22
  NAMA : BODY MIFTA CHUL ULUM  NIM : 1262017 PRODI : AKUNTA NSI B / 2012 SIFAT : TA KE HOME DOSEN : AGUS TAUFIK HIDAY A T , SE,MM SOAL 1. C!"# $ %&!'# ()' )#"*"' A+ &'*' ", I-)'* ""+" #$ -' *)! '+' "' "' BAB I – BAB #)"$ +$&& +)(- : . L*! )#+ ' )' ( ( )')#"*" )"#"$ %&-&# *)!)& * 3  . R&&' #$ -' *&%&' ()')#"*"' $!& %)# 3 4. K)!' + K5 ')(*& ' $ !& -" ! )) !*$"(5 *)" - ' ' )#*!)#+'" $"(5*)"3 -. M)*5-5 #5 " $!& -"*)!'+ ' )4 ! -)* "#

UTS METPEN 17.docx

Embed Size (px)

Citation preview

NAMA : BODY MIFTACHUL ULUM NIM : 1262017PRODI : AKUNTANSI B / 2012 SIFAT : TAKE HOME DOSEN : AGUS TAUFIK HIDAYAT, SE,MM

SOAL 1. Carilah jurnal penelitian Akuntansi, Identifikasilah dan terangkan masing masing BAB I BAB V lebih khusus kepada : a. Latar belakang mengapa peneliti memilih judul tersebut ?b. Rumusan masalah dan tujuan penelitian harus jelas ? c. Kerangka Konseptuan harus di gambar besertahipotesis dan yang melatarbelakangi hipotessis? d. Metodologi harus diterangkan secara detail

BAB 1PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perusahaan akan dapat berkembang dan maju , apabila perusahaan tersebut selalu tanggap terhadap perubahan laporan keuangan yang terjadi selama periode tertentu . Karena Laporan Keuangan merupakan alat bagi perusahaan khususnya manajer perusahaan dalam mengambil keputusan yang akan dijadikan sebagai acuan perusahaan untuk melangkah lebih baik lagi.Salah satu dari komponen laporan keuangan adalah neraca yang mana dalam neraca terdapat aktiva lancar yaitu PIUTANG .Piutang itu timbul karena adanya penjualan secara kredit yang mana pembayarannya dilakukan secara mengangsur dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dan disepakati oleh kedua belah pihak.Bertolak dari uraian latar belakang diatas , akhirnya kami sebagai penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai pengaruh penghapusan piutang terhadap kewajaran laporan keuangan Penjualan barang dan jasa adalah merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam melaksanakan penjualan kepada konsumen , perusahaan dapat melakukan secara tunai ataupun secara kredit . Akan tetapi perusahaan lebih menyukai jika transaksi penjualan dapat dilakukan secara tunai , khusus untuk perusahaan yang berjalan di bidang perbankan ( jasa keuangan ) yang sumber pendapatan berasal dari pinjaman /pembiayaan dari para nasabah cukup riskan dalam permasalahan piutang apabila terdapat kemacetan pembayaran oleh nasabah.Dalam mencapai hasil yang maksimal dan independen perlu mempertimbangkan 5C sebelum memberikan pinjaman/pembiayaan kepada calon nasabah , yaitu :1. Kepribadian ( Character )Penilaian kepribadian digunakan untuk memperkirakan kemungkinan bahwa calon nasabah mau memenuhi kewajiban , karakter merupakan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan sebelum memberikan fasilitas pinjaman2. Kemampuan ( Capacity )Merupakan penilaian subjektif atas kemampuan pelanggan untuk membayar . kemampuan ini dapat diukur dengan penilaian prestasi bisnis calon nasabah massa lampau3. Kapital ( Capital )Berhubungan dengan modal yang dapat diukur dengan penilaian atas posisi keuangan perusahaan secara umum yang dapat disimpulkan khusus pada nilai modal4. Kolateral ( Collateral )Berhubungan dengan jaminan sebagai pengikat yang akan diberikan kepada bank sebagai opsi terakhir apabila terjadi kemungkinan terburuk5. Kondisi ( Condition)Berhubungan dengan dampak kenderungan ekonomi secara umum terhadap atas perkembangan khusu disektor ekonomi tertentu yang mungkin berpengaruh terhadap kemampuan bayar calon nasabah dalam memenuhi kebutuhannya.Informasi tentang faktor-faktor tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber termasuk pengalaman yang didapat dalam menjalin hubungan dengan pelanggan/nasabah dimassa lampau . Ternyata pengelolahan piutang itu tidaklah semudah yang dibayangkan oleh banyak manager. Bahkan perusahaan bisa bangkrut karena piutang yang tidak tertagih karena nasabah lari , bangkrut dan sebab sebab lainnya. Hal ini dikarenakan perusahaan kurang memperhatikan faktor-faktor diatas.

