6
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 AbstrakValuasi ekonomi dampak lingkungan hidup dapat dihitung dengan menggunakan beberapa pendekatan. Mulai pendekatan harga pasar dan pendekatan harga non pasar. Pendekatan harga pasar sendiri juga dibagi lagi kedalam 2 pendekatan yakni pendekatan produktivitas dan pendekatan modal manusia. Pada tugas akhir ini valuasi ekonomi akan dihitung menggunakan pendekatan harga pasar melalui pendekatan modal manusia. Melalui pendekatan ini, akan dihitung harga modal manusia yang terkena dampak akibat perubahan kualitas lingkungan yang diakibatkan dari rumah sakit. Perhitungan harga modal manusia dihitung berdasarkan dari pendapatan yang hilang, biaya pengobatan, dan keefektifan biaya penanggulangan. Kemudian biaya dari Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan dihitung menggunakan analisa Present Value. Nilai PV yang dihitung berjangka waktu 5 tahun. Kata Kuncivaluasi ekonomi, biaya rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan, present value. . I. PENDAHULUAN EBERADAAN Rumah sakit di kota Surabaya merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan sarana dan prasarana Kota di bidang kesehatan. Program Pemerintah Kota di bidang kesehatan secara otomatis akan mengalami perkembangan dengan keberadaan Rumah sakit. Oleh karena itu, dengan berdirinya Rumah sakit ini, diharapkan dapat melayani masyarakat menengah keatas, agar tidak perlu lagi bersusah payah untuk mendapatkan pelayanan dan fasilitas kesehatan yang lebih baik. Dalam proses operasi Rumah sakit, diperkirakan akan menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap lingkungan hidup di daerah sekitar baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak-dampak yang diperkirakan berpotensi terjadi adalah antara lain adanya limbah B3/radioaktif dan potensi penularan penyakit. Dampak-dampak tersebut harus dikelola untuk meminimisasi dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif. Untuk melakukan kegiatan pengelolaan dan pemantauan membutuhkan biaya, karena kegiatan pengelolaan dan pemantauan dampak membutuhkan suatu analisis. Biaya kegiatan pengelolaan dampak lingkungan hidup meliputi biaya konstruksi yang membutuhkan alat dan bahan untuk analisis, lalu biaya kompensasi bila menggunakan pendekatan sosial ekonomi dan lain sebagainya. Sedangkan biaya yang digunakan untuk memantau dampak lingkungan hidup lebih banyak lagi karena untuk memantau dampak lingkungan hidup harus dengan periode dan jangka waktu tertentu. Biaya-biaya tersebut seharusnya tercantum dalam dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup. Tetapi selama ini, perhitungan biaya RKL dan RPL belum pernah dihitung. Demikian pula dokumen RKL dan RPL belum pernah dilaporkan. Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan biaya RKL dan RPL. Selain itu perlu juga melakukan perhitungan nilai ekonomi dari dampak yang ditimbulkan dari kegiatan rumah sakit. Perhitungan nilai ekonomi dapat dengan cara valuasi ekonomi. Valuasi ekonomi dampak lingkungan hidup bertujuan untuk melakukan penilaian secara ekonomi terhadap dampak yang ditimbulkan dari kegiatan Rumah sakit. Nilai valuasi dampak dapat dijadikan acuan dalam memberikan kompensasi kepada masyarakat yang terkena dampak. Metode valuasi ekonomi sudah di publikasikan oleh Kmentrian Lingkungan Hidup, akan tetapi belum pernah dipraktekkan. Biaya RKL RPL dan nilai valuasi dampak lingkungan hidup kemungkingan terdapat selisih nilai biaya.Oleh sebab itu, pada tugas akhir kali ini penulis melakukan penelitian biaya yang dapat digunakan dalam mengelola dampak.Apakah melakukan RKL RPL atau membayar kompensasi kepada masyarakat terkena dampak yang ditentukan dengan valuasi ekonomi dampak lingkungan hidup. Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup dan Biaya Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Biaya Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Studi AMDAL Rumah Sakit di Surabaya Achmad Ibnu Arobi dan M. Razif Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: [email protected] K

Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup dan … · Jurusan Teknik Lingkungan ... analisis yang lebih obyektif pengorbanan ... dalam melaksanakan valuasi ekonomi dampak sumber daya

Embed Size (px)

Citation preview

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1

Abstrak— Valuasi ekonomi dampak lingkungan hidup dapatdihitung dengan menggunakan beberapa pendekatan. Mulaipendekatan harga pasar dan pendekatan harga non pasar.Pendekatan harga pasar sendiri juga dibagi lagi kedalam 2pendekatan yakni pendekatan produktivitas dan pendekatanmodal manusia. Pada tugas akhir ini valuasi ekonomi akandihitung menggunakan pendekatan harga pasar melaluipendekatan modal manusia. Melalui pendekatan ini, akandihitung harga modal manusia yang terkena dampak akibatperubahan kualitas lingkungan yang diakibatkan dari rumahsakit. Perhitungan harga modal manusia dihitung berdasarkandari pendapatan yang hilang, biaya pengobatan, dan keefektifanbiaya penanggulangan. Kemudian biaya dari RencanaPengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungandihitung menggunakan analisa Present Value. Nilai PV yangdihitung berjangka waktu 5 tahun.

Kata Kunci— valuasi ekonomi, biaya rencana pengelolaanlingkungan dan rencana pemantauan lingkungan, present value.

.

I. PENDAHULUAN

EBERADAAN Rumah sakit di kota Surabaya merupakansalah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan sarana

dan prasarana Kota di bidang kesehatan. Program PemerintahKota di bidang kesehatan secara otomatis akan mengalamiperkembangan dengan keberadaan Rumah sakit. Oleh karenaitu, dengan berdirinya Rumah sakit ini, diharapkan dapatmelayani masyarakat menengah keatas, agar tidak perlu lagibersusah payah untuk mendapatkan pelayanan dan fasilitaskesehatan yang lebih baik.

Dalam proses operasi Rumah sakit, diperkirakan akanmenimbulkan dampak positif dan negatif terhadap lingkunganhidup di daerah sekitar baik secara langsung maupun tidaklangsung. Dampak-dampak yang diperkirakan berpotensiterjadi adalah antara lain adanya limbah B3/radioaktif danpotensi penularan penyakit. Dampak-dampak tersebut harusdikelola untuk meminimisasi dampak negatif danmemaksimalkan dampak positif.

Untuk melakukan kegiatan pengelolaan danpemantauan membutuhkan biaya, karena kegiatan pengelolaandan pemantauan dampak membutuhkan suatu analisis. Biayakegiatan pengelolaan dampak lingkungan hidup meliputi biayakonstruksi yang membutuhkan alat dan bahan untuk analisis,lalu biaya kompensasi bila menggunakan pendekatan sosialekonomi dan lain sebagainya. Sedangkan biaya yangdigunakan untuk memantau dampak lingkungan hidup lebihbanyak lagi karena untuk memantau dampak lingkungan hidupharus dengan periode dan jangka waktu tertentu.

Biaya-biaya tersebut seharusnya tercantum dalamdokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup danRencana Pemantauan Lingkungan Hidup. Tetapi selama ini,perhitungan biaya RKL dan RPL belum pernah dihitung.Demikian pula dokumen RKL dan RPL belum pernahdilaporkan. Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan biayaRKL dan RPL. Selain itu perlu juga melakukan perhitungannilai ekonomi dari dampak yang ditimbulkan dari kegiatanrumah sakit. Perhitungan nilai ekonomi dapat dengan caravaluasi ekonomi.

