. Anak yang mengkonsumsi makanan yang manis di luar jam makan akan meningkatkan risiko karies. Keadaan ini diperburuk dengan anak yang malas untuk menyikat gigi (Eka, dkk. 2009).Beberapa teknik pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang dapat dilaksanakan dan merupakan peran dari orangtua terutama ibu pada usia ini adalah:1. Membersihkan gigi Membersihkan gigi anak dapat dilakukan dengan penyikatan gigi.Penyikatan gigi bertujuan untuk menghindari plak.Plak dapat menyebabkan kerusakan gigi, misalnya gigi berlubang. Anak di atas dua tahun sudah dapat mulai diajarkan cara menyikat gigi. Pertama sekali orangtua memberikan contoh pada anak cara menyikat gigi setelah itu anak diminta untuk mengikutinya (Riyanti, 2008).Mulai dari usia 2 tahun, anak sudah dapat diajarkan menyikat gigi dengan metode Schrob. Metode ini adalah suatu metode menyikat gigi yang mudah dan sederhana untuk diajarkan pada anak.Caranya, menyikat gigi bagian atas dan bawah dengan arah ke samping kanan dan kiri, kemudian seluruh gigi bagian samping dan seluruh gigi bagian belakang disikat, lalu anak berkumur dengan air bersih beberapa kali.Pemilihan sikat gigi pada anak balita sebaiknya dipilih sikat gigi yang ukurannya kecil dengan tangkai yang mudah digenggam.Bulu sikatnya halus (soft). Bagian kepala sikat menyempit agar mudah menjangkau bagian dalam rongga mulut anak. Anak usia 1-5 tahun bisa memakai sikat dengan 3 deret bulu. American Dental Association menganjurkan ukuran maksimal kepala sikat gigi balita adalah 18x7 mm. Gantilah sikat gigi kalau bulunya sudah tidak beraturan lagi atau mekar, karena dapat melukai gusi (Sondang, 2008).b. Pemakaian pasta gigi.Pemakaian pasta sudah dapat dimulai pada usia dua tahun (Riyanti, 2005). Pada anak terutama usia dibawah 2 tahun refleks menelan tinggi sehingga sering menelan pasta gigi juga karena pasta gigi anak memiliki rasa. Untuk menghindari fluorosis, banyaknya pasta yang diberikan pada anak-anak dianjurkan sebesar biji kacang polong (Sondang, 2008).Pasta akan memberi kesegaran pada mulut dan kebersihan gigi dan mulut yang lebih optimal. Pasta gigi sekarang ini memiliki variasi rasa dan warna yang beredar di pasaran, dan ini akan mengundang perhatian anak dan diharapkan anak lebih tertarik dan rajin untuk menyikat gigi (Riyanti, 2005).c. Diet sehat pada anak Makanan dan minuman manis dapat memperburuk kesehatan gigi, seperti biskuit, coklat, permen, kue, susu dan cemilan-cemilan yang mengandung gula. Makanan yang bersifat lengket dan mengandung gula yang sering dikonsumsi di luar jam makan berbahaya bagi kesehatan gigi anak. Frekuensi pemberian makanan manis yang sering atau di luar jam makan ini akan meningkatkan risiko terjadinya karies pada anak. Cara untuk mengatasi hal ini, orangtua atau ibu dapat melakukan:1. Tidak membiasakan memberikan makanan atau minuman yang mengandung gula sebagai hadiah kepada anak. 2. Cemilan manis dapat diganti dengan memberi cemilan dari buah atau sayuran.3. Sehabis makan makanan yang manis, anak dibiasakan berkumur dengan air putih. 4. Tidak memberikan makanan atau minuman manis di luar jam makan, sebaiknya dibiasakan untuk memberi air putih matang yang telah didinginkan terutama saat anak mau tidur. d. Melakukan pemeriksaan ke dokter gigi

American Academy of Pediatric Dentistry menyarankan agar kunjungan pertama ke dokter gigi dimulai pada erupsi gigi pertama atau dimulai saat anak usia 12 bulan. Walaupun demikian, anak-anak yang mempunyai kelainan sistemik dan menderita trauma pada gigi sebaiknya melakukan kunjungan ke dokter gigi lebih awal agar perawatan dapat segera dilakukan (Riyanti, 2005).Dokter gigi pada kunjungan pertama akan melakukan beberapa tindakan, seperti pemeriksaan gigi geligi dan jaringan periodontal anak, memberikan sediaan fluor misalnya tablet fluor, memberikan penyuluhan mengenai cara pemberian makanan dan minuman yang baik yang dapat menghindari terjadinya kerusakan gigi, memberikan beberapa penjelasan mengenai pemeliharaan kesehatan secara umum dan kesehatan gigi khususnya. Dengan mendapatkan pendidikan kesehatan gigi dari dokter gigi, pengetahuan orangtua atau biasanya seorang ibu terhadap pemeliharaan kesehatan gigi semakin baik. Kunjungan ke dokter gigi yang dimulai sejak usia dini juga akan mengurangi kecemasan dan ketakutan anak kelak karena sudah diperkenalkan sejak awal. Pada kunjungan pertama dokter gigi akan mengupayakan cara untuk memperkenalkan anak lingkungan dokter gigi dengan upaya yang tidak menimbulkan rasa takut dan cemas pada anak (Riyanti, 2005).

Daftar PustakaPDGI online. Inisiatif kesehatan gigi dan mulut sebagai upaya dukungan terahadap paradigma sehat. http://pdgi-online.com (24 Februari 2014).Riyanti, E. 2005. Pengenalan dan Perawatan Kesehatan Gigi Anak Sejak Dini. Jurnal Kedokteran Gigi Anak : BandungSondang P, Hamada T. 2008. Menuju gigi & mulut sehat. Medan: USU Press. 69-70. Eka C, Riyanti E, Tjahyaningrum SN. 2004. Prevalensi Nursing Mouth Caries pada anak usia 15-60 bulan berdasarkan frekuensi penyikatan gigi di posyandu desa Cileunyi Wetan kecamatan Cileunyi kabupaten Bandung.Yulia SB. 2000. Kesehatan gigi bayi dan balita. http:// bintangbangsaku.com/artikel/ kesehatan-gigi-bayi-dan balita (27-04-09).