1.2 Rumusan MasalahDidalam penelitian ini terdapat permasalahan sebagai berikut : Apakah metode penghapusan piutang yang diterapkan berpengaruh terhadap kewajaran laporan keungan pada perusahaan 1.3Penjelasan JudulUntuk menghindari adanya perbedaan dari judul diatas maka akan dijelaskan dibawah ini :Penghapusan piutang adalah piutang yang jelas-jelas tidak dapat ditagih karena nasabah/debitur lari , bangkrut atau sebab-sebab lain harus dihapuskan dari rekening piutang. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuanganJadi arti keseluruhan dari judul diatas adalah piutang yang jelas-jelas tidak dapat ditagih karena Nasabah/Debitur lari , bangkrut atau sebab-sebab lainnya yang harus dihapuskan dari rekening piutang agar informasi keuangan dapat diketahui dengan jelas berapa besarnya piutang saat ini pada

1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang bisa diharapkan bisa dicapai dalam penelitian ini adalah :1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh piutang terhadap kewajaran laporan keuangan pada perusahaan2. Untuk memberikan gambaran mengenai pentingnya kewajaran laporan keuangan bagi suatu perusahaan1.5 Sistematika Penelitian1.1 Manfaat PenelitianPenulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat atau kegunaan bagi semua. Manfaat yang dapat diperoleh antara lain :1. Bagi PenulisDapat menambah pengetahuan penulis khususnya mengenai pengaruh penghapusan piutang terhadap kewajaran laporan keuangan, serta menambah wawasan keilmuan dan pengetahuan serta diharapkan dapat mempertajam daya pikir ilmiah2. Bagi AkademisPenulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang.3. Bagi InvestorPenulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi investor dalam menginvestasikan uangnya pada entitas perusahaan perbankan yang dapat memberikan keuntungan yang optimal, baik bagi investor lama maupun calon investor.4. Bagi PerusahaanPenulis berharap hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan perbaikan atau peningkatan kinerja keuangan perusahaan serta menerapkan alat ukur kinerja keuangan perusahaan yang dapat mencerminkan nilai perusahaan dengan tepat, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan layak tidaknya suatu investasi dilaksanakan.

5. Bagi Pelaku Pasar ModalPenulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai kewajaran laporan keuangan yang bisa mempengaruhi harga saham.