Valuasi ekonomi dampak lingkungan hidup bertujuanuntuk melakukan penilaian secara ekonomi terhadap dampakyang ditimbulkan dari kegiatan Rumah sakit. Nilai valuasidampak dapat dijadikan acuan dalam memberikan kompensasikepada masyarakat yang terkena dampak. Metode valuasiekonomi sudah di publikasikan oleh Kmentrian LingkunganHidup, akan tetapi belum pernah dipraktekkan.

Biaya RKL RPL dan nilai valuasi dampak lingkunganhidup kemungkingan terdapat selisih nilai biaya.Oleh sebabitu, pada tugas akhir kali ini penulis melakukan penelitianbiaya yang dapat digunakan dalam mengelola dampak.Apakahmelakukan RKL RPL atau membayar kompensasi kepadamasyarakat terkena dampak yang ditentukan dengan valuasiekonomi dampak lingkungan hidup.

Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidupdan Biaya Rencana Pengelolaan Lingkungan

Hidup dan Biaya Rencana PemantauanLingkungan Hidup Studi AMDAL Rumah Sakit

di SurabayaAchmad Ibnu Arobi dan M. Razif

Jurusan Teknik LingkunganFakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

e-mail: [email protected]

K

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 2

II. DASAR TEORI

A. Pengertian Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup

Valuasi dapat didefinisikan sebagai usaha untukmenyatakan nilai moneter dalam perangkat dan pelayananlingkungan dari sumber daya alam (Mburu, 2007). Tujuandari valuasi adalah menentukan pertimbangan manusiamenentukan Willing To Pay (WTP). Valuasi merupakan aturanpenting dalam pengembangan lingkungan dan manajemenkegiatan.

Penggunaan metode valuasi ekonomi untuk menilaidampak lingkungan dari proyek-proyek telah berkembangdalam beberapa tahun terakhir. Namun, valuasi lingkungantampaknya telah dikembangkan secara mandiri dari peraturandan praktek penilaian dampak lingkungan (AMDAL),meskipun manfaatnya potensinya untuk proses AMDAL.Valuasi ekonomi dampak lingkungan mungkin berguna dalammenilai pentingnya dampak, menentukan tingkat mitigasi,membandingkan alternatif dan umumnya memungkinkananalisis yang lebih obyektif pengorbanan (Lindhjem, 2007).

B. Metode Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hidup

Berdasarkan Permen LH nomor 15 tahun 2012, metodedalam melaksanakan valuasi ekonomi dampak sumber dayaalam dan lingkungan hidup (SDALH) hidup terdapat 2 macammetode, yaitu1. Pendekatan Harga Pasar

I. Pendekatan Produktivitasa. Pendekatan Perubahan Produktivitas (Change of

Productivity)Tahapan pelaksanaannya, yaitu: Menggunakan pendekatan langsung dan menujusasaran. Menentukan perubahan kuantitas SDA yangdihasilkan untuk jangka waktu tertentu. Memastikan bahwa perubahan merupakan hal yangberkaitan dengan perubahan lingkungan yang terjadi. Mengalikan perubahan kuantitas dengan harga pasar.

b. Pendekatan Biaya Pengganti (Replacement Cost)Tahapan pelaksanaannya: Mengidentifikasi fungsi SDA yang hilang karenaperubahan kualitas lingkungan. Menentukan pengganti fungsi SDA yanghilang/terganggu. Menyiapkan data fisik termasuk harga pasar untukmasing-masing komponen yang dibutuhkan sehubungandengan fungsi pengganti. Menghitung jumlah nilai moneter untuk menciptakansemua fungsi dan manfaat yang diganti.

c. Pendekatan Biaya Pencegahan (Prevention CostExpenditure)Tahapan pelaksanaannya: Menentukan cara untuk melakukan pencegahan(meminimkan dampak), baik cara preventif secara fisikmaupun perilaku menghindari risiko. Mengestimasibiaya tenaga kerja dan material yang dibutuhkan, biaya

investasi yang diperlukan untuk pemulihan dampaklingkungan. Mengidentifikasi data dan harga pasar untuk setiapkomponen data yang dibutuhkan. Menjumlahkan semua nilai pengeluaran untukmelaksanakan upaya pencegahan tersebut.

II. Pendekatan Modal Manusia (Human Capital)a. Pendapatan yang Hilang (Forgone/Loss of Earning)

Tahapan pelaksanaannya: Memastikan bahwa terjadi dampak yang signifikanterhadap kesehatan manusia akibat adanya perubahanfungsi lingkungan sehingga menyebabkan seseorangkehilangan kesempatan untuk memperoleh pendapatan. Mengidentifikasi sumber pendapatan yang hilangakibat terganggunya kesehatan masyarakat, misalnyaupah hilang selama sakit. Mengetahui lamanya waktu yang hilang akibatgangguan kesehatan yang terjadi. Menghitung seluruh potensi hilangnya pendapatan.

b. Pendekatan Biaya Pengobatan (Medical Cost/Cost ofIllness)Tahapan pelaksanaannya: Mengetahui bahwa telah terjadi gangguan kesehatanyang berakibat perlunya biaya pengobatan dan ataukerugian akibat penurunan produktifitas kerja. Mengetahui biaya pengobatan yang dibutuhkansampai sembuh. Mengetahui kerugian akibat penurunan produktifitaskerja, misal dengan pendekatan tingkat upah atau hargaproduk yang dihasilkan. Menghitung total biaya pengobatan dan penurunanproduktifitas kerja.

c. Pendekatan Keefektifan Biaya Penanggulangan (Cost ofEffectiveness Analysis of Prevention)Tahapan pelaksanaannya: Menetapkan target tingkat perubahan kualitas,misalnya tingkat kerusakan tanah maksimum ataubatas minimum populasi suatu spesies, yang dapatditerima. Menetapkan berbagai alternatif untuk mencapaitarget. Mengevaluasi berbagai alternatif dan memilihalternatif biaya yang terkecil.

III. Pendekatan Biaya Kesempatan (Opportunity Costs)Tahapan pelaksanaannya: Mengidentifikasi kesempatan yang hilang karenasuatu kegiatan lain/perubahan. Menilai besaran setiap jenis manfaat ekonomi yanghilang. Menjumlahkan besaran semua manfaat ekonomiyang hilang.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 3

2. Pendekatan Harga Non PasarI.Teknik Tidak Langsunga. Pendekatan Nilai Hedonis (Hedonic Pricing)

Tahapan pelaksanaannya: Menentukan fungsi hedonic pricingPada tahap ini melibatkan beberapa variablekarakteristik yang mempengaruhi, yaitu:P = PermintaanQ = Kualitas LingkunganN = Tingkat KebisinganA = Tingkat Kemudahan AksesSemua variable diatas dapat ditulis dalam persamaansebagai berikut:

Ph= f (Qj,Nk,Aj)Dari persamaan ini akan diperoleh fungsi permintaankualitas lingkungan yang implisit. Dengan menurunkanfungsi di atas terhadap variable Q, akan diperoleh:

ðPh/ðQj = ð f (Qj,Nk,Aj)/ ðQjfungsi ini juga bisa kita sebut sebagai fungsi permintaanterbalik (inverse demand curve) bagi kualitaslingkungan. Menentukan Fungsi PermintaanMenentukan fungsi permintaan dari kualitas lingkunganberdasarkan informasi yang diperoleh pada tahappertama Responden mengetahui dengan baik tentangkarakteristik properti yang ditawarkan danmempunyaikebebasan untuk memilih alternatif laintanpa ada kekuatan lain yang mempengaruhi. Responden harus merasakan kepuasan maksimumatas properti yang dibelinya dengan kemampuankeuangan yang dimiliki (transaksi terjadi pada kondisiequilibrium). Menanyakan willingness to pay (WTP) respondensebagai kesatuan atas pengaruh variabel hargastruktural (bentuk, ukuran, luas,dan lain-lain) danvariable kualitas lingkungannya.