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Pengertian PiutangTujuan setiap perusahaan adalah profit oriented , mendapatkan laba sebesar-besarnya serta tanpa mengalami kerugian adalah tujuan utama setiap usahaBanyak cara yang dapat ditempuh perusahaan untuk memperoleh laba , misalnya dengan memacu penjualan produk-produknya. Penjualan barang dan jasa yang dihasilkan adalah salah satu sumber utama untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan laba Didalam memasarkan barang dan jasanya atau untuk meningkatkan hasil penjualannya memang banyak cara yang dapat ditempuh misalnya menjual barang atau jasanya secara kredit. Pada dasarnya setiap perusahaan cenderung menjual barang atau jasa secara tunai , karena dari penjualan tunai perusahaan lebih cepat menerima kas sehingga kas tersebut bisa dipergunakan kembali untuk mendapatkan pendapatan selanjutnya . Akan tetapi dipihak lain para konsumen cenderung untuk melakukan pembelian secara kredit , karena pembayarannya bisa ditangguhkan .Dalam kenyatannya , penjualan secara kredit memang jauh lebih besar hasilnya dari pada penjualan secara tunai ,dari penjualan kredit akan menimbulkan piutang pada perusahaan, akan tetapi penjualan secara kredit juga memiliki resiko yang lebih besar .Pengertian piutang menurut Zaki Baridwan , ( 2000:123) adalah klaim perusahaan atas uang , barang atau jasa terhadap pihak lain. Piutang dagang menunjukkan piutang yang timbul dari penjualan barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan perusahaan.Syarat terjadinya kredit adalah paling sedikit melibatkan dua pihak. Pihak pertama disebut sebagai kreditur yaitu pihak yang menjual barang atau jasa secara kredit dan memperoleh piutang sedangkan pihak kedua disebut debitur yaitu pihak yang melakukan pembelian barang atau jasa secara kredit. Transaksi yang dilakukan kreditur atau debitur biasa dilakukan dengan atau tanpa jaminan dan keputusan ini dapat diambil dari sejarah ( Track Record) debitur masa lampau.Menurut Al-Haryono Yusup , ( 1999:52) , piutang merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari si penjual kepada si pembeli yang timbul karena adanya suatu transaksi ( secara kredit)Sementara menurut Harnanto ,(2002: 174) , piutang adalah klaim atau pengakuan atas uang , barang atau jasa terhadap pelanggan yang timbul dari penjualan secara kreditDari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa piutang adalah klaim atau pengakuan atas uang yang timbul dari penjual barang atau jasa secara kredit .Berdasarkan sumber terjadinya piutang dapat digolongkan dalam dua kategori yaitu.a. Piutang usahab. Piutang lain-lainPiutang usaha timbul karena penjualan produk atau menyerahkan jasa dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan.Piutang lain-lain adalah piutang yang timbul dari transaksi diluar kegiatan usaha normal perusahaan.2.2 Jenis-Jenis PiutangSeperti yang telah diuraikan diatas bahwa piutang dapat timbul dari berbagai macam sumber. Akan tetapi jumlah besar dari piutang disebabkan karena penjualan barang atau jasa secara kredit .piutang menurut terjadinya dapat dibedakan dalam beberapa kelompok.Menurut Zaki Baridwan (2000:124) piutang perusahaan dapat diklasifikasikan dalam beberapa kelompok yaitu :1. Piutang Dagang ( Usaha)2. Piutang bukan dagang3. Piutang PenghasilanTetapi menurut Al. Haryono Yusuf ( 1999:52 ) dimana piutang dibagi dalam tiga bagian , yakni :1. Piutang Dagang2. Piutang Wesel3. Piutang Lain-lain

2.3 Bagian KreditPenjualan kredit mengandung resiko bagi perusahaan yang berupa kerugian yang harus diterima apabila debitur tidak membayar kewajibannya. Untuk itu perusahaan dalam melakukan transaksi penjualan secara kredit pada umumnya memiliki bagian khusus yaitu bagian kredit. Bagian kredit ini bertugas untuk mengevaluasi calon pembeli yang akan melakukan transaksi secara kredit. Evaluasi tersebut meliputi 5C ( Character , Capacity , Capital , Collateral , dan Condition ) untuk menentukan apakah permohonan nasabah dikabulkan atau tidak. Dalam hubungannya dengan bagian akuntansi , bagian kredit juga dapat membantu menaksir kerugian yang mungkin timbul dari debitur-debitur tertentu.2.4 Kerugian piutangDiatas telah disebutkan bahwa penjualan kredit disamping mendatangkan keuntungan juga bisa membawa kerugian bagi perusahaan. Kerugian dalam akuntansi dikenal dengan berbagai nama , seperti kerugian piutang , biaya piutang tak tertagih dan biaya piutang ragu-ragu. Kerugian semacam ini dalam dunia usaha sudah dianggap hal yang wajar , ditinjau dari sudut pandang manajemen adanya kerugian piutang dalam jumlah yang wajar menunjukkan bahwa kebijakan kredit yang dijalankan perusahaan sudah tepat. Kerugian yang terlalu rendah memberikan petunjuk bahwa kebijakan kredit terlalu ketat, sebaliknya kerugian piutang yang terlalu tinggi dapat diartikan bahwa kredit perusahaan terlalu longgar.Pencatatan kerugian piutang dapat dilakukan dengan dua metode , yaitu :1. Metode Cadangan 2,Metode Penghapusan Langsung

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Objek PenelitianPenelitian dilakukan secara langsung ke objek penelitian dalam hal ini Piutang yang ada pada perusahaan secara fisik maupun catatan-catatan yang berhubungan dengan piutang tersebut,misalnya catatan tentang metode penghapusan piutang terhadap piutang tak tertagih yang didasarkan atas taksiran umur piutang.

3.2 Definisi Operasionala) Metode penghapusan langsung adalah suatu metode dimana untuk membebankan piutang yang tak tertagih sebagai beban usaha perusahaan harus menunggu persetujuan dari bagian kredit bahwa piutang benar-benar tidak dapat ditagihb) Penghapusan piutang adalah piutang yang jelas tidak dapat ditagih karena debitur lari , bangkrut atau sebab-sebab lainnya harus dihapuskan dari rekening piutangc) Laporan keuangan yaitu merupakan ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun buku yang bersangkutan3.3 Sampel PenelitianAdapun sampel penelitian ini adalah data piutang dan keuangan yang berhubungan dengan penyajian piutang tak tertagih dan laporan keuangan dengan menggunakan laporan piutang selama tiga tahun dan laporan laba rugi .

3.4 Teknik Pengumpulan DataData yang dibutuhkan berupa data sekunder dan pengumpulannya dengan beberapa caraa. Library Reseachb. Field ReseachAd.ayaitu penelitian yang dilakukan dengan membaca literatur-literatur yang behubungan dengan penulisan iniAd.byaitu penelitian yang dilakukan dimana penulis terjun langsung ke obyek penelitian. Adapun teknik yang dilakukan untuk memperoleh data tersebut antara lain1. Observasi ( Pengamatan )2. Interview ( Wawancara )3. Studi Pusaka4. Dokumentasi

3.5 Teknik AnalisisDidasarkan atas penelitian penulis. Penulis mengenalisa masalah yang timbul dalam perusahaan dengan cara melakukan perbandingan yang benar-benar terjadi didalam perusahaan .Setelah mengumpulkan data-data uang diperlukan melalui studi pustaka dan studi lapangan , maka dilakukan pengelolahan data atau disebut juga analisis data , cara mengungkapkan dan menguraikan proses analisis data ini dilakukan secara Deskriptif kualitatif yaitu teknik pengelolahan data dari hasil penelitian yang dapat memberikan gambaran mengenai objek yang diteliti serta dapat memberikan kesimpulan.

KERANGKA KONSEPTUAL HIPOTESIS

PENJUALAN BARANG ATAU JASA

TUNAIKREDIT

PIUTANG TAK TERTAGIHPIUTANG LANCAR

KASPENGHAPUSAN PIUTANGKAS

LAPORAN KEUANGAN

BAB IV ANALISIS4.1 PermasalahanDalam menjalankan kegiatan usahanya , setiap perusahaan pasti mempunyai masalah antara lain penyediaan modal , penyediaan bahan baku , proses produksi dan masih banyak lagi masalah yang akan dihadapi perusahaan Demikian juga yang bergerak dibidang jasa keuangan ( perbankan ) yang mempunyai produk pembiayaan dan tabungan khusus produk pembiayaan yang rentan sekali dengan piutang bermasalah yang akan mempengaruhi laporan keuangan apabila tidak dikendalikan secara baik dan benar4.2 Perumusan masalahBerdasarkan uraian sebelumnya maka permasalahan yang dapat dirumuskan dari penulis adalah sebagai berikutBagaimana pengaruh cadangan kerugian terhadap kewajaran laporan keuangan4.3 Akibat dari masalahAkibat dari masalah tersebut adalah perusahaan sulit untuk mengindentifikasi kemungkinan kerugian yang timbul dari piutang tak tertagih

4.4 Pemecahan Masalah METODE PENYISIHAN (CADANGAN).Setiap akhir periode akuntansi dihitung jumlah piutang yang tidak dapat ditagih. Jumlah tersebut dibebankan sebagai kerugian pada akhir periode akuntansi berjalan.a. Kerugian piutang dihitung dari jumlah penjualan.Menurut cara ini kerugian piutang di dasarkan pada jumlah penjualan dengan persentase tertentu , yang dihitung dari jumlah penjualan ( penjualan tunai dan penjualan kredit )selama periode akuntansi berjalan. Contoh; Pada akhir periode akuntansi 31 Desember 2000 dalam neraca saldo Fa. Agus & Co, terdapat perkiraan-perkiraan:PiutangRp 125.000.000Penyisihan piutang tak tertagih-Rp 1.500.000Penjualan-Rp 175.000.000Retur penjualanRp 2.500.000-Potongan penjualanRp 1.500.000-Pada tanggal 31 Desember 2000 taksiran kerugian piutang adalah sebesar 3% dari penjualan bersih.Diminta:1. Buat ayat penyesuaiannya2. Selesaikanlah perkiraan-perkiraan tersebut di atas dan ayat penyesuaian dalam neraca lajur sebagian.