b. Pendekatan Biaya PerjalananTahapan pelaksanaannya: Membuat kuesioner untuk survey. Menentukan responden dengan memastikan bahwaperjalanan dimaksudkan harus merupakan tujuan utamadari responden, apabila tidak, maka tidak dapatdiikutkan dalam penghitungan. Mengidentifikasi dan membagi tempat rekreasi dankawasan yang mengelilinginya ke dalam zonakonsentrik dengan ketentuan semakin jauh dengantempat rekreasi semakin tinggi biaya perjalanannya. Melakukan survei dengan menentukan zona asal,tingkat kunjungan, biaya perjalanan dan berbagaikarakteristik biaya ekonomi. Meregresi tingkat kunjungan dengan biayaperjalanan dan berbagai variabel ekonomi lainnya.

II. Teknik Langsunga. Pendekatan Valuasi Kontingensi

Tahapan valuasi pendekatan ini adalah: Menyiapkan kuesioner untuk survei tentang manfaatSDALH. Melakukan survei terhadap sejumlah respondentertentu. Dalam survei, pertanyaan diolah menjadivariabel-variabel pasar, yaitu WTP mereka yangdinyatakan dalam bentuk nilai uang dan juga berapakompensasi yang mewakili manfaat apabila SDA danjasa lingkungan tersebut hilang manfaatnya. Mengolah hasil survei secara ekonometri sebagailangkah derivasi kurva permintaan rata-rata penilaianper responden atas SDALH. Mengestimasi nilai rata-rata per individu atau rumahtangga pada responden, lalu diekstrapolasi denganpopulasi agar dapat diketahui total benefit dari suatujasa lingkungan.

b. Pendekatan Benefit TransferLangkah-langkah dalam benefit transfer: Menyeleksi sekaligus menelaah pustaka yang nilaidan analisisnya akan digunakan dalam kajian yangsedang dilakukan, jika dimungkinkan dikaji pula lokasidan penduduk sekitar studi kasus. Hal ini diperlukanberkaitan dengan nilai ekonomi (langsung dan tidaklangsung), yang menggambarkan preferensi yangmungkin akan berbeda dengan perbedaan sosialekonomi dan nilai-nilai lain. Menyesuaikan nilai-nilai misalnya mengubah nilaimoneter pada satu nilai jasa ekosistem, melakukanpenyesuaian dengan tingkat sensitivitas. Kalkulasi nilai per unit dari waktu. Kalkulasi totalnilai yang didiskonto, selama jangka waktu manfaatproyek tersebut akan ada.

C. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup yang disingkatRKL adalah upaya penanganan dampak penting terhadaplingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usahadan atau kegiatan.

Bagian terpenting dari RKL adalah penjelasan tentangpendekatan teknis yang akan digunakan dalam mengelolalingkungan akibat adanya kegiatan. Menurut permen LH no 32tahun 2009, ada 3 pendektan yang dapat dilakukan, yaitu:

a. Pendekatan TeknologiPendekatan ini adalah cara-cara atau teknologi yangdigunakan untuk mengelola dampak penting lingkunganhidup.

b. Pendekatan Sosial EkonomiPendekatan ini adalah langkah-langkah yang akanditempuh pemrakarsa dalam upaya menanggulangidampak penting melalui tindakan-tindakan yangberlandaskan pada interaksi sosial, dan bantuan peranpemerintah.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 4

c. Pendekatan InstitusiPendekatan ini adalah mekanisme kelembagaan yangakan ditempuh pemrakarsa dalam rangka menanggulangidampak penting lingkungan hidup.

Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup secaraberkala kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

D. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

Rencana Pemantauan lingkungan hidup merupakan upayapemantauan lingkungan hidup yang terkena dampak pentingakibat suatu rencana dan atau kegiatan. Pemantauanlingkungan hidup dapat dipakai untuk memahami fenomenayang terjadi pada berbagai tingkatan mulai dari proyek (untukmemahami perilaku dampak yang timbul akibat usaha dan ataukegiatan) sampai ke tingkat kawasan atau bahkan regionaltergantung pada skala keacuhan. Ada 2 kata kunci yangmembedakan pemantauan dangen pengamatan secara acakatau sesaat, yakni merupakan kegiatan yang bersifatberorientasi pada data sistematik, berulang dan terencana(Raharjo, 2007).

E. Metode Perhitungan Biaya RKL dan RPL

Perhitungan biaya RKL dan RPL menggunakan metodePresent Value dengan jangka waktu 5 tahun.PerhitunganPresent Value digunakan menghitung harga pada saat ini bilaaliran kas seragam sebessar A terjadi pada tiap akhir periodeselama N periode dengan tingkat bunga 1% (Pujawan, 2008).

Secara diagramatis, rumus analisis present value dapat dijelaskan pada persamaan berikut

F=PNi)(1 ………………………...Persamaan (1)

dan persamaan

F=A

i

N 1i)(1……………..…persamaan (2)

akan diperoleh persamaan baru dengan proses subtitusisebagai berikut:

NN

Pi

A i)(11i)(1

…….persamaan (3)

atau

N

N

iAP

i)(1

11i)(1…persamaan (4)

atau

N

N

APi)i(1

1i)(1………………persamaan (5)

dan

N

N

APi)i(1

1i)(1/ persamaan (6)

Faktor ini dinamakan nilai sekarang dari deret seragamUSPWF (Uniform Series Present Worth Factor) yang manadapat juga ditulis

N

N

i)i(1

1i)(1N)i%,(P/A, …persamaan (7)

atau

P=A(P/A,i%,N) …………………….......persamaan (8)

III. METODE PENELITIAN

A. Perhitungan Valuasi Ekonomi Dampak Lingkunganhidup

Perhitungan Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Hiduppada Rencana Pengelolaan Lingkungan dan RencanaPemantauan Lingkungan Rumah sakit dilakukan menggunakanpendekatan yang berbeda. Pendekatan yang digunakanmenyesuaikan dengan dampak yang dikelola dan dipantau didokumen RKL dan RPL. Pemilihan pendekatan dilakukanmenggunakan teknik pemilihan pendekatan yang ada padapermen LH nomer 15 tahun 2012.

Selain itu, perhitungan valuasi juga menggunakan metodepresent value, analysis dengan jangka waktu selama 5 tahun.Dimana persamaan rumus present value analysis adalahsebagai berikut:

Dimana:P = Biaya total kegiatan pemantauan selama 5 tahunA = Biaya kegiatan pemantauan per periodeI = Suku bunga bank (6.5% per tahun, sehingga = 0.54%per bulan)N =Frekuensi pemantauan selama 5 tahun

Untuk diagram aliran kas perhitungan present value adalahsebagai berikut:

A A A0

N N N

P

B. Perhitungan Biaya Rencana Pengelolaan LingkunganHidup

Biaya RKL dihitung berdasarkan pada dampak besar dandampak penting yang dikelola pada dokumen RKL.Perhitungan dilakukan secara urut satu persatu pada masing-masing dampak. Perhitungan biaya RKL menggunakan metodeRencana Anggaran Biaya (RAB). Dimana masing-masingpengelolaan pada setiap pendekatan akan dirinci setiapkebutuhan (barang/jasa) beserta harga masing-masingkebutuhan.