Jawab:Penjualan brutoRp 175.000.000Retur penjualanRp 2.500.000Potongan penjualanRp 1.500.000(Rp 4.000.000)Penjualan bersihRp 171.000.000Taksiran kerugian piutang 31/12 2000= 3% x 171.000.000= Rp 5.130.000Ayat penyesuaian:Kerugian piutangRp 5.130.000Penyisihan kerugian piutangRp 5.130.000

Neraca Lajur:Neraca Lajur Sebagian31 Desember 2000

b. Kerugian piutang dihitung dari saldo piutangMenurut metode ini, kerugian piutang dihitung dari saldo piutang pada saat menyusun neraca, dimana ada 3 cara dalam menetapkan besarnya kerugian piutang, yaitu:1. Jumlah penyisihan/cadangan dinaikkan sampai dengan persentase tertentu dari saldo piutang.2. Jumlah penyisihan/cadangan ditambah dengan persentase tertentu dari saldo piutang.3. Jumlah penyisihan/cadangan dinaikkan sampai dengan suatu jumlah yang dihitung dengan menganalisa umur piutang yang bersangkutan.Contoh; Pada tanggal 31 Desember 2000 dalam daftar buku besar PT. Karya Guna terdapat perkiraan piutang debet Rp 72.500.000. Penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang tak tertagih Kredit Rp 2.250.000.Diminta:Buatlah ayat penyesuiaian dan postingnya ke perkiraan dalam buku besar serta neraca lajur sebagian, jika:1. Penyisihan (cadangan) dinaikkan sampai dengan 4% dari saldo piutang.2. Penyisihan (cadangan) piutang ditambah dengan 4% dari saldo piutang.3. Penyisihan (cadangan) piutang berdasarkan analisa umur piutang.Setelah dianalisa, piutang sebesar Rp 72.500.000 itu adalah seperti berikut:Analisa Umur Piutang

Taksiran kerugian piutang atas saldo piutang yang menunggak adalah sebagai berikut:Menunggak1-30 hari= 5%31-60 hari= 10%61 hari= 15%Jawab:1. Jika penyisihan piutang dinaikkan menjadi 4% dari saldo piutang:4% x 72.500.000= Rp 2.900.000Penyisihan piutang yang ada (K)= (Rp 2.250.000)Disesuaikan= Rp 650.000Buku Besar:

Penyesuaian:31/1200 Kerugian piutang ragu-raguRp 650.000Penyisihan piutang tak tertagihRp 650.000

Neraca lajur sebagian31 Desember 2000

2. Jika piutang ditambah 4% dari saldo piutang:Penyisihan piutang yang ada (NS Kredit)= Rp 2.250.000Harus ditambah 4% x 72.500.000= Rp 2.900.000Saldo di N/R 31 Des00= Rp 5.150.000

Buku Besar:

Ayat penyesuaianya:31/1200 Kerugian PiutangRp 2.900.000Penyisihan piutang ragu-raguRp 2.900.000

Neraca lajur sebagian31 Desember 2000

3. Penyisihan piutang dihitung berdasarkan analisa umur piutang:Taksiran kerugian piutang 31/12/00:5% x Rp 21.500.000= Rp 1.075.00010% x Rp 16.000.000= Rp 1.600.00015% x Rp 12.500.000= Rp 1.875.000 Rp 4.550.000Penyisihan yang telah ada Rp 2.250.000Harus disesuaikan Rp 2.300.000

Buku Besar:

Ayat penyesuaian: 31/12/00 Kerugian PiutangRp 2.300.000Penyisihan piutang ragu-raguRp 2.300.000

Neraca lajur sebagian31 Desember 2000

METODE PENGHAPUSAN LANGSUNGKerugian atas piutang diakui pada saat piutang tersebut tidak dapat ditagih. Dalam metode penyisihan (cadangan) taksiran kerugian piutang dilakukan tiap akhir periode akutansi, sedang dalam metode penghapusan langsung, taksiran piutang ditiadakan/tidak dilakukan . Pada umumnya metode ini digunakan dalam perusahaan yang relative kecil atau dalam perusahaan dimana taksiran kerugian sulit dilakukan dengan cepat. Atas piutang yang tidak dapat ditagih dicatat dalan jurnal:(D) Kerugian piutang, (K) Piutang.Pada tanggal 1 januari 20xx dalam daftar buku besar PT. Karya Guna terdapat perkiraan sebagai berikut: Piutang debet Rp 2.750.000.Selama tahun 20xx terjadi transaksi sebagai berikut:10/01/20xxDijual dengan kredit barang dagangan kepada Fa. Abadi Rp 15.000.00025/04/20xxDiterima piutang dari PT. Maju sebesar Rp 7.500.00015/05/20xxPiutang atas santoso Rp 2.500.000 tidak mungkin lagi dapat ditagih karena yang bersangkutan meninggal dunia05/06/20xxDijual dengan kredit barang dagangan kepada PT. Horas Rp 10.000.00015/08/20xxDiterima piutang dari Fa. Abadi Rp 15.000.00020/09/20xxRp 5.000.000 dari jumlah piutang tidak dapat ditagih karena yang bersangkutan jatuh sakit sehingga kegiatan usaha dagang tidak dapat jalan.Diminta:1. Buatlah jurnal umum atas transaksi-transaksi di atas.2. Buatlah piutang ke perkiraan-perkiraan piutang dalam buku besar.

Jawab:10/01/20xxPiutangRp 15.000.000PenjualanRp 15.000.000

25/04/20xxKasRp 7.500.000PiutangRp 7.500.000

15/05/20xxKerugian piutangRp 2.500.000PiutangRp 2.500.000

05/06/20xxPiutangRp 10.000.000PenjualanRp 10.000.00015/08/20xxKasRp 15.000.000PiutangRp 15.000.000

20/09/20xxKerugian piutangRp 5.000.000PiutangRp 5.000.000

Buku Besar:

PENERIMAAN PIUTANG YANG TELAH DIHAPUSKAN

Contoh;Pada tanggal 3 Desember 2005, taksiran kerugian piutang PT. Segitiga Rp 1.500.000. Pada tanggal 5 Maret 2006, langganan Budi dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan Negeri. Jumlah tagihan kita kepadanya Rp 750.000 dinayatakan tidak dapat dibayarkan.Bagaimanakah jurnal yang harus dilakukan menurut metode penyisihan (cadangan) dan metode penghapusan langsung:a. 31/12/2005b. 05/03/2006c. Jika pada tanggal 5 Agustus 2006, debitur Budi dinyatakan dapat membayar pada tanggal 1 Oktober 2006d. Pada tanggal 5 Pebruari 2007, debitur Budi dapat membayar 1 April 2007, penerimaan kembali piutang dilaporkan ke R/L.Jawab:A. Metode Penyisihan (Cadangan)

B. Metode Penghapusan Langsung

NB : Dengan diterapkannya dua metode diatas akan berpengaruh terhadap laporan keuangan khususnya laba/rugi dan neraca

BAB V KESIMPULAN5.1 Kesimpulan Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan secara kredit memang jauh lebih besar hasilnya dari pada penjualan secara tunai ,dari penjualan kredit akan menimbulkan piutang pada perusahaan, akan tetapi penjualan secara kredit juga memiliki resiko yang lebih besar. yaitu berisiko timbulnya piutang tak tertagih Penghapusan piutang tak tertagih berpengaruh terhadap kewajaran laporan keuangan

MAKALAHMETODE PENELITIANPENGARUH METODE PENGHAPUSAN PIUTANG TERHADAP KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN

DOSEN PENGAMPU : AGUS TAUFIK HIDAYAT,SE,MM

Oleh:BODY MIFTACHUL ULUM ( 1262017 )AKUNTANSI B 2012SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMIPGRI DEWANTARAJOMBANGSheet1PiutangPenyisihan piutang tak tertagih31/12'00Rp72,500,00031/12'00Rp2,250,00031/12'00Rp650,000

Kerugian piutang ragu-ragu31/12'00Rp650,000

Sheet1PerkiraanNeraca SaldoPenyesuaianNSDRugi LabaNeracaDebetKreditDebetKreditDebetKreditDebetKreditDebetKreditPiutang72500000---72500000---72500000-Penyisihan piutang tak tertagih-2250000-650000-2900000---2900000Kerugian piutang ragu-ragu--650000-650000-650000---