C. Perhitungan Biaya Rencana Pemantauan LingkunganHidup

Biaya RPL dihitung berdasarkan pada dampak besar dandampak penting yang dikelola pada dokumen RPL.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 5

Perhitungan dilakukan secara urut satu persatu pada masing-masing dampak. Perhitungan biaya RKL menggunakan presentvalue analysis dengan jangka waktu selama 5 tahun. Dimanapersamaan rumus present value analysis adalah sebagaiberikut:

Dimana:P = Biaya total kegiatan pemantauan selama 5 tahunA = Biaya kegiatan pemantauan per periodeI = Suku bunga bank (6.5% per tahun, sehingga =

0.54% per bulan)N =Frekuensi pemantauan selama 5 tahun

Untuk diagram aliran kas perhitungan present value adalahsebagai berikut:

A A A0

N N N

P

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan Hasil Studi Amdal yang telah dilakukan,terdapat beberapa dampak lingkungan yang dihasilkan darikegiatan pengoperasian rumah sakit. Pada tugas akhir ini, akanmengkaji dampak yang dihasilkan selama prosespengoperasian rumah sakit yaitu selama 5 tahun. Dampak yangakan dikaji adalah dampak negatif yang dikelola dan dipantaupada dokumen RKL dan RPL.

Adapun dampak yang dihasilkan selama prosespengoperasian dari kegiatan yang menimbulkan dampakadalah sebagai berikut

1. Peningkatan kebisingan2. Bau3. Peningkatan Pemakaian Air PDAM4. Gangguan Distribusi PDAM5. Peningkatan Pemakaian Air Tanah6. Gangguan Air Sumur Penduduk7. Genangan Air8. Kemacetan Lalu Lintas9. Timbulnya Vektor Penyakit10. Infeksi Nosokomial11. Sampah Padat Medis12. Sampah Padat Non Medis

Pada masing-masing dampak tersebut, dihitung biayavaluasi dan juga biaya RKL dan RPL. Kemudian dari hasilperhitungan biaya tersebut, dibandingkan antara biaya valuasidengan biaya RKL dan RPL.

Hasil perhitungan biaya valuasi dan biaya RKL dan RPLdapat dilihat pada Gambar 1. Tabel tersebut menunjukkanperbandingan biaya valuasi dengan biaya RKL dan RPL padamasing-masing dampak.

Gambar 1. Diagram Perbandingan Nilai Valuasidengan Biaya RKL dan RPL

Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa nilai valuasiekonomi atau biaya kompensasi yang dikeluarkan jauh lebihbesar dari pada biaya yang dikeluarkan apabila melakukanrencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Hal tersebutdikarenakan apabila dampak terkena penduduk akanmemerlukan biaya kompensasi yang besar. Perbandingantersebut menunjukkan bahwa rencana pengelolaan danpemantauan lingkungan dapat dikatakan efektif. Sehinggatidak perlu dilakukan pengkajian ulang rencana pengelolaandan pemantauan lingkungan.

V. KESIMPULAN/RINGKASAN

1. Nilai Valuasi Ekonomi dari dampak penting dan dampakbesar dari Rencana Pengelolaan dan PemantauanLingkungan Rumah sakit adalah sebesar Rp.23.031.219.127

2. Biaya Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungansebesar 3.121.576.599

3. Dari perhitungan diatas menunjukkan biaya yangdibutuhkan untuk melakukan kompensasi lebih besar daripada biaya melakukan Pengelolaan dan PemantauanLingkungan. Hal tersebut menandakan kefektifan biayadalam melakukan Pengelolaan dan PemantauanLingkungan sudah terlaksana.

DAFTAR PUSTAKA

1. Adrianto,L., Mujio., dan Yudi Wahyudin.2004.ModulPengenalan Konsep dan Metodologi Valuasi EkonomiSumber Daya Pesisir dan Laut. Bogor:PKSPL-IPB

2. Anonim. 2009. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009Tentang Perlindungan dan Pengelolaan LingkunganHidup.

3. Anonim.2012. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012Tentang Pedoman Penyususnan Analisis MengenaiDampak Lingkungan Hidup.