Sheet1PiutangPenyisihan piutang tak tertagihKerugian Piutang31/12'007250000031/12'00225000031/12'00290000031/12'002900000

Sheet1PerkiraanNeraca SaldoPenyesuaianNSDRugi LabaNaearcaDebetKreditDebetKreditDebetKreditDebetKreditDebetKreditPiutang72500000---72500000---72500000-Penyisihan Piutang tak tertagih-2250000-2900000-5150000---5150000Kerugian piutang ragu-ragu--2900000-29000002900000---

Sheet1PiutangPenyiihan piutang ragu-raguPenyisihan piutang tak tertagih31/12'007250000031/12'00225000031/12'00230000031/12'002300000

Sheet1PerkiraanNeraca SaldoPenyesuaianNSDRugi LabaNeracaDebetKreditDebetKreditDebetKreditDebetKreditDebetKreditPiutang72500000---72500000---72500000-Penyisihan piutang tak tertagih-2250000-2300000-4550000---4550000Kerugian piutang--2300000-2300000-2300000---

Sheet1PiutangKerugian piutang01/01/20xx275000025/04/20xx750000015/05/20xx250000010/01/20xx150000025/05/20xx250000020/09/20xx500000015/06/20xx1000000015/08/20xx1500000020/09/20xx5000000

Sheet1TransaksiMenurut Metode Penyisihan (Cadangan)Menurut Metode Penghapusan LangsungPenjualanPiutangPiutangPenjualanPenjualan

Penerimaan PiutangKasKasPiutangPiutang

Retur Penjualan KreditRetur PenjualanRetur PenjualanPiutangPiutang

Penghapusan Piutang yang tidak dapat ditagihPenyisihan Piutang tak tertagihKerugian PiutangPiutangPiutang

Taksiran Kerugian, Piutang Akhir PeriodeKerugian PiiutangTidak dilakukan pencatatanPenyisihan Piutang tak Tertagih

Sheet1a. Ayat Penyesuaian

12/31/05Kerugian piutangRp1,500,000Penyisihan piutang tak tertagihRp1,500,000

b. Jurnal umum3/5/06Penyisihan piutang tak tertagihRp750,000PiutangRp750,000

c. Jurnal umum8/5/06PiutangRp750,000Penyisihan piutang tak tertagihRp750,000(mencatat pernyataan kesanggupan Budi membayar 1 Okt'06)

d. Jurnal umum2/5/07PiutangRp750,000Penerimaan kembali piutang yang telah dihapuskanRp750,000

Sheet1a. Ayat Penyesuaian12/31/05Tidak ada jurnal Penyesuaian

b. Jurnal Umum3/5/06Kerugian PiutangRp750,000PiutangRp750,000

c. Jurnal Umum8/5/06PiutangRp750,000Kerugian piutangRp750,000(mencatat pernyataan kesanggupan Budi membayar piutang yang telah dihapuskan)

d. Jurnal Umum2/5/07PiutangRp750,000Penerimaan kembali piutang yang telah dihapusRp750,000(mencatat pernyataan penerimaan kembali piutang yang telah di hapuskan 2005)

Sheet1Perkiraan Neraca saldoPenyesuaianNSDRugi LabaNeracaDebetKreditDebetKreditDebetKreditDebetKreditDebetKreditPiutang125,000---125,000---125,000-Penyisihan piutang tak tertagih-1500000-5130000-6630000---6630000Penjualan-175000000---175000000-175000000--Retur penjualan2500000---2500000-2500000--Potongan penjualan1500000---1500000-1500000---Kerugian piutang--5130000-5130000-5130000---

Sheet1Nama DebiturJumlahTidak MenunggakMenunggak1-30 hari31-60 hari61 hariARp12,500,000Rp2,500,000Rp6,000,000Rp1,500,000Rp2,500,000BRp15,000,000Rp2,000,000Rp5,000,000Rp3,000,000Rp2,000,000CRp20,000,000Rp7,000,000Rp6,000,000Rp5,000,000Rp2,000,000DRp10,000,000Rp3,000,000Rp1,500,000Rp2,500,000Rp3,000,000ERp15,000,000Rp5,000,000Rp3,000,000Rp4,000,000Rp3,000,000Rp72,500,000Rp19,500,000Rp21,500,000Rp16,000,000Rp12,500,000