4. Anonim.2012. Permen LH Nomor 15 Tahun 2012 TentangPanduan Valuasi Ekonomi Ekosistem Hutan.

5. Baderan.D.W.K.2013. Model Valuasi Ekonomi SebagaiDasar Untuk Rehabilitasi Kerusakan Hutan Mangrove di

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 6

Wilayah Pesisir Kecamatan Kwandang KabupatenGorontalo Utara Provinsi Gorontalo. Yogyakarta:Universitas UGM

6. Borjesson.P.2007. Economic Valuation of TheEnvironmental Impact of Logging Residue Recovery andNutrient Compensation.elsevier.inc

7. DHARSONO,N.F.2008. PENILAIAN RESIKO KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA (K3) DAN PEMILIHAN ALTERNATIF

PERBAIKAN UNTUK MENGURANGI TERJADINYA RESIKO

DENGAN PENDEKATAN NET PRESENT VALUE (STUDI KASUS:MERPATI MAINTENANCE FACILITY – JUANDA. SURABAYA:INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

8. Fauzi,A.2004. Ekonomi Sumber Daya Alam danLingkungan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

9. Gavious.I.2009. The Valuation Implications of HumanCapital in Transactions on and Outside TheExchange.elsevier.inc

10. Ginting,R.2006. Ekonomi Teknik (Engineering Economy).Program Pendidikan Sarjana Ekstension DepartementTeknik Industri Fakultas Teknik Universitas SumateraUtara Medan

11. Laurans.Y.2012. Economic Valuation of EcosystemServices from Coral Reefs in The South Pacific: TakingStock of Recent Experience.elsevier.inc

12. Lindhjem,H.2007. Environmental Economic ImpactAssessment in China: Problems and prospects.China.elsevier.inc

13. Mburu.2007. Economic Valuation and EnvironmentalAssessment. East Africa: BMBF

14. Mulyanto, H.R. 2007. Ilmu Lingkungan. Yogyakarta.Graha Ilmu.

15. Mwebaze.P.2010. Economic Valuation of The Influence ofInvasive Alien Species on The Economy of The SeychellesIslands.elsevier.inc

16. Nuaraini,A.2005. Analisis Tingkat Kebisingan dan BahayaKebisingan Berdasarkan Peraturan Pemerintah TentangBaku Mutu Tingkat Kebisingan. Bandung:. UniversitasKomputer Indonesia.

17. O’garra.2011. Economic Valuation of a TraditionalFishing Ground on The Coral Coast in Fiji.Navakavu.elsevier.inc

18. Ojeda,M.I.2007. Economic Valuation of EnvironmentalServices Sustained by Water Flows in The Yaqui RiverDelta.USA.Elsevier.inc

19. Pascal, N., De Maziere, J., 2008. Analysis of EconomicStudies on Coral Reefs Ecosystems in The South PacificRegion. A Methodological Approach CRISP/3B/3B3Workshop Proceedings.

20. Pujawan,I Nyoman.2008. Ekonomi Teknik.Surabaya:GunaWidya

21. Putranto,H.2008. Modul 1 Nilai Uang. Jakarta: FakultasEkonomi Universitas Mercubuana

22. Raharjo,M.2007. Memahami Amdal. Yogyakarta: GrahaIlmu.

23. Reksohadiprodjo,S., dan Andreas B.P.B. 2000. EkonomiLingkungan. Yogyakarta: BPFE

24. Soderqvist.T.2008. On How to Assess The Quality ofEnvironmental Valuation Studies.elsevier.inc

25. Soemarwoto,O.1994. Ekologi, Lingkungan Hidup, danPembangunan. Jakarta: Djambatan.

26. Supardi,I.1985. Lingkungan Hidup dan Kelestariannya.Bandung: P.T.Alumni.

27. Siahaan.N.H.T. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologipembangunan Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

28. Tolmasquim.M.T.2007.Environmental Valuation for long-term Strategic Planning the Case of The Brazilian PowerSector.Brazil.elsevier.